Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FIIL MENURUT WAKTU


(FI’IL MADHI, MUDHORI’ ‘AMAR)

Dosen Pengampu :
Siti Hapsoh,M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Samsiah (2111240)
Neelam sari (2111218)
Resi Darmawan (2111219

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYAKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,karena berkat
karunianya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya. Makalah ini kami beri judul Fiil Menurut Waktu (Fiil Madhi,
Mudhari’Amar) . Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Arab. Selain itu,

Makalah ini kami buat bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi kami
sebagai penulis dan bagi para pembaca. Kami selaku penulis tidak lupa untuk
mengucapkan terimakasih kepada Ibuk Siti Hapsoh selaku Dosen Pengampu mata
kuliah Bahasa Arab. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan
kami, agar kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi kami khususnya sebagai
penulis. Terimakasih

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Petaling, 21 November 2021

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
A. Pengertian Fi’il (kata kerja)........................................................................2
a. Fi’il Madhi...........................................................................................2
b. Fi’il Mudhari’......................................................................................2
c. Fi’il ‘Amr.............................................................................................3
B. Tanda-Tanda Fi’il.......................................................................................3
C. Ciri-Ciri Fi’il Madhi...................................................................................4
D. Ciri-Ciri Fi’il Mudhari’..............................................................................4
E. Ciri-Ciri Fi’il ‘Amr.....................................................................................5

BAB III PENUTUP...............................................................................................6


A. Kesimpulan..................................................................................................6
B. Saran............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................7

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalimah adalah suatu susunan dari beberapa huruf hijaiyah yang mempunyai
arti/makna, kalimah dibagi menjadi tiga yaitu kalimah isim (kata yang menujukkan
arti suatu benda yang tidak di sertai waktu dan tempat), kalimah fi’il (kata kerja)
dan  kalimah huruf (kata yang tidak mampu berdiri sendiri kecuali jika dirangkai
dengan kata yang lain). Jika kalimah itu di masuki ‘amil maka ada yang akan terjadi
suatu perubahan pada kalimat tersebut,dan pula ada yang tetap.
Dalam bahasa Arab terdapat pula Kalimat Fi’il yaitu kata yang menunjukkan arti
pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau,
sekarang dan yang akan datang).
Fi’il Madhi itu menunjukkan kata kerja di masa lampau, Fi’il Mudhari’ itu
menunjukkan kata kerja di masa sekarang atau masa yang akan datang, sedangkan
Fi’il ‘Amr itu menunjukkan kata kerja bentuk perintah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Fi’il Madhi?
2. Bagaimana Contoh Fi’il Madhi?
3. Apa yang dimaksud Fi’il Mudhari’?
4. Apa saja Contoh-Contoh Fi’il Mudhari’?
5. Apa pengertian Fi’il Amr?
6. Bagimana Cara membuat Fi’il Amr Tsulatsi Mujarrad?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Fi’il Madhi
2. Agar mengetahui Contoh Fi’il Madhi
3. Untuk mengetahui pengertian Fi’il Mudhari’
4. Dapat mengetahui Contoh-Contoh Fi’il Mudhari’
5. Untuk mengetahui pengertian Fi’il Amr
6. Dapat mengetahui Cara membuat Fi’il Amr Tsulatsi Mujarrad

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fi’il (Kata Kerja)


Fi’il adalah setiap kata yang menunjukkan arti berkaitan dengan salah satu
waktu (lampau, sekarang, akan datang). Fi’il dalam bahasa Arab sering disebut
dengan kata kerja dalam bahasa Indonesia.
Dilihat dari pembagian waktu, ada tiga macam fi’il dalam bahasa Arab

1. Fiil madhi adalah kata kerja yang menunjukan waktu terjadinya peristiwa pada
waktu lampau, ُ‫ َو َح ْلت‬wahaltu “saya sudah sampai”.1
 Contoh Fi’il Madhi

Telah Telah Telah Telah Fi’il Madhi


Dhomir
Memasak Mengantuk Menulis Mendengar
‫ش َُج َع‬ ‫س‬َ ‫نَ َع‬ ‫َكت ََب‬ ‫س ِم َع‬َ ‫ُه َو‬ ‫فَ َع َل‬

