Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN DIGITAL NOMAD

TERHADAP LOYALITAS DESTINASI DI CANGGU, KABUPATEN


BADUNG, BALI
Dhyana Hanifianti Handizar(1), Sumaryadi(2),Suteja Wira Dana Kusuma(3)
dhyanahandizar@gmail.com, sumaryadi@stp-bandung.ac.id, jajamiraja@uinsgd.ac.id

ABSTRAK
Nomadic Tourism mengisi celah antara strategi meningkatkan wisatawan dengan
berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan bagi setiap
orang untuk hidup dan bekerja di manapun selama tersambung dengan koneksi internet.
Orang yang memproses gaya hidup dengan kegiatan profesional dengan gaya hidup
bermigrasi dengan mobilitas yang tinggi tersebut adalah Digital Nomad. Di mana dalam
terminologi Nomadic Tourism, Digital Nomad juga merupakan salah satu tipe dari
Nomadic Tourist. Sehingga kehadiran digital nomad tidak hanya relevan dalam
berkembangnya living and working environment, namun juga relevan dalam tren
pariwisata. Kehadiran dari para Digital Nomad ini perlu untuk disoroti karena Indonesia,
khususnya Canggu, Bali menjadi destinasi pariwisata nomor satu pilihan para Digital
Nomad. Walaupun demikian, destination loyalty di Canggu dari perspektif para digital
nomad terindikasi rendah, maka dari itu perlu untuk dilihat apakah penglaman para digital
nomad mempengaruhi hal ini dikarenakan terdapat penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa pengalaman wisatawan merupakan faktor krusial yang mempengaruhi
loyalitas destinasi, selain itu digital nomad memiliki karakteristik untuk memprioritaskan
pengalaman. Tujuan dari penelitian ini adalah Menampilkan pengalaman wisatawan,
loyalitas destinasi digital nomad, serta pengaruh pengalaman wisatawan digital nomad
terhadap loyalitas destinasi di Canggu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif
kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah pengalaman wisatawan digital nomad serta
loyalitas destinasi mereka berada dalam kategori yang baik, serta terdapat pengaruh yang
signifikan antara pengalaman wisatawan digital nomad dengan loyalitas destinasi di
Canggu secara simultan. Langkah yang dapat dilakukan oleh destinasi adalah menggali
dan meningkatkan nilai pembeda di Canggu.

Kata Kunci: Nomadic Tourism, Digital Nomad, Pengalaman Wisatawan, Memorable


Tourism Experience, Loyalitas Destinasi

ABSTRACT
Nomadic tourism fills the gap between a strategy to increase number of tourist and the
development of information and communication technology which makes everyone be able
to live and working any where as long as they’re connected to the internet. People who
are processing their professional activities while having a migrating lifestyle with high
mobility are defined as Digital Nomad. Which in Nomadic Tourism terminology, Digital
Nomad counts as one of the type of Nomadic tourist as well. Hence, the appearance of
Digital Nomad not only relevant in the growing of living and working environment but
also relevant in tourism trend. The presence of digital nomad needs to be highlighted since
Indonesia, precisely in Canggu, Bali chosen as number one destination for digital nomad.
Even so, destination loyalty from digital nomad’s perspective in Canggu is indicated has
a low level, therefore it is needed to see if tourist experience is taking part in this since
tourist experience is one of the crucial factors that can affect destination loyalty, besides
digital nomad has a characteristic to prioritize their experience. The purpose of this study
is to display digital nomad’s tourist experience, destination loyalty, and how their
experience affects their destination loyalty in Canggu. The method that is used on this
study is descriptive quantitative. The result from this study is digital nomad’s tourist
experience and destination loyalty are in a good category, and there’s a significant
influence from digital nomad’s tourist experience to their destination loyalty in Canggu.
A step that can be done by the destination is to explore and increase the distinction value
in Canggu.

