Anda di halaman 1dari 5

OUTLINE

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAHAN DAERAH

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II PEMBAGIAN WILAYAH NEGARA

 NKRI terdiri atas daerah Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Keluarahan dan/atau


Desa

BAB III KEKUASAAN PEMERINTAHAN

 Kekuasaan Pemerintahan dengan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan berdasarkan


asas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan

BAB IV URUSAN PEMERINTAHAN

1. Bagian Kesatu Klasifikasi Urusan Pemerintahan


 Urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan
konkuren, dan urusan pemerintahan umum.
2. Bagian Kedua Urusan Pemerintahan Absolut
 Urusan pemerintahan absolut adalah urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi
kewenangan pemerintah pusat, meliputi: a. politik luar negeri; b. pertahanan; c.
keamanan; d. yustisi; e. moneter dan fiskal nasional; dan f. agama.
3. Bagian Ketiga Urusan Pemerintahan Konkuren
 Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Daerah terdiri atas Urusan
Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan.
4. Bagian Keempat Urusan Pemerintahan Umum
 Urusan Pemerintahan Umum adalah urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Presiden sebagai kepala pemerintahan
5. Bagian Kelima Forkopimda
 Forum Koordinasi Pimpinan Daerah adalah forum yang digunakan untuk membahas
penyelenggaraan urusan pemerintahan umum. Forkopimda dibentuk berjenjang
ditingkat provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan.

BAB V KEWENANGAN DAERAH PROVINSI DI LAUT DAN DAERAH PROVINSI YANG BERCIRI
KEPULAUAN

1. Bagian Kesatu Kewenangan Daerah Provinsi di Laut


 Daerah provinsi diberi kewenangan untuk mengelola sumber daya alam di laut yang ada
di wilayahnya.
2. Bagian Kedua Daerah Provinsi yang Berciri Kepulauan
 Daerah Provinsi yang Berciri Kepulauan mempunyai kewenangan mengelola sumber
daya alam di laut
 Daerah Provinsi yang Berciri Kepulauan mendapat penugasan dari Pemerintah Pusat
untuk melaksanakan kewenangan Pemerintah Pusat di bidang kelautan berdasarkan
asas Tugas Pembantuan.
BAB VI PENATAAN DAERAH

1. Bagian Kesatu Umum


 Pelaksanaan Desentralisasi dilakukan dengan penataan Daerah yang terdiri atas
Pembentukan Daerah dan penyesuaian Daerah.
2. Bagian Kedua Pembentukan Daerah
 Paragraf 1 Pemekaran Daerah
 Paragraf 2 Penggabungan Daerah
3. Bagian Ketiga Penyesuaian Daerah
4. Bagian Keempat Kepentingan Strategis Nasional
 Paragraf 1 Pembentukan Daerah
 Paragraf 2 Penyesuaian Daerah
5. Bagian Kelima Desain Besar Penataan Daerah

BAB VII PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH

1. Bagian Kesatu Umum


2. Bagian Kedua Asas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
3. Bagian Ketiga Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
 Paragraf 1 Kepala Daerah
 Paragraf 2 Wakil Kepala Daerah
 Paragraf 3 Tugas, Wewenang, Kewajiban, dan Hak Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
 Paragraf 4 Larangan bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
 Paragraf 5 Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
 Paragraf 6 Tindakan Penyidikan
 Paragraf 7 Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat
4. Bagian Keempat DPRD Provinsi
 Paragraf 1 Susunan dan Kedudukan
 Paragraf 2 Fungsi
 Paragraf 3 Tugas dan Wewenang
 Paragraf 4 Keanggotaan
 Paragraf 5 Hak DPRD Provinsi
 Paragraf 6 Hak dan Kewajiban Anggota
 Paragraf 7 Fraksi
 Paragraf 8 Alat Kelengkapan DPRD Provinsi
 Paragraf 9 Pelaksanaan Hak DPRD Provinsi
 Paragraf 10 Pelaksanaan Hak Anggota
 Paragraf 11 Persidangan dan Pengambilan Keputusan
 Paragraf 12 Tata Tertib dan Kode Etik
 Paragraf 13 Larangan dan Sanksi
 Paragraf 14 Pemberhentian Antarwaktu, Penggantian Antarwaktu, dan Pemberhentian
Sementara
5. Bagian Kelima DPRD Kabupaten/Kota
 Paragraf 1 Susunan dan Kedudukan
 Paragraf 2 Fungsi
 Paragraf 3 Tugas dan Wewenang
 Paragraf 4 Keanggotaan
 Paragraf 5 Hak DPRD Kabupaten/Kota
 Paragraf 6 Hak dan Kewajiban Anggota
 Paragraf 7 Fraksi
 Paragraf 8 Alat Kelengkapan DPRD Kabupaten/Kota
 Paragraf 9 Pelaksanaan Hak DPRD kabupaten/kota
 Paragraf 10 Pelaksanaan Hak Anggota
 Paragraf 11 Persidangan dan Pengambilan Keputusan
 Paragraf 12 Tata Tertib dan Kode Etik
 Paragraf 13 Larangan dan Sanksi
 Paragraf 14 Pemberhentian Antarwaktu, Penggantian Antarwaktu, dan Pemberhentian
Sementara
6. Bagian Keenam Sistem Pendukung DPRD Provinsi Dan DPRD Kabupaten/Kota
 Paragraf 1 Sistem Pendukung DPRD Provinsi
 Paragraf 2 Sistem Pendukung DPRD Kabupaten/Kota
7. Bagian Ketujuh Hubungan Kerja Antara DPRD dan Kepala Daerah

