Anda di halaman 1dari 220

A.

Pendahuluan
Buku Guru Fisika Kelas XII untuk SMA/MA ini merupakan buku yang tidak dapat
dipisahkan dari Buku Siswa Fisika Kelas XII untuk SMA/MA. Buku Guru ini disusun
untuk membantu guru dalam mengoperasionalkan buku siswa. Dengan demikian, dalam
Buku Guru Fisika Kelas XII untuk SMA/MA sebagian besar berisi petunjuk guru dalam
mengajar menggunakan Buku Siswa, proses pembelajaran, dan teknik penilaiannya.
Dalam buku siswa terdapat beberapa kegiatan yang mengajak siswa untuk terlibat
langsung dalam pembelajaran. Siswa tidak hanya membaca materi melainkan mampu
mengontruksi dan merefleksi materi yang sudah dipelajari. Adapun isi kegiatan yang
terdapat dalam buku siswa sebagai berikut.
1. Mari Bereksplorasi
Kegiatan ini berupa kegiatan sederhana yang dilakukan di kelas secara
berkelompok. Kegiatan ini bisa memiliki prosedur atau siswa yang merancang
kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kegiatan ini ada proses mengamati, menanya,
mendiskusikan, mengambil kesimpulan, dan mengomunikasikan.
2. Tugas Mandiri
Kegiatan ini dilakukan di rumah secara individu maupun kelompok. Jika ada
tugas yang memerlukan pengawasan orang tua, guru sebaiknya mengirimkan
pemberitahuan kepada orang tua untuk mengawasi kegiatan siswa di rumah.
3. Mari Bereksperimen
Kegiatan ini berisi eksperimen yang membutuhkan waktu panjang dan
dilakukan secara berkelompok di laboratorium. Kegiatan ini mengandung prosedur
yang jelas dan dikehendaki laporan resmi dari siswa secara individu.
4. Review
Berisi soal untuk mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya. Soal
berupa uraian yang bisa dikerjakan di rumah maupun di sekolah.
5. Apresiasi Ilmuwan
Berisi ulasan tentang ilmuwan yang berhubungan dengan materi yang
dipelajari. Di ulasan tersebut dijelaskan tentang jasa-jasa ilmuwan dan sikap yang
perlu dicontoh oleh siswa yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Bertindak Kreatif
Berisi tindakan kreatif yang dapat dilakukan siswa sebagai penerapan dari
materi yag telah dipelajari. Di bagian ini bisa berupa pertanyaan yang memicu
siswa untuk berpikir lebih lanjut atau berupa penerapan dari materi yang telah
dipelajari. Fitur ini dapat juga digunakan sebagai refleksi pembelajaran. Guru dapat
mengajak siswa berdiskusi mengenai kemungkinan-kemungkinan jawaban pada
fitur ini untuk membuka pemikiran siswa.

Buku Guru Fisika Kelas XII 1


7. Tugas Proyek
Tugas ini dikerjakan secara berkelompok dan waktu pengerjaannya lebih
dari satu minggu. Hasilnya bisa berupa alat, makalah, maupun skema suatu alat.
Jika kegiatan ini mengharuskan siswa melakukan kunjungan ke suatu tempat,
sebaiknya guru memberitahukan kepada orang tua agar ikut memantau kegiatan
yang dilakukan siswa.
8. Evaluasi
Berisi soal pilihan ganda dan uraian sebagai latihan di akhir bab. Soal ini bisa
digunakan sebagai latihan sebelum diadakan ulangan harian. Jika guru ingin
membuat soal sendiri, guru dapat melihat soal di fitur ini kemudian mengubahnya
menjadi soal bentuk lain. Sebagai contoh soal berikut.
Lampu pijar bertuliskan 80 watt/220 volt dipasang pada sumber tegangan 110
volt. Daya lampu pijar itu menjadi . . . watt.
a. 80 d. 20
b. 60 e. 10
c. 40

Soal di atas menghendaki daya lampu ketika dipasang pada tegangan yang berbeda.
2 2
 V2   100V 
Persamaan daya lampu yang digunakan yaitu P2 =   P1 =  220V  (80W) = 20 W.
 V1   
Guru dapat membuat beberapa variasi soal lain dari kasus di atas. Lampu pijar
80 W dapat diganti dengan peralatan elektronik lain misalnya televisi 50 W, setrika
300 W, atau kulkas 150 W. Tegangan listrik yang digunakan juga dapat bervariasi
karena terdapat bermacam-macam tegangan yang digunakan di seluruh dunia.
Contoh tegangan daerah 100 V yang digunakan oleh Jepang (100 V), Taiwan (110
V), dan Amerika Serikat (120 V). Adapun tegangan daerah 200 V digunakan oleh
negara Indonesia, Korea, dan Hongkong (220 V); Jerman dan Prancis (230 V); serta
Australia (240 V). Perhatikan salah satu variasi soal berikut.

Spesifikasi pada kulkas tertulis 121W/220V. Apabila kulkas dipasang pada


tegangan 240 V, daya kulkas menjadi . . . W.
a. 115 d. 144
b. 121 e. 172
c. 141

Informasi yang tidak penting dan tidak diperlukan dalam mengerjakan soal
sebaiknya tidak perlu dituliskan agar siswa tidak bingung. Pilihan jawaban sebaiknya
dari angka yang lebih besar ke angka yang lebih kecil atau sebaliknya. Pilihan pengecoh
sebaiknya dipilih angka yang merupakan kemungkinan-kemungkinan jawaban jika
siswa menggunakan persamaan yang salah. Angka bisa berupa penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian dari besaran-besaran yang diketahui pada
soal. Dalam pembuatan soal sebaiknya guru mengambil dari contoh nyata. Data
yang diberikan adalah kondisi asli. Gunakan spesifikasi alat yang ada di pasaran.
Sebagai contoh televisi berdaya 100 watt dan baterai memiliki tegangan 1,5 volt.

2 Petunjuk Umum Pembelajaran


9. Refleksi
Merupakan bentuk refleksi secara global yang menghubungkan kesempurnaan
ciptaan Tuhan dengan buatan atau hasil karya manusia yang tidak sempurna. Fitur
ini menghubungkan sisi afektif terhadap penerapan materi yang dipelajari.
10. Penilaian Diri
Berupa lembar ceklist sebagai ukuran siswa dalam memahami materi yang telah
dipelajari dalam satu bab. Guru dapat memeriksa penilaian diri setiap siswa.
Tawarkan beberapa solusi bantuan kepada siswa yang memiliki kekurangan dalam
memahami materi yang dipelajari.
Buku Guru Fisika Kelas XII memuat dua bagian utama yaitu bagian pertama berupa
petunjuk umum pembelajaran dan bagian kedua berupa petunjuk teknis pembelajaran.
Sistematika buku guru dengan susunan sebagai berikut.

I. Petunjuk Umum Pembelajaran II. Petunjuk Teknis Pembelajaran

A. Pendahuluan A. Pendahuluan
B. Ruang Lingkup Mata Pelajaran B. Kompetensi Dasar, Cara Pencapaian KD, dan
Fisika Indikator Pencapaian
C. Tujuan Pembelajaran C. Tujuan Pembelajaran
D. Strategi, Metode, dan Media D. Materi Pembelajaran
Pembelajaran Fisika E. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar
E. Media dan Proses Pembelajaran F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
F. Penilaian Proses dan Hasil G. Kegiatan Belajar Mengajar
Belajar Fisika H. Petunjuk Pengerjaan Proyek
G. Kompetensi dan Materi Pokok I. Remedial dan Pengayaan
dalam Fisika J. Penilaian
K. Rangkuman

Dengan sistematika penyajian seperti dicantumkan di atas diharapkan buku ini


dapat membantu guru mengantarkan peserta didik meraih kompetensi yang diharapkan,
baik kompetensi lulusan maupun kompetensi inti.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMA/MA
Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam


ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena
dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah
secara mandiri.

Buku Guru Fisika Kelas XII 3


Kompetensi Inti Kurikulum 2013 untuk SMA/MA
Kurikulum ini memuat kompetensi (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi pengetahuan dan keterampilan
sebagai berikut.

Kompetensi Inti 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual,prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


Kompetensi Inti 4 abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

Pembelajaran merupakan proses pengembangan potensi dan pembangunan


karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang
berlangsung di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan
sosial), pengetahuan, dan keterampilan sebagai bekal hidup dan untuk bermasyarakat,
berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.
Peran keluarga sangat penting dalam proses pembelajaran sehingga tidak dapat
sepenuhnya digantikan oleh sekolah. Hal ini karena keluarga merupakan tempat pertama
bersemainya bibit sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik. Oleh karena itu, keterjalinan, keterpaduan, dan konsistensi antara keluarga, sekolah,
dan masyarakat harus diupayakan dan diperjuangkan secara terus-menerus karena
tripusat pendidikan tersebut sekaligus menjadi sumber belajar yang saling menunjang.

B. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fisika


Fisika merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa
fakta, konsep, prinsip, dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu
rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Fisika yang merupakan bagian dari sains,
memiliki karakteristik yang sama dengan sains lainnya. Sebagai sains, fisika lahir dan
berkembang melalui pengamatan dan eksperimen yang merupakan langkah-langkah
dalam kerja ilmiah. Semua materi diajarkan kepada siswa melalui pendekatan ilmiah
(scientific approach), dalam hal ini siswa lebih banyak diarahkan kepada ”mencari
tahu” bukan ”diberi tahu”.
Dalam Kurikulum 2013, mata pelajaran Fisika untuk Kelas XII SMA/MA
(Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) memuat materi berikut.
1. Prinsip kerja peralatan listrik searah (DC).
2. Muatan listrik dan kapasitor.
3. Induksi magnet dan gaya magnet dalam teknologi.
4. Induksi elektromagnetik dan penerapannya.
5. Rangkaian arus bolak-balik (AC) dan penerapannya.
6. Manfaat dan dampak radiasi elektromagnetik dalam kehidupan.
7. Relativitas khusus pada massa, panjang, dan waktu
8. Efek fotolistrik dan sinar X.

4 Petunjuk Umum Pembelajaran


9. Teknologi digital dalam transmisi dan penyimpanan data.
10. Inti atom dan radioaktivitas dan pemanfaatannya dalam teknologi.
11. Keterbatasan sumber daya energi dan dampaknya bagi kehidupan.

C . Tujuan Pembelajaran
Kurikulum 2013 dirancang untuk menciptakan keseimbangan antara pengembangan
sikap spiritual, sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, dan kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik. Tujuan pembelajaran Fisika SMA/MA sebagai berikut.
1. Menambah keimanan peserta didik dengan menyadari hubungan keteraturan,
keindahan alam, dan kompleksitas alam dalam jagat raya terhadap kebesaran
Tuhan yang menciptakannya.
2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; ulet; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap ilmiah
dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
3. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
4. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasama dengan orang lain.
5. Mengembangkan pengalaman untuk menggunakan metode ilmiah dalam
merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan,
merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan
menafsirkan data, serta mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan
tertulis.
6. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif
dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai
peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

D. Strategi, Model, dan Media Pembelajaran Fisika


Strategi dan model pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran Fisika
Kurikulum 2013 sebagai berikut.
1. Strategi dan Model Discovery dalam Pembelajaran Fisika
Sesuai dengan ruang lingkup fisika dan perkembangan usia siswa SMA,
pembelajaran fisika yang baik seharusnya menggunakan model pembelajaran
yang menekankan pembelajaran melalui pengamatan langsung, meng-
interferensi, dan mengomunikasikan hasil pengamatan. Pembelajaran semacam
itu dikenal dengan model discovery.
Model discovery (penemuan terbimbing) adalah proses mental yang
mengharuskan siswa mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Model
ini menempatkan guru sebagai fasilitator, guru membimbing siswa ketika
diperlukan. Dalam model ini siswa didorong untuk berpikir sendiri, sehingga dapat
”menemukan” prinsip umum berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan
oleh guru. Seberapa jauh guru memberi bimbingan kepada siswa, tergantung pada
kemampuannya dan materi yang sedang dipelajari.
Dalam rangka menemukan sendiri suatu prinsip atau konsep, guru dapat
berperan sebagai motivator. Dalam aksinya, guru dituntut dapat memberi kail
kepada siswa bukan memberi ikan. Dengan cara demikian, kegiatan pembelajaran
akan menjadi kegiatan yang bermakna bagi siswa dalam rangka ”menemukan”
pengetahuan. Contoh kegiatannya sebagai berikut.

Buku Guru Fisika Kelas XII 5


Di kegiatan ini, siswa diminta merangkai alat percobaan sesuai prosedur
yang ada. Dalam metode ini siswa diharapkan dapat memperoleh data hasil
percobaan dan dapat memenuhi tujuan yang diinginkan dari percobaan. Peran
guru sebagai penyedia alat dan mengondisikan agar siswa bekerja dengan
sungguh-sungguh. Usahakan guru tidak terlalu banyak membantu siswa saat
memperoleh data.
2. Strategi dan Model Inquiry dalam Pembelajaran Fisika
Sund (2009) mengatakan bahwa penggunaan discovery dalam batas-batas
tertentu adalah baik untuk kelas-kelas rendah, sedangkan inquiry baik untuk siswa-
siswa di kelas yang lebih tinggi. Bagi sekolah yang peserta didiknya mempunyai
kemampuan tinggi dapat menerapkan model inquiry dalam pembelajaran fisika.
Inquiry adalah kemampuan mengajukan pertanyaan dan mengidentifikasi

6 Petunjuk Umum Pembelajaran


penyelesaian masalah. Oleh karena itu, dalam pembelajaran seharusnya guru lebih
banyak mengajukan pertanyaan open ended dan lebih banyak merangsang diskusi
antarsiswa. Pertanyaan yang open ended memiliki jawaban atau penyelesaian lebih
dari satu. Pertanyaan atau masalah jenis ini memberi ruang bagi siswa agar dapat
membuat keputusan sendiri, terbuka, kreatif, dan memberikan beberapa solusi
penyelesaian. Setelah guru mengundang siswa untuk mengajukan masalah yang
erat hubungannya dengan topik yang akan diajarkan, siswa akan terlibat dalam
kegiatan inquiry.
Pada saat siswa melakukan kegiatan inquiry, guru melakukan observasi terhadap
kinerja siswa, seperti presentasi siswa di kelas, interaksi dengan teman, penggunaan
komputer, dan penggunaan alat-alat laboratorium. Guru juga mempunyai hasil kerja
siswa secara individual meliputi draft pertanyaan penelitian, kritik dari siswa lain,
dan jurnal siswa. Observasi kinerja siswa dan hasilnya merupakan sumber data bagi
guru untuk membuat inferensi pemahaman siswa tentang inquiry ilmiahnya. Contoh
kegiatan inquiry seperti berikut.

Guru membahas hasil kerja siswa. Apapun hasil yang dicapai, guru tidak boleh
menyalahkan. Sikap yang tepat adalah memberi masukan dan komentar yang
membangun. Diskusikan kesulitan dan kendala dalam melakukan kegiatan ini.
3. Strategi dan Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Fisika
Problem based learning adalah pembelajaran yang menjadikan masalah sebagai
dasar atau basis bagi siswa untuk belajar. Pada model problem based learning,
pembelajaran dimulai dengan mengajukan masalah, pertanyaan, atau teka-teki, yang
menjadikan siswa ingin belajar menyelesaikannya. Pembelajaran ini menggunakan
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang menggunakan masalah-
masalah yang tidak terstruktur, masalah-masalah dunia nyata, atau masalah-masalah
simulasi yang kompleks sebagai titik awal untuk memulai proses pembelajaran. Para
siswa memerlukan tambahan pengetahuan baru sebelum mereka dapat menyelesaikan
masalah tersebut. Pembelajaran ini tidak sekadar mencoba atau mencari jawaban
yang sudah pasti benar. Namun, para siswa dituntut menganalisis masalah,
mengumpulkan informasi yang diperlukan, mengenali penyelesaian yang
mungkin, menilai beberapa pilihan, dan menarik kesimpulan. Contoh kegiatan
problem based learning pada buku ini dapat dilihat pada kegiatan berikut.

Buku Guru Fisika Kelas XII 7


Dampak Penggunaan Bahan Bakar Fosil
1. Pengamatan
Lakukan pengamatan tentang data yang berhubungan dengan penggunaan
bahan bakar fosil dan dampaknya. Pengamatan harus dilakukan dengan cermat
agar data yang diperoleh akurat.
2. Prosedur
a. Amatilah grafik emisi CO2 skenario di bawah!

Sumber: Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM, 2012

Gambar 11.5 Emisi CO2 menurut skenario

Produksi dan Konsumsi Energi Primer

Sumber: http://goo.gl/fqOHLB

Gambar 11.6 Produksi dan konsumsi energi primer


b. Catatlah hasil pengamatan di buku kerja Anda.
3. Diskusi
Setelah melakukan pengamatan, diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut
dengan anggota kelompok Anda.
a. Bagaimana emisi CO2 dari tahun ke tahun?
b. Mengapa emisi CO2 menurut BAU (Bussines As Usual) dan menurut KEN
(Kebijakan Energi Nasional) dapat berbeda?
c. Apa yang memengaruhi jumlah emisi CO2?

8 Petunjuk Umum Pembelajaran


d. Bagaimana produksi dan konsumsi minyak bumi, gas alam, dan
batu bara dari tahun 1998 hingga tahun 2010?
e. Buatlah hubungan pemakaian bahan bakar fosil terhadap energi
CO2!
4. Kesimpulan dan Laporan
Tulislah hasil diskusi Anda menjadi makalah singkat dengan bahasa yang
mudah dipahami. Buatlah presentasi yang menarik untuk me-
nyampaikan makalah Anda.
Pada kegiatan ini, siswa diminta mengamati kegiatan dalam foto/gambar.
Dari gambar yang disajikan, siswa diharapkan dapat menjawab pertanyaan
kemudian menarik kesimpulan. Guru hanya bertugas mengawasi siswa saat
berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Guru juga memberi umpan balik agar
siswa dapat memperdalam pemahaman mereka tentang kegiatan yang telah
mereka lakukan.
4. Sistem dan Model Project Based Learning dalam Pembelajaran Fisika
Project based learning merupakan model pembelajaran yang melibatkan
kerja proyek. Pembelajaran ini menuntut siswa untuk merancang proyek dan
melakukan kegiatan investigasi. Permasalahan yang diambil sebaiknya sesuai
dengan dunia nyata. Setelah mengetahui tema tugas proyek, siswa harus
membuat perencanaan untuk menyelesaikan tugas tersebut serta mengetahui
alat dan bahan yang diperlukan untuk membantu penyelesaian proyek.
Siswa dan guru sebaiknya membuat jadwal dalam menyelesaikan proyek.
Berikan batas waktu dalam setiap pengerjaan proyek. Tugas guru adalah memantau
aktivitas siswa saat pengerjaan proyek. Setelah tugas selesai, guru melakukan
penilaian untuk mengevaluasi hasil siswa dan memberi umpan balik tentang hasil
yang sudah dicapai. Di akhir pembelajaran, siswa dan guru melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dilakukan. Proses refleksi dilakukan
baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek.
Tugas proyek pada bab ini dicontohkan sebagai berikut.

Sumber arus searah dapat berupa baterai, akumulator (aki), dan elemen
Volta. Telah Anda ketahui cairan elektrolit pada elemen Volta dan aki
menggunakan larutan H2SO4 (asam sulfat encer). Mungkinkah larutan asam
sulfat tersebut Anda ganti dari larutan asam yang berasal dari ekstrak buah-
buahan yang masam? Buatlah elemen Volta sederhana dengan menggunakan
larutan asam dari buah-buahan. Carilah buah yang berasa sangat masam,
kemudian ambillah airnya. Gabungkan beberapa sel Volta secara seri sehingga
diperoleh tegangan yang lebih besar. Ukurlah tegangan dan arus listrik yang
ditimbulkan. Buatlah laporan kegiatan dan presentasikan di depan guru Anda.

Tugas ini menuntut siswa membuat produk berupa baterai sederhana.


Diperlukan rancangan yang matang dan proses yang terencana baik agar berhasil.
Siswa perlu melakukan studi literatur dan beberapa kali mencoba agar produk
mereka berhasil.

Buku Guru Fisika Kelas XII 9


5. Pembelajaran Berbasis Scientific
Dalam melaksanakan pembelajaran fisika dengan pendekatan scientific,
metode discovery sangat tepat untuk diterapkan. Siswa dalam pembelajaran fisika
melakukan eksplorasi dalam bentuk mengamati (observing), menghubung-
hubungkan fenomena (associating), menanya atau merumuskan masalah (ques-
tioning), dan melakukan percobaan (experimenting) atau pengamatan lanjutan
dengan menerapkan metode inquiry, serta mengkomunikasikan hasil penelitian.
Pada pembelajaran scientific peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran,
melainkan juga pada penilaian.

E. Media dan Proses Pembelajaran


1. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran
merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya.
a. Lingkungan Sekitar
Lingkungan sekitar dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Sebagai
contoh mengamati kondisi lingkungan pada pembahasan materi tentang
pemanasan global.
b. Gambar, Grafik, dan Tabel
Gambar dapat digunakan untuk menjelaskan diagram bebas benda. Grafik
dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan gaya, perpindahan, dan usaha
materi usaha dan energi. Tabel dapat digunakan untuk membedakan titik balik
dan titik seimbang pada materi gerak harmonis.
c. Laboratorium dan Peralatannya
Laboratorium digunakan untuk proses pembelajaran yang menuntut
peserta didik melakukan praktikum yang membutuhkan peralatan laboratorium.
sebagai contoh kegiatan eksperimen pada pembahasan getaran harmonis, teori
kinetik gas, dan fluida dinamis. Dalam melakukan praktikum, keselamatan
dan keamanan harus diperhatikan, baik untuk siswa maupun lingkungan.
d. Media Elektronik (Audio,Video, dan Audio-Video)
Media elektronik, misalnya media audio-video sangat efektif untuk
menjelaskan sejumlah konsep yang sulit divisualisasikan, misalnya orbit
geostasioner dan gas ideal. Jenis media ini bisa diunduh di berbagai situs edukasi,
membuat sendiri, atau membeli paket CD pembelajaran yang banyak dijual di
pasaran.
e. Media Presentasi
Saat presentasi, siswa membutuhkan alat misal OHP, Proyektor, atau LCD.
Jika di sekolah tidak memiliki peralatan yang disebutkan, siswa menyiapkan
copy materi yang ingin disampaikan dan membagikannya ke teman sekelas.

10 Petunjuk Umum Pembelajaran


f. Media Internet
Sering kali kertas dalam buku tidak mampu memuat banyak informasi
karena terbatasnya halaman. Oleh karena itu, media internet menjadi senjata
ampuh untuk mengatasi kekurangan buku teks. Berbagai pengetahuan dapat
diperoleh dari beberapa situs. Namun, perlu dipastikan keamanan internet
dari penggunaan yang tidak semestinya. Jika sekolah bisa menyediakan
fasilitas internet, akan jauh lebih baik karena dapat diawasi penggunaannya.
2. Proses Pembelajaran
Pembelajaran perlu menggunakan prinsip : (1) berpusat pada peserta didik,
(2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi
menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan
kinestetika, serta (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui
penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan,
kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Sesuai prinsip-prinsip tersebut
pembelajaran Fisika SMA Kurikulum 2013 yang sesuai adalah menggunakan
pendekatan saintifik. Pendekatan ini mempunyai tahapan 5M, yaitu mengamati,
menanya, mencoba/melakukan/eksperiman, mengasosiasikan/menalar, dan
mengomunikasikan. Penjelasan mengenai penerapan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya

Langkah
Pembelajaran Kegiatan Belajar Siswa Kegiatan Guru
Kegiatan Belajar

Mengamati Mengamati dengan indra Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pengamatan.
misal membaca, mendengar, Siswa dituntut aktif dan guru melakukan penilaian
menyimak, melihat, me- keaktifan dan rasa ingin tahu siswa.
nonton dengan bantuan alat
maupun tidak.

Menanya Membuat dan mengajukan Guru perlu memahami kriteria pertanyaan dan teknik
pertanyaan tentang infor- bertanya yang baik (lihat catatan).
masi yang tidak dipahami dari
apa yang diamati atau perta-
nyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang
apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai
ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) dalam melakukan
eksperimen.

Mengumpulkan – Membaca sumber lain 1 ) Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen


informasi/ selain buku teks. yang akan dilaksanakan.
eksperimen – Mengamati objek/kejadi- 2 ) Guru bersama peserta didik mempersiapkan per-
an. lengkapan yang dipergunakan.
– Aktivitas. 3 ) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu.
– Wawancara dengan nara- 4 ) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan
sumber. kegiatan.
5 ) Guru membicarakan masalah yang akan dijadikan
eksperimen.
6 ) Membagi lembar kerja kepada peserta didik.

Buku Guru Fisika Kelas XII 11


Langkah
Pembelajaran Kegiatan Belajar Siswa Kegiatan Guru
Kegiatan Belajar

7) Peserta didik melaksanakan eksperimen dengan


bimbingan guru.
8) Guru mengumpulkan hasil kerja peserta didik dan
mengevaluasinya, apabila dianggap perlu didiskusi-
kan secara klasikal.

Mengasosiasikan/ – Mengolah informasi yang 1) Guru menyusun bahan pembelajaran dengan


mengolah informa- sudah dikumpulkan baik tuntutan kurikulum.
si yang sudah terbatas dari hasil kegiat- 2 ) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah.
dikumpulkan an mengumpulkan/eks- Tugas utama guru memberi instruksi singkat tetapi
perimen maupun hasil jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan
dari kegiatan mengamati sendiri maupun dengan cara simulasi.
dan kegiatan mengum- 3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau
pulkan informasi. hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan
– Pengolahan informasi rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan
yang dikumpulkan dari tinggi).
yang bersifat menambah 4 ) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang
keluasan dan kedalaman dapat diukur dan diamati.
sampai kepada peng- 5 ) Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau
olahan informasi yang diperbaiki.
bersifat mencari solusi 6 ) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar
dari berbagai sumber yang perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan
memiliki pendapat yang atau pelaziman.
berbeda sampai kepada 7 ) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang
yang bertentangan. nyata atau autentik.
8 ) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik
untuk kemungkinan memberikan tindakan
perbaikan.

Mengomunikasi- Menyampaikan hasil peng- Menerapkan pembelajaran kolaboratif kewenangan


kan amatan dan kesimpulan ber- guru dan fungsi guru lebih bersifat direktif atau
dasarkan hasil analisis manajer belajar. Sebaliknya, peserta didiklah yang
secara lisan, tertulis, atau harus lebih aktif. Peserta didik berinteraksi dengan
media lainnya. empati, saling menghormati, dan menerima keku-
rangan atau kelebihan masing-masing.

Catatan:
Dalam melakukan kegiatan menanya seorang guru perlu memperhatikan dua
hal yang penting berikut.
a. Kriteria Pertanyaan yang Baik
Kriteria pertanyaan yang baik adalah singkat dan jelas, menginspirasi jawaban,
memiliki fokus, bersifat probing atau divergen, bersifat validatif atau
penguatan, memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang,
merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, dan merangsang
proses interaksi.
b. Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk
memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas
pertanyaan sehingga menggambarkan tingkatan kognitif rendah hingga
tingkatan yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan
kognitif disajikan dalam tabel berikut.

12 Petunjuk Umum Pembelajaran


3. Panduan Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Sekolah
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) tidak hanya diberlakukan di
perusahaan atau industri, di sekolah pun K3 sangat penting untuk diperhatikan.
a. K3 di Ruang Laboratorium
1) Ruang laboratorium perlu dibangun sedemikian rupa sehingga aman dan
nyaman untuk melakukan kegiatan.
2) Di ruang laboratorium tersedia alat keselamatan kerja, misalnya tabung
pemadam kebakaran.
3) Di ruang laboratorium tersedia tempat pembuangan sampah organik,
sampah anorganik, dan limbah kimia.
4) Laboratorium perlu mempunyai tempat penyimpan alat dan bahan
yang aman.
5) Laboratorium perlu mempunyai kotak obat yang berisi obat-obatan untuk
pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan kerja.
6) Laboratorium perlu mempunyai tata tertib yang jelas tentang penggunaan
alat, bahan, dan ruang laboratorium.
b. K3 di Ruang Kelas
1) Ruang kelas harus nyaman sebagai tempat melakukan aktivitas belajar
mengajar.
2) Setiap ruang kelas sebaiknya menyediakan tempat khusus untuk
menyimpan obat-obatan ringan untuk memberikan pertolongan pertama
saat terjadi kecelakaan kerja atau terhadap siswa yang mengalami
gangguan kesehatan ringan.
3) Alat peraga yang menempel di dinding ruang kelas harus terbuat dari
bahan yang ramah lingkungan dan tidak mengganggu kesehatan.
4) Alat tulis yang digunakan guru sebaiknya tidak menimbulkan gangguan
kesehatan pada siswa.
5) Media pembelajaran yang menggunakan listrik harus aman saat
digunakan. Oleh karena itu, alat listrik harus dipastikan aman sebelum
digunakan.

F. Sistem Evaluasi Pembelajaran Fisika


Penilaian hasil belajar siswa mencakup penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Ketiga ranah penilaian ini harus dilakukan secara berimbang agar dapat digunakan
untuk menentukan posisi relatif peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap bertujuan mengetahui capaian dan membina perilaku serta
budi pekerti peserta didik sesuai butir-butir sikap dalam Kompetensi Dasar (KD)
pada Kompetensi Inti Sikap Spiritual dan Kompetensi Inti Sikap Sosial.
Penilaian sikap merupakan bagian dari pembinaan dan penanaman/
pembentukan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik yang menjadi tugas
dari setiap pendidik. Penanaman sikap diintegrasikan pada setiap pembelajaran
KD dari KI-3 dan KI-4. Selain penilaian oleh pendidik, dapat dilakukan penilaian
diri (self assessment) dan penilaian antarteman (peer assessment) dalam rangka
pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik. Hasil kedua penilaian ini
dapat dijadikan sebagai salah satu data untuk konfirmasi hasil penilaian sikap
oleh pendidik. Hasil penilaian sikap selama periode satu semester ditulis dalam
bentuk deskripsi yang menggambarkan perilaku peserta didik.

Buku Guru Fisika Kelas XII 13


a. Teknik Penilaian Sikap
1) Observasi
Dalam melakukan penilain sikap diasumsikan bahwa setiap
peserta didik pada dasarnya berperilaku baik sehingga yang perlu dicatat
hanya perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang baik (negatif) yang
berkaitan dengan indikator sikap spiritual dan sikap sosial. Instrumen
yang digunakan dalam observasi berupa lembar observasi atau jurnal.
Contoh format dan pengisian jurnal (lembar observasi) untuk penilaian
sikap sosial oleh guru mata pelajaran.
Fomat 1
Nama Satuan Pendidikan : . . .
Tahun Pelajaran : ...
Kelas/Semester : . . ./. . .
Mata Pelajaran : Fisika
Butir Pos/
No. Waktu Nama Kejadian/Perilaku Tindak Lanjut
Sikap Neg

1. 15/8/2016 Rama Membiarkan air Tanggung – Dipanggil untuk


keran tetap mengalir jawab menutup keran.
setelah selesai meng- Dilakukan
gunakan. pembinaan.

2. 12/8/2016 Martha Melapor kepada Jujur + Diberi apresiasi/


pendidik bahwa dia pujian atas
memecahkan gelas kejujurannya.
kimia tanpa sengaja Diingatkan agar
ketika sedang mela- lain kali lebih
kukan praktikum. berhati-hati.

3. 12/8/2016 Aldo Membantu mem- Gotong + Diberi apresiasi/


bersihkan gelas royong pujian.
kimia yang dipecah-
kan oleh temannya.

4. 3/9/2016 Beny Menyajikan hasil Percaya + Diberi apresiasi/


diskusi kelompok diri pujian.
dan menjawab sang-
gahan kelompok
lain dengan tegas
menggunakan argu-
mentasi yang logis
dan relevan.

5. 14/10/2016 Cyntia Tidak mengum- Disiplin – Ditanya alasan-


pulkan tugas. nyatidakmengum-
pulkan tugas,
agar selanjutnya
selalu mengumpul-
kan tugas.

14 Petunjuk Umum Pembelajaran


Contoh jurnal penilaian sikap spiritual yang dibuat guru guru mata
pelajaran
Fomat 2
Nama Satuan Pendidikan : . . .
Tahun Pelajaran : ...
Kelas/Semester : . . ./. . .
Mata Pelajaran :...
Butir Pos/
No. Waktu Nama Kejadian/Perilaku Tindak Lanjut
Sikap Neg

1. 12/7/2016 Bagus Memberi salam se- Ketakwaan + Diberi apresiasi/


tiap mengawali dis- dan pujian.
kusi baik kepada toleransi
teman sesama agama
maupun kepada
teman yang beda
agama.

Rangga Tidak serius dalam Ketakwaan – Ditegur dan di-


berdoa sebelum bina.
memulai pelajaran.

2. 27/8/2016 Bahar Suka mencela teman Ketakwaan – Ditegur dan di-


yang mempunyai bina.
kekurangan (kelainan
fisik).

Andre M e n g k o o r d i n a s i Kemanusiaan + Diberi apresiasi/


teman sekelas dalam pujian.
menggalang ban-
tuan untuk korban
bencana alam.

3. 15/9/2016 Mutia Mengajak temannya Ketakwaan + Diberi apresiasi/


berdoa sebelum dan pujian.
sesudah melakukan
kegiatan praktikum.

4. 17/12/2016 Aldi Menjadi ketua panitia Ketakwaan + Diberi apresiasi/


peringatan hari pujian.
besar keagamaan di
sekolah.

5. 20/12/2016 Ringgo M e n y a n g g a h Toleransi – Ditegur dan di-


pendapat temannya beragama bina agar meng-
saat diskusi karena hormati penda-
menggunakan dasar pat dari agama
kitab atau agama beda agama.
yang dianutnya.

Buku Guru Fisika Kelas XII 15


Contoh jurnal penilaian sikap spiritual yang dibuat guru BK atau wali
kelas

Fomat 3
Nama Satuan Pendidikan : . . .
Kelas/Semester : . . ./. . .
Tahun Pelajaran : . . ./. . .
Butir Pos/
No. Waktu Nama Kejadian/Perilaku
Sikap Neg

1. 12/7/2016 Bagus Tidak mengikuti sholat Jumat Ketakwaan –


yang dilak-sanakan di sekolah.

Rangga Mengganggu teman yang Toleransi –


sedang berdoa sebelum makan beragama
siang di kantin.

2. 27/8/2016 Bahar Menjadi imam sholat dzuhur di Ketakwaan +


musala sekolah.

Andre Mengingatkan teman untuk Toleransi +


sholat zuhur di musala sekolah. beragama

3. 15/9/2016 Mutia Mengajak temannya berdoa Ketakwaan +


sebelum bertanding basket di
lapangan sekolah.

4. 17/12/2016 Aldi Menjadi ketua panitia peringat- Ketakwaan +


an hari besar keagamaan di
sekolah.

5. 20/12/2016 Ringgo Membantu teman mempersiapkan Toleransi +


perayaan keagamaan yang beragama
berbeda dengan agamanya di
sekolah.

2) Penilaian Diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku.
Contoh lembar penilaian diri menggunakan daftar cek (checklist) pada
waktu kegiatan kelompok.

16 Petunjuk Umum Pembelajaran


Fomat 4
Nama :...
Kelas/Semester : . . ./. . .
Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda ✔ pada
kolom yang sesuai dengankeadaan dirimu yang sebenarnya.
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu
guru.
No. Pernyataan Ya Tidak

Selama kegiatan kelompok, saya:

1. Mengusulkan ide kepada kelompok

2. Sibuk mengerjakan tugas saya sendiri

3. Tidak berani bertanya karena malu ditertawakan

4. Menertawakan pendapat teman

5. Aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan

6. Melaksanakan kesepakatan kelompok, meskipun tidak sesuai


dengan pendapat saya

3) Penilaian Antarteman
Penilaian antarteman paling cocok dilakukan pada saat peserta
didik melakukan kegiatan kelompok. Setiap peserta didik diminta
mengamati/menilai dua orang temannya. Sebaliknya, dia juga dinilai
oleh dua orang teman lainnya dalam satu kelompok.
Contoh instrumen penilaian (lembar pengamatan) antarteman (peer
assessment) menggunakan daftar cek (checklist) pada waktu kerja
kelompok.
Fomat 5
Petunjuk:
1. Amati perilaku 2 orang temanmu selama mengikuti kegiatan
kelompok.
2. Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek (✔) jika temanmu
menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan untuk
indikator yang kamu amati atau tanda strip (–) jika temanmu tidak
menunjukkan perilaku tersebut.
3. Serahkan hasil pengamatan kepada Bapak atau Ibu pendidik.

Buku Guru Fisika Kelas XII 17


Nama Teman : 1. . . .
2. . . .
Nama Penilai : . . .
Kelas/Semester : . . ./. . .
No. Pernyataan Teman 1 Teman 2

1. Teman saya mengajukan pertanyaan dengan sopan.

2. Teman saya mengerjakan kegiatan sesuai pembagian tugas


dalam kelompok.

3. Teman saya mengemukakan ide untuk menyelesaikan


masalah.

4. Teman saya memaksa kelompok untuk menerima usulnya.

5. Teman saya menyela pembicaraan teman kelompok.

6. Teman saya menjawab pertanyaan yang diajukan teman


lain.

7. Teman saya menertawakan pendapat teman yang aneh.

8. Teman saya melaksanakan kesepakatan kelompok


meskipun tidak sesuai dengan pendapatnya.

2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan
peserta didik berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif,
serta kecakapan berpikir tingkat rendah sampai tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan
ketercapaian Kompetensi Dasar pada KI-3 yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian.
a. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis untuk
mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta tes. Tes
tertulis menuntut respons dari peserta tes yang dapat dijadikan sebagai
representasi dari kemampuan yang dimiliki. Instrumen tes tertulis dapat berupa
soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
b. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta
didik menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal ketika
pembelajaran. Jawaban peserta didik dapat berupa kata, frase, kalimat maupun
paragraf. Tes lisan menumbuhkan sikap peserta didik untuk berani berpendapat.
Contoh pertanyaan untuk tes lisan dalam pembelajaran.
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XII/2
Tahun Pelajaran : . . . .
Kompetensi Dasar: 3.9 Memahami konsep penyimpanan dan transmisi data
dalam bentuk analog dan digital serta penerapannya dalam teknologi
informasi dan komunikasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

18 Petunjuk Umum Pembelajaran


Indikator Soal:
1. Siswa mampu menjelaskan transmisi data pada smartphone.
2. Siswa mampu menjelaskan alat penyimpand ata dalam dunia komputer.
Pertanyaan:
1. Bagaimana efektivitas dan manfaat proses transmisi yang dapat
dilakukan oleh sebuah smartphone?
2. Jelaskan beberapa alat penyimpan data dalam dunia komputer yang
Anda ketahui!
c. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur
dan/atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan yang digunakan untuk
mengukur pengetahuan (assessment of learning) dapat dilakukan setelah proses
pembelajaran, sedangkan penugasan yang digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan (assessment for learning) diberikan sebelum dan/atau selama
proses pembelajaran. Penugasan dapat berupapekerjaan rumah dan/atau
proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas. Penugasan lebih ditekankan pada pemecahan masalah
atau tugas produktif lainnya.
Contoh penugasan
Fomat 6
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XII/2
Tahun Pelajaran : . . ./. . .
Kompetensi Dasar:
4.8 Menyajikan laporan tertulis dari berbagai sumber tentang penerapan
efek fotolistrik, efek Compton, dan sinar X dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator:
Menyajikan laporan Tugas Mandiri tentang aplikasi efek fotolistrik.
Rincian tugas:
Banyak peralatan yang digunakan manusia menggunakan prinsip efek
fotolistrik. Sensor cahaya, sel surya, dan mesin fotokopi merupakan
peralatan yang menerapkan prinsip efek fotolistrik. Buatlah ringkasan materi
yang menguraikan tentang sensor cahaya, sel surya, dan mesin fotokopi.
Materi ringkasan tersebut bersumber dari internet, buku, jurnal, atau
pengamatan secara langsung. Ketiklah ringkasan Anda dengan rapi dalam
kertas A4. Soft file maupun hard file yang Anda hasilkan dikumpulkan kepada
Bapak/Ibu Guru. Kerjakan tugas ini dengan kelompok Anda!

Buku Guru Fisika Kelas XII 19


Contoh rubrik penilaian laporan tugas
Mata pelajaran : Fisika
Kriteria Skor Indikator

Pendahuluan 4 Memuat: (1) pendahuluan (2) tujuan pembuatan laporan (3) latar
belakang masalah (4) hasil pengamatan dan pembahasan (5)
kesimpulan.
3 Memuat tujuan dan 3 dari 4 butir lainnya.
2 Memuat tujuan dan 2 dari 4 butir lainnya.
1 Tidak memuat tujuan penyusunan laporan, ada salah satu atau lebih
dari 4 butir lainnya.
0 Tidak memuat tujuan dan 4 butir lainnya.

Pelaksanaan 4 Tujuan pembuatan laporan dan latar belakang masalah dijelaskan


dengan lengkap dan tepat.
3 Tujuan pembuatan laporan dan latar belakang masalah tidak
dijelaskan dengan lengkap tetapi tepat.
2 Tujuan pembuatan laporan dan latar belakang masalah tidak
dijelaskan dengan lengkap dan masih kurang tepat .
1 Tujuan pembuatan laporan dan latar belakang masalah tidak
dijelaskan dengan lengkap dan tidak tepat.
Kesimpulan 4 Terkait dengan pelaksanaan tugas dan ada saran untuk perbaikan
penugasan berikutnya yang feasible.
3 Terkait dengan pelaksanaan tugas dan ada saran untuk perbaikan
penugasan berikutnya tetapi kurang feasible.
2 Terkait dengan pelaksanaan tugas tetapi tidak ada saran.
1 Tidak terkait dengan pelaksanaan tugas dan tidak ada saran.

Tampilan 4 Laporan rapi dan menarik, dilengkapi cover dan foto/gambar.


laporan
3 Laporan rapi dan menarik, dilengkapi cover atau foto/gambar.
2 Laporan dilengkapi cover atau foto/gambar tetapi kurang rapi atau
kurang menarik.
Keterbacaan 1 Laporan kurang rapi dan kurang menarik, tidak dilengkapi cover dan
foto/gambar.
4 Mudah dipahami, pilihan kata tepat, dan ejaan semua benar.
3 Mudah dipahami, pilihan kata tepat, beberapa ejaan salah.
2 Kurang dapat dipahami, pilihan kata kurang tepat, dan beberapa ejaan
salah.
1 Tidak mudah dipahami, pilihan kata kurang tepat, dan banyak ejaan
yang salah.

20 Petunjuk Umum Pembelajaran


Contoh pengisian hasil penilaian tugas

Skor
No. Nama Jumlah
Penda- Pelak- Ke- Keter- Nilai
Tampilan Skor
huluan sanaan simpulan bacaan

1. Adi 4 2 2 3 3 14 70

2. Yayan 4 3 3 3 3 16 80

3. Damar 3 3 3 4 2 15 75

Keterangan:
• Skor maksimal = banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap kriteria
Pada contoh di atas, skor maksimal = 5 × 4 = 20
jumlah skor perolehan
• Nilai tugas = × 100%
jumlah skor maksimal

14
Pada contoh di atas nilai tugas Adi = 20 ×100% = 70.

d. Observasi
Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian
sikap, juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada
waktu diskusi atau kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari
penilaian autentik.
Contoh format observasi terhadap diskusi kelompok
Fomat 7
Pernyataan/Indikator

Nama Gagasan Kebenaran Konsep Ketepatan Istilah ...

Y T Y T Y T Y T

Heri

Isna

Afi

Keterangan:
Diisi tanda cek (✔): Y = ya/benar/tepat. T = tidak tepat.
Hasil observasi digunakan untuk mendeteksi kelemahan/kekuatan
penguasaan kompetensi pengetahuan dan memperbaiki proses pembelajaran
khususnya pada indikator yang belum muncul.

Buku Guru Fisika Kelas XII 21


3. Penilaian Keterampilan
Dalam pelaksanaan penilaian kinerja perlu disiapkan format observasi dan
rubrik penilaian untuk mengamati perilaku peserta didik dalam melakukan
praktik atau produk yang dihasilkan.
a. Penilaian Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik perlu mempertimbangkan hal-
hal berikut.
1) Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk
menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja
tersebut.
3) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas.
4) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat
diamati.
5) Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan
langkahlangkah pekerjaan yang akan diamati.
Contoh penilaian kinerja/praktik
Fomat 8
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XII/1
Tahun Pelajaran : . . ./. . .
Kompetensi Dasar:
4.3 Melakukan percobaan tentang induksi magnetik dan gaya magnetik di
sekitar kawat berarus listrik berikut presentai hasilnya.
Indikator:
Siswa melakukan percobaan untuk menyelidiki faktor yang memengaruhi
gaya magnet di sekitar kawat berarus listrik.

Kriteria Skor Indikator

Persiapan 3 Pemilihan alat dan bahan tepat.


(Skor maks = 3)
2 Pemilihan alat atau bahan tepat.

1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat.

0 Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan.

22 Petunjuk Umum Pembelajaran


Kriteria Skor Indikator

Pelaksanaan 3 Merangkai alat tepat dan rapi.


(Skor maks = 7)
2 Merangkai alat tepat atau rapi.

1 Merangkai alat tidak tepat dan tidak rapi.

0 Tidak membuat rangkaian alat.

2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat.

Hasil 1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat.


(Skor maks = 6)
0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat.

2 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan.

1 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan.

0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan.

3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat.

2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat.

1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat.

0 Tidak mencatat dan mengolah data.

Laporan 3 Simpulan tepat.


(Skor maks = 3)
2 Simpulan kurang tepat.

1 Simpulan tidak tepat.

0 Tidak membuat simpulan.

3 Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan dan isi laporan


benar.

2 Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan atau isi laporan


benar.

1 Sistematika tidak sesuai dengan kaidah penulisan dan


isilaporan tidak benar.

0 Tidak membuat laporan.

Buku Guru Fisika Kelas XII 23


Rubrik penilaian kinerja/praktik Fisika
Skor Jumlah
No. Nama Skor Nilai
Persiapan Pelaksanaan Hasil Laporan

1. Adi 3 5 4 2 14 74

2. Pandu 3 5 3 3 13 74

3. Yunita 2 4 4 2 12 63

Keterangan:
• Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria
Pada contoh di atas, skor maksimal = 3 + 7 + 6 + 3 = 19
jumlah skor perolehan
• Nilai tugas = × 100%
jumlah skor maksimal
14
Pada contoh di atas nilai tugas Adi = 19 ×100% = 73,68 (dibulatkan menjadi 74).
Pada penilaian kinerja dapat diberikan pembobotan pada aspek yang dinilai,
misalnya persiapan 20%, pelaksanaan dan hasil 50%, dan pelaporan 30%.
b. Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas
meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu
investigasi mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan, dan penyajian data.
Contoh Penilaian Proyek
Fomat 9
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XII/2
Tahun Pelajaran : . . ./. . .
Kompetensi Dasar:
4.11 Mengajukan ide/gagasan penyelesaian masalah keterbatasan sumber
energi, energi alternatif, dan dampaknya bagi kehidupan.
Indikator:
Siswa mampu memberikan ide penghematan di daerah yang diteliti
disesuaikan dengan kebutuhan dan penggunaan energi.

24 Petunjuk Umum Pembelajaran


Rumusan tugas proyek:
a. Lakukan penelitian penggunaan energi di suatu daerah, lalu memberikan
ide dan gagasan cara penghematan penggunaan energi.
b. Tugas dikumpulkan sesuai dengan kesepakatan antara guru dan
siswa.Tuliskan rencana penelitianmu, lakukan, dan buatlah laporan.
Laporan sekurang-kurangnya memuat latar belakang, perumusan
masalah, kebenaran informasi/data, kelengkapan data, sistematika
laporan, penggunaan bahasa, dan tampilan laporan.
Contoh rubrik penilaian proyek
No. Aspek Skor Maks

1. Perencanaan: 6
Latar Belakang (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)
Rumusan masalah (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)

2. Pelaksanaan: 12
a. Pengumpulan data/informasi (akurat = 3; kurang akurat = 2; tidak
akurat = 1)
b. Kelengkapan data (lengkap= 3; kurang lengkap = 2; tidak lengkap = 1)
c. Pengolahan dan analisis data (sesuai = 3; kurang sesuai = 2; tidak
sesuai = 1)
d. Kesimpulan (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)

3. Pelaporan hasil: 12
a. Sistematika laporan (baik = 3; kurang baik = 2; tidak baik = 1)
b. Penggunaan bahasa (sesuai kaidah= 3; kurang sesuai kaidah = 2;
tidaksesuai kaidah = 1)
c. Penulisan/ejaan (tepat = 3; kurang tepat = 2; Tidak tepat/banyak
kesalahan =1)
d. Tampilan (menarik= 3;kurang menarik= 2;tidak menarik= 1)

Skor maksimal 30

Cara penilaian:
jumlah skor perolehan
Nilai proyek = × 100%
jumlah skor maksimal
Aspek penilaian dapat diberi pembobotan, misalnya perencanaan 20%,
pelaksanaan 40%, dan pelaporan 40%.

c. Produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik
membuat produk-produk, teknologi, dan seni, seperti: makanan (contoh:
tempe, kue, asinan, baso, dan nata de coco), pakaian, sarana kebersihan
(contoh: sabun, pasta gigi, cairan pembersih dan sapu), alat-alat teknologi
(contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni (contoh: patung,
lukisan, dan gambar), dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik,
plastik, atau logam.

Buku Guru Fisika Kelas XII 25


Contoh Penilaian Produk
Fomat 10
Mata Pelajaran : Fisika
Nama Proyek : Membuat elemen Volta dari buah-buahan
Nama Peserta Didik : . . Kelas : . . .

Skor**
No. Aspek*
1 2 3 4
1. Perencanaan Bahan

2. Proses Pembuatan
a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik pengolahan
c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan)

3. Hasil Produk
a. Bentuk fisik
b. Kelengkapan bahan
c. Ketahanan/keawetan

Total Skor

* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat


** Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban
yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi
perolehan skor.

a. Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan
informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Ada beberapa tipe
portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio
pameran. Pendidik dapat memilih tipe portofolio sesuai dengan karakteristik
kompetensi dasar dan/atau konteks mata pelajaran.
Pada akhir suatu periode, hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai
oleh pendidik bersama peserta didik. Berdasarkan hasil penilaian tersebut,
pendidik dan peserta didik dapat menilai perkembangan kemampuan
peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio
dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik
melalui karyanya.
Sumber: Permendikbud No. 53 tahun 2015 tentang Standar Penilaian Kurikulum 2013.

26 Petunjuk Umum Pembelajaran


G. Kompetensi dan Materi Pokok dalam Fisika
1. Jenis Kompetensi di Kurikulum 2013
Dalam Kurikulum 2013 terdapat istilah Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD). Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran mengenai kompetensi
utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang
sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas
yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah
konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai siswa. Kompetensi
tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik siswa, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Pada mata pelajaran Fisika Kompetensi Dasar (KD) diorganisasikan ke dalam
empat Kompetensi Inti (KI). KI 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, KI 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial, KI 3 berisi
KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, dan KI 4 berisi KD tentang
penyajian pengetahuan.
KI 1, KI 2, dan KI 4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses
pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI 3. KI 1 dan KI 2
tidak diajarkan langsung (direct teaching), tetapi diajarkan secara tidak langsung
(indirect teaching) pada setiap kegiatan pembelajaran.
Penilaian untuk mengetahui keberhasilkan pembelajaran dilakukan terhadap
Kompetensi Dasar pada KI 1 sampai 4. Penilaian tertulis dan pencapaian
ketuntasan minimimal terutama pada kompetensi dasar pada KI 3 dan KI 4.
Penilaian KI 1 dan KI 2 dapat dilakukan saat proses pembelajaran. Guru dapat
menilai sikap siswa untuk mendapatkan profile sikap siswa serta memberikan
bantuan untuk mengubah sikap negatif (misalnya apatis, pasif, menyerahkan
sepenuhnya pada anggota kelompok lain, dan lain-lain) menjadi positif. Selain
itu, saat pembelajaran, guru dapat menilai keterampilan siswa, baik keterampilan
berpikir maupun keterampilan psikomotorik.
2. Materi Pokok dan Alokasi Waktu
Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran Fisika untuk kelas XII masuk dalam
struktur kurikulum peminatan (Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam) dengan alokasi per minggu 4 jam tatap muka. Pembagian alokasi waktu
pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut.

Buku Guru Fisika Kelas XII 27


Semester 1
No. Materi Pokok Alokasi Waktu (Jam Pelajaran)

1. Rangkaian Arus Searah 14

2. Listrik Statis 12

3. Medan Magnetik 12

4. Induksi Faraday 14

5. Rangkaian Listrik Bolak-Balik 12

6. Radiasi Elektromagnetik 6

Jumlah 70 Jam Pelajaran

Semester 2
No. Materi Pokok Alokasi Waktu (Jam Pelajaran)

1. Relativitas 6

2. Konsep dan Fenomena Kuantum 8

3. Teknologi Digital 8

4. Inti Atom dan Iptek Nuklir 18

5. Keterbatasan Energi dan Dampaknya bagi 10


Kehidupan

Jumlah 50 Jam Pelajaran

28 Petunjuk Umum Pembelajaran


Materi yang Dipelajari
• Hukum Ohm
• Hukum Kirchhoff
• Peralatan Listrik Searah dan Konsumsi Energi Listrik

Menjelaskan Prinsip Kerja


Menyelidiki Hukum Ohm Menyelidiki Hukum Kirchhoff Peralatan Listrik Searah

• Melakukan percobaan • Melakukan percobaan • Menyelidiki peralatan


pengukuran arus dan menyelidiki sifat-sifat listrik searah dan sumber
tegangan listrik. rangkaian seri dan paralel. arus searah dalam sebuah
• Melakukan percobaan • Mendiskusikan rangkaian percobaan.
hukum Ohm. delta dan rangkaian • Menjelaskan prinsip kerja
• Mendiskusikan hambatan jembatan Wheatstone. peralatan listrik searah
pada penghantar dan • Melakukan percobaan setelah melakukan tugas
faktor-faktor yang me- untuk menyelidiki hukum yang diberikan.
mengaruhinya. Kirchhoff. • Melakukan kegiatan untuk
• Menentukan hambatan • Mendiskusikan rangkaian menghitung energi dan
pada resistor tetap. tertutup (loop) tunggal daya peralatan listrik
dan majemuk. searah.

Menganalisis rangkaian listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-hari dan


menjelaskan prinsip kerja peralatan listrik searah berdasarkan hasil percobaan.

A. Pendahuluan
Rangkaian arus searah termasuk dalam pokok bahasan listrik dinamis, yaitu bagian
ilmu fisika yang membahas tentang pergerakan muatan listrik dalam rangkaian. Arus
listrik adalah gerakan muatan-muatan listrik. Arus listrik terdiri atas arus searah (arus
DC) dan arus bolak-balik (arus AC). Arah aliran arus searah tidak mengalami perubahan.
Adapun arah arus bolak-balik mengalami perubahan secara sinusoidal.
Arus listrik searah digunakan pada peralatan listrik DC seperti notebook/laptop,
HP, rangkaian lampu mobil dan motor, serta radio. Meskipun demikian, listrik yang
disediakan PLN berupa arus bolak-balik karena tegangannya mudah dinaikkan atau
diturunkan menggunakan transformator. Arus bolak-balik dapat diubah menjadi arus
searah menggunakan rangkaian penyearah yang telah terintegrasi dalam charger HP
maupun laptop. Kedua jenis arus listrik tersebut sangat bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari sehingga digunakan secara berkesinambungan dalam dunia elektronika.

Buku Guru Fisika Kelas XII 29


Bab rangkaian arus searah membahas tentang hukum Ohm, hukum Kirchhoff, dan
prinsip kerja peralatan listrik searah. Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran
discovery, problem based learning, inquiry, dan project based learning. Melalui model discovery,
siswa memperoleh pengalaman mengukur arus dan tegangan listrik secara langsung
serta menemukan dan membuktikan hukum Ohm dan hukum Kirchhoff melalui
percobaan. Model problem based learning bermanfaat dalam mempelajari lebih lanjut materi
rangkaian arus searah dan peralatan listrik searah. Siswa mempelajari hambatan resistor
tetap melalui kegiatan inquiry di rumah. Selanjutnya, siswa mengembangkan kreativitas
dan inovasi melalui proyek pembuatan elemen volta menggunakan buah-buahan.
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan bertambah keimanannya dengan
mengagumi kebesaran Tuhan Yang Mahakuasa yang telah menciptakan bahan-bahan
konduktor dan fenomena kelistrikan di alam.
Dimensi sikap ilmiah yang diharapkan dimiliki siswa yaitu siswa dapat
menerapkan perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari. Sebagai contoh, siswa harus
jujur, teliti, dan berhati-hati dalam melaksanakan praktikum karena berhubungan dengan
rangkaian listrik. Kerja sama dan tanggung jawab dalam setiap kegiatan kelompok juga
diperlukan agar memberikan hasil yang maksimal. Melalui kegiatan kelompok tersebut,
diharapkan siswa dapat menghargai pendapat orang lain, berani mengemukakan
pendapat, dan selalu berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan.

B. KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian


Tabel 1.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian

Cara Pencapaian
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar

3.1 Menganalisis prinsip kerja • Dicapai melalui kegiatan • Menentukan hasil peng-
peralatan listrik searah pembelajaran di laborato- ukuran arus dan tegangan
(DC) dalam kehidupan rium, di kelas, dan di luar listrik.
sehari-hari. kelas melalui kegiatan • Menjelaskan hukum Ohm
Mari Bereksplorasi, Mari tentang hubungan kuat
Bereksperimen, Tugas arus dan tegangan listrik.
Mandiri, Bertindak Kreatif, • Menentukan hambatan
Review, Refleksi, dan Tugas listrik pada penghantar
Proyek sehingga peserta dan resistor.
didik mampu memahami • Menjelaskan sifat-sifat
tentang prinsip rangkaian rangkaian seri dan paralel.
searah. • Menganalisis rangkaian
bercabang menggunakan
hukum-hukum Kirchhoff.
• Menjelaskan peralatan
listrik searah dan sumber
arus searah.
• Menghitung energi dan
daya listrik pada peralatan
listrik searah.
• Membuat elemen Volta
dengan elektrolit dari
buah-buahan.

30 Rangkaian Arus Searah


Cara Pencapaian
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

4.1 Mempresentasikan hasil • Dicapai dengan melaku- • Mempresentasikan hasil


percobaan tentang prinsip kan kegiatan Mari Ber- pengukuran arus dan
kerja rangkaian listrik eksplorasi dan Mari Ber- tegangan listrik.
searah (DC). eksperimen. • Mempresentasikan hasil
percobaan hukum Ohm.
• Mempresentasikan hasil per-
cobaan untuk menyelidiki
sifat-sifat rangkaian seri dan
paralel.
• Mempresentasikan hasil per-
cobaan untuk menyelidiki
hukum Kirchhoff.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini siswa mampu:
1. melakukan pengukuran arus dan tegangan listrik melalui kegiatan kelompok berupa
pengukuran arus dan tegangan listrik dengan peralatan multimeter;
2. menjelaskan hukum Ohm tentang hubungan antara kuat arus dan tegangan listrik
melalui eksperimen menyelidiki hukum Ohm;
3. menganalisis hambatan listrik dan menjelaskan sifat-sifat rangkaian seri serta paralel
melalui penyelidikan sifat-sifat rangkaian seri maupun paralel pada resistor;
4. menganalisis hukum Kirchhoff pada rangkaian arus bercabang dalam kegiatan
eksplorasi penyelidikan hukum Kirchhoff;
5. menjelaskan peralatan listrik searah dan konsumsi energi listrik melalui kegiatan
eksplorasi sumber arus searah.

D. Materi Pembelajaran
1. Hukum Ohm
2. Hukum Kirchhoff
3. Peralatan Listrik Searah dan Konsumsi Energi Listrik

E. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar


1. Alat dan Bahan
a. Multimeter e. Sakelar
b. Baterai f. Kabel listrik
c. Lampu 1,5 W g. Resistor tetap
d. Dudukan lampu
2. Media Belajar
a. Gambar
b. Video
c. Peristiwa-peristiwa di sekitar

Buku Guru Fisika Kelas XII 31


3. Sumber Belajar
a. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 2, bab Rangkaian Arus Searah, oleh Serway
dan Jewett.
b. Kompetensi Fisika Kelas X, bab Listrik Dinamis, oleh Siswanto dan Sukaryadi.
c. Fisika Kelas X untuk SMA dan MA, bab Listrik Dinamis, oleh Edi Istiyono.

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan Pembelajaran
Scientific Approach
2. Model Pembelajaran
a. Problem Based Learning
b. Discovery
c. Project Based Learning
d. Inquiry
3. Metode Pembelajaran
a. Diskusi e. Pemberian tugas dan resitasi
b. Eksperimen f. Proyek
c. Tanya Jawab g. Latihan
d. Demonstrasi

G. Kegiatan Belajar Mengajar


1. Pertemuan I (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pada pertemuan pertama bertujuan agar siswa dapat
melakukan pengukuran arus dan tegangan listrik. Lakukan kegiatan
pembelajaran secara berkelompok di laboratorium agar kegiatan berjalan lancar.
Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan usahakan agar setiap kelompok
dapat melakukan percobaan secara mandiri.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, dan Eksperimen
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru memberikan apersepsi dengan membahas rangkaian listrik
pada lampu mobil. Guru menanyakan sumber tegangan pada mobil.
Guru menjelaskan pentingnya pengukuran arus dan tegangan listrik.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melaksanakan kegiatan Mari Berekplorasi: Arus dan
Tegangan Listrik. Siswa diharapkan mengamati dengan saksama
kondisi lampu pada kegiatan tersebut.
(a) Mengamati
Mengamati kondisi lampu dengan pengubahan daya pada
lampu.

32 Rangkaian Arus Searah


(b) Menanya
Menanya kondisi lampu dengan pengubahan ukuran lampu dan
mengubah posisi baterai.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan kondisi lampu akibat adanya tegangan yang
dipakai dan arus yang dihasilkan.
(d) Mengasosiasi
Menghubungkan data yang diperoleh dengan hasil diskusi.
Kemudian menyimpulkan kondisi lampu akibat adanya tegangan
yang dipakai dan arus yang dihasilkan.
(e) Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasil pengamatan di depan kelas.
Alternatif: Apabila peralatan minimum, guru dapat melakukan
demonstrasi di depan kelas.
Catatan:
Sikap yang harus dinilai adalah kecermatan siswa saat merangkai alat.
(2) Siswa melaksanakan kegiatan Mari Bereksplorasi: Pengukuran Arus
dan Tegangan Listrik. Diperlukan ketelitian dan sikap hati-hati saat
merangkai alat dalam kegiatan. Arahkan siswa agar terbuka dan kritis
dalam berdiskusi. Guru mengawasi proses diskusi kelompok dan
melakukan penilaian sikap pada tiap-tiap siswa, terutama kecermatan
dan ketelitian saat merangkai alat.
(a) Mengamati
Mengamati hasil pengukuran arus dan tegangan listrik
menggunakan multimeter. Apabila peralatan yang digunakan
minimum, guru dapat melakukan demonstrasi di depan kelas
sehingga dapat dilihat banyak siswa.
(b) Menanya
Mengukur arus dan tegangan listrik menggunakan multimeter.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan data berupa arus dan tegangan listrik hasil
pengukuran multimeter.
(d) Mengasosiasi
Menyimpulkan hasil yang tertera dalam alat ukur dengan besaran
yang tertuliskan dalam komponen yang dirangkai.
(e) Mengomunikasikan
Mempresentasikan serta membuat laporan dengan format Nama
Kegiatan, Tujuan, Alat dan Bahan, Petunjuk Kerja, Hasil dan
Pembahasan, dan Kesimpulan.
(3) Guru meminta siswa membuat laporan hasil diskusi, lalu
membahasnya bersama siswa lainnya. Siswa menyimpulkan cara
memasang amperemeter dan voltmeter pada rangkaian listrik.
(4) Guru menjelaskan pengertian arus listrik dan rapat arus, serta cara
memperbesar jangkauan pengukuran amperemeter.
(5) Guru menjelaskan pengertian tegangan listrik dan cara memperbesar
jangkauan pengukuran voltmeter.

Buku Guru Fisika Kelas XII 33


c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran dengan menanyakan pemasangan
amperemeter dan voltmeter pada rangkaian listrik. Guru menjelaskan
tugas proyek yang harus dikerjakan siswa dan dipresentasikan pada
pertemuan terakhir bab ini.
c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksplorasi: Arus dan Tegangan Listrik
Lampu dapat menyala ketika arus listrik mengalir pada lampu. Arus
dihasilkan dari sumber tegangan berupa baterai dari kutub positif menuju
kutub negatif. Apabila lampu diganti dengan menggunakan daya yang
lebih tinggi dari semula sedangkan sumber tegangan yang digunakan tidak
diubah, lampu terlihat redup. Hal ini disebabkan arus yang mengalir pada
lampu semakin kecil. Sementara itu, apabila baterai diubah berlawanan
arah dari semula, lampu tidak menyala. Hal ini disebabkan dalam
penyusunan rangkaian, kutub positif pada baterai akan bertemu dengan
kutub positif pada lampu atau kutub negatif pada baterai bertemu dengan
kutub negatif pada baterai.
2) Mari Bereksplorasi: Pengukuran Arus dan Tegangan Listrik
Amperemeter dipasang seri pada rangkaian listrik. Ketika sakelar
dibuka, amperemeter tidak menunjukkan hasil pengukuran karena tidak
ada arus listrik yang mengalir pada rangkaian. Arus listrik keluar dari
kutub positif menuju kutub negatif. Sebenarnya muatan listrik yang mengalir
pada rangkaian adalah aliran elektron. Elektron bermuatan negatif dan
mengalir keluar dari kutub negatif sumber tegangan menuju kutub positif.
Dengan demikian arah arus listrik berlawanan dengan arah elektron.
Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Voltmeter
dipasang paralel pada rangkaian listrik. Tegangan yang tertera pada
baterai tidak sama dengan tegangan yang terukur pada voltmeter. Hal ini
disebabkan baterai memiliki hambatan dalam yang mengakibatkan
terjadinya penurunan tegangan.
2. Pertemuan II (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan kedua bertujuan agar siswa menemukan hubungan kuat arus
dan tegangan listrik. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua
dilaksanakan di ruang laboratorium. Periksa kembali kelengkapan alat dan
bahan yang diperlukan sebelum pembelajaran dimulai.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, Eksperimen, dan Demonstrasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru menanyakan tentang hubungan antara kuat arus dan
tegangan listrik pada suatu rangkaian.

34 Rangkaian Arus Searah


b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melaksanakan kegiatan Mari Bereksperimen: Menyelidiki
Hukum Ohm. Arahkan siswa agar terbuka dan kritis dalam
berdiskusi. Guru mengawasi proses diskusi kelompok dan
melakukan penilaian sikap pada tiap-tiap siswa. Guru meminta
siswa membuat laporan hasil diskusi.
(a) Mengamati
Mengamati hasil kegiatan eksperimen untuk menyelidiki
hukum Ohm pada hambatan.
(b) Menanya
Menanyakan hasil kegiatan eksperimen penyelidikan
hukum Ohm pada hambatan berupa hubungan grafik antara
kuat arus dan tegangan listrik.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan data berupa hubungan antara kuat arus
yang dihasilkan terhadap tegangan yang dipasang.
(d) Mengasosiasi
Menyimpulkan hukum Ohm berdasarkan grafik yang diper-
oleh dari hubungan antara kuat arus dan tegangan listrik.
(e) Mengomunikasikan
Mempresentasikan di depan kelas serta membuat laporan
dengan format Nama Kegiatan, Tujuan, Alat dan Bahan,
Petunjuk Kerja, Hasil dan Pembahasan, serta Kesimpulan.
Catatan:
Jika alat di sekolah terbatas, metode dapat diganti menjadi
demonstrasi. Sikap yang perlu dinilai dari kegiatan ini ketepatan
siswa dalam merangkai alat sehingga arus dapat mengalir.
(2) Guru membahas hasil kegiatan siswa dan meminta siswa
membuat grafik hubungan antara kuat arus dan tegangan listrik.
(3) Guru menjelaskan bunyi hukum Ohm dan menjelaskan contoh soal.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran dengan mengulas kembali hukum
Ohm. Guru memberikan Tugas Mandiri: Hambatan pada Penghantar
dan Tugas Mandiri: Resistor Tetap sebagai tugas rumah secara individu.
c. Kunci Jawaban
Mari Bereksperimen: Menyelidiki Hukum Ohm
Hukum Ohm menyelidiki hubungan antara kuat arus dan tegangan listrik.
Penambahan jumlah baterai pada rangkaian listrik sama dengan peningkatan
tegangan. Ketika tegangan listrik diperbesar, arus listrik yang mengalir pada rang-
kaian listrik juga semakin besar. Hal ini membuktikan bahwa arus listrik yang meng-
alir pada rangkaian listrik sebanding dengan sumber tegangan yang digunakan.

Buku Guru Fisika Kelas XII 35


Grafik hubungan antara arus dan tegangan listrik I
I ~ V:
Percobaan selanjutnya bertujuan mengetahui
pengaruh hambatan terhadap arus listrik. Ketika
hambatan yang digunakan lebih besar dari semula,
arus listrik yang mengalir menjadi semakin kecil.
Sebaliknya, arus listrik menjadi lebih besar apabila V
hambatan yang digunakan lebih kecil dari Sumber: Dokumen Penerbit
semula. Dengan demikian arus listrik berbanding Gambar 1.1 Grafik hubungan
terbalik dengan hambatan rangkaian. kuat arus dan tegangan listrik
1
I~ R

Dari kedua percobaan di atas disimpulkan bahwa arus listrik yang mengalir
pada rangkaian sebanding dengan tegangan listrik dan berbanding terbalik
dengan hambatan rangkaian.
V
I=
R

3. Pertemuan III (2 × 45 menit)


a. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pada pertemuan ketiga membahas tentang hambatan listrik.
Hambatan listrik dapat berupa peralatan listrik, penghantar listrik, maupun
resistor. Pembelajaran berupa diskusi informasi yang dilakukan di dalam kelas.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning, Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, Pemberian Tugas, dan Latihan
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Diskusi kelas tentang bentuk-bentuk hambatan listrik dalam
rangkaian. Hambatan listrik dapat berupa peralatan listrik,
penghantar, dan resistor.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru meminta siswa mempresentasikan Tugas Mandiri:
Hambatan pada Penghantar. Guru membahas tugas tersebut dan
menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi hambatan
penghantar.
(2) Guru menjelaskan pengaruh suhu terhadap hambat jenis penghantar.
(3) Guru meminta siswa mempresentasikan Tugas Mandiri:
Resistor Tetap.
(4) Guru menjelaskan resistor tetap dan resistor variabel serta contoh
soalnya.
c) Kegiatan Penutup
Guru melakukan refleksi pembelajaran, lalu mengajukan
pertanyaan yang terdapat pada fitur Bertindak Kreatif. Guru meminta
siswa mengerjakan Tugas Mandiri: Light Dependent Resistor (LDR)
dan soal Review subbab A sebagai tugas rumah.

36 Rangkaian Arus Searah


c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Hambatan pada Penghantar
Tembaga digunakan sebagai penghantar karena termasuk konduktor
yang baik. Hambat jenis tembaga memiliki nilai yang kecil dibandingkan
dengan bahan konduktor yang lain. Perhatikan tabel resistivitas berikut.
Tabel 1.2 Resistivitas dan Koefisien Suhu Bahan
Resistivitas Koefisien Suhu
Sifat Bahan Bahan
ρ (ΩΩ m) α (/°C)

Konduktor 1. Perak 1,6 × 10 –8 0,00330


2. Tembaga 1,72 × 10 –8 0,00393
3. Aluminium 2,75 × 10 –8 0,00390
4. Besi 9,71 × 10 –8 0,00450
5. Timbal 2,0 × 10–7 0,00430
6. Baja 2,2 × 10–7 –
Semikonduktor 1. Karbon 3,5 × 10–5 –0,00050
2. Germanium 45 –0,05000
3. Silikon 6,4 × 102 0,07000
Isolator 1. Kaca 10 10 –10 14 –
2. Mika 10 11 –10 15 –
3. Kayu 10 8 –10 4 –

Sumber: Edi Istiyono, 2006

Berdasarkan tabel di atas, hambatan penghantar akan bernilai besar apabila


penghantar terbuat dari bahan aluminium, besi, baja, atau timbal. Hal ini merugi-
kan karena energi listrik banyak berkurang ketika melewati penghantar.
2) Tugas Mandiri: Resistor Tetap
Aturan pewarnaan pada resistor tetap dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 1.3 Kode Warna pada Resistor

Nilai di Lingkaran Nilai di Lingkaran Nilai di Lingkaran


Warna Pertama dan Kedua Ketiga Keempat

Hitam 0 1 –
Cokelat 1 10 + 1%
Merah 2 100 ± 2%
Oranye 3 1.000 –
Kuning 4 10.000 –
Hijau 5 100.000 ±0,5%
Biru 6 1.000.000 –
Ungu 7 10.000.000 –
Abu-abu 8 – –
Putih 9 – –
Emas – – ±5%
Perak – – ±10%
Tidak Berwarna – – ±20%
Sumber: Edi Istiyono, 2006

Buku Guru Fisika Kelas XII 37


a) Resistor 1 b) Resistor 2
Lingkaran 1: cokelat Lingkaran 1: hijau
Lingkaran 2: hitam Lingkaran 2: cokelat
Lingkaran 3: merah Lingkaran 3: hitam
Lingkaran 4: emas Lingkaran 4: emas
R1 = 10 × 100 Ω ±5% = 1 kΩ ±5% R2 = 51 × 1 Ω ±5% = 51 Ω ±5%

3) Bertindak Kreatif
Nilai hambatan suatu penghantar ditentukan oleh panjang
penghantar, luas penampang penghantar, serta hambatan jenis
penghantar.
A
R=ρA
Keterangan:
R = hambatan penghantar (Ω)
ρ = hambatan jenis penghantar (Ωm)
A = panjang penghantar (m)
A = luas penampang penghantar (m2)

Berdasarkan persamaan di atas hambatan penghantar dapat


diperkecil dengan cara memperbesar luas penampang dan memperpendek
panjangnya. Selain itu, pilihlah bahan yang memiliki hambat jenis kecil.
4) Review Subbab A
1. 5 mA 4. 68 Ω
2. 1,85 A 5. 12 V
3. 3,26 × 10–9 A/m2

4. Pertemuan IV (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pada pertemuan keempat bertujuan agar siswa memahami
sifat-sifat rangkaian seri dan paralel. Lakukan kegiatan pembelajaran secara
berkelompok di laboratorium agar kegiatan berjalan lancar.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, dan Eksperimen
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru membahas Tugas Mandiri: Light Dependent Resistor (LDR).
Guru memberikan apersepsi pembelajaran dengan meminta siswa
mengamati rangkaian listrik rumah tangga. Guru menanyakan
mengapa sebagian besar lampu dirangkai secara paralel? Apa
perbedaan sifat-sifat rangkaian seri dan paralel?
Sebelum melaksanakan praktikum, guru meminta siswa agar
bekerja sama dengan anggota kelompoknya sehingga kegiatan
praktikum dapat berjalan lancar. Guru mengingatkan siswa agar
selalu teliti dan objektif dalam melakukan pengamatan, berhati-hati
dalam menggunakan peralatan laboratorium dan mengembalikannya

38 Rangkaian Arus Searah


setelah digunakan. Guru juga menekankan agar siswa selalu aktif
dalam berdiskusi, berani mengemukakan pendapat, dan selalu
menghargai pendapat orang lain.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melaksanakan kegiatan Mari Bereksperimen: Menyelidiki
Sifat-Sifat Rangkaian Seri dan Paralel. Guru mengawasi proses
diskusi kelompok dan melakukan penilaian sikap pada tiap-tiap
siswa.
(a) Mengamati
Mengamati rangkaian seri dan paralel pada resistor. Apabila
di sekolah memiliki peralatan minimum, guru dapat
melakukan kegiatan demonstrasi alat atau memperlihatkan
video atau gambar yang berhubungan dengan rangkaian
seri dan paralel pada resistor.
(b) Menanya
Menanyakan perbedaan rangkaian resistor yang dirangkai
seri maupun paralel yang berhubungan dengan arus yang
mengalir dalam rangkaian tersebut.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan arus yang dihasilkan pada rangkaian seri
maupun paralel pada resistor.
(d) Mengasosiasi
Menyimpulkan besarnya hambatan, arus, serta tegangan
yang dihasilkan oleh resistor yang disusun seri maupun
paralel.
(e) Mengomunikasikan
Mempresentasikan di depan kelas serta membuat laporan
dengan format Nama Kegiatan, Tujuan, Alat dan Bahan,
Petunjuk Kerja, Hasil dan Pembahasan, dan Kesimpulan.
(2) Guru menjelaskan sifat-sifat rangkaian seri pada resistor dan
sumber tegangan.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran dengan menanyakan kembali
sifat-sifat rangkaian seri dan paralel. Guru memberikan pertanyaan
yang terdapat dalam fitur Bertindak Kreatif.
c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Light Dependent Resistor (LDR)
Light Dependent Resistor termasuk jenis resistor yang memiliki hambatan
(resistansi) berubah apabila intensitas cahaya yang diserap juga berubah.
LDR digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi
cahaya. Light Dependent Resistor terdiri atas sebuah cakram semikonduktor
yang mempunyai dua buah elektrode pada permukaannya. Pada saat gelap
atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron
bebas dengan jumlah yang relatif kecil sehingga hanya ada sedikit elektron
yang mengalir. LDR menjadi konduktor yang buruk (memiliki resistansi
besar) pada saat gelap atau cahaya redup.

Buku Guru Fisika Kelas XII 39


2) Mari Bereksperimen: Menyelidiki Sifat-Sifat Rangkaian Seri dan Paralel
a) Rangkaian Resistor
(1) Rangkaian Seri Resistor
Skema rangkaian seri:
R1 R2 R3 Rs
rangkaian seri resistor
dapat diganti dengan →
resistor tunggal
Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 1.2 Rangkaian seri resistor dan resistor pengganti
Hambatan total resistor yang dirangkai seri merupakan jumlah
dari hambatan-hambatan penyusunnya.
n
Rek = Rs = ∑ Rk = R1 + R2 + R3 + . . . Rn
k =1

Pada rangkaian resistor seri berlaku hal-hal berikut.


Is = I1 = I2 = In
Vs = V1 + V2 + . . . + Vn

(2) Rangkaian Paralel Resistor


Skema rangkaian paralel:
R1

R2
rangkaian paralel resistor Rp
R3 dapat diganti dengan resistor →
tunggal

Sumber: Dokumen Penerbit


Gambar 1.3 Rangkaian paralel resistor dan resistor pengganti
Nilai hambatan pengganti resistor yang disusun paralel yaitu:
n
1 1 1 1 1 1
Rp
= ∑ Rk
=
R1
+
R2
+
R3
+...+
Rn
k =1

Pada rangkaian resistor paralel berlaku hal-hal berikut.


Ip = I1 + I2 + . . . + In
Vp = V1 = V2 = Vn

b) Rangkaian Sumber Tegangan


(1) Rangkaian Seri Sumber Tegangan
Sumber tegangan dapat dirangkai seri. Gambar rangkaiannya
seperti berikut.
E1 ; r1 E2 ; r2 E3 ; r3 Rangkaian seri sum- Es ; rs
ber tegangan dapat
diganti dengan sumber

tegangan tunggal
Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 1.4 Rangkaian seri sumber tegangan dan sumber tegangan pengganti

40 Rangkaian Arus Searah


Nilai tegangan total dari sumber tegangan yang dirangkai secara
seri merupakan penjumlahan nilai tiap-tiap sumber tegangan.
Persamaannya sebagai berikut.
n
Es = ∑ Ek = E1 + E2 + . . . + En
k =1

Keterangan:
E s = nilai tegangan total dari rangkaian seri, volt (V)
n = jumlah sumber tegangan

Nilai hambatan dalam total dari sumber tegangan yang dirangkai


seri dirumuskan sebagai berikut.
n
rs = ∑ rk = r1 + r2 + . . . + rn
k =1

Keterangan:
rs = hambatan dalam total dari sumber tegangan yang dirangkai seri, ohm (Ω)
n = jumlah sumber tegangan

(2) Rangkaian Paralel Sumber Tegangan


E1 ; r1

Rangkaian paralel sum-


E2 ; r2 ber tegangan dapat
diganti dengan sumber →
tegangan tunggal Ep; rp
E3 ; r3

Sumber: Dokumen Penerbit


Gambar 1.5 Rangkaian paralel sumber tegangan dan sumber tegangan pengganti

Nilai sumber tegangan yang disusun paralel mempunyai nilai


tegangan yang sama.
Ep = E1 = E2 = E3 = E

Hambatan dalam total bernilai:


1 1 1 1
= + +
rp r r r

5. Pertemuan V (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan kelima bertujuan agar siswa memahami hukum-hukum
Kirchhoff pada rangkaian arus bercabang. Lakukan kegiatan pembelajaran
secara berkelompok di laboratorium agar kegiatan berjalan lancar.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery
2) Metode Pembelajaran: Diskusi dan Tanya Jawab
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru menanyakan faktor-faktor yang memengaruhi pembagian
arus listrik pada rangkaian paralel.

Buku Guru Fisika Kelas XII 41


b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melaksanakan kegiatan Mari Bereksplorasi: Menyelidiki
Hukum Kirchhoff. Guru mengawasi kegiatan diskusi kelompok dan
melakukan penilaian sikap pada tiap-tiap siswa.
(a) Mengamati
Mengamati besar arus listrik yang masuk dalam percabangan dan
arus listrik yang keluar dari titik percabangan dengan meng-
gunakan konsep hukum Kirchhoff.
(b) Menanya
Menanyakan arus listrik dan tegangan listrik pada tiap-tiap
resistor.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan hubungan arus listrik yang mengalir baik arus listrik
yang masuk maupun arus listrik yang keluar pada percabangan.
Selain itu, siswa diminta untuk mendiskusikan perbandingan arus
listrik yang mengalir terhadap hambatan serta tegangan.
(d) Mengasosiasi
Menyimpulkan hubungan arus listrik berdasarkan konsep
hukum Kirchhoff dan hubungan antara arus listrik terhadap
hambatan maupun tegangan yang digunakan.
(e) Mengomunikasikan
Siswa diminta untuk mengomunikasikan hasilnya melalui
presentasi di depan kelas.
(2) Guru menjelaskan hukum I Kirchhoff dan hukum II Kirchhoff serta
contoh soalnya.
c) Kegiatan Penutup
Guru melakukan refleksi pembelajaran, lalu memberikan pertanyaan
pada fitur Bertindak Kreatif. Guru meminta siswa mengerjakan Review
subbab B.
c. Kunci Jawaban
1) Bertindak Kreatif
Apabila disambungkan dengan sumber tegangan yang sama, bola lampu
yang dirangkai paralel lebih terang daripada bola lampu yang dirangkai seri.
Hal ini disebabkan daya yang diserap rangkaian paralel lebih besar daripada
daya yang diserap rangkaian seri. Akibatnya, baterai lebih cepat habis ketika
bola lampu dirangkai paralel. Meskipun demikian, bola lampu lain akan tetap
menyala ketika salah satu bola lampu mati/putus apabila dirangkai paralel.
2) Review subbab B
1. 8 Ω
2. 1,8 V
3. 1 A
6. Pertemuan VI (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan keenam bertujuan agar siswa memahami peralatan listrik searah
dan energi listrik yang digunakan.

42 Rangkaian Arus Searah


b. Proses Belajar Mengajar
1) Mocel Pembelajaran: Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi dan Tanya Jawab
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru menanyakan contoh peralatan listrik searah dan sumber
arus listrik yang digunakan.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melaksanakan kegiatan Mari Bereksplorasi: Sumber Arus
Searah. Arahkan siswa agar terbuka dan kritis dalam berdiskusi.
Guru mengawasi proses diskusi kelompok dan melakukan
penilaian sikap pada tiap-tiap siswa. Guru meminta siswa
membuat laporan hasil diskusi, lalu membahasnya bersama siswa
lainnya.
(a) Mengamati
Mengamati jenis peralatan listrik searah dan peralatan listrik
bolak balik. Apabila guru tidak memiliki peralatan tersebut,
guru dapat menunjukkan beberapa gambar kepada siswa
untuk diklasifikasikan berdasarkan peralatan listrik searah
dan peralatan listrik bolak-balik.
(b) Menanya
Menanyakan prinsip kerja sumber arus searah dan
mengetahui perbedaan elemen primer dan elemen sekunder.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan prinsip kerja sumber arus searah dan elemen
penghasil sumber arus searah.
(d) Mengasosiasi
Menyimpulkan prinsip kerja sumber arus searah dan elemen
penghasil sumber arus searah. Selain itu, siswa diminta
untuk menyimpulkan prinsip kerja alat yang mampu
mengubah listrik dari PLN berupa arus bolak-balik menjadi
arus searah sesuai dengan kebutuhan alat.
(e) Mengomunikasikan
Siswa mempresentasikan hasilnya di depan kelas untuk
didiskusikan bersama dengan siswa lainnya.
(2) Guru menjelaskan energi listrik yang digunakan dan daya pada
peralatan listrik.
(3) Guru memberikan Tugas Mandiri: Persamaan Daya pada
Peralatan Listrik apabila dipasang pada tegangan yang berbeda.
c) Kegiatan Penutup
Guru melakukan refleksi pembelajaran, lalu memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam fitur Bertindak Kreatif.
Guru meminta siswa mengerjakan Review subbab C sebagai latihan
di rumah. Guru mengingatkan siswa tentang tugas proyek yang harus
dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya.

Buku Guru Fisika Kelas XII 43


c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksplorasi: Sumber Arus Searah
Sumber arus searah yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari antara lain baterai dan aki.
a) Baterai
Batang karbon
Istilah lain dari baterai yaitu
elemen kering. Saat ini baterai dapat Seng
berupa elemen primer maupun NH4Cl
sekunder. Baterai dengan elemen primer Serbuk karbon
ketika arusnya sudah habis akan
dibuang. Adapun baterai dengan
elemen sekunder ketika arusnya habis Sumber: Dokumen Penerbit
dapat diisi ulang. Contoh baterai Gambar 1.6 Skema baterai
sekunder yaitu baterai pada handphone,
laptop, PDA, dan GPS.
Bagian dan bahan yang menyusun
baterai sebagai berikut.
(1) Elektrode positif (katode) berupa
batang karbon.
(2) Elektrode negatif (anode) berupa
Sumber: Dokumen Penerbit
bejana seng yang menjadi
Gambar 1.7 Bentuk baterai
pembungkusnya.
(3) Elektrolit berupa amonium klorida (NH4Cl) dalam bentuk pasta.
(4) Depolarisator berupa campuran serbuk karbon (C) dengan batu
kawi (MnO2).
Tegangan listrik baterai bervariasi, dari 1,5 volt hingga 9 volt.
Sebuah baterai dikatakan habis jika amonium dalam NH4Cl telah
terurai habis menjadi NH3 atau depolarisator MnO2 telah jenuh.
b) Aki PbO2 Pb

Sumber listrik DC yang lain adalah


aki. Aki termasuk sumber listrik DC yang
banyak digunakan, misal pada sepeda
motor dan mobil. Pada sepeda motor dan H2SO4
mobil, aki digunakan sebagai sumber
listrik utama bagi kendaraan tersebut.
Aki mempunyai tiga komponen Sumber: Dokumen Penerbit

utama berikut. Gambar 1.8 Skema aki


(1) Elektrode positif (katode) berupa timbal oksida (PbO2).
(2) Elektrode negatif (anode) berupa timbal murni (Pb).
(3) Elektrolit berupa larutan asam sulfat (H2SO4).
Reaksi yang terjadi ketika aki digunakan sebagai berikut.
(1) Pada kutub positif
PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42– + 2e– → PbSO4(s) + 2H2O(A)
(2) Pada kutub negatif
Pb(s) + SO42– → PbSO4(s) + 2e–

44 Rangkaian Arus Searah


Perhatikan hasil reaksi dari kedua
kutub aki. Semua reaksi menghasilkan
PbSO4. Hal inilah yang menjadikan aki
tidak bisa digunakan lagi. Oleh karena itu,
aki harus disetrum ulang.
Reaksi yang terjadi dalam proses Sumber: Dokumen Penerbit
pengisian ulang aki sebagai berikut. Gambar 1.9 Aki
(1) Pada katode (kutub positif)
PbSO4(s) + SO2–4(aq) + 2H2O(A) → PbO2(s) + 2H2SO4(A) + 2e–
(2) Pada anode (kutub negatif)
PbSO4(s) + 2H+(aq) + 2e– → Pb(s) + H2SO4(A)
Sebuah aki mempunyai sel-sel sebagai penghasil tegangan total
aki tersebut. Setiap sel menghasilkan 2 volt. Dengan demikian, aki
dengan voltase 12 volt memiliki 6 sel.
Handphone, laptop, dan kamera digital akan kehabisan energi setelah
lama digunakan. Charger (power adapter atau power supply) digunakan untuk
mengisi kembali energi listrik pada peralatan tersebut. Power adapter laptop
juga berfungsi menurunkan tegangan tinggi dari sumber listrik menjadi
tegangan rendah. Selain itu, power adapter laptop juga bertugas untuk
mengubah arus listrik AC (listrik bolak-balik) dari PLN menjadi arus listrik
searah (DC) agar dapat digunakan oleh laptop. Power supply dapat mengisi
baterai dan sebagai sumber daya laptop secara bersamaan, ketika baterai
terisi penuh, laptop terus berjalan pada daya yang disediakan oleh power
supply eksternal.
2) Tugas Mandiri: Persamaan Daya pada Peralatan Listrik
Pada sebuah alat yang tertulis P1 dan V1, namun dipasang pada
tegangan V2 maka daya yang digunakan sebesar:
2
⎛ V2 ⎞
P2 = ⎜ ⎟ P1
⎝ V1 ⎠
Keterangan:
P 1 = daya yang tertulis pada peralatan (W)
P 2 = daya sesungguhnya yang diserap peralatan (W)
V 1 = tegangan yang tertulis pada peralatan (V)
V 2 = tegangan sesungguhnya yang diberikan pada peralatan (V)

3) Bertindak Kreatif
Elemen sekunder lebih efektif daripada elemen primer karena dapat
diisi ulang. Dengan menggunakan elemen sekunder, Anda telah peduli
terhadap lingkungan karena mengurangi bertambahnya sampah di sekitar.
4) Review Subbab C
1. 23 menit
2. a. 22 Ω b. Rp380.160,00
3. Bola lampu yang putus adalah bola 20 W karena arus listrik yang
mengalir terlalu besar.
4. a. 30 kJ b. 500 W

Buku Guru Fisika Kelas XII 45


7. Pertemuan VII (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pada pertemuan ini siswa mempresentasikan tugas proyek tentang
pembuatan elemen Volta menggunakan elektrolit dari buah-buahan.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Project Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi dan Tanya Jawab
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru meminta setiap kelompok untuk mempersiapkan proyek
yang akan mereka presentasikan. Guru menjelaskan langkah-langkah
presentasi.
b) Kegiatan Inti
Siswa mempresentasikan hasil kerja mereka. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa lain untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan mengenai proyek yang dipresentasikan. Guru melakukan
penilaian proyek.
c) Kegiatan Penutup
Guru memberikan penghargaan kepada tiap-tiap kelompok yang
telah melaksanakan proyek dengan baik. Guru melakukan refleksi
pembelajaran, lalu meminta siswa mengerjakan soal-soal Evaluasi.
c. Kunci Jawaban
Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1. b 3. a 5. d 7. c 9. a
2. e 4. d 6. a 8. d 10. d
B. Uraian
1. Rsh yang dipasang sebesar 10 Ω.
3. Ab = 0,23226 m
5. Mesin cuci atau gergaji listrik membutuhkan daya besar untuk
beroperasi. Ketika mesin cuci atau gergaji listrik dihidupkan, terjadi
penurunan daya pada lampu secara tiba-tiba sehingga lampu
meredup untuk sementara.
7. a. 15 Ω
15 Ω
15 Ω

0,3 Ω

24 V; 0,7 Ω
E 24 V
b. Itotal = = =4A
Rtotal 6Ω
c. Vp = Itotal Rp = (4 A)(5 Ω) = 20 volt
9. Arus listrik yang mengalir menjadi 0,5 A.

46 Rangkaian Arus Searah


H. Petunjuk Pengerjaan Proyek
1. Isi Proyek
Tugas proyek ini berisi pembuatan elemen Volta dari buah-buahan.
2. Latar Belakang
Baterai, akumulator, dan elemen Volta merupakan sumber arus searah. Cairan
elektrolit pada akumulator dan elemen Volta berupa asam sulfat encer (H2SO4).
Larutan asam dapat ditemukan pada buah-buahan misalnya jeruk nipis, mangga,
dan tomat. Berdasarkan latar belakang tersebut muncullah permasalahan dapatkah
suatu elemen Volta diisi elektrolit dari ekstrak buah-buahan.
3. Hasil yang Akan Dicapai
Setelah melakukan tugas proyek ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan
kreativitas dan inovasi dalam menemukan sumber arus searah.
4. Cara Mengerjakan
Proyek ini dikerjakan siswa secara berkelompok di luar jam pelajaran. Anjurkan
siswa agar mengembangkan kreativitas dan inovasinya sehingga menghasilkan produk
yang memuaskan. Berikan bimbingan kepada siswa secara rutin saat mengerjakan
proyek dan tekankan siswa agar saling bekerja sama saat mengerjakan proyek.

I. Program Remedial dan Pengayaan


Berdasarkan analisis hasil tes peserta didik yang belum memenuhi KKM diberi
program remedial dengan mempelajari kembali materi yang belum dikuasai. Adapun
bagi siswa yang sudah memenuhi KKM diberi program pengayaan. Berikut ini contoh
soal pengayaan berupa aplikasi listrik arus searah.
Materi Pengayaan
1. Suatu kumparan yang berhambatan 12 Ω dimasukkan dalam 4 kg air bersuhu 100°C.
Jika kalor uap air 2,2 × 106 J/kg dan ujung-ujung kumparan dipasang pada beda
potensial 220 volt, hitung waktu yang diperlukan untuk menguapkan air!
Penyelesaian
Diketahui: R = 12 Ω T = 100°C = 473 K
m = 4 kg V = 220 volt
L = 2, 2 × 106 J/kg
Ditanyakan: t
Jawab:
Berdasarkan soal terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kalor.
W=Q
V2
t = mL
R

mLR (4 kg)(2, 2 × 106 J/kg)(12 Ω)


t= V2
= (2, 2 × 10 2 V)2
≈ 21,82 × 102 sekon
Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk menguapkan air sekitar 21,82 × 102 sekon.
2. Sebuah kalkulator menggunakan panel surya berukuran 4 cm × 1 cm dengan
intensitas cahaya minimal 5 W/m2. Jika 30% energi cahaya diubah menjadi energi
listrik dan arus yang dihasilkan 0,2 mA, tentukan tegangan pada kalkulator tersebut!

Buku Guru Fisika Kelas XII 47


Penyelesaian
Diketahui: A = 4 cm × 1 cm = 4 cm2 = 4 × 10–4 m2
I = 5 W/m2
η = 30%
i = 0,2 mA = 0,2 × 10–3 A
Ditanyakan: V
Jawab:
Dalam kalkulator dengan menggunakan panel surya merupakan perubahan dari
energi cahaya menjadi energi listrik.
Plistrik
η= × 100%
Pcahaya
Vi
30% = × 100%
IA
V (0, 2 × 10 −3 A)
0,3 =
(5 W/m 2 )(4 × 10 −4 m 2 )
V (2 × 10 −4 )
0,3 =
(2 × 10 −3 )
V = 3 volt
Jadi, tegangan pada kalkulator sebesar 3 volt.
J. Penilaian
Tabel 2.4 Penilaian Pembelajaran
No. Peruntukan Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Format Penilaian

1. Kompetensi Sikap Pengamatan Sikap Penilaian Sikap Format 1–5


Spiritual dan Sikap
Sosial

2. KD 3.1 dan KD 4.1 Tes Unjuk Kerja Penilaian Tes Praktik Format 6–8
dan Tes Unjuk Kerja
serta Rubrik

3. KD 3.1 Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda dan Lembar Evaluasi/


Uraian Ulangan Harian

4. Kumpulan Tugas Portofolio Panduan Penyusunan Lembar Penilaian


Mandiri dan Lapor- Portofolio Portofolio
an Kegiatan

5. Tugas Proyek Proyek Penilaian Produk Format 10

K. Rangkuman
1. Rangkaian arus searah membahas tentang hukum Ohm, hukum Kirchhoff, dan
prinsip kerja peralatan listrik searah.
2. Model pembelajaran yang digunakan sebaiknya discovery, problem based learning,
inquiry, dan project based learning.
3. Dimensi sikap ilmiah yang diharapkan dimiliki siswa yaitu siswa dapat
menerapkan perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari.
4. Dengan mempelajari kelistrikan di alam, siswa menyadari kebesaran Tuhan Yang
Mahakuasa yang telah menciptakannya sehingga meningkatkan keimanan dan
ketakwaan.

48 Rangkaian Arus Searah


Materi yang Dipelajari
• Besaran-Besaran Listrik Statis
• Kapasitor

Menjelaskan persamaan yang berlaku


Menjelaskan besaran-besaran listrik statis
pada kapasitor

• Menjelaskan listrik statis melalui gejala • Menyelidiki ciri fisik kapasitor dalam
yang ditunjukkan oleh penggaris mika suatu percobaan.
dan potongan kertas melalui percobaan. • Menyelidiki kerja kapasitor berupa
• Melakukan kegiatan untuk menjelaskan pengisian dan pengosongan muatan.
interaksi antar muatan melalui simulasi. • Melakukan eksplorasi kapasitansi
• Melakukan eksplorasi tentang hubungan gabungan rangkaian kapasitor.
muatan dan kelistrikan dalam fenomena
loncatan muatan.

Mempelajari karakteristik listrik statis dan


menerapkannya dalam teknologi elektronika

A. Pendahuluan
Bab Listrik Statis menyajikan fenomena elektrostatis atau listrik diam dalam
kehidupan sehari-hari. Konsep listrik statis sangat berguna dalam kehidupan.
Karakteristik listrik statis diterapkan dalam teknologi sebagai sarana memudahkan
kehidupan manusia.
Bab ini terdiri atas dua subbab yaitu Besaran-Besaran Listrik Statis dan Kapasitor.
Subbab pertama membahas tentang besaran-besaran dalam listrik statis meliputi gaya
Coulomb, kuat medan, energi potensial, dan potensial listrik. Adapun subbab kedua
menjelaskan tentang penerapan listrik statis dalam komponen kapasitor. Dalam subbab
kedua disajikan karakteristik serta mekanisme pengisian dan pengosongan kapasitor
sehingga kapasitor dijadikan komponen penting penyimpan energi listrik dalam bentuk
medan listrik.

Buku Guru Fisika Kelas XII 49


Dengan mempelajari materi ini, siswa diharapkan menyadari dan mengagumi
ciptaan Tuhan khususnya adanya listrik statis dan medan listrik yang sangat berguna
bagi kehidupan manusia tentunya setelah manusia melalui proses belajar yang panjang.
Selain itu siswa diharapkan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam setiap gejala
yang ditimbulkan ketika percobaan. Siswa juga memiliki kemauan untuk bersikap
disiplin, cermat, teliti dan objektif, serta santun dalam menyampaikan pendapat.
Bab ini menyajikan beberapa materi untuk membantu siswa menemukan konsep
yang diminta KD 3.2 dan KD 4.2. Pada KD 3.2 siswa diharapkan mampu menganalisis
macam-macam besaran dalam listrik statis serta penerapannya pada berbagai kasus.
Adapun pada KD 4.2 siswa diharapkan mampu menyajikan data dan informasi tentang
kapasitor dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

B. KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian


Tabel 2.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian

Cara Pencapaian
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar

3.2 Menganalisis muatan • Dicapai melalui pem- • Menjelaskan konsep muat-


listrik, gaya listrik, kuat belajaran di laboratorium, an listrik.
medan listrik, fluks, di kelas, dan di luar labo- • Menjelaskan besaran-
potensial listrik, energi ratorium melalui kegiatan besaran dalam listrik statis.
potensial listrik, serta Mari Bereksperimen, Mari • Menjelaskan fenomena
penerapannya pada ber- Bereksplorasi, Tugas interaksi muatan atau
bagai kasus. Mandiri, Tugas Proyek, benda bermuatan dalam
Bertindak Kreatif, dan kehidupan sehari-hari.
Review sehingga siswa • Menjelaskan karakteristik
mampu memahami ten- kerja kapasitor.
tang listrik statis dan • Menjelaskan perbedaan
kapasitor. berbagai rangkaian kapasi-
tor.
• Menjelaskan penerapan
listrik statis dalam tekno-
logi.

4.2 Melakukan percobaan • Dicapai melalui kegiatan • Merangkai alat sesuai


berikut presentasi hasil Mari Bereksperimen. prosedur.
percobaan kelistrikan • Menyajikan laporan tentang
(misalnya pengisian dan pengisian dan pengosongan
pengosongan kapasitor) kapasitor lalu mempresen-
dan manfaatnya dalam tasikan hasilnya.
kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. menjelaskan konsep listrik statis melalui kegiatan mengamati fenomena listrik statis;
2. menjelaskan besaran-besaran pada fenomena listrik statis melalui percobaan;
3. menjelaskan karakteristik kerja kapasitor dengan melakukan studi literatur;
4. menjelaskan berbagai rangkaian kapasitor melalui eksperimen;
5. menjelaskan penerapan listrik statis dalam teknologi melalui studi literatur.

50 Listrik Statis
D. Materi Pembelajaran
1. Besaran-Besaran Listrik Statis
2. Kapasitor

E. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar


1. Alat dan Bahan
a. Penggaris mika
b. Charger
c. Kapasitor
d. Pelat sejajar
e. Catu daya DC
f. Bahan dielektrik
h. Kabel penghubung
g. Papan rangkai
2. Media Pembelajaran
a. Gambar
b. Video
c. Benda-benda di sekitar
d. Peristiwa-peristiwa di sekitar
3. Sumber Belajar
a. Kompetensi Fisika Kelas XII, bab Listrik Statis halaman 58, oleh Siswanto dan
Sukaryadi.
b. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 2, bab Medan Listrik, Hukum Gauss,
Potensial Listrik, Kapasitansi dan Dielektrik halaman 184–339, oleh Serway
dan Jewett.
c. Fisika Universitas, bab Kapasitansi dan Dielektrika halaman 192, oleh Young
dan Freedman.

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan
Scientific Approach
2. Model Pembelajaran
a. Problem Based Learning
b. Inquiry
c. Discovery
3. Metode Pembelajaran
a. Diskusi
b. Tanya Jawab
c. Eksperimen
d. Demonstrasi
e. Pemberian Tugas dan Resitasi
f. Latihan

Buku Guru Fisika Kelas XII 51


G. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Pertemuan I (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Bab ini membahas tentang listrik statis. Guru menyiapkan bahan ajar serta
alat dan bahan untuk melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Fenomena
Kelistrikan berupa penggaris mika. Guru juga memastikan kondisi
laboratorium komputer dan koneksi internet dapat digunakan pada pertemuan
ini untuk melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Interaksi Muatan Listrik.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning dan Discovery
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, Demonstrasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru meminta siswa memperhatikan gambar generator Van de
Graaf pada apersepsi di buku siswa. Setelah itu kelas dibagi menjadi
kelompok-kelompok kecil dengan anggota kelompok 3–4 siswa untuk
melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Fenomena Kelistrikan.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Fenomena
Kelistrikan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melihat gaya pada
dua muatan yang saling berinteraksi.
(a) Mengamati
Mengamati gejala listrik statis pada beberapa benda.
(b) Menanyakan
Menanyakan sebab gejala listrik yang terjadi.
(c) Mengumpulkan informasi
Melakukan hipotesis dan asumsi terhadap pertanyaan yang
muncul, lalu mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber.
(d) Mengasosiasi
Mendiskusikan fenomena listrik statis bersama anggota
kelompoknya.
(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan hasil diskusi, lalu menyampaikan hasilnya
ke depan kelas.
(2) Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Interaksi Muatan
Listrik. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melihat perbedaan
interaksi muatan.
(a) Mengamati
Mengamati animasi kelistrikan dengan cermat dan teliti.
Strategi alternatif: jika siswa tidak memiliki koneksi internet,
guru mengunduh animasi tersebut kemudian disaksikan
bersama di kelas.

52 Listrik Statis
(b) Menanya
Menanya gaya yang dialami oleh dua muatan listrik yang
berinteraksi.
(c) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, kemudian
melakukan asumsi hasil pengamatan.
(d) Mengasosiasi
Mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dan menyimpulkan
perbedaan interaksi antara muatan listrik.
(e) Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas dengan
bahasa yang mudah dipahami.
c) Kegiatan Penutup
Guru melakukan refleksi kegiatan pada hari ini. Siswa diminta
mempelajari materi berikutnya karena akan diadakan pretest dan
sebagai bahan diskusi pada pertemuan selanjutnya.
c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksplorasi: Fenomena Kelistrikan
Ketika penggaris mika digosok-gosokkan ke rambut, kemudian didekatkan
ke potongan-potongan kertas, maka potongan-potongan kertas akan
berloncatan. Peristiwa ini dikarenakan ketika penggaris digosokkan ke
rambut, elektron dari rambut terlepas dan berpindah ke penggaris. Hal ini
menyebabkan penggaris bermuatan negatif. Ketika penggaris didekatkan
ke kertas yang netral, maka muatan pada kertas akan terpolarisasi. Muatan
positif kertas akan tertarik oleh muatan negatif penggaris sehingga
potongan kertas berloncatan.
2) Mari Bereksplorasi: Interaksi Muatan Listrik
a) Kain wol awalnya netral. Ketika penggaris plastik digosokkan ke kain
wol elektron pada wol berpindah ke penggaris. Kain wol menjadi
kekurangan elektron sehingga bermuatan positif. Pada kain sutra
awalnya juga netral. Ketika batang kaca digosokkan ke kain sutra,
elektron pada kaca berpindah ke kain sutra. Kain sutra menjadi
kelebihan elektron sehingga bermuatan negatif.
b) Polarisasi muatan adalah peristiwa pengutuban muatan. Sebuah
benda yang mengandung muatan positif dan negatif yang mengalami
polarisasi muatan, kedua jenis muatannya akan mengalami
pengutuban.
c) Dua buah penggaris yang didekatkan akan saling tolak-menolak.
Seperti uraian pada poin a bahwa penggaris yang telah digosokkan
ke kain wol akan bermuatan negatif. Jika muatan sejenis didekatkan,
maka akan saling tolak-menolak. Pada penggaris dan kaca terdapat
muatan yang berlainan jenis, maka jika keduanya didekatkan akan
tarik-menarik.

Buku Guru Fisika Kelas XII 53


2. Pertemuan II (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Guru mempersiapkan beberapa pertanyaan untuk pretest materi yang telah
dipelajari siswa di rumah.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Pemberian Tugas dan Resitasi, Latihan
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru melakukan review secara singkat materi pada pertemuan
sebelumnya. Guru memberikan pretest dengan memberikan beberapa
pertanyaan seperti:
(1) Apa yang dimaksud dengan gaya Coulomb?
(2) Apa sajakah yang memengaruhi kuat medan listrik di suatu titik?
(3) Bagaimana persamaan hukum kekekalan energi mekanik dalam
potensial listrik?
b) Kegiatan Inti
(1) Guru menjelaskan materi gaya Coulomb dan medan listrik. Guru
memberikan contoh soal penerapan supaya siswa lebih mudah
memahami materi yang disampaikan. Siswa diperkenankan
bertanya jika menemui hal-hal yang belum dipahami.
(2) Setelah kegiatan diskusi selesai, guru melanjutkan penjelasan
materi energi potensial listrik dan potensial listrik.
c) Kegiatan Penutup
Guru meminta siswa mengerjakan Tugas Mandiri: Fenomena
Kelistrikan dalam Kehidupan dan Bertindak Kreatif subbab A untuk
dibahas pada pertemuan selanjutnya.
3. Pertemuan III (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Guru meminta siswa menyiapkan pekerjaan rumah berupa Tugas Mandiri:
Fenomena Kelistrikan dalam Kehidupan dan Bertindak Kreatif. Guru
mempersiapkan media presentasi berupa perangkat komputer dan proyektor.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, Latihan
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru memberikan ulasan materi pada pertemuan sebelumnya.
Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai materi yang kurang
dipahami pada subbab A.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru meminta beberapa perwakilan siswa untuk menyampaikan
hasil studi literatur tentang manfaat listrik statis dalam kehidupan
sehari-hari. Siswa lain diberi kesempatan untuk menambahkan.

54 Listrik Statis
(2) Setelah diskusi selesai, siswa diminta menyampaikan desain
splitzen pada kegiatan Bertindak Kreatif. Siswa ditekankan untuk
aktif dalam diskusi kelas sehingga setiap siswa memahami
kelemahan dan kelebihan setiap desain yang ditunjukkan.
(3) Usai presentasi, guru meminta siswa mengerjakan Review subbab
A untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi subbab
pertama.
c) Kegiatan Penutup
Guru memberikan refleksi kegiatan pada hari ini. Setelah itu guru
menanyakan kemajuan tugas proyek siswa. Guru meminta siswa
mempelajari materi subbab B untuk dibahas pada pertemuan
berikutnya.
c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Fenomena Kelistrikan dalam Kehidupan
Contoh-contoh fenomena listrik statis yang paling mudah diamati adalah
petir, mesin fotokopi elektrostatis, dan elektrokardiograf (alat deteksi
jantung).
2) Bertindak Kreatif
Cara menanggulangi petir pada gedung
bertingkat adalah dengan memasang
penangkal petir. Fungsi penangkal petir
adalah menyalurkan muatan positif menuju
ground/tanah sehingga tidak terjadi loncatan
muatan. Contoh-contoh desain splitzen (bagian
yang dipasang di atas gedung) ditunjukkan
oleh Gambar 2.1.
3) Review subbab A
Sumber: melintas.info
a) E = 1,8 × 108 N/C arahnya menuju muatan
Gambar 2.1 Splitzen
16 μC
b) F = 80 N
c) F = 0 N
d) E = 104 N/C
e) E = 800 N/C dan jenis muatan pada pelat A adalah positif.
4. Pertemuan IV (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pada pertemuan ini akan dibahas penerapan konsep listrik statis dalam
teknologi kapasitor. Guru menyiapkan beberapa jenis kapasitor yang beredar
di pasaran untuk melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Ciri Fisik Kapasitor.
Tujuan dari kegiatan ini supaya siswa mengenali ciri fisik kapasitor dan macam-
macam kapasitor yang beredar di pasaran.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Diskusi dan Tanya Jawab

Buku Guru Fisika Kelas XII 55


3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru menjelaskan kepada siswa bahwa pada pertemuan ini dibahas
tentang karakteristik kapasitor. Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok
kecil. Setiap kelompok beranggotakan 3-4 orang.
b) Kegiatan Inti
Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Ciri Fisik Kapasitor.
Kegiatan ini bertujuan agar siswa mengetahui jenis dan bentuk kapasitor.
(1) Mengamati
Melakukan pengamatan bentuk-bentuk dan jenis-jenis kapasitor.
(2) Menanya
Menanya perbedaan kapasitor yang diamati.
(3) Mengumpulkan informasi
Melakukan studi literatur untuk mencari tahu lebih jauh tentang
perbedaan berbagai kapasitor.
(4) Mengasosiasi
Mendiskusikan perbedaan beberapa kapasitor dan menyimpulkan
hasil diskusi dengan kelompok.
(5) Mengomunikasikan
Menyampaikan hasilnya ke depan kelas.
c) Kegiatan Penutup
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok
beranggotakan 4–5 siswa untuk melaksanakan kegiatan Mari
Bereksperimen: Menyelidiki Kerja Kapasitor Keping Sejajar yang akan
dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya.
c. Kunci Jawaban
Mari Bereksplorasi: Ciri Fisik Kapasitor
Bentuk kapasitor yang biasa ditemui di pasaran di antaranya berbentuk lingkaran
tipis dengan dua kaki sama panjang (contoh: kapasitor keramik), kotak tipis dengan
kaki sama panjang (contoh: kapasitor poliester), tabung tipis dengan kaki sama
panjang (contoh: kapasitor kertas), dan tabung dengan kaki tidak sama panjang
(contoh: elco).

b
a

d
e
Sumber: www.tjskl.org.cn
Gambar 2.2 Macam-macam kapasitor a) kapasitor keramik b) kapasitor polar c) kapasitor
kertas d) elco e) kondensator variabel

56 Listrik Statis
Dari macam-macam kapasitor tersebut dibedakan menjadi polar dan
nonpolar. Secara fisik, perbedaan di antara keduanya dapat diperhatikan pada
Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 Perbedaan Kapasitor Polar dan Nonpolar
Pembeda Kapasitor Polar Kapasitor Nonpolar

Panjang kaki Tidak sama panjang Sama panjang


Tanda + dan – pada badan Ada Tidak ada
Bentuk Relatif tebal Relatif tipis
Orde satuan Mikro farad Piko – nano farad
Beberapa jenis ada yang sampai mikro farad orde
rendah

Kapasitor memiliki nilai kapasitansi dengan satuan Farad.


5. Pertemuan V (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pada pertemuan ini siswa akan melakukan kegiatan Mari Bereksperimen:
Menyelidiki Kerja Kapasitor Keping Sejajar dan Mari Bereksplorasi:
Kapasitansi Rangkaian Kapasitor. Guru menyiapkan alat dan bahan meliputi
pelat, bahan dielektrik, catu daya, multimeter, kapasitor, dan kabel penghubung
secukupnya.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning dan Discovery
2) Metode Pembelajaran: Eksperimen, Diskusi, dan Tanya Jawab
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru mengulang materi tentang energi pada kapasitor secara
singkat untuk mengingatkan siswa tentang karakteristik kapasitor
sebelum melakukan percobaan pengisian dan pelepasan muatan pada
kapasitor.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksperimen: Menyelidiki
Kerja Kapasitor Keping Sejajar.
(a) Mengamati
Mengamati proses pengisian dan pelepasan muatan pada
kapasitor keping sejajar dengan bahan dielektrik yang
berbeda.
Strategi alternatif: jika alat terbatas, metode dapat diganti
menjadi demonstrasi.
(b) Menanya
Menanya perbedaan kapasitansi, tegangan, dan waktu
pelepasan muatan pada beberapa kapasitor.
(c) Mengumpulkan informasi
Melakukan hipotesis dan asumsi hasil percobaan terhadap
pertanyaan yang muncul.

Buku Guru Fisika Kelas XII 57


(d) Mengasosiasi
Mendiskusikan hasil kegiatan dan menyimpulkan bersama
anggota kelompoknya.
(e) Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasil laporan sementara. Setelah itu,
siswa diminta mengerjakan laporan yang memuat judul,
tujuan, alat dan bahan, langkah kerja, hasil pengamatan,
pembahasan, dan kesimpulan. Laporan dibuat secara
individu dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
Catatan: Sikap yang perlu dinilai dari kegiatan ini adalah
ketepatan siswa saat merangkai alat, keakuratan data yang
diperoleh, dan ketelitian siswa. Guru menekankan pentingnya
kerja sama dalam melaksanakan praktikum. Kerja sama tidak
hanya dilakukan di sekolah tetapi harus diterapkan dalam
kehidupan bermasyarakat.
(2) Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Kapasitansi
Rangkaian Kapasitor.
(a) Mengamati
Mengamati perbedaan kapasitor yang disusun seri dan
paralel.
(b) Menanya
Menanya besaran-besaran yang berubah ketika kapasitor
disusun seri dan paralel.
(c) Mengumpulkan informasi
Melakukan hipotesis terhadap percobaan yang dilakukan
dengan melakukan studi literatur.
(d) Mengasosiasi
Mendiskusikan hasil percobaan, kemudian menyimpulkan
hasil diskusi.
(e) Mengomunikasikan
Menyampaikan hasilnya ke depan kelas dengan percaya diri
dan sopan.
c) Kegiatan Penutup
Guru merefleksi kegiatan pada hari ini. Setelah itu guru meminta
siswa mengerjakan kegiatan Tugas Mandiri: Manfaat Kapasitor dan
membuat laporan singkat untuk dikumpulkan. Guru kembali
mengingatkan siswa untuk mengumpulkan laporan percobaan pada
pertemuan selanjutnya.
c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksperimen: Menyelidiki Kerja Kapasitor Keping Sejajar
a) Sesuai teori, kapasitor dengan bahan dielektrik keramik memiliki
kapasitansi paling besar dan kapasitor dengan bahan dielektrik udara
memiliki kapasitansi paling kecil.
b) Kapasitor dengan bahan dielektrik keramik memiliki waktu pelepasan
muatan paling lama karena memiliki kapasitansi paling besar
sehingga menyimpan lebih banyak muatan.

58 Listrik Statis
c) Ketika catu daya diputus, masih ada tegangan yang terukur pada kapasitor
karena kapasitor mampu menyimpan energi dalam bentuk medan listrik
dan ketika terjadi pemutusan arus, energi tersebut dilepaskan.
2) Mari Bereksplorasi: Susunan Kapasitor
a) Cara penghitungan kapasitansi total rangkaian kapasitor
Andaikan kapasitor yang digunakan memiliki kapasitansi 100 µF sebanyak
tiga buah, besar kapasitansi sebagai berikut.
(1) Susunan seri
1 1 1 1
= + +
Cs 100 × 10−4 100 × 10−4 100 × 10−4

3
=
100 × 10−4
Cs = 33,3 × 104 F
(2) Susunan paralel
Cp = 100 μF + 100 μF + 100 μF = 300 μF
b) Beberapa kapasitor identik yang disusun secara paralel atau seri tidak
dapat ditentukan nilai kapasitansi total rangkaian yang lebih besar. Nilai
kapasitansi gabungan tergantung dari nilai masing-masing kapasitor.
6. Pertemuan VI (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pada pertemuan ini akan dipresentasikan laporan percobaan pada pertemuan
sebelumnya, yaitu laporan kegiatan Mari Bereksperimen: Menyelidiki Kerja
Kapasitor Keping Sejajar dan Tugas Mandiri: Manfaat Kapasitor.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi dan Latihan
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru meminta siswa menyiapkan tugas-tugas yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru meminta siswa mengumpulkan laporan resmi kegiatan Mari
Bereksperimen: Menyelidiki Kerja Kapasitor Keping Sejajar dan
Tugas Mandiri: Manfaat Kapasitor. Guru memilih beberapa laporan
untuk dipresentasikan di depan kelas. Siswa lain yang tidak
mendapatkan kesempatan maju dipersilakan untuk bertanya atau
menambahkan.
(2) Guru meminta siswa mendiskusikan Bertindak Kreatif dengan teman
sebangku.
(3) Pewakilan siswa diminta menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.
Setelah diskusi selesai, siswa diminta mengerjakan Review subbab B.
Guru melakukan pembahasan dengan melibatkan siswa dalam
diskusi kelas.

Buku Guru Fisika Kelas XII 59


c) Kegiatan Penutup
Guru melakukan review singkat tentang materi yang telah
dipelajari dalam bab ini. Guru mengingatkan siswa untuk belajar
karena akan diadakan ulangan harian pada pertemuan selanjutnya.
Tekankan pentingnya bekerja keras dalam belajar supaya hasilnya
maksimal. Ingatkan siswa bahwa budaya mencontek tidak akan
membuat siswa pandai tetapi akan merusak pola pikir dan merusak
generasi penerus bangsa.
c. Kunci Jawaban
1) Bertindak Kreatif
Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat rangkaian kapasitor,
yaitu dirangkai seri atau paralel sesuai kebutuhan.
2) Review Subbab B
1) Faktor-faktor yang memengaruhi kapasitas kapasitor keping sejajar
adalah luas pelat, jarak antar pelat, dan permitivitas bahan dielektrik.
Faktor-faktor yang memengaruhi energi yang tersimpan pada kapasitor
keping sejajar adalah kapasitansi dan tegangan pada ujung-ujung
kapasitor.
2) Setengah dari kapasitas kapasitor semula.
3) q = 360 μC
4) Bahan dielektrik akan menambah jumlah muatan dalam kapasitor
karena akan memperbesar nilai kapasitansi kapasitor sehingga
mampu menyimpan muatan lebih banyak.
5) q = 1,9116 × 10–11 C
3) Tugas Mandiri: Manfaat Kapasitor
Beberapa pemanfaatan kapasitor sebagai berikut.
a) Penyesuai tegangan di antara satu rangkaian tertentu dengan
rangkaian lainnya pada power supply di samping ada trafo.
b) Penyaring/filter di dalam rangkaian power supply.
c) Pembangkit gelombang/frekuensi dalam rangkaian antena.
d) Penghemat daya listrik pada lampu neon.
e) Mencegah terjadinya loncatan listrik pada rangkaian yang terdapat
kumparan dan terjadi pemutusan arus.
f) Pada pesawat penerima radio berfungsi sebagai pemilih panjang
frekuensi/gelombang yang akan ditangkap.
4) Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1. c 6. b
2. d 7. c
3. b 8. e
4. c 9. e
5. b 10. d

60 Listrik Statis
B. Uraian
1. Sebuah benda netral ketika digosok dengan benda lain maka elektron
akan berpindah. Jika elektron dari benda tersebut berpindah ke benda
lain, benda menjadi bermuatan positif. Jika elektron dari benda
penggosok berpindah ke benda tersebut, benda menjadi bermuatan
negatif.
3. Partikel melayang sehingga gaya gravitasi dan gaya listrik sama besar.
F1 = Fg
qE = mg
mg
E=
q

mg
Jadi, persamaan medan magnet dalam sistem adalah E = .
q
5. Potensial akibat muatan pada titik A dan G.
k ( −q ) kq
VA = =–
r r
k (q )
VG = r
Nilai VC = VD = VF dan VB = VE = VH karena jarak setiap sisik sudut ke
titik P sama panjang yaitu setengah dari panjang diagonal kubus.
Jadi, potensial total pada titik P adalah nol.
7. Kapasitor yang disisipi bahan penyekat dengan K yang lebih besar,
memiliki nilai kapasitansi lebih besar. Dengan demikin, kapasitor yang
disisipi K 2 memiliki kapasitansi lebih besar sehingga dapat
menampung muatan lebih banyak. Jadi, pernyataan tesebut salah.
9. Diketahui: A = 200 cm2 = 2 × 10–2 m2
d = 0,5 cm = 5 × 10–3 m
K =5
V = 12 volt
Ditanyakan: W
Jawab:
ε0 A
C=K = d

(8, 85 × 10 −12 )(2 × 10 −2 )


=
5 × 10−3
= 1,775 × 10–10 F
1
W = 2
CV2
1
= 2
(1,775 × 10–10 F)(12)2V2
= 1,274 × 10–8 joule
Jadi, energi yang tersimpan dalam kapasitor adalah 1,274 × 10–8 joule.

Buku Guru Fisika Kelas XII 61


H. Program Remedial dan Pengayaan
Berdasarkan analisis hasil tes siswa yang belum memenuhi KKM diberikan
program remedial, sedangkan siswa yang telah memenuhi KKM diberikan program
pengayaan.
1. Remedial
Program remedial ini berupa pengumpulan laporan dalam bentuk karya tulis.
Siswa diminta melakukan studi literatur cara penanggulangan petir pada gedung-
gedung bertingkat. Laporan memuat pendahuluan, isi, dan penutup. Pada bagian
isi tekankan kepada siswa untuk membahas bagian-bagian penangkal petir, cara
kerja, dan desain yang ada di pasaran. Semua bagian harus dibahas secara rinci.
Ingatkan siswa untuk mencantumkan sumber supaya terhindar dari plagiarisme.
2. Pengayaan
Dua buah pelat terpisah 1 cm disambungkan dengan aki bertegangan 100 V sehingga
menghasilkan medan E = 1,00 × 104 N/C. Sebuah elektron dari pelat atas dilepaskan
dari keadaan diam. Tentukan kecepatan elektron! Berapakah laju dan energi kinetik
yang dimiliki elektron ketika berjalan 1 cm menuju pelat bawah? Tentukan pula
waktu yang dibutuhkan elektron untuk menempuh jarak ini!
Penyelesaian:
Sistem tersebut dimisalkan sebagai asumsi arah medan dari pelat bawah menuju
pelat atas.
y

–x x
O

100 V E F = –eE 1,0 cm

–y
Arah elektron berlebihan dengan arah medan. Terapkan hukum II Newton dan
hukum Coulomb.
FN = FC
m ay = –e E
− eE
ay = m

(−1, 6 × 10 −19 C)(1, 00 × 10 4 N/C)


= 9,11 × 10 −3 kg
= –1,76 × 1015 m/s2

62 Listrik Statis
Elektron bertolak dari pelat atas ke pelat bawah dengan percepatan konstan sehingga
dapat diterapkan persamaan GLBB.
vy2 = v0y2 + 2ay (y – y0)
= 02 + 2(–1,76 × 1015 m/s2)(–1,0 × 10–2 m)

vy = 2(−1,76 × 1015 m/s 2 )(−1, 0 × 10 −2 m)


= 5,9 × 106 m/s
Arah kecepatan ke bawah pada sumbu Y negatif sehingga vy = –5,9 × 106 m/s.
Energi kinetik elektron:
1
Ek = 2
mv2
1
= 2
(9,11 × 10–31 kg)(5,9 × 106 m/s)2
= 1,6 × 10–17 joule
Berdasarkan persamaan kecepatan untuk GLBB:
vy = vy + ayt
vy − v0y
t=
ay

( −5, 9 × 10 6 m/s)(0 m/s)


= −1, 76 × 1015 m/s 2
= 3,4 × 10–9 s
Jadi, percepatan elektron –1,76× 1015 m/s2, kecepatannya –5,9 × 106 m/s, energi
kinetik sebesar 1,6 × 10–17 joule, serta waktu untuk menempuh lintasan dari pelat
atas ke pelat bawah sebesar 3,4 × 10–9 s.

I. Penilaian
Tabel 2.3 Penilaian Pembelajaran

No. Peruntukan Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Format Penilaian

1. Kompetensi Sikap Pengamatan Sikap Penilaian Sikap Format 1–5


Spiritual dan Sikap
Sosial

2. KD 3.2 dan KD 4.2 Tes Unjuk Kerja Penilaian Tes Praktik dan Format 6–8
Tes Unjuk Kerja dan
Rubrik

3. KD 3.2 Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda dan Lembar Evaluasi/


Uraian Ulangan Harian

4. Kumpulan Tugas Portofolio Panduan Penyusunan Lembar Penilaian


Mandiri dan Laporan Portofolio Portofolio
Kegiatan

Buku Guru Fisika Kelas XII 63


J. Rangkuman
1. Kegiatan-kegiatan pada materi listrik statis menuntut siswa mampu memahami
gaya, medan, energi, dan potensial akibat keberadaan muatan listrik. Guru harus
membimbing siswa dalam menerapkan persamaan untuk menyelesaikan sebuah
persoalan dan menunjukkan bahwa benda netral dapat berubah menjadi bermuatan
ketika diberi treatment atau perlakuan-perlakuan tertentu.
2. Siswa mampu memahami prinsip kerja kapasitor sebagai penyimpan energi listrik
dalam bentuk medan listrik.
3. Siswa dituntut mampu menganalisis dan menerapkan rangkaian kapasitor dalam
kehidupan sehari-hari.

64 Listrik Statis
Materi yang Dipelajari
• Induksi Magnet
• Gaya Magnet dan Fluks Magnet

Melaksanakan Pengamatan Induksi


Menganalisis Induksi Magnet dan Gaya
Magnet dan Gaya Magnetik di Sekitar
Magnetik pada Berbagai Produk Teknologi
Kawat Berarus Listrik

• Melakukan tugas proyek pembuatan • Melakukan studi eksplorasi medan magnet


motor listrik sederhana • Melakukan eksperimen medan magnet di
• Melakukan tugas mandiri fenomena sekitar kawat berarus
kemagnetan dalam kehidupan • Melakukan studi eksplorasi gaya magnet
• Melakukan eksperimen gaya magnet pada
dua kawat berarus

Siswa dapat menjelaskan dan menyelesaikan berbagai


permasalahan yang menerapkan konsep magnet dalam
kehidupan sehari-hari

A. Pendahuluan
Sebelumnya, Anda telah mempelajari tentang listrik. Listrik sangat berhubungan
dengan magnet. Sebagai contoh, apabila paku yang dililiti kawat tembaga, kemudian
kawat tembaga tersebut dialiri listrik searah akan timbul magnet pada paku.
Akibatnya, paku dapat menarik benda-benda kecil seperti jarum. Bab ini bertujuan
supaya siswa mempelajari fenomena kemagnetan yang diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Magnet banyak diterapkan dalam kehidupan manusia. Contoh
pemanfaatan magnet seperti pengeras suara dan motor listrik. Subbab pertama tentang
induksi magnet yang menjelaskan induksi magnet pada penghantar lurus, penghantar
melingkar berarus, di sumbu toroid, dan di pusat serta ujung solenoid. Sementara
itu, dalam subbab kedua tentang gaya magnet yang terdiri atas gaya magnet pada
dua penghantar lurus sejajar, gaya magnet pada muatan bergerak dalam medan mag-
net, dan fluks magnet.

Buku Guru Fisika Kelas XII 65


Dengan mempelajari materi ini, siswa juga diharapkan bekerja sama dengan teman
lain ketika melakukan berbagai kegiatan, bersikap teliti dan objektif dalam melakukan
pengamatan, berbahasa yang santun ketika berdiskusi, bersikap jujur dalam
mendeskripsikan hasil pengamatan, bertanggung jawab, berkomunikasi dengan baik
saat menyampaikan kesimpulan, dan disiplin dalam melakukan kegiatan. Selain itu,
siswa juga diharapkan memiliki rasa ingin tahu, kreatif, dan inovatif melalui berbagai
kegiatan.
Bab ini menyajikan beberapa materi untuk membantu siswa menemukan konsep
sesuai KD 3 dan KD 4. Pada KD 3, siswa diharapkan menganalisis induksi magnet dan
gaya magnetik pada berbagai produk teknologi. Pada KD 4, siswa diharapkan dapat
melaksanakan pengamatan induksi magnet dan gaya magnet di sekitar kawat berarus
listrik.

B. KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian


Tabel 3.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian

Cara Pencapaian
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar

3.3 Menganalisis medan • Dicapai melalui pembela- • Menjelaskan konsep induk-


magnetik, induksi magnet, jaran di laboratorium, di si magnet.
dan gaya magnetik pada kelas, dan di luar ling- • Menyelesaikan permasalah-
berbagai produk teknologi. kungan sekolah melalui an dan menentukan besar
kegiatan seperti Mari induksi magnet.
Bereksplorasi, Mari Bereks- • Menjelaskan konsep gaya
perimen, Bertindak Kreatif, magnet.
Tugas Mandiri, dan Tugas • Menyelesaikan permasa-
Proyek sehingga peserta lahan yang berhubungan
didik mampu memahami dengan magnet.
tentang induksi magnet dan • Menjelaskan penerapan
gaya magnet pada berbagai medan magnet dalam
teknologi. teknologi.

4.3 Melakukan percobaan • Dicapai melalui kegiatan • Melakukan percobaan


tentang induksi magnet Mari Bereksplorasi dan tentang induksi magnet dan
dan gaya magnetik Mari Bereksperimen di gaya magnet di sekitar
disekitar kawat berarus laboratorium atau di luar kawat berarus listrik.
listrik berikut presentasi laboratorium. • Mempresentasikan laporan
hasilnya. tentang induksi magnet dan
gaya magnet di sekitar
kawat berarus.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. menjelaskan konsep induksi magnet melalui kegiatan pengamatan arah
simpangan jarum kompas dan besar kuat medan magnet;
2. menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan induksi magnet melalui
mempelajari contoh soal dan menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan
induksi magnet;
3. menjelaskan konsep gaya magnet melalui pengamatan gaya magnet yang terjadi
pada kawat berarus;

66 Medan Magnetik
4. menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan gaya magnet melalui
mempelajari contoh soal dan menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan
gaya magnet;
5. menjelaskan penerapan magnet dalam kehidupan manusia melalui pengamatan
yang terjadi pada motor listrik.

D. Materi Pembelajaran
1. Induksi Magnet
2. Gaya Magnet dan Fluks Magnet

E. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar


1. Alat dan Bahan
a. Magnet batang
b. Kertas
c. Serbuk besi
d. Kawat
e. Baterai
f. Power Supply
g. Magnet jarum
h. Gaussmeter
i. Magnet U
j. Statif
2. Media Pembelajaran
a. Video
b. Gambar
c. Benda-benda di sekitar
3. Sumber Belajar
a. Fisika untuk Sains dan Teknik, bab Magnet, oleh Raymond A. Serway dan
John W. Jewett, Jr.
b. Fisika Mengungkap Fenomena alam Kelas XII SMA/MA, bab Medan
Magnetik, oleh Hartanto dan Reza Widya Satria.
c. Fisika Kelas XII SMA, bab Medan Magnet dan Induksi Elektromagnetik, oleh
Edi Istiyono.

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan
Scientific Approach
2. Model Pembelajaran
a. Discovery
b. Inquiry
c. Problem Based Learning
d. Project Based Learning

Buku Guru Fisika Kelas XII 67


3. Metode Pembelajaran
a. Diskusi
b. Eksperimen
c. Tanya Jawab
d. Demonstrasi
e. Pemberian Tugas
f. Proyek
g. Latihan

G. Kegiatan Belajar Mengajar


1. Pertemuan I (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan pertama bertujuan memberikan pengenalan kepada siswa
tentang medan magnetik. Guru mempersiapkan gambar atau video yang
berhubungan dengan penerapan magnet. Selain itu, guru mempersiapkan
beberapa peralatan seperti laptop, LCD proyektor, magnet batang, kertas, dan
serbuk besi. Selain itu, guru sebaiknya membuat kelompok bagi siswa dengan
satu kelompok berjumlah 4–5 anak untuk melakukan kegiatan Mari
Bereksplorasi.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery
2) Metode Pembelajaran: Diskusi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru meminta siswa mengamati apersepsi di buku siswa dan
mendiskusikan dengan santun berbagai pertanyaan di bawah
gambar Apersepsi.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru mengajak siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi:
Medan Magnetik secara berkelompok. Kegiatan ini bertujuan
untuk memahami medan magnet. Peralatan yang diperlukan
seperti magnet batang, kertas, serta serbuk besi. Apabila sekolah
tidak memiliki peralatan tersebut atau peralatan yang dimiliki
tidak mencukupi, guru dapat melakukan demonstrasi atau
memperlihatkan video.
(a) Mengamati
Mengamati serbuk besi yang menempel pada kertas.
(b) Menanya
Menanya pola serbuk besi yang menempel pada kertas.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan alasan serbuk besi menempel pada kertas.
(d) Mengasosiasikan
Menyimpulkan hasil pengamatan tentang serbuk besi yang
menempel pada kertas akibat dipengaruhi magnet.

68 Medan Magnetik
(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan serta mempresentasikan hasil kegiatan
Mari Bereksplorasi.
Catatan: Melalui kegiatan ini, siswa akan mengetahui konsep
medan magnetik, memiliki sifat aktif, dan berani
mengungkapkan pendapat di depan kelas.
(2) Guru mengajak siswa untuk mendiskusikan tentang hukum
Biot-Savart. Guru meminta siswa untuk aktif berdiskusi
bersama Bapak/Ibu Guru.
c) Kegiatan Penutup
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil pertemuan
pertama. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk menyiapkan
peralatan berupa baterai dan kawat dengan panjang 20 cm untuk
kegiatan Mari Bereksperimen: Medan di Sekitar Kawat Berarus pada
pertemuan selanjutnya. Siswa diminta mempelajari materi induksi
magnet di sekitar penghantar lurus berarus dan penghantar melingkar
berarus.
c. Kunci Jawaban
1) Apersepsi
Speaker atau pengeras suara bekerja berdasarkan prinsip gaya Lorentz.
Pengeras suara terbuat dari corong, magnet permanen, dan koil suara.
Pengeras suara merupakan penerapan gaya Lorentz. Magnet permanen
dihubungkan langsung pada kumparan kawat. Magnet permanen
berfungsi menimbulkan medan magnet radial yang menembus koil
suara. Ketika koil dialiri arus bolak-balik, koil akan mengalami gaya
Lorentz. Besar gaya Lorentz yang bekerja ditentukan oleh besar arus
yang mengalir. Adapun tombol volume berfungsi mengatur hambatan
rangkaian sehingga arus listrik yang mengalir ikut berubah. Perubahan
arus listrik mengakibatkan perubahan volume suara yang dihasilkan.
2) Mari Bereksplorasi: Medan Magnetik
Serbuk besi yang ditaburkan di sekitar magnet batang akan membentuk
pola garis gaya magnet. Arah garis gaya magnet dari kutub utara ke kutub
selatan. Gaya tarik magnet yang terbesar berada di bagian kutub magnet
sehingga serbuk besi menempel paling banyak di bagian kutub-kutub
magnet.
2. Pertemuan II (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan kedua bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa
tentang induksi magnet di sekitar penghantar lurus berarus dan penghantar
melingkar berarus. Guru dan laboran mempersiapkan peralatan berupa mag-
net jarum dan gaussmeter. Guru membentuk kelompok untuk melakukan
kegiatan Mari Bereksperimen: Medan di Sekitar Kawat Berarus dengan
satu kelompok berjumlah 4–5 siswa.

Buku Guru Fisika Kelas XII 69


b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Eksperimen, Demonstrasi, dan Tanya
Jawab
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru menanyakan pemahaman siswa tentang materi yang
diajarkan pada pertemuan pertama dan induksi magnet di sekitar
penghantar lurus berarus serta penghantar melingkar berarus yang
dipelajari pada pertemuan ini.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru mengajak siswa untuk melakukan Mari Bereksperimen:
Medan di Sekitar Kawat Berarus. Guru mengingatkan siswa
untuk bersikap cermat dan teliti ketika melakukan eksperimen.
Guru mengingatkan bahwa hasil eksperimen dikumpulkan
pada pertemuan ketiga.
(a) Mengamati
Mengamati arah simpangan jarum kompas dan
mengamati besar kuat medan magnet. Apabila di sekolah
memiliki peralatan minimum, dapat dilakukan
demonstrasi oleh Bapak/Ibu Guru.
(b) Menanya
Menanya skema arah medan magnet induksi bentuk grafik
antara kuat arus dan medan magnet induksi.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan skema arah medan magnet induksi dan
grafik antara kuat arus dan medan magnet induksi.
(d) Mengasosiasikan
Menyimpulkan hasil pengamatan tentang arah
simpangan jarum kompas dan grafik antara kuat arus
dengan medan magnet induksi berdasarkan konsep
induksi magnet.
(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan praktikum dengan format Nama
Pecobaan, Tujuan Percobaan, Alat dan Bahan, Langkah
Kerja, Hasil Pengamatan, dan Kesimpulan. Selain itu,
siswa dimina untuk mempresentasikan hasilnya di depan
kelas.
Catatan: Sikap yang perlu dinilai antara lain kerja sama dalam
kelompok, tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan, dan
ketelitian. Data yang diperoleh siswa berupa besar kuat arus
dan medan magnet induksi.

70 Medan Magnetik
(2) Guru mengajak siswa berdiskusi tentang induksi magnet di sekitar
penghantar lurus berarus dan induksi magnet yang ditimbulkan
oleh penghantar melingkar berarus. Guru mengingatkan siswa
untuk menerapkan aturan tangan kanan untuk menentukan induksi
magnet. Selain itu, guru memberitahukan bahwa tanda : menunjukkan
arus masuk dan tanda ⊗ menunjukkan arus keluar.
c) Kegiatan Penutup
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil pertemuan
kedua dan meminta siswa untuk mempelajari materi hukum Am-
pere yang meliputi induksi magnet di sumbu toroid dan induksi
magnet di pusat serta ujung solenoid.

3. Pertemuan III (2 × 45 menit)


a. Persiapan Mengajar
Pertemuan ketiga bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa
tentang hukum Ampere yang terdiri atas induksi magnet di sumbu toroid,
induksi magnet di pusat serta di ujung solenoid. Guru sebaiknya mempelajari
integral tertutup untuk membahas konsep dan penerapan hukum Ampere.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi dan Tanya Jawab
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru menanyakan kepada siswa kepahaman materi pertemuan
sebelumnya. Selanjutnya guru membahas kegiatan Mari Bereksperimen:
Medan di Sekitar Kawat Berarus. Guru meminta beberapa siswa
mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Adapun siswa lain
mendengarkan kemudian mendiskusikan hasil dari eksperimen teman.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru mengajak siswa mendiskusikan hukum Ampere yang
meliputi induksi magnet di sumbu toroid dan induksi magnet di
pusat serta di ujung solenoid.
(2) Guru mengajak siswa untuk mempelajari contoh soal subbab
pertama dan mempelajari kegiatan Bertindak Kreatif. Melalui
kegiatan ini, siswa diharapkan kreatif dalam memikirkan dan
menerapkan konsep magnet sehingga bermanfaat dalam
kehidupan.
c) Kegiatan Penutup
Guru mengajak siswa menyimpulkan pertemuan ketiga dan
meminta siswa mempelajari materi gaya Lorentz. Selain itu siswa
diminta mengerjakan soal Review subbab pertama yang dibahas pada
pertemuan selanjutnya.

Buku Guru Fisika Kelas XII 71


c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksperimen: Medan di Sekitar Kawat Berarus
Pergerakan simpangan jarum kompas yang di aliri arus listrik yang
mengalir pada kawat dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3.2 Data Arah Simpangan Jarum Kompas

No. Letak Kompas atau Arah Arus Arah Simpangan


Magnet Jarum Jarum Kompas

1. Bawah Dari A ke B ke arah kanan


Dari B ke A ke arah kiri

2. Atas Dari A ke B ke arah kiri


Dari B ke A ke arah kanan

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa ketika kawat dialiri arus


akan menghasilkan medan magnet disekitarnya sehingga menyebabkan
jarum kompas menyimpang. Arah medan magnet ditentukan oleh arus
listrik dalam kawat. Jika ibu jari menunjukkan arah arus listrik, arah
keempat jari lain menunjukkan arah medan magnetik. Ketika arus
dialirkan dari A ke B dan arah arus listrik dianggap berada diantara
telapak tangan, arah pergerakan jarum kompas bergerak memutar ke
arah kanan. Hal ini disebabkan adanya elektron yang menggerakan
jarum kompas disebabkan adanya medan magnet.
Tabel 3.3 Data Kuat Medan Magnet

No. Besar Kuat Arus Kuat Medan Magnet

1. 2 A 120 T
2. 3 A 230 T
3. 4 A 355 T

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa kuat arus listrik


berbanding lurus dengan kuat medan magnet. Adapun hubungan antara
jarak dan besar medan magnet induksi adalah berbanding terbalik.
2) Bertindak Kreatif
Batang besi yang dililiti kawat kemudian dialiri arus akan menghasilkan
magnet di sekitar batang besi. Hal ini dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
manusia semisal untuk mencari jarum yang hilang di lantai rumah. Alat
dibuat dengan melilitkan kawat tembaga pada batang besi kecil.
Selanjutnya, setiap ujung kawat dihubungkan dengan baterai. Arus yang
mengalir pada kawat menyebabkan adanya medan magnetik sehingga
dapat digunakan untuk menarik jarum.
4. Pertemuan IV (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan keempat bertujuan mempelajari gaya Lorentz (gaya mag-
net). Dalam pertemuan keempat ini siswa diajak untuk melakukan kegiatan

72 Medan Magnetik
Mari Bereksplorasi: Gaya Magnet dan kegiatan Mari Bereksperimen: Gaya
Magnet pada Dua Kawat Berarus. Hal-hal yang harus disiapkan oleh guru
berupa baterai, kabel, magnet U, statif, kawat, dan power supply. Berbagai
perlengkapan tersebut sebaiknya dikoordinasikan dengan laboran untuk
memudahkan guru dalam melakukan kegiatan.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, dan Eksperimen
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru meminta beberapa siswa mengerjakan soal Review
subbab A. Selanjutnya guru menanyakan tingkat kepahaman siswa
tentang gaya Lorentz.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru mengajak siswa untuk mendiskusikan kegiatan Mari
Bereksplorasi: Gaya Magnet. Guru meminta siswa untuk
bersikap aktif dalam melakukan kegiatan maupun saat berdiskusi.
Guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan
hasilnya.
(a) Mengamati
Mengamati pergerakan kawat akibat adanya arus listrik yang
mengalir pada kawat. Alternatif lain jika tidak memiliki alat
atau jumlah peralatannya sedikit, dengan cara melakukan
demonstrasi maupun melihat video pembelajaran.
(b) Menanya
Menanya penyebab kawat tertarik ke arah atas atau
sebaliknya.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan pergerakan kawat akibat adanya arus listrik.
(d) Mengasosiasikan
Menyimpulkan arah pergerakan kawat dan penyebab
pergerakan kawat.
(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan kegiatan Mari Bereksplorasi.
Catatan: Jika model inquiry sulit dilakukan, dapat dilakukan
dengan discovery. Siswa dibimbing agar kegiatan berjalan lebih
mudah. Data yang akan diperoleh berupa arah pergerakan
kawat akibat arus listrik yang mengalir.
(2) Guru mengajak siswa untuk berdiskusi tentang gaya Lorentz
(gaya magnet) antara dua penghantar lurus sejajar. Dalam diskusi
ini, guru mengajarkan kepada siswa tentang kaidah tangan
kanan untuk menentukan gaya magnet.
(3) Guru mengajak siswa melakukan kegiatan Mari Bereksperimen:
Gaya Magnet pada Dua Kawat Berarus. Guru mengingatkan
kepada siswa untuk teliti dan objektif dalam melakukan
pengamatan dan pengambilan data.

Buku Guru Fisika Kelas XII 73


(a) Mengamati
Mengamati gaya pada kawat berupa pergerakan yang terjadi
pada kawat.
(b) Menanya
Menanya hubungan kenaikan arus terhadap gaya Lorentz
serta hubungan jarak antarkawat terhadap gaya Lorentz
yang terjadi.
(c) Mengumpulkan Informasi
Melakukan hipotesis dan asumsi hubungan kenaikan arus
terhadap gaya Lorentz serta hubungan jarak antarkawat
terhadap gaya Lorentz yang terjadi.
(d) Mengasosiasikan
Menyimpulkan hubungan kenaikan arus terhadap gaya
Lorentz dan hubungan jarak antarkawat terhadap gaya
Lorentz yang terjadi.
(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan praktikum dengan format Nama
Percobaan, Tujuan Percobaan, Alat dan Bahan, Langkah
Kerja, Hasil Pengamatan, dan Kesimpulan. Selain itu, siswa
diminta untuk mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
Catatan: Apabila sekolah mengalami permasalahan
keterbatasan alat dapat diatasi dengan cara guru
mendemonstrasikan percobaan di depan siswa. Data yang akan
diperoleh berupa arus, gaya Lorentz, dan jarak antarkawat.
Aspek yang dapat dinilai oleh guru yaitu kerja sama, keaktifan
dalam berdiskusi, dan keberanian mengungkapkan pendapat
di depan kelas.
c) Kegiatan Penutup
Guru mengajak siswa menyimpulkan hasil pertemuan keempat
dan meminta siswa mempelajari gaya magnet pada muatan yang
bergerak dalam medan magnet serta fluks magnet. Guru mengingatkan
siswa untuk mengumpulkan laporan kegiatan eksperimen pada
pertemuan selanjutnya.
c. Kunci Jawaban
1) Review Subbab A
μ0 I (4π × 10 −7 )(0, 2)
1) B= = T = 4 × 10–7 T
2π a 2π (1 × 10 −1 )
2) Induksi magnet di pusat solenoid = 12π × 10–3 T
Induksi magnet di ujung solenoid = 6π × 10–3 T
μ0 I 2Bπ a (6 × 10 −4 )π (4 × 10 −1 )
3) B= ⇔N= = = 60 lilitan
2π a μ0 I (4π × 10 −7 )(20)
2) Mari Bereksplorasi: Gaya Magnet
Berdasarkan kegiatan kawat akan tertarik ke arah atas. Jika arah arus
diubah, kawat akan tertarik dengan arah yang sebaliknya. Hal ini
disebabkan adanya gaya Lorentz yang disebabkan oleh medan magnet
yang dialiri arus listrik dan dapat dibuktikan dengan aturan tangan kanan.

74 Medan Magnetik
5. Pertemuan V (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan kelima bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa
tentang gaya magnet pada muatan yang bergerak dalam medan magnet dan
fluks magnet. Hal-hal yang harus disiapkan oleh guru berupa materi yang
akan diajarkan serta menyiapkan gambar berupa kaidah tangan untuk
menentukan gaya Lorentz pada suatu muatan dan guru mengingatkan kepada
siswa tentang aturan tangan berdasarkan jenis muatan. Guru dapat mencari
sumber belajar lain dari internet atau buku literatur lain untuk memudahkan
siswa mempelajari gaya magnet pada muatan bergerak dan fluks magnet.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi dan Tanya Jawab
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru menanyakan kepada siswa tingkat kepahaman tentang gaya
magnet pada muatan yang bergerak dan fluks magnet. Guru meminta
beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil kegiatan Mari
Bereksperimen: Gaya Magnet pada Dua Kawat Berarus.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru berdiskusi dengan siswa tentang gaya magnet pada muatan
yang bergerak dan fluks magnet. Guru mengingatkan kepada
siswa bahwa sudut yang dihasilkan fluks magnet diukur ber-
dasarkan gaya normal pada benda.
(2) Guru mengajak siswa mendiskusikan contoh soal subbab kedua
dan kegiatan Bertindak Kreatif.
c) Kegiatan Penutup
Sebagai kegiatan penutup, guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran pertemuan kelima. Selain itu, guru
meminta siswa untuk mengerjakan Tugas Mandiri: Fenomena
Kemagnetan dalam Kehidupan dan Review yang dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya.
c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksperimen: Gaya Magnet pada Dua Kawat Berarus
Dua kawat lurus yang didekatkan akan menghasilkan gaya magnet. Jika
kedua kawat dialiri arus searah, akan terjadi gaya tarik menarik antara
kedua kawat. Sementara itu, jika kedua kawat dialiri arus yang berlawanan
arah akan terjadi gaya tolak menolak. Jika arus dinaikkan, gaya yang terjadi
pada kedua kawat semakin besar dan jika jarak kedua kawat diperbesar,
gaya yang terjadi antara kedua kawat semakin kecil.

Buku Guru Fisika Kelas XII 75


2) Bertindak Kreatif
Magnet diaplikasikan dalam mobil mainan anak. Magnet dimanfaatkan
dalam dinamo mobil mainan. Setiap dinamo memiliki kecepatan putar
yang berbeda. Kecepatan putar tersebut memengaruhi kecepatan mobil
mainan. Hal yang harus dilakukan untuk mempercepat kecepatan putar
mobil mainan adalah dengan memperbesar induksi magnet kawat serta
memperbanyak jumlah lilitan kawat.
6. Pertemuan VI (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan keenam bertujuan mengulas kembali semua materi yang
diajarkan pada bab medan magnet. Dalam bab ini, siswa diminta untuk
membahas soal Evaluasi. Adapun hal yang harus disiapkan oleh guru berupa
pembahasan soal Evaluasi.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi dan Tanya Jawab
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di depan kelas
soal Review subbab B. Apabila siswa keliru dalam mengerjakan,
sebaiknya guru membimbing siswa hingga dapat mengerjakan
dengan benar.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru menanyakan tingkat kepahaman semua materi yang telah
diajarkan. Guru mencoba memberikan pertanyaan kepada siswa
untuk mengulas kembali materi yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya.
(2) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal Evaluasi
sebagai latihan untuk menghadapi ulangan harian.
c) Kegiatan Penutup
Sebagai kegiatan penutup, guru menyimpulkan semua materi
yang telah diajarkannya. Guru mengingatkan siswa bahwa mag-
net bermanfaat bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, siswa
diharapkan menciptakan berbagai inovasi yang menerapkan
konsep magnet.
c. Kunci Jawaban
1) Review Subbab B
F μ 0 I1 I 2 (4π × 10 −7 )(80)(50)
1. = = N/m = 1,33 × 10–3 N/m
A 2π a 2π (6 × 10 −1 )

μ I
2. F = Bqv = 2π0 a qv = 5,12 × 10–19 N

ω Bq (5 × 10 −5 )(1, 6 × 10 −19 )
3. f= = = Hz = 1,38 × 106 Hz
2π 2π m 2(3,14)(9,1 × 10 21 )

76 Medan Magnetik
2) Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1. c 6. b
2. b 7. e
3. d 8. b
4. b 9. c
5. c 10. e
B. Uraian
1. a. Besar induksi magnet di pusat lingkaran = 4π × 10–5 T
b. Besar induksi magnet di titik P = 1,14π × 10–6 T
3. Dalam spektograf massa, pergerakan partikel terjadi akibat
perubahan energi potensial menjadi energi kinetik.
Ep = Ek
1
g ΔV = 2
mv2

2g ΔV
v =
m
Dengan mengingat hukum II Newton pada gerak melingkar
beraturan, dapat ditulis:
ΣF = mas
mv 2
Bqv =
R
mv
R= Bq

2g ΔV
Apabila persamaan v = dimasukkan dalam persamaan
m
di atas akan diperoleh sebagai berikut.
mv
R= Bq

m 2g ΔV
=
Bq m

1 2m ΔV
R=
B q

Berdasarkan persamaan di atas, jari-jari lintasan partikel (R)


berbanding lurus dengan ΔV dan berbanding terbalik dengan
B. Jika jari-jari lintasan dikehendaki menjadi 2R sedangkan
massa dan muatan partikel tetap, hal yang harus dilakuan
sebagai berikut.
a. Beda potensial dijadikan empat kali semula dan induksi
magnet tetap.
b. Induksi magnet dijadikan setengah kali semula dan beda
potensial tetap.

Buku Guru Fisika Kelas XII 77


c. Induksi magnet dan beda potensial dijadikan seperempat
kali semula.
d. Induksi magnet dijadikan dua kali semula dan beda
potensial dijadikan enam belas kali semula.
5. F = Bqv = (5 × 10–3)(1,6 × 10–19)(1,8 × 105) N = 1,44 × 10–16 N
Arah elektron ke x+ sehingga arah arus ke x-. Ibu jari menunjukkan
arah arus ke x–, sedangkan jari telunjuk menunjukkan arah medan
magnet ke y+. Jari tengah menunjukkan arah gaya Lorentz ke z-.
Jadi, gaya Lorentz yang dialami elektron sebesar 1,44 × 10–16 N.
e m
7. B= d 6eV

mv mv (1, 67 × 10 −27 )(1, 6 × 107 )


9. B= ⇔r= = = 3,34 m
qr Bq (5 × 10 −2 )(1, 6 × 10 −19 )

H. Program Remedial dan Pengayaan


Setelah ulangan harian, guru menganalisis hasil tes siswa untuk mengetahui
ketercapaian KKM. Jika siswa belum mencapai nilai KKM, siswa diberikan remedial
berupa pembuatan makalah dan pembuatan artikel yang berhubungan dengan medan
magnet beserta penerapannya. Makalah dan artikel diketik rapi pada kertas A4
berdasarkan sumber dari majalah, jurnal, maupun internet. Sementara itu, bagi siswa
yang telah tercapai KKM diminta membuat rangkuman medan magnetik.
1. Materi Pengayaan
Kupu-Kupu Super Bernavigasi Medan Magnet
Sebuah penelitian terbaru ilmuwan bahwa kupu-kupu Monarch bintik emas
di Amerika Utara menggunakan medan magnet bumi dan matahari sebagai alat
navigasinya. Kupu-kupu tersebut setiap tahun terbang dari Amerika ke Kanada
bagian selatan dengan perjalanan migrasi hingga ribuan kilometer. Selama ini, para
ilmuwan menganggap bahwa serangga tersebut menggunakan bantuan matahari
sebagai sistem navigasinya. Namun, perkiraan tersebut keliru sebab mereka tetap
terbang meski cuaca buruk.
Ahli Biologi dari Messachusetts, Amerika Serikat menuturkan bukti yang
menunjukkan kupu-kupu Monarch bintik emas merupakan spesies serangga
pertama yang bermigrasi ribuan kilometer. Caranya menempatkan kupu-kupu
Monarch tersebut dalam sebauh simulator penerbangan yang dikelilingi berbagai
medan magnet buatan. Pada pengujian awal, sebagian besar kupu-kupu Monarch
menuju ke arah khatulistiwa. Sementara itu, ketika sudut kemiringan medan mag-
net terbalik, mereka menuju ke arah utara. Adapun laporan terbaru terkait kupu-
kupu tersebut dipublikasikan di majalah Nature Communications. Dengan adanya
penelitian ini, kupu-kupu Monarch dimasukkan dalam spesies yang menggunakan
sistem navigasi medan magnet bumi dan dimasukkan ke dalam spesies cerdas
karena membantu bertahan hidup meskipun kondisi alam yang tidak
mendukung.

78 Medan Magnetik
2. Soal Pengayaan
Adapun materi untuk siswa berupa soal
analisis dapat disimak dari soal berikut.
Gambar di samping memperlihatkan sebuah
susunan spektrometer yang digunakan untuk
B
mengukur massa ion-ion.
Sebuah ion yang massanya M dan muatannya +q r
dihasilkan sumber S. Ion tersebut dipercepat oleh x
beda potensial V dan dibelokkan ketika V q Pelat foto
memasuki medan magnet B. Jika di dalam medan
tersebut ion membentuk lintasan setengah S
lingkaran dan akhirnya menumbuk pelat Gambar spektrometer
fotografis pada jarak x dari celah masuk ion,
tentukan hubungan massa ion tersebut!
Jawaban:
Diketahui: m = M B=B
g = +q x=x
V =V
Ditanyakan: nilai M
Jawab:
Ion dipercepat oleh beda potensial V.
Ep listrik = Ek
1
qV = 2
mv2
2qV
v = M
. . . (1)
Ketika ion memasuki medan magnet (B) maka ion akan mendapat gaya Lorentz
1
sehingga mengalami gerak melingkar dengan jari-jari r = 2
x.
FLorentz = Fsentripetal
mv 2
qvB =
r

mv
qB = 1
2
x

1
( 2 qB = MV)2
1
4
q 2 B 2 x 2 = M2V 2 . . . (2)
Persamaan (1) disubstitusikan ke persamaan (2).
1 2 2 2 2gV
4
q B x =( M )M 2
1 2 2 2
4
q B x = M(2V)

B2 q 2
M= x
gV

Buku Guru Fisika Kelas XII 79


I. Penilaian
Tabel 3.4 Penilaian Pembelajaran
No. Peruntukan Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Keterangan

1. Kompetensi Sikap Pengamatan Sikap Penilaian Sikap Format 1–5


Spiritual dan Sikap
Sosial
2. KD 3.3 dan KD 4.3 Tes Unjuk Kerja Penilaian Tes Praktik Format 6–8
dan Tes Unjuk Kerja
3. KD 3.3 Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda Lembar Evaluasi/
dan Uraian Ulangan Harian
4. Kumpulan Tugas Portofolio Panduan Penyusun- Lembar Penilaian
Mandiri dan Laporan an Portofolio Portofolio
Kegiatan

J. Rangkuman
1. Materi tentang konsep dan fenomena kuantum menggunakan model
pembelajaran Discovery, Problem Based Learning, Inquiry dan Project Based Learn-
ing. Guru sebaiknya memberikan buku alternatif lain untuk memperkaya
pengetahuan siswa. Selain itu, guru sebaiknya mengajak siswa untuk membuka
website yang berhubungan dengan konsep medan magnetik beserta
penerapannya.
2. Hasil yang dicapai adalah siswa dapat menjelaskan, menyelesaikan, serta
menerapkan magnet dalam kehidupan sehari-hari.

80 Medan Magnetik
Materi yang Dipelajari
• GGL Induksi
• Induktansi
• Aplikasi Induksi Faraday

Menyelidiki Timbulnya GGL Induksi Menyelidiki Induktansi

• Membuktikan hukum Faraday • Membuktikan fenomena induk-


melalui percobaan. tansi diri melalui percobaan.
• Menentukan arah GGL induksi • Menjelaskan induktansi pada
menggunakan hukum Lenz. pusat selenoid dan GGL induksi
• Melakukan kegiatan untuk yang ditimbulkan dari hasil
menyelidiki GGL induksi pada percobaan.
loop kawat yang bergerak di • Menjelaskan induktansi ber-
dalam medan magnet tetap. sama pada koil tesla dari hasil
percobaan.

Menjelaskan aplikasi induksi Faraday pada generator dan


transformator serta menciptakan peralatan yang memanfaatkan
induksi Faraday.

A. Pendahuluan
Induksi elektromagnetik memberikan peran penting dalam konversi energi listrik.
Energi mekanik pada pusat pembangkit listrik diubah menjadi energi listrik melalui
generator. GGL induksi timbul apabila fluks magnetik yang melalui suatu rangkaian
berubah. Pada pusat pembangkit listrik, energi mekanik menggerakkan magnet-magnet
terhadap kumparan sehingga timbul GGL induksi. Komponen lain seperti transformator
juga ikut berperan dalam mentransmisikan energi listrik. Induksi elektromagnetik tidak
hanya berperan dalam konversi energi listrik. Penggunaan kartu ATM sangat
mempermudah proses jual beli karena tidak perlu menyediakan uang tunai. Arus induksi
yang timbul saat kartu ATM digesek memberikan informasi nomor kartu kredit, pemilik
kartu, dan jumlah saldo dari kartu ATM ke nank pemilik kartu.
Prinsip dasar induksi elektromagnetik yaitu hukum Faraday. Hukum Faraday
mengaitkan perubahan fluks magnetik yang menimbulkan GGL induksi. Adapun arah
GGL induksi ditentukan menggunakan hukum Lenz. Pembelajaran pada bab induksi

Buku Guru Fisika Kelas XII 81


elektromagnetik sebaiknya menggunakan metode discovery. Dengan metode tersebut siswa
akan memahami fenomena induksi elektromagnetik secara nyata. Metode lain yang
digunakan yaitu problem based learning dan project based learning. Siswa akan terlatih
berpikir kritis dan kreatif melalui metode pembelajaran problem based learning. Metode
inquiry diterapkan siswa saat melakukan tugas mandiri yang memerlukan pengamatan
langsung. Adapun metode project based learning melatih kreativitas dan inovasi dalam
mencipta peralatan sesuai dengan prinsip induksi Faraday.
Dimensi sikap ilmiah yang diharapkan dimiliki siswa yaitu siswa dapat
menerapkan perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari. Sebagai contoh, siswa harus
jujur dan teliti dalam melaksanakan praktikum. Kerja sama dan tanggung jawab dalam
setiap kegiatan kelompok juga diperlukan agar memberikan hasil yang maksimal. Melalui
kegiatan kelompok tersebut, diharapkan siswa dapat menghargai pendapat orang lain,
berani mengemukakan pendapat, dan selalu berpikir kritis dalam menyelesaikan
permasalahan.

B. KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian


Tabel 4.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian

Cara Pencapaian
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

3.4 Menganalisis fenomena • Dicapai melalui kegiatan • Menjelaskan timbulnya


induksi elektromagnetik diskusi kelompok dan GGL induksi berdasarkan
dalam kehidupan sehari- diskusi kelas pada saat percobaan.
hari. membahas Tugas Mandiri, • Menganalisis arah GGL
Bertindak Kreatif, Mari induksi hasil percobaan
Bereksplorasi, dan Review menggunakan hukum
untuk dapat memahami Lenz.
tentang induksi • Menjelaskan timbulnya
elektromagnetik. GGL induksi pada loop
kawat yang digerakkan di
dalam medan magnet ber-
dasarkan percobaan.
• Menjelaskan induktansi
diri dan induktansi ber-
sama berdasarkan hasil
percobaan.
• Menjelaskan aplikasi in-
duksi Faraday dalam tek-
nologi.

4.4 Melakukan percobaan • Dicapai melalui pem- Membuat laporan dan mem-
tentang induksi elektro- belajaran di laborato- presentasikan hasil percobaan
magnetik berikut presen- rium, di kelas, dan di luar tentang timbulnya GGL induksi,
tasi hasilnya dalam laboratorium melalui ke- cara menentukan arah GGL
kehidupan sehari-hari. giatan Mari Bereksplorasi induksi, GGL induksi pada
sehingga siswa mampu loop kawat yang bergerak di
memahami fenomena dalam medan magnet tetap,
induksi elektromagnetik timbulnya induktansi diri, dan
berdasarkan percobaan. generator AC dan DC, serta
transmisi energi listrik.

82 Induksi Faraday
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini siswa mampu:
1. menganalisis timbulnya GGL Induksi berdasarkan kegiatan pengamatan timbulnya
GGL induksi di laboratorium;
2. menentukan arah GGL induksi atau arus induksi berdasarkan hukum Lenz melalui
kegiatan pengamatan (eksperimen) di laboratorium;
3. menganalisis GGL induksi pada loop kawat yang digerakkan dalam medan
magnet melalui kegiatan pengamatan (eksperimen) di laboratorium;
4. menjelaskan timbulnya induktansi diri dan induktansi bersama melalui kegiatan
pengamatan (eksperimen) di laboratorium;
5. menjelaskan aplikasi induksi Faraday pada produk teknologi dengan berselancar
di internet dan diskusi tentang generator AC dan DC serta transmisi energi listrik.

D. Materi Pembelajaran
1. GGL Induksi
2. Induktansi
3 Aplikasi Induksi Faraday dalam Produk Teknologi

E. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar


1. Alat dan Bahan
a. Kumparan
b. Magnet batang
c. Galvanometer
d. Sakelar
e. Kawat penghantar
f. Medan magnet tetap
g. Lampu
h. Baterai
i. Hambatan geser (rheostat)
j. Multimeter
k. Dinamo sepeda
2. Media Pembelajaran
a. Perangkat komputer dan proyektor
b. Benda-benda di sekitar
3. Sumber Belajar
a. Fisika Universitas Jilid 2, bab Induksi Elektromagnetik dan bab Induktansi,
oleh Young dan Freedman.
b. Fisika untuk Sains dan Teknik, bab Hukum Faraday dan bab Induktansi, oleh
Serway dan Jewett.
c. Fisika Mengungkap Fenomena Alam untuk Kelas XII SMA/MA, bab Induksi
Elektromagnetik, oleh Hartanto, Reza Widya Satria, dan Maharani Hamidah.

Buku Guru Fisika Kelas XII 83


F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran
Scientific Approach
2. Model Pembelajaran
a. Problem Based Learning
b. Discovery
c. Inquiry
3. Metode Pembelajaran
a. Diskusi
b. Eksperimen
c. Pemberian Tugas dan Resitasi
d. Demonstrasi
e. Tanya jawab
f. Latihan

G. Kegiatan Belajar Mengajar


1. Pertemuan I (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pada pertemuan pertama bertujuan agar siswa memahami
timbulnya GGL induksi melalui percobaan. Lakukan kegiatan pembelajaran
secara berkelompok di laboratorium agar kegiatan berjalan lancar. Persiapkan
alat dan bahan yang diperlukan yaitu: kumparan, magnet batang, dan galva-
nometer. Usahakan agar setiap kelompok dapat melakukan percobaan secara
mandiri. Guru meminta siswa agar saling bekerja sama saat praktikum, berhati-
hati dalam menggunakan alat-alat laboratorium, serta teliti dan objektif dalam
melakukan pengamatan.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery
2) Metode Pembelajaran: Eksperimen dan Diskusi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru memberikan apersepsi dengan membahas penggunaan
energi listrik. Guru menanyakan proses konversi energi pada
bermacam-macam pembangkit listrik. Guru menjelaskan peran induksi
elektromagnetik dalam konversi energi listrik. Guru menanyakan
fenomena induksi elektromagnetik sehingga dapat menghasilkan GGL
induksi.
b) Kegiatan Inti
Guru meminta siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi:
Menyelidki Timbulnya GGL Induksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk mengetahui proses munculnya GGL induksi. Alat yang
digunakan adalah magnet batang, kumparan, dan galvanometer
sebagai pendeteksi arus, sakelar, dan power supply.

84 Induksi Faraday
(1) Mengamati
Mengamati proses timbulnya GGL induksi. GGL dapat
diidentifikasi melalui gerakan jarum galvanometer.
(2) Menanyakan
Menanyakan besaran-besaran yang menyebabkan timbulnya
GGL induksi.
(3) Mengumpulkan informasi
(a) Mengumpulkan informasi pada literatur terkait penyebab
pergerakan jarum galvanometer.
(b) Mendiskusikan gerakan jarum yang menyimpang ke kanan
dan ke kiri dari angka nol.
(4) Mengasosiasi
Menganalisis besarnya perubahan fluks magnet terhadap
pergerakan jarum. Menjawab pertanyaan pada poin diskusi.
(5) Mengomunikasikan
Membuat laporan singkat yang memuat judul, tujuan, hasil
pengamatan, jawaban pertanyaan, dan kesimpulan.
Menyampaikan hasil pengamatan di depan kelas dalam forum
diskusi yang dipimpin oleh guru.
Catatan:
Kegiatan ini dapat dilakukan secara bergantian jika alat yang tersedia
di laboratorium tidak mencukupi. Selama kegiatan berlangsung, guru
melakukan penilaian sikap dan penilaian unjuk kerja.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran dengan menanyakan kembali
hukum Faraday tentang timbulnya GGL induksi.
c. Kunci Jawaban
Mari Bereksplorasi: Menyelidiki Timbulnya GGL Induksi
Galvanometer yang menyimpang ketika magnet digerakkan keluar-masuk
kumparan menunjukkan adanya arus listrik yang mengalir pada rangkaian.
Akan tetapi, ketika magnet diam (stasioner) baik berada di luar maupun di
dalam kumparan, jarum galvanometer tetap diam. Arus listrik yang mengalir
ketika magnet digerakkan keluar-masuk kumparan disebut arus induksi.
Adapun tegangan yang ditimbulkan sehingga menyebabkan adanya arus
induksi dinamakan GGL induksi. Dengan demikian, GGL induksi timbul ketika
terjadi perubahan fluks magnetik di dalam kumparan.
Pada percobaan selanjutnya, magnet batang diganti dengan kumparan
kecil yang dihubungkan dengan sumber tegangan. Dari bab medan magnetik
telah Anda ketahui bahwa adanya arus listrik dapat menimbulkan medan
magnet. Ketika kumparan kecil dihubungkan dengan sumber tegangan, timbul
medan magnet di dalam kumparan kecil tersebut. Apabila kumparan kedua
stasioner, tidak ada arus listrik yang mengalir pada kumparan kedua. Akan
tetapi, ketika kumparan kecil digerakkan keluar-masuk kumparan kedua, akan
timbul arus listrik pada kumparan kedua. Dengan demikian, GGL induksi
timbul ketika terjadi perubahan fluks magnetik di dalam kumparan.

Buku Guru Fisika Kelas XII 85


Selanjutnya, sakelar yang dibuka-tutup menyebabkan adanya arus listrik yang
berubah-ubah di dalam kumparan kecil. Arus listrik yang berubah-ubah pada
kumparan kecil menyebabkan medan magnet yang ditimbulkan juga berubah-ubah.
Perubahan medan magnet tersebut menyebabkan timbulnya GGL induksi di dalam
kumparan kedua.
Jadi, GGL induksi ditimbulkan karena adanya perubahan fluks magnetik di
dalam kumparan besar. Hal ini dapat dilihat dengan menyimpangnya jarum galva-
nometer. Perubahan fluks magnetik di dalam kumparan besar dapat terjadi karena
medan magnetik yang berubah terhadap waktu, maupun karena kumparan
digerakkan di dalam medan magnetik nonhomogen.
2. Pertemuan II (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan kedua bertujuan agar siswa dapat menentukan arah GGL induksi
atau arah arus induksi menggunakan hukum Lenz. Seperti pada pertemuan pertama,
kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua juga dilaksanakan di ruang
laboratorium. Periksa kembali kelengkapan alat dan bahan yang diperlukan sebelum
pembelajaran dimulai.
Materi untuk Guru: Menentukan Arah GGL Induksi
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menganalisis arah GGL induksi
sebagai berikut.
JG
1. Tentukan arah medan magnetik B , lalu tetapkan sebuah arah positif untuk
JG
luas penampang kumparan sebagai luas vektor A .
JG JG
2. Dari luas vektor A dan medan magnetik B , tentukan tanda fluks magnetik ΦB
dΦ JG JG
dan kecepatan perubahannya ( dt ). Ingat bahwa ΦB = B · A = B A cos θ. Dengan
JG JG
demikian, jika arah luas vektor A dan medan magnetik B searah (θ = 0°), maka
JG
fluks magnet ΦB bernilai positif. Akan tetapi jika luas vektor A dan medan
JG
magnetik B berlawanan arah (θ = 180°) maka fluks magnet bernilai negatif.
JG
Agar tidak membingungkan siswa, tetapkan arah luas vektor A searah dengan
JG
medan magnetik B agar fluks magnetik ΦB bernilai positif.
3. Tentukan tanda GGL induksi atau arus induksi. Jika fluks magnetik semakin

bertambah, maka dt bernilai positif sedangkan arah GGL induksi atau arus
induksi bernilai negatif karena menentang perubahan fluks tersebut. Sebaliknya,

jika fluks magnetik semakin berkurang, maka dt bernilai negatif sedangkan
arah GGL induksi atau arus induksi bernilai positif.
4. Tentukan arah GGL induksi atau arus induksi menggunakan kaidah tangan
kanan. Genggam tangan kanan Anda, arahkan ibu jari sesuai arah luas vektor
JG
A . Jika GGL induksi bernilai positif maka arah GGL induksi atau arus induksi
searah dengan arah keempat jari pada genggaman tangan kanan. Sebaliknya
jika GGL induksi bernilai negatif maka arah GGL induksi atau arus induksi
berlawanan arah dengan arah keempat jari pada genggaman tangan kanan.