Keywords: Nomadic Tourism, Digital Nomad, Tourist Experience, Memorable Tourism


Experience, Destination Loyalty

LATAR BELAKANG

Pada tahun 2002, The United Nation of World Tourism Organisation atau UNWTO telah
mengidentifikasi faktor penentu yang dapat mempengaruhi perkembangan pariwisata
hingga tahun 2020. Salah satu faktor tersebut adalah living and working environment. Hal
ini kemudian dibuktikan oleh tren pariwisata yang dipaparkan oleh Kemenpar pada tahun
2018 yaitu Nomadic Tourism. Nomadic Tourism menurut Kementrian Pariwisata (2018)
adalah setiap kegiatan, bisnis yang menghubungkan gaya hidup nomaden (berpindah-
pindah), menikmati produk destinasi pariwisata, mendapatkan layanan dan pengalaman
berwisata. Melalui definisi tersebut, maka dapat dipahami bahwa munculnya Nomadic
Tourism mengisi celah antara strategi meningkatkan wisatawan dengan berkembangnya
teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan bagi setiap orang untuk hidup dan
bekerja di manapun selama tersambung dengan koneksi internet.
Orang yang memproses kegiatan profesional dengan gaya hidup bermigrasi
dengan mobilitas yang tinggi didefinisikan sebagai Digital Nomad (Purgat, 2018), di mana
dalam terminologi Nomadic Tourism, Digital Nomad juga merupakan salah satu tipe dari
Nomadic Tourist. Sehingga kehadiran digital nomad tidak hanya relevan dalam
berkembangnya living and working environment, namun juga relevan dalam tren
pariwisata.
Kehadiran para Digital Nomad ini perlu untuk disoroti, hal ini didasari oleh data yang
dilampirkan dalam Pemaparan Kementrian Pariwisata mengenai Nomadic Tourism (2018)
terdapat lima juta wisatawan dalam kategori digital nomad yang tertarik dengan Indonesia
sebagai pilihan dari destinasi pariwisata mereka. Selain itu data statistik yang diperoleh
Gap Year Escape menyatakan bahwa Indonesia, khususnya Bali, menjadi destinasi
pariwisata nomor satu pilihan para Digital Nomad (Madden, 2018).
Salah satu daerah di Bali yang menjadi destinasi pariwisata populer bagi para digital
nomad menurut Koeswologito dalam (wiranatha, 2020, p. 3) di antara destinasi pariwisata
lainnya di dunia adalah Canggu.