BAB VIII PERANGKAT DAERAH

1. Bagian Kesatu Umum


2. Bagian Kedua Perangkat daerah
 Paragraf 1 Umum
 Paragraf 2 Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
 Paragraf 3 Sekretariat Daerah
 Paragraf 4 Sekretariat DPRD
 Paragraf 5 Inspektorat
 Paragraf 6 Dinas
 Paragraf 7 Badan
 Paragraf 8 Kecamatan

BAB IX PERDA DAN PERKADA

1. Bagian Kesatu Perda


 Paragraf 1 Umum
 Paragraf 2 Perencanaan
 Paragraf 3 Penyusunan
 Paragraf 4 Pembahasan
 Paragraf 5 Penetapan
 Paragraf 6 Pengundangan
 Paragraf 7 Evaluasi Rancangan Perda
2. Bagian Kedua Perkada
 Paragraf 1 Umum
 Paragraf 2 Perencanaan, Penyusunan, dan Penetapan
 Paragraf 3 Pengundangan
3. Bagian Ketiga Pembatalan Perda dan Perkada
4. Bagian Keempat Penyebarluasan Program Pembentukan Perda dan Rancangan Perda
5. Bagian Kelima Penegakan Perda dan Perkada
 Paragraf 1 Satuan Polisi Pamong Praja
 Paragraf 2 Pejabat Penyidik
BAB X PEMBANGUNAN DAERAH

1. Bagian Kesatu Umum


2. Bagian Kedua Perencanaan Pembangunan Daerah
3. Bagian Ketiga Evaluasi Rancangan Perda tentang RPJPD dan RPJMD
4. Bagian Keempat Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
5. Bagian Kelima Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi

BAB XI KEUANGAN DAERAH

1. Bagian Kesatu Prinsip Umum Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dengan Daerah
2. Bagian Kedua Hubungan Keuangan Antar-Daerah
3. Bagian Ketiga Pendanaan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah
4. Bagian Keempat Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
5. Bagian Kelima Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan
 Paragraf 1 Pendapatan
 Paragraf 2 Belanja
 Paragraf 3 Pembiayaan
 Paragraf 4 Pengelolaan Barang Milik Daerah
 Paragraf 5 APBD
 Paragraf 6 Perubahan APBD
 Paragraf 7 Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
 Paragraf 8 Evaluasi Rancangan Perda Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah
 Paragraf 9 Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah

BAB XII BUMD

1. Bagian Kesatu Umum


2. Bagian Kedua Perusahaan Umum Daerah
3. Bagian Ketiga Perusahaan Perseroan Daerah
4. Bagian Keempat Pengelolaan BUMD

BAB XIII PELAYANAN PUBLIK

1. Bagian Kesatu Asas Penyelenggaraan


2. Bagian Kedua Manajemen Pelayanan Publik

BAB XIV PARTISIPASI MASYARAKAT

BAB XV PERKOTAAN

1. Bagian Kesatu Umum

BAB XVI KAWASAN KHUSUS DAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA

1. Bagian Kesatu Kawasan Khusus


2. Bagian Kedua Kawasan Perbatasan Negara

BAB XVII KERJA SAMA DAERAH DAN PERSELISIHAN

1. Bagian Kesatu Kerja Sama Daerah


 Paragraf 1 Kerja Sama Wajib
 Paragraf 2 Kerja Sama Sukarela
 Paragraf 3 Pelaksanaan Kerja Sama
 Paragraf 4 Pemantauan dan Evaluasi Kerja Sama
2. Bagian Kedua Perselisihan

BAB XVIII DESA

BAB XIX PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

1. Bagian Kesatu Pembinaan Dan Pengawasan Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan


Daerah
 Paragraf 1 Umum
 Paragraf 2 Pembinaan terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi
 Paragraf 3 Pembinaan terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
 Paragraf 4 Pendidikan dan Pelatihan Kepamongprajaan
 Paragraf 5 Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi
 Paragraf 6 Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten/Kota
2. Bagian Kedua Pembinaan dan Pengawasan Kepala Daerah Terhadap Perangkat Daerah
3. Bagian Ketiga Penghargaan dan Fasilitasi Khusus

BAB XX TINDAKAN HUKUM TERHADAP APARATUR SIPIL NEGARA DI INSTANSI DAERAH

BAB XXI INOVASI DAERAH

BAB XXII INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH

BAB XXIII DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH

BAB XXIV KETENTUAN PIDANA

BAB XXV KETENTUAN LAIN-LAIN

BAB XXVI KETENTUAN PERALIHAN

BAB XXVII KETENTUAN PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai