Anda di halaman 1dari 5

No

:
PUSAT PENELITIAN KEWILAYAHAN Dokumen
Widya Graha LIPI Lt 8 Ed./Revisi :
Jl.Jend.Gatot Subroto No 10, Jakarta 12710
Halaman : 1

NOTULENSI Tanggal : 21 Oktober 2020

FGD TIM PENELITIAN GASTRONOMI


PUSAT PENELITIAN KEWILAYAHAN LIPI
Bertempat di The Mirah Hotel Bogor
&
Via Zoom Meeting

Agenda FGD:
Diskusi mengenai tema “Strategi Branding Gastronomi di Era Digital dalam Memperkuat
Gastrodiplomasi Indonesia”

Peserta FGD:
Daftar Undangan
1. Gusnelly (P2W LIPI)
2. Prima Nurahmi (P2W LIPI)
3. Choerunisa Noor Syahid (P2W LIPI)
4. Fachri Aidulsyah (P2W LIPI)
5. Abdul Fikri Angga Reksa (P2W LIPI)
6. Meilinda Sari Yayusman (P2W LIPI)
7. Ayu Nova Lissandi (P2W LIPI)
8. Hendyarto Putroutomo (P2W LIPI)
9. Annisa Lazuardi Rahma (SKSG-UI)
10. Tim Pembuatan Konten Video dari PT. Kalnika Kanal Utama
Seluruh partisipan umum yang hadir di platform zoom.

Pelaksanaan FGD
Acara diselenggarakan pada hari Rabu, 21 Oktober 2020 bertempat di The Mirah Hotel Bogor
yang beralamat di Jl. Pangrango No. 9A Kota Bogor dan juga melalui platform Zoom dengan
Meeting ID: 844 7931 9422 dan Password: 225655. FGD dimulai pada pukul 10.20 WIB hingga
selesai. Pengantar diberikan oleh Sdr. Abdul Fikri Angga Reksa yang membuka agenda FGD
hari ini yakni “Strategi Branding Gastronomi di Era Digital dalam Memperkuat Gastrodiplomasi
Indonesia”. Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang berlimpah. Citra kuliner indonesia mulai
No
:
PUSAT PENELITIAN KEWILAYAHAN Dokumen
Widya Graha LIPI Lt 8 Ed./Revisi :
Jl.Jend.Gatot Subroto No 10, Jakarta 12710
Halaman : 1

NOTULENSI Tanggal : 21 Oktober 2020

dilirik oleh warga dunia. Aktor non-pemerintah dan media berperan dalam mempromosikan
gastronomi Indonesia di era digital. Penggunaan media dalam promosi pariwisata Indonesia
dilaksanakan pada berbagai kanal. Tujuan FGD ini adalah untuk 1.) memahami konsep
branding, termasuk gastro-branding dan keterkaitannya dengan pemanfaatan media masa, baik
luring maupun daring, untuk penguatan gastronomi Indonesia; 2.) mengeksplorasi strategi
dan/atau cara dalam membangun branding gastronomi yang akan memiliki dampak terhadap
aktivitas pariwisata Indonesia (gastro-tourism); 3.) memahami bagaimana branding dapat
dilekatkan dalam sebuah promosi kuliner dengan menggunakan platform digital.

A. Presentasi Dr. Irwansyah, S.Sos., M.A. (Dosen Ilmu Komunikasi, FISIP-UI)

Terminologi

- Gastro Brand didefinisikan sebagai nama, istilah, simbol, desain, atau kombinasi hal tersebut
yang kemudian diidentifikasikan dengan makanan.
- Gastronomy Brand melalui beberapa tahapan: mencicipi, mempersiapkan, merasakan,
menjajal, meneliti, menemukan, memahami, menulis tentang makanan.
- Gastro branding merupakan aktivitas yang mengedepankan nama, simbol, desain, kombinasi
menggunakan aspek komunikasi pemasaran. Ada pengetahuan lalu ada kesadaran.
- Gastronomy branding terkait dengan seluruh aktivitas dan proses awal sampai akhir dari
komunikasi pemasaran sebuah produk makanan dengan mengedepankan berbagai aktivitas
seperti mempersiapkan, merasakan, menjajal, meneliti, menemukan, memahami, menulis
tentang makanan.
- Penelusuran di atas tahun 2000, apa yang kita makan menunjukkan identitas kita. Pilihan
mengkonsumsi makanan menunjukkan representasi individu dan mewakili identitas bersama.
- Gastro branding dengan komparasi antarnegara dapat dilihat dari fungsi, produk dan
aktivitasnya.
- Food culture -> Makanan akan memiliki asosiasi dengan tempat (Budaya pangan asli,
tradisional dan ikonik)
- Gastro destination -> upaya menawarkan makanan kuliner khas untuk meningkatkan
kunjungan wisata ke suatu daerah.
- Gastro tourism -> perjalanan untuk mencari serta menikmati makanan dan minuman dan
mencari pengalaman menemukan gastronomi khas. (Saran: dibuatkan cerita tentang kuliner
tersebut dengan berbalut tradisi, budaya dan kearifan lokal.)
- food journalism -> rekomendasi terhadap apa yang dimakan pada waktu tertentu, serta cara
mempersiapkannya dan tempat menyajikannya.
- Jurnalis berperan juga sebagai story teller dari kuliner yang diangkat. Idealnya, mereka harus
memiliki kompetensi dan pengetahuan akan sejarah, budaya, tradisi yang membalut kuliner khas
suatu wilayah.
- Saran penelitian sebaiknya difokuskan pada studi supply chain dan kebijakan suatu negara
tempat tujuan kuliner akan disebarkan.
- Inisiasi : Transformasi identitas nasional tanpa melupakan kearifan lokal.
No
:
PUSAT PENELITIAN KEWILAYAHAN Dokumen
Widya Graha LIPI Lt 8 Ed./Revisi :
Jl.Jend.Gatot Subroto No 10, Jakarta 12710
Halaman : 1

NOTULENSI Tanggal : 21 Oktober 2020

- Branding : bisa ditempuh dengan cara -> 1.) Mengubah konotasi warna kuliner Indonesia agar
menarik; 2.) Menanamkan value, ideologi, kepercayaan ke dalam suatu kuliner yang ingin
diangkat; 3.) Konsistensi dalam penyajian kuliner (perhatikan detail dan konsep kuliner yang
akan diangkat).
- Kebijakan tentang kuliner dipatenkan, dibuat framework yang jelas.
- Competitive advantage -> mengedepankan kekhasan dan keunikan gastronomi Indonesia.
- 3 komponen utama : Food (Analog) -> Proses, simbol, makna kuliner harus diperhatikan dari
proses hulu-hilir; Human (Fenomena) -> Aktor, rasa, perilaku, interaksi (gastrodiplomasi ada di
ranah ini), diaspora; Media (Digital) -> Mediatisasi , Intermediasi, Storytelling
- Aktor di Indonesia masih berfokus pada hard-selling namun kurang berfokus pada soft-selling.
- Di era digital, kita bisa mulai menggunakan media sebagai alat promosi.
- Mengidentifikasi diaspora Indonesia sebagai salah satu instrumen untuk mempromosikan
gastronomi Indonesia.

B. Tanya Jawab

Pertanyaan dan Komentar

Bu Prima mengajukan pertanyaan


Melihat diaspora Indonesia dengan segala permasalahannya, bagaimana solusi terbaik untuk
menggunakan potensi diaspora jika dikaitkan dengan promosi gastronomi Indonesia ?
Menurut Bapak, perlukah penyeragaman kuliner di Indonesia seperti di negara-negara yang telah
melakukan sistem penyeragaman tersebut ?
Menurut Bapak, kota-kota mana saja yang dapat menjadi representasi kota gastronomi di
Indonesia ?

Pak Didi berkomentar dan mengajukan pertanyaan


Ruang lingkup gastronomi apakah sebatas kuliner atau makanan saja atau minuman seperti wine
yang terbuat dari bahan makanan juga termasuk ke dalam lingkup gastronomi ? dan apakah
dapat menjadi sesuatu yang diangkat dalam agenda gastrodiplomasi ? Dalam kasus Rice Wine
Toba merek Ukraina.

Pak Ridwan memberikan komentar.


