Disusun oleh:
1. Ailsya Nabilla Putri Alganta (1)
2. Bagus Kurniawan (7)
3. Falisha Ericia Lolita (13)
4. Haifa Syahira (19)
5. Naila Nur Kamila (25)
6. Renova Zaky Mardikatama (31)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun judul makalah ini adalah “Ancaman Militer dari Luar”.
Kami ucapkan terimakasih kepada Bu Nur Indah Setiyani selaku guru pengampu
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan
tugas makalah ini kepada kami, sehingga kami dapat memperdalam wawasan
mengenai ancaman militer dari luar yang dapat mendorong kami mewujudkan
integrasi nasional. Kami ucapkan terima kasih pula kepada seluruh pihak yang
terlibat dalam penyelesaian makalah ini, semoga menjadi amal ibadah serta bakti
kita pada ibu pertiwi.
Makalah ini tentu tidak luput dari kekurangan, untuk itu kritik dan masukan yang
konstruktif sangat kami harapkan dari teman teman semua. Namun demikian, besar
harapan kami makalah ini akan menjadi bahan yang akan memberikan gambaran
akan pentingnya ancaman militer dari luar untuk pertahanan bangsa dan negara.
Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menjaga dan melindungi
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai dan menjadikannya negara
yang adil dan makmur serta diberi rahmat dan ampunan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ancaman dan hambatan terhadap bangsa dan negara Indonesia dapat terjadi
kapan saja, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Tanpa persatuan dan
kesatuan bangsa dan negara Indonesia, maka ancaman dan hambatan tersebut
semakin besar dan bisa saja menghancurkan keberadaan bangsa dan negara
Indonesia di masa datang. Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau
merombak kebijakan yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak
kriminal dan politis. Ancaman terhadap keutuhan NKRI tidak hanya terjadi di
wilayah perairan, seperti illegal fishing. Melainkan dapat pula terjadi di wilayah
daratan maupun udara, serta bisa berasal dari dalam negeri maupun dari luar
negeri. Penjalasan Pasal 7 ayat 2 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara menegaskan bahwa ancaman militer adalah ancaman
menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi dan dinilai mempunyai
kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara,
serta keselamatan segenap bangsa.
Pada kesempatan kali ini, kelompok kami akan membahas Ancaman Militer
dari Luar Negeri. Ancaman yang berbau militer sangat berpeluang dilakukan
oleh pihak dari luar negeri. Tujuan mereka ialah ingin menguasai suatu negara
dan mengambil keuntungan dari negara tersebut.
1
1.2 Rumusan masalah
1. Apa itu ancaman militer dari luar?
2. Apa saja contoh dan penjelasan dari ancaman militer dari luar?
3. Bagaimana cara mengatasi ancaman militer dari luar?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Ancaman adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh individu
atau kelompok tertentu yang berpotensi membahayakan keselamatan individu
atau kelompok lain.
Pendapat yang lain mengatakan ancaman adalah setiap kegiatan atau usaha,
baik yang dilakukan di luar negeri atau dalam negeri, yang dinilai bisa
membahayakan kedaulatan negara maupun keutuhan wilayah negaranya serta
keselamatan segenap bangsa dan negara. Menurut seorang ahli bernama Treats,
ancaman adalah terjadinya situasi penting yang ada pada sebuah perusahaan
maupun yang lainya di mana di dalamnya sedang tidak menguntungkan.
3
merupakan bagian dari Aksi Polisionil yang diberlakukan Belanda dalam
rangka mempertahankan penafsiran Belanda atas Perundingan Linggarjati.
Dari sudut pandang Republik Indonesia, operasi ini dianggap merupakan
pelanggaran dari hasil Perundingan Linggarjati. Contoh tindakan agresi
militer adalah gencatan senjata, memblokade jalan utama, serta
penyerangan yang menyakiti fisik dan non fisik.
Berikut salah satu contoh Agresi Militer:
Agresi Militer 1
Agresi Militer Belanda 1 direncanakan oleh Van Mook, dia
merencanakan negara-negara boneka dan ingin mengembalikan kekuasaan
Belanda atas Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut pihak Belanda
melanggar perundingan linggarjati yang telah disepakati sebelumnya,
bahkan mereka menyobek kertas perjanjian tersebut. Kemudian pada
tanggal 21 Juli 1947, Belanda melancarkan aksi militer pertama dengan
target utama kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatra.
Pasukan TNI yang tidak pernah menyangka akan terjadinya agresi
militer Belanda itu, tidak siap untuk menghadang serangan yang datangnya
secara tiba-tiba. Serangan tersebut mengakibatkan pasukan TNI tercerai-
berai. Dalam keadaan seperti itu, pasukan TNI berusaha untuk menjalin
koordinasi antar satuan dan membangun daerah pertahanan baru. Pasukan
TNI melancarkan taktik gerilya untuk menghadapi pasukan Belanda.
Dengan taktik gerilya, ruang gerak pasukan Belanda berhasil dibatasi.
Gerakan pasukan Belanda hanya berada pada kota-kota besar dan jalan-
jalan raya, sedangkan di luar kota, kekuasaan berada di tangan pasukan TNI.
4
Pada tahun 2019
Pada 10 Oktober 2019, Menkopolhukam Wiranto ditusuk oleh
penyerang menggunakan kunai saat kunjungan kerja di Pandeglang, Banten.
Seorang polisi juga ditusuk dari belakang. Setelah kejadian itu Polda Banten
menangkap pelaku, pelaku terdiri dari satu pria dan satu wanita. Nama
pelaku yaitu Syahrial Alamsyah alias Abu Rara, dan istrinya Fitri Andriana,
diduga terkena ajaran radikal ISIS.
Pada tahun 2020
Penyerangan di Sigi, 27 November 2020. Sebuah keluarga tewas
dibunuh oleh orang tidak dikenal di Lembantongoa, Palolo, Sigi, Sulawesi
Tengah. Mereka ditemukan dalam keadaan tewas mengenaskan sementara
tujuh rumah termasuk rumah yang biasa dijadikan tempat peribadahan umat
Kristen turut dibakar. Pelaku kemudian diketahui adalah kelompok teroris
pimpinan Ali Kalora dari Mujahidin Indonesia Timur.
Pada tahun 2021
Serangkaian Penembakan di Mabes Polri, 31 Maret 2021. Pelaku
menembak sebanyak 6 kali kepada petugas jaga. Polisi melakukan tindakan
tegas terukur kepada pelaku, dan pelaku tewas di tempat.
5
Ligitan dinyatakan dalam keadaan status quo, akan tetapi ternyata terdapat
pebedaan pengertian antara kedua belah pihak. Pada 1969, pihak Malaysia
secara sepihak memasukkan kedua pulau tersebut ke dalam peta
nasionalnya. Selanjutnya kedua belah pihak sama-sama mengupayakan
segala cara untuk mempertahankan dua pulai ini di dalam batas-batas
wilayahnya.
d. Sabotase
Sabotase adalah tindakan merusak dan menghancurkan instalasi
strategis, fasilitas militer, dan objek vital nasional untuk mencegah
keberhasilan musuh atau pesaing yang dapat membahayakan keselamatan
bangsa. Sabotase memiliki ciri-ciri antara lain terencana, dilakukan secara
sengaja, dan berdampak besar.
Contoh ancaman sabotase di Indonesia:
6
Kandai menyerahkan diri ke Mapolda Nusa Tenggara Barat dengan di
antara oleh seorang anggota keluarganya pada 2002. Dari keterangan
Abdul itulah kemudian didapatkan informasi adanya keterlibatan dua
pelaku lainnya, yakni Faturrahman Al-Ghozi alias Saad dan Edi
Setiono alias Usman.
e. Spionase
Spionase merupakan penyelidikan secara rahasia terhadap data
kemiliteran dan data ekonomi negara lain atau rahasia pertahanan negara
lain. Spionase atau tindakan memata-matai termasuk dalam kegiatan
intelijen, artinya tindakan ini mengandalkan kecerdasan dan kepandaian
7
seseorang. Ciri-cirinya antara lain dilakukan secara rahasia, bertujuan
mendapatkan informasi penting negara, dilakukan oleh seorang ahli dalam
bidangnya yang memiliki banyak wajah.
Contoh ancaman spionase di Indonesia:
Intel Soviet
Jaringan intelijen Uni Soviet pernah beraksi di Jakarta pada 1982.
Perwira tinggi, TNI Letkol Soesdarjanto, membocorkan dokumen data-data
kelautan Indonesia kepada Alexander Finenko, intel maskapai Aeroflot di
Jakarta. Soesdarjanto ditangkap di rumah makan saat menyerahkan
dokumen kepada atase militer Soviet, Sergei Egorov.
8
b. Strategi untuk mengatasi aksi teror dan jaringan internasional
1. Menyuruh PBB agar segera membentuk organisasi yang bertugas dalam
bidang terorisme
2. Bekerjasama dengan negara lain untuk memerangi terorisme
3. Segera melaporkan jika terdapat tindakan orang yang mencurigakan
4. Mendukung organisasi yang berusaha melawan kemiskinan global
karena mereka lebih lemah terhadap godaan kelompok terorisme
5. Memahami indeks terorisme yang terjadi di Indonesia
9
2. Memperketat keamanan dokumen rahasia negara agar tidak dicuri
3. Membasmi para mata mata yang dikirim dari negara lain
4. Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme terhadap tanah air
5. Tetap waspada terhadap segala ancaman yang terjadi terlebih yang
datangnya dari luar
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat kita simpulkan bahwa Ancaman adalah
setiap usaha dan kegiatan dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman juga merupakan salah satu hal yang membuat tidak
berjalannya integrasi nasional dengan baik.
11