Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hasil interaksi berbagai faktor, baik faktorinternal (fisik dan
psikis) maupun faktor eksternal (sosial, budaya, lingkungan fisik,politik, ekonomi,
pendidikan, dan sebagainya).
Menurut Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992, kesehatan adalah suatu
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Menurut WHO, kesehatan merupakan segala bentuk kesehatan badan,
rohani/mental, dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, atau kelemahan.
Menurut Hendrick L. Bloem (1974) seperti dikutip Azwar (1983),terdapat empat
faktoryang besar pengaruhnya terhadap kesehatan, yaitu faktor lingkungan, faktor
perilaku,faktor pelayanan kesehatan,dan faktor keturunan yang saling
mempengaruhi.Lingkungan sebagai faktor terbesar, selain langsung mempengaruhi
kesehatan, jugamempengaruhi perilaku, dan perilaku juga sebaliknya mempengaruhi
lingkungandanfaktor lainnya (pelayanan kesehatan dan keturunan). Status kesehatan
akan tercapai secaraoptimal, apabila keempat faktor tersebut secara bersama - sama
mempunyai kondisi yangoptimal.
Konsep pembangunan kesehatan di Indonesia dimulai dengan pemikiran tentang
paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model
pembangunan kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling berkait dan
mempengaruhi dengan banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih
diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan
hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan. Secara umum konsep
paradigma sehat dapat menghasilkan dua poin penting, yaitu mencegah lebih baik
daripada mengobati, dan pentingnya pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku
hidup sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat.
Berdasarkan konsep paradigma sehat dirumuskan visi Indonesia sehat. Visi
Indonesia sehat dapat terwujud jika semua komponen masyarakat dapat berada
dalam kondisi sehat. Hal tersebut harus dimulai dari komponen pemerintahan terkecil
yaitu dusun sehat. Dusun sehat adalah gambaran warga dusun masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yaitu masyarakat yang hidup dalam
lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

1
Upaya kesehatan ialah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Upaya mewujudkan
kesehatan ini dilakukan oleh individu, kelompok masyarakat, lembaga pemerintahan,
ataupun swadaya masyarakat (LSM). Upaya mewujudkan kesehatan itu dapat dilihat
dari dua aspek, yakni pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan.
Pemeliharaan kesehatan mencakup dua aspek, yaitu aspek kuratif (pengobatan
penyakit) dan aspek rehabilitatif (pemulihan kesehatan setelah sembuh dari
sakit/cacat). Sedang peningkatan kesehatan mencakup dua aspek, aspek preventif
(pencegahan penyakit) dan aspek promotif (peningkatan kesehatan itu sendiri). Upaya
kesehatan promotif mengandung makna bahwa kesehatan seseorang atau kelompok
harus selalu diupayakan sampai tingkat yang optimal.
Pemberdayaan masyarakat ialah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi,
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan. Dari batasan ini dapat
diuraikan bahwa secara bertahap tujuan pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan adalah agar tumbuhkesadaran, pengetahuan dan pemahaman akan
kesehatan bagi individu, kelompok atau masyarakat, serta timbul kemauan atau
kehendak sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan pemahaman terhadap
kesehatan.
Timbulnya kemampuan masyarakat di bidang kesehatan berarti masyarakat,
baik secara individu maupun 1 kelompok telah mampu mewujudkan niat kesehatan
mereka dalam bentuk perilaku sehat.
Tahap-tahap penggerakan atau pemberdayaan masyarakat:adalah dengan
pengembangan tim petugas, pengembangan tim di masyarakat, Survei Mawas Diri,
Musyawarah Masyarakat Desa, dan Pelaksanaan kegiatan.
Desa Sehat adalah: Mewujudkan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat, Menciptakan kewaspadaan dan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan,
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengenal dan mengatasi permasalahan
kesehatan, Menciptakan dukungan tokoh masyarakat dan perangkat desa/dusun
dalam pembangunan kesehatan masyarakat di desa, Mewujudkan pelayanan
kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga profesional
kesehatan.
Berdasarkan hasil pencapaian program masih terdapat masalah kesehatan yang
terutama membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat diwilayah kerja Puskesmas
Petapahan diantaranya Rendahnya cakupan pemantauan kegiatan posyandu mandiri.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas perlu dilakukan suatu upaya untuk
mengetahui bagaimana kesertaan masyarakat dalam usaha kesehatan yang berbasis
pemberdayaan yang mengikutsertakan dengan aktig lintas program maupun lintas
sektoral yang ada didesa diwilyah kerja Puskesmas Petapahan cakupan PISPK pra

2
sehat 40%, masih terdapat 29% tidak memiliki asuransi kesehatan, cakupan polindes
0%,kunjungan posyandu masih 65%, hipertensi pengobatan tidak teratur 56%, strata
posyandu belum mandiri, di temukan bumil resti 10 orang, bumil KEK 2 orang,
kematian ibu dan bayi di desa tanjung sawit, balita denga gizi kurang 10 oarng, dan
balita pendek 2 orang, adanya kasus DBD, terdapat 9 orang penderita TBC 4 orang
status pengobatan sudah selesai.

B. Rumusan Masalah

Menetahui sejauhmana peranserta aktif masyarakat desa dalam pelaksanaan


program puskesmas yang berkenaan dengan Upaya Kesehatan Masyarakat diwilayah
kerja Puskesmas Petapahan.

C. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Menetahui sejauhmana peranserta aktif masyarakat desa dalam pelaksanaan


program puskesmas yang berkenaan dengan Upaya Kesehatan Masyarakat
diwilayah kerja Puskesmas.

2. Tujuan Khusus:

Bersama dengan masyarakat mencari upaya pemecahan masalah


kesehatan berdasar Standar Pelayanan Puskesmas (SPM) diantaranya:

a. Pelayanan kesehatan ibu hamil;


b. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
c. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
d. Pelayanan kesehatan balita
e. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
f. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
g. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
h. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
i. Pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus
j. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
k. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis
l. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan
daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).

D. Manfaat Kegiatan

1. Bagi warga desa:

3
a. Mengetahui masalah kesehatan yang ada di desa
b. Mampu mengadakan Survei Mawas Diri dalam membahas masalah
kesehatan yang ada
c. Mampu memanfaatkan potensidi
2. Bagi Puskesmas:
Mengetahui masalah kesehatan yang ada didesa sehingga dapat mencari solusi
mengatasi masalah kesehatan.

E. Ruang Lingkup Kegiatan


Persentase Target Standart Pelayanan Minimal Tingkat Puskesmas sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan Capaian
kinerja Pemerintah Daerah dalam pemenuhan mutu pelayanan setiap jenis pelayanan
dasar pada SPM Kesehatan harus 100% (seratus persen) : Pelayanan kesehatan ibu
hamil, Pelayanan kesehatan ibu bersalin, Pelayanan kesehatan bayi baru lahir,
Pelayanan kesehatan balita, Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar,
Pelayanan kesehatan pada usia produktif, Pelayanan kesehatan pada usia lanjut,
Pelayanan kesehatan penderita hipertensi, Pelayanan kesehatan penderita diabetes
mellitus, Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat, Pelayanan
kesehatan orang terduga tuberculosis, Pelayanan kesehatan orang dengan risiko
terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus).

4
BAB I

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
Dari hasil Survey Mawas Diri yang dilakukan pada bulan Desember diwilayah kerja UPTD
Puskesmas Petapahan didapati beberapa hal yang berkenaan dengan keberhasilan program
puskesmas sesuai dengan SPM yang telah ditetapkan dan dapat dilihat dari table berikut ini

Tabel A.1
Kepemilikan asuransi kesehatan

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Bpjs/kis 18 58.1 60.0 60.0
Asuransi kesehatan 3 9.7 10.0 70.0
swasta

Tidak sama sekali 9 29.0 30.0 100.0


Total 30 96.8 100.0
Missing System 1 3.2
Total 31 100.0

sarana CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun, seperti westafel)

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ada 15 48.4 48.4 48.4
Tidak ada 16 51.6 51.6 100.0
Total 31 100.0 100.0

Tabel A.2
Sarana sampah rumah tangga dikelola dengan baik

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya, Dipisah antara 13 41.9 41.9 41.9
sampah kering dan
sampah basah
Tidak dipisah 18 58.1 58.1 100.0
Total 31 100.0 100.0

Tabel A.3
kegiatan kelas ibu hamil
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid Ada 22 71.0 91.7 91.7
3 2 6.5 8.3 100.0
Total 24 77.4 100.0
Missing System 7 22.6

5
Total 31 100.0

Tabel A.4
Frekuensi ibu melakukan pemeriksaan kehamilan

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 – 3 kali 13 41.9 54.2 54.2
4 atau lebih 11 35.5 45.8 100.0
Total 24 77.4 100.0
Missing System 7 22.6
Total 31 100.0

A.5
Tempat Perencanaan untuk melahirkan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Puskesmas 5 16.1 22.7 22.7
Rumah Sakit 3 9.7 13.6 36.4
Bidan Praktik Swasta 14 45.2 63.6 100.0
Total 22 71.0 100.0
Missing System 9 29.0
Total 31 100.0