Thailand berhasil melakukan gastrodiplomasi dengan mengklaim negaranya sebagai kitchen of
the world dengan memberikan sertifikasi kepada restoran-restoran di negaranya. Thailand
menetapkan kebijakan pembukaan resto Thailand di setiap negara dimana Kantor Kedutaan
Besar Thailand berada dengan memberikan insentif usaha. Thailand mengusung
gastrodiplomasinya secara terstruktur dan berkelanjutan. Contoh selanjutnya, kebijakan Pemda
Banyuwangi tidak membolehkan penggunaan MSG dalam kulinernya. Hal ini dibuktikan
dengan adanya sosialisasi dan pelatihan bagi pelaku-pelaku usaha di dalamnya. Pemerintah
sebaiknya menyediakan perangkat penuh untuk aturan, dukungan dan dana yang konkrit, nyata
dan menyeluruh untuk agenda gastrodiplomasi.
No
:
PUSAT PENELITIAN KEWILAYAHAN Dokumen
Widya Graha LIPI Lt 8 Ed./Revisi :
Jl.Jend.Gatot Subroto No 10, Jakarta 12710
Halaman : 1

NOTULENSI Tanggal : 21 Oktober 2020

Pak Abdul memberikan komentar


Standarisasi untuk dapat masuk ke pasar suatu negara perlu diperhatikan. Menargetkan dengan
jelas pangsa pasar yang diingin disusupi.

Pak Agus memberikan komentar dan pertanyaan


Adanya konstruksi sosial yang masih bisa dirubah terkait warna kuliner Indonesia yang tidak
menarik.
Bagaimana saran yang lebih praktis dari bapak sebagai akademisi agar usaha gastronomi lewat
digital yang sedang diusahakan dapat mendapat impact yang optimal ?

Bu Meilinda memberikan pertanyaan


Gastrodiplomasi dikaitkan dengan gastro branding adalah bagaimana memaksimalkan peran
SDM dalam promosi di era digital. Apakah hanya itu saja atau kita harus melewati tiap2 alurnya
dari hulu ke hilir ?
National branding diletakkan dimana ?

Pak Iwan memberikan komentar dan pertanyaan


Siapa pemilik brand gastronomi di Indonesia ? Maksudnya adalah siapa yang memiliki hak
untuk mempromosikannya ?.
Kita bisa menggaet influencer-influencer muda untuk mempromosikan gastronomi Indonesia.
Integrasi antar lembaga pemerintahan juga perlu dibentuk untuk mempromosikan gastronomi
Indonesia.

Jawaban

Mbak Prima
Diaspora yang disebabkan karena pekerjaan dan studi bersifat temporer sehingga kurang mampu
untuk mempromosikan kuliner Indonesia secara berkelanjutan. Saran, adanya identifikasi etnis
dan asal para pelaku diaspora dan duta besar dengan jenis kuliner yang ingin dipromosikan perlu
dilakukan untuk hasil yang lebih baik.
Tidak perlu seragam, tapi perlu beragam namun ada narasinya yang dihubungkan dengan tradisi,
budaya, akar historisnya dan disebarkan melalui media digital dengan mengedepankan proses
visualisasi yang bagus.
Saat ini di Indonesia belum ada kota yang siap untuk dijadikan representasi kota gastronomi.
Pengembangan bisa dilakukan dengan membangun desa wisata dengan mengusung suatu produk
secara eksklusif.

Pak Didi
Agak riskan karena akan mencederai kearifan lokal dari budaya pangan asli. Perlu dilakukan
beberapa strategi yakni strategi jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
No
:
PUSAT PENELITIAN KEWILAYAHAN Dokumen
Widya Graha LIPI Lt 8 Ed./Revisi :
Jl.Jend.Gatot Subroto No 10, Jakarta 12710
Halaman : 1

NOTULENSI Tanggal : 21 Oktober 2020

Pak Abdul dan Pak Agus


Sebagian besar dari kita masih di bawah pengaruh poskolonialisme. Sebagian besar masih
mengagungkan orang-orang Barat (bangsa penjajah). Kita sering terkesima pada produk asing.
Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia masih kurang. Banyak produk Indonesia yang tidak
didaftarkan HAKI nya. Konstruksi sosial dibangun oleh komunitas. Gunakan diaspora untuk
membangun cerita bersama tentang kearifan lokal dan kepercayaan, untuk menanamkan ideologi
tertentu. Promosi dengan menggunakan media digital harus ditekankan pada aspek audiovisual.

Bu Mei
Branding adalah proses. Nation branding -> ada proses panjang sehingga produk tersebut punya
impact pada perekonomian. Yang perlu diperhatikan adalah apakah gastronomi Indonesia di luar
negeri ada impactnya dalam perekonomian kita ?.
Aktor sosial dalam penyebaran gastronomi Indonesia bukanlah aktor tunggal tapi aktor komunal.

C. Dokumentasi

Dokumentasi rapat:

Anda mungkin juga menyukai