Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANCAMAN MILITER DARI LUAR

Disusun oleh:
1. Ailsya Nabilla Putri Alganta (1)
2. Bagus Kurniawan (7)
3. Falisha Ericia Lolita (13)
4. Haifa Syahira (19)
5. Naila Nur Kamila (25)
6. Renova Zaky Mardikatama (31)

SMA NEGERI 2 PURWOKERTO


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun judul makalah ini adalah “Ancaman Militer dari Luar”.

Kami ucapkan terimakasih kepada Bu Nur Indah Setiyani selaku guru pengampu
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan
tugas makalah ini kepada kami, sehingga kami dapat memperdalam wawasan
mengenai ancaman militer dari luar yang dapat mendorong kami mewujudkan
integrasi nasional. Kami ucapkan terima kasih pula kepada seluruh pihak yang
terlibat dalam penyelesaian makalah ini, semoga menjadi amal ibadah serta bakti
kita pada ibu pertiwi.

Makalah ini tentu tidak luput dari kekurangan, untuk itu kritik dan masukan yang
konstruktif sangat kami harapkan dari teman teman semua. Namun demikian, besar
harapan kami makalah ini akan menjadi bahan yang akan memberikan gambaran
akan pentingnya ancaman militer dari luar untuk pertahanan bangsa dan negara.

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menjaga dan melindungi
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai dan menjadikannya negara
yang adil dan makmur serta diberi rahmat dan ampunan.

Purwokerto, 21 Februari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan makalah ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Definisi ..................................................................................................... 3
2.2 Bentuk-bentuk ancaman ........................................................................... 3
2.3 Strategi mengatasi ancaman ..................................................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11
Kesimpulan ........................................................................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Tidak dapat dipungkiri, bahwa dari segi geografis Indonesia merupakan
bangsa yang majemuk, posisi yang strategis dan potensial serta kemajemukan
Indonesia disebabkan oleh berbagai hal. Kondisi demikian juga menjadi potensi
ancaman bagi keutuhan negara. Sudah hal yang lumrah kalau suatu bangsa atau
negara dengan sumber daya yang melimpah akan membuat bangsa atau negara
lain terpesona.

Ancaman dan hambatan terhadap bangsa dan negara Indonesia dapat terjadi
kapan saja, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Tanpa persatuan dan
kesatuan bangsa dan negara Indonesia, maka ancaman dan hambatan tersebut
semakin besar dan bisa saja menghancurkan keberadaan bangsa dan negara
Indonesia di masa datang. Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau
merombak kebijakan yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak
kriminal dan politis. Ancaman terhadap keutuhan NKRI tidak hanya terjadi di
wilayah perairan, seperti illegal fishing. Melainkan dapat pula terjadi di wilayah
daratan maupun udara, serta bisa berasal dari dalam negeri maupun dari luar
negeri. Penjalasan Pasal 7 ayat 2 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara menegaskan bahwa ancaman militer adalah ancaman
menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi dan dinilai mempunyai
kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara,
serta keselamatan segenap bangsa.

Pada kesempatan kali ini, kelompok kami akan membahas Ancaman Militer
dari Luar Negeri. Ancaman yang berbau militer sangat berpeluang dilakukan
oleh pihak dari luar negeri. Tujuan mereka ialah ingin menguasai suatu negara
dan mengambil keuntungan dari negara tersebut.

1
1.2 Rumusan masalah
1. Apa itu ancaman militer dari luar?
2. Apa saja contoh dan penjelasan dari ancaman militer dari luar?
3. Bagaimana cara mengatasi ancaman militer dari luar?

1.3 Tujuan makalah


Tujuan kami membuat makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Menjelaskan pengertian definisi dari sebuah ancaman militer dari luar.


2. Memaparkan bentuk bentuk/contoh contoh dari ancaman militer dari luar
beserta penjelasannya.
3. Menjelaskan tentang bagaimana caranya untuk mengatasi ancaman militer
dari luar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Ancaman adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh individu
atau kelompok tertentu yang berpotensi membahayakan keselamatan individu
atau kelompok lain.

Pendapat yang lain mengatakan ancaman adalah setiap kegiatan atau usaha,
baik yang dilakukan di luar negeri atau dalam negeri, yang dinilai bisa
membahayakan kedaulatan negara maupun keutuhan wilayah negaranya serta
keselamatan segenap bangsa dan negara. Menurut seorang ahli bernama Treats,
ancaman adalah terjadinya situasi penting yang ada pada sebuah perusahaan
maupun yang lainya di mana di dalamnya sedang tidak menguntungkan.

Ancaman dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Ancaman dari dalam negeri merupakan suatu ancaman terhadap suatu


kondisi atau bidang tertentu dalam negeri yang berasal dari dalam negeri itu
sendiri.
b. Ancaman dari luar negeri merupakan suatu ancaman terhadap suatu kondisi
atau bidang tertentu dalam negeri yang berasal dari luar negeri.

2.2 Bentuk-bentuk ancaman


a. Agresi militer
Agresi Militer adalah merupakan tindakan perusakan atau
penyerangan suatu wilayah atau tempat yang biasanya bertujuan untuk
merebut kedaulatan atau Kesejahteraan sebuah Negara.
Agresi militer merupakan istilah yang dibuat oleh Letnan Gubernur Jenderal
Johannes van Mook yang menegaskan bahwa hasil Perundingan Linggarjati
pada tanggal 25 Maret 1947 tidak berlaku lagi. Operasi militer ini

3
merupakan bagian dari Aksi Polisionil yang diberlakukan Belanda dalam
rangka mempertahankan penafsiran Belanda atas Perundingan Linggarjati.
Dari sudut pandang Republik Indonesia, operasi ini dianggap merupakan
pelanggaran dari hasil Perundingan Linggarjati. Contoh tindakan agresi
militer adalah gencatan senjata, memblokade jalan utama, serta
penyerangan yang menyakiti fisik dan non fisik.
Berikut salah satu contoh Agresi Militer:

Agresi Militer 1
Agresi Militer Belanda 1 direncanakan oleh Van Mook, dia
merencanakan negara-negara boneka dan ingin mengembalikan kekuasaan
Belanda atas Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut pihak Belanda
melanggar perundingan linggarjati yang telah disepakati sebelumnya,
bahkan mereka menyobek kertas perjanjian tersebut. Kemudian pada
tanggal 21 Juli 1947, Belanda melancarkan aksi militer pertama dengan
target utama kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatra.
Pasukan TNI yang tidak pernah menyangka akan terjadinya agresi
militer Belanda itu, tidak siap untuk menghadang serangan yang datangnya
secara tiba-tiba. Serangan tersebut mengakibatkan pasukan TNI tercerai-
berai. Dalam keadaan seperti itu, pasukan TNI berusaha untuk menjalin
koordinasi antar satuan dan membangun daerah pertahanan baru. Pasukan
TNI melancarkan taktik gerilya untuk menghadapi pasukan Belanda.
Dengan taktik gerilya, ruang gerak pasukan Belanda berhasil dibatasi.
Gerakan pasukan Belanda hanya berada pada kota-kota besar dan jalan-
jalan raya, sedangkan di luar kota, kekuasaan berada di tangan pasukan TNI.

b. Aksi teror dari jaringan internasional


Aksi teror dari jaringan internasional adalah teror yang dilakukan
oleh orang atau kelompok luar negeri kepada suatu negara.
Beberapa aksi teror jaringan internasional 3 tahun terakhir yang pernah
terjadi di Indonesia, yaitu:

4
Pada tahun 2019
Pada 10 Oktober 2019, Menkopolhukam Wiranto ditusuk oleh
penyerang menggunakan kunai saat kunjungan kerja di Pandeglang, Banten.
Seorang polisi juga ditusuk dari belakang. Setelah kejadian itu Polda Banten
menangkap pelaku, pelaku terdiri dari satu pria dan satu wanita. Nama
pelaku yaitu Syahrial Alamsyah alias Abu Rara, dan istrinya Fitri Andriana,
diduga terkena ajaran radikal ISIS.
Pada tahun 2020
Penyerangan di Sigi, 27 November 2020. Sebuah keluarga tewas
dibunuh oleh orang tidak dikenal di Lembantongoa, Palolo, Sigi, Sulawesi
Tengah. Mereka ditemukan dalam keadaan tewas mengenaskan sementara
tujuh rumah termasuk rumah yang biasa dijadikan tempat peribadahan umat
Kristen turut dibakar. Pelaku kemudian diketahui adalah kelompok teroris
pimpinan Ali Kalora dari Mujahidin Indonesia Timur.
Pada tahun 2021
Serangkaian Penembakan di Mabes Polri, 31 Maret 2021. Pelaku
menembak sebanyak 6 kali kepada petugas jaga. Polisi melakukan tindakan
tegas terukur kepada pelaku, dan pelaku tewas di tempat.

c. Pelanggaran batas wilayah oleh negara lain


Pelanggaran batas wilayah adalah penyalahgunaan atau
mengeksploitasi di suatu lingkup wilayah di mana suatu negara tidak
memiliki hak atau berada di luar garis batas negaranya sampai melanggar
batas wilayah negara lain.
Contoh ancaman pelanggaran batas wilayah oleh negara lain di Indonesia:

Persengketaan Wilayah Sipadan dan Ligitan

Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia mencuat pada


1967 ketika dalam pertemuan teknis hukum laut antara kedua negara,
masing-masing negara ternyata memasukkan pulau Sipadan dan Ligitan ke
dalam batas-batas wilayahnya. Kedua negara lalu sepakat agar Sipadan dan

5
Ligitan dinyatakan dalam keadaan status quo, akan tetapi ternyata terdapat
pebedaan pengertian antara kedua belah pihak. Pada 1969, pihak Malaysia
secara sepihak memasukkan kedua pulau tersebut ke dalam peta
nasionalnya. Selanjutnya kedua belah pihak sama-sama mengupayakan
segala cara untuk mempertahankan dua pulai ini di dalam batas-batas
wilayahnya.

