Anda di halaman 1dari 51

Nama : Akilah Indira Putri

Kelas : XII MS 3

TUGAS PORTOFOLIO

KD. 3.1. PERMAINAN BOLA BESAR

KD. 3.1.1. PERMAINAN BOLA VOLI

A. Sejarah
Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette.
Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan
jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada
tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). YMCA (Young
Men’s Christian Association). Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London,
Inggris oleh George William. Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta
olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada
tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama
Mintonette.

Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada tahun 1896, pada
demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal
tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical
Education Training School  sekaligus sebagai Executive Director of Department of
Physical Education of the International Committee of YMCA) Dr. Halsted Springfield
menyarankan agar Morgan mengganti nama minnonete’ menjadi ‘volleyball’.

Pamor permainan bola voli pun semakin menanjak setelah itu. Lembaga pendidikan
YMCA, tempat Morgan bekerja, juga mulai mengadakan kompetisi bola voli. Kejuaraan
bola voli nasional yang pertama pun berhasil digelar pada tahun 1922. Pada tahun 1929,
organisasi nasional yang menaungi permainan bola voli pun didirikan dan diketuai oleh
George J. Fisher. Permainan bola voli pun mulai dikenal di berbagai negara seperti Uni
Soviet, Rumania, Jepang, dan Pakistan.

Bola voli dikenalkan kepada rakyat Indonesia  melalui serdadu Hindia Belanda. Kemudian,
pada 22 Januari 1955 lahirlah  organisasi yang menaungi olahraga voli bernama Persatuan
Bola Voli  Seluruh Indonesia (PBVSI).

B. Teknik Dasar
1. Servis

 Servis Tangan Bawah


 Mula-mula pemain berdiri di petak servis dengan kaki kiri lebih ke
depan dari kaki kanan.
 Bola dipegang dengan tangan kiri.
 Bola dilambungkan tidak terlalu tinggi,tangan kanan ditarik ke bawah
belakang.
 Setelah bola kira-kira setinggi pinggang,lengan kanan diayunkan lurus
ke depan untuk memukul bola.
 Telapak tangan menghadap bola dan tangan ditegangkan untuk
mendapat pantulan yang sempurna, tangan dapat pula menggenggam.
 Servis Tangan Atas
 Sikap persiapan dimulai dengan mengambil posisi kaki kiri lebih ke
depan, kedua lutut agak rendah.
 Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola,tangan kiri
menyangga bola, tangan kanan di atas bola.
 Bola dilambungkan dengan tangan kiri kira-kira setengah meter di atas
kepala.
 Tangan kanan ditarik ke belakang atas kepala, menghadap depan.
 Lakukan gerakan seperti mensmesh bola, perhatian terpusat pada bola.
 Lecutan tangan diperlukan pada saat perkenaan bola.

 Floating Servis
 Posisi kaki sama seperti tennis servis.
 Tangan kiri memegang bola dan tangan kanan di samping setinggi
pelipis.
 Dengan tangan kiri bola di lambungkan sedikit ke samping kanan tidak
terlalu tinggi.
 Setelah bola melambung ke atas setinggi kepala, tangan kanan
dipukulkan pada bagian tengah bola.
 Pukulan float dapat dilakukan dengan beberapa cara:
- Dengan tumit tangan.
- Dengan tangan, di saat ibu jari dilipat ke dalam dan menempel pada
telapak tangan.
- Memukul dengan tangan tergenggam.
 Cekis
 Sikap permulaan dengan mengambil sikap berdiri menyamping dengan
tubuh bagian kiri lebih dekat ke jaring.
 Bola dipegang tangan kiri dan kanan.
 Saat bola dilambungkan, badan diliukkan sedikit ke belakang dan lutut
ditekuk.
 Kedua tangan dijulurkan ke arah samping bawah kanan dalam keadaan
memegang bola.
 Bola dilambung ke atas kepala dengan kedua belah tangan.
 Setelah bola lepas, tangan kanan ditarik ke samping kanan bawah,
liukkan badan ke kanan.
 Berat badan ada di kaki kanan, telapak tangan menghadap ke atas.
 Setelah bola ada pada jangkauan tangan,secepatnya bersama sama
lengan, liukkan badan ke samping kiri
 Perkenaan bola bagian bawah belakang bola,pukulan bola dibantu
liukkan badan dan lecutan tangan.
Macam-Macam Servis
 Servis atas adalah servis dengan awalan melemparkan bola ke atas
seperlunya. Kemudian server melompat untuk memukul bola dengan ayunan
tangan dari atas.
 Servis bawah adalah servis dengan awalan bola
berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola
bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari
bawah.
 Servis mengapung adalah servis atas dengan awalan dan cara
memukul yang hampir sama. Awalan servis mengapung adalah melemparkan
bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari
kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan
ayunan yang sangat pendek.

Yang perlu diperhatikan dalam servis antara lain:


 Sikap badan dan pandangan.
 Lambung ke atas harus sesuai dengan kebutuhan.
 Saat kapan harus memukul bola.

2. Passing
 Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan ke bawah)
 Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
 Tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
 Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.

 Passing Ke atas (Pukulan/pengambilan tangan ke atas)


 Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
 Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka
membentuk lengkungan setengah bola.
 Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
 Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua
tangan.
 Menggunakan gerakan kaki untuk menambah power

3. Smash (spike)
Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada di atas jarring
untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu
memperhatikan awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan.

Teknik smash
Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan
efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai
suatu hasil yang optimal. Smash adalah suatu pukulan yang kuat di saat tangan kontak
dengan bola secara penuh pada bagian atas, sehingga jalannya bola terjal dengan
kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada di atas net, maka bola
dapat dipukul tajam ke bawah. Smash merupakan pukulan keras yang biasanya
mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan.

Spike adalah bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam
upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli. Dari beberapa pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa teknik smash atau spike adalah cara memainkan bola
dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan
keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan.

Pola Penyerangan
Berhasil tidaknya suatu penyerangan, sebagian besar tergantung dari pemberian
bola pada pemain penyerang yang bersagkutan.Jadi, smash bergantung pada
set-upper. Makin cermat set-upper, makin bagus smashnya. Adapun taktik-
taktik individu dari penyerangan tak dapat dipisahkan dari cara
penyerangan itu menghadapi block (bendungan) dan pertahanan posisi.
Bahkan sesungguhnya taktik idividu dari smashermerupakan “akibat” yang
tak langsung dari block (bendungan) dan pertahanan lawan.

Seseorang penyerang baru dapat menyerang dengan efektif, kalau ia


mempertimbangkan hal-hal sebagaiberikut:
1) Kualitas pemberian bola.
2) Block (bendungan pihak lawan.)
3) Posisi dari pertahanan pihak lawan.
4) Kemampuan individu pemain.
5) Kondisi regu sendiri dan lawan.

Langkah-langkah menyusun suatu pola penyerangan adalah sebagai berikut:


Menaganalisis situasi pertandingan sesuai dengan kondisi lawan dan alam
sekitar.
 Proses pemecahan mental dalam suatu taktik yang akan dikerjakan.
 Tindakan gerakan secara otomatis terhadap hasil keputusan yang
diambil.
 Adaptasi dengan lingkungan sekitar.
 Survey pertandingan tentang system yang digunakan.

Mengcover Penyerang (Melindungi)

Cover adalah suatu proses serangan dari pemain penyerang yang melambung
kembali dari block (bendungan) pihak lawan harus diterima oleh pemain
seregunya yang bersama-sama telah mempersiapkan diri untuk membela dan
membentuk pertahanan. Tujuan dari mengcover penyerang adalah mengcover
seluruh lapangan terhadap segala bola yang dilambungkan kembali dari block
pihak lawan. Jarak antara kelompok-kelompok yang berkumpul disekitar
penyerangan bergantung dari:

 Lambungan pass dari setter (pengumpan)


 Kualitas block pihak lawan
 Arah lajunya yang dipukul oleh penyerang

Teknik-Teknik Penyerangan

Ada empat jenis smash, antara lain:

 Frontal smash (smash depan)


 Frontal smash dengan twist (smash depan dengan memutar)
 Samsh dari pergelangan tangan
 Dump (smash pura-pura)

Dalam melakukan smash ada 4 tahap gerakan yangharus diperhatikan antara


lain, sebagai berikut:

 Tahap pertama : run-up (lari menghampiri)


 Tahap kedua: take-off (melompat)
 Tahap ketiga: hit (memukul)
 Tahap keempat: landing (mendarat)

Berdasarkan pola penyerangan, sistem penyerangan dalam permainan bola voli di bagi menjadi
berikut :

1. Sistem penyerangan 4 Sm - 2 Su ( 4 smasher – 2 set-upper )


2. Sistem penyerangan 4 Sm - 1 Su - 1 U ( 4 smaher – 1 set-upper – 1 universaler )
3. Sistem penyerangan 5 sm - 1 Su ( 5 smasher – 1 set-upper )

Keberhasilan penyerangan umumnya sangat bergantung pada pemberian bola kepada pemain
penyerang. Umpanlah yang menjadi titik dasar atau pondasi dari serangan itu sendiri. Seorang
penyerang baru dapat menyerang secara efektif apabila dia mempertimbangkan hal-hal berikut ini :

 Bendungan (block) tim lawan


 Kualitas pemberian bola
 Kemampuan teknisnya sendiri
 Kondisi regu dan lawan
 Posisi dari pertahanan tim lawan
Sedangkan kita bisa mengatakan seorang penyerang itu mahir apabila dia
memiliki kualitas sebagai berikut :
 Pandai melompat (timing dan ketinggian)
 Penyerangan luwes dan tipe penyerangan bervariasi/tidak monoton
 Pukulannya keras
 Mampu menjangkau bola jauh-jauh
 Memiliki daya observasi yang tinggi

a. Pola Pertahanan

1) Pola Bendungan Berteman


Seorang pemain dapat digolongkan sebagai pemain defensive yang baik,
jika mampu bertahan dan mengimbangi smash-smash pihak lawan.
Pertahanan mencakup 2 aspek, yaitu: menerima smash lawan dan
melindungi dengan block. Jenis-jenis pertahanan yang paling penting adalah
harus menerima bola dengan kedua belah lengan pada posisi berdiri.

2) Taktik-Taktik Bendungan (block)


Block dan sistem pertahanan harus mampu bekerja sama dengan baik jika
ingin mengalahkan penyerangan yang mematikan dari pihak lawan. Block
yang sering digunakan dalam permainan bola voli adalah sebagai berikut:

a) Bendungan Satu Pemain


Block jenis ini digunakan jika lawan memainkan penyerangan yang sangat
cepat,
cermat dan kuat, sehingga pihak bertahan tidak mempunyai kesempatan
sama sekali untuk membantu teman melakukan block.

b) Bendungan Dua Pemain


Block jenis ini digunakan jika lawan memainkan penyerangan dengan
ketepatan sasaran, sehingga pihak bertahan masih mempunyai kesempatan
untuk membantu teman melakukan block.

c) Bendungan Tiga Pemain


Block jenis ini digunakan jika menghadapi lawan yang tangguh memainkan
penyerangan dengan samsh-smash yang tajam, keras dan menungkik.
Sehingga diharapkan dengan adanya block yang banyak penyerangan dapat
digagalkan. Dalam melakukan pertahanan harus memperhatikan tiga tahap,
yaitu sebagai berikut :
1) Tahap pertama : posisi permulaa (start)
2) Tahap kedua : menerimabola
3) Tahap tiga : gerakan akhir (followthrough)

Taktik pertahanan dalam permainan bola voli dibedakan atas:

Pertahanan terhadap servis Menerima servis dapat dilakukan dengan


beberapa macam, yaitu :

a. Sistem menerima servis 2:4


b. Sistem menerima servis 1:5
c. Sistem menerima servis 0 : 6

Pertahanan terhadap smash ( spike )

Sistem pertahanan terhadap spike dapat dibedakan menjadi :

a. Sistem 1 : 3 : 2
b. Sistem 2 : 1 : 3
c. Sistem 3 : 1 : 2
d. Sistem 3 : 0 : 3

Tujuan dari “mengcover” penyerang adalah “mengcover” seluruh lapangan


terhadap segala bola yang dilambungkan kembali dari block (bendungan)
pihak lawan. Jarak antara kelompok-kelompok yang berkumpul di sekitar
penyerangan tergantung dari :

a. Lambungan pass dari setter ( pengumpan ).


b. Kualitas block pihak lawan.
c. Arah lajunya bola yang di pukul oleh penyerang ( setidak-tidaknya
menurut perkiraan penyerangan sendiri )
1) Pola Bendungan Berteman
Seorang pemain dapat digolongkan sebagai pemain defensive yang
baik, jika mampu bertahan dan mengimbangi smash-smash pihak
lawan. Pertahanan mencakup 2aspek, yaitu: menerima smash lawan dan
melindungi dengan block. Jenis-jenis pertahanan yang paling penting
adalah harus menerima bola dengan kedua belah lengan pada posisi
berdiri.

2) Taktik-Taktik Bendungan (block)


Block dan sistem pertahanan harusmampubekerja sama dengan baik
jika ingin mengalahkan penyerangan yang mematikan daripihak lawan.
Block yang sering digunakan dalam permainan bola voli adalah sebagai
berikut:
a. Bendungan Satu Pemain
b. Block jenis ini digunakan jika lawan memainkan penyerangan yang
sangat cepat,cermat dan kuat, sehingga pihak bertahan tidak
mempunyai kesempatan sama sekali untuk membantu teman
melakukan block.
c. Bendungan Dua Pemain
d. Blockjenis ini digunakan jika lawan memainkan penyerangan
dengan ketepatan sasaran, sehingga pihak bertahan masih
mempunyai kesempatan untuk membantu teman melakukan block.
e. Bendungan Tiga Pemain
Block  jenis ini digunakan jika menghadapi lawan yang tangguh
memainkan penyerangan dengan samsh-smash yang tajam,keras
dan menungkik. Sehingga diharapkan dengan adanya block yang
banyak penyerangan dapat digagalkan.

