Kelas : XII MS 3
TUGAS PORTOFOLIO
A. Sejarah
Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette.
Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan
jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada
tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). YMCA (Young
Men’s Christian Association). Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London,
Inggris oleh George William. Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta
olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada
tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama
Mintonette.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada tahun 1896, pada
demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal
tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical
Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of
Physical Education of the International Committee of YMCA) Dr. Halsted Springfield
menyarankan agar Morgan mengganti nama minnonete’ menjadi ‘volleyball’.
Pamor permainan bola voli pun semakin menanjak setelah itu. Lembaga pendidikan
YMCA, tempat Morgan bekerja, juga mulai mengadakan kompetisi bola voli. Kejuaraan
bola voli nasional yang pertama pun berhasil digelar pada tahun 1922. Pada tahun 1929,
organisasi nasional yang menaungi permainan bola voli pun didirikan dan diketuai oleh
George J. Fisher. Permainan bola voli pun mulai dikenal di berbagai negara seperti Uni
Soviet, Rumania, Jepang, dan Pakistan.
Bola voli dikenalkan kepada rakyat Indonesia melalui serdadu Hindia Belanda. Kemudian,
pada 22 Januari 1955 lahirlah organisasi yang menaungi olahraga voli bernama Persatuan
Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI).
B. Teknik Dasar
1. Servis
Floating Servis
Posisi kaki sama seperti tennis servis.
Tangan kiri memegang bola dan tangan kanan di samping setinggi
pelipis.
Dengan tangan kiri bola di lambungkan sedikit ke samping kanan tidak
terlalu tinggi.
Setelah bola melambung ke atas setinggi kepala, tangan kanan
dipukulkan pada bagian tengah bola.
Pukulan float dapat dilakukan dengan beberapa cara:
- Dengan tumit tangan.
- Dengan tangan, di saat ibu jari dilipat ke dalam dan menempel pada
telapak tangan.
- Memukul dengan tangan tergenggam.
Cekis
Sikap permulaan dengan mengambil sikap berdiri menyamping dengan
tubuh bagian kiri lebih dekat ke jaring.
Bola dipegang tangan kiri dan kanan.
Saat bola dilambungkan, badan diliukkan sedikit ke belakang dan lutut
ditekuk.
Kedua tangan dijulurkan ke arah samping bawah kanan dalam keadaan
memegang bola.
Bola dilambung ke atas kepala dengan kedua belah tangan.
Setelah bola lepas, tangan kanan ditarik ke samping kanan bawah,
liukkan badan ke kanan.
Berat badan ada di kaki kanan, telapak tangan menghadap ke atas.
Setelah bola ada pada jangkauan tangan,secepatnya bersama sama
lengan, liukkan badan ke samping kiri
Perkenaan bola bagian bawah belakang bola,pukulan bola dibantu
liukkan badan dan lecutan tangan.
Macam-Macam Servis
Servis atas adalah servis dengan awalan melemparkan bola ke atas
seperlunya. Kemudian server melompat untuk memukul bola dengan ayunan
tangan dari atas.
Servis bawah adalah servis dengan awalan bola
berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola
bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari
bawah.
Servis mengapung adalah servis atas dengan awalan dan cara
memukul yang hampir sama. Awalan servis mengapung adalah melemparkan
bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari
kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan
ayunan yang sangat pendek.
2. Passing
Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan ke bawah)
Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
Tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
3. Smash (spike)
Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada di atas jarring
untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu
memperhatikan awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan.
Teknik smash
Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan
efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai
suatu hasil yang optimal. Smash adalah suatu pukulan yang kuat di saat tangan kontak
dengan bola secara penuh pada bagian atas, sehingga jalannya bola terjal dengan
kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada di atas net, maka bola
dapat dipukul tajam ke bawah. Smash merupakan pukulan keras yang biasanya
mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan.
Spike adalah bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam
upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli. Dari beberapa pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa teknik smash atau spike adalah cara memainkan bola
dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan
keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan.
Pola Penyerangan
Berhasil tidaknya suatu penyerangan, sebagian besar tergantung dari pemberian
bola pada pemain penyerang yang bersagkutan.Jadi, smash bergantung pada
set-upper. Makin cermat set-upper, makin bagus smashnya. Adapun taktik-
taktik individu dari penyerangan tak dapat dipisahkan dari cara
penyerangan itu menghadapi block (bendungan) dan pertahanan posisi.
Bahkan sesungguhnya taktik idividu dari smashermerupakan “akibat” yang
tak langsung dari block (bendungan) dan pertahanan lawan.
Cover adalah suatu proses serangan dari pemain penyerang yang melambung
kembali dari block (bendungan) pihak lawan harus diterima oleh pemain
seregunya yang bersama-sama telah mempersiapkan diri untuk membela dan
membentuk pertahanan. Tujuan dari mengcover penyerang adalah mengcover
seluruh lapangan terhadap segala bola yang dilambungkan kembali dari block
pihak lawan. Jarak antara kelompok-kelompok yang berkumpul disekitar
penyerangan bergantung dari:
Teknik-Teknik Penyerangan
Berdasarkan pola penyerangan, sistem penyerangan dalam permainan bola voli di bagi menjadi
berikut :
Keberhasilan penyerangan umumnya sangat bergantung pada pemberian bola kepada pemain
penyerang. Umpanlah yang menjadi titik dasar atau pondasi dari serangan itu sendiri. Seorang
penyerang baru dapat menyerang secara efektif apabila dia mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
a. Pola Pertahanan
a. Sistem 1 : 3 : 2
b. Sistem 2 : 1 : 3
c. Sistem 3 : 1 : 2
d. Sistem 3 : 0 : 3
b. Pakaian Wasit
1) Bercelana putih.
2) Baju kaos putih polos berkrah.
3) Sepatu karet putih
4) Mamakai badge wasit yang sesuai dengan klasifikasinya.
b. Selama Pertandingan
Berhak untuk menentukan kesalahan yang terjadi selama
permainan, missal (servis, passing, smash,block).
Harus dapat memimpin jalannya pertandingan dengan baik
(netral), yaitu tidak memihak sebelah dan dapat menyelesaikan
jika ada masalah selama pertandingan.
c. Sesudah Pertandingan
Wasit mengesahkan skor dengan menandatangani daftar skor
hasil permainan.
4) Tugas Wasit II
Wasit II merupakan pembantuwasit I dan dapat menggantikannya,
mewakilinya serta menjalankan tugas wsit I pada keadaan yang memaksa.
Tugas wasit II adalah sebagai berikut:
Mengawasi posisi pemain selama pertandingan berlangsung.
Mengawasi perilaku pemain di bands cadangan.
Mengawasi jumlah time-out.
Menolak pengajuan time-out yang tidak sesuai, dan
mengawasi jangka waktu pelaksanaannya.
Menetapkan diperlukannya atau tidaknya lapangan
dibersihkan.
5) Hakim Garis (linesmen)
Tugas hakim garis dalam permainan bola voli adalah mengawasi masuk
tidaknya alur bola selama pertandingan berlangsung. Pada pertandingan
Internasional diwajibkan ada 4 hakim garis, sedangkan pada pertandingan
Nasional diperkenankan menggunakan 2 hakim garis. Hakim garis
bertanggungjawab memberikan isyarat mengenai yang menjadi
wewenangnya. Demikian materi dari permainan bola voli semoga
bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang permaianan bola voli
Tujuan permainan sepak bola adalah untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan
sebanyak mungkin sehingga memenangkan pertandingan. Berikut ini adalah beberapa
tujuan yang ingin dicapai dalam permainan sepak bola;
Menciptakan gol ke gawang lawan.
Menghalau atau mencegah bola agar tidak masuk ke gawang sendiri.
Membangun kerjasama tim agar permainan lebih solid.
Membangun dan menjaga sportifitas antar pemain sepak bola dan menciptakan
permainan yang adil.
Meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh.
Meraih prestasi dalam dunia olah raga, khususnya sepak bola.
Menurut sejarahnya, olah raga ini telah dikenal di Tiongkok sejak abad ke-2 dan ke-3 sebelum
masehi, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han. Pada masa itu masyarakat Tiongkok
menggunakan bola kulit dan menyepaknya ke dalam jaring kecil. Selain di Tiongkok, permainan
sepak bola juga sudah dikenal di berbagai negara lainnya, seperti Jepang, Yunani, dan Roma.
Masyarakat Jepang, Roma, dan Yunani di masa itu melakukan permainan ini untuk bersenang-
senang. Sepak bola modern dimulai di Inggris dengan memberlakukan peraturan-peraturan dasar
sehingga permainan ini semakin populer. Meskipun olah raga ini sempat dilarang
karena dianggap mengandung kekerasan, sepak bola ternyata semakin dikenal masyarakat dunia.
Hingga akhirnya pada tahun 1904,
terbentuklah FIFA (Fédération Internationale de Football Association). FIFA adalah badan
pengendali internasional sepak bola yang didirikan pada 21 Mei 1904 di Paris, Perancis. Sepak
bola kemudian menjadi suatu olah raga yang dipertandingkan antar negara untuk memperebutkan
Piala Dunia. Adapun pertandingan Piala Dunia pertamakali diselenggarakanpada tahun 1930 di
Uruguay yang dimenangkan oleh Uruguay.
1. Jumlah Pemain Sepak Bola Jumlah pemain sepak bola setiap tim adalah 11
orang. Dalam satu tim sepak bola terdapat 11 pemain, dimana masing-masing
pemain memiliki posisi yang berbeda, yaitu 1 penjaga gawang, 4 pemain bertahan,
2-5 pemain tengah, dan 1-3 penyerang. Masing-masing tim memiliki
seorang kapten yang bertugas memimpin rekan setimnya sehingga dapat bermain
sesuai arahan.
Di sekitar gawang terdapat area kotak pinalti, yaitu area dimana keeper
boleh menangkap bola dengan tangannya dan merupakan area tendangan
pinalti bila pemain bertahan melakukan pelanggaran terhadap lawan.
Selain itu, terdapat tiga teknik dasar dalam menggiring bola, yaitu
menggiring dengan punggung kaki, kaki bagian dalam, dan kaki bagian
luar.
b. Menggiring dengan Punggung Kaki
Teknik menggiring dengan punggung kaki dilakukan dengan tahapan:
Pandangan mata lurus ke depan.
Taruh bagian dengan kakimu di ujung bola.
Dorong bola dengan punggung kaki kamu.
Lakukan beberapa kali, kemudian hentikan dengan telapak kaki.
Prinsip dari pola pertahanan area atau zone marking ini adalah
sebagai berikut:
1. Butuh kerjasama tim yang sangat baik.
2. Bisa menghambat gerakan dari para pemain penyerang lawan.
3. Mengamankan area pertahanan dari tekanan serangan tim
lawan.
4. Pola pertahanan mesti berlapis agar sulit diterobos penyerang
lawan.
5. Pola pertahanan mesti terbentuk dari formasi yang kokoh.
6. Pola pertahanan mesti bisa mendorong balik para pemain
lawan ke areanya sendiri.
1. Bet
Tidak ada ketentuan khusus mengenai bentuk, ukuran, maupun berat bet yang digunakan dalam
permainan tenis meja. Akan tetapi, permukaan daun bet harus datar dan kaku, minimal 85%
terbuat dari kayu, diukur dari ketebalannya. Lapisan perekat dalam kayu bisa diperkuat dengan
bahanberserat, seperti serat karbon (carbon fiber), serat kaca (glass fiber), atau kertas yang
dipadatkan. Penggunaan bahan tersebut tidak boleh lebih dari 7,5% total ketebalan bet atau tidak
lebih dari 0,35 mm (yang lebih tipis yang digunakan sebagai acuan). Sisi daun bet yang digunakan
untuk memukul bola harus dilapisi karet licin (halus) maupun berbintik. Jika bet menggunakan
lapisan karet berbintik yang menonjol keluar (tanpa spons), ketebalan karet termasuk lapisan lem
perekat tidak boleh lebih dari 2 mm. Jika permukaan bet dilapisi karet lunak (sandwich rubber)
atau spons dengan bintik di dalamnya menghadap keluar atau ke dalam, ketebalan lapisannya
tidak boleh lebih dari 4 mm, termasuk lem perekat Saat permainan dimulai dan setiap kali menukar
bet ketika permainan berlangsung, pemain harus menunjukkan betnya kepada lawan dan wasit
serta mengizinkan mereka untuk memeriksa atau mencoba bet tersebut.
2. Meja
a. Ukuran Meja
Meja yang digunakan dalam permainan tenis meja memiliki ukuran :
• panjang meja : 274 cm
• lebar meja : 152,5 cm
• tinggi meja dari lantai : 76 cm
• tebal garis sisi : 2 cm
• luas meja : 4, 1785 m2
b. Syarat Meja
•Permukaan meja bisa dibuat dari berbagai macam bahan, tetapi harus bisa menghasilkan pantulan
setinggi 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.
• Permukaan meja seluruhnya harus berwarna gelap yang dilengkapi garis putih selebar 2 cm pada
sisi panjang dan lebar meja.
•Permukaan meja dibagi menjadi dua bagian yang sama oleh net paralel dengan garis akhir dan
harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.
• Pada permainan ganda, meja dibagi menjadi dua bagian yang sama dengan garis putih selebar 3
mm, paralel dengan garis lurus di
sepanjang meja.
3. Net
Seperti halnya meja, net pada permainan tenis meja juga memiliki standar tertentu sebagai berikut.
• Perangkat net terdiri dari net, perpanjangannya, dan dua tiang penyangga, termasuk dua penjepit
yang dilekatkan ke meja.
• Net dipasang dengan bantuan tali yang melekat pada kedua ujung tiang setinggi 15,25 cm. Batas
perpanjangan kedua tiang pada setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25 cm.
• Net memiliki ukuran panjang 183 cm, lebar atau tinggi 15,25 cm, dan luas 0,279075 m2.
• Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan ujung net
harus serapat mungkin dengan tiang penyangga.
4. Bola
Bola yang digunakan dalam permainan tenis meja terbuat dari bahan selulosa yang ringan dengan
diameter 40 mm dan berat 2,7 gram. Jika dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm, bola akan
menghasilkan pantulan pertama setinggi 23–26 cm.
Pada umumnya, bola ping pong berwarna putih atau oranye. Pada bola terdapat tanda bintang 1, 2,
atau 3 yang menunjukkan
kualitas bola. Tanda bintang 3 menunjukkan bahwa bola tersebut memiliki kualitas yang paling
tinggi dan biasanya digunakan dalam
turnamen-turnamen resmi.
2. Posisi Tubuh
Dalam tenis meja, ada dua posisi tubuh, yaitu posisi bersiap siaga (teknik stance) dan posisi
gerakan kaki (teknik footwork).
a. Bersiap Siaga (Teknik Stance)
Teknik ini terdiri dari dua macam gaya, yaitu square stance dan side stance.
• Square stance adalah teknik positioning, yaitu posisi tubuh mengarah ke meja dan biasanya
dipakai ketika menerima bola servis
atau posisi siap kembali saat mendapatkan serangan dari lawan. Caranya adalah gerakkan satu
kaki selangkah ke depan, belakang, kanan, kiri, atau diagonal.
• Side stance dilakukan dengan posisi badan menyamping ke kanan atau kiri sehingga posisi bahu
lebih dekat dengan net ketika
akan menyerang lawan. Untuk pemain kidal, posisi bahu sebelah kiri harus lebih dekat dengan net.
b. Gerakan Kaki (Teknik Footwork)
Teknik footwork yang paling sering digunakan adalah metode two-steps, terutama pada pemain
yang memiliki tipikal menyerang lawan. Pelajari langkah-langkahnya berikut ini.
• Lutut sedikit ditekuk, berat badan dibagi rata pada kedua kaki dan ditumpukan pada ujung kaki.
• Jika hendak melangkah ke kiri, kaki kiri digeser ke arah kiri dan berat badan dibebankan ke kaki
kiri. Lakukan cara yang sama jika ingin melakukan dua kali langkah.
• Kaki kanan mengikuti kaki kiri. Jika akan melakukan forehand, kaki kanan ditarik ke belakang
sehingga persis seperti posisi awal melakukan pukulan
• Setelah melakukan pukulan, perhatikan arah bola dan kembalilah ke poisis awal. Jika ingin
bergerak ke kiri, dorong dengan kaki kanan. Jika tidak berada dalam posisi siap, bergeraklah ke
arah belakang, tetapi jika lawan memukul bola, jangan bergerak.
• Jika akan mencoba pukulan forehand, tarik kaki kanan ke belakang sehingga badan tepat pada
posisi awal teknik Ketika melakukan
serangan, lihat arah bola dahulu, lalu kembali ke posisi awal. Saat memukul bola, jangan
memberikan gerakan tubuh dan perhatikan posisi lawan.
b. Smash Backhand
• Kaki kanan diletakkan di depan dan kaki kiri di belakang, badan dimiringkan sedikit ke arah kiri
sampai pundak kanan menghadap ke meja.
• Lengan bawah ditarik ke arah kiri, ke belakang, dan lebih tinggi dari meja.
• Setelah bola memantul dan mencapai titik paling tinggi, lengan bawah diayun ke depan arah
kanan untuk memukul Pergelangan tangan digunakan untuk membantu menekan dan mengatur
arah bola. Berat badan berpindah dari kiri ke kanan.
Catatan: topspin adalah putaran bola yang searah jarum jam, sedangkan backspin kebalikannya.
1. Push
Pola penyerangan tenis meja yang pertama dapat berupa pukulanpush.
Pukulan PUSH dapat dibagi menjadi dua jenis yakni backhand push dan forehand push.
2. Drive
Drive juga termasuk dalam pola penyerangan dalam tenis meja. Pukulan drive dapat dibagi
menjadi dua jenis yakni backhand drive danforehand drive.
3. Chop
Pola penyerangan tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulanchop.. Adapun jenis jenis pukulan
chop yaitu backhand chop dan forehand chop.
4. Service
Pola penyerangan dalam tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan service.
Nah, uniknya lagi service juga menjadi pertanda awal mula permainan yang jika dilakukan dengan
benar bisa memberikan keuntungan pada pemukul. Oleh karenanya kalian wajib pula belajar
bagaimana cara service yang
baik dan benar.
5.Spin
Pola penyerangan tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan spin. Spin ialah jenis pukulan yang
menghasilkan putaran bola ketika sudah dipukul. Pelaksanaan pukulan spin tersebut memang
kurang menggunakan sentuhan sehingga hasil pukulan bolanya akan berputar cukup cepat. Adapun
jenis pukulan spin yaitu backhand spin (pelaksanaan spin di sebelah kiri badan) dan forehand spin
(pelaksanaan spin di sebelah kanan badan).
6. Lob
Pola penyerangan dalam tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan lob.
7. Smash
Pola penyerangan tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan smash. Smash ialah jenis pukulan
bola yang pelaksanaannya secara tajam dan keras. Pelaksanaan pukulan smash menggunakan
kecepatan maksimal dan tenaga yang penuh sehingga hasil pukulan bolanya dapat berputar atau
bergerak dengan cepat.
2.Counter
Pola pertahanan dalam tenis meja selanjutnya dapat berupa kemampuan pengembalian servis
lawan. Jika servis lawan tidak dapat dikembalikan dengan baik, maka lawan dapat menyerang
dengan mudah, permainan akan dikendalikan oleh lawan dan konsentrasi anda akan goyah dalam
permainan tenis meja ini. Setiap pemain memang harus dapat mengembalikan servis dengan baik
sehingga tidak hanya mahir melakukan servis saja.
Permainan ini terdiri dari dua kata, yaitu bulu dan tangkis. Secara harfiah, olahraga ini bisa
diartikan sebagai permainan yang dilakukan dengan cara menangkis bola bulu menggunakan raket.
Bolanya sendiri merujuk pada kok yang memang terbuat dari bulu-bulu hewan unggas.
Bulutangkis harus dimainkan oleh sedikitnya dua orang. Tujuan dari permainan ini adalah
memukul kok hingga bisa melayang melewati net, kemudian jatuh ke lantai di area lawan agar
terhitung sebagai poin.
Tidak ada yang tahu pasti tentang asal mula penciptaan olahraga bulu tangkis. Akan tetapi,
banyak pendapat yang mengatakan kalau permainan tersebut sudah ada sejak zaman Mesir kuno,
yaitu sekitar 2.000 tahun yang lalu. Ada pula yang berpendapat bahwa bulu tangkis sebenarnya
berasal dari Tiongkok. Zaman dulu orang-orang Tiongkok punya permainan bernama jianzi.
Aturan mainnya mirip seperti bulu tangkis, yaitu menjaga agar kok tidak jatuh ke tanah. Permainan
serupa juga sudah berkembang di Inggris dengan nama battledore and shuttlecock. Peraturannya
adalah pemain harus menjaga kok agar tidak jatuh dan tetap di udara dengan cara memukulnya
selama mungkin.
Bulu tangkis modern konon merupakan hasil improvisasi dari permainan tersebut. Zaman
dulu, bangsawan pemilik istana Badminton House mengadakan pertandingan battledore and
shuttlecock yang sedikit dimodifikasi, yaitu memakai tali untuk membatasi tengah lapangan.
Permainan ini kemudian berkembang pesat sejak tahun 1850-an dan orang-orang mulai
menyebutnya sebagai badminton Jadi, badminton sendiri sebenarnya merujuk pada nama istana
Inggris yang mengadakan pertandingan kala itu.Badminton mulai masuk ke Indonesia pada zaman
penjajahan sekitar tahun 1930. Akan tetapi, olahraga ini baru bisa berkembang di tahun 1947 atau
setelah Indonesia merdeka. Sejak saat itu, perkembangan badminton pun cukup pesat dan para atlet
mulai bermunculan. Di tahun 1951, terbentuklah Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia
(PBSI) yang menaungi aktivitas badminton di dalam negeri. Sampai sekarang, badminton jadi
salah satu olahraga kebanggaan Indonesia karena mampu bersaing dengan atlet-atlet
mancanegara.
1. Raket
raket memiliki panjang maksimal 68 cm dan lebar 22 cm. Panjang kepala raket atau area
senar adalah 28 cm dengan lebar 22 cm. Raket bisa terbuat dari kayu atau aluminium
dengan berat tak lebih dari 150 gram.
2. Kok
kok terbuat dari enam belas helai bulu yang ditancapkan pada gabus berdiameter 25–28
mm. Berat standar kok adalah sekitar 4,74–5,5 gram, sedangkan tinggi kok antara 64–74
mm.
Jumlah Pemain
1. Tunggal, yaitu satu lawan satu dan bisa dimainkan oleh putra maupun putri.
2. Ganda, yaitu satu tim terdiri dari dua orang.
3. Ganda campuran, yaitu satu tim terdiri dari 2 orang, 1 putra dan 1 putri.
Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang yang dipisahkan oleh net di bagian
tengah. Pada pertandingan bulu tangkis profesional, lapangan yang digunakan harus memiliki
ukuran standar yang sudah ditentukan oleh PBSI maupun Badminton World Federation (BWF).
Ada 2 macam teknik dalam memegang raket yang baik dan benar, yaitu:
Pegangan Forehand
Caranya:
1. Pegang raket dengan memakai tangan kiri dan posisi kepala raket menyamping.
2. Raket dipegang seperti sedang berjabat tangan. Bentuk (V) tangan diletakkan
pada bagian gagang raket.
3. Tiga jari yaitu jari tengah, jari manis, dan kelingking menggenggam raket.
Sedangkan, jari telunjuk agak terpisah.
4. Posisikan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk.
Pegangan Backhand
1. Sedangkan, buat cara memgang raket dengan gaya backhand yaitu geser (V)
tangan ke arah dalam.
2. Kemudian, bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.
A. Clear Underhand, pukulan atau dorongan yang diarah kan tinggi ke belakang.
B. Flick Underhand, pukulan atau dorongan mendatar ke arah belakang.
2. Overhead Clear/lob
Pusatkan perhatian lebih untuk menguasai pukulan overhead lob ini, karena teknik
pukulan lob ini banyak kesamaannya dengan teknik smes dan dropshort. Pukulan overhead
lob adalah bola yang dipukul dari atas kepala, posisinya biasanya dari belakang lapangan
dan diarahkan keatas pada bagian belakang lapangan.
Ada dua jenis overhead lob :
6. Return Smash
Return Smash adalah pukulan yang lebih identik dengan pola pertahanan. Namun
demikian pengembalian smash yang baik bisa menjadi serangan balik.
Jenis-jenis pengembalian smash
1. Pengembalian pendek,
yaitu pengembalian dimana bolanya jatuh dekat net. Banyak terjadi pada permainan
tunggal. Tujuannya untuk memaksa lawan berlari jauh.
2. Pengembalian drive (mendatar),lebih banyak dilakukan pada permainan ganda.
Tujuannya untuk tidak memberi kesempatan lawan melakukan serangan.
3. Pengembalian panjang, yaitu pengembalian bola ke arah belakang lagi. Pukulan ini
blasanya hanya bisa dilakukan oleh pemain
7. Backhand Overhead
Pukulan ini bisa dlkategorikan paling sulit, terutama bagi pemain pemula. Karena
secara biomekanik teknik pukulan ini selain menuntut koordinasi anggota badan yang
sempurna, juga penguasaan grip dan timing yang tepat. Tanpa ketiga hal tersebut, tenaga
besar sekalipun tidak bisa menghasilkan kualitas pukulan yang baik.
8. Drive
Pukulan Drive adalah pukulan cepat dan mendatar banyak digunakan dalam
permaianan ganda. Tujuannya untuk menghindari lawan menyerang atau sebaliknya
memaksa lawan mengangkat bola dan berada pada posisi bertahan. Pukulan ini menuntut
ketrampilan grip, reflek yang sepat dan kekuatan pergelangan tangan.
1. Servis
Servis dapat dilakukan dengan tiga cara sebagai berikut
Servis panjang (long service)
Servis pendek (short service).
Flick service.
2. Pukulan Lob
Pukulan lob dapat dilakukan baik dari bawah atau dari atas kepala. Pukulan lob sangat
penting bagi pola pertahanan ataupun pola penyerangan.Ada beberapa jenis lob, yaitu
sebagai berikut.
Lob Serang
Lob Penangkis
3. Pukulan Drive
Pukulan ini dalam bulutangkis biasa digunakan untuk menekan lawan atau untuk tidak
memberikan kesempatan kepada lawan mendapatkan bola-bola melambung sehingga lawan
tidak mendapat kesempatan menyerang dengan pukulan overhead.
4. Pukulan Dropshot
Pukulan dropshot dalam permainan bulutangkis dilakukan dengan tujuan menempatkan
bola secepatnya dan sedekat-dekatnya dengan net pada lapangan lawan. Dropshot dapat
dilakukan dari bagian atas dan bagian bawah.
5. Smash
Smash adalah pukulan yang dilakukan dengan cepat dan sekeras-kerasnya ke arah bawah
lapangan lawan.
Ada beberapa macam pukulan smash, yaitu sebagai berikut.
a) Smash penuh.
b) Smash potong.
d) Backhand smash.
Taktik dan seni administrasi yaitu komponen yang sangat penting dalam permainan
bulu tangkis. Strategi yaitu rancangan atau konsep yang bersifat metodis sebelum
permainan atau pertandingan berlangsung. Taktik yaitu penerapan atau pelaksanaan dari
strategi. Dengan taktik dan seni administrasi yang tepat, seorang pemain sanggup
memenangkan suatu perrmainan dengan efisien. Taktik dan seni administrasi menunjang
pemain untuk bermain secara pandai. Seorang pemain bisa memaksa untuk membuka
kelemahan lawannya dan menutupi kelemahannya sendiri dengan tepat.
1. Permainan Tunggal
Permainan tunggal dalam bulutangkis yaitu permainan yang dilakukan dengan cara satu lawan
satu. Permainan tunggal dalam bulu tangkis umumnya merupakan permainan yang memerlukan
keuletan dan kesabaran. Setiap nilai yang diperoleh bergantung sepenuhnya kepada teknik dan
taktik seseorang. Seseorang pemain tunggal bertanggungjawab sepenuhnya terhadap baik atau
buruknya pukulan untuk mengalahkan pihak lawan. Untuk menjadi pemain yang baik dalam
permainan perseorangan, tentunya harus memakai teknik serta taktik-taktik yang baik.
Ada beberapa taktik dalam permainan tunggal, antara lain sebagai berikut.
Permainan berdasarkan kekuatan dan kecepatan. Permainan ini memakai pukulan yang
keras dan cepat serta mengarahkan shuttlecock jatuh curam ke bawah. Pemain yang
menguasai bentuk permainan ini selalu mempunyai pukulan smash yang keras dan cepat.
Permainan berdasarkan daya tahan dan keuletan. Bentuk permainan ini mengutamakan
pukulan yangpanjang atau rally yang didasarkan pada faktor daya tahan dan keuletan,
sedangkan daya serangnya kurang, yang diutamakan yaitu selalu bertaha[ terhadap
serangan lawan atau secara defendif.
Permainanberdasarkan faktor teknik dan deception (tipuan). Disini yang penting yaitu
penguasaan teknik pukulan dan cara melaksanakan tipuan. Yang diutamakan dalam teladan
permainan ini yaitu mendalami dan mengulangi teknik pukulan dan cara melaksanakan
tipuan.
2. Permainan Ganda
Permainan ganda dalam bulutangkis yaitu permainan yang dilakukan dengan cara dua
lawan dua. Dalam permainan ganda dua orang pemain merupakan satu kesatuan yang harus
tampil baik. Mereka harus bermain berdasarkan suatu bentuk permainan tertentu yang
mengutamakan kerjasama. Agar sanggup bermain sebaik mungkin, kedua pemain harus
saling percaya terhadap kemampuan masing-masing, harus saling menutupi kelemahan, dan
harus paham atas kiprah serta fungsinya dalam taktik yang hendak dilaksanakan secara
konsekuen dalam permainan
Beberapa teladan penyerangan dalam permainan bulutangkis antara lain sebagai
berikut.
1. Pukulan servis
merupakan pukulan awalan atau sajian bola pertawa sebagai permulaanpermainan.
Servis merupakan pukulan yang sangat memilih dalam awal perolehan nilai,
Servis dikelompokkan menjadi
servis pendek (short service)
servis tinggi (lob service), servisdrive
servis cambuk (service flick)
2. Pukulan Lob/Tinggi.
Pukulan ini harus melambung dan jauh ke belakang tempat permainan lawan, untuk itu
kita memerlukan tnaga yang cukup besar. Pukulan lob sanggup dilakukan, baik dari
bawah maupun dari atas kepala.
3. Pukulan
Drive (Mendatar). Pukulan drive yaitu pukulan yang biasa dipakai untuk menekan
lawan dan untuk mendapat bola-bola yang melambung, sehingga tidak sidak sempat
menyerang.
Pukulan dropshot yaitu pukulan yang sempurna melam¬paui net, dan pribadi jatuh ke
sisi lapangan lawan. Dropshot merupakan pukulan yang dilakukan dengan cara
menyeberangkan shuttlecock ke tempat lawan dengan men¬jatuhkanshuttlecock
sedekat mungkin dengan net.
4. Pukulan smash yaitupukulan yang dilakukan dengan cepat dan sekeras-kerasnya ke arah
bawah lapangan lawan.
5. Return smash yaitu pukulan mengembalikan smash lawan sehingga menjadi serangan
balik yang mematikan
6. Netting yaitu pukulan yang di lakukan di bersahabat net yang di pukul dengan sentuhan
halus namun akurat
B. Pola Pertahanan dalam Permainan Bulutangkis
Pola pertahanan dalam permainan ganda dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sistem perdampingan
(side by side), sistem depan belakang (front and back), dan sistem bergantian (circulate).
• Daerah kekuasaan tipe pemain terlihat/tampak dan dibatasi oleh garis-garis yang jelas, sehingga
menghindari kesalahpahaman yang menjadikan salah pukul atau patahnya raket pemain.
• Sistem side by side merupakan deretan yang baik dan mempunyai pertahanan yang besar lengan
berkuasa dimana lawan sukar menembusnya dengan smash.
Sistem depan belakang(front dan back) yaitu sistem permainan yang memakai pembagian lapangan
menjadi separuh depan separuh belakang. Pemain yang melaksanakan service berada di depan dan
bertugas mengembalikan shuttlecock yang jatuh bersahabat dengan net. Sedangkan pemain
belakang menguasai lapangan bab belakang..
Sistem bergantian yaitu campuran dari sistem berdampingan dan sistem depan belakang.
Sistem ini diterapkan untuk menutupi kelemahan dan mengatasi kesulitan yang ada dalam sistem
berdampingan dan sistem depan belakang. Pada ketika melaksanakan serangan memakai sistem
depan dan belakang, sedangkan ketika bertahan dari serangan lawan sanggup memakai sistem
deretan berdampingan. Pada ketika terjangkit pemain depan hendaknya mundur hingga setengah
lapangan bab kiri dan kanan.
• Jika lawan mempunyai tipe menyerang/smash diajak bermain net dan lob-lob panjang.
• Jika menghadapi lawan yang ulet, ajaklah bermain cepat. Hal ini dilakukan agar mudah untuk
mencari nilai.
1. LOMPAT TINGGI
Lompat tinggi adalah salah satu jenis olahraga cabang atletik dimana sang atlet harus
melakukan lompatan setinggi-tingginya melewati mistar tanpa bantuan alat dengan berbagai
jenis gaya yang diperbolehkan (gaya gunting, guling sisi, guling straddle, dan flop) atau gaya
baru yang tidak bertentangan dengan aturan internasional.
Lari awalan
Pada tahap awalan, atlet berlari ke arah depan dengan posisi sedikit serong ke kiri
atau ke kanan. Arah kiri atau kanan ditentukan dari kaki mana yang akan
digunakan sebagai tumpuan serta arah start.
Tolakan
Pada tahap ini, atlet akan menggunakan kaki tumpuan terjauh dari tiang mistar.
Sementara itu, kaki lainnya yang bukan menjadi tumpuan diayunkan lurus ke arah
depan dan ke atas menyilang dari tiang mistar.
Pada saat melayang
Pada tahapan ini, kaki atlet yang akan dijadikan tumpuan diayunkan lurus ke arah
samping kanan atau kiri, menyesuaikan posisi badan atlet. Pada saat bersamaan,
kaki yang bukan dijadikan tumpuan diayunkan lurus ke arah belakang sehingga
akan terlihat seperti gunting sesuai dengan nama gayanya. Selanjutnya, badan
diputar ke arah kiri atau kanan.
Pendaratan
Pada tahapan yang terakhir ini, atlet melakukan pendaratan dengan kaki yang
menjadi tumpuan terlebih dahulu dengan posisi badan menghadap ke arah mistar.
Lari awalan
Tahap awalan, arah dan sudut yang digunakan memiliki kesamaan dengan gaya
guling sisi atau western roll. Jika menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan saat
melompat, maka awalan dilakukan dari samping kiri. Begitu juga sebaliknya.
Tolakan
Kaki yang digunakan sebagai tumpuan adalah kaki yang paling dekat dengan
tiang mistar. Dengan kata lain, kaki bagian dalam atau bebas diayunkan ke arah
depan atas.
Pendaratan
Kaki yang bukan menjadi tumpuan, kepala, dan lengan yang sejajar dengan kaki
diayunkan terlebih itu. Caranya yaitu dengan posisi kepala lebih rendah daripada
pinggul diikuti dengan berguling ke kanan lalu meluncur ke bawah.
Tolakan
Pada tahap ini, atlet akan menggunakan kaki yang paling dekat dengan mistar
sebagai tumpuan. Kemudian, kaki akan diayunkan ke depan sehingga
menghasilkan gerakan menyilang dari tiang mistar.
Pendaratan
Pendaratan dilakukan setelah tubuh melayang di atas tiang mistar. Pendaratan
yang benar yaitu dengan mendaratkan secara bersamaan salah satu tangan dan
kaki yang digunakan sebagai tumpuan. Selain itu, pada saat bersamaan juga
diikuti dengan berguling menjauhi tiang mistar. Ketika mendarat, gunakan kaki
tumpuan terlebih dahulu.
Tolakan
Diperlukan ayunan tangan yang sangat kuat pada tahap yang kedua ini. Hal ini
agar tangan dapat menumpu seluruh tubuh untuk bisa ikut terangkat secara
sempurna. Jika menggunakan kaki kiri sebagai tolakan, maka diharuskan untuk
melakukan tolakan ke arah kanan mistar. Lalu, pada saat melakukan tolakan
kaki secara bersamaan, gerakkan kedua tangan ke atas dari arah samping
kepala.
Pendaratan
Pada tahapan akhir gaya fosbury flop ini, pendaratan yang benar adalah
dilakukan pada karet busa dengan ketinggian 60cm dan 5x5m. Pada bagian
busa tersebut akan ditutupi atau dilapisi matras berukuran 10-20cm.