Hingga pada 17 Desember 2002, ICJ mengeluarkan keputusan


tentang kasus sengketa kedaulatan Pulau Sipadan-Ligitan antara Indonesia
dengan Malaysia. Hasilnya, kemenangan bagi Malaysia. Hal itu
berdasarkan pertimbangan efektivitas pemerintah Inggris (penjajah
Malaysia) yang telah melakukan tindakan administratif secara nyata berupa
penerbitan ordonansi perlindungan satwa burung, pungutan pajak terhadap
pengumpulan telur penyu sejak 1930, dan operasi mercu suar sejak 1960-
an.

d. Sabotase
Sabotase adalah tindakan merusak dan menghancurkan instalasi
strategis, fasilitas militer, dan objek vital nasional untuk mencegah
keberhasilan musuh atau pesaing yang dapat membahayakan keselamatan
bangsa. Sabotase memiliki ciri-ciri antara lain terencana, dilakukan secara
sengaja, dan berdampak besar.
Contoh ancaman sabotase di Indonesia:

Pengeboman Kedubes Filipina pada 1 Agustus 2000


Sebuah bom mobil meledak di depan rumah Duta Besar
(Dubes) Filipina di Menteng, Jakarta Pusat pada 1 Agustus 2000 lalu.
Bom yang berasal dari sebuah mobil Carry merah tersebut
menewaskan Dubes Filipina T Caday dan 19 orang lainnya terluka.
Selain itu, juga mengakibatkan gedung KPU dan rumah Dubes
Bulgaria yang ada di dekatnya rusak. Terkait pelaku pemasang bom
tersebut, salah seorang pelaku bernama Abdul Jabar bin Ahmad

6
Kandai menyerahkan diri ke Mapolda Nusa Tenggara Barat dengan di
antara oleh seorang anggota keluarganya pada 2002. Dari keterangan
Abdul itulah kemudian didapatkan informasi adanya keterlibatan dua
pelaku lainnya, yakni Faturrahman Al-Ghozi alias Saad dan Edi
Setiono alias Usman.

Pada persidangan yang digelar di Pengadilan Jakarta Pusat,


Senin, 8 September 2003, Abdul mengakui keterlibatannya dalam
pengeboman Kedubes Filipina. Selain itu, terungkap bahwa motif
pengeboman ini ialah sebagai aksi balas dendam atas pembakaran
kamp Abu Bakar di Mindanao, Filipina Selatan sesuai dengan apa
yang dijelaskan Saad kepada Abdul. Pada 13 Oktober 2003, Abdul
dijatuhi hukuman 20 tahun penjara untuk mempertanggungjawabkan
tindakannya. Abdul terbukti secara sah membawa dan
mempergunakan amunisi atau bahan peledak. Pelaku lainnya, Edi
Setiono alias Usman juga merupakan pelaku pemboman di Hotel
Aston Atrium Senen, Jakarta Pusat, pada 1 Agustus 2001. Usman
berhasil ditangkap sebulan kemudian. Lalu pada Senin, 13 Mei 2002,
Usman dijatuhi hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat. Sementara itu, Faturrahman Al-Ghozi alias Saad
tertangkap pada 15 Januari 2002 saat hendak terbang dari Manila,
Filipina, menuju Bangkok, Thailand. Saad lalu dihukum 17 tahun
penjara atas tuduhan kepemilikan bahan peledak ilegal pada April
2002. Ia sempat melarikan diri dari penjara pada Juli 2003. Namun,
pada 12 Oktober 2003, diberitakan bahwa Saad tewas dalam baku
tembak dengan polisi di Mindanao, Filipina Selatan.

e. Spionase
Spionase merupakan penyelidikan secara rahasia terhadap data
kemiliteran dan data ekonomi negara lain atau rahasia pertahanan negara
lain. Spionase atau tindakan memata-matai termasuk dalam kegiatan
intelijen, artinya tindakan ini mengandalkan kecerdasan dan kepandaian

7
seseorang. Ciri-cirinya antara lain dilakukan secara rahasia, bertujuan
mendapatkan informasi penting negara, dilakukan oleh seorang ahli dalam
bidangnya yang memiliki banyak wajah.
Contoh ancaman spionase di Indonesia:

Intel Soviet
Jaringan intelijen Uni Soviet pernah beraksi di Jakarta pada 1982.
Perwira tinggi, TNI Letkol Soesdarjanto, membocorkan dokumen data-data
kelautan Indonesia kepada Alexander Finenko, intel maskapai Aeroflot di
Jakarta. Soesdarjanto ditangkap di rumah makan saat menyerahkan
dokumen kepada atase militer Soviet, Sergei Egorov.

