Agroklimatologi Acara 2 - Muhammad Farhan Hidayat
Agroklimatologi Acara 2 - Muhammad Farhan Hidayat
AGROKLIMATOLOGI
TPT 1013
ACARA II
RUMUS EMPIRIS DALAM PERKIRAAN ANASIR IKLIM
Disusun oleh:
Nama : Muhammad Farhan Hidayat
NIM : 20/460591/TP/12801
Gol :B
PJ Acara : Bondan Satria Pamungkas
I.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk memperkirakan salah satu data anasir iklim
berdasarkan data meteorologi yang tersedia.
I.3 Manfaat
Praktikum ini memiliki manfaat agar kami para mahasiswa mengerti bagaimana
cara melakukan perhitungan rumus empiris anasir iklim, agar nantinya dapat
diimplementasikan di lapangan, dan berguna bagi khalayak umum.
BAB II
DASAR TEORI
Iklim menurut Nicholson adalah kondisi rata-rata cuaca pada suatu wilayah
yang sangat luas dalam periode waktu yang sangat lama dalam waktu lama yang
umumnya 11-30 tahun yang disebabkan oleh letak geografis dan topografi suatu
wilayah yang mempengaruhi posisi matahari terhadap daerah di bumi (Nicholson,
2001).
Unsur cuaca dan iklim akan saling berhubungan membentuk suatu data. Data-
data tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan cuaca dan iklim. Perkiraan
tersebut dapat ditentukan, salah satunya dengan menggunakan Rumus empiris
(Purwantara, 2011).
Suhu merupakan salah satu dari anasir iklim yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. Setiap tanaman memerlukan suhu yang optimal untuk dapat tumbuh dan
berkembang, maka dari itu suhu patut dipantau dan dikontrol untuk membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kelembapan udara juga dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena setiap tanaman memerlukan kelembapan
udara yang berbeda beda. Kecepatan angin dapat memengaruhi tanaman dalam hal
penyerbukan, karena pada beberapa tanaman penyerbukan ada yang menggunakan
bantuan angin, oleh karena itu kecepatannya perlu diperhatikan. Sela in itu lama
penyinaran matahari/ radiasi matahari perlu diperhatikan karena tanaman memerlukan
sinar matahari sebagai energi untuk fotosintesis.
Selain keempat anasir iklim diatas terdapat unsur cuaca yang memengaruhi
tanaman yaitu penguapan atau evaporasi. Evaporasi adalah merupakan peristiwa
berubahnya air menjadi uap dan bergerak di permukaan tanah dan permukaan air ke
udara. Sedangkan transpirasi adalah merupakan peristiwa penguapan dari tanaman. Kedua
peristiwa ini disebut “evapotranspirasi” yaitu air dalam tanah dapat naik ke udara melalui
tumbuh-tumbuhan. Banyaknya yang naik ke udara berbeda-beda, tergantung dari
kadarkelembaban tanah dan jenis tumbuh-tumbuhan (Nasution dkk, 2015).
METODOLOGI
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum acara ke 2 ini adalah sebagai
berikut.
Alat :
1. Excel
2. Pulpen
3. Pensil
4. Komputer/Laptop
Bahan :
1. Tabel Daily Percentage (p) of Annual Daytime Hours for Different Latitudes.
2. Tabel format for Calculation of Blaney-Criddle Method.
3. Grafik Precdition of ETo from Blaney-Criddle f factor for different conditions
of minimum relative humidity, sunshine duration, and day time wind.
4. Tabel Extra Terrastrial Radiation (Ra) expressed in equivalent evaporation in
mm/day.
5. Tabel Mean Daily Duration of Maximum Possible Sunshine Hours (N) for
Different Month and Latitudes.
6. Tabel Values of Weighting Factor (W) for Effect of Radiation on ETo at
Different Temperatures and Altitudes.
7. Grafik Precdition of ETo from W.RS for Different Conditions of Mean Relative
humidity and day time wind.
8. Tabel data Evaporasi.
1. Metode Blanney-Criddle
Tmax+Tmin
a. Menghitung nilai rata-rata dengan cara pada tabel data temperatur
2
evaporasi
27,4+22,8
=25,1 oC
2
Jika nilai Rh :
• <20% = low
• (20-50)% = medium
• >50% = high
𝑅ℎ𝑚𝑒𝑎𝑛 = 92,851 % (High)
d. Menghitung nilai ‘f’ dengan rumus :
f = P[(0,46x𝑇𝑚𝑒𝑎𝑛) + 8]
f = 0,274[(0,46x2,51) + 8]
f = 5,36
e. Menghitung ‘n’ (lama penyinaran aktual) berdasarkan tabel evaporasi
(6,057 jam/hari)
f. Menghitung nilai ‘N’ (lama penyinaran maksimum) dengan menggunakan metode
interpolasi pada Tabel Mean Daily Duration of Maximum Possible Sunshine Hours
(N) for Different Month and Latitudes.
8,14−5 N−11,9
= = 11,71
10−5 11,6−11,9
Jika hasil :
• <0,45 = low
• 0,46 – 0.7 = medium
• 0,71 – 0,9 = high
h. Konversi Uday menjadi m/s dengan cara :
1000
Uday = Kec. angin x
3600
5,4 km/jam = 5,4 km/jam x 1000 m/km x 1 jam/3600 detik = 1,5 m/s
Jika nilai Uday :
• 0 – 2 m/s = garis 1
• 2 – 5 m/s = garis 2
• 5 – 8 m/s = garis 3
i. Menghitung nilai ETo menggunakan gambar Prediction of Eto (9 grafik) berdasarkan
nilai (𝑅ℎ 𝑚𝑒𝑎𝑛 , n/N, Uday dan f) f sebagai sumbu x dan y sebagai hasil NOTE :
Dilaporan tolong dicoret-coret tabelnya dengan jelas
j. Membuat grafik hubungan Eto vs Epan setelah didapat nilai ETo dari bulan januari-
desember
Epan = 0,75 x Evap
k. Mencari nilai R dari grafik ETo Vs Epan
2. Metode Radiasi
𝑇𝑚𝑎𝑥+𝑇𝑚𝑖𝑛
a. Menghitung nilai rata-rata dengan cara pada table data temperatur
2
evaporasi
27,4+22,8
=25,1 oC
2
e. Menghitung nilai ‘Ra’ dengan metode interpolasi pada tabel Extra Terrastrial
Radiation (Ra) expressed in equivalent evaporation in mm/day.
8,14−8 Ra−13,1
= = Ra = 13,08
10−8 12,8−13,1
ETo BC VS Epan
5
4,5
4
3,5
3
ETo BC
Epan
4
ETo Rad
3 y = 0,1283x + 3,1576
R² = 0,4917
2
Epan
IV.2 Pembahasan
Anasir iklim merupakan meliputi suhu udara, kelembapan udara, kecepatan
angin, radiasi matahari, dan penguapan (evaporasi dan transpirasi). Anasir iklim
tersebut memiliki keterkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Anasir iklim
yang digunakan dalam praktikum ini adalah suhu udara, radiasi matahari,
kelembapan, dan kecepatan angin. Suhu merupakan salah satu dari anasir iklim yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Setiap tanaman memerlukan suhu yang optimal
untuk dapat tumbuh dan berkembang, maka dari itu suhu patut dipantau dan dikontrol
untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kelembapan udara
juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena setiap tanaman
memerlukan kelembapan udara yang berbeda beda. Kecepatan angin merupakan
ukuran kecepatan aliran udara dari tekanan tinggi ke tekanan rendah (Ahrens&Henson,
2018), angin dapat memengaruhi tanaman dalam hal penyerbukan, karena pada
beberapa tanaman penyerbukan ada yang menggunakan bantuan angin, oleh karena itu
kecepatannya perlu diperhatikan. Selain itu lama penyinaran matahari/ radiasi
matahari perlu diperhatikan karena tanaman memerlukan sinar matahari sebagai
energi untuk fotosintesis.
Pada praktikum ini memakai dua metode rumus empiris yaitu metode Blanney-
Criddle (BC) dan Radiasi. Metode Blanney-Criddle (BC) menggunakan data utama
berupa suhu udara dan data pendukung berupa letak lintang dan faktor koreksi yang
bergantung pada kelembapan relatif minimum, panjang hari, dan kondisi angin pada
siang hari. Metode ini banyak digunakan di daerah semi kering dan kering (Lang et al.,
2017). Sedangkan metode radiasi umumnya digunakan pada stasiun yang mempunyai
pengamatan terhadap suhu udara, panjang hari, dan radiasi. Pengunaan rumus radiasi
memerlukan posisi geografis dan faktor koreksi (Wirawan et al., 2013).
Perbedaan dari kedua metode rumus empiris tersebut adalah pada metode
Blanney-Criddle adanya beberapa data iklim yang terpakai yaitu kelembapan,
kecepatan angin, dan suhu udara sehingga metode ini cukup sederhana dan bagus untuk
digunakan. Sedangkan pada metode Radiasi data iklim yang dipakai adalah
kelembapan, kecepatan angin, suhu, dan lama penyinaran matahari dan pada metode
ini memiliki perhitungan yang lebih rumit dibanding metode BC sehingga cukup rumit,
tetapi metode ini tidak melihat ETo dari satu data saja, sehingga keakuratannya dapat
diandalkan (Wirawan et al., 2013). Namun, pada stasiun di beberapa daerah tidak dapat
menggunakan kedua metode ini dikarenakan kurang lengkapnya data-data iklim yang
dibutuhkan.
Dari tabel hasil Blanney-Criddle dan Radiasi didapati grafik antara ETo Vs
Epan sebagai berikut.
ETo BC VS Epan
5
4,5
4
3,5
3
ETo BC
Epan
4
ETo Rad
3 y = 0,1283x + 3,1576
R² = 0,4917
2
Epan
V.2 Saran
Praktikum ini sudah berjalan dengan lancar tidak ada kendala yang menghalangi
jalannya praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ahrens, C.D. and Henson, R., 2018. Meteorology today: an introduction to weather, climate,
and the environment. Cengage learning.
Purwantara. 2011. Studi Temperatur Udara Terkini di Wilayah di Jawa Tengah dan DIY .
Jurdik Geografi FIS UNY. 2(27): 166-168.
Wirawan, J., Idkham, M. and Chairani, S., 2013. Analisis Evapotranspirasi dengan
Menggunakan Metode Thornthwaite, Blaney Criddle, Hargreaves, dan
Radiasi. Rona Teknik Pertanian, 6(2), pp.451-457.