Orientasi
Cut Nyak Dhien lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848, seorang Pahlawan Nasional Indonesia
dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh, Cut Nyak Dhien dilahirkan
dari keluarga bangsawan yang taat beragama di Aceh Besar, wilayah VI Mukim pada tahun
1848. Ayahnya bernama Teuku Nanta Setia, seorang uleebalang VI Mukim, yang juga
merupakan keturunan Machmoed Sati, perantau dari Sumatera Barat. Machmoed Sati mungkin
datang ke Aceh pada abad ke 18 ketika kesultanan Aceh diperintah oleh Sultan Jamalul Badrul
Munir. Oleh sebab itu, Ayah dari Cut Nyak Dhien merupakan keturunan Minangkabau. Ibu Cut
Nyak Dhien adalah putri uleebalang Lampagar.
Reorientasi
Sudah sepantasnya kita mengenang jasa Cut Nyak Dhien. Semangat dan jasanya dalam
memperjuangkan kaum wanita agar mendapatkan pendidikan tidak sepantasnya kita lupakan.
Semoga dengan apa yang telah dilakukannya, wanita-wanita Indonesia dapat memperoleh
pendidikan yang lebih baik.
Hal-hal yang perlu diteladani dari tokoh dalam teks biografi
Tidak Mudah Menyerah
Beliau tetap bertekad untuk melawan Belanda demi rakyat Aceh dan memenuhi keinginan suaminya
untuk mengusir Belanda dari Aceh walaupun beliau dalam keadaan yang lemah.
Mengetahui Teuku Umar gugur dalam perlawanannya, beliau tidak patah semangat. Beliau tampak
tangkas menggantikan suaminya dan masuk dalam barisan rakyat Aceh untuk memimpin perlawanan.
Setia
Beliau adalah seorang yang setia pada Tanah Air dan juga suaminya. Terbukti beliau tetap
mendampingi suaminya, Teuku Umar, saat Teuku Umar dibenci rakyat Aceh karena seolah membela
Belanda. Dan juga, beliau tetap setia melawan Belanda hingga akhirnya beliau diasingkan di
Sumedang. Jawa Barat.
Selain banyak menggunakan kata ganti, teks biografi juga kerap menggunakan macam-
macam kata penghubung. Kata hubung atau kata sambung atau konjungsi adalah kata
yang menghubungkan satu kata dengan kata lainnya dalam satu kalimat (konjungsi
intrakalimat) atau satu kalimat dengan kalimat lainnya (konjungsi antarkalimat). Contoh
konjungsi intrakalimat di antaranya adalah dan, tetapi, lalu, kemudian. Sedangkan
contoh konjungsi antarkalimat di antaranya adalah akan tetapi, selain itu,
oleh sebab itu.
3. Kata Kerja
Ada jenis-jenis kata kerja yang kerap digunakan dalam teks biografi yaitu kata kerja
material dan kata kerja mental.
Kata kerja material adalah kata kerja yang menyatakan tindakan atau menunjukkan
aktivitas atau perbuatan fisik atau peristiwa dan dilakukan oleh tokoh. Contoh kata
kerja material antara lain melayani, bertempur, membakarnya, menghancurkan,
menyerahkan, memakinya, dan lain sebagainya.
Kata kerja mental adalah kata kerja yang berhubungan dengan aktivitas mental
dalam rangka penggambaran peran tokoh. Contoh kata kerja mental antara
lain melupakan, mengenang, dan lain sebagainya.
4. Kata Sifat
Teks biografi juga banyak menggunakan jenis-jenis kata sifat atau adjektif.
Tujuannya adalah untuk memberikan informasi secara rinci tentang sifat-sifat
yang dimiliki oleh tokoh yang diceritakan kepada pembaca. Contoh kata sifat antara
lain taat, cantik, ketakutan dan lain sebagainya
5. Kata-kata yang Menujukkan Urutan Waktu, Aktivitas, dan Tempat.
Contohnya antara lain
di Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848
Pada perang pertama (1873-1874)
ia tewas pada tanggal 29 Juni 1878
diakui oleh Presiden Soekarno sebagai Pahlawan Nasional Indonesia
melalui SK Presiden RI No.106 Tahun 1964 pada tanggal 2 Mei 1964
dan lain sebagainya