Namun kunjungan digital nomad tersebut dapat menjadi indikasi rendahnya destination
loyalty di Canggu dari perspektif digital nomad. Maka dari itu, penting bagi suatu destinasi
pariwisata untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi loyalitas terhadap suatu destinasi pariwisata adalah pengalaman
wisatawan. Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perlu
diketahui bagaimana pengalaman digital nomad di Canggu serta pengaruhnya terhadap
loyalitas mereka.
TINJAUAN PUSTAKA memorable experience sebagai tolak
ukur dari tourist experience, perlu
Nomadic Tourism diketahui dimensi dari MTE sebagai
indikator penilaiannya. Adapun
(Gansukh, 2016) mendefinisikan selanjutnya (Kim, Ritchie, &
Nomadic Tourism sebagai berbagai McCormick, 2012, p. 18)
bentuk aktivitas atau pun bisnis yang mengembangkan skala pengukuran
berkaitan dengan gaya hidup dan MTE ke dalam tujuh dimensi yaitu:
budaya nomadic, serta dilengkapi hedonism, novelty, local culture,
dengan pelayanan serta pengalaman refreshment, meaningfulness,
dalam bidang pariwisata. inovolvement, dan knowledge.
Digital Nomad Destination Loyalty
Digital Nomad, dalam kaitannya Loyalitas wisatawan terhadap suatu
dengan pariwisata, merupakan salah destinasi pariwisata atau destination
satu jenis wisatawan dari Nomadic loyalty diartikan sebagai
Tourism, atau dikenal sebagai kecenderungan untuk mendatangi
flashpacker. Digital Nomad secara destinasi pariwisata secara berulang
singkat diartikan sebagai wisatawan dan merekomendasikannya ke orang
yang berkerja dalam perjalanan lain. (Yoon & Uysal, 2005)
mereka.
Keterkaitan Tourist Experience dan
Tourist Experience Destination Loyalty
Dalam fenomena pariwisata, Dalam literasi pariwisata, hubungan
pengalaman tersebut diterima oleh antara tourist experience dan
wisatawan di mana definisi dari destination loyalty telah dipaparkan
pengalaman wisatawan atau tourist dalam beberapa penelitian. Penelitian-
experience sendiri adalah interaksi penelitian tersebut menunjukan
antara wisatawan dengan destinasi pengaruh antara tourist experience
pariwisata, di mana destinasi dengan destination loyalty. Salah
pariwisata menjadi tempat terjadinya satunya adalah yang disampaikan oleh
pengalaman dan wisatawan menjadi (Kozak & Rimmington, 2000) bahwa
subjek dari pengalaman. (Yeoryios & wisatawan yang merasa puas atas
Pantoleon, 2003, p. 39) pengalaman yang didapatkan
Memori atau ingatan mengenai cendurung akan membagikan
pengalaman perjalanan sebelumnya pengalaman tersebut dan dapat
menjadi krusial karena dapat melakukan kunjungan berikutnya.
menentukan perilaku wisatawan
selanjutnya. Hal ini didasari oleh METODE PENELITIAN
pernyataan dari (Kim J.-H. T., 2010;
Oh, Fiore, Marie, & Miyoung, 2007) Penelitian ini menggunakan metode
yang menyatakan bahwa pengalaman deskriptif dengan pendekatan
yang tersimpan di ingatan seseorang kuantitatif. Populasi dari penelitian ini
akan bersifat reminiscene atau adalah seluruh digital nomad yang
dikenang yang dapat direfleksikan sedang dan/atau pernah berkunjung ke
secara berulang oleh seseorang secara Canggu dalam kurun waktu dua tahun
berulang kepada individu lainya. terakhir, dengan sampel beberapa
Untuk dapat mengetahui apakah digital nomad yang pernah dan/atau
wisatawan telah mencapai fase sedang berkunjung di Canggu yang
dipilih melalui teknik non-probability Berdasarkan pada hasil survey,
sampling khususnya dengan teknik pengalaman wisatawan digital nomad
purposive sampling. Sampel diambil di Canggu pada kategori baik, maka
secara daring. dapat dikatakan bahwa mayoritas
digital nomad di Canggu memiliki
Pengumpulan data dalam penelitian memori indah di Canggu. Hal ini
ini dilakukan dengan survey dan berdasarkan pada pernyataan dari (Oh,
observasi pada media digital. Tahapan Fiore, Marie, & Miyoung, 2007, p.
analisis data yang dilakukan dalam 119) bahwa memori yang tersimpan
penelitian ini adalah dengan menghubungkan antara pengalaman
melakukan analisis regresi berganda. dengan hasil emosional.
Hal tersebut dapat disebabkan oleh
HASIL DAN ANALISIS kemampuan Canggu untuk
memberikan suatu pengalaman yang
Gambaran Umum Canggu menyenangkan, menarik, serta tak
terlupakan bagi para digital nomad.
Canggu secara administratif
merupakan suatu desa di Kabupaten
Loyalitas Destinasi Digital Nomad di
Badung, yang berada pada bagian
Canggu
selatan dari pulau Bali. Kawasan
Canggu merupakan area pantai yang
Penilaian responden terhadap
dikelilingi oleh persawahan. Beberapa
loyalitas destinasi digital nomad di
pantai yang berada di Canggu di
Canggu berada pada kategori baik.
antaranya adalah Pantai Canggu dan
Kategori baik tersebut merupakan
Pantai Echo.
kondisi loyalitas destinasi secara
Terdapat banyak wisatawan yang keseluruhan. Dimensi recommend to
sebelumnya menempati Seminyak, other berada pada posisi yang lebih
sekarang ini berpindah ke Canggu dominan dalam menciptakan loyalitas
dikarenakan pengeluaran di Canggu destinasi digital nomad di Canggu jika
lebih rendah dibandingkan Seminyak. dibandingkan dengan dimensi revisit
Namun terdapat kondisi alam antara intention. Hal ini memiliki arti bahwa
Seminyak dan Canggu yang berbeda digital nomad yang datang ke Canggu
yaitu garis pantai di Canggu lebih cenderung untuk
menghadap arah timur di mana merekomendasikan Canggu ke orang
matahari terbit. Selain itu Canggu lain dibandingkan untuk kembali
memiliki atmosfer pedesaan di mana mendatangi Canggu.
seperti yang disebutkan sebelumnya
bahwa Canggu. Pengaruh Pengalaman Wisatawan
Digital Nomad terhadap Loyalitas
Tidak hanya sebagai tempat Destinasi di Canggu
berlibur, Canggu juga menyediakan
medium yang dapat digunakan bagi Dalam penelitian ini ditemukan
mereka yang memiliki kebutuhan bahwa terdapat pengaruh simultan