Penangkapan Egorov dan Susdaryanto langsung membuat Finenko


beraksi. Dia berencana terbang ke Rusia bersama Egorov tanggal 6 Februari
1980 pagi. Tapi sebelum pesawat berangkat, aparat Bakin menangkap
Finenko yang saat itu dikawal oleh protokol dari Kedutaan Rusia. Sempat
terjadi insiden namun Finenko berhasil ditahan dan diinterogasi Bakin.
Statusnya yang non diplomat dan berdasar bukti yang didapatkan dari rumah
Susdaryanto, memungkinkan pengadilan RI menjatuhkan hukuman mati
kepadanya. Tapi karena pengaruh tekanan diplomatik, beberapa hari
kemudian, Finenko dilepas dan dipulangkan ke Rusia. Bersamaan dengan
kepergian Finenko, perwakilan Aeroflot di Indonesia pun ditutup.

2.3 Strategi mengatasi ancaman


a. Strategi mengatasi agresi militer
1. Memperketat perbatasan dengan negara lain.
2. Menanggulangi dan mengatasi ancaman militer dari luar negara lain.
3. Melatih tentara untuk lebih disiplin lagi dalam menjaga daerah
perbatasan.
4. Meningkatkan alutsista persenjataan.
5. Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam upaya menjaga dan
merawat kedaulatan.

8
b. Strategi untuk mengatasi aksi teror dan jaringan internasional
1. Menyuruh PBB agar segera membentuk organisasi yang bertugas dalam
bidang terorisme
2. Bekerjasama dengan negara lain untuk memerangi terorisme
3. Segera melaporkan jika terdapat tindakan orang yang mencurigakan
4. Mendukung organisasi yang berusaha melawan kemiskinan global
karena mereka lebih lemah terhadap godaan kelompok terorisme
5. Memahami indeks terorisme yang terjadi di Indonesia

c. Strategi mengatasi pelanggaran wilayah oleh negara lain


1. Memberi perhatian lebih kepada wilayah perbatasan
2. Mengoptimalkan penataan potensi kelautan dan perikanan serta
pengelolaannya secara lestari
3. Meningkatkan sarana dan prasarana di wilayah perbatasan antar negara
4. Menyelesaikan penamaan seluruh pulau kecil dan penempatan simbol
simbol kepemilikan di pulau terluar
5. Memperkuat aspek kelembagaan, personil, dan regulasi pengelolaan
administrasi perbatasan

d. Strategi untuk mengatasi aksi sabotase


1. Dengan ikut serta dalam upaya bela negara
2. Memperkuat kekuatan militer
3. Memperketat penjagaan terhadap wilayah yang rawan akan sabotase
4. Mempererat hubungan diplomatik dengan negara lain
5. Melakukan kerjasama dengan negara lain sehingga terdapat pertukaran
informasi dan teknologi

e. Strategi untuk mengatasi spionase


1. Dengan selalu mencurigai imigran yang datang dari negara asing, karena
bisa jadi imigran tersebut mata mata.

9
2. Memperketat keamanan dokumen rahasia negara agar tidak dicuri
3. Membasmi para mata mata yang dikirim dari negara lain
4. Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme terhadap tanah air
5. Tetap waspada terhadap segala ancaman yang terjadi terlebih yang
datangnya dari luar

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat kita simpulkan bahwa Ancaman adalah
setiap usaha dan kegiatan dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman juga merupakan salah satu hal yang membuat tidak
berjalannya integrasi nasional dengan baik.

Adapun contoh-contoh ancaman militer dari luar negeri sebagai berikut


agresi militer, aksi teror dari jaringan internasional, pelanggaran batas wilayah,
sabotase, dan spionase.

Bangsa Indonesia dinilai sudah cukup berusaha dalam menghadapi


ancaman militer. Walaupun harus diakui, beberapa kali Indonesia lalai dalam
menghadapi ancaman militer dari luar, belum optimalnya hal tersebut disebabkan
karena kurangnya persatuan antar masyarakat dan kurangnya cinta terhadap bangsa
Indonesia. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk terhindar dari ancaman militer,
salah satunya dengan meningkatkan rasa persatuan bangsa.

11

Anda mungkin juga menyukai