1. Pendahuluan
Puskesmas adalah fasilitas penyelenggara pelayanan kesehatan milik
pemerintah yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya. Untuk mendukung fungsi dan tujuan puskesmas di
perlukan sumber daya manusia kesehatan baik tenaga kesehatan maupun tenaga
penunjang kesehatan.
Pada peraturan yang sama di pasal 16 ayat 3 di sebutkan bahwa minimal
tenaga kesehatan di puskesmas terdiri dari dokter atau dokter layanan primer,
dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga kefarmasian.
Sedangkan tenaga penunjang kesehatan harus dapat mendukung kegiatan
ketatausahaan, administrasi keuangan, sistem informasi, dan kegiatan operasional
lainnya.
Jumlah dan jenis tenaga kesehatan Puskesmas dihitung berdasarkan analisis
beban kerja dengan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu jumlah pelayanan yang
di selenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja,
luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
lainnya di wilayah kerjanya, dan pembagian waktu saja.
Sumber daya manusia kesehatan yang bermutu dalam jumlah yang memadai
perlu distribusikan secara merata serta bermanfaat secara optimal dalam upaya
menjamin keterlaksanaan pembangunan kesehatan secara merata dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Fokus penting
dalam pembangunan kesehatan di Indonesia juga harus memperhatikan pada aspek
pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan, guna menjamin ketersediaan,
keberagaman jenis dan pendistribusian SDM kesehatan di seluruh wilayah
Indonesia.
Persoalan distribusi baik jumlah dan keberagaman jenis sumber daya
manusia kesehatan di Indonesia masih menjadi masalah sehingga mempersulit
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan nasional secara merata.
2. Analisis Situasi
Puskesmas merupakan penyelenggara pelayanan kesehatan milik pemerintah.
Puskesmas merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan di wilayah kecamatan
yang melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan.
Pembangunan Puskesmas di tingkat kecamatan dituntut untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Jumlah Puskesmas di Kabupaten Banjarnegara sebanyak 35 unit, terdiri dari
15 unit puskesmas rawat inap dan 20 unit puskesmas non rawat inap. Rasio
Puskesmas terhadap kecamatan pada tahun 2019 sebesar 1,75. Hal ini
menggambarkan bahwa rasio ideal Puskesmas terhadap kecamatan yaitu minimal 1
Puskesmas di 1 kecamatan di Kabupaten Banjarnegara sudah terpenuhi.
Menurut Permenkes 75 Tahun 2014 Pasal 16 Sumber daya manusia kesehatan
di Puskesmas terdiri atas tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Jenis dan
jumlah tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung berdasarkan analisis
beban kerja, dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan,
jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah
kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah
kerja, dan pembagian waktu kerja.
Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas di Kabupaten Banjarnegara
tahun 2019 sebanyak 1648 orang yang terdiri dari 1182 orang tenaga kesehatan
(71,72%) dan 466 orang tenaga penunjang kesehatan (28,28%). Proporsi tenaga
kesehatan di Puskesmas terbanyak yaitu bidan sebanyak 47,03%, sedangkan
proporsi tenaga kesehatan di Puskesmas yang paling sedikit yaitu dokter gigi
sebesar 1,18%.
Pada tahun ini ketersediaan 9 tenaga kesehatan strategis di puskesmas
meningkat dari pada tahun yang lalu, ada 13 puskesmas atau 37,14% puskesmas
yang memenuhi 9 tenaga kesehatan strategis, sehingga masih ada 22 puskesmas
yang belum memenuhi. Peningkatan tersebut karena adanya pemenuhan kebutuhan
melalui tenaga kontrak puskesmas, kontrak daerah maupun kontrak perjanjian kerja
sama dan program penugasan khusus Nusantara Sehat Individual (NSI). Secara
keselurahan gambaran ketersediaan 9 jenis tenaga kesehatan strategis di puskesmas
sebagaimana grafik berikut:
3. Kesimpulan
Hasil analisis situasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa secara kuantitas tenaga
kesehatan strategis (dokter, perawat, bidan, kesehatan masyarakat, kesehatan
lingkungan, farmasi, gizi dan ATLM) sudah terpenuhi, kecuali tenaga kesehatan
dokter gigi yang masih sangat kurang dan telah terjadi penumpukan tenaga
kesehatan strategis di satu sisi, namun di sisi lainnya timbul kekurangan tenaga
kesehatan strategis.