86 Induksi Faraday
Perhatikan contoh berikut.
Kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan seperti gambar berikut.

Iind

G
Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 4.1 Kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan

1. Arah medan magnetik keluar dari kutub utara sehingga berarah ke kanan.
JG
Tetapkan luas vektor A ke kanan sehingga searah dengan medan magnetik
JG
B . Dengan demikian, fluks magnetik bernilai positif FB bernilai positif.
2. Oleh karena magnet digerakkan memasuki kumparan, maka fluks magnetik

di dalam kumparan bertambah sehingga dt bernilai positif, sedangkan
arah GGL induksi atau arus induksi bernilai negatif.
3. Gunakan kaidah tangan kanan untuk menentukan arah GGL induksi. Ibu
JG JG
jari searah dengan luas vektor A dan medan magnetik B ke kanan. GGL
induksi bernilai negatif sehingga berlawanan dengan arah keempat jari.
Dengan demikian jarum galvanometer menyimpang ke kanan seperti
Gambar 4.2(a).
G G
ΔB ΔB

G I ind G I ind
Δ B′ Δ B′

G G
(a) (b)
Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 4.2 Arah arus induksi

4. Perhatikan Gambar 4.2(b). Ketika magnet dikeluarkan dari dalam



kumparan, maka fluks magnetik akan berkurang sehingga dt bernilai
negatif sedangkan arah GGL induksi atau arus induksi bernilai positif.
Arah GGL induksi atau arus induksi searah dengan keempat jari sehingga
jarum galvanometer menyimpang ke kiri.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery dan Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Eksperimen, Diskusi, serta Pemberian Tugas dan
Resitasi

Buku Guru Fisika Kelas XII 87


3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru menanyakan arah GGL induksi atau arus induksi yang
dihasilkan dari percobaan pada pertemuan pertama. Guru menjelaskan
arah GGL induksi dapat ditentukan menggunakan hukum Lenz.
b) Kegiatan Inti
Guru meminta siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi:
Menentukan Arah GGL Induksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
menyelidiki arah GGL induksi. Arah GGL induksi dipengaruhi oleh fluks
maget. Guru menganjurkan siswa agar teliti dan objektif saat melakukan
pengamatan. Guru juga meminta siswa agar selalu bekerja sama dalam
melaksanakan praktikum, berani mengemukakan pendapat dengan
santun, dan selalu menghargai pendapat orang lain.
(1) Mengamati
Mengamati arah GGL induksi berdasarkan gerakan bolak-balik jarum
galvanometer.
(2) Menanyakan
Menanyakan pengaruh medan magnet teradap arah GGL induksi.
(3) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi melalui studi literatur, lalu mendiskusikan
gejala yang timbul.
(4) Mengasosiasi
(a) Menganalisis hasil pengamatan, lalu menghubungkannya
dengan literatur.
(b) Menjawab pertanyaan pada poin diskusi, lalu menyimpulkan.
(5) Mengomunikasikan
Membuat laporan resmi yang memuat judul, tujuan, hasil pengamatan,
pembahasan yang di dalamnya termasuk jawaban pertanyaan, dan
kesimpulan. Menyampaikan hasil pengamatan di depan kelas dalam
bentuk power point dalam forum diskusi kelas.
Catatan:
Metode pembelajaran dalam kegiatan ini dapat diganti dengan metode
demonstrasi. Guru menunjuk salah satu siswa untuk mendemonstrasi-
kan kegiatan ini. Siswa yang lain memerhatikan gerakan magnet dan
gerakan jarum galvanometer. Selama kegiatan berlangsung, guru selalu
memantau sikap siswa sehingga diperoleh penilaian sikap dan unjuk kerja
siswa.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran dengan mengulas kembali hukum
Lenz. Guru memberikan Tugas Mandiri: Pengaruh Hambatan terhadap
Arus Induksi sebagai tugas rumah secara individu.

88 Induksi Faraday
3. Pertemuan III (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pada pertemuan ketiga bertujuan agar siswa memahami
timbulnya GGL induksi pada loop kawat yang digerakkan di dalam medan
magnet tetap. Lakukan kegiatan pembelajaran secara berkelompok di
laboratorium agar kegiatan berjalan lancar.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery, Inquiry, dan Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Eksperimen, Diskusi, serta Pemberian Tugas dan
Resitasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru membahas Tugas Mandiri: Pengaruh Hambatan terhadap
Arus Induksi. Guru merangsang rasa ingin tahu siswa dengan
memberikan pertanyaan: mungkinkah GGL induksi timbul ketika loop
kawat digerakkan di dalam medan magnet tetap?
b) Kegiatan Inti
Guru meminta siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi:
Menyelidiki GGL Induksi pada Loop Kawat yang Bergerak dalam
Medan Magnet Tetap. Tujuan dari kegiatan ini untuk menyelidiki
kemunculan GGL induksi pada kawat yang berada dalam medan
magnet. Dalam kasus ini, GGL tetap muncul karena pada loop kawat
terjadi perubahan fluks magnetik. Inti dari munculnya GGL induksi
adalah perubahan jumlah garis-garis medan magnet dala loop kawat.
Prinsip ini digunakan dalam generator.
(1) Mengamati
Mengamati munculnya GGL induksi pada loop kawat bergerak
dalam medan magnet tetap.
(2) Menanyakan
Menanyakan pengaruh perubahan luas permukaan koil,
kecepatan pergerakan loop kawat dan jumlah lilitan terhadap
GGL induksi yang yang dihasilkan.
(3) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi dengan cara studi literatur untuk
mencari faktor-faktor yang memengaruhi GGL induksi pada loop
kawat.
(4) Mengasosiasi
Manganalisis gejala yang timbul dengan melakukan crosscheck
pada informasi yang diperoleh saat melakukan studi literatur.
(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan hasil diskusi yang memuat judul, hasil
pengamatan, dan pembahasan, lalu disampaikan dalam diskusi
kelas. Guru menekankan siswa untuk jujur dan objektif dalam
mencantumkan hasil pengamatan.

Buku Guru Fisika Kelas XII 89


Catatan:
Guru dapar mengunduh video animasi munculnya GGL induksi pada
loop kawat bergerah yang berada dalam medan magnet tetap.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran dengan menanyakan kembali
hukum Faraday tentang timbulnya GGL induksi pada fitur Bertindak
Kreatif. Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal Review
subbab A sebagai latihan di rumah.
c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Pengaruh Hambatan terhadap Arus Induksi
Arus induksi selalu menentang setiap perubahan fluks magnetik yang
melalui sebuah rangkaian. Besar arus induksi ditentukan oleh hambatan
rangkaian. Semakin besar hambatan rangkaian, arus induksi semakin kecil.
Akibatnya, semakin mudah pula perubahan fluks menghasilkan GGL
induksi.
Sebaliknya, semakin kecil hambatan rangkaian, arus induksi yang
mengalir semakin besar dan semakin sukar sebuah perubahan fluks
menghasilkan efek. Apabila hambatan bernilai nol, arus induksi akan terus
mengalir meskipun GGL induksi telah lenyap. Material yang memiliki
hambatan bernilai nol dinamakan superkonduktor.
2) Mari Bereksplorasi: Menyelidiki GGL Induksi pada Loop Kawat yang
Bergerak dalam Medan Magnet Tetap
GGL induksi timbul apabila terdapat perubahan fluks magnetik di
dalam kumparan. Medan magnetik konstan sedangkan kumparan (loop
kawat) bergerak keluar-masuk kumparan. Dengan demikian, luas
kumparan yang berada di dalam medan magnet berubah-ubah. Dari bab
JG JG
medan magnetik telah dijelaskan bahwa ΦB = B · A = BA cos θ. Perubahan
luas kumparan menyebabkan terjadinya perubahan fluks magnetik yang
menghasilkan GGL induksi. Semakin cepat kumparan digerakkan,
perubahan fluks magnetik semakin besar sehingga GGL induksi yang
dihasilkan juga semakin besar.
Perhatikan gambar di samping! P

GGL induksi yang dihasilkan dari


perubahan fluks magnetik dihitung
sebagai berikut. G l v

εind = – dtB
dA
= –B dt
Q
d( xl)
= –B dt x
Sumber: Dokumen Penerbit
dx
= –Bl dt Gambar 4.3
GGL induksi pada loop kawat
= –Blv

90 Induksi Faraday
3) Bertindak Kreatif
GGL induksi ditimbulkan oleh perubahan fluks magnetik dalam
kumparan. Semakin besar perubahan fluks magnetik, semakin besar GGL
induksi yang dihasilkan. GGL induksi dapat diperbesar dengan cara:
a) memperbanyak jumlah lilitan kumparan;
b) mempercepat perubahan fluks magnetik dengan mempercepat gerak
kumparan di dalam medan magnet atau mempercepat gerak magnet
di dalam kumparan;
c) memperbesar medan magnet;
d) memperbesar luas loop kumparan di dalam medan magnet.
4) Review Subbab A
1. a. 8 3 × 10–4 Wb
b. 8 × 10–4 Wb
2. 6 × 10–7 A
3. 2,125 × 10–5 Wb
4. 1,25 × 10–3 A

4. Pertemuan IV (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pada pertemuan keempat bertujuan agar siswa memahami
timbulnya induktansi diri pada kumparan melalui percobaan. Lakukan
kegiatan pembelajaran secara berkelompok di laboratorium agar kegiatan
berjalan lancar.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery dan Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Eksperimen, Diskusi, serta Pemberian Tugas dan
Resitasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Pendahuluan
Guru memberikan apersepsi dengan mendiskusikan terbentuknya
percikan bunga api dari sebuah aki mobil 12 V melalui sebuah busi.
Guru menanyakan proses terjadinya induktansi pada kumparan.
b) Kegiatan Inti
Guru meminta siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi:
Menyelidiki Timbulnya Induktansi Diri. Kegiatan ini bertujuan untuk
menyelidiki induktansi diri pada kumparan (induktor).
(1) Mengamati
Mengamati nyala lampu dan tegangan yang terukur sebagai
akibat dari induktansi diri yang dimiliki oleh induktor.
(2) Menanyakan
(a) Menanyakan faktor yang memengaruhi nyala lampu ketika
lampu dirangkai dengan induktor dan dialiri arus.
(b) Menanyakan faktor yang memengaruhi besar tegangan yang
terukur pada induktor ketika nilai hambatan yang dirangkai
dengannya diubah secara tiba-tiba.

Buku Guru Fisika Kelas XII 91


(3) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi dengan cara studi literatur tentang
induktansi diri pada induktor.
(4) Mengasosiasi
Manganalisis gejala yang timbul ketika percobaan berlangsung,
lalu menjawab pertanyaan yang ada pada poin diskusi.
(5) Mengomunikasikan
Membuat laporan hasil pengamatan yang memuat judul, hasil
pengamatan, dan pembahasan, lalu disampaikan dalam diskusi
kelas. Guru menekankan siswa untuk menghargai pendapat
teman saat berada si dalam forum maupun dalam kegiatan sehari-
hari.
Catatan:
Jika tidak ada hambatan geser dapat digunakan beberapa resistor
yang disusun paralel. Untuk mengubah nilai hambatan, siswa dapat
melepas salah satu resistor tanpa memutus rangkaian.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran dengan menanyakan kembali
timbulnya induktansi diri. Guru meminta siswa mengerjakan Tugas
Mandiri: Induktansi pada Pusat Solenoid secara mandiri.
c. Kunci Jawaban
Mari Bereksplorasi: Menyelidiki Timbulnya Induktansi Diri
Percobaan terdiri atas lampu yang dipasang paralel dengan kumparan
dan dihubungkan dengan sumber tegangan. Saat sakelar dibuka, lampu tidak
langsung menyala terang. Begitu pula saat sakelar ditutup. Lampu tetap
menyala selama beberapa saat, lalu meredup, dan akhirnya padam. Pada saat
sakelar dibuka, terjadi perubahan arus listrik (DI ) pada kumparan dari ada
menjadi nol. Perubahan arus ini menyebabkan timbulnya GGL induksi di dalam
kumparan itu sendiri. Adapun pada saat sakelar ditutup, terjadi perubahan
arus dari nol menjadi ada. GGL induksi yang timbul pada kumparan ini
menentang sumber tegangan baterai sehingga lampu tidak langsung menyala
terang.
Gejala timbulnya GGL induksi dapat diamati dengan mengubah-ubah
arus secara cepat. Hal ini dilakukan dengan memasang rheostat (hambatan
geser) pada rangkaian. Apabila arus listrik diperbesar secara cepat dengan
memperkecil rheostat, terlihat GGL induksi yang timbul pada kumparan semakin
besar. Hal ini dapat diamati pada voltmeter. Dari percobaan ini disimpulkan
bahwa GGL induksi diri sebanding dengan laju perubahan arus terhadap
waktu. Adapun konstanta kesebandingan dinamakan induktansi diri dengan
satuan Henry.
5. Pertemuan V (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan kelima melanjutkan pembahasan induktansi diri. Kegiatan
pembelajaran berupa diskusi informasi yang dilakukan di dalam kelas.

92 Induksi Faraday
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery, Inquiry, dan Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, serta Pemberian Tugas dan
Resitasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Pendahuluan
Guru meminta siswa mengamati pengaruh induktansi pada
rangkaian dan membandingkannya dengan percobaan yang telah
dilakukan pada pertemuan keempat.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru membahas Tugas Mandiri: Induktansi Diri di Pusat
Solenoid.
(2) Guru menjelaskan energi yang tersimpan pada induktor saat
terjadi pertumbuhan arus.
(3) Guru mengelaborasikan induktansi diri untuk menjelaskan
induktansi bersama pada dua buah kumparan.
(4) Guru menjelaskan persamaan induktansi bersama dan GGL
induksi yang dihasilkan.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran dengan memberikan pertanyaan
yang terdapat dalam fitur Bertindak Kreatif. Guru meminta siswa
mengerjakan Tugas Mandiri: Koil Tesla dan soal-soal Review
subbab B sebagai latihan di rumah.
c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Induktansi Diri di Pusat Solenoid
Perhatikan gambar solenoid se-
→⎯⎯⎯ A ⎯⎯⎯→
panjang l yang terdiri atas N buah
lilitan di samping.
Induksi magnetik di pusat solenoid:
μ 0 NI
B= A
Fluks magnetik dalam solenoid: Sumber: Dokumen Penerbit

μ0 NIA Gambar 4.4 Induktansi pada solenoid


ΦB = BA = A
Induktansi pada koil atau kumparan dirumuskan:
NΦB
L= I
Substitusi fluks magnetik pada persamaan induksi di atas diperoleh:
μ0 NIA
N μ0 N 2 A
L = A
=
I A
Apabila kumparan diisi dengan bahan yang memiliki permeabilitas relatif
μr, maka induktansi kumparan menjadi:
μrμ0 N 2 A
Lb = = μrL
A

Buku Guru Fisika Kelas XII 93


2) Bertindak Kreatif
Peran induktansi pada peralatan arus searah yaitu menjaga peralatan
arus searah dari penurunan atau kenaikan arus listrik yang tiba-tiba pada
peralatan tersebut. Penurunan atau kenaikan arus yang tiba-tiba dapat
merusak komponen-komponen peralatan listrik.

6. Pertemuan VI (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan kelima melanjutkan pembahasan induktansi diri. Kegiatan
pembelajaran berupa diskusi informasi yang dilakukan di dalam kelas. Guru
menyarankan agar siswa terlibat aktif dalam diskusi dibuktikan dengan berani
mengajukan pertanyaan atau pendapat. Guru meminta siswa agar selalu
menghargai pendapat orang lain saat berdiskusi.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Pemberian Tugas dan Resitasi, serta Latihan
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Pendahuluan
Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru membahas Tugas Mandiri: Koil Tesla.
(2) Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal Review di depan
kelas, lalu membahasnya bersama siswa lainnya.
c) Kegiatan Penutup
Guru melakukan refleksi pembelajaran, lalu meminta siswa
mengerjakan Tugas Mandiri: Menyelidiki Dinamo Sepeda.
c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Koil Tesla
Arus I, pada koil 1 menimbulkan medan magnetik B, di pusat koil.
μ 0 N1I1
B1 = A

Adapun fluks magnetik di dalam koil sebesar:


μ 0 N1I1
ΦB = B1A = A
1

Oleh karena solenoid yang sangat panjang tidak menghasilkan medan


magnetik di luar koilnya, fuks magnetik di dalam koil 2 sama dengan fluks
magnetik di dalam koil 1 (ΦB =ΦB ). Dengan demikian, induktansi bersama
1 2
kedua koil dirumuskan:
N 2 Φ B2 N 2 ⎛⎜ μ0 N1I1A ⎞⎟ μ 0 N1 N 2 A
⎝ ⎠
M= I1 = A
= A
I1

94 Induksi Faraday
2) Review subbab B
1. 10 V
2. 7,85 × 10–8 H
3. 6 V
4. a ke b

7. Pertemuan VII (2 × 45 menit)


a. Persiapan Mengajar
Pertemuan ketujuh bertujuan agar siswa memahami aplikasi induksi fara-
day dalam produk teknologi.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning, Discovery, dan Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, Latihan, serta Pemberian
Tugas dan Resitasi
3) Langkah-LangkahPembelajaran
a) Pendahuluan
Guru menanyakan peralatan yang menerapkan induksi Faraday.
Guru membahas Tugas Mandiri: Menyelidiki Dinamo Sepeda.
b) Kegiatan Inti
Guru meminta siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi:
Menyelidiki Generaor AC dan DC serta Transmisi Energi Listrik.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui peran induksi
elektromagnetik pada generator AC dan DC. Guru meminta siswa
agar selalu aktif dalam pembelajaran.
(1) Mengamati
Mengamati pemanfaatan induksi elektromagnetik melalui
pengamatan di media internet.
(2) Menanyakan
(a) Menanyakan prinsip transmisi energi pada generator dan
motor listrik.
(b) Menanyakan perdedaan generator AC dan DC
(c) Menanyakan prinsip kerja transformator
(d) Menanyakan perbedaan trafo step up dan step down
(3) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi dengan cara berdiskusi dengan teman
untuk membahas informasi yang diperoleh dari internet.
(4) Mengasosiasi
Manganalisis dan menjawab pertanyaan pada poin diskusi.
(5) Mengomunikasikan
Membuat laporan hasil diskusi dalam format judul, hasil
pengamatan, pembahasan, dan kesimpulan, lalu disampaikan
dalam diskusi kelas.
Catatan:
Guru dapat mencari informasi dari internet terlebih dahulu, lalu
mencetaknya sebagai bahan diskusi siswa. Hal ini dapat dilakukan
apabila media informasi (internet) di sekolah terbatas atau tidak
disediakan.

Buku Guru Fisika Kelas XII 95


c) Kegiatan Penutup
Guru melakukan refleksi pembelajaran, lalu memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam fitur Bertindak Kreatif.
Guru meminta siswa mengerjakan Review subbab C sebagai latihan
di rumah. Guru mengingatkan siswa tentang tugas proyek yang harus
dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya.
c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Menyelidiki Dinamo Sepeda
Dinamo sepeda menghasilkan GGL induksi sehingga dapat
menyalakan lampu. GGL induksi yang dihasilkan sebanding dengan
kecepatan kayuh sepeda. Semakin cepat sepeda dikayuh, perubahan fluks
magnetik di dalam kumparan dinamo akan semakin besar sehingga GGL
induksi yang dihasilkan semakin besar.
2) Mari Bereksplorasi: Menyelidiki Generator AC dan DC serta Transmisi
Energi Listrik
Generator berfungsi mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Sebaliknya, motor listrik berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Ada dua macam generator, yaitu generator AC dan generator DC.
a) Generator Arus Bolak-Balik (Generator AC)
Generator AC memiliki 2 buah cincin putar sehingga arus listrik
yang timbul berupa arus bolak-balik (arus AC).

Kumparan
U

Cincin putar NBAω


GGL +
S

0
waktu
Sikat GGL –
1 putaran

Sumber: Dokumen Penerbit Sumber: Dokumen Penerbit

Gambar 4.5 Komponen-komponen Gambar 4.6 Grafik hubungan GGL induksi


generator AC dengan waktu pada generator AC

b) Generator Arus Searah (Generator DC)


Generator DC hanya memiliki satu cincin yang terbelah di tengah-
nya yang disebut cincin belah atau komutator. Dengan adanya komutator
ini, arus listrik yang ditimbulkan berupa arus searah (arus DC).

96 Induksi Faraday
Magnet

Putar NBA ω
GGL +

0
waktu
GGL –
Komutator Galvanometer 1 putaran

Sumber: Dokumen Penerbit Sumber: Dokumen Penerbit

Gambar 4.7 Komponen-komponen generator Gambar 4.8 Grafik hubungan GGL induksi
DC dengan waktu pada generator DC

Prinsip kerja generator yaitu ketika kumparan diputar dalam medan mag-
net, fluks magnetnya berubah-ubah sehingga menimbulkan GGL induksi.
Faktor-faktor yang memengaruhi GGL induksi pada generator antara lain
induksi magnet, kecepatan putaran, luas bidang kumparan, dan jumlah lilitan
kumparan.
Generator pusat pembangkit listrik biasanya menghasilkan tegangan
listrik bolak-balik sebesar 25.000 volt. Tegangan ini dinaikkan menggunakan
transformator step-up hingga ratusan ribu volt untuk mengurangi energi listrik
yang hilang selama proses transmisi jarak jauh. Transformator step-down
selanjutnya dipasang pada jaringan distribusi lokal untuk menurunkan
tegangan yang selanjutnya didistribusikan ke kantor-kantor dan rumah-rumah.
3) Bertindak Kreatif
Beberapa kerugian pada transformator sebagai berikut.
1. Kerugian tembaga, yaitu kerugian lilitan tembaga yang disebabkan oleh
resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.
2. Kerugian kopling, yaitu kerugian yang terjadi karena kopling primer-
sekunder tidak sempurna sehingga tidak semua fluks magnet yang
diinduksikan primer memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat
dikurangi dengan menggulung lilitan secara berlapis-lapis antara primer
dan sekunder.
3. Kerugian kapasitas liar, yaitu kerugian yang disebabkan oleh kapasitas
liar yang terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini dapat
dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara semi-
acak (bank winding).
4. Kerugian histeresis, yaitu kerugian yang terjadi ketika arus primer AC
berbalik arah. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan mate-
rial inti reluktansi rendah.
5. Kerugian efek kulit, yaitu arus listrik cenderung untuk mengalir pada
permukaan konduktor. Hal ini memperbesar kerugian kapasitas dan juga
menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan
menggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri atas beberapa kawat
kecil yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat
geronggong atau lembaran tipis tembaga sebagai ganti kawat biasa.

Buku Guru Fisika Kelas XII 97


6. Kerugian arus eddy (arus olak), kerugian yang disebabkan oleh GGL
masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan
perubahan fluks magnet yang membangkitkan GGL. Dengan adanya fluks
magnet yang berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada material
inti. Kerugian ini berkurang jika digunakan inti berlapis-lapis.
4) Review Subbab C
1. 234 lilitan
2. a. 500 W
b. 240 V
c. 208 A
3. 25%
4. a. 40 W
b. 250 lilitan
c. 2 A
d. 0,3 A
5) Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1. d 6. b
2. a 7. a
3. b 8. b
4. a 9. b
5. b 10. c
B. Uraian
1. Diketahui: N = 500 lilitan
ΔΦ = 2,5 × 10–3 Wb
Δt = 0,02 s
Ditanyakan: ε
Jawab:
ΔΦ
εind = –N
Δt

(2, 5 × 10 −3 )
= –500 (0, 02)
volt
= –62,5 volt
Tanda negatif menunjukkan GGL yang timbul berlawanan dengan
perubahan fluks magnet.
Jadi, GGL induksi kumparan sebesar 62,5 volt.
3. Diketahui: A = 32 cm = 0,32 m
B = 0,75 T
v = 8 m/s
R = 20 Ω
Ditanyakan: ε dan I

98 Induksi Faraday
Jawab:
1) ε = B A v
= (0,75)(0,32)(8) V = 1,92 V
ε
2) I = R

1, 92 V
= = 0,096 A = 96 mA
20 Ω

5. Diketahui: A = 1 cm2 = 10–4 m2


I = 25 mA = 25 × 10–3 A
N = 5.000
A = 80 cm = 0,8 m
Ditanyakan: a. L
b. W
Jawab:
μ0 A N 2
a. L = A

(4π × 10 −7 )(10 −4 )(5.000)2


= 0, 8
= 1,25π × 10–3 H
Jadi, induktansi toroid sebesar 1,25π × 10–3 H.
1
b. W = 2
LI2

1
= 2
(1,25π × 10–3)(25 × 10–3)2

= 3,9π × 107 J
Jadi, energi yang tersimpan dalam toroid 3,9π × 107 J.
7. Diketahui: L =1H
I1 = 0,1 A
I2 = 0,05 A
Δt = 10 ms = 0,01 s
Ditanyakan: ε
Jawab:
ΔI (0, 05 − 0,1)
ε = –L Δt = –(1) 0, 01
V=5V
Jadi, GGL induksi yang dibangkitkan solenoid sebesar 5 volt.
9. Diketahui: A = 200 cm2 = 2 × 10–2 m2
N = 1.000 lilitan
ω = 1.800 rpm = 60π rad/s
B = 0,2 T
Ditanyakan: εmaks
Jawab:
εmaks = NBAω = (1.000)(0,2 T)(2 × 10–2 m)(60π rad/s) = 240π
Jadi, GGL induksi maksimum yang dihasilkan generator 240π.

Buku Guru Fisika Kelas XII 99


H. Program Remedial dan Pengayaan
Berdasarkan analisis hasil tes peserta didik yang belum memenuhi KKM diberi
program remedial dengan mempelajari kembali materi yang belum dikuasai. Adapun
bagi siswa yang sudah memenuhi KKM di beri program pengayaan. Program remidial
dan program pengayaan dilakukan bersamaan di luar pembelajaran.
Materi Pengayaan
Arus Pusaran (Eddy Current)
Arus eddy merupakan arus listrik yang diinduksikan ke dalam konduktor dengan
mengubah medan magnet konduktor tersebut. Sirkulasi pusaran arus ini memiliki
induktansi dan medan magnet. Medan ini dapat menyebabkan tolakan, tarikan,
dorongan, dan efek pemanasan.
Arus eddy terbentuk ketika terjadi perubahan letak konduktor dalam sebuah medan
magnet. Konduktor yang bergerak dalam sebuah medan magnet yang tetap ataupun
megan magnet yang berubah di sekitar konduktor yang diam, keduanya menyebabkan
arus eddy terbentuk dalam konduktor tersebut. Perhatikan Gambar 4.9 berikut.

a c
JG
B

JG
b F
(a) (b)
Sumber: Young dan Freedman, 2004
Gambar 4.9 a. Cakram logam berotasi melewati medan magnet B
b. Arus eddy pada cakram logam

Timbulnya arus eddy dapat dimanfaatkan pada berbagai peralatan sebagai berikut.
1. Rotasi cakram logam pada pengukur daya listrik. Cakram logam berotasi akibat adanya
arus eddy. Arus eddy diinduksi oleh medan magnet yang berubah karena adanya
perubahan arus listrik PLN yang mengalir secara sinusoidal dalam sebuah koil.
2. Tungku pembakaran induksi. Arus eddy digunakan untuk memanaskan material
dalam wadah tertutup. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontaminasi atau
pencemaran pada material tersebut.

100 Induksi Faraday


3. Detektor logam. Detektor logam biasanya digunakan di bandara untuk menjaga
keamanan. Detektor logam beroperasi dengan mendeteksi arus pusaran yang
diinduksi benda-benda logam. Perhatikan Gambar 4.10.

JG
B0
I0 r
mentransmisikan
Koil yang

JG
B Koil
Penerima

Arus pusaran
Sumber: Young dan Freedman, 2004
Gambar 4.10 Prinsip kerja detektor logam di bandara

Arus eddy juga dapat menimbulkan kerugian. Dalam sebuah transformator,


koil-koil yang terbungkus di sekitar teras besi mengalirkan arus bolak-balik (AC)
yang berbentuk sinusoidal. Arus AC tersebut menimbulkan arus eddy di dalam
teras besi. Energi listrik berubah menjadi panas sehingga menimbulkan kerugian.
Untuk memperkecil kerugian, teras besi dirancang sehingga lintasan arus eddy
menjadi sesempit mungkin.

I. Penilaian
Tabel 4.2 Penilaian Pembelajaran

No. Peruntukan Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Format Penilaian

1. Kompetensi Sikap Pengamatan Sikap Penilaian Sikap Format 1–5


Spiritual dan Sikap
Sosial

2. KD 3.4, KD 4.4 Tes Unjuk Kerja Penilaian Praktik dan Format 6–8
Tes Unjuk Kerja

3. KD 3.4 Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda dan Lembar Evaluasi/


Uraian Ulangan Harian

4. Kumpulan Tugas Portofolio Panduan Penyusunan Lembar Penilaian


Mandiri dan La- Portofolio Portofolio
poran Kegiatan

Buku Guru Fisika Kelas XII 101


J. Rangkuman
1. Induksi Faraday (induksi elektromagnetik) merupakan bagian ilmu fisika yang
berperan dalam konversi energi listrik dan transmisi energi listrik.
2. Metode pembelajaran yang digunakan sebaiknya discovery, problem based learning,
dan inquiry. Melalui metode pembelajaran tersebut siswa dapat membuktikan
fenomena induksi elektromagnetik dan aplikasinya secara nyata dalam kehidupan.
3. Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat memahami aplikasi induksi
elektromagnetik dalam produk teknologi serta menggunakan kreativitas dan inovasi
yang dimiliki dalam mengembangkan teknologi.

102 Induksi Faraday


Materi yang Dipelajari
• Besaran Listrik AC
• Rangkaian dan Daya Rangkaian Arus Bolak-Balik

Menjelaskan besaran-besaran Menjelaskan rangkaian dan daya


listrik AC rangkaian listrik bolak-balik

Melakukan kegiatan untuk men- • Melakukan eksplorasi untuk


definisikan besaran tegangan bolak- menentukan arus dan tegangan
balik menggunakan osiloskop. AC pada rangkaian murni.
• Melakukan eksperimen rang-
kaian seri RLC.
• Melakukan eksplorasi untuk
menganalisis pola rangkaian
tuning radio.
• Menyelidiki daya pada trans-
formator.

Menganalisis dan memecahkan masalah terkait rangkaian


listrik bolak-balik.

A. Pendahuluan
Bab Rangkaian Listrik Bolak-Balik menyajikan fenomena elektronika terkait
dengan arus dan tegangan bolak-balik. Listrik bolak-balik dihasilkan oleh GGL induksi.
Contoh alat yang menghasilkan GGL induksi adalah dinamo dan generator. Bab ini
terdiri atas dua subbab yaitu Besaran Listrik AC dan Rangkaian dan Daya Rangkaian
Listrik Bolak-Balik. Subbab pertama membahas tentang besaran-besaran dalam listrik
AC seperti tegangan, arus, dan impedansi. Adapun subbab kedua menjelaskan tentang
macam-macam rangkaian bolak-balik, resonansi komponen induktor dan kapasitor, serta
daya dalam rangkaian listrik bolak-balik.
Pada bab sebelumnya siswa telah mempelajari induksi Faraday yang merupakan
cikal bakal timbulnya listrik bolak-balik. Listrik bolak-balik memiliki perilaku yang
berbeda dengan listrik searah. Listrik bolak bolak-balik melibatkan frekuensi sumber
dalam penerapannya pada rangkaian listrik.

Buku Guru Fisika Kelas XII 103


Penemuan spektakuler perilaku listrik bolak-balik pada komponen pasif diterapkan
pada alat-alat elektronik. Radio adalah salah satunya. Media elektronik penyampai
berita ini membutuhkan penala untuk dapat terhubung dengan stasiun penyiaran.
Supaya berita yang disampaikan dapat dinikmati, frekuensi antara transmitter dan
receiver harus sesuai. Penala ini dikenal dengan nama tuning. Fakta ini dapat dapat
disampaikan oleh guru kepada siswa supaya siswa mengetahui pentingnya mempelajari
materi ini karena sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Dengan mempelajari materi ini, siswa diharapkan mengagumi ciptaan Tuhan
khususnya adanya medan magnet sebagai komponen utama terbentuknya induksi
elektromagnetik sebagai sumber tegangan listrik bolak-balik. Siswa diharapkan
memahami hakikat rangkaian listrik bolak-balik sehingga dapat menerapkannya dalam
teknologi kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa diharapkan dapat bersikap memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi dalam setiap gejala yang ditimbulkan ketika percobaan, disiplin,
serta santun dalam menyampaikan pendapat. Siswa juga dituntut berhati-hati dalam
melakukan eksperimen yang berhubungan dengan kelistrikan.
Bab ini menyajikan beberapa materi untuk membantu siswa menemukan konsep
yang diminta KI 3 dan KI 4. Pada KD 3 siswa diharapkan dapat menganalisis macam-
macam rangkaian bolak-balik. Pada KD 4 siswa diharapakan dapat memecahkan
permasalahan terkait rangkaian bolak-balik dalam kehidupan sehari-hari.

B. KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian


Tabel 5.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian

Cara Pencapaian
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

3.5 Menganalisis rangkaian • Dicapai melalui pem- • Menjelaskan besaran-


arus bolak-balik (AC) belajaran di laboratorium, besaran dalam listrik AC.
serta penerapannya. di kelas, dan di luar labo- • Menjelaskan macam-
ratorium melalui kegiatan macam rangkaian listrik
Mari Bereksplorasi, Mari bolak-balik.
Bereksperimen, Tugas • Menjelaskan rangkaian
Mandiri, Bertindak Kreatif, resonansi.
dan Review sehingga siswa • Menjelaskan daya pada
mampu menganalisis dan rangkaian listrik bolak-
menerapkan rangkaian balik.
arus bolak-balik (AC)
serta penerapannya.

4.5 Mempresentasikan prinsip • Dicapai melalui kegiatan • Menyimpulkan gejala lis-


kerja penerapan rangkai- Tugas Mandiri, Tugas trik bolak-balik dalam
an arus bolak-balik (AC) Proyek, dan Bertindak kasus sehari-hari lalu mem-
dalam kehidupan sehari- Kreatif untuk memecah- presentasikannya.
hari. kan masalah terkait rang-
kaian arus bolak-balik
dalam kehirupan sehari-
hari.

104 Rangkaian Listrik Bolak-Balik


C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. mendeskripsikan karakteristik besaran-besaran dalam listrik AC melalui kegiatan
mengamati besaran tegangan bolak-balik;
2. menentukan instrumen berbagai rangkaian listrik AC melalui kegiatan mengamati
arus dan tegangan AC serta melakukan pengamatan tentang rangkaian seri RLC;
3. menjelaskan fenomena resonansi kaitannya dengan penerapan teknologi melalui
kegiatan yang menggali lebih dalam tentang tuning radio;
4. menjelaskan konsep daya listrik bolak-balik melalui kegiatan mengamati cara kerja
transformator.

D. Materi Pembelajaran
1. Besaran Listrik Bolak-Balik
2. Rangkaian dan Daya Rangkaian Listrik Bolak-Balik

E. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar


1. Alat dan Bahan
a. Buku
b. Cathode Ray Oscilloscope (CRO)
c. AFG (Audio Frequency Generator)
d. Transformator
e. Multimeter
f. Papan rangkai
g. Resistor
h. Induktor
i. Kapasitor
j. Kabel penghubung
2. Media Pembelajaran
a. Perangkat komputer dan proyektor
b. Gambar
c. Benda-benda di sekitar
d. OHP
3. Sumber Belajar
a. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 2, bab 33 Rangkaian Arus Bolak-Balik
halaman 641, oleh Serway Jewett.
b. Kompetensi Fisika untuk MSA/MA kelas XII, bab 6 Induksi Faraday dan Arus
Bolak-Balik halaman 99, oleh Siswanto dan Sukaryadi.
c. Fisika Universitas, bab Kapasitansi dan Dielektrika halaman 192 dan bab Arus
Bolak-Balik halaman 434, oleh Young and Freedman.

Buku Guru Fisika Kelas XII 105


F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
Scientific Approach
2. Model Pembelajaran
a. Problem Based Learning
b. Inquiry
c. Discovery
3. Metode Pembelajaran
a. Diskusi
b. Eksperimen
c. Pemberian Tugas dan Resitasi
d. Demonstrasi

G. Kegiatan Belajar Mengajar


1. Pertemuan I (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pada pertemuan ini akan dibahas besaran-besaran dalam listrik AC. Guru
menyiapkan CRO, multimeter, hambatan, dan kabel penghubung untuk
melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Tegangan Bolak-Balik.
Materi untuk guru:
Osiloskop merupakan sebuah alat ukur elektronik untuk mengukur besaran-
besaran seperti frekuensi, tegangan, periode, dan beda fase. CRO juga bisa
memperlihatkan bentuk dari sinyal listrik. Beberapa tombol penting dalam
teknis penggunaan osiloskop sebagai berikut.
1) POSITION Control: putaran pada tombol dapat mengatur posisi vertikal
berkas atau sinyal pada layar.
2) INPUT Jack: sebagai input vertikal jack yang akan diinput ke osiloskop.
3) AC GND DC Switch: pada posisi AC komponen DC dari sinyal akan ditahan
oleh sebuah kapasitor. Pada posisi GND atau ground, terminal input akan
terbuka kemudian input amplifier internal dapat kita sambung ke ground
(GND). Adapun pada posisi DC terminal input akan disambungkan langsung
ke amplifier kemudian semua komponen sinyal input akan dikuatkan.
4) VOLT/DIV Switch: tombol ini adalah tombol untuk mengatur skala ber-
tingkat yang ada pada layar CRT osiloskop. Kita dapat memilih 11 range
dari 0,01 V/div hingga 20 V/div tergantung pada spesifikasi osiloskop.
5) VARIABLE Control: tombol ini berfungsi mengatur atenuasi vertikal. Biasanya
tombol ini harus ditekan sampai ada bunyi ”klik”.
6) POWER ON/ INTENSITY Control: tombol ini untuk mengatur tingkat
kecerahan gambar.
7) Tombol FOCUS Control: untuk mengontrol fokus gambar sehingga diperoleh
bentuk gelombang yang kecerahannya optimal.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Eksperimen, Diskusi, dan Resitasi

106 Rangkaian Listrik Bolak-Balik


3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru memberikan apersepsi dengan meminta siswa memper-
hatikan gambar sinyal pada apersepsi pada buku siswa. Setelah itu,
kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dengan anggota tiap-
tiap kelompok 3–4 siswa untuk melakukan kegiatan Mari Ber-
eksplorasi: Tegangan Bolak-balik.
b) Kegiatan Inti
Guru meminta siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi:
Tegangan Bolak-Balik. Tujuan dari kegiatan ini untuk menunjukkan
kepada siswa bentuk dari tegangan bolak-balik. Selain itu, siswa
dituntut untuk terampil dalam menggunakan CRO.
(1) Mengamati
Mengamati bentuk sinyal tegangan. Pada layar CRO akan tampak
sinyal tegangan berupa kurva sinusoidal. Siswa diharapkan
mampu mengidentifikasi tegangan maksimum, tegangan puncak
ke puncak, dan tegangan efektif.
(2) Menanyakan
(a) Menanyakan ketampakan sinyal tegangan AC.
(b) Menanyakan cara penghitungan nilai tegangan dengan
mengukur kotak pada display dan memperhitungkan skala
volt/div.
(c) Menanyakan perbedaan ketampakan sinyal AC dan DC pada
layar CRO.
(d) Menanyakan cara menghitungan arus AC.
(3) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi pada literatur berupa tata cara
penggunaan CRO dan persamaan untuk menentukan besaran-
besaran seperti tegangan efektif berdasarkan besaran yang dapat
terukur.
(4) Mengasosiasi
Menganalisis nilai besaran berdasarkan beberapa besaran yang
dapat terukur. Menjawab pertanyaan pada poin diskusi.
(5) Mengomunikasikan
Menyusun laporan yang memuat format judul, tujuan, alat dan
bahan, cara kerja, hasil pengamatan, dan kesimpulan.
Catatan:
Kegiatan ini dapat pula dilaksanakan dengan metode demonstrasi
jika alat yang tersedia di laboratorium tidak memadahi. Guru mem-
berikan demonstrasi, kemudian siswa diminta bergantian mencoba
sehingga meskipun alat terbatas, namun seluruh siswa mampu
memahami dan menguasai tujuan dari kegiatan ini dengan baik. Pada
kegiatan ini guru menekankan pentingnya sikap cermat dan teliti.
Guru juga memberi pengarahan kepada siswa supaya saling bekerja
sama antaranggota kelompok supaya hasil yang diperoleh maksimal.

Buku Guru Fisika Kelas XII 107


c) Kegiatan Penutup
Guru memberikan refleksi kegiatan hari ini. Siswa diminta mengerja-
kan kegiatan Tugas Mandiri: Karakteristik Besaran Listrik AC untuk
dibahas pada pertemuan selanjutnya.
c. Kunci Jawaban
Mari Bereksplorasi: Tegangan Bolak-Balik
Andaikan dari lembah ke puncak terdapat 4 kotak dengan batas ukur
2 volt/div, ini berarti tegangan puncak ke puncak 8 volt. Dari gambar diperoleh
nilai besaran-besaran sebagai berikut.
1) Tegangan maksimum rangkaian adalah setengah tegangan puncak ke
puncak yaitu 4 volt.
2) Tegangan yang terukur pada multimeter adalah tegangan efektif.
Berdasarkan keterangan pada poin 1, maka tegangan efektif sebesar
2,8 volt. Jika pengukuran dengan volt meter jarum menunjuk ke angka
2,8 pada skala 10 dan batas ukur yang digunakan 1 volt AC, maka antara
pengukuran dengan CRO dan multimeter sesuai.
3) Jika resistor yang digunakan adalah resistor dengan warna cincin cokelat-
hitam-oranye-emas, hambatan resistor adalah 1.000 Ω. Berdasarkan
keterangan poin 2 maka arus yang mengalir adalah 2,8 mA.
4) Kesimpulannya adalah tegangan dari lembah ke puncak adalah tegangan
puncak ke puncak. Besar tegangan maksimum adalah amplitudo sinyal
tegangan. Nilai yang terukur pada multimeter merupakan nilai efektif.

2. Pertemuan II (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Guru mengondisikan siswa dan meminta siswa menyiapkan jawaban
Tugas Mandiri: Karakteristik Besaran Listrik AC yang diberikan sebagai
pekerjaan rumah.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Pemberian Tugas, Resitasi dan Tanya Jawab
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru melakukan Review secara singkat materi pada pertemuan
sebelumnya. Perwakilan siswa diminta maju menyampaikan jawaban
Tugas Mandiri: Karakteristik Besaran Listrik AC.
b) Kegiatan Inti
Guru meminta siswa melakukan kegiatan Bertindak Kreatif
subbab A. Tujuan dari kegiatan ini untuk melihat pemahaman siswa
dalam menyelesaikan permasalahan terkait besaran dan komponen
dalam tegangan dan arus bolak-balik.
(1) Mengamati
Mengamati ilustrasi atau kasus yang disajikan dalam rubrik
Bertindak Kreatif.

108 Rangkaian Listrik Bolak-Balik


(2) Menanyakan
(a) Menanyakan pengertian impedansi.
(b) Menanyakan yang dimaksud dengan kesesuaian impedansi.
(3) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi melalui buku-buku penunjang atau
artikel di internet untuk menemukan kasus terkait kesesuaian
impedansi dan menemukan cara untuk menyelesaikan masalah.
(4) Mengasosiasi
Menganalisis kasus yang diperoleh dan menemukan solusi yang
tepat sehingga masalah dapat diselesaikan.
(5) Mengomunikasikan
Menyusun laporan yang memuat poin kasus dan penyelesaian
kemudian menyampaikan gagasan tersebut dalam forum diskusi
kelas. Diskusi dipimpin oleh guru. Guru harus menekankan
pentingnya menghargai setiap pendapat yang dikemukakan teman.
Catatan:
Guru dapat memberikan satu kasus yang harus dipecahkan oleh siswa.
Kelas dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil untuk mendiskusikan
kasus tersebut. Kemudian dalam forum diskusi kelas, kelompok
menyampaikan ide sehingga tercipta diskusi yang hidup ketika
terdapat perbedaan ide dalam pemecahan kasus. Guru menekankan
pentingnya saling menghargai antarteman dalam menyampaikan
pendapat. Setiap orang berhak mengeluarkan pendapat tanpa saling
menjatuhkan dan memojokkan satu sama lain. Diskusi yang
demokratis dan hidup menjadi tolok ukur keberhasilan dari kegiatan
ini.
c) Kegiatan Penutup
Guru meminta siswa mengerjakan Tugas Mandiri: Impedansi
Rangkaian Seri RLC untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjut-
nya.
c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Karakteristik Besaran Listrik AC
Arus dan tegangan pada listrik bolak-balik memiliki karakteristik yang
hampir sama. Kedua besaran ini mengalami fluktuasi terhadap waktu.
Tegangan bolak-balik dihasilkan oleh GGL induksi. Contoh alat yang
menghasilkan GGL induksi adalah motor AC, dinamo, dan generator.
2) Tugas Mandiri: Impedansi Rangkaian Seri RLC
Impedansi tiap-tiap komponen
Resistor ⎯→ ZR = R
Induktor ⎯→ ZL = jωL
1
Kapasitor ⎯→ ZC =
jωC

Buku Guru Fisika Kelas XII 109


Impedansi total rangkaian
1
Z = ZR + ZL + ZC = R + jωL +
jωC

1 j 1
= R + jXL + ( × j ) = R + jXL – j
jωC ωC
= R + jXL – jXC
= R + j(XL – XC)
Z* Z = (R – j(XL – XC)) (R + j(XL – XC) = R2 + (XL – XC)2

Z= R2 + (XL − XC )2
Jadi, impedansi total rangkaian seri RLC adalah Z = R2 + (XL − XC )2 .
3) Bertindak Kreatif
Alternatif paling mudah untuk menyesuaikan impedansi adalah dengan
memasang trafo.
4) Review Subbab A
2. V = 8,49 volt
4. PLTA menghasilkan tegangan AC karena menggunakan pembangkit
berupa generator. Generator merupakan salah satu alat penghasil GGL
induksi.

3. Pertemuan III (2 × 45 menit)


a. Persiapan Mengajar
Guru menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan Mari Bereksplorasi:
Arus dan Tegangan AC. Guru menyiapkan materi ajar subbab B, yaitu rangkaian
murni dan rangkaian kombinasi RL, RC, LC, dan RLC. Pada pertemuan ini
akan dilakukan pembahasan materi dan contoh soal oleh guru.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning dan Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Demonstrasi, Diskusi, dan Pemberian Tugas
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan ”Apa
sajakah rangkaian murni AC? Apakah diagam fasor itu? Dapatkah
arus dan tegangan saling mendahului?”. Setelah itu guru meminta
siswa menuju laboratorium untuk mengamati simulasi rangkaian
listrik bolak-balik oleh guru.
b) Kegiatan Inti
Guru meminta siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi:
Arus dan Tegangan AC. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan
keterampilan siswa dalam mengukur arus dan tegangan AC pada
rangkaian arus bolak-balik. Siswa diberi kebebasan dala menentukan
susunan rangkaiannya. Siswa akan diuji keterampilannya dalam
menggunakan CRO dan multimeter.

110 Rangkaian Listrik Bolak-Balik


(1) Mengamati
Mengamati bentuk sinyal pada layar CRO dan mengamati
gerakan jarum multimeter ketika digunakan untuk mengukur
besaran pada rangkaian bolak-balik.
(2) Menanyakan
(a) Menanyakan arus dan tegangan pada rangkaian resistif.
(b) Menanyakan arus dan tegangan pada rangkaian induktif.
(c) Menanyakan arus dan tegangan pada rangkaian kapasitif.
(3) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi cara menentukan hambatan resistor,
reaktansi induktif, dan reaktansi kapasitif sehingga dapat
digunakan untuk menentukan tegangan pada ujung komponen
dan arus yang mengalir sebagai pembanding hasil pengukuran
dengan CRO maupun dengan multimeter.
(4) Mengasosiasi
Menganalisis pola rangkaian murni yaitu resistif, induktif, dan
kapasitif kemudian menjawab pertanyaan pada poin diskusi.
(5) Mengomunikasikan
Menyusun laporan yang memuat format judul, tujuan, alat dan
bahan, prosedur, hasil pengamatan, dan kesimpulan. Laporan
kemudian dipresentasikan di depan kelas dan dipandu oleh guru.
Catatan:
Kegiatan ini dapat pula dilaksanakan dengan metode demonstrasi
jika alat yang tersedia di laboratorium tidak memadahi, akan tetapi
pastikan siswa mampu menentukan hambatan tiap komponen. Guru
memberikan demo secara jelas dan pastikan siswa memperhatikan
dengan sungguh-sungguh. Guru memberi pengarahan supaya siswa
kreatif dalam menyusun rangkaian. Tekankan kepada siswa untuk
selalu hati-hati dalam menggunakan alat ukur. Guru memberi
petunjuk/prosedur penggunaan alat ukur dengan benar karena siswa
dituntut untuk terampil dalam menggunakan alat ukur.
c) Kegiatan Penutup
Siswa diminta mengerjakan Tugas Mandiri: Listrik Bolak-Balik
dalam Kehidupan untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.
c. Kunci Jawaban
Mari Bereksplorasi: Arus dan Tegangan AC
Andaikan tegangan output trafo yang digunakan 6 volt, berarti tegangan
efektif bolak-baliknya sebesar 6 volt. Adapun tegangan maksimumnya 8,484
volt. Frekuensinya sama dengan frekuensi PLN yaitu 50 Hz.
1) Jika resistor yang digunakan memiliki hambatan 1 KΩ, maka arus yang
mengalir adalah 6 mA.
2) Jika induktor yang digunakan 25 mH, maka reaktansi induktifnya sebesar
7,85 Ω dan arus yang mengalir sebesar 0,76A.
3) Jika kapasitor yang digunakan sebesar 150 μF, maka reaktansi kapasitifnya
21,23 Ω dan arus yang mengalir sebesar 0,28 A.

Buku Guru Fisika Kelas XII 111


4. Pertemuan IV (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pada pertemuan ini akan dibahas tentang rangkaian RLC. Guru
menyiapkan alat dan bahan berupa resistor, induktor, kapasitor, dan AFG untuk
melakukan kegiatan Mari Bereksperimen: Rangkaian seri RLC.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery
2) Metode Pembelajaran: Eksperimen dan Pemberian Tugas
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru menjelaskan kepada siswa bahwa pada pertemuan ini akan
diadakah kegiatan praktikum rangkaian RLC. Kelas dibagi menjadi
kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok beranggotakan 3–4 orang.
Setelah pembagian kelompok, perwakilan siswa menyampaikan
jawaban Tugas Mandiri: Listrik Bolak-Balik dalam Kehidupan.
Siswa lain diminta menambahkan. Guru menambahkan penjelasan
secara singkat.
b) Kegiatan inti
Guru meminta siswa melakukan kegiatan Mari Bereksperimen:
Rangkaian Seri RLC. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
menyelidiki rangkaian seri RLC besera besaran-besaran yang
menyertainya.
(1) Mengamati
Mengamati besaran-besaran pada rangkaian seri RLC dengan
menyelidiki gejala yang ditunjukkan oleh multimeter dan CRO
sebagai alat ukur. Tekankan kepada siswa bahwa pengukuran
tegangan dilakukan secara paralel sedangkan pengukuran arus
dilakukan secara seri.
(2) Menanyakan
Menanyakan pengukuran tegangan pada ketiga komponen.
(3) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi cara menentukan impedansi total
rangkaian seri RLC. Mendiskusikan dengan teman sekelompok
terkait pengaruh frekuensi masukan terhadap tegangan terukur
pada setiap komponen maupun pada rangkaian.
(4) Mengasosiasi
(a) Menganalisis pengaruh perubahan frekuensi terhadap
tegangan yang terukur antar komponen.
(b) Membandingkan tegangan total rangkaian sesuai
perhitungan dan sesuai pengukuran.
(c) Menjawab pertanyaan pada poin Pertanyaan dan Diskusi.
(5) Mengomunikasikan
Menyusun laporan yang memuat format judul, tujuan, alat dan
bahan, hasil, dan kesimpulan. Laporan dipresentasikan di depan
kelas dan dipandu oleh guru.

112 Rangkaian Listrik Bolak-Balik


Catatan:
Jika alat tidak memadahi, kegiatan dapat dilakukan bergiliran. Setiap
kelompok harus mendapatkan kesempatan untuk melakukan percobaan
sehingga setiap siswa mampu menangkap esensi dari rangkaian listrik
bolak-balik. Guru memberi wawasan kepada siswa bahwa listrik bolak-
balik sangat bermanfaat dalam kehidupan. Hampir semua alat-alat
elektronik yang dihubungkan dengan sumber PLN bekerja berdasarkan
prinsip rangkaian bolak-balik. Dari penjelasan ini siswa diharapkan
mampu bersyukur bahwa tanpa adanya listrik bolak-balik teknologi tidak
akan berkembang seperti sekarang ini.
c) Kegiatan Penutup
Guru melakukan refleksi tentang esensi rangkaian RLC sesuai
kegiatan praktikum. Siswa diminta mempelajari rangkaian resonansi untuk
dibahas pada pertemuan berikutnya.
c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Listrik Bolak-Balik dalam Kehidupan
Penerapan rangkaian listrik bolak-balik pada kehidupan sehari-hari
contohnya pada tuning frekuensi radio dan rangkaian filter.
2) Mari Bereksperimen: Rangkaian Seri RLC
a) Pengubahan frekuensi sumber tidak berpengaruh pada tegangan terukur
resistor, tetapi berpengaruh pada tegangan terukur induktor dan kapasitor.
Semakin tinggi frekuensi, reaktansi induktif bertambah dan reaktansi
kapasitif berkurang, sehingga tegangan terukur induktor bertambah dan
tegangan terukur kapasitor berkurang.
b) Tegangan total berdasarkan frekuensi
R = 100 Ω
L = 25 mH
C = 1 μF
V =10 volt
f(Hz) R( Ω ) Ω)
X L (Ω Ω)
X C(Ω VR(V) VL(V) VC(V) Vtot(V)
100 100 15,7 1592,3 0,585 0,09 9,32 9,25
500 100 78,5 318,47 2,01 1,58 6,40 5,22
1000 100 157 159,23 2,40 3,77 3,82 2,4

5. Pertemuan V (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pada pertemuan ini akan dibahas tentang rangkaian resonansi dan daya pada
rangkaian listrik bolak-balik. Guru menyiapkan proyektor atau OHP untuk
menunjukkan rangkaian tuning pada kegiatan Mari Bereksplorasi: Tuning
Radio. Guru juga menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan kegiatan Mari
Bereksplorasi: Transformator.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning, Discovery, dan Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Eksperimen, serta Pemberian Tugas dan Resitasi

Buku Guru Fisika Kelas XII 113


3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan
”Apakah rangkaian resonansi itu? Komponen apa saja yang dapat
beresonansi?”. Selanjutnya, guru menjelaskan bahwa pada pertemuan
ini akan membahas resonansi pada tuning radio dan daya pada
transformator.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru meminta siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi:
Tuning Radio. Tujuan dari kegiatan ini supaya siswa mengetahui
salah satu penerapan rangkaian RLC dalam kehidupan. Siswa
dituntut mampu menganalisis pola rangkaian pada buku siswa
dan memahami konsep resonansi.
(a) Mengamati
Mengamati gambar rangkaian tuning yang disediakan pada
buku siswa. Siswa harus mampu membaca alur arus dan
alur kerja rangkaian tersebut.
(b) Menanyakan
Menanyakan konsep resonansi pada rangkaian tuning.
(c) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi kegunaan komponen resistor,
induktor, dan kapasitor serta pengaruhnya dalam resonansi.
Mengumpulkan informasi syarat-syarat terjadinya resonansi.
(d) Mengasosiasi
i. Menganalisis pola rangkaian sehingga mengetahui cara
kerja tuning.
ii. Menjawab pertanyaan pada poin diskusi.
(e) Mengomunikasikan
Menyimpulkan kemudian menyusun laporan hasil diskusi.
Perwakilan anak mempresentasikan hasil analisis di depan
kelas dalam forum diskusi kelas yang dipandu oleh guru.
(2) Guru meminta siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi:
Transformator. Tujuan dari kegiatan ini adalah supaya siswa
memahami materi daya pada rangkaian bolak-balik melalui cara
kerja dari transformator.
(a) Mengamati
Mengidentifikasi bentuk fisik transformator dan mengamati
daya masukan dan daya keluaran pada transformator.
(b) Menanyakan
i. Menanyakan daya keluaran trafo sebagai akibat dari
pengaruh jumlah lilitan primer dan sekunder yang
memiliki cara kerja sama dengan induktor.
ii. Menanyakan efisiensi trafo.
(c) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi fungsi lilitan dalam menaikkan
atau menurunkan tegangan. Mendiskusikan persamaan
untuk memperoleh persentase efisiensi trafo.

114 Rangkaian Listrik Bolak-Balik


(d) Mengasosiasi
Menganalisis cara kerja trafo berdasarkan nilai tegangan
masukan dan keluaran yang diperoleh.
(e) Mengomunikasikan
Menyimpulkan hasil pengamatan dan menyusun laporan.
Laporan dibentuk dalam soft file dan power point untuk
dipresentasikan di depan kelas dalam forum diskusi kelas
yang dipimpin oleh guru.
Catatan:
Alternatif kegiatan pembelajaran yaitu guru dapat memberikan data
pengukuran tegangan input dan output sebuah trafo. Data berupa
jumlah lilitan, tegangan masukan, dan tegangan keluaran.
Berdasarkan data yang disajikan, siswa mampu menyimpulkan
jumlah lilitan sebanding dengan daya yang dihasilkan.
c) Kegiatan Penutup
Siswa diminta mengerjakan rubrik Bertindak Kreatif dan
Review subbab B untuk dibahas pada pertemuan selanjutnya.
Ingatkan kepada siswa untuk mengumpulkan laporan praktikum
Mari Bereksperimen: Rangkaian Seri RLC.
c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksplorasi: Tuning Radio
Terjadi peristiwa resonansi jika impedansi total rangkaian minimum
sehingga terjadi short circuit signal yang masuk ke ground. Ketika terjadi
resonansi, frekuensi rangkaian mencapai nilai tertentu sehingga kita dapat
mendengar siaran radio.
2) Mari Bereksplorasi: Transformator
a) Andaikan trafo yang digunakan adalah trafo step down dengan jumlah
lilitan primer 1.100 lilitan dan jumlah lilitan sekunder 50 lilitan. Lilitan
primer dihubungkan dengan tegangan PLN sehingga panel yang
digunakan adalan 220 V. Adapun tegangan sekunder dapat dipilih
6 V, 9 V, 12 V, 15 V, 18 V, atau 20 V. Setelah itu, dilakukan pengukuran
arus pada lilitan primer dan sekunder. Daya masukan merupakan
daya input (primer) yang dapat dihitung dengan persamaan
Pp = VPIP. Daya keluaran merupakan daya output (sekunder) yang
dapat dihitung dengan persamaan Ps = VsIs.
Ps
b) Efisiensi trafo menuruti persamaan η = PP × 100%.

c) Trafo termasuk rangkaian AC berupa rangkaian induktif karena lilitan


pada trafo bertindak sebagai induktor.

6. Pertemuan VI (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pada pertemuan ini akan dipresentasikan hasil proyek siswa. Guru menyiap-
kan proyektor untuk media presentasi dan meja untuk media display alat.

Buku Guru Fisika Kelas XII 115


b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning dan Project Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Pemberian Tugas dan Diskusi
4) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru meminta siswa menyiapkan tugas-tugas yang diberikan
pada pertemuan sebelumnya.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru meminta beberapa perwakilan siswa menyampaikan ide
pada rubrik Bertindak Kreatif. Siswa lain diberikan kesempatan
untuk menanggapi atau menambahkan.
(2) Guru melakukan pembahasan singkat pada Review subbab B.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
penyelesaian soal yang kurang jelas.
(3) Siswa mempresentasikan laporan praktikum Mari Bereksperimen:
Rangkaian Seri RLC. Anggota kelompok lain mengkritisi
sehingga tercipta diskusi yang hidup.
c) Kegiatan Penutup
Guru memberikan refleksi keseluruhan materi pada bab ini. Siswa
diingatkan bahwa minggu depan akan diadakan ulangan harian.
Siswa diminta belajar giat dan mencoba mengerjakan soal-soal
Evaluasi sebagai latihan.
c. Kunci Jawaban
1) Bertindak Kreatif
Jika rangkaian tuning tidak dapat menangkap siaran dari radio transmitter,
ada kemungkinan frekuensi jangkauan tuning di luar frekuensi radio
penyiar. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengganti induktor
supaya dapat beresonansi dengan radio transmitter ketika kondensator
variabel diputar.
2) Review Subbab B
1. Hal ini karena untuk memaksimalkan pengiriman daya dari rangkaian
pertama ke rangkaian berikutnya.
3. fr = 3.148,71 Hz
5. P = 2,88 watt
3) Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1. c 6. c
2. a 7. b
3. a 8. b
4. a 9. a
5. a 10. a

116 Rangkaian Listrik Bolak-Balik


B. Uraian
3. Sebuah rangkaian seri LC dapat bersifat induktif atau kapasitif
tergantung dari besar tegangan pada ujung-ujung induktor dan
kapasitor. Jika VL > VC maka rangkaian bersifat induktif. Jika
VC > VL maka rangkaian bersifat kapasitif.
9. Komponen induktor dan kapasitor dapat dijadikan filter frekuensi
karena bekerja dengan dipengaruhi frekuensi tegangan sumber.
Jika frekuensi tegangan masukan sesuai dengan karakteristik
rangkaian yang memuat induktor atau kapasitor maka pada
tegangan akan dikuatkan dan sebaliknya jika tidak sesuai akan
dilemahkan.

H. Program Remedial dan Pengayaan


Berdasarkan analisis hasil tes siswa yang belum memenuhi KKM diberikan pro-
gram remedial, sedangkan siswa yang telah memenuhi KKM diberikan program
pengayaan.
1. Remedial
Pemberian remedial bagi siswa yang belum memenuhi KKM dapat dilakukan
dengan tutor sebaya. Siswa yang dianggap paling menguasai materi memberikan
penjelasan materi kepada siswa yang mengikuti program remedial. Setelah kegiatan
pembelajaran bersama tutor sebaya selesai, siswa yang mengikuti program reme-
dial diminta menyelesaikan soal sebagai berikut.
Perhatikan gambar di bawah ini!
A B C D

30 Ω 0,4 H 125 μF

V = 100 sin (200t) volt

Tentukan:
a. reaktansi induktif, reaktansi kapasitif, dan impedansi total rangkaian;
b. tegangan maksimum, tegangan rata-rata, dan tegangan efektif;
c. arus maksimum, arus rata-rata, dan arus efektif;
d. tegangan antara titik AB, BC, CD, dan AD;
e. fase dan sudut fase;
f. daya;
g. persamaan arus dan nilai arus pada saat t = 0,45 sekon.
Jawaban:
Diketahui: R = 30 Ω C = 125 μF = 1,25 × 10–4 F
L = 0,4 H V = 100 sin (200t) volt

Buku Guru Fisika Kelas XII 117


Ditanyakan: a. XL, XC, Z e. cos ϕ, ϕ
b. Vm, Vr, Vef f. Pef
c. Im, Ir, Ief g. I(t), I → t = 0,45 s
d. VAB, VBC, VCD, VAD
Jawab:
1
a. XL = ωL XC = ω C Z = R2 + (XL − XC )2
1
= 200(0,4) = 200(1, 25 × 10 −4 ) = 30 2 + (80 2 − 40 2 )

= 80 Ω = 40 Ω = 900 + 1.600
= 50 Ω
2V Vm
b. Vm = 100 V Vr = π m Vef =
2

2(100) 100 2
= π
= ×
2 2
200
= π = 50 2

Vm 2I Im
c. Im = Z
Ir = πm Ief =
2

100 2(2) 2 2
= 50
= π = ×
2 2
4
=2A =πA = 2 A
d. VAB = Ief R VBC = Ief XL VCD = Ief XC
= 2 (30) = 2 (80) = 2 (40)
= 30 2 V = 80 2 V = 40 2 V
VAD = Ief Z = 2 (50) = 50 2 V
R 30
e. cos ϕ = Z
= 50
= 0,6 cos ϕ = 0,6 = arc cos (0,6) = 53°

f. Pef = Vef Ief cos ϕ = 50 2 ( 2 ) 0,6 = 60 watt


g. I = Im sin (ωt – ϕ) I → t = 45 sekon
= 2 sin (200t – 53°) A I = 2 sin (200(0,45) – 53)° = 1,2 A

i
2. Pengayaan d
a
Anggap nilai R = 300 Ω, L = 60 mH, C = 0,5 μF, –q
V = 500 V, dan berosilasi pada frekuensi sudut C
q
10.000 rad/s. Jelaskan ketergantungan arus R
terhadap waktu dan tegangan sesaat setiap
komponen terhadap waktu!
b c
L

118 Rangkaian Listrik Bolak-Balik


Penyelesaian:
Periode osilasi:
ω = 10.000 rad/s

T
= 10.000 rad/s
2π s
T= 10.000
= 6,28 × 10–4 s = 0,628 ms
Reaktansi setiap komponen:
XL = ω L
= (10.000 rad/s)(60 × 10–3 H) = 600 Ω
1 1
XC = ωC = (10.000 rad/s)(0, 5 × 10−6 F) = 200 Ω
XR = R = 300 Ω
Impedansi rangkaian:

Z = R2 + (XL − XC )2

= (300)2 + (600 − 200)2


= 500 Ω
Amplitudo sumber adalah 50 V sehingga arus yang mengalir:
V 50 V
I= Z
= = 0,1 A
500 Ω
Persamaan arus:
I = Im cos ω t = 0,1 A cos (10.000 rad/s)t
Cosinus dipilih dengan menentukan t = 0 sebagai saat ketika arus maksimum.
VR(t) = VRm cos ω t
= IR cos ω t
= (0,1 A)(300 Ω) cos (10.000 rad/s)t
= 30 V cos (10.000 rad/s)t
Tegangan induktor mendahului arus sebesar 90° sehingga persamaannya:
VL(t) = VLM cos (ω t + 90°)
= IXL cos (ω t + 90°)
= (0,1 A)(600 Ω) cos (10.000 rad/s t + 90°)
= 60 V (cos 10.000 rad/s t cos 90° – sin 10.000 rad/s t sin 90°)
= 60 V (cos 10.000 rad/s t (0) – sin 10.000 rad/s t (1))
= 60 V (0 – sin 10.000 rad/s t)
= (–60 V) sin (10.000 rad/s)t
Tegangan kapasitor tertinggal arus sebesar 90° sehingga persamaannya:
VC(t) = VCm cos (ω t – 90°)
= IXC cos (10.000 rad/s t – 90°)
= (0,1 A)(200 Ω) cos (10.000 rad/s t – 90°)
= 20 V (cos 10.000 rad/s t cos 90° + sin 10.000 rad/s t sin 90°)
= 20 V (cos 10.000 rad/s t (0) + sin 10.000 rad/s t (1))
= 20 V (0 + sin 10.000 rad/s t)
= (20 V) sin (10.000 rad/s)t

Buku Guru Fisika Kelas XII 119


I. Penilaian
Tabel 5.2 Penilaian Pembelajaran
No. Peruntukan Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Format Penilaian

1. Kompetensi Sikap Pengamatan Sikap Penilaian Sikap Format 1–5


Spiritual dan Sikap
Sosial

2. KD 3.5 KD 4.5 Tes Unjuk Kerja Penilaian Tes Praktik Format 6–8
dan Tes Unjuk Kerja

3. KD 3.5 Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda dan Lembar Evaluasi/


Uraian Ulangan Harian

4. Kumpulan Tugas Portofolio Panduan Penyusunan Lembar Penilaian


Mandiri dan Laporan Portofolio Portofolio
Kegiatan

J. Rangkuman
1. Kegiatan-kegiatan pada materi listrik bolak-balik menuntut siswa mampu
mengidentifikasi karakteristik besaran-besaran listrik AC. Guru harus membimbing
siswa dalam menetukan macam-macam nilai pada tegangan dan arus.
2. Siswa mampu menganalisis rangkaian, baik rangkaian murni maupun rangkaian
kombinasi. Guru menekankan pentingnya hati-hati dalam setiap kegiatan yang
melibatkan arus dan tegangan listrik.
3. Siswa dituntut mampu menerapkan konsep rangkaian listrik bolak-balik dalam
kehidupan sehari-hari. Guru membantu siswa menemukan prinsip dasar beberapa
alat yang bekerja sesuai rangkaian resonansi dan rangkaian kombinasi RLC.

120 Rangkaian Listrik Bolak-Balik


Materi yang Dipelajari
• Spektrum Gelombang Elektromagnetik
• Manfaat dan Bahaya Radiasi Gelombang Elektro-
magnetik

Menjelaskan Spektrum Gelombang Menjelaskan Bahaya dan Manfaat Radiasi


Elektromagnetik dan Sumber Radiasinya Gelombang Elektromagnetik dalam
Kehidupan

• Melakukan kegiatan untuk menyelidiki • Mengamati gambar untuk mengenal


sifat-sifat gelombang elektromagnetik. manfaat dan bahaya radiasi gelombang
• Melakukan studi literatur untuk elektromagnetik.
mengetahui sifat dan kecepatan rambat • Melakukan studi literatur tentang
gelombang elektromagnetik. manfaat gelombang elektromagnetik
• Mengamati gambar untuk menentukan dalam berbagai bidang.
spektrum gelombang elektromagnetik. • Mencari informasi tentang penggunaan
• Melakukan studi literatur untuk laser.
mengetahui bahaya SUTET.

Menjelaskan seluk-beluk spektrum gelombang elektromagnetik serta


menjelaskan manfaat dan bahaya yang ditimbulkannya.

A. Pendahuluan
Permasalahan tentang gelombang telah dibahas di kelas XI. Siswa telah mengetahui
tentang perbedaan gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik dari materi yang
telah dipelajari sebelumnya. Pada bab ini, akan mempelajari tentang gelombang
elektromagnetik secara khusus.
Bab ini terdiri atas dua subbab, yaitu spektrum gelombang elektromagnetik serta
bahaya dan manfaat gelombang elektromagnetik. Di subbab pertama dijelaskan tentang
spektrum gelombang elektromagnetik dan sumber radiasinya. Di subbab kedua dibahas
tentang bahaya dan manfaat gelombang elektromagnetik dalam kehidupan. Serangkaian
kegiatan ini diharapkan dapat membuat siswa memahami bahaya dan manfaat
gelombang elektromagnetik. Setelah paham, ilmu pengetahuan yang dikuasai dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Buku Guru Fisika Kelas XII 121


Sebagai motivasi terhadap siswa, guru dapat memberikan contoh mengenai
penggunaan sinar X dalam dunia kesehatan dan penelitian kristal. Dari contoh-contoh
yang diberikan, siswa diharapkan mengetahui kontribusi gelombang elektromagnetik
dalam kehidupan dan tertarik untuk mempelajarinya.
Bab ini memerlukan banyak referensi baik dari buku, internet, maupun ensiklopedia.
Dengan banyak membaca siswa dapat mencari ilmu tanpa bergantung dari satu sumber
saja yaitu guru. Tugas guru di sini sebagai motivator dan fasilitator agar tujuan dari
semua KD terpenuhi. Jika siswa mengetahui bahwa penghasil gelombang elektromagnetik
yang utama adalah matahari, siswa diharapkan bertambah keimanannya terhadap Tuhan
yang telah menciptakan matahari sehingga kehidupan manusia jadi indah dan berwarna.

B. KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian


Tabel 6.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian

Cara Pencapaian
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar

3.6 Menganalisis fenomena • Dicapai melalui pem- • Menjelaskan terjadinya


radiasi elektromagnetik, belajaran di laboratorium, gelombang elektromagnetik.
pemanfaatannya dalam di kelas, dan di luar labora- • Menjelaskan sifat-sifat gelom-
teknologi, dan dampak- torium melalui kegiatan bang elektromagnetik.
nya pada kehidupan. Mari Bereksplorasi, Tugas • Menjelaskan spektrum gelom-
Mandiri, Bertindak Kreatif, bang elektromagnetik.
dan Review sehingga peserta • Menjelaskan sumber dari
didik mampu memahami radiasi gelombang elektro-
tentang pemanfaatan dan magnetik.
dampak gelombang elektro- • Menjelaskan manfaat dan
magnetik dalam kehidupan. bahaya dari radiasi gelom-
bang elektromagnetik.

4.6 M e m p r e s e n t a s i k a n • Dicapai melalui kegiatan • Menyajikan dan melapor-


manfaat radiasi elektro- Mari Bereksplorasi, Tugas kan hasil diskusi tiap-tiap
magnetik dan dampak- Mandiri, dan Bertindak kegiatan tentang manfaat
nya pada kehidupan Kreatif. dan bahaya gelombang
sehari-hari. elektromagnetik.
• Mempresentasikan hasil
kegiatan tentang manfaat
dan bahaya gelombang
elektromagnetik.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. menjelaskan terjadinya gelombang elektromagnetik dari hasil studi literatur;
2. menjelaskan sifat-sifat gelombang elektromagnetik melalui kegiatan mengamati arah
gerak dan arah getar gelombang serta melakukan studi literatur;
3. menjelaskan spektrum gelombang elektromagnetik dengan mengamati gambar yang
mengandung informasi tentang spektrum gelombang elektromagnetik;
4. menjelaskan sumber dari radiasi gelombang elektromagnetik dari hasil studi literatur;
5. menjelaskan manfaat dan dampak radiasi gelombang elektromagnetik dengan
mengamati gambar, studi literatur, dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber.

122 Radiasi Elektromagnetik


D. Materi Pembelajaran
1. Spektrum Gelombang Elektromagnetik
2. Manfaat dan Bahaya Radiasi Gelombang Elektromagnetik

E. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar


1. Alat dan Bahan
a. Gambar
b. Alat dan media presentasi
2. Media Pembelajaran
a. Gambar
b. Peristiwa di sekitar
c. Benda-benda di sekitar
3. Sumber Belajar
a. Fisika Mengungkap Fenomena Alam Kelas X, bab V Gelombang dan Optika,
oleh Hartanto dan Reza Widya Satria.
b. Kompetensi Fisika Kelas X, bab 8 Gelombang Elektromagnetik, oleh Siswanto
dan Sukaryadi.
c. Fisika X, bab 6 Gelombang Elektromagnetik, oleh Edi Istiyono.

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan Pembelajaran
Scientific Approach
2. Model Pembelajaran
a. Problem Based Learning
b. Project Based Learning
c. Discovery
d. Inquiry
3. Metode Pembelajaran
a. Diskusi
b. Tanya Jawab
c. Pemberian Tugas dan Resitasi
d. Proyek
e. Latihan

G. Kegiatan Belajar Mengajar


1. Pertemuan I (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan pertama membahas tentang spektrum gelombang elektro-
magnetik, radiasi gelombang elektromagnetik, dan sumber radiasi gelombang
elektromagnetik. Guru menyiapkan materi yang dibutuhkan, buku referensi,
gambar, dan video yang mendukung pembelajaran.

Buku Guru Fisika Kelas XII 123


Materi untuk Guru: Radiasi
Radiasi adalah pancaran energi dari suatu materi ruang yang bentuknya bisa berupa
panas, partikel, gelombang elektromagnetik, atau cahaya. Sumber radiasi yang ada di
sekitar kita misalnya televisi, microwave, komputer, dan lampu. Sumber radiasi yang
bersifat alami misalnya matahari, air, udara, dan tanah.
Radiasi dibedakan menjadi dua yaitu radiasi pengion dan radiasi nonpengion. Radiasi
pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi terhadap materi yang
dikenainya. Contoh radiasi pengion adalah sinar alfa, sinar beta, sinar gamma, sinar X, dan
partikel neutron. Adapun radiasi nonpengion adalah radiasi yang tidak mengakibatkan
ionisasi pada materi yang dikenainya. Contoh radiasi nonpengion adalah gelombang ra-
dio, gelombang mikro, sinar inframerah, cahaya tampak, dan sinar ultraviolet.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery, Inquiry, dan Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, Pemberian Tugas dan Resitasi, dan
Latihan
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru membahas apersepsi di kelas, lalu menjelaskan sedikit tentang arti
radiasi.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa diminta mengerjakan kegiatan Mari Bereksplorasi: Menyelidiki
Sifat-Sifat Gelombang Elektromagnetik.
(a) Mengamati
Mengamati gambar arah gerak dan arah rambat gelombang
elektromagnetik dengan cermat.
Media alternatif: agar lebih menarik dapat diganti dengan gelombang
elektromagnetik yang bergerak. Guru dapat mengunduhnya di internet.
(b) Menanya
Menanya perbedaan arah gerak dan arah rambat gelombang
elektromagnetik dengan kritis.
(c) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang bentuk
gelombang elektromagnetik.
(d) Mengasosiasi
Mengolah informasi yang diperoleh, lalu mendiskusikannya dengan
kelompok masing-masing.
(e) Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasilnya ke depan kelas dengan percaya diri,
bahasa yang mudah dipahami, dan tidak keluar topik.
Sikap yang perlu dinilai adalah kecermatan dan ketelitian saat melakukan
pengamatan, kritis dalam melakukan penyelidikan, dan teknik
penyampaian hasil kegiatan.
(2) Siswa diminta mengerjakan kegiatan Mari Bereksplorasi: Spektrum
Gelombang Elektromagnetik.
(a) Mengamati
Mengamati gambar spektrum gelombang elektromagnetik dengan teliti
dan cermat.

124 Radiasi Elektromagnetik


(b) Menanya
i. Menanya panjang gelombang, frekuensi, dan hubungan
keduanya dalam tiap-tiap spektrum gelombang
elekromagnetik.
ii. Menanya hubungan radiasi panas dengan panjang
gelombang spektrum gelombang elektromagnetik.
(c) Mengumpulkan informasi
Menggali informasi tentang penentuan spektrum gelombang
elektromagnetik.
(d) Mengasosiasi
Mendiskusikan semua informasi yang telah dikumpulkan,
lalu dibuat kesimpulan.
(e) Mengomunikasikan
Menyampaikan hasilnya ke depan kelas dengan percaya diri
dan bahasa yang mudah dipahami.
(3) Meminta siswa menyelesaian permasalahan pada Bertindak
Kreatif dan Review.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran, lalu berikan kesimpulan dari
kegiatan yang telah dilakukan. Siswa diminta mengerjakan Tugas
Mandiri: Sifat dan Kecepatan Merambat Gelombang Elektro-
magnetik dan Tugas Mandiri: SUTET sebagai pekerjaan rumah.
c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksplorasi: Menyelidiki Sifat-sifat Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik terdiri atas medan magnetik (B) dan medan
listrik (E) yang bergetar saling tegak lurus. Kedua medan ini tegak lurus
terhadap arah rambat gelombang. Berdasarkan arah rambat dan arah
getarnya, gelombang elektromagnetik termasuk gelombang transversal.
2) Mari Bereksplorasi : Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Ada tujuh jenis radiasi gelombang elektromagnetik yaitu gelombang
radio, gelombang mikro, sinar inframerah, cahaya tampak, sinar
ultraviolet, sinar X, dan sinar gamma. Panjang gelombang dan frekuensi
gelombang elektromagnetik seperti tabel berikut.
Tabel 6.2 Panjang Gelombang dan Frekuensi Gelombang Elektromagnetik

Radiasi Gelombang Panjang Frekuensi


Elektromagnetik Gelombang (m) Gelombang (Hz)
Gelombang radio 10 3 10 3 –10 8
Gelombang mikro 10 –2 10 9 –10 10
Sinar inframerah 10 –5 10 11 –10 14
Cahaya tampak 0,5 × 10–6 10 15
Sinar ultraviolet 10 –8 10 15 –10 16
Sinar X 10 –10 10 16 –10 18
Sinar gamma 10 –12 10 20 –10 25

Buku Guru Fisika Kelas XII 125


Semakin pendek panjang gelombangnya (semakin besar frekuensinya),
warna radiasinya semakin terang. Berdasarkan gambar dari panjang
gelombang terpanjang ke pendek warnanya berturut-turut hitam – merah
tua – merah – oranye – kuning – hijau – biru muda.
3) Bertindak Kreatif subbab A
Bintang dapat menghasilkan cahaya sendiri. Hasil reaksi di tiap-tiap
bintang menghasilkan energi yang berbeda-beda sehingga menghasilkan
warna yang berbeda pula. Citra warna dari bintang inilah yang digunakan
untuk membedakan bintang-bintang yang terlihat.
4) Review
1. Merambat di ruang hampa, tidak bermuatan listrik, merupakan
gelombang transversal, memiliki sifat umum gelombang, arah
rambatannya tidak dibelokkan pada medan magnet maupun medan
listrik.
3. Spektrum gelombang elektromagnetik dibedakan berdasarkan panjang
gelombang dan frekuensinya.
5. Radiasi sinar gamma dapat berasal dari sinar matahari dan zat
radioaktif.
2. Pertemuan II (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan ini membahas tugas pada materi sebelumnya yaitu Tugas
Mandiri: Sifat Umum dan Kecepatan Merambat Gelombang Elektromagnetik
dan Tugas Mandiri: SUTET. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengenal manfaat
dan bahaya gelombang elektromagnetik.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery dan Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, serta Pemberian Tugas dan Resitasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Minta siswa mengumpulkan tugas yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya. Tanyakan kesulitan siswa saat mengerjakan
tugas mereka.
b) Kegiatan Inti
Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Mengenal
Manfaat dan Bahaya Radiasi Gelombang Elektromagnetik.
(1) Mengamati
Mengamati gambar tentang manfaat dan dampak gelombang
elektromagnetik dalam kegiatan.
Strategi alternatif: model pembelajaran yang digunakan bisa
discovery atau inquiry. Jika siswa tidak memiliki akses internet,
guru memberikan beberapan referensi. Jika siswa memiliki akses
internet, siswa diharapkan mencari sendiri informasi di internet.

126 Radiasi Elektromagnetik


(2) Menanya
(a) Menanya kegiatan yang dilakukan pada gambar dan gelombang
elektromagnetik yang berperan dalam kegiatan tersebut.
(b) Menanya kegiatan dalam kehidupan yang melibatkan
gelombang elektromagnetik.
(3) Mengumpulkan informasi
Mencari informasi tentang dampak dan manfaat gelombang
elektromagnetik dari berbagai sumber.
(4) Mengasosiasi
Mengolah hasil pencarian informasi dengan berdiskusi kelompok,
kemudian menyimpulkannya.
(5) Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas.
Sikap yang harus dinilai adalah kesigapan siswa saat mencari berbagai
literatur tentang dampak dan manfaat gelombang elektromagnetik.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran dengan menyimpulkan kegiatan
yang telah dilakukan. Guru memberikan Tugas Mandiri: Penggunaan
Laser untuk dibahas pada pertemuan selanjutnya.
c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Sifat dan Kecepatan Merambat Gelombang Elektro-
magnetik
Sifat-sifat gelombang elektromagnetik sebagai berikut.
a) Dapat merambat dalam ruang hampa (tidak memerlukan medium
untuk merambat).
b) Tidak bermuatan listrik.
c) Merupakan gelombang transversal.
d) Memiliki sifat umum gelombang.
e) Arah perambatannya tidak dapat dibelokkan baik pada medan listrik
maupun medan magnet.
Percepatan gelombang elektromagnetik diperoleh dari perhitungan berikut.
1
c =
ε 0 μ0

1
=
(8, 85 × 10 −12 C 2/Nm 2 )(4π × 10 −7 Wb/ Am )

1
= m/s
1,11156 × 10 −17
≈ 2,99939 × 108 m/s
≈ 3 × 108 m/s
Jadi, nilai kecepatan gelombang elektromagnetik sebesar 3 × 108 m/s.
2) Tugas Mandiri: SUTET
Hasil penelitian Wertheimer dan Leper tahun 1979 mengatakan
bahwa paparan medan elekromagnetik dapat mengakibatkan kanker otak
pada anak-anak.

Buku Guru Fisika Kelas XII 127


Penelitian yang lain dilakukan oleh Dr. Gerald Draper, koleganya
dari Chilhood Cancer Research Group di Oxford University, dan Dr. John
Swanson (penasehat sains di National Grid Transco). Hasil dari penelitian
tersebut menyimpulkan bahwa anak-anak yang tinggal kurang dari 200
meter dari jalur tegangan tinggi memiliki risiko menderita leukemia sebesar
70% daripada anak yang tinggal dengan jarak 600 meter atau lebih saat
dilahirkan. Secara keseluruhan, sekitar 70% anak-anak yang hidupnya
dalam radius 200 meter dari tiang tegangan tinggi terkena leukemia.
Namun, peningkatan risiko leukemia masih ditemukan pada jarak di mana
besar medan listrik bernilai di bawah kondisi di dalam rumah. Jadi,
peningkatan risiko leukemia tidak diakibatkan oleh medan listrik atau
medan magnet yang diakibatkan oleh SUTET.
Dr. dr. Anies, M.Kes. PKK melakukan penelitian pada penduduk yang
tinggal di bawah SUTET 500 kV di Kabupaten Pekalongan, Kabupaten
Pemalang, dan Kabupaten Tegal (2004). Secara umum dapat disimpulkan
bahwa paparan medan elektromagnetik yang berasal dari SUTET 500 kV
berisiko menimbulkan gangguan kesehatan pada penduduk.
Gangguannya yaitu sekumpulan gejala hipersensitivitas yang dikenal
dengan electrical sensitivity berupa keluhan sakit kepala (headache), pening
(dizziness), dan keletihan menahun (chronic fatigue syndrome).
Corrie Wawolumaya dari Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia juga pernah melakukan penelitian
terhadap pemukiman di sekitar SUTET. Hasilnya tidak ditemukan
hubungan antara kanker leukemia dan SUTET.
Dari beberapa hasil penelitian, WHO berkesimpulan bahwa tidak
banyak pengaruh yang ditimbulkan oleh medan listrik sampai 20 kV/m
pada manusia dan medan listrik sampai 100 kV/m tidak memengaruhi
kesehatan hewan percobaan. Selain itu, percobaan beberapa sukarelawan
pada medan magnet 5 mT hanya memiliki sedikit efek pada hasil uji klinis.
3) Mari Bereksplorasi: Mengenal Manfaat dan Bahaya Radiasi Gelombang
Elektromagnetik.
Gambar pertama menunjukkan penggunaan sinar laser pada barcode
scanner, gambar kedua menunjukkan efek terkena sinar UV-A dan UV-B,
gambar ketiga menunjukkan penggunaan microwave.
Gambar pertama merupakan manfaat dari sinar laser yang termasuk
cahaya tampak, sedangkan gambar ketiga adalah manfaat dari gelombang
mikro untuk memasak makanan. Selain bermanfaat, gelombang
elektromagnetik juga memiliki bahaya jika mengenai tubuh manusia. Sebagai
contoh kulit yang sering terpapar sinar UV-A akan keriput, sedangkan kulit
yang sering terpapar sinar UV-B akan mengalami bercak-bercak.
3. Pertemuan III (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Guru menyiapkan materi tentang manfaat dan bahaya gelombang
elektromagnetik dalam berbagai bidang dan penggunaan laser dalam
kehidupan.

128 Radiasi Elektromagnetik


Materi untuk Guru: Laser
Sinar laser memiliki empat sifat sebagai berikut.
1) Monokromatik (ekawarna).
2) Koheren, artinya sefase dengan yang lainnya. Pola interferensi dapat
diperoleh tidak hanya dengan meletakkan dua celah pada berkas laser,
tetapi juga dengan memakai dua berkas laser yang terpisah.
3) Mempunyai satu arah tertentu (berkasnya tidak menyebar). Sifat inilah
yang memunculkan ide untuk memancarkan sinarX dari bumi menuju ke
cermin yang telah dipasang di bulan ketika ekspedisi Apollo 11. Hasilnya,
berkas tersebut tetap terdeteksi ketika kembali ke bumi walaupun telah
menempuh jarak total lebih dari tiga perempat juta kilometer.
4) Intensitasnya sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari sumber cahaya lainnya.
Jenis-jenis laser dibedakan berdasarkan bahan yang digunakan dalam
pembangkitan sinar laser.
1) Laser zat padat, menggunakan rubi atau batu delima dengan bahan dasar
kristal aluminium oksida ((Cr2O3) Al2O3 dengan Al2O3), warna sinarnya
merah tua.
2) Laser semikonduktor, menggunakan bahan gas yang berasal dari unsur Ga
dan As.
3) Laser zat cair, menggunakan larutan kriptosianida.
4) Laser gas, menggunakan bahan CO2 atau helium neon He-Ne.
Sumber: Fisika Kelas XII, Edi Istiyono, Intan Pariwara, 2006

b. Proses Belajar Mengajar


1) Model Pembelajaran: Discovery, Inquiry, Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, dan Latihan
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru meminta siswa mengumpulkan tugas yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya. Tanyakan kesulitan siswa dalam mempelajari
materi sejauh ini.
b) Kegiatan Inti
Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Manfaat
Gelombang Elektromagnetik dalam Berbagai Bidang.
(1) Mengamati
Membaca literatur baik dari buku pengayaan, ensiklopedia,
maupun internet untuk mengetahui manfaat gelombang
elektromagnetik dalam berbagai bidang.
(2) Menanya
Menanya manfaat gelombang elektromagnetik yang bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari.
(3) Mengumpulkan informasi
Mencari informasi dari berbagai sumber, lalu menuliskan
informasi tersebut secara runtut.

Buku Guru Fisika Kelas XII 129


(4) Mengasosiasi
Mendiskusikan tentang manfaat gelombang elektromagnetik
bersama anggota kelompoknya, lalu menyimpulkan hasil diskusi.
(5) Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasil kegiatan ke depan kelas.
Sikap yang perlu dinilai guru adalah cara siswa mengambil informasi
dari sumber yang mereka anggap valid. Selain itu, kemampuan siswa
dalam mengasosiasi beberapa informasi yang berbeda dari berbagai
sumber juga harus dinilai.
c) Kegiatan Penutup
Guru mengajak siswa menjawab pertanyaan pada fitur Bertindak
Kreatif subbab B. Setelah itu, guru mengajak siswa membaca bagian
Refleksi. Penjelasan tentang pentingnya gelombang elektromagnetik
bagi bumi dapat digunakan untuk mengajak siswa untuk mensyukuri
ciptaan Tuhan. Setelah itu, minta siswa mengerjakan soal Evaluasi
sebagai latihan untuk menghadapi Ulangan Harian.
c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksplorasi: Manfaat Gelombang Elektromagnetik dalam
Berbagai Bidang

Jenis Gelombang Bidang Penggunaan Bahaya Penggunaan

Sinar ultraviolet 1. Industri Kulit keriput, kanker kulit,


a. Akselerator dalam dan peradangan kornea.
pengeringan dan
pengerasan lapis-
an polimer seperti
cat dan vernis.
b. Mendeteksi ke-
retakan logam.
2. Kesehatan
Disinfeksi pada alat-
alat kesehatan.
3. Pertanian
Penjebak serangga.

Sinar X 1. Penelitian Perubahan struktur genetik,


Menyelidiki struktur rambut rontok, kulit men-
material dan orientasi jadi merah.
bidang dengan XRD
(X-rays Diffraction)
2. Medis
Memfoto kondisi tulang
retak atau patah

Sinar gamma 1. Pertanian Merusak satelit dan atmos-


Rekayasa genetika. fer.
2. Medis
Membunuh kanker dan
sterilisasi peralatan
medis di rumah sakit.

130 Radiasi Elektromagnetik


2) Tugas Mandiri: Penggunaan Laser
Dalam kehidupan sehari-hari, laser digunakan pada berbagai bidang.
Energi laser yang terpancar setiap satuan waktu dinyatakan dengan orde
dari beberapa mW (laser yang digunakan dalam sistem audio laser disk)
sampai dengan beberapa MW (laser yang digunakan untuk senjata).
Besarnya energi laser yang dipilih bergantung pada penggunaannya.
Pemanfaatan sinar laser misalnya pada bidang kedokteran, pelayanan
(jasa), industri, astronomi, fotografi, elektronika, dan komunikasi.
a) Dalam bidang kedokteran dan kesehatan, sinar laser digunakan antara
lain untuk mendiagnosis penyakit, pengobatan suatu penyakit,
perbaikan suatu cacat, serta pembedahan.
b) Dalam bidang pelayanan, sinar laser dapat membantu kasir toko
menghitung total harga barang-barang yang dibeli konsumen.
Caranya, barang yang memiliki label kode batang (barcode) disinari
sinar laser. Laser yang digunakan untuk keperluan ini adalah laser
helium-neon (He-Ne) berdaya rendah yang tidak membahayakan
mata.
c) Pada bidang industri, sinar laser bermanfaat untuk pengelasan, memo-
tong lempeng baja dengan lebih cepat dan lebih bersih, serta untuk
pengeboran.
d) Pada bidang astronomi, sinar laser berdaya tinggi dapat digunakan
untuk mengukur jarak bumi–bulan dengan teliti dan mengukur jarak
titik-titik yang tidak dapat dicapai dari bumi.
e) Dalam bidang fotografi, laser mampu menghasilkan bayangan tiga
dimensi dari suatu benda (hologram). Proses ini disebut holografi.
f) Dalam bidang elektronika laser solid state (zat padat/semikonduktor)
berukuran kecil digunakan dalam sistem audio compact disc dan video
compact disc, serta penyimpanan memori optik dalam komputer.
g) Dalam bidang komunikasi, laser berfungsi untuk memperkuat cahaya
sehingga dapat menyalurkan suara dan sinyal gambar melalui serat
optik.
Sumber: Wikipedia

3) Review Subbab B
1. Dalam bidang komunikasi gelombang radio digunakan pada radiofon
dan telepon genggam.
3. Jika sering terpapar sinar ultraviolet dapat mengakibatkan kulit
memerah, kulit keriput, dan bahkan bisa terkena kanker kulit. Jika
terkena mata akan menyebabkan peradangan kornea.
5. Cahaya tampak digunakan dalam sel surya, sumber dari baterai
fotovoltaik, dan laser.
4) Bertindak Kreatif Subbab B
Beberapa cara untuk mencegah paparan sinar UV sebagai berikut.
a) Memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh kita seperti, jaket,
baju lengan panjang, celana panjang, dan sarung tangan pada saat
berkendara.

Buku Guru Fisika Kelas XII 131


b) Memakai tabir surya yang mengandung bahan yang dapat menyerap,
menghambur dan memantulkan sinar matahari.
c) Menggunakan kaca mata hitam atau sunglasses.
d) Membatasi waktu terkena paparan sinar matahari secara langsung,
terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00. Hal itu karena pada saat
itu radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya sedang pada puncaknya.
5) Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1. e 6. d
2. b 7. a
3. b 8. a
4. b 9. d
5. a 10. b
B. Uraian
1. Panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuensi
gelombang. Panjang gelombang semakin kecil maka frekuensi
gelombangnya akan besar. Sebagai contoh panjang gelombang
sinar ultraviolet lebih pendek dari panjang gelombang sinar
inframerah, sedangkan frekuensi sinar ultraviolet lebih besar
dibanding frekuensi sinar inframerah.
3. Besaran yang memengaruhi kecepatan gelombang elektro-
magnetik adalah permitivitas listrik dan permeabilitas magnet.
5. Hal ini karena ada cahaya tampak dari matahari yang mengenai
benda. Saat cahaya tampak mengenai benda, cahaya yang diserap
benda kemudian dipantulkan ke mata kita. Oleh karena malam
hari tidak ada pancaran cahaya tampak sehingga kita
membutuhkan lampu untuk dapat melihat dengan jelas.
7. Laser dapat menunjukkan gejala pemantulan dan pembiasan
dengan jelas karena berkasnya memiliki satu arah tertentu (tidak
menyebar).
9. Gelombang mikro akan memberikan efek pemanasan pada benda
yang dikenainya. Makanan yang menyerap gelombang mikro
akan bergetar dan menjadi panas dalam waktu singkat. Oleh
karena itu, gelombang mikro dapat digunakan untuk memasak
makanan dengan cepat.

H. Program Remedial dan Pengayaan


Setelah ulangan harian, guru menganalis hasil tes siswa untuk mengetahui
ketercapaian KKM. Setelah itu, lihat indikator yang belum tercapai dan materi yang
belum dikuasai oleh siswa. Siswa yang belum mencapai KKM diberi remidial dengan
membuat makalah tentang bahaya gelombang elektromagnetik dalam berbagai bidang.
Siswa yang sudah memenuhi KKM diberi pengayaan. Program pengayaan diberikan
dalam waktu yang bersamaan dengan program remidiasi.

132 Radiasi Elektromagnetik


Materi Pengayaan
Energi Gelombang Elektromagnetik
Energi gelombang elektomagnetik dapat ditinjau dari dua hal, yaitu energi berdasar-
kan medan listrik dan medan magnetik sumber atau energi berdasarkan frekuensi dan
panjang gelombangnya.
a. Energi Gelombang Elektromagnetik Berdasarkan Medan Sumbernya
Medan listrik dan medan magnetik sumber gelombang elektromagnetik yang
menjalar masing-masing adalah:
E(x, t) = –Emaks sin (ω t + kx)
B(x, t) = –Bmaks sin (ω t + kx)
Rapat energi total yang dibawa gelombang elektromagnetik berdasarkan kuat medan
listrik dan medan magnetik sumbernya:
1 1
u = 2 ε0E 2 + 2 μ B 2
0

Dengan mengingat persamaan sebelumnya, maka rapat energi menjadi:


1 1
u = 2 ε0E 2 + 2 μ ( ε 0 μ0 E)2
0

= ε0E 2
Berdasarkan persamaan di atas, rapat energi gelombang elektromagnetik sebanding
dengan kuadrat magnitudo kuat medan listriknya.
b. Energi Gelombang Elektromagnetik Berdasarkan Frekuensi dan Panjang
Gelombangnya
Energi gelombang elektromagnetik yang berbentuk foton bergantung pada
frekuensi dan panjang gelombangnya, sedangkan frekuensi berbanding terbalik
dengan panjang gelombang atau sebaliknya. Foton merupakan kuantum energi
cahaya. Hubungan frekuensi dan panjang gelombang elektromagnetik:
υλ = c
Energi gelombang elektromagnetik yang berbentuk foton setiap kuanta sebagai fungsi
frekuensi:
E = hυ
Energi gelombang elektromagnetik yang berbentuk foton setiap kuanta sebagai fungsi
panjang gelombang:
hc
E=
λ
Sumber: Fisika Kelas XII, Edi Istiyono, Intan Pariwara, 2006

Buku Guru Fisika Kelas XII 133


I. Penilaian
Tabel 6.3 Penilaian Pembelajaran
No. Peruntukan Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Keterangan

1. Kompetensi Sikap Spiri- Pengamatan sikap Penilaian Sikap Format 1–5


tual dan Sikap Sosial

2. KD 3.6 dan KD 4.6 Tes Unjuk Kerja Penilaian Tes Praktik Format 6–8
dan Tes Unjuk Kerja

3. KD 3.6 Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda dan Lembar Evaluasi/


Uraian Ulangan Harian

4. Kumpulan Tugas Man- Portofolio Penilaian Portofolio Lembar Penilaian


diri dan Laporan Portofolio
Kegiatan

J. Rangkuman
1. Materi ini membutuhkan banyak sumber informasi baik dari buku, internet, maupun
ensiklopedia.
2. Guru bertugas sebagai motivator dan fasilitator dalam setiap kegiatan yang
dilakukan siswa.
3. Gelombang elektromagnetik sangat bermanfaat bagi kehidupan. Namun, ada juga
yang berbahaya jika digunakan secara berlebihan atau tidak sesuai dengan aturan
yang diperbolehkan.

134 Radiasi Elektromagnetik


A. Pilihan Ganda Eliminasi persamaan (2) dan (4)
1. c 11. a –3 = 5i2 + 2i3 × 2 –6 =10i2 + 4i3
2. c 12. b –3 = 2i2 + 4i3 × 5 –15 = –10i2 + 20i3
––––––––––––––– +
3. e 13. b –21 = 24i3
4. c 14. a
−21
5. b 15. b i3 = 24
6. c 16. a
7. b 17. e −7
= 8
A
8. d 18. a
9. a 19. c Jadi, arus yang melewati resistor 2 Ω
10. a 20. c −7
adalah 8
A arahnya berlawanan
dengan arah loop.
B. Uraian
1. Tentukan arah loop terlebih dahulu. 3. Diketahui: C = 450 µF = 4,5 × 10–4 F
V = 295 V
i1 1Ω 1Ω i2
Ditanyakan: W
i3 Jawab:
3V 3V
2Ω 1
W = 2
CV2
3Ω
1
= 2
(4,5 × 10–4 F)(295 V)2
1Ω 1Ω
Loop I = 19,58 J
ΣF = ΣIR Jadi, energi yang disimpan kapasitor
–3 = 2i1 + 2i3 . . . (1) sebesar 19,58 J.
Loop II 5. Medan magnet karena kawat A
ΣF = ΣIR −7
(4π × 10 )(1)
–3 = 5i2 + 2i3 . . . (2) BA = µ0 i1 = 2π (2 × 10−2 )
2π a
i 3 = i1 + i2 . . . (3)
Substitusi persamaan (1) dan (3) = 1 × 10–5
–3 = 2i1 + 2i3 arahnya masuk bidang
–3 = 2(i3 – i2) + 2i3 Medan magnet karena kawat B
–3 = 2i3 – 2i2 + 2i3 BB = BA
–3 = 4i3 – 2i2 . . . (4) arahnya keluar bidang
Jika dijumlahkan secara vektor, maka
medan magnet di titik P adalah nol.

Buku Guru Fisika Kelas XII 135


7. Diketahui: B = 0,95 T 1
XC = ω C
R =5Ω
v = 20 m/s 1
= 2(3,14)(1, 2 × 10−5 )
 =3m
Ditanyakan: i = 110,58 Ω
Jawab:
ε =Bv Z = R 2 + (XL − XC )2
= (0,95(3)(20)
= 57 V = 252 + (22,60 − 110, 58)2
ε
i = R
= 625 + 7.740, 48

=
57 = 8.365, 48
5
= 91,46 Ω
= 11,4 A
Vef 90
Jadi, arus yang mengalir pada resistor I = = 91, 46 = 0,98 A
Z
5 Ω adalah 11,4 A.
VR = IR
9. Diketahui: R = 25 Ω = 0,98 A × 25 Ω = 27,44 volt
L = 30 mH = 3 × 10–2 H VL = IXL
C = 12 µF = 1,2 × 10–5 F = 0,98 A × 22,60 Ω = 21,15 volt
Vef = 90 volt VC = IXC
Ditanyakan: I, VR, VL, VC = 0,98 A × 110,58 Ω = 108,37 volt
Jawab: Jadi, arus yang mengalir dalam rangkaian
XL = ωL sebesar 0,98 ampere dan nilai tegangan
= 2(3,14)(120)(3 × 10–2) pada resistor, induktor, dan kapasitor
= 22,60 Ω berturut-turut adalah 27,44 volt,
22,15 volt, dan 108,37 volt.

136 Ulangan Akhir Semester 1


Relativitas
• Relativitas
• Transformasi Lorentz
• Massa, Momentum, dan Energi Relativistik

Menjelaskan Konsep Menjelaskan Konsep Massa


Relativitas Newton dan Menjelaskan Transformasi Relativistik dan Energi
Transformasi Galileo Lorentz Total

• Menganalisis gerak relatif • Menganalisis kontraksi • Menganalisis perubahan


pada kasus kereta panjang yang terjadi massa benda yang ber-
• Menganalisis kasus ke- pada benda yang ber- gerak dengan kecepatan
serentakan kejadian dalam gerak dengan kecepatan • Menganalisis energi dan
kehidupan sehari-hari relativistik momentum partikel tak
• Menurunkan persamaan bermassa dengan konsep
kontraksi luas dan volume relativitas
• Menganalisis dan mem-
bandingkan momentum
partikel bermassa dengan
partikel tak bermassa

Memecahkan permasalahan fisis dengan prinsip relativitas khusus


sebagai koreksi dari relativitas Newton

A. Pendahuluan
Ilmu fisika yang sebelumnya dipelajari siswa sangat dekat dengan teori relativitas
Newton yang kompatibel untuk gerak benda dengan kecepatan sangat rendah. Akan
tetapi teori ini gagal untuk menjelaskan gerak benda yang mendekati kecepatan cahaya.
Oleh karena itu, Einstein mencetuskan teori relativitas khusus yang mampu menjelaskan
keadaan fisis benda yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi. Bab relativitas ini
hanya akan membahas relativitas khusus, sedangkan relativitas umum tidak akan
dibahas pada jenjang pendidikan SMA karena membutuhkan analisis matematika yang
lebih rumit.

Buku Guru Fisika Kelas XII 137


Bab ini terdiri dari tiga subbab yang masing-masing akan membahas relativitas,
transformasi Lorentz, serta massa, momentum, dan energi relativistik. Subbab relativitas
akan membahas tentang relativitas Newton, transformasi Galileo, dan pembuktian tidak
adanya eter berdasarkan percoban interferometer Michelson-Morley. Transformasi
Lorentz akan membahas koreksi transformasi Galileo, kontraksi panjang, dan
penggembungan waktu. Secara garis besar kontraksi panjang menyatakan bahwa
panjang suatu benda yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya
akan mengalami penyusutan. Sementara penggembungan waktu menyatakan bahwa
selang waktu relativistik lebih lama daripada selang waktu sejati. Pada subbab ketiga
dinyatakan massa suatu benda bertambah jika kelajuannya bertambah. Penjelasan ini
juga mengoreksi hukum II Newton.
Sebelum memulai pembelajaran, guru dapat menjelaskan bukti kebenaran ralativitas
dalam kehidupan sehari-hari, contohnya warna kuning emas. Emas memiliki atom yang
berat. Elektron dalam atom emas bergerak cukup cepat dan membuat peningkatan massa
relativistik yang signifikan. Elektron dalam orbital membawa energi yang lebih dekat
dengan elektron terluar dan panjang gelombang yang bisa diserap dan dipantulkan
lebih panjang. Akibatnya, emas akan cenderung berwarna kuning daripada warna ungu
atau biru. Pada titik ini guru menyampaikan bahwa Tuhan membuat alam dan seisinya
dengan sangat sempurna dan Tuhan juga memberikan petunjuk-petunjuk supaya
manusia mau belajar.
Bab ini menyajikan penjelasan tentang kompetensi dasar yang diminta dalam KD 3.7
dan KD 4.7. Kedua KD tersebut isinya yaitu menganalisis fenomena yang terjadi di alam
dan menyelesaikan masalah terkait fenomena yang terjadi menggunakan prinsip relativitas.

B. KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian


Tabel 7.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian

Cara Pencapaian
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar

3.7 Menganalisis fenomena • Dicapai melalui kegiatan • Menjelaskan relativitas


perubahan panjang, waktu, pembelajaran di laborato- Newton dan postulat
dan massa dikaitkan rium, di luar laboratorium, einstein.
dengan kerangka acuan di kelas melalui kegiatan • Menjelaskan transformasi
dan kesetaran massa mari Bereksplorasi, Tugas Lorentz untuk kecepatan,
dengan energi dalam Mandiri, Bertindak Kreatif, kontraksi panjang, para-
teori relativitas khusus. dan Review sehingga siswa doks kembar, dan peng-
mampu menganalisis konsep gembungan waktu.
relativitas yang berkaitan • Menjelaskan massa rela-
dengan fenomena peru- tivistik, momentum rela-
bahan panjang, waktu, tivistik, dan energi kinetik
dan massa. relativistik.

4.3 Menyelesaikan masalah • Dicapai melalui kegiatan • Menyimpulkan konsep gerak


terkait dengan konsep Tugas Mandiri dan relatif.
relativitas panjang, Bertindak Kreatif, untuk
waktu, massa dan kese- menyelesaikan masalah
taraan massa dengan terkait dengan konsep
energi. relativitas panjang, waktu,
massa dan kesetaraan
massa dengan energi.

138 Relativitas
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini siswa mampu:
1. menjelaskan latar belakang dicetuskannya postulat Einstein;
2. menjelaskan bahwa benda akan mengalami kontraksi panjang saat bergerak dengan
kecepatan sangat tinggi;
3. menjelaskan bahwa benda yang bergerak dengan kecepatan relativistik akan
mengalami penggembungan waktu;
4. menjelaskan bahwa benda akan mengalami penambahan massa saat bergerak
dengan kecepatan relativistik;
5. menjelaskan kesetaraan massa dengan energi kinetik relativistik.

D. Materi Pembelajaran
1. Relativitas
2. Transformasi Lorentz
3. Massa, Momentum, dan Energi Kinetik Relativistik

E. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar


1. Alat dan Bahan
Seperangkat alat presentasi
2. Media Pembelajaran
a. Gambar
b. Grafik
c. Animasi
d. Video
2. Sumber Belajar
a. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 3, bab Relativitas (halaman 213), oleh Serway
dan Jewett.
b. Fisika 2000, bab Relativitas (halaman 2), oleh Marthen Kanginan.
c. Fisika Modern, bab Relativitas (halaman 1), oleh Yusman Wiyatmo.
d. Konsep Fisika Modern Edisi 4, bab Relativitas (halaman 1), oleh Arthur Beiser.

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan Pembelajaran
Scientific Approach
2. Model Pembelajaran
a. Problem Based Learning
b. Inquiry
c. Problem Solving
3. Metode Pembelajaran
a. Diskusi
b. Demonstrasi
c. Pemberian Tugas dan Resitasi

Buku Guru Fisika Kelas XII 139


G. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Pertemuan I (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan pertama bertujuan mengenalkan konsep relativitas kepada
siswa. Materi ini tergolong baru bagi siswa dan rawan miskonsepsi, guru
sebaiknya memberkan contoh bukti nyata fenomena relativitas. Guru dapat
menyampaikan fenomena emas yang berwarna kuning yang telah disajikan di
bab pendahuluan. Selain itu, guru dapat menyampaikan manfaat relativitas
dalam teknologi misalnya GPS (Global Positioning System) yang akan memberikan
hasil akurat jika menggunakan prinsip relativitas. Dari sini siswa diharapkan
mengetahui manfaat materi yang akan dipelajari dan tumbuh rasa syukurnya
terhadap fenomena alam yang melibatkan konsep relativitas.
b. Proses belajar mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran:
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru membuka pertemuan pertama dengan mengajak siswa
mengamati rubrik apersepsi. Dalam gambar tersebut tampak sebuah
galaksi yang merepresentasikan sebuah objek yang sangat besar. Konsep
relativitas mampu menjelaskan bahwa alam semesta ini mengembang.
Pada intinya, relativitas mengoreksi hukum-hukum sebelumnya yang
menganggap kecepatan di alam semesta ini dapat tak terhingga. Akan
tetapi konsep relativitas mengoreksinya dengan ada batas kecepatan di
alam semesta ini yaitu kecepatan cahaya (3 × 108 m/s).
b) Kegiatan Inti
Guru meminta siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi:
Menyelidiki Gerak Relatif. Tujuan kegiatan ini untuk memahami
konsep gerak relatif. Bergerak atau diamnya suatu benda tergantung
dari titik acuannya.
(1) Mengamati
Mengamati peristiwa gerak benda melalui ilustrasi (gambar atau
animasi dan video). Pada konsep relativitas tidak ada gerak
absolut karena tidak ada acuan universal.
(2) Menanyakan
i. Menanyakan benda manakah yang bergerak dari ilustrasi
yang disajikan.
ii. Menanyakan acuan dari setiap gerak yang disajikan dalan
ilustrasi.
(3) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi terkait gerak relatif pada sumber-
sumber pustaka. Pada gerak relatif dikenal titik acuan.
(4) Mengasosiasi
Menganalisis benda manakah yang bergerak dilihat dari titik
acuan yang diacu kemudian menjawab pertanyaan pada poin
diskusi.

140 Relativitas
(5) Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasil diskusi dalam forum diskusi kelas. Kegiatan ini
sekaligus sebagai sarana siswa belajar mengemukakan pendapat di depan
umum.
Catatan: jika gambar pada kegiatan Mari Bereksplorasi kurang dapat
menjelaskan/memberi gambaran lebih pada siswa, guru dapat
menggunakan video atau animasi.
c) Kegiatan Penutup
Setelah kegiatan usai, guru menjelaskan materi pada subbab A. Siswa
diperbolehkan untuk bertanya jika di tengah pejelasan menemui kesulitan.
Setelah itu sebagai penutup guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mengerjakan Review subbab A. Review dikerjakan secara individu untuk menguji
pemahaman siswa. Guru menyarankan kepada siswa untuk tidak malu bertanya
kepada teman jika menemui kesulitan. Selanjutnya, guru memberikan tugas
rumah Bertindak Kreatif dan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksplorasi: Menyelidiki Gerak Relatif
Apabila acuannya adalah stasiun, orang yang berdiri di samping rel kereta
dalam keadaan diam, sementara kereta dan para peumpang bergerak menjauh.
Apabila acuannya adalah kereta, kereta dan para penumpang dalam keadaan diam,
sementara orang yang berdiri di pinggir rel yang bergerak menjauhi kereta. Gerak
relatif adalah gerak yang dipandang sesuai dengan kerangka acuannya.
2) Review Subbab A
a) Gerak relatif adalah gerak yang mengacu pada suatu acuan. Benda yang
bergerak terhadap satu acuan belum tentu bergerak pula jika ditinjau dari acuan
yang lain.
b) Kerangka acuan inersial adalah suatu kerangka acuan yang berada dalam
keadaan diam atau bergerak terhadap acuan lainnya dengan kecepatan konstan
pada suatu garis lurus.
c) Kesimpulan dari percobaaan interferometer Michelson dan Morley sebagai
berikut.
(1) Eter yang semula dipandang sebagai medium perambatan cahaya
sesungguhnya tidak ada.
(2) Kecepatan cahaya dalam ruang vakum adalah besaran mutlak, yaitu sama
untuk seluruh kerangka acuan inersial.
d) Diketahui: Kecepatan sepeda motor v = 60 km/jam
Kecepatan botol: u′x = 10 km/jam
Ditanyakan: ux
Jawab:
Karena lemparan berlawanan dengan arah gerak sepeda motor, maka u′x =
–10 km/jam.
ux = u′x + v
= (–10 km/jam) + 60 km/jam
= 50 km/jam
Jadi, kecepatan botol sebesar 50 km/jam.
e) Diketahui: Kecepatan kereta v = 108 km/jam = 30 m/s
Kecepatan botol: u′x = 2 m/s
Ditanyakan: ux

Buku Guru Fisika Kelas XII 141


Jawab:
Karena Edo bergerak searah dengan kereta api, maka u′x bernilai positif
ux = u′x + v
= 2 m/s + 30 m/s
= 32 m/s
Jadi, kecepatan Edo dilihat oleh pengamat yang berdiri diam di tepi rel
sebesar 32 m/s.
3) Bertindak Kreatif
Pernyataan keduanya benar, karena prinsip relativitas menyatakan bahwa tidak
ada kerangka acuan inersial yang diutamakan. Meskipun kedua pengamat
memperoleh kesimpulan berbeda, keduanya benar di dalam kerangka acuan
masing-masing. Hal ini disebabkan konsep keserentaan tidak mutlak dalam
konsep relativitas.
2. Pertemuan II (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Guru menyiapkan peraga untuk menjelaskan kontraksi panjang. Guru dapat
menggunakan proyektor untuk memperjelas gambar roket yang akan dijadikan
sebagai media menjelaskan proses kontraksi panjang.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Pemberian Tugas dan Resitasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran:
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru membuka pertemuan dengan menyinggung tentang paradoks
kembar. Paradoks kembar adalah salah satu fenomena penggembungan
waktu. Dari sini siswa akan memiliki bayangan bahwa kecepatan
relativistik dapat memengaruhi ruang dan waktu. Setelah itu, guru
menyinggung tentang kontraksi panjang sebagai intro kegiatan Mari
Bereksplorasi: Menyelidiki Kontraksi Panjang
b) Kegiatan Inti
Guru meminta siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi:
Menyelidiki Kontraksi Panjang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
memahami konsep kontraksi panjang sebuah benda yang bergerak dengan
kecepatan sangat tinggi. Bagian benda yang mengalami kontraksi hanya
yang searah dengan kecepatan benda.
(1) Mengamati
Mengamati peristiwa gerak benda melalui ilustrasi (gambar, animasi,
atau video). Pada konsep relativitas, benda akan mengalami
penyusutan panjang saat bergerak dengan kecepatan sangat tinggi.
(2) Menanyakan
Menanyakan kontraksi hanya terjadi pada bagian benda yang searah
dengan kecepatan gerak.
(3) Mengumpulkan infromasi
Mengumpulkan informasi terkait kontraksi panjang pada sumber-
sumber pustaka.

