Anggota Kelompok :
1. Fabyan Gabriela Monicha (361941311003)
2. Laila Firdaus (361941311005)
3. Wanda Sukma Pratiwi (361941311016)
4. Sasmitha Prihandini (361941311017)
5. Ira Fazira (361941311024)
6. Rindi Ayu Mandasari (361941311025)
7. Rizky Amalia (361941311029)
1. Tanah
Tanah Merupakan merupakan bagian kerak bumi yang memiliki susunan dari
mineral serta bahan organik. Tanah begitu vital peranannya bagi semua kehidupan
di bumi sebab tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan adanya hara dan air
sekaligus sebagai penopang akar. Bentuk tanah yang memiliki rongga-rongga juga
menjadi lokasi yang baik untuk akar untuk bernafas serta tumbuhan. Tanah juga
menjadi tempat hidup berbagai mikroorganisme. Untuk sebagian besar hewan
darat, tanah menjadi lahan sebagai tempat bergerak dan hidup. Di dalam kegiatan
evaluasi proyek/ di dalam kegiatan proyek tanah merupakan hal yang sangat
penting karena jika tidak ada tanah proyek itu tidak akan berjalan. Semisal ada
pembangunan hottel maka untuk menyelesaikan proyek tersebut dibutuhkan
lahan/ tanah untuk memulai kegiatan tersebut.
2. TENAGA KERJA
Tenaga Kerja adalah setiap orang laki-laki atau wanita yang sedang
dalam dan/atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalammaupun di luar
hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhanmasyarakat. Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja merupakan nilai
tambah Produk Domestik Bruto (PDB) dibagi dengan jumlah penduduk yang
bekerja untuk menghasilkan nilai tambah tersebut. Jaminan Sosial Tenaga Kerja
adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santuan berupa uang
sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang, dan
pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja
berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia.
Untuk menyelenggarakan proyek, salah satu sumber daya yang menjadi
faktor penentu keberhasilannya adalah tenaga kerja. Memperkirakan jumlah
tenaga kerja yang diperlukan, yaitu dengan mengkonversikan lingkup proyek dari
jumlah jam-orang menjadi jumlah tenga kerja. Secara teoritis, keperluan rata-rata
jumlah tenaga kerja dapat dihitung dari total lingkup kerja proyek yang
dinyatakan dalam jam-orang atau bulan-orang man-month dibagi dengan kurun
waktu pelaksanaan. Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia mempunyai
pengertian sebagai berikut :
1. Manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi disebut juga personil,
pekerja, atau karyawan.
2. Potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan
keberadaannya. 3. Potensi yang berfungsi sebagai modal non materialnon
financial di dalam organisasi, untuk mewujudkan eksistensi keberadaan
organisasi. Dilihat dari bentuk hubungan kerja yang dipakai, maka tenaga kerja
proyek, khususnya tenaga kerja konstruksi dapat dibedakan menjadi:
Tanaga kerja tetap Tenaga kerja tetap merupakan pegawai tetap dari
perusahaan kontraktor utama yang bersangkutan dengan ikatan kerja secara
perseorangan dalam jangka waktu yang relatif panjang.
Tenaga kerja sementara Ikatan kerja yang ada adalah antara perusahaan
penyediaan tenaga kerja man power supplier dan kontraktor utama untuk
jangka waktu pendek. Proyek konstruksi selalu membutuhkan pekerja untuk
bekerja dengan menggunakan fisik mereka untuk bekerja di lapangan
terbuka dalam cuaca dan kondisi apapun
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut
UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan
atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia
kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun-64
tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai
tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada
yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun,
bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah
termasuk tenaga kerja.
IFRS mensyaratkan
5. Biaya operasional dan pemeliharaan merupakan salah satu biaya yang terjadi
dalam suatu siklus pembiayaan proyek. Biaya operasional dan pemeliharaan
tersebut terjadi sepanjang masa penggunaan bangunan. Biaya tersebut biasanya
berupa biaya penggunaan energi untuk kegiatan operasional proyek seperti listrik,
minyak dan air. Selain itu biaya operasional juga termasuk kebersihan, keamanan,
asuransi dan lainnya yang tidak berkaitan dengan penggunaan energi. Sedangkan
biaya pemeliharaan termasuk didalamnya biaya perbaikan komponen, modifikasi,
penggantian komponen dan lain sebagainya, (Kelly, 2005).
Secara umum biaya operasional dan pemeliharaan dari sebuah gedung betingkat
terdiri atas banyak hal diantaranya yaitu kebersihan, pemeliharaan, pergantian
suku cadang, perbaikan, renovasi, keamanan, asuransi, gaji karyawan, biaya
energi, biaya pertamanan, dan lain sebagainya, (Juwana, 2005).