Anda di halaman 1dari 15

5.

SISTEM TUNGGU/ANTRIAN (QUEUEING SYSTEM)

5.1 Pendahuluan
Analisa secara matematik pada system tunggu digunakan asumsi – asumsi
sebagai berikut :
 Pure-chance traffic
Kedatangan panggilan dan terminasi panggilan merupakan kejadian acak
saling bebas (independent).
 Statistical equilibrium
Pembangkitan trafik merupakan proses acak stasioner yaitu probabilitas tidak
berubah selama periode pengamatan
 Full availibility.
Setiap panggilan yang datang dapat dihubungkan dengan trunk yang bebas
(berkas sempurna)
 Setiap panggilan yg menemui kongesti masuk ke antrian (m) dan disimpan
sampai server bebas (ada saluran yg bebas)

Pada sistem tunggu dikenal :


1. Sistem tunggu murni
Sistem tunggu dengan ruang tunggu tak terbatas (tak hingga)--- Erlang C
2. Sistem tunggu dengan ruang tunggu terbatas

Gambar 5.1 Sistem teletrafik secara umum

• Laju kedatangan panggilan λ (panggilan/waktu),


• Panggilan dilayani oleh n pelayan (trunk, kanal, saluran, dll)
• Pelayan melayani dengan laju pelayanan µ (panggilan/waktu)

• Ruang tunggu dengan kapasitas m paket data (panggilan)

V- 1
5.2 Sistem tunggu murni
Pada sistem tunggu murni berlaku kondisi sbb :
• Laju kedatangan panggilan λ (panggilan/waktu), maka
1
o = rata-rata waktu antar kedatangan panggilan
λ
• Panggilan dilayani oleh n pelayan (trunk, kanal, saluran, dll)
• Bila pelayan sibuk, pelayan melayani dengan laju pelayanan µ
(panggilan/waktu), maka :
1
o = rata-rata waktu pelayanan (durasi panggilan atau holding time)
µ
• Ruang tunggu (buffer) mampu menampung tak hingga panggilan (tak hingga
paket data)
• Tidak ada panggilan (paket data) yang ditolak, tetapi ada beberapa paket data
yang harus menunggu (antri) di ruang tunggu
• Dari sisi pemanggil (paket data) ada pengetahuan yang menarik untuk
diketahui yaitu : Berapa probabilitas panggilan (paket data) yang datang
harus menunggu?

Gambar 5.2 Sistem tunggu dengan ruang tunggu tak hingga

Macam-macam disiplin antrian :


o FIFO (First In First Out) = FCFS (First Come First Served)
Pelayan melayani berdasarkan paket data (panggilan) datang, yang
menunggu paling lama. Atau dengan kata lain pelayan melayani berdasarkan
urutan kedatangan paket data (panggilan).
o LIFO (Last In First Out) = LCFS (Last Come First Served)
Pelayan melayani berdasarkan paket data (panggilan) datang, yang
menunggu paling pendek.

V- 2
5.3 Sistem Antrian M/M/1

Contoh Aplikasi yang sering dijumpai :

V- 3
V- 4
V- 5
V- 6
V- 7
Contoh :
Suatu konsentrator data dihubungkan ke 40 terminal. Setiap terminal mengirimkan
paket dengan panjang paket rata-rata 680 bit. Control information sebanyak 40 bit
ditambahkan ke setiap paket menjadi suatu frame yang ditransmisikan melalui
outgoing link dengan laju bit 7,2 Kbps.
Dua puluh terminal mengirimkan paket rata-rata setiap 10 detik.
Sepuluh terminal mengirimkan paket rata-rata setiap 5 detik.
Sepuluh terminal mengirimkan paket rata-rata setiap 2,5 detik.
Semua statistikal input memenuhi Poisson. Panjang frame terdistribusi
exponensial negatif.
a. Gambarkan diagram transisi kondisi sistem tsb.
b. Berapa probabilitas paket yang datang harus menunggu
c. Berapa rata-rata bit yang antri di buffer.
d. Berapa milidetik rata-rata waktu tunggu di buffer..
e. Berapa milidetik delay sistemnya.
f. Berapa rata-rata bit panjang antrian pada konsentrator data
g. Berapa probabilitas bahwa paket yang datang tidak antri (langsung dilayani).

V- 8
5.4 Sistem Antrian M/M/n

V- 9
V - 10
V - 11
V - 12
V - 13
V - 14
V - 15

Anda mungkin juga menyukai