‫ش َُج َعا‬ ‫سا‬َ ‫َن َع‬ ‫َكتَبَا‬ ‫س ِم َعا‬ َ ‫ُه َما‬ ‫فَ َعاَل‬

‫ش َُج ُعوا‬ ‫سوا‬ ُ ‫نَ َع‬ ‫َكتَبُوا‬ ‫س ِم ُعوا‬ َ ‫ُه ْم‬ ‫فَ َعلُ ْوا‬

ْ‫ش َُج َعت‬ َ ‫نَ َع‬


ْ‫ست‬ ْ‫َكتَبَت‬ ْ‫س ِم َعت‬
َ ‫ِه َي‬ َ‫فَ َعلَت‬

‫ش َُج َعتَا‬ َ ‫نَ َع‬


‫ستَا‬ ‫َكتَبَتَا‬ ‫س ِم َعتَا‬
َ ‫ُه َما‬ ‫فَ َعلَتَا‬

2. Fi’il Mudhari’  adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang sedang
atau akan terjadi. Dengan kata lain pekerjaan tersebut sedang dilaksanakan atau
akan dilaksanakan. Contohnya : ُ‫ اَ ْد ُرص‬adrusu “saya sedang belajar”
Jika diperhatikan, perubahan Fi’il Mudhari’ akan terlihat berbeda-beda di akhir kata
sesuai dhamir-nya (kata ganti).2
Contoh-contoh Fi’il Mudhari’
Sedang/ Sedang/ Sedang/
Sedang/
akan akan akan Dhamir
akan duduk
Memasak Menulis mendengar
‫َي ْطبَ َخ‬ ‫س‬ُ َِْ ‫ل‬ ‫ج‬ ‫ي‬ ‫ُب‬
ُ َ‫ت‬ ‫ك‬ْ ‫ي‬ ‫س َم ُع‬
ْ َ‫ي‬ ‫ُه َو‬
‫يَ ْطبَ َخا ِن‬ ‫سا ِن‬ َ ِ‫يَ ْجل‬ ِ َ‫يَ ْكتُب‬
‫ان‬ ‫س َم َعا ِن‬ ْ َ‫ي‬ ‫ُه َما‬
َ‫يَطبَ ُخون‬ ْ َ‫يَ ْجلِسُون‬ َ‫يَ ْكتُبُ ْون‬ َ‫س َم ُع ْون‬ ْ َ‫ي‬ ‫ُه ْم‬
ُ‫تَ ْطبَخ‬ ‫س‬ ُ ِ‫ت َْجل‬ ‫تكت ُُب‬ ْ َ ‫س َم ُع‬ْ ‫ت‬ َ ‫ِه َي‬
‫تَ ْطبَ َخا ِن‬ ‫سا ِن‬ َ ِ ‫ل‬‫َج‬
ْ ‫ت‬ ‫ان‬ِ َ ‫ب‬ُ ‫ت‬ ْ
‫ك‬ َ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫ا‬
ِ َ َ‫ع‬ ‫م‬ ‫س‬ْ َ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ُه َم‬
ْ
َ‫يَطبَ ْخن‬ َ‫ت َْجلِسْن‬ َ‫يَ ْكتُبْن‬ َ‫س َمعْن‬ ْ َ‫ي‬ َّ‫هُن‬

1 Nurdianto,T Ilmu Nahawu Bahasa Arab, (Zahir Publishing) halaman : 59


2 Nurdianto,T Ilmu Nahawu Bahasa Arab, (Zahir Publishing) halaman : 60

2
3. Fi’il ‘Amr adalah kata perintah yang memerintah kepada mitra bicara untuk
melakukan pekerjaan yang diinginkan setelah perintah itu disampaikan. Pekerjaan
itu dilakukan setelah berbicara. Contoh ‫ َبلِّ ْغ‬ballig “sampaikanlah”.3
Contohnya ‫ قُ ُم‬,‫ اِ ْق َرا‬,‫ ُعفُ ْل‬,‫( قُ ْل‬Kul,uful,iqro',qum)
Artinya makanlah, kerjakan, bacalah, dan bangunlah
Contoh lainnya :
Arti Contoh Kalimat
Pergilah (kamu laki-laki) ke masjid! ْ ‫اِ ْذه َْب اِلَى ا ْل َم‬
‫س ِج ِد‬
Beramal lah (kalian) untuk akhirat
‫اِ ْع َماَل أِل َ ِخ َرتِ ُك َما‬
kalian!
Sayangilah (kamu perempuan)
‫أَ ِخبِّي أُ ِّم َك‬
ibumu!
Bacalah (kalian laki-laki) buku ini! َ ‫اِ ْق َرئُوا َه َذا ا ْل ِكت‬
‫َاب‬
Duduklah (Kamu laki-laki) wahai
‫س يَاأَ ِخ ْي‬
ْ ِ‫اِ ْجل‬
saudaraku!

