Anda di halaman 1dari 12

Penerapan Promosi Kesehatan pada Klien

ditatanan Sekolah dan Tempat Kerja


KELOMPOK 9
PUTRI AULIA
33 J210200150

PUTRI AYU SENJA SULISTYANINGRUM


34 J210200128

PUTRI KARTIKA SARI


35 J210200157

PUTRI REVIANA CIPTANINGRUM


36 J210200156
A. Pendidikan Kesehatan disekolah
1. Pengertian pendidikan kesehatan disekolah

Pendidikan kesehatan di sekolah adalah prograam penddikan dan kesehatan


yang dikombinasikan untuk menumbuhan perilaku sehat. Promosi kesehatan
melalui komunitas sekolah paling efektif sebagai uapaya pengembangan
perilaku hidup sehat. Karena sekolah merupakan lembaga pendidikan formal
sehngga dimungkinkan penanaman pengetahuan untuk munculnya perilaku
melalui peraturan – peraturan

2. Tujuan pendidikan kesehatan disekolah

a) Diharapkan akan tumbuh generasi yang memiliki pengetahuan kesehatan


yang baik, memiliki kesadaran pentingnya pemeliharaan kesehatan serta
berperilaku hidup sehat dan bersih
b) Mencegah dan membrantas penyakit menular dimasyarakat khususnya di
sekolah
c) Memperbaiki dan memulihkan kesehatan masyarakat

Untuk mencapai tujuan diatas, dilakukan beberapa hal seperti mengikut sertakan
guru, murid, dan orang tua dalam upaya, menanamkan kebiasaan hidup
sehat.
3. Kegiatan pendidikan kesehatan disekolah

a) Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat ( healthfulschooliving)


b) Pemeliharaan kebersihan perorangan dan lingkunganmerupakan faktor yang
sangat penting dalam menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat
c) Keamanan umum sekolah dan lingkungannya

4. Materi dasar pendidikan kesehatan disekolah

d) Personalhygiene dan kebersihan lingkungan


e) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, dengan PHBS
f) Penyakit tidak menular (penyebab dan cara penularannyaa)
g) Gizi ( mengenal berbagai macam makanan bergizi, kebersihan makanan,
penyakit akibat kekurangan dan kelebihan gizi )
h) Mengenal fasilitas kesehatan yang profesional
5. Pemeliharaan dan pelayanan kesehatan disekolah ( health services in school )

a) Pemeriksaan kesehatan secara berkala


b) Pemeriksaan dan pengawasan kebersihan lingkungan
c) Usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
d) Usaha perbaikan gizi
e) Usaha kesehatan gigi disekolah
f) Mengenal kelainan yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak
g) Mengirim anak yang memerlukan perawatan khusus ke puskesmas atau RS
h) Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan dan pengobatan ringan

6. Komponen promosi kesehatan disekolah

i) Penerapak kebijakan kesehatan ( implement health polecy)


j) Tersedianya sarana dan prasarana pencegahan dan pengobatan sederhana
disekolah ( provide access preventive and curative health services )
k) Tersedianya lingkungan yang sehat ( provide a safety and health environment
)
l) Adanya program penyuluhan kesehatan ( provide skill based health education
)
m) Partisipasi orang tua murid dan masyarakat ( improved community health
through parent and community participation )
7. Partisipasi Guru
Peran Guru dalam promosi kesehatan disekolah yaitu :
a) Menanamkan kebiasaan hidup sehat
b) Melaksanakan bimbingan, dan pengamatan dengan jalan mengadakan
pemeriksaan kuku, gigi, dsb
c) Membantu petugas dalam pelaksanaan P3K
d) Melakukan deteksi dini terhadap penyakit

8. Partisipasi petugas kesehatan


Peran petugas kesehatan:
e) Membina dan mengembangkan kesehatan sekolah
f) Melaksanakan pelayanan kegiatan kesehatan yang tidak dapat dilakukan
oleh guru
g) Membantu sekolah dalam mengembangkan materi kesehatan dan menjalin
kerja sama dalam upaya kesehatan disekolah

9. Partisipasi Murid
Peran murid:
h) Memperhatikan dan menerapkan hidup sehat
i) Membiasakan hidup sehat
j) Menjadi contoh perilaku hidup sehat bagi masyarakat luas
B. Pendidikan Kesehatan di Tempat Kerja
1. Pentingnya Pendidikan Kesehatan di Tempat Kerja ( PKdTK )

a) Sejarah Singkat. Beberapa hasil penelitian menunjukan kaitan yang erat antara
pekerjaan dan kesehatan pekerja maka lahir berbagai kebijakan untuk melindungi
pekerja dari bahaya kerja dan akhirnya upaya tersebut dilakukan untuk meningkat
kanproduktivitas pekerja yang dikemas dalam disiplin ilmu kesehatan dan
keselamatankerja atau K-3 (Occupational Health and safety). Perkembangan
selanjutnya PKdTK dikembangkan dan ditujukan agar pekerja mematuhi peraturan
perusahaan termasukdalam penggunaan alat pelindung kerja.Semakin disadari
bahwa produktivitas pekerjatidak hanya ditentukan oleh desain pekerja tetapi juga
oleh perilaku sehat pekerja