untuk bekerja ketika berlibur, yaitu co- antara pengalaman wisatawan digital
working atau co-living spaces. nomad terhadap loyalitas destinasi di
Canggu. Dengan persamaan regresi
Pengalaman Wisatawan Digital sebagai berikut:
Nomad di Canggu
Y = 9.846 + 0,106X1 + 0,167X2 + bermakna melalui eksplorasi mengenai
faktor yang membedakan antara
0,235X3 + 0.382X4 – 0,286X5+ Canggu dengan destinasi bagi digital
nomad lainnya. Cara tersebut dapat
0.321X6 +0,665X7 dilaksanakan dengan menawarkan
produk pariwisata yang bagi digital
Apabila dilihat secara parsial, dari nomad yang menunjukan originalitas
tujuh dimensi pengalaman wisatawan, Canggu. Sebagai contoh, menciptakan
hanya dua dimensi yang berpengaruh space yang nyaman untuk bekerja pada
terhadap loyalitas destinasi digital garis pantai.
nomad di Canggu. Dimensi tersebut di Dalam penelitian ini juga
antaranya adalah hedonism dan ditemukan bahwa pengalaman
knowledge. wisatawan digital nomad dalam
mempengaruhi loyalitas destinasi
KESIMPULAN DAN SARAN adalah sebesar 41%. Sementara itu,
sisa persentasenya yang sebesar 59%
Pada penelitian ini ditemukan merupakan pengaruh dari variabel lain
bahwa pengalaman wisatawan dan yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
loyalitas destinasi berada pada kondisi Maka dibutuhkan untuk ditemukannya
yang baik serta Terdapat pengaruh variabel lain yang dapat
antara pengalaman wisatawan digital mempengaruhi loyalitas destinasi para
nomad terhadap loyalitas destinasi di digital nomad di Canggu. Salah satu
Canggu, berdasarkan hasil uji f variabel yang dapat dikaji pengaruhnya
pengaruh tersebut bersifat simultan. terhadap loyalitas destinasi adalah citra
Pengaruh tersebut terbukti signifikan destinasi, karena hal ini berkaitan
dengan taraf signifikansi sebesar 41%. dengan perspektif digital nomad
Selain itu, terdapat 59% dari variabel mengenai Canggu sebelum mengalami
lain yang tidak diteliti dalam penelitian pengalaman itu sendiri.
ini yang dapat mempengaruhi loyalitas
destinasi. DAFTAR PUSTAKA
Pengalaman wisatawan para
digital nomad berpengaruh terhadap Alexandris, K., Kouthris, C., & Meligdis,
loyalitas destinasi, maka dari itu A. (2006). Increasing customers’
penting bagi destinasi untuk loyalty in a skiing resort The
mempertahankan dan meningkatkan contribution of place attachment
pengalaman yang diterima oleh digital and service quality. International
nomad walaupun kondisi pengalaman Journal of Contemporary
wisatawan digital nomad di Canggu Hospitality Management , 414-425.
sudah berada pada kondisi yang baik.
Hal ini dapat dilakukan dengan Ali, F., K.Hussain, & Ragavan, A. (2014).
memperbanyak skena para digital Memorable customer experience:
nomad di Canggu yaitu co-working Examining the effects of customers
dan co-living spaces untuk experience on memories and loyalty
mempertahankan pengalaman digital in Malaysian resort hotels. Procedia
nomad di Canggu. - Social and Behavioral Sciences.
Namun memperbanyak saja tidak 144, 273–279.
cukup untuk meningkatkan
pengalaman digital nomad di Canggu, Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
pihak pengelola destinasi perlu Suatu Pendekatan Praktik. . Jakarta:
membentuk pengalaman yang Rineka Cipta.
approach. Tourism management, 29
Artuger, S., & Çetinsö. (2013). The Effect (4), 624-636.
of Destination Image on Destination Cole, S., & Scott, D. (2004). Examining the
Loyalty: An Application In Alanya. Mediating Role of Experience
Quality in a Model of Tourist
Bastiaansen, J. (2019). Time to get Experiences. Journal of Travel &
personal? The impact of researchers' Tourism Marketing, 16 (1), 79-90.
choices
on the selection of treatment targets Cros, D., & McKercher. (2003). Cultural
using the experience sampling Tourism: The Partnership between
methodology. 1-24. Tourism and Cultural Heritage
Management.
Ballantyne, R., Packer, J., & Sutherland.
(2011). Visitors’ memories of wildlife David, E. (2016). Become Nomad.
tourism: Implications for the design
of powerful interpretive Dimitriades, Z. (2006). Customer
experiences. . Tourism satisfaction, loyalty and commitment in
Management , 32 (4), 770–779. service
organizations. Management
Callanan, M., & S. Thomas. (2005). Research News, 29 (12), 782–800.
Volunteer Tourism In Niche Tourism. (e.
M. Duman, & Mattila. (2005). The Role of
Noveli, Ed.) pp.183-200. Affective Factors on Perceived Cruise
Vacation Value. Tourism
Chandralal, & Valenzuela. (2013). Management, 26, 311-323.
Exploring Memorable Tourism
Experiences: Fennell, D. (2006). Tourism and welfare:
Antecedent and Behavioural Ethics, responsibility and sustainable
Outcomes. Journal of Economics, well-being. UK: Cromwell Press.
Bussiness, and Management , Vol.
1, No.2, 177-181. Gansukh. (2016). Nomadic Tourism for
Mongolia. Retrieved April 7, 2020, from
Chen, Bao, J., & Huang. (2014). UNWTO:
Segmenting Chinese Backpackers by http://cf.cdn.unwto.org/sites/all/files/pdf/3.
Travel _gansukh_damba.pdf
Motivations. International Journal
of Tourism Research,16 (4), 355–367 Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Chen, J. S., & Gursoy, D. (2001). An 21
investigation of tourists’ destination loyalty Update PLS Regresi. . Semarang:
and preferences. International Badan Penerbit Universitas.
Journal of Contemporary
Hospitality Management, 13(2), Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis
79–85. Multivariate dengan Program IBM SPSS.
21
Chi, C., & Qu, H. (2008). Examining the Update PLS Regresi. . Semarang:
structural relationships of destination Badan Penerbit Universitas.
image, tourist satisfaction and
destination loyalty: An integrated Gnoth, J., & Zins, A. (2013). Developing a
tourism cultural contact scale. Journal
of Business Research, 66(6), 738– Journal of Hospitality & Tourism
744. Management, 32, 115-123.

