Anda di halaman 1dari 8

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Edisi 03 / Desember 2021

Special Woman

A
nnyeong, chingu! Apa kabar hari sobat! Karena zaman sekarang tuh butuh
ini? Siapkah kalian merubah diri banget yang namanya wanita istimewa
kalian menjadi lebih baik? sesungguhnya, yang ber-tsaqofah Islam
Berakhlak baik, senantiasa taat kepada agar bisa melahirkan serta mendidik
Allah, selalu menjaga kehormatan sampai generasi yang akan menyongsong dunia
menjadi wanita istimewa yang melahirkan yang fana ini. Kalau mau tau, wanita
generasi istimewa pula. istimewa itu wanita yang sholihah yang
Eh, ngomong-ngomong, kok jadi memiliki sifat taqwa dan bertaqwa kepada
wanita istimewa? Bukannya wanita Allah, paham agama, menjaga
istimewa itu kayak Maryam dan Asiyah? kehormatan diri, dan senantiasa istiqomah
Emang bisa ya, kita menjadi wanita- pada jalan yang benar. Dan wanita seperti
wanita istimewa layaknya Maryam dan itu nggak cuman ada di zaman nabi aja,
Asiyah? Kalau zaman sekarang sih, loh. Nggak usah jauh-jauh, di sekitar kita
wanita istimewa itu dipandang dari ke- pun ada, contohnya ibu, karena ibu adalah
cantikan, prestasi, karir, kemandirian, pencetak generasi selanjutnya, ibu adalah
harta, dan tahta. Sehingga, wanita-wanita ummu madrosatul ula alias ibu adalah
zaman sekarang itu berlomba-lomba sekolah pertama bagi anak-anaknya. Islam
untuk mendapatkan keistimewaan dunia. memandang wanita sudah istimewa, dari
Bukan hanya non-muslim aja loh yang dasarnya aja wanita sudah dianggap
kayak gitu, kebanyakan saudara-saudara istimewa, loh. Dan kitalah calon wanita
terdekat kita juga terbawa ombak barat istimewa itu, kita yang akan menyuapkan
yang ngakibatin mereka terfokuskan pada tsaqofah Islam kepada anak-anak kita agar
materi dunia semata. Kita harusnya sedih mereka menjadi anak yang berguna bagi
melihat saudara kita di luaran sana telah umat.
termakan arus yang dibuat oleh barat, Nah, sekarang waktunya kita
semoga kita nggak terbawa arus juga ya, mulai memperbaiki diri agar bisa menjadi

1
------------------------------------------------------------------------------------------------
ARTIKEL
wanita istimewa, dengan cara : wanita istimewa sesuai standar Islam.
1. Beriman kepada allah 100% Jangan ingin selalu terlihat istimewa di
Lebih memperdekat diri kepada Allah hadapan orang lain, karena belum tentu itu
dan meminta ampunan sebanyak- istimewa di hadapan Allah SWT. Dari-
banyaknya. Setelah meminta ampun pada susah-susah berusaha untuk menjadi
kepada Allah, jangan malah ngulang istimewa sesuai standar barat, mending
kesalahan sebelumnya loh, yah! istimewa sesuai standar akhirat. Lahirkan
2. Menjaga kehormatan generasi-generasi yang istimewa dengan
Menutup aurat secara kaffah, menjaga cara menanamkan semangat belajar,
pandangan, dan menjaga pergaulan. sematkan iman dalam dirinya, keberanian
Jangan lupa istiqomah, ya! untuk mengingatkan orang lain jika ber-
3. Bertakwa kepada Allah buat tidak sesuai dengan aturan Allah,
Melaksanakan apa yang Allah hingga terbentuk kepribadian Islam dalam
perintahkan dan menjauhi apa yang diri generasi yang kita lahirkan. So, udah
Allah larang. siapkah menjadi wanita istimewa yang
4. Berakhlak baik melahirkan generasi istimewa pula? Let’s
Jujur, sabar, sopan, dan santun. to become special woman! Keep
Itulah secuil cara untuk menjadi fighting![]Annisa Hendrawati
wanita
----------------------------------------------------------------------------------------------
CERPEN
--
.
Stay X Stray (Kids)
Karya: Ardana Dyan P

“Tentang mereka yang berusaha untuk tetap berada di jalan-Nya,

dan mereka yang sedang tersesat saat mencari jalan kepada-Nya.”