A.6
Bayi yang di berikan ASI Eksklusif selama 6 bulan

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 19 61.3 79.2 79.2
Tidak 5 16.1 20.8 100.0
Total 24 77.4 100.0
Missing System 7 22.6
Total 31 100.0

A.7
usia bayi lebih dari 12 bulan, yang sudah memperoleh Imunisasi Lengkap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 22 71.0 91.7 91.7
Tidak 2 6.5 8.3 100.0
Total 24 77.4 100.0
Missing System 7 22.6
Total 31 100.0

A.8
usia bayi kurang dari 12 bulan,yang sudah memperoleh imunisasi

6
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 24 77.4 100.0 100.0
Missing System 7 22.6
Total 31 100.0

A.9
status gizi balita

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Gizi Normal 21 67.7 87.5 87.5
Bawah Garis Merah 1 3.2 4.2 91.7
(BGM)

Gizi kurang (kurus) 2 6.5 8.3 100.0


Total 24 77.4 100.0
Missing System 7 22.6
Total 31 100.0

A.10
Balita yang melakukan penimbangan di posyandu

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 22 71.0 91.7 91.7
Tidak 2 6.5 8.3 100.0
Total 24 77.4 100.0
Missing System 7 22.6
Total 31 100.0

A.11
Ibu hamil yang selama masa kehamilannya mengkonsumsi tablet tambah darah sebanyak
90 tablet

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 21 67.7 84.0 84.0
Tidak 4 12.9 16.0 100.0
Total 25 80.6 100.0
Missing System 6 19.4
Total 31 100.0

A.12
Usia bayi dalam pmberian makanan pendamping ASI ( MP- ASI )

7
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 6 bulan 24 77.4 96.0 96.0
1 tahun 1 3.2 4.0 100.0
Total 25 80.6 100.0
Missing System 6 19.4
Total 31 100.0

A.13
Gejala Demam Berdarah (gejala : demam tinggi mendadak disertai bintik-bintik merah
pada kulit, mimisan)

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 2 6.5 6.7 6.7
Tidak 28 90.3 93.3 100.0
Total 30 96.8 100.0
Missing System 1 3.2
Total 31 100.0

A.14
anggota keluarga yang melakukan PSN (Pemberantasan sarang Nyamuk) minimal 1 minggu
sekali

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 27 87.1 87.1 87.1

Tidak 4 12.9 12.9 100.0

Total 31 100.0 100.0

A.15
Penanganan pertama GHBR

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cuci bersih pakai 22 71.0 73.3 73.3
sabun di air mengalir

Segera ke faskes 8 25.8 26.7 100.0


untuk di suntik vaksin
Rabies
Total 30 96.8 100.0
Missing System 1 3.2
Total 31 100.0

A.16
memeriksakan kesehatan ke faskes atau posyandu terdekat tiap bulannya

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 21 67.7 67.7 67.7
Tidak 10 32.3 32.3 100.0
Total 31 100.0 100.0

8
A.17
Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, apakah rutin mengkonsumsi obat penurun
tensi tiap hari
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 17 54.8 65.4 65.4
Tidak 9 29.0 34.6 100.0
Total 26 83.9 100.0
Missing System 5 16.1
Total 31 100.0

A.18
hipertensi yang terkontrol ( rutin mengkonsi obat) suber mendapatkan obat

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Puskesmas / pustu 22 71.0 84.6 84.6
Apotik 4 12.9 15.4 100.0
Total 26 83.9 100.0
Missing System 5 16.1
Total 31 100.0

A.19
Pengetahuan masyarakat keberadaan posbindu PTM ( Penyakit Tidak Menular ) di desa

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ada 22 71.0 71.0 71.0
Tidak ada 9 29.0 29.0 100.0
Total 31 100.0 100.0

A.20
Pemamfaatan posbindu PTM ( Penyakit tidak menular) di desa

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 18 58.1 58.1 58.1
Tidak 13 41.9 41.9 100.0
Total 31 100.0 100.0

A.21
sarana CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun, seperti westafel)

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ada 15 48.4 48.4 48.4
Tidak ada 16 51.6 51.6 100.0
Total 31 100.0 100.0

9
Tabel A.2
Sarana sampah rumah tangga dikelola dengan baik

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya, Dipisah antara 13 41.9 41.9 41.9
sampah kering dan
sampah basah
Tidak dipisah 18 58.1 58.1 100.0
Total 31 100.0 100.0

B. PEMBAHASAN

Terlampir

10

Anda mungkin juga menyukai