142 Relativitas
(4) Mengasosiasi
Menganalisis bagian yang berubah saat benda bergerak dibandingkan dengan
ketika benda diam kemudian menjawab pertanyaan pada poin diskusi.
(5) Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasil diskusi dalam forum diskusi kelas. Kegiatan ini
sekaligus sebagai sarana siswa belajar mengemukakan pendapat di depan
orang banyak.
Catatan: jika gambar pada kegiatan Mari Bereksplorasi kurang dapat
memberi penjelasan yang lebih baik, guru dapat menggunakan animasi
atau video yang diunduh dari internet.
c) Kegiatan Penutup
Usai kegiatan, guru menjelaskan materi pada subbab B. Kegiatan ini
diharapkan memperdalam pemahaman siswa tentang transformasi kontraksi
Lorentz, penggembungan waktu, serta kontraksi panjang. Selanjutnya, guru
meminta siswa mendiskusikan Tugas Mandiri, Bertindak Kreatif, dan
mengerjakan Review subbab B, lalu dibahas dalam forum diskusi kelas.
c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksplorasi: Menyelidiki Kontraksi Panjang
Perbedaan dari gambar yang disajikan dalam kegiatan ini adalah roket yang
bergerak memiliki ukuran yang lebih pendek. Panjang roket yang sejajar dengan
arah gerak roket (searah dengan kecepatan) mengalami penyusutan. Peristiwa ini
dinamakan dengan kontraksi panjang.
2) Bertindak Kreatif
Awak pesawat akan memilih dibayar dengan hitungan jam di bumi. Berdasarkan
teori penggembungan waktu, pada saat benda bergerak dengan kecepatan sangat tinggi
maka pemuaian waktu yang terukur oleh orang yang diam di bumi lebih besar. Dengan
pertimbangan inilah awak pesawat akan mendapatkan bayaran yang lebih besar.
3) Tugas Mandiri: Luas dan Volume Relativistik
a. Jika benda bergerak sepanjang sumbu X, komponen y tidak mengalami transformasi.
A0 = yx2′ – yx1′
= y(x2′ – x1′)
A = y(x2 – x1)
Terapkan persamaan transformasi Lorentz
x1 − vt x2 − vt
x1′ = dan x2′ =
v2 v2
1− 1−
c2 c2

sehingga
A = y(x2 – x1)
2 2
v v
= y((x2′ 1− 2 ) + vt) – (x1′ 1− 2 ) + vt))
c c
2 2
v v
= y(x2′ 1− 2 + vt – x1′ 1− 2 – vt)
c c
2
v
= y(x2′ – x1′) 1− 2
c
2
v
= A0 1− 2
c
A0
=
γ
Buku Guru Fisika Kelas XII 143
b) Jika benda bergerak sepanjang sumbu X, komponen y dan z tidak
mengalami kontraksi.
V0 = yz(x2′ – x1′)
V = yz(x2 – x1)
Terapkan persamaan transformasi Lorentz
x1 − vt x2 − vt
x1′ = dan x2′ =
v2 v2
1− 1−
c2 c2

sehingga
V = yz(x2 – x1)
2 2
v v
= y((x2′ 1− 2 ) + vt) – (x1′ 1− 2 ) + vt))
c c
2
v
= yz(x2′ – x1′) 1− 2
c
2
v V0
= V0 1− 2 =
c γ
4) Review Subbab B
a) v = 0,5 3 c
b) Δt = 1,000001 s
c) 4 : 3
d) v = 0,96c
e) v = 0,385c
3. Pertemuan III (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Guru menyiapkan peraga untuk menjelaskan massa relativistik. Guru dapat
memperbesar gambar dengan melukis ulang grafik pada kegiatan Mari
Bereksplorasi: Menyelidiki Massa Relativistik di papan tulis.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Pemberian Tugas dan Resitasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran:
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru menyinggung tentang persamaan kesetaraan massa-energi
yang dikemukakan oleh Einstein, yaitu E = m c 2. Penyampaian materi
dimulai dari hal yang paling familiar diharapan akan lebih mudah
dimengerti oleh siswa.
b) Kegiatan Inti
Guru meminta siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi:
Menyelidiki Massa Relativistik. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
memahami konsep pertambahan massa benda yang bergerak dengan
kecepatan sangat tinggi.
(1) Mengamati
Mengamati grafik massa benda terhadap kecepatan benda yang
bergerak secara relativistik.

144 Relativitas
(2) Menanyakan
Menanyakan perubahan massa benda yang bergerak secara relativistik.
(3) Mengumpulkan infromasi
Mengumpulkan informasi perubahan massa benda yang bergerak
secara relativistik pada sumber-sumber pustaka.
(4) Mengasosiasi
Menganalisis bentuk grafik relativitas massa analisis berdasarkan
sumber pustaka. Pada bagian ini siswa dituntut mampu
merepresentasikan makna fisis dari grafik yang disediakan.
(5) Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasil diskusi dalam forum diskusi kelas.
c) Kegiatan Penutup
Usai kegiatan, guru menjelaskan materi pada subbab C. Diskusi
dilanjutkan dengan melakukan kegiatan pada Tugas Mandiri. Siswa
melakukan studi literatur dan analisis untuk menentukan momentum
partikel yang tidak memiliki massa diam. Setelah itu guru meminta siswa
mengerjakan Bertindak Kreatif dan mempelajari soal-soal pada Review
subbab C. Beritahukan siswa bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan
ulangan harian sehingga siswa sebaiknya berlatih soal-soal Evaluasi. Siswa
harus belajar agar hasilnya maksimal.
c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksplorasi
Semakin tinggi kecepatan benda, massa benda bertambah secara kuadratis.
2) Tugas Mandiri: Energi dan Momentum Partikel Tak Bermassa
Menurut pandangan relativitas, energi total dan momentum relativistik:
m0 c 2
E=
v2
1−
c2

m0 v
p= v2
1−
c2

Jika m0 = 0 dan v < c, energi total dan momentum sebesar 0. Namun apabila m0 = 0
dan v = c, maka E = 0/0 dan p = 0/0. Energi dan momentum partikel tak tentu.
Jadi, partikel tak bermassa tetap memiliki energi total dan momentum asalkan
bergerak dengan kecepatan cahaya.
3) Bertindak Kreatif
Foton adalah partikel tak bermassa dan merupakan kuanta cahaya sehingga
foton bergerak dengan kecepatan c.
m0 v 0 0
pf = v2
= c2
= = tak tentu
1− 1− 0
2 2
c c

p E hf
Energi foton ⇒ E = →p= =
c c c
Elektron memiliki massa me = 9,1 × 10–31 kg dan bergerak dengan kecepatan v
dengan v < c, maka momentum elektron:
m0 v
pe = v2
1−
c2

Buku Guru Fisika Kelas XII 145


Dari hasil ini maka momentum kedua partikel tidak dapat ditentukan
secara langsung. Foton harus diketahui nilai frekuensinya, sedangkan
elektron harus diketahui nilai kecepatannya supaya momentum keduanya
dapat dibandingkan.
4) Review Subbab C
1) p= 15 m0c
3
2) v= 2c m/s
4
3) m : m0 = 1 : 4
1
4) Δm = 4
m0
5) Partikel memiliki energi dan momentum yang tidak dapat ditentukan
akan tetapi konsisten tetap memiliki energi dan momentum.
5) Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1. c 6. c
2. d 7. d
3. b 8. c
4. b 9. a
5. e 10. e
B. Uraian
1. Transformasi kecepatan, u′x terhadap ux dapat diperoleh jika tiap
koordinat diturunkan terhadap peubah/variabel waktu t.
x′ = x – vt
d d
dt
(x′) = dt
(x – vt)
u′x = ux – v
3. Menurut Sinta di bumi waktu perjalanan Rama adalah:
2s 2(6 tahun c )
Δt = v
= 0, 6 c
= 20 tahun
Menurut Rama waktu perjalanannya:
v2
Δt0 = Δt 1 −
c2

(0,6 c )2
= 20 1 −
c2

= 20 1 − 0, 36

= 20 0, 64
= 20(0,8) = 16 tahun
Jadi, saat kembali dari misi:
Umur Rama = 25 + 16 = 41 tahun
Umur Sinta = 20 + 20 = 40 tahun

146 Relativitas
5. V0 = r03
= (9 × 10–2 m)3
= 729 × 10–6 m3
m = r0V0
= (3.000 kg/m3)729 × 10–6 m3
= 218.700 kg × 10–6
= 2,187 kg
v2
r = r0 1 −
c2

(0,6 c )2
= (9 × 10–2 m) 1 −
c2

= (9 × 10–2 m) 0, 64
= 7,2 × 10–2 m
V = r0 r0 r
= (9 × 10–2)(9 × 10–2)(7,2 × 10–2)
= 5,832 × 10–4 m3
m
r = v
2,187 kg
=
5, 832 × 10 −4 m 3
= 3.750 kg/m3
Jadi, massa jenis kubus menurut ilmuwan di bumi 3.750 kg/m3.
7. ET = mc2
= 0,1(3 × 108)2 J
= 9 × 1015 joule
Jumlah keluarga
ET
n =
En = 1

9 × 1015
= 3, 6 × 107
= 2,5 × 108 keluarga
Jadi, jumlah keluarga sebanyak 2,5 × 108 keluarga.

H. Program Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
1. Berapakah kelajuan pesawat luar angkasa yang bergerak relatif terhadap bumi
supaya 2 detik dalam pesawat sama dengan sehari di bumi?
Penyelesaian:
Diketahui: Δt0 = 2 s
Δt = 1 hari = 46.400 s
Ditanyakan: v

Buku Guru Fisika Kelas XII 147


Jawab:
Δt0
Δt =
v2
1−
c2

v2 1
=
c2 v2
1−
c2

2
⎛ Δt0 ⎞ v2
⎜ ⎟ =1–
⎝ Δt ⎠ c2
2 2
⎛v⎞ ⎛ Δt ⎞
⎜ ⎟ = 1 – ⎜ Δt0 ⎟
⎝c⎠ ⎝ ⎠
1

v2
⎣⎢(
= ⎡ 1 − ⎛⎜ Δt0 ⎞⎟ ⎤ c2
⎝ Δt ⎠ ⎥ ⎦
2
)
1

⎣⎢ (
v = ⎡ 1 − ⎛⎜ Δt0 ⎞⎟ ⎤ c
⎝ Δt ⎠ ⎥ ⎦
2
)
1

⎣⎢ (
v = ⎡ 1 − ⎛⎜ 2 s ⎞⎟ ⎤ c
⎝ 86.400 s ⎠ ⎥

2
)
= 0,99c
2. Massa Zarah menjadi 3 kali massa diamnya. Berapakah kelajuan Zarah
tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: m = 3m0
Ditanyakan: v
Jawab:
m 1
mo =
v2
1−
c2

2
⎛ m ⎞ 1
⎜ ⎟ = v2
⎝ mo ⎠ 1−
c2
2
⎛ m ⎞ v2
⎜ ⎟ =1–
⎝ mo ⎠ c2

v2 mo 2
=1–
c2 m2

mo 2
v 2 = (1 – )c2
m2

mo 2
v= 1− c2
m2

148 Relativitas
mo 2
v= 1− c
9mo 2

1
= 1− c
9

8
= c
9
2
= 2c
3

2. Pengayaan
Teori Relativitas Einstein
Albert Einstein merupakan seorang ilmuan fisika yang lahir pada tahun 1879
di Ulm, Jerman. Einstein dianggap sebagai ilmuan paling berpengaruh abad ini
dengan teori relativitas yang dicetuskannya. Teori relativitas, mencakup dua teori
yaitu relativitas khusus dan relativitas umum.
1. Relativitas Khusus
Relativitas khusus diperkenalkan terlebih dulu pada tahun 1905 melalui
makalah yang berjudul ”On the Electrodynamics of Moving Bodies”. Relativitas
khusus adalah teori struktur ruang-waktu. Sebenarnya waktu mutlak yang
selalu tetap seperti yang diungkapkan oleh Newton adalah tidak ada. Waktu
juga bersifat relatif, besarnya waktu yang dibutuhkan tergantung besarnya
kecepatan benda bergerak. Waktu merupakan salah satu komponen koordinat
yang tak terpisahkan, sehingga tercipta konsep ruang-waktu yang berdimensi
4 (x, y, z, t).
Relativitas khusus didasarkan pada dua postulat yang bertentangan dalam
mekanika klasik.
a. Hukum-hukum fisika adalah sama bagi seluruh pengamat dalam gerak
seragam relatif terhadap satu sama lain (prinsip relativitas).
b. Kecepatan cahaya dalam ruang hampa adalah sama untuk semua
pengamat, terlepas dari gerak relatif mereka atau dari gerakan sumber
cahaya.
Teori yang dikemukakan Einstein telah berhasil dibuktikan dengan berbagai
eksperimen, misalnya dalam percobaan Michelson-Morley yang mendukung
postulat 2. Akibat teori relativitas khusus, beberapa besaran untuk benda yang
bergerak dengan kecepatan mendekati cahaya mengalami beberapa peristiwa
berikut ini.
a. Dilatasi waktu: peristiwa pengembangan waktu menurut pengamat yang
bergerak.
b. Kontraksi panjang: penyusutan panjang suatu benda menurut pengamat
yang bergerak.
c. Kesetaraan massa-energi: E = mc2, energi dan massa adalah setara dan
transmutable.
d. Kecepatan maksimum terbatas: tidak ada garis objek, pesan atau bidang
fisik dapat melakukan perjalanan lebih cepat dari kecepatan cahaya dalam
ruang hampa.

Buku Guru Fisika Kelas XII 149


e. Relativitas simultanitas: dua peristiwa, simultan untuk satu pengamat,
mungkin tidak simultan untuk pengamat lain jika pengamat berada dalam
gerakan relatif.
Ciri relativitas khusus adalah penggantian transformasi Galilean mekanika
klasik oleh transformasi Lorentz. Salah satu pembuktian peristiwa akibat
relativitas khusus adalah sebuah uji coba yang dilakukan oleh Gravity Probe A
(GP A), saat percobaan yang menggunakan roket pada tahun 1976. Dalam
percobaan ini, sebuah jam yang menggunakan cahaya maser-hidrogen
dilepaskan menggunakan roket Vessot-Levine. Frekuensi jam ini dibandingkan
dengan frekuensi yang terdapat di bumi menunjukkan perbedaan yang sesuai
dengan prediksi teori relativitas umum Einstein.
2. Relativitas Umum
Relativitas umum adalah sebuah teori gravitasi yang dikembangkan oleh
Einstein pada tahun 1907–1915. Einstein pertama kali mengajukan bahwa
ruang-waktu dapat melengkung. Seperti dikemukakan sebelumnya tentang
relativitas khusus, ruang dan waktu adalah medan empat dimensi, tiga dimensi
berasal dari ruang dan satu dimensi berasal dari waktu. Bentuk susunan
anyaman ruang dan waktu ini sangat dipengaruhi oleh distribusi massa atau
energi yang berada di dalam medan empat dimensi ini. Benda angkasa seperti
matahari akan melekukkan medan ini. Efek lekukannya bisa dibayangkan
seperti lekukkan permukaan kasur karet yang disebabkan oleh bola boling di
atasnya. Gambaran lekukan kasur dua dimensi ini hanyalah untuk
menyederhanakan gambaran lekukan empat dimensi yang sulit dibayangkan.
Fenomena ini lebih dikenal sebagai warped space time atau ruang-waktu yang
terlekuk. Menurut teori relativitas umum: ”ruang angkasa adalah anyaman
medan ruang-waktu dan benda langit bermassa dapat melengkungkan ruang-
waktu mengikuti benda langit tersebut”.
Perhatikan gambar di samping!
Dari kiri ke kanan adalah matahari,
bintang katai dan lubang hitam.
Walaupun matahari lebih besar
ukurannya daripada bintang katai,
tetapi lekukan ruang oleh bintang
katai lebih besar sehingga dapat
disimpulkan massa bintang katai
lebih besar daripada matahari.
Massa yang besar akan mengakibat-
kan distorsi atau pelengkungan Gambar Peta langit dalam konsep relativitas
ruang dan waktu lebih besar.
Beberapa konsekuensi dari relativitas umum sebagai berikut.
a. Jam berjalan lebih lambat dalam sumur gravitasi yang lebih dalam. Hal ini
disebut dilatasi waktu gravitasi.
b. Presesi orbit dengan cara tak terduga dalam teori gravitasi Newton. (Hal
ini telah diamati dalam orbit Merkurius dan pulsar biner).
c. Sinar cahaya melengkung di hadapan medan gravitasi.

150 Relativitas
d. Massa berputar ”menyeret sepanjang” ruang-waktu, fenomena yang
disebut frame-dragging.
e. Alam semesta sedang berkembang, dan bagian-bagian yang jauh dari itu
bergerak menjauhi kita lebih cepat dari kecepatan cahaya.
Beberapa pembuktian relativitas umum
a. Melengkungnya Lintasan Cahaya oleh Medan Gravitasi
Cahaya yang berasal dari bintang yang sangat jauh dan terdeteksi
oleh teleskop di permukaan bumi mungkin mengalami fenomena ini.
Apalagi ketika cahaya itu melintas berdekatan dengan matahari. Gravitasi
matahari yang cukup besar oleh Einstein diprediksikan membelokkan
cahaya sejauh 1,75 detik arc. Satu detik arc sama dengan satu per per tiga
ribu enam ratus derajat. Di antara tahun 1969 sampai 1975 sebanyak dua
belas pengamatan dilakukan menggunakan gelombang radio dan
menghasilkan pengukuran dengan ketelitian satu persen dibanding
dengan prediksi Einstein.
b. Gerak Presisi Perihelion Planet Merkuri
Sesuai dengan hukum gerak dan teori gravitasi universal Newton,
setiap planet akan bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan orbit
elips. Posisi terdekat dan terjauh sebuah planet dari matahari dalam
lintasan tersebut masing-masing dikenal sebagai perihelion dan apehelion.
Jika hanya satu planet yang mengelilingi matahari, lintasan elips tadi tidak
akan berubah. Akan tetapi karena ada lebih dari satu planet dalam tata
surya, planet-planet lain juga memberikan pengaruh gravitasinya yang
relatif kecil kepada salah satu planet. Akibatnya orbit sebuah planet dalam
tata surya kita tidaklah statis melainkan bergerak berputar (berpresisi)
terhadap Matahari.
Dari pengamatan yang dilakukan bertahun-tahun, titik perihelion
planet merkuri mengalami total presisi sejauh 574 arc detik setiap satu
abad. Namun, teori gravitasi Newton hanya memberikan 531 arc detik. Itu
berarti masih ada perbedaan sebanyak 43 arc detik. Tidak sedikit alasan
yang diajukan untuk menjelaskan angka 43 arc detik ini, tetapi tidak ada
yang berhasil menyempurnakan prediksi dengan teori gravitasi Newton
ini. Namun dengan teori gravitasinya, Einstein sanggup menjelaskan
perbedaan 43 arc detik dan dengan demikian menghasilkan angka yang
sesuai dengan data astronomi lapangan.
3. Pergeseran Warna Merah
Ketika seberkas sinar kehilangan sebagian energi, panjang gelombangnya
berubah menjadi lebih panjang sehingga mengakibatkan warna cahaya tersebut
akan bergeser ke arah warna merah. Fenomena ini disebut pergeseran warna
merah akibat medan gravitasi.
Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Buku Guru Fisika Kelas XII 151


I. Penilaian
Tabel 7.2 Teknik dan Bentuk Instrumen
No. Peruntukan Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Keterangan

1. Kompetensi Sikap Pengamatan Sikap Penilaian Sikap Format 1–5


Spiritual dan Sikap
Sosial

2. KD 3.6 dan KD 4.6 Tes Unjuk Kerja Penilaian Unjuk Kerja Format 6–8
dan Rubrik

3. KD 3.6 Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda dan Lembar Evaluasi/


Uraian Ulangan Harian

4. Kumpulan Tugas Portofolio Panduan Penyusunan Lembar Penilaian


Mandiri dan Laporan Portofolio Portofolio
Kegiatan

J. Rangkuman
1. Materi-materi yang diajarkan dalam Bab Relativitas menuntut siswa mampu
mengubah pandangan fenomena fisika secara klasik. Guru harus berhasil
memberikan prespektif yang baru bahwa fenomena di alam semesta dapat
diselesaikan dengan konsep relativitas.
2. Kegiatan-kegiatan dalam Bab Relativitas adalah sarana visualisasi bagi siswa
sehingga membantu siswa memahami konsep baru yang jauh dari prinsip-prinsip
klasik.

152 Relativitas
Materi yang Dipelajari
• Konsep Foton
• Efek Fotolistrik
• Sinar X
• Efek Compton

Menyajikan hasil analisis data tentang


Memahami fenomena efek fotolistrik, efek
penerapan efek fotolistrik dan sinar X dalam
Compton, dan sinar X dalam kehidupan
kehidupan sehari-hari
sehari-hari

• Menjelaskan prinsip kerja printer laser. • Melakukan studi eksplorasi tentang radiasi
• Menjelaskan prinsip kerja sensor cahaya, benda hitam.
sel surya, dan mesin fotokopi. • Melakukan studi eksplorasi efek fotolistrik.
• Mendiskusikan penerapan sinar X dalam • Melakukan studi eksplorasi penggunaan
kehidupan manusia. sinar X.

Memahami permasalahan yang berhubungan dengan konsep dan fenomena


kuantum beserta penerapannya.

A. Pendahuluan
Fisika kuantum menjelaskan fenomena fisika berskala kecil seperti radiasi dan
interaksi radiasi dengan materi. Dalam bab ini terdiri atas konsep foton, efek fotolistrik,
dan sinar X. Subbab pertama membahas tentang radiasi benda hitam, hukum Pergeseran
Wien, dan teori Kuantum Planck. Sementara itu, pada subbab kedua membahas konsep
efek fotolistrik dan penerapan efek fotolistrik. Adapun subbab ketiga membahas
tentang sinar X dan efek Compton.
Foton diaplikasikan pada laser, sedangkan sinar X diaplikasikan untuk bidang
kesehatan khususnya pemeriksaan kondisi tulang. Ketika radiografer menembakkan
sinar X akan diperoleh hasil foto rontgen. Hasil foto rontgen tersebut dianalisis dokter
untuk mengetahui kondisi tulang. Padahal tulang di dalam tubuh kita tidak dapat
dilihat mata secara langsung. Dengan menggunakan bantuan sinar X, seseorang dapat
melihat kondisi tulang. Pada proses pembelajaran, siswa diharapkan bersikap jujur
dalam mendeskripsikan hasil pengamatan, bertanggung jawab, berkomunikasi
dengan baik saat menyampaikan kesimpulan, dan disiplin dalam melakukan kegiatan.

Buku Guru Fisika Kelas XII 153


Dengan mengikuti berbagai kegiatan, siswa diharapkan memiliki rasa ingin tahu,
kreatif, dan inovatif.
Dalam bab ini menyajikan beberapa materi yang membantu siswa menemukan
konsep sesuai KD 3 dan KD 4. Pada KD 3 siswa diharapkan memahami fenomena efek
fotolistrik dan sinar X dalam kehidupan sehari-hari. Adapun KD 4 siswa diharapkan
menyajikan hasil analisis data tentang efek fotolistrik dan sinar X dalam kehidupan
sehari-hari.

B. KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian


Tabel 8.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian

Cara Pencapaian
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

3.8 Menganalisis secara kuali- • Dicapai melalui kegiatan • Menjelaskan konsep foton.
tatif gejala kuantum yang pembelajaran di labora- • Menjelaskan fenomena
mencakup sifat radiasi torium, di kelas, dan di luar efek fotolistrik beserta
benda hitam, efek fotolistrik, kelas melalui kegiatan Mari aplikasinya.
efek Compton, dan sinar X Bereksplorasi dan Tugas • Menjelaskan terjadinya
dalam kehidupan sehari- Mandiri sehingga peserta sinar X.
hari. didik mampu memahami
tentang fenomena kuantum.

4.8 Menyajikan laporan tertulis • Dicapai dengan melakukan Menyajikan laporan hasil
dari berbagai sumber kegiatan Mari Bereksplorasi pengamatan dari kegiatan
tentang penerapan efek dan Tugas Proyek. yang berhubungan dengan
fotolistrik, efek Compton, penerapan efek fotolistrik dan
dan sinar X dalam sinar X dalam kehidupan
kehidupan sehari-hari. sehari-hari.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. menjelaskan konsep foton dan fenomena efek fotolistrik dengan melakukan
kegiatan eksplorasi efek fotolistrik;
2. menjelaskan aplikasi dari fenomena efek fotolistrik dengan mengerjakan tugas yang
berhubungan penerapan efek fotolistrik dalam kehidupan manusia;
3. menjelaskan terjadinya sinar X dengan melakukan kegiatan eksplorasi tentang
penggunaan sinar X.

D. Materi Pembelajaran
1. Konsep Foton
2. Efek Fotolistrik
3. Sinar X dan Efek Compton

154 Konsep dan Fenomena Kuantum


E. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar
1. Alat dan Bahan
Seperangkat alat presentasi
2. Media Pembelajaran
a. Gambar
b. Benda-benda sekitar
c. Video
3. Sumber Belajar
a. Fisika untuk Sains dan Teknik, bab Pengenalan Fisika Kuantum, oleh
Raymond A. Serway dan John W. Jewett, Jr.
b. Fisika Mengungkap Fenomena Alam, bab Radiasi Benda Hitam, oleh
Hartanto dan Reza Widya Sastra.
c. Fisika XII untuk SMA/MA, bab Radiasi Benda Hitam dan Atom, oleh Edi
Istiyono.

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan
Scientific Approach
2. Model Pembelajaran
a. Inquiry
b. Discovery
c. Problem Based Learning
d. Project Based Learning
3. Metode Pembelajaran
a. Diskusi
b. Tanya Jawab
c. Pemberian Tugas dan Resitasi
d. Proyek
e. Latihan

G. Kegiatan Belajar Mengajar


1. Pertemuan I (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan pertama bertujuan membantu siswa memahami konsep foton.
Materi yang dipelajari seperti radiasi benda hitam, pergeseran Wien, dan teori
kuantum Planck. Guru menyiapkan gambar-gambar, video, kain, LCD
proyektor, dan laptop untuk membantu proses pembelajaran.
Dalam pertemuan ini siswa diajak melakukan kegiatan seperti Mari
Bereksplorasi: Radiasi Benda Hitam, melakukan Tugas Mandiri, dan
mendiskusikan kegiatan Bertindak Kreatif.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning, Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, serta Pemberian Tugas dan
Resitasi

Buku Guru Fisika Kelas XII 155


3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru meminta siswa untuk melihat gambar apersepsi di buku
siswa kemudian guru memberikan pertanyaan berdasarkan gambar
tersebut. Sebagai kegiatan pendahuluan, guru menjelaskan maksud
dari pertemuan pertama yaitu memahami konsep foton.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa diajak melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Radiasi
Benda Hitam. Guru meminta siswa untuk menjawab berbagai
pertanyaan dalam kegiatan tersebut. Hasil yang diperoleh
dipresentasikan serta didiskusikan dengan teman satu kelas.
(a) Mengamati
Mengamati peristiwa sehari-hari yang berhubungan dengan
radiasi benda hitam.
(b) Menanya
Menanyakan faktor-faktor yang memengaruhi radiasi suatu
benda.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan faktor-faktor yang memengaruhi radiasi
suatu benda.
(d) Mengasosiasi
Menyimpulkan faktor-faktor yang memengaruhi radiasi
suatu benda.
(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan yang dituliskan dalam kertas A4 berisi
tentang konsep radiasi benda hitam serta faktor-faktor yang
memengaruhi radiasi suatu benda. Laporan tersebut
dituliskan dalam kertas A4 dalam bentuk resume dan
dipresentasikan didepan kelas.
Catatan: Dalam kegiatan ini, siswa diharapkan saling bekerja
sama mendiskusikan faktor-faktor yang memengaruhi radiasi
benda. Selain itu, siswa diharapkan berani mengungkapkan
pendapat di depan kelas. Data yang diharapkan dalam kegiatan
ini berupa salah satu faktor yang memengaruhi radiasi benda
hitam.
(2) Guru mengajak siswa berdiskusi tentang radiasi benda hitam,
hukum pergeseran Wien, dan teori Kuantum Planck.
(3) Guru mengajak siswa membahas kegiatan Bertindak Kreatif.
Dalam kegiatan ini, siswa diajak berpikir kritis menyelesaikan
serta menjawab berbagai permasalahan pada kegiatan tersebut.
Melalui kegiatan ini, siswa akan mengetahui konsep
pemanfaatan sensor cahaya yang dimanfaatkan dalam
kehidupan manusia.
(4) Guru membahas contoh soal yang berhubungan dengan
permasalahan dalam konsep foton.

156 Konsep dan Fenomena Kuantum


c) Kegiatan Penutup
Guru meminta siswa untuk mengerjakan kegiatan Tugas Mandiri:
Printer Laser dan Review subbab A untuk dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya. Selain itu, guru memberitahukan kepada
siswa untuk mengerjakan Tugas Proyek secara berkelompok yang
dikumpulkan pada pertemuan keempat. Guru mengingatkan siswa
untuk mempelajari subbab selanjutnya yaitu efek fotolistrik.
c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksplorasi: Radiasi Benda Hitam
Ketika seseorang menjemur pakaian basah dengan jenis sama yang
berwarna cerah dan berwarna gelap, pakaian berwarna gelap akan
cepat kering dibandingkan pakaian yang berwarna cerah. Hal ini
disebabkan pakaian yang berwarna gelap lebih cepat menyerap kalor
dibandingkan pakaian yang berwarna cerah. Dengan demikian, pakaian
basah berwarna gelap lebih cepat kering.
2) Bertindak Kreatif
Sensor cahaya dapat dibuat peralatan untuk mengatasi permasalahan
listrik padam. Miniatur alat dibuat dengan menghubungkan sensor cahaya
dengan akumulator. Sensor cahaya akan menangkap cahaya dari sinar
matahari. Sinar matahari yang ditangkap diubah menjadi besaran listrik
dan disimpan dalam akumulator. Selanjutnya, arus listrik dialirkan dari
akumulator menuju trafo step up supaya dapat menaikkan tegangan listrik
dan digunakan untuk keperluan sehari-hari.
2. Pertemuan II (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan kedua bertujuan untuk mengetahui konsep efek fotolistrik
dan mengetahui penerapan efek fotolistrik. Peralatan yang harus disiapkan
antara lain gambar-gambar, video, LCD proyektor, dan laptop.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery, Inquiry, Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Pemberian Tugas dan Resitasi, Diskusi, Tanya
Jawab, serta Latihan
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru meminta siswa mengumpulkan Tugas Mandiri: Printer
Laser dan Review subbab A. Guru menunjuk beberapa siswa untuk
mengerjakan soal Review subbab A. Kegiatan selanjutnya yaitu guru
menanyakan pemahaman siswa tentang efek fotolistrik.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru mengajak siswa untuk mengerjakan kegiatan Mari
Bereksplorasi: Efek Fotolistrik. Guru mengingatkan siswa untuk
memperhatikan berbagai kejadian melalui situs tersebut. Guru
mengingatkan siswa untuk bekerja sama dengan teman satu
kelompoknya. Hasilnya dikumpulkan dalam bentuk resume
hasil laporan.

Buku Guru Fisika Kelas XII 157


(a) Mengamati
Mencari informasi yang berhubungan dengan efek fotolistrik.
Informasi tersebut dapat diperoleh dari buku, jurnal, atau
internet.
(b) Menanya
Menanyakan faktor-faktor yang memengaruhi peristiwa efek
fotolistrik.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan faktor-faktor yang memengaruhi peristiwa efek
fotolistrik.
(d) Mengasosiasi
Menyimpulkan faktor-faktor yang memengaruhi peristiwa efek
fotolistrik.
(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan yang ditulis dalam bentuk resume dan
mempresentasikannya di depan kelas. Hasil laporan tersebut
dikumpulkan kepada Bapak/Ibu Guru.
Catatan: Dalam kegiatan ini siswa diharapkan memahami peristiwa
efek fotolistrik. Selain itu, siswa diharapkan berani mengungkapkan
pendapat di depan kelas. Metode pengajaran alternatif yang dapat
dilakukan guru, yaitu penggunaan gambar atau video untuk
ditunjukkan kepada siswa. Data-data yang diharapkan melalui
kegiatan ini, yaitu mengetahui faktor-faktor terjadinya peristiwa
efek fotolistrik.
(2) Guru menjelaskan materi efek fotolistrik. Guru mengajak siswa aktif
berdiskusi mengenai efek fotolistrik.
(3) Guru mengajak siswa untuk membahas kegiatan Bertindak Kreatif.
Dalam kegiatan ini, siswa diajak berpikir kritis untuk menyelesaikan
berbagai permasalahan dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini juga
memberikan wawasan kepada siswa untuk mengetahui penerapan
sel surya yang dapat diterapkan dalam kehidupannya.
(4) Guru mengajak siswa mempelajari contoh soal subbab efek
fotolistrik.
c) Kegiatan Penutup
Sebagai kegiatan penutup, guru meminta siswa menyelesaikan
Tugas Mandiri: Aplikasi Efek Fotolistrik dan Review subbab B yang
dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Printer Laser
Laser merupakan penerapan konsep foton. Pada dasarnya laser dibuat
dalam tabung lucutan listrik seperti tabung lucutan lampu neon. Dalam
tabung laser diisikan gas tertentu. Contoh laser helium neon yang diisi 15%
gas helium dan 85% gas neon. Laser dihasilkan melalui proses relaksasi
elektron. Pada proses ini sejumlah foton dilepaskan. Emisi yang dihasilkan
laser terjadi secara teratur. Salah satu penerapan laser yaitu printer laser.
Printer laser digunakan untuk mencetak pada seperangkat komputer yang
menggunakan teknologi diode cahaya. Laser pada printer mengeluarkan
sinar yang sangat kecil dan melewati photoreceptor drum untuk membentuk
tulisan atau gambar seperti data yang dikirim komputer.
158 Konsep dan Fenomena Kuantum
2) Review Subbab A
n
1. t
≈ 9,99 × 1019
2. Laser dihasilkan dari proses relaksasi elektron. Pada proses ini
sejumlah foton akan dilepaskan. Hal ini yang membedakan dengan
cahaya senter. Emisi pada laser terjadi secara teratur sedangkan
emisi pada lampu senter terjadi secara acak. Cahaya laser akan
dipancarkan atom ketika elektron yang tereksitasi jatuh ke tingkat
yang lebih rendah. Cahaya akan terpancar ketika elektron
tereksitasi. Gelombang cahaya yang dihasilkan merupakan
gelombang cahaya yang tidak koheren. Hal itu disebabkan elektron-
elektron tidak jatuh dalam waktu yang bersamaan. Jika atom
diberikan rangsangan akan menghasilkan cahaya yang koheren dan
memiliki intensitas sangat besar sehingga terbentuklah laser.
3. Elektron yang terpancar menyatakan adanya energi kinetik pada
elektron tersebut. Energi kinetik adalah selisih antara energi partikel
cahaya dengan energi ambang logam. Energi kinetik terjadi karena
dalam peristiwa efek fotolistrik, energi partikel cahaya lebih besar
dibandingkan energi ambang logam.
3) Mari Bereksplorasi
Efek fotolistrik merupakan peristiwa terlepasnya elektron dari suatu
permukaan logam yang diradiasikan cahaya berfrekuensi tinggi. Pada
peristiwa efek fotolistik, elektron akan terlepas jika memiliki energi yang
lebih besar dibandingkan energi diamnya. Cahaya yang menyinari
logam akan memengaruhi banyaknya elektron yang bergerak dan anoda
ke katoda. Semakin cerah cahaya yang menyinari lempeng logam maka
semakin banyak elektron yang bergerak. Tegangan baterai jika
diperbesar menyebabkan elektron yang bergerak menuju katoda
menurun.
4) Bertindak Kreatif
Sel surya banyak diaplikasikan dalam berbagai peralatan seperti
pembangkit listrik, kalkulator, dan hiasan mobil. Sel surya dapat dibuat
inovasi untuk charger baterai.
3. Pertemuan III (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pada pertemuan ketiga, guru mengajak siswa untuk membahas tentang
efek Compton dan sinar X. Pertemuan ketiga bertujuan mengetahui konsep
sinar X dan penerapan sinar X dalam kehidupan. Dalam pertemuan ketiga,
siswa diajak mempelajari Mari Bereksplorasi: Penggunaan Sinar X,
mendiskusikan tentang sinar X serta penerapannya, dan membahas
Bertindak Kreatif. Adapun hal-hal yang harus disiapkan oleh guru berupa
gambar penerapan sinar X dan materi tentang sinar X.

Buku Guru Fisika Kelas XII 159


b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Pemberian Tugas dan Resitasi, Latihan, Diskusi,
serta Tanya Jawab
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru meminta siswa mengumpulkan Tugas Mandiri: Aplikasi
Efek Fotolistrik dan Review subbab B. Guru menunjuk beberapa
siswa untuk mengerjakan kegiatan Review subbab kedua. Adapun
kegiatan lainnya yaitu guru menanyakan pemahaman siswa
tentang sinar X.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru mengajak siswa untuk mengerjakan kegiatan Mari
Bereksplorasi: Penggunaan Sinar X. Guru memberitahukan
kepada siswa bahwa terdapat gambar alat rontgen dan gambar
alat scan barang di bandara. Guru mengingatkan siswa untuk
mengamati secara cermat gambar tersebut serta meminta siswa
melakukan studi literatur tentang gambar-gambar tersebut.
Guru tidak lupa untuk mengingatkan siswa supaya saling
bekerja sama satu sama lain dan meminta siswa untuk
membuat laporan hasil diskusi. Adapun laporan hasil diskusi
tersebut dipresentasikan pada pertemuan keempat.
(a) Mengamati
Mengamati gambar yang berhubungan dengan peralatan
penggunaan sinar X.
(b) Menanya
Menanyakan prinsip kerja peralatan yang menerapkan
sinar X.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan peristiwa yang berhubungan dengan
peristiwa serta peralatan yang menerapkan prinsip sinar
X.
(d) Mengasosiasi
Menyimpulkan peristiwa pada gambar dan peralatan
yang berhubungan dengan penerapan sinar X.
(e) Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan
menuliskan hasilnya dalam bentuk laporan.
Catatan: Dalam kegiatan ini, siswa diharapkan aktif dalam
berdiskusi dan memberanikan diri mengungkapkan
pendapatnya di depan kelas. Metode alternatif yang dapat
dilakukan guru ketika mengajar yaitu memperlihatkan video,
berkunjung ke tempatnya, atau menceritakan langsung kepada
siswa. Data yang diharapkan berupa prinsip kerja peralatan
yang menggunakan sinar X.

160 Konsep dan Fenomena Kuantum


(2) Guru berdiskusi dengan siswa tentang sinar X. Guru mengajak
siswa aktif dalam berdiskusi dengan cara menanyakan berbagai
konsep tentang sinar X.
(3) Guru mengajak siswa untuk membahas contoh soal subbab C
dengan tujuan memberikan gambaran siswa tentang
permasalahan ataupun persoalan yang berhubungan dengan
sinar X.
(4) Guru mengajak siswa berfikir kegiatan Bertindak Kreatif. Guru
menanyakan permasalahan sesuai kegiatan tersebut dan
meminta siswa memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
Hasil yang diharapkan yaitu siswa memikirkan cara
pengurangan dampak radiasi terhadap tubuh.
c) Kegiatan Penutup
Sebagai kegiatan penutup, guru meminta siswa menyelesaikan
Review subbab C dan mengerjakan soal Evaluasi yang dikumpulkan
pada pertemuan selanjutnya.
c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Aplikasi Efek Fotolistrik
Sensor cahaya, sel surya, dan mesin fotokopi merupakan penerapan
efek fotolistrik. Sensor cahaya memiliki prinsip mengubah energi cahaya
menjadi energi listrik melalui efek fotolistrik internal. Dalam sensor
cahaya, cahaya akan memisahkan elektron dan hole. Kelebihan elektron
di satu sisi dan kelebihan hole di sisi lain akan menimbulkan beda
potensial yang dapat dialirkan menjadi beban dan menghasilkan
potensial listrik. Sementara itu, sel surya memiliki prinsip yang sama
dengan sensor cahaya. Sebuah sel surya adalah alat yang mengubah
energi sinar matahari menjadi energi listrik. Prinsip kerja sel surya yaitu
cahaya yang jatuh pada sel surya menghasilkan elektron dan hole.
Selanjutnya elektron dan hole mengalir membentuk arus listrik sehingga
digunakan untuk keperluan listrik. Adapun mesin fotokopi juga
termasuk penerapan efek fotolistrik. Cahaya terang yang dihasilkan
mesin fotokopi dihasilkan oleh lampu expose yang menyinari dokumen
yang diletakkan di atas kaca dengan posisi terbalik. Dokumen gambar
akan dipantulkan melalui lensa dan diarahkan kembali ke arah tabung
drum. Tabung drum adalah silinder dari bahan aluminium yang dilapisi
selenium dan sangat sensitif terhadap cahaya. Gambar yang terang pada
permukaan drum akan mengakibatkan elektron-elektron muncul.
Gambar yang terang menetralkan ion-ion positif yang dihasilkan oleh
kawat pijar sehingga permukaan terang tidak ada elektron. Sementara
itu, permukaan yang gelap tidak akan mengalami perubahan muatan
dan tetap bermuatan positif. Tegangan DC yang diberikan pada kawat
pijar menyebabkan drum tetap bermuatan positif. Selanjutnya, kertas
dijadikan bermuatan positif melalui kawat pijar. Kertas dilewatkan pada
tabung drum ketika tabung drum berputar. Serbuk hitam (toner) yang
bermuatan negatif akan menempel pada kertas karena adanya gaya
tarik menarik antara muatan yang berbeda. Kertas dilewatkan dua buah
rol pemanas bertekanan besar sehingga serbuk hitam menempel kuat
pada kertas.

Buku Guru Fisika Kelas XII 161


2) Review Subbab B
1. V = 0,663 volt
2. Ek = 4,42 × 10–19 joule
3. Elektron yang terpancar menyatakan adanya energi kinetik pada
elektron tersebut. Energi kinetik adalah selisih antara energi partikel
cahaya dengan energi ambang logam. Energi kinetik terjadi karena
dalam peristiwa efek fotolistrik, energi partikel cahaya lebih besar
dibandingkan energi ambang logam.
3) Mari Bereksplorasi: Penggunaan Sinar X
Berdasarkan gambar, sinar X dapat diaplikasikan dalam alat
rontgen dan alat scan di bandara. Alat rontgen digunakan oleh ahli
medis untuk melihat kondisi bagian dalam tubuh pasien. Alat rontgen
menggunakan sinar X sebagai pemantul cahayanya. Untuk memotret
bagian dalam tubuh, seseorang di antara tempat penyimpanan film dan
tabung pemancaran sinar X. Sinar X akan menembus kulit dan bagian
tubuh yang lain selain tulang. Akibatnya, foto yang akan terlihat hanya
bagian tulang saja. Sementara itu, prinsip kerja alat scan di bandara yaitu
barang yang akan diperiksa masuk kedalam tunel sistem pemeriksaan
melalui conveyor belt. Barang-barang tersebut akan dideteksi oleh
sejumlah light barrier saat barang masuk ke tunel. Sensor pendeteksi
barang mengirimkan sinyal untuk pengaktifan sinar X. Sinar X akan
menembus barang yang berada di atas conveyor belt. Sinar yang
dipancarkan akan diterima oleh detektor dan dikumpulkan per bagian
dan ditampilkan dalam layar monitor.
4) Bertindak Kreatif Subbab B
Seorang operator sinar X seringkali bersinggungan dengan sinar X.
Padahal sinar X yang terkena dalam tubuh sangat berbahaya bagi manusia.
Cara untuk mengurangi dampak radiasi dalam tubuh operator sinar X
adalah menggunakan baju yang didesain khusus untuk operator sinar X.
Selain itu, untuk mengurangi dampak radiasi sinar X dapat dilakukan
dengan pengaturan penyinaran saat pemeriksaan serta melakukan
kegiatan pemeriksaan dengan letak jauh dari pasien.
4. Pertemuan IV (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pada pertemuan keempat guru mengajak siswa untuk membahas Tugas
Proyek, Review subbab C, dan mengerjakan soal-soal Evaluasi. Adapun hal-
hal yang harus dipersiapkan dalam pertemuan keempat yaitu jawaban dari
soal Review subbab C dan jawaban soal Evaluasi.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Project Based Learning, Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Proyek dan Latihan
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan Tugas Proyek dan
menjelaskan hasil Tugas Proyek beserta kendalanya. Adapun siswa

162 Konsep dan Fenomena Kuantum


lain diizinkan untuk mengajukan pertanyaan secara santun serta
mendiskusikan untuk bertukar pikiran tentang Tugas Proyek yang
telah dikerjakan.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru meminta beberapa siswa mengerjakan soal Review subbab C.
(2) Guru mengajak siswa membahas soal Evaluasi dan meminta
beberapa siswa untuk mengerjakan soal Evalusi di depan kelas.
c) Kegiatan Penutup
Sebagai kegiatan penutup, guru beserta siswa mengulas
kembali serta menyimpulkan berbagai hal yang berhubungan
dengan konsep dan fenomena kuantum.
c. Kunci Jawaban
1) Review Subbab C
1. ΔV ≈ 1,243 × 103 volt
2. λ = 2,49 Å
3. Berbagai gelombang elektromagnetik jika teradiasi pada tubuh
manusia dalam jumlah banyak akan memberikan pengaruh bagi
tubuh manusia. Tetapi waktu terjadinya kerusakan memiliki
perbedaan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan energi yang
dipancarkan dan lamanya penyinaran pada tubuh manusia.
3) Evaluasi
Pilihan Ganda
1. d 6. a
2. b 7. c
3. e 8. c
4. c 9. e
5. a 10. d
Uraian
c c
1. E = nh λ = Pt = nh λ

(5)(6, 63 × 10 −34 Js)(3 × 108 m/s)


P= (6, 6 × 10 −7 m)(1 × 10 −1 s)
= 15,07 × 10–18 watt

⎛1 1⎞

3.
EA
=
nhc( 1
λA
1
− λ′
A
) = ⎜⎝ −λ⎟
λ
2 ⎠
=
1
EB
nhc (
1
λB
1
− λ′
B
) ⎛⎜ 1 1⎞
λ − λ⎟
4
⎝5 ⎠
EB = 4E
5. Berdasarkan spektrum kontinu bremsstrahlung terlihat bahwa
panjang gelombang minimum logam L1 dan logam L2 berbeda
sehingga dapat dikatakan besar tegangan pemercepat (V) yang
dipakai berbeda. Berdasarkan panjang gelombang minimum λmin
logam L1 < λmin logam L2 sehingga V1 dan V2 ditunjukkan dalam
gambar berikut.

Buku Guru Fisika Kelas XII 163


I


L1

L2

λmin 2
λ
λmin 1

Panjang gelombang K b dan K a untuk logam L 1 dan logam L 2


menunjukkan kesamaan sehingga kedua jenis logam yang menjadi
target pada tabung sinar X sama.
7. Fungsi kerja logam = 5 eV= Joule
hc (6, 63 × 10 −34 Js)(3 × 108 m/s)
Energi foton= λ = (3, 3 × 10 −7 )
= 6,02 × 10–19 Js
Energi foton bernilai lebih kecil dibandingkan fungsi kerja sehingga
elektron tidak bisa terlepas dari permukaan logam.
9. Efek fotolistrik dituliskan dalam persamaan berikut.
c c 1 λ0 − λ
Ek = E – W0 = hf – hf0 = h –h = hc( 1 – ) = hc( )
λ λ0 λ λ0 λ λ0
Efek fotolistrik tidak terjadi pada permukaan logam ketika disinari
dengan cahaya frekuensi tertentu disebabkan frekuensi yang diguna-
kan lebih kecil dibandingkan dengan frekuensi ambang atau
panjang gelombang cahaya yang digunakan lebih kecil
dibandingkan dengan panjang gelombang ambang. Oleh karena itu,
rancangan yang diperlukan supaya permukaan logam
menghasilkan efek fotolistrik:
a. frekuensi cahaya yang digunakan lebih besar daripada
frekuensi ambang (f > f0);
b. panjang gelombang yang digunakan lebih kecil dibandingkan
panjang gelombang ambang (λ < λ0).

H. Petunjuk Pengerjaan Proyek


1. Isi Proyek
Proyek ini bertujuan mengetahui penerapan sinar X dalam kehidupan manusia.
Cara untuk mengetahui penerapan sinar X melalui pengambilan foto pada instansi
yang berkaitan dengan sinar X. Dari foto tersebut, siswa membuat poster maupu
kliping sebagai tugas proyek.
2. Latar Belakang
Sinar X banyak diterapkan dalam kehidupan manusia. Contoh penerapan
tersebut seperti alat pemeriksaan rangka manusia, alat pemeriksaan di bandara,
alat pemeriksaan keamanan gedung pemerintahan, alat penyelidikan campuran
logam, dan pendeteksian adanya kecacatan dalam sambungan las logam. Banyak
orang yang tidak mengetahui penerapan dari sinar X. Oleh karena itu, dengan ilmu
pengetahuan yang diperoleh siswa serta kerja sama antara siswa dan pihak yang
berwenang, permasalahan tersebut dapat diselesaikan.

164 Konsep dan Fenomena Kuantum


3. Hasil yang Akan Dicapai
Hasil yang akan dicapai dari siswa adalah poster dan kliping yang dapat
dimanfaatkan sekolah maupun dihibahkan untuk perpustakaan daerah sehingga
banyak orang yang mengerti penerapan sinar X.
4. Cara Mengerjakan
Siswa mendatangi instansi-instansi yang menggunakan sinar X dan meminta
izin untuk melakukan pengamatan dalam instansi tersebut. Pihak sekolah sebaiknya
memberikan surat pengantar secara resmi supaya mempermudah jalannya
pengamatan. Ketika melakukan pengamatan, siswa sebaiknya meminta izin untuk
mengambil gambar untuk dijadikan poster dan kliping. Adapun gambar yang
diambil dapat dikomunikasikan dengan guru multimedia untuk pembuatan poster
yang baik. Selain itu siswa sebaiknya berkomunikasi dengan guru seni untuk
membuat kliping yang baik. Poster maupun kliping yang baik dapat digunakan
sebagai bahan bacaan di sekolah atau dihibahkan kepada perpustakaan daerah
supaya masyarakat umum dapat mengetahuinya.

I. Program Remedial dan Pengayaan


Setelah ulangan harian, guru menganalisis hasil tes siswa untuk mengetahui
ketercapaian KKM. Jika siswa belum mencapai nilai KKM, siswa diberikan remidiasi
berupa pembuatan makalah tentang konsep dan fenomena kuantum. Makalah tersebut
dapat diambil dari berbagai sumber seperti majalah, jurnal, ataupun internet. Sementara
itu, siswa yang mencapai nilai KKM diberikan Pengayaan seperti berikut.
Pesawat sinar X yang dioperasikan pada tegangan 20 kV menghasilkan spektrum
kontinu dengan salah satu panjang gelombang yang dihasilkan adalah 0,622 Å.
Hitunglah:
1. energi kinetik elektron setelah mengalami pengereman oleh inti atom;
2. laju akhir elektron.
(h = 6,62 × 10–34 Js, c = 3 × 108 m/s, m = 9,11 × 10–31 kg; dan e = 1,6 × 10–19 c)
Penyelesaian
Diketahui: V = 20 kV = 2 × 104 V
λ = 0,622 Å = 0,622 × 10–10 m
h = 6,62 × 10–34 Js
c = 3 × 108 m/s
m = 9,1 × 10–31 kg
e = 1,6 × 10–19 c
Ditanyakan: a. Ek
b. v
Jawab:
1. Sinar X yang mengalami spektrum kontinu berarti proses pembentukan sinar X
mengalami peristiwa bremstrahlung. Oleh karena itu, berlaku hukum Kekekalan
Energi dengan terjadi perubahan energi listrik menjadi energi cahaya dan energi
kinetik.
Ep = Efoton + Ek
listrik

hc
eV = λ + Ek

Buku Guru Fisika Kelas XII 165


hc
Ek = eV – λ

(6,62 × 10 −34 )(3 × 108 )


= (1,6 × 10–19)(2 × 104) – (0,622 × 10 −10 )
= 2 × 10–16 J
Jadi, energi kinetik elektron sebesar 2 × 10–16 J.
1
2. Ek = 2
mv2
1
(2 × 10–16) = 2
(9,11 × 10–31) v2

2(2 × 10 −16 )
v2 =
9,11 × 10 −31
v = 2,1 × 107 m/s
Jadi, laju akhir elektron sebesar 2,1 × 107 m/s.

J. Penilaian
Tabel 8.2 Penilaian Pembelajaran

No. Peruntukan Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Format Penilaian

1. Kompetensi Sikap Pengamatan sikap Penilaian Sikap Format 1–5


Spiritual dan Sikap
Sosial

2. KD 3.8 dan KD 4.8 Tes Unjuk Kerja Penilaian Tes Praktik dan Format 6–8
Tes Unjuk Kerja

3. KD 3.8 Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda dan Lembar Evaluasi/


Uraian Ulangan Harian

4. Kumpulan Tugas Portofolio Panduan Penyusunan Penilaian Portofolio


Mandiri dan Laporan Portofolio
Kegiatan

5. Hasil Tugas Proyek Proyek Penilaian Produk Format 10

K. Rangkuman
1. Materi tentang konsep dan fenomena kuantum menggunakan metode pembelajaran
Problem Based Learning, Project Based Learning, Discovery, dan Inquiry. Guru sebaiknya
memberikan buku alternatif lain untuk memperkaya pengetahuan siswa. Selain itu,
guru sebaiknya mengajak siswa untuk membuka website yang berhubungan dengan
konsep dan fenomena kuantum.
2. Hasil yang harus dicapai adalah siswa memahami permasalahan yang berhubungan
dengan konsep dan fenomena kuantum sekaligus penerapannya.

166 Konsep dan Fenomena Kuantum


Materi yang Dipelajari
• Mengenal Teknologi Digital
• Teknologi Telepon Seluler

Menjelaskan Teknologi Digital Menjelaskan Teknologi Telepon Seluler

• Mendiskusikan pengertian sistem digital • Mengamati perbedaan dua jenis ponsel


• Mendiskusikan teknologi transmisi data seluler
• Mengamati kapasitas penyimpanan flash • Menjelaskan transmisi data pada ponsel
disk. seluler

• Ekspolarasi teknologi digital dalam transmisi dan


penyimpanan data
• Mengamati materi yang terkait dengan teknologi digital,
transmisi data, dan penyimpanan data

A. Pendahuluan
Bab ke IX Teknologi Digital ini mempelajari materi yang terkait dengan sistem
digital dan penerapannya dalam kehidupan. Bab ini akan dimulai dengan
memperkenalkan pengertian dari konsep cara kerja digital kemudian masuk ke materi
tentang transmisi dan penyimpanan data. Secara ringkas dapat dijelaskan, bab ini
terdiri atas dua subbab. Subbab pertama berisi penjelasan mengenai sistem digital
sedangkan subbab kedua berisi mengenai cara kerja telepon seluler yang menjadi
salah satu teknologi penerapan digital saat ini.
Guru memberikan pelbagai contoh praktis yang terkait dengan penerapan
teknologi digital. Dalam buku ini, ditampilkan kandar kilat (flash disk) sebagai salah
satu alat yang mampu menyimpan data dan terkait erat dengan sistem digital. Tentu
bukan hanya kandar kilat yang menjadi contoh nyata dari penerapan teknologi digital.
Guru dapat mengambil contoh lain seperti cakram keras dan juga telepon seluler.
Dengan menampilkan diagram penerapan dari teknologi digital, siswa diharapkan
tertarik dan bersemangat untuk mempelajari bab ini.

Buku Guru Fisika Kelas XII 167


Siswa diharapkan memiliki sikap rasa ingin tahu, kreatif, dan inovatif. Selain
itu, dalam setiap kegiatan siswa diharapkan jujur dan objektif dalam menulis data,
teliti saat pengamatan, disiplin dalam mengerjakan tugas, bertanggung jawab, serta
berkomunikasi dengan baik saat mengungkapkan pendapat dan mengajukan
pertanyaan.
Pada bab ini disajikan beberapa materi yang membantu siswa untuk menemukan
konsep sesuai KI 3 dan KI 4. Pada KD 3.9 dan KD 4.9, siswa diharapkan dapat
menganalisis konsep tentang penyimpanan data.

B. KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian


Tabel 9.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian

Cara Pencapaian
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

3.9 Memahami konsep pe- • Dicapai melalui pembelajar- • Menjelaskan konsep tek-
nyimpanan dan transmisi an di dalam kelas maupun nologi digital.
data dalam bentuk analog di luar kelas dengan • Menjelaskan konsep trans-
dan digital serta pe- kegiatan belajar mengajar misi data secara digital.
nerapannya dalam maupun kegiatan seperti • Menjelaskan konsep pe-
teknologi informasi dan Mari Bereksplorasi, Tugas nyimpanan data digital.
komunikasi yang nyata Mandiri, Bertindak Kreatif • Menjelaskan konsep tekno-
dalam kehidupan sehari- dan Review. logi telepon seluler.
hari.

4.9 Menyajikan karya hasil pe- • Dicapai setelah melakukan Menyajikan hasil dan laporan
nelusuran informasi ten- pelbagai kegiatan seperti tentang pembuatan alat trans-
tang transmisi dan pe- Mari Bereksplorasi, Tugas misi sederhana.
nyimpanan data dalam Mandiri, Bertindak Kreatif,
bentuk analog dan digital dan Tugas Proyek.
serta penerapannya dalam
teknologi informasi dan
komunikasi (misalnya
poster banner).

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. menjelaskan konsep teknologi digital melalui aktivitas studi literatur untuk mengenal
teknologi digital;
2. menjelaskan konsep transmisi data dengan membandingkan beberapa alat untuk
mengenal konsep transmisi data;
3. menjelaskan konsep penyimpanan data dengan mengamati kapasitas flash disk;
4. menjelaskan konsep teknologi telepon seluler dengan membandingkan beberapa
fitur pada ponsel.

D. Materi Pembelajaran
1. Teknologi Digital dalam Transmisi dan Penyimpanan Data
2. Teknologi Telepon Seluler

168 Teknologi Digital


E. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar
1. Alat dan Bahan
a. Handphone pintar
b. Buku pelajaran
c. Flash disk
d. Handphone konvensional
e. Stopwatch atau jam digital
2. Media Pembelajaran
a. Gambar; foto televisi CRT (tabung) dan LED
b. Benda-benda di sekitar; telepon seluler, tablet
3. Sumber Belajar
a. Buku Taktis Menguasai Elektronika Digital oleh Rully Bramasti
b. Internet

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan
Scientific Approach
2. Model Pembelajaran
a. Problem Based Learning
b. Inquiry
c. Discovery
d. Project Based Learning
3. Metode Pembelajaran
a. Diskusi
b. Tanya Jawab
c. Pemberian Tugas dan Resitasi
d. Proyek
e. Demonstrasi

G. Kegiatan Belajar Mengajar


1. Pertemuan I (2 × 45 Menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan pertama dari materi Teknologi Digital diawali dengan
memperkenalkan benda yang terdapat bagian apersepsi. Apersepsi dalam awal
bab ini disajikan sebuah foto yang menampilkan sebuah Flash disk sebagai
salah contoh benda yang terkait dengan teknologi digital. Tujuan dari apersepsi
ini adalah mengenalkan kepada siswa tentang materi yang akan dibahas pada
Bab IX Teknologi Digital. Setelah menampilkan apersepsi sebagai pembuka
dalam penyampian materi, guru melanjutkan pelajaran dengan mengajak
siswa untuk melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi. Kegiatan ini bertujuan
agar siswa memahami konsep dasar dari teknologi digital melalui kegiatan
pengamatan. Guru dapat mengganti objek pengamatan dengan yang lain
dengan syarat tetap terkait dengan teknologi digital. Guru sebaiknya mengajak
siswa untuk melakukan kegiatan tersebut dengan sungguh-sungguh dan saling
bekerja sama dengan teman kelompoknya. Apabila siswa telah selesai

Buku Guru Fisika Kelas XII 169


melakukan kegiatan tersebut, siwa diminta untuk mendiskusikan serta
menuliskan hasilnya dalam bentuk resume di kertas. Hasil yang telah ditulis,
digunakan untuk bahan presentasi kelompok. Ketika melakukan presentasi,
guru sebaiknya mengajak siswa untuk menggunakan bahasa santun ketika
berpendapat dan mengajukan pertanyaan. Selain itu, guru sebaiknya
mengajarkan siswa untuk menghargai pendapat siswa lain dalam berdiskusi
bersama.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery, Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, dan Demonstrasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru menjelaskan tujuan dari mengenalkan apersepsi kepada
siswa. Selanjutnya, guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan
Mari Bereksplorasi: Mengenal Teknologi Digital. Tujuan kegiatan
ini adalah mengetahui penerapan teknologi digital dari benda-benda
yang dekat dengan siswa. Untuk melakukan kegiatan tersebut, guru
mengelompokkan siswa dengan jumlah sama rata. Guru menyiapkan
alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan kegiatan.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Mengenal
Teknologi Digital sesuai dengan prosedur kegiatan. Guru
sebaiknya mengajak siswa untuk saling bekerja sama dengan
teman satu kelompoknya.
(a) Mengamati
Mengamati kesamaan dan perbedaan kedua benda dalam
foto dalam memainkan musik. Jika memungkinkan, guru
dapat memberikan contoh langsung kepada siswa dengan
benda-benda nyata yaitu tape recorder dan juga gadget layar
sentuh seperti ponsel pintar atau tablet android.
(b) Menanya
Menanyakan nama dan aktivitas yang dilakukan kedua
benda dalam foto.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan kesamaan dan perbedaan kedua benda.
(d) Mengasosiasikan
Menyimpulkan hasil pengamatan terhadap kedua benda
dalam foto.
(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan serta mempresentasikan kegiatan Mari
Bereksplorasi.
Catatan: Dalam kegiatan ini siswa mampu membedakan
perbedaan teknologi yang ditampilkan. Kemampuan
membedakan ini menjadi poin penting untuk dapat memahami
arti penting perkembangan teknologi digital. Peralatan yang
digunakan dapat diganti siswa dengan kondisi.

170 Teknologi Digital


(2) Jika siswa selesai melakukan kegiatan sesuai prosedur, siswa
diminta untuk mendiskusikan berbagai permasalahan dalam
kegiatan. Guru mengarahkan siswa untuk bersikap terbuka dan
kritis dalam melakukan kegiatan diskusi. Guru mengawasi diskusi
kelompok dan melakukan penilaian sikap pada tiap-tiap siswa.
(3) Setelah melakukan kegiatan di atas guru memulai kegiatan belajar
mengajar dengan memberikan materi pelajaran mengenai teknologi
dan penerapan dalam transmisi data.
(5) Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Mengenal
Transmisi Data sesuai dengan prosedur kegiatan. Guru sebaiknya
mengajak siswa untuk saling bekerja sama dengan teman satu
kelompoknya.
(a) Mengamati
Mengamati dua smartphone dan fitur-fiturnya dalam proses
transmisi data. Jika kondisi tidak memungkinkan untuk
melakukan pengamatan secara kelompok, guru dapat
mendemonstrasikan kegiatan ini di depan kelas.
(b) Menanya
Menanyakan nama dan aktivitas yang dilakukan kedua benda
dalam foto.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan kesamaan dan perbedaan kedua benda.
(d) Mengasosiasikan
Menyimpulkan hasil pengamatan terhadap kedua benda dalam
foto.
(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan serta mempresentasikan hasil kegiatan Mari
Bereksplorasi.
Catatan: Aktivitas ini akan memberikan gambaran lebih detail
kepada siswa tentang proses transmisi data secara digital. Guru
dapat memilih metode paling sederhana seperti berkirim SMS.
(6) Lanjutkan dengan menjelaskan teknologi digital dalam proses
transmisi data.
c) Kegiatan Penutup
Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan mengulas kembali
materi yang dipelajari dan memberikan kesimpulan terhadap kegiatan
yang telah dilakukan. Mintalah siswa untuk mengerjakan Tugas Proyek
untuk dikumpulkan pada pertemuan ke empat.
c. Kunci Jawaban
1. Mari Bereksplorasi: Mengenal Teknologi Digital
a. Benda pertama tape recorder dan benda adalah tablet android dengan
alat pemutar musik digital.
b. Kedua benda tersebut dapat melakukan aktivitas sama yaitu memutar
suara baik berupa musik atau sejenisnya.
c. Perbedaan keduanya terletak pada teknologi yang dihasilkan. Teknologi
tape recorder masih berupa bersifat analog, sedangkan tablet android
bersifat digital.

Buku Guru Fisika Kelas XII 171


2. Mari Bereksplorasi: Mengenal Transimisi Data
a. Proses digitalisasi berlangsung dalam proses penyimpanan foto
menjadi data yang dapat disimpan dalam handphone dan proses
pengiriman ke handphone kedua.
b. Pengiriman data dengan model digital sangat efektif karena dapat
berlangsung dengan cepat dan mudah. Manfaatnya digitalisasi
transmisi data dapat diterapkan dalam pelbagai hal.

2. Pertemuan II (2 × 45 Menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan kedua akan membahas tentang materi teknologi digital dalam
proses penyimpanan data. Proses belajar dalam bagian ini dilengkapi dengan
kegiatan Mari Bereksplorasi: Mengamati Kapasitas Flash Disk. Kegiatan
ini diharapkan dapat memperdalam pemahaman siswa dalam mempelajari
materi penyimpanan data digital. Guru sebaiknya mengajak siswa untuk
melakukan kegiatan tersebut dengan sungguh-sungguh. Apabila siswa telah
selesai melakukan kegiatan tersebut, siswa diminta untuk menjawab
pertanyaan yang ada dalam kegiatan itu.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery, Inquiry, dan Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi dan Tanya Jawab
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan pengertian
penyimpan data digital. Guru menjelaskan contoh benda-benda yang
terkait dengan penyimpan data secara digital.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Mengamati
Kapasitas Flash Disk. Guru meminta siswa untuk menjawab
pertanyaan yang terkait dengan kegiatan tersebut.
(a) Mengamati
Mengamati sebuah flash disk dari segi bentuk dan juga
identitas kapasitasnya. Jika memungkinkan, guru dapat juga
melakukan aktivitas ini dengan hard disk portable atau
Compact Disc maupun Digital Video Disc.
(b) Menanya
Menanyakan kapasitas awal flash disk dan file yang ingin
dipindahkan.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan perubahan kapasitas flash disk setelah file
dipindahkan.
(d) Mengasosiasikan
Menyimpulkan manfaat dan keunggulan flash disk dalam
proses penyimpanan data.

172 Teknologi Digital


(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan serta mempresentasikan hasil kegiatan
Mari Bereksplorasi.
Catatan: Kegitan ini akan memberikan pengalaman menarik
untuk siswa terkait penerapan sistem digital dalam
penyimpanan data. Peralatan yang digunakan dapat beragam.
Jika tidak memungkinkan untuk menggunakan banyak alat,
usahakan untuk menggunakan peralatan yang paling mungkin.
(2) Guru menjelaskan pelbagai alat penyimpan data. Secara khusus
guru menjelaskan tentang cara kerja cakram keras.
(3) Ajak siswa menjawab permasalahan pada Bertindak Kreatif.
c) Kegiatan Penutup
Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan mengulas
kembali materi yang dipelajari dengan mengerjakan soal Review.
Berikan kesimpulan terhadap kegiatan yang telah dilakukan.
c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksplorasi: Mengamati Kapasitas Flash Disk
1. Kapasitas flash disk akan berkurang seiring penyimpanan data di
dalam.
2. Flash disk atau benda penyimpan data digital lainnya sangat
bermanfaat dalam proses penyimpanan data. Benda-benda seperti
buku dapat disederhanakan menjadi sebuah ebook atau file baca
tertentu sehingga lebih menghemat tempat dan energi untuk
membawanya.
2) Review Subbab A
1. Konsep pengkodean dalam sistem digital yaitu menggunakan
bilangan biner, 1 dan 0 dalam transmisi atau penyimpanan data.
2. Alat transmisi data mempunyai konsep berupa kemampuan
mengubah bentuk data manual menjadi data digital. Contohnya suara
akan diubah menjadi kode 1 dan 0 baru kemudian dilakukan proses
transmisi.
3. Alat penyimpan data akan mengkodekan data-data yang sebelumnya
bersifat manual menjadi kode biner, 1 dan 0 hingga kemudian mampu
disimpan dalam alat penyimpan digital seperti flash disk.
4. Komputasi awan mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
a. data yang telah disimpan dapat diakses dimanapun berada
ketika ada jaringan internet;
b. lebih murah dan mudah;
c. lebih praktis karena tidak melibatkan banyak peralatan.
5. MicroSD dan sejenisnya adalah salah satu bentuk alat simpan digi-
tal yang bersifat kecil dan menggunakan model penyimpan solid
yang tidak bergerak. Konsep pembuatan benda ini adalah membuat
alat simpan digital yang ringkas dan efisien.

Buku Guru Fisika Kelas XII 173


3) Bertindak Kreatif Subbab A
Menyimpan file digital dapat dilakukan secara online menggunakan
layanan cloud storage. Syarat yang harus dipenuhi untuk dapat
melakukan aktivitas ini adalah ketersediaan jaringan internet ketika
proses upload (unggah) atau proses download (unduh) sebuah file.

3. Pertemuan III (2 × 45 Menit)


a. Persiapan Mengajar
Pertemuan ketiga akan membahas subbab kedua. Guru mengajak siswa
untuk melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Mengamati Perbedaan Dua
Ponsel. Kegiatan ini bertujuan agar siswa memahami perkembangan
teknologi ponsel.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery dan Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Pemberian Tugas dan Resitasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru memulai pembelajaran dengan mengajak siswa
melakukan kegiatan dalam Mari Bereksplorasi: Mengamati
Perbedaan Dua Ponsel. Guru mempersiapkan semua peralatan
yang dibutuhkan dalam kegiatan ini terutama kedua jenis ponsel
yang digunakan dalam kegiatan.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Mengamati
Dua Jenis Ponsel sesuai dengan prosedur kegiatan. Guru
sebaiknya mengajak siswa untuk saling bekerja sama dengan
teman satu kelompoknya. Jika siswa selesai melakukan
kegiatan sesuai prosedur, siswa diminta untuk mendiskusikan
berbagai permasalahan dalam kegiatan. Guru mengawasi
diskusi kelompok dan melakukan penilaian sikap pada tiap-
tiap siswa.
(a) Mengamati
Mengamati fungsi dan fitur dari dua ponsel yang berbeda
teknologi. Jika kondisi tidak memungkinkan untuk
melakukan pengamatan secara kelompok, guru dapat
mendemonstrasikan kegiatan ini di depan kelas.
(b) Menanya
Menanyakan nama dan aktivitas yang dilakukan kedua
benda dalam foto.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan kesamaan dan perbedaan kedua benda.
(d) Mengasosiasikan
Menyimpulkan hasil pengamatan terhadap kedua benda
dalam foto.

174 Teknologi Digital


(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan serta mempresentasikan hasil kegiatan
Mari Bereksplorasi.
Catatan: Membedakan fitur dua ponsel akan memberikan
pengetahuan yang lebih mendalam kepada siswa dalam proses
memahami peran ditemukannya teknologi digital.
(2) Setelah melakukan kegiatan ini, guru mulai mengajarkan
materi tentang sejarah ponsel serta cara kerja dalam
mendukung dunia komunikasi.
(4) Ajak siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi:
Transmisi Data pada Ponsel sesuai dengan prosedur kegiatan.
(a) Mengamati
Mengamati kecepatan ponsel dalam mengirimkan data. Jika
tidak ada stopwatch, guru dapat menggunakan hitungan
menggunakan jam tangan.
(b) Menanya
Menanyakan kecepatan ponsel dalam mengirimkan data.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan kecepatan ponsel dalam mengirimkan data.
(d) Mengasosiasikan
Menyimpulkan hasil pengamatan terkait dengan kecepatan
pengiriman data ponsel.
(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan serta mempresentasikan hasil kegiatan
Mari Bereksplorasi.
Catatan: Kegiatan ini memberikan pemahaman kepada siswa
mengenai manfaat teknologi digital kaitannya dengan
kecepatan transmisi data.
(5) Bahaslah permasalahan pada fitur Bertindak Kreatif Subbab
B.
c) Kegiatan Penutup
Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan mengerjakan
Review subbab B. Berikan Tugas Mandiri: Mengapa Ada Larangan
Menghidupkan Handphone di SPBU? untuk dikumpulkan minggu
depan.
c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksplorasi: Mengamati Perbedaan Dua Ponsel
a. Kedua benda adalah telepon seluler.
b. Kedua benda dapat melakukan aktivitas yang sama sesuai teknologi
yang terdapat pada kedua ponsel tersebut.
c. Ponsel pertama hanya fokus pada kemampuan dalam komunikasi
berupa telepon dan pesan singkat. Ponsel jenis kedua dapat melakukan
aktivitas lebih dari dua kemampuan ponsel pertama seperti untuk
kebutuhan hiburan dan komunikasi data internet.

Buku Guru Fisika Kelas XII 175


2) Mari Bereksplorasi: Transmisi Data pada Ponsel
a. Data dapat dihasilkan jika siswa melakukan kegiatan ini.
b. Proses transmisi data pada ponsel dimulai dari pengiriman data dari
ponsel ke data center operator seluler melalui tower-tower yang ada di
dekat pengirim data. Data yang telah sampai ke data center akan di
teruskan menuju tujuan melalui tower terdekat dari nomer tujuan.
3) Review Subab B
1. Komunikasi dua arah yang dimaksud bahwa ponsel dapat mengirimkan
dan menerima data dari dua pengguna yang saling berkomunikasi.
2. Ponsel generasi awal melakukan tugas komunikasi dasar yaitu suara
dan pesan singkat. Ponsel terkini bisa digunakan untuk banyak tujuan
baik hiburan maupun pertukaran data.
3. Keunggulan handphone antara lain:
a. mudah dibawa;
b. perkembangan teknologi sangat cepat.
4. Global System for Mobile Communication (GSM mulanya singkatan dari
Groupe Spécial Mobile) adalah sebuah teknologi komunikasi seluler yang
bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi
bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan
gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan
waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada
tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi seluler sekaligus
sebagai teknologi seluler yang paling banyak digunakan orang di seluruh
dunia.
5. Teknologi berbasis nonkabel rentan terhadap perubahan cuaca dan
kondisi atmosfer.
4) Bertindak Kreatif Subab B
Sebuah telepon pintar (smartphone) selalu mempunyai fasilitas yang dapat
kejaringan internet. Dengan kemampuannya terhubung ke internet, sebuah
smartphone dapat mengakses fasilitas peta online yang disediakan oleh banyak
perusahaan seperti Google. Selain itu, sebuah smartphone sangat mungkin
memiliki fasilitas yang dapat terhubung dengan satelit GPS. Pemetaan secara
online dengan bantuan GPS akan mempermudah jalan kembali.

4. Pertemuan IV (2 × 45 Menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan terakhir ini akan diisi dengan membahas tugas yang diberikan
pertemuan sebelumnya dan pengumpulan hasil kegiatan proyek.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning dan Project Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Proyek
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru memulai pembelajaran dengan membahas tugas yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya.

176 Teknologi Digital


b) Kegiatan Inti
(1) Kumpulkan hasil dari Tugas Proyek.
(2) Kerjakan soal Evaluasi sebagai latihan Ulangan Harian.
c) Kegiatan Penutup
Guru mengadakan refleksi pembelajaran dan mengingatkan siswa
minggu depan diadakan ulangan harian.
c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Larangan Menghidupan Handphone di SPBU
Handphone mengeluarkan percikan api meskipun sangat kecil. Selain itu,
keberadaan lampu (LED) pada handphone juga akan timbul lampu pijar. Percikan
ini dikhawatirkan akan menyebabkan ledakan di SPBU. Meskipun
kemungkinannya sangat kecil, kita juga harus tetap waspada.
2) Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1. c 6. e
2. a 7. e
3. c 8. d
4. d 9. c
5. a 10. d
B. Uraian
1. Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem
penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem
bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad
ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis
digital. Dari sistem biner, kita dapat mengonversinya ke sistem bilangan oktal
atau hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit atau binary
digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah
1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun
komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange
menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
2. Beda prinsip televisi digital dan analog:
Perbedaan prinsip televisi digital dan analog terdapat pada proses pengkodean
data saat transmisi dan saat diterjemahkan dalam bentuk gambar dilayar televisi.
Televisi digital menggunakan pengkodean berbasis digital sedangkan televisi ana-
log menggunakan pengkodean berbasis non digital (penggunaan sinyal-sinyal listrik
dan medan magnet).
3. Teknologi digital memang sangat bermanfaat bagi manusia. Bermanfaatnya
teknologi ini tentu sangat berpengaruh terhadap kemudahan-kemudahan dalam
melakukan aktivitas. Dengan teknologi, komunikasi, transportasi, akses informasi
dan semua aktivitas manusia dapat dilakukan dengan lebih mudah. Namun, perlu
diketahui bahwa penggunaan teknologi digital harus disertai dengan sistem dan
aturan yang ketat serta jelas. Contohnya, sistem perbankan berbasis teknologi akan
mempermudah manusia dalam melakukan transaksi keuangan bahkan dari ponsel
mereka. Kemudahan ini harus diiringi oleh sistem keamanan dan aturan yang
jelas. Jangan sampai kemudahan ini justru membawa kerugian terhadap manusia
jika terjadi trouble dan error. Jadi, semakin tinggi penggunaan, harus ada regulasi
yang setara dan terus updatable.
Buku Guru Fisika Kelas XII 177
4. Keunggulan flash disk sebagai penyimpan data sebagai berikut.
a. Bentuknya kecil mudah dibawa.
b. Tidak memerlukan arus listrik besar sehingga praktis.
c. Harga sangat murah untuk kapasitas minimal.
5. Pengkodean lampu seven segmen menggunakan chip tertentu yang akan
meneruskan perintah yang diberikan oleh operator. Pengkodean oleh
chip ini menggunakan kode 1 dan 0 sehingga bersifat digital.
6. Teknologi digital memberikan manfaat pada kualitas gambar yang
lebih baik pada siaran televisi.
7. Telepon rumah dan ponsel mempunyai perbedaan dasar dari sisi
mobilitas kedua benda tersebut. Ponsel sangat mudah dibawa
sedangkan telepon rumah tidak seperti itu.
8. Proses penyimpanan data di cloud mempunyai keunggulan dalam
berbagai aspek yaitu penyimpanan, penyalinan, editing, dan
penghapusan data. Semua hal-hal tersebut dapat dilakukan di mana
pun dengan syarat ada jaringan internet.
9. Perpustakaan digital dapat dibangun jika manusia mengoptimalkan dua
hal, pertama koneksi internet dan kedua adalah peralatan yang menunjang
aktivitas tersebut. Dengan sebab inilah, dua senjata yang harus disiapkan
adalah jaringan internet yang baik dan peralatan seperti komputer atau
ponsel dan yang semisalnya. Dengan sebab inilah, langkah-langkah yang
dilakukan untuk membangun sebuah perpustakaan digital yang dapat
diakses dari berbagai tempat sebagai berikut.
a. Sediakan jaringan internet dan peralatan yang dibutuhkan seperti
komputer.
b. Daftar diri Anda ke penyedia layanan komputasi awan (cloud
computing). Anda bisa menyewa layanan berbayar jika diperlukan.
c. Mulailah menyimpan data ke server yang telah disediakan.
d. Jangan lupa menyiapkan sistem keamanan yang baik untuk
menjaga semua data anda.
10. RAM komputer (Random Acces Memory) adalah memori utama di dalam
sebuah komputer yang digunakan untuk media penyimpanan
sementara saat komputer dalam keadaan hidup. RAM sering disebut
sebagai memori utama komputer. Fungsi RAM adalah sebagai
pendukung dan pelayan bagi prosesor dalam melakukan proses
komputing. Salah satu hardware utama yang harus ada untuk
kelengkapan suatu rangkaian hardware komputer.
RAM (Random Access Memory) mempunyai fungsi sebagai penyimpan
data sementara. Menyimpan data dari hard disk dan menyuplai data
untuk prosessor yang akan diproses. Semakin besar kapasitas memori
semakin cepat pula kerja suatu komputer.

H. Petunjuk Pengerjaan Proyek


1. Isi Proyek
Proyek ini bertujuan untuk memudahkan siswa untuk mengetahui konsep
transmisi data. Siswa diminta untuk membuat laporan yang mencakup materi
yang diteliti dengan menyertakan gambar dokumentasi.

178 Teknologi Digital


2. Latar Belakang
Transmisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengiriman
(penerusan) pesan dan sebagainya dari seseorang kapada orang (benda) lain.
Adapun data yaitu keterangan atau informasi dalam pelbagai bentuk seperti
tulisan, suara, gambar diam, gambar bergerak, dan tulisan. Jadi, transmisi data
yaitu proses pengiriman data dari pengirim ke penerima.
3. Hasil yang Akan Dicapai
Hasil yang dicapai berupa rangkuman pengetahuan teknologi digital dalam
bentuk poster menarik.
4. Cara Mengerjakan
Guru dapat memberikan pelbagai contoh poster edukasi atau kegiatan sosial
sebagai contoh.

I. Program Remedial dan Pengayaan


1. Program Remedial
Program remidiasi diperuntukkan bagi siswa yang nilainya kurang. Program
remidiasi dilakukan dengan membuat kelompok belajar dengan bantuan tutor
sebaya. Tutor sebaya adalah siswa dengan memiliki kepahaman tentang materi
teknologi digital yang ditunjuk oleh guru. Tutor sebaya berguna untuk menjelaskan
materi-materi yang telah diajarkan oleh guru. Setelah siswa belajar dengan tutor
sebaya, siswa yang ikut program remedial diminta membuat rangkuman materi
teknologi digital.
2. a. Materi Pengayaan
Teknologi Digital Multimedia Broadcasting
Digital Multimedia Broadcasting (DMB) adalah teknologi transmisi radio
digital yang dikembangkan di Korea Selatan. Teknologi ini merupkan proyek
IT nasional yang bertujuan untuk mengirimkan konten multimedia seperti
televisi, radio, dan data casting ke perangkat mobile seperti ponsel. Teknologi ini
sering disebut sebagai televisi ponsel karena teknologi ini mendukung
munculnya siaran televisi di telepon seluler. DMB dikembangkan di Korea
Selatan sebagai teknologi digital untuk menggantikan radio FM. DMB dapat
beroperasi melalui satelit (SDMB) dan melalui terestrial transmitter (TDMB).
DMB memungkinkan pelanggan sistem komunikasi bergerak menerima
siaran televisi, baik secara langsung dari satelit maupun dari sistem terestrial.
Siaran ini dapat diterima menggunakan ponsel berbasis W-CDMA maupun
CDMA 2000. Layanan DMB ini dapat diakses oleh pelanggan yang berada
dalam kecepatan 150 km/jam, dibandingkan dengan layanan lainnya, seperti
wireless LAN dan video on demand (VoD) yang melalui jaringan 3G. Layanan S-
DMB memiliki nilai kompetitif yang tinggi, terutama dalam hal mobilitas dan
harga. Bahkan, dari sisi operator, layanan video melalui S-DMB ini akan lebih
efisien dibandingkan layanan VoD melalui jaringan 3G.
Diolah dari berbagai sumber
b. Soal Pengayaan
Subsidi yang salah sasaran menjadi salah satu alasan bagi pemerintah untuk
menaikkan harga BBM. Bagaimana cara menanggulangi ketidaktepatan
dalam penyaluran BBM menggunakan teknologi digital sehingga BBM
bersubsidi tidak perlu dinaikkan? Jelaskan secara global teknis dan konsep
solusi dari permasalahan ini.
Buku Guru Fisika Kelas XII 179
Jawaban:
Teknologi digital sebenarnya dapat diterapkan dalam cara pengalokasian BBM
bersubsidi sehingga BBM bersubsidi benar-benar dipastikan sampai kepada
mereka yang berhak untuk mendapatkan. Sistem pencatatan secara digital bagi
semua warga negara -disertai kendaraan yang mereka miliki-, dapat menjadi
acuan bagi pertamina untuk melakukan distribusi tanpa salah sasaran.
Bagaimana teknis global digitalalisasi sistem pendistribusian BBM sehingga
dapat terhindar dari kesalahan? Berikut konsep dan teknis secara global.
Konsep:
Membangun sebuah sistem digital mengenai identitas warga negara yang
berhak dan tidak berhak menerima BBM bersubsidi. Pembangunan sistem ini
dibarengi dengan pembuatan undang-undang yang akan menanggulangi
dampak dari pemberlakuan sistem digital, seperti cara menanggulangi
pembelian di penjual BBM eceran.
Teknis Global:
Pemerintah dapat memanfaatkan e-KTP sebagai penanda ketika warga negara
ingin membeli BBM di SPBU. Dari data yang ditunjukkan oleh sensor e-KTP yang
dimiliki oleh pertamina, petugas dapat mengetahui siapa yang boleh membeli.
Diolah dari berbagai sumber

J. Penilaian
Tabel 9.2 Penilaian Pembelajaran
No. Peruntukan Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Format Penilaian
1. Kompetensi Sikap Pengamatan Sikap Penilaian Sikap Format 1–5
Spiritual dan Sikap
Sosial
2. KD 3.9 dan KD 4.9 Tes Unjuk Kerja Penilaian Tes Praktik Format 6–8
dan Unjuk Kerja

3. KD 3.9 Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda dan Lembar Evaluasi/


Uraian Ulangan Harian
4. Kumpulan Tugas Portofolio Panduan Penyusunan Lembar Penilaian
Mandiri dan Laporan Portofolio Portofolio
Kegiatan

5. Hasil Tugas Proyek Proyek Penilaian Proyek Format 9

K. Rangkuman
1. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
2. Digital yaitu sebuah sistem pengkodean data menggunakan angka 1 dan 0.
3. Transmisi data adalah pengiriman (penerusan) pesan dan sebagainya dari seseorang
kepada orang (benda) lain.
4. Telepon seluler atau biasa disebut ponsel adalah sebuah alat yang mempunyai
kemampuan untuk melakukan komunikasi secara dua arah.
5. Diperlukan banyak sumber informasi baik dari buku, internet, maupun ensiklopedia
untuk memperdalam materi ini.

180 Teknologi Digital


Materi yang Dipelajari
• Karakteristik Inti Atom
• Radioaktivitas
• Iptek Nuklir

Menyelidiki Karakteristik Menyelidiki Mendiskusikan Iptek Mendiskusikan Dampak


Inti Atom Radioaktivitas Nuklir dan Proteksi Radiasi

• Menyelidiki struktur • Menyelidiki peluruhan • Mendiskusikan PLTN • Mendiskusikan Nilai


inti atom dan energi ikat unsur radioaktif dan dan kecelakaan nuklir. Batas Dosis.
inti. sinar-sinar yang di- • Mendiskusikan hasil • Mendiskusikan asas
• Mendiskusikan spek- hasilkan. penelitian nuklir. proteksi radiasi.
trum atom hidrogen. • Mendiskusikan sifat- • Mendiskusikan bahaya • Mendiskusikan pro-
• Menyelidiki reaksi inti. sifat sinar radioaktif senjata nuklir dan peng- teksi radiasi pada
• Menjelaskan reaksi inti dan interaksinya ter- olahan limbah radio- manusia.
pada bom atom dan hadap bahan. aktif. • Mendiskusikan pro-
bom hidrogen. • Mendiskusikan teksi radiasi pada
peluruhan radioaktif. lingkungan.
• Mendiskusikan deret
radioaktif.

Menjelaskan karakteristik inti atom, radioaktivitas, manfaat, dampak, dan


proteksinya dalam kehidupan sehari-hari.

A. Pendahuluan
Setelah pada bab sebelumnya mempelajari mengenai Teknologi Digital, pada bab
ini akan dipelajari mengenai Inti Atom dan Iptek Nuklir. Materi tentang atom dan
teknologi mempunyai kesamaan dalam hal perkembangan ilmu yang begitu pesat.
Teknologi nuklir dapat memberikan manfaat yang besar, tetapi juga dapat meng-
hancurkan umat manusia. Bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima merupa-
kan contoh penyalahgunaan iptek nuklir yang menghancurkan umat manusia. Terjadi-
nya kecelakaan nuklir di Chernobyl dan Fukushima juga membuktikan bahaya nuklir bagi
umat manusia. Perbedaan kecelakaan nuklir di Chernobyl dan Fukushima akan dibahas
dengan tuntas pada bab ini. Meskipun demikian, iptek nuklir memberikan manfaat yang
sangat besar. PLTN yang dioperasikan dengan baik sangat mendukung terpenuhinya
energi listrik. Riset nuklir menghasilkan produk-produk yang sangat bermanfaat.

Buku Guru Fisika Kelas XII 181


Bab inti atom dan iptek nuklir membahas tentang karakteristik inti atom, radioaktivitas
dan pemanfaatannya dalam teknologi, serta dampak radioaktivitas dalam kehidupan.
Guru sebaiknya menggunakan metode pembelajaran discovery, problem based learning,
dan project based learning. Energi ikat inti atom ditemukan siswa melalui metode discovery
dengan menggunakan data SPU. Adapun radioaktivitas dan iptek nuklir dipelajari siswa
melalui metode problem based learning. Tugas proyek yang diberikan yaitu pembuatan
makalah pemanfaatan radioaktivitas dalam teknologi dan masyarakat. Siswa juga
membuat kliping hasil riset nuklir melalui kegiatan inquiry.
Dimensi sikap ilmiah yang diharapkan dimiliki siswa yaitu siswa dapat
menerapkan perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari. Melalui kegiatan kelompok
tersebut, siswa menghargai pendapat orang lain, berani dan santun dalam mengemuka-
kan pendapat, dan selalu berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan. Setelah
mempelajari bab ini siswa mengetahui manfaat unsur-unsur radioaktif sehingga
menambah keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Mahakuasa serta
memanfaatkan iptek nuklir dalam hal kebaikan.

B. KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian


Tabel 10.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian

Cara Pencapaian
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar

3.10 Menganalisis karakteristik • Dicapai melalui pem- • Menyelidiki struktur inti


inti atom, radioaktivitas, belajaran di dalam kelas atom dan energi ikat inti.
pemanfaatan, dampak, maupun diluar kelas • Menyelidiki reaksi inti dan
dan proteksinya dalam dalam bentuk kegiatan energi yang dihasilkan.
kehidupan sehari-hari. seperti Mari Bereksplorasi, • Menyelidiki sinar radio-
Tugas Mandiri, Bertindak aktif dan interaksi sinar
Kreatif, dan Tugas Proyek. radioaktif terhadap bahan.
• Menyelidiki peluruhan ra-
dioaktif.
• Menjelaskan deret radio-
aktif.
• Menjelaskan pemanfaatan
iptek nuklir dan bahaya
yang ditimbulkan.
• Menjelaskan dampak dan
proteksi terhadap bahaya
nuklir.

4.10 Menyajikan laporan ten- • Dicapai setelah melaku- • Menyajikan laporan hasil
tang sumber radioaktif, kan pelbagai kegiatan diskusi reaktor nuklir dan
radioaktivitas, peman- seperti Mari Bereksplorasi, kecelakaan nuklir.
faatan, dampak, dan Tugas Mandiri, Bertindak • Menyajikan laporan hasil
proteksinya bagi kehidup- Kreatif, dan Tugas Proyek diskusi pengolahan limbah
an. yang terkait dengan pem- radioaktif.
bahasan mengenai Inti • Membuat kliping hasil
Atom dan Iptek Nuklir. riset nuklir.
• Membuat makalah peman-
faatan radioaktivitas dalam
teknologi dan masyarakat.
• Membuat laporan efek
radiasi bagi tubuh menusia.

182 Inti Atom dan Iptek Nuklir


C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini siswa mampu:
1. menjelaskan struktur inti atom, spektrum atom hidrogen, dan menghitung energi
ikat melalui studi literatur, diskusi ilmiah, dan latihan soal;
2. menjelaskan reaksi inti dan menghitung energi yang dihasilkan melalui studi literatur,
diskusi ilmiah, dan latihan soal;
3. menjelaskan sinar-sinar radioaktif dan interaksinya terhadap bahan dengan
melakukan penyelidikan studi literatur dan diskusi ilmiah;
4. menjelaskan peluruhan radioaktif dan menentukan aktivitasnya melalui kegiatan
diskusi dan latihan soal;
5. menjelaskan deret radioaktif melalui studi literatur dan diskusi ilmiah;
6. menjelaskan pemanfaatan iptek nuklir dan bahaya yang ditimbulkan melalui
penyelidikan dan diskusi ilmiah tentang reaktor nuklir dan kecelakaan nuklir;
7. menjelaskan dampak dan proteksi radiasi bagi manusia dan lingkungan.

D. Materi Pembelajaran
1. Karakteristik Inti Atom
2. Radioaktivitas
3. Iptek Nuklir
4. Dampak dan Proteksi Radiasi

E. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar


1. Alat dan Bahan
a. SPU
b. Seperangkat media presentasi
2. Media Pembelajaran
a. Gambar
b. Peristiwa-peristiwa di sekitar
3. Sumber Belajar
a. Fisika 2B, bab Spektrum Atom Hidorgen, oleh Tim Penyusun PT Intan Pariwara.
b. Fisika Kelas XII untuk SMA/MA, bab Inti Atom dan Radioaktivitas, oleh Edi
Istiyono.
c. Buku Pintar Nuklir, Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN).

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan Pembelajaran
Scientific Approach
2. Model Pembelajaran
a. Problem Based Learning
b. Discovery
c. Project Based Learning
d. Inquiry
3. Metode Pembelajaran
a. Diskusi
b. Tanya Jawab
c. Pemberian Tugas dan Resitasi

Buku Guru Fisika Kelas XII 183


G. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Pertemuan I (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pada pertemuan pertama bertujuan agar siswa dapat menjelaskan
struktur inti atom dan energi ikat inti.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery
2) Metode Pembelajaran: Diskusi dan Tanya Jawab
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru memberikan apersepsi dengan membahas padi Mira-1 hasil iptek
nuklir. Guru menanyakan manfaat dan bahaya nuklir bagi manusia.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu menyelidiki struktur
inti atom dan energi ikat inti.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melaksanakan kegiatan Mari Bereksplorasi: Menyelidiki
Inti Atom. Arahkan siswa agar terbuka dan kritis dalam
berdiskusi. Guru mengawasi proses diskusi kelompok dan
melakukan penilaian sikap pada tiap-tiap siswa.
(a) Mengamati
Mengamati bentuk inti atom dan lintasan elektron serta
nomor atom, nomor massa dan massa total intinya. Guru
dapat menggunakan banyak media baik cetak maupun online
untuk media pengamatan.
(b) Menanya
Menanyakan inti atom dan kestabilan suatu atom.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan mengenai inti atom dan poin yang terkait
dengannya.
(d) Mengasosiasikan
Menyimpulkan hasil pengamatan terhadap inti atom.
(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan serta mempresentasikan hasil kegiatan
Mari Bereksplorasi.
(2) Guru meminta siswa membuat laporan hasil diskusi, lalu
membahasnya bersama siswa lainnya. Siswa menyimpulkan
defek massa dan energi ikat inti.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran dengan menanyakan kembali
persamaan defek massa dan energi ikat inti. Guru menjelaskan tugas
proyek yang harus dikerjakan siswa dan dipresentasikan pada
pertamuan terakhir bab ini.

184 Inti Atom dan Iptek Nuklir


c. Kunci Jawaban
Mari Bereksplorasi: Menyelidiki Inti Atom
Gambar inti atom dan lintasannya dapat Proton
Kulit
diamati pada Gambar 10.1 di samping.
Atom Karbon (C) dalam SPU memiliki nomor Elektron
atom 6 dan massa atom 12,0107 sma. Dengan
demikian, atom karbon memiliki 6 buah
proton, 6 buah elektron, dan6 buah neutron.
Massa total = 6mp + 6mn = 6(1,007825 sma) +
6(1,008665 sma) = 12,09894 sma Neutron
Defek massa (Δm) = 12,09894 sma – 12,0107 sma
= 0,08824 sma Sumber: Dokumen Penerbit

Inti atom terdiri atas proton dan neutron. Gambar 10.1 Struktur atom
Adapun elektron bergerak mengelilingi inti.
Oleh karena massa elektron jauh lebih kecil daripada massa proton dan neutron,
massa atom mendekati massa inti atom.
Defek massa dikonversi menjadi energi ikat inti sehingga proton dan neutron
tetap berada di dalam inti.
Ditinjau dari nomor atom, nomor massa, dan jumlah neutronnya, atom
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok.
1) Isotop, yaitu unsur-unsur yang memiliki nomor atom sama, tetapi memiliki
nomor massa berbeda. Contoh: 6C12, 6C13, dan 6C14
2) Isobar, yaitu unsur-unsur yang memiliki nomor massa sama, tetapi memiliki
nomor atom berbeda. Contoh: 88Re288 dan 90Th288, 6C14 dan 7N14, 6C13 dan
13 18 18 24 24
7N , 8C dan 9F , 11Na dan 12Mg .
3) Isoton, yaitu unsur-unsur yang memiliki jumlah neutron (A – Z) sama,
tetapi memiliki nomor atom berbeda. Contoh: 6C13 dan 7N14, 38Sr88 dan
89 3 4 7 9
39Y , 1H dan 2He , 3Li dan 5B .
Tidak setiap gabungan proton dan neutron membentuk inti atom stabil
(mantap). Stabilitas inti atom ditentukan oleh perbandingan antara jumlah
proton dan neutron.
1) Inti Ringan (Z ≤ 20)
N
Inti ringan stabil jika N = Z atau Z
= 1,00. Inti tidak stabil jika N ≠ Z
N
atau Z
≠ 1,00. Contoh inti ringan yang stabil yaitu 5B10, 7N14, 10Ne20, dan
Mg24.
12

2) Inti Berat (Z > 20)


N N
Inti berat stabil jika 1,00 < Z
< 1,60. Inti tidak stabil jika Z
> 1,60
N
atau Z
< 1,00. Contoh inti berat yang stabil yaitu 45Rh103 dan 83Bi209.

Buku Guru Fisika Kelas XII 185


2. Pertemuan II (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pada pertemuan ini berupa diskusi kelas tentang spektrum atom
hidrogen. Guru sebaiknya mencari informasi tentang percobaan Balmer yang
menghasilkan spektrum atom hidrogen pada daerah cahaya tampak. Guru
juga dapat menugaskan siswa untuk melakukan studi literatur terlebih dahulu
tentang spektrum atom hidrogen tersebut.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru memberikan apersepsi pembelajaran yaitu tentang spektrum
atom hidrogen pada daerah cahaya tampak.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melakukan diskusi kelompok tentang spektrum atom
hidrogen yang meliputi deret Balmer, deret Lyman, deret Paschen,
deret Brackett, dan deret Pfund. Guru melakukan penilaian sikap
siswa meliputi keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok dan
kesopanan dalam mengemukakan pendapat.
(2) Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan spektrum atom
hidrogen tersebut.
(3) Guru melakukan tanya jawab tentang eksitasi elektron beserta
tingkat energi atom hidrogen.
c) Kegiatan Penutup
Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan mengulas kembali
materi yang telah dipelajari.
3. Pertemuan III (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pada pertemuan ketiga bertujuan agar siswa dapat menjelaskan
reaksi inti, yaitu reaksi fusi dan dan reaksi fisi.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning dan Discovery
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, serta Pemberian Tugas dan
Resitasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru memberikan apersepsi dengan mendiskusikan sumber energi
utama bagi bumi. Guru menanyakan reaksi di dalam matahari
sehingga menghasilkan energi yang sangat besar.

186 Inti Atom dan Iptek Nuklir


b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melaksanakan kegiatan Mari Bereksplorasi: Menyelidiki
Reaksi Inti. Arahkan siswa agar terbuka dan kritis dalam
berdiskusi. Guru mengawasi proses diskusi kelompok dan
melakukan penilaian sikap pada tiap-tiap siswa.
(a) Mengamati
Mengamati reaksi kimia yang terjadi dalam inti matahari.
Guru dapat mengambil dari pelbagai infografis mengenai
reaksi dalam matahari baik dari buku maupun internet.
(b) Menanya
Menanyakan jenis-jenis reaksi inti dan syarat reaksi fusi di
matahari.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan mengenai reaksi inti dan reaksi fusi.
(d) Mengasosiasikan
Menyimpulkan hasil pengamatan terhadap reaksi yang
terjadi di inti matahari.
(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan serta mempresentasikan hasil kegiatan
Mari Bereksplorasi.
(2) Guru membahas hasil diskusi.
(3) Guru menjelaskan reaksi fusi dan reaksi fisi.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran kemudian memberikan Tugas
Mandiri: Bom Atom dan Bom Hidrogen dan Review subbab A.
c. Kunci Jawaban
Mari Bereksplorasi: Menyelidiki Reaksi Inti
a. Reaksi Fisi
Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti atom berat menjadi inti atom
baru yang lebih ringan dan disertai dengan pelepasan energi. Reaksi fisi
dapat dilakukan dengan menembaki inti berat dengan partikel-partikel
elementer, seperti neutron, partikel α, deutron, dan sinar γ. Neutron-neutron
yang dihasilkan dalam reaksi fisi akan menumbuk inti induk lain sehingga
terjadi reaksi fisi berikutnya. Reaksi ini berlangsung terus-menerus. Reaksi
fisi yang terjadi secara beruntun disebut juga reaksi berantai sehingga
menghasilkan energi besar. Pada reaktor nuklir, reaksi fisi yang terjadi
dibuat dalam keadaan tertentu sehingga relatif tidak membahayakan atau
dikenal juga sebagai reaksi fisi terkendali. Akan tetapi, pada bom atom
termasuk reaksi fisi yang terjadi tidak terkendali sehingga sangat
membahayakan. Perhatikan reaksi fisi 92U235 berikut.

Buku Guru Fisika Kelas XII 187


1
= 0n Beberapa kemungkinan reaksi fisi uranium yaitu:
1. 235 + n1 → U236* → Ba144 + Kr89 + 3 n1 + g
235 92U 0 92 56 36 0
=
92 U 235 + n1 → U236* → Cs144 + Rb90 + 2 n1 + g
2. 92U 0 92 55 37 0

3. 235 + n1 → U236* → Xe140 + Rb94 + 2 n1 + g


92U 0 92 54 38 0

Neutron-neutron yang terbentuk pada reaksi fisi pertama


menumbuk inti 92U235 yang lain sehingga terjadi reaksi fisi
yang kedua. Pada reaksi fisi kedua juga dihasilkan neutron.
Neutron yang terbentuk pada reaksi fisi kedua akan
menumbuk inti 92U235 yang lain pula sehingga terjadi reaksi
fisi ketiga dan seterusnya.

Sumber: Dokumen Penerbit


Gambar 10.2 Reaksi berantai 92U235

b. Reaksi Fusi
Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan beberapa inti ringan menjadi
inti yang lebih berat yang disertai pemancaran energi. Reaksi fusi
merupakan reaksi yang terjadi pada bintang (matahari) dan bom hidrogen.
Reaksi fusi hanya dapat terjadi dalam keadaan suhu sangat tinggi, yaitu
sekitar 108°C. Contoh reaksi fusi adalah penggabungan inti 1H 2 dengan
1
H 2 yang menghasilkan 2He3 dan neutron. Reaksinya sebagai berikut.
1
H 2 + 1H 2 → 2He3 + 0n1 + energi

4. Pertemuan IV (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pada pertemuan ketiga bertujuan agar siswa dapat menjelaskan
reaksi inti pada bom atom dan bom hidrogen.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning dan Discovery
2) Metode Pembelajaran: Pemberian Tugas dan Resitasi, Tanya Jawab, serta
Latihan
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru meminta siswa mempersiapkan Tugas Mandiri: Bom Atom dan
Bom Hirogen.
b) Kegiatan Inti
(1) Diskusi informasi tentang reaksi inti pada bom atom dan bom
hidrogen.
(2) Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan pada fitur Bertindak
Kreatif.
(3) Guru membahas soal-soal Review subbab A.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran kemudian meminta siswa mempelajari
subbab Radioaktivitas.

188 Inti Atom dan Iptek Nuklir


c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Bom Atom dan Bom Hidrogen
Reaksi inti pada bom atom termasuk reaksi fisi tak terkendali seperti
dijelaskan pada reaksi fisi uranium U-235. Adapun reaksi inti pada bom
hidrogen berupa reaksi fusi tak terkendali. Bahan baku bom hidrogen yaitu
deuterium (21H) dan tritium (31H) yang bergabung membentuk inti helium
(42He). Reaksi inti pada bom hidrogen yaitu:
2
1
H + 31H → 42He + 10n + 17,6 MeV
Adapun inti tritium diperoleh dengan menembakkan neutron ke inti litium
seperti reaksi berikut.
6
3
Li + 10n → 42He + 31H + energi
Reaksi fusi inti deuterium dan tritium hanya dapat berlangsung pada
suhu yang sangat tinggi (108K). Oleh karena itu, diperlukan ledakan bom
atom sebagai pemicu reaksi bom hidrogen yang menghasilkan reaksi lebih
dahsyat.
2) Bertindak Kreatif
Reaksi inti dapat dikendalikan di dalam reaktor nuklir. Bagian reaktor
yang berfungsi mengendalikan reaksi inti disebut batang kendali.
3) Review subbab A
1. a. proton = 27, elektron = 27, neutron = 33.
b. proton = 56, elektron = 56, neutron = 82.
3. 3,08 × 1015 Hz
5. 12,1095 MeV

5. Pertemuan V (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pada pertemuan kelima bertujuan agar siswa dapat menjelaskan
peluruhan radioaktif dan sinar-sinar yang dihasilkan. Kegiatan pembelajaran
berupa pengamatan peluruhan inti yang dilanjutkan dengan diskusi informasi
di dalam kelas.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning, Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, serta Pemberian Tugas dan
Resitasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru menjelaskan sejarah ditemukannya radioaktivitas oleh Henri
Becquerel.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melaksanakan kegiatan Mari Bereksplorasi: Menyelidiki
Peluruhan Radioaktif dan Sinar-Sinar yang Dihasilkan.
Arahkan siswa agar terbuka dan kritis dalam berdiskusi. Guru
mengawasi proses diskusi kelompok dan melakukan penilaian
sikap pada tiap-tiap siswa.

Buku Guru Fisika Kelas XII 189


(a) Mengamati
Mengamati proses peluruhan zat melalui media video. Guru
dapat mengunduh terlebih dulu video jika jaringan internet
kurang memadai untuk digunakan secara bersama-sama.
(b) Menanya
Menanyakan sinar-sinar yang dihasilkan dari hasil peluruhan
serta sifat-sifat yang menyertai sinar-sinar tersebut.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan mengenai sifat-sifat sinar radioaktif.
(d) Mengasosiasikan
Menyimpulkan sifat-sifat sinar radioaktif.
(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan serta mempresentasikan hasil kegiatan
Mari Bereksplorasi.
(2) Guru menjelaskan radiasi alfa, beta, dan gamma, serta interaksi
sinar radioaktif dengan bahan.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran kemudian meminta siswa mengerjakan
Tugas Mandiri: Detektor Nuklir dan Tugas Mandiri: Deret Radioaktif.
c. Kunci Jawaban
Mari Bereksplorasi: Menyelidiki Peluruhan Radioaktif dan Sinar-Sinar yang
Dihasilkan
Peluruhan Beta pada 146C Reaksi di dalam inti:
14
6
C → 14
7
Li + 0
–1
β 1
0
n → 11p + –10β
Sifat-sifat sinar beta:
1) Sinar β merupakan elektron berenergi tinggi berasal dari inti atom bukan
dari kulit atom dan bermuatan = 1,6 × 10–19 C.
2) Dapat membelok dalam medan magnet dan medan listrik.
3) Daya tembusnya lebih kuat dari daya tembus sinar α, tetapi daya
ionisasinya lebih lemah dibanding sinar α.
4) Lajunya di udara ± 0,32c sampai 0,9c.
5) Jangkauan di udara dan logam lebih jauh dibanding sinar α.
Peluruhan gamma pada 60 27
Co
60
27
Co* → 27Co + 0γ
60 0

Sifat-sifat sinar gamma:


1) Sinar γ tidak bermuatan listrik sehingga tidak membelok dalam medan listrik
maupun dalam medan magnet.
2) Memiliki daya tembus paling kuat, tetapi daya ionisasinya paling lemah
di antara sinar radioaktif yang lain.
3) Sinar γ merupakan radiasi gelombang elektromagnetik sehingga lajunya
sama dengan laju cahaya.
4) Sinar γ yang mengenai bahan dapat mengakibatkan fotolistrik dan
hamburan Compton.

190 Inti Atom dan Iptek Nuklir


Peluruhan alfa pada 222
86
Rn
222
86
Rn → 218
84
Po + 4
2
α
Sifat-sifat sinar alfa:
1) Sinar α merupakan inti atom helium (42He) yang bermuatan positif. Besar
muatannya dua kali muatan elektron = 2 × 1,6 × 10–19 C dan massanya
± 4 sma. Sinar α memiliki 4 nukleon, 2 proton, dan 2 neutron.
2) Dapat menghitamkan film yang dilewatinya.
3) Dapat membelok di dalam medan listrik dan medan magnet.
4) Memiliki daya ionisasi paling kuat dibanding sinar radioaktif lainnya.
5) Memiliki daya tembus paling lemah di antara sinar radioaktif lainnya.
6) Berjangkauan beberapa cm di udara dan 10–2 mm di dalam logam.
7) Di udara lajunya ± 0,054c sampai dengan 0,07c.

6. Pertemuan VI (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pada pertemuan keenam melanjutkan penjelasan peluruhan
radioaktif.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning dan Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Pemberian Tugas dan Resitasi, Diskusi, serta Latihan
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru membahas Tugas Mandiri: Detektor Nuklir.
b) Kegiatan Inti
(1) Diskusi informasi tentang aktivitas radioaktif, peluruhan inti,
waktu paruh, dan umur rata-rata unsur radioaktif.
(2) Guru memberikan contoh soal dan pembahasannya.
(3) Diskusi kelas membahas Tugas Mandiri: Deret Radioaktif,
kemudian memberikan pertanyaan-pertanyaan pada fitur
Bertindak Kreatif.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran kemudian meminta siswa mengerjakan
Review subbab B.
c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Detektor Nuklir
Partikel-partikel radioaktif tidak dapat dilihat oleh mata tetapi sangat
berbahaya. Alat pendeteksi partikel-partikel radioaktif disebut detektor
radiasi atau detektor nuklir. Beberapa di antaranya dijelaskan di bawah ini.
a. Tabung Geiger-Muller
Tabung Geiger-Muller (GM counter) dalam batas-batas tertentu
dapat digunakan untuk mendeteksi radiasi alfa, beta, dan gamma
tanpa memerlukan penguatan tinggi.

Buku Guru Fisika Kelas XII 191


b. Pencacah Kelipan (Scantillation Counter)
Pencacah kelipan bekerja menggunakan kilatan cahaya yang
dipancarkan oleh atom tereksitasi dan kembali ke keadaan dasarnya
setelah dieksitasi oleh foton atau partikel yang melintas. Pencacah
kelipan biasanya digunakan untuk mendeteksi sinar gamma.
c. Kamar Kabut Willson (Willson Cloud Chamber)
Kamar Kabut Willson merupakan alat yang dapat digunakan
untuk melihat dan memotret lintasan partikel alfa.
d. Kamar Gelembung
Kamar gelembung yang digunakan dalam penelitian partikel
elementer biasanya berisi hidrogen yang berinti proton. Kamar ini
biasanya diisi hidrogen cair (titik didih pada 1 atm = –253° C).
e. Emulsi Nuklir atau Emulsi Film
Detektor emulsi film terbuat dari bahan dasar selulosa asetat yang
dilapisi bahan sensitif radiasi pada salah satu atau kedua permukaan-
nya. Lapisan sensitif radiasi terdiri dari gelatin dan komponen-
komponen foto sensitif (peka cahaya) yang berupa kristal-kristal perak
bromida (AgBr).
f. Kamar Latu (Spark Chamber)
Detektor kamar latu terdiri atas sejumlah keping logam sejajar
yang berisi gas mulia dan diberi tegangan tinggi. Ketika partikel
bermuatan masuk/melewati kamar latu akan terjadi pelatuan
sepanjang lintasan ion yang diakibatkan naiknya konduktivitas gas.
Hasil deretan pelatuan ini dapat dipotret dan jika kamar latu
diletakkan dalam medan magnet, muatan dan momentum partikel
dapat ditentukan dari lengkungan lintasan partikel tersebut.
2) Tugas Mandiri: Deret Radioaktif
a. Deret Torium
Unsur yang terbentuk pada peluruhan deret torium memiliki
nomor massa dengan kelipatan A = 4n. Deret ini berasal dari nuklida
induk 90Th232 dan berakhir pada 82Pb208.
b. Deret Neptunium
Unsur yang terbentuk pada peluruhan deret neptunium memiliki
nomor massa dengan kelipatan A = 4n + 1. Deret ini berasal dari
nuklida induk 93Np237 dan berakhir pada 83Bi209.
c. Deret Uranium
Unsur yang terbentuk pada peluruhan deret uranium memiliki
nomor massa dengan kelipatan A = 4n + 2. Deret ini berasal dari
nuklida induk 92U238 dan berakhir pada 82Pb206.
d. Deret Aktinium
Unsur yang terbentuk pada peluruhan deret aktinium memiliki
nomor massa dengan kelipatan A = 4n + 3. Deret ini berasal dari
nuklida induk 235
92
Ac dan berakhir pada 82Pb207.

192 Inti Atom dan Iptek Nuklir


3) Bertindak Kreatif
Ditemukannya tambang uranium maupun thorium di berbagai wilayah
di Indonesia membuka kesempatan yang bagus untuk pengembangan
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Hal ini sangat mendukung
ketersediaan listrik nasional. Selain itu, penelitian nuklir juga perlu
dikembangkan untuk kemajuan iptek nuklir di Indonesia.
4) Review subbab B
1. Sinar gamma tidak bermuatan listrik sehingga tidak membelok dalam
medan listrik maupun medan magnet.
3. 16.800 tahun
5. 8,75 gram

7. Pertemuan VII (2 × 45 menit)


a. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pada pertemuan ketujuh bertujuan agar siswa dapat menjelaskan
pemanfaatan iptek nuklir dan bahaya yang ditimbulkan.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning, Inquiry, dan Discovery
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, serta Pemberian Tugas dan
Resitasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Diskusi informasi tentang kecelakaan nuklir di Chernobyl dan
Fukushima. Guru menanyakan penyebab kecelakaan nuklir di
Chernobyl dan Fukushima.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melaksanakan kegiatan Mari Bereksplorasi: Menyelidiki
Reaktor Nuklir dan Akibat Kebocoran Reaktor. Arahkan siswa agar
terbuka dan kritis dalam berdiskusi. Guru mengawasi proses diskusi
kelompok dan melakukan penilaian sikap pada tiap-tiap siswa.
(a) Mengamati
Mengamati kerja dari reaktor nuklir melalui animasi dalam
video streaming. Guru dapat mengunduh terlebih dulu video
jika jaringan internet kurang memadai untuk digunakan
secara bersama-sama.
(b) Menanya
Menanyakan keamanan dan dampak kecelakaan reaktor
nuklir.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan mengenai pembangkit listrik tenaga nuklir
serta dampak bagi lingkungan sekitarnya.
(d) Mengasosiasikan
Menyimpulkan hasil pengamatan reaktor nuklir dan dampak
yang ditimbulkan.