Gunawan, I. (2016). Pengantar statistika Ma, J., Gao, J., & Scott, N. (2013).
inferensial. Jakarta: PT Rajagrafindo Customer delight from theme park
Persada. experiences. The Antecedents of
Delight based on Cognitive Appraisal
Jennings. (2006). A PERSPECTIVE ON Theory. Annals of Tourism
THE MARKET POTENTIAL OF THE Research, 359-381.
JAMAICA HOPE P.G.
Madden, D. (2018, november 30). See The
Kim, J.-H., Ritchie, J. R., & McCormick, B. Top 25 Global Destinations For
(2012). Development of a Scale to Digital Nomads. Retrieved april 7,
Measure Memorable Tourism 2020, from Forbes.com:
Experiences. Journal of Travel https://www.forbes.com/sites/dunc
Research , 12-25 anmadden/2018/11/30/see-the-top-
25-global-destinations-for-digital-
Kim, J.-H. R. (2010). The Effect of nomads/#67dee17a6ed3
Memorable Tourism Experence on
Behavioral Malhotra, M. (2012). Operations
Intentions in Tourism: A Structural Management. (1. edition, Ed.) USA:
Equation Modelling Approach. Pearson.
Tourism Analysis, 15(6), 637-648.
Marschall, J., Shah, P., & Donato, K.
Kim, J.-H. R. (2012). Development of a (2012). Parent Involvement Policy in
scale to measure memorable tourism Established and New Immigrant
experiences. Journal of Travel Destinations*. Social Science
Research, 12-25. Quarterly. 93(1), 130–151.