Perwasitan Dalam Bola Voli

a. Syarat-Syarat Menjadi Wasit Bola Voli


1) Seorang wasit harus berbadan sehat danmemiliki fisik yang normal.
2) Mempunyai bakat untuk menjadi seorang wasit.
3) Senang terhadap permainan bola voli.
4) Berpendidikan serendah-rendahnya lulusan SMA.
5) Berumur antara 20 – 40 tahun.
6) Mempunyai dedikasi yang baik.
7) Harus menjadi anggota salah satu perkumpulan bola voli.

b. Pakaian Wasit
1) Bercelana putih.
2) Baju kaos putih polos berkrah.
3) Sepatu karet putih
4) Mamakai badge wasit yang sesuai dengan klasifikasinya.

c. Tugas, Kewajiban, dan Wewenang Wasit


1) Tugas seorang wasit bola voli adalah sebagai berikut:

 Memimpin pertandingan agar dapat berjalan dengan lancar.


 Meningkatkan keterampilan dan kemampuan serta pengetahuan
tentang perwasitan bola voli.
 Menyebar luaskan peraturan permainan bola voli di masyarakat.
 Meningkatkan mutu perwasitan di masyarakat pada khususnya
dan di Indonesia pada umumnya.
2) Kewajiban dan Wewenang Wasit:
 Wasit berkewajiban memimpin pertandinagn bola voli baik
ditingkat cabang, daerah, nasional maupun tingkat Internasional.
 Seorang wasit tidak berhak memimpin pertandingan di atas
klasifikasi sertifikat yang dimilikinya.

3) Tanggung Jawab Wasit 1


a. Sebelum Pertandingan
 Memeriksa keadaan lapangan permainan dan perlengkapan
pertandingan.
 Melakukan undian untuk menentukan hak servis pertama dan
penempatan lapangan.
 Mengawasipemenasan kedua regu.

b. Selama Pertandingan
 Berhak untuk menentukan kesalahan yang terjadi selama
permainan, missal (servis, passing, smash,block).
 Harus dapat memimpin jalannya pertandingan dengan baik
(netral), yaitu tidak memihak sebelah dan dapat menyelesaikan
jika ada masalah selama pertandingan.

c. Sesudah Pertandingan
 Wasit mengesahkan skor dengan menandatangani daftar skor
hasil permainan.

d. Isyarat-Isyarat Tangan Wasit dan Pembantunya

4) Tugas Wasit II
Wasit II merupakan pembantuwasit I dan dapat menggantikannya,
mewakilinya serta menjalankan tugas wsit I pada keadaan yang memaksa.
Tugas wasit II adalah sebagai berikut:
 Mengawasi posisi pemain selama pertandingan berlangsung.
 Mengawasi perilaku pemain di bands cadangan.
 Mengawasi jumlah time-out.
 Menolak pengajuan time-out yang tidak sesuai, dan
mengawasi jangka waktu pelaksanaannya.
 Menetapkan diperlukannya atau tidaknya lapangan
dibersihkan.


5) Hakim Garis (linesmen)
Tugas hakim garis dalam permainan bola voli adalah mengawasi masuk
tidaknya alur bola selama pertandingan berlangsung. Pada pertandingan
Internasional diwajibkan ada 4 hakim garis, sedangkan pada pertandingan
Nasional diperkenankan menggunakan 2 hakim garis. Hakim garis
bertanggungjawab memberikan isyarat mengenai yang menjadi
wewenangnya. Demikian materi dari permainan bola voli semoga
bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang permaianan bola voli

KD.3.1.2 PERMAINAN SEPAKBOLA

Pengertian Sepak Bola


Sepak bola adalah suatu cabang olahraga yang menggunakan sebuah bola berbahan kulit/  karet
dan dimainkan oleh dua tim, dimana masing-masing tim beranggotakan11 pemain inti dan
beberapa pemain pengganti. Ada juga yang berpendapat pengertian sepak bola adalah suatu
permainan yang dilakukan  dengan cara menendang bola dimana tujuannya adalah untuk
memasukkan bolatersebut ke gawang lawan. Suatu permainan sepak bola dimenangkan oleh tim
yang paling banyak memasukkan ke lawan berdasarkan aturan permainan.
Dalam bahasa Inggris, sepak bola disebut dengan Football, sedangkan di Amerika Serikat
permainan ini disebut dengan Soccer. Istilah “sepak bola” terdiri dari dua kata, yaitu:
Sepak yang artinya menendang dengan kaki\ Bola yang artinya suatu alat permainan yang
bentuknya bulat dan terbuat dari bahan kulit/ karet.

Tujuan permainan sepak bola adalah untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan
sebanyak mungkin  sehingga memenangkan pertandingan. Berikut ini adalah beberapa
tujuan yang ingin dicapai dalam permainan sepak bola;
 Menciptakan gol ke gawang lawan.
 Menghalau atau mencegah bola agar tidak masuk ke gawang sendiri.
 Membangun kerjasama tim agar permainan lebih solid.
 Membangun dan menjaga sportifitas antar pemain sepak bola dan menciptakan
permainan yang adil.
 Meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh.
 Meraih prestasi dalam dunia olah raga, khususnya sepak bola.

Sejarah Singkat Permainan Sepak Bola

Menurut sejarahnya, olah raga ini telah dikenal di Tiongkok sejak abad ke-2 dan ke-3 sebelum
masehi, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han. Pada  masa itu masyarakat Tiongkok
menggunakan bola kulit dan menyepaknya ke dalam jaring kecil. Selain di Tiongkok, permainan
sepak bola juga sudah dikenal di berbagai negara lainnya, seperti Jepang, Yunani, dan Roma.
Masyarakat Jepang, Roma, dan Yunani di masa itu melakukan  permainan ini untuk bersenang-
senang. Sepak bola modern dimulai di Inggris dengan memberlakukan peraturan-peraturan dasar
sehingga permainan ini semakin populer. Meskipun olah raga ini sempat dilarang
karena dianggap mengandung kekerasan, sepak bola ternyata semakin dikenal masyarakat dunia.
Hingga akhirnya pada tahun 1904,
terbentuklah FIFA (Fédération Internationale de Football Association). FIFA adalah badan
pengendali internasional sepak bola yang didirikan pada 21 Mei 1904 di Paris, Perancis. Sepak
bola kemudian menjadi  suatu olah raga yang dipertandingkan antar negara untuk memperebutkan
Piala Dunia. Adapun pertandingan Piala Dunia pertamakali diselenggarakanpada tahun 1930 di
Uruguay yang dimenangkan oleh Uruguay.

Peraturan Dasar Sepak Bola


Dalam melakukan olah raga sepak bola, diberlakukan beberapa aturan yang harus
dipatuhi oleh semua pihak. Sesuai dengan pengertian sepak bola,
beberapa peraturan sepak bola adalah sebagai berikut:

1. Jumlah Pemain Sepak Bola Jumlah pemain sepak bola setiap tim adalah 11
orang. Dalam satu tim sepak bola terdapat 11 pemain, dimana masing-masing
pemain memiliki posisi yang berbeda, yaitu 1 penjaga gawang, 4 pemain bertahan,
2-5 pemain tengah, dan 1-3 penyerang. Masing-masing tim memiliki
seorang kapten yang bertugas memimpin rekan setimnya sehingga dapat bermain
sesuai arahan.

2. Ukuran Lapangan Sepak Bola


Lapangan sepak bola
Permainan sepak bola dilakukan di sebuah lapangan berumput. Pada bagian sisi
lapangan terdapat garis pembatas antara bagian dalam dan luar lapangan.
Berikut standar lapangan sepak bola untuk orang dewasa;
 Panjang 100 – 110 meter
 Lebar 65 – 75 meter
 Lebar gawang 7,32 meter
 Tinggi gawang 2,44 meter

Di sekitar gawang terdapat area kotak pinalti, yaitu area dimana keeper
boleh menangkap bola dengan tangannya dan merupakan area tendangan 
pinalti bila pemain bertahan melakukan pelanggaran terhadap lawan.

3. Durasi Permainan Sepak Bola


Menurut aturan sepak bola internasional, durasi permainan sebuah pertandingan
sepak bola adalah 2 x 45 menit (2 babak). Namun, wasit yang memimpin
pertandingan dapat memberikan tambahan waktu sesuai dengan kebutuhan, 
yaitu sekitar 1-5 menit untuk setiap babak.

Teknik Dasar Sepak Bola dan Penjelasannya


1. Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Ini merupakan teknik dasar yang wajib kamu kuasai sebelum menguasai
teknik lainnya. Teknik menggiring bola atau dribbling dilakukan dengan
cara membawa bola menggunakan kakimu sekaligus mengontrol lajunya
bola.
a. Speed Dribbling dan Closed Dribbling
Dalam dribbling dikenal teknik speed dribbling di mana kamu berlari,
membuang bola ke depan, dan mengejarnya. Selain itu, ada pula closed
dribbling.  Teknik ini dilakukan dengan cara menggiring dan mengontrol
bola dengan saksama, dan dapat dilakukan ketika kamu sedang dihimpit
oleh pemain dari tim lawan.

Selain itu, terdapat tiga teknik dasar dalam menggiring bola, yaitu
menggiring dengan punggung kaki, kaki bagian  dalam, dan kaki bagian
luar.
b. Menggiring dengan Punggung Kaki
Teknik menggiring dengan punggung kaki dilakukan dengan tahapan:
 Pandangan mata lurus ke depan.
 Taruh bagian dengan kakimu di ujung bola.
 Dorong bola dengan punggung kaki kamu.
 Lakukan beberapa kali, kemudian hentikan dengan telapak kaki.

d. Menggiring dengan Kaki Bagian Dalam


Teknik kedua, menggiring dengan kaki bagaian dalam, teknik ini dilakukan
dengan cara:
 Pandangan lurus ke depan.
 Putar pergelangan kaki ke luar.
 Kemudian mulai dorong bola dengan kaki bagian luar.
 Lakukan beberapa kali, lalu hentikan bola dengan telapak kakimu.

e. Menggiring dengan Kaki Bagian Luar
Teknik terakhir, menggiring dengan kaki bagian luar, cara melakukannya
tidak jauh beda dengan menggiring dengan kaki bagian dalam. Lakukan step
yang sama dengan teknik menggiring bola dengan kaki bagian dalam.Tapi,
kamu perlu memutar pergelangan kaki kamu ke dalam, dan dorong lah
bolanya.

2. Teknik Menendang Bola (Shooting)


Teknik selanjutnya yang kamu perlu kuasai adalah teknik menendang.
Teknik ini berguna untuk membobol gawang lawan dan juga untuk
melakukan teknik passing

3. Teknik Mengoper Bola (Passing)


Teknik ini akan lebih berguna dibandingkan teknik dribbling yang hanya
mengandalkan kemampuan individu. Kamu tidak sendiri dalam bermain
bola, kamu memiliki 10 teman di lapangan (selain kiper) yang siap untuk
membantu satu sama lain. passing akan sangat efektif untuk menembus
pertahanan lawan.

4. Teknik Menghentikan Bola


Setelah mempelajari tiga teknik dasar di atas, kamu juga perlu tahu cara
menghentikan bola yang dioper padamu. Kamu bisa menghentikan laju bola
menggunakan kaki, dada, dan paha. Untuk menghentikan bola dengan kaki,
kamu bisa menggunakan kaki bagain luar, dalam, telapak, dan punggung.

a. Menghentikan Bola dengan Kaki


Caranya adalah dengan memfokuskan pandangan pada bola yang
mengarah ke kamu, kemudian hentikan dengan bagian-bagian kaki
tergantung arah datangnya bola. Setelah bola datang, pastikan kamu
menjaganya dari gangguan musuh.
b. Menghentikan Bola dengan Dada
Kemudian, untuk menghentikan dengan dada, lakukan dengan fokuskan
pandangan pada bola yang menuju ke arahmu, maju atau mundurkan
badan, lebarkan kedua tangan dan dada, lalu tahan bola.
c. Menghentikan Bola dengan Paha
Selanjutnya, cara menghentikan dengan paha, kamu perlu melakukan
sama seperti cara menghentikan bola lainnya, namun ketika bola datang,
angkat satu kakimu, dan ketika menahan bola dengan paha. Perlu sedikit
digerakkan agar boladapat jatuh sempurna di depanmu.

5. Teknik Menyundul Bola (Heading)


Teknik ini akan kamu gunakan ketika kamu tidak bisa menggapai bola yang
terlalu tinggi, dan pastinya untuk membobol gawang lawan, dan juga
passing.

6. Teknik Merebut Bola (Intercepting)


Teknik dasar ini juga bisa disebut dengan intercepting. Teknik ini akan
kamu gunakan  ketika ingin merebut bola dari kaki lawan. Untuk melakukan
itu, kamu perlu membaca pergerakan lawan. Atau kamu juga bisa
menghentikan laju umpan musuh.

7. Teknik Menyapu Bola


Teknik berikut ini juga merupakan teknik untuk bertahan dari serangan
lawan. Namun, kamu perlu berhati-hati dalam melakukan teknik ini karena
berisiko besar, kamu bisa saja menciderai lawan dan mendapatkan kartu
peringatan. Dalam melakukan teknik ini, kamu perlu timing yang tepat agar
bola berhasil direbut.

8. Teknik Lemparan ke Dalam


Teknik ini akan kamu gunakna ketika di tengah pertandingan terjadi out atau
bola keluar dari sisi kiri dan kanan lapangan. Untuk melakukan teknik ini,
kamu perlu melempar bola dengan kedua tangan, dan posisikan kedua
tangan dibelakang kepala.

