Anda di halaman 1dari 8

Askep Keperawatan Komunitas 1

Disusun

OLEH :

Kelompok 3

 Ahmad Mantau
 Enjel M. Ente
 Meylanti Rahmatia Muslim
 Miman Saripi
 Mutiawati Hatibie
 Rika Ismail
 Sindy Hairunisya Humolungo
 Yugita Achmad

Prodi : DIII Keperawatan

Tingkat/semester : IIIB/V (lima)

Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo

Tahun Ajaran

2020/2021

1
A. PENGKAJIAN

Demografik
Dari 305 jiwa sebanyak 55 % merupakan pekerja laki-laki dan 45 % merupakan pegawai
perempuan.Setelah dilakukan pendataan sesuai dengan angket didapatkan hasil bahwa
sebanyak 57 orang merupakan pegawai konveksi yang ada di desa tersebut. Pegawai
perempuan sebanyak 53% dan laki-laki sebanyak 47%.

Inti core (Statistik Vital)


Dari 57 pekerja konveksi yang kami kaji didapatkan hasil yang batuk 44% , rematik 10%,
hipertensi 2, tidak ada 7 % dan lainya 37%.

Nilai dan keyakinan


Sebanyak 57 orang pekerja konveksi dengan agama mayoritas islam sebesar 92%.

8 Subsistem komunitas
1) Lingkungan
Didalam konveksi didapatkan hasil penerangan kurang 2%, dan cukup 98%.
Ventilasi baik 49% dan ventilasi buruk 51%. Suhu ditempat kerja lembab.

2) Pendidikan
Tingkat pendidikan pekerja konveksi terdapat lulusan SMA sebanyak 75 %,
lulusan SMP sebanyak 15 %, dan SD sebanyak 10%. Dari 57 perkerja yang kami
kaji didapatkan hasil belum pernah mendapatkan pendidikan APD 79%. Dari 57
pekerja yang kami kaji didapatkan hasil yang pernah mendapatkan pelatihan
keselamatan kerja 21% dan yang belum pernah 79%. Dari 57 pekerja didapatkan
hasil yang mengetahui P3K 56% dan tidak mengetahui 44%. Karena kurangnya
pendidikan pekerja konveksi maka perusahaan konveksi harus melakukan
pelatihan keselamatan kerja dan mengajarkan pentingnya penggunaan APD serta
memberi tahu cara penggunaa P3K.

3) Keamanan dan transportasi


Didalam konveksi tidak terdapat alat pemadam kebakaran. Sebagian besar
pegawai berangkat ke tempat kerja menggunakan sepeda dan motor.
4) Politik dan pemerintahan
Dari perusahaan konveksi belum ada usaha pencegahan. Menurut hasil
wawancara dengan pekerja, selama ini tidak ada dukungan apapun mengenai

2
kesejahteraan pekerja dari perusahaan dan pemerintah. Dan seluruh karyawan
juga tidak mendapatkan asuransi kesehatan, dan pegawai juga tidak mendapatkan
pemeriksaan kesehatan berkala.
5) Pelayanan kesehatan dan sosial
Di tempat kerja tidak terdapat klinik untuk karyawan yang sakit ataupun klinik
untuk konsultasi. Karyawan konveksi mengatakan apabila ada yang sakit
langsung dibawa ke puskesmas. Jarak tempuh antara tempat konveksi dengan
fasilitas kesehatan ± 5 Km.

6) Komunikasi
Komunikasi yang digunakan adalah sesi wawancara dengan pekerja untuk
mengetahui permasalahan yang ada di konveksi

7) Ekonomi
Di perusahaan konveksi pegawai tidak mendapatkan asuransi kesehatan, dan
pegawai juga tidak mendapatkan pemeriksaan kesehatan berkala.

8) Rekreasi
Pegawai konveksi tidak memiliki tempat rekreasi di wilayah tersebut.

Analisis data

Pada desa keboan terdapat salah satu perusahaan konveksi yang letaknya tidak jauh
dari pemukiman warga dan kebanyakan warga bekerja di konveksi tersebut. Setelah
dilakukan pendataan didapatkan hasil sebanyak 27 orang merupakan pegawai konveksi
yang ada di desa tersebut. Pegawai perempuan sebanyak 53% dan laki-laki sebanyak 47%.
Dari 57 pekerja.
Didapatkan data bahwa para pegawai tidak ada pemeriksaan kesehatan berkala.
Dari 57 pekerja yang kami kaji didapatkan batuk 44% , rematik 10%, hipertensi 2% , tidak
ada 7 % dan lainya 37%. Dari 57 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil merokok saat
kerja 23% dan tidak merokok 77%. Tingkat pendidikan pekerja rata-rata adalah lulusan
SMA dimana sebanyak 75 %, sedangkan lulusan SMP sebanyak 15 %, dan SD sebanyak
10%. Tidak ada dukungan apapun mengenai kesejahteraan pekerja dari perusahaan dan
pemerintah.

3
Di tempat perusahaan konveksi tidak terdapat klinik untuk karyawan yang sakit
ataupun klinik untuk konsultasi. Karyawan konveksi mengatakan apabila ada yang sakit
langsung dibawa ke puskesmas. Jarak tempuh antara tempat konveksi dengan fasilitas
kesehatan ± 5 Km. Seluruh karyawan tidak mendapatkan asuransi kesehatan
Pekerja yang menggunakan APD 11% dan yang tidak 89%. Pemilik usaha konveksi
tidak menyediakan masker atau APD untuk pegawainya karena menganggap belum dirasa
perlu. Hampir keseluruhan pegawai tidak menggunakan masker. Didalam konveksi kurang
ventilasi hanya ada beberapa alat pertukaran udara di tempat kerja, banyak polusi udara
didalam ruangan karna debu yang menempel pada tumpukan kain serta debu halus pada
pemotongan kain. Dari 57 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil mengatakan ada polusi
100% (debu halus potongan kain). Didapatkan data ventilasi baik 49%, dan buruk 51%.
Pekerja yang pernah mendapatkan latihan keselamatan kerja 21% dan yang belum pernah
79%. Suhu ditempat kerja lembab,. Setelah kami kaji dari 57 pekerja didapatkan hasil
batuk 44% , rematik 10%, hipertensi 2% , tidak ada 7 % dan lainnya 37%. Dari 57 perkerja
yang kami kaji didapatkan hasil merokok saat kerja 23% dan tidak merokok 77%.

Data Subjektif Manajemen kesehatan tidak efektif


Menurut para pekerja konveksi, suhu ditempat kerja lembab, Pemilik usaha konveksi tidak
menyediakan masker atau APD untuk pegawainya karena menganggap belum dirasa perlu.
Didalam konveksi kurang ventilasi hanya ada beberapa alat pertukaran udara di tempat
kerja, banyak polusi udara didalam ruangan karna debu yang menempel pada tumpukan
kain serta debu halus pada pemotongan kain. Didapatkan data ventilasi baik 49%, dan
buruk 51%. Beberapa pekerja merupakan perokok aktif

Data Objektif Manajemen kesehatan tidak efektif


 Pekerja yang menggunakan APD 11% dan yang tidak 89%.
 Dari 57 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil mengatakan ada polusi 100%(debu
halus potongan kain)
 Hampir keseluruhan pegawai tidak menggunakan masker
 Pekerja yang pernah mendapatkan latihan keselamatan kerja 21% dan yang belum
pernah 79%.

4
 Didapatkan hasil yang mengetahui P3K 56% dan tidak mengetahui 44%
 Pengolahan limbah ditimbun 79% , dibakar 21% dan disungai 6%

Data Subjektif Defisit kesehatan komunitas


Di tempat perusahaan konveksi tidak terdapat klinik untuk karyawan yang sakit ataupun
klinik untuk konsultasi. Karyawan konveksi mengatakan apabila ada yang sakit langsung
dibawa ke puskesmas. Jarak tempuh antara tempat konveksi dengan fasilitas kesehatan ±
5 Km. Seluruh karyawan tidak mendapatkan asuransi kesehatan.

Data Objektif Defisit kesehatan komunitas


 Didapatkan data bahwa para pegawai tidak ada pemeriksaan kesehatan berkala
 Dari 57 pekerja yang kami kaji didapatkan batuk 44% , rematik 10%, hipertensi
2% , tidak ada 7 % dan lainya 37%. Dari 57 pekerja yang kami kaji didapatkan
hasil merokok saat kerja 23% dan tidak merokok 77%.
 Tingkat pendidikan pekerja rata-rata adalah lulusan SMA dimana sebanyak 75 %,
sedangkan lulusan SMP sebanyak 15 %, dan SD sebanyak 10%.
 Tidak ada dukungan apapun mengenai kesejahteraan pekerja dari perusahaan dan
pemerintah.

B. Diagnosis keperawatan
 Manajemen kesehatan tidak efektif di perusahaan konveksi berhubungan dengan
kurangnya terpapar informasi tentang pemakaian APD yang dimanifestasikan
dengan aktivitas hidup sehari-hari tidak efektif untuk memenuhi tujuan kesehatan
 Defisit kesehatan komunitas di perusahaan konveksi berhubungan dengan
program tidak mengatasi seluruh masalah kesehatan komunitas yang
dimanisfestasikan dengan terjadi masalah kesehatan yang dialami komunitas

5
Prioritas Diagnosis Keperawatan Komunitas

No. Masalah kesehatan A B C D E F G H I J K Total Prioritas

1. Manajemen kesehatan tidak 4 4 5 4 3 2 4 4 4 3 4 41 1


efektif
2. Defisit kesehatan komunitas 4 4 4 3 4 1 3 4 4 3 4 38 2

Keterangan :

A = Resiko terjadi G = Tempat


B = Resiko parah H = Waktu
C = Potensi untuk pendidikan kesehatan I = Dana
D = Minat masyarakat J = Fasilitas Kesehatan
E = Mungkin diatasi K = Sumber daya
F = Sesuai dengan program kesehatan

Pembobotan rentang 1-5 :


1 = Sangat Rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat Tinggi

6
C. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Manajemen Manajemen kesehatan Edukasi Kesehatan
Kesehatan Tidak Observasi:
Efektif  Identifikasi kesiapan dan kemampuan
D.0116 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama menerima informasi
1minggu diharapkan manajemen kesehatan meningkat.  Identifikasi faktor-faktor yang dapat
Pengertian : Kriteria Hasil: meningkatan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
Pola pengaturan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningk
Terapeutik
dan Menurun Meningk at
at  Sediakan materi dan media pendidikan
pengintegrasian
1 Menerapkan program perawatan kesehatan
penanganan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
masalah kesehatan   1 2 3 4 5 kesepakatan
ke dalam
2 Aktivitas hidup sehari-hari efektif memenuhi tujuan  Berikan kesempatan untuk bertanya
kebiasaan hidup
kesehatan Edukasi:
sehari-hari tidak
  1 2 3 4 5  Jelaskan faktor risiko yang dapat
memuaskan untuk mempengaruhi kesehatan
mencapai status Meningka Cukup Sedan Cukup Menurun  Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
kesehatan yang t Meningk g Menuru  Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
diharapkan at n meningkatkan perilaku hidup bersih dan
3 Verbalisasi kesulitan dalam menjalani program sehat
perawatan/pengobatan
  1 2 3 4 5

7
8

Anda mungkin juga menyukai