Siang itu cerah. Bahkan bisa Berharap gadis yang akrap ia panggil Kya
dibilang panas. Awan tak menampakkan itu mau menanggapinya. Atau setidaknya
diri, barangkali takut menghilang tanpa mendengarkannya. “Kamu pasti tahu kan,
jejak akibat panas surya yang tak main- hubunganmu dengan Gio itu dari awal
main. Tapi, faktanya ada hal lain yang udah dilarang. Ikhtilat namanya. Kamu ga
lebih panas dari sinar surya kala siang itu. punya alasan syar’i untuk berinteraksi
Hubungan Adzkya dengan Kak dengannya. Kakak selama ini diemin
Farhan itulah jawabannnya. kamu bukan karena nggak tau atau malah
“Udah kakak bilang kan, Ky. nggak peduli. Kakak dari awal tahu. Tapi
Kenapa ga mau dengerin?!” Farhan kakak biarin karena kamu bilang dia
menekankan setiap kata di kalimatnya. teman kerja kelompokmu. It’s fine.”

2
-------------------------------------------------------------------------------------------------
CERPEN
“Akhir-akhir ini kamu sering pula ia sedang tak suka dengan suasana
keluar rumah pake alasan buat kerja rumah yang baginya tengah tak nyaman
kelompok atau apalah itu. Kakak kira karena perang dingin antara dia dengan
kamu ga cuma sama dia. Nyatanya nggak kak Farhan.
kan? Kamu bohong sama kakak, sama Masih karena perdebatannya
bunda, juga sama Allah,” netra asia tempo hari. Jujur saja, ia sebenarnya ingin
Farhan menatap lekat Adzkya. Terpancar mengakhiri ini semua, tapi lagi-lagi ego-
kekecewaan teramat dalam disana. Ia nya menang. Membiarkan masalah ini
menghembuskan nafas berat, “Kakak terus berlarut-larut.
kecewa sama kamu,” kalimat singkat itu Belum lagi ditambah keanehan
sukses meluncur tanpa hambatan. dengan Gio. Anak itu, entah kenapa jadi
Menghujam tepat ke relung hati susah sekali dihubungi. Padahal biasanya
Adzkya, yang segera mengakui bahwa ia dia lebih dulu menghubunginya lewat
salah. Sungguh, ia tak bermaksud chat. Bahkan terkesan menghindar. Kata-
membuat siapapun kecewa. Termasuk kan ia terlalu berharap. Karena nyatanya
Kak Farhan. Sama sekali tidak. Namun, memang begitu.
egonya lebih kuat. Membungkam erat Kakinya berhenti di sebuah
hatinya. Tak membiarkannya bersuara supermarket. Sekedar melihat aksesori
walau sekedar bisikan. atau benda-benda lucu, yang berakhiran
“Salahin aja terus!” ketus Adzkya dengan ia membeli satu-dua di antaranya
tiba-tiba. “Aku nggak bohong! Emang sepertinya bisa sedikit menaikkan mood-
bener aku keluar buat ngerjain tugas. nya.
Kakak aja yang berlebihan nanggepinnya. Yah, itu yang harusnya, atau
Lagian, dari awal aku sama Gio cuma mungkin akan terjadi andai ia tak bertemu
temenan! Emang salah?!” untuk pertama dengan salah satu dalang penghancur
kalinya. Entah mendapat keberanian dari mood-nya selama seminggu liburan ini
mana, Adzkya berani meninggikan suara saat ia tengah asyik melihat-lihat boneka
di depan kakaknya. binatang lucu. Haha, semesta memang
“Udah ah, Kak!” Adzkya berlalu selalu punya rencananya sendiri.
begitu saja melewati Farhan yang Gio yang sepertinya juga terkejut
mematung. Menuju kamarnya. Mungkin ketika bertemu dengannnya itu terdiam
dengan membuat segelas susu hangat sejenak. Menatap Adzkya yang tak perlu
disertai kue kering buatan bunda bisa waktu lama untuk segera menyadari
sedikit menjernihkan pikirannya. keberadaannya. Tanda ia sudah terlambat
untuk kabur dari hadapan gadis ini.
*** Namun, dengan bodohnya tetap ia
Minggu pagi rasanya terlalu lakukan.
sayang jika hanya dihabiskan di dalam Berakibat pada Adzkya yang
rumah. Itu menurut persepsi Adzkya. Jadi, melemparinya dengan boneka yang ada di
bukannya lebih baik dia keluar saja? Lagi- tangannya saat itu mengenai kepalanya

3
------------------------------------------------------------------------------------------------
CERPEN
*** “Setengahnya,” potong Gio
Gio tak cukup berani untuk meralat, “mungkin …,” terusnya.
membuka percakapan dengan gadis yang “Maksudku nggak sepenuhnya benar,”
menatapnya menuntut penjelasan itu. jelasnya cepat saat ia sadar Adzkya
Jangan tanya kenapa ia bisa berada di sini. menatapnya aneh. Bingung.
Tentu saja karena Adzkya lewat kode Adzkya hanya menghembuskan
mata yang memintanya ikut. Dan ia, tak napas pelan. Mengaduk minuman dingin
punya alasan kuat untuk menolak. Ah, di tangannya. “Nggak usah peduliin dia,”
tepatnya ia tak bisa menolak. Itu saja. finalnya cepat.
Tetap hening hingga akhirnya “Udah sih, cuma mau ngomong
Adzkya buka suara, “Sengaja ngehindar?” itu doang. Thank’s waktunya,” ia baru saja
tanyanya to the point. akan bangkit dari kursi saat Gio me-
Gio menatap Adzkya sejenak, manggilnya. Membuatnya menoleh cepat.
ingin berbohong sepatah-dua patah kata “Kya, yang dibilang Kak Farhan
demi keselamatannya. Tapi berbohong itu bener,” Gio berbicara tanpa menatap
pada orang lain adalah salah satu hal lawan yang ia ajak bicara. Sedang
paling terlarang untuk ia lakukan. “Iya…. tangannya sibuk memainkan boneka
Maaf.” squirrel coklat susu. “Soal hubungan kita
“Karena kak Farhan?” lagi-lagi selama ini…,”” bersambung…
pertanyaan singkat dari gadis di hadapan-
nya ini mampu membungkamnya. Ber- ATTENTION !!!
pikir ribuan kali sebelum memutuskan
untuk menjawab. Temukan kelanjutannya pada
Gio menggeleng pelan, “Nggak.” bonus rubrik di edisi berlangganan
“Bohong-”

Goresantri menerima kiriman naskah teman-teman berupa Selamat kepada para pemenang
cerpen (4000-6000 karakter), dalam file word. Kirimkan quiz edisi bulan November:
naskah ke goresantribima@gmail.com dengan subject 1. Zayda Hana
CERPEN/ARTIKEL. Maksimal tanggal 5 Januari 2022. 2. Ayesha Naira
Sertakan juga identitas lengkapmu. Kami tunggu… 3. Arina

4
-------------------------------------------------------------------------------------------------
WAWANCARA

WAWANCARA
Hari Ibu Nasional
Narasumber : Ustadzah Farihah Syahidah, S.Pd
WAWANCARA
Menurut ustadzah, apa makna Hari setiap pemimpin akan dimintai
Ibu bagi ustadzah? pertanggungjawaban. Jika laki-laki akan
Hari ibu, hari ibu itu setiap hari dimintai pertanggungjawaban atas segala
tak harus dirayakan setahun sekali karena kepemimpinannya maka kepemimpinan
ibu masih ada atau sudah tiada, ibu tak ada pada perempuan ada pada rumah tangga-
yang mampu menggantikan posisinya. nya. Tugasnya menjadi ibu rumah tangga
Menggeser saja tak bisa. Ibu adalah adalah karir tertinggi sebagai seorang
samudera kasih sayang, airnya mampu perempuan. Ketika rumahnya beres, anak-
menenggelamkan kegundahan. anaknya beres, maka ini adalah karir ter-
tinggi. Apapun profesinya ketika mereka
Bagaimana cara menjadi wanita berada di luar, rumah tangganya inilah
berkarir surga? yang nanti akan dipertanyakan akan
Yang kedua terkait dengan wanita seperti apa? Bagaimana bentuknya? Nah,
berkarir surga tentu kita ingat dengan ini yang nanti akan dilihat sampai sejauh
buku karangan Ustadz Felix. Nah, dari sini apa, bisa jadi dia berkarir di luar dengan
bisa kita jawab bahwa terkait dengan karir sangat baik, namun rumah tangganya
seorang perempuan, maka kita kembali- berantakan. Ini yang nanti akan di-
kan lagi pada fitrahnya perempuan yaitu pertanyakan. Maka jika seorang
sebagai rahim kehidupan. Rahim kalau perempuan rumahnya tangganya beres,
kita ambil kalimat dari sifatnya Allah anak-anaknya keren, hebat,
yaitu Ar Rahim maka di situlah letak sholih/sholihah, serta menjadi qurrata
sumber kasih sayang dari kehidupan. a’yun bagi keluarganya dan lingkungan-
Sehingga ketika kita memakai kalimat Ar nya. Maka ini adalah karir tertingginya. Ia
Rahim sumber kasih sayang yang akan telah bisa memberikan persembahan ter-
memberikan cinta kepada kehidupan itu baik untuk Allah, untuk pantas masuk
adalah seorang ibu. Karirnya seorang surganya Allah dengan segala jerih payah-
perempuan itu adalah menjadi ibu rumah nya. Memang tidak mudah, sangat jauh
tangga. Maka tanggung jawab sebagai se- dari kata nyaman, menjadi ibu rumah
orang wanita utamanya adalah sebagai tangga itu sangat-sangat susah. Kita nggak
ummun wa rabbatul bait, yaitu sebagai ibu bisa semau kita lagi seperti zaman-zaman
sekaligus pengatur rumah tangga. Kalau masih single, masih muda. Tapi, di situlah
kita lihat dalilnya pemimpin, kullukum Allah berikan kesempatan kita untuk
ra’in wa kullukum mas’ulin an ra’iyyatih bagaimana mempersembahkan yang ter-
dan seterusnya. Di dalil itu disampaikan baik di hadapan Allah, dan imbalannya
bahwa tiap kalian adalah pemimpin dan tentu adalah surga.

5
------------------------------------------------------------------------------------------------
WAWANCARA
Terakhir, bagaimana cara untuk bawah kita. Kita inginkan generasi yang
mempersiapkan diri menjadi ibu hebat jauh-jauh lebih baik dibandingkan dengan
yang melahirkan generasi emas kita. Sehingga menyiapkan mereka tidak
penerus peradaban Islam? lepas dari kita menyiapkan hari ini kita
Bagaimana kita menyiapkan diri seperti apa. Karena tanggungjawab ibu itu
kita hari ini itu nantinya akan menentukan banyak, peran yang harus dimainkan oleh
bagaimana kita kedepannya. Kalau kita seorang ibu itu banyak. Mulai jadi guru,
hari ini masih muda, mungkin bagi anak- ibu rumah tangga, pembantu, pelayan
anak semua yang masih usia peelajar. Apa yang harus membereskan mulai dari a
yang harus disiapkan? Maksimalah, sampai z, dokternya rumah tangga,
waktunya belajar dimaksimalkan. Tidak pengacara bagi anak-anak. Karena
pernah lelah dalam pembelajaran, apapun banyaknya peran yang harus kita mainkan
bisa dipelajari. Mungkin dari hal-hal sebagai seorang ibu, maka persiapannya
remeh seperti bagaimana menata lemari, juga harus mulai dari sekarang. Kita harus
bagaimana mulai cekatan membereskan tanggap dan tangguh ketika mendapat
urusan-urusan kecil kita, mulai masalah di usia pem-belajar ini, itu yang
memanajemen setiap langkah kita, dan akan sangat menentukan bagaimana nanti
lain sebagainya. Teknisnya mungkin ketika memasuki masa rumah tangga
seperti itu. Namun, yang perlu disadari menyiapkan anak-anak generasi kita
bahwa peran kita tadi kita sadari betul selanjutnya. Nggak mungkin simsalabim,
dengan apa yanga menjadi fitrahnya karena menjadi ibu itu never ending
wanita, apa yang menjadi kewajiban kita learning. Nggak ada yang tidak lepas dari
sebagai wanita, dan mempersiapkan pembelajaran kita. Kadang ketika
generasi emas untuk menjadi peradaban memiliki dua anak dengan karakter yang
Islam ke depan itu dimulai dari sekarang. berbeda itu harus belajar menjadi psikolog
Dari bagaimana kalian mempersiapkan bagaimana menghadapi dan menyikapi
masa depan kalian, ketika kalian dua watak yang berbeda. Kemudian di-
memanfaatkan masa muda kalian dengan arahkan kepada fitrah keimanan mereka
baik maka Insyaallah kalian juga akan pada jalan kebenaran, terus berdoa agar
mempersiapkan masa depan generasi mereka menjadi anak-anak yang ber-
selanjutnya menjadi jauh lebih baik takwa. Tugas yang tidak mudah, sangat
dibandingkan dengan kalian. Memang banyak dan kompleks. Seperti yang saya
banyak yang harus disiapkan ke depannya katakan sebelumnya, karir tertinggi
untuk menjadi ibu, karena memang kita wanita adalah membereskan rumahnya,
akan meninggalkan generasi yang jauh di menjadi ibu rumah tangga.