9. Teknik Menangkap Bola (Goalkeeping)


Teknik menangkap bola ini khusus diperuntukan bagi kamu yang ingin
bermain di posisi kiper alias penjaga gawang. Teknik yang biasa disebut
goal keeping ini merupakan teknik penting bagi mereka sebagai pertahanan
terakhir tim.

10. Teknik Juggling BolaTeknik dasar sepak bola yang


terakhir adalah teknik juggling bola. Teknik ini dapat kamu lakukanuntuk
menunjukan kelihaian kamu dalam bermain bola. Teknik ini juga bisa
melatih untuk mengontrol bola, bahkan mempermainkan dan menipu musuh
di lapangan.

Pola Permainan Sepak Bola


1. Pola Penyerangan Sepak Bola

Macam-macam Pola Penyerangan Sepak Bola


Berikut ini macam-macam dari pola penyerangan sepak bola dan penjelasannya:
Melakukan Gerakan Tersusun
Maksud dari gerakan tersusun ini adalah setiap pemain melakukan gerakan yang sudah disusun
berdasarkan posisinya masing-masing. Jadi, para pemain tidak mencoba untuk keluar dari
posisinya masing-masing yang hal ini disebut juga dengan free role play.
Misalnya,gelandang tengah yang sudah ditetapkan untuk berada di area lingkaran tengah lapangan
(tempat melakukan kick off), maka dia harus terus berada di sana.
Dia tidak akan mencoba untuk mundur ke belakang, ataupun berpindah ke depan dan ke samping.
Begitu juga dengan posisi lainnya seperti pemain bek, sayap kanan dan kiri, serta penyerang atau
striker.
Caranya yaitu dengan memanfaatkan para pemain sayap kiri dan kanan sehingga pertahanan tim
lawan menjadi berantakan atau kacau. Mencari Ruang Kosong Untuk bisa menerobos penjagaan
lawan, maka pemain mesti pandai dalam mencari ruang kosong. Tujuannya agar bisa melakukan
operan terobosan dan melancarkan penyerangan.

Hal-hal yang Diperlukan dalam Menyusun Pola Penyerangan Sepak Bola

Tujuan dari serangan adalah untuk bisa memasukkan bola ke gawang


lawan sebanyak-banyaknya. Pola penyerangan bisa dilancarkan oleh
tim kesebelasan jika mereka yang sedang mengendalikan permainan.
Tajam tidaknya serangan bisa menentukan berhasil atau tidaknya tim
tersebut, baik secara tim maupun perorangan. Selain itu, dalam
menyusunn pola penyerangan sepak bola, ada beberapa hal yang
diperlukan. Berikut rinciannya:
1. Adanya pemain yang tugasnya adalah mengatur serangan.
2. Adanya pemain yang tugasnya adalah membantu serangan.
3. Adanya pemain yang tugasnya adalah mencetak gol
(penembak utama atau goal getter).
4. Adanya pemain yang tugasnya adalah memancing pemain
bertahan lawan, supaya pemain timnya bisa menerobos ke daerah
lawan.

Agartim lawan mendapatkan tekanan, maka pola penyerangan


yang dipakai mesti direncanakan sedemikian rupa sehingga bisa
membuat serangan yang berkombinasi. Selain itu, penyerang
juga mesti pintar-pintar dalam mencari kelemahan dari tim
lawan. Formasi yang Digunakan dalam Pola Penyerangan Sepak
Bola

Berikut ini beberapa contoh bentuk formasi yang biasa digunakan


sebagai pola penyerangan dalam permainan sepak bola:
Tipe Formasi 4-3-3
Formasi ini terdiri dari 4 orang bek, 3 orang gelandang, dan 3
orang penyerang. Di belakang ada satu orang bek kanan, dua
orang poros halang, dan satu orang bek kiri. Di tengah ada
gelandang kanan, gelandang tengah, dan gelandang kiri.
Sedangkan di depan ada penyerang kanan, penyerang tengah, dan
penyerang kiri.

2. Pola Pertahanan Sepak Bola


Pola pertahanan sepak bola ialah sebuah susunan para pemain
yang dibentuk sedemikian rupa. Pembentukan pola ini bertujuan
untuk mengambil bola dan mempetahankan daerah, sehingga
tidak diterobos oleh tim lawan dan menghindari terjadinya gol.
Pertahanan bisa dilancarkan ketikan sedang mendapatkan
tekanan dari lawan (pressing). 
Macam-macam Pola Pertahanan Sepak Bola Berdasarkan dari
cara melaksanakannya, pola pertahanan sepak bola terbagi
menjadi:

Pola Pertahanan Satu Lawan Satu (Man to Man)


Dalam pola pertahanan man to man, setiap anggota menjaga satu
pemain dari tim lawan. Baik ketika sedang membawa bola atau
tidak membawa bola. Setiap dari pemain lawan harus dijaga dan
dikawal dengan ketat, kemanapun dia bergerak selagi di dalam
area yang mesti dipertahankan. Jika pemain penyerang lawan
keluar dari area yang dijaga, maka itu bukan tugasnya lagi untuk
menjaganya. Tetapi, pemain tersebut harus tetap siap dan selalu
waspada pada kemungkinan akan adanya pemain lawan lain yang
masuk ke area yang dijaganya.
Pola Pertahanan Area (Zone Marking)
Pola pertahanan area atau zone marking adalah pola pertahanan
yang dilakuan di areanya sendiri dengan cara membentuk sebuah
formasi.

Prinsip dari pola pertahanan area atau zone marking ini adalah
sebagai berikut:
1. Butuh kerjasama tim yang sangat baik.
2. Bisa menghambat gerakan dari para pemain penyerang lawan.
3. Mengamankan area pertahanan dari tekanan serangan tim
lawan.
4. Pola pertahanan mesti berlapis agar sulit diterobos penyerang
lawan.
5. Pola pertahanan mesti terbentuk dari formasi yang kokoh.
6. Pola pertahanan mesti bisa mendorong balik para pemain
lawan ke areanya sendiri.

Pola Pertahanan Kombinasi (Man to Man & Zone Marking) Pola


pertahanan kombinasi merupakan sebuah pola yang paling rumit
atau kompleks. Maksudnya, setiap anggota menjaga lawannya
dan dengan tiba-tiba berpindah tempat. Kemudian, tugasnya
diserahkan pada temannya yang lebih dekat. Pertahanan ini
sangat membutuhkan koordinasi yang baik antar para pemain.
Adanya tanggung jawab para pemain per lini juga sangat penting
di daerahnya masing-masing.

Contoh Formasi yang Digunakan dalam Pola Pertahanan Sepak


Bola
Tipe Formasi 4-3-3
Formasi ini terdiri dari 1 kiper, 4 orang bek, 3 orang gelandang,
dan 3 orang penyerang. Formasi di atas terdiri 1 penjaga gawang,
satu orang bek kiri, ada satu orang bek kanan, dua orang poros
halang. Sedangkan di tengah ada gelandang kiri, gelandang
kanan, dan gelandang tengah.
Lalu di depan ada penyerang kiri, penyerang kanan, dan
penyerang tengah.
KD 3.2 PERMAINAN BOLA KECIL

Pengertian Tenis Meja


Tenis meja adalah cabang olahraga yang dilakukan oleh dua orang pemain (tunggal) atau dua
pasang pemain (ganda) secara berhadapan dengan menggunakan bola kecil, bet dari kayu yang
dilapisi karet, dan lapangan permainan berupa meja Induk organisasai olahraga tenis meja atau
yang juga dikenal dengan nama ping pong ini adalah ITTF (International Table Tennis Federation)
untuk tingkat dunia dan PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) untuk tingkat nasional.

Sejarah Tenis Meja


Permainan tenis meja sudah dikenal di Inggris sejak abad ke-19. Ketika itu, tenismeja dikenal
dengan sebutan ping pong, gossima, atau whiff whoff. Nama ping pong dipakai hampir di seluruh
negara sampai sebuah perusahaan asalInggris, J. Jaques and Son, Ltd., menjadikannya merek
dagang pada tahun1901.
Sejak itu, ping pong hanya digunakan jika permainan menggunakan peralatan dari Jaques,
sedangkan perusahaan lain menamakannya table tennis. Pada masa itu, tenis meja menjadi
permainan di kalangan kelas atas dan sering dimainkan di dalam ruangan setelah makan malam.
Pada mulanya, peralatan yang digunakan berupa meja, sebaris buku yang disusun di tengah meja
sebagai net, bola golf, dan dua buah buku sebagai pemukul bola. Namun, pada tahun 1901, seorang
pecinta tenis meja, James W. Gibb, berhasil menemukan bola seluloid. Pada tahun yang sama,
E.C. Goode membuat bet versi modern dengan cara memasang selembar lapisan karet yang
berbintik-bintik pada papan kayu yang permukaannya dihaluskan.
Inggris mendirikan Table Tennis Association (TTA) pada tahun 1921, diikuti berdirinya
International Table Tennis Federation (ITTF) pada tahun 1926, dan USA Table Tennis (USAT)
pada tahun 1933. Kejuaraan tenis meja yang pertama kali diadakan di London, Inggris, pada tahun
1926. Pada tahun 1950, sebuah perusahaan alat olahraga di Inggris, S.W. Hancock, Ltd.,
memperkenalkan bet baru. Kayu berlapis karet disatukan dengan lapisan spons di bagian dasarnya
sehingga menyebabkan tingkat kecepatan dan perputaran bola menjadi tinggi. Di Indonesia,
olahraga ini pertama kali dilombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Solo tahun
1948, sedangkan di tingkat dunia, tenis meja baru resmi dipertandingkan di Olimpiade pada tahun
1988 di Seoul, Korea Selatan

Peralatan Tenis Meja


Peralatan yang dibutuhkan dalam permainan tenis meja terdiri dari bet, meja, net, dan bola.

1. Bet
Tidak ada ketentuan khusus mengenai bentuk, ukuran, maupun berat bet yang digunakan dalam
permainan tenis meja. Akan tetapi, permukaan daun bet harus datar dan kaku, minimal 85%
terbuat dari kayu, diukur dari ketebalannya. Lapisan perekat dalam kayu bisa diperkuat dengan
bahanberserat, seperti serat karbon (carbon fiber), serat kaca (glass fiber), atau kertas yang
dipadatkan. Penggunaan bahan tersebut tidak boleh lebih dari 7,5% total ketebalan bet atau tidak
lebih dari 0,35 mm (yang lebih tipis yang digunakan sebagai acuan). Sisi daun bet yang digunakan
untuk memukul bola harus dilapisi karet licin (halus) maupun berbintik. Jika bet menggunakan
lapisan karet berbintik yang menonjol keluar (tanpa spons), ketebalan karet termasuk lapisan lem
perekat tidak boleh lebih dari 2 mm. Jika permukaan bet dilapisi karet lunak (sandwich rubber)
atau spons dengan bintik di dalamnya menghadap keluar atau ke dalam, ketebalan lapisannya
tidak boleh lebih dari 4 mm, termasuk lem perekat Saat permainan dimulai dan setiap kali menukar
bet ketika permainan berlangsung, pemain harus menunjukkan betnya kepada lawan dan wasit
serta mengizinkan mereka untuk memeriksa atau mencoba bet tersebut.

2. Meja
a. Ukuran Meja
Meja yang digunakan dalam permainan tenis meja memiliki ukuran :
• panjang meja : 274 cm
• lebar meja : 152,5 cm
• tinggi meja dari lantai : 76 cm
• tebal garis sisi : 2 cm
• luas meja : 4, 1785 m2

b. Syarat Meja
•Permukaan meja bisa dibuat dari berbagai macam bahan, tetapi harus bisa menghasilkan pantulan
setinggi 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.
• Permukaan meja seluruhnya harus berwarna gelap yang dilengkapi garis putih selebar 2 cm pada
sisi panjang dan lebar meja.
•Permukaan meja dibagi menjadi dua bagian yang sama oleh net paralel dengan garis akhir dan
harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.
• Pada permainan ganda, meja dibagi menjadi dua bagian yang sama dengan garis putih selebar 3
mm, paralel dengan garis lurus di
sepanjang meja.

3. Net
Seperti halnya meja, net pada permainan tenis meja juga memiliki standar tertentu sebagai berikut.
• Perangkat net terdiri dari net, perpanjangannya, dan dua tiang penyangga, termasuk dua penjepit
yang dilekatkan ke meja.
• Net dipasang dengan bantuan tali yang melekat pada kedua ujung tiang setinggi 15,25 cm. Batas
perpanjangan kedua tiang pada setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25 cm.
• Net memiliki ukuran panjang 183 cm, lebar atau tinggi 15,25 cm, dan luas 0,279075 m2.
• Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan ujung net
harus serapat mungkin dengan tiang penyangga.

4. Bola
Bola yang digunakan dalam permainan tenis meja terbuat dari bahan selulosa yang ringan dengan
diameter 40 mm dan berat 2,7 gram. Jika dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm, bola akan
menghasilkan pantulan pertama setinggi 23–26 cm.
Pada umumnya, bola ping pong berwarna putih atau oranye. Pada bola terdapat tanda bintang 1, 2,
atau 3 yang menunjukkan
kualitas bola. Tanda bintang 3 menunjukkan bahwa bola tersebut memiliki kualitas yang paling
tinggi dan biasanya digunakan dalam
turnamen-turnamen resmi.

Teknik Dasar Tenis Meja


Untuk dapat memainkan tenis meja dengan baik dan benar, ada beberapa teknik dasar yang perlu
Anda pelajari dan kuasai. Bagaimana teknik memegang bet dan melakukan pukulan yang benar?
Simak penjelasannya berikut ini.

