Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ANCAMAN MILITER

Disusun Oleh :
1. Aldi Wilmar Sitorus
2. Gita Olivia Silaban
3. Sigit Arevanza

SMA N 1 MATAULI PANDAN


2022
LEMBAR PENGESAHAN

Wali Kelas Guru Bahasa Indonesia

Sri Marhaeni, S.Pd Evi Borkah Meha, S.Pd

Guru PKN

Dra. Nariman Tanjung


Kata Pengantar

Syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang


Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini memenuhi
tugas kelompok PKN dengan judul “Pertahanan Negara”.
Kami menyadari dalam penulisan makalah masih jauh
dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.

Pandan, 1 Maret 2022


Daftar Isi
Contents
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................................2
Kata Pengantar......................................................................................................................................3
Daftar Isi................................................................................................................................................4
BAB I......................................................................................................................................................5
1. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................5
B. Strategi Pertahanan Militer...................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Ancaman militer adalah usaha yang dilakukan dengan menggunakan senjata


terhadap ancaman atau yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan suatu bangsa. Ancaman militer bisa datang
dari dalam maupun luar negeri. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal 1 ayat (1), “Pertahanan
negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
negara”. Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar didunia
tentunya harus memiliki pertahanan negara yang kuat. Menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara
pasal 7 ayat (2) “Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer
menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai Komponen utama dengan
didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung”. Ancaman dan
tantangan bangsa Indonesia saat ini pun berbeda ketika akan memerdekaan
negara Indonesia dari para penjajah. Salah satu upaya untuk mencegah
ancaman terhadap pertahanan negara tersebut, maka dilakukan upaya bela
negara. Upaya bela negara wajib dilakukan dalam kerangka pembinaan
kesadaran bela negara sebagai sebuah usaha untuk mewujudkan warga negara
Indonesia yang memahami dan menghayati serta yakin untuk menunaikan hak
dan kewajibannya.

BAB II
PEMBAHASAN

B. Pengertian Ancaman Militer

Ancaman militer yaitu ancaman yang menggunakan daya bersenjata yang


terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman militer dapat berbentuk :
Agresi

Agresi adalah sebuah tindakan suatu negara, yang mengizinkan penggunaan


wilayahnya oleh negara lain untuk melakukan invasi (serangan bersenjata).
Adanya agresi tentu dapat membahayakan kedulatan NKRI (Negara
Kesatuan Republik Indonesia). Adapun bentuk dan cara-caranya, yaitu:

a) Invasi berupa serangan kekuatan bersenjata negara musuh,


misalnya Invasi Teluk Babi.
b) Bombardemen berupa penggunaan senjata/bom yang dilakukan oleh
musuh melalui angkatan udara.
c) Blokade terhadap pelabuhan, pantai, wilayah udara.
d) Serangan unsur Angkatan Bersenjata yang berada dalam wilayah
negara dimana tindakan atau keberadaannya bertentangan dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
e) Tindakan yang mengizinkan penggunaan wilayahnya sebagai daerah
persiapan Agresi.
f) Pengiriman kelompok bersenjata untuk melakukan tindakan
kekerasan.

Pelanggaran wilayah

Luas dan terbukanya wilayah kepulauan Indonesia, memberi potensi yang


cukup besar untuk memunculkan peluang negara lain melakukan pelanggaran
wilayah di Indonesia.
Pelanggaran wilayah merupakan suatu tindakan memasuki wilayah tanpa izin,
baik oleh pesawat terbang tempur maupun kapal-kapal perang.

Spionase

Spionase merupakan kegiatan dari intelijen yang dilakukan untuk mendapatkan


informasi atau rahasia militer atau negara.

Sabotase

Sabotase dilakukan untuk merusak instansi penting militer atau objek vital
nasional dan dapat membahayakan keselamatan bangsa.

Aksi teror bersenjata

Aksi teror bersenjata dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau yang
bekerjasama dengan terorisme dalam negeri atau luar negeri yang berskala
tinggi sehingga membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan segenap bangsa. Aksi terorisme pada prinsipnya adalah suatu
tindak pidana kriminal tetapi memiliki sifat yang khusus, yaitu memiliki ciri-
ciri, bergerak dalam kelompok, anggotanya memiliki militansi tinggi,
beroperasi di bawah tanah (rahasia), menggunakan perangkat/senjata yang
canggih dan mematikan serta umumnya terkait dalam jaringan internasional.

Pemberontakan bersenjata

Pemberontakan merupakan proses, cara, perbuatan memberontak atau


penentangan terhadap kekuasaan yang sah. Vladimir Lenin mengatakan bahwa
kaum Marxist dituduh sebagai Blanquisme karena memperlakukan
pemberontakan sebagai suatu seni.

Perang saudara

Perang Saudara terjadi antar kelompok masyarakat bersenjata dalam satu


wilayah yang sama.

Konflik komunal

Konflik komunal adalah konflik yang merujuk padaperselisihan antar agama,


etnis, bahkan dalam identifikasi yang lebih sempit. Konflik komunal di
Indonesia contohnya adalah konflik dan kekerasan komunal antara komunitas
etnis Bali dan etnis Sasak di Kabupaten Lombok Utara pasca otonomi daerah
serta konflik di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.

C. Strategi Pertahanan Militer


Masalah pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia menjadi tanggung jawab
seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Hal ini tercantum dalam Pasal
30 ayat (1) hingga (5) Undang-Undang Dasar 1945 yang menjelaskan bahwa
warga negara bersama TNI dan kepolisian bekerja sama untuk
mempertahankan keamanan negara. Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang nomor 3
Tahun 2002 membahas tentang pertahanan negara yang menempatkan Tentara
Nasional Indonesia (TNI) sebagai komponen utama dalam menanggulangi
ancaman militer yang membahayakan bangsa. Untuk strategi pertahanannya,
Indonesia memiliki Sishankamrata. Sishankamrata merupakan sistem
pertahanan negara yang juga disebut sebagai sistem pertahanan bersifat
semesta atau total defence system. Agar Sishankamrata terwujud, seluruh
lingkungan masyarakat, mulai dari TNI, polisi, hingga seluruh masyarakat
Indonesia harus saling bekerja sama dan yakin bahwa pertahanan dan
keamanan bangsa Indonesia dapat bertahan dengan kekuatan sendiri (dalam
negeri).

BAB III
KESIMPULAN
Ancaman militer yaitu ancaman yang menggunakan daya bersenjata yang
terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap
bangsa. Adapun bentuk dari ancaman militer, yaitu :
1. Agresi
2. Pelanggaran wilayah
3. Spionase
4. Sabotase
5. Aksi teror bersenjata
6. Pemberontakan bersenjata
7. Perang saudara
8. Konflik komunal
Untuk strategi pertahanannya, Indonesia memiliki Sishankamrata.
Sishankamrata merupakan sistem pertahanan negara yang juga disebut sebagai
sistem pertahanan bersifat semesta atau total defence system.

Anda mungkin juga menyukai