Buku Guru Fisika Kelas XII 193


(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan serta mempresentasikan hasil kegiatan
Mari Bereksplorasi.
(2) Guru membahas hasil diskusi siswa.
(3) Guru menjelaskan bagian-bagian reaktor nuklir dan PLTN.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran kemudian meminta siswa mengerjakan
Tugas Mandiri: Kliping Hasil Riset Nuklir.
c. Kunci Jawaban
Mari Bereksplorasi: Menyelidiki Reaktor Nuklir dan Kecelakaan Nuklir
1. Reaktor Nuklir
Berdasarkan fungsinya, reaktor atom dikelompokkan sebagai berikut.
a. Reaktor penelitian, yaitu reaktor yang digunakan untuk penelitian di
bidang material, fisika, kimia, biologi, kedokteran, pertanian, industri,
dan bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya.
b. Reaktor isotop, yaitu reaktor yang digunakan untuk memproduksi
radioisotop. Radioisotop banyak digunakan dalam bidang kedokteran,
farmasi, biologi, dan industri.
c. Reaktor daya, yaitu reaktor yang dapat menghasilkan daya atau tenaga
berupa kalor untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya untuk PLTN.
Reaktor nuklir tersusun atas komponen-komponen berikut.
a. Teras reaktor, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi
berantai. Bagian ini mengeluarkan energi fisi dalam bentuk kalor.
Bahan bakar nuklir terdapat dalam teras reaktor.
b. Reflektor, berfungsi untuk memantulkan neutron yang bocor agar tetap
berada di dalam teras reaktor.
c. Batang kendali, berfungsi mengendalikan jumlah neutron di dalam
teras reaktor sehingga reaksi berantai dapat dipertahankan. Bahan yang
digunakan sebagai batang kendali antara lain kadmium dan boron.
d. Moderator, berfungsi menyerap energi neutron agar tidak terlalu tinggi.
Moderator yang baik mempunyai kemampuan dapat mengakibatkan
neutron kehilangan energi sangat besar, kemampuan menyerap
neutron kecil, dan kemampuan menghamburkan neutron besar. Bahan-
bahan yang biasa digunakan adalah air ringan (H2O), air berat (D2O),
dan grafit.
e. Pendingin primer, berfungsi mengeluarkan panas akibat reaksi fisi.
Bahan pendingin yang biasa digunakan antara lain gas He, gas CO2,
serta logam cair seperti Na dan NaK. Banyak reaktor nuklir yang
menggunakan moderator sekaligus sebagai pendingin primer.
f. Sistem penukar panas, berfungsi mengalirkan panas dari pendingin
primer ke pendingin sekunder.
g. Pendingin sekunder, berupa air yang dialirkan keluar dari sistem
reaktor dan didinginkan di luar reaktor.

194 Inti Atom dan Iptek Nuklir


h. Perisai, berfungsi menahan radiasi yang dihasilkan pada proses
pembelahan inti maupun yang dipancarkan oleh nuklida-nuklida
hasil pembelahan.

2. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir


PLTN merupakan suatu sistem yang mengonversikan panas hasil
reaksi fisi di dalam reaktor nuklir menjadi energi listrik.
a. Komponen-komponen umum PLTN sebagai berikut.
1. Reaktor nuklir, berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi nuklir
terkendali yang menghasilkan energi dalam bentuk panas.
2. Steam generator, berfungsi mengubah air menjadi uap. Pada reaktor
tipe PWR, steam generator dibuat terpisah dari reaktor. Adapun
pada tipe BWR, reaktor sekaligus berfungsi sebagai steam generator.
3. Turbin uap, berfungsi mengubah energi kinetik uap menjadi
putaran poros turbin. PLTN kapasitas besar biasanya memiliki
2–3 buah turbin, yaitu turbin tekanan tinggi, menengah, dan
tekanan rendah.
4. Generator listrik, berfungsi mengonversi putaran turbin menjadi
energi listrik.
5. Kondenser, berfungsi menerima input uap dari stage terakhir
turbin tekanan rendah dan mengubah kembali menjadi air.
6. Ruang kontrol (control room), berfungsi sebagai tempat me-
ngendalikan reaktor. Pada ruangan ini terdapat display (tampilan)
kondisi operasi semua peralatan utama maupun pendukung.
7. Bangunan pengungkung reaktor, berfungsi melindungi lingkung-
an dari kemungkinan keluarnya radiasi dan material radioaktif.
Bangunan ini juga berfungsi melindungi reaktor dari kerusakan
akibat faktor-faktor dari luar.
b. Kecelakaan Nuklir
Kecelakaan nuklir yaitu kecelakaan yang berhubungan dengan reaksi
nuklir di luar kendali dan kerusakan yang berhubungan langsung
dengan material radioaktif. Kecelakaan nuklir terbesar terjadi di
Chernobyl pada tanggal 26 April 1986. Adapun, kecelakaan nuklir
terkini terjadi di Jepang pada tanggal 11 Maret 2011.
1. Kecelakaan Reaktor Nuklir di Chernobyl
Kecelakaan nuklir di Chernobyl disebabkan oleh desain
reaktor yang tidak aman, serta dioperasikan oleh operator yang
kurang terlatih dan kurang mengutamakan keselamatan. PLTN
Chernobyl tidak memiliki gedung pengungkung sehingga
material radioaktif tidak bisa dikungkung dan lepas ke
lingkungan setelah keluar dari reaktor.
2. Kecelakaan Reaktor di Jepang
Gempa Laut Sendai yang terjadi pada tanggal 11 Maret 2011
memicu sistem Safe Shutdown Earthquake dari tiga PLTN yang

Buku Guru Fisika Kelas XII 195


sedang beroperasi di kawasan Fukushima Daiichi untuk
memadam reaktor secara otomatis. Tsunami menyebabkan diesel
genset yang tersedia tersapu oleh air tsunami. Kegagalan ini
melumpuhkan semua sistem pendinginan PLTN yang meng-
akibatkan terjadinya kecelakaan nuklir.
Hikmah terjadinya kecelakaan nuklir yaitu perbaikan desain
dan peningkatan keselamatan nuklir. Reaktor-reaktor generasi
baru telah didesain lebih aman dan ekonomis. Reaktor mengguna-
kan keamanan pasif yang tidak banyak memerlukan bantuan
operator ataupun peralatan mekanis untuk menghidupkannya.
Dengan demikian keamanan akan lebih terjamin.

8. Pertemuan VIII (2 × 45 menit)


a. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pada pertemuan kedelapan melanjutkan pembahasan tentang
iptek nuklir. Kegiatan pembelajaran berupa diskusi informasi di dalam kelas.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning dan Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, serta Pemberian Tugas dan
Resitasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Diskusi informasi tentang reaktor-reaktor penelitian di Indonesia.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru membahas Tugas Mandiri: Kliping Hasil Iptek Nuklir.
(2) Diskusi informasi tentang larangan penggunaan senjata nuklir.
(3) Siswa melaksanakan kegiatan Mari Bereksplorasi: Pengolahan
Limbah Radioaktif. Arahkan siswa agar terbuka dan kritis dalam
berdiskusi. Guru mengawasi proses diskusi kelompok dan
melakukan penilaian sikap pada tiap-tiap siswa.
(a) Mengamati
Mengamati aktivitas yang terkait dengan limbah radioaktif
di tempat-tempat yang terhubung langsung dengan bahan-
bahan radioaktif. Jika sulit untuk mencari tempat pengamatan,
guru dapat membimbing siswa dengan mencari bahan
pengamatan melalui internet.
(b) Menanya
Menanyakan mengenai penanganan terhadap limbah
radioaktif.
(c) Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan pengolahan limbah radioaktif.
(d) Mengasosiasikan
Menyimpulkan hasil pengamatan terkait pengelolaan
limbah radioaktif.

196 Inti Atom dan Iptek Nuklir


(e) Mengomunikasikan
Membuat laporan serta mempresentasikan hasil kegiatan
Mari Bereksplorasi.
(5) Guru membahas hasil diskusi siswa dan menjelaskan jenis-jenis
limbah radioaktif dan pengolahannya.
(6) Guru memberikan pertanyaan pada fitur Bertindak Kreatif dan
membahasnya.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran. Guru meminta siswa mengerjakan
soal Review subbab C.
c. Kunci Jawaban
Mari Bereksplorasi: Pengolahan Limbah Radioaktif
Penanganan material radioaktif memperhatikan tiga prinsip, yaitu
membiarkan material meluruh sampai aktivitasnya turun, memperjauh, dan
menggunakan perisai.
Prinsip pengolahan limbah radioaktif yaitu meminimalkan volume limbah
dan mengurangi potensi bahaya limbah. Volume limbah dapat diminimalkan
dengan kompaksi (untuk limbah padat) dan pembakaran (untuk limbah padat
dan cair). Adapun potensi bahaya limbah dapat dikurangi dengan sementasi
(limbah padat dan endapan) dan vitrifikasi (limbah cair) menjadi bentuk padatan
yang mudah dipindahkan, disimpan sementara, maupun penyimpanan tetap.
Limbah radioaktif dapat dikelompokkan menjadi empat macam.
1. Limbah tingkat sangat rendah (Low Level Waste/LLW)
LLW mengandung radioaktivitas sangat kecil dan volume yang sangat
kecil pula sehingga dapat dibuang sebagai limbah biasa. Limbah kategori
ini berasal dari daur bahan bakar nuklir seperti kertas, kain, perkakas, dan
filter. Limbah ini tidak memerlukan perisai selama penanganan dan
transportasi, serta dapat dikubur tidak terlalu dalam.
2. Limbah tingkat menengah (Intermediate Level Waste/ILW)
ILW memerlukan perisai selama penanganannya. Perisai dapat berupa
tameng timah hitam, beton, atau air untuk memberikan perlindungan dari
radiasi yang memiliki daya tembus tinggi seperti sinar gamma. ILW terdiri
dari resin, bahan kimia, dan kelongsong bahan bakar dari reaktor nuklir.
3. Limbah tingkat tinggi (High Level Waste/HLW)
HLW berupa produk fisi dan unsur-unsur transuranik dengan waktu paruh
panjang yang dihasilkan di dalam reaktor nuklir. Limbah ini memerlukan
perisai dan pendingin selama penanganannya.

9. Pertemuan IX (2 × 45 menit)
a. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pada pertemuan ini berupa diskusi tentang dampak dari proteksi
radiasi. Guru meminta siswa untuk melakukan Tugas Mandiri berupa studi
literatur tentang bahaya radiasi bagi tubuh..

Buku Guru Fisika Kelas XII 197


Materi untuk Guru:
Bahaya Radiasi
Manusia dalam kehidupannya tidak akan pernah bisa lepas dari paparan
radiasi pengion baik secara eksternal maupun internal. Paparan radiasi
eksternal adalah paparan yang berasal dari sumber radiasi yang ada di luar
tubuh dan terdapat jarak antara sumber radiasi dengan tubuh. Adapun paparan
radiasi internal terjadi bila sumber radiasi berada dalam tubuh dan juga berada
atau menempel pada permukaan luar tubuh.
Kontaminasi dapat dibedakan atas eksternal dan internal. Kontaminasi
eksternal terjadi jika materi radioaktif menempel pada permukaan kulit. Adapun
kontaminasi internal terjadi jika bahan radionuklida masuk ke dalam tubuh
baik melalui jalur pernapasan (inhalasi), penelanan (ingesi), maupun melalui
kulit terbuka/luka atau penyerapan kulit yang utuh (khusus tritium).
Tingkat kerusakan akibat radiasi yang ditimbulkan pada tubuh sangat
bergantung antara lain pada jenis atau kualitas radiasi karena mempunyai
daya tembus dan tingkat ionisasi yang berbeda pada materi biologi. Partikel
alfa tidak dapat menembus lapisan sel basal kulit sehat. Kisaran lintasan
partikel alfa (4 – 7 MeV) di udara sekitar 1 – 10 cm sedangkan pada jaringan
tubuh tidak lebih dari 0,1 mm. Partikel beta (0 – 7 MeV) dapat melintas di udara
sampai sekitar 10 m dan pada jaringan sampai 2 cm sehingga mampu menembus
lapisan kulit lebih dalam. Adapun lintasan sinar X (0 – 10 MeV) dan sinar γ
(0–5 MeV) di udara mencapai 100 m dan pada jaringan tubuh sampai 30 cm.
Pada paparan radiasi internal, radiasi yang paling berbahaya adalah dengan
tingkat ionisasi yang tinggi pada jaringan tubuh, yaitu partikel alfa. Perhatikan
tabel berikut!
Tabel 10.2 Ambang Efek Deterministik Akibat Paparan Radiasi Pengion pada Tubuh
Target Paparan Efek Dosisi Ambang (mSv)

Seluruh tubuh Kematian 2.000


Sindroma sistem hematopoietik 1.000
Sindroma sistem pencernaan 5.000
Sindroma sistem saraf pusat 20.000
Sumsum tulang Penurunan jumlah sel darah 500
Kulit Eritema (kulit memerah) 200–300
Epilasi (rontok rambut) 300
Pengelupasan (deskuamasi) 500
Pelepuhan (ulceration) 1.500
Nekrosis 25.000–50.000
Lensa mata Kekeruhan 650
Katarak 2.000–10.000
Testis Sterilitas sementara 150
Sterlitas permanen 3.500
Ovarium Sterilitas sementara 650
Sterilitas permanen 2.500–6.000

Sumber: Buku Pintar Nuklir, BATAN

198 Inti Atom dan Iptek Nuklir


Efek radiasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu efek genetik dan efek
somatik. Efek genetik adalah efek radiasi yang terjadi berupa mutasi pada sel
telur atau sperma. Adapun efek somatik adalah efek radiasi diderita oleh
individu yang terpapar radiasi. Waktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya
gejala efek somatik sangat bervariasi sehingga dapat dibedakan atas efek segera
atau akut dan efek tertunda (late effect). Efek segera adalah efek radiasi yang
secara klinik sudah dapat teramati pada individu terpajan dalam waktu
beberapa jam, harian sampai mingguan bergantung pada dosis yang diterima.
Paparan radiasi dosis tinggi (lebih besar dari 1.000 mSv) pada seluruh tubuh
yang sehat dalam waktu singkat akan menimbulkan efek antara lain diawali
dengan penurunan jumlah sel darah, mual, muntah, dan diare. Adapun efek
tertunda merupakan efek radiasi yang baru timbul dalam waktu yang lama
(bulanan-tahunan) setelah terkena paparan radiasi, seperti katarak dan kanker.
Beberapa jenis kanker yang sudah terbukti timbul akibat paparan radiasi
pada populasi tertentu adalah kanker leukemia pada korban bom atom
Hiroshima dan Nagasaki, kanker tulang pada pekerja pabrik jam yang
menggunakan larutan radium sulfat untuk menandai angka pada jam agar
bersinar dalam ruang gelap, kanker paru pada para penambang uranium, dan
kanker kulit pada para dokter radiologi yang menggunakan sinar X tanpa
proteksi saat pertama kali pesawat sinar X diciptakan.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, serta Pemberian Tugas dan
Resitasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Siswa mempersiapkan makalah tentang efek radiasi bagi tubuh
manusia. Guru mengarahkan siswa agar selalu terlibat aktif dalam
kegiatan diskusi, mau menerima pendapat orang lain dalam
berdiskusi, dan sopan dalam menyampaikan gagasan saat berdiskusi.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melakukan diskusi kelas tentang bahaya/dampak radiasi
bagi tubuh manusia. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung,
guru melakukan penilaian sikap terhadap siswa.
(2) Guru memimpin tanya jawab tentang proteksi radiasi bagi
manusia dan lingkungan.
(3) Siswa bersama guru menyimpulkan hasildiskusi tentang dampak
dan proteksi radiasi.
c) Kegiatan Penutup
Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan mengulas kembali
materi yang telah dipelajari. Guru meminta siswa mengerjakan soal-
soal Review subbab D dan soal Evaluasi sebagai latihan di rumah.

Buku Guru Fisika Kelas XII 199


c. Kunci Jawaban
1) Review Subbab D
1. Efek radiasi dapat dibedakan menjadi atas efek genetik dan efek
somatik. Efek genetik adalah efek radiasi yang terjadi berupa mutasi
pada sel telur atau sperma. Adapun efek somatik adalah efek radiasi
diderita oleh individu yang terpapar radiasi. Paparan radiasi dosis
tinggi (lebih besar dari 1.000 mSv) pada seluruh tubuh yang sehat
dalam waktu singkat akan menimbulkan efek antara lain diawali
dengan penurunan jumlah sel darah, mual, muntah, dan diare.
Adapun efek tertunda setelah terkena paparan radiasi antara lain
katarak dan kanker.
3. Proteksi radiasi terhadap manusia dapat dilakukan dengan
pemantauan dosis radiasi dan proteksi terhadap sumber radiasi
eksterna. Dengan program pemantauan dosis pekerja secara ketat,
penerimaan dosis oleh para pekerja radiasi akan tetap terkontrol dan
dapat diambil tindakan proteksi secepat mungkin apabila jumlah
penerimaan dosis akumulasinya melampaui nilai batas dosis yang
telah ditetapkan. Adapun proteksi terhadap sumber radiasi eksternal
dilakukan dengan pengaturan waktu, pengaturan jarak, dan
penggunaan perisai radiasi.
2) Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1. e 6. e
2. e 7. b
3. c 8. a
4. b 9. e
5. d 10. a
B. Uraian
1. n = 10
3. 2,46 × 1015 Hz
5. Senjata nuklir memang telah terbukti menghancurkan kehidupan
manusia ketika digunakan dalam perang dunia II. Bom atom yang
dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki menghancurkan manusia
dan semua yang ada di sekitar mereka saat itu. Namun, hal ini
tidak berarti bahwa senjata nuklir tidak mempunyai manfaat sama
sekali. Bayangkan jika suatu saat ada komet atau asteroid yang
mendekati dan jatuh ke bumi, apa solusinya? Salah satu solusi
yaitu menembakkan senjata nuklir sebelum mencapai bumi. Inilah
salah satu manfaat dari senjata nuklir. Jadi, senjata nuklir dapat
juga bermanfaat bagi manusia.
7. Langkah-langkah dalam membangun sebuah pembangkit listrik
tenaga nuklir sebagai berikut.
a. Menyiapkan sumber daya manusia yang mampu dan ber-
dedikasi tinggi terhadap ilmu pengetahuan dan kesejahtera-
an manusia.

200 Inti Atom dan Iptek Nuklir


b. Menyiapkan tempat yang pas ditinjau dari efektivitas dan
keamanan.
c. Menyiapkan sosialisasi yang menyeluruh terhadap
masyarakat terutama yang dekat dengan tempat dibangunnya
PLTN.
d. Menyiapkan dana untuk segera dapat membangun PLTN.
9. Iradiasi pada hama jantan dapat mengakibatkan hama menjadi
mandul. Perkawinan antara hama betina dengan hama jantan
mandul tidak menghasilkan keturunan sehingga populasinya
menjadi berkurang.

H. Program Remedial dan Pengayaan


Berdasarkan analisis hasil tes, siswa yang belum memenuhi KKM diberi program
remedial dengan mempelajari kembali materi yang belum dikuasai siswa. Adapun siswa
yang telah mencapai KKM diberi program pengayaan. Program remedial dan pengayaan
diberikan bersama di luar jam pelajaran.
Soal Pengayaan
Harga BBM terus naik sedangkan ketergantungan terhadap teknologi ini masih juga belum
berakhir. Apa solusi yang bisa dilakukan terkait dengan teknologi atom inti dan iptek nuklir?
Jawaban:
Teknologi inti atom dan juga reaktor nuklir merupakan teknologi pembangkit energi
yang sangat potensial dimasa mendatang. Dengan modifikasi iptek nuklir dalam hal
pembangunan reaktor, teknologi transportasi yang selama ini sangat tergantung dengan
BBM dapat diberi solusi yang tepat. Suatu saat, sebuah kereta api dapat digerakkan
menggunakan reaktor nuklir mini di dalam lokomotifnya, demikian juga sebuah bus
dan bahkan mobil pribadi. Dengan menggunakan teknlogi nuklir, ketergantungan
terhadap BBM bisa dikurangi dan bahkan dihilangkan.

I. Penilaian
Tabel 10.3 Penilaian Pembelajaran

No. Peruntukan Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Format Penilaian

1. Kompetensi Sikap Pengamatan Sikap Penilaian Sikap Format 1–5


Spiritual dan Sikap
Sosial

2. KD 3.10, KD 4.10 Tes Unjuk Kerja Penilaian Tes Praktik Format 6–8
dan Tes Unjuk Kerja

Tes Pilihan Ganda dan Lembar Evaluasi/


3. KD 3.10 Tes Tertulis Uraian Ulangan Harian

4. Kumpulan Tugas Portofolio Panduan Penyusunan Lembar Penilaian Porto-


Mandiri dan Lapor- Portofolio folio
an Kegiatan

Buku Guru Fisika Kelas XII 201


J. Rangkuman
1. Bab inti atom dan iptek nuklir membahas tentang karakteristik inti atom,
radioaktivitas dan pemanfaatannya dalam teknologi, serta dampak radioaktivitas
dalam kehidupan.
2. Model pembelajaran yang digunakan sebaiknya discovery, problem based learning,
project based learning, dan inquiry.
3. Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa mengetahui manfaat, dampak, dan
proteksi radiasi sehingga dapat memanfaatkannya dengan bijak.

202 Inti Atom dan Iptek Nuklir


Materi yang Dipelajari
• Sumber Energi dan Penggunaannya
• Solusi terhadap Keterbatasan Energi

Mengidentifikasi Penggunaan Mencari Solusi terhadap


Sumber Energi dan Dampaknya Keterbatasan Energi

• Mengamati penggunaan sumber energi • Melakukan pengamatan terhadap


dan dampaknya. kegiatan penggunaan energi di rumah
• Mengelompokkan energi berdasarkan dan lingkungan sekitar dan memberi
kelestariannya. solusi penghematan.
• Mengamati grafik penggunaan sumber • Merancang kegiatan nyata untuk
energi. menghemat energi di rumah.
• Melakukan kegiatan untuk mengetahui • Mengamati penggunaan sumber energi
hasil dari pembangkit listrik. alternatif di Indonesia.
• Mencari informasi cara kerja • Mencari informasi tentang sel surya.
pembangkit listrik. • Mengidentifikasi penggunaan energi
• Mengamati grafik untuk menganalisis alternatif di daerah sekitar.
dampak penggunaan bahan bakar fosil.
• Mencari informasi tentang dampak
eksplorasi dan eksploitasi sumber
energi.

Menjelaskan keterbatasan energi dan dampaknya


bagi kehidupan sehingga dapat memberikan ide
dan gagasan untuk mengatasi masalah tersebut.

A. Pendahuluan
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah baik berupa sumber energi
terbarukan maupun sumber energi tak terbarukan. Saat ini, energi listrik adalah energi
yang paling berperan dalam kegiatan manusia. Sumber energi listrik diperoleh dengan
peran energi fosil sebagai bahan bakar. Masalah yang timbul saat ini adalah ketersediaan
bahan bakar fosil yang sudah menipis serta dampak yang ditimbulkan memengaruhi
lingkungan dan kesehatan.

Buku Guru Fisika Kelas XII 203


Energi yang banyak digunakan dalam kehidupan adalah energi listrik. Di bab
rangkaian arus searah telah dibahas tentang cara menghitung energi yang digunakan
suatu alat. Dari situ kita dapat memperkirakan kebutuhan energi kita dan cara
menghematnya. Selain itu, bab Induksi Faraday di bab IV menjelaskan tentang
penggunaan generator pada pembangkitan energi listrik. Masalah pembangkitan listrik
akan dibahas lebih jauh di bab ini.
Bab ini membahas tentang sumber energi, penggunaan energi, pembangkit listrik di
Indonesia, dampak penggunaan energi, cara menghemat energi, dan energi alternatif
yang potensial. Guru memberikan motivasi dan arahan sehingga siswa mensyukuri
anugerah Tuhan terhadap kekayaan alam di Indonesia. Ada banyak cara untuk
menunjukkan rasa syukur atas anugerah ini. Dengan mempelajari bab ini siswa
diharapkan dapat menyadari kondisi sumber energi yang menipis. Selanjutnya, siswa
diharapkan dapat memberi ide dan gagasan untuk menghemat energi dan memulai
meneliti serta mengaplikasikan penggunaan energi alternatif.

B. KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian


Tabel 11.1 KD, Cara Pencapaian KD, dan Indikator Pencapaian

Cara Pencapaian
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

3.11 Menganalisis keterbatasan • Dicapai melalui pem- • Menjelaskan manfaat sum-


sumber daya energi dan belajaran di kelas dan di ber energi bagi kehidupan.
dampaknya bagi kehi- luar kelas melalui kegiatan • Menjelaskan perbedaan
dupan. Tugas Mandiri, Mari Ber- sumber energi terbarukan
eksplorasi, Bertindak Kreatif, dan sumber energi tak
Refleksi, dan Review terbarukan.
sehingga siswa mampu • Menjelaskan cara kerja
memahami tentang keter- berbagai pembangkit listrik
batasan energi dan yang ada di Indonesia.
dampaknya bagi kehidup- • Menjelaskan hubungan
an. penggunaan energi ter-
hadap ketersediaan energi.
• Menjelaskan penggunaan,
eksplorasi, dan eksploitasi
serta dampaknya bagi
kehidupan.
• Menjelaskan jenis-jenis
energi alternatif dan man-
faatnya dalam kehidupan.

4.11 Menyajikan ide/gagasan • Dicapai melalui Tugas • Merancang kegiatan yang


penyelesaian masalah ke- Proyek. dapat dilakukan di rumah
terbatasan sumber energi, untuk menghemat energi.
energi alternatif, dan • Mengusulkan penggunaan
dampaknya bagi kehi- energi alternatif di daerah
dupan. setempat.

204 Keterbatasan Energi dan Dampaknya bagi Kehidupan


C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. menjelaskan manfaat sumber energi bagi kehidupan dengan melakukan pengamatan
tentang penggunaan energi dalam kehidupan;
2. menjelaskan perbedaan sumber energi terbarukan dan sumber energi tak terbarukan
dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber;
3. menjelaskan cara kerja berbagai pembangkit listrik dengan melakukan studi literatur;
4. menjelaskan hubungan penggunaan energi terhadap ketersediaan energi dengan
melihat data dan menyimpulkan hasilnya;
5. menjelaskan penggunaan, eksplorasi, dan eksploitasi serta dampaknya bagi
kehidupan mencari berbagai informasi kemudian mengasosiasikannya;
6. menjelaskan jenis-jenis energi alternatif dan manfaatnya dalam kehidupan dengan
mengamati lingkungan sekitar dan mengumpulkan informasi dari berbagi sumber.

D. Materi Pembelajaran
1. Sumber Energi dan Penggunaannya
2. Solusi terhadap Keterbatasan Energi

E. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar


1. Alat dan Bahan
a. Gambar
b. Alat dan media presentasi
2. Media Pembelajaran
a. Gambar
b. Peristiwa di sekitar
3. Sumber Belajar
a. Data tentang kapasitas terpasang PLN menurut jenis pembangkit listrik, Badan
Pusat Statistik.
b. Kajian Indonesia Energy Outlook, Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber
Daya Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 2012.
c. Outlook Energi Indonesia 2014, BPPT.

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan Pembelajaran
Scientific Approach
2. Model Pembelajaran
a. Problem Based Learning c. Discovery
b. Project Based Learning d. Inquiry
3. Metode Pembelajaran
a. Diskusi d. Proyek
b. Tanya Jawab e. Latihan
c. Pemberian Tugas dan Resitasi

Buku Guru Fisika Kelas XII 205


G. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Pertemuan I (2 × 45 Menit)
a. Persiapan Mengajar
Pada pertemuan ini akan dibahas tentang sumber energi berdasarkan
kelestariannya dan penggunaan energi di berbagai sektor. Guru menyiapkan
gambar yang diperlukan untuk pembelajaran. Siapkan materi berupa referensi
bacaan atau media pembelajaran yang memudahkan siswa untuk menyerap
materi ini.
Materi untuk Guru: PDB
Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu jumlah nilai tambah yang dihasilkan
oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara atau merupakan jumlah nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas
dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun. Adapun PDB
atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut
yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu
sebagai dasar. PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat
pergeseran dan struktur ekonomi, sedangkan harga konstan digunakan untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
Referensi: Data tentang Produk Domestik Bruto (PDB), BPS
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery dan Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, serta Pemberian Tugas dan
Resitasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru mengajak siswa melihat gambar apersepsi untuk membuka
wawasan tentang penggunaan sumber energi pada pembangkit listrik.
Hal ini dapat dihubungkan dengan sumber energi yang digunakan
dan jumlah penggunaannya.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Penggunaan
Sumber Energi dan Dampaknya. Setelah melakukan kegiatan
ini siswa diharapkan dapat mengetahui dampak penggunaan
energi di lingkungan sekitar.
(a) Mengamati
Mengamati gambar kegiatan penggunaan energi di dalam
kehidupan dengan cermat dan teliti.
Media alternatif: jika media gambar dirasa kurang baik, dapat
diganti dengan video yang diunduh di internet.
(b) Menanya
Secara kritis menanyakan dampak dari penggunaan energi
yang berlebihan dalam tiap-tiap kegiatan.

206 Keterbatasan Energi dan Dampaknya bagi Kehidupan


(c) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi dari peristiwa yang terjadi di
lingkungan sekitar dan juga dari berita atau artikel di internet.
(d) Mengasosiasi
Menyusun semua informasi menjadi kesimpulan tentang
dampak penggunaan energi pada suatu kegiatan.
(e) Mengomunikasikan
Menyampaikan hasilnya ke depan kelas.
(2) Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Pengelompokan
Energi Berdasarkan Kelestariannya. Tujuan dari kegiatan ini
adalah siswa dapat mengelompokkan energi menjadi energi
terbarukan dan energi tak terbarukan.
(a) Mengamati
Membaca pengertian tentang pengelompokan energi
berdasarkan kelestariannya.
(b) Menanya
Menanya energi yang biasa digunakan dalam kehidupan.
(c) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi tentang pengelompokan energi
berdasarkan kelestariannya dari berbagai sumber.
(d) Mengasosiasi
Menyimpulkan dan mendefinisikan yang dimaksud dengan
sumber energi terbarukan dan sumber energi tak terbarukan.
(e) Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasilnya ke depan kelas dengan bahasa
yang santun dan mudah dipahami.
(3) Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Bagaimana
Penggunaan Energi dalam Kehidupan? Tujuan dari kegiatan
ini adalah agar siswa mengetahui penggunaan energi menurut
jenis dan sektor.
(a) Mengamati
Mengamati grafik konsumsi energi menurut jenis dan
menurut sektor penggunaan.
(b) Menanyakan
Menanyakan jenis energi yang paling banyak digunakan
dan sektor yang menggunakan energi paling banyak.
(c) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data yang mendukung untuk melengkapi
hipotesis yang dibuat siswa.
(d) Mengasosiasi
Mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dengan anggota
kelompok, lalu menyimpulkan penggunaan energi menurut
jenis dan sektor penggunaan.
(e) Mengomunikasikan
Menyampaikan hasil diskusi kelompok ke depan kelas.

Buku Guru Fisika Kelas XII 207


Catatan:
Sikap yang harus dinilai dari pertemuan ini adalah cermat saat
membaca data, kritis dalam mengajukan pertanyaan, dan
ketepatan hipotesis siswa.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran dan simpulkan kegiatan yang
telah dilakukan dalam pertemuan ini. Berikan Tugas Mandiri:
Hubungan Antara Penggunaan Energi dengan Ketersediaan Energi
sebagai pekerjaan rumah untuk dibahas minggu depan. Berikan Tugas
Proyek untuk dibahas pada pertemuan kelima.
c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksplorasi: Penggunaan Sumber Energi dan Dampaknya
Pada gambar ada empat kegiatan yaitu, mengisi bensin di SPBU,
mengeringkan padi dengan sinar matahari, kapal layar dibantu tenaga
angin, dan menonton siaran di televisi. Kegiatan-kegiatan tersebut tentu
berbeda di berbagai tempat. Penggunaan bahan bakar bensin secara
berlebihan akan semakin mempercepat habisnya cadangan BBM. Televisi
dapat hidup jika ada energi listrik. Penggunaan energi listrik harus dihemat
karena berhubungan juga dengan penggunaan bahan bakar fosil yang
semakin menipis. Angin dan sinar matahari adalah sumber energi
terbarukan. Penggunaan energi angin dan matahari sebaiknya semakin
sering dilakukan karena kedua sumber energi tersebut dapat menghemat
penggunaaan sumber energi tak terbarukan.
2) Mari Bereksplorasi: Pengelompokan Energi Berdasarkan Kelestariannya
Sumber Energi Sumber Energi Terbarukan Sumber Energi Tak Terbarukan

Minyak bumi – ✔

Air ✔ –

Angin ✔ –

Bensin – ✔

Panas bumi ✔ –

Batu bara – ✔

Nuklir – ✔

Biomassa ✔ –

3) Mari Bereksplorasi: Bagaimana Penggunaan Sumber Energi dalam


Kehidupan?
Sumber energi yang paling banyak digunakan adalah minyak, sedang-
kan yang paling sedikit digunakan adalah LPG. Penggunaan sumber
energi terdapat pada berbagai sektor seperti sektor industri, transportasi,
rumah tangga, dan komersial. Sumber energi paling banyak digunakan
pada sektor industri, sedangkan paling sedikit digunakan pada sektor
komersial.

208 Keterbatasan Energi dan Dampaknya bagi Kehidupan


2. Pertemuan II (2 × 45 Menit)
a. Persiapan Mengajar
Pertemuan kedua diawali dengan membahas tugas mandiri yang diberikan
pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini dibahas tentang pembangkit
listrik yang digunakan di Indonesia untuk memasok listrik dan mencari tahu
dampak penggunaan sumber energi dalam kehidupan. Siapkan referensi yang
mendukung pembelajaran.
Materi untuk Guru:
1) BAU dan KEN
Business as Usual (BAU) atau disebut juga skenario dasar adalah
skenario perkiraan energi yang merupakan kelanjutan dari perkembangan
historis atau tanpa adanya intervensi kebijakan pemerintah yang dapat
mengubah perilaku historis. Selain skenario BAU, suatu skenario alternatif
juga dibuat untuk mendapatkan gambaran atau prediksi yang lain dari
outlook energi Indonesia dengan menerapkan parameter, teknologi atau
kebijakan energi yang sedang atau akan diterapkan. Skenario alternatif
tersebut adalah skenario KEN (Kebijakan Energi Nasional). Skenario KEN
adalah skenario perkiraan energi dengan intervensi rancangan kebijakan
KEN yang baru yang mencakup konservasi dan diversifikasi energi dan
pengembangan energi terbarukan yang mempertimbangkan pengurangan
emisi gas-gas rumah kaca dari sektor energi. (Pusat Data dan Informasi
Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM, 2012)
2) Satuan Energi
Minyak mentah dihitung dengan barrel, sedangkan minyak siap pakai
(BBM) dihitung dengan liter. Konversi energi dituliskan sebagai berikut.
1 barrel = 1 drum. Untuk minyak mentah 1 barrel = 158,9873 liter.
1 kiloliter = 6,2893 barrel.
Gas alam (Liquid Natural Gas) diukur dengan Kaki Kubic (Cubic Feet/CF),
atau Triliun Standar Kaki Cubic (TSCF). Satu CF adalah 28,3168 liter atau
0,1781 barrel. Oleh karena kandungan energi gas berbeda dari minyak,
maka untuk mudahnya digunakan satuan Setara Barrel Minyak (SBM)
atau Barrel Oil Equivalent (BOE).
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery, Inquiry, dan Problem Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, serta Pemberian Tugas dan
Resitasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru membahas Tugas Mandiri: Hubungan Antara Penggunaan
Energi dengan Ketersediaan Energi di awal pertemuan. Mintalah
beberapa siswa untuk mempresentasikan tugasnya ke depan kelas.

Buku Guru Fisika Kelas XII 209


b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Listrik yang
Dihasilkan Pembangkit Listrik. Tujuan dari kegiatan ini adalah
siswa dapat mengetahui pembangkit listrik yang digunakan di
Indonesia dan daya yang dihasilkan dari tiap-tiap jenis pembangkit
listrik. Dengan pengetahuan ini siswa diharapkan dapat memberi
saran tentang pembangkit listrik apa yang dapat dikembangkan lebih
lagi untuk mengatasi keterbatasan energi.
(a) Mengamati
Mengamati tabel daya listrik yang dihasilkan beberapa
pembangkit listrik di Indonesia dari tahun 2007–2011.
(b) Menanya
Menanya pembangkit listrik yang menjadi penghasil listrik
terbesar dan letak-letaknya.
(c) Mengumpulkan informasi
Menggali informasi tentang pembangkit listrik dan potensi energi
yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik yang ada di
Indonesia dari berbagai sumber.
(d) Mengasosiasi
Mendiskusikan dan menyimpulkan informasi dari berbagai
sumber yang digunakan sebagai acuan.
(e) Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasilnya ke depan kelas.
(2) Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Dampak Penggunaan
Bahan Bakar Fosil. Tujuan kegiatan ini yaitu siswa dapat menemukan
hubungan penggunaan energi terhadap emisi CO2. Selain itu, siswa
dapat menyikapi agar dapat menurunkan emisi CO2 dari penggunaan
energi.
(a) Mengamati
Mengamati grafik CO2 dari tahun ke tahun dan hubungannya
dengan konsumsi energi.
(b) Menanya
i. Menanyakan hubungan antara penggunaan energi terhadap
emisi CO2.
ii. Menanyakan perbedaan skenario BAU dan KEN.
(c) Mengumpulkan informasi
Melengkapi data yang mendukung grafik yang sedang diamati
dari sumber yang valid.
(d) Mengasosiasi
Mendiskusikan dampak penggunaan bahan bakar fosil terhadap
emisi CO2 dari tahun ke tahun, lalu menyimpulkan hasilnya
bersama anggota kelompoknya.
(e) Mengomunikasikan
Menyampaikan hasilnya ke depan kelas dengan bahasa yang
santun dan sikap percaya diri.

210 Keterbatasan Energi dan Dampaknya bagi Kehidupan


(3) Guru meminta siswa membuka website yang berisi tentang solusi
kebutuhan energi dan pengaruhnya terhadap keuangan negara.
Setelah itu, siswa diajak memecahkan masalah di fitur Bertindak
Kreatif. Kegiatan ini menggunakan model problem based learning.
Catatan:
Sikap yang harus dinilai dalam pertemuan ini yaitu kemampuan siswa
membaca data dan mengalisisnya, kemampuan siswa menganalisis grafik,
dan kemampuan siswa menyelesaikan permasalahan yang disodorkan.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran dengan menjawab soal-soal
Review subbab A. Berikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk
mengerjakan Tugas Mandiri: Dampak Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber
Energi dan Tugas Mandiri: Prinsip Kerja Pembangkit Listrik. Tugas
dikumpulkan pada pertemuan ketiga.
c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Hubungan Antara Penggunaan Energi dengan Ketersediaan
Energi
Guru dapat mencari artikel yang berhubungan dengan tugas ini. Ada dua
artikel yang cukup mewakili jawaban yang terdapat pada tugas. Artikel yang
pertama berjudul Ketahanan Energi: Konsep, Kebijakan, dan Tantangan bagi
Indonesia yang ditulis oleh: Riza Azmi dan Hidayat Amir. Artikel yang kedua
adalah Kajian 8 Indonesia Energy Outlook yang diterbitkan oleh Pusat Data
dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral.
2) Mari Bereksplorasi: Listrik yang Dihasilkan Pembangkit Listrik
Pembangkit listrik yang ada di Indonesia menggunakan tenaga air, tenaga
uap, tenaga gas, tenaga gas uap, tenaga panas bumi, dan tenaga diesel.
Pembangkit listrik yang menggunakan tenaga uap paling banyak menghasilkan
energi listrik. Adapun pembangkit listrik yang menggunakan tenaga panas
bumi paling sedikit menghasilkan energi listrik. Dari tahun ke tahun selalu
ada peningkatan penggunaan energi yang dihasilkan dari tiap-tiap pembangkit
listrik.
3) Mari Bereksplorasi: Dampak Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Berdasarkan BAU ataupun KEN, emisi CO2 dari tahun ke tahun semakin
tinggi. Data berdasarkan BAU dan KEN berbeda. Hal ini karena BAU adalah
skenario tanpa tindakan pencegahan, sedangkan KEN adalah skenario dengan
tindakan dan kebijakan pemerintah. Jumlah emisi CO2 dipengaruhi oleh
penggunaan bahan bakar fosil. Semakin besar pemakaian bahan bakar fosil,
emisi CO2 juga akan semakin meningkat.
Dari grafik terlihat bahwa energi minyak bumi menempati posisi pertama
dalam pemakaian dan produksi sebagai bahan bakar. Namun, sebelum tahun
2005 konsumsinya lebih tinggi dibanding produksinya. Di sisi lain, batu bara
dan gas alam produksinya walau masih kecil tetapi bisa mengurangi konsumsi
berlebihan terhadap minyak bumi.

Buku Guru Fisika Kelas XII 211


4) Bertindak Kreatif
Pada fitur ini menuntut sikap kritis dan kreativitas siswa. Kegiatan ini
menggunakan metode problem based learning. Ada banyak cara untuk
melakukan penghematan energi. Baik dengan menghemat penggunaan
energi listrik juga dengan menggunakan sumber energi alternatif untuk
membangkitkan energi listrik.
5) Review
1. Sumber energi terbarukan membutuhkan waktu yang singkat untuk
tersedia kembali, sedangkan sumber energi tak terbarukan
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk tersedia kembali.
Contoh sumber energi terbarukan adalah matahari sedangkan contoh
sumber energi tak terbarukan adalah minyak bumi.
3. Pembangkit listrik yag paling banyak menghasilkan daya listrik
adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga uap.
5. Penggunaan energi berdampak pada kesehatan, lingkungan, dan
ekonomi.

3. Pertemuan III (2 × 45 Menit)


a. Persiapan Mengajar
Di pertemuan ini dibahas tentang solusi terhadap keterbatasan energi.
Solusi yang dibahas berupa penghematan penggunaan energi di lingkungan
rumah maupun lingkungan sekolah dan mencari sumber energi alternatif.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Discovery, Inquiry, dan Problem based learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, serta Pemberian Tugas dan
Resitasi
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Ajak siswa membahas tugas-tugas yang diberikan pada per-
temuan selanjutnya. Mintalah beberapa siswa untuk menyampaikan
tugas mereka di depan kelas.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Bagaimana
Menghemat Energi di Lingkungan Kita? Tujuan dari kegiatan
ini adalah agar siswa dapat memberikan solusi cara penghematan
penggunaan energi di rumah dan sekolah.
(a) Mengamati
Mengamati kegiatan penggunaan energi di rumah dan
sekolah.
(b) Menanya
Menanyakan energi yang paling banyak digunakan dalam
semua kegiatan di rumah dan di sekolah.

212 Keterbatasan Energi dan Dampaknya bagi Kehidupan


(c) Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi cara menghemat penggunaan
energi.
(d) Mengasosiasi
Mendiskusikan cara penghematan yang mungkin dilakukan,
lalu menyimpulkannya.
(e) Mengomunikasikan
Menyampaikan hasilnya ke depan kelas.
(2) Siswa melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Peran Sumber
Energi Elternatif
(a) Mengamati
Membaca dari berbagai literatur untuk melakukan
pengamatan tentang penggunaan energi alternatif di seluruh
wilayah Indonesia.
(b) Menanya
Menanyakan energi alternatif yang sudah sering digunakan
serta kegiatan yang menggunakan energi alternatif tersebut.
(c) Mengumpulkan informasi
Menggali informasi lebih dalam tentang seberapa efisien
penggunaan energi alternatif di suatu daerah serta respon
masyarakat terhadap energi alternatif.
(d) Mengasosiasi
Mendiskusikan peran energi alternatif di Indonesia, lalu
menyimpulkan hasil diskusi.
(e) Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasilnya ke depan kelas dengan percaya
diri dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
(3) Guru meminta siswa melakukan studi literatur baik dari buku
pengayaan, ensiklopedia, maupun internet tentang beberapa cara
menghemat energi.
Catatan:
Sikap yang perlu dinilai dari kegiatan ini adalah kecermatan siswa
saat mengamati lingkungan sekitar mereka, kepedulian siswa
terhadap lingkungan dapat diamati dengan solusi yang siswa berikan.
c) Kegiatan Penutup
Berikan pekerjaan rumah kepada siswa yaitu Tugas Mandiri:
Penghematan Energi di Rumah, Tugas Mandiri: Sel Surya, dan Tugas
Mandiri: Mengidentifikasi Penggunaan Energi Alternatif. Tugas di
kumpulkan dan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

Buku Guru Fisika Kelas XII 213


c. Kunci Jawaban
1) Mari Bereksplorasi: Bagaimana Menghemat Energi di Lingkungan Kita?
Penggunaan Energi Cara Menghemat

Penerangan rumah di malam hari Menggunakan lampu hemat energi.

Mengeringkan pakaian Dijemur dengan sinar matahari.

Transportasi Menggunakan sepeda atau angkutan umum.

Memasak Memasak sekaligus beberapa makanan tanpa


mematikan kompor.

Menggunakan air bersih Menggunakan air bersih seperlunya.

Mencuci piring Menghidupkan keran air jika piring sudah siap


dibilas.

Menyetrika Menyetrika jika jumlah pakaian yang perlu


disetrika sudah banyak.

Pendingin kamar Membuat ventilasi rumah yang baik.

Penerangan rumah di siang hari Buka jendela dan pasang genteng kaca.

2) Mari Bereksplorasi: Peran Sumber Energi Alternatif


Beberapa contoh penggunaan sumber energi alternatif seperti tabel
di bawah ini.
Sinar Matahari Penggunaan

Angin Tenaga tambahan pada kapal layar

Air Pembangkit listrik

Panas bumi Pembangkit listrik

Biogas Memasak

Biodiesel Bahan bakar pada traktor

4. Pertemuan IV (2 × 45 Menit)
a. Persiapan Mengajar
Siapkan materi yang berhubungan dengan tugas-tugas siswa sebagai
bahan diskusi. Siapkan juga media presentasi yang dibutuhkan siswa.
b. Proses Belajar Mengajar
1) Model Pembelajaran: Problem Based Learning, Discovery, dan Inquiry
2) Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, dan Latihan
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Minta siswa menyiapkan tugas yang diberikan pada pertemuan
selanjutnya. Pilihlah tugas terbaik dan berikan apresiasi kepada siswa
tersebut.

214 Keterbatasan Energi dan Dampaknya bagi Kehidupan


b) Kegiatan Inti
(1) Bahas tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Minta
beberapa siswa untuk presentasi ke depan kelas menyampaikan
tugas yang telah mereka kerjakan di rumah.
(2) Adakan diskusi untuk membahas tugas yang diberikan. Berikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan
pendapat.
(3) Ajak siswa menjawab permasalahan pada fitur Bertindak Kreatif
subbab B.
(4) Siswa diminta menjawab soal-soal pada Review subbab B.
c) Kegiatan Penutup
Lakukan refleksi pembelajaran dan ambil kesimpulan pada
pembelajaran di pertemuan ini. Ingatkan siswa minggu depan
digunakan untuk membahas Tugas Proyek.
c. Kunci Jawaban
1) Tugas Mandiri: Penghematan Energi di Rumah
Hasil tugas ini disesuaikan dengan pemakaian sumber energi di
rumah tiap-tiap siswa.
2) Tugas Mandiri: Mengidentifikasi Penggunaan Energi Alternatif
Hasil tugas ini disesuaikan dengan kondisi daerah tiap-tiap siswa.
Guru menghargai perbedaan hasil dari tugas semua siswa.
3) Bertindak Kreatif
Penggunaan air sebagai pembangkit listrik perlu dikaji ulang karena
beberapa wilayah di Indonesia sudah mengalami kekurangan air. Namun,
jika dimanfaatkan dengan baik dan diolah dengan benar maka energi air
ini dapat dipakai untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil.
4) Review
1. Keterbatasan sumber energi dapat diatasi dengan menghemat
penggunaan dan beralih ke sumber energi alternatif.
3. Sumber energi alternatif adalah sumber energi yang bukan merupakan
sumber energi tradisional (yaitu bahan bakar fosil seperti batubara,
minyak dan gas alam). Beberapa kamus misalnya kamus Oxford
menempatkan sumber energi alternatif berkorelasi dengan lingkungan
dan menyatakan bahwa istilah sumber energi alternatif mengacu pada
sumber energi yang tidak merugikan lingkungan.
5. Sumber energi alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
pembangkit listrik contohnya panas bumi, angin, air, dan nuklir.

5. Pertemuan V (2 × 45 Menit)
a. Persiapan Mengajar
Guru sebaiknya menyiapkan juga data yang berkaitan dengan
penggunaan energi di daerah.

Buku Guru Fisika Kelas XII 215


b. Proses Belajar Mengajar
1 ModelPembelajaran: Project Based Learning
2) Metode Pembelajaran: Diskusi dan Tanya Jawab
3) Langkah-Langkah Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
Siswa mengumpulkan hasil dari tugas yang mereka lakukan.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa menyampaikan hasil pengerjaan Tugas Proyek.
(2) Guru memberi kesempatan siswa lain untuk bertanya dan
memberi tambahan kepada tiap-tiap kelompok.
c) Kegiatan Penutup
Guru mengingatkan minggu depan akan diadakan ulangan
harian. Minta siswa mengerjakan soal-soal Evaluasi untuk persiapan
menghadapi ulangan harian.
c. Kunci Jawaban
Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1. e 6. c
2. e 7. a
3. c 8. a
4. e 9. a
5. c 10. d
B. Uraian
1. Beberapa contoh bijaksana adalah menggunakan lampu hemat energi,
membuat ventilasi rumah agar sirkulasi udara baik, dan mencoba
mengalihkan energi konvensional ke energi alternatif.
3. Hal ini karena nuklir mampu menyediakan energi yang banyak dalam
jumlah yang sedikit dan juga dapat digunakan dalam jangka waktu
yang lama (tergantung dari waktu paruhnya).
5. Lingkungan menjadi rusak dan kesehatan menjadi terganggu.
Eksploitasi daerah tambang akan merusak ekosistem sekitar per-
tambangan. Kesehatan orang-orang di sekitar daerah pertambangan
juga akan terpengaruh.
7. Solusi yang diberikan sudah tepat karena masalah limbah terselesai-
kan sekaligus biogas hasil olahan juga memberikan manfaat bagi
kehidupan warga Gondang. Manfaat yang dihasilkan adanya biogas
sebagai berikut.
a. Biogas dapat dipergunakan untuk keperluan memasak keperluan
rumah tangga.
b. Biogas manfaatnya juga untuk membantu industri berskala rumah
tangga.

216 Keterbatasan Energi dan Dampaknya bagi Kehidupan


c. Biogas juga untuk mengurangi subsidi yang dibebankan
sepenuhnya kepada pemerintah.
d. Biogas membantu perekonomian di Kabupaten Nganjuk
Kecamatan Gondang.
9. Satu meter kubik menghasilkan 1,25 kWh. Jika energi yang dibutuhkan
60 kWh, dibutuhkan 48 meter kubik biogas. Jika satu meter kubik
dihasilkan oleh 2 ekor kerbau, maka diperlukan 96 kerbau atau sapi
untuk mencukupi kebutuhan tersebut.

H. Petunjuk Pengerjaan Proyek


1. Isi Proyek
Proyek ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan energi baik dari segi jenis
maupun dari sektor penggunaan di daerah yang diteliti siswa. Siswa diminta untuk
memberi ide dan gagasan untuk melakukan penghematan di daerah tersebut.
2. Latar Belakang
Penggunaan energi dari segi jenis dan sektor bisa berbeda di tiap-tiap daerah
sehingga langkah penghematannya pun juga berbeda. Dengan data yang diperoleh
siswa, diharapkan siswa dapat memberikan solusi yang tepat untuk melakukan
penghematan energi.
3. Hasil yang Akan Dicapai
Hasil yang akan dicapai adalah sebuah ide dan gagasan yang dapat digunakan
untuk menghemat energi yang digunakan.
4. Cara Mengerjakan
Siswa mendatangi daerah yang ingin diteliti penggunaan energinya. Pihak
sekolah sebaiknya memberikan surat pengantar sehingga penelitian siswa lancar.
Berikan juga surat pemberitahuan ke orang tua sehingga orang tua ikut mengawasi
kegiatan anak mereka.

I. Program Remedial dan Pengayaan


Setelah ulangan harian, guru menganalis hasil tes siswa untuk mengetahui
ketercapaian KKM. Setelah itu, lihat indikator yang belum tercapai dan materi yang
belum dikuasai oleh siswa. Siswa yang belum mencapai KKM diberi remidial dengan
membuat makalah tentang prospek penggunaan energi alternatif di daerah Anda.
Siswa yang sudah memenuhi KKM diberi pengayaan.
Program pengayaan diberikan dalam waktu yang bersamaan dengan program
remidiasi. Siswa yang mengikuti program pengayaan diminta mengunduh berkas
tentang potensi energi alternatif panas bumi dan tanaman sagu. Siswa diminta
menganalisis artikel tersebut dan menyimpulkannya.

Buku Guru Fisika Kelas XII 217


J. Penilaian
Tabel 11.2 Penilaian Pembelajaran

No. Peruntukan Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Format Penilaian

1. Kompetensi Sikap Pengamatan Sikap Penilaian Sikap Format 1–5


Spiritual dan Sikap
Sosial

2. KD 3.11, KD 4.11 Tes Unjuk Kerja Penilaian Tes Praktik Format 6–8
dan Tes Unjuk Kerja

3. KD 3.11 Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda dan Lembar Evaluasi/


Uraian Ulangan Harian

4. Kumpulan Tugas Portofolio Panduan Penyusunan Lembar Penilaian


Mandiri dan Lapor- Portofolio Portofolio
an Kegiatan

5. Hasil Tugas Proyek Proyek Penilaian Proyek Format 9

K. Rangkuman
1. Materi ini membutuhkan banyak referensi baik dari buku, artikel internet, maupun
ensiklopedia.
2. Guru sebaiknya menyediakan media pembelajaran yang tidak monoton sehingga
materi dapat diserap dengan baik. Media yang dapat digunakan berupa gambar
ataupun video yang menunjang.
3. Semua kegiatan yang dilakukan siswa diharapkan dapat membentuk kepribadian
siswa yang peduli terhadap keterbatasan energi di Indonesia sehingga siswa bisa
memberikan ide dan gagasan terkait permasalahan ini.

218 Keterbatasan Energi dan Dampaknya bagi Kehidupan


A. Pilihan Ganda Jadi, total pancaran radiasi benda
1. e 11. a badalah 1,16 × 104 W/m2
2. a 12. a 5. Wireless adalah teknologi nir kabel atau
3. c 13. e tanpa kabel. Teknologi ini dimanfaatkan
4. e 14. c dalam teknologi telepon seluler dalam
5. a 15. d hal transmisi data. Teknologi wireless
6. d 16. e tidak membutuhkan media kabel untuk
7. b 17. b menghantarkan data-data analog,
8. b 18. c namun memanfaatkan udara sebagai
9. b 19. c media transmisi gelombang elektomag-
10. c 20. e netik. Hal ini sangat cocok untuk telepon
seluler yang praktis dan dapat dibawa
B. Uraian kemana-mana.
1. Diketahui: vA = –0,75 c
7. Diketahui: Natrium → f = 4,4 × 1014 Hz
vB = 0,85 c ffoton = 6 × 1014 Hz
me = 9,1 × 10–31 kg
vB vB Ditanyakan: v
Jawab:
Kita tetapkan arah ke kanan positif dan
Em = h(f – f0)
arah ke kiri negatif sehingga kecepatan
= 6,67 × 10–34 (6 × 1014 – 4,4 × 1014)
relatif pesawat B terhadap pesawat A
= 8,004 × 10–20 J
yaitu vBA. Nilai vBA = vB – vA sehingga
1
berdasarkan relativitas Einstein, E= mv2
2
kecepatan pesawat B relatif terhadap 1
pesawat A adalah: 8,004 × 10–20 = 2
9,1 × 10–31v2
vB − vA (0, 85 c ) − ( −0,75 c )
vBA = vB vA
= (0,85 c )( −0,75 c ) v= 1,78 × 1011
1− 1−
c2 c2
= 4,2 × 105 m/s
1,60 c Jadi, kecepatan elektron setelah lepas
vBA = 1,6375 = 0,98 c
dari logam sebesar 4,2 × 105 m/s.
3. Diketahui: e = 0,5 9. Diketahui: 1H = 1,007825 sma
1
T = 800 K 4He=
2 4,002603 sma
Ditanyakan: total pancaran radiasi (l) 0 +
Jawab: 1e = 0,000537 sma
l = eσT4 1 sma = 931 MeV
= 0,5 · 5,67 × 10–8 W/m2 K4 (800 K)4 Ditanyakan: Reaksi, E
= 11,6 × 103 W/m2 Jawab:
= 1,16 × 104 W/m2 4 11H → 42He + 01e+ + E

Buku Guru Fisika Kelas XII 219


Mula-mula hitung massa perekasi dan Kemudian hitung massa yang diubah
massa produk menjadi energi
Massa perekasi mE = 4,0313 sma – 4,00314 sma
mawal = 4(1,007825 sma) = 4,0313 sma = 0,02816 sma
E = 0,02816 × 931 MeV = 26,217 MeV
Massa produk
Jadi, energi yang dihasilkan reaksi
makhir = 4,002603 sma + 0,000537 sma
tersebut sebesar 26,217 MeV.
= 4,00314 sma

220 Ulangan Akhir Semester 2

Anda mungkin juga menyukai