1. Teknik Memegang Bet


Ada tiga teknik memegang bet dalam permainan tenis meja, yaitu shakehand grip, penhold grip,
dan seemiller grip.
a. Shakehand Grip
Shakehand grip adalah teknik memegang bet seperti sedang berjabat tangan. Teknik ini banyak
digunakan oleh atlet tenis meja profesional dan sangat populer di negara-negara Eropa. Teknik
shakehand grip memungkinkan Anda menggunakan kedua sisi bet untuk memukul bola.
b. Penhold Grip
Teknik ini adalah teknik memegang bet dengan cara seperti memegang pena atau penhold grip.
Teknik ini dikenal juga dengan nama Asian grip. Dengan cara ini, Anda hanya bisa memukul
dengan satu sisi bet.
c. Seemiller Grip
Teknik ini disebut juga dengan nama Ameerican grip dan banyak digunakan oleh para pemain
profesional. Cara memegang bet dengan teknik ini sama dengan shakehand grip, tetapi bet bagian
atas diputar 20 – 90 derajat ke arah tubuh dan jari telunjuk menempel di sepanjang sisi bet.

2. Posisi Tubuh
Dalam tenis meja, ada dua posisi tubuh, yaitu posisi bersiap siaga (teknik stance) dan posisi
gerakan kaki (teknik footwork).
a. Bersiap Siaga (Teknik Stance)
Teknik ini terdiri dari dua macam gaya, yaitu square stance dan side stance.
• Square stance adalah teknik positioning, yaitu posisi tubuh mengarah ke meja dan biasanya
dipakai ketika menerima bola servis
atau posisi siap kembali saat mendapatkan serangan dari lawan. Caranya adalah gerakkan satu
kaki selangkah ke depan, belakang, kanan, kiri, atau diagonal.
• Side stance dilakukan dengan posisi badan menyamping ke kanan atau kiri sehingga posisi bahu
lebih dekat dengan net ketika
akan menyerang lawan. Untuk pemain kidal, posisi bahu sebelah kiri harus lebih dekat dengan net.
b. Gerakan Kaki (Teknik Footwork)
Teknik footwork yang paling sering digunakan adalah metode two-steps, terutama pada pemain
yang memiliki tipikal menyerang lawan. Pelajari langkah-langkahnya berikut ini.
• Lutut sedikit ditekuk, berat badan dibagi rata pada kedua kaki dan ditumpukan pada ujung kaki.
• Jika hendak melangkah ke kiri, kaki kiri digeser ke arah kiri dan berat badan dibebankan ke kaki
kiri. Lakukan cara yang sama jika ingin melakukan dua kali langkah.
• Kaki kanan mengikuti kaki kiri. Jika akan melakukan forehand, kaki kanan ditarik ke belakang
sehingga persis seperti posisi awal melakukan pukulan
• Setelah melakukan pukulan, perhatikan arah bola dan kembalilah ke poisis awal. Jika ingin
bergerak ke kiri, dorong dengan kaki kanan. Jika tidak berada dalam posisi siap, bergeraklah ke
arah belakang, tetapi jika lawan memukul bola, jangan bergerak.
• Jika akan mencoba pukulan forehand, tarik kaki kanan ke belakang sehingga badan tepat pada
posisi awal teknik Ketika melakukan
serangan, lihat arah bola dahulu, lalu kembali ke posisi awal. Saat memukul bola, jangan
memberikan gerakan tubuh dan perhatikan posisi lawan.

3. Teknik Memukul Bola


Tenis meja juga mengenal dua jenis pukulan, yaitu pukulan forehand dan backhand. Keduanya
dapat dilakukan secara lurus maupun menyilang meja dengan cara sebagai
berikut.
a. Pukulan Forehand dan Backhand Lurus
Cara melakukan pukulan forehand dan backhand lurus adalah bola dilambungkan ke arah teman,
dilakukan berpasangan atau kelompok. Pemain yang sudah melakukan pukulan forehand/backhand
dan pelambung bergerak berpindah tempat.
b. Pukulan Forehand dan Backhand Menyilang
Pukulan forehand/backhand menyilang dilakukan dengan cara bola dilambungkan oleh teman dan
dipantulkan ke meja dengan pukulan servis. Pukulan dilakukan berpasangan atau kelompok dan
pemain yang telah melakukan pukulan backhand dan pelambung bergerak berpindah tempat.

4. Teknik Melakukan Servis


Ada tiga cara melakukan servis dalam tenis meja, yaitu servis forehand/backhand lurus bidang
servis, menyilang; dan ke arah sasaran.
Ketiganya dilakukan berpasangan/berkelompok dan yang telah melakukan pukulan servis
bergerak berpindah tempat.
Adapun teknik servis dan cara menerima bola servis yang benar adalah sebagai berikut.
• Servis dilakukan dengan bola berada di tengah telapak tangan dan dalam kondisi diam.
• Bola dilambungkan tanpa putaran secara vertikal dengan ketinggian 16 cm.
• Bola dipukul setelah turun tanpa menyentuh meja terlebih dahulu.
• Ketika melakukan servis, bola harus terlihat oleh penerima bola.
• Jika servis tidak dilakukan sesuai peraturan, wasit atau pembantu wasit akan memberikan
peringatan.
• Bola servis dapat dikembalikan jika sudah melewati net dan menyentuh meja satu kali.

5. Teknik Melakukan Smash


Pukulan smash bisa dilakukan dengan cara forehand atau backhand dengan cara sebagai berikut.
a. Smash Forehand
• Kaki kiri diletakkan di depan dan kaki kanan di belakang. Badan dimiringkan sedikit ke kanan
sehingga berat badan berumpu pada kaki kanan.
• Lengan kanan ditarik ke belakang dan pinggang sedikit dimiringkan ke kanan.
• Setelah bola memantul dan mencapai titik tertinggi, lengan diayunkan dari bawah ke atas, lalu
pukul dan tekan bola ke bawah dengan bantuan pergelangan tangan.

b. Smash Backhand
• Kaki kanan diletakkan di depan dan kaki kiri di belakang, badan dimiringkan sedikit ke arah kiri
sampai pundak kanan menghadap ke meja.
• Lengan bawah ditarik ke arah kiri, ke belakang, dan lebih tinggi dari meja.
• Setelah bola memantul dan mencapai titik paling tinggi, lengan bawah diayun ke depan arah
kanan untuk memukul Pergelangan tangan digunakan untuk membantu menekan dan mengatur
arah bola. Berat badan berpindah dari kiri ke kanan.

Peraturan Tenis Meja


Agar permainan berjalan dengan tertib, setiap pemain harus mengikuti peraturan tenis meja yang
sudah ditetapkan berikut ini.
• Pemain harus memukul bola dengan cara menyentuhkan papan pemukul atau bet.
• Pemain harus melakukan servis.
• Penerima bola atau receiver merupakan pemain yang memukul bola yang kedua dalam satu reli.
• Permainan diawasi oleh seorang wasit dan pembantu wasit.

1. Urutan Permainan Tenis Meja


Pada permainan ganda, pengembalian bola harus dilakukan secara bergantian antara kedua
pemain. Setelah servis, penerima bola akan menerima bola, lalu pasangan pelaku servislah yang
menerima bola berikutnya.
2. Satu Let Permainan Tenis Meja
Saat terjadi reli panjang dalam sebuah permainan tenis meja, reli akan dinyatakan sebagai let jika
memenuhi syarat sebagai berikuT.
• Bola menyentuh net ketika melewati net, lalu bola masuk atau diterima oleh pemain lawan.
• Servis dilakukan ketika pemain penerima belum siap menerima bola.
• Wasit menghentikan permainan.
• Pemain gagal melakukan servis atau tidak dapat mengembalikan bola servis.
• Bola memantul dan mengarah pada net.
3. Satu Set Permainan Tenis Meja
Pertandingan dinyatakan sebagai satu set jika salah satu pemain/pasangan pemain sudah mencapai
11 poin dan selisih dengan lawan sebanyak 2 poin. Apabila nilai masih berselisih satu poin,
permainan harus terus dilanjutkan hingga salah satu pemain mencapai selisih dua poin.
4. Penentuan Urutan Servis dan Tempat
Untuk menentukan pemain yang akan melakukan servis dan tempat pemain, dilakukan
pengundian. Pada permainan ganda, pemain yang akan melakukan servis dan menerima bola juga
harus sudah ditentukan terlebih dahulu. Jika salah satu pemain sudah meraih 5 poin, dilakukan
pertukaran pemain.

Jenis-Jenis Pukulan Tenis Meja


Dalam permainan tenis meja, dikenal lima jenis pukulan yang perlu Anda pelajari, yaitu
• Drive adalah pukulan dengan ayunan terpanjang tangan pemain sehingga menghasilkan pukulan
yang cepat, keras, dan mendatar.
• Push adalah pukulan backspin yang bersifat pasif dan sering digunakan untuk membalas pukulan
backspin Tujuan jenis pukulan ini adalah agar bola tidak melambung terlalu tinggi.
• Chop adalah pukulan backspin yang biasa dipergunakan dalam permainan untuk bertahan dari
serangan lawan.
• Block adalah pukulan yang dilakukan saat menahan serangan lawan dan dilakukan ketika bola
sudah memantul dari meja atau lapangan. Tujuan pukulan ini adalah agar lawan tidak dapat
melancarkan serangan dengan cepat.
• Service adalah pukulan pertama yang dilakukan saat pertandingan dimulai.

Catatan: topspin adalah putaran bola yang searah jarum jam, sedangkan backspin kebalikannya.

Cara Bermain Tenis Meja


Permainan tenis meja bisa dilakukan secara berpasangan (ganda) atau perorangan (tunggal).
Keduanya memiliki cara bermain dan peraturan yang berbeda seperti dijelaskan di bawah ini.
1. Permainan Ganda
Untuk permainan ganda, cara bermainnya adalah sebagai berikut.
• Setiap bola mati akan menghasilkan nilai satu poin.
• Servis dilakukan secara bergantian jika pemain telah mencapai poin kelipatan lima.
• Pemain menerima bola dari lawan secara bergantian.
• Pemegang servis hanya bisa melemparkan bola ke ruang kamar dari sebelah kanan pemain lawan.
2. Permainan Tunggal
Cara bermain pada permainan tunggal memiliki sedikit perbedaan dengan permainan ganda
sebagai berikut.
• Setiap bola mati akan menghasilkan nilai satu poin.
• Servis dilakukan secara bergantian jika pemain sudah mencapai poin kelipatan lima.
• Pemegang servis boleh memukul bola dari semua penjuru lapangan.

Sistem Skor Permainan Tenis Meja


Setiap pemain, baik tunggal maupun ganda, akan mendapat skor atau poin jika terjadi hal-hal
berikut ini.
• Bola melayang melalui meja tanpa memantul lebih dahulu.
• Lawan sudah menyentuh bola, tetapi tidak dapat mengembalikannya.
• Lawan tidak dapat melakukan pengembalian bola.
• Lawan melakukan servis yang tidak sempurna, yaitu bola tidak melewati net atau melewati net,
tetapi tidak memantul di meja.
• Lawan memukul bola dengan sisi daun bet yang tidak dilapisi karet.
• Lawan memukul bola lebih dari satu kali sebelum bola melewati net.
• Lawan melakukan gerakan yang menyentuh net.
• Lawan melakukan gerakan yang menyebabkan permukaan meja bergerak.
• Pada permainan ganda, lawan memukul bola tidak sesuai urutan.
• Lawan menyentuh bagian meja dengan tangan yang tidak memegang bet.
Permainan satu set akan berakhir jika ada salah satu pemain/pasangan yang sudah mencapai 11
poin. Pemain dinyatakan sebagai pemenang jika poin sudah mencapai 3 atau 4 kali kemenangan
set. Jika terjadi deuce, permainan berakhir jika nilainya berselisih dua poin, misalnya 13-11 atau
15-17.

Pola Peyerangan Tenis Meja


Hal pertama yang akan saya bahas ialah pola penyerangan dalam tenis meja. Pemain tenis meja
memang diharuskan untuk mempunyai taktik dan menguasai strategi penyerangan agar pukulan
bola menuju daerah lawan dapat dilakukan dengan keras dan cepat sehingga pertahanan lawan
dapat dihancurkan.
Maka dari itu sebaiknya pemain tenis meja sering memiliki inisiaif untuk gencar melakukan
serangan kepada lawan. Hal tersebut tentunya menggunakan berbagai jenis pukulan yang tepat,
cepat, keras dan kuat.

1. Push
Pola penyerangan tenis meja yang pertama dapat berupa pukulanpush.
Pukulan PUSH dapat dibagi menjadi dua jenis yakni backhand push dan forehand push.
2. Drive
Drive juga termasuk dalam pola penyerangan dalam tenis meja. Pukulan drive dapat dibagi
menjadi dua jenis yakni backhand drive danforehand drive.
3. Chop
Pola penyerangan tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulanchop.. Adapun jenis jenis pukulan
chop yaitu backhand chop dan forehand chop.
4. Service
Pola penyerangan dalam tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan service.
Nah, uniknya lagi service juga menjadi pertanda awal mula permainan yang jika dilakukan dengan
benar bisa memberikan keuntungan pada pemukul. Oleh karenanya kalian wajib pula belajar
bagaimana cara service yang
baik dan benar.
5.Spin
Pola penyerangan tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan spin. Spin ialah jenis pukulan yang
menghasilkan putaran bola ketika sudah dipukul. Pelaksanaan pukulan spin tersebut memang
kurang menggunakan sentuhan sehingga hasil pukulan bolanya akan berputar cukup cepat. Adapun
jenis pukulan spin yaitu backhand spin (pelaksanaan spin di sebelah kiri badan) dan forehand spin
(pelaksanaan spin di sebelah kanan badan).
6. Lob
Pola penyerangan dalam tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan lob.
7. Smash
Pola penyerangan tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan smash. Smash ialah jenis pukulan
bola yang pelaksanaannya secara tajam dan keras. Pelaksanaan pukulan smash menggunakan
kecepatan maksimal dan tenaga yang penuh sehingga hasil pukulan bolanya dapat berputar atau
bergerak dengan cepat.

