dan Komunikasi
2
Pengantar:
Seputar Pariwisata dan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
3
Fakta Seputar Pariwisata Dunia
Di atas 4%
10,4 % per tahun
pemasukan pada 313 juta pariwisata global
Produk Domestik lapangan kerja tumbuh dan tren
Bruto (PDB) dunia pariwisata
semakin
meningkat,
8
Dari yang tidak begitu membawa dampak banyak, sekarang teknologi justru menjadi bagian dari kehidupan (tidak terlepas) dan
menjadi kebutuhan dalam melakukan kegiatan sehari-hari dimana teknologi tersebut memberi kemudahan bagi manusianya.
Semakin tahun semakin canggih, begitupun 2020 ke atas.
9
hasil dari data yang diolah kemampuan teknik yang
dan menerangkan sesuatu berlandaskan pengetahuan
serta berguna bagi yang ilmu eksakta yang
mengetahuinya berdasarkan proses teknis
Information Technology
Communication
pengiriman dan penerimaan pesan
atau berita antara 2 pihak atau
lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami
10
• 49% traveler menggunakan media sosial
lebih banyak ketika mereka mendapat
WiFi gratis.
• 88% responden membawa smartphone
dengan WiFi dan 3G saat liburan.
• 68% traveler dunia menggunakan
smartphone untuk menghubungi teman
dan keluarga.
• 22% digunakan untuk keperluan
pekerjaan.
• Lebih dari 50% traveler akan
mengunduh travel app sebelum pergi
liburan.
• Lebih dari 1/3 traveler akan berbagi
pengalamannya di dunia online sehingga
teman dan keluarganya dapat
melihatnya.
12
• 42% global travelers menggunakan
mobile phone untuk booking trips
• 12% mendapatkan akomodasi melalui
smartphone
• 45% menggunakan smartphone untuk
mencatat kegiatan selama perjalanan
• 72% menggunakan smartphone untuk
mencari restoran
• 34% merasa mobile check-in
seharusnya tersedia pada semua hotel
Sumber: https://www.slideshare.net/Extentia_IT/travel-
13 technology-the-travel-industry-is-going-mobile
Peran Digital Terhadap Pariwisata
di Indonesia
14
Era Digital
Merupakan masa dimana semua manusia dapat
saling berkomunikasi sedemikian dekat
walaupun salng berjauhan.
Kita dapat dengan cepat mengetahui informasi
tertentu bahkan real time.
▼
Melalui penggunaan ICT
network
online
internet 15
16 Sumber:
Sumber: youthmanual.com
Sumber:
17
Pesatnya pertumbuhan
penggunaan internet dan
penggunaan smartphone saat ini
berdampak pada revolusi industri
pariwisata berbasis teknologi digital.
18
Marketing Data Analytics
Digital
x
Tourism
Service
19
20
GENPI (GENERASI PESONA INDONESIA)
Merupakan komunitas Indonesia mendukung perkembangan pariwisata Indonesia. Dimana merupakan
pengejantawahan dari program promosi wisata “go digital” oleh Kementrian Pariwisata Indonesia.
Kementrian Pariwisata, Arief Yahya, menjelaskan bahwa pembentukan GenPi merupakan salah satu
bentuk komitmen Kemenpar untuk menghidupkan media sosial (medsos) di kalangan anak-anak muda
Indonesia. Apalagi untuk memenangkan pasar pariwisata dunia, Indonesia harus menguasai dunia digital.
“More Digital, More Personal! More Digital, More Global! More Digital, More Professional!”
21
GENWI (GENERASI WONDERFUL INDONESIA)
Merupakan komunitas Indonesia yang berada di mancanegara dimana terdiri dari
para pelajar dan mahasiswa Indonesia yang sedang studi di luar negeri, yang
tergabung di semua perhimpunan.
Tidak hanya itu, mereka juga merupakan anggota pada diaspora yang sudah lama
tinggal dan bekerja di luar negeri. Juga orang asing yang tinggal di luar negeri yang
tertarik dan cinta Indonesia. Mereka kita ajak bersama-sama mempromosikan
Destinasi Wisata, Calendar of Events dan Kebijakan Kepariwisataan dengan
memposting materi dari negaranya masing-masing.
Jika anak-anak Genpi akan banyak memproduksi konten dan memviralkan melalui
channel Media sosial dengan target domestic market, maka Anak-anak Genwi
memviralkan di negara pasar, untuk mendapatkan review dari international market.
Jika Genpi lebih menggarap Product, yang bernama Destinasi. Maka Genwi lebih
dekat dengan Custosmers yang disebut Originasi.
22
Menentukan target pasar wisata
Menganalisis intererst dan perilaku
konsumen/ wisatawan
Pengolahan dan monitoring data
pariwisata secara real time
Menjadi solusi digital advertising
pada branding destinasi wisata
Mengumpulkan informasi jumlah
kunjungan
Menunjukkan preferensi negara-
negara target wisatawan
Pemantauan statistik pariwisata,
juga laporan berupa respon
23
Customer service
Informasi atraksi, akses dan
akomodasi tujuan
Rating dan review dari
pengunjung sebelumnya
24
Penyedia jasa travel online (OTAs)
Pembelian tiket transportasi online
Pembelian tiket atraksi online
Booking / check-in akomodasi online
Jasa cancel, reschedule ataupun
refund online
25
Penyediaan aplikasi berisi
informasi baik atraksi,
akomodasi dan akses
melalui mobile phone dan
semacamnya
Menyediakan virtual reality
pada objek wisata
Penyediaan signage dan
interpretasi untuk
mempermudah akses dan
penjelasan objek secara
informatif
26
Himbauan keamanan melalui media online
Penggunaan teknologi scanning ataupun detector
Penyediaan papan informasi realtime di bandara ataupun terminal
Penyediaan airport security web
Penggunaan monitor pada ruang pengambilan barang/ bagasi
27
Konsep Destinasi Digital
di Indonesia
28
29
Customers
70% Generasi Milenial Eksis di Dunia Maya, Media Online
atau Media Digital
Destinasi Gigital
Generasi milenial : merupakan generasi x-y-z
Merupakan destinasi yang terbentuk
dan menjadi benar-benar destinasi
wisata setelah dipromosikan melaluil
media online/social. Dimana destinasi
yang dikreasi anak-anak GenPI Product
(Generasi Pesona Indonesia) ini memiliki Destinasi yang instagramable, fotogenic, 1001 spot foto yang
format content yang sangat digital, layak diposting di semua platform media sosial.
menggunakan gambar/ foto, video, text
serta diposting melalui media yang
sangat digital. Media tersebut pun
berupa tempat generasi milenial
melakukan search and share. Promotion
#Instagramable
Tagline Pasar GenPI, Pasar Zaman Now
30
Sumber: Menteri Pariwisata di acara Youth x Public Figure dalam HAI-online.com, 2018
1. Di era digital, anak-anak millenials, generasi x-y-z lebih banyak menggunakan gadget untuk
berinteraksi. Lebih aktif menggunakan media social dalam berjejaring. Angka pengguna
gadget dan media social melalui gadget terus bertumbuh pesat.
2. Positioning mereka adalah Esteem Economy, karena ada Esteem Need, kebutuhan untuk
mendapatkan pengakuan, melalui media social. Anak-anak muda itu butuh di-view, di-like, di-
comments, di-share, di-repost. Bahkan itu sudah menjadi kebutuhan dasar, sebagaimana
Sandang Papan Perumahan, Charger, Powerbank, Wifi dan sekarang storage di handphone.
3. Jumlah millenials ini terus bertumbuh, dan mewarnai konten digital di Indonesia. Merekalah
yang selalu heboh, mengeksplorasi destinasi, memposting experiences berwisata menjelajah
bagian-bagian unik, aneh, asyik di Indonesia. Mereka lah yang membuat Indonesia semakin
dikenal, dengan foto, video dan text story yang asyik.
4. Destinasi Digital adalah jawaban untuk kopdar (kopi darat) mereka, untuk berkumpul offline,
networking, dan karena mereka adalah figur-figur community influencer, maka setiap berkumpul
selalu diikuti banyak orang.
5. Berdasarkan point-point tersebut, maka Destinasi Digital itu dibangun untuk mewadahi millenials
yang selanjutnya diikuti oleh publik, keluarga, dan masyarakat umum. Maka konsep destinasi
digital itu selalu dinamakan “Pasar.”
31
MENGAPA PASAR?
32
Pasar yang suasananya dibuat
dengan nuansa budaya, seperti
heritage, kesenian, tradisi, dll.
Seperti Van Der Capellen di
Sumbar, Pasar Warisan di
Pasar berbasis Lampung, ada nuansa sejarah, Pasar berbasis Buatan,
Alam budaya, yang kental di destinasi atau manmade
digital itu.
Pasar jenis ini menggunakan alam dan Potensinya ada di kota, di parkiran yang
segala keindahannya sebagai objek foto dan luas, dibuat mural, lukisan-lukisan,
selfie. Mereka mengeksplorasi gunug, Pasar berbasis permainan 3 on 3 basket, atau foodtruck,
hutan, sawah, ladang, sungai, batu-batuan, Culture dengan view buatan, seperti Pasar
pantai, dan tepian laut. Contohnya Pasar Kampung Bekelir di Tangerang, objek
Karetan, Pasar Pancingan, Pasar Kaki selfie-nya berwarna warni.
Langit, Pasar Cikundul, Pasar Mangrove,
Pasar Kebon Watoe Gede, Pasar
Kumandang, Pasar Inis, dll semua masih
menggunakan model alam sebagai
ambience. 33
Syarat membangun destinasi digital:
1. Harus ada Genpi, komunitas netizen
yang passionnya di Pariwisata, yang
rajin memposting tema-tema Pariwisata,
dari destinasi wisata, calendar of event,
dan kebijakan Pariwisata.
2. Mengapa Genpi?
Karena harus ada yang militan, serius,
bersungguh-sungguh mengelola teknis,
mengorganisasi, kolaborasi dengan
masyarakat dan pemilik lahan, mem-
promosikan dari lokasi dan
mengorkestrasi secara nasional
Syarat utama membangun destinasi digital: menjadi viral.
Harus layak foto atau fotogenik. Ciptakan 3. Yang paling baik akan mendapat
1.001 spot foto yang melahirkan banyak support atau rekomendasi dari kepala
impressions. Ketika orang berdiri di sana, 360 daerah, bisa bupati, walikota, gubernur,
derajat plus atas, plus bawah, penuh dengan melalui kepala dinas pariwisatanya.
objek foto. Jadi ciptakan sudut menarik untuk Tujuannya agar lokasi tersebut juga
kamera. mendapatkan perhatian dari daerahnya.
34
Lahan milik desa, dan oleh masyarakat desa
dirawat selama aktivitas pasaran dan selama Lahan milik
weekdays. Bahkana masyarakat ikut bergotong pemerintah
royong membantu, merawat, menata, dan
kabupaten,
menghidupkan Destinasi Digitalnya. Genpi lebih ke
Private/ milik promosi media social, kurasi booth, kuliner dan kota atau
perseorangan pelaksanaan acara di hari H. Hasilnya sangat provinsi
bagus, lebih sustain, karena partisipasi masyarakat
sangat kuat. Seperti model Bilebante, Lombok,
dengan Pasar Pancingan.
36
Beberapa Destinasi Digital
Terbangun di Indonesia
37
Pasar Pancingan, Lombok Pasar Karetan, Kendal – Semarang Pasar Kaki Langit, Jogjakarta
Pasar mangrove, Batam – Kepri 38 Pasar Tahura, Lampung Pasar Baba Boen Tjit, Palembang
39
Banyak yang belum disediakan seperti fasilitas
berbasis digital, mulai dari akses hingga
layanan pada objek wisata. Destinasi Digital di
Indonesia masih hanya mengunggulkan digital
marketing saja.