Anda di halaman 1dari 4

Kaidah Dasar Bioetika

Vioini Gracia Prokhorus


102017145
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat-11510
vioini.2017fk145@civitas.ukrida.ac.id

Pendahuluan
Latar Belakang
Dokter merupakan suatu profesi yang sudah dikenal sejak lama dan dalam
pekerjaannya, dokter dituntut untuk bekerja secara profesional. Profesionalisme
seorang dokter diatur dalam sebuah sususan yang disebut dengan kode etik kedokteran.
Kode etik ini merupakan cakupan dari sebuah cabang etika yaitu bioetika. Dalam
bioetika terdapat empat kaidah dasar. Kaidah dasar bioetik dipakai untuk menjadi tolak
ukur dan pedoman bagi seorang dokter dalam melayani pasien dan mengambil suatu
tindakan klinis, sehingga dokter harus paham tentang kaidah-kaidah tersebut untuk
melakukan tugasnya dengan baik. Selain itu dengan adanya kaidah dasar bioetik,
masyarakat awam dapat mengetahui tentang aturan dan norma-norma yang mendasari
etika pelayanan dokter terhadap pasiennya.
Dalam makalah ini, penulis akan mengulas sebuah kasus mengenai seorang
pemuda yang berumur dua puluh lima tahun yang membutuhkan transfuri darah tetapi
menolak untuk menerima transfusi karena dilarang oleh kepercayaannya. Sehingga
pada akhirnya, dokter memutuskan untuk tidak memberi transfusi darah kepada
pemuda tersebut.
Rumusan Masalah
Masalah yang terdapat dalam kasus ini adalah seorang pemuda tidak mau
menerima transfusi darah karena hal tersebut dilarang oleh kepercayaannya. Akhirnya
dokter pun menuruti keputusannya dan tidak memberi transfusi darah.
Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah supaya mahasiswa mengetahui,
mengerti, memahami, dan mampun mengidentifikasi kaidah-kaidah dasar bioetika
yaitu beneficience, non-maleficience, autonomy, dan justice.

Pembahasan
Pengertian Bioetika
Bioetika terdiri dari kata bios yang berarti kehidupan dan ethos yang berarti nilai-
nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner yang mempelajari tentang
masalah-masalah yang timbul akibat perkembangan ilmu biologi dan medis. 1 Bioetika
disebut sebagai studi yang interdisipliner karena bioetik merupakan cita-cita ilmu
pengetahuan yang ingin dicapai oleh ilmu biologi dan medis.2
Kaidah Dasar Bioetika
Kaidah dasar bioetika merupakan suatu aturan dasar yag dijadikan tolak ukur
apakah pelayanan atau tindakan yang diberikan dokter kepada pasiennya benar atau
tidak. Kaidah-kaidah ini perlu dipahami sebagai dasar pengambilan keputusan oleh
setiap dokter suapaya dokter dapat memberikan pelayanan dan menjalankan tugasnya
dengan baik.
Autonomy
Otonomi adalah kaidah di mana dokter harus meminta persetujuan pasien untuk
mengambil tindakan lanjutan setelah memberi informasi kepada pasien tentang
penyakitnya (informed consent). Pasien mempunyai hak untuk memutuskan dan
menentukan nasibnya sendiri. Namun, pasien tersebut haruslah berkompeten, sadar,
dewasa, dan berkepribadian matang dalam memutuskan suatu tindakan klinis.3 Dokter
juga harus menghormati dan melakukan apapun yang menjadi keputusan pasien serta
menghargai rasionalitas pasien.
Beneficience
Moralitas menuntut setiap orang untuk melakukan hal yang baik dengan tujuan
yang baik. Menurut Beauchamp dan Childress, ada dua prinsip beneficience yaitu
positive beneficience dan utility. Positive benefiience menekankan bahwa tindakan
yang diambil haruslah menguntungkan sang pasien, sedangkan utility menekankan
bahwa kelebihan dan kekurangan tindakan yang akan diambil harus dipertimbangkan.
Tindakan mana yang paling menguntungkan, itulah yang paling baik untuk pasien.
Kaidah ini bisa bertentangan dengan kaidah otonomi di mana rasionalitas pasien tidak
dapat menerima tindakan yang paling menguntukan menurut dokter, sehingga kedua
kaidah ini harus ditumpang-tindihkan.4
Nonmaleficience
Kaidah ini digunakan dalam keadaan darurat di mana nyawa pasien harus menjadi
prioritas penanganan dokter. Tidakan yang diambil tidak boleh mencelakakan pasien
melainkan harus menyelamatkan nyawa pasien.5
Justice
Dalam kaidah justice ditekankan bahwa perlakuan yang diberikan pada pasien-
pasien yang mempunyai penyakit yang sama haruslah sama atu setara. Kaidah ini juga
mempersoalkan kesamaan hak antara pasien dengan pihak keluarganya. Dokter harus
menghargai kesetaraan hak antar pasien yang mempunyai penyakit yang sama dan
menegakkan keadilan bagi keluarga pasien.6
Pembahasan Kasus
Penulis diberikan suatu skenario di mana seorang pemuda berusia 25 tahun dibawa
oleh rekan-rekannya ke unit gawat darurat. Pemuda ini berlumuran darah dan masih
dalam keadaan sadar. Menurut dokter ia membutuhkan transfusi darah untuk
menyelamatkannya. Dokter menjelaskan kondisinya kepada pemuda ini tetapi ia
menolak untuk diberi transfusi darah karena dilarang oleh kepercayaan yang
dianutnya. Sehingga pada akhirnya dokter pun menuruti keinginannya dan tidak
memberi transfusi darah.
Dari kasus yang diceritakan, dapat diidentifikasikan bahwa kaidah dasar bioetika
adalah autonomy. Terdapat indikasi bahwa dokter meminta persetujuan untuk
melakukan tindakan lanjutan kepada pasien setelah ia menjelaskan bahwa pemuda
tersebut membutuhka transfusi darah. Dan ketika pasien tersebut menolak tindakan
tersebut, dokter menghargai rasionalitas pasien dan menuruti permintaan pasien.
Sedikit tentang nonmaleficience juga terdapat dalam kasus ini karena situasi dalam
keadaan darurat dan dokter memikirkan apa yang terbaik untuk menyelamatkan
pasien. Tetapi ditumpang tindih dengan prinsip autonomy yang mengharuskan dokter
menuruti keputusan pasien.

Kesimpulan
Setiap dokter perlu memahami keempat kaidah dasar bioetik supaya dokter dapat
menjalankan tugasnya dengan baik. Dalam kasus yang diberikan, dokter bertindak
dengan benar dan menerapkan prinsip autonomy dalam melayani pasien daruratnya.
Hal ini patut menjadi contoh kasus konkrit bagi mahasiswa kedokteran ataupun dokter
lainnya. Adapun kaidah dasar bioetika lainnya adalah beneficience, nonmaleficience,
dan justice.

Daftar Pustaka
1. Haniaf MJ, Amir A. Etika kedokteran dan hukum. Edisi ke-4. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC;2009:h.3
2. Bertens K. Perspektif etika baru: 55 esai tentang masalah aktual. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius;2009:h.188
3. Lawrence DJ. The four principles of biomedical ethics. Davenport: Palmer Center
for Chiropractic Research;2007.

Anda mungkin juga menyukai