Pola Pertahanan Tenis Meja


1.Blok
Pola pertahanan tenis meja yang pertama dapat berupa teknik blok. Blok ialah jenis teknik yang
dilakukan ketika pemukulan bola dilaksanakan mendekati net. Hasil pukulan blok ini berupa bola
polos yang tidak memiliki
putaran. Blok tergolong dalam taktik bertahan yang menggunakan jarak cukup dekat dengan meja.
Blok menggunakan semua tenaga yang berguna untuk membalikkan bola dengan teknik desakan
yang dipinjam atau digunakan oleh serangan lawan.

2.Counter
Pola pertahanan dalam tenis meja selanjutnya dapat berupa kemampuan pengembalian servis
lawan. Jika servis lawan tidak dapat dikembalikan dengan baik, maka lawan dapat menyerang
dengan mudah, permainan akan dikendalikan oleh lawan dan konsentrasi anda akan goyah dalam
permainan tenis meja ini. Setiap pemain memang harus dapat mengembalikan servis dengan baik
sehingga tidak hanya mahir melakukan servis saja.

PERMAINAN BULU TANGKIS

Pengertian Bulu Tangkis

Permainan ini terdiri dari dua kata, yaitu bulu dan tangkis. Secara harfiah, olahraga ini bisa
diartikan sebagai permainan yang dilakukan dengan cara menangkis bola bulu menggunakan raket.
Bolanya sendiri merujuk pada kok yang memang terbuat dari bulu-bulu hewan unggas.
Bulutangkis harus dimainkan oleh sedikitnya dua orang. Tujuan dari permainan ini adalah
memukul kok hingga bisa melayang melewati net, kemudian jatuh ke lantai di area lawan agar
terhitung sebagai poin.

Sejarah Bulu Tangkis

Tidak ada yang tahu pasti tentang asal mula penciptaan olahraga bulu tangkis. Akan tetapi,
banyak pendapat yang mengatakan kalau permainan tersebut sudah ada sejak zaman Mesir kuno,
yaitu sekitar 2.000 tahun yang lalu. Ada pula yang berpendapat bahwa bulu tangkis sebenarnya
berasal dari Tiongkok. Zaman dulu orang-orang Tiongkok punya permainan bernama jianzi.
Aturan mainnya mirip seperti bulu tangkis, yaitu menjaga agar kok tidak jatuh ke tanah. Permainan
serupa juga sudah berkembang di Inggris dengan nama battledore and shuttlecock. Peraturannya
adalah pemain harus menjaga kok agar tidak jatuh dan tetap di udara dengan cara memukulnya
selama mungkin.

Bulu tangkis modern konon merupakan hasil improvisasi dari permainan tersebut. Zaman
dulu, bangsawan pemilik istana Badminton House mengadakan pertandingan battledore and
shuttlecock yang sedikit dimodifikasi, yaitu memakai tali untuk membatasi tengah lapangan.
Permainan ini kemudian berkembang pesat sejak tahun 1850-an dan orang-orang mulai
menyebutnya sebagai badminton Jadi, badminton sendiri sebenarnya merujuk pada nama istana
Inggris yang mengadakan pertandingan kala itu.Badminton mulai masuk ke Indonesia pada zaman
penjajahan sekitar tahun 1930. Akan tetapi, olahraga ini baru bisa berkembang di tahun 1947 atau
setelah Indonesia merdeka. Sejak saat itu, perkembangan badminton pun cukup pesat dan para atlet
mulai bermunculan. Di tahun 1951, terbentuklah Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia
(PBSI) yang menaungi aktivitas badminton di dalam negeri. Sampai sekarang, badminton jadi
salah satu olahraga kebanggaan Indonesia karena mampu bersaing dengan atlet-atlet

mancanegara.

Perlengkapan Bulu Tangkis

1. Raket
raket memiliki panjang maksimal 68 cm dan lebar 22 cm. Panjang kepala raket atau area
senar adalah 28 cm dengan lebar 22 cm. Raket bisa terbuat dari kayu atau aluminium
dengan berat tak lebih dari 150 gram.
2. Kok
kok terbuat dari enam belas helai bulu yang ditancapkan pada gabus berdiameter 25–28
mm. Berat standar kok adalah sekitar 4,74–5,5 gram, sedangkan tinggi kok antara 64–74
mm.

Jumlah Pemain

1. Tunggal, yaitu satu lawan satu dan bisa dimainkan oleh putra maupun putri.
2. Ganda, yaitu satu tim terdiri dari dua orang.
3. Ganda campuran, yaitu satu tim terdiri dari 2 orang, 1 putra dan 1 putri.

Ukuran Lapangan Bulu Tangkis

Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang yang dipisahkan oleh net di bagian
tengah. Pada pertandingan bulu tangkis profesional, lapangan yang digunakan harus memiliki
ukuran standar yang sudah ditentukan oleh PBSI maupun Badminton World Federation (BWF).

Ukuran Lapangan Standar PBSI:

 Panjang : 13,40 meter


 Lebar : 6,10 meter
 Tinggi tiang net : 1,55 meter
 Tinggi net : 1,52 meter
 Jarak garis servis depan ke net : 1,98 meter
 Jarak garis servis tengah ke garis samping : 3,05 meter
 Jarak garis servis belakang ke garis belakang : 0,76 meter (permainan ganda)
 Jarak garis samping ke pinggir lapangan : 0,46 meter (permainan tunggal)
Ukuran Lapangan Standar BWF:

 Panjang : 13,4 meter (tunggal dan ganda)


 Lebar : 5,18 meter (tunggal) dan 6,1 meter (ganda)

Teknik Dasar Bulu Tangkis


1. Cara Memegang Raket
Walau terlihat sepele, pemain harus bisa memegang raket dengan benar. Tujuannya agar
raket tidak gampang terlepas dan bisa dikendalikan dengan mudah. Memegang raket
dengan benar juga bisa menghasilkan tenaga yang kuat sehingga pukulannya pun bisa
sempurna.

Teknik memegang raket sebagai berikut.


 Teknik forehand
Teknik ini sama seperti ketika Anda memegang benda pada umumnya. Tangan
harus menggenggam pegangan raket, sedangkan telunjuk & ibu jari membentuk
sudut atau huruf V.
 Teknik backhand
Hampir sama seperti teknik forehand, hanya saja posisi ibu jari tidak bertemu
dengan ujung jari lainnya, melainkan disejajarkan dengan pegangan raket sehingga
mendekati telunjuk.

Ada 2 macam teknik dalam memegang raket yang baik dan benar, yaitu:
 Pegangan Forehand
Caranya:
1. Pegang raket dengan memakai tangan kiri dan posisi kepala raket menyamping.
2. Raket dipegang seperti sedang berjabat tangan. Bentuk (V) tangan diletakkan
pada bagian gagang raket.
3. Tiga jari yaitu jari tengah, jari manis, dan kelingking menggenggam raket.
Sedangkan, jari telunjuk agak terpisah.
4. Posisikan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk.
 Pegangan Backhand
1. Sedangkan, buat cara memgang raket dengan gaya backhand yaitu geser (V)
tangan ke arah dalam.
2. Kemudian, bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.

2. Posisi Badan atau Sikap Berdiri (stance)


Sikap berdiri dalam olahraga ini membutuhkan keseimbangan. Dalam hal ini, pemain tidak
hanya berdiri tetapi juga harus dalam posisi siap bermain.
Sikap berdiri dalam bulu tangkis:
 Badan bertumpu pada kedua kaki,
 Kedua kaki dibuka selebar bahu dan agak ditekuk. Bisa juga salah satu kaki ke
depan dan yang lainnya sedikit ke belakang, dan
 Tangan agak diangkat dan ditekuk sehingga raket sejajar dengan dada atau kepala.
3. Kerja Kaki (footwork)
Bulu tangkis menuntut para pemainnya untuk bergerak lincah dan cepat, karena itu kerja
kaki atau footwork punya peran yang sangat penting di dalam permainan. Kaki tidak hanya
untuk memposisikan badan, tetapi juga jadi tumpuan sekaligus pusat keseimbangan tubuh.
4. Servis Bulutangkis
 Servis
artinya memukul kok untuk memulai permainan. Kok yang dipukul harus
mengarah pada area lawan dan melewati net. Teknik servis sendiri ada tiga macam,
yaitu sebagai berikut.
 Forehand Pendek
Pemain memukul kok dengan tidak begitu kuat. Akibatnya, kok meluncur dan akan
jatuh di sekitar net atau di area depan tim lawan.
 Forehand Tinggi
Teknik ini dilakukan untuk membuat kok melambung tinggi dan jatuhnya cukup
jauh dari area net. Teknik ini bertujuan agar kok bisa jatuh di belakang pemain
lawan sehingga mereka kesulitan untuk mengembalikannya.
 Backhand
Servis backhand dilakukan dengan tenaga sedang. Tujuannya agar kok bisa jatuh di
dekat garis serang lawan dan mendarat setelah sedikit melewati net. Hal ini juga
bertujuan agar lawan kesulitan mengembalikan serangan.
5. Cara Memukul
Teknik memukul dan mengembalikan serangan kok bisa bermacam-macam. Setiap
tekniknya juga bisa menjadi penentu kemenangan tim. Setidaknya, ada lima jenis yang
patut Anda ketahui, yaitu pukulan lob, drop shot, drive, netting, dan smash.
 Lob
Teknik ini dilakukan dengan cara memukul kok agar bisa terbang setinggi mungkin
dan jatuhnya di belakang garis lapangan area tim lawan. Pukulan seperti ini
biasanya akan membuat lawan kewalahan sehingga mereka pun jadi cepat lelah.
 Drop shot
Pukulan drop shot bertujuan untuk mematikan pergerakan lawan. Pukulannya
dilakukan secara lurus dan menggunakan tenaga kecil atau pelan, tujuannya agar
kok bisa jatuh di sekitar net. Teknik ini sering digunakan untuk mengecoh lawan.
Pemain biasanya akan melompat dan berpura-pura hendak smash sehingga tim
lawan pun bersiap-siap di area belakang. Akan tetapi, pukulan yang dilakukan
ternyata adalah drop shot dan kok justru jatuh di dekat net.
 Drive
Drive adalah jenis pukulan yang mendatar. Arah pukulannya bisa lurus atau
menyilang untuk menyasar sisi samping tim lawan. Teknik ini biasanya dilakukan
untuk menyerang maupun mengembalikan serangan dengan cepat.
 Netting
Sesuai namanya, ini adalah jenis pukulan yang bertujuan agar kok jatuh tepat di net
setelah berhasil melewatinya. Pukulan netting ini cukup sulit dilakukan karena
butuh akurasi tinggi. Bila berhasil, tim lawan akan kesulitan mengembalikan
serangan.
 Smash
Smash adalah jenis pukulan yang bertujuan untuk menyerang sekaligus mematikan
gerakan lawan. Pukulannya sendiri sangat keras dan menukik ke bawah. Untuk
melakukan smash, pemain harus memukul kok dengan sekuat tenaga.
Jenis Pukulan Pada Permainan Badminton/Bulutangkis
1. Underhand (Pukulan dari Bawah)
Jenis pukulan ini dominan digunakan dalam permainan bulutangkis. Seperti halnya
teknik dasar “pukulan dari atas kepala”, untuk menguasai teknik dasar ini, pertama-tama,
harus trampil berlari sambil melakukan langkah lebar, dengan kaki kanan berada di depan
kaki kiri untuk menjangkau jatuhnya kok.
Ada dua jenis pukulan underhand:

A. Clear Underhand, pukulan atau dorongan yang diarah kan tinggi ke belakang.
B. Flick Underhand, pukulan atau dorongan mendatar ke arah belakang.

2. Overhead Clear/lob
Pusatkan perhatian lebih untuk menguasai pukulan overhead lob ini, karena teknik
pukulan lob ini banyak kesamaannya dengan teknik smes dan dropshort. Pukulan overhead
lob adalah bola yang dipukul dari atas kepala, posisinya biasanya dari belakang lapangan
dan diarahkan keatas pada bagian belakang lapangan.
Ada dua jenis overhead lob :

 Deep lob/Clear, bolanya tinggi ke belakang.


 Attacking lob/Clear, bolanya tidak terlalu tinggi.

3. Round The Head Clear/Lob/Drop/Smash


Adalah bola overhead (di atas) yang dipukul di bagian belakang kepala (samping
telinga sebelah kih). Dibanding dengan overhead yang biasa, pukulan di belakang kepala
ini relatif lebih sulit. Karena untuk bisa melakukan pukulan (teknik) ini diperlukan ekstra
kekuatan kaki, kelenturan, footwork yang balk, dan koordinasi. Biasanya pukulan ini
dilakukan secara terpaksa karena untuk melakukannya harus dengan pukulan backhand.
4. Smash
Smash Yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan
dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang. Karena itu tujuan
utamanya untuk mematikan lawan. Pukulan smes adalah bentuk pukulan keras yang sering
digunakan dalam permainan bulutangkis.
Dropshot (Pukulan Potong) Adalah pukulan yang dilakukan seperti smes.
Perbedaannya pada posisi raket saat perkenaan dengan kok. Bola dipukul dengan dorongan
dan sentuhan yang halus. Dropshot(pukulan potong) yang balk adalah apabila jatuhnya
bola dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda.
5. Netting
Netting adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net,
dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya
dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net.

6. Return Smash
Return Smash adalah pukulan yang lebih identik dengan pola pertahanan. Namun
demikian pengembalian smash yang baik bisa menjadi serangan balik.
Jenis-jenis pengembalian smash
1. Pengembalian pendek,
yaitu pengembalian dimana bolanya jatuh dekat net. Banyak terjadi pada permainan
tunggal. Tujuannya untuk memaksa lawan berlari jauh.
2. Pengembalian drive (mendatar),lebih banyak dilakukan pada permainan ganda.
Tujuannya untuk tidak memberi kesempatan lawan melakukan serangan.

3. Pengembalian panjang, yaitu pengembalian bola ke arah belakang lagi. Pukulan ini
blasanya hanya bisa dilakukan oleh pemain

7. Backhand Overhead
Pukulan ini bisa dlkategorikan paling sulit, terutama bagi pemain pemula. Karena
secara biomekanik teknik pukulan ini selain menuntut koordinasi anggota badan yang
sempurna, juga penguasaan grip dan timing yang tepat. Tanpa ketiga hal tersebut, tenaga
besar sekalipun tidak bisa menghasilkan kualitas pukulan yang baik.

8. Drive
Pukulan Drive adalah pukulan cepat dan mendatar banyak digunakan dalam
permaianan ganda. Tujuannya untuk menghindari lawan menyerang atau sebaliknya
memaksa lawan mengangkat bola dan berada pada posisi bertahan. Pukulan ini menuntut
ketrampilan grip, reflek yang sepat dan kekuatan pergelangan tangan.

Berikut ini teknik dasar pukulan dalam permainan bulutangkis:

1. Servis
Servis dapat dilakukan dengan tiga cara sebagai berikut
 Servis panjang (long service)
 Servis pendek (short service).
 Flick service.
2. Pukulan Lob
Pukulan lob dapat dilakukan baik dari bawah atau dari atas kepala. Pukulan lob sangat
penting bagi pola pertahanan ataupun pola penyerangan.Ada beberapa jenis lob, yaitu
sebagai berikut.
 Lob Serang
 Lob Penangkis
3. Pukulan Drive
Pukulan ini dalam bulutangkis biasa digunakan untuk menekan lawan atau untuk tidak
memberikan kesempatan kepada lawan mendapatkan bola-bola melambung sehingga lawan
tidak mendapat kesempatan menyerang dengan pukulan overhead.
4. Pukulan Dropshot
Pukulan dropshot dalam permainan bulutangkis dilakukan dengan tujuan menempatkan
bola secepatnya dan sedekat-dekatnya dengan net pada lapangan lawan. Dropshot dapat
dilakukan dari bagian atas dan bagian bawah.
5. Smash
Smash adalah pukulan yang dilakukan dengan cepat dan sekeras-kerasnya ke arah bawah
lapangan lawan.
Ada beberapa macam pukulan smash, yaitu sebagai berikut.
a) Smash penuh.
b) Smash potong.

c) Around the head smash.

d) Backhand smash.

6. Pukulan Netting / Permainan Net (Net Play)


Pukulan-pukulan dalam permainan net merupakan pukulan-pukulan yang sangat sulit
dalam permainan bulu tangkis. Hal ini dikarenakan permainan net ini banyak memerlukan
kecermatan dengan penuh perasaan (feeling).
Faktor tenaga tidak diperlukan sama sekali, akan tetapi perasaan tenang sangat menentukan
keberhasilan pukulan net.
Beberapa prinsip permainan netting adalah:
 shuttlecock harus diambil di atas atau setinggi mungkin;
 lambungan shuttlecock harus serendah mungkin dengan net;
 jatuhnya bola harus serapat mungkin dengan net.
shuttlecock harus diambil sewaktu masih di atas karena apabila diambil setelah shuttlecock
di bawah akan memperlambat tempo permainan dan dapat memberi kesempatan kepada
lawan untuk maju mengambil shuttlecock. Jatuhnya shuttlecock dibuat serapat mungkin
dengan net sehingga lawan kesulitan untuk mengembalikannya.

Taktik Permainan Bulutangkis

Taktik dan seni administrasi yaitu komponen yang sangat penting dalam permainan
bulu tangkis. Strategi yaitu rancangan atau konsep yang bersifat metodis sebelum
permainan atau pertandingan berlangsung. Taktik yaitu penerapan atau pelaksanaan dari
strategi. Dengan taktik dan seni administrasi yang tepat, seorang pemain sanggup
memenangkan suatu perrmainan dengan efisien. Taktik dan seni administrasi menunjang
pemain untuk bermain secara pandai. Seorang pemain bisa memaksa untuk membuka
kelemahan lawannya dan menutupi kelemahannya sendiri dengan tepat.

Pola Penyerangan dalam Permainan Bulutangkis

1. Permainan Tunggal
Permainan tunggal dalam bulutangkis yaitu permainan yang dilakukan dengan cara satu lawan
satu. Permainan tunggal dalam bulu tangkis umumnya merupakan permainan yang memerlukan
keuletan dan kesabaran. Setiap nilai yang diperoleh bergantung sepenuhnya kepada teknik dan
taktik seseorang. Seseorang pemain tunggal bertanggungjawab sepenuhnya terhadap baik atau
buruknya pukulan untuk mengalahkan pihak lawan. Untuk menjadi pemain yang baik dalam
permainan perseorangan, tentunya harus memakai teknik serta taktik-taktik yang baik.

Ada beberapa taktik dalam permainan tunggal, antara lain sebagai berikut.

 Permainan berdasarkan kekuatan dan kecepatan. Permainan ini memakai pukulan yang
keras dan cepat serta mengarahkan shuttlecock jatuh curam ke bawah. Pemain yang
menguasai bentuk permainan ini selalu mempunyai pukulan smash yang keras dan cepat.
 Permainan berdasarkan daya tahan dan keuletan. Bentuk permainan ini mengutamakan
pukulan yangpanjang atau rally yang didasarkan pada faktor daya tahan dan keuletan,
sedangkan daya serangnya kurang, yang diutamakan yaitu selalu bertaha[ terhadap
serangan lawan atau secara defendif.
 Permainanberdasarkan faktor teknik dan deception (tipuan). Disini yang penting yaitu
penguasaan teknik pukulan dan cara melaksanakan tipuan. Yang diutamakan dalam teladan
permainan ini yaitu mendalami dan mengulangi teknik pukulan dan cara melaksanakan
tipuan.
2. Permainan Ganda
Permainan ganda dalam bulutangkis yaitu permainan yang dilakukan dengan cara dua
lawan dua. Dalam permainan ganda dua orang pemain merupakan satu kesatuan yang harus
tampil baik. Mereka harus bermain berdasarkan suatu bentuk permainan tertentu yang
mengutamakan kerjasama. Agar sanggup bermain sebaik mungkin, kedua pemain harus
saling percaya terhadap kemampuan masing-masing, harus saling menutupi kelemahan, dan
harus paham atas kiprah serta fungsinya dalam taktik yang hendak dilaksanakan secara
konsekuen dalam permainan
Beberapa teladan penyerangan dalam permainan bulutangkis antara lain sebagai
berikut.
1. Pukulan servis
merupakan pukulan awalan atau sajian bola pertawa sebagai permulaanpermainan.
Servis merupakan pukulan yang sangat memilih dalam awal perolehan nilai,
Servis dikelompokkan menjadi
 servis pendek (short service)
 servis tinggi (lob service), servisdrive
 servis cambuk (service flick)
2. Pukulan Lob/Tinggi.
Pukulan ini harus melambung dan jauh ke belakang tempat permainan lawan, untuk itu
kita memerlukan tnaga yang cukup besar. Pukulan lob sanggup dilakukan, baik dari
bawah maupun dari atas kepala.
3. Pukulan
Drive (Mendatar). Pukulan drive yaitu pukulan yang biasa dipakai untuk menekan
lawan dan untuk mendapat bola-bola yang melambung, sehingga tidak sidak sempat
menyerang.
Pukulan dropshot yaitu pukulan yang sempurna melam¬paui net, dan pribadi jatuh ke
sisi lapangan lawan. Dropshot merupakan pukulan yang dilakukan dengan cara
menyeberangkan shuttlecock ke tempat lawan dengan men¬jatuhkanshuttlecock
sedekat mungkin dengan net.
4. Pukulan smash yaitupukulan yang dilakukan dengan cepat dan sekeras-kerasnya ke arah
bawah lapangan lawan.
5. Return smash yaitu pukulan mengembalikan smash lawan sehingga menjadi serangan
balik yang mematikan
6. Netting yaitu pukulan yang di lakukan di bersahabat net yang di pukul dengan sentuhan
halus namun akurat
B. Pola Pertahanan dalam Permainan Bulutangkis
Pola pertahanan dalam permainan ganda dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sistem perdampingan
(side by side), sistem depan belakang (front and back), dan sistem bergantian (circulate).

a. Sistem Berdampingan (Side by side)

Beberapa laba dari sistem berdampingan:

• Daerah kekuasaan tipe pemain terlihat/tampak dan dibatasi oleh garis-garis yang jelas, sehingga
menghindari kesalahpahaman yang menjadikan salah pukul atau patahnya raket pemain.

• Sistem side by side merupakan deretan yang baik dan mempunyai pertahanan yang besar lengan
berkuasa dimana lawan sukar menembusnya dengan smash.

b. Sistem Front and Back

Sistem depan belakang(front dan back) yaitu sistem permainan yang memakai pembagian lapangan
menjadi separuh depan separuh belakang. Pemain yang melaksanakan service berada di depan dan
bertugas mengembalikan shuttlecock yang jatuh bersahabat dengan net. Sedangkan pemain
belakang menguasai lapangan bab belakang..

c. Sistem Bergantian (circulatie)

Sistem bergantian yaitu campuran dari sistem berdampingan dan sistem depan belakang.
Sistem ini diterapkan untuk menutupi kelemahan dan mengatasi kesulitan yang ada dalam sistem
berdampingan dan sistem depan belakang. Pada ketika melaksanakan serangan memakai sistem
depan dan belakang, sedangkan ketika bertahan dari serangan lawan sanggup memakai sistem
deretan berdampingan. Pada ketika terjangkit pemain depan hendaknya mundur hingga setengah
lapangan bab kiri dan kanan.

• Jika lawan mempunyai tipe menyerang/smash diajak bermain net dan lob-lob panjang.

• Jika menghadapi lawan yang ulet, ajaklah bermain cepat. Hal ini dilakukan agar mudah untuk
mencari nilai.

KD 3.3 AKTIVITAS ATLETIK

1. LOMPAT TINGGI

 Pengertian Lompat Tinggi

Lompat tinggi adalah salah satu jenis olahraga cabang atletik dimana sang atlet harus
melakukan lompatan setinggi-tingginya melewati mistar tanpa bantuan alat dengan berbagai
jenis gaya yang diperbolehkan (gaya gunting, guling sisi, guling straddle, dan flop) atau gaya
baru yang tidak bertentangan dengan aturan internasional.

 Teknik Gaya Lompat Tinggi


1. Gaya Gunting (Scissors)
Gaya gunting atau scissor ditemukan pertama kali oleh Michael Sweeney yang juga
menjadi nama lain dari gaya ini. Cara melakukan gaya ini yaitu atlet melakukan awalan
pada posisi di tengah dan menggunakan kaki kanan sebagai tumpuan. Sementara itu, kaki
kiri yang bebas diayunkan. Kemudian, ketika melakukan pendaratan, kaki yang mendarat
lebih dahulu adalah kaki kiri.

 Lari awalan
Pada tahap awalan, atlet berlari ke arah depan dengan posisi sedikit serong ke kiri
atau ke kanan. Arah kiri atau kanan ditentukan dari kaki mana yang akan
digunakan sebagai tumpuan serta arah start.

 Tolakan
Pada tahap ini, atlet akan menggunakan kaki tumpuan terjauh dari tiang mistar.
Sementara itu, kaki lainnya yang bukan menjadi tumpuan diayunkan lurus ke arah
depan dan ke atas menyilang dari tiang mistar.
 Pada saat melayang
Pada tahapan ini, kaki atlet yang akan dijadikan tumpuan diayunkan lurus ke arah
samping kanan atau kiri, menyesuaikan posisi badan atlet. Pada saat bersamaan,
kaki yang bukan dijadikan tumpuan diayunkan lurus ke arah belakang sehingga
akan terlihat seperti gunting sesuai dengan nama gayanya. Selanjutnya, badan
diputar ke arah kiri atau kanan.

 Pendaratan
Pada tahapan yang terakhir ini, atlet melakukan pendaratan dengan kaki yang
menjadi tumpuan terlebih dahulu dengan posisi badan menghadap ke arah mistar.

2. Gaya Perut (Straddle)


Gaya ini merupakan gaya yang paling sering digunakan oleh atlet lompat tinggi dalam
perlombaan. Gaya ini pertama kali ditemukan oleh Jim Stewart asal Amerika Serikat
pada tahun 1930.

 Lari awalan
Tahap awalan, arah dan sudut yang digunakan memiliki kesamaan dengan gaya
guling sisi atau western roll. Jika menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan saat
melompat, maka awalan dilakukan dari samping kiri. Begitu juga sebaliknya.
 Tolakan
Kaki yang digunakan sebagai tumpuan adalah kaki yang paling dekat dengan
tiang mistar. Dengan kata lain, kaki bagian dalam atau bebas diayunkan ke arah
depan atas.

 Pada saat melayang


Saat melompat dengan menggunakan tumpuan kaki, tubuh akan melayang di
udara melampau tiang mistar. Kemudian, badan telungkup dan sejajar dengan
tiang mistar diikuti dengan kaki mengangkat.

 Pendaratan
Kaki yang bukan menjadi tumpuan, kepala, dan lengan yang sejajar dengan kaki
diayunkan terlebih itu. Caranya yaitu dengan posisi kepala lebih rendah daripada
pinggul diikuti dengan berguling ke kanan lalu meluncur ke bawah.

3. Gaya Guling Sisi (Wastern roll)


Gaya guling sisi atau western roll ditemukan oleh G. Horin asal Amerika Serikat pada
tahun 1912. Gaya ini juga memiliki 4 tahapan, yaitu awalan, tumpuan, saat melayang,
dan pendaratan. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya.
 Lari awalan
Awalan dilakukan dari arah samping dengan sudut 35-40 derajat. Jika
menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan, maka awalan dilakukan dari arah kiri.
Begitu juga sebaliknya.

 Tolakan
Pada tahap ini, atlet akan menggunakan kaki yang paling dekat dengan mistar
sebagai tumpuan. Kemudian, kaki akan diayunkan ke depan sehingga
menghasilkan gerakan menyilang dari tiang mistar.

 Pada saat melayang


Saat sedang melayang di atas tiang mistar, posisi badan miring dari tiang mistar
namun sejajar. Kemudian, secara bersamaan kepala akan diturunkan segera.
Posisi kepala harus lebih rendah dari pinggul. Setelah itu meluncur ke bawah
dengan cara berguling.

 Pendaratan
Pendaratan dilakukan setelah tubuh melayang di atas tiang mistar. Pendaratan
yang benar yaitu dengan mendaratkan secara bersamaan salah satu tangan dan
kaki yang digunakan sebagai tumpuan. Selain itu, pada saat bersamaan juga
diikuti dengan berguling menjauhi tiang mistar. Ketika mendarat, gunakan kaki
tumpuan terlebih dahulu.

4. Gaya Lop (Fosbury Flop)


Teknik lompat tinggi dengan gaya fosbury flop ditemukan oleh Ricarord Fosbury yang
merupakan atlet lompat tinggi dari Amerika Serikat. Seperti gaya gunting, gaya fosbury
flop memiliki empat tahapan, yaitu awalan, tolakan, sikap tubuh, dan pendaratan.
 Lari awalan
Pada tahap awalan menggunakan gaya fosbury flop, cara yang benar yaitu atlet
mengambil 7 atau 9 langkah sebagai awalan.

 Tolakan
Diperlukan ayunan tangan yang sangat kuat pada tahap yang kedua ini. Hal ini
agar tangan dapat menumpu seluruh tubuh untuk bisa ikut terangkat secara
sempurna. Jika menggunakan kaki kiri sebagai tolakan, maka diharuskan untuk
melakukan tolakan ke arah kanan mistar. Lalu, pada saat melakukan tolakan
kaki secara bersamaan, gerakkan kedua tangan ke atas dari arah samping
kepala.

 Pada saat melayang


Sikap tubuh yang benar saat berada di atas mistar yaitu telentang dengan
menggantungkan kaki dengan rileks. Sementara itu, arahkan dagu agak ke
bawah mendekati dada dan punggung berada di atas mistar.

 Pendaratan
Pada tahapan akhir gaya fosbury flop ini, pendaratan yang benar adalah
dilakukan pada karet busa dengan ketinggian 60cm dan 5x5m. Pada bagian
busa tersebut akan ditutupi atau dilapisi matras berukuran 10-20cm.

 Peraturan Lompat Tinggi


1. Dalam pertandingan, atlet lompat tinggi akan bertanding untuk melewati mistar hingga batas
tertinggi yang bisa dicapai. Peserta akan satu-persatu berguguran hingga bertahan satu atlet yang
bisa melewati mistar tertinggi.

2. Setiap atlet lompat memiliki 3 kesempatan untuk melompati mistar pada ketinggian yang sama.
Jika pada 3 kesempatan tersebut atlet gagal melewati batas yang ditentukan, maka ia akan gugur.

3. Tolakan hanya boleh dilakukan dengan menggunakan satu kaki.

4. Peserta tidak boleh menjatuhkan mistar

5. Peserta mengenakan seragam dan segala atributnya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
panitia, misalnya tentang jenis sol sepatu yang diperbolehkan.

 Lapangan Lompat Tinggi

via pinterest.com
Lapangan lompat tinggi terbagi menjadi empat, yakni jalur awalan, daerah tolakan, mistar dan
penyangganya, serta matras untuk mendarat. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Jalur atau area untuk awalan dibuat berbentuk bujur sangkar atau setengah lingkaran dengan
jarak tepi ke titik pusat sejauh 15 meter. Jarak ini merupakan jarak minimal untuk melakukan
awalan. Oleh karenanya, atlet berhak melakukan awalan dari area yang lebih jauh lagi selama hal
tersebut tidak berlebihan.

2. Daerah tolakan merupakan area disekitar depan dan bawah mistar. Area ini benar-benar harus
dibuat sedatar mungkin, bersih, tidak menggelincirkan atlet saat melakukan tolakan.

3. Mistar dibuat dengan panjang sekitar 3,98-4,02 meter dengan berat maksimal 2 kg dan disangga
dengan dua penyangga mistar yang ditempatkan sejajar dan berjarak sama dengan panjang
mistar. Tiang penyangga ini minimal salah satunya memiliki ukuran untuk menentukan tinggi
mistar.
4. Mistar ditopang dengan penopang mistar yang terdapat pada masing-masing tiang penyangga,
ukuran penopang mistar adalah 4x6cm.

5. Tempat pendaratan berukuran 3x5 meter yang terbuat dari busa dengan ketebalan 60 cm dan
bagian atasnya tertutup matras dengan ketebalan 10-20 cm.

 Sejarah Lompat Tinggi

Lompat tinggi tercatat pertamakali diadakan pada olimpiade di Skotlandia pada abad ke


19. Pada saat itu tercatat lompatan tertinggi yang dilakukan oleh atlet adalah 1,68 m dgn gaya
gunting. sekitar abad ke 20, gaya lompat tinggi telah dimodernisasi oleh seorang warga Irlandia –
Amerika bernama Michael Sweeney. Pada tahun 1895, Michael Sweeney berhasil melakukan
lompatan setinggi 1,97 meter gaya eastern cut-off, George Horine mengembangkan teknik
lompat yang lebih efisien bernama Western Roll.Sovyet telah merintis evolusi teknik straddle.
Charles Dumas adalah orang pertama yang menggunakan teknik tsb.pada tahun 1956.

Kemudian warga Amerika, John Thomas meningkatkan rekor dunia dengan ketinggian
lompatan 2.23 m (7 ft 3 3/4 in) pada tahun 1960. Dan akhirnya Valeriy Brumel mengambil alih
pencapaian dalam empat tahun ke depan. Jumper Soviet ini mencatat ketinggian lompatan
hingga 2,28 m (7 ft 5 3/4 in Dari Brumel inilah para atlet mencoba belajar dan mengembangkan
olahraga lompat tinggi hingga saat ini terdapat berbagai gaya dalam olahraga lompat tinggi di
dunia antara lain gaya gunting (Scissors), gaya guling sisi (Western Roll), gaya
guling Straddle dan gaya Fosbury Flop.

2. LOMPAT JANGKIT

 Pengertian lompat jangkit

Lompat jangkit adalah salah satu cabang olahraga atletik nomor lompat yang bertujuan
memaksimalkan jarak jangkauan horizontal. Olahraga ini disebut juga triple jump karena
memiliki 3 fase atau gerakan, yakni hop (jingkat), step (langkah), dan jump (lompat).

 Teknik Dasar Lompat Jangkit


1. Hop
Lompatan pertama (Hop) dilakukan dengan menggunakan kaki terkuat kalian
untuk melakukan tolakan. Selain itu, jika kalian menggunakan kaki terkuat
sebelah kanan. Maka, mendaratnya dengan kaki kanan lagi. Bentuk gerakan
inilah yang dinamakan dengan berjingkat (hop). Hal itu juga dimaksudkan
agar menghasilkan jarak lompat yang jauh.

1. Step

Tolakan kedua pada tahap step ini dapat dilakukan dengan menggunakan
kaki yang sama pada tolakan pertama yakni kaki terkuat. Sederhananya pada
saat melayang segera kaki satunya (kiri misalnya) diayunkan dari belakang
kedepan atas. Lakukan hal itu bersamaan dengan kaki kanan ditolakkan
keatas ke depan.
2. Jump
Pada tahapan lompat (jump) kaki terkuat tetap digunakan untuk melakukan
tolakan. Singkatnya, begitu kaki kalian mendarat, usahakan kaki langsung
melakukan tolakan ke arah depan dengan membungkukkan badan agar
condong ke depan.

 Gerakan Gaya Lompat Jangkit


1. Gaya Menggantung

 Pastikan kedua tangan berada di samping telinga dan dalam keadaan lurus
ke atas.
 Kedua kaki dirapatkan dan diayunkan dari belakang ke depan.
 Pada awal tolakan dada agak sedikit dibusungkan dan digerakkan ke
belakang
 Badan dan lutut saat di udara diayunkan ke arah depan dengan tenaga
maksimal

2. Gaya berjalan di udara

 Ketika berada pada posisi awal tolakan, posisi dada sedikit dibusungkan.
 Kedua tangan diayunkan kebelakang seperti orang yang sedang berlari.
 Kemudian posisi kedua kaki diayunkan kedepan, dalam gerakan seperti
orang yang sedang berjalan

 Sejarah Lompat Jangkit

Cabang olahraga atletik ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Para ahli mengatakan bahwa
lompat jangkit ini terinspirasi dari salah satu olahraga di era Yunani Kuno. Kala itu, ada sebuah
olahraga yang mengharuskan atletnya melompat lebih dari sekali.

Pada 1829 sebelum masehi, olahraga ini sudah diperlombakan di wilayah Irlandia. Sebuah ajang
bernama Tailteann Games memiliki perlombaan nomor lompat tiga kali. Barulah pada
1896, triple jump ini dipertandingkan di Olimpiade.

Sejak masuk ke dalam pagelaran Olimpiade, olahraga ini hanya dimainkan untuk atlet putra.
Baru pada 1996, cabang olahraga lompat jangkit memiliki nomor putri.

3. LEMPAR CAKRAM
 Pengertian

Lempar cakram merupakan salah satu cabang olah raga atletik melempar sama seperti tolak
peluru. Letak perbedaan antara keduanya yaitu pada alat yang digunakan, dimana lempar cakram
menggunakan cakram dan atlet harus melemparnya maksimal sebanyak 3 kali dalam setiap
pertandingan untuk memperoleh jarak lempar terjauh pada lapangan khusus lempar cakram
dengan aturan yang berlaku. Olahraga ini sudah banyak diperlombakan baik di dunia ataupun di
negara Indonesia

 Sejarah
Lempar cakram pada awalnya bukanlah sebuah cabang olahraga, tetapi hanya aktivitas yang
dilakukan manusia sehari-hari demi bertahan hidup pada masa berburu dan meramu, bahkan
hingga saat ini.

Olah raga ini sudah dipertandingkan sejak abad ke 5 sebelum masehi. Yang mana olah raga ini
merupakan salah satu olah raga tertua di Yunani, hal ini ditandai dengan adanya peninggalan
patung kuno seorang lelaki yang memegang cakram dalam posisi akan melempar, yakni patung
Myron Discobolus.

Lempar cakram merupakan olah raga yang selalu ada dalam setiap ajang olah raga internasional
seperti olimpiade. Tak hanya itu, lempar cakram merupakan olah raga yang menjadi ikon.

Sejak olimpiade modern yang diadakan pertamakali pada tahun 1896, gambar atas figur atlet
lempar cakram menjadi ikon untuk mempromosikan ajang bergengsi tersebut yang bahkan
dibuat untuk stempel pada tahun 1896.

Semenjak runtuhnya kejayaan eropa kuno, olah raga ini sempat menghilang dalam kehidupan
masyarakat dan hanya menjadi cerita dalam narasi sejarah. Hingga pada akhirnya lempar
cakram  ditemukan kembali oleh Christian Georg Kohlrausch bersama muridnya pada tahun
1870 melalui riset sejarah yang panjang.

Dalam penelitian tersebut, Georg tak hanya meneliti tentang olah raga lempar cakram, namun
juga menggali teknik yang dipergunakan atlet lempar cakram di masa lalu dan kemudian hasil
riset tersebut dipublikasikan sejak tahun 1880.

 Teknik Lempar Cakram

A. Lempar Cakram Gaya Samping


Gaya samping merupakan gaya dalam lempar cakram dimana pada saat persiapan, posisi
tubuh atlet menghadap ke samping atau searah dengan tangan yang dipergunakan untuk
memegang cakram.

1) Pegang cakram sesuai dengan teknik memegang yang hendak dipergunakan.


2) Posisi badan berdiri kearah samping atas pada lemparan. Lalu, kedua kaki dibuka
selebar bahu. Upayakan kaki serileks mungkin dan tekuk sedikit.
3) Gerakan melempar diawali dengan posisi lengan yang membawa cakram
diayunkan terlebih dahulu ke belakang, ditahan sebentar, lalu diayunkan ke arah
depan.
4) Gerakan kaki dan seluruh anggota tubuh mengikuti efek gerak dari ayunan tangan
melempar cakram.
5) Cakram dilepaskan ke arah depan-atas agar cakram tersebut melajut dengan
ketinggian yang tepat (45˚-50˚) agar cakram tersebut bisa jatuh pada jarak yang
jauh.

B. Lempar Cakram Gaya Belakang


Lempar cakram gaya belakang pada dasarnya sama dengan lempar cakram gaya samping,
hanya saja yang membedakannya adalah posisi tubuh saat memulai awalan.
Gaya belakang ini memiliki keuntungan, yakni jarak untuk menciptakan momentum
lempar lebih luas sehingga secara teoritis hasil lemparan akan lebih jauh.