Kozak, M., & Rimmington, M. (2000). Mitas, O., & Bastiaansen, M. (2018).
Tourist Satisfaction with Mallorca, Spain, Novelty: A mechanism of tourists’
as an Off- Season Holiday enjoyment. Annals of Tourism
Destination. Journal of Travel Research, 72, 98–108.
Research, 38 (3), 260–269.
Morgan, M., & Xu, F. (2009). Student
Kumar, V., & Shah, D. (2004). Building Travel Experiences: Memories and
and sustaining profitable customer Dreams. Journal of Hospitality
loyalty for the 21st century. Journal Marketing & Management, 18(2-3),
of Retailing, 80 (4), 317–329. 216–236.

Larsen, S. (2007). Aspects of a Psychology Noy. (2007). The Language(s) of the


of the Tourist Experience. Tourist Experience: An Autoethnography
Scandinavian Journal of of
Hospitality and Tourism, Vol. 7 No. 1, 7-18. the Poetic Tourist.

Loi, L. (2017). Does the quality of tourist O'Dell, & Billing. (2015).
shuttles influence revisit intention Experiencescapes: Tourism, Culture, and
through destination image and Economy.
satisfaction? The case of Macao. Tourist Studies.
Oh, H., Fiore, A., Marie, J., & Miyoung. 33.
(2007). Measuring experience economy
concepts: Tourism applications. Silalahi, U. (2010). Metode Penelitian
Journal of Travel Research, 119-132. Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Ooi. (2005). A Theory of Tourism Srivastava, R., Shervani, T., & Fahey, L.
Experiences: The Management of (2000). Marketing, Business Processes,
Attention. and Shareholder Value: An
52-68. Organizationally Embedded View
of Marketing Activities and the
Opperman. (2000). Tourism Destination Discipline of Marketing. Journal of
Loyalty. Journal of Travel Research, Marketing, 63.
78-84.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R &. D.
Poria, Y., Butler, R., & Airey, D. (2004). Bandung:
Links between Tourists, Heritage, and Alfabeta.
Reasons for Visiting Heritage Sites.
Journal of Travel Research, 19-28. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.
Purgat. (2018). Digital Nomads-
Entrepreneurship or New Lifestyle? Digital Sugiyono. (2007). Statistik Untuk
Nomads-Entrepreneurship or New Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Lifestyle?
Uriely, N. (2005). The Tourist Experience
Richards, G. (2015). The new global Conceptual Developments.
nomads: Youth travel in a globalizing Annals of Tourism Research, Vol.
world. 32, No. 1, 199–216.
Tourism Recreation Research, Vol.
40, No. 3, 340–352. Williams, A. (2006). Tourism and
hospitality marketing: fantasy, feeling and
Ruiz, E. C., & Guillermo Bermúdez fun.
González, D. T. (2018). Destination image, International Journal of
satisfaction and destination loyalty Contemporary Hospitality
in cruise tourism: the case of Management, 18(6), 482–495.
Malaga(Spain). Tourism &
Management Studies, 56-68. Wiranatha. (2020). Digital Nomads
Tourism in Bali. Journal of Development
Santoso, S. (2012). Statistik Parametik. Economics and Finance, Vol. 1 no.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka. 1, pp. 1-16

Schaefer, & Crane. (2005). Addressing Wirtz, D., Kruger, J., Scollon, C., & Napa,
Sustainability and Consumption. Global D. (2003). What to do on Spring
Policy and Environment, 76-92. Break? The Role of Predicted, on-
Line, and Remembered Experience
Selstad, L. (2007). The Social in Future Choice. psychological
Anthropology of the Tourist Experience. Science, VOL. 14, NO. 5, 520-534.
Exploring
the “Middle Role”. Scandinavian Woodside, A., Sood, S., & Miller, K.
Journal of Hospitality and Tourism, 19- (2008). When consumers and brands talk:
Storytelling theory and research in
psychology and marketing.
Psychology and Marketing. 25(2),
97–145.

Yamin, S., & Kurniawan, H. (2009). SPSS


COMPLETE: Tekhnik Analisis
Statistik Terlengkap dengan
software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek.

Yeoryios, S., & Pantoleon, S. (2003).


Innovation strategies and technology for
experience-based tourism. Tourism
Management, 35-43.

Yoo, M., & Bai, B. (2013). Customer


loyalty marketing research: A comparative
approach between hospitality and
business journals. International
Journal of Hospitality
Management, 33, 166–177.

Yoon, Y., & Uysal, M. (2005). An


examination of the effects of motivation
and
satisfaction on destination loyalty: a
structural model. Tourism
Management, 45-56.

Zhang, H., Fu, X., & Cai, L. (2014).


Destination image and tourist loyalty: A
meta- analysis. Tourism
Management, 40, 213-223.

Zhang, H., Wu, Y., & Buhalis, D. (2018). A


model of perceived image,
memorable tourism experiences and
revisit intention. Journal of
Destination Marketing &
Management, 8, 326–336.

Anda mungkin juga menyukai