Perlu diingat bahwa yang menjadi  fa’il (Pelaku) dari  fi’il amr  adalah dhamir
mukhatab (lawan bicara) atau “orang kedua” sebagai orang yang diperintah untuk
melakukan pekerjaan tersebut. Dhamir mukhatab tersebut .
Cara membuat Fi’il Amr Tsulatsi Mujarrad
 

Cara membuat fi’il amr bagi fi’il yang asli tiga huruf ialah berpedoman


kepada fi’il mudhari’-nya dengan ketetuan sebagai berikut
1. Huruf ya (‫)ي‬ mudhara’ah yang terletak di awal fi’il diganti dengan alif (‫)أ‬.
Adapun harakat  (tanda baca alif ini memiliki beberapa ketentuan: 1) apabila
huruf kedua terakhir fi’il ber-harakat dhammah, maka alif ber-harakat
dhammah,  dan
2. Apabila huruf kedua terakhir fi’il ber-harakat kasrah dan fathah, maka alif
ber-harakat kasarah.

B. Tanda-Tanda Fi’il
Fi’il merupakan salah satu bentuk kata dalam bahasa Arab. Di samping mengetahui
dari maknanya yang menunjukkan kata kerja baik lampau, sekarang, dan perintah
maka bisa diketahui dari ciri-ciri yang ada pada kata tersebut. Berikut ini tanda-tanda
Fi’il :
ْ َ‫ن‬
1. Kata yang bersambung dengan huruf ta’ fa’il (pelaku) seperti kata , ُ‫ َكتَبْت‬, َ‫ص َرت‬
ُ‫ظَلَ ْمت‬

3 Nurdianto,T Ilmu Nahawu Bahasa Arab, (Zahir Publishing) halaman : 60

3
2. Kata yang bersambung dengan huruf ta’ taknis, yaitu huruf ta’ yang menunjukkan
sesuatu yang muannats, seperti ‫س‬ َّ ‫ ال‬, ُ‫طَلَعْت‬,
ُ ‫ش ْم‬
3. Kata yang bersambung dengan huruf ya’ untuk muannats mukhtabhah yaitu
menunjukkan pelakunya adalah (kamu) seorang perempuan seperti َ‫تطلب ْين‬
4. Kata yang bersambung dengan huruf nun taukid ( َّ‫ ) ن‬seperti َّ‫ تطابن‬4

C. Ciri-Ciri Fi’il Madhi


Fi’il Madhi mempunyai tanda-tanda yang membedakannya dengan fi’il lain dan isim.
Tanda-tandanya ada tiga yaitu:
1. Bisa menerima ta’ ta’nis (ta’ perempuan), harakatnya selalu sukun.
Contonya:‫ت‬ َ ‫( قَد‬sudah remaja)
ْ َ‫ْار َهق‬
2. Bersambung di belakang Fi’il Madhi.
Contohnya :
a) ُ‫ = ُجعْت‬saya telah lapar
b) ْ‫ = ُج ْعتُم‬kamu berdua telah lapar
3. Ciri asal fi’il madhi itu, selalu fathah huruf akhirnya, baik lafal maupun kira-kira
(taqdiran) nya.
Contohnya : ‫ن‬ ُ ‫ َح‬,‫ نَ َج َح‬5
َ ‫س‬

D. Ciri-Ciri Fi’il Mudhari’


1. Tanda-tanda fi’il mudhari’ adalah dapat menerima huruf “sin”, “saufa”, amil-
amil jazam “lam” , dan amil nashab seperti “an”.
2. Huruf-huruf fi’il mudhari’
Ciri-ciri asli fi’il mudhari adalah huruf mudhoro ‘ah. Yaitu huruf yang menjadi
ciri khas fi’il mudhari’. Huruf-huruf mudhoro ‘ah adalah hamzah, nun, ya’, ta’
dan disingkat menjadi “anaitu” ( ُ‫)اَنَيْت‬. Masing-masing huruf mempunyai
ketentuan pemakaiannya sendiri-sendiri, dengan rincian sebagai berikut :
a. Hamzah, untuk orang pertama tunggal, laki-laki dan perempuan.
Contohnya : ‫( اَقُ ْو ُم‬saya bangun)
b. Nun, untuk orang pertama jamak, laki-laki dan perempuan.
Contohnya : ‫( تَتَ َعلَّ ُم‬kita belajar)
c. Ya’, untuk empat pemakainya, yaitu: untuk orang ketiga tunggal laki-laki, dua
orang laki-laki, jamak laki-laki dan jamak perempuan.
Contohnya : ‫( يَتَتَلَّ ُم‬dia laki-laki belajar)
d. Ta’, untuk kata pertama bagi fi’il mudhari’ dalam delapan tempat. Yaitu bagi
orang ketiga perempuan seorang, dua orang dan bagi semua orang kedua laki-
laki maupun perempuan.

4 Nurdianto,T Ilmu Nahawu Bahasa Arab, (Zahir Publishing) halaman : 64


5 Maulidiah, R Aplikasi Penetuan Identitas Kalimat Bahasa Arab Pada Jumlah Fi’liyah (Malang, UIN Maulana Malik
Ibrahim, 2013) hlmn : 20

4
E. Ciri-Ciri Fi’il ‘Amr
Ciri-ciri fi’il ‘Amr dapat dilihat dari huruf terakhir yaitu :
1. Sukun, (disukun) bagi huruf sahih.
Contohnya : ‫س‬ ْ ِ‫ اِ ْجل‬,‫اُ ْكت ُْب‬
2. Membuang huruf akhirnya, bagi huruf illat (alif, wawu, ya’).
Contohnya : ‫ اِ ْه ِد‬,ُ‫اُ ْدع‬
3. Di fathah huruf akhirnya bagi yang mudha ‘af, yaitu fi’il yang kelihatannya
tasydid.
Contohnya : ‫س‬ َّ ‫ َم‬, َّ‫ ظُن‬6

6 Maulidiah, R Aplikasi Penetuan Identitas Kalimat Bahasa Arab Pada Jumlah Fi’liyah (Malang, UIN Maulana Malik
Ibrahim, 2013) hlmn : 21-23

5
BAB III
PENUTU

A. Kesimpulan
1. Fi’il madhi adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang telah terjadi di
masa lampau.
2. Fi’il Mudhari’ adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang sedang atau
akan terjadi.
3. Fi’il amr  atau kata kerja perintah yang berisi pekerjaan yang dikehendaki
oleh mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintahkan agar dilakukan
oleh mukhatab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.

B. Saran
Berdasarkan pembahasan diatas kita dapat mengetahui kata ganti kepemilikan atau
macam-macam fi’il. Kita sebagai mahasiswa diharapkan agar dapat dan mampu
memahami apa pengertian, dan masing-masing kata kerja (fa’il) tersebut.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hapidah. (n.d.). Ilmu Ma'ani. Surakarta: Fakultas Adab dan Bahasa IAIN Surakarta.
Maulidiah, R. (2013). Aplikasi Penentuan Identitas Bahasa Arab Pada Jumlah Fi'liyah . UIN
Maulana Malik Ibrahim, 21-23.
Maulidiah, R. (2013). Aplikasi Penentuan Identitas Kalimat Bahasa Arab Pada Jumlah
Fi'liyah. UIN Maulana Malik Ibrahim, 20.
Nurdianto, T. (2021). Ilmu Nahawu Bahasa Arab. Zahir Publishing.
Nurdianto, T. (2021). Ilmu Nahawu Bahasa Arab. Zahir Publishing.
Nurdianto, T. (2021). Ilmu Nahawu Bahasa Arab. Zahir Publishing.
T, N. (2021). Ilmu Nahawu Bahasa Arab. Zahir Publishing.

Anda mungkin juga menyukai