1. Putaran 360˚

a) Lengan kanan diayunkan ke belakang.


b) Mata melirik ke kiri sebagai persiapan untuk melakukan putaran.
c) Bagian depan telapak kaki kiri dijadikan tumpuan untuk berputar, Tubuh
berputar mengarah ke arah lemparan.
d) Kaki kanan diayun dan diputar ke arah kiri sebagai pijakan.
e) Saat kaki kanan memijak tanah, kaki kiri diayunkan ke kiri lalu
dipijakkan ke tanah.
f) Setelah melakukan lemparan, tangan serta kaki kanan diayun ke depan,
sedangkan kaki kiri diayunkan ke belakang.

2. Putaran 450˚

a) Berdiri membelakangi sektor lemparan.


b) Pada saat akan berputar badan, lengan kanan diayun jauh kebelakang.
c) Pandangan mulai melirik sektor lemparan, sumbu putar berada pada
ujung kaki kiri.
d) Tolakkan kaki kiri dan badan meluncur ke arah lemparan.
e) Kaki kanan diayun memutar ke kiri untuk tumpuan.
f) Kedua kaki saling bertukan posisi untuk berputar dan menyeimbangkan
badan.
g) Pada saat cakram dilemparkan, kaki kanan segera berpindah ke depan
dan kaki kiri di pindah ke belakang.

 Teknik Dasar Lempar Cakram


1. Teknik Memegang Cakram

 Cakram diletakkan di telapak tangan kiri supaya mudah untuk memegangnya.


 Kemudian tangan kanan diletakkan di atas cakram di bagian tengah. Renggangkan
keempat jari untuk menutup bagian pinggir cakram.
 Lalu letakan ibu jari bebas dimana saja pada cakram.
2. Teknik Awalan Lempar Cakram

 Badan berdiri menghadap kearah samping dengan kedua kaki dibuka selebar bahu.
 Fokuskan gerakan pada awalan berjalan dengan baik kemudian diikuti dengan ayunan
cakram kearah samping kanan, belakang dan kiri secara berulang-ulang.
 Kemudian putar badan secara cepat. Putaran terhadap bagian bawah tubuh mendahului
bagian atas tubuh.

3. Teknik Melempar Cakram

 Tolakkan pada kaki kanan agar panggul dapat diangkat keatas. Selepas itu dorong kaki
kanan ke arah depan dan atas.
 Badan dicondongkan ke arah kanan dan putar ke arah kiri diikuti dengan putaran gerakan
panggul ke kiri juga.
 Tumpukan badan kepada kaki kiri. Letakan badan kearah lemparan penuh kemudian
lempar cakram kearah depan atas.
 Lemparkan cakram dengan sudut 90 derajat setinggi dagu searah dengan jarum jam.
Lepaskan cakram pada saat berada dimuka bahu dan dorong menggunakan jari telunjuk.
 Lemparan dinyatakan gagal apabila cakram telah dilemparkan sebelum mencapai muka
bahu.
 Tetapi jika pelepasan cakram terlambat maka hasil dari lemparannya akan keluar dari
daerah lemparan serta hasilnya tidak memuaskan.
 Cakram dilepaskan dengan posisi badan condong kearah depan. Fokus pandangan kearah
lemparan atau depan.

4. Sikap Akhir Lempar Cakram

 Pindahkan kaki kanan ke arah depan dan kaki sedikit ditekuk. Hal tersebut mencegah
agar badan tidak keluar daerah lingkaranyang telah ditetapkan. Arahkan pandangan fokys
menuju jatuhnya cakram serta letakkan kaki kiri di belakang.
 Posisikan badan berdiri seperti semula serta keluar dari lingkaran hingga melewati bagian
belakang. Jangan keluar dari lingkaran dengan cara lari ataupun melompat.

 Ukuran Cakram
Adapun ukuran cakram yang digunakan atlet yaitu :

 Untuk putra memiliki berat cakram yaitu 2 kg dengan garis tengah 219 – 221 mm.
 Untuk putri memiliki berat cakram yaitu 1 kg dengan garis tengah 180 – 182 mm

 Lapangan Lempar Cakram


Adapun lapangan yang digunakan dalam olahraga lempar cakram yaitu memiliki kriteria sebagai
berikut :

 Area lempar dalam lapangan lempar cakram memiliki bentuk persegi dengan lingkaran
yang berada tepat di tengah. Dimana para atlet akan melempar cakram di bagian
lingkaran tersebut.
 Lingkaran tersebut sedikti lebih rendah, 5cm dari permukaan, terbuat dari logam setebal 5
mm yang dilapisi semen agar tidak licin. Diameter lingkaran adalah 2,5 meter.
 Terdapat jaring tinggi yang dipasang pada sisi kanan, kiri dan belakang lingkaran yang
berfungsi untuk menahan cakram apabila terjadi kesalahan teknis seperti cakram terlepas
sebelum dilontarkan ke arah lapangan pendaratan.
 Titik tengah lingkaran merupakan poros yang diambil sudut mengarah kedepan sebesar
34,92 derajad dari garis tengah. Pada Tepi garis sudut lapangan pendaratan diberi warna
putih dengan lebar 5 cm sebagai tanda bagian luar dan dalam. Cakram akan dinilai
apabila jatuh di area dalam sudut tersebut.

 Peraturan Lempar Cekram


1. Untuk Juri

 Juri 1 bertugas untuk memanggil para peserta serta mengawasi gerakan-gerakan kaki
peserta yang mengalami kesalahan.
 Juri 2 bertugas sebagai pengawas gerakan kaki peserta yang salah pada sisi lingkaran.
Juri dua memberikan isyarat melalui bendera yang ia pegang. Bendera tersebut akan
menyatakan apakah lemparan yang dilakukan itu sah atau tidak.
 Juri 3 bertugas untuk menempatkan alat pengukur sesudah bendera penanda tempat
jatuhnya cakram disematkan.
 Juri 4 dan Juri 5 tugas dari keduanya yaitu mengamati tempat jatuhnya cakram paling
dekat.

2. Aturan dalam bermain

 Lapangan dan cakram yang digunakan tergantung dengan situasi, apabila berskala
internasional, maka ukuran lapangan dan ukuran cakram harus menggunakan ukuran
standard yang ditetapkan IAAF.
 Lempar cakram menggunakan 5 orang wasit.
 Atlet lempar cakram dilarang untuk keluar dari lingkaran setelah berada pada posisi siap
dan sebelum menyelesaikan lemparan.
 Atlet lempar cakram dilarang untuk menginjak bagian luar lingkaran ketika melakukan
lemparan.

KD.3.5. AKTIFITAS KEBUGARAN JASMANI.

Kebugaran diartikan “daya tahan” atau “stamina” yang menggambarkan kemampuan


bagian yang dilatih untuk mempertahankan usaha yang keras dan lama. Tujuan program latihan
kebugaran jasmani adalah untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan ergosistem
tubuh

- Kebugaran jasmani bisa diperoleh dengan beberapa faktor, seperti :

• Mengkonsumsi nutrisi yang tepat dan benar.

• Pola Hidup Sehat

• Olahraga secara teratur.

• Istirahat yang cukup.

- Manfaat Kebugaran Jasmani

1. Meningkatkan kekuatan otot, tulang dan persendian serta mencegah terjadinya


osteoporosis “tulang keropos”.

2. Membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

3. Memperbaiki penampilan tubuh menjadi terlihat lebih proporsional/atletis.

4. Meningkat stamina dan kekuatan tubuh sehingga tubuh lebih berenergi.


5. Memperbaiki sistem sirkulasi darah dan sistem kerja jantung.

6. Memperbaiki tingkat respon tubuh terhadap lingkungan sekitarnya.

7. Mencegah potensi terjadinya obesitas karena pembakaran kalori.

8. Mencegah atau mengurangi potensi serangan jantung.

9. Menurunkan tekanan darah tinggi.

10. Membantu mengurangi stress dan depresi.

- Unsur Kebugaran Jasmani

1. Kekuatan (Streght)

Kekuatan adalah kemampuan otot saat menerima beban ketika melakukan aktivitas.
Kekuatan otot, baik otot lengan atau otot kaki, dapat diperoleh dari latihan yang terus menerus
dengan beban berat dan frekuensi sedikit.

2. Daya Tahan (Endurance)

Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan sistem jantung, paru-paru
atau sistem pernapasan, dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien. Berbeda dengan
latihan kekuatan, daya tahan dapat dilatih dengan beban yang tidak terlalu berat. Frekuensi juga
lebih lama dan dalam durasi waktu yang panjang pula.

3. Daya Otot (Muscular Power)

Pengertian dari daya otot adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan kekuatan
maksimum yang dikeluarkan dalam waktu yang singkat. Selain itu, hal ini dapat dihubungkan
dengan sistem anaerobik dalam proses pemenuhan energi.

4. Kecepatan (Speed)

Kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan secara kontinu


atau terus-menerus dalam bentuk yang sama dengan waktu yang singkat. Kecepatan sangat
dibutuhkan dalam olahraga lari pendek dengan jarak 100 dan 200 meter.
5. Daya Lentur (Flexibility)

Daya lentur adalah tingkat penyesuaian seseorang pada segala aktivitas kerja secara
efektif dan efisiens dengan cara penguluran tubuh yang baik. Jika seseorang memiliki kelenturan
yang baik, orang tersebut akan dapat terhindar dari cedera. Cedera tak hanya dialami oleh
seseorang yang berolahraga saja, tetapi dapat terjadi pada semua orang yang melakukan
aktivitas fisik secara tiba-tiba.

6. Kelincahan (Agility)

Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi pada area tertentu dengan
cepat. Olahraga yang mengandalkan kelincahan adalah olahraga bulu tangkis. Atlet bulutangkis
dituntut untuk dapat mengambil shuttlecock di manapun yang lawan arahkan asal masih masuk
dalam garis lapangan. Itulah mengapa, pebulu tangkis dituntut untuk memiliki teknik yang baik
serta kelincahan.

7. Koordinasi (Coordination)

Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan yang


berbeda dan mampu mengkoordinasikan seluruh bagian tubuh dengan baik.

8. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang mengendalikan tubuh sehingga


gerakan-gerakan yang dilakukan dapat dimunculkan dengan baik dan benar. Senam merupakan
satu di antara cabang olahraga yang sangat mengandalkan keseimbangan.

9. Ketepatan (Accuracy)

Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas tubuh


terhadap suatu sasaran. Beberapa contoh olahraga yang membutuhkan keakuratan, antara lain
memanah, bowling, sepak bola, dan basket.

10. Daya lentur (Flexibility)

Pengertian daya lentur adalah kesanggupan tubuh manusia dalam menyesuaikan diri
dengan berbagai gerakan yang memerlukan penguluran tubuh atau kelenturan. Bidang olah raga
yang menuntut kelenturan tubuh yaitu senam,renang, yoga, balet, dan olah raga lainnya.
KD. 3.9 KESEHATAN ( PENYAKIT )

- Langkah-langkah menegakkan diagnosa kasus suatu penyakit.


a. Melakukan AMNANESSA ( Tanya jawab )
b. Melakukan pemeriksaan FISIK
c. Pemeriksaan LABORATORIUM.

- Langkah-langkah memecahkan diagnosa kasus suatu penyakit


a. Etiologi/ penyebab/ causa
b. masa inkubasi /masa tunas
c. symthomatologi/ tanda-tanda/ gejala-gejala
d. terapi/ pengobatan
e. preventif/ pencegahan

Penyakit menular seksual adalah infeksi yang menular melalui hubungan intim. Penyakit
ini dapat ditandai dengan ruam atau lepuhan dan rasa nyeri di area kelamin. Ada banyak jenis
penyakit menular seksual, di antaranya chlamydia, gonore, sifilis, trikomoniasis, dan HIV.
Sesuai namanya, penyakit menular seksual menyebar melalui hubungan intim, baik secara
vaginal, anal, maupun oral. Tidak hanya hubungan intim, penularan juga dapat terjadi melalui
transfusi darah dan berbagi jarum suntik dengan penderita. Infeksi juga dapat ditularkan dari ibu
hamil ke janin, baik selama kehamilan atau saat persalinan.

Penyebab penyakit menular seksual biasanya disebabkan oleh beberapa virus dan bakteri
yang menyebar melalui cairan tubuh seperti treponema pallidum (sifilis), neisseria gonorrhoeae
(gonore), clamidia trachomatis (klamidia), human papilomavirus (kutil kelamin), human
immunodeficiency virus (HIV).

Gejala yang dapat muncul akibat penyakit menular seksual akan berbeda-beda tergantung
jenis penyakitnya, namun umumnya berupa:

• Muncul benjolan, luka, atau lepuhan di sekitar penis, vagina, anus, atau mulut.

• Vagina atau penis terasa gatal dan terbakar.

• Nyeri ketika buang air kecil atau berhubungan intim.

• Keluar cairan dari penis (kencing nanah) atau vagina (keputihan).

• Nyeri perut bagian bawah.

• Demam dan menggigil.

• Muncul pembengkakan kelenjar getah bening atau benjolan di selangkangan.


• Muncul ruam kulit di badan, tangan, atau kaki.

• Kulit penis kering, ruam, dan kemerahan.

Pengobatan yang dilakukan biasanya dokter akan menyarankan dua jenis pengobatan saat
telah terdiagnosis penyakit menular seksual. Di antaranya adalah pengobatan menggunakan
antibiotik dan konsumsin obat anti virus. Antibiotik berfungsi untuk menyembuhkan infeksi
menular seksual karena bakteri dan parasit, termasuk gonore, sifilis, klamidia, dan
trichomoniasis. Sementara itu, mengonsumsi obat antivirus setiap hari mampu mengurangi risiko
infeksi.

Adapun langkah untuk pencegahan penyakit menular seksual adalah:

- Hindari melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu orang.


- Rutin menjaga kebersihan vagina.
- Selalu gunakan alat pengaman.
- Vaksinasi.

Anda mungkin juga menyukai