b) Contoh kasus. Disebuah pabrik garmen setiap hari beberapa pekerja yang pingsan
pada pukul10.00.waktu yang diperlukan untuk istirahat ± 2 jam kondisi ini jelas
menggangu produktivitas perusahaan. Kemudian perusahaan menganggap
kasus ini cukup diselesaikan dengan upaya kuratif. Padahal, inti masalahnya
adalah karyawan tidakter biasa makan pagi.Sementara, upaya yang selama ini
dilakukan hanya upaya kuratif untuk menyembuhkan gejala sehingga tidak
menyelesaikan masalah yang ada

c) . Tujuan untuk menurunkan angka penyakit akibat kerja, menumbuhkan kebiasaan


kerja dan gaya hidup sehat, menciptakan lingkungan kerjayang sehat kondusif dan
aman dan memberikan dampak positif terhadap lingkungankerja di mayarakat
2. Tema Kegiatan

o Tingkat I : Pemberian Informasi. Memberikan informasi kesehatan pada


pekerja, misalnya dengan mengadakan pameran, menyediakan leaflet dan
lain- lain. Tujuannya untuk memancing minat atas topik kesehatan tertentu.

o Tingkat II: Penjajakan Risiko Kesehatan. Biasanya orang akan merubah


perilaku setelah memiliki faktor resiko tertentu. Misalnya,setelah mengetahui
asmanya semakin berat karena perilaku merokoknya, seorang
pekerjatermotivasi untuk berhenti merokok.

o Tingkat III : Pemberian Resep. Memberitau pekerja mengenai faktor resiko


yang teridentifikasi dan apa yang harus dilakukan memberikan layanan
konseling bagi para pekerja agar berperilaku sehat sehubungan dengan
faktor resiko yang teridentifikasi

o .Tingkat IV :Menciptakan Lingkungan yang Mendukung. Pada fase ini


pekerja diminta berperilaku hidup sehat dan perusahaan atu tempat kerja
harus menyediakan fasilitas agar perilaku hidup sehat dapat dipraktikan
ditempat kerja
3. Waktu dan Durasi

Dapat diselenggarakan untuk periode waktu tertentu (one shot) atau terus
menerus (on going). Dalam kondisi tertentu perusahaan dapat bekerja sama
dengan institusi kesehatan untuk menyampaikan isu-isu mutakhir mengenai
penyakit tertent Misalnya, mengenai HIV-AIDS yang sebenarnya dapat dicegah
melalui perilaku sehat.

4. Lokasi

Pendidikan kesehatan ditempat kerja dapat dilakukan diluar atau didalam


ruangan. Kemudian diberikan pelatihan secara khusus selanjutnya diberi tugas
untuk memantau kondisi kesehatan karyawan, apabila ditemukan kasus segera
dilaporkan kepada pimpinan untuk dicari solusi terbaik. Selain itu pemasangan
poster, dan himbauan tentang perilaku hidup bersih dan sehat dilokasi – lokasi
strategis di perusahaan juga dikategorikan pendidikan kesehatan ditempat kerja.
5. Penyelengara

Perusahaan besar biasanya memiliki divisi khusus yang diberi tanggung jawab
mengenai kesehatan kerja para karyawa lengkap dengan dokter perusahaan.
Namun, tidak sedikit persusahaan yang baru mencari tenaga kesehatan jika
ditemukan kasus kesehatan pada karyawannya.

6. Efektifitas program PKdT

Keberhasialan sebuah program pendidikan juga dilakukan dengan pre and post
design. Hal ini dirasa tepat karena pendidikan kesehatan ditempat kerja juga
merupakan sebuaah intervensi yang keberhasilannya dilakukan dengan
membandingkan kondisi sebelum dan sesudah intervensi.
7. Manfaat PKD

Implementasi pendidikan kesehatan di tempat kerja memberikan manfaat yang


banyak bagi pekerja dan perusahaan

a) Manfaat bagi pekerja yaitu lebih memahami dan mampu berperilaku hidup
sehat, kepuasan kerja meningkat karena menyadari kepedulian perusahaan,
dan menurunkan abstenteism sehingga meningkatkan produktivitas

b) Manafaat bagi perusahaan yaitu menunjukkan kepedulian terhadap karyawan


sehingga karyawan lebih loyal kepada perusahaan, angka turn-over rendah
sehingga rekrutmen, pelatihan untuk karyawan baru juga rendaah sehingga
meningkaatkan prduktivitas perusaahaan, selain itu juga menurunkan biaya
kompensasi pengobatan karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang
konsusif dan aman, lalu memberi dampak positif terhadap lingkungan kerja
dimasyarakat sehingga perusahaan mempunyai citra positif dari masyaarakat
dan mitra bisnis.
D
D
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai