Anda di halaman 1dari 6

D

I
S
U
S
U
N
oleh :
NAMA-NAMA KELOMPOK 1

1. HERDIANUS ZEBUA
2. TRISNAWATI ZAI
3. IVON IDEAL NDRAHA
4. LENTI JULIANA MENDROFA
5. SETIA J. ZEBUA

GURU PENGAJAR : IBU. YUNITA LASE

MATERI
PERSONAL SELLING DALAM BISNIS RITEL

A. Pengertian Personal Selling

Personal selling adalah metode penjualan yang dipersonalisasi yang


menggunakan interaksi orang ke orang antara perwakilan penjualan dan calon
pelanggan untuk memengaruhi keputusan pembelian pelanggan .

Tepatnya ,ini adalah teknik promosi di mana seorang penjual :

 Menggunakan komunikasi orang ke orang ;personal selling


melibatkan kontak langsung penjual dan pelanggan .
 Untuk menjual penawaran ;tujuan dari personal selling adalah
untuk memotivasi dan membujuk pelanggan untuk membeli
penawaran yang dimaksud kan dengan penjelasan rinci atau
demonstrasi produk.
 Menggunakan strategi penjualan yang di personalisasi ;strategi
melibatkan wiraniaga untuk memahami kebutuhan dan keinginan
pelanggan ,mengembangkan koneksi yang
dipersonalisasi ,mengkomunikasikan nilai penawaran dengan cara
yang ,membujuk pelanggan untuk membeli penawaran .

1. Tujuan Personal Selling

 Bangun kesadaran merek dan produk dengan mengedukasi


pelanggan tentang penawaran perusahaan dan keuntungan mereka .

 Meningkatkan penjualan dengan mengindetifikasi dan membujuk


prospek untuk membeli penawaran bisnis.

 Membangun hubungan jangka panjang yang erat dengan pelanggan


dengan menerapkan komunikasi dua arah orang ke orang.

 Mendukung pelanggan barang yang komplek, teknis, atau berharga


tinggi dengan memberikan informasi tekis terperinci.

 Merangsa permintaan penawaran dengan membantu pelanggan


selama proses pengambilan keputusan dan memandu mereke
menuju penawaran bisnis.
 Memperkuat merek dengan membangun hubungan jangka panjang
dengan pelanggan dari kewaktu kewaktu dengan bertemu mereka
dan membantu mereka dalam proses pengambilan keputusan.
2. Karakteristik personal selling
Personal selling membedakan dirinya dari teknik penjualan dan
promosi lainnya dengan memiliki karakteristik sebagai berikut.
 Kontak manusia: ini melibatkan interaksi orang ke orang
dimana penjual berinteraksi langsung dengan calon
pelanggan dan menjalankan strategi penjualan yang di
personalisasi sesuai dengan kebutuhan,keinginan,dan harapan
pelanggan.
 pengembangan hubungan: penjualan pribadi melibatkan
pengembangan hubungan antara penjual dan pembeli dimana
kepercayaan dibangun, dan saling dapat mengandalkan
penjual.
 Aliran informasi dua arah: tidak seperti pemasaran massal,
penjualan pribadi dicirikan oleh aliran informasi dua arah.
Parah calon pembeli mendapatkan kesempatan untuk
bertanya dan meluruskan keraguan mereka langsung dari
penjual sebelum membeli.
 Komunikasi cepat : karena penjualan pribadi melibatkan
interaksi orang ke orang, aliran komunikasinya sangat cepat.
 Fleksibilitas: ini melibatkan staf penjualan untuk
menyesuaikan promosi penjualan sesuai dengan kepribadian
dan persyaratan calon audiens, menjadikan alat penjualan di
fleksibel.
 Kepuasan: proses penjualan mengharuskan penjual untuk
memahami kebutuhan pelanggan dan memenuhi hal yang
sama dengan menawarkan pelanggan kesempatan untuk
membeli sesuatu yang dia tawarkan.
 Persuasi: penjualan pribadi bukan hanya tentang
memberitahu calon pelanggan tentang penawaran. Ini juga
melibatkan penggunaan kekuatan persuasi untuk membuat
pelanggan menerima sudut pandang penjual atau meyakinkan
pelanggan untuk mengambil tindakan tertentu.
3. Pentingnya personal selling
Personal selling adalah penjualan penting dalam menjual penawaran
yang kompleks dan teknis yang memerlukan kontak manusia,
persoanalisasi, persuasi,dan komunikasi cepat.

Biasanya ,barang berharga tinggi menggunakan penjualan pribadi


karena membantu bisnis menginformasikan dan membujuk pelanggan
menggunakan metode penjualan yang dipersonalisasi untuk
mendapatkan lebih banyak kerpercayaan .

Ini juga dianggap sebagai alat promosi penting dalam penjualan B2B
karena penjualan tersebut melibatkan lebih sedikit prospek dan biaya
transaksi yang tinggi.
4. Jenis Personal Selling
Secara umum, personal selling dapat dikategorikan menjadi tiga jenis
berdasarkan aktivitas penjualan dan tenaga penjual yang terlibat. Ini adalah:

 Order Takers: Order Takers atau Pengambil pesanan menerima


permintaan dan pertanyaan dari pelanggan. Secara sederhana,
pelanggan mendekati staf penjualan ini. Mereka biasanya
memegang posisi seperti asisten penjualan eceran atau
telemarketer dan fokus utamanya adalah menentukan kebutuhan
pelanggan dan menunjuk ke inventaris yang memenuhi
kebutuhan tersebut.
 Order Getters: Order Getters menjangkau prospek baru dan
membujuk mereka untuk melakukan pembelian langsung.
Mereka adalah tenaga penjualan lapangan yang membawa klien
baru ke bisnis.
 Order Creators: Order Creators tidak menutup kesepakatan,
tetapi membujuk pelanggan untuk mempromosikan penawaran
bisnis, yang pada akhirnya mengarah ke penjualan. Misalnya,
sebuah perusahaan farmasi menghubungi seorang dokter untuk
membujuknya agar meresepkan obat perusahaan tersebut.

5. Contoh Personal Selling


Personal selling adalah salah satu metode penjualan paling tradisional yang
digunakan oleh bisnis. Sejarah penjualan dimulai dengan penjualan pribadi di
mana penjual melakukan interaksi tatap muka dengan calon pelanggan,
menanyakan tentang kebutuhan dan keinginan mereka, dan menyarankan
penawaran bisnis mereka kepada pelanggan.

Hari ini, seseorang dapat menyaksikan personal selling di:

 Toko Eceran: Toko retail seperti Alfamart, Ikea, dll.


Mempekerjakan staf penjualan yang membantu pelanggan
memilih produk terbaik sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
mereka sendiri.
 Penjualan Door-to-Door: Beberapa bisnis B2C (seperti Gillette)
dan B2B (seperti PayTM) mempekerjakan staf penjualan yang
mengunjungi rumah dan kantor calon pelanggan untuk
mengedukasi mereka tentang penawaran perusahaan dan
membujuk mereka untuk menggunakan atau membeli yang sama.
 Penjangkauan B2B: Penjual B2B sering kali menjangkau calon
klien secara online atau offline dan menggunakan komunikasi
orang-ke-orang untuk menutup penjualan.

6. Kelebihan dan Kekurangan Personal Selling


Personal selling, seperti elemen lain dari bauran promosi, hadir dengan
kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Kelebihan

 Menyampaikan lebih banyak informasi: Personal selling


membantu bisnis menyampaikan lebih banyak informasi daripada
bentuk promosi lainnya. Ini semua tentang memahami kebutuhan
pelanggan, menemukan peluang di dalamnya, dan
memanfaatkannya dengan mengembangkan hubungan dengan
mereka sambil meyakinkan mereka untuk mencoba produk
perusahaan.
 Menciptakan lebih banyak pengaruh: Ini lebih berdampak karena
staf penjualan membantu pelanggan selama proses pembelian,
menjawab pertanyaan, dan mengatasi keraguan.
 Mendukung komunikasi dua arah: Tidak seperti alat promosi
lainnya seperti periklanan atau hubungan masyarakat, penjualan
pribadi memungkinkan pelanggan untuk berkomunikasi dengan
bisnis dan menghilangkan keraguan mereka sebelum melakukan
pembelian.
 Meningkatkan hubungan dengan pelanggan: Penjualan pribadi
bertahan lama, termasuk hubungan interpersonal, dan
memanfaatkan kepercayaan antara penjual dan pelanggan.

Kekurangan

 Mahal: Dengan menggunakan personal selling, secara substansial


lebih mahal daripada bentuk alat penjualan lainnya karena tenaga
penjual hanya dapat mendekati beberapa prospek dalam jangka
waktu tertentu.
 Tenaga kerja ekstensif: Personal selling memerlukan banyak
upaya dari sisi staf penjualan, dan mungkin perlu banyak waktu
serta sumber daya untuk mengubah prospek menjadi pelanggan
akhir.
 Jangkauan terbatas: Karena personal selling adalah alat
promosi one by one, jangkauannya terbatas dibandingkan dengan
alat lain seperti periklanan atau hubungan masyarakat.

Kesimpulan
Itukah pembahasan lengkap mengenai personal selling, pada intinya
penjualan pribadi adalah salah satu teknik penjualan tradisional dan terttua yang
masih digunakan sampai sekarang. Teknik ini juga memiliki kelebihan dan
kekurangan jika Anda membandingkannya dengan teknik penjualan lainya.

Setiap teknik penjualan tentu memiliki karakteristik tersendiri, dan dalam


satu bisnis tentu memiliki teknik penjualan yang berbeda jika dibandingkan
dengan bisnis lain. Apapun teknik penjualan yang Anda gunakan, jangan lupa
untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi pada sistem pembukuan untuk
mendapatkan laporan keuangan yang faktual dan sesuai.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai