Anda di halaman 1dari 172

KATA PENGANTAR

ِ‫اللِالرِِ ٍِح ىِم ًِنِالرِِ ًِحٍِي ًم‬


ًِ ِ‫س ًِم‬
ٍِ ً‫ِب‬
Assalamu „alaikum Wr. Wb.

Allhamdulillah, segala puji kita ucapkan kepada Allah SWT. DIAlah


yang kita sembah dan kepada DIAlah kita minta pertolongan, semoga
kelak di Yaumil Mahsyar kita mendapatkan Rahmat dari-NYA. Amiin..,
Allahumma Amiin. Kemudian bershalawat kita kepada Ibnu Abdullah
selaku Rahmatan lil „Alamin yakni Rasulnya Allah Muhammad SAW,
semoga Beliau memberi Syafa‟at-NYA kelak di Yaumil Mahsyar kepada
kita semua, Amiin.., Allahumma Amiin.
Pada saat sekarang ini generasi Islam tidak sedikit yang
mengabaikan penghapalan hadits-hadits Rasulullah SAW., sehingga dari
generasi kegenerasi banyak yang tidak mengamalkannya dikarenakan
tidak mengetahuinya. Begitu juga dengan do‟a-do‟a harian yang terkadang
diabaikan, misalnya saja berdoa sebelum tidur sering tidak dibaca.
Kemudian dalam hal sholat juga tidak sedikit yang melakukannya seperti
dilakukan Rasulullah SAW., umpamanya ruku‟ yang tidak meluruskan
punggungnya. Maka dari itu penulis telah menerbitkan pedoman tentang
hal tersebut dalam sebuah karya tulis yang berjudul Buku Prakris
Pegangan Santri, untuk dijadikan pegangan yang praktis bagi santri
maupun umat muslim lainnya.
Seiring berjalannya waktu kemudian penulis berniat untuk merevisi
karya tersebut, dengan menyisipkan beberapa materi lainnya yang di rasa
perlu untuk para santri. Materi yang di maksud seperti Sholat Jenazah,
Tawassul, surat Yaasin, Tahlil dan Do‟a, serta dalam rangka membentuk
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” |I
generasi hafidz/hafidzah penulis juga menuliskan di dalamnya Jus „Amma
serta Nasehat Ustadz tentang peranan Alquran sebagai kitab terakhir.
Untuk mewujudkan hal demikian penulis mulai membuat kerangka
berfikir yang akan menjadi pembahasan, kemudian mengumpulkan
beberapa referensi setelah Al-Qur‟an dan Hadits. Berkat kehendak Yang
Maha Kuasa penulis telah kembali menyelesaikan sebuah karya tulis yang
berjudul “Pegangan Santri Masa Kini” yang terdiri dari III MATERI,
dimana masing-masing pembahasan tersebut bersumber dari Al-Qur‟an
dan Hadits yang sebagian terdapat dalam buku-buku karya „ulama.
Mudah-mudahan buku ini dapat membantu santri untuk menjadi
generasi Islam yang mendekatkan diri pada ALLAH SWT serta menjadi
amal ibadah bagi Penulis sendiri. Amin.. Allahumma Amiin…..
Kemudian Penulis merasa sungguh banyak kekurangan yang
terdapat pada buku ini, baik dari kalimat maupun dari kata-kata. Namun
kekurangan tersebut bukanlah unsur dari kesengajaan melainkan dari
ketidak tahuan Penulis terhadap kesalahan tersebut, Allah bersifat benar
Penulis bersifat khilaf. Maka dari itu Penulis mohon kritik dan saran dari
pembaca, agar tidak terjadi pada cetakan selanjutnya.
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb..
Batusangkar, 20 Sya’ban 1439 H
07 Mei 2018 M

Penulis

( Ustadz Muhammad Yusuf )

II | Ust. Muhammad Yusuf


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................I
DAFTAR ISI .............................................................................................III
MATERI I
BAB I: Ilmu Tajwid ....................................................................................1
BAB II: 25 Hadits Pendek ........................................................................16
BAB III: 25 Doa Harian ...........................................................................26
BAB IV: Sholat Wajib .............................................................................33
BAB V: Sholat Jenazah ............................................................................50
MATERI II
BAB I: Tawasul ........................................................................................55
BAB II: Yasiin ..........................................................................................61
BAB III: Tawassul ....................................................................................79
BAB IV: Tahlil .........................................................................................93
BAB V: Doa .............................................................................................94
MATERI III
BAB I: Jus „Amma .................................................................................101
BAB II: Nasehat Ustadz .........................................................................137
PENUTUP ..............................................................................................160
KATA PUSTAKA ..................................................................................161
TENTANG PENULIS ............................................................................162
SYA‟IR SANTRI TPA ...........................................................................164

Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | III


BAB I
ILMU TAJWID
Pada dasarnya alqur‟an merupakan kombinasi atau gabungan dari
huruf arab yang disebut dengan huruf hijaiyah, untuk mempermudah
bacaan maka diberi tanda baca seperti fathah, kasrah, dhomah, serta
fathatain, kasratain, dan dhommatain seperti dibawah ini:

Keterangan
-Fathah ( َ ) untuk memberikan bunyi vokal ‟a‟
-Kasrah ( َ ) untuk memberikan bunyi vokal ‟i‟
-Dhammah ( َ ) untuk memberikan bunyi vokal ‟u‟
-Fathatein ( َ ) untuk memberikan bunyi ‟an‟
-Kasratein ( َ ) untuk memberikan bunyi ‟in‟
-Dhammatein ( َ ) untuk memberikan bunyi ‟un‟.
Hijayyah Fathah Kasrah Dhommah Fathatain Kasratain Dhommatain
- = َ = َ = َ = َ = َ = َ =
‫ا‬ Alif ‫َاى‬ A ً‫َا‬ I ‫َاي‬ U ‫َان‬ An ‫َاو‬ In ‫َاه‬ Un

‫ب‬ Baa َ‫ى‬


‫ب‬ Ba ًَ
‫ب‬ Bi َ‫ي‬
‫ب‬ Bu َ‫ن‬
‫ب‬ Ban َ‫و‬
‫ب‬ Bin َ‫ه‬
‫ب‬ Bun

‫ت‬ Taa َ‫ت‬ ‫ى‬ Ta ًَ


‫ت‬ Ti َ‫ت‬‫ي‬ Tu َ‫ت‬‫ن‬ Tan َ‫و‬
‫ت‬ Tin َ‫ت‬‫ه‬ Tun

‫ث‬ Tsaa َ‫ى‬


‫ث‬ ًَ Tsi
Tsa ‫ث‬ َ‫ي‬
‫ث‬ Tsu َ‫ن‬
‫ث‬ Tsan ‫و‬
َ‫ث‬ Tsin َ‫ه‬
‫ث‬ Tsun

‫ج‬ Jiim َ‫ى‬


‫ج‬ Ja َ‫ًج‬ Ji َ‫ي‬
‫ج‬ Ju َ‫ن‬
‫ج‬ Jan َ‫وج‬ Jin َ‫ه‬
‫ج‬ Jun

‫ح‬ Haa َ‫ىح‬ Ha ًَ


‫ح‬ Hi َ‫يح‬ Hu َ‫نح‬ Han َ‫و‬
‫ح‬ Hin َ‫هح‬ Hun

‫خ‬ Khaa َ‫ى‬


‫خ‬ Kha ‫خ‬
ًَ Khi َ‫ي‬
‫خ‬ Khu َ‫ن‬
‫خ‬ Khan َ‫وخ‬ Khin َ‫ه‬
‫خ‬ Khun

‫د‬ Daal ‫ىَد‬ Da َ‫ًد‬ Di ‫يَد‬ Du ‫نَد‬ Dan ‫وَد‬ Din ‫هَد‬ Dun

Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” |1


‫ذ‬ Dzaal َ‫ىذ‬ Dza َ‫ًذ‬ Dzi ‫َذي‬ Dzu َ‫نذ‬ Dzan َ‫وذ‬ Dzin ‫َذه‬ Dzun

‫ر‬ Raa ‫ىَر‬ Ra ‫ًَر‬ Ri ‫يَر‬ Ru ‫نَر‬ Ran ‫وَر‬ Rin ‫هَر‬ Run

‫ز‬ Zaay َ‫ىز‬ Za َ‫ًز‬ Zi َ‫يز‬ Zu َ‫نز‬ Zan َ‫وز‬ Zin َ‫هز‬ Zun

‫س‬ Siin َ‫ى‬


‫س‬ Sa ًَ
‫س‬ Si َ‫ي‬
‫س‬ Su َ‫ن‬
‫س‬ San َ‫و‬
‫س‬ Sin َ‫ه‬
‫س‬ Sun

‫ش‬ َ‫ش‬
Syiin ًَ Syi
‫ ى‬Sya ‫ش‬ َ‫ش‬
‫ي‬ Syu َ‫ش‬
‫ن‬ Syan َ‫وش‬ Syin َ‫ش‬
‫ه‬ Syun

‫ ص‬Shaad ‫ص‬
َ‫ ى‬Sha ‫ص‬ًَ Shi َ‫ي‬
‫ص‬ Shu َ‫ن‬
‫ص‬ Shan َ‫و‬
‫ص‬ Shin َ‫ه‬
‫ص‬ Shun

‫ ض‬Dhaad ‫ض‬
َ‫ ى‬Dha ‫ض‬ًَ Dhi َ‫ض‬
‫ي‬ Dhu َ‫ض‬
‫ ن‬Dhan ‫ض‬ َ‫و‬ Dhin َ‫ض‬
‫ه‬ Dhun

‫ ط‬Thaa ‫ط‬ َ‫ ى‬Tha ‫ط‬ًَ Thi َ‫ي‬


‫ط‬ Thu َ‫ ن‬Than ‫ط‬
‫ط‬ َ‫و‬ Thin َ‫ه‬
‫ط‬ Thun

‫ظ‬ Zhaa َ‫ىظ‬ Zha َ‫ًظ‬ Zhi َ‫ي‬


‫ظ‬ Zhu َ‫ ن‬Zhan ‫ظ‬
‫ظ‬ َ‫و‬ Zhin َ‫ه‬
‫ظ‬ Zhun

‫ع‬ „Ayn َ‫ى‬


‫ع‬ َ‫„ ًع‬I
„A ‫عي‬
َ „U َ‫ع‬‫ن‬ „An َ‫وع‬ „In ‫عه‬
َ „Un

‫ غ‬Ghayn ‫غ‬َ‫ ى‬Gha ‫غ‬ ًَ Ghi ‫غي‬


َ Ghu َ‫ن‬
‫غ‬ Ghan َ‫و‬
‫غ‬ Ghin ‫غه‬
َ Ghun

‫ ؼ‬Faa ‫ؼ‬ َ‫ ى‬Fa ‫ؼ‬ ًَ Fi َ‫ؼ‬


‫ي‬ Fu َ‫ن‬
‫ؼ‬ Fan َ‫و‬
‫ؼ‬ Fin َ‫ؼ‬
‫ه‬ Fun

‫ؽ‬ Qaaf َ‫ىؽ‬ Qa َ‫ًؽ‬ Qi َ‫ي‬


‫ؽ‬ Qu َ‫نؽ‬ Qan َ‫وؽ‬ Qin َ‫ه‬
‫ؽ‬ Qun

‫ؾ‬ Kaaf ‫ىَؾ‬ Ka ‫ًَؾ‬ Ki َ‫يؾ‬ Ku ‫نَؾ‬ Kan ‫وَؾ‬ Kin َ‫هؾ‬ Kun

‫ؿ‬ Laam ‫ىَؿ‬ La َ‫ًؿ‬ Li ‫يَؿ‬ Lu ‫نَؿ‬ Lan َ‫وؿ‬ Lin ‫هَؿ‬ Lun

‫ـ‬ Miim ‫ىَـ‬ Ma ‫ًَـ‬ Mi ‫يَـ‬ Mu ‫نَـ‬ Man ‫وَـ‬ Min ‫هَـ‬ Mun

‫ف‬ Nuun َ‫ىف‬ Na ‫ًَف‬ Ni َ‫يف‬ Nu َ‫نف‬ Nan ‫وَف‬ Nin َ‫هف‬ Nun

‫ك‬ Waaw ‫ىَك‬ Wa َ‫ًك‬ Wi ‫يَك‬ Wu ‫نَك‬ Wan َ‫وك‬ Win ‫هَك‬ Wun

‫ق‬ Haa َ‫ىق‬ Ha ‫ًَق‬ Hi َ‫يق‬ Hu َ‫نق‬ Han ‫وَق‬ Hin َ‫هق‬ Hun

2| Ust. Muhammad Yusuf


‫م‬ Yaaa َ‫م‬
‫ى‬ Ya َ‫ًم‬ Yi َ‫م‬
‫ي‬ Yu َ‫م‬
‫ن‬ Yan َ‫وم‬ Yin َ‫م‬
‫ه‬ Yun

‫الِءِةِل‬
Keterangan:
- Laam Alif (‫)ال‬
Huruf ‫ ال‬merupakan kombinasi dua huruf yaitu, huruf ‫ ل‬di ikuti
oleh huruf ‫ا‬.
- Hamzah (‫)ء‬
Huruf ‫ ء‬ditulis secara: berdiri sendiri, di atas atau di bawah
huruf ‫ا‬, di atas huruf ‫ ي‬tanpa dua titik di bawahnya (‫)ى‬, di atas huruf
‫و‬.
- Taa Marbuuthah (‫)ة‬
Huruf ‫ ة‬hanya muncul di akhir kata. Jika membaca berhenti pada
kata itu, maka huruf tersebut dibaca seperti huruf ‫ه‬. Jika membaca
tidak berhenti pada kata itu, maka huruf tersebut dibaca seperti huruf
‫ت‬.
- Alif Maqshuurah (‫)ل‬
Huruf ‫ ى‬yaitu huruf ‫ ا‬yang ditulis seperti huruf ‫ ي‬namun tanpa
dua titik di bawahnya, sehingga huruf ‫ ى‬hanya muncul di akhir kata
dan berfungsi sebagai tanda baca panjang sebagaimana huruf ‫ا‬.
Kemudian ada tanda baca seperti sukun atau tanda mati dan tasydid,
tanda tasydid terbagi dua yaitu tasydid asli dan tasydid sebab. Tasydid asli
merupakan tanda yang asli dari huruf tersebut karena hurufnya dobel,
sedangkan tasydid sebab ada karena disebabkan dari idgham. Semua huruf
yang diberi tanda baca di atas tadi harus dibaca pendek, kecuali ada
sesuatu yang membuat huruf tersebut berubah bacaannya menjadi panjang
dan itu disebutkan mad yang artinya memanjangkan.
1. Macam-macam mad dalam ilmu tajwid
a. Mad Tabi‟i (Asli)

Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” |3


ِ‫مِ ٍك‬
ٍِ ِ‫ا‬
Mad tabi‟i terbagi atas tiga, yaitu: mad alif )‫ (ا‬berbunyi “a”,
mad ya )‫ (ي‬berbunyi “i”, dan mad waw )‫ (و‬berbunyi “u”. Jika kasrah
bertemu dengan alif sukun atau mati disebut dengan mad alif,
sedangkan fathah bertemu dengan ya sukun atau mati disebut dengan
mad ya. Kemudian yang terakhir dhommah bertemu dengan waw
sukun atau mati disebut dengan mad waw, dan masing-masing mad
tersebut dibaca panjang selama 1 alif atau 2 harokat.
Misal:
Contoh Dibaca
Mad Alif ‫َخَا‬,‫َا‬
‫َش ى‬,‫َا‬
‫َنى ى‬,‫تىَا‬ Taa, Naa, Syaa, Khaa

Mad Ya ً ‫َش‬,َ
‫َخَي‬,‫َي‬ ً ‫َن‬,َ
ً ‫ًت‬ Tii, Nii, Syii, Khii

Mad Waw ‫َخَو‬,‫َو‬


‫َش ي‬,‫َو‬
‫َني ي‬,‫تيَو‬ Tuu, Nuu, Syuu, Khuu

b. Mad Far‟i (Cabang)


1) Mad Badal ) َ ‫( ا ا‬
Badal artinya ganti, jadi mad badal merupakan pengganti
dari mad tabi‟i (seperti mad alif, mad ya dan mad waw), dimana
mad badal dibaca sepanjang 1 alif atau 2 harokat.
Misal:
Contoh Dibaca
َ‫ا‬ َ‫ا‬ َ‫ا‬
Alif Badal َ َْ‫َف =َنىا‬,ْ‫=َما‬
‫ى‬ ‫ـ‬ َ,ْ‫ََم ى‬
‫ا‬‫=َي‬ Naa, Maa, Yaa

َْ ً َ‫َفا‬,َ‫َم‬
‫=َن‬ ً‫َااَ=َا‬,َ‫=َدَم‬
ً َ‫دا‬
Ya Badal
ْ ْ Nii, Iii, Dii

Waw Badal َ‫َفكَ=َنػي َْو‬,َ‫=َم َْو‬


‫ي‬
َ‫ك‬
‫َـ‬,َ
‫َك‬
ْ‫د ي‬
‫=َد‬ َ‫ك‬
Nuu, Muu, Duu

2) Mad Layyinn / Lin

4| Ust. Muhammad Yusuf


Mad lin berfungsi pada saat bacaan wakaf atau berhenti baik
di ujung ayat maupun di pertengahan ayat, karena kasrah bertemu
ya sukun atau waw sukun dalam satu kata. sehingga dibaca panjang
selama 1 - 3 alif atau 2 - 6 harokat (baca mad „aridh lissukun), jika
washal atau dilanjutkan maka tidak dibaca panjang.
Misal:
Contoh Dibaca
Wakaf َ .‫َ ىع َْو ىف‬.‫ي‬ َ‫ىع ْ ى‬ „Aiiin. „Auuun.

Washal َ ‫َ ىع َْو ىَف‬,‫ي‬


َ‫ىع ْ ى‬ „Aina, „Auna.

3) Mad Wajib Muttashil dan Jaiz Munfashil ) ‫( ~ء‬


Wajib muttashil merupakan huruf mad tabi‟i bertemu
dengan hamzah (‫ )ء‬yang berada pada kata yang sama (satu kata),
sehingga dibaca panjang selama 1½ - 3 alif atau 3 - 6 harokat.
Sedangkan mad jaiz munfashil adalah mad tabi‟i bertemu dengan
hamzah (‫ )ء‬dan berada di kata yang lain (dua kata), sehingga dibaca
panjang selama 1 - 3 alif atau 2 - 6 harokat.
Misal:
Contoh Dibaca
Muttashil َ َ‫َ ًج ْي َءنَ ًم ْن‬,‫ىَجىز َاءىَ ىكىكا‬ Jazaaa a Wakaa, Jiiiam Min

Munfashil َ‫َعطى ْ ى‬
‫ي‬ ‫َاًنَّاَأ ْى‬,
َ ‫َِب‬ ‫بً ى‬
ْ ً‫َداَأى‬
Bidaaa Abii, Innaaa A‟thaina

4) Mad Jaiz „Aaridh Lissukuun


Mad „aaridh lissukuun merupakan mad tabi‟i maupun mad
lin yang di ikuti oleh huruf hijayyah yang di matikan karena wakaf
atau berhenti, panjang mad „aaridh lissukuun dari 1½ - 3 alif atau 3
- 6 harokat.

Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” |5


Misal:
Huruf Hijayyah di matikan Setelah Mad Tabi‟i Karena Wakaf
Surat at-Tiin ayat 1-3
َََََََََََََ
Huruf Hijayyah di matikan Setelah Mad Liin Karena Wakaf
Surat al-Qurays ayat 1-3
َََََََََ
„Aaridh Lissukun Dibaca
ً ‫َالصْي‬,.
.‫ف‬ َّ ‫ش‬ ‫َقيػىَريْ و‬,.َ‫َاس‬
ً َّ‫الن‬ An Naaas., Quroiiisysy., Ash Shaiif.

5) Mad „Iwadh ) ‫( ا‬
Mad „iwadh berlaku pada mad tabi‟i berbaris fathatain pada
saat wakaf atau berhenti baik di ujung ayat maupun di pertengahan
ayat, sehingga dibaca panjang selama 1 alif atau 2 harokat seperti
mad tabi‟i.
Misal:
Contoh Dibaca
Mad Liinَ ً‫َقىلًي نًل ى‬.‫ع ًظيما‬
.‫ََجْيػ نعا‬. ْ ‫ى ْن‬ Jamii‟aa, Qaliilaa, „Azhiimaa

6) Mad Lazim Kilmi ) ~ (


Mad lazim kilmi ada dua, yaitu: Mad Kilmi Mutsaqqal atau
Mutawwal dan Mad Kilmi Mukhaffaf. Mad ini di baca panjang
selama 3 alif atau 6 harokat sebelum di tasydidkan dalam satu kata,
baik itu mutsaqqal maupun mukhaffaf. Pada mad kilmi mutsaqqal
huruf mad tabi‟i di ikuti oleh huruf bertasydid ) َ ( dalam satu kata,
sedangkan pada mad kilmi mukhaffaf huruf mad di ikuti oleh huruf
mati asli dalam satu kata.
Misal:

6| Ust. Muhammad Yusuf


Mad Lazim Kilmi Dibaca
‫دَابَّو‬
‫َالىَاَقََّةي‬,‫َة‬
Mutsaqqal ‫ى‬ Daaabbah, Al Haaaqqah

Mukhaffaf َ 
     Aaall An

7) Mad Lazim Harfii


Mad lazim harfi terjadi pada pemula beberapa surat dalam
alqur‟an yang terbagi atas dua macam, yaitu: Mad Harfi Mutsaqqal
dan Mad Harfi Mukhaffaf. Pada mad harfi mutsaqqal di beri tanda
di atasnya seperti “ ‫ “ ا‬yg di baca 1 alif atau 2 harokat, dimana
hurufnya yaitu:

‫حِمِطِقِر‬
Sedangkan pada mad harfi mukhaffaf di beri tanda di
atasnya seperti “ ~ “ di baca 3 alif atau 6 harokat, hurufnya yaitu:

‫ع ـ ؿ ِس ص ؽ ف‬
Misal:
Mad Lazim Harfi Dibaca
Mutsaqqal  Khaaaf Haa Yaa „Aiiin Syaaad

Mukhaffaf َ  Khaaaf Haa Yaa ‘Aiiin Syaaad

ََََََََََََ
Terdapat dalam ayat pertama (1) pada Alquran Surat al-
Baqarah, ali-Imran, al-Ankabut, ar-Rum, Lukman, as-Sajadah,
al-A‟raf, Yunus, Hud, Yusuf, Ibrahim, al-Hijr, ar-Ra‟d, Maryam,
Thoha, ash-Shu‟ara, al-Qashas, an-Naml, Yasin, Shod, al-
Mu‟min, al-Ghofir, al-Fushshilat, ash-Shura, az-Zukhruf, ad-
Dukhan, aj-Jatsiyah, al-Ahqaf, Qaf, al-Qolam.
2. Macam-macam hukum dalam ilmu tajwid
a. Qolqolah (Memantulkan)

Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” |7


‫بِجِدِطِؽ‬
Qalqalah adalah memantulkan bacaan pada huruf qolqolah itu
sendiri, qolqolah terbagi atas dua yaitu qalqalah sughra dan qalqalah
qubra. Disebut dengan qolqolah sughra apabila huruf qalqalah
tersebut mati (sukun), sedangkan disebut dengan qolqolah qubra
apabila huruf qalqalah tersebut hidup tetapi kita matikan (sukun)
karena berhenti (wakaf).
Misal:
Surat al-Fajr ayat 8
ََََََ
Qolqolah Contoh Keterangan
Qolqolah Sughra َ‫ؽ = يُيْلى ْق‬ َْ Sudah mati duluan

Qolqolah Qubra ‫ًَد = الْبًلى ًَد‬ Dimatikan karena wakaf

b. Nun Sukun / Mati ( ‫ف‬


ٍِ ) atau Tanwin ( ِ‫) نً وًًه‬
1) Idzhar Haqiqi (Jelas)

‫اِحِخِعِغِق‬
Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu
huruf idzhar, maka dibaca jelas selama 1/2 alif atau 1 harokat.
Misal:
Nun Mati/Tanwin Contoh Dibaca
Nun Mati َ‫ت‬
ْ ‫َف‬ َّ ‫َخ‬
‫َن ى‬ ْ ‫ىم‬ Man Khaffats

Tanwin ‫اى ْجهَرَ ىَغْيػيَر‬ Ajrun Ghairu

2) Ikhfa Haqiqi (Menyembunyikan)

8| Ust. Muhammad Yusuf


‫تِثِجِدِذِزِسِشِصِضِطِظِؼِؽِؾ‬
Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu
huruf ikhfa, maka dibaca samar-samar atau tidak jelas yang di iringi
dengan dengung 1 alif atau 2 harokat.
Misal:
Nun Mati/Tanwin Contoh Dibaca
َ‫َل‬
َّ ‫َض‬
‫َن ى‬ ً
ْ ‫بى‬
Nun Mati Bimangng Dhalla

Tanwin َْ ‫ىكَاىنْػتي‬
‫َم‬ Wa Angngtum

3) Idgham (Melebur)

‫مِكِـِفِؿِر‬
Ghunnah Bilaghunnah
‫مَكَـَف‬ ‫ؿَر‬
Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu
huruf idgham, maka dibaca dengan meleburkan suara nun mati atau
tanwin menjadi huruf setelahnya. Idgham terbagi dua yaitu, idgham
bighunnah yang bacaannya dengung selama 1 alif atau 2 harokat
dan idgham bilaghunnah yang bacaannya tidak dengung.
Misal:
Nun Mati/Tanwin Contoh Dibaca
Nun Ghunnah َ‫َع ىم ْل‬
ْ ‫َنَيػى‬
ْ ‫فى ىم‬ Famay Ya‟mal

‫َءى‬
َ‫َاى ْف ىَر‬
Mati
Bilaghunnah Ar Ra a

Tanwin
Ghunnah ‫َّدَةه‬
‫َعد ى‬‫اؿ ىَك ى‬ ‫ىم ن‬ Maalaw Wa‟addadah
‫ـ ًء و‬
َ‫َذَلًْل يم ى‬
‫ك‬
Bilaghunnah
‫ى‬ Maidzil Lilmuka
Kecuali kata di bawah ini
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” |9
Seperti dalam al-Quran Surat An-Naazi„aat ayat 38, Surat
Muhammad ayat 36, Surat Ash-Shaf ayat 4, Surat Ar-Ra„d ayat
4, Surat Al-An„aam ayat 99 dan surat lain-lainnya.
4) Iqlab (Mengganti)

‫ب‬
Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu
huruf iqlab, maka nun mati atau tanwin di ganti dengan huruf mim
mati (‫ )م‬yang di iringi dengung satu alif atau dua harokat.
Misal:
Nun Mati/Tanwin Contoh Dibaca
Nun Mati َ‫لىييَػْنَبى ىذ‬ Layummbaza

Tanwin ‫َعابًا‬
‫لىنى ْس ىف ن‬
Lanasfa‟ammbi

c. Mim Mati (‫)م‬

1) Idzhar Syafawi

Huruf selain ‫ ـ‬dan ‫ب‬


Apabila nun mati bertemu dengan selain mim dan ba, maka
di baca jelas tanpa dengung selama 1/2 alif atau 1 harokat.
Misal:
Contoh Dibaca
Mim Mati Bertemu Selain Mim dan Ba َ‫َد‬
‫َم ي‬
ْ ‫الى‬
ْ Alhamdu

2) Ikhfa Syafawi

ِ‫ب‬
‫ى‬

10 | Ust. Muhammad Yusuf


Apabila nun mati bertemu dengan ba, maka bunyi mim mati
di dengungkan selama 1 - 1/2 alif atau 2 - 3 harokat sebelum
membaca ba.
Misal:
Contoh Dibaca
ً ‫اىيػُّه‬
Mim Mati Bertemu Ba ‫َمََبً ىذل ى‬
َ‫ك‬ ْ‫ي‬
Ayyuhum Mbidzalika

3) Idgham Mutamaatsilayn / Miim

‫ـ‬
Apabila nun mati bertemu dengan mim, maka bunyi mim
mati harus dimasukkan ke bunyi huruf mim hidup disertai di iringi
dengan dengung selama 1 - 1/2 alif atau 2 - 3 harokat.
Misal:
Contoh Dibaca
Mim Mati Bertemu Mim َ‫َه ْم ًَم ْن‬
‫اَمنىػ ي‬
‫ءى ى‬
Aamanahum Min

d. Ghunnah Musyaddadah / Wajib Biighunnah

ِ‫ٌـِ ٌف‬
Apabila nun tasydid dan mim tasydid yang berdiri sendiri,
maka di baca dengung dengan jelas sekitar 1 - 1/2 alif atau 2 - 3
harokat.
Misal:
Contoh Dibaca
Mim Tasydid َ‫َم هد‬
ََّ ‫َمى‬,َ
‫يثَّ ي‬ Tsumma, Muhammadun

Nun Tasydid ََّ ‫َبًاى‬,َ‫َف‬


‫َف‬ َّ ً‫إ‬ Inna, Bianna

e. Alif Lam ( ‫) اؿ‬

Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 11


Alif lam terbagi atas dua yaitu syamsiah ciri-cirinya di atas
huruf tersebut bertasydid dan sehingga huruf lam tidak di baca,
sedangkan qomariah dengan ciri-ciri huruf lam sukun serta huruf lam
di baca.
Huruf Syamsiah Huruf Qomariah
‫تِثِدِذِرِزِس‬ ‫اِبِجِحِخِعِغ‬
‫شِصِضِطِظِؿِف‬ ‫ؼِؽِؾِـِكِمِق‬
Misal:
Contoh Dibaca

‫اىَالََّْي ىل ىَكَالْنَّػ ى‬
َ‫َهىر‬
Syamsiah Al Laila Wan Nahara

Qomariah ْ ‫َس ًج ًد‬


‫َالىىَرًَاـ‬ ْ ‫م ىنَالْ ىم‬
ً Minal Masjidil Haraami

f. Tafkhim dan Tarqiiq


Tafkhim adalah suatu keadaan huruf yang di baca tebal,
sedangkan tarqiiq suatu keadaan huruf yang di baca yang tipis.
1) Huruf Isti‟laa‟

‫خِصِضِطِظِغِؽ‬
Huruf di atas merupakan tafkhim atau di baca tebal.
2) Huruf Lam )‫ (ؿ‬pada lafadz Allah )‫( (اهلل‬Jalaalah)

Huruf Lam Jalaalah diucapkan secara tafkhim (tebal) jika di


dahului oleh bunyi vokal ‟a‟ (baris fathah ) atau ‟u‟ (baris
dhammah ), sebaliknya huruf tersebut diucapkan secara tarqiiq
(tipis) jika di dahului oleh bunyi vokal ‟i‟ (baris kasrah).
Misal:
Contoh Dibaca

12 | Ust. Muhammad Yusuf


ً
‫َاهللي‬
َ ‫َح‬ ‫َكىيْ ي‬,َ
‫ىَعلىىَاهلل ى‬
Tafkhim „Alallaahi, Wayamhullaahu

Tarqiiq َ ‫شًإ‬
‫اهللي‬ َ‫يى ى‬ Yasyail Laahu

3) Huruf Ra )‫َ(ر‬

Huruf di ucapkan tafkhim atau tebal jika berbunyi “a” atau


berbaris fathah, berbunyi “u” atau berbaris dhammah, kemudian
berbunyi “mati” atau sukun. Sedangkan huruf di ucapkan secara
tarqiiq atau tipis jika berbunyi “i” atau berbaris kasrah.
Misal:
Contoh Dibaca
Kasrah (a) ‫لًَىَربػٍّ ىها‬ Lirobbihaa

Tafkhim Dhammah (u) َ‫ىك ىفيَر‬ Kafaru

‫َج ًَع‬ً‫َار‬,َ‫َقيػر‬,َ‫اىر‬
ْ ْ ْ
(a/u)+Sukun-(i) Ar, Qur, Irji‟i

Tarqiiq
Fathah (i) َ‫ىَنىا ًر ي‬
‫َؽ‬ Namaariqu

(Tipis)
Wakaf/Sukun+(i) ًَْ‫َكف‬,.
‫َر‬ ‫ىخبْيػيَر ى‬
ً Khabiir., Wafir

3. Macam-macam tanda baca ilmu tajwid dalam Alqur‟an


Tiga sifat pembaca dalam membaca Alqur‟an, yaitu: Washal,
Wakaf dan Ibtida‟. Membaca Alqur‟an dengan satu tarikan nafas tanpa
terputus disebut dengan Washal, sedangkan membaca Alquran yang
tidak bisa dengan satu tarikan nafas sehingga melakukan perhentian
sambil mengambil nafas disebut dengan Wakaf. Karena tidak mungkin
seluruh Alqur‟an atau beberapa ayat atau sebuah ayat yang panjang
dibaca dengan satu tarikan nafas, sehingga perhentian dalam membaca
Alqur‟an tidak dapat dihindari. Setelah melakukan perhentian dalam

Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 13


membaca Alqur‟an sambil mengambil nafas untuk melanjutkan bacaan,
ketika melanjutkan atau meneruskan bacaan ini disebut dengan Ibtida‟.
Berikut ini tanda-tanda tempat waqaf beserta maksudnya secara
praktis:
a. Harus Berhenti
1) Wakaf Lazim ‫م‬
Wakaf ini harus berhenti dan mengambil nafas kembali
untuk melanjutkan bacaan.
2) Wakaf Saktah ‫س‬
Wakaf ini harus berhenti sejenak untuk memisahkan kalimat
sebelum dengan sesudahnya tanpa mengambil nafas baru
b. Lebih Utama Berhenti
1) Wakaf Mutlaq ‫ط‬
2) Wakaf Mustahab ‫قيف‬
3) Wakaf Waqlu Ula ‫قل‬
c. Boleh Berhenti Boleh Lanjut
Wakaf Jaiz ‫ج‬
d. Lebih Utama Lanjut
1) Wakaf Waslu Ula ‫صلى‬
2) Wakaf Mujawwaz ‫ز‬
3) Wakaf Murakhas ‫ص‬
4) Wakaf Qobih ‫ق‬
5) Wakaf La Washal ‫ال‬
e. Berhenti Di Salah Satu Tanda
Wakaf Mu‟anaqah  
Wakaf ini jika terdapat di ayat yang pendek tidak harus bacaan
di berhentikan, tapi jika ingin berhenti baik di ayat yang panjang
14 | Ust. Muhammad Yusuf
maka harus berhenti di salah satu titik tiga tersebut. Boleh di titik tiga
pertama atau di titik tiga ke dua, tetapi tidak boleh berhenti di kedua-
dua titik.

Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 15


BAB II
HADITS-HADITS PENDEK
1. Kewajiban Menuntut Ilmu
َ‫عنَىشاـَبنَعمارَعنَحفصَبنَسليمافَعنَكثريَبنَسنظريَعنَممد‬
َ‫َقاؿَرسوؿَاهللَصلىَاهلل‬:‫بنَسريينَعنَأنسَبنَمالكَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
َ‫سِلً ىِم وِةِ(سحيوَحدس‬
ٍِ ‫سِلً وِمِ ِكيِم‬ ِ‫بِاِلٍ ًِعٍِل ًِمِِفىًِرِيٍ ى‬
ٍِ ‫ض ِةهِ ىِع ىلِِ يِكلِِ يِم‬ ِ‫َ ِطىِلى ي‬:‫عليوَكسلم‬
)‫ركيوَإبنَجماحَكالبيحقَكإبنَطرباىنَكإبنَعبدَالربَكإبنَجمو‬
Artinya: “Dari Hasyim bin „Umar dari Hafidz bin Sulaiman dari Katsir
bin Sindzir dari Muhammad bin Sirin dari Anas bin Malik ra. berkata:
Rasulullah SAW. bersabda: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap
muslim laki-laki dan muslim perempuan”. (HR. Al-Baihaqi, Thabrani,
Ibnu Adi, Ibnu Abdil Barr dan Ibnu Majah) 1
2. Perintah Menuntut Ilmu Sejak Lahir Sampai Meninggal
َ‫َقاؿَرسوؿَاهللَصلى‬:‫عنَأِبََنضرهَعنَجبريَبنَعبداهللَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
ٍِ ‫لم ًِم ىنِال ىٍم ٍه ًدِإًلنىِال‬
َ‫ح ًِدَ(حدسَركيوَالبقرَكمسلم‬ ً ‫َأيطٍلي‬:‫اهللَعليوَكسلم‬
‫بِالٍع ى‬
‫ي‬
)‫كإبنَماجو‬
Artinya: “Dari Abi Nidhrah dari Jabir bin „Abdullah ra. berkata:
Rasulullah SAW. bersabda:”Tuntutlah ilmu dari buayan hingga ke
liang lahat”. (HR. Al-Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)
3. Perintah Menuntut Ilmu Sejauh-Jauhnya

1
Hadits Shahih riwayat Ibnu Majah dalam Sunannya No. 223, Abu Ya‟la dalam
Musnadnya Vol. V, No. 2837 dan Al-Bazzar dalam Musnad Vol. II, No. 6746. Disahihkan
oleh Syaikh Al-Albani, kemudian riwayat Al-Baihaqi dalam Sya‟bu Al-Imam Vol. III, No.
1552, Ibnu Thabrani dalam Mu‟jam Al-Awsath Vol. Viii, No. 8611, Ibnu Abd Al-Barr dalam
Jami‟ Bayan Al-„Ilmi wa Fadhlihi Vol. I, No. 20 Baybi Binti Abd Al-Shomad Al-Harwiyah
dalam Jus Baybi Vol. I, No. 110 dan Al-Shaidawi dalam Mu‟jam Al-Syuyukh Vol. II, No.
337.
16 | Ust. Muhammad Yusuf
َ‫عنَحسافَبنَأطيةَطرؼَبنَسليمنَعنَأبوَعتكةَعنَأنسَبنَمالك‬
ِ‫بِاِلٍ ِعًٍِل ًِمِ ىِكِلى ٍِو‬
ِ‫َِأي ِطٍِلي ي‬:‫َقاؿَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليوَكسلم‬:‫رضيَاهللَعنوَقاؿ‬
)‫ِبًصٍِِي ىِنَ(مرفعَحدسَركيوَالبيهقي‬
Artinya: “Dari Hasan bin „Athyyah bin Sulaiman dari Abu „Athikah
dari Anas bin Malik ra. berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
“Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri cina”. (HR. Al-Baihaqi)2
4. Kebahagiaan Dunia dan Akhirat Harus Dengan Ilmu
َ:‫َقاؿَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليوَكسلم‬:‫عنَأنسَبنَمالكَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
ِ‫الى ًِخِىرًِةِفىِػ ىِعِلىٍِي ًِوِِبًاِاِلٍ ًِعٍِل ًِمِ ىِكىِم ٍِنِِأىِىر ى‬
ِ‫ادا‬ ِ‫ادِالدِنٍِػِيىاِفىِػ ىِعِلىٍِي ًِوِِبًاِاِلٍ ِعًٍِل ًِمِ ىِكىِم ٍِنِِأىِىر ى‬
ٍِ ‫اد‬ ِ‫ىِم ٍِنِِأىِىر ى‬
)‫يِى ىِماِفىِػ ىِعِلىٍِي ًِوِِبًاِاِلٍ ِعًٍِل ًِمَ(حدسَركيوَالبقرلَكمسلمَكالرتمذلَكأمحدَكإبنَجمو‬
Artinya: “Dari Anas bin Malik ra. berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan di dunia maka wajib
baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki
kehidupan di akhirat maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang
siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan akhirat maka wajib
baginya memiliki ilmu”. (HR. Al-Bukhari, Muslim, Turmudzi, Ahmad
dan Ibnu Majah)
5. Keutamaan Mencari Ilmu
َ‫عنَكثريَبنَقيسَعنَأبوَالدرداءَعنَكأنسَبنَمالكََكأبوَىريرةَرضيَاهلل‬
ِ‫ب‬ِ‫جِِفً ٍِيِ ِطىِلى ي‬
ِ‫َ ىِم ٍِنِ ىِخ ىِر ى‬:‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليوَكسلمَقاؿ‬:‫عنوَقاؿ‬
َ‫اللِ ىِحتِىِيىِػٍِرًِج ىِعَ(مرفعَحدسَركيوَإبنَماجوَكأبوَداكد‬ ًِ ِ‫اِلٍ ًِعٍِل ًِمِفىِػ يِه ىِوِِفً ٍِيِ ىِسِبًٍِي ًِل‬
)‫كَإبنَىبافَكالرتمذلَكَالدريىَكَأمحد‬
2
Hadits Marfu‟ diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Sya‟bu Al-Iman Vol. III No. 1543
dan Al-Madkhal Vol. I, No. 243, Al-Bazzar dalam Kitab Musnad Vol I, No. 95, Al-Rubai‟
dalam Musnad-Nya No. 18 dalam Bab Fi Al-„Ilmi wa Thalabihi wa Fadhlihi, Abu Nu‟aim
Al- Ashbahani dalam Akhbar Ashbahan Vol. VII, Hal. 376, Ibnu „Abd Al-Barr dalam Jami‟
Bayan Al-„Ilmi Wa Fadhlihi Vol. I, No. 15 dan 16, Hal. 25-26, Ibnu „Addi dan Al-„Uqaili
sebagaimana dinukil oleh Al-Suyuthi dalam Kitabnya Al-Ali Al-Masnu‟ah Bab Kitab Al-
„Ilmi Vol. I, hal. 175.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 17
Artinya: “Dari Katsir bin Qais dari Abu Darda‟ dari Anas bin Malik ra.
dan Abu Hurairah ra. berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW.
bersabda: “Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia
berada di jalan Allah hingga ia pulang”. (HR. Ibnu Majah, Abu
Dawud, Ibnu Hibban, At-Tirmidzi, Ad-Darimi dan Ahmad)3
6. Kemuliyaan Mencari Ilmu
َ‫عنَكثريَبنَقيسَعنَأبوَالدرداءَعنَكأنسَبنَمالكَكعنَأبوَموعويةَعن‬
َ‫َأفَرسوؿَاهللَصلى‬:‫أعمشَعنَأبوَصليوَعنَأبوَىريرةَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
ِ‫اِسه ىلِالليِلًويِطى ًريٍػ ىِقا‬ ً ً ً ‫كِطى ًريػ ىقاِيػلٍت ًم‬ ً‫َمنِسل‬:‫اهللَعليوَكسلمَقاؿ‬
‫سِف ٍيوِعل نٍم ى‬
‫ي‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ٍ ‫ى‬ ‫ىٍ ى‬
َ‫ٍجن ًِةَ(حسنَسحوَحدسَركيوَأبوَداكدَكإبنَجموَكإبنَحنبَكالرتمذل‬ ‫إًلىىِال ى‬
)‫كالدرميَكأمحد‬
Artinya: “Dari Katsir bin Qais ra. dari Abu Darda‟ dari Anas bin
Malik, dalam riwayat lain menceritakan dari Abu Mu‟awiyah dari
A‟masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ra. berkata: Sesungguhnya
Rasulullah SAW. bersabda: “Barang siapa yang menempuh suatu
jalan untuk mencari ilmu,Allah akan memudahkan baginya jalan ke
surga”. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, At-Tirmidzi, Ad-
Darimi dan, Ahmad)4
7. Keutamaan Mempelajari dan Mengamalkan Al-Quran

3
Hadits Marfu‟: diriwayatkan oleh At-Tirmidzi No. 2323 dan dalam Sunannya Vol. V,
No. 2647, Imam Al-Bazzar dalam Musnad Vol. II, No. 6520, Imam Al-Thabrani dalam
Mu‟jam Al-Shaghir Vol. I, Imam Ibnu Majah No. 412 dan dishahihkan oleh Syaikh Sunan
Ibnu Majah No. 186.
4
Hasan Shahih: diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dalam Sunannya Hadits No. 223,
Imam Abu Dawud dalam Sunannya Hadits No. 3641, Imam Ibnu Hibban dalam Shahihnya
Hadits No. 88, Imam At-Tirmidzi dalam Sunannya Hadits No. 2682, Imam Ad-Darimi di
dalam Sunannya No. 342, Imam Ahmad dalam Musnadnya Hadits No. 21612 (Tahqiq
Ahmad Syakir) atau No. 21715 (Tahqiq Syuaib dkk). Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dan
di Hasankan Oleh Syaikh Syu‟aib, Syaikh Fawwas, Syaikh Khalid, Syaikh Hamzah. Lihat
karangan Imam Nawawi, Terjemah Riyadhus Sholihin, Ter. Achmad Sunarto, (Jakarta:
Pustaka Amani, 1999 M), hal. 317.
18 | Ust. Muhammad Yusuf
َ‫عنَحزازَبنَمنحلىَعنَشعبوَعنَالقموَبنَالسوالمىَعنَأمثنَبنَأفن‬
ِ‫َ ىِخ ٍيِػِيريِك ٍِمِ ىِم ٍِنِتىِػ ىِعلِ ىِمِاِلٍ يِقٍِرِاىا ىِف‬:‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليوَكسلمَقاؿ‬:‫قاؿ‬
)‫ىِك ىِعلِ ىِم ِويِ(حدسَركيوَالبقرمَكأبوَداكدَكالرتمذلَكنساعىَكإبنَجمو‬
Artinya: “Dari Hajjaj bin Minhal dari Syu‟bah dari Al-Qamah bin
Martsad dari Sa‟ad bin Ubaidah dari Abu Abdirrahman As-Sulami dari
Utsman bin Affan ra. berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW.
bersabda: “Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari AL-
Qur‟an dan mengamalkannya/mengajarkannya”. (HR. Al-Bukhari,
Abu dawud, Tirmidzi, Nasa‟I dan Ibnu Majah)
8. Keutamaan Membaca Al-Quran
َ‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليوَكسلم‬:‫عنَأبوَأماموَالبهلىَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
َ‫حاِبًِوىِ(حدسَركيوَأمحد‬ ِ ‫َِإًقٍِػ ىِريِؤاِلٍ يِقٍِرِاىا ىِفِِفىًِإنِ ِويِِيىِأٍِتًىِيىِػ ٍِوىِـِاِلٍ ًِقِيى ىِام ًِةِ ىِش ًِف ٍيِػ نِع‬:‫قاؿ‬
ٍِ ‫اِلى‬
ِ‫ص ى‬
)‫كمسلم‬
Artinya: “Dari Abu Umamah Al-Bahily ra. berkata: Rasulullah SAW.
bersabda: “Bacalah sekalian kamu Al-Qur‟an karena sesungguhnya
Al-Qur‟an itu akan datang pada hari kiamat sebagai penolong bagi
para pembacanya”. (HR. Ahmad dan Muslim)
9. Kedudukan Ibu
َ‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهلل‬:‫عنَأنسَبنَمالكَكإبنَعباسَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
)‫اتَ(حدسَركيوَأمحد‬ًِ ‫ِاليم ىه‬
ٍ ‫تِأىقٍ ىد ًاـ‬ ‫َأىل ى‬:‫عليوَكسلمَقاؿ‬
‫ٍجنةيِتى ٍح ى‬
Artinya: “Dari Anas bin Malik dan Ibnu „Abbas ra. berkata:
Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: “Surga itu di bawah telapak
kaki ibu”. (HR. Ahmad)
10. Kedudukan Orang Tua
َ‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليوَكسلم‬:‫عنَعبدَاهللَبنَعمرَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
َ‫ِس ٍخ ًطِال ىٍوالً ىديٍ ًِنَ(حدس‬
‫ٍ ي‬‫ي‬ً‫ِاللِف‬
ً ‫ط‬ ‫ي‬ ‫خ‬
ٍ ‫س‬‫ِك‬
‫ىي‬ ً
‫ن‬ ‫ي‬
ٍ ‫د‬
‫ى‬ ً‫ِاللِفويِ ًرضِالٍوال‬
‫ى‬ ‫ى‬ ٍ
ً ‫ض‬ ‫َ ًر ى‬:‫قاؿ‬
)‫ركيوَالرتمذل‬
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 19
Artinya: “Dari „Abdullah bin „Umar ra. berkata: Sesungguhnya
Rasulullah SAW. bersabda: “Ridho Allah tergantung pada ridho
kedua orang tua dan murka Allah tergantung kepada murka kedua
orang tua”. (HR. At-Turmudzi)
11. Tiga Amal Yang Tak Terputus
َ‫عنَممدَبنَحييَعنَممدَبنَكحبَبنَعتيوَعنَمسلمَعنَمرزكىَبنَإبن‬
َ‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليوَكسلم‬:‫حدىلَعنَأِبَىريرةَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
ِ‫ِص ىِدِقىوِةِ ىِجاًِرِيىوِةِ ىِك ًِعٍِل وم‬:
ِ‫لِثًوِة ى‬ ًِ ِ‫سا يفِِإًنٍِػ ىِق ِطى ىِعِ ىِع ىِمِلى ِويِِإًال‬
ِ‫ِم ٍِنِِثىى‬ ‫اْلنٍ ى‬ ِ‫َِإو ِذىا ىِم ى‬:‫قاؿ‬
ًٍ ِ‫ات‬
َ‫ِص ِالً وح ِِيى ٍِد يِع ٍِوِِلىِويِ(حدسَركيوَمسلمَكأبوَداكدَكالرتمذل‬ ِ‫ييِػٍِنتىِػ ىِف يِعِِبًًِوِ ىِكىِكِلً ود ى‬
)‫كنساعىَكأمحد‬
Artinya: “Dari Muhammad bin Yahya dari Muhammad bin Wahab bin
„Atiyah dari Walid bin Muslim dari Marzuki bin Ibnu Hadil dari Abu
Hurairah ra. berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda:
“Apabila telah meninggal anak cucu adam maka terputuslah amalnya
kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa
anak yang shaleh yang selalu mendoakan orang tuanya”. (HR.
Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa‟I dan Ahmad)5
12. Kesempurnaan Iman
َ‫َأفَرسوؿَاهلل‬:‫عنَعبدَاهللَبنَعمرَبنَعاسَأبوَىريرةَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
ِ‫َِأى ٍِك ىِم يِلِاِلٍ يِم ٍِع ًِمِنًٍِي ىِنِِإًِيىماِنىاِِأى ٍِخ ى‬:‫صلىَاهللَعليوَكسلمَقاؿ‬
َ‫سنيِػ يِه ٍِمِ يِخِليىِقاَ(حدس‬
)‫ركيوَالبقرمَكالرتمذلَكنساعىَكأمحد‬
Artinya: “Dari „Abdullah bin „Amar bin „Ash ra. dan Abu Hurairah ra.
berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: “Orang mukmin
yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik
akhlaqnya”. (HR. Al-Bukhari, Turmudzi, Nasa‟I dan Ahmad)
13. Orang Yang Paling Dibenci Allah

5
Lihat Kitab Sunan Ibnu Majah No. 242 Muslim No. 1631 dan karangan Imam
Nawawi, Terjemah Riyadhus Sholihin, Ter. Achmad Sunarto..,.
20 | Ust. Muhammad Yusuf
َ:‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليوَكسلمَقاؿ‬:‫عنَعيشوَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
)‫اـَ(حدسَركيوَالبقرمَكمسلم‬ ًِ ‫ص‬ ًِ ٍ‫ىِاللِا ىِالِلىدِِاِل‬
ِ‫خ ى‬ ًِ ‫اؿِِإًِلى‬
ًِ ‫الر ىِج‬
ِ ِ‫ض‬ِ‫ِأىبٍِػ ِغى ي‬
Artinya: “Dari „Aisyah ra. berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW.
bersabda: “Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah mereka
yang suka bertengkar”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
14. Hamba Yang Paling Dicintai Allah
َ‫َأفَرسوؿَاهلل‬:‫عنَعمرَبنَشعيبَعنَاألبَعنَجدَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
َ‫سنيػ يه ٍمِ يخلي ىقاَ(حدس‬ ‫خ‬
ٍ ‫ى‬
‫أ‬ ِ ‫ىِالل‬‫ل‬
‫ى‬ ً ‫َأىحب‬:‫صلىَاهللَعليوَكسلمَقاؿ‬
ً ‫ِعب ًد‬
ً‫اللِإ‬
‫ى‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫ى‬
)‫ركيوَالبقرمَكالرتمذلَكأمحدَكحكمَكطربىن‬
Artinya: “Dari „Amar bin Syu‟aib dari Bapaknya dari Kakeknya ra.
berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: “Hamba yang
paling di cintai Allah adalah mereka yang paling baik akhlaqnya”.
(HR. Al-Bukhari, Turmudzi, Ahmad, Hakim dan Thabrani)
15. Missi Rasulullah SAW.
َ‫َرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليو‬:‫عنَأنسَبنَمالكََكأبوَىريرةَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
ًِ ‫ِالى ٍخلى‬ ً ً
َ‫كَ(حدسَركيوَالبقرم‬ ‫َإًن ىماِبيع ٍستيػ ٍوِاليتىم ىم ى‬:‫كسلمَقاؿ‬
ٍ ‫اِم ٍنِ ىكا ًرىـ‬
)‫كحكمَكأمحدَكبيحق‬
Artinya: “Dari Anas bin Malik ra. dan Abu Hurairah ra. berkata:
Rasulullah SAW. bersabda: “Sesungguhnya aku di utus ke dunia
hanyalah untuk menyempurnakan akhlaq”. (HR. Al-Bukhari,
Hakim, Ahmad, dan Baihaqi)
16. Etika Orang Beriman
َ:‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليوَكسلمَقاؿ‬:‫عنَأبوَىريرةَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
ً‫كِالٍ ىخيػرِأىكِل‬ ً ‫ِالى‬ ً‫اللِكبًالٍيػو‬
ً ً
ِِ‫ِكىم ٍن‬,‫ت‬ ٍ ‫م‬
‫ى ٍ ى ٍي ى‬‫س‬ ‫ي‬ ٍ ‫ي‬ ‫ٍي‬
‫ى‬ ‫ل‬ ‫ا‬‫ف‬
‫ى‬ ِ ً
‫ر‬ ‫خ‬ ٍ ‫ـ‬ ٍ ‫ىم ٍنِ ىكانىػييػ ٍعم ينِبً ى ى‬
ِ‫ِكبًالٍيىػ ٍوًـ‬
‫ى‬
ً ً‫ِكمنِ ىكانىػيػ ٍع ًمنِب‬,‫ِالى ًخ ًرِفىػلٍي ٍك ًرٍـِجارهي‬
‫الل‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ى‬
ٍ ‫ى ى‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ٍ ً‫اللِكبًالٍيػو‬
‫ـ‬ ‫ى‬
ٍ ‫ى‬
ً ً‫ىكانىػيػ ٍع ًمنِب‬
‫ي ي‬

Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 21


‫ٍالى ًخ ًرِفىِػلٍيي ٍك ًرٍـِ ى‬
َ‫ض ٍيػ ىف ِويَ(حدسَركيوَالبقرمَكمسلمَكأمحدَكأبوَداكد‬
)‫كالرتمذلَكإبنَحنبَكبيحق‬
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. berkata: Sesungguhnya Rasulullah
SAW. bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir hendaklah ia berkata baik atau diamlah, dan barang siapa
yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia
menghormati tamunya, dan barang siapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir hendahlah ia memuliakan tamunya”. (HR. Al-
Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Turmudzi, Ibnu Hibban dan
Baihaqi)
17. Larangan Untuk Mengadu Domba
َ‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليو‬:‫عنَإبنَعبسَكحذيفوَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
)‫اـَ(مرفعَحدسَركيوَالبقرمَكمسلم‬
ِ‫ٍجنةىِنىم ي‬
‫َ ىاليى ٍد يخ يلِال ى‬:‫كسلمَقاؿ‬
Artinya: “Dari Ibnu Abbas dan Hudzaifah ra. berkata: Sesungguhnya
Rasulullah SAW. bersabda: “Tidakkan masuk surga orang yang
pengadu domba”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)6
18. Larangan Bermusuhan Lebih Dari Tiga Malam
َ:‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليوَكسلمَقاؿ‬:‫عنَأبوَأيوبَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
)‫ثِلىيىلًىَ(حدسَركيوَالبقرمَكمسلم‬
ًِ ‫احِفىػ ٍو ىؽِثىىل‬‫ق‬
‫ى‬ ‫ى‬
‫أ‬ ِ ‫ار‬‫ج‬‫ح‬
‫ى يٍ ىى يى ي‬ٍ ‫ِي‬ ‫م‬ً‫ىالي ًحلِمسل‬
Artinya: “Dari Abu Ayyub ra. berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
“Tidak boleh seorang muslim bermusuhan lebih dari tiga malam”.
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
19. Tanda-Tanda Orang Munafik
َ‫َرسوؿَاهللَصلىَاهلل‬:‫عنَعبدَاهللَبنَعمرَبنَالعسَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
‫اِك ىع ىدِأى ٍخلى ى‬
ِ,‫ف‬ ‫ذ‬
‫ى‬ ً
‫إ‬‫ِك‬,‫ب‬ ‫ذ‬
‫ى‬ ‫ك‬
‫ى‬ ِ ‫ث‬
‫ى‬ ‫د‬‫اح‬ ‫ذ‬
‫ى‬ ً
‫إ‬ ِ,‫ث‬‫ى‬ ‫ل‬
‫ى‬ ‫ث‬
‫ى‬ ِ‫ق‬ً ً‫َأىيةيِالٍمنىاف‬:‫عليوَكسلمَقاؿ‬
‫ى ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى ي‬
)‫ىكإًذىاِأٍتي ًم ىنِ ىخا ىِفَ(حدسَركيوَالبقرمَكمسلم‬

6
Hadit Marfu‟ Riwayat Bukhari Vol. VII hal. 86 dan dalam Fathul Bari Vol. XI hal.
472, dalam An-Nihayah Karya Ibnu Atsir Vol. IV hal. 11 Muslim No. 292 dan Vol. I hal. 71.
22 | Ust. Muhammad Yusuf
Artinya: “Dari Abdillah bin „Amar bin Al-„Ash ra. berkata:
Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: “Tanda-tanda orang
munafik ada tiga: apabila berbicara ia dusta, dan apabila berjanji ia
ingkar dan apabila dipercayai ia khianat”. (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)7
20. Dosa Yang Paling Besar
َ‫عنَبشركَبنَاملوفضلَعنَاجلراريوَعنَأبديرَرمحنَبنَأِبَبكرَعنَأبوَبكر‬
ِ‫َِأى ٍِكبىِػ يِر‬:‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليوَكسلمَقاؿ‬:‫السدؽَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
َ‫الزٍِكيِر‬ ِ ِ‫اد ِةي‬ ِ‫اِلً ىِدِيٍ ًِن ى‬
ِ‫ِك ىِش ىِه ى‬, ِ ‫ؽِاِلٍ ىِو‬
ِ‫ِك يِع يِق ٍِو ي‬,ًِ ‫ِكقىِػٍِت يِلِالنػِ ٍِف‬,
ِ‫س ى‬ ًِ ً‫اؾِِب‬
ِ‫الل ى‬ ِ‫اِلٍ ىِكِبىاِإً يِرِِأىًٍِْل ٍِشىِر ي‬
)‫(حدسَركيوَالبقرمَكمسلم‬
Artinya: “Dari Bisyru bin Al-Mufadhdhol dari Al-Jurariyyu dari Abdir
Rahman bin Abi Bakrah dari Abu Bakar as-Siddiq ra. berkata:
Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: “Dosa yang paling besar
adalah menyekutukan Allah, dan membunuh manusia, dan durhaka
kepada orang tua dan bersaksi palsu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)8
21. Perintah Sholat
َ‫عنَممدَبنَاملثنَعنَعبدؿَكحبَعنَأيوبَعنَأبوَقلبوَعنَمالكَبن‬
ِ‫صل ٍوِا‬
‫َ ى‬:‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليوَكسلمَقاؿ‬:‫الويرتَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
ً
)‫يصلىَ(حدسَركيوَالبقرمَكالدرمي‬ ‫ىك ىم ىارِأىيٍػتي يم ٍون ٍيِأ ى‬
Artinya: “Dari Muhammad bin Al-Mutsanna dari „Abdul Wahhab dari
Ayyub dari Abu Qilabah dari Malik bin Al-Huwairit ra. berkata:
Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: “Shalatlah kamu seperti
kamu melihat aku shalat”. (HR. Al-Bukhari dan Ad-Darimi)9

7
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman, Al-Bassam, Tawdhiih Al-Ahkaam Min Buluugh
Al-Maraam, (tt: tpn, tth), Jilid VI, hal. 311-314.
8
Telah Bersabda Rasulullah SAW. dari Bisyru bin Al-Mufadhdhol dari Al-Jurariyyu
dari Abdir Rahman bin Abi Bakrah dari Abu Bakar As-Siddiq ra. Berkata: “Telah bersabda
Rasulullah SAW.: “Maukah aku beritahukan kepadamu dosa paling besar (beliau mengulang
3x). Sahabat menjawab, baiklah Ya Rasulullah, kemudian Rasulullah SAW. bersabda yang
diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim.
9
Telah bersabda Rasulullah SAW. dari Muhammad bin Al-Mutsanna dari „Abdul
Wahhab dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Malik bin Al-Huwairit berkata: “Kami
mendatangi Rasulullah SAW. yang ketika itu kami masih muda sejajar umurnya kami
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 23
22. Keutamaan Kebersihan
َ‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليوَكسلم‬:‫عنَإبنَمسعدَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
)‫افَ(حدسَركيوَالرتمذل‬ ًٍ ‫َأىلنظىافىةي ًِم ىن‬:‫قاؿ‬
ًِ ‫ِاْليٍ ىم‬
Artinya: “Dari Ibnu Mas‟ud ra. berkata: Sesungguhnya Rasulullah
SAW. bersabda: “Kebersihan itu sebagian dari iman”. (HR. At-
Turmudzi)
23. Pandangan Allah Terhadap Manusia
َ‫عنَكثرَبنَحيشمَعنَممدَبنَبكرَالربنَعنَجعفرَبنَبرقنَعنَيزدَبن‬
َ‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليوَكسلم‬:‫األشمَعنَأبوَىريرةَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
ِ‫مِكلى ًك ٍنِيىػ ٍنظييرِإًلىىِقيػلي ٍوبً يك ٍم‬‫ك‬‫ي‬ ً‫َإوفِالل ىِالِيػ ٍنظيرِإًلىىِصوًريكمِكأىموال‬:‫قاؿ‬
‫ى‬ ‫يى ٍ ى ٍى‬ ‫ى ى ي‬
)‫ىكأى ٍع ىمالً يك ٍِمَ(حدسَركيوَكمسلمَكإبنَجموَكأمحدَكبيحقَأبوَنوعيم‬
Artinya: “Dari Katsir bin Hisyam dan Muhammad bin Bakr Al-Barani
dari Ja‟far bin Barqan dari Yazid bin Al-Asham dari Abu Hurairah ra.
berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: “Sesungguhnya
Allah tidak memandang kepada rupa dan harta kalian, tetapi Allah
memandang kepada hati dan amal perbuatan kalian”. (HR. Muslim,
Ibnu Majah, Ahmad, Baihaqi dan Abu Nu‟aim)
24. Ancaman Wanita Berpakaian Tapi Telanjang
َ‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهلل‬:‫عنَعبدَاهللَبنَأمرََكأبوَىريرةَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
ِِ‫ِس يهن‬ ‫ِم ًم ٍي ىل ه‬ ‫ِماإًىال ه‬ ‫ِعا ًريى ه‬ ً ‫َنًساءِ ىك‬:‫عليوَكسلمَقاؿ‬
‫ِرءي ٍك ي‬
‫تي‬ ‫تي‬ ‫ات ى‬ ‫ت ى‬‫اسيى ه‬ ‫ىه‬
ِ‫اِكإًفِ ًريٍ ىح ىها‬ ‫ه‬ ‫ح‬ ‫ي‬‫ر‬ً ِ ‫ف‬ ‫د‬ ً ‫ِالي ٍد يخلينِالٍجنةىِكىالي‬,
‫ج‬ ً ‫تِالٍماإًلى‬
‫ة‬ ً ‫ىسنًم ًةِالٍب ٍخ‬
‫ى ى‬ ‫ى‬ ٍ ‫ى‬ ٍ ‫ى ٍ ى ى ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ىكأ ٍ ى ي‬
)‫اِكىك ىذاَ(حدسَركيوَالبقرمَكمسلمَكأمحدَالكم‬ ‫ذ‬
‫ى‬ ‫ك‬
‫ى‬ ِ ً‫لىيِػوج يد ًِمنِم ًسيػر‬
‫ة‬
‫ى‬ ‫يٍ ى ٍ ى ٍى‬
Artinya: “Dari „Abdullah bin „Amar ra. dan Abu Hurairah ra.
berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: “Wanita yang
berpakaian tapi telanjang dia cenderung berpakaian seperti itu

bermukin di sisi beliau, setelah dua puluh malam kemudian beliau mentaksir bahwa kami
rindu pada istri kami lalu beliau menyuruh kembali kepada istri serta memberi beberapa
nasehat dan bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Ad-Darimi.
24 | Ust. Muhammad Yusuf
dengan berjalan melenggak lenggok untuk menarik perhatian orang
banyak kemudian kepalanya di tata seperti punuk onta, mereka tidak
akan dapat masuk surga dan bahkan mencium baunya surga,
padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak yang sangat
jauh“.(HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad dan Al-Hakim)10
25. Sholat Itu Tiang Agama
َ‫َأفَرسوؿَاهللَصلىَاهللَعليو‬:‫عنَعمرَبنَخطابَرضيَاهللَعنوَقاؿ‬
ِ‫ِكىم ٍنِتىػ ىرىك ىها‬,‫ن‬ً ‫ي‬ ‫ِالد‬ ‫اـ‬‫ى‬‫ق‬‫ى‬
‫أ‬ ِ ‫د‬
ٍ ‫ق‬
‫ى‬ ‫ػ‬‫ى‬‫ف‬ِ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ام‬‫ق‬
‫ى‬ ‫ى‬
‫أ‬ ِ‫ن‬ ‫م‬‫ف‬
‫ى‬ ِ,‫ن‬ً ‫ي‬ ‫الد‬ ‫اد‬
‫ي‬ ‫م‬ ً ‫َالص ىلةي‬:‫كسلمَقاؿ‬
‫ِع‬
‫ى‬ ٍ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ىٍ ى‬ ٍ ‫ى‬
)‫ِى ىد ىـِالديٍ ًِنَ(حدسَركيوَالبقرمَكمسلمَكالدرقتىن‬ ‫فىػ ىق ٍد ى‬
Artinya: “Dari Umar bin Khaththab ra. berkata: Sesungguhnya
Rasulullah SAW. bersabda: “Shalat adalah tiang agama, barang siapa
yang mendirikan sholat berarti ia telah menegakkan agamanya dan
barang siapa yang meninggalkan shalat berarti ia telah beruntuhkan
agamanya”. (HR. Al-Bukhari, Muslim dan Ad-Daruqutni)

10
Riwayat Imam Muslim Vol. V hal. 710.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 25
BAB III
DO’A-DO’A HARIAN
1. Mau Tidur
َ‫ت‬ ‫اَكبً ْس ًم ى‬
‫ك ىَكاىيم ْو ي‬ ‫بً ْس ًم ى‬
‫كَاىللَّ يه َّمَاى ْحيى ى‬
Artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu
aku mati”.11
2. Susah Tidur
ً ‫ىتَالْعيػو يفَكأىنْتَحيَقىػيُّػوـ ىَالَتىأْخ يذ ىؾ‬
َ‫َسنىةى ىَكىالَنػى ْوهـ‬ ً ً ‫اللَّه َّمَ ىغار‬
‫ي‬ ‫ُّج ْويـ ىَكىى ىدأ يي ْ ى ى ى ٌّ ْ ه‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫َال‬ ‫ت‬ ‫ي ى‬
َ ً ‫َعْي‬
‫ىن‬ ً‫ياَحيَياَقىػيُّػوـَأىى ًدئَلىيلًىَكأ‬
‫ىِن‬
‫ى ى ٌّ ى ْ ه ْ ْ ى ْ ى‬
Artinya: "Ya Allah, sunyilah semua bintang dan tenanglah semua mata,
dan Tuhan yang hidup dan berdiri sendiri. Tuhan tidak mengantuk dan
tidak tidur. Wahai Tuhan yang hidup dan berdiri sendiri. Tenangkanlah
malamku ini dan tidurkanlah mataku."12
3. Mimpi Baik
ً ‫َالاج‬ ً ًً ْ
َ‫ت‬ ‫الى ْم يدَللَّوَالَّذلَقىطْ ىل ْى ى‬
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi hajatku”.13
4. Mimpi Buruk
َ‫ًلًـ‬
َ‫االى َْح ى‬ ًَ ‫افَ ىَك ىَسَيٍَّئى‬
َْ َ‫ات‬ ََّ َ‫كَ ًَم ىَنَ ىَع ىَم ًَل‬
ًَ ‫الشَْي َطى‬ ٍَّ ً‫الَلَّ يَه ََّمََا‬
َ‫ىنََاى يَع َْوَذيَبً ى‬
Artinya: “Yaa Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
perbuatan setan dan dari mimpi-mimpi yang buruk”.14

11
Dari Hudzaifah bin Al-Yaman dan Abu Dzarr ra. bahwa mereka berkata, “Bila
Rasulullah SAW. hendak berbaring beliau membaca doa ini”. (HR. Bukhari no. 6312 dan
6324 kemudian Muslim no. 2711)
12
Dari Hajjaj bin Imran as-Sadusiy dari Amru bin Al-Husain dari Muhammad bin
Abdillah dari Thaur bin Yazid dari Khalid bin Ma‟dan dari Abdul Malik bin Marwan, bahwa
bapaknya pernah mengatakan: “Zaid bin Tsabit pernah mengadu kepada Rasulullah SAW.
tentang penyakit susah tidur, lalu Rasulullah SAW. mengajarkan doa ini”. (HR. Ibn Sunni
dan Thabrani)
13
Dari Abu Salamah bahwa Abu Qatadah berkata telah mendengarkan Rasulullah
SAW. bersabda: “Jika salah seorang dari kalian mimpi yang disukainya, maka hendaknya
jangan ceritakan kecuali kepada orang yang disukainya. Karena mimpi yang baik berasal
dari ALLAH, maka ucapkanlah doa ini”. (HR. Bukhari no. 7044 dan Muslim no. 2261)
26 | Ust. Muhammad Yusuf
5. Bangun Tidur
ً ‫المدَلًلَّ ًوَالَّ ًذلَاىحياناَبػعدماَاىماتػن‬
‫اَكالىْي ًوَالن ي‬
َ‫ُّش ْوير‬ ‫ْ ى ى ى ْ ى ى ى ىى ى‬ ‫ْى ْ ي‬
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah
mematikan kami. Kepada-Nya-lah kami akan kembali”.15
6. Mau Makan/Minum
َ‫ابَالنََّا ًر‬ َ‫اَكَقًْيَػَنى ى‬
َ‫اَع ىَذ ى‬ َ‫اَفًَْي ىَم ى‬
َ‫اَرَىزقَْػتىَػَنى ى‬ َ ‫الَلَّ يَه ََّمََبىاًَرَْؾََلىَنى‬
Artinya: “Ya Allah berkahilah kami dalam rezki yang telah Engkau
limpahkan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.16
7. Lupa Berdoa Ketika Makan
َ‫َاهللَاىَّكليوي ىَكاى ًخْيػيرهي‬
ً ‫بًس ًم‬
ْ
17
Artinya: “Dengan nama Allah di awal dan di akhir” .
8. Selesai Makan/Minum
َ‫ي‬ ً ً ‫الم يدَلًلَّ ًوَالَّ ًذلَاىطْعمنىاَكس ىقانىاَكجعلىنى‬
‫اَم ْسلم ْ ى‬
‫ىى ى ى ى ىى ي‬ ْ ‫ْى‬
Artinya: “Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kami makan dan
minum, serta menjadikan kami muslim”.18

14
Dari Abu Salamah bahwa Abu Qatadah berkata telah mendengarkan Rasulullah
SAW. bersabda: “Jika salah seorang dari kalian mimpi yang tidak disukainya, maka
hendaknya ia meminta perlindungan kepada ALLAH dari keburukan mimpi tersebut. Karena
mimpi yang tidak baik berasal dari syetan, maka hendaklah meludah 3x ke kiri dan tidak
menceritakan kepada siapapun, serta ucapkanlah doa ini”. (HR. Bukhari no. 7044, Muslim
no. 2261 dan Ibnu as-Sani)
15
Dari Hudzaifah bin Al-Yaman dan Abu Dzarr ra. bahwa mereka berkata, “Bila
Rasulullah SAW. terbangun dari tidur beliau membaca doa ini”. (HR. Bukhari no. 6312,
6314 dan 6325 kemudian Muslim no. 2083 dan 2711)
16
Dari „Aisyah ra. dan „Umar bin Abi Salamah, ia berkata: “Ketika „Umar bin Abi
Salamah dibawah asuhan Rasulullah SAW., beliau di ajarkan sebelum makan membaca
“Bismillah” kemudian makan dengan tangan kanan. Kemudian dari „Abdullah bin Amar bin
Al-„Ash ra. berkata: “Bahwa Rasulullah SAW. ketika makan mengucapkan doa ini”. (HR.
Ibnu as-Sani)
17
Dari A‟isyah ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Apabila salah seorang di
antara kalian makan hendaknya ia menyebut nama Allah, jika ia lupa maka ucapkanlah doa
ini”. (HR. Abu Dawud no. 3767, At-Tirmidzi no. 1858 dan no. 1513, Ibnu Majah no. 3264
dan Ahmad)
18
Dari Abu Said al-Khudri ra. berkata: “Bahwa Rasulullah SAW. ketika selesai makan
beliau mengucapkan doa ini”. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 27
9. Ketika Berpakaian
ً ‫َالم يدَأىنْتَ ىكسوتىػْنػي ًوَاىسأىليك ًَمن‬
‫اَى ىوَلىوي ىَكاى يع ْوذيبً ى‬
َ‫ك‬ ‫َخ ًْريه ىَك ىخ ًْريىم ي‬
‫ك ْى ْ ى ى ْ ْ ْ ى ْ ى‬ ‫اللَّ يه َّمَلى ى‬
‫اَى ىوَلىَيو‬ ً ً
‫َم ي‬ ‫ر‬
ٍّ
‫ى ى‬ ‫ش‬
‫ى‬ ‫َك‬ ‫ه‬‫ر‬ٍّ ‫َش‬
‫ى‬ ‫ن‬ْ ‫م‬
Artinya: "Yaa Allah, hanya milik-Mu segala pujian, engkaulah yang
memberi pakaian ini. Aku memohon kepada-Mu dari kebaikan pakaian
ini, dan kebaikan sesuatu yang ada dipakaian ini. Dan aku berlindung
kepada-Mu dari kejahatan pakaian ini dan sesuatu yang ada dipakaian
ini".19
10. Melepas Pakaian
َ َ‫لَالَاًلىوىَاًََّال‬
‫اهللي‬ ‫َاهللَالَّ ًذ ى‬
ً ‫بًس ًم‬
ْ
20
Artinya : “Dengan nama Allah yang tiada tuhan selain-Nya”.
11. Masuk Rumah
َ‫َخْيػىرَالْ ىم ْولً ًج ىَك ىخْيػىر‬ ‫ك‬ ‫ل‬‫ى‬‫أ‬‫س‬ ‫ا‬ َ ‫ىن‬ ً‫َالصالًًيَاللَّهمَا‬ ً ‫ىَعب ًاد‬ ً
‫ى‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ْ ‫ى‬ ٍّ َّ ‫َاهلل َّ ْ ى ي‬ ‫اَك ىعلى ى‬ ‫َعلىْيػنى ى‬
‫لس ىًل يـ ى‬
َّ ‫اى‬
ً ًً ً ً ً ً
َ ً ‫لَع ىو‬
‫اىن‬ ‫الْم ْخىرًجَبً ْس ًمَاهلل ىَك ىجلْنىاَبً ْس ًمَاهلل ى‬
‫َخىر ْجنىاَ ىك ىعلىْيوَتىػ ىوَّك ْلْناَاى ْلى ْم يدَللَّوَالَّذ ى‬
Artinya: “Semoga Allah mencurahkan keselamatan atas kami dan atas
hamba-hamba-Nya yang shalih. Ya Allah, bahwasanya aku memohon
pada-Mu kebaikan tempat masuk dan tempat keluarku. Dengan
menyebut nama-Mu aku masuk, dan dengan mneyebut nama Allah aku
keluar. Dan kepada Allah Tuhan kami, kami berserah diri. Segala puji
bagi Allah yang telah melindungi kami”.21
12. Keluar Rumah
َ ً‫َح ْوىؿ ىَكىالَقيػ َّوةىَاًَّالَب‬
ً‫اهلل‬ ‫ال‬
‫ى ى‬‫َك‬
‫ى‬ ً ‫َاهللَتىػوىك ْلتَعلى‬
‫ىَاهلل‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ‫ى‬
ً ‫بًس ًم‬
ْ

19
Dari Abu Sa‟id al-Khudri berkata: “Bahwa Rasulullah SAW. ketika mendapatkan
pakaian, beliau membaca doa ini”. (HR. Abu Dawud no. 4020 dan Tirmidzi no. 1767)
20
Dari Mu‟az bin Jabal ra. berkata: “Bahwa Rasulullah SAW. ketika melepas pakaian,
beliau membaca doa ini”. (HR. Ibnu Sunni)
21
Dari Dhamdham dari Syuraih yang Abu Malik Al-Asy‟ari berkata bahwa Rasulullah
SAW. bersabda: “Jika seseorang hendak keluar rumah hendaklah membaca doa ini”. (HR.
Abu Daud no. 4432 dan 5096 dan Muslim)
28 | Ust. Muhammad Yusuf
Artinya : “Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada
Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja”.22
13. Masuk Masjid
ً
‫اب ىَر ْمحىتً ى‬
َ‫ك‬ ‫اللَّ يه َّمَا ْغف ْرًىلَذينػي ْوًِب ىَكافْػتى ْح ًَىلَاىبْػ ىو ى‬
Artinya: “Ya Allah, ampunilah segala dosaku dan bukakanlah bagiku
segala pintu rahmat-Mu.”23
14. Keluar Masjid
َ‫ك‬ ً ْ ‫اللَّه َّمَاًًنَاىسأىليك ًَمنَفى‬
‫ضل ى‬ ْ ‫ي ْ ْ ى‬
Artinya : “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu karunia-Mu”.24
15. Masuk WC
ً ً‫اْلباَإ‬
َ‫ث‬ ْ‫كَ ًَم ىَنَ ي‬
ً ‫اْليب‬
ْ‫ث ىَك ىى‬ َْ ًً‫الَلَّ يَه ََّمََا‬
َ‫نََاى يَع َْوَذيَبً ى‬
Artinya: “Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari kejahatan para setan”.25
16. Keluar WC
َ‫لَك ىعافى ًاىن‬‫ى‬‫ذ‬‫َاال‬
‫ى‬ ْ ً
‫ىن‬ ‫َع‬ ‫ب‬ ‫ى‬ ‫ذ‬
ْ ‫ا‬
‫ى‬ َ‫ل‬ ً َّ‫َاى ْلم يدَلًلَّ ًوَال‬,‫يغ ْفراَنىك‬
‫ذ‬
‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ْ‫ى ى ى‬
Artinya: "Aku minta ampun kepada-Mu, Segala Puji bagi Allah yang
telah menghilangkan apa yang menyakitkan aku dan menyisakan apa
yang bermanfaat bagiku”.26
17. Tertimpa Musibah

22
Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Jika seseorang ingin
diberi petunjuk, kecukupan dan perlindungan serta syetan akan menyingkir darinya selama
ia keluar rumah, maka bacalah doa ini”. (HR. Abu Daud no. 5095 dan Tirmidzi no. 3426)
23
Dari Abu Humaid atau dari Abu Usaid ra. ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda:
“Bila salah seorang di antara kalian masuk masjid, hendaknya ia membaca doa ini”. (HR.
Abu Dawud dan Muslim no. 713)
24
Dari Abu Humaid atau dari Abu Usaid ra. ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda:
“Bila salah seorang di antara kalian keluar masjid, hendaknya ia membaca doa ini”. (HR.
Muslim no. 713, Abu Daud, an-Nasa‟i dan Ibnu Majah)
25
Dari Anas bin Malik ra. ia berkata: “Apabila Rasulullah SAW. masuk ke kamar
mandi maupun toilet, beliau membaca doa ini”. (HR. Bukhari no. 142 dan Muslim)
26
Dari A‟isyah ra. ia berkata: “Apabila Rasulullah SAW. keluar dari kamar mandi
maupun toilet, beliau membaca doa ini”. (HR. Abu Dawud no. 30, Tirmidzi no. 7, Ibnu
Majah dan Ahmad)
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 29
‫لَ ىَخْيَػَىر ًَامْنَػ ىَها‬ َْ ً‫اخَل‬
َْ ًَ‫ف‬ ً ‫َاللَّه َّمَأ ًىجرًن ًَح‬,‫إًنَّاَلًلَّ ًوَكإًنَّاَإًلىي ًوَر ًاجعو ىف‬
ْ ‫َمصْيبىً ِْت ىَك‬
‫ي ْْ ي‬ ْ‫ى ْ ى ي‬
Artinya: “Kita milik Allah semata dan sesungguhnya hanya kepada-Nya
semata kita kembali, Ya Allah berilah aku pahala dalam musibah yang
menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik dari pada musibah
yang telah meninpa”.27
18. Setelah Adzan

‫َسْي ًدنى ي‬
َ‫اَمى َّم نداَالْ ىو ًسْيػلىةى‬ ‫ى‬
ً ‫َاى‬,‫الص ىًل ًةَالْ ىقاإًم ًة‬
‫ت‬ ‫ى‬ َّ ‫َك‬,
‫ى‬ ‫ة‬ً ‫َّام‬
َّ ‫ت‬ ‫َال‬ ً‫بَى ًذ ًهَالدَّعو‬
‫ة‬‫ْى‬ ‫اللَّ يه َّم ىَر َّ ى‬
َ‫فَالْ ًمْيػ ىع ي‬ ً ‫امموداَالَّ ًذلَكع ْدتىوَاًنَّك ىَال ي‬ ً ‫كالْ ىف‬
‫اد‬ ‫َُتْل ي‬ ‫ىى ي ى‬ ‫َم ىق نام َّْ ي ْ ن‬
‫َكابْػ ىعثْوى ى‬,
‫ى‬ ‫ة‬
‫ى‬ ‫ل‬
‫ى‬ ‫ػ‬‫ي‬ْ ‫ض‬ ‫ى‬
Artinya : "Yaa Allah, Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna
dan shalat yang ditegakkan ini, berikanlah dengan limpah karunia-Mu
kepada Nabi Muhammad kedudukan dan keutamaan (paling tinggi) dan
limpahkanlah kepadanya tempat yang terpuji yang telah engkau
janjikan".28
19. Sayyidul Istigfar
َ‫ىَع ْه ًد ىؾ ىَكىك ْع ًد ىؾ‬ ‫اَعلى ى‬ ‫َخلى ْقتىً ِْنَ ىكأىنى ى‬
‫اَعْب يد ىؾ ىَكأىنى ى‬ ‫ت ى‬ ‫ت ىَرٍِّْب ىَالَإًلىوىَإًَّالَأىنْ ى‬‫اللَّ يه َّمَأىنْ ى‬
َ‫َعلى َّي ىَكأىبػي ْوءيَبً ىذنًْ ِْب‬
‫ك ى‬‫كَبًنً ْع ىمتً ى‬
‫تَأىبػي ْوءيلى ى‬
‫اَصنىػ ْع ي‬ ‫م‬‫ر‬
ٍّ ‫َش‬
‫ى‬ ‫ن‬ ً‫ك‬
‫ىع ْوذيبً ى ْ ى ى‬
‫َم‬ ‫َأ ي‬,‫ت‬ ‫ااستىطى ْع ي‬
ْ ‫ىم‬
َ‫بَإًىالأىنْ ى‬
‫ت‬ ُّ ‫َفىًإنَّوى ىَالَيػى ْغ ًفر‬,‫فىا ْغ ًف ْرًل‬
‫َالذنػي ْو ى‬ ‫ي‬ ْ
Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak
di ibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku
dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu
sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari
keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku
mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada
yang dapat mengampuni dosa selain Engkau”.29
27
QS. Al-Baqarah: 156, Kemudian riwayat dari Ummu Salamah bahwa Abu Salamah
berkata: “Rasulullah SAW. bersabda: “Tidaklah sebuah musibah menimpa seorang pun dari
kaum muslimin diganti Allah dengan yang lebih baik, apabila ketika menghadapi musibah
membaca doa ini”. (HR. Muslim dan Ahmad no. 16344)
28
Dari Jabir bin Abdullah ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Setelah muadzin
adzan maka ucapkanlah doa ini”. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ibnu Majah)
29
Dari Syaddad bin Aus ra. berkata bahwa saja Rasullah SAW. bersabda:
“Sesungguhnya Istigfar yang paling baik adalah seseorang hamba mengucapkan doa ini”.
(HR. Bukhari no. 6306 dan no. 6323, An-Nasa-I‟ no. 9763 dan 10225, Ibnu Hibban no. 928-
929, Thabrani no. 7172, Al-Baghawi no. 1308 dan Tirmidzi no. 3393)
30 | Ust. Muhammad Yusuf
20. Agar Diberi Kecukupan
ً ‫كَع َّمن‬
َ‫َس ىو ىاؾ‬ ً‫ضل‬
ْ ‫ف‬
‫ى‬ ً
‫ب‬ َ‫ِن‬ً ً‫َكأى ْغن‬,‫ك‬ ً ‫كَعنَحر‬
‫ام‬ ً‫اللَّه َّمَا ْك ًف ًِن ًَِب ىًلل‬
ْ ‫ى‬ ‫ى‬ ْ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى ْ ىى‬ ‫ى‬ ‫ْ ى‬ ‫ي‬
Artinya: “Ya Allah, cukupilah aku dengan rizki-Mu yang halal, hingga
terhindar dari yang haram. Cukupilah aku dengan karunia-Mu hingga
aku tidak meminta selain kepada-Mu”.30
21. Ilmu Yang Bermanfaat

ُّ ‫َ ىك ىع ىم ىًل‬,‫َكًرْزقناطىيٍّبنا‬,‫ا‬
َ‫َمتىػ ىقبَّ نًل‬ ‫ع‬ ً‫َع ْلماَنَّاف‬
ً ‫ك‬ ‫ل‬
‫ي‬‫ى‬‫أ‬‫ىس‬ ‫أ‬َ ‫ن‬ ًً‫اللَّ يه َّمَإ‬
‫ى‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫ى‬ ْ ْ
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang
bermanfaat, rizki yang baik dan amalan yang diterima”.31
22. Menghilangkan Rasa Malas dan Lilitan Hutang
َ‫ك‬‫ىع ْوذيبً ى‬ ً ً ً‫ك‬ ً‫ىعوذيب‬ ً‫الز‬ ً‫ك‬ ً‫ىعوذيب‬ ً َّ
‫َكأ ي‬,
‫ى ى ى‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ك‬
‫ى‬ ‫ل‬
ْ ‫ا‬
‫َك‬ ‫ز‬ ‫ج‬
ْ ‫ع‬
‫ى‬ ‫ل‬
ْ ‫َا‬ ‫ن‬
‫ى‬ ‫َم‬ ‫ى‬ ‫ي‬
ْ ‫ى‬‫أ‬
‫ك‬ َ, ‫ف‬‫ى‬ ‫ى‬ْ ‫َك‬
‫ى ى‬‫م‬
ٍّ ‫ى‬‫ْل‬
ْ ‫َا‬ ‫ن‬‫َم‬ ‫ى‬ ْ ‫نَأ ي‬ ٍّْ ‫الل يه َّمَإ‬
َ‫ك‬ ‫َالر ىج ًاؿ ىَكأ ي‬
‫ىع ْوذيبً ى‬ ٍّ ‫ك ًَم ْنَ ىغلىبى ًةَالدَّيْ ًن ىَكقىػ ْه ًر‬‫ىع ْوذيبً ى‬
‫َكأ ي‬, ً ْ ‫نبَكالْب ْخ ًلَك‬
‫الىىراـ ى‬ ‫َاجليْ ى ي ى‬
ً ْ ‫ًمن‬
‫ى‬
َ‫ك ًَم ىنَالْ يك ْف ًر ىَكالْ ىف ْق ًر‬ ً َّ ‫اَكالْ ىم ًسْي ًحَالد‬ ً ‫ًمنَفًْتػنى‬
‫َّج ًاؿ ىَكالْ ىم ىمة ىَكأ ي‬
‫ىع ْوذيبً ى‬ ‫ى ى‬ ‫ي‬ ‫ػ‬
ْ‫ن‬ ُّ
‫َالد‬ ‫ة‬ ْ
ً ‫َكأىعوذيبً ى‬,‫ابَجحنَّم‬ ً ‫ك ًَمن ى‬ ً ‫َاْلىًْربَكأ ي‬ ً ‫ك ًَمن ى‬ ً ‫كأ ي‬
‫كَم ْنَأىََّني ى‬
َ‫ات‬ ْ ‫َع ىذ ى ى ى ى ي‬ ْ ‫ىع ْوذيب ى‬ ‫َع ىذاب ْ ى‬ ْ ‫ىع ْوذيب ى‬ ‫ى‬
.‫َم ْدبً ًريْ ىن‬ ‫ك‬ ً‫ًحَسبًيل‬
‫ى‬
‫ْ ىْ ي‬
Artinya: “Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
bingung dan sedih, dan aku berlindung kepada-Mu dari lemah dan
malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari pengecut dan kikir dan
kejelekan dimasa tua, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan
hutang dan kejahatan manusia, dan aku berlindung kepada-Mu dari
fitnah dunia dan al-Masih dajjal dan mati, dan aku berlindung kepada-
Mu dari kekufuran dan kekafiran, dan aku berlindung kepada-Mu dari
azab kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari azab api neraka
jahannam, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati yang tidak dalam
agama-Mu”.32

30
Dari Ali ra. berkata: “Bahwa Rasulullah SAW. pernah mengajarkan doa kepada ku
ketika dililit hutang, yaitu doa ini”. (HR. Tirmidzi no. 3563, Abu Dawud dan Ahmad)
31
Dari Ummu Salamah ra. berkata : “Bahwa Rasulullah SAW. setelah salam ketika
sholat shubuh, beliau membaca doa ini”. (HR. Ahmad no. 26602 dan Ibnu Majah no. 925)
32
QS. Al-Baqarah : 201, Kemudian riwayat dari Abdullah bin Al-Harits ra., ia berkata:
“Kebiasaan Zaid bin Arqam ra. ketika dikatakan kepadanya: Ceritakanlah kepada kami
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 31
23. Penerang Hati
َ‫انَيػى ْف ىق يه ْوَاقىػ ْوًىل‬
ً ‫َم ْنَلٍّس‬ ‫ة‬ ‫د‬ ‫ق‬ ‫َع‬ ً ً ً ‫بَا ْشرحلًىَص ْد ًرلَكي‬
ْ ‫ى‬ ٍّ ‫ن‬ ‫ى‬ ْ ‫ىر ٍّ ى ْ ى ى ى ْ ْ ى ْ ْ ي‬
‫ل‬‫ل‬
‫ي‬ ‫ح‬‫لَك‬‫ر‬ ‫ىم‬
‫أ‬ َ ‫ىل‬‫ر‬‫س‬
Artinya: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku dan mudahkanlah
untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya
mereka mengerti perkataanku”.33
24. Kedua Orang Tua
َ‫َصغًْيػىر‬ ً
‫ان‬ ‫ي‬ ‫ػ‬‫ب‬‫اَر‬‫م‬‫ك‬ َ‫ا‬‫م‬‫ه‬‫مح‬ ‫ار‬
‫َك‬ ‫م‬ ‫د‬ ً‫بَا ْغ ًفرًلَكلًوال‬
َّ
‫ىْ يى ى ىى ْ ى‬‫ى‬ ْ ‫ى‬ َّ ‫ى‬ ‫ىر ٍّ ْ ْ ى ى‬
Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan ibu bapak ku,kasihanilah
keduanya sebagaimana mereka mendidik aku waktu kecil”.34
25. Bahagia Dunia Akhirat
َ‫ابَالنَّا ًر‬ ً‫َالدنْػياَحسنةنَكًح ىَال ًخرًةَحسنةنَكق‬ ً
‫اح ُّ ى ى ى ى ى ْ ى ى ى ى ى ى ى‬
‫ذ‬‫ى‬ ‫اَع‬‫ن‬
‫ى‬ ْ ً ‫ىربػَّنىاَءىاتنى‬
Artinya: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan
di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa api neraka".35

sesuatu yang kamu dengar dari Rasulullah SAW. maka Zaid menjawab: “Aku tidak akan
menceritakan kepada mu kecuali sesuatu yang Rasulullah SAW. ceritakan kepada kami dan
beliau memerintahkan kami untuk membaca doa ini. Kemudian dari Anas bin Malik ra. dan
Abu Sa‟id Al-Khudri ra. pun berkata” Suatu hari Rasulullah SAW. masuk masjid, tiba-tiba
beliau jumpai seorang anshor yang bernama Abu Umamah yang sedang duduk-duduk dalam
masjid di luar waktu sholat, setelah di tanyai Rasulullah SAW. ternyata Abu Umamah galau
karena lilitan hutang, kemudian Rasulullah SAW. mengajari bacaan ini”. (HR. Bukhari,
Muslim, Abu Dawud dan An-Nasa‟I)
33
Do‟a nabi Musa as. dalam QS. Thaha: 25-28.
34
QS. Nuh: 28 dan Al-Isra : 24.
35
QS. Al-Baqarah : 201, kemudian riwayat dari Anas bin Malik beliau mengatakan
“Doa yang paling sering diucapkan Rasulullah SAW. yaitu doa ini”. (HR. Bukhari no. 4522
dan Muslim no. 2690)
32 | Ust. Muhammad Yusuf
BAB VI
SHOLAT FARDHU, DZIKIR DAN DO’A SELESAI SHOLAT
A. Bacaan Sholat Fardhu
1. Niat36
Pada dasarnya niat itu sudah tergores di dalam hati, namun niat
yang di lafadzkan bertujuan untuk memperkuat niat yang ada di
dalam hati. Berikut ini lafadz niat sholat fardhu:
a. Shubuh

َ‫إً ىم ناما)َلٍّلَّ ًو‬/‫َ(مأْ يم ْونما‬ ً ‫يَمستىػ ْقبًلَالْ ًقبػلى‬


‫ن ى‬ ‫اء‬‫ىد‬
‫ى‬ ‫أ‬َ ‫ة‬ ْ ‫َالصْب ًح ىَرْك ىعتىػ ْ ً ي ْ ى‬
ُّ ‫ض‬ ‫يصلٍّىَفىػ ْر ى‬
‫أى‬
َ‫تىػ ىع ى‬
‫اىل‬
Artinya: Sengaja aku sholat shubuh dua raka‟at menghadap kiblat
(mengikuti imam/di ikuti ma‟mum) karena Allah ta‟ala.
b. Dzohor

َ‫إً ىم ناما)َلٍّلَّ ًو‬/‫َ(مأْ يم ْونما‬ ‫اء‬‫ىد‬ ‫أ‬َ ً ‫تَمستىػ ْقبًلَالْ ًقبػلى‬


‫ة‬ ‫أيصلٍّىَفىػرضَالظُّه ًرَأىربعَرىكعاى و‬
‫ن ى‬ ‫ى‬ ْ ‫يْ ى‬ ‫ى ْ ى ْ ْى ى ى‬
َ‫تىػ ىع ى‬
‫اىل‬
Artinya: Sengaja aku sholat dzohor empat raka‟at menghadap
kiblat (mengikuti imam/di ikuti ma‟mum) karena Allah ta‟ala.
c. „Ashar

َ‫إً ىم ناما)َلٍّلَّ ًو‬/‫َ(مأْ يم ْونما‬ ً ‫تَمستىػ ْقبًلَالْ ًقبػلى‬


‫و‬
‫ص ًرَأ ْىربى ىع ىَرىكعاى ي ْ ى ْ ى ن ى‬
‫اء‬‫ىد‬
‫أ‬ َ ‫ة‬ ‫يصلٍّىَفىػ ْر ى‬
ْ ‫ضَالْ ىع‬ ‫أى‬
َ‫تىػ ىع ى‬
‫اىل‬
Artinya: Sengaja aku sholat ashar empat raka‟at menghadap kiblat
(mengikuti imam/di ikuti ma‟mum) karena Allah ta‟ala.

36
Rasulullah SAW.: “Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan
sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan (balasan) sesuai dengan niatnya”. (HR. Al-
Bukhari dan Muslim).
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 33
d. Magrib

َ)‫إً ىم ناما‬/‫َ(مأْ يم ْونما‬ ‫اء‬‫ىد‬ ‫أ‬َ ً ‫تَمستىػ ْقبًلَالْ ًقبػلى‬


‫ة‬ ‫ثَرىكعاى و‬ ً ً ‫أيصلٍّىَفىػر ى‬
‫ن ى‬ ‫ى‬ ْ ‫يْ ى‬ ‫ضَالْ ىم ْغربَثىىًل ى ى‬ ْ ‫ى‬
َ‫لٍّلَّ ًوَتىػ ىع ى‬
‫اىل‬
Artinya: Sengaja aku sholat magrib tiga raka‟at menghadap kiblat
(mengikuti imam/di ikuti ma‟mum) karena Allah ta‟ala.
e. „Isya

َ‫إً ىم ناما)َلٍّلَّ ًو‬/‫َ(مأْ يم ْونما‬ ‫اء‬‫ىد‬ ‫أ‬َ ً ‫تَمستىػ ْقبًلَالْ ًقبػلى‬


‫ة‬ ً ‫أيصلٍّىَفىػرضَالْعًش‬
‫اءَأىربعَرىكعاى و‬
َ
‫ن ى‬ ‫ى‬ ْ ‫يْ ى‬ ‫ى ْ ى ى ْى ى ى‬
َ‫تىػ ىع ى‬
‫اىل‬
Artinya: Sengaja aku sholat isya empat raka‟at menghadap kiblat
(mengikuti imam/di ikuti ma‟mum) karena Allah ta‟ala.

Keterangan: Kata dalam kurung ‫ىمأ يٍم ٍونما‬ untuk ma‟mum ketika

sholat berjama‟ah ‫إً ىم ناما‬ untuk imam ketika sholat berjama‟ah,

sedangkan sholat sendiri maka yang di dalam kurung tidak dibaca.


2. Berdiri Tegak37
Berdiri tegak terkhusus bagi orang yang mampu
sedangkan orang sakit atau cacat boleh dengan cara
duduk, sementara orang yang tidak mampu duduk
boleh dengan cara berbaring. Jika tidak sanggup juga
maka sholat dikerjakan dengan gerakan mata dan hati,
begitulah kewajiban sholat bagi seorang muslim.38

37
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT.: “Peliharalah segala shalat(mu) dan
(peliharalah) shalat wustha (Ashar). Berdirilah karena Allah (dalam shalat-mu) dengan
khusyu'." (Al-Baqarah: 238).
38
Sabda SAW. kepada Imran bin Hushain: "Shalatlah kamu dengan berdiri, apabila
tidak mampu maka dengan duduk, dan jika tidak mampu juga maka shalatlah dengan
berbaring ke samping." (HR. Al-Bukhari, Abu Dawud dan Ahmad)
34 | Ust. Muhammad Yusuf
3. Takbiratul Ihram39
Setelah membaca salah satu lafazh niat
diatas kemudian bertakbirَ ِ ِ‫ ِالليِأى ٍكبىػ ير‬seperti pada

gambar disamping40, kemudian membaca do`a

Iftitah seperti di bawah ini :

َ‫ًلن‬ ً ‫الم يدَلًلَّ ًوَ ىكثًرياَكسبحا ىفَاللَّ ًوَب ْكرنةَكأ‬


َ ‫ىصْي‬ ً
‫ي ى ى‬ ‫ى يْ ى‬ ْ ‫اَك ْى‬
‫ىكب نري ى‬
ً ‫اتَكاْألىرضَحنًيػ نفاَمسلًماَكماَأىنى‬
َ‫اَم ىن‬ ً ‫السماك‬ َ َ
‫ر‬ ‫ط‬ ‫ف‬ َ‫ل‬ ً َّ‫إنَك َّجهتَكج ًهيَلًل‬
‫ذ‬
‫ى ى ى ى ْ ى ى ْ ي ْ ن ىى‬ َّ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ٍَّ ى ْ ي ى ْ ى‬
‫َش ًريْ ى‬
َ‫كَلىوي‬ ‫يَالى ى‬ ٍّ ‫اتَلًلَّ ًو ىَر‬
َ‫بَاْ ىلعالى ًم ى‬ ْ
ً ‫َصًلىًت ىَكنيس ًكي ىَكىْميىام ىَكىَمى‬
‫ى‬ ْ ‫ْ ي‬ ‫ى‬ َّ
‫ف‬ ً‫يَإ‬
َ
‫ى‬
ً‫اْمل ْش ًرك‬
ً ً ً ً ً ‫ي‬
َ‫ت ىَكأىنىاَم ىنَاْمل ْسلم ى‬
‫ي‬ ‫ي‬ ‫كَأيم ْر‬‫ىكبً ىذل ى‬
Artinya: "Allah Maha Besar lagi Sempurna Kebesaran-Nya, segala
‫ي‬
puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Ku
hadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan
bumi dengan keadaan yang lurus dan menyerahkan diri dan aku
bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya shalatku,
ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah, Tuhan seru
sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku

39
Rasulullah SAW.: "Kunci shalat itu adalah bersuci, pembatas antara per-buatan
yang boleh dan tidaknya dilakukan waktu shalat adalah takbir, dan pembebas dari
keterikatan shalat adalah salam." (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, hadits shahih );
Dalam hadits riwayat Muslim dan Ibnu Majah, disebutkan bahwa Rasulullah SAW membuka
sholatnya dengan ucapan Allohu Akbar (Alloh Mahabesar). Beliaupun memerintahkan
demikian kepada orang yang tidak benar dalam sholatnya, sebagaimana sabda Beliau SAW
”Tidaklah sholat seseorang itu menjadi sempurna sampai ia berwudhu dengan benar, lalu
berkata Allohu Akbar”(HR Thabrani); Dalam hadits riwayat Ahmad dan Hakim disebutkan
bahwa Rasulullah SAW mengangkat suaranya dalam takbir sehingga terdengar oleh orang-
orang yang makmum dibelakangnya. Rasulullah SAW bersabda ”Apabila imam
mengucapkan Allohu Akbar, maka katakanlah Allohu Akbar” (HR Ahmad dan Baihaqi)
40
Terkadang Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya sambil mengucapkan
takbir, dan terkadang mengangkatnya setelah takbir , dan terkadang (mengangkat tangan)
setelah ucapan takbir . Beliau SAW mengangkat kedua tangannya dengan jari terbuka rapat
(tidak renggang dan tidak menggenggam) . Dan Rasulullah SAW mengangkatnya sampai
sejajar dengan kedua bahunya dan terkadang sampai kedua telinganya .
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 35
diperintahkan untuk tidak menyukutukan-Nya. Dan aku dari golonan
orang muslimin.41
4. Membaca Surat Al-Fatihah42

ََ,ََ,ََََ,َََ

َ,َ َ َ ,َ َ َ َ ,َ 

َ َ.َََََََََ
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Yang
Pengasih dan Penyayang.Yang menguasai hari kemudian. Hanya
pada-Mu lah aku mengabdi dan kepada-Mu lah aku meminta
pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalannya orang-
orang yang telah Engkau beri nikmat. Bukan jalan mereka yang
pernah Engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat.
Kemudian di lanjutkan dengan membaca Ayat Al-Qur‟an,
seperti surat Al-Iklas:

ََ,َ َ َ َ ,َ َ َ ,َ َ َ َ ,َ َ َ َ 

َََ.ََََ
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Katakanlah (hai Muhammad): Allah itu Esa. Allah
tempat meminta. Tiada Ia beranak dan tiada pula Ia dilahirkan. Dan
tak ada bagi-Nya seorangpun yang menyerupai-Nya kepada Tuhan
yang menguasai subuh.

41
Rasulullah SAW membuka bacaan dengan doa-doa yang banyak dan bermacam-
macam. Beliau SAW memuji Alloh, mengagungkanNya dan menyanjungNya. Rasulullah
telah memerintahkan demikian bagi yang tidak benar sholatnya. Beliau bersabda ”Tidak
sempurn sholat seseorang sehingga ia bertakbir, bertahmid dan menyanjungNya serta
membaca ayat-ayat al-Qur‟an yang dihapal.” (HR Bukhari dan Muslim).
42
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW.: "Tidak sah shalat seseorang yang tidak
membaca surat Al-Fatihah." (HR. Al-Bukhari)
36 | Ust. Muhammad Yusuf
5. Ruku‟ Dengan Tuma‟ninah43
Kemudian bertakbir ‫ أىلليِأى ٍكبىػ يِر‬lalu ruku` seperti

gambar disamping44, pada saat ruku` membaca


tasbih sebanyak 3 x seperti dibawah ini :

ً‫سبحا ىفَرٍِّبَالْع ًظي ًمَكًِبم ًدَه‬


ْ ‫يْ ى ى ى ى ْ ى ى‬
Artinya: ”Maha suci Robb ku yang Maha Agung
dan aku memujiNya”.45
6. I‟tidal/Bangkit Dari Ruku‟46

ًَ‫اهلليََلً ىَم َْنَ ى‬


َ‫مح ىَدهي‬ ًَ‫ى‬
َ َ‫س ىَع‬
Artinya: Semoga Allah mendengar (memper-
hatikan) orang yang memuji-Nya.

43
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT.: "Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah
kamu, sujud-lah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan supaya kamu mendapat
kemenangan." (Al-Hajj: 77) Juga berdasarkan sabda Nabi SAW. kepada seseorang yang tidak
benar shalatnya: " ... kemudian ruku'lah kamu sampai kamu tuma'ninah dalam keadaan
ruku'." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
44
Rasulullah SAW meletakkan kedua telapak tangannya pada kedua lututnya . Beliau
SAW memerintahkan sahabatnya melakukan yang demikian. Juga memerintahkan orang
yang tidak benar sholatnya. Kedua telapak tangan Beliau SAW tampak menekan kedua
lututnya (seakan-akan mencengkram keduanya). Beliau SAW merenggangkan jari-jarinya.
Lalu memerintahkannya kepada orang yang tidak benar sholatnya dalam sabdanya ”Jika
engkau ruku letakkanlah kedua tangnmu di atas lututumu. Kemudian renggangkanlah jari-
jarimu sampai tulang belakangmu menjadi mapan ditempatnya.” (HR Ibnu Khuzaimah &
Ibnu Hibban); Beliau SAW merenggangkan kedua sikunya dari lambungnya. Ketika ruku
Beliau SAW membentangkan dan meluruskan punggungnya sampai-sampai jika dituangkan
air dari diatasnya tidak akan tumpah, Lalu, Beliau SAW bersabda kepada orang yang tidak
benar sholatnya ”Jika engkau ruku, letakkanlah tangamu pada kedua lututmu. Lalu,
bentanglah punggungmu dan tekanlah tanganmu dalam rukumu.” (HR Ahmad & Abu
Daud).
45
HR Abu Daud, Daruquthni, Ahmad & Thabrani.
46
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW. terhadap seseorang yang salah dalam
shalat-nya: " ...kemudian bangkitlah (dari ruku') sampai kamu tegak lurus berdiri." (HR. Al-
Bukhari dan Muslim); I'tidal (berdiri setelah bangkit dari ruku') Hal ini berdasarkan hadits
tersebut di atas tadi dan berdasarkan hadits lain yang berbunyi: "Allah tidak akan melihat
kepada shalat seseorang yang tidak menegakkan tulang punggungnya di antara ruku' dan
sujudnya." (HR. Ahmad, dengan isnad shahih)
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 37
َ‫َش َْي وء‬
‫من ى‬
ْ ًَ‫ت‬
ً ‫ضَكًملء‬
‫َاألر ً ى ْ ي ى‬
‫َماَشْئ ى‬
ً ً
ْ ‫َالس ىم ىوات ىَكم ْلءي‬
‫ى‬ ‫ي‬‫ء‬‫ل‬ْ
ً َ‫َالم يَد‬
‫م‬ ْ ‫ك َْى‬
‫ىربَػََّنىاَلى ى‬
‫بػى ْع يَد‬
Artinya: “Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit
dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu“.47
7. Sujud Dengan Tuma‟ninah48

ٍ ‫ أىلليِأى‬sambil turun
Setelah bertakbir ‫كبىػ يِر‬

sujud seperti tampak pada gambar


disamping49. Pada saat sujud membaca
tasbih 3 x seperti dibawah ini :

47
Rasulullah SAW juga bersabda ”Sesungguhnya imam dijadikan tiada lain untuk
diikuti. Jika imam mengucapkan ‟Sami‟a Allhu liman Hamidah‟, maka ucapkanlah
Allahumma walakal hamdu.‟ Pasti Allah mendengar ucapan kalian. Sesungguhnya Allah
berfirman melalui ucapan RasulNya, ‟Sami‟a Allahu liman Hamidah‟.” (HR Muslim, Abu
Uwanah, Ahmad & Abu Daud).
48
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT. yang telah disebutkan di atas tadi. Juga
berdasarkan sabda Rasulullah SAW.: "Kemudian sujudlah kamu sampai kamu tuma'ninah
dalam sujud." (HR. Al-Bukhari dan Muslim); Duduk di antara dua sujud ; Hal ini
berdasarkan sabda Rasulullah SAW.: "Allah tidak akan melihat kepada shalat seseorang
yang tidak menegakkan tulang punggungnya di antara ruku' dan sujudnya." (HR. Ahmad,
dengan isnad shahih).
49
Inilah tujuh anggota yang dipergunakan Nabi SAW untuk bersujud, yaitu dua telapak
tangan, dua lutut, dua kaki, dahi dan hidung. Rasulullah SAW menjadikan dua anggota
terakhir (dahi dan hidung) menjadi satu dalam sujud. Beliau SAW bersabda ”Aku perintahkan
untuk bersujud, (dalam riwayat lain disebutkan : Kami diperintahkan untuk bersujud dengan
menggunakan 7 anggota badan) yaitu dahi, (dan menunjuk hidungnya dengan tangan) serta
kedua tangan, (Dalam lafal lain disebutkan : Dua telapak tangan, dua lutut, ujung kedua
telapak kaki, dan kami tidak boleh menyibak baju dan rambut).” (HR Bukhari dan Muslim);
Rasulullah SAW meletakkan kedua tangannya di atas tanah sebelum kedua lututnya.
Beliaupun memerintahkan sahabatnya melakukan hal demikian ”Apabila seseorang dari
kalian hendak bersujud, hendaknya tidak melakukannya seperti duduknya unta. Tetapi
hendaknya meletakkan tangannya sebelum meletakkan kedua lututnya.” (HR Abu Daud dan
Nasa‟i). Beliau SAW bersabda, ”Sesungguhnya kedua tangan turut bersujud sebagaimana
sujudnya wajah. Apabila seseorang dari kalian meletakkan wajahnya diatas tanah, maka
hendaklah meletakkan juga kedua tangannya. Apabila mengangkat wajahnya maka
hendaknya mengangkat juga kedua tangannya.” (HR Ibnu Khuzaimah, Ahmad & Siraj).
Dalam bersujud Beliau meletakkan telapak tangannya, mengembangkannya , serta
mengarahkannya ke arah kiblat . Beliau meletakkan kedua tangannya sejajar dengan kedua
bahunya , dan terkadang sejajar dengan kedua telinganya. Dalam hadits riwayat Abu Daud
dan Ahmad disebutkan bahwa Nabi SAW menekan hidung dan dahinya ke tanah. Beliau
38 | Ust. Muhammad Yusuf
‫َاألع ْل ىي ىَك ًِب ىم ًده‬
‫ِب ى‬ ‫يسْب ىحا ىف ىَرً ى‬
Artinya : “Maha Suci Robb ku Yang
Maha Luhur dan aku memuji-Nya”50
8. Duduk Antara Dua Sujud Dengan Tuma‟ninah51
Setelah membaca tasbih

kemudian takbir ِ‫ أىللي ِأى ٍكبىػ ير‬dan bangun


melakukan duduk diantara dua sujud
seperti gambar disamping. Dan
membaca do`a dibawah ini :

َ‫ِن‬ َْ ً‫اجبيَػَْر‬
َْ ً ‫نَ ىك ْارفىػ ْع‬ َْ ًْ‫مح‬
ْ ‫ِنَ ىك‬ َْ ً ‫بَا ْغ ًف ْر‬
َ‫َلَ ىك ْار ى‬ ٍّ ‫ىر‬
ٍَّْ ‫َع‬
‫ِن‬ ‫ف ى‬ ‫ِنَ ىك ْاع ي‬ َْ ًً‫نَ ىك ىعاف‬ ْ
ً‫ِنَ ىك ْح ًد‬َْ ً ْ‫ىك ْاريزق‬
Artinya: Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, dan
cukupkanlah segala kekuranganku, dan angkatlah derajatku, dan
berilah rizki kepada ku, dan berilah aku petunjuk, dan berilah
kesehatan kepadaku, dan berilah ampunan kepadaku.52
9. Duduk Tasyahud Awal/Tahyat Awal53

berkata kepada orang yang sholatnya tidak benar ”Jika engkau bersujud maka lakukanlah
dengan menekan.”Dalam riwayat lain disebutkan ”Bila engkau bersujud, maka lakukanlah
dengan cara menekan wajah dan kedua tanganmu sampai seluruh ruas tulangmu kembali ke
tempatnya.” (HR Ibnu Khuzaimah.)
50
Bacaan ini banyak Beliau SAW baca pada saat ruku dan sujudnya sebagaimana yang
diperintahkan al-Qur‟an. (HR. Bukhari dan Muslim).
51
HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad.
52
HR. Abu Dawud, Turmudzi dan Ibnu Majah.
53
Membaca tasyahhud akhir serta duduk; Ada-pun tasyahhud akhir itu, maka
berdasarkan perkataan Ibnu Mas'ud ra. yang bunyinya: "Dahulu kami membaca di dalam
shalat sebelum diwajibkan membaca tasyahhud adalah: 'Kesejahteraan atas Allah,
kesejahteraan atas malaikat Jibril dan Mikail. 'Maka bersabdalah Rasulullah SAW.:
'Janganlah kamu membaca itu, karena sesungguhnya Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mulia itu sendiri adalah Maha Sejahtera, tetapi hendaklah kamu membaca: "Segala
penghormatan, shalawat dan kalimat yang baik bagi Allah. Semoga kesejahteraan, rahmat
dan berkah Allah dianugerahkan kepadamu wahai Nabi. Semoga kesejahteraan
dianugerahkan kepada kita dan hamba-hamba yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang hak melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 39
َ َ‫َالس ىًل يـ‬َّ ‫اتًَلًلَّ ًو‬
‫اتىَالطَّيٍّبى ي‬ ‫َالصلى ىو ي‬َّ ‫ات‬ ‫اتَاَلْ يَمَبىَىارىَك ي‬
ً ‫الت‬
َ‫َّحيَّ ي‬
َ‫َعلىْيػنىا‬ ً َّ‫كَأىيػُّهاَالنًَِّبَكر ْمحةيَالل‬
‫ًلَـ ى‬
‫ي‬ ‫الس‬
َّ َ , َ
‫و‬ ‫ت‬
‫ي‬ ‫ا‬
‫ى ىى ي‬‫ك‬‫ر‬
‫ى‬ ‫ػ‬‫ب‬‫َك‬ ‫و‬ ‫ىعلىْي ى ى ُّ ى ى ى‬
َ,‫َالَإًلىوىَإًَّالَاللََّوي‬
ََّ ‫َأى ْش ىه يدَأى ْف‬.‫ي‬ َ‫الًً ْ ى‬ َّ ‫ىَعبى ًادَاللَّ ًو‬
َ ‫َالص‬ ً ‫كعلى‬
‫ىى‬
َ‫ىَسَيٍّ ًَدَنىا‬
َ‫َعلى ى‬‫َص ٍّل ى‬ ‫َاللَّ يه َّم ى‬,‫َاهللي‬
َ ‫وؿ‬ ‫اَر يس ي‬ ‫َمى َّم ند ى‬
َ‫ىف ي‬ َّ ‫ىكأى ْش ىه يدَأ‬
‫اَمى َّم وَد‬
‫َسَيٍّ ًَدَنى ي‬ ً ‫يمى َّم ودَك ىعلى‬
َ‫ىَآؿ ى‬ ‫ى‬
Artinya: Segala kehormatan, keberkahan, kebahagian dan kebaikan
bagi Allah. Salam, rahmat dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu
wahai Nabi (Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk
kami seluruh hamba yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah
utusan Allah. Ya Allah! Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad.
10. Duduk Tasyahud Akhir/Tahyat Akhir54

dan rasulNya." (HR. An-Nasai, Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi dengan sanad shahih) Dan
sabda Rasulullah SAW.: "Apabila salah seorang di antara kamu duduk (tasyah-hud),
hendaklah dia mengucapkan: 'Segala penghormatan, shalawat dan kalimat-kalimat yang
baik bagi Allah'." (HR. Abu Daud, An- Nasai dan yang lainnya, hadits ini shahih dan
diriwayatkan pula dalam dalam "Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim") Adapun duduk
untuk tasyahhud itu termasuk rukun juga karena tasyahhud akhir itu termasuk rukun.
54
Membaca tasyahhud akhir serta duduk; Ada-pun tasyahhud akhir itu, maka
berdasarkan perkataan Ibnu Mas'ud ra.yang bunyinya: "Dahulu kami membaca di dalam
shalat sebelum diwajibkan membaca tasyahhud adalah: 'Kesejahteraan atas Allah,
kesejahteraan atas malaikat Jibril dan Mikail.' Maka bersabdalah Rasulullah SAW.:
Janganlah kamu membaca itu, karena sesungguhnya Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mulia itu sendiri adalah Maha Sejahtera, tetapi hendaklah kamu membaca: "Segala
penghormatan, shalawat dan kalimat yang baik bagi Allah. Semoga kesejahteraan, rahmat
dan berkah Allah dianugerahkan kepadamu wahai Nabi. Semoga kesejahteraan
dianugerahkan kepada kita dan hamba-hamba yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang hak melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba
dan rasulNya." (HR. An-Nasai, Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi dengan sanad shahih) Dan
sabda Rasulullah SAW.: "Apabila salah seorang di antara kamu duduk (tasyah-hud),
hendaklah dia mengucapkan: 'Segala penghormatan, shalawat dan kalimat-kalimat yang
baik bagi Allah'." (HR. Abu Daud, An-Nasai dan yang lainnya, hadits ini shahih dan
diriwayatkan pula dalam dalam "Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim") Adapun duduk
untuk tasyahhud itu termasuk rukun juga karena tasyahhud akhir itu termasuk rukun.
40 | Ust. Muhammad Yusuf
َ,‫اتَلًلًََّو‬
‫اتَالطَّيٍّبى ي‬ َ‫الصلى ىو ي‬
َّ َ‫ات‬ َ‫اتَاَلْ يَمَبىَىارىَك ي‬ ً
‫َالتَّحيَّ ي‬
َ,‫َِّب ىَكىر ْحةيَاللَّ ًو ىَكبػىىرىكاتيَوي‬
ُّ ً‫كَأىيػُّ ىهاَالن‬‫َعلىْي ى‬‫الس ىًل يـ ى‬
َّ
َ‫َأى ْش ىه يد‬.‫ي‬ َّ ‫َعلىْيػنىاَ ىك ىعلىىَ ًعبى ًادَاللَّ ًو‬
َ‫َالصالًً ْ ى‬ ‫الس ىًل يـ ى‬
َّ
َ.‫اهلل‬
‫اَر يس َْو يَؿَ َي‬
ََّ ‫َمى َّم ند‬‫ىف ي‬َّ ‫َ ىكأى ْش ىه يدَأ‬,‫َالَإًلىوىَإًَّالَاللََّوي‬
ََّ ‫أى ْف‬
Artinya: Segala kehormatan, keberkahan, kebahagian dan kebaikan
bagi Allah. Salam, rahmat dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu
wahai Nabi (Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk
kami seluruh hamba yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah
utusan Allah.
11. Membaca Shalawat Nabi55
‫اَم َّم و‬ ً ٍّ‫َسَي‬ ً ‫َك ىعلى‬,‫اَمى َّم وَد‬ ً ٍّ‫ىَسَي‬
َ‫َعلىى‬ ‫ت ى‬ ‫اَصلَّْي ى‬ ‫ى ى‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫ى‬ ََ,َ
‫د‬ ‫ى‬‫ي‬ َ
‫ن‬
‫ى‬ َ
‫د‬ َ
‫ى‬ ‫ىَآؿ‬ ‫ى‬ ‫ي‬ َ
‫ن‬
‫ى‬ َ
‫د‬ َ‫َعلى ى‬ ‫َص ٍّل ى‬ ‫اللَّ يه َّم ى‬
َ‫َ ىك ىعلىى‬,‫اَمى َّم وَد‬ ‫ىَسَيٍّ ًَدَنى ي‬
َ‫َعلى ى‬ ‫َكبىا ًرْؾ ى‬ َ‫َسَيٍّ ًَدَنىاَإًبْػىر ًاىَْي ىم ى‬ ً ‫َ ى‬,‫َسَيٍّ ًَدَنىاَإبػر ًاىَي ًَم‬
‫كعَلىىَآؿ ى‬ ْ ‫ى ْى‬
َ.‫َسَيٍّ ًَدَنىاإًبْػىر ًاىَْي ىَم‬ ًَ ‫ىَسَيٍّ ًَدَنىاََإًبَْػَىر‬
َ‫َ ىَك ىَعَلىىَ ًآؿ ى‬,‫اىَْي ىَم‬ َ‫َعلى ى‬ ‫ى ىى ى ى‬‫ت‬ ‫ك‬‫ار‬
ْ ‫اَب‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫ى‬ ,َ
‫د‬‫اَم َّم و‬
‫ى‬‫ي‬ ‫ى‬َ
‫ن‬ ً ٍّ‫َسَي‬
َ
‫د‬ َ‫ًآؿ ى‬
ً‫َمحَي هد ى‬
.‫َجمَْي هَد‬ ً ‫يَإًنَّ ى‬ َ‫حَاَلْ ىَعاَلى ًَم ْ ى‬
َْ ً
ْ‫ك ى‬
Artinya: Ya Allah! Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad.
Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan
keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta
para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada
Nabi Ibrahim dan keluarganya. Diseluruh alam semesta Engkaulah
yang Terpuji, dan Maha Mulia.
12. Salam56

55
Nabi SAW pernah mendengar seseorang mengucapkan do‟a dalam shalatnya tetapi
tanpa mengucapkan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi SAW, lalu Beliau SAW
bersabda kepadanya, “Orang ini tergesa-gesa”. Kemudian Beliau SAW memanggil orang itu
lalu bersabda kepadanya dan orang yang lainnya, “Bila seseorang shalat, hendaklah ia
memulainya dengan bacaan tahmid dan pujian kepada Allah „azza wa jalla. Kemudian
mengucapkan shalawat Nabi lalu memanjatkan do‟a yang diinginkannya.” (HR. Ahmad,
Abu Daud dan Hakim).
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 41
ًَ ‫َعلىْي يك ْم ىَكىر ْمحىةي‬
‫َاهللَ ىكبى ىارىكتيَةي‬ ‫ًل يـ ى‬
َ‫لس ى‬
َّ ‫َاى‬
Artinya: “Keselamatan dan rahmat Allah serta
keberkahan atas kalian”.
13. Tertib57
B.Dzikir dan Do’a
1. Bacaan Dzikir

)‫ََ ىكلًى‬3( .‫بَإًلىْي ًو‬‫َالى ُّيَالْ ىقيُّػ ْويـ ىَكأىتيػ ْو ي‬


ْ ‫َى ىو‬ ‫لَالَإًلىوىَإًَّال ي‬‫َالَّ ًذ ى‬.‫ىستىػ ْغ ًفيرَاهللىَالْ ىع ًظْي ىم‬
ْ‫أ‬
َ‫الس ىًلًـ‬
َّ ً‫اَربػَّنىاَب‬ ً ً‫َالس ىًلـَك‬
‫ن‬
‫ى‬
‫ي ى ى‬‫ػ‬‫ي‬
ٍّ‫ح‬ ‫ى‬‫ف‬ َ ‫ـ‬ ‫ًل‬
‫ى‬ ‫َالس‬
َّ ‫د‬
‫ي‬ ‫و‬ ‫ع‬
‫ي‬ ‫َك‬
ْ ‫يى ْ ى‬ ‫ك‬
‫ى‬ ‫ي‬‫ى‬‫ل‬ ‫إ‬‫َك‬ ‫ـ‬ ‫ًل‬‫ى‬ ‫َالس‬
َّ ‫ك‬‫ى‬ ‫ن‬
ْ ‫م‬ ‫ت َّ ي ى‬ ‫اللَّ يه َّمَأىنْ ى‬
58 ً ًْ ‫اَاجلى ىًل ًىل ىَك‬
.‫اْل ْكىراـ‬ ْ ‫تَيىا ىذ‬ ً‫َالس ىًل‬ ً ‫كاى ْد‬
‫اَكتىػ ىعالىْي ى‬‫ى‬‫ن‬
‫ى ى ى‬ ‫ػ‬
َّ‫ب‬‫َر‬ ‫ت‬‫ى‬ ‫ك‬
ْ‫ار‬ ‫ى‬‫ب‬ ‫ػ‬
‫ى‬‫ت‬ َ ‫ـ‬ َّ ‫ار‬
‫ى‬ ‫َد‬
‫ى‬ ‫ة‬
‫ى‬ َّ
‫ن‬ ‫ى‬‫اَاجل‬
ْ ‫ن‬
‫ى‬ ‫ل‬
ْ ‫خ‬ ‫ى‬
ََ َ َ .‫َالرحْي ًم‬ ً َّ ‫َالر ْمحى ًن‬ ً
َّ ‫َبً ْس ًم َاهلل‬.‫َالرجْي ًم‬ ً ً ً ً
َّ ‫ىع ْوذي َبًاهلل َم ىن َاشَّْيطىاف‬ ‫أي‬
ََ َ َ .َ َ َ .َ َ .
ََ َ َ َ َ .َ َ َ .
ًَ ‫َالرًحْي‬
ََََ.‫م‬ َّ ‫َالر ْمحى ًن‬ ً ‫َبًس ًم‬.‫ََ ًآمي‬.ََََ
َّ ‫َاهلل‬ ‫ْى‬ ْ
ًَ‫ َبً ْس ًم َاهلل‬.َ َ َ َ َ .َ َ َ َ .َ َ .
ًَ ‫َالرًحْي‬
َ.َ َ َ َ َ.َ َ َ َ.َ َ َ َ .‫م‬ َّ ‫الر ْمحى ًن‬
َّ
َ‫َالر ْمحى ًن‬ ً ‫ َبًس ًم‬.َ َ َ َ َ .َ َ َ َ 
َّ ‫َاهلل‬ ْ

56
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW.: "Pembuka shalat itu adalah bersuci,
pembatas antara perbuatan yang boleh dan tidaknya dilakukan waktu shalat adalah takbir,
dan pembebas dari keterikatan shalat adalah salam." (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan
lainnya, hadits shahih )
57
Melakukan rukun-rukun shalat secara ber-urutan; Oleh karena itu janganlah seseorang
membaca surat Al-Fatihah sebelum takbiratul ihram dan jangan-lah ia sujud sebelum ruku'.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW.: "Shalatlah kalian sebagaimana kalian
melihatku shalat." (HR. Al-Bukhari) Maka apabila seseorang menyalahi urutan rukun shalat
sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh Rasulullah SAW., seperti mendahulukan yang
semestinya diakhirkan atau sebaliknya, maka batallah shalatnya.
58
Dari Sahabat Tsauban ra. HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa‟I, Ibnu
Khudzaimah, Ad-Darimi dan Ibnu Majah.
42 | Ust. Muhammad Yusuf
ًَ ‫الرًحْي‬
ََ َ َ .َ َ .َ َ .َ َ َ َ .‫م‬ َّ
َ59.َََ.َََََ.
َ ‫َالرًحْي‬
ََََََََ.‫م‬ َّ ‫َالر ْمحىن‬
‫ي‬ َّ ‫َىو‬‫ي‬ ‫ى‬
ً
‫كإً ىْلي يكمَإًلىوه ََّكاح هد ََّالَإًلىوىَإًَّال ي‬ ْ ‫ى‬
ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 
ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 
ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 
60
.َََََ 
ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 
ََ َ َ َ.َ َ َ َ َ َ.َ َ َ 
ََ َََََََََََََ
ََ َ َ َ َ َ َ .َ َ َ َ َ َ َ 
ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 
َ َ.َ
ً‫اللَّه َّم نَالماَنًع َلًماَأى ْغطىيت َكىال َمع ًطي َل‬
‫اَاجلى ٍّد ًَمْن ى‬
َ‫ك‬ ْ ‫ت ىَكىال َيػىْنػ ىف يع َ ىذ‬ ‫غ‬
ْ ‫ػ‬‫ن‬
‫ى‬ ‫اَم‬‫م‬
‫ْ ى ى يْ ى ى ى ى‬ ‫ي ى ى ى‬
ً ‫ىع ًِنَعلى‬
َ 62.‫ك‬ ‫َعبى ىادتً ى‬
ً ‫ىَذ ْك ًرىؾَك يش ْك ًرىؾَكحس ًن‬
‫ي‬
ْ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ْ
ً ‫َاللَّه َّمَأ‬61.‫اجل َُّد‬
‫ي‬ ‫ْى‬
َ )‫ََ ىكلًى‬33(َ.‫َاهلل‬
ً ‫إً ىْلًيَربػَّنىاَأىنْتَمولىنىاَسبحا ىف‬
‫ى ى ْ يْ ى‬ ‫َّ ى‬
ْ ‫َد ًاء نماَقى ًاء نماَأىبى ند‬
َ )‫ََ ىكلًى‬33(َ.‫َالى ْم يدَلًلَّ ًو‬. ًً ً ً ً
‫يسْب ىحا ىفَاهللَالْ ىعظْي ًم ىَكِبى ْمده ى‬

59
Uqbah bin Amir ra. berkata: “Rasulullah SAW. memerintahkanku agar membaca
surat Al-Mu‟awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas) setiap selesai menunaikan sholat”.
(HR. Abu Dawud)
60
Rasulullah SAW. bersabda: “Barang siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai
menunaikan shalat fardhu (wajib), maka tidak ada yang menghalanginya masuk surge selain
kematian”. (HR. Ath-Thabrani)
61
Dari Al-Mughirah bin Syu‟bah HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Ibnu
Khudzaimah, Ad-Darimi, An-Nasa‟i.
62
Dari Mu‟az ra. bahwa Rasulullah SAW. pernah memberikan wasiat agar dia
mengucapkannya di setiap akhir sholat. (HR. Abu Dawud, An-Nasa‟i, Ahmad, dan A-Hakim)
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 43
ََ33(َ ‫َاهللي َأى ْكبىػير‬.‫َح واؿ ىَكنً ْع ىم وة‬ ‫َعلىىَ يك ٍّل و‬ ً ًً ْ
‫َحاؿ ىَكًج َ يك ٍّل ى‬ ‫ى‬ ‫ي ى‬ ‫الى ْم يد َللَّو ىَربٍّالْ ىعلىم ْ ى‬
َ )‫ىكلًى‬
َ‫َىال َإًلىوى َإًَّال َاهللي‬.‫ىصْي ىًل‬ ً ‫اَكسبحا ىف‬
ً ‫َاهلل َب ْكرنة ََّكأ‬ َّ ‫ر‬ ‫ػ‬‫ي‬ ً‫الم يد َلًلَّ ًو َ ىكث‬ ْ ‫َك‬
َّ ‫رب‬ ً‫أىهلل َأى ْكبػر َ ىك‬
‫ى‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ْ ‫ي‬ ‫ن‬ ْ ْ ‫ى‬ ‫ي ىي ن‬
َ‫َش ْي وء‬
‫َعلىىَ يك ٍّل ى‬ ‫ى‬ ‫َك‬ ‫ت‬ ‫ي‬ً‫َحييًيَكي‬
‫َالى ْم يد يْ ْ ى ْ ي ى ي ى ى‬
‫و‬ ْ ‫ك ىَكلىوي‬ ‫َلىويَالْ يم ْل ي‬.‫كَلىَوي‬ ‫َش ًريْ ى‬ ‫ىك ْح ىدهي ىَال ى‬
ًَ ‫اهللَالْ ىعلً ُّيَالْ ىع ًظْي‬
َ 63.‫م‬ ً ً‫َكىالَحوىؿَكىالَقيػ َّوةىَإًَّالَب‬.‫قى ًديػر‬
‫ْه ى ى ْ ى‬
Sebelum membaca doa dibawah ini alangkah baiknya di awali
dengan tahlil, dengan berlatihnya lidah kita membaca kalimat tersebut
mudah-mudahan Allah ringankan lidah kita membaca kalimat tersebut
ketika sakaratul maut.64 Tahlil bisa di lakukan dengan sendiri dan
boleh juga di kerjakan dengan bersama-sama yang di pimpin imam,
asalkan imam bisa melihat kondisi apakah ada orang yang sholat atau
tidaknya. Jika ada orang yang sedang sholat (sunat/wajib) sebaiknya
tahlil dilakukan dengan sendiri-sendiri, guna untuk menjaga
kekhusukan orang yang sedang sholat. Tahlil jumlahnya bisa 33x atau
100x lebih bagus juga kalau lebih, sedangkan bacaan tahlil:

َ ‫ىالإًلىوىَإًَّال‬
‫َاهللي‬
Artinya: “Tiada tuhan kecuali Allah”.
2. Bacaan Do‟a

)‫ََ ىكلًى‬3(.‫ىستىػ ْغ ًفيرَاهللىَالْ ىع ًظْي ًم‬


ْ‫أ‬
63
Dari Abu Hurairah ra. berkata: “ Rasulullah SAW. bersabda: „Barang siapa yang
bertasbih, bertahmid, dan bertkbir sebanyak 33x setelah melaksanakan shalat fardhu
sehingga berjumlah 99 kemudian menggenapkannya untuk yang keseratusnya dengan
ucapan “Laa ilaha illallahu wahdahula syariika lahu, lahul mulku walahul hamduyuhyii
wayumiitu wahuwa „alaa kullisyai‟in qadir”, maka kesalahannya akan di ampuni meskipun
sebanyak buih di lautan”. (HR. Bukhari, Muslim, Turmudzi dan An-Nasa‟I).
64
Dari Mu‟adz bin Jabal ra. Rasulullah SAW. bersabda: “Barang siapa di akhir
perkataannya Laa ilaha illallah, dia akan masuk surga”. (HR. Abu Dawud, Muslim, Al-
Hakim dan Al-Baihaqi).
44 | Ust. Muhammad Yusuf
‫بَ‬ ‫الى ْم يدَلًلَّ ًو ىَر ٍّ‬
‫َالرًحْي ًم‪ْ َ.‬‬ ‫َالر ْمحى ًن َّ‬ ‫َالرًجي ًم‪َ.‬بًس ًم ً‬
‫َاهلل َّ‬ ‫ً‬
‫ىع ْوذيَباهللَم ىنَاشَّْيطىاف َّ ْ ْ‬
‫أ ً ًً‬
‫ي‬
‫‪َ,‬ك ىعلىىَأىلًًوَ‬ ‫ي‬
‫ى‬ ‫ْ‬
‫ى ى يْ ى ى‬
‫َاألىنْبًياَإًكالْمرسلً‬ ‫ْ‬ ‫ؼ‬‫الس ىًلـَعلىىَأى ْشر ً‬
‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى ي‬ ‫َّ‬ ‫َك‬ ‫ة‬
‫ي‬ ‫ًل‬‫ى‬ ‫‪ََ.‬الص‬
‫َّ‬ ‫ي‬‫ى‬ ‫ْ‬
‫الْعلى ً‬
‫م‬ ‫ى‬
‫اَمن ىً‬ ‫ً ً ً‬ ‫ىَجعًي‪َ.‬اللَّه َّمَصلَعلىىَسيٍّ ًدنى ي و‬ ‫ك ً‬
‫ََجْي ًعَ‬ ‫َص ىًل نةَتيػْنجْيػنىاَِبى ْ‬ ‫اَمى َّمد ى‬ ‫ص ْحبًوَأ ْ ى ْ ى ي ى ٍّ ى ى‬ ‫ىى‬
‫اَم ْنَ‬ ‫اَِب ً‬ ‫ات‪َ,‬كتيطى ٍّهرنى ً‬ ‫َالاج ً‬ ‫ْ‬ ‫ع‬‫ً‬ ‫ي‬ ‫اَمن ىً‬
‫ََج‬ ‫اَِب ً‬ ‫ضىَلىنى ً‬ ‫ات‪َ,‬كتىػ ْق ً‬ ‫األىفى ً‬ ‫ْاأل ْىى ىو ًاؿ ىَك َْ‬
‫ى ي ى‬ ‫ى ْ ْ ى ى‬ ‫ى‬
‫ً‬ ‫اَعْن ىد ىؾَأ ْىعلىىَالدَّرج ً‬ ‫اَِب ً‬ ‫ىت‪َ,‬كتىػرفىػعنى ً‬ ‫َالسيٍّأ ً‬ ‫ىً‬
‫صىَ‬ ‫‪َ,‬كتيػبىػلٍّغينىاَِبىاَأىقْ ى‬ ‫ى‬ ‫ات‬ ‫ىى‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ‫ىْ‬ ‫َّ‬ ‫ع‬
‫ً‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫َج‬
‫َعلىىَ يك ٍّلَ‬ ‫ات‪َ,‬إًنَّ ى‬ ‫اتَكبػع ىدَالْ َمم ً‬ ‫ً‬ ‫ََجْي ًع ْ ً ً‬ ‫‪َ,‬من ىً‬ ‫ً ً‬
‫ك ى‬ ‫َاْلىْيػىراتَجَا ْلىيى ى ى ْ ى ى‬ ‫الْغىايىات ْ‬
‫اط نًل ىَك ْاريزقْػنىاَ‬‫اطلَب ً‬ ‫ال َّقَح ًّقاَكارزقْػنىاَالتٍّباعةَكأى ًرنىالْب ً‬ ‫ْ‬ ‫ن‬
‫ى‬‫ً‬
‫ر‬ ‫ى‬
‫أ‬ ‫َ‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ه‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫‪َ.‬ال‬ ‫ر‬ ‫ػ‬‫ي‬ ‫ىشي وءَقى ً‬
‫د‬
‫ى ى ى ىى‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ‫ى ى ىْ‬ ‫ْ ْه ي‬
‫َاجلى ىس ًد ىَكًزيى ىاد نة ًَجَ‬ ‫َس ىًل ىمةن ًَجَالدٍّيْ ًن ىَك ىعافًيىةن ًَج ْ‬ ‫ك ى‬ ‫اجتًنىابىة‪َ .‬اللَّ يه َّمَإًنَّانى ْسأىلي ى‬
‫‪65‬‬
‫ْ‬
‫تَ‬ ‫كَتىػوبةنَالنَّسوىاَكتىػوبةنَقىػبلَالْمو ً‬ ‫ى‬ ‫ي‬‫ل‬‫ى‬
‫أ‬ ‫س‬ ‫ن‬
‫ى‬ ‫ا‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ً‬
‫إ‬‫َ‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ه‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫‪َ,‬ال‬ ‫ؽ‬ ‫َالرْزً‬
‫ٍّ‬ ‫َج‬ ‫ً‬ ‫ة‬
‫ن‬ ‫ك‬
‫ى‬ ‫ر‬ ‫ػ‬‫ب‬ ‫َك‬ ‫ً‬
‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫الْ َعً‬
‫ْى يْ ى ى ْى ْ ى ى ْ‬ ‫ْ‬ ‫ي‬ ‫ى ىى‬
‫اتَ‬ ‫اَحَس ىكر ً‬ ‫ً‬ ‫ن‬
‫ى‬ ‫ػ‬‫ي‬ ‫ل‬
‫ى‬ ‫َع‬ ‫ف‬‫ْ‬ ‫و‬
‫ٍّ‬ ‫َى‬ ‫م‬‫َّ‬ ‫ه‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫‪َ,‬ال‬ ‫ت‬‫تَكم ْغ ًفرةنَبػع ىدَالْمو ً‬ ‫َعْن ىدَالْمو ً‬ ‫كر ْمحةن ً‬
‫ْ ى ى‬ ‫ْ‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ‫ى ْ ىى ى ى ى ْ‬ ‫ْ‬ ‫ىى ى‬
‫ك ًَم ىنَا ْْلى ٍّمَ‬ ‫ىع ْوذيبً ى‬ ‫ن‬ ‫ٍّ‬ ‫ً‬
‫َال ىساب‪ .‬ي ْ ي‬
‫أ‬‫َ‬ ‫إ‬ ‫َ‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ه‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫َ‬ ‫ً ‪66‬‬ ‫تَكََّّنا نة ًَمنَالنَّ ًرَكالْع ْف َوَ ًعْن ىد ًْ‬
‫الْ ىم ْو ى ى ى ى ى ى‬
‫ً‬
‫نب ىَكالْبي ْخ ًلَ‬ ‫ك ًَم ىن ْ‬
‫َاجليْ ً‬ ‫ىع ْوذيبً ى‬ ‫‪َ,‬كأ ي‬ ‫ل‬‫ً‬
‫ى ى ى ى ى‬‫س‬ ‫ك‬
‫ى‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬
‫َك‬ ‫ً‬
‫ز‬ ‫ج‬‫ْ‬ ‫ع‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫كً‬
‫َم‬ ‫ى‬ ‫ً‬
‫ب‬ ‫ي‬‫ذ‬ ‫و‬‫ىك ْىى ى ْ‬
‫ىع‬
‫ي‬ ‫أ‬
‫‪َ,‬ك‬ ‫الزً‬
‫ف‬
‫َم ْنَفًْتػنى ًة ُّ‬
‫َالدنْػيىاَ‬ ‫ك ًَ‬ ‫ىع ْوذيبً ى‬ ‫َالر ىج ًاؿ ىَكأ ي‬ ‫ك ًَم ْنَ ىغلىبى ًةَالدَّيْ ًن ىَكقىػ ْه ًر ٍّ‬ ‫ىع ْوذيبً ى‬ ‫‪َ,‬كأ ي‬‫الىىراـ ى‬
‫كْ ً‬
‫ى‬
‫َع ىذ ً‬
‫ابَ‬ ‫ك ًَمنَالْ يك ْف ًرَكالْ ىف ْق ًرَكأىعوذيبً ى ً‬ ‫ىعوذيبً‬ ‫َّج ًاؿَكالْمم ً‬ ‫كالْم ً‬
‫كَم ْن ى‬ ‫ى ْي‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ‫أ‬
‫َك‬
‫ى ىى ى ْ‬ ‫ة‬ ‫َّ‬ ‫َالد‬ ‫ح‬ ‫ً‬ ‫ي‬ ‫س‬
‫ى ى ْ‬

‫‪65‬‬
‫‪Dari Umar bin Khathab berkata bahwa Rasulullah SAW. sholat malam sering‬‬
‫‪membaca“Ya Allah Tunjukilah kepada kami kebenaran dan berikan kami jalan untuk‬‬
‫‪mengikutinya, dan tunjukilah kepada kami kebathilan dan berikan kami jalan untuk‬‬
‫)‪menjauhinya”. (Bukhari dan Muslim‬‬
‫‪66‬‬
‫‪“Ya Allah sesungguhnya kami memohon kepada Engkau akan keselamatan Agama‬‬
‫‪dan sehat badan dan tambahnya ilmu pengetahuan dan keberkahan dalam rizki, Ya Allah‬‬
‫‪sesungguhnya kami memohon kepada Engkau taubat nasuha dan taubat sebelum mati dan‬‬
‫‪rahmat ketika mati dan ampunan sesudah mati, Ya Allah sesungguhnya kami memohon‬‬
‫‪kepada Engkau mudahkan bagi kami waktu menghadapi mati dan selamatkan dari siksa‬‬
‫‪neraka dan ampunan ketika di hisab” (HR. At-Thabrani).‬‬
‫”‪Pegangan Santri Masa Kini “Materi I‬‬ ‫‪| 45‬‬
ً ‫َكأىعوذيبًك ًَمنَأىََّنيات ًَح‬,‫ابَجحنَّم‬
ً ‫ك ًَمن ى‬ً ‫اْلىًْربَكأ ي‬
‫َسبًْيل ى‬
َ‫ك‬ ‫َع ىذ ى ى ى ى ي ْ ى ْ ى ْ ى‬ ْ ‫ىع ْوذيب ى‬ ‫ْ ى‬
67
.‫يم ْدبً ًريْ ىن‬
ََ 68.َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ.69َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ 70.َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ.َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ 71.َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ 72.َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 73.

67
Dari Zaid bin Arqam ra., Anas bin Malik ra. dan Abu Sa‟id Al-Khudri ra. Rasulullah
SAW. mengajari bacaan: “Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari bingung
dan sedih, dan aku berlindung kepada-Mu dari lemah dan malas, dan aku berlindung
kepada-Mu dari pengecut dan kikir dan kejelekan dimasa tua, dan aku berlindung kepada-
Mu dari lilitan hutang dan kejahatan manusia, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah
dunia dan al-Masih dajjal dan mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan
kekafiran, dan aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, dan aku berlindung kepada-Mu
dari azab api neraka jahannam, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati yang tidak dalam
agama-Mu”. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan An-Nasa‟I).
68
"Ya Tuhan Kami, tuangkanlah kesabaran atas diri Kami, dan kokohkanlah pendirian
Kami dan tolonglah Kami terhadap orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 250).
69
"Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati Kami condong kepada kesesatan
sesudah Engkau beri petunjuk kepada Kami, dan karuniakanlah kepada Kami rahmat dari
sisi Engkau; karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)". (QS. Al-Imran: 8).
70
“Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami telah beriman, Maka ampunilah segala dosa
Kami dan peliharalah Kami dari siksa neraka," (QS. Al-Imran: 16).
71
“ Ya Tuhan Kami, ampunilah bagi Kami dosa-dosa Kami dan hapuskanlah dari Kami
kesalahan-kesalahan Kami, dan wafatkanlah Kami beserta orang-orang yang banyak
berbakti, Ya Tuhan Kami, berilah Kami apa yang telah Engkau janjikan kepada Kami
dengan perantaraan Rasul-rasul Engkau. dan janganlah Engkau hinakan Kami di hari
kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji." (QS. Al-Imran: 193-194).
72
“Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri Kami sendiri, dan jika Engkau tidak
mengampuni Kami dan memberi rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami Termasuk
orang-orang yang merugi”. (QS. Al-A‟raf: 23).
73
“Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-
orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". (QS. Ibrahim: 41).
46 | Ust. Muhammad Yusuf
ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 74.َ َ 

ََ.َََ.َ َ ََ75.َََََ

َ77.َ َ َ َ َ َ َ 76.َ َ.َ َ 

ََ َ َ 78.َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ 79.َ َ َ َ َ .َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ 80.َ َ َ َ 

َ81.ََََََََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ 82.َ َ َ َ َ 

74
"Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula)
aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang
menolong”. (QS. Al-Isra: 80).
75
"Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang Lurus dalam urusan Kami (ini)." (QS. Al-Kahfi:
10).
76
"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku,
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku”. (QS. Thaha:
25-28).
77
"Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah
waris yang paling Baik”. (QS. Al-Anbiya: 89).
78
"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya
Engkau Maha Pendengar doa". (QS. Al-Imran: 38).
79
"Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. dan aku
berlindung (pula) kepada Engkau Ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." (QS. Al-
Mu‟minun: 97).
80
"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal
saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan
hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS. Al-Naml: 19).
81
"Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman
lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami
terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha
Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hasyr: 10).
82
"Ya Tuhan Kami turunkanlah kiranya kepada Kami suatu hidangan dari langit (yang
hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi Kami Yaitu orang-orang yang bersama Kami
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 47
ََ َ.َ َ َ َ َ َ 83.َ َ 

ََ َ َ 84.َ َ َ َ َ .َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ 85.َ َ َ َ َ َ 

َ‫َك ىس ىًل هـ‬.‫ف‬‫ى‬ ‫و‬‫ف‬‫ي‬ ً ‫ب َالْعًَّزةً َع َّماَي‬


‫ص‬ ٍّ ‫َر‬ ‫ف‬‫ى‬ ‫ا‬‫ح‬ ‫ب‬ ‫س‬
‫ى ْ ى‬ ‫ى‬ ‫ي ى ى‬ ْ َ 86.َ َ َ َ 

َ 87.‫ي‬ ٍّ ‫الى ْم يدَلًلَّ ًو ىَر‬


َ‫بَالْ ىعلى ًم ْ ى‬ ْ ‫ي ىَك‬ ً
‫ىعلىىَالْ يم ْر ىسل ْ ى‬
َ

َ.‫َالرًحْي ًم‬
َّ ‫َالر ْمحى ًن‬ ً ‫ َبًس ًم‬.‫َالرًجي ًم‬
َّ ‫َاهلل‬ َّ ً ‫اهلل ًَمن َالشَّيطى‬
‫اف‬ ً ً‫==الفاحتو==(أىعوذي َب‬
ْ ْ ْ ‫ى‬ ْ‫ي‬
َ )‫ي‬ ً ٍّ‫الضل‬.................. ً ٍّ ‫الم يدَلًلَّ ًوَر‬
‫َآم ْ ى‬.‫ي‬
‫َّ ْ ى‬ ‫ي‬‫بَالْ ىعلىم ْ ى‬‫ى‬ ْ‫ى‬
َ

َ‫َد ْع ىو ياى ْم‬. ً ً َّ ‫اَجميب‬ ً‫َآميَي ي‬ ً ‫َآميَياَرًحيم‬ ً ‫َآميَياَر ْمحن‬ ً ‫ًآميَياَاهلل‬


‫ي ى‬ ‫َالسآءل ْ ى‬ ‫ي‬ ْ ‫ى‬ ‫ى‬ ْ ْ
‫ى ي‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ْ ‫ى ي‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ْ ‫ْى ى ي‬
َ‫َالى ْم يد َلًلَّ ًو‬
ْ ‫َد ْع ىو ياى ْم َأ ًىف‬ ‫ر‬ ً ‫َك‬.‫ك َاللَّه َّم َكىًحتيَّتيحم َفًيػهاَس ىًلـ‬
‫آخ‬
‫ي ى ي ْ ْى ى ي ى ي ى‬ ‫ى‬ ‫ن‬
‫ى‬ ‫ا‬‫ح‬ ‫ب‬ ‫اَس‬
‫ْ ى يْ ى‬ ‫ه‬‫ػ‬‫ي‬ً‫ف‬
َ .‫ي‬ ً ٍّ ‫ر‬
‫بَالْ ىعلىم ْ ى‬ ‫ى‬
َ

dan yang datang sesudah Kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah
Kami, dan Engkaulah pemberi rezki yang paling Utama". (QS. Al-Maidah: 114).
83
"Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami;
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. At-Tahrim: 8).
84
"Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan
orang-orang yang saleh dan Jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang
datang) kemudian dan Jadikanlah aku Termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang
penuh kenikmatan”. (QS. Asy-Syu‟araa: 83-85).
85
"Ya Tuhan Kami, jauhkan azab Jahannam dari Kami, Sesungguhnya azabnya itu
adalah kebinasaan yang kekal". (QS. Al-Furqan: 65).
86
"Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah Kami dari siksa neraka". (QS. Al-Baqarah: 201).
87
“Maha suci Engkau wahai Tuhan kami dan semoga keselamatan bagi kaum muslim
dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam”. (QS. Yunus: 10).
48 | Ust. Muhammad Yusuf
Waktu yang paling baik untuk berdo’a: Antara azan dan
iqamat, menjelang waktu shalat dan sesudahnya, waktu sepertiga
malam yang terakhir, sepanjang hari jum'at, antara khutbah pertama
dan kedua, antara dzuhur dan „ashar, serta „ashar dan maghrib, pada
bulan ramdhan, ketika khatam membaca al-qur'an, ketika turun hujan,
ketika melakukan tawaf, ketika menghadapi musuh dimedan perang,
dalam berdo‟a sebaiknya di ulang 3 (tiga) kali, ketika bertemu musuh
di jalan Allah, ketika turun hujan, ketika melihat ka‟bah, pada hari
„arafah, sesudah sholat malam, ketika puasa dan ketika
sakit/dianiaya/darurat.
Tata cara berdo’a: Menjauhkan segala larangan Allah, suci
dari hadats dan najis, menghadap kiblat, sebelum berdo‟a membaca
istighfar, memuji Allah, bershalawat, dilakukan dengan khusu‟ dan
tawadhdhu‟, mengangkat kedua belah tangan, yakin do‟a di ijabah
Allah SWT., selesai berdo‟a mengusapkan kedua telapak tangan ke
wajah.
Sebab-sebab tertolaknya do’a: Selalau mendurhakai Allah,
selalu melakukan perbuatan dosa, memakan makanan yang haram,
memutuskan tali persaudaraan, suka bermusuh-musuhan, durhaka
kepada orang tua dan guru, tidak khusu‟ dan tidak tawadhdhu‟ ketika
berdo‟a, serta tidak yakin do‟anya di kabulkan Allah SWT.

Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 49


BAB V
SHOLAT JENAZAH
1. Niat
Jenazah terbagi atas empat macam, yaitu: jenazah laki-laki
dewasa, jenazah laki-laki anak-anak, jenazah wanita dewasa dan jenazah
wanita anak-anak. Untuk mempermudah santri menghapal lafadz niat,
lihat keterangan dibawah untuk mengisi tanda kurung dalam lafadz niat
dibawah ini.

‫َلًَلًََّوَتىَػ ىَع ى‬..)2(..‫ضَاَلْ ًَك ىَف َايىًَة‬


َ‫اىل‬ َ‫َاىَْرَبى ىَعََتى َْكًَىرب و‬..)1(..‫صَلٍّىَ ىعلىى‬
َ‫اتَفىَػَْر ى‬ َ‫َاي ى‬
Ushalli „alaa..(1)..arba‟a takbiraatin fardhal kifaayati..(2)..lillaahi
ta‟aalaa
Artinya:“Sengaja aku sholat atas..(1)..empat takbir fardhu
kifayah..(2)..karena Allah yang Maha Mulia”
Keterangan (1)
ً ٍّ‫َى ىَذااَلْ َمَي‬
َ‫ت‬
a. untuk mayat laki-laki dewasa:
‫ى ى‬ dibaca ”haadzal mayyiti”
artinya mayat laki-laki dewasa
b. untuk mayat perempuan dewasa: َ‫ىى ًذ ًه َالْ ىمْيتى ًة‬ dibaca ”haadzihil
maytati” artinya mayat perempuan dewasa
c. untuk mayat laki-laki anak-anak dibaca: َ‫ت َالطٍّْفلً ْي‬
ًَ ٍّ‫ىَى ىَذااَلْ ىَمَي‬ dibaca
”haadzal mayyitit thiflii” artinya mayat laki-laki dewasa
d. untuk mayat perempuan anak-anak dibaca: َ‫ىى ًذ ًه َالْ ىمْيتىًَة َالطٍّْفلى ًة‬ dibaca
”haadzal maytatit thiflah” artinya mayat perempuan anak-anak
Keterangan (2)
a. untuk imam: ‫ إًماما‬dibaca “imaaman” artinya sebagai imam
‫ىن‬
b. untuk ma‟mum: ‫ىمأْ يم ْونما‬ dibaca “ma‟muuman” artinya sebagai
ma‟mum

50 | Ust. Muhammad Yusuf


Contoh: Jika mayat tersebut perempuan dewasa dan kita sebagai
ma’mum, maka bacaannya:

‫ضَاَلْ ًَك ىَف َايىًَةِ ىمأ يٍم ٍونماََلًَلًََّوَتىَػ ىَع ى‬


َ‫اىل‬ َ‫صَلٍّىَ ىعلىىَ ىى ًذ ًهِال ىٍم ٍيتى ًِةَِاىَْرَبى ىَعََتى َْكًَىرب و‬
َ‫اتَفىَػَْر ى‬ َ‫َاي ى‬
Ushalli „alaa haadzihil maytati arba‟a takbiraatin fardhal kifaayati
ma’muuman lillaahi ta‟aalaa
Artinya:“Sengaja aku sholat atas mayat perempuan dewasa empat
takbir fardhu kifayah sebagai ma‟mum karena Allah yang Maha
Mulia”
2. Takbir
a. Takbir Pertama

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َََ

1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha


Penyayang. 2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. 3. Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang. 4. Yang menguasai di hari
Pembalasan. 5. Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya
kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. 6. Tunjukilah Kami
jalan yang lurus, 7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri
nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
b. Takbir Kedua

َّ ‫اَم َّم و‬ ً ٍّ‫َسَي‬ ً ‫اَم َّم و‬ ً ٍّ‫ىَسَي‬


َ‫َعلىى‬ ‫ت‬
‫ى ىْ ى ى‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫اَص‬‫م‬ ‫ك‬
‫ى‬ ََ,َ
‫د‬ ‫ى‬‫ي‬ َ
‫ن‬
‫ى‬ َ
‫د‬ َ
‫ى‬ ‫ىَآؿ‬ ‫ى‬‫ل‬ ‫ع‬
‫َعلى ىَ ى ى ى‬
‫ك‬ َ , َ
‫د‬ ‫ي‬ َ
‫ن‬
‫ى‬ َ
‫د‬ ‫َص ٍّل ى‬‫اللَّ يه َّم ى‬
َ‫َ ىك ىعلىى‬,‫اَمى َّم وَد‬ ‫ىَسَيٍّ ًَدَنى ي‬
َ‫َعلى ى‬ ‫َكبىا ًرْؾ ى‬ َ‫َسَيٍّ ًَدَنىاَإًبْػىر ًاىَْي ىم ى‬
‫ى‬
ً َ‫كعَلىى‬
‫آؿ‬ ‫ى‬ َ ,َ
‫م‬ً َ
‫ي‬
ْ
ً ‫َسَيٍّ ًَدَنىاَإبػر‬
‫اى‬‫ى ْى‬
َ.‫َسَيٍّ ًَدَنىاإًبْػىر ًاىَْي ىَم‬ ًَ ‫ىَسَيٍّ ًَدَنىاََإًبَْػَىر‬
َ‫َ ىَك ىَعَلىىَ ًآؿ ى‬,‫اىَْي ىَم‬ َ‫َعلى ى‬ ‫ت ى‬
‫و‬ ً َ ‫ًآؿ‬
‫ ىك ىماَبى ىارْك ى‬,‫َسَيٍّ َدَنىاَ يمى َّم َد‬
‫ى‬
ً‫َمحَي هد ى‬
ً‫ك ى‬ ً ً ‫حَاَلْ َعاَلى‬
.‫َجمَْي هَد‬ ْ ‫ى‬ َّ
‫ن‬ ‫إ‬َ َ
‫ي‬
‫ى‬ ْ َ
‫م‬ ‫ً َْ ى‬
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 51
Artinya: “Ya Allah! Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad.
Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan
keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta
para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada
Nabi Ibrahim dan keluarganya. Diseluruh alam semesta Engkaulah
yang Terpuji, dan Maha Mulia”.
Keterangan:
Boleh dibaca pendek seperti:
.‫َمى َّم وَد‬ ً ‫َك ىعلى‬,‫ىَمى َّم وَد‬
‫ىَآؿ ي‬ ‫َعلى ي ى‬ ‫اللَّ يه َّم ى‬
‫َص ٍّل ى‬
Artinya “Ya Allah! Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad.
Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan
keluarganya”.
c. Takbir Ketiga
1) Kalau Jenazahnya Dewasa

َ‫َكأى ْك ًرْـ‬، )‫ا‬ ‫(ى‬ َ َ


‫و‬ ‫ن‬
ْ ‫َع‬ ‫ف‬ ‫اع‬
ْ ‫ك‬ َ ,)‫ا‬ ‫(ى‬ َ ً ً‫َكعاف‬,)‫َكار ىمح َوَ(ىا‬,)‫اىللَّه َّمَا ْغ ًفرَلىَوَ(ىا‬
َ
‫و‬
‫ى‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ْ ي ى ى ْ ْي ى ى ى‬ ‫ي‬
ًَ ‫َكنػىق‬،
َ‫ٍّو‬ ً ً ً ً )‫َكك ٍّسعَم ْدخلىَوَ(ىا‬،)‫نػيزلىَوَ(ىا‬
‫َبالْ ىماء ىَكالثَّػ ْل ًج ىَكالْبىػىرد ى‬,)‫(ىا‬ ‫َكا ْغس ْلويَ ى‬، ‫ي ي ى ىى ْ ى ى ي ى ى‬
َ‫َ ىد نارا‬,)‫(ىا‬ َ َ
‫و‬ ‫ل‬
ْ ً ‫َكأىب‬،‫س‬
‫د‬ ً ‫ى‬‫ن‬ َّ
‫َالد‬ ‫ن‬ ً َ‫ض‬
‫م‬ َ ‫ي‬ ‫ػ‬‫ب‬‫ى‬‫أل‬ ‫ا‬
ْ َ َ
‫ب‬ ‫َّو‬
‫ػ‬‫ث‬ ‫ال‬َ ‫ى‬‫ق‬ َّ ‫ػ‬‫ن‬ َ
‫ػ‬‫ي‬ َ‫ا‬‫م‬ ‫ك‬
‫ى‬ ََ,‫ا‬ ‫اي‬‫ط‬
‫ى‬ ‫َاْل‬
ْ ‫ن‬ ً َ)‫(ىا‬
‫م‬
‫ىْ ي ى‬ ‫ْ ي ْى ي ى‬ ‫ى‬‫ى ى ي‬ ‫ى‬ ‫ى ى‬
َ‫اَم ْن ىَزْكًج ًَو‬
ً ‫َكزكجاَخيػر‬،)‫اَمنَأىىلًًَوَ(ىا‬
ْ‫َخْيػنر ْ ْ ى ى ى ْ ن ى ن‬
ً
‫َكأ ْىىًلن ى‬، ‫ى‬ )‫ا‬ ‫(ى‬
‫ى‬ َ ً‫َدا ًر‬
َ
‫ه‬ ‫ى‬ ‫ن‬
ْ
ً ‫خيػر‬
‫اَم‬ ‫ىْن‬
.‫ابَالنَّا ًَر‬ ً ‫َفًْتػنىةىَالْ ىق ًَْربَك ىع ىذ‬,)‫َ(ىا‬ ً ً‫َكق‬،
‫(ىا) ىَ ى‬
‫و‬ ‫ى‬
‫ى‬
Allahummagh firlahuu (haa), warhamhuu (haa), wa „aafihii (haa),
wa‟fu „anhuu (haa), wa akrim nuuzulahuu (haa), wawassi‟ mad
khalahuu (haa), waghsilhuu (haa), bilmaa i, watstsalzii, wal baraadii,
wanaqqihii (haa) minal khathaayaa, kamaa yunaqqats tsaubul
abyadhu minad danas, wa abdilhuu (haa), daaran khairan min daarihii
(haa), wa ahlan khairan min ahlihii (haa), wazauzan khairan min
zaujihii (haa), wa qihii (haa), fitnatal qabri wa „adzaa binnaar.
Artinya: “Ya Alla, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan
maafkanlah dia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat
masuknya. Mandikanlah dia dengan air salju dan embun,
bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju
yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik

52 | Ust. Muhammad Yusuf


dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Dan peliharalah ia
(lindungilah) dari adzab kubur dan adzab neraka”.
Keterangan:
Boleh dibaca pendek seperti:
َ‫َكأى َْك ًرْـ‬،)‫ا‬‫(ى‬ َ َ
‫و‬ ‫ن‬
ْ ‫َع‬ ‫ف‬ ‫اع‬
ْ ‫ك‬ َ ,)‫ا‬‫(ى‬ َ ً ً‫َكعاف‬,)‫َكار ىمح َوَ(ىا‬,)‫اىللَّه َّمَا ْغ ًفرَلىَوَ(ىا‬
َ
‫و‬
‫ى‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ْ ي ى ى ْ ْي ى ى ى‬ ‫ي‬
.)‫(ىا‬
‫َم ْد ىخلىَويَ ى‬
‫َكىك ٍّس ْع ى‬،
‫(ىا) ى‬
‫نػييزلىَويَ ى‬
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkanlah
dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah
tempat masuknya.
Lafadz “HU” )‫و‬
َ ‫(ى‬
‫ ي‬untuk mayat laki-laki dan lafadz “HA” )‫(ىا‬
‫ ى‬untuk
ْ
mayat perempuan.
2) Kalau Jenazahnya Anak-Anak
َ‫َم ىوا ًزيْػنىػ يه ىما‬ ًً‫َاىللَّه َّمَثػىقٍّلَب‬.‫اَجمابا‬
‫و‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫ػ‬‫ي‬ ً ‫َكش‬،‫اىللَّه َّمَاجع ْلوَفىػرطناَكذيخراَلًوالً ىدي ًو‬
‫ف‬
‫ي ْ ى ي ى ى ْن ى ْ ى ى ْ ن ن ي ْ ى‬‫ى‬
َ‫َكقً ًو‬،
‫ى ى ى‬‫م‬ ‫ي‬
ْ
ً ‫َكاجع ْلو ًَحََ ىك ىفالىًةَإًبػر‬،‫ىلًْقوَبًصالً ًحَالْمؤًمنًي‬
‫اى‬ ْ ْ ‫ي‬ ‫ى‬ ْ ‫ى‬ ‫ى‬ ْ ْ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ْ ‫أ‬
‫َك‬،‫ا‬
‫ْى ى‬ ‫ُه‬
‫ى‬‫ي‬ ‫ر‬‫و‬‫يج‬
‫ي‬ ‫أ‬َ ًً‫كأ ْىع ًظمَب‬
‫و‬ ْ ‫ى‬
َ،‫اَم ْنَأ ْىىلً ًو‬ ً ‫َكأىىًلنَخيػر‬،‫اَمنَدا ًرًه‬
‫اَخْيػنر ْ ى ى ْ ى ْ ن‬
ً
‫َد نار ى‬
ً ‫َاجل ًحي ًم‬
‫َكأىبْدلْوي ى‬،
‫اب ْى ْ ى‬ ‫َع ىذ ى‬
‫كى‬ ‫بًىر ْمحىتً ى‬
.‫اف‬ً ‫اطنىاَكمنَسبػ ىقنىاَبًاْ ًْلْيى‬ ً ‫َكأىفْػر‬،‫اىللَّه َّمَا ْغ ًفرَألىسًلىفًنىا‬
‫ى ى ى ى ْ ىى‬ ْ ْ ‫ي‬
Artinya: “Ya Allah! Jadikanlah kematian anak ini sebagai pahala
pendahulu dan simpanan bagi kedua orang tuanya dan pemberi
syafaat yang dikabulkan doa-nya. Ya Allah! Dengan musibah ini, be-
ratkanlah timbangan perbuatan mereka dan berilah pahala yang
agung. Anak ini kumpulkan dengan orang-orang yang shalih dan
jadikanlah dia dipelihara oleh Nabi Ibrahim. Peliharalah dia dengan
rahmatMu dari siksaan Neraka Jahim. Berilah rumah yang lebih baik
dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (di Surga) yang lebih baik
dari pada keluarganya (di dunia). Ya Allah, ampunilah pendahulu-
pendahulu kami, anak-anak kami, dan orang-orang yang mendahului
kami dalam keimanan”88

88
Lihat Al-Mughni, karya Ibnu Qudamah 3/416 dan Ad-Durusul Muhimmah li
„Aammatil Ummah, oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz, halaman 15.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 53
Keterangan:
Boleh dibaca pendek seperti:

‫َك ىش ًفْيػ نع ي‬،


.‫اَجمىابنا‬ ‫و‬ً ‫اىللَّه َّمَاجع ْلوَفىػرطناَكذيخراَلًوالً ىدي‬
‫ي ْ ى ي ى ى ْن ى ْ ى‬
Artinya “Ya Allah! Jadikanlah kematian anak ini sebagai pahala
pendahulu dan simpanan bagi kedua orang tuanya dan pemberi
syafaat yang dikabulkan doa-nya”.
d. Keempat

َ‫ََىكًًَْل‬,)‫(ىا‬ ‫اَكَلىَويَ ى‬ َ‫َىَكا َْغ ًَفَْرَلىَنى ى‬,)‫(ىا‬ ً


‫ََىكىَالَتىَػ َْفَتنََّاَبَػى َْع ىَدَهيَ ى‬,)‫(ىا‬ ‫َحت ًَرَ َْمَنىاََاى َْجَىرَهيَ ى‬ َْ‫الَلَّ يَه ََّمَىَال ى‬
َ‫ًلََلٍَّلَّ ًَذَيْ ىَنََاىىَمنيَػَْو ى‬
َ‫اَربَػََّنىا‬ ََّ ‫َ ًَغ‬,‫حَقيَػَليَْوَبًَنىا‬
َْ ًَ‫ََ ىَع َْل‬
َْ‫ََىكىَال ى‬,‫اف‬ ًَْ ً‫اَنًَنىاَاَلَّ ًَذَيو ىَنَ ىَسبىَػ يَق َْوَنىاََب‬
ًَ ‫اْلَْيى‬ َ ‫َْخَىو‬
َ‫َاًَنَّ ى‬
‫كَىَريَؤفيَػََّرًَحَْي هَم‬
Allahumma laa tahrimnaa ajrahuu (haa), walaa taftinnaa ba‟dahuu
(haa), waghfirlanaa walahuu (haa), wali ikhwaa ninal ladziina
sabaquunaa bil iimaan, walaa taj‟al fii quluu binaa, ghillal lilladziina
aamanuu, rabbanaa innaka rauufur rahiim.
Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai
kepada kami, dan janganlah Engkau memberi kami fitnah
sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia, dan bagi saudara-
saudara kami yang mendahului kami dengan iman, dan janganlah
Engkau menjadikan gelisah dalam hati kami dan bagi orang-orang
yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Keterangan:
Boleh dibaca pendek seperti:
.)‫(ىا‬ َ‫َىَكا َْغ ًَفَْرَلىَنى ى‬,)‫(ىا‬
‫اَكَلىَويَ ى‬
ً
‫َحت ًَرَ َْمَنىاََاى َْجَىرَهيَ ى‬
‫ََىكىَالَتىَػ َْفَتنََّاَبَػى َْع ىَدَهيَ ى‬,)‫(ىا‬ َْ‫الَلَّ يَه ََّمَىَال ى‬
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkanlah
dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah
tempat masuknya.
Lafadz “HU” )‫(ىو‬
‫ ي‬untuk mayat laki-laki dan lafadz “HA” )‫(ىا‬
‫ ى‬untuk
ْ
mayat perempuan.

54 | Ust. Muhammad Yusuf


3. Salam
ً ‫مح‬
‫تَاهلل ىَكبػىىرىكاتيَوي‬
‫َعلىْي يك ْم ىَكىر َْى ي‬
‫الس ىًل يـ ى‬
َّ
Assalaamu „alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Artinya: “Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu
sekalian”.

Pegangan Santri Masa Kini “Materi I” | 55


BAB I
TAWASSUL

.‫ِاللِالر ٍح ىم ًنِالرًح ٍي ًم‬ ٍ


ً ‫ِالل ًِمنِالش ٍيطى‬
ً ‫ِبًس ًم‬,‫افِالرًج ٍي ًم‬
‫ى‬
ً ‫ب‬ ً ‫اى يع ٍوذي‬
A’uudzubillahi minash shaythoo nirrajiim(i), bismillahir rahmaanir
rahiim(i)
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk, dengan
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.

ِ3( .‫بِإًلىٍي ًو‬


‫ِكأىتيػ ٍو ي‬
‫ٍحيِالٍ ىقيػ ٍو يـ ى‬
‫ِى ىوِال ى‬ ‫ِال ًذ ى‬.‫ىستىػ ٍغ ًف يرِاللىِال ىٍع ًظ ٍي ىم‬
‫لِالِإًلىوىِإًال ي‬ ٍ‫أ‬
)‫ىكلًى‬
Astaghfirullaahal ‘adziim(a), alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul
qayyum(u) wa atuubu ilaihi(i). 3x
“Mohon ampun aku kepada Allah yang Maha Agung, tidak ada Tuhan
selain DIA yang Hidup lagi Berdiri sendiri, dan bertaubat aku kepada-
NYA”. 3X

ِ‫ِكىك ٍع ًد ىؾ‬
‫ى‬ ‫ؾ‬‫ى‬ ‫د‬ً ‫ىِع ٍه‬ ‫ِكأىنى ى‬
‫اِعلى ى‬ ‫ِكأىنى ى‬
‫اِع ٍب يد ىؾ ى‬
ً
‫تِ ىخلى ٍقتىن ٍي ى‬‫ِرب ٍي ىِالِإًلىوىِإًالِأىنٍ ى‬
‫تى‬ ‫الل يهمِأىنٍ ى‬
ِ‫ِكأىبيػ ٍوءيِبً ىذنٍبً ٍي‬ ً‫كِبًنً ٍعمت‬ ً‫ك‬
‫ى‬ ‫ي‬‫ل‬
‫ى‬ ‫ِع‬
‫ى‬ ‫ك‬‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ل‬
‫ى‬ ‫ء‬‫و‬
‫ٍي‬ ‫ػ‬
‫ي‬ ‫ب‬‫ى‬‫أ‬ ِ ‫ت‬
‫ي‬ ‫ع‬
ٍ ‫ػ‬‫ن‬
‫ى‬ ‫اِص‬
‫ى‬ ‫م‬
‫ى‬‫ر‬ ‫ش‬
‫ى‬ ِ ٍ ‫ىع ٍوذيبً ى‬
‫ن‬ ‫ِم‬ ‫ِأ ي‬,‫ت‬ ‫ااستىطى ٍع ي‬
ٍ ‫ىم‬
ِ‫بِإًىالأىنٍ ى‬ ً ًً
‫ت‬ ‫ِفىًإنوى ىِالِيىػ ِغٍف يرِالذنيػ ٍو ى‬,‫فىا ٍغف ٍرل ٍي‬
Allahumma anta rabbi laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anaa
‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wawa’dika mastatho’tu anguudzubika
min syharrimaa shona’tu abuu ulaka bini’matika ‘alayya wa abuu
ubidzammbi faghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba ilaa anta
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak di ibadahi
dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku
adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai
dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan
perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui

Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 55


dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat
mengampuni dosa selain Engkau”.89

ِ‫ىِالليِ ىِعِلىٍِي ًِوِ ىِك ىِسلِ ىِمِ ىِكِاًِلىِوى‬


ِ ِ‫صل‬ ً ‫ص ِطىىِفىِمحم ودِرسو ًؿ‬
ِ‫ِاللِ ى‬ ٍ‫ي‬ ‫يى‬ ٍِ ‫ضِىروِةِالنِِبًيِِاِلٍ يِم‬ ٍِ ‫اًلىىِ ىِح‬
ِ‫ِك ىعلًي‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ث‬ ‫ع‬ ‫ِك‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ع‬ ‫ِك‬ ‫و‬
‫ر‬ ‫ك‬ ‫ِب‬‫ي‬ ً
‫ب‬ ‫ا‬ِ ‫ا‬ ِ
‫ن‬ ً ِ‫احِ ِسي‬
ِ
‫د‬ ِ ‫ك‬ِ‫ر‬ِ ِ
‫ا‬ ِ‫ى‬ ِ
‫ل‬ً‫اج ًِوِ ِكِاىِكىِال ًِد ًِهِ ِك ِذيِريِ ِاتًًِوِ ِكِا‬
ً
‫ى‬
‫ىى ى ى ى‬ ٍ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫ٍى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ً
‫ى ٍى ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ىِكِاىٍِزىِك ِ ى ٍ ى‬
.‫ِالٍ ىفاتً ىحةي‬,‫ىكاًلىىِبىًقي ًةِالص ىحابىًةِاى ٍج ىم ًع ٍي ىن‬
Ilaa hadhrotin nabiyyil mushthofaa Muhammad(in) rasuulillaahi
sallallaahu ‘alaihi wasallam(a), wa ilaaha wa ajwaajihii wa aulaadihii
wadzur riyyaatihii wa ilaa arwaah(i) sayyidinaa abii bakar(iw)
wa’umar(a) wa utsmaan(a) wa ‘aliyya wa ilaa baqiyyatish shohaabatin
ajma’iin(a), Al-Faatihah.
“Kepada Nabi yang terpilih (Muhammad) SAW dan kepada keluarganya
dan istri-istrinya, dan anak-anaknya dan semua anak cucunya, dan kepada
Abu Bakar dan Umar dan Utsman dan Ali serta seluruh sahabat Nabi yang
lain. Untuk merekalah Al-Fatihah ini.
ِِ ِ ,ِ ِِ ,ِ ِ ِ ِ ,ِ ِ ِ 

ِِ ِ ,ِ ِ ِ ,ِ ِ ِ ِ ,

ِ ِ.ِِِِِِ
Bismillaahir rahmaanir rahiim(i), Alhamdulillaahi rabbil
‘aalamiin(a), Arrahmaanir rahiim(i), Maaliki yaumiddiin(i), Iyyaaka
na’budu wa iyaaka nasta’iin(u), Ihdinash shiroothol mustaqiim(a),
Shiraathalladziina an’amta ‘alaihim ghayril maghdhuubii ‘alaihim
waladhdhaalliin(a).
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang, yang menguasai di hari Pembalasan, hanya

89
Dari Syaddad bin Aus ra. berkata bahwa sanya Rasullah SAW. bersabda:
“Sesungguhnya Istigfar yang paling baik adalah seseorang hamba mengucapkan doa ini”.
(HR. Bukhari no. 6306 dan no. 6323, An-Nasa-I‟ no. 9763 dan 10225, Ibnu Hibban no. 928-
929, Thabrani no. 7172, Al-Baghawi no. 1308 dan Tirmidzi no. 3393)
56 | Ust. Muhammad Yusuf
Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami
meminta pertolongan, Tunjukilah Kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan
orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”.

ِ‫ِكالش ىه ىد ًاء‬ ً ‫اتِاً ٍخوانًًو ًِمنِاىنٍبًي ًاءِكالٍمرسلًينِك ٍاالىكلًي‬


‫ء‬ ً ‫ر‬ ‫ض‬ ‫ىِح‬‫ى‬‫ل‬ً‫ثيمِا‬
‫ى ٍ ى ى يٍ ى ٍ ى ى ٍ ى ى‬ ‫ى ى‬
ِ‫ص ٍي ىن‬ً ً‫كالصالً ًح ٍينِكالصحاب ًةِكالتابً ًع ٍينِكالٍعلىم ًاءِالٍع ًاملً ٍينِكالٍمصن ًف ٍينِالٍم ٍخل‬
‫ىى يى ى ىى ي ى ى ي‬ ‫ىى ىى ى‬ ‫ى‬
ِ‫ٍج ٍيػلىنًى‬ ً ً ‫ك ِج ًمي ًعِالٍم ىلإً ىك ًةِكالٍم ىقربًينِ يخصوصاِاًلىىِسي ًدنىاِالشي ىخ ى‬
‫ِع ٍبدِالٍ ىقد ًرِال ى‬ ٍ ‫ى‬ ‫ى ي ٍ ى يٍ ن‬ ‫ىى ٍ ى‬
.‫ِال ىفاتً ىحةي‬,ِ.....ِ‫ت‬ ً ‫بًٍن‬/‫ِبًن‬.....ِ‫ِكرك ًح‬
ٍ ٍ‫ى ي‬
Tsumma ilaa hadhdhorooti ikhwaanihii minal anbiyaa’I wal
mursaliin(a) wal auliyaa’I wasysyuhadaa’I washshoolihiina
washshohaabati wattaabi’iina wal ‘ulamaa’il ‘aamiliina wal
mushannifiinal mukhlishiina wa jamii’il malaa ikati wal
muqorrobiin(a), khushuushon ilaa sayyidinasy syaikh(a) ‘abdil qodiril
jailanii waruuhi ….. bin/binti ….., Al-Faatihah.
“Kemudian ditujukan kepada kawan-kawan beliau dari kalangan para
Nabi dan Rasul dan para wali dan syuhada dan orang-orang yang shalih
dan sahabat-sahabat beliau dan generasi setelah sahabat, dan para ulama
yang mengamalkan ilmunya, dan para pengarang yang ikhlas dan para
malaikat yang selalu beribadah kepada Allah, lebih khusus kepada kepada
syekh abdul qadir jailani dan ruh ….. anak laki-laki/anak perempuan …..,
Al-Faatihah”.

ِ .ِِ (Sampai)ِِِ,ِِِ
Bismillaahir rahmaanir rahiim(i), Alhamdulillaahi (Sampai)
waladhdhaalliin(a).
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang, segala puji bagi Allah, (Sampai) dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat”.

Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 57


ِ‫ِكال يٍم ٍؤًمنًٍي ىن‬ ً ‫احِج ًم ٍي ًعِاى ٍى ًلِالٍ يقبػوًر ًِمنِالٍمسلً ًم ٍينِكالٍمسلًم‬
‫ات‬ ً ‫ك‬ ‫ر‬ ‫ا‬
‫ى‬ ِ‫ى‬ ‫ل‬
‫ى‬ ً‫ثيمِا‬
‫يٍ ى ي ٍ ى ى ي ٍ ى ى‬ ‫ٍى ى‬
ِ‫صاِاًىالل‬ ‫يٍ ن‬ ‫و‬‫ص‬ ‫خ‬
‫ي‬ ِ‫ا‬ ‫ى‬‫ى‬ ً
‫ر‬ ِ
‫ح‬ ‫ب‬‫اِك‬
ِ
ٍ ‫ى ى ى ىى‬ ‫ى‬
‫ى‬ ‫ر‬ ‫ػ‬‫ب‬ ِ‫ا‬ ‫ه‬ ً‫ب‬ً
‫ر‬ ‫ا‬‫ى‬‫غ‬ ‫ىِم‬ ‫ل‬
‫ى‬ ً‫ضِا‬ً ‫ر‬ٍ ‫ِاال‬
‫ى‬ ٍ ‫ؽ‬ ً ً
‫ر‬ ‫ا‬ ‫ش‬
‫ى‬ ‫ِم‬ ‫ن‬
ٍ
ً ‫ات‬
‫ِم‬ ً ‫كالٍم ٍع ًمنى‬
‫ى ي‬
ِ‫اِكاى ىساتً ىذتىػنىا‬ ‫ن‬ ً ً‫شاي‬
‫خ‬ ‫م‬ ِ ِ
‫خ‬ ً
‫ي‬ ‫ا‬‫ش‬ ‫م‬‫اِك‬ ‫ن‬ ِ
‫خ‬ً ً‫شاي‬‫اِكىم ى‬ ً ً
‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ً ‫ى‬ ‫ىى‬ ‫ى‬ ‫اِك ىجداتنى ى‬ ‫ادنى ى‬‫اِكاى ٍج ىد ى‬
‫اِكايم ىهاتنى ى‬ ‫آبىاءىنى ى‬
ِ‫ِج ًم ٍيػ نعاِكنًيىتًنىاِ ىكنًي ًةِاى ٍى ًل‬ ً ً‫اىنىاِبًسبىب‬ ً ً‫كاىساتً ىذةىِاىساتً ىذتًناِكل‬
‫ِكنى ٍح ين ى‬ ‫ي‬
‫ى ٍ ى‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫اِى‬
‫ى‬ ‫ن‬
‫ى‬ ‫ع‬
ٍ ‫م‬
‫ى‬ ‫ت‬
‫ى‬ ‫اج‬
ٍ ِ ِ
‫ن‬ ‫م‬
‫ى ى ىى‬ ‫ى ى‬
.‫ِال ىفاتً ىح ًة‬,‫ت‬ًِ ‫الٍبىػ ٍي‬
Tsumma ilaa arwaahi jamii’I ahlil qubuur(i) minal muslimiina wal
muslimaat(i) wal mu’miniina wal mu’minaat(i) mim masyaariqil
ardh(i) ilaa maghaaribihaa barrihaa wabahrihaa, khushuushon ilaa
aabaa anaa wa ummahaatinaa wa ajdaadanaa wa jaddaatinaa wa
masyaa yikhinaa wamasyaayikhi masyaayikhinaa wa asaatidzatanaa
wa asaatidzata asaatidzatinaa walimanij tama’naa haahunaa
bisababihii wa nahnu jamii’aw waniyatinaa waniyyati ahlil bait(i). Al-
Faatihah.
“Kemudian ditujukan kepada seluruh penghuni kubur dari kalangan
orang-orang Islam yang laki-laki dan yang perempuan dan orang-orang
mu‟min yang laki-laki dan yang perempuan dan dari belahan bumi timur
hingga barat, dan yang di darat maupun yang di laut, khususnya kepada
kedua orang tua kami dan guru besar kami dan guru besarnya guru kami
dan guru kami dan gurunya guru kami dan kepada orang yang
menyebabkan kami berkumpul di sini dan seluruh niat kami dan niat
keluarga dirumah ini. Al-Faatihah”.

ِ .ِِ (Sampai)ِِِ,ِِِ
Bismillaahir rahmaanir rahiim(i), Alhamdulillaahi (Sampai)
waladhdhaalliin(a).
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang, segala puji bagi Allah, (Sampai) dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat”.

ِ‫ِكالليِاى ٍكبىػ ير‬‫ِالل‬‫ال‬ً‫ىَلِاًلىوِا‬


‫يى‬ ‫ى‬
58 | Ust. Muhammad Yusuf
Laa ilaaha illallahu wallaahu akbar(u)
“Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar”

ِِ ِ ,ِ ِ ِ ِ ,ِ ِ ,ِ ِ ِ ِ ,ِ ِ ِ 

ِ ِ.ِِ

Bismillahir rahmaanir rahiim, Qulhuwallaahu ahad(un), Allaahush


shomad(u), Lam yalid walam yuulad, Walam yakul lahuu kufuwan
ahad(un).
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Katakanlah: Dialah Allah yang Maha Esa, Allah tempat
meminta, Tidak beranak dan tidak pula di peranakan, Tidak ada
sesuatupun yang mempunyai persamaan dengan DIA”.

ِ‫ِكالليِاى ٍكبىػ ير‬ ‫ِالل‬ ‫ال‬ً‫ىَلِاًلىوِا‬


‫يى‬ ‫ى‬
Laa ilaaha illallahu wallaahu akbar(u)
“Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar”

ِِ ِ ِ ِِ ,ِ ِ ِ ِ ,ِ ِ ِ ِ ,ِ ِ ِ 

ِ .ِِِِِ,ِِِِِ,
Bismillahir rahmaanir rahiim, Qul a’uudzubirab bilfalaq(i),
Minsyarrimaa khalaq(a), Wamin syarrighaa siqin idzaa waqab(a),
Wamin syarrin naffaatsaati fil ‘uqad(i), Wamin syarri haasidin idzaa
hasad(a).
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai
subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila
telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang
menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia
dengki”.

Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 59


ِ‫ِكالليِاى ٍكبىػ ير‬ ‫ِالل‬ ‫ال‬ً‫ىَلِاًلىوِا‬
‫يى‬ ‫ى‬
Laa ilaaha illallahu wallaahu akbar(u)
“Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar”

ِِ ِ ,ِ ِ ,ِ ِ ,ِ ِ ِ ِ ,ِ ِ ِ 

ِ ِ.ِِِ,ِِِِِ,ِ
Bismillahir rahmaanir rahiim, Qul a’uudzubirab binnaas(i),
Malikinnaas(i), Ilaahinnaas(i), Minsyarril waswaasil khannaas(i),
Alladzii yuwaswisu fii shuduurinnaas(i), Minal jinnati wannaas(i).
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara
dan menguasai) manusia. raja manusia. sembahan manusia. dari
kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan
(kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia”.

60 | Ust. Muhammad Yusuf


BAB II
SURAT YAASIIN
Diturunkan di Mekah sebanyak 83 ayat

ً ‫ِالل ًِمنِالش ٍيطى‬


ِ ِ‫افِالرًج ٍي ًم‬ ً ‫ب‬ ً ‫اىعي ٍوذي‬
‫ى‬
A’uudzubillahi minasyh syhaithoonir rajiim
“Berlindung aku kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk”
ِ ِ‫ِاللِالر ٍح ىم ًنِالرًح ٍي ًم‬
ً ‫بًس ًم‬
ٍ
Bismillahir rahmaanir rahiim
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang”
ِ ِِِِ
1. Yaa Siin.90

ِ ِِِِِ
2. Wal qur’aanil hakim.
“Demi Al Quran yang penuh hikmah”

ِ ِِِِِِ
3. Innaka laminal mursaliin.
“Sesungguhnya kamu (Muhammad) salah seorang dari rasul-rasul”

90
Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al
Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara
Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang
Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang
menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat
bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian Para Pendengar supaya
memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari
Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya
bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata,
Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 61
ِ ِِِِِِ
4. ‘Alaa syhirootim mustakiim.
“(yang berada) diatas jalan yang lurus”

ِ ِِِِِِ
5. Tanziilal ‘aziizir rahiim.
“(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh yang Maha Perkasa lagi Maha
Penyayang”

ِ ِِِِِِِِِِ
6. Litundziro qaumam maa undziro aabaa’uhum fahum ghaafiluun.
“Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak
mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai”

ِ ِِِِِِِِِِِ
7. Laqad haqqal qaulu ‘alaa aktsarihim fahum laa yu’minuun.
“Sesungguhnya telah pasti Berlaku Perkataan (ketentuan Allah)
terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman”

ِ ِِِِِِِِِِِِِ
8. Innaa ja’alnaa fii a’naaqihim aghlaalan fahiya ilal adzqaani fahum
muqmahuun.
“Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu
tangan mereka (diangkat) ke dagu, Maka karena itu mereka
tertengadah.”

ِ ِِِِِِِِِِِِِِِ
9. waja’alnaa mim baini aidiihim saddaw wamin khalfihim saddan
fa’aghsyainaahum fahum laa yubsyhiruun.

62 | Ust. Muhammad Yusuf


“dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka
dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak
dapat melihat”

ِ ِِِِِِِِِِِ
10. Wasawaa’un ‘alaihim a’andzartahum am lam tundzirhum laa
yu’minuun.
“sama saja bagi mereka Apakah kamu memberi peringatan kepada
mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka
tidak akan beriman”

ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ 

ِ ِِِ
11. Innamaa tundziru manit taba’adzikro wa khasyhiyar rahmaana
bil ghaibi fabasyhirhu bimaghfiratiw wa ajrin kariim.
“Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang
yang mau mengikuti peringatan91 dan yang takut kepada Tuhan yang
Maha Pemurah walaupun Dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka
kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia”

ِِ ِِِِِ ِِِِِِ ِ

ِ ِِِِ
12. Innaa nahnu nuhyil mautaa wanaktubu maa qaddamuu wa
atsaarohum wakulla syhai’in ahshyainaahu fii imaamim mubiin.
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami
menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang
mereka tinggalkan. dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab
Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)”

91
Maksudnya peringatan yang diberikan oleh Nabi Muhammad s.a.w. hanyalah berguna
bagi orang yang mau mengikutinya.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 63
ِ ِِِِِِِِِِِ
13. Wadhrib lahum matsalan ashhaabal qaryatin idzjaa’ahal
nursaluun.
“dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, Yaitu penduduk suatu
negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka”

ِ ِِِِِِِِِِِِِِ
14. Idz’arsalnaa ilaihimuts naini fakadzabuu humaa fa’azzaznaa
bitsaa litsin faqaaluu inna ilaikum mursaluun.
“(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu
mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan
(utusan) yang ketiga, Maka ketiga utusan itu berkata: "Sesungguhnya
Kami adalah orang-orang di utus kepadamu".

ِ ِِِِِِِِِِِِِِِِِِ
15. Qaaluumaa antum illabashyarum mitslunaa wamaa anzar
rahmaanu minshyai’in in’antum illaa takdzibuun.
“Mereka menjawab: "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti Kami
dan Allah yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu
tidak lain hanyalah pendusta belaka"

ِ ِِِِِِِِِ
16. Qaaluu rabbunaa ya’lamu innaa ilaikum lamursaluun.
“Mereka berkata: "Tuhan Kami mengetahui bahwa Sesungguhnya Kami
adalah orang yang diutus kepada kamu"

ِ ِِِِِِِِ
17. Wamaa ‘alainaa illal balaaghul mubiin.
“dan kewajiban Kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah
Allah) dengan jelas"

64 | Ust. Muhammad Yusuf


ِ ِِِِِِِِِِِِِِِِ
18. Qaaluu innaa tathoyyarnaa bikum laillam tantahuu lanar
jumannakum walayamassannakum minnaa ‘adzaabun aliim.
“Mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami bernasib malang karena
kamu, Sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya
Kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang
pedih dari kami"

ِ ِِِِِِِِِ ِِِ ِِ


19. Qaaluu thooirukum ma’akum a’indzukkirtum bal antum qaumum
musrifuun.
“utusan-utusan itu berkata: "Kemalangan kamu adalah karena kamu
sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)?
sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas"

ِ ِِِِِِِِِِِِِ
20. Wajaa amin aqshol madiinati rojuluyyas’aa qaala yaaqaumit
tabi’ul mursaliin.
“dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-
gegas ia berkata: "Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu"

ِ ِِِِِِِِِِ
21. Ittabi’uu mallaa yas’alukum ajraw wahum muhtaduun.
“ikutilah orang yang tiada minta Balasan kepadamu; dan mereka
adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”

ِ ِِِِِِِِِِِ
22. Wamaa liyalaa a’budulladzii fathoronii wa ilaihi turja’uun.
“Mengapa aku tidak menyembah (tuhan) yang telah menciptakanku dan
yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan”

Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 65


ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ 

ِ ِِِِ
23. A’attakhidzu min duunihii aalihatan iyyuridnir rahmaanu
bidhurrillaa tughni ‘annii syafaa’atuhum syai’aw walaa
yunqidzuun.
“Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain nya jika (Allah)
yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya
syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan
mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku”

ِ ِِِِِِِِ
24. Innii idzallafii dholaalim mubiin.
“Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang
nyata”

ِ ِِِِِِِ
25. Innii aamantu birobbikum fasma’uun.
“Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; Maka
dengarkanlah (pengakuan keimanan) ku”

ِ ِِِِِِِِِ ِِ
26. Qiiladkhulil jannata qaala yaalaita qaumii ya’mahuun.
“Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke syurga".92 ia berkata:
"Alangkah baiknya Sekiranya kamumku mengetahui”

ِ ِِِِِِِِِِ
27. Bimaa ghafarolii robbii waja’alanii minal mukromiin.

92
Menurut riwayat, laki-laki itu dibunuh oleh kaumnya setelah ia mengucapkan kata-
katanya sebagai nasihat kepada kaumnya sebagaimana tersebut dalam ayat 20 s/d 25. ketika
Dia akan meninggal. Malaikat turun memberitahukan bahwa Allah telah mengampuni
dosanya dan Dia akan masuk syurga.
66 | Ust. Muhammad Yusuf
“apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan
menjadikan aku Termasuk orang-orang yang dimuliakan"

ِ ِِِِِِِِِِِِِِِِ
28. Wamaa anzalnaa ‘alaa qaumihii mim ma’dihii min jun dim
minassamaa’i wamaa kunnaa munziliin.
“dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah Dia
(meninggal) suatu pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami
menurunkannya”

ِ ِِِِِِِِِِِ
29. In kaanat illaa shyoihataw waahidatan fa’idzaahum khaamiduun.
“tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja;
Maka tiba-tiba mereka semuanya mati”

ِ ِِِِِِِِِِِِِِِ
30. Yaahasratan ‘alal ‘ibaadi maa ya’tiihim mirrasuulin illaa kaanuu
bihii yastahzi’uun.
“Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada
datang seorang Rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu
memperolok-olokkannya”

ِ ِِِِِِِِِِِِِِ
31. Alam yaroukam ahlaknaa qablahum minal quruuni annahum
ilaihim laa yarji’uun.
“tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum
mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang
telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka”

ِ ِِِِِِِِِ
32. Wa in kullullammaa jamii’ulladainaa muhdhoruun.
“dan Setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada kami”

Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 67


ِ ِِِِِِِِِِِِِ
33. Wa aayatullahumul ardhul maytatu ahyainaahaa wa akhrojnaa
minhaa habban faminhu ya’kuluun.
“dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah
bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari
padanya biji-bijian, Maka daripadanya mereka makan”

ِ ِِِِِِِِِِِِِ
34. Wa ja’alnaa fiihaa jannaatim minnakhiiliw wa a’naabiw
wafajjarnaa fiihaa minal’uyuun.
“dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami
pancarkan padanya beberapa mata air”

ِ ِِِِِِِ ِِِِِ
35. Liya’i kuluu min tsamarihii wa maa’amilath hu aidiyahum afalaa
yasyhkuruun.
“supaya mereka dapat Makan dari buahnya, dan dari apa yang
diusahakan oleh tangan mereka. Maka Mengapakah mereka tidak
bersyukur”

ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ 

ِ ِِِِ
36. Subhaanal ladzii khalaqal azwaaja kullahaa mimmaa tummbitul
ardho wa min anfusihim wamimmaa laa ya’lamuun.
“Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan
semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri
mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui”

ِ ِِِِِِِِِِِِ
37. Wa aayatul lahumul lailu naskhu minhun nahaaro fa’idzaa
hummuzhlimuun.
68 | Ust. Muhammad Yusuf
“dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah
malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, Maka dengan serta
merta mereka berada dalam kegelapan”

ِ ِِِِِِِِِِِِ
38. Wasyh syhamsu tajrii limustaqir rillahaa dzaalika taqdiirul ‘aziizil
‘aliim.
“dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan
yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui”

ِ ِِِِِِِِ
39. Walqamaro qoddarnaahu manaazila hattaa ‘aadakal’urjuu
nilqadiim.
“dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga
(setelah Dia sampai ke manzilah yang terakhir) Kembalilah Dia sebagai
bentuk tandan yang tua”93

ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ 

ِ ِِِِ
40. Lasyh syhamsu yammaghii lahaa antudrikal qomaro walal lailu
saa biqunnahaari wa kullun fii falakiy yashabuun.
“tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun
tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis
edarnya”

ِ ِِِِِِِِِِِ
41. Wa aayatul lahum annaa hamalnaa dzurriyyatahum fil fulkil
masyh huun.

93
Maksudnya: bulan-bulan itu pada Awal bulan, kecil berbentuk sabit, kemudian
sesudah menempati manzilah-manzilah, Dia menjadi purnama, kemudian pada manzilah
terakhir kelihatan seperti tandan kering yang melengkung.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 69
“dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah
bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh
muatan”

ِ ِِِِِِِِِ
42. Wa khalaqnaa lahum mitslihii maa yarkabuun.
“dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti
bahtera itu”

ِِِِِِِِِِِِ
43. Wa innasyha’nughriqhum falaa shoriikha lahum walaahum
yunqadzuun.
“dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka,
Maka Tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka
diselamatkan”

ِ ِِِِِِِِِ
44. Illaa rohmatam minnaa wa mataa’an ilaahiin.
“tetapi (kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami
dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika”

ِ ِِِِِِِِِِِِِِ
45. Wa idzaa qiilalahumut taquumaa baina aidiikum wamaa
khalfakum la’allakum turhamuun.
“dan apabila dikatakan kepada mereka: "Takutlah kamu akan siksa
yang dihadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat
rahmat", (niscaya mereka berpaling)”

ِ ِِِِِِِِِِِِِِ
46. Wa maa ta’tiihim min aayatim min aayaati rabbihim illaa kanuu
‘anhaa mu’ridhiin.

70 | Ust. Muhammad Yusuf


“dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda
tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling
daripadanya”

ِِِِِِِِِِِِِِِ

ِ ِِِِِِِِِِِِ
47. Wa idzaa qiilalahum anfiquu mimmaa rozaqakumullaahu qoolal
ladziina kafaruu lilladziina aamanuu anuth’imu mallawyasyhaa
ullaahu ath’amahu in antum illaafii dholaalim mubiin.
“dan apabila dikatakakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebahagian
dari reski yang diberikan Allah kepadamu", Maka orang-orang yang
kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: "Apakah Kami
akan memberi Makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki
tentulah Dia akan memberinya makan, Tiadalah kamu melainkan dalam
kesesatan yang nyata"

ِ ِِِِِِِِِِ
48. Wa yaquuluuna mataa haadzal wa’du inkuntum shoodiqiin.
“dan mereka berkata: "Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit)
jika kamu adalah orang-orang yang benar?"

ِ ِِِِِِِِِِِ
49. Maa yandhzuruuna illaa shoihataw waahidatan ta’khudzuhum
wahum yakhishy shyimuun.
“mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja 94 yang akan
membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar”

ِِِِِِِِِ
50. Falaa yastathii’uuna tausyhiyataw walaa ilaa ahlihim yarji’uun.
“lalu mereka tidak Kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula)
dapat kembali kepada keluarganya”
94
Maksudnya: suara tiupan sangkalala yang pertama yang menghancurkan bumi ini.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 71
ِ ِِِِِِِِِِِِِ
51. Wa nufikha fish shuuri fa’idzaahum minal ajdaatsi ilaa robbihim
yansiluun.
“dan ditiuplah sangkalala,95 Maka tiba-tiba mereka keluar dengan
segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka”

ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ 

ِ ِِِ
52. Qaaluuyaawai lanaa mam ma’atsanaa mim marqodinaa haadzaa
maa wa’adar rahmaanu washodaqol mursaluun.
“mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! siapakah yang
membangkitkan Kami dari tempat-tidur Kami (kubur)?". Inilah yang
dijanjikan (tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-
rasul(Nya)”

ِ ِِِِِِِِِِِِِ
53. Inkaanat illaa shoihataw waahidatan fa’idzaahum jamii’ul
ladainaa muhdhoruun.
“tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, Maka tiba- tiba
mereka semua dikumpulkan kepada kami”

ِ ِِِِِِِِِِِِِِ
54. Falyauma laa tuzhlamu nafsun syaiaw walaa tujzauna illaa maa
kuntum ta’lamuun.
“Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan
kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan”

ِ ِِِِِِِِِِ

95
Tiupan ini adalah tiupan sangkalala yang kedua yang sesudah nya bangkitlah orang-
orang dalam kubur.
72 | Ust. Muhammad Yusuf
55. In asyhaabal jannatil yauma fii shyughulin faakihuun.
“Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang dalam
kesibukan (mereka)”

ِِِِِِِِِِ
56. Hum wa azwaajuhum fii zhilaalin ‘alal aroo ikimut taki’uun.
“mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh,
bertelekan di atas dipan-dipan”

ِ ِِِِِِِِِ
57. Lahum fiihaa faakihatuw walahum maa yadda’uun.
“di syurga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa
yang mereka minta”

ِ ِِِِِِِِ
58. Salaamun qoulam mirrabbir rahiim. 3x
“(kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai Ucapan selamat dari
Tuhan yang Maha Penyayang”. 3x

ِ ِِِِِِِ
59. Wamtaajul yauma ayyuhal mujrimuun.
“dan (Dikatakan kepada orang-orang kafir): "Berpisahlah kamu (dari
orang-orang mukmin) pada hari ini, Hai orang-orang yang berbuat
jahat”

ِ ِِِِِِِِِ ِِِِِِِِِ
60. Alam a’had ilaikum yaabanii aadama allaa ta’budusyh
syhaithoona innahuu lakum‘aduw wummubiin.
“Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya
kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagi kamu"

Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 73


ِ ِِِِِِِِِ
61. Wa ani’buduunii haadzaa shyiroothum mustaqiim.
“dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus”

ِ ِِِِِِِِ ِِِِ
62. Wa laqad adholla minkum jibillan katsiiran afalam takuunuu
ta’qiluun.
“Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar
diantaramu, Maka Apakah kamu tidak memikirkan ?”

ِ ِِِِِِِِ
63. Haadzihi jahannamul latii kuntum tuu’aduun.
“Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya)”

ِ ِِِِِِِِ
64. Ishlauhal yauma bimaa kuntum takfuruun.
“masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu
mengingkarinya”

ِ ِِِِِِِِِِِِِِ
65. Alyauma nakhtimu ‘alaa afwaahihim wa tukallimunaa aidiihim
watasyh hadu arjuluhum bimaa kaanuu yaksibuun.
“pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami
tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa
yang dahulu mereka usahakan”

ِ ِِِِِِِِِِِِ
66. Wa launasyhaa ulathomasnaa ‘alaa a’yunihim
mastabaqushyiroothofa annaa yubshyiruun.

74 | Ust. Muhammad Yusuf


“dan Jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan
mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, Maka
betapakah mereka dapat melihat(nya)”

ِ ِِِِِِِِِِِِِ
67. Wa lawnasyhaa ulamasakh naahum ‘alaa makaa natihim
famastathoo’uu mudhiy yawwalaa yarji’uun.
“dan Jikalau Kami menghendaki pastilah Kami ubah mereka di tempat
mereka berada; Maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak
(pula) sanggup kembali”

ِ ِِِِِِِ ِِِِ
68. Wa man nu’ammirhu nunakkishu filkhalqi afalaa ya’qiluun.
“dan Barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami
kembalikan Dia kepada kejadian(nya).96 Maka Apakah mereka tidak
memikirkan”

ِ ِِِِِِِِِِِ ِِِِِ
69. Wa maa’allamnaahusyh syhi’ro wamaa yammaghii lahuu inhuwa
illaa dzikruw waqur’aanum mubiin.
“dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan
bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quran itu tidak lain hanyalah
pelajaran dan kitab yang memberi penerangan”

ِ ِِِِِِِِِِِ
70. Liyun dziroman kaana hayyaw wayahiqqal qawlu ‘alaal kaafiriin.
“supaya Dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang
yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap
orang-orang kafir”

ِ ِِِِِِِِِِِِِِِ

96
Maksudnya: kembali menjadi lemah dan kurang akal atau kurang daya ingat.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 75
71. Awalam yarrow annaa khalaqnaa lahum mimmaa ‘amilat aidiinaa
an’aaman fahum lahaa maalikuun.
“dan Apakah mereka tidak melihat bahwa Sesungguhnya Kami telah
menciptakan binatang ternak untuk mereka Yaitu sebahagian dari apa
yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka
menguasainya”

ِ ِِِِِِِِِ
72. Wa dzallalnaahaa lahum faminhaa rokuubuhum waminhaa
ya’kuluun.
“dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; Maka
sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka
makan”

ِ ِِِِِِِ ِِِ
73. Wa lahum fiihaa manaafi’u wamasyhaaribu afalaa yasyhkuruun.
“dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman.
Maka Mengapakah mereka tidak bersyukur”

ِ ِِِِِِِِِِ
74. Wat takhadzuu minduunillaahi aalihatal la’allahum yunshoruun.
“mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka
mendapat pertolongan”

ِ ِِِِِِِِِِ
75. Laa yastathii’uuna nashrohum wahum lahum jundum
muhdhoruun.
“berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; Padahal berhala-
berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka”

ِ ِِِِِِِِِِِ ِِ

76 | Ust. Muhammad Yusuf


76. Falaa yahjunka qauluhum innaa na’lamu maa yusirruuna wamaa
yu’linuun.
“Maka janganlah Ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya
Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka
nyatakan”

ِ ِِِِِِِِِِِِِِ
77. Awalam yarol insaanu annaa khalaqnaahu min nuthfatinfa idzaa
huwa khasyhiimum mubiin.
“dan Apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami
menciptakannya dari setitik air (mani), Maka tiba-tiba ia menjadi
penantang yang nyata”

ِ ِِِِِِِِِِِ ِِِِ
78. Wadhorobalanaa matsalaw wanasiya khalwahu qoola mayyuhyil
’izhooma wahiyaromiim.
“dan ia membuat perumpamaan bagi kami; dan Dia lupa kepada
kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang
belulang, yang telah hancur luluh?"

ِ ِِِِِِِِِ ِِِِِ
79. Qul yuhyiihal ladzii ansyha ahaa awwala marrotin wa huwa bikulli
khalqin ‘aliim.
“Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya
kali yang pertama. dan Dia Maha mengetahui tentang segala makhluk”

ِ ِِِِِِِِِِِِِِ
80. Alladzii ja’alalakum minasyhajaril akhdhorinaaran faidzaa antum
minhu tuuqiduun.
“Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, Maka
tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu"

Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 77


ِِِِِِِِِِِِِِ

ِ ِِِِ
81. Awalaisal ladzii khalaqas samaawaati wal ardho biqaadirin ‘alaa
ayyakhluqa mitslahum balaa wahuwal khallaaqul ‘aliim.
“dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa
menciptakan yang serupa dengan itu? benar, Dia berkuasa. dan Dialah
Maha Pencipta lagi Maha mengetahui”

ِ ِِِِِِِِِِِِِ
82. Innamaa amruhuu idzaa arooda syhai’an awwaquulalahuu
kunfayakuun.
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu
hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia”

ِ ِِِِِِِِِِِ
83. Fasubhaanal ladzii biyadihii malakuutu kulli syhai iwwa ilaili
turja’uun.
“Maka Maha suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala
sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan”

ِ‫الليِاِلٍ ىِع ًِظٍِي ًم‬


ِ ِ‫ؽ‬ِ‫ص ىِد ى‬
ِ‫ى‬
Shodaqollaahul ‘azhiim
“Maha Benar Allah yang Maha Agung”

78 | Ust. Muhammad Yusuf


‫‪BAB III‬‬
‫‪TAKHTIM‬‬

‫‪1. Takhtim‬‬
‫ىِالليِ ىِعِلىٍِي ًِوِ ىِك ىِسلِ ىِمِ ىِكِاًِلىِوىِ‬
‫صلِ ِ‬ ‫ص ِطىىِفىِمحم ودِرسو ًؿ ً‬
‫ِاللِ ىِ‬ ‫يٍ‬ ‫يى‬ ‫ضىِروِةِالنِِبًيِِاِلٍ يِم ٍِ‬ ‫اًلىىِ ىِح ٍِ‬
‫ِك ىعلًيِ‬ ‫ف‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ث‬ ‫ع‬ ‫ِك‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ع‬ ‫ِك‬ ‫و‬
‫ر‬ ‫ك‬ ‫ِب‬ ‫ي‬ ‫ً‬
‫ب‬ ‫ا‬ ‫ِ‬ ‫ا‬‫ِ‬
‫ن‬ ‫احِ ِسيِ ً‬
‫ِ‬
‫د‬ ‫ِ‬ ‫ك‬‫ِ‬ ‫ر‬‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ا‬ ‫ىِ‬ ‫ِ‬
‫ل‬ ‫اج ًِوِ ِكِاىِكىِال ًِد ًِهِ ِك ِذيِريِ ِاتًًِوِ ِكِاً‬
‫ً‬
‫ى‬
‫ىى ى ى ى‬ ‫ٍ‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫ٍى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ً‬
‫ى ٍى ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ىِكِاىٍِزىِك ِ ى ٍ ى‬
‫ِكال يٍم ٍر ىسلً ٍي ىنِ‬ ‫ً ً ًً ً ً ً‬ ‫ً‬ ‫ً ً‬ ‫ً ًً‬
‫ىِحض ىراتِا ٍخ ىوانوِم ٍنِاىنٍبيىاء ى‬ ‫ىكالىىِبىقيةِالص ىحابىةِاى ٍج ىمع ٍي ىن‪ ِ,‬ىِكالى ى‬
‫ِكالٍعيلى ىم ًاءِاِلٍ ىع ًاملً ٍي ىنِ‬ ‫ك ٍاالىكلًي ًءِكالشه ىد ًاءِكالصالً ًحينِكالصحاب ًة ً ً‬
‫ِكالتابع ٍي ىن ى‬ ‫ٍى ى ى ى ى‬ ‫ى ٍ ى ى ى ى‬
‫ِج ًم ٍي ًعِاى ٍى ًلِ‬ ‫اح ى‬ ‫‪ِ,‬كاًلىىِاى ٍرىك ً‬ ‫ً‬ ‫ص ٍين ً‬
‫ِك ىجم ٍي ًعِال ىٍم ىلإً ىكة ى‬
‫ِكال يٍم ىقربًٍي ىِن ىِ‬ ‫ًً‬
‫صنف ٍي ىنِال يٍم ٍخل ى ى‬
‫كالٍم ً‬
‫ى ي ى‬
‫ِاالى ٍر ً‬
‫ضِ‬ ‫ات ًِم ٍنِم ىشا ًر ًؽ ٍ‬ ‫اتِكالٍم ٍؤًمنًٍينِكالٍم ٍع ًمنى ً‬
‫يٍ ى ي ٍ ى ى ي ٍ ى ى ي ى ى ي‬
‫الٍ يقبػوًر ًِمنِالٍمسلً ًم ٍينِكالٍمسلًم ً‬
‫اِك ىجداتًنىاِ‬ ‫ً‬ ‫ح ًرىاِخصو ً‬ ‫ىِمغىا ًربً ىهاِبىػرىى ىِ‬ ‫ً‬
‫ادنى ى‬ ‫اِكاى ٍج ىد ى‬ ‫اِكايم ىهاتنى ى‬‫اءنى ى‬‫صاِا ىاللِآبى ى‬ ‫اِكبى ٍِ ى ي ي ٍ ن‬ ‫الى ى‬
‫خِم ىشايً ًخناِكاىساتً ىذتىػناِكاىساتً ىذ ىةِاىساتً ىذتًن ً‬ ‫ً‬ ‫كم ىشايً ً‬
‫اجتى ىم ٍعنىاِ‬ ‫اِكل ىم ًِنِ ٍ‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ِ‬ ‫ً‬ ‫ي‬ ‫ا‬‫ش‬ ‫ى‬ ‫م‬
‫ى‬‫اِك‬
‫ى‬ ‫ن‬
‫ى‬ ‫ِ‬
‫خ‬ ‫ىى‬
‫ت‪ِ,‬ال ىفاتً ىح ًة‪.‬‬ ‫ِج ًم ٍيػ نعاِكنًيىتًنىاِ ىكنًي ًةِاى ٍى ًلِالٍبىػ ٍي ًِ‬ ‫ِكنى ٍح ين ى‬ ‫سبىب ًه ٍي ى‬
‫اىنىاِبً ً‬
‫ىى ي ى‬
‫)‪(Membaca Surat al-Fatihah‬‬
‫‪M:‬‬
‫‪ِ ِِ.ِِ,ِِِِ,ِِِ‬‬
‫‪Bismillahir rahmaanir rahiim, Qulhuwallaahu ahad(un), Allaahush‬‬
‫)‪shomad(u). (3x‬‬
‫‪“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha‬‬
‫‪Penyayang, Katakanlah: Dialah Allah yang Maha Esa, Allah tempat‬‬
‫”‪meminta‬‬
‫‪J:‬‬
‫‪ِ ِ.ِِِِِ,ِِِ‬‬
‫‪Lam yalid walam yuulad, Walam yakul lahuu kufuwan ahad(un).‬‬
‫‪“Tidak beranak dan tidak pula di peranakan, Tidak ada sesuatupun‬‬
‫”‪yang mempunyai persamaan dengan DIA‬‬
‫‪M:‬‬

‫”‪Pegangan Santri Masa Kini “Materi II‬‬ ‫‪| 79‬‬


ِِِِِِ,ِِِِ,ِِِِ,ِِِ

ِ 
Bismillahir rahmaanir rahiim, Qul a’uudzubirab bilfalaq(i),
Minsyarrimaa khalaq(a), Wamin syarrighaa siqin idzaa waqab(a).
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang
menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan
malam apabila telah gelap gulita”.
J:
ِ ِ.ِِِِِ,ِِِِ
Wamin syarrin naffaatsaati fil ‘uqad(i), Wamin syarri haasidin
idzaa hasad(a).
“dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari
kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-
buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki”
M:
ِِ ِ ,ِ ِ ,ِ ِ ,ِ ِ ِ ِ ,ِ ِ ِ 

ِ .ِ
Bismillahir rahmaanir rahiim, Qul a’uudzubirab binnaas(i),
Malikinnaas(i), Ilaahinnaas(i), Minsyarril waswaasil khannaas(i).
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang
memelihara dan menguasai) manusia, raja manusia, sembahan
manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi”.
J:
ِ ِ.ِِِ,ِِِِ
Alladzii yuwaswisu fii shuduurinnaas(i), Minal jinnati wannaas(i).
“Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari
(golongan) jin dan manusia”
M:

80 | Ust. Muhammad Yusuf


ِِ ,ِ ِِ ,ِ ِ ِ ِ ,ِ ِ ِ 

.ِِِِ,ِ
Bismillaahir rahmaanir rahiim(i), Alhamdulillaahi rabbil
‘aalamiin(a), Arrahmaanir rahiim(i), Maaliki yaumiddiin(i),
Iyyaaka na’budu wa iyaaka nasta’iin(u).
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang, yang menguasai di hari Pembalasan,
hanya Engkaulah yang Kami sembah,”.
J:
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ,ِ ِ 

.ِ
Ihdinash shiroothol mustaqiim(a), Shiraathalladziina an’amta
‘alaihim ghayril maghdhuubii ‘alaihim waladhdhaalliin(a).
“Tunjukilah Kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang
telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang
dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”.
M:
ِ ِِ.ِِِ ِِ ِِِِ,
Alif lamm miim, dzaalikal kitaabu laa roibafiihi hudal lilmut
taqiin(a).
“Alif laam miin, Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”
J:
ِ ِ.ِِِِِِِ
Alladziina yu’minuuna bil ghaibi wayuqii muunash sholaata
wamimmaa rozaqnaahum yunfiquun(a).
“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan
shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan
kepada mereka”
M:

Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 81


ِ .ِِِِِِِِِِِ
Walladziina yu’minuu nabimaa unzila ilaika wamaa unzila
minqablika wabil aakhirotihum yuuqinuun(a).
“dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan
sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat”
J:
ِ .ِِِِ ِِِِ
Ulaaika ‘alaahudam mirrobbihim waulaaika humul muflihuun(a).
“mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan
merekalah orang-orang yang beruntung”
M:
ِ .ِِِِِِِِ ِِ
Wailaahukum ilaahuw waahidul laa ilaaha illaa huwar rohmaanur
rahiim(u).
“dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan
melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”
J:
ِ ِِ ِِِِِِ ِِِِِِ
Allahulaa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum(u, laata’ khudzuhuu
sinatuw walaa naum(un).
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang
hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak
mengantuk dan tidak tidur”
M:
ِ ِِ ِِِِِِِِ ِِِِِِ
Lahuu maafis samaawaati wamaa fil ardh(i), man dzalladzii
yashfa’u ‘indahuu illaabi idznih(i).
“Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat
memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya”
J:

82 | Ust. Muhammad Yusuf


ِ ِِِ ِِِِِِِِِِِِِِ
Ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum, walaa yuhiithuuna
bisyai immin ‘ilmihii illaa bimaashaa’(a).
”Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya”
M:
ِ .ِِِِِِِِ ِِِ
Wasi’akursiy yuhus samaawaati wal ardh(a), walaa ya’uuduhuu
hifzhuhumaa, wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim(u).
“Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar”
J:
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ 

ِ ِِ ِِ
Lillaahimaa fissamaa waati wamaa fil ardh(i), wa intubduu maafii
anfusikum autukhfuuhu yuhaa sibkum mbihil laah(u).
“kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada
di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau
kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan
dengan kamu tentang perbuatanmu itu”
M:
ِ .ِِِِِِ ِِِِِ
Fayaghfiru limay yashaau wayu’adzdzibu mayyashaa’(u), wallahu
‘alaa kullisyai inqodiir(un).
“Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa
siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu”

J:

Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 83


ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ 

ِ ِِِ
Aamanar rasuulu bimaa unzila ilaihi mirrabbihi wal
mu’minuun(a), kullun aamana bil laahi wamalaa ikatihi wakutubihi
warusulih(i).
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya”
M:
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ 

ِ .
Laanufar riqubaina ahadim mirrusulih(i), waqooluu sami’naa wa
atho’naa ghofroonaka rabbanaa wailaikal mashiir(u).
“(mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka
mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa):
"Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali”
J:
ِ ِِ ِِِِِِِِِِِِ
Laa yukallifullaahu nafsan illa wus’ahaa, lahaa maakasabat
wa’alaihaa maktasabat.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya”
M:
ِ ِِِ ِِِِِِ
Robbanaa laatu aakhidznaa innasiinaa aw akhtho’naa.
“(mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami
jika Kami lupa atau Kami tersalah”
84 | Ust. Muhammad Yusuf
J:
ِ ِِِِِِِِِِِِ
Robbanaa walaa tahmil ‘alainaa ishron kamaa hamaltahu ‘alal
ladziina minqablinaa.
“Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban
yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang
sebelum kami”
M:
ِ ِِِ ِِِِِِِ
Robbanaa walaa tuham milnaa maa laa thoo qotalanaabih(i). (3x)
“Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang
tak sanggup Kami memikulnya”
J:
ِ ِِِِِِ
Wa’fu ‘annaa waghfirlanaa warhamnaa. (3x)
“beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami”
ِ .ِِِِِ
Anta maulaanaa fanshurnaa ‘alal qaumil kaafiriin(a).
“Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang
kafir”
M:
.‫ِى ىوِالر ٍح ىم ينِالرًح ٍي يم‬ ‫ال‬ً‫ِيامنِىوِاللِال ًذم ىَِلاًلىوِا‬,‫نىسأىليكِرحمةنِللٍعالى ًمين‬
‫ٍ ى ى ٍ ى ى ٍ ى ى ى ٍ يى ي ٍ ى ي‬
Nas-aluka rahmatal lil ‘aalamiin(a), yaa man huwallaahul ladzii laa
ilaaha illa huwar rahmaanur rahiim(u).
Kami mohon kepada-Mu akan rahmat bagi seluruh alam. Wahai Dzat
Yang tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
J:
.‫ار‬‫ب‬ ‫ٍج‬
‫ل‬ ‫ِا‬ ‫ز‬
‫ي‬ ‫ػ‬ٍ‫ي‬ً
‫ز‬ ‫ٍع‬
‫ل‬ ‫ِا‬‫ن‬ ً ‫كِالٍ يقدكسِالس ىلـِالٍم ٍؤًمنِالٍم ىه ٍي‬
‫م‬ ‫ي‬ ً‫اىلٍمل‬
‫ى ي‬ ‫ي ي ي ي ي ى‬ ‫ٍ ي‬ ‫ى‬
Almalikul qudduusus salaamul mu’minul muhaiminul ‘aziizul
jabbaar(u).

Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 85


Yang Merajai, Yang Maha Suci, Yang Memberi Keselamatan, Yang
Memberi Keamanan, Yang Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang
Maha Mengalahkan.
M:
.‫ار‬‫ه‬‫ق‬‫ى‬ ٍ
‫ل‬ ‫ِا‬ ‫ار‬‫ف‬‫غ‬
‫ى‬ ٍ
‫ل‬ ‫ِا‬ ‫ر‬‫و‬ ‫ص‬ ‫ٍم‬
‫ل‬ ‫ِا‬ ‫ئ‬ ً
‫ر‬ ‫ا‬‫ٍب‬‫ل‬ ‫ِا‬ ‫ق‬
‫ي‬ ً‫اىِلٍمت ىكبػرِالٍ ىخال‬
‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي ي‬‫ى‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫يى ي‬
Almutakabbirul khaaliqul baari-ul musyawwirul ghaffaarul
qahhaar(u).
Yang Mempunyai Kebesaran, Yang Maha Menciptakan, Yang Maha
Melepaskan, Yang Maha Memberi Bentuk, Yang Maha Pengampun,
Yang Maha Memaksa.
J:
ِ‫ضِالرافً يعِال يٍم ًعزِال يٍم ًذؿ‬ ً ‫اس ي‬ ً ‫اىلٍوىابِالرىزا يؽِالٍ ىفتاحِالٍعلًيمِالٍ ىقابًضِالٍب‬
‫طِالٍ ىخاف ي‬ ‫ي ى‬ ‫ي ى ٍي‬ ‫ى ي‬
ً ‫الس ًم ٍيعِالٍب‬
.‫ص ٍيػ ير‬ ‫ي ى‬
Alwahhaabur razaaqul fattaahul ‘aliimul qaabidhul baasithul
khaafidhur raafi’ul mu’izzul muzillus samii’ul bashiir(u).
Yang Maha Pemberi, Yang Maha Pemberi Rezeki, Yang Maha Pembuka
(pintu rahmat), Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Menyempitkan
Rezeki, Yang Maha Melapangkan Rezeki, Yang Maha Merendahkan
(derajat), Yang Maha Meninggikan (derajat), Yang Maha Memuliakan,
Yang Maha Merendahkan, Yang Maha Mendengar, Yang Maha
Melihat.
M:
.‫ٍحلً ٍي يمِال ىٍع ًظ ٍي يمِالٍغى يف ٍويرِالش يك ٍويرِال ىٍعلًيِالٍ ىكبًٍيػ ير‬ ‫ٍح ىك يمِال ىٍع ٍد يؿِالل ًط ٍي ي‬
‫فِالٍ ىخبًٍيػ يرِال ى‬ ‫اىل ى‬
Alhakamul ‘adlul lathiiful khabiirul haliimul ‘adziimul ghafuurush
syhakuurul ‘aliyyul kabiir(u).
Yang Maha Menetapkan Hukum, Yang Maha Adil, Yang Maha Lembut,
Yang Maha Waspada, Yang Maha Penyebar, Yang Maha Agung, Yang
Maha Pengampun, Yang Maha Berterima Kasih, Yang Maha Tinggi,
Yang Maha Besar.
J:
ً ‫تِالٍح ًسيبِالٍجلًيلِالٍ ىك ًريمِالرقًيبِالٍم ًجيبِالٍو‬
ِ‫اس يع‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ً ‫ظِالٍم‬
‫ق‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ً ‫اىلٍح‬
‫ف‬
‫ي ى‬ ٍ ‫ي‬ ‫ي‬ ٍ ‫ي‬ ٍ ‫ي‬ ٍ ‫ى‬ ‫ي‬ ٍ ‫ى‬ ٍ ‫ي‬ ٍ ‫ى‬
.‫ٍح ًك ٍي يم‬
‫ال ى‬

86 | Ust. Muhammad Yusuf


Alhafiizhul muqiitul hasiibul jaliilul kariimur raqiibul mujiibul
waasi’ul hakiim(u).
Yang Maha Memelihara, Yang Maha Memberi Makan, Yang Maha
Memperhitungkan, Yang Maha Mempunyai Kebesaran, Yang Maha
Mulia, Yang Maha Mengawasi, Yang Maha Memperkenankan, Yang
Maha Luas, Yang Maha Bijaksana.
M:
ِ‫ٍح ًم ٍي يد‬ ً ً ً ً ‫اىلٍودكدِالٍم ًجي يدِالٍب‬
‫ثِالش ًه ٍي يدِال ى‬
‫ٍحقِال ىٍوك ٍي يلِالٍ ىق ًومِال ىٍمت ٍي ينِال ىٍوليِال ى‬ ‫اع ي‬ ‫ى يٍ ي ي ٍ ى‬
.‫ئِال يٍم ًع ٍي يد‬‫صىِال يٍم ٍب ًد ي‬
ً ‫الٍم ٍح‬
‫ي‬
Alwaduudul mujiidul baa’itsusyh syhahiidul haqqul wakiilul
qawiyyul matiinul waliyyul hamiidul muhshil mubdi ul-mu’iid(u).
Yang Maha Mengasihi, Yang Maha Mulia, Yang Maha Membangkitkan,
Yang Maha Menyaksikan, Yang Maha Benar, Yang Maha Mengurusi,
Yang Maha Kuat, Yang Maha Kokoh, Yang Maha Melindungi, Yang
Maha Terpuji, Yang Maha Menghitung, Yang Maha Memulai, Yang
Maha Mengembalikan.
J:
ً ‫اح يدِالصم يدِالٍ ىق‬ ً ‫اج يدِال ٍِو‬
ً ‫اج يدِالٍم‬
ً ‫تِالٍحيِالٍ ىقيػوـِالٍو‬ ً
ِ‫اد ير‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ٍي ى‬ ‫اىل يٍم ٍحيًىِال يٍمم ٍي ي ى‬
ِ‫اط ينِال ىٍولًيِال يٍمتىػ ىعالًىِالٍبىػر‬
ً ‫اىرِالٍب‬
‫ي ى‬
ً ‫اخرِالظ‬ ً ‫ِاالى‬
‫ِاالىك يؿ ٍ ي‬ ٍ ‫ال يٍم ٍقتى ًد يرِال يٍم ىقد يـِال يٍم ىؤخ ير‬
ِ‫اال ٍك ىرًـ‬
ًٍ ‫ٍكِذيكالٍج ىل ًؿِك‬
‫ى ى‬
ً ‫كِالٍمل‬
‫ِمال ي ي‬
ً ‫ؼ‬ ً ً
‫ابِال يٍم ٍنع يمِال يٍم ٍنتىق يمِالٍغى يفوِالرءي ٍك ي ى‬
‫التػو ي‬
ِ‫ادل‬ ً ‫طِالٍج ًامعِالٍغىنًيِالٍم ٍغنًىِالٍم ٍع ًطىِالٍمانًعِالضارِالنافًعِالنػورِالٍه‬ ‫ي‬ ‫س‬ً ‫ٍم ٍق‬
ِ‫ال ي‬
‫ي ٍي ى‬ ‫ى ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ى‬
ِ‫سِ ىك ًمثٍلً ًوِ ىش ٍيءهِك يى ىوِالس ًم ٍي يع‬ ً ً ‫اؽِالٍوا ًر ي‬
‫ثِالرش ٍي يدِالصبيػ ٍويرِالذ ٍمِلىٍي ى‬
ً
‫الٍبىديٍ يعِالٍبى ى‬
ً
ً ‫الٍب‬
.‫ص ٍيػ ير‬ ‫ى‬
Almuhyil mumiitul hayyul qayyuumul waajidul maajidul
waahidush shamadul qaadirul muqtadirul muqaddimul mu-
akhkhirul awwalul aakhuruzh zhaahirul baathinul waliyyul
muta’aalil barrut tawwaabul mun’imul muntaqimul ‘afuwwur ra-
uufu maalikul mulki dzul jalaali wal ikraamil muqsithul jaami’ul
ghaniyyul mughnil mu’thil maani’udh dhaarrun naafi’un nuurul
haadil badii’ul baaqil waaritsur rasyhiidush shabuurul ladzii laisa
kamitslihii syhai-uwwa huwas samii’ul bashiir(u).

Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 87


Yang Maha Menghidupkan, Yang Maha Mematikan, Yang Maha
Menghidupkan, Yang Maha Berdiri Sendiri, Yang Maha Menemukan,
Yang Maha Mempunyai Kemuliaan, Yang Maha Esa, Yang Maha
Menjadi Tempat Memohon dan Mengadu, Yang Maha Kuasa, Yang
Maha Memang Kekuasaan, Yang Maha Mendahului, Yang Maha
Mengakhiri, Yang Maha Awal, Yang Maha Akhir, Yang Maha Nyata
Kekuasaan-Nya, Yang Maha Ghaib Dzat-Nya, Yang Maha Menguasai,
Yang Maha Tinggi, Yang Maha Baik, Yang Maha Penerima Taubat,
Yang Maha Pemberi Nikmat, Yang Maha Pemberi Siksaan, Yang Maha
Pemaaf, Yang Maha Belas Kasihan, Yang Maha Memiliki Kerajaan,
Yang Maha Mempunyai Keagungan dan Kemuliaan, Yang Maha Adil,
Yang Maha Mengumpulkan, Yang Maha Kaya, Yang Maha Member
Kekayaan, Yang Maha Mempertahankan, Yang Maha Membuat
Bahaya, Yang Maha Memberi Manfaat, Yang Maha Menjadikan
Cahaya, Yang Maha Memberi Petunjuk, Yang Maha Menciptakan, Yang
Maha Kekal, Yang Tetap ada setelah musnahnya segala makhluk, Yang
Maha Pandai, Yang Maha Sabar, Yang tidak ada sesuatu yang
menyamai-nya, dan Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
M:
.‫ٍت‬ ً‫ف‬
‫ِشأ ى‬ ‫ِكىك ٍي ى‬ ً ‫ؼِ ىعناِالسوءبًم‬
ٍِ ‫ِاص ًر‬
‫ٍت ى‬
‫اِشأ ى‬ ‫ٍى ى‬ ٍ ‫اىلل يهم‬
Allahummash rif’annas suu-abimaa shyi’ta wakaifa shyi’t(a). 2x
Wahai Allah, palingkanlah keburukan dari kami dengan sesuatu yang
Engkau kehendaki dan bagaimana Engkau kehendaki.
J:
.‫ىِماتى ىشاءيِقى ًديٍػ هر‬ ً
‫ِعلى ى‬
‫ك ى‬‫ان ى‬
Innaka ‘alaa maa tasyhaa-u qadiir(un). 2x
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas apa yang Engkau kehendaki.
M:
ً ‫اض ًريٍنِكالٍغى ًاءبًٍينِكالٍم ٍؤًمنًٍينِكالٍم ٍؤًمنى‬
ِ‫ات‬ ً ‫ِعناِالسوءِك ىع ًنِال‬ ٍ ‫ِاص ًر‬
‫ىى ي ىى ي‬ ‫ٍح ى ى‬ ‫ى‬ ‫ٍى ى‬ ‫ؼ ى‬ ٍ ‫اىلل يهم‬
.‫ٍت‬
‫ِشأ ى‬ ً‫ف‬ ‫ِكىك ٍي ى‬ ‫ٍت‬
‫ى‬ ‫أ‬ ً ‫اتِالٍبأٍسِكالسوءِبًم‬
‫اش‬ ً ‫كالٍمسلً ًم ٍينِكالٍمسلًم‬
‫ى‬ ٍ
‫ى ى ى ى‬ ‫ى‬ ‫ى يٍ ىى يٍ ى‬
Allahummash rif’annas suu-a wa’anil haadhiriina wal ghaa-ibiina
wal mu’miniina wal mu’minaati wal muslimiina wal muslimaatil
ba’sa wassuu-a bimaa syhi’ta wakaifa syhi’t(a).
Wahai Allah, palingkanlah dan keburukan dari kami dan dari orang-
orang yang hadir dan tidak hadir, mu‟min laki-laki dan perempuan,

88 | Ust. Muhammad Yusuf


muslim laki-laki dan perempuan, kesusahan dan keburukan dari kami
dengan sesuatu yang Engkau kehendaki dan bagaimana Engkau
kehendaki.
J:
.‫ىِماتى ىشاءيِقى ًديٍػ هر‬ ً
‫ِعلى ى‬
‫ك ى‬‫ان ى‬
Innaka ‘alaa maa tasyhaa-u qadiir(un).
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas apa yang Engkau kehendaki.
ِ‫ِكىالقيػوىة‬ ‫ؿ‬ ‫و‬ ‫ح‬ ‫ال‬‫ِك‬, ‫ر‬‫ػ‬ ‫ي‬ ً ‫كِالٍم‬
‫ص‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ً‫ِغي ٍفرانىكِربػناِكا‬,‫صيػر‬
ً ً ‫يانً ٍعمِالٍمولى‬
‫ى‬ ‫ى‬ ٍ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى ي ى‬ ٍ ‫ى‬ ٍ ‫ى‬ ‫ىِكيىان ٍع ىمِالن ٍ ي ي ى ى ى ى‬ ‫ى ى ىٍ ى‬
ً ً‫اًالب‬
.‫اللِال ىٍعلًيِال ىٍع ًظ ٍي ًم‬
yaa ni’mal maulaa wayaani’man nashiir(u), ghufroonaka rabbanaa
wa ilaikal mashiir(u), walaa haula walaa quwwata illaa billahil
‘aliyyil ‘azhiim(i).
Wahai sebaik-baik tuan dan sebaik-baik Penolong. Ampunilah kami
wahai Tuhan kami, kepada engkaulah kami kembali. Dan tidak ada
daya dan kekuatan kecuali pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi
Maha Agung.
M:
.‫اى ٍو‬ ً ‫ِمحم هدِرسو يؿ‬,‫اىو‬ ً ً
‫ِاللِيى ي‬ ٍ‫ي‬ ‫ىَلالىوىِاالِالليِيى ي ٍ ي ى‬
Laa ilaaha illallaahu yaahuw, muhammadur rasuulullaahi yaahuw.
Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.
J:
.‫اى ٍو‬ ً ‫ِمحم هدِرسو يؿ‬,‫اىو‬ ً ً
‫ِاللِيى ي‬ ٍ‫ي‬ ‫ىَلالىوىِاالِالليِيى ي ٍ ي ى‬
Laa ilaaha illallaahu yaahuw, muhammadur rasuulullaahi yaahuw.
Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.
M:
.‫اى ٍو‬ ً ً
‫ِكيىػ ٍقبىػلينىاِيى ي‬
‫ِم ٍنِاى ٍى يلِالل ى‬,‫اى ٍو‬
‫ِسيى ٍج ىعلينىايى ي‬
‫ىساىلٍنىاِاللى ى‬
Sa-alnallaaha sayaj’alunaa yaahuw, min ahlullaahi wayaq balunaa
yaahuw.
Kami bermohon kepada Allah agar Dia menjadikan kami sebagai orang
yang ahli beribadah kepada Allah dan menerima amal ibadah kami.
J:
.‫اى ٍو‬ ً ‫ِمحم هدِرسو يؿ‬,‫اىو‬ ً ً
‫ِاللِيى ي‬ ٍ‫ي‬ ‫ىَلالىوىِاالِالليِيى ي ٍ ي ى‬
Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 89
Laa ilaaha illallaahu yaahuw, muhammadur rasuulullaahi yaahuw.
Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.
M:
.‫اى ٍو‬ ً ‫ضىِاللِكيػر‬
‫ضىِالليِيى ي‬ ً ‫ِكنيػر‬,‫اىو‬ ً
ٍ‫ى ىي‬ ٍ ‫ضىِالليِيى ي ٍ ى‬
‫ِكييػ ٍر ى‬
‫ىكنيػ ٍرضىِاللى ى‬
Wanurdhillaaha wayurdhallaahu yaahuw, wanurdhillaaha
wayurdhillaahu yaahuw.
Dan kita amalkan sesuatu yang membuat Allah ridho, dan semoga Allah
meridhoinya. Dan kita amalkan sesuatu yang membuat Allah ridho, dan
semoga Allah meridhoinya.
J:
.‫اى ٍو‬‫ِي‬ ً
‫ِالل‬ ‫ؿ‬
‫ي‬ ‫و‬ ‫س‬‫ِر‬ ‫د‬
‫ه‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫ِم‬, ‫و‬ ‫اى‬‫ِي‬ ‫ِالل‬ ‫ال‬ً‫ىَلاًلىوِا‬
‫ىي‬ ٍ‫ي‬ ‫ي ى يٍ ي ى‬ ‫ى‬
Laa ilaaha illallaahu yaahuw, muhammadur rasuulullaahi yaahuw.
Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.
M:
ً ‫ِمحم هدِرسو يؿ‬,‫ىَلاًلىوىِاًالِالل‬
.‫ِالل‬ ٍ‫ي‬ ‫ي يى‬
Laa ilaaha illalllaah(u), muhammadur rasuulullaah(i).
Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.
J:
ً ‫ِمحم هدِرسو يؿ‬,‫ىَلاًلىوىِاًالِالل‬
.‫ِالل‬ ٍ‫ي‬ ‫ي يى‬
Laa ilaaha illalllaah(u), muhammadur rasuulullaah(i).
Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.
M:
ٍ ‫ىِم ٍختىا ًرًه‬
.‫ِاالى ٍى ىدال‬ ‫ِعلى ي‬,‫ل‬
‫ِى ند ى‬ ً
‫ىكنى ٍختً ٍمِبًالص ىلة ي‬
Wanakhtimm bisholaati hud(an), ‘alaa mukhtaarihil ahdaa.
Dan kami sudahi dengan bacaan sholawat atas pilihan Allah yang
mendapat petunjuk (mudah-mudahan kita mendapatkan petunjuk).
J:
ً ‫ِمحم هدِرسو يؿ‬,‫ىَلاًلىوىِاًالِالل‬
.‫ِالل‬ ٍ‫ي‬ ‫ي يى‬
Laa ilaaha illalllaah(u), muhammadur rasuulullaah(i).
Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.
M:

90 | Ust. Muhammad Yusuf


ً ‫ِاللِرسو ًؿ‬
ً ً ً ‫ِاللِحبًٍي‬
ً ً ‫حبًٍي‬
.‫ِالل‬ ٍ ‫بِاللِنىبًي ى ي‬ ‫ب ى‬ ‫ى‬
Habiibillaahi habiibillaahi nabiyyillaahi rasulillaah(i).
Kekasih Allah, kekasih Allah, nabi Allah, utusan Allah.
J:
ً ‫ِمحم هدِرسو يؿ‬,‫ىَلاًلىوىِاًالِالل‬
.‫ِالل‬ ٍ‫ي‬ ‫ي يى‬
Laa ilaaha illallaahu, muhammadur rasuulullaahi.
Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ 

ِ
Innallaaha wamalaa ikatahu yusholluuna ‘alannabiy(i), yaa ayyuhal
ladziina aamanuu sholluu ‘alaihi wasallimuu tasliimaa(n).
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk
Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi
dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.
M:
ِ‫ِعلىى‬ ‫ت ى‬ ‫اصل ٍي ى‬ ‫و‬ ً ‫اِم ىحم ودِك ىعلى‬ ً
‫ِ ىك ىم ى‬,‫ِم ىحمد‬ ‫ىِآؿ ي‬ ‫ىِسيدنى ي‬‫ِعلى ى‬ ‫ِك ىسل ٍم ى‬
‫ِصل ى‬ ‫اىلل يهم ى‬
‫ِ ىك ىماِبى ىارٍك ى‬,‫ِم ىحم ود‬
ِ‫ت‬ ً ‫ىِم ىحم ودِك ىعلى‬ ‫ِكبىا ًر ٍؾ ى‬, ً ‫ىِآؿِاًبًر‬
ً ‫اًبٍػر ًاى ٍيمِك ىعلى‬
‫ىِآؿ ي‬ ‫ِعلى ي‬ ‫م‬
‫ى ى ى‬ ‫ي‬
ٍ ‫اى‬ ‫ى ىى‬
.‫ِح ًم ٍي هدِم ًج ٍي هد‬ ‫ك‬ ‫ن‬ً‫ِفًىِالٍعالى ًمينِا‬,‫ىِآؿِاًبػر ًاىيم‬
ً ِ
‫ل‬
‫ى‬ ‫ع‬ ‫ِك‬ ‫م‬ ‫ي‬ ً ‫ىعلىىِاًبػر‬
‫اى‬
‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى ٍى‬ ‫ٍى ٍ ى‬ ‫ى‬ ‫ٍى ٍ ى ى‬
Allahumma shalli wasallim ‘alaa sayyidinaa Muhammad(in), wa’
alaa aali Muhammad(in), kamaa shollaita ‘alaa ibroohiim(a), wa
’alaa aali ibroohiim(a), wa baariq ‘alaa Muhammad(in), wa ‘alaa
aali Muhammad(in), kamaa baaroqta ‘alaa ibroohiim(a), wa ‘alaa
aali ibroohiim(a).
Wahai Allah berilah rahmat dan kesejahteraan atas jujungan kami
Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau berikan
rahmat dan kesejahteraan atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan
berikanlah keberkahan atas Muhammad dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau berikan keberkahan atas Ibrahim dan keluarga
Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia di
semesta alam.

Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 91


‫ادِ ىكلً ىماتً ى‬
ِ‫كِ يكل ىماِذى ىك ىر ىؾِالذاكً يرٍك ىف‬ ً ‫ك‬
‫ِكم ىد ى‬ ِ
‫ش‬ً ‫ِعر‬ ‫ة‬‫ن‬ً
‫ز‬ ‫ِك‬ ‫ك‬ ً ‫ض ًاءنىػ ٍف‬
‫س‬ ‫ِكًر ى‬ ‫ىع ىد ىد ىخل ًٍق ى‬
‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬
ٍ ‫ى‬‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫كى‬
ِ‫ت‬ً ‫ىِعنِ يكلِصحاب‬ ً ‫ِكسلم‬,‫ِذ ٍك ًر ىؾِالٍغىافًليو ىف‬ ً ‫ِعن‬
‫ىىى‬ ٍ ‫ِكتىػ ىعالى ى‬
‫ِكىرض ىيِالليِتىػبى ىار ىؾ ى‬
‫ٍ ىى ٍ ى‬ ٍ ‫ىكغى ىف ىل ى‬
ً ً‫ِكىالحو ىؿِكىِالقيػوىةِاًالِب‬,‫تِحسبػنىاِاللِكنً ٍعمِالٍوكً ٍيل‬
ِ‫الل‬ ً ً ً
‫ِكاىنٍ ى ى ٍ ي ي ى ى ى ي ى ى ٍ ى‬, ‫ىر يس ٍوؿِاللِاى ٍج ىمع ٍي ىن ى‬
.‫ال ىٍعلًيِال ىٍع ًظ ٍي ًم‬
‘adada khalqika wa ridhaa-a nafsika wa zinata ‘arsyika wa
midaada kalimaatika kullamaa dzakaokadz dzaakiruuna wa
ghafala ‘an dzikrikal ghaafiluun(a), wa sallim wa radhiyallaahu
tabaroka wa ta’aalaa ‘an kulli shohaabati rasuulillaahi ajma’iin(a),
wa anta hasbunallaahu wa ni’mal wakiil(u), wa laa haula wa laa
quw wata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim(i).
Sejumlah makhluk-Mu, seridho-Mu, setimbangan „arasy (singgasana)-
Mu dan sebanyak tinta (yang untuk menuliskan) kalimat-Mu selama
orang-orang yang ingat itu menyebut-Mu dan orang-orang yang lalai
itu melalaikan-Mu, dan berikanlah kesejahteraan (atas mereka), dan
semoga Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi itu meridhoi seluruh
sahabat Rasulullah semua. Engkau (ya Allah), Allah mencukupi kami
dan Dialah sebaik-baik Dzat Yang diserahi. Dan tidak ada daya dan
kekuatan selain dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha
Agung.

92 | Ust. Muhammad Yusuf


BAB VI
TAHLIL

M: )‫ِِ ىكلًى‬3(ِ.‫ىستىػ ٍغ ًف يرِاللىِال ىٍع ًظ ٍي ًم‬


ٍ‫أ‬
ِ ‫ض يلِالذ ٍك ًرِفىػ ٍعلى ٍمِاىنوي ىِالإًلىوىِإًال‬
‫ِاللي‬ ‫اىفٍ ى‬
“Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. 3X
“Ketahuilah seutama-utama dzikir adalah bahwasanya Tiada Tuhan
melainkan Allah”
‫ح ٌّيِب و‬
ِ‫اؽ‬
J: ‫ى ى‬
“Yang Maha Hidup lagi Maha Kekal”
M: ِ ‫ىالإًلىوىِإًال‬
ِِِ‫ِاللي‬
“Tiada Tuhan melainkan Allah”
J: ِِِِ‫ىح ٌّيِم ٍو يج ٍو هد‬
“Yang Maha Hidup lagi Maha Ada”
M: ِ ‫ىالإًلىوىِإًال‬
ِِِ‫ِاللي‬
“Tiada Tuhan melainkan Allah”
J: ِِِ‫ص ٍو هد‬
‫ىح ٌّيِم ٍق ي‬
“Yang Maha Hidup lagi Maha dituju”
ِ ‫ىالإًلىوىِإًال‬
‫ِاللي‬
“Tiada Tuhan melainkan Allah”
Dengan jumlah hitungan yang dikehendaki, lalu di akhiri dengan:

‫ِح وق ى‬
ِ‫ِعلىٍيػ ىهاِنى ٍحيىا‬ ‫ي‬‫ة‬ ‫م‬ ً‫ِعلىي ًوِكسلمِ ىكل‬
ٍ ‫ى‬ ‫ىِالل‬ ‫ل‬ ‫ِص‬ ً ‫ىالاًلىوىِاًالِاللِمحم هدِرسو يؿ‬
‫ِالل‬
‫ىى ى ى ى‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ٍ‫ي‬ ‫ييى‬
ِ.‫ِاالىًمنًٍي ىن‬
ٍ ‫اءاللي ًِم ىن‬ ً ‫كعلىيػهاِنىموتِكعلىيػهاِكبًهاِنيػبػع ي‬
‫ثِا ٍفِ ىش ى‬ ‫ى ى ٍ ى يٍ ي ى ى ٍ ى ى ى ٍ ى‬
“Tiada Tuhan melainkan Allah, Muhammad adalah utusan Allah, semoga
Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan atasnya sebuah kalimat
benar, atasnya kami hidup dan mati, atasnya dan dengannya kami
dibangkitkan termasuk orang–orang yang aman, insya allah (jika Allah
menghendaki)”.

Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 93


BAB V
DO’A SURAT YASIN, TAHLIL DAN TAKHTIM

.‫َالرًحْي ًم‬
َّ ‫َالر ْمحى ًن‬ ً ‫َبًس ًم‬,‫َالرًجي ًم‬
َّ ‫َاهلل‬ ً ًً ً
ْ ْ َّ ‫اى يع ْوذيباهللَم ىنَالشَّْيطىاف‬
A‟uudzu billaahi minasy syaithoonir rajiiim, bismillaahir rahmaanir
rahiim.
Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk, dengan
menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

َ‫ص ْحبً ًو‬ ًً ‫الص ىًلـَعلىىَسيٍّ ًدنى ي و‬ ً ‫بَالْعالى‬ ً َّ‫اى ْلم يدلًل‬
‫اَمى َّمد ََّك ىعلىىَاىلو ىَك ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ي‬ َّ ‫َك‬
‫ى‬ ‫ة‬
‫ي‬ ‫ًل‬
‫ى‬ ‫الص‬
َّ ‫َك‬,
‫ى‬ ‫ي‬‫ى‬ ْ ‫م‬ ‫ى‬ ٍّ ‫َر‬ ‫و‬
‫ىْ ى‬
.‫ي‬ ً
‫اى َْجىع ْ ى‬
Alhamdu lillahi rabbil „aalamiin, wash sholaatu wash sholaamu „alaa
sayyidinaa Muhammadiw wa‟alaa aalihii wa shahbihii ajma‟iin.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Rahmat dan Kesejahteraan
semoga tetap atas junjungan kami Muhammad, beserta keluarga dan
sahabatnya semua.

َ‫ي ىَك ْاالى ًخ ًريْ ىن ىََكالنَّبًيٍَّػ ْ ى‬ ً ‫اىللَّه َّمَصلَكسلٍّمَكبا ًرْؾَعلىىَسيٍّ ًدنى ي و‬


َ‫ي‬ ‫اَمى َّم َدَ ًجَ ْاالىَّكل ْ ى‬ ‫ي ى ٍّ ى ى ْ ى ى ى ى‬
.‫َاالى ْعلىىَاً ىىلَيػى ْوًـَالدٍّيْ ًن‬ ْ ‫ي ََّكالْ ىم ىًَل‬ ‫كالْمرسلًيَ ًجَ يك ٍّلَكقْ و‬
‫ت ََّك ًح ْ و‬
‫ى‬ ‫ى يْ ى ْ ى‬
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik „alaa sayyidinaa Muhammadin fil
awwaliina wal aakhiriina wannabiyyiina wal mursaliina fii kulli waqtiw
wahiiniw wal malail a‟laa ilaa yaumid diiin.
Wahai Allah berilah Rahmat, Kesejahteraan dan Keberkahan atas
junjungan kami Muhammad, beserta orang-orang terdahulu, dan
terkemudian, dan para nabi, dan para rasul, dalam setiap waktu dan
ketika, dalam kelompok tertinggi sampai hari pembalasan.

ًَ ‫َاالى ْى ىو‬ ً‫َص ىًل نةَتيػْن ًجيػنى ًاِب ًامن ى‬,‫اَمى َّم ود‬
‫ىَسيٍّ ًدنى ي‬
َ‫اؿ‬ ْ ‫ََجْي ًع‬ ْ ‫ْ ى‬ ‫ى‬ ‫َعلى ى‬ ‫َص ٍّل ىَك ىسلٍّ ْم ىَكبىا ًرْؾ ى‬
‫اىللَّ يه َّم ى‬
َ‫َكتىػ ْرفىػ يعنىا‬, ً ‫َالسيٍّأ‬
‫ىت‬ َّ ‫ع‬
ً ‫ي‬ ً‫اَِب ًامن ى‬
‫ََج‬ ً ‫َكتىطَّ ًهرنى‬,‫ات‬ ً ‫َالاج‬ ْ ‫ع‬ً ‫ي‬ ً‫ضيَلىنى ًاِب ى‬
‫اََج‬ ً ‫َكتىػ ْق‬,‫ات‬ ً ‫ك ْاالىفى‬
‫ى‬ ْ ْ ‫ى ي ى‬ ‫ى ْ ى ْ ى ى‬ ‫ى‬
َ‫َج‬, ً ‫ات‬ ً ‫َاْليػر‬ ً‫َمن ى‬, ً ‫ات‬ ً ‫اَِباَاىقْصىَالْغىاي‬ ً ‫َكتيػبػلٍّغينى‬,‫ات‬ ً ‫اَعْن ىد ىؾَاىعلىىَالدَّرج‬ ً ‫ًِب‬
ْ‫ََجْي ًع ْى ى‬ ْ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ىى‬ ‫ىى‬ ْ ‫ى‬
.‫ات‬ ً ‫الي ًاةَكبػع ىدَالْ َمم‬
‫ْىى ى ى ْ ى ى‬
94 | Ust. Muhammad Yusuf
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik „alaa sayyidinaa Muhammadin,
sholaatan tunjiinaa bihaa min jamii„il ahwaali wal aafaat, wataqdhii lanaa
bihaa jamii‟il haajaat, watuthoh hirunaa bihaa min jamii‟is sayyiaat, watar
fa‟unaa bihaa „indaka a‟lad darojaat, watubal lighunaa bihaa aqshol
ghooyaat, min jamii‟il khairaati fil hayaati wa ba‟dal mamaat.
Wahai Allah berilah Rahmat dan Kesejahteraan atas junjungan kami
Muhammad, dengan rahmat yang menyelamatkan kami dari seluruh
kesulitan dan marabahaya, dengannya Engkau tunaikan seluruh
kebutuhan kami, Engkau sucikan kami dari seluruh keburukan, Engkau
angkat kami dari setinggi-tinggi derajat di sisi-Mu, Engkau sampaikan
kami pada sejauh-jauh dari seluruh kebaikan di dalam hidup dan setelah
mati.

َ‫ب‬
َّ ‫َيى ىار‬,‫ي‬ ً‫َالس ًاءل‬ ‫ب‬‫ي‬ ً‫َي ي‬,‫ات‬
‫اجم‬ ً ‫َالاج‬
ْ ‫ي‬‫اض‬ ً ‫َجميبَالدَّعو‬
ً ‫َكياقى‬,‫ات‬ ً‫َسيعَقى ًريب ي‬
ً‫ك ى‬
َ َّ
‫ن‬ ً‫ا‬
‫ْى‬ َّ ‫ى ْى‬ ‫ى ْ ه ْ ه ْ ي ىى ىى ى ى ى‬
.‫ي‬ ً
‫الْ ىعالىم ْ ى‬
Innaka samii‟un qariibum mujiibud da‟awaat, wa yaaqaa dhiyal haajaat,
yaa mujiibas saailiin, yaa rabbal „aalamiin.
Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Maha
Memperkenankan doa-doa, wahai Dzat Yang Menunaikan para peminta,
wahai Tuhan semesta alam.

َ‫ب‬ ‫ي‬ ً‫َكي ي‬,‫ات‬


‫اَجم‬ ً ‫َالرفى‬
َّ ً ‫ام ًيَالْعًظى‬
‫اـ‬ ْ‫ي‬ ‫ي‬‫َك‬, ً ‫َكياَُميْرًجَالنَّب‬,‫َّات‬
‫ات‬ ً ‫َالشت‬َّ ‫ع‬ ً ‫اىللَّه َّمَياج‬
‫ام‬
‫ى‬ ْ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ي ىى‬
َ‫َكيىا‬, ‫َساك و‬
‫ات‬ ‫ى‬ ‫ع‬
ً ‫ب‬ ‫َس‬ ً ‫َمنَفىػو‬,
‫ؽ‬ ً ‫ات‬ ً ‫َكياَم ىفٍّرجَالْ يكرب‬,‫ات‬ ً ‫َالاج‬ ْ ‫ي‬ ً ‫اتََكياَقى‬
‫اض‬ ًَ ‫الدَّعو‬
‫ْ ْ ىْ ى ى ى‬ ‫ى ى ي ى ىى‬ ‫ى ى ى‬ ‫ىى ىى‬
َ,‫ات‬ ‫َك ًس ىع ى‬, ً ‫كَحو ًاء ًجَالْعالى‬ ً‫َكيامال‬,‫ات‬ ً ‫فىاتًحَخز ًاء ًفَالْ ىكرم‬
‫ص ىو ى‬ْ ‫َاالى‬
ْ ‫ك‬‫َسْ يع ى‬ ‫ى‬ ‫ي‬‫ى‬ ْ ‫م‬ ‫ى‬ ‫ىى‬ ‫ى‬ ‫ىى ى ى ى‬ ‫ى ىى‬
.‫َش ْي وء‬
‫كَبً يك ٍّل ى‬ ً ‫كاىحا ىط‬
‫َع ْل يم ى‬ ‫ىى‬
Allaahumma yaa jaami‟asy syattati, wa yaa mukhrijan nabaat, wa yaa
muhyul „izhaamir rafaat, wa yaa mujiibad da‟awaati wa yaa qaadhiyal
haajaat, wa yaa mufarrijal kuribaat, min fauqa sab‟i samaawaat, wa yaa
faatiha khazaainil karamaat, wa yaa maalika hawaaijil „aalamiin, wasi‟a
sam‟ukal ashwaat, wa ahaatho „ilmuka bikulli syaii‟.
Wahai Dzat Yang menghimpun segala yang bercerai-berai, wahai Dzat
Yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, wahai Dzat Yang menghidupkan
tulang-belulang yang telah hancur, wahai Dzat Yang mengabulkan doa-
doa, wahai Dzat Yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan, wahai Dzat Yang

Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 95


melapangkan kesulitan-kesulitan dari atas tujuh langit, wahai Dzat Yang
membuka perbendaharaan kemuliaan, dan wahai Dzat Yang menguasai
kebutuhan-kebutuhan seluruh alam. Luaslah pendengaran-Mu terhadap
suara-suara dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu.

ًَ ‫اْلى‬
.‫اسًَرَيْ ىَن‬ َْ َ‫محَْنىاََلىَنى يَك َْوََنى ََّنَ ًَم ىَن‬ َ‫اَكَاً َْفَ َََّلَْتىَػ َْغ ًَف َْرََلىَنى ى‬
َ‫اَكتىَػَْر ى‬ َ‫سَنى ى‬
َ‫َىربَػََّنىاَ َظىَلى َْمَنىاََاىنَْػ يَف ى‬
Rabbanaa zholamnaa anfusanaa wa illam taghfirlanaa wa tarhamnaa
lanakuu nanna minal khaasiriin.
Wahai Tuhan kami, kami menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau
tidak mengampuni kami dan tidak mengasihi kami, niscaya kami benar-
benar menjadi orang-orang yang merugi.

َ‫َكًَِبى َْم ًَد ىَؾ‬,


َ‫ك ى‬ َ‫َجَْي ًَعَ ىَخَْل ًَق ى‬
ًَ‫اسَتً َْغَنىاََإً ىَؾَ ىَع َْنَ ى‬ َْ ً‫َكَب‬, َ‫كَ ىَعَلىىَ يَك ٍَّلَ ىَش َْي وَء ى‬ َ‫كَالَلَّ يَه ََّمََبًيَق َْدَىرَتً ى‬ َ‫سَأىَلي ى‬
َْ ‫َنى‬
ًَ ‫اؾ‬
ًَ‫َِبى ٍَّق َ يَسَْوَىرَة‬, َ‫اَِبًً َْي َ ىَسَأىَلَْنى ى‬
َ ‫ام‬ َ‫َكَاى َْف َتيَػ َْع ًَطيىَػَنى ى‬,
َ‫اؾ ى‬ َ‫اَِبًً َْي َ ىَد ىَع َْوَنى ى‬
َ ‫ام‬ َ‫ََاى َْف َتىَػتىَػ ىَقَبَّ ىَل َ ًَمَنَّ ى‬,‫ىَكىَْجم ًَد ىَؾ‬
َ‫اَمى ََّم وَدَ ى‬
َ َ‫صَلَّى‬ َ‫َكًَِبيَْرىَم ًَةَ ىَسَيٍّ ًَدَنى ي‬, َ‫بَاَلْ يَقَْرَاى ًَف ى‬ ًَ ‫االى َْع َظى ًَمَىَكًَِبى ٍَّقَقىَػَْل‬
َْ َ‫اال َْس ًَم‬ ًَْ َ‫يسَكًَِبى ٍَّق‬
َ‫ى‬
َ .‫اىًَرَيْ ىَن‬ ًَ َّ‫يَال َط‬ َ‫حاَبًًَوَال َطََّيٍَّبً ْ ى‬ َ‫ص ى‬ َْ ‫اهلليَ ىَعَلىَْي ًَوَ ىَك ىَسَلَّ ىَمَ ىَك ىَعَلىىََاىَلًًَوَىَكَاى‬
َ
Nas alukallaahumma biqudratika „alaa kulli syaii‟, wa bistighnaa ika „an
jamii‟i khalqik, wahamdika wa majdik, an tataqabbala minna maa bihii
da‟aunaak, wa antu‟thiyanaamaa bihii sa alnaak, bihaqqi suurati Yaasiin
wabihaqqil ismil a‟zhomi wabihaqqi qalbil qur-aan, wabihurmati
sayyidinaa Muhammad shallallahu „alaihi wasallama wa‟alaa aalihii wa
ash haabihith thoyyibiinath thoohiriin.
Kami mohon kepada-Mu wahai Allah, dengan ke kuasaan-Mu atas segala
sesuatu, dengan kemaha kekayaan-Mu terhadap seluruh makhluk-Mu,
dengan pujian dan kemuliaan-Mu untuk Engkau terima dari kami mohon
kepada-Mu dengan hak surat Yaasiin, dengan hak Yang Maha Agung,
dengan hak hati al-Qur‟an dan dengan kehormatan junjungan kami
Muhammad, semoga Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan
atasnya, beserta keluarganya dan sahabatnya yang baik-baik dan suci-
suci.

َ‫اَىَلََّْلَنى َاهيَ ًَم َْنَََّال‬ َ‫ح ٍَّلَ ًَم ىَنَاَلْ يَقَْرَاى ًَفَاَلْ ىَع ًَظَْي ًَم ى‬
َ‫َكىَم ى‬, َْ ًَ‫بَ ىَماقىَػَىرَأَْنى َاهي‬
َ‫حَ ىَىاذىََاَلْ ىَم ى‬ َْ َ‫َاىلَلَّ يَه ََّم‬
َ‫اج ىَع َْلَثَػىَىوا ى‬
َ‫وصََاً ى‬
َ‫ىل‬ َ‫ص ن‬ َ‫سَبىَبً ًَهى ى‬
َ‫َكَقي ي‬, َ‫اىَنىاََبً ى‬ َ‫اَى ي‬ َْ َ‫حَ ىَم ًَن‬
َ‫اجَتى ىَم َْعَنى ى‬ َ‫اَاً ى‬
ًَ ‫ىل َيَرَْك‬ َ ََّ‫َى ًَدَيََّةنَ ٍَّمن‬, َ ‫َاًَلىَوىََاًََّال‬
َ‫َاهللي ى‬

96 | Ust. Muhammad Yusuf


َْ ‫تَاَلَّ ًَذ‬
َ‫مََاى َْعَلىى‬ َ‫َكتىَػَلىَْوَنىاَاَلْ يَقَْرَاى ىَفَاَلْ ىَع ًَظَْي ىَمَ ًَم َْنََاى َْجَلً ًَهى ى‬,.....
َ‫َكَاىَنْ ى‬, َ‫ى‬ َ‫ت‬ ًَ ‫َبًَْن‬/‫َبً َْن‬.....‫ح‬ َ‫َيرَْك ي‬
.‫ي‬ َ‫بَاَلْ ىَعاَلى ًَم ْ ى‬ َ ‫اس ًَهى‬
ََّ ‫َيى َىار‬, ًَْ ً‫ىَكَاى َْعَلى يَمََب‬
Allaahummaj „altsawaaba maaqara‟naahu fii haadzal mahalli minal qur-
aanil „adhiim, wa maa hallalnaahu mil Laa ilaaha illallaah, hadiyyatam
minnaa ilaa ruuhi manijtama‟naa haahunaa bisababihii, wa qushuushon
ilaa ruuhu ..... bin/binti ..... watalaunal qur-aanal „azhiima min ajlihii, wa
antalladzii a‟laa wa a‟lamu bismihii yaa rabbal „aalamiin.
Wahai Allah jadikanlah pahala apa yang kami baca di tempat ini dari al-
Qur‟an yang agung, apa yang kami tahlilkan dari kalimat tiada Tuhan
selain Allah, sebagai hadiah dari kami kepada ruh orang-orang yang
berkumpul di sini dengan sebab itu. Dan khusus kepada ruh ..... anak laki-
laki/anak perempuan dari ..... , Dan kami membaca al-Qur‟an yang agung
karena itu, sedangkan Engkaulah Yang Maha Tinggi dan Maha
Mengetahui namanya, wahai Tuhan semesta alam.

َ‫َكأى ْك ًرْـ‬، )‫ا‬ ‫(ى‬ َ َ


‫و‬ ‫ن‬
ْ ‫َع‬ ‫ف‬ ‫اع‬
ْ ‫ك‬ َ ,)‫ا‬ ‫(ى‬ َ ً ً‫َكعاف‬,)‫َكار ىمح َوَ(ىا‬,)‫اىللَّه َّمَا ْغ ًفرَلىَوَ(ىا‬
َ
‫و‬
‫ى‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ْ ي ى ى ْ ْي ى ى ى‬ ‫ي‬
َْ َ‫ََاىلَلَّ يَه ََّم‬.)‫(ىا‬
َ‫اج ىَع َْلَقىَػْبَػَىرَهي‬ َْ َ‫اج ىَع ًَل‬
َ‫اجلىنَََّةىَ ىَمثَْػَىو َاهي ى‬ َْ ‫َىَك‬،)‫(ىا‬ ‫َم ْد ىخلىَويَ ى‬ ‫َكىك ٍّس ْع ى‬،
‫(ىا) ى‬ ‫نػييزلىَويَ ى‬
.‫اف‬ًَ ‫ََ ىَع َْلَقىَػْبَػَىرَهيَ يَح َْفَىرنَةَ ٍَّم َْنَ يَح ىَف ًَرَالنٍَّػْيَػَىر‬ َ‫اضَا َْجلىَنًََّة ى‬
َْ‫َكىَال ى‬, ًَ ‫ض َةنَ ًَم َْنٍََّرَيى‬
َ‫ىَرَْك ى‬
Allahummagh firlahuu (haa), warhamhuu (haa), wa „aafihii (haa), wa‟fu
„anhuu (haa), wa akrim nuuzulahuu (haa), wawassi‟ mad khalahuu (haa),
waj‟alil jannata matswaahuu (haa). Allaahummaj‟al qabrahu (haa)
raudhotam mirriyaadhil jannah, walaa taj‟al qabrahuu (haa) hufratam min
hufarin niiraan.
Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah
dia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya dan
jadikanlah surga sebagai tempat tinggalnya. Ya Allah jadikanlah
kuburnya sebagai suatu taman dari taman-taman surga, dan jangan
Engkau jadikan kuburnya sebagai galian dari galian-galian neraka.

َ‫يََاىَيْ ًَدَيْ ًَه َْم ى‬


ََّ ‫َكَفى ىَكا نَك‬,
َ‫اْليَْمَ ٍَّم ىَن‬ َ‫اَمَنًْيَػَنراَبَػى ْ ى‬
َُّ ‫اج ىَع َْلَنَػيَْوَنر‬ َ‫اَاًَلىَْي ًَه َْم ى‬
َْ ‫َك‬, َ‫ابَ ىَذاَلً ى‬
َ ََّ‫كَ ًَمن‬ َ‫اىللَّ يه َّمَبَػىَلٍّ َْغَثَػىَىو ى‬
.‫ي‬ ًَ ‫الس‬
َ‫اءَلً ْ ى‬ ََّ َ‫ب‬ ًَ‫َيى ي‬,
َ‫اجمَْي ى‬ َ ‫اَْليَْمَ ٍَّم ىَنَالنََّا ًَر‬ ََّ ‫َك ًَعْتَػ نَق‬, َ‫َك ًَح ى‬,
َ‫ج َابنا ََّْليَْمَ ٍَّم ىَنَالنََّا ًَر ى‬ ً
‫النََّا َر َى‬
Allaahumma ballagh tsawaaba dzaalika minnaa ilaihim, waj‟al nuuram
muniiram baina aidiihim, wa fakaakal lahum minannaar, wa „itqal lahum
minannaar, yaa mujiibas saailiin.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 97
Wahai Allah, sampaikanlah pahala bacaan-bacaan dari kami ini kepada
mereka, jadikanlah cahaya yang menyinari di hadapan mereka, pelepas
mereka dari neraka, penghalang mereka dari neraka, dan penebus mereka
dari neraka, wahai Dzat Yang Memperkenankan para peminta.

َ‫اَك ًَجلى ََّد َاتًَنىا‬


َ‫َك ًَجلى ٍَّدَنى ى‬,‫ا‬ ًَ ‫محْ يَه ىَماَ ىَك ىَماََىربَػََّيىاَنى‬
َ‫اَص َغى َىار ى‬ َ‫اَكَلًَىوَالً ىَديَْػَنى ى‬
َ‫اَكَْار ى‬ َ‫اىللَّ يه َّمَا َْغ ًَف َْرََلىَنىاَ َذينَػيَْوبَػىَنى ى‬
َ‫َك ًَجلى ًَمَْي ًَعَاَلْ يَم َْؤًَمَنً ْ ى‬,‫ا‬
َ‫ي‬ َ‫ابَ ىَعَنَّ ى‬َ‫اَكَلً ىَم َْنَ ىَغ ى‬ َ‫ضَىرَنى ى‬ َ‫َكَلً ىَم َْنَ ىَح ى‬,‫ا‬
َ‫اَتً ىَذَتًَنى ى‬ َ ‫اَكًَالى ىَس‬ َ‫شاََإً ًَخَنى ى‬ َ‫ىَكَلً ىَم ى‬
َ‫كَ ىَعَلىىَ يَك ٍَّل‬ َ‫َاًَنَّ ى‬,
َ ‫ات‬ ًَ ‫االىَْمَىو‬
َْ ‫ََاىْ َالى َْحَيىاَإًًَمْنَػ يَه َْمَىَك‬,‫ات‬ًَ ‫سَلً ىَم‬
َْ ‫يَىَكاَلْ يَم‬ َ‫سَلً ًَم ْ ى‬
َْ ‫اتَىَكاَلْ يَم‬ًَ ‫ىَكاَلْ يَم َْؤًَمَنى‬
.‫ىَش َْي وَءَقى ًَديَْػهَر‬
Allahummagh firlanaa dzunuubanaa wa liwaa lidainaa war hamhumaa
kamaa rabbayaanaa sighaaroo, wa lijaddinaa wa li jaddaatinaa wa
limasyaa ikhinaa wa liasaa tidzatinaa, wa liman hadharonaa wa liman
ghaaba „annaa, wa lijami‟il mu‟miniina wal mu‟minaati wal muslimiina
wal muslimaat, al-ahyaa iminhum wal amwaat, innaka „alaa kulli syai
inqadiir.
Wahai Allah, ampunilah kami akan dosa-dosa kami, ampunilah kedua
orang tua kami dan sayangilah keduanya sebagaimana keduanya
mendidik kami di waktu kecil. Ampunilah kakek-kakek kami, nenek-nenek
kami, guru-guru kami, orang-orang yang hadir dari kami dan orang-
orang yang ghaib dari kami, dan seluruh orang-orang mukmin laki-laki
dan perempuan, orang-orang muslim laki-laki dan perempuan, yang hidup
dan yang mati dari mereka, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatau.

َْ ‫َك َْاد ًَخَْلَنى‬,


َ‫اَاجلىَنََّةىَ ىَم ىَع‬ َ‫اف ى‬ًَ ‫االَْيى‬
ًَْ ً‫شَْرَنىاََب‬
َ‫اح ي‬
َْ ‫َك‬,
َ‫االَْيىا ىَف ى‬ ًَْ ً‫َكَاىًَمْتَػَنىاََب‬, ًَ ‫االَْيى‬
َ‫اف ى‬ ًَْ ً‫اىللَّ يه َّمََاى َْحَيًَنىاََب‬
ًَ ‫َك ىَخ ٍَّد َْـََلىَنى‬,
َ‫اَم ىَن‬ َ‫اف ى‬ ًَ ‫االَْيى‬
ًَْ َ‫اَم ىَع‬ ًَ ‫َكَاى َْخًَر َْجَنى‬,
َُّ َ‫اَم ىَن‬
َ‫الدنَْػَيى ى‬ َ‫اف ى‬ ًَ ‫االَْيى‬ًَْ َ‫َاىللَّ يه َّمَثَػىَبٍّْتَػَنىا ىَم ىَع‬.‫اف‬ًَ ‫االَْيى‬
ًَْ
‫اف‬ ًَْ َ‫اجلً ٍَّنَ ىَم ىَع‬
ًَ ‫االَْيى‬ َْ
Allaahumma ahyinaa bil iimaan, wahsyurnaa bil iimaan, wadkhilnal
jannata ma‟al iimaan, allaahumma tsabbitnaa ma‟al iimaan, wa akhrajnaa
minad dunyaa ma‟al iimaan, wa khaddim lanaa minal jinni ma‟al iimaan.
Wahai Allah, hidupkanlah kami dengan iman, matikanlah kami dengan
iman, kumpulkankan kami di hari kebangkitan dengan iman, dan
masukanlah kami ke syurga dengan iman. Wahai Allah, teguhkanlah kami

98 | Ust. Muhammad Yusuf


bersama iman, keluarkanlah kami dari dunia bersama iman, dan
tundukkanlah jin kepada kami bersama iman.

ًَ َّ‫يَالَن‬
َ,‫اظًَرَيْ ىَن‬ ًَ ‫َاً َْح ًَف َظَْنى‬,
ًَ ‫اَم َْنََاى َْع ي‬ َ ‫حَ ىَخَْل ًَق ًَهى‬َْ ًَ‫حَ ًَسٍَّرًَىىَ ىَك ًَسَُّريَىو‬ َْ ًَ‫ام َْنَنَػَُّْوَيريَىو‬
َ‫اىللَّ يه َّمََيى ى‬
َ‫كَ ىَعَلىىَ يَك ٍَّل‬ َ‫َاًَنَّ ى‬,
َ ‫س ًَد‬
َ‫اجلى ى‬َْ َ‫ج‬َ ً ‫تََيرَْك نَحا‬
َ‫اح ىَف َظْ ى‬
َ‫َ ىَك ىَم ى‬,‫ي‬َ‫اغ ْ ى‬ًَ ‫اس ًَدَيْ ىَنَىَكاَلَْبى‬
َ‫الى ى‬
َْ َ‫ب‬ ًَ ‫ىَكقيَػَليَْو‬
.‫ىَش َْي وَءَقى ًَديَْػهَر‬
Allaahumma yaa man nuuruhuu fii sirrihii wa sirruhuu fii khalqihii,
ihfizhnaa min a‟yunin naazhiriin, wa quluubil haasidiina wal baaghiin,
kamaa hafizhta ruuhan fil jasad, innaka „alaa kulli syai-in qadiir.
Wahai Allah, wahai Dzat Yang cahaya-Nya di dalam sirr-Nya, dan sirr-
Nya di dalam ciptaan-Nya, peliharalah kami dari mata para pemandang
dan hati orang-orang yang dengki dan jahat, sebagaimana Engkau
memelihara ruh di dalam tubuh, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu.

.‫الرًَحَْي يَم‬
ََّ َ‫اب‬
َ‫تَالتََّػََّو ي‬ َ‫اَاًَنَّ ى‬
َ‫كََاىَنْ ى‬ َ ‫بَ ىَعَلىَْي َىنى‬ َ‫الس ًَمَْي يَعَاَلْ ىَعَلًَْي يَم ى‬
َْ ‫َكَتي‬, ََّ َ‫ت‬ َ‫اَاًَنَّ ى‬
َ‫كََاىَنْ ى‬ َ ََّ‫َىربَػىنََّاتىَػ ىَقَبَّ َْلَ ًَمن‬
Rabbanaa taqabbal minnaa innaka antas samii‟ul „aliim, wa tub‟alainaa
innaka antat tawwaabur rahiim.
Wahai Tuhan kami, terimalah dari kami sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar, dan terimalah taubat kami sesungguhnya Engkau Maha
Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

.‫ابَالَنَّا ًَر‬ َ‫سَنىَةنَ ََّكَقًَنى ى‬


َ‫اَع ىَذ ى‬ َ‫َاالى ًَخَىرًَةَ ىَح ى‬
َْ ‫ج‬ َ ً‫سَنىَةنَََّك‬
َ‫اَح ى‬ َ ً ‫َىربَػىنََّاََاىَتًَنىا‬
َُّ َ‫ج‬
َ‫الدنَْػَيى ى‬
Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw
waqinaa „adzaaban naar.
Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat, dan jagalah kami dari siksa neraka.

.‫حَبًًَوَ ىَك ىَسَلَّ ىَم‬ َ‫اَمى ََّم وَدَ ََّك ىَعَلىىََاىَلًًَوَ ىَك ى‬
َْ ‫ص‬ َ‫ىَسَيٍّ ًَدَنى ي‬ َ َّ‫صَل‬
َ‫ىَاهلليَ ىَعَلى ى‬ َ‫ىَك ى‬
Washallallahu „alaa sayyidinaa Muhammadiw wa‟alaa aalihii washahbihii
wa sallam.
Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad,
beserta keluaraga dan sahabatnya semua.

Pegangan Santri Masa Kini “Materi II” | 99


ٍَّ ‫الى َْم يَدََلًَلًََّوََىر‬
َ‫ب‬ َْ ‫َك‬,َ‫ًل هَـَ ىَعَلىىَاَلْ يَمَْر ىَسَلً ْ ى‬
َ‫ي ى‬ َ‫َك ىَس ى‬, ًَ ‫بَاَلْ َعًََّزًَةَ ىَع ََّم َايى‬
َ‫ص يَف َْو ىَف ى‬ ٍَّ ‫كََىر‬
َ‫حا ىَفََىرَبٍّ ى‬ َ‫يَسَْب ى‬
َ‫اَلْ ىَعاَلى ًَم ْ ى‬
.‫ي‬
Subhaana rabbika rabbil „izzati „ammaa yashifuun, wa salaamun „alal
mursaliin, wal hamdu lillaahi rabbil „aalamiin.
Maha Suci Tuhan, Tuhan Keperkasaan dari segala sesuatu yang mereka
sifatkan. Dan semoga kesejahteraan tetap atas para utusan. Dan segala
puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

َ‫اى َْمََفًْيَػ ىَها‬


َ‫َد َْعَىو ي‬,
َ‫ي ى‬ ًَ ‫الس‬
َ‫اءَلً ْ ى‬ ََّ َ‫ب‬ ًَ‫يََيى ي‬
َ‫اجمَْي ى‬ َ‫يََيى َىارًَحَْي يَمََاىًَم ْ ى‬
َ‫محىا يَفََاىًَم ْ ى‬
َْ ‫يََيى َىار‬ َ‫هلليََاىًَم ْ ى‬ َ‫َاىًَم ْ ى‬
َ ‫يََيىاََاى‬
.‫ي‬ ٍَّ ‫الى َْم يَدََلًَلًََّوََىر‬
َ‫بَاَلْ ىَعاَلى ًَم ْ ى‬ َ‫َكَاى ًَخيَرَ ىَد َْعَىو ي‬,
َْ َ‫اى َْمََاى ًَف‬ َ‫ًل هَـ ى‬ َ‫كَاللَّ يه َّمَىَكىًَحتَيَّتيَػ يَه َْمََفًْيَػ ىَه ى‬
َ‫اَس ى‬ َ‫يَسْبَػ ىَهاَنى ى‬
Aamina yaa Allahu aamina yaa Rahmaanu aamina yaa mujiibas saailiin,
da‟waahum fiihaa subhaanakallaahumma wa tahiyyatuhum fiihaa salaam,
wa aakhiru da‟waahum anil hamdulillaahi rabbil „aalamiin.
Perkenankanlah wahai Allah, perkenankanlah wahai Dzat Yang Maha
Pemurah, perkenankanlah wahai Dzat Yang Maha Pengasih,
perkenankanlah wahai Dzat Yang memperkenankan para peminta. Doa
mereka di syurga adalah Maha Suci Engkau wahai Allah dan
penghormatan mereka padanya adalah kesejahteraan. Dan akhir doa
mereka adalah bahawasanya segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

100 | Ust. Muhammad Yusuf


BAB I
JUZ ‘AMMA
1. An-Naba‟ (Berita Besar)
Surat ke 78 yang turun di Mekah dengan jumlah 40 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َََََََََََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 101


َََ َ َََََََ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َََ َََََ َ َ َََ 

ََََََََََََ ََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََ
1. tentang Apakah mereka saling bertanya-tanya? 2. tentang berita yang
besar97, 3. yang mereka perselisihkan tentang ini. 4. sekali-kali tidak98;
kelak mereka akan mengetahui, 5. kemudian sekali-kali tidak; kelak
mereka mengetahui. 6. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu
sebagai hamparan?, 7. dan gunung-gunung sebagai pasak?, 8. dan
Kami jadikan kamu berpasang-pasangan, 9. dan Kami jadikan tidurmu
untuk istirahat, 10. dan Kami jadikan malam sebagai pakaian99, 11. dan
Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, 12. dan Kami bina di
atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh, 13. dan Kami jadikan pelita
yang Amat terang (matahari), 14. dan Kami turunkan dari awan air
yang banyak tercurah, 15. supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-
bijian dan tumbuh-tumbuhan, 16. dan kebun-kebun yang lebat? 17.
Sesungguhnya hari keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, 18.
Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang
berkelompok-kelompok, 19. dan dibukalah langit, Maka terdapatlah
beberapa pintu, 20. dan dijalankanlah gunung-gunung Maka menjadi
fatamorganalah ia. 21. Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya)
ada tempat pengintai100, 22. lagi menjadi tempat kembali bagi orang-
orang yang melampaui batas, 23. mereka tinggal di dalamnya berabad-
97
Yang dimaksud dengan berita yang besar ialah berita tentang hari berbangkit.
98
Ini adalah sanggahan terhadap Pendapat orang-orang kafir Mekah yang mengingkari
hari berbangkit dan hari kiamat.
99
Malam itu disebut sebagai pakaian karena malam itu gelap menutupi jagat sebagai
pakaian menutupi tubuh manusia.
100
Maksudnya: di neraka Jahannam ada suatu tempat yang dari tempat itu Para penjaga
neraka mengintai dan mengawasi isi neraka.
102 | Ust. Muhammad Yusuf
abad lamanya, 24. mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan
tidak (pula mendapat) minuman, 25. selain air yang mendidih dan
nanah, 26. sebagai pambalasan yang setimpal. 27. Sesungguhnya
mereka tidak berharap (takut) kepada hisab, 28. dan mereka
mendustakan ayat-ayat Kami dengan Sesungguh- sungguhnya. 29. dan
segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab101. 30. karena itu
rasakanlah. dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu
selain daripada azab. 31. Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa
mendapat kemenangan, 32. (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, 33.
dan gadis-gadis remaja yang sebaya, 34. dan gelas-gelas yang penuh
(berisi minuman). 35. di dalamnya mereka tidak mendengar Perkataan
yang sia-sia dan tidak (pula) Perkataan dusta. 36. sebagai pembalasan
dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak, 37. Tuhan yang
memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya;
yang Maha Pemurah. mereka tidak dapat berbicara dengan Dia. 38.
pada hari, ketika ruh102 dan Para Malaikat berdiri bershaf- shaf,
mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin
kepadanya oleh Tuhan yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata
yang benar. 39. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka Barangsiapa yang
menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.
40. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang
kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah
diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata:"Alangkah
baiknya Sekiranya dahulu adalah tanah".
2. An-nazi‟at (Malaikat-Malaikat yang Mencabut)
Surat ke 79 yang turun di Mekah berjumlah 46 ayat

ََََ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ 

101
Yang dimaksud dengan kitab di sini adalah buku catatan amalan manusia.
102
Para ahli tafsir mempunyai Pendapat yang berlainan tentang maksud ruh dalam ayat
ini. ada yang mengatakan Jibril, ada yang mengatakan tentara Allah, ada pula yang
mengatakan ruh manusia.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 103
ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َََ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

104 | Ust. Muhammad Yusuf


ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ ََََ
1. demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, 2.
dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut,
3. dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, 4. dan
(malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang, 5. dan
(malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia)103. 6. (Sesungguhnya
kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama
menggoncang alam, 7. tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. 8.
hati manusia pada waktu itu sangat takut, 9. pandangannya tunduk. 10.
(orang-orang kafir) berkata: "Apakah Sesungguhnya Kami benar-benar
dikembalikan kepada kehidupan semula104? 11. Apakah (akan
dibangkitkan juga) apabila Kami telah menjadi tulang belulang yang
hancur lumat?" 12. mereka berkata: "Kalau demikian, itu adalah suatu
pengembalian yang merugikan". 13. Sesungguhnya pengembalian itu
hanyalah satu kali tiupan saja, 14. Maka dengan serta merta mereka
hidup kembali di permukaan bumi. 15. sudah sampaikah kepadamu (ya
Muhammad) kisah Musa. 16. tatkala Tuhannya memanggilnya di
lembah suci ialah lembah Thuwa; 17. "Pergilah kamu kepada Fir'aun,
Sesungguhnya Dia telah melampaui batas, 18. dan Katakanlah (kepada
Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari
kesesatan)". 19. dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar
supaya kamu takut kepada-Nya?" 20. lalu Musa memperlihatkan
kepadanya mukjizat yang besar. 21. tetapi Fir´aun mendustakan dan
mendurhakai. 22. kemudian Dia berpaling seraya berusaha menantang
(Musa). 23. Maka Dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu
berseru memanggil kaumnya. 24. (seraya) berkata:"Akulah Tuhanmu
yang paling tinggi". 25. Maka Allah mengazabnya dengan azab di
akhirat dan azab di dunia. 26. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya). 27.
Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah

103
Dalam ayat 1 s/d 5 Allah bersumpah dengan malaikat-malaikat yang bermacam-
macam sifat dan urusannya, bahwa manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat. sebahagian
ahli tafsir berpendapat, bahwa dalam ayat-ayat itu Allah bersumpah dengan bintang-bintang.
104
Setelah orang-orang kafir mendengar adanya hari kebangkitan sesudah mati mereka
merasa heran dan mengejek sebab menurut keyakinan mereka tidak ada hari kebangkitan itu.
Itulah sebabnya mereka bertanya demikian itu.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 105
membinanya, 28. Dia meninggikan bangunannya lalu
menyempurnakannya, 29. dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita,
dan menjadikan siangnya terang benderang. 30. dan bumi sesudah itu
dihamparkan-Nya. 31. ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan
(menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. 32. dan gunung-gunung
dipancangkan-Nya dengan teguh, 33. (semua itu) untuk kesenanganmu
dan untuk binatang-binatang ternakmu. 34. Maka apabila malapetaka
yang sangat besar (hari kiamat) telah datang. 35. pada hari (ketika)
manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, 36. dan
diperlihatkan neraka dengan jelas kepada Setiap orang yang melihat.
37. Adapun orang yang melampaui batas, 38. dan lebih mengutamakan
kehidupan dunia, 39. Maka Sesungguhnya nerakalah tempat
tinggal(nya). 40. dan Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran
Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, 41. Maka
Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya). 42. (orang-orang kafir)
bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah
terjadinya?105 43. siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan
(waktunya)? 44. kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya
(ketentuan waktunya). 45. kamu hanyalah pemberi peringatan bagi
siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit) 46. pada hari mereka
melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal
(di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari106.
3. „Abasa (IA Bermuka Masam)
Surat ke 80 yang turun di Mekah berjumlah 42 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََََََََََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

105
Kata-kata ini mereka ucapkan adalah sebagai ejekan saja, bukan karena mereka
percaya akan hari berbangkit.
106
Karena hebatnya suasana hari berbangkit itu mereka merasa bahwa hidup di dunia
adalah sebentar saja.
106 | Ust. Muhammad Yusuf
ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َََ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َََ َ 

َََََََََََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََََََََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َََ َ 

َ ََََ
1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, 2. karena telah
datang seorang buta kepadanya107. 3. tahukah kamu barangkali ia ingin
membersihkan dirinya (dari dosa), 4. atau Dia (ingin) mendapatkan
pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? 5.
Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup108, 6. Maka kamu
melayaninya. 7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau Dia tidak
membersihkan diri (beriman). 8. dan Adapun orang yang datang
kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), 9.
sedang ia takut kepada (Allah), 10. Maka kamu mengabaikannya. 11.
sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu
adalah suatu peringatan, 12. Maka Barangsiapa yang menghendaki,
tentulah ia memperhatikannya, 13. di dalam Kitab-Kitab yang

107
Yaitu pembesar-pembesar Quraisy yang sedang dihadapi Rasulullah s.a.w. yang
diharapkannya dapat masuk Islam.
108
Orang buta itu bernama Abdullah bin Ummi Maktum. Dia datang kepada Rasulullah
s.a.w. meminta ajaran-ajaran tentang Islam; lalu Rasulullah s.a.w. bermuka masam dan
berpaling daripadanya, karena beliau sedang menghadapi pembesar Quraisy dengan
pengharapan agar pembesar-pembesar tersebut mau masuk Islam. Maka turunlah surat ini
sebagi teguran kepada Rasulullah s.a.w.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 107
dimuliakan109, 14. yang ditinggikan lagi disucikan, 15. di tangan Para
penulis (malaikat), 16. yang mulia lagi berbakti. 17. binasalah manusia;
Alangkah Amat sangat kekafirannya? 18. dari Apakah Allah
menciptakannya? 19. dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu
menentukannya110. 20. kemudian Dia memudahkan jalannya.111 21.
kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, 22.
kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali. 23.
sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang
diperintahkan Allah kepadanya, 24. Maka hendaklah manusia itu
memperhatikan makanannya. 25. Sesungguhnya Kami benar-benar
telah mencurahkan air (dari langit), 26. kemudian Kami belah bumi
dengan sebaik-baiknya, 27. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,
28. anggur dan sayur-sayuran, 29. zaitun dan kurma, 30. kebun-kebun
(yang) lebat, 31. dan buah-buahan serta rumput-rumputan, 32. untuk
kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. 33. dan apabila
datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), 34.
pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, 35. dari ibu dan
bapaknya, 36. dari istri dan anak-anaknya. 37. Setiap orang dari
mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.
38. banyak muka pada hari itu berseri-seri, 39. tertawa dan bergembira
ria, 40. dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu, 41. dan
ditutup lagi oleh kegelapan112. 42. mereka Itulah orang-orang kafir lagi
durhaka.
4. At-Takwiir (Menggulung)
Surat ke 81 yang turun di Mekah berjumlah 29 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

109
Maksudnya: Kitab-Kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berasal dari
Lauhul Mahfuzh.
110
Yang dimaksud dengan menentukannya ialah menentukan fase-fase kejadiannya,
umurnya, rezkinya, dan nasibnya.
111
Memudahkan jalan Maksudnya memudahkan kelahirannya atau memberi persediaan
kepadanya untuk menjalani jalan yang benar atau jalan yang sesat.
112
Maksudnya mereka ditimpa kehinaan dan kesusahan.
108 | Ust. Muhammad Yusuf
ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َََ َ َ 

ََََََََََََََََ

َ َََََََََََ
1. apabila matahari digulung, 2. dan apabila bintang-bintang
berjatuhan, 3. dan apabila gunung-gunung dihancurkan, 4. dan apabila
unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan) 5. dan apabila
binatang-binatang liar dikumpulkan, 6. dan apabila lautan dijadikan
meluap 7. dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh) 8. dan
apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, 9.
karena dosa Apakah Dia dibunuh, 10. dan apabila catatan-catatan
(amal perbuatan manusia) dibuka, 11. dan apabila langit dilenyapkan,
12. dan apabila neraka Jahim dinyalakan, 13. dan apabila syurga
didekatkan, 14. Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah
dikerjakannya. 15. sungguh, aku bersumpah dengan bintang-bintang,
16. yang beredar dan terbenam, 17. demi malam apabila telah hampir
meninggalkan gelapnya, 18. dan demi subuh apabila fajarnya mulai
menyingsing, 19. Sesungguhnya Al Qur'aan itu benar-benar firman
(Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), 20. yang
mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan Tinggi di sisi Allah
yang mempunyai 'Arsy, 21. yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi
dipercaya. 22. dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali
orang yang gila. 23. dan Sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di
ufuk yang terang. 24. dan Dia (Muhammad) bukanlah orang yang
bakhil untuk menerangkan yang ghaib. 25. dan Al Qur'aan itu bukanlah
Perkataan syaitan yang terkutuk, 26. Maka ke manakah kamu akan

Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 109


pergi113? 27. Al Qur'aan itu tiada lain hanyalah peringatan bagi
semesta alam, 28. (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau
menempuh jalan yang lurus. 29. dan kamu tidak dapat menghendaki
(menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta
alam.
5. Al-Infithaar (Terbelah)
Surat ke 82 yang turun di Mekah berjumlah 19 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََََََََََََََ

1. apabila langit terbelah, 2. dan apabila bintang-bintang jatuh


berserakan, 3. dan apabila lautan menjadikan meluap, 4. dan apabila
kuburan-kuburan dibongkar, 5. Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui
apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya. 6. Hai manusia,
Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap
Tuhanmu yang Maha Pemurah. 7. yang telah menciptakan kamu lalu
menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu
seimbang, 8. dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun
tubuhmu. 9. bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari
pembalasan. 10. Padahal Sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-
malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), 11. yang mulia (di sisi Allah)
dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), 12. mereka mengetahui apa
yang kamu kerjakan. 13. Sesungguhnya orang-orang yang banyak
113
Maksudnya: sesudah diterangkan bahwa Al Quran itu benar-benar datang dari Allah
dan di dalamnya berisi pelajaran dan petunjuk yang memimpin manusia ke jalan yang lurus,
ditanyakanlah kepada orang-orang kafir itu:"Jalan manakah yang akan kamu tempuh lagi?"
110 | Ust. Muhammad Yusuf
berbakti benar-benar berada dalam syurga yang penuh kenikmatan, 14.
dan Sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada
dalam neraka. 15. mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan.
16. dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu. 17.
tahukah kamu Apakah hari pembalasan itu? 18. sekali lagi, tahukah
kamu Apakah hari pembalasan itu? 19. (yaitu) hari (ketika) seseorang
tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. dan segala urusan
pada hari itu dalam kekuasaan Allah.
6. Al-Mutaffiifiin (Orang-Orang yang Curang)
Surat ke 83 yang turun di Mekah berjumlah 36 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َََََََََََََََ

ََََََََََََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََََََََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َََََ َ َ َ َََ 

ََََََََََََََََ

Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 111


ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ ََََََََََََ

1. kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang114, 2. (yaitu)


orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka
minta dipenuhi, 3. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk
orang lain, mereka mengurangi. 4. tidaklah orang-orang itu
menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, 5. pada
suatu hari yang besar, 6. (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri
menghadap Tuhan semesta alam? 7. sekali-kali jangan curang, karena
Sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin 115. 8.
tahukah kamu Apakah sijjin itu? 9. (ialah) kitab yang bertulis. 10.
kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang
mendustakan, 11. (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari
pembalasan. 12. dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu
melainkan Setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa, 13. yang
apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah
dongengan orang-orang yang dahulu" 14. sekali-kali tidak (demikian),
sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.
15. sekali-kali tidak116, Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar
tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka. 16. Kemudian, Sesungguhnya
mereka benar-benar masuk neraka. 17. Kemudian, dikatakan (kepada
mereka): "Inilah azab yang dahulu selalu Kami dustakan". 18. sekali-
kali tidak, Sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu
(tersimpan) dalam 'Illiyyin.117 19. tahukah kamu Apakah 'Illiyyin itu?
20. (yaitu) kitab yang bertulis, 21. yang disaksikan oleh malaikat-
malaikat yang didekatkan (kepada Allah). 22. Sesungguhnya orang
yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar
(syurga), 23. mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
24. kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka
yang penuh kenikmatan. 25. mereka diberi minum dari khamar murni
yang dilak (tempatnya), 26. laknya adalah kesturi; dan untuk yang
demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. 27. dan campuran

114
Yang dimaksud dengan orang-orang yang curang di sini ialah orang-orang yang
curang dalam menakar dan menimbang.
115
Sijjin: nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang durhaka.
116
Maksudnya: sekali-kali tidak seperti apa yang mereka katakan bahwa mereka dekat
pada sisi Allah.
117
'Illiyyin: nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang berbakti.
112 | Ust. Muhammad Yusuf
khamar murni itu adalah dari tasnim, 28. (yaitu) mata air yang minum
daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah. 29.
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang
menertawakan orang-orang yang beriman. 30. dan apabila orang-
orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-
ngedipkan matanya. 31. dan apabila orang-orang yang berdosa itu
kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. 32. dan
apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan:
"Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat", 33.
Padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi
orang-orang mukmin. 34. Maka pada hari ini, orang-orang yang
beriman menertawakan orang-orang kafir, 35. mereka (duduk) di atas
dipan-dipan sambil memandang. 36. Sesungguhnya orang-orang kafir
telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
7. Al-Insyiqaaq (Terbelah))
Surat ke 84 yang turun di Mekah berjumlah 25 ayat

َََََََََََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َََََََََََََََََ

ََََ ََََََََََََ

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََ

Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 113


1. apabila langit terbelah, 2. dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah
semestinya langit itu patuh, 3. dan apabila bumi diratakan, 4. dan
dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, 5. dan
patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada
waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya). 6. Hai
manusia, Sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh
menuju Tuhanmu, Maka pasti kamu akan menemui-Nya.118 7. Adapun
orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, 8. Maka Dia
akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, 9. dan Dia akan
kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.
10. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, 11.
Maka Dia akan berteriak: "Celakalah aku". 12. dan Dia akan masuk ke
dalam api yang menyala-nyala (neraka). 13. Sesungguhnya Dia dahulu
(di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir).
14. Sesungguhnya Dia menyangka bahwa Dia sekali-kali tidak akan
kembali (kepada Tuhannya).15. (Bukan demikian), yang benar,
Sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya. 16. Maka Sesungguhnya
aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, 17. dan dengan
malam dan apa yang diselubunginya, 18. dan dengan bulan apabila
Jadi purnama, 19. Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat
(dalam kehidupan),119 20. mengapa mereka tidak mau beriman? 21. dan
apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud, 22.
bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya). 23. Padahal Allah
mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka). 24.
Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih, 25. tetapi
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala
yang tidak putus-putusnya.
8. Al-Buruuj (Gugusan Bintang)
Surat ke 85 yang turun di Mekah berjumlah 22 ayat

118
Maksudnya: manusia di dunia ini baik disadarinya atau tidak adalah dalam
perjalanan kepada Tuhannya. dan tidak dapat tidak Dia akan menemui Tuhannya untuk
menerima pembalasan-Nya dari perbuatannya yang buruk maupun yang baik.
119
Yang dimaksud dengan tingkat demi tingkat ialah dari setetes air mani sampai
dilahirkan, kemudian melalui masa kanak-kanak, remaja dan sampai dewasa. dari hidup
menjadi mati kemudian dibangkitkan kembali.
114 | Ust. Muhammad Yusuf
ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َََََََََََََََ

ََََََََََََََ

َََََ َََََََََ

ََََََََ َََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َََََََََََََََََ

َ ََََ

1. demi langit yang mempunyai gugusan bintang, 2. dan hari yang


dijanjikan, 3. dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. 4. binasa dan
terlaknatlah orang-orang yang membuat parit120, 5. yang berapi
(dinyalakan dengan) kayu bakar, 6. ketika mereka duduk di sekitarnya,
7. sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap
orang-orang yang beriman. 8. dan mereka tidak menyiksa orang-orang
mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada
Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, 9. yang mempunyai
kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu.
10. Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan121 kepada
orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka
tidak bertaubat, Maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka
azab (neraka) yang membakar. 11. Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; Itulah keberuntungan yang
120
Yaitu pembesar-pembesar Najran di Yaman.
121
Yang dimaksud dengan mendatangkan cobaan ialah, seperti menyiksa,
mendatangkan bencana, membunuh dan sebagainya.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 115
besar. 12. Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras. 13.
Sesungguhnya Dia-lah yang menciptakan (makhluk) dari permulaan
dan menghidupkannya (kembali). 14. Dia-lah yang Maha Pengampun
lagi Maha Pengasih, 15. yang mempunyai 'Arsy, lagi Maha mulia, 16.
Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya. 17. Sudahkah datang
kepadamu berita kaum-kaum penentang, 18. (Yaitu kaum) Fir'aun dan
(kaum) Tsamud? 19. Sesungguhnya orang-orang kafir selalu
mendustakan, 20. Padahal Allah mengepung mereka dari belakang
mereka122. 21. bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang
mulia, 22. yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.
9. Ath-Thaariq (yang Datang Dimalam Hari)
Surat ke 86 yang turun di Mekah berjumlah 17 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ ََََََ

1. demi langit dan yang datang pada malam hari, 2. tahukah kamu
Apakah yang datang pada malam hari itu? 3. (yaitu) bintang yang
cahayanya menembus, 4. tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada
penjaganya. 5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah
Dia diciptakan? 6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, 7. yang
keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan. 8.
Sesungguhnya Allah benar-benar Kuasa untuk mengembalikannya
(hidup sesudah mati). 9. pada hari dinampakkan segala rahasia, 10.
Maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatanpun dan
tidak (pula) seorang penolong. 11. demi langit yang mengandung

122
Maksudnya: mereka tidak dapat lolos dari kekuasaan Allah.
116 | Ust. Muhammad Yusuf
hujan123 12. dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan, 13.
Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman yang memisahkan
antara yang hak dan yang bathil. 14. dan sekali-kali bukanlah Dia
senda gurau. 15. Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya
yang jahat dengan sebenar-benarnya. 16. dan akupun membuat rencana
(pula) dengan sebenar-benarnya. 17. karena itu beri tangguhlah orang-
orang kafir itu Yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar.
10. Al-A‟laa (yang Paling Tinggi)
Surat ke 87 yang turun di Mekah berjumlah 19 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َََََََََََََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََََ

1. sucikanlah nama Tuhanmu yang Maha Tingi,2. yang Menciptakan,


dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), 3. dan yang menentukan kadar
(masing-masing) dan memberi petunjuk, 4. dan yang menumbuhkan
rumput-rumputan, 5. lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering
kehitam-hitaman. 6. Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu
(Muhammad) Maka kamu tidak akan lupa, 7. kecuali kalau Allah
menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang
tersembunyi. 8. dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang
mudah124, 9. oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu
bermanfaat, 10. orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat

123
Raj'i berarti kembali. hujan dinamakan Raj'i dalam ayat ini, karena hujan itu berasal
dari uap yang naik dari bumi ke udara, kemudian turun ke bumi, kemudian kembali ke atas,
dan dari atas kembali ke bumi dan Begitulah seterusnya.
124
Maksudnya: jalan yang membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 117
pelajaran, 11. dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.
12. (yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). 13.
kemudian Dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. 14.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan
beriman), 15. dan Dia ingat nama Tuhannya, lalu Dia sembahyang.16.
tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. 17. sedang
kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. 18. Sesungguhnya
ini benar-benar terdapat dalam Kitab-Kitab yang dahulu, 19. (yaitu)
Kitab-Kitab Ibrahim dan Musa
11. Al-Ghaasyiyah (Peristiwa yang Dasyat)
Surat ke 88 yang turun di Mekah berjumlah 26 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ ََََََََََ
1. sudah datangkah kepadamu berita (Tentang) hari pembalasan? 2.
banyak muka pada hari itu tunduk terhina, 3. bekerja keras lagi
kepayahan, 4. memasuki api yang sangat panas (neraka), 5. diberi
minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. 6. mereka tiada
memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, 7. yang tidak
menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. 8. banyak muka
pada hari itu berseri-seri, 9. merasa senang karena usahanya, 10.
dalam syurga yang tinggi, 11. tidak kamu dengar di dalamnya
118 | Ust. Muhammad Yusuf
Perkataan yang tidak berguna. 12. di dalamnya ada mata air yang
mengalir. 13. di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan, 14. dan
gelas-gelas yang terletak (di dekatnya),15. dan bantal-bantal sandaran
yang tersusun, 16. dan permadani-permadani yang terhampar. 17.
Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana Dia
diciptakan,18. dan langit, bagaimana ia ditinggikan? 19. dan gunung-
gunung bagaimana ia ditegakkan? 20. dan bumi bagaimana ia
dihamparkan? 21. Maka berilah peringatan, karena Sesungguhnya
kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. 22. kamu bukanlah
orang yang berkuasa atas mereka, 23. tetapi orang yang berpaling dan
kafir, 24. Maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar. 25.
Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, 26. kemudian
Sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.
12. Al-Fajr (Fajar)
Surat ke 89 yang turun di Mekah berjumlah 30 ayat

ََََََََََََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َََََََََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َََََََََََََ

Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 119


ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََََ
1. demi fajar, 2. dan malam yang sepuluh125, 3. dan yang genap dan
yang ganjil, 4. dan malam bila berlalu. 5. pada yang demikian itu
terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal.
6. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat
terhadap kaum 'Aad? 7. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai
Bangunan-bangunan yang tinggi126, 8. yang belum pernah dibangun
(suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain, 9. dan kaum Tsamud yang
memotong batu-batu besar di lembah127, 10. dan kaum Fir'aun yang
mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), 11. yang berbuat
sewenang-wenang dalam negeri, 12. lalu mereka berbuat banyak
kerusakan dalam negeri itu, 13. karena itu Tuhanmu menimpakan
kepada mereka cemeti azab, 14. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar
mengawasi. 15. Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu
Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan
berkata: "Tuhanku telah memuliakanku". 16. Adapun bila Tuhannya
mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka Dia berkata: "Tuhanku
menghinakan ku"128. 17. sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu
tidak memuliakan anak yatim129, 18. dan kamu tidak saling mengajak
memberi Makan orang miskin, 19. dan kamu memakan harta pusaka
dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil), 20. dan
kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan. 21.
125
Malam yang sepuluh itu ialah malam sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan. dan ada
pula yang mengatakan sepuluh yang pertama dari bulan Muharram Termasuk di dalamnya
hari Asyura. ada pula yang mengatakan bahwa malam sepuluh itu ialah sepuluh malam
pertama bulan Zulhijjah.
126
Iram ialah ibukota kaum 'Aad.
127
Maksudnya: ialah Allah menyalahkan orang-orang yang mengatakan bahwa
kekayaan itu adalah suatu kemuliaan dan kemiskinan adalah suatu kehinaan seperti yang
tersebut pada ayat 15 dan 16. tetapi sebenarnya kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Tuhan
bagi hamba-hamba-Nya.
128
Lembah ini terletak di bagian utara Jazirah Arab antara kota Madinah dan Syam.
mereka memotong-motong batu gunung untuk membangun gedung-gedung tempat tinggal
mereka dan ada pula yang melubangi gunung-gunung untuk tempat tinggal mereka dan
tempat berlindung.
129
Yang dimaksud dengan tidak memuliakan anak yatim ialah tidak memberikan hak-
haknya dan tidak berbuat baik kepadanya.
120 | Ust. Muhammad Yusuf
jangan (berbuat demikian). apabila bumi digoncangkan berturut-turut,
22. dan datanglah Tuhanmu; sedang Malaikat berbaris-baris. 23. dan
pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu
ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya.
24. Dia mengatakan: "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu
mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini". 25. Maka pada hari itu
tiada seorangpun yang menyiksa seperti siksa-Nya130. 26. dan tiada
seorangpun yang mengikat seperti ikatan-Nya. 27. Hai jiwa yang
tenang. 28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridhai-Nya. 29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
30. masuklah ke dalam syurga-Ku.
13. Al-Balad (Negeri)
Surat ke 90 yang turun di Mekah berjumlah 20 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َََ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََ
1. aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah), 2. dan kamu
(Muhammad) bertempat di kota Mekah ini, 3. dan demi bapak dan
anaknya. 4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada
dalam susah payah. 5. Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-
kali tiada seorangpun yang berkuasa atasnya? 6. dan mengatakan:
"Aku telah menghabiskan harta yang banyak". 7. Apakah Dia

130
Maksudnya: kekerasan azab Allah sesuai dengan keadilan-Nya.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 121
menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya? 8. Bukankah
Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, 9. lidah dan dua
buah bibir. 10. dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan131,
11. tetapi Dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. 12.
tahukah kamu Apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? 13. (yaitu)
melepaskan budak dari perbudakan, 14. atau memberi Makan pada hari
kelaparan, 15. (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, 16.
atau kepada orang miskin yang sangat fakir. 17. dan Dia (tidak pula)
Termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk
bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. 18. mereka
(orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan
kanan. 19. dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka
itu adalah golongan kiri. 20. mereka berada dalam neraka yang ditutup
rapat.
14. Asy-Asyamsyi (Matahari)
Surat ke 91 yang turun di Mekah berjumlah 15 ayat

ََََََََََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََََ
1. demi matahari dan cahayanya di pagi hari, 2. dan bulan apabila
mengiringinya, 3. dan siang apabila menampakkannya, 4. dan malam
apabila menutupinya132, 5. dan langit serta pembinaannya, 6. dan bumi
serta penghamparannya, 7. dan jiwa serta penyempurnaannya
(ciptaannya), 8. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan)
kefasikan dan ketakwaannya. 9. Sesungguhnya beruntunglah orang
yang mensucikan jiwa itu, 10. dan Sesungguhnya merugilah orang yang
131
Yang dimaksud dengan dua jalan ialah jalan kebajikan dan jalan kejahatan.
132
Maksudnya: malam-malam yang gelap.
122 | Ust. Muhammad Yusuf
mengotorinya. 11. (kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena
mereka melampaui batas, 12. ketika bangkit orang yang paling celaka
di antara mereka, 13. lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka:
("Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya". 14. lalu mereka
mendustakannya dan menyembelih unta itu, Maka Tuhan mereka
membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-
ratakan mereka (dengan tanah), 15. dan Allah tidak takut terhadap
akibat tindakan-Nya itu.
15. Al-Lail (Malam)
Surat ke 92 yang turun di Mekah berjumlah 21 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َََ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََََََََََََ
1. demi malam apabila menutupi (cahaya siang), 2. dan siang apabila
terang benderang, 3. dan penciptaan laki-laki dan perempuan, 4.
Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. 5. Adapun orang
yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, 6. dan
membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), 7. Maka Kami
kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. 8. dan Adapun
orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup133, 9. serta
mendustakan pahala terbaik, 10. Maka kelak Kami akan menyiapkan
baginya (jalan) yang sukar. 11. dan hartanya tidak bermanfaat baginya
apabila ia telah binasa. 12. Sesungguhnya kewajiban kamilah memberi
petunjuk, 13. dan Sesungguhnya kepunyaan kamilah akhirat dan dunia.
133
Yang dimaksud dengan merasa dirinya cukup ialah tidak memerlukan lagi
pertolongan Allah dan tidak bertakwa kepada-Nya.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 123
14. Maka, Kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-
nyala. 15. tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling
celaka, 16. yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).
17. dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,
18. yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk
membersihkannya, 19. Padahal tidak ada seseorangpun memberikan
suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, 20. tetapi (dia
memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya
yang Maha tinggi. 21. dan kelak Dia benar-benar mendapat kepuasan.
16. Adh-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalan Naik)
Surat ke 93 yang turun di Mekah berjumlah 11 ayat

ََََََََََََََََ

َََََََََََََ

ََََََََََََََ

َ ََََََََََ
1. demi waktu matahari sepenggalahan naik, 2. dan demi malam
apabila telah sunyi (gelap), 3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan
tiada (pula) benci kepadamu134. 4. dan Sesungguhnya hari kemudian itu
lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan)135. 5. dan kelak
Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu
menjadi puas. 6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim,
lalu Dia melindungimu? 7. dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang
bingung136, lalu Dia memberikan petunjuk. 8. dan Dia mendapatimu

134
Maksudnya: ketika turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad s.a.w. terhenti untuk
Sementara waktu, orang-orang musyrik berkata: "Tuhannya (Muhammad) telah
meninggalkannya dan benci kepadaNya". Maka turunlah ayat ini untuk membantah Perkataan
orang-orang musyrik itu.
135
Maksudnya ialah bahwa akhir perjuangan Nabi Muhammad s.a.w. itu akan
menjumpai kemenangan-kemenangan, sedang permulaannya penuh dengan kesulitan-
kesulitan. ada pula sebagian ahli tafsir yang mengartikan akhirat dengan kehidupan akhirat
beserta segala kesenangannya dan ula dengan arti kehidupan dunia.
136
Yang dimaksud dengan bingung di sini ialah kebingungan untuk mendapatkan
kebenaran yang tidak bisa dicapai oleh akal, lalu Allah menurunkan wahyu kepada
Muhammad s.a.w. sebagai jalan untuk memimpin ummat menuju keselamatan dunia dan
akhirat.
124 | Ust. Muhammad Yusuf
sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. 9.
sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu Berlaku sewenang-
wenang. 10. dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu
menghardiknya. 11. dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah
kamu siarkan.
17. Al-Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
Surat ke 94 yang turun di Mekah berjumlah 8 ayat

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ ََََََََ
1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, 2. dan Kami
telah menghilangkan daripadamu bebanmu, 3. yang memberatkan
punggungmu137? 4. dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu138, 5.
karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, 6.
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. 7. Maka apabila
kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan) yang lain139, 8. dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap.
18. At-Tiin (Buah Tin)
Surat ke 95 yang turun di Mekah berjumlah 8 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََََََََََََ

137
Yang dimaksud dengan beban di sini ialah kesusahan-kesusahan yang diderita Nabi
Muhammad s.a.w. dalam menyampaikan risalah.
138
Meninggikan nama Nabi Muhammad s.a.w di sini Maksudnya ialah meninggikan
derajat dan mengikutkan namanya dengan nama Allah dalam kalimat syahadat, menjadikan
taat kepada Nabi Termasuk taat kepada Allah dan lain-lain.
139
Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) telah
selesai berdakwah Maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu telah selesai mengerjakan
urusan dunia Maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang mengatakan: apabila telah
selesai mengerjakan shalat berdoalah.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 125
ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََََ
1. demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun140, 2. dan demi bukit Sinai141, 3.
dan demi kota (Mekah) ini yang aman, 4. Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. 5. kemudian
Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), 6.
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka
bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. 7. Maka Apakah yang
menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya
keterangan-keterangan) itu? 8. Bukankah Allah hakim yang seadil-
adilnya?
19. Al-„Alaq (Segumpal Darah)
Surat ke 96 yang turun di Mekah berjumlah 19 ayat

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََََََََََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََ
1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. yang mengajar (manusia) dengan

140
Yang dimaksud dengan Tin oleh sebagian ahli tafsir ialah tempat tinggal Nabi Nuh,
Yaitu Damaskus yang banyak pohon Tin; dan zaitun ialah Baitul Maqdis yang banyak
tumbuh Zaitun.
141
Bukit Sinai Yaitu tempat Nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Tuhannya.
126 | Ust. Muhammad Yusuf
perantaran kalam142, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. 6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar
melampaui batas, 7. karena Dia melihat dirinya serba cukup. 8.
Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu). 9. bagaimana
pendapatmu tentang orang yang melarang, 10. seorang hamba ketika
mengerjakan shalat143, 11. bagaimana pendapatmu jika orang yang
melarang itu berada di atas kebenaran, 12. atau Dia menyuruh
bertakwa (kepada Allah)? 13. bagaimana pendapatmu jika orang yang
melarang itu mendustakan dan berpaling? 14. tidaklah Dia mengetahui
bahwa Sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? 15.
ketahuilah, sungguh jika Dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya
Kami tarik ubun-ubunnya144, 16. (yaitu) ubun-ubun orang yang
mendustakan lagi durhaka. 17. Maka Biarlah Dia memanggil
golongannya (untuk menolongnya), 18. kelak Kami akan memanggil
Malaikat Zabaniyah145, 19. sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh
kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).
20. Al-Qadr (Kemuliyaan))
Surat ke 97 yang turun di Mekah berjumlah 5 ayat

َََََََََََََََََ

ََََََََََََََََ

َ ََََ
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam
kemuliaan146. 2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? 3.
malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. 4. pada malam itu

142
Maksudnya: memasukkannya ke dalam neraka dengan menarik kepalanya.
143
Yang dimaksud dengan orang yang hendak melarang itu ialah Abu Jahal, yang
dilarang itu ialah Rasulullah sendiri. akan tetapi usaha ini tidak berhasil karena Abu Jahal
melihat sesuatu yang menakutkannya. setelah Rasulullah selesai shalat disampaikan orang
berita itu kepada Rasulullah. kemudian Rasulullah mengatakan: "Kalau jadilah Abu Jahal
berbuat demikian pasti Dia akan dibinasakan oleh Malaikat".
144
Maksudnya: memasukkannya ke dalam neraka dengan menarik kepalanya.
145
Malaikat Zabaniyah ialah Malaikat yang menyiksa orang-orang yang berdosa di
dalam neraka.
146
Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadr
Yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan
turunnya Al Quran.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 127
turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya
untuk mengatur segala urusan. 5. malam itu (penuh) Kesejahteraan
sampai terbit fajar.
21. Al-Bayyinah (Bukti yang Nyata)
Surat ke 98 yang turun di Madinah berjumlah 5 ayat

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََََََََ َََ
1. orang-orang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik
(mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya)
sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, 2. (yaitu) seorang
Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran
yang disucikan (Al Quran), 3. di dalamnya terdapat (isi) Kitab-Kitab
yang lurus147. 4. dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang
didatangkan Al kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang
kepada mereka bukti yang nyata. 5. Padahal mereka tidak disuruh
kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-
Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus148, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah
agama yang lurus. 6. Sesungguhnya orang-orang yang kafir Yakni ahli
kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka
147
Yang dimaksud dengan isi Kitab-Kitab yang Lurus ialah isi Kitab-Kitab yang
diturunkan kepada nabi-nabi seperti Taurat, Zabur, dan Injil yang murni.
148
Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.
128 | Ust. Muhammad Yusuf
Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk
makhluk. 7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk. 8. Balasan mereka
di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha
terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu
adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
22. Al-Zalzalah (Goncangan)
Surat ke 99 yang turun di Madinah berjumlah 8 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََََََََََََ

َ ََََََ
1. apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), 2.
dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
3. dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?", 4. pada
hari itu bumi menceritakan beritanya, 5. karena Sesungguhnya
Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. 6.
pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan
bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan)
pekerjaan mereka149, 7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan
seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. 8. dan
Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya
Dia akan melihat (balasan)nya pula.
23. Al-„Aadiyat (Berlari Kencang)
Surat ke 100 yang turun di Mekah berjumlah 11 ayat

149
Maksudnya ada di antara mereka yang putih mukanya dan ada pula yang hitam dan
sebagainya.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 129
ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َََََََََََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ ََََََََََ
1. demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, 2.
dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), 3. dan
kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, 4. Maka ia
menerbangkan debu, 5. dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan
musuh, 6. Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima
kasih kepada Tuhannya, 7. dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan
(sendiri) keingkarannya, 8. dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena
cintanya kepada harta150. 9. Maka Apakah Dia tidak mengetahui
apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, 10. dan dilahirkan
apa yang ada di dalam dada, 11. Sesungguhnya Tuhan mereka pada
hari itu Maha mengetahui Keadaan mereka.
24. Al-Qaari‟ah (Hari Kiamat)
Surat ke 101 yang turun di Mekah berjumlah 11 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ ََ َ َ َ ََ َ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َََ َ َ 

َ ََََََََََََ
1. hari kiamat, 2. Apakah hari kiamat itu? 3. tahukah kamu Apakah hari
kiamat itu? 4. pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang
bertebaran, 5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-
hamburkan. 6. dan Adapun orang-orang yang berat timbangan
(kebaikan)nya, 7. Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.

150
Sebagian ahli tafsir menerangkan bahwa maksud ayat ini Ialah: manusia itu sangat
kuat cintanya kepada harta sehingga ia menjadi bakhil.
130 | Ust. Muhammad Yusuf
8. dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, 9.
Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. 10. tahukah kamu
Apakah neraka Hawiyah itu? 11. (yaitu) api yang sangat panas.
25. At-Takaatsur (Bermegah-Megah)
Surat ke 102 yang turun di Mekah berjumlah 8 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََََََََ

1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu151, 2. sampai kamu masuk


ke dalam kubur. 3. janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui
(akibat perbuatanmu itu), 4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan
mengetahui. 5. janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan
pengetahuan yang yakin, 6. niscaya kamu benar-benar akan melihat
neraka Jahiim, 7. dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan
melihatnya dengan 'ainul yaqin152. 8. kemudian kamu pasti akan
ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-
megahkan di dunia itu).
26. Al-„Ashr (Masa)
Surat ke 103 yang turun di Mekah berjumlah 3 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ ََََََ

1. demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam


kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran.
27. Al-Humazah (Pengupat)

151
Maksudnya: Bermegah-megahan dalam soal banyak harta, anak, pengikut,
kemuliaan, dan seumpamanya telah melalaikan kamu dari ketaatan.
152
'ainul yaqin artinya melihat dengan mata kepala sendiri sehingga menimbulkan
keyakinan yang kuat.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 131
Surat ke 104 yang turun di Mekah berjumlah 9 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َََََََََََََََ
1. kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela, 2. yang
mengumpulkan harta dan menghitung-hitung153, 3. Dia mengira bahwa
hartanya itu dapat mengkekalkannya, 4. sekali-kali tidak! Sesungguhnya
Dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. 5. dan tahukah
kamu apa Huthamah itu? 6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang
dinyalakan, 7. yang (membakar) sampai ke hati. 8. Sesungguhnya api
itu ditutup rapat atas mereka, 9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-
tiang yang panjang.

28. Al-Fiil (Gajah)


Surat ke 105 yang turun di Mekah berjumlah 5 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َََََََََََََََ

1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah


bertindak terhadap tentara bergajah154? 2. Bukankah Dia telah
menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-
sia? 3. dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-
bondong, 4. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah
yang terbakar, 5. lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang
dimakan (ulat).
29. Al-Quraisy (Suku Quraisy)
Surat ke 106 yang turun di Mekah berjumlah 4 ayat

153
Maksudnya mengumpulkan dan menghitung-hitung harta yang karenanya Dia
menjadi kikir dan tidak mau menafkahkannya di jalan Allah.
154
Yang dimaksud dengan tentara bergajah ialah tentara yang dipimpin oleh Abrahah
Gubernur Yaman yang hendak menghancurkan Ka'bah. sebelum masuk ke kota Mekah
tentara tersebut diserang burung-burung yang melemparinya dengan batu-batu kecil sehingga
mereka musnah.
132 | Ust. Muhammad Yusuf
ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َََََََََََ
1. karena kebiasaan orang-orang Quraisy, 2. (yaitu) kebiasaan mereka
bepergian pada musim dingin dan musim panas155. 3. Maka hendaklah
mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah). 4. yang telah
memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari ketakutan.
30. Al-Maa‟uun (Barang-Barang yang Berguna)
Surat ke 107 yang turun di Mekah berjumlah 7 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َََََََ َََََ َ

ََََََََ

1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? 2. Itulah orang


yang menghardik anak yatim, 3. dan tidak menganjurkan memberi
Makan orang miskin. 4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang
shalat, 5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, 6. orang-orang
yang berbuat riya156, 7. dan enggan (menolong dengan) barang
berguna157.
31. Al-Kautsar (Nikmat yang Banyak)
Surat ke 108 yang turun di Mekah berjumlah 3 ayat

َََََََََََََََ

155
Orang Quraisy biasa Mengadakan perjalanan terutama untuk berdagang ke negeri
Syam pada musim panas dan ke negeri Yaman pada musim dingin. dalam perjalanan itu
mereka mendapat jaminan keamanan dari penguasa-penguasa dari negeri-negeri yang
dilaluinya. ini adalah suatu nikmat yang Amat besar dari Tuhan mereka. oleh karena itu
sewajarnyalah mereka menyembah Allah yang telah memberikan nikmat itu kepada mereka.
156
Riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah
akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
157
Sebagian mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 133
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang
banyak. 2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan
berkorbanlah158. 3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
Dialah yang terputus159.
32. Al-Kaafiruun (Orang-Orang Kafir)
Surat ke 109 yang turun di Mekah berjumlah 6 ayat

ََََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََََََََََََََََََ

1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, 2. aku tidak akan menyembah


apa yang kamu sembah. 3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku
sembah. 4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu
sembah, 5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan
yang aku sembah. 6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
33. An-Nashr (Pertolongan)
Surat ke 110 yang turun di Madinah berjumlah 3 ayat

َََََََََََََََ

َ ََََََََ ََ

1. apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, 2. dan


kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun
kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.
34. Al-Lahab (Gejolak Api)
Surat ke 111 yang turun di Mekah berjumlah 5 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََََََََََََ

158
Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan Qurban dan mensyukuri
nikmat Allah.
159
Maksudnya terputus di sini ialah terputus dari rahmat Allah.
134 | Ust. Muhammad Yusuf
1. binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan
binasa160. 2. tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa
yang ia usahakan. 3. kelak Dia akan masuk ke dalam api yang
bergejolak. 4. dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar 161. 5.
yang di lehernya ada tali dari sabut.
35. Al-Ikhlash (Memurnikan Ke Esaan Allah)
Surat ke 112 yang turun di Mekah berjumlah 4 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََ

1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. 2. Allah adalah Tuhan


yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3. Dia tiada beranak dan
tidak pula diperanakkan, 4. dan tidak ada seorangpun yang setara
dengan Dia."
36. Al-Falaq (Waktu Subuh)
Surat ke 113 yang turun di Mekah berjumlah 5 ayat

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََََََََََ

1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,


2. dari kejahatan makhluk-Nya, 3. dan dari kejahatan malam apabila
telah gelap gulita, 4. dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir
yang menghembus pada buhul-buhul162, 5. dan dari kejahatan
pendengki bila ia dengki."
37. An-Naas (Manusia)
Surat ke 114 yang turun di Mekah berjumlah 6 ayat

160
Yang dimaksud dengan kedua tangan Abu Lahab ialah Abu Lahab sendiri.
161
Pembawa kayu Bakar dalam bahasa Arab adalah kiasan bagi penyebar fitnah. isteri
Abu Lahab disebut pembawa kayu Bakar karena Dia selalu menyebar-nyebarkan fitnah untuk
memburuk-burukkan Nabi Muhammad s.a.w. dan kaum Muslim.
162
Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari
tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul
tersebut.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 135
ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََََََََََََ

1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan


menguasai) manusia. 2. raja manusia. 3. sembahan manusia. 4. dari
kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, 5. yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, 6. dari (golongan) jin
dan manusia.

136 | Ust. Muhammad Yusuf


BAB II
NASEHAT
Ingatlah pesan Ustadz hingga kalian meninggalkan dunia ini wahai
murid-Ku, perdalam ilmu agama kuatkan akidah pahami tauhid pelajari
Alquran dan Sunnah. Perdalam ilmu agama agar kalian tidak mudah di
pengaruhi oleh agama lain dan cukup ISLAM lah agama bagimu untuk
dunia hingga datangnya waktu pertanggung jawaban kelak di akhirat,
kuatkan akidah agar kalian tidak terjerumus dari kesyirikan dan kesesatan
lainnya. Pahami tauhid bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah serta
Muhammad Nabi dan Rasul Allah yang terakhir, pelajari Alqur‟an dan
Sunnah agar kalian tidak sesat dan tidak di sesatkan untuk selama-
lamanya.
Dimanapun kalian berada baik di tengah-tengah umat muslim
maupun bersosialisasi dengan non muslim saat di perantauan, berhati-
hatilah terhadap misi kristenisasi yang akan menyesatkan kalian kepada ke
kafiran. Ustadz sebagai guru kalian sudah sering menghadapi mereka
dalam perdebatan antar agama dalam sosmed dimana mereka
menggunakan Alquran dan Sunnah untuk menyesatkan umat muslim, baik
dengan merubah makna dari isi Alquran dan Sunnah yang seakan-akan
mereka paham dengan isinya. Selain itu mereka juga menfitnah
Muhammad Saw kepada yang menghinakan dan menyangkut pautkan
ajaran mereka dengan Alquran dan Sunnah, mereka tidak segan-segan
berpura-pura murtad untuk menyesatkan umat muslim serta tidak segan-
segan mengaku mantan kiyai mantan ustadz mantan haji untuk mengelabui
umat muslim agar menjadi pengikutnya.
Ingatlah firman Allah SWT yang berbunyi:

Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 137


َ ََ ََََََََ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu
hingga kamu mengikuti agama mereka...”. (QS. Al-Baqarah: 120)

َ ََََََ ََََََ

“Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah


menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama dengan mereka. Maka janganlah
kamu jadikan di antara mereka penolong-penolongmu...”. (QS. An-Nisa:
89)
Nasehat Ustadz ini mungkin belum sanggup kalian pahami untuk
sekarang tetapi dimasa yang akan datang disaat kalian telah beranjak
remaja menjadi dewasa, ketika pikiran kalian sudah sempurna untuk
membedakan mana yang benar dan mana yang tidak maka ingatlah
kembali nasehat Ustadz ini apalagi disaat kalian suatu saat merantau
bergaul dengan umat agama lain. Sebenarnya banyak yang akan Ustadz
sampaikan kepada kalian karena waktu yang membatasi dua poin saja
yang harus kalian ingat dari nasehat ini:
1. Tauhid
Wahai para muri-Ku kalimat syahadat kalau tidak di pahami
maknanya saat datang pengaruh luar maka tauhid kalian akan mudah
goyah, para pendeta dari dogma kristenisasi akan menggoyahkan iman
kalian melalui kelicikan dan tipu daya mereka salah satunya melalui
kalimat syahadat. Mari kita lihat kalimat syahadat:

‫ِللي‬
ِ ‫ِم ىحم هدِر يس ٍو يؿ‬ ِ ِِ‫ِأى ٍِش ىِه يِدِِأى ٍِفِ ىِال ِِاًِلىِوىِِإًال‬
‫لليِ ىكأى ٍش ىه يدِأىف ي‬
Asyhadu al-laa ilaha illallahu wa asyhadu anna Muhammmadur
rasuulullahu
“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad Utusan Allah”

138 | Ust. Muhammad Yusuf


Dalam kalimat syahadat “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah,
dan Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad Utusan Allah”, mereka akan
mempengaruhi keyakinan kalian dengan berkata “siapa yang
menyaksikan Allah itu Tuhan? Siapa yang menyaksikan Muhammad itu
Utusan Allah ketika menerima wahyu di Goa Hira? Kapan kamu
menyaksikan Allah itu Tuhan? Kapan kamu menyaksikan Muhammad
itu Utusan Allah?”. Mereka akan kembali berkata bahwa “tidak ada
yang melihat Allah itu Tuhan, tidak ada yang melihat Muhammad itu
Utusan Allah ketika menerima wahyu di Goa Hira, kamu tidak melihat
Allah itu Tuhan, kamu tidak melihat Muhammad itu Utusan Allah
ketika menerima wahyu di Goa Hira, berarti kesaksian kamu palsu dan
kesaksian syahadat tidak benar”
Jika orang awam menerima perkataan kafir demikian atau kalian
sendiri yang menerima perkataan itu dari para pendeta pendogma
kristenisasi, iman kalian akan goyah pikiran kalian akan terpengaruh
kalau tidak memahami betul makna syahadat yang sesungguhnya. Maka
dari itu wahai murid-Ku simak baik-baik penjelasan Ustadz tentang
syahadat:
“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad Utusan Allah”
- “Bersaksi” maknanya: sebuah ungkapan berupa keyakinan
- “Tiada Tuhan” makanya: tidak mengakui bahwa tuhan itu ada
- “Selain Allah” maknanya: mengecualikan Allah sebagian tuhan yang
tidak ada tadi, atau mengakui kalau Allah saja Tuhan.
Maka dengan itu kalimat “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah
dan Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad Utusan Allah”, maknanya:
Diri kalian yakin bahwa tidak ada tuhan kecuali Tuhan itu Allah

Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 139


dan diri kalian yakin bahwa Muhammad itu di Utus oleh Allah atau
Diri kalian yakin bahwa tidak ada lagi Tuhan selain Allah saja dan
diri kalian yakin bahwa Muhammad itu utusan Allah.
Jika hal ini sudah tertancap dalam diri kalian dengan sepenuh
hati percaya terhadap kalimat tersebut, maka apapun bisikan dari agama
lain bagaimanapun mereka mempengaruhi kalian, jangankan iman
kalian runtuh goyah sedikitpun tidak akan terjadi kecuali Allah Swt
yang berkehendak lain. Sebab bukti Allah itu ada tidak dapat kalian lihat
dengan nyata melainkan dengan melihat adanya ciptaan Allah seperti
langit dan bumi beserta isinya dan makhluk-makhluk Allah lainnya,
sedangkan bukti Nabi Muhammad di utus Allah dapat kita ketahui
melalui kesaksian para sahabat Nabi seperti Abu Bakar ash-Shiddik dan
sahabat-sahabat lainnya, sehingga ajaran Nabi Muhammad Saw dapat
kita amalkan dan kita tauladani pada saat sekarang ini. Sebagaimana
firman Allah SWT dalam Alquran yang menjelaskan tentang hal ini
yang berbunyi:

َ ََََََََََََََ

“Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, Maka
sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku”.

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََََ

“Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan
Mengadakan gelap dan terang, Namun orang-orang yang kafir
mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka”. (QS. Al-An‟am: 1,
Dalam surat lain terdapat di QS. Al-Nisa: 176, Al-An‟am: 100, Az-
Zumar: 38, Al-A‟raf: 54, Ar-Rum: 30, Lukman: 28, An-Nur: 45, Ali-
Imran: 47, Ath-Thalaq: 12, Al-Qhasash: 68, Ar-Ra‟ad: 16, Yunus: 5, Al-
Ankabut; 20, Al-A‟raf: 190, Al-Maidah: 17, Yunus: 31, Ali-Imran: 59,
140 | Ust. Muhammad Yusuf
At-Taubah: 36, An-Nahl: 8, An-Nahl: 17, An-Nahl: 70, Al-Fathir: 11,
Al-Isra‟: 99, Az-Zukhruf: 87, Fushilat: 9, Al-Hujurat: 13, Yunus: 3,
Lukman: 25, Al-Ankabut: 19, Ar-Rum: 54, Al-A‟raf: 29, Yunus: 4, Al-
Ankabut: 44, Ibrahim: 32, Ar-Rum: 40, Al-Mu‟minum: 17, Al-A‟araf;
189, Hud: 7, Al-Hadid: 4, Al-Mu‟minum: 78, An-Nahl: 64, Asy-Syura:
49, Al-Hasyr: 24, Yasin: 71, dan Surat Lain-Lainya).

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََََََ

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama


dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih
sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari
karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada
muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam
Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat
lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman
itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang
mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar”. (QS. Al-Fath: 29)

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ ََََََََ

“2. (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. 3. dan Tiadalah
yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. 4.
ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya). 5. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat

Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 141


kuat. 6. yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu)
Menampakkan diri dengan rupa yang asli”.
Ketahuilah murid-Ku pada masa Adam as di turunkan Allah Swt
kebumi lalu keturunan-Nya bersyahadat mengakui Tuhan itu Allah,
kemudian disaat Idris as di utus Allah Swt umat-Nya bersyahadat
mengakui Tuhan itu Allah dan Idris utusan Allah. Lalu ketika Nuh as di
utus Allah Swt umat-Nya bersyahadat mengakui Tuhan itu Allah dan
Nuh utusan Allah, begitu juga Hud as sampai kepada Isa as yang di utus
Allah Swt umat-Nya bersyahadat mengakui Allah itu Tuhan dan
mengakui masing-masing utusan tersebut sebagai utusan Allah.
Kemudian Muhammad Saw yang di utus Allah Swt sebagai Nabi dan
Rasul terakhir, dimana kita sebagai umat-Nya juga bersyahadat
mengakui Tuhan itu Allah dan Muhammad Saw utusan Allah. maka
dari itu ajaran para utusan Allah semuanya mengajaran Tauhid yang
satu, jadi kalau ada agama selain dari Islam atau ajaran yang tidak
mentuhankan Allah dan tidak mengakui Nabi Muhammad Saw utusan
terakhir Allah, maka dari itu wahai para murid-Ku Ustadz katakan
kepada kalian agar wajib tidak mengikutinya.
2. Kitabullah
Firman/Wahyu Allah yang diterima para utusan Allah melalui
malaikat Jibril disebut dengan Kitabullah, yaitu: Taurat yang diterima
Musa as berisi sepuluh firman Allah, Zabur yang diterima Daud as
isinya melengkapi ajaran Taurat melalui syair/nyanyian untuk memuji
dan mengagungkan Allah, Injil yang diterima Isa as isinya melengkapi
ajaran Taurat dan Zabur dan terakhir Al-Qur‟an yang diterima
Muhammad Saw isinya melengkapi ajaran Taurat, Zabur dan Injil.

142 | Ust. Muhammad Yusuf


Seluruh ajaran dari Adam as hingga Muhammad Saw saling
melengkapi karena ajaran tersebut berasal dari Allah Swt, dari Nabi
Adam as berawalnya ajaran Islam kemudian dilanjutkan oleh Nabi
sesudahnya kemudian dilanjutkan pula oleh Nabi sesudahnya hingga
sampai kepada Nabi Muhammad Saw. Pada zaman Nabi Muhammad
Saw ajaran Islam disempurnakan oleh Allah Swt, karena Muhammad
adalah Nabi dan Rasul terakhir sebagaimana firman Allah Swt:

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َ َََََ

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di


antara kamu., tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.
dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al-Ahdzab:
40)

َ ََ ََََََََََ

“...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan


telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu
Jadi agama bagimu”.... (QS. Al-Maidah: 3)

َ َََََََََََََََ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-


benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam Keadaan beragama Islam”. (QS. Ali-Imran: 102)
Sudah jelas tiga firman Allah Swt di atas menjelaskan Nabi
Muhammad Saw penutup para Nabi dan telah sempurnanya ajaran Islam
melalui utusan Allah terakhir tersebut, kemudian Allah Swt meridhoi
Islam sebagai Agama dan janganlah kalian mati wahai murid-Ku kecuali
dalam beragama Islam. Ustadz sebagai guru kalian sudah mempelajari
banyak sedikitnya agama di dunia ini dan tidak ada satupun agama yang

Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 143


tertulis dalam kitabnya masing-masing karena kitab mereka karangan
manusia atau bukan firman Allah Swt, baik itu agama Hindu memiliki
Weda, Budha memiliki Tripitaka, Konghuchu memiliki Go King,
Kristen dan Katholik memiliki Bibel atau Alkitab.
Kita sebagai umat Islam memiliki Alquran yang berisi firman
Allah Swt sebagai pedoman bagi kita di dunia untuk menuju akhirat
yang abadi, sebagaimana firman Allah Swt yang berbunyi:

َ َََََََ ََ َََ

“KitabAl Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah: 2)
Penutup dari nasehat Ustadz kepada kalian wahai murud-Ku,
simak uraian dari peranan Alquran sebagai kitab terakhir yang diterima
Nabi Muhammad Saw dari Allah Swt melalui malaikat Jibril:
a. Al-Qur‟an Membenarkan Kitab-Kitab Sebelumnya
Allah Swt bukan sekedar memerintahkan kita mengimani Al-
Qur‟an saja, melainkan wajib mengimani Kitab-kitab Suci
sebelumnya.

            
“dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Quran) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan
sebelummu163, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)
akhirat164. (QS. Al-Baqarah: 4)

163
Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad saw. ialah Kitab-Kitab yang
diturunkan sebelum Al Quran seperti: Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf yang tersebut
dalam Al Quran yang diturunkan kepada Para rasul. Allah menurunkan kitab kepada Rasul
ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril, lalu Jibril menyampaikannya kepada rasul.
164
Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun.
akhirat lawan dunia. kehidupan akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. yakin akan
adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia
berakhir.
144 | Ust. Muhammad Yusuf
Kitab-kitab Suci sebelumnya yang di maksud adalah Kitab suci
yang telah diturunkan kepada para Nabi165 dari berbagai bangsa di
dunia166 yang disebutkan dalam Alqur‟an167, seperti Kitab Taurat dan
Injil yang disebutkan Allah Swt dalam Alqur‟an surat Al- Imran ayat
3 yang berbunyi:

           
Artinya: “Dia menurunkan Al Quran kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan
menurunkan Taurat dan Injil” (QS. Al-Imran: 30)

Tetapi yang perlu kalian ingat wahai murid-Ku bahwa


Taurat dan Injil yang diakui oleh Alqur’an serta yang wajib kita
imani bukanlah Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB)
dalam Bibel (Alkitab) yang telah ada sejak jaman Nabi
Muhammad Saw, melainkan Taurat yang di terima Musa dan
Injil yang di terima Isa dari Allah Swt melalui perantara Jibril.
Sebab dikalangan umat Kristen ada yang mengatakan bahwa
kitab injil adalah seluruh Perjanjian Baru, dan ada pula yang tegas
mengatakan bahwa injil itu hanyalah empat kitab yang pertama dalam

165
“Manusia itu adalah umat yang satu (setelah timbul perselisihan), Maka Allah
mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka
kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
perselisihkan. tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan
kepada mereka Kitab, Yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang
nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang
yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan
kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan
yang lurus”. (QS. Al-Baqarah: 213)
166
“tiap-tiap umat mempunyai rasul; Maka apabila telah datang Rasul mereka,
diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya”.
(QS. Yunus: 64)
167
“dan (kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang
mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka
kepadamu. dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung”. (QS. An-Nisa: 164)
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 145
Perjanjian Baru yang di karang oleh Markus, Matius, Lukas dan
Yohanes yang isinya menceritakan Isa as (Yesus) dalam mengajarkan
kitab Injil Allah yang sesungguhnya. Sehingga kitab yang mereka
anggap injil sekarang ini merupakan karya tulis beberapa pengarang
Kristen di jaman permulaan dimana penulisannya tidak bermaksud
untuk dijadikan kitab suci, sebagaimana Paulus menulis 13 atau 14
surat kepada jemaatnya yang masing-masing juga disebut injil
Kristus168 atau injil tentang Yesus Kristus169, dalam artian injil yang
mereka imani adalah cerita Isa as (Yesus) ketika menyebarkan Injil
Allah yang sebenarnya.
Tetapi itu tidak terlalu penting bagi kalian wahai murid-Ku
sebab itu bukan kitab yang harus kalian pelajari, tujuan Ustadz
menjelaskan sedikit agar kalian mengetahui mana kitab suci yang
sebenarnya dan mana kitab yang di karang oleh manusia. Kitab suci
terdahulu yang harus kita imani berupa Injil firman Allah secara
mutlaq yang disampaikan kepada Isa as melalui malaikat Jibril,
sebagaimana Allah SWT berfirman:

          

 ...       


“kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan Rasul-rasul Kami
dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan
kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang- orang yang
mengikutinya rasa santun dan kasih sayang”. (QS. Al-Hadid: 27)

168
“Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih
karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu Injil lain, yang sebenarnya
bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan bermaksud untuk memutarkan
Injil Kristus”. (Galatia 1:6-7)
169
“Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah”. (Markus 1:1)
146 | Ust. Muhammad Yusuf
Jadi bukan injil yang di tulis Markus, Matius, Lukas dan
Yohanes dalam Bibel Kristen dan Khatolik yang wajib kalian imani
sebagai kitab terdahulu, melainkan Injil yang di berikan Allah Swt
melalui Jibril dalam bahasa kaumnya170 (Aram). Bahkan Bibel juga
menyebutkan dalam Markus pasal 1 ayat 14 bahwa Injil Allah lah
yang di beritakan Isa as (Yesus) dari rumah ke rumah dan dari kota ke
kota sebagaimana yang di jelaskan dalam Markus pasal 1 ayat 38-39.
Injil yang di beritakan Isa lah firman dari Allah Swt namun
Injil tersebut tidak ada lagi, yang ada sekarang hanyalah terjemahan
dari terjemahan yang diterjemahkan dari salinan yang disalin dari
salinan yang menurut Mulder kadang-kadang terselip salah salin dari
Injil tentang Isa karya tulis tokoh Kristen di jaman permulaan itu.
Karya tulis asli itu telah hilang tidak diketahui lagi rimbanya karena
yang ada sekarang yang di anggap asli oleh umat Kristen dan
Khatolik adalah salinan dari salinan yang disalin dari salinan itu, atau
terjemahan dalam berbagai bahasa dunia karena menurut mereka yang
penting isinya bukan bahasanya.
Kitab Perjanjian Lama ditulis hampir seribu tahun lamanya
oleh para ulama Yahudi yang bahan-bahannya sebagian berasal dari
Nabi yang bersangkutan dan selebihnya dari cerita-cerita yang di
dengar lalu dituliskan, kemudian penulisnya beragam latar
belakangnya seperti: Nabi-nabi, raja, ahli sejarah, pendeta dan
sebagainya. Dengan demikian dalam kitab tersebut bercampur antara
kebenaran dengan kepalsuan, sebagaimana yang di sindir oleh Allah
Swt dalam Alqur‟an:

170
“Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya,
supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka”. (QS. Ibrahim: 4)
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 147
        
“dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil
dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu
mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 42)
Di antara kebenaran yang mereka sembunyikan adalah berita
Allah Swt yang akan mengutus seorang Nabi dari keturunan Ismail di
kemudian hari, yaitu Nabi Muhammad Saw sebagaimana perkataan
Isa as kepada umatnya yang di firmankan Allah dalam Alqur‟an.

             

            

     


“dan ingatlah ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil,
Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan
kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan
(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka
berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS. As-Saff: 6)
b. Al-Qur‟an Sebagai Kitab Pembeda
Al-Qur‟an adalah satu-satunya kitab suci di dunia yang
keasliannya di lindungi oleh Allah Swt171, sehingga kepalsuan tidak
akan masuk baik dari belakang maupun dari depannya172. Oleh karena
itu Al-Qur‟an berfungsi sebagai Al-furqan atau pembeda, yakni yang

171
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya”. (QS. Al-Hijr: 9)
172
“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al Quran ketika Al Quran itu
datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan Sesungguhnya Al Quran itu
adalah kitab yang mulia. yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan
maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha
Terpuji”. (QS. Fushilat: 41-42)
148 | Ust. Muhammad Yusuf
membedakan antara kebenaran dengan kesalahan. Sebagaimana
dinyatakan dalam firman Allah SWT sebagai berikut:

             

            

             
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia.
yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. Dia
menurunkan Al kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan
menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk
bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan (pembeda)173.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan
memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi
mempunyai Balasan (siksa)”. (QS. Al-Imran: 2-4)
Karena berfungsi sebagai Al-furqan, maka Alqur‟an
memisahkan antara kebenaran dan kesalahan yang terdapat dalam
Bibel. Kebenaran dalam Bibel diakui sedangkan kesalahan
(kepalsuannya) di luruskan oleh Alquran, antara lain yaitu: Bibel
mengatakan tuhan menyesal, tuhan mengeluh, tuhan kecewa dan lain-
lain. Sebagai contoh:
“maka menyesallah TUHAN, bahwa ia menjadikan manusia di bumi,
dan hal itu memilukan hati-Nya” (Kejadian 6:6, dalam ayat lain juga
menuliskan Tuhan menyesal, seperti di Kejadian 6:7, Keluaran 32:14,
1 Samuel 15:11, 1 Samuel 15:35, 2 Samuel 24:16, dan lain-lain)

173
Al Furqaan ialah kitab yang membedakan antara yang benar dan yang salah.
menurunkan Pemisah.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 149
Kemudian Bibel menfitnah para Nabi Allah yang suci174 serta
ajaran-ajarannya, sehingga kisah-kisah yang keliru dalam Bibel
tersebut diluruskan oleh Alqur‟an kembali agar sesuai dengan yang
sebenarnya, sebagai contoh misalnya:
1) Nabi Harun membuat berhala anak sapi dari emas dalam Bibel,
kemudian diluruskan oleh Alqur‟an dengan menjelaskan bahwa
yang membuat berhala anak sapi bukan Harun, melainkan yang
membuat berhala anak sapi adalah Samiri.
a) Bibel dalam Keluaran pasal 32 ayat 1-5
“.....Lalu berkatalah Harun kepada mereka, “Tanggalkanlah
anting-anting emas yang ada pada telinga istrimu, anakmu laki-
laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku”......
Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan
pahat. Kemudian berkatalah mereka. “Hai Israel, inilah
Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari Mesir!”.
Ketika Harun melihat itu, di dirikannyalah mezbah di depan
anak lembu itu....”
b) Alqur‟an surat Thaahaa ayat 85-97
“.....mereka telah disesatkan oleh Samiri175..., dan Sesungguhnya
Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku,
Sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu
dan Sesungguhnya Tuhanmu ialah (tuhan) yang Maha pemurah,
Maka ikutilah aku dan taatilah perintahku". mereka menjawab:
"Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga
Musa kembali kepada kami.....".
2) Daud berbuat berzina dengan istri Uria dalam Bibel, kemudian
diluruskan oleh Alqur‟an dengan menjelaskan kesucian Daud as.
a) Bibel dalam 2 Samuel pasal 11 ayat 2-5

174
“dan mereka berkata: "Tuhan yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai)
anak", Maha suci Allah. sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang
dimuliakan”. (QS. Al-Anbiya‟: 26)
175
Samiri ialah seorang dan Bani Israil dari suku Assamirah.
150 | Ust. Muhammad Yusuf
“.....ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu
berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas
sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu
sangat elok rupanya. Lalu Daud menyuruh orang bertanya
tentang perempuan itu dan orang berkata: “Itu adalah Batsyeba
binti Eliam, isteri Uria orang Het itu”. Sesudah itu Daud
menyuruh orang mengambil dia, perempuan itu datang
kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru
selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian
pulanglah perempuan itu ke rumahnya. Lalu mengandunglah
perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada
Daud.....”
b) Alqur‟an surat Shaad ayat 24-25
“.....dan Sesungguhnya Dia (Daud) mempunyai kedudukan dekat
pada sisi Kami.....”
3) Sulaiman menyembah berhala karena di sesatkan istri-istrinya
dalam Bibel, kemudian diluruskan oleh Alqur‟an dengan
menjelaskan bahwa Sulaiman tidak berbuat kufur.
a) Bibel dalam 1 Raja-Raja pasal 11 ayat 4-7
“.....waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan
hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan
sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya.....”
b) Alqur‟an surat Al-Baqarah ayat 102
“.....Padahal Sulaiman tidak kafir, hanya syaitan-syaitan lah
yang kafir....."
4) Syariat Ibrahim tentang khitan diselewengkan oleh Paulus dalam
Bibel, kemudian diluruskan oleh Alqur‟an dengan memerintahkan
agar mengikuti agama Ibrahim, yakni khitan sebagai tanda
kesetiaan kepada Perjanjian Tuhan.
a) Bibel dalam 1 Korintus pasal 7 ayat 18-19 dan Galatia pasal 5
ayat 2

Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 151


1 Korintus pasal 7 ayat 18-19
“.....bersunat atau tidak bersunat tidak penting.....”
Galatia pasal 5 ayat 2
“.....Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan
dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu”
b) Alqur‟an surat Ali-Imran ayat 95 dan surat An-Nisa ayat 125
QS. Ali-Imran ayat 95 dan QS. An-Nisa ayat 125
“.....ikutilah agama Ibrahim yang lurus.....”
5) Isa as dikatakan telah di salibkan dalam Bibel, kemudian diluruskan
oleh Alqur‟an dengan menjelaskan serta menegaskan bahwa Isa as
(Yesus) tidak di salibkan, tetapi yang di salibkan adalah orang yang
diserupakan dengan Isa as.
a) Bibel dalam Matius pasal 27 ayat 35-38, Markus pasal 15 ayat
25-27, Lukas pasal 23 ayat 32-34 dan Yohanes pasal 19 ayat 31-
34
Matius pasal 27 ayat 35-38 dan Markus pasal 15 ayat 25-27
“.....Bersama dengan Dia di salibkan dua orang penyamun.....”
Lukas pasal 23 ayat 32-34
“.....mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang
penjahat itu.....”
Yohanes pasal 19 ayat 31-34
“.....Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki
orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang di salibkan
bersama-sama dengan Yesus.....”
b) Alqur‟an surat An-Nisa ayat 157-158
“.....Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula
menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang

152 | Ust. Muhammad Yusuf


diserupakan dengan Isa....., Allah telah mengangkat Isa kepada-
Nya176.....”
c. Al-Qur‟an Sebagai Pembenaran dan Penyempurna
Alqur‟an juga sebagai Mushaddiq seperti yang di jelaskan
dalam surat al-Baqarah ayat 41, 89, 97 dan 101, surat ali-Imran ayat 3
dan 80, surat an-Nisa ayat 47 dan surat al-Maidah ayat 48. Cara
Alqur‟an menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya:
1) Menghapus dan menggantikannya dengan syariat yang lebih baik,
sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi:

                 

 
“Ayat apa saja yang Kami hapus atau Kami lupakan, pasti Kami
datangkan yang lebih baik dari pada itu atau yang sama dengan
itu” (QS. Al-Baqarah: 106)
Sebagai contoh misalnya:
a) Tindak pidana zina, hukum mati digantikan menjadi hukum
cambuk
Imamat pasal 20 ayat 10
“.....seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain.....,
pastilah keduanya dihukum mati.....”
Alqur‟an surat an-Nur ayat 2
“perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka
deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera.....”
b) Kiblat, Yerusalem digantikan menjadi Mekah sebagai kiblat
baru.
Daniel pasal 6 ayat 11-12

176
Ayat ini adalah sebagai bantahan terhadap anggapan orang-orang Yahudi, bahwa
mereka telah membunuh Nabi Isa as.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 153
“.....Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke
arah Yerusalem; tiga kali sehari ia (Daniel) berlutut, berdoa
serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya”
Alqur‟an surat al-Baqarah ayat 144-145
“.....Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana
saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke arahnya.....”
2) Meniadakan atas apa yang telah dibuat-buat manusia, sebagaimana
firman Allah SWT yang berbunyi:

         

           

 
“Hai ahli Kitab, Sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul
Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al kitab yang kamu
sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya.
Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab
yang menerangkan”. (QS. Al-Maidah: 15)
Menghapus atau meniadakan syariat terdahulu seperti: Ibadat
kurban yang mengandung arti penebusan di dalam Imamat pasal 16
ayat 1-10 dan Ibrani pasal 9 ayat 28, kemudian di dalam Imamat
pasal 25 ayat 35-37 dan Ulangan pasal 23 ayat 19-20 tentang riba
yang diskriminatif, dan sebagainya.

3) Melengkapi syariat yang telah ada


Misalnya dalam Kejadian pasal 1 ayat 26-28 tentang tugas
manusia hidup di dunia, di lengkapi oleh Alqur‟an surat al-A‟raaf
ayat 31 tentang berpakaian yang indah kerumah Allah serta makan
dan minum yang tidak berlebihan. Kemudian dalam Keluaran pasal
40 ayat 31-32 tentang bersuci jika akan bersembahyang di tempat

154 | Ust. Muhammad Yusuf


suci, disempurnakan oleh Al-Qur‟an surat al-Maidah ayat 6 tentang
bersuci hendak sholat dengan air atau tayammum. Lalu dalam
Bilangan pasal 18 ayat 26, pasal 26 ayat 33 dan 54, pasal 34 ayat
14-15 dan pasal 36 ayat 3-4 tentang pembagian harta warisan,
disempurnakan oleh Alqur‟an surat an-Nisa ayat 11-12 dan 177,
dan sebagainya.

4) Menghidupkan kembali syariat yang dilupakan atau disembunyikan


Syariat yang di lupakan atau disembunyikan seperti salam,
khitan, puasa Daud, sikap berdo‟a, dan sebagainya. Karena Isa
berkata dalam Bibel Matius pasal 5 ayat 17-19:
“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan
hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan
bumi ini, iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum
Taurat.....”
Sehubungan dengan itu Isa datang bukan untuk
menghapuskan atau menghilangkan hukum Taurat, tetapi
mengajarkan Taurat dan melengkapi hukum sebelumnya dengan
Injil. Kemudian Injil di sampaikan Muhammad Saw dan di
lengkapi dengan Alqur‟an, dan sesudah Muhammad Saw tidak ada
lagi Nabi dan Rasul Allah serta Kitab baru, sehingga Allah SWT
berfirman dalam Alquran surat al-Maidah ayat 3:
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama kamu dan Aku
lengkapkan nikmat-Ku atas kamu dan Aku ridhoi Islam sebagai
agama pilihan kamu”

d. Al-Qur‟an Sebagai Hakim

Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 155


Al-Qur‟an mengadili pertikaian antar agama di dunia dengan
cara menjelaskan perkara-perkara agama yang diperselisihkan,
sebagaimana yang di jelaskan Allah SWT:

ََََََََََََََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َََ َ َ َ 

َ َََََََََ 
“demi Allah, Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami
kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-
umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), Maka
syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab
yang sangat pedih. dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab
(Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada
mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan
rahmat bagi kaum yang beriman. (QS. An-Nahl: 63-64)
Agama terdahulu asli murninya dari Allah (samawi), akan tetapi
akhirnya hilang keasliannya, karena perbuatan umatnya yang di
selewengkan dibuat tampak indah bagi mereka. Sehingga mereka
tidak mengakui Nabi Muhammad Saw sebagai Utusan Allah, serta
tidak mengakui Islam sebagai agama yang diwahyukan oleh Allah
Swt. Selanjutnya Islam mengajarkan bahwa di dunia ini tidak ada
yang dihukum karena agama dan kepercayaannya, “barang siapa yang
suka ia boleh beriman, dan barang siapa tidak suka boleh kafir”177.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:

177
“dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa
yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia
kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang
gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan
diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah
minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek”. (QS. Al-Kahfi: 29)
156 | Ust. Muhammad Yusuf
ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََََََ َََََََ
“tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);
Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang
sesat. karena itu Barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan
beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang
kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 256)
Coba kita bandingkan dengan Bibel yang katanya injil, dalam
Markus pasal 16 ayat 15-16 menuliskan:
“Lalu ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia,
beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan
dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya
dihukum”
e. Al-Qur‟an sebagai Penjelasan Tauhid
Sebagaimana yang dijelaskan Allah Swt bahwa tujuan Al-
Qur‟an diturunkan di awal bulan Ramadhan tersebut, yaitu untuk
petunjuk bagi manusia dan tanda bukti yang terang serta merupakan
pemisah antara hak dengan yang bathil178. Tanda bukti yang terang
bukan hanya berkaitan dengan hidayah Alqur‟an saja, tetapi berkaitan
dengan segala sesuatu yang terdapat dalam kitab-kitab suci terdahulu
yang sifatnya masih samar-samar.
Sebagai contoh misalnya:
1) Tentang nama Tuhan Yang Maha Esa
Kalau Bibel kita baca kata-kata Allah, dalam 1 Korintus
pasal 8 ayat 4-6 menuliskan allah menjadi “allah–tuhan–bapa”,

178
“bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. (QS. Al-Baqarah: 186)
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 157
kemudian dalam Keluaran pasal 20 ayat 3 menuliskan “ilah”, lalu
dalam Ulangan pasal 18 ayat 20 menuliskan “dewa-dewa”,
selanjutnya dalam Yohanes pasal 10 ayat 34 dan Mazmur pasal 82
ayat 6 menuliskan “alihah”, lalu dalam 1 Korintus pasal 8 ayat 6
menuliskan “Tuhan”, dan terakhir dalam Ulangan 6 ayat 4-5
menuliskan “TUHAN”.
Dengan memperdalam Bibel dari berbagai edisi dan sekte
akan semakin membingungkan, tetapi dengan mempelajari
Alqur‟an dengan cermat akan mendapat penjelasan bahwa: kata
Allah berasal dari bahasa Arab yaitu nama dari Dia Sang Maha-
pencipta langit dan bumi. Kata ilah berasal dari bahasa Arab bentuk
tunggal atau jamaknya alihah, jika di indonesiakan yaitu Tuhan.

َ ََََََََََ
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia.
yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya”. (QS.
Ali-Imran: 2)
2) Tentang Dzat Tuhan
Dalam Bibel ditegaskan bahwa Dzat atau Pribadi Tuhan
adalah Roh, sebagaimana yang tertulis dalam Yohanes pasal 4 ayat
24 dan 2 Korintus pasal 3 ayat 17. Penegasan ini justru membuat
kabur tentang Dzat Tuhan dan sangat membahayakan iman, sebab
membuat manusia syirik dengan mengukuhkan mitologi seperti
menyamakan tuhan dengan Roh. Rumusan itu merendahkan derajat
Tuhan Yang Maha Tinggi menjadi satu kelompok dengan
ciptaanya, seperti Roh Kudus dalam Kisah Para Nabi pasal 2 ayat 4,
Roh Yesus dalam Kisah Para Rasul pasal 16 ayat 7, Roh Kebenaran
Kisah Para Rasul pasal 16 ayat 13, roh-roh jahat dalam Lukas pasal

158 | Ust. Muhammad Yusuf


8 ayat 2, roh manusia dalam 1 Korintus pasal 2 ayat 11, roh
perbudakan dalam Roma pasal 8 ayat 15, roh Paulus dalam Roma
pasal 8 ayat 16, roh pemecah dalam Galatia pasal 5 ayat 20, roh-roh
yang di penjara dalam 1 Petrus pasal 3 ayat 19 dan sebagainya.
Dalam Islam ditegaskan bahwa masalah Dzat Tuhan di luar
batas kemampuan manusia, maka jangan dirumuskan dan
dipikirkan. Allah sendiri menegaskan dalam Alqur‟an surat As-
Syuuraa ayat 11 bahwa Dzat diri-Nya adalah Laisa Kamatslihi
Syai‟un, artinya “tidak ada sesuatu yang seperti Dia” dan dalam
surat Al-Ikhlas ayat 4 menyebutkan Walam Yakullahu Kufuwan
Ahad artinya “tidak ada satupun yang menyerupai Dia”. Tentang
roh itu urusan Tuhan dan manusia tidak di mengetahui hal itu
melainkan hanya sedikit, sebagaimana firman Allah Swt:

َ َََََََََََََ ََ
“dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh
itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi
pengetahuan melainkan sedikit”. (QS. Al-Israa‟: 85)
Bahkan kata Roh dalam Alqur‟an maksudnya dapat
berubah-ubah karena tergantung maksud ayat dalam susunan
kalimatnya, seperti: Roh berarti wahyu dalam surat al-Mu‟min ayat
15, Roh berarti Jibril dalam surat Maryam ayat 17, Roh berarti Al-
Qur‟an dalam surat asy-Syuuraa ayat 52, Roh berarti ruh manusia
dalam surat al-Hijr ayat 29 dan Roh berarti semangat dalam surat
al-Qadr ayat 4.
Jadi bukan berarti Allah itu Roh seperti makhluk karena
Allah berbeda dan tidak setara dengan makhluk-Nya, Allah itu Dzat
yang tidak bisa di pikirkan dan di bayangkan oleh manusia.
Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 159
PENUTUP
Banyak hal yang harus kita perhatikan sabagai umat yang taat
kepada Agama Allah, aturan hidup telah di atur dalam Al-Qur‟an dan
Hadits. Sebaik-baik umat adalah umat yang taat aturan, yaitu mengerjakan
perintah dan meninggalkan larangan. Selemah-lemahnya umat adalah
umat yg menjauhkan diri pada larangan walaupun sedikit perintah di
kerjakan. Sedangkan umat yang paling merugi adalah umat yang
mengerjakan perintah dan larangan, dan umat yang paling celaka adalah
umat yang selalu mengerjakan larangan sementara perintah tidak pernah di
lakukan.
Untuk mencapai tujuan yang di inginkan hanya melalui Ikhtiar
semampu kita dan Tawakal dengan berserah diri kepada Allah Swt setiap
hari, setiap saat, setiap waktu, dari semua kegiatan yang kita lakukan
mulai dari bangun tidur sampai beranjak tidur lagi, hendaknya diawali dan
di akhiri dengan berdoa. Semua itu dilakukan agar semua aktifitas kita
sehari-hari mendapat kemudahan dan ridha dari Allah Swt. Berdoa
merupakan cara yang paling efektif untuk mengingat Allah, mensyukuri
semua karunia yang telah diberikan Allah kepada kita. Akan tetapi, agar
doa yang kita panjatkan dapat segera dikabulkan oleh Allah maka kita
harus memperhatikan tata cara, waktu dan tempat berdoa itu sendiri.
Tajwid merupakan ilmu yang mengatur bacaan Alquran agar sesuai
dengan makna yang terkandung dalam firman Allah tersebut, serta
menjadikan bacaan Alquran lebih indah dan tepat. Sholat lima waktu
merupakan induk dari sekalian ibadah, sedangkan sholat jenazah
merupakan ibadah yang di lakukan untuk seorang Muslim yang meninggal
dunia yang berisi doa-doa ampunan untuk si mayat.

160 | Ust. Muhammad Yusuf


DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, Al-Lu‟lu Wa Al-Marjan, Beirut: Dar Al-


Fikr, tt.
Imam Nawawi, Terjemah Riyadhus Sholihin, Ter. Achmad Sunarto,
Jakarta: Pustaka Amani, 1999 M.
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman, Al-Bassam, Tawdhiih Al-Ahkaam Min
Buluugh Al-Maraam, tt: tpn, tth, Jilid VI.
Agus Waluyo, Bimbingan Sholat Fradhu, Surabaya: Publisher, 2005 M,
Edisi I.
Said bin Ali Al-Qahthani, Kumpulan Doa Dalam Al-Qur‟an dan Hadits,
tt: tpn, 2010 M.
Kementerian Agama RI, Kumpulan Do‟a Sehari-Hari, Jakarta: Subdit
Publikasi Dakwah dan HBI Direktorat Penerangan Agama Islam
Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI, 2013 M.
Cetakan III.
Rifai, M., Risalah Sholat Lengkap, Semarang: CV Thoha Putra, 1976 M.
Hasim dkk, M., Bimbingan Shalat dan Bacaan Al-Quran, Yogyakarta: UII
Press, 1998 M.
A. Nawawi Ali, Pedoman Membaca Al-Quran (Ilmu Tajwid) , tt: Mutiara
Sumber Widya, 2002 M.
_______, Al-qur‟an Digital Versi 2.1, tt: tpn., Jumadil Akhir 1425 H /
2004 M.
_______, Alkitab Terjemahan Baru, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia,
2000 M.

Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 161


TENTANG PENULIS

Nama lengkap adalah Muhammad Yusuf. Dilahirkan pada tanggal


18 Okbober 1993 di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra
Barat: Dari pasangan orang tua Muhammad Sabin dan Sarbaini.
Pendidikan dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), tamatan 2006 di SDN
27 Siguhung, kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah
Pertama (SMP), tamatan 2009 di SMPN 5 Kandis Talago, lalu melanjutkan
pendidikan ke Sekolah Menengah Atas (SMA), tamatan 2012 di SMAN 1
Pasar Usang, ketiganya di jalani di Lubuk Basung, Sumatra Barat.
Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan kepada perguruan tinggi
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar dengan Fakultas Hukum
Syari‟ah dan Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah.
Didalam dunia Mahasiswa jabatan Penulis di lokal sebagai Kosma
seumur hidup, sedangkan pada organisasi kampus Penulis pernah juga
menjadi anggota Resimen Mahasiswa (MENWA), kemudian organisasi di
luar kampus sebagai Ketua Kader Titip Pejuang Dua Puluh Tujuh (TP27)
pada organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Batusangkar.
Kalau di tengah-tengah masyarakat sehari-hari Penulis mengabdikan diri
sebagai Guru Mengaji di TPA/TPSA Surau Umum Tiga Batur, Kecamatan
Sungai Tarab, Kota Batusangkar.
Pengalaman mengajar di mulai dari kelas VI SD sampai tamat SMA
di Lubuk Basung, namun pada saat ini mengajar di Batusangkar terhitung
semenjak menyandang status Mahasiswa IAIN Batusangkar. Disamping
mengajar Penulis juga gemar berdakwah di Masjid-Masjid maupun
Mushalla daerah Batusangkar, Lubuk Alung, Pariaman, Lubuk Basung dan
Pasaman. Pengalaman yang sangat berkesan bagi Penulis di masa kecil
adalah ketika menjuarai Musyabaqah Tilawatil Qor‟an (MTQ) SE-

162 | Ust. Muhammad Yusuf


SUMBAR sebagai Qori Cilik Terbaik pada tahun 2005, namun untuk saat
ini pengalaman yang paling berkesan bagi Penulis adalah ketika anak didik
berhasil meraih kejuaraan tingkat Kabupaten.
Karya tulis yang sudah sukses Penulis susun yaitu:
1. Pedoman Perawatan Mayat yang terdiri dari III Kitab: Pembahasan
dalam kitab I tentang Kematian, kitab II tentang Penyelenggaraan
Jenazah dan kitab III tentang Ziarah.
2. Buku Praktis Pegangan Santri yang terdiri dari III BAB: Pembahasan
dalam BAB I tentang 25 Doa Harian, BAB II tentang 25 Hadits Pendek
dan BAB III tentang Sholat Wajib Lengkap Dzikir dan Doa.
3. Ilmu Tajwid jilid I yang berisi tentang pelatihan dalam mengamalkan
bacaan Tajwid.
4. Zakat yang berisi seputar tanya jawab masalah zakat.

Mohon Kritik dan Saran


Email: Yusufputraandesik@yahoo.com WA: 085376542518
Group WhatApps: Da‟wah Masa Kini
Group Facebook
1. TPA/TPSA Surau Umum
2. Diskusi Antar Agama “Toleransi UU Diskusi”
3. Pusaka Keselamatan Abadi “Alqur‟an dan Sunah

Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 163


SYA’IR SANTRI TPA
Cipt. Ustadz Muhammad Yusuf

***TPA Surau Umum***


Lirik: Sholli wa Sallimda
(19-03-2015)
Sholli Wa Sallimda Iman Alah Mada...2x Berakhlak Yang Baik Juga Diajarkan
Wal Aliwal „Affat Timankad Wahada...2x Nasehat-Nasehat Juga Kami Dapatkan
Ayok Kita Ngaji Dengan Ustad Yusuf Ya Allah Ya Rabbi Tuntun Hati Ini
Dibawah Pimpinan Pak Haji Khatib Basa Untuk Menerima Ajaran Dari Guru
Tahun 87 Awal Berdirinya Tanpa Hidayah MU Berat Bagi Kami
Awal Berdirinya TPA Surau Umum Berat Bagi Kami Untuk Mengamalkannya
Disamping Mengaji Juga Hapal Hadits Sholli Wa Sallimda Iman Alah Mada...2x
Ayat-Ayat Pendek Dan Doa Harian Wal Aliwal „Affat Timankad Wahada...2x

***Mars TPA Surau Umum***


Lirik: Shalawat Badar
(22-01-2015)
Sholatullah Sholamullah Bekal Esok Saat Dewasa
„Ala Thoha Rasulillah Agar Jadi Umat Berguna
Sholatullah Sholamullah Sholatullah Sholamullah
„Ala Yasin Habibillah „Ala Thoha Rasulillah
Kami Santri TPA Sholatullah Sholamullah
Surau Umum Tiga Batur „Ala Yasin Habibillah
Rajin Mengaji Dan Berdoa Wahai Engkau Bapak Guru Ku
Agar Jadi Anak Yang Shaleh Bimbinglah Kami Menuntut Ilmu
Wahai Kawan-kawan Semua Ajarkan Kami Ilmu Agama
Mari Belajar Ilmu Agama Tuntunlah Kami Jalan Yang Benar

***Nasehat***
08-03-2017
Dengarlah Dengar Wahai Insan Menyampaikan Risalah Allah
Dalam Syair Kami Sampaikan...2x Melalui Quran Dan Sunnah..2x
Tiada Tuhan Patut Di Sembah Jangan Sembah Selain Allah
Tiada Tuhan Selain Allah..2x Islam Agama Dari Allah...2x
Nabi Muhammad Utusan Allah Nabi Muhammad Rasul Allah
Penutup Para Rasul Allah..2x Untuk Umatnya Kitabullah...2

***Mohon Ampun***
09-03-2017
Astaghfirullah Rabbal Baroya Tak Pantas Kami Dapat Syurga-Mu
Astaghfirullah Minal Khotoya...2x Namu Takut Adzab Neraka-Mu...2x
Mohon Ampuni Kami Ya Allah Ridhoi Kami Duhai Ya Allah
Ampuni Dosa Dzahir Dan Bathin...2x Tanpa Ridho-Mu Celaka Kami...2

164 | Ust. Muhammad Yusuf


***Dik Ayo Dik***
Lirik: Neng Ayo Neng
18-04-2018
Dik Ayo Dik Ayo Kita Menuntut Ilmu...2x Dik Ayo Dik Ayo Kita Belajar Sholat...2x
Dari Pada Pergi Bermain Sholat Itu Tiang Agama
Masa Muda-Mu Sia-Siakan Baik Sholat Baiklah Amalnya
Masa Tua Hidup-Mu Kan Terlunta-Lunta Sholat Rusak Maka Rusak Sluruh Amalnya
Dik Ayo Dik Ayo Kita Baca Alqur‟an...2x Dik Ayo Dik Ayo Kita Bersholawatan...2x
Dari Pada Membaca Komik Dari Pada Obrol-Obrolan
Tidak Akan Mendapat Pahala Tidak Akan Ada Faedahnya
Baca Qur‟an Satu Huruf Spuluh Pahala Sholawatan Akhirat Mendapat Syafaat.
***Doa Kedua Orang Tua***
Lirik: Yaa Rabbil Bil-Mustafaa
(18-05-2017)
Yaa Rabbil Bil-Mustafaa Ya Allah Ya Tuhan Kamii
Baligh Maqoo Shidanaa Ampuuni Doosa Kamii
Waghfiirlanaa Mamadhoo Dosaa Ibu Bapak Kamii
Ya Waa Shi‟al Karomii Sayaangilaah Merekaa
Allaahummaghfiirlanaa Sayaangilaah Merekaa
Walii-Walii Daina Sebaagaimana Merekaa
Warhaamhumaa Kamaa Menyaayangii Kamii
Rabbaayanaa Shigharoo Di Maasa Keecil Kamii

*** TPA Yang Tercinta***


Lirik: Duda
(22-01-2015)
Baru Sekarang Oh Aku Rasakan Reff: Sejak Kecil Ku Belajar
Menjadi Satri Rasanya Menyenangkan Di TPA Yang Tercinta
Pergi Mengaji Menyandang Kitab Suci Dibina Oleh Guru Ku
Lega Hati Ku Dibimbing Oleh Guru Dengan Penuh Ketabahan
Barulah Dua Tahun Diriku Di TPA Ya Allah Mohon Akanlah Derajat Nya
Kini Tiba Saat Nya Menerima Hasil Nya Dia Lah Yang Telah Berjasa Mengajar Ku
Ya Allah . . . Ya Tuhan . . . Mungkinkah Diriku Dapat Membalas Semua Jasa Nya
Mohon Curahkan Rahmat Mu Semoga Dirinya Selalu Dalam Lindungan Tuhan

***Tepuk-Tepuk Muslim***
(Prop-Prop-Prop)
Guru Tepuk Murid
Agama-Mu (Prop-Prop-Prop) Islam
Tuhan-Mu (Prop-Prop-Prop) Allah
Nabi-Mu (Prop-Prop-Prop) Muhammad
Kitab-Mu (Prop-Prop-Prop) Al-Qur‟an
Qiblat-Mu (Prop-Prop-Prop) Ka‟bah
Teman-Mu (Prop-Prop-Prop) Muslim
Musuh-Mu (Prop-Prop-Prop) Syaitan

Pegangan Santri Masa Kini “Materi III” | 165


166 | Ust. Muhammad Yusuf

Anda mungkin juga menyukai