6
-------------------------------------------------------------------------------------------------
QUIZZ

Fallen Phrase Puzzle


Translate the sentence below to answer quizz

1. Seorang ibu adalah teman pertamamu, sahabat terbaikmu, dan teman abadi

2. Hati ibu adalah ruang sekolah bagi anak

3. Untuk telinga seorang anak, ibu adalah keajaiban dalam bahasa apa
pun

Kirim jawaban kuismu ke email kami yakni Nama: ……………………………….


goresantribima@gmail.com paling lambat tanggal
3 Januari 2022. Jangan lupa sertakan juga kupon
dan identitas lengkapmu. Setiap kupon hanya
Kelas: ……………………………….
berlaku untuk satu kali pengiriman. Kuis ini
bersifat individual. Ditunggu…..

7
------------------------------------------------------------------------------------------------
ACHIEVEMENT

Data Khotmil Qur’an Bil Ghoib


(20 November – 3 Desember 2021)

1. (161 0256.2111.0412.20VQA) Haya Nazhifah Ali - Jember 11 TQ


2. (162 0257.2111.0409.19RA) Amatullah Maryam - Semarang 12 REG
3. (163 0261.2111.0703.19VQA) Khumairoh Assaniyah - Jember 9 TQ
4. (164 0267.2112.0403.16VQA) Eistalian Dara Hapsari - Kalimantan Tengah 12
TQ
5. (165 0268.2112.0312.19VQA) Nadhifa Fiddini Aras Kendari - Sulawesi
Tenggara 12 TQ
6. (166 0269.2112.0406.16RA) Aisyah Hamiyatur Risalah - Kediri 12 REG
7. (167 0270.2112.0501.19RA) Alodia Faustina Sholihah - Bali 12 REG

Penerbit: Organtri Akhwat Bina insan Mandiri 2021/2022 Pembina: Ustadzah Mamik
Laelatul Istianah, S.Pd Penasihat: Ustadz Wijaya Kurnia Santoso, S.Pd; Ustadzah Aulia Alfi
Majiidah, S.Pd Penanggung Jawab: Nela Zahra; Faatin Sausan; Dhia Jinan Pimpinan
Redaksi: Nabila Darwan SEKBEN: Nabila Aisyah Tim Editor: Salma Qonitah; Raida
Zafira; Annisa Tim Design & Layout: Syahida Amalina; Haya Nazhifah; Khansa Salsabila;
Ardhiyatul Khoir Tim Redaksi: Futiha Rahmatika; Ishfahany Mumtaz; Nasywa Haura;
Tazkia An Najwa; Hanifa Ramadhani; Zahira Addinia; Fatimatus Zahro

Anda mungkin juga menyukai