2. Setiap atlet lompat memiliki 3 kesempatan untuk melompati mistar pada ketinggian yang sama.
Jika pada 3 kesempatan tersebut atlet gagal melewati batas yang ditentukan, maka ia akan gugur.
5. Peserta mengenakan seragam dan segala atributnya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
panitia, misalnya tentang jenis sol sepatu yang diperbolehkan.
via pinterest.com
Lapangan lompat tinggi terbagi menjadi empat, yakni jalur awalan, daerah tolakan, mistar dan
penyangganya, serta matras untuk mendarat. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Jalur atau area untuk awalan dibuat berbentuk bujur sangkar atau setengah lingkaran dengan
jarak tepi ke titik pusat sejauh 15 meter. Jarak ini merupakan jarak minimal untuk melakukan
awalan. Oleh karenanya, atlet berhak melakukan awalan dari area yang lebih jauh lagi selama hal
tersebut tidak berlebihan.
2. Daerah tolakan merupakan area disekitar depan dan bawah mistar. Area ini benar-benar harus
dibuat sedatar mungkin, bersih, tidak menggelincirkan atlet saat melakukan tolakan.
3. Mistar dibuat dengan panjang sekitar 3,98-4,02 meter dengan berat maksimal 2 kg dan disangga
dengan dua penyangga mistar yang ditempatkan sejajar dan berjarak sama dengan panjang
mistar. Tiang penyangga ini minimal salah satunya memiliki ukuran untuk menentukan tinggi
mistar.
4. Mistar ditopang dengan penopang mistar yang terdapat pada masing-masing tiang penyangga,
ukuran penopang mistar adalah 4x6cm.
5. Tempat pendaratan berukuran 3x5 meter yang terbuat dari busa dengan ketebalan 60 cm dan
bagian atasnya tertutup matras dengan ketebalan 10-20 cm.
Kemudian warga Amerika, John Thomas meningkatkan rekor dunia dengan ketinggian
lompatan 2.23 m (7 ft 3 3/4 in) pada tahun 1960. Dan akhirnya Valeriy Brumel mengambil alih
pencapaian dalam empat tahun ke depan. Jumper Soviet ini mencatat ketinggian lompatan
hingga 2,28 m (7 ft 5 3/4 in Dari Brumel inilah para atlet mencoba belajar dan mengembangkan
olahraga lompat tinggi hingga saat ini terdapat berbagai gaya dalam olahraga lompat tinggi di
dunia antara lain gaya gunting (Scissors), gaya guling sisi (Western Roll), gaya
guling Straddle dan gaya Fosbury Flop.
2. LOMPAT JANGKIT
Lompat jangkit adalah salah satu cabang olahraga atletik nomor lompat yang bertujuan
memaksimalkan jarak jangkauan horizontal. Olahraga ini disebut juga triple jump karena
memiliki 3 fase atau gerakan, yakni hop (jingkat), step (langkah), dan jump (lompat).
1. Step
Tolakan kedua pada tahap step ini dapat dilakukan dengan menggunakan
kaki yang sama pada tolakan pertama yakni kaki terkuat. Sederhananya pada
saat melayang segera kaki satunya (kiri misalnya) diayunkan dari belakang
kedepan atas. Lakukan hal itu bersamaan dengan kaki kanan ditolakkan
keatas ke depan.
2. Jump
Pada tahapan lompat (jump) kaki terkuat tetap digunakan untuk melakukan
tolakan. Singkatnya, begitu kaki kalian mendarat, usahakan kaki langsung
melakukan tolakan ke arah depan dengan membungkukkan badan agar
condong ke depan.
Pastikan kedua tangan berada di samping telinga dan dalam keadaan lurus
ke atas.
Kedua kaki dirapatkan dan diayunkan dari belakang ke depan.
Pada awal tolakan dada agak sedikit dibusungkan dan digerakkan ke
belakang
Badan dan lutut saat di udara diayunkan ke arah depan dengan tenaga
maksimal
Ketika berada pada posisi awal tolakan, posisi dada sedikit dibusungkan.
Kedua tangan diayunkan kebelakang seperti orang yang sedang berlari.
Kemudian posisi kedua kaki diayunkan kedepan, dalam gerakan seperti
orang yang sedang berjalan
Cabang olahraga atletik ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Para ahli mengatakan bahwa
lompat jangkit ini terinspirasi dari salah satu olahraga di era Yunani Kuno. Kala itu, ada sebuah
olahraga yang mengharuskan atletnya melompat lebih dari sekali.
Pada 1829 sebelum masehi, olahraga ini sudah diperlombakan di wilayah Irlandia. Sebuah ajang
bernama Tailteann Games memiliki perlombaan nomor lompat tiga kali. Barulah pada
1896, triple jump ini dipertandingkan di Olimpiade.
Sejak masuk ke dalam pagelaran Olimpiade, olahraga ini hanya dimainkan untuk atlet putra.
Baru pada 1996, cabang olahraga lompat jangkit memiliki nomor putri.
3. LEMPAR CAKRAM
Pengertian
Lempar cakram merupakan salah satu cabang olah raga atletik melempar sama seperti tolak
peluru. Letak perbedaan antara keduanya yaitu pada alat yang digunakan, dimana lempar cakram
menggunakan cakram dan atlet harus melemparnya maksimal sebanyak 3 kali dalam setiap
pertandingan untuk memperoleh jarak lempar terjauh pada lapangan khusus lempar cakram
dengan aturan yang berlaku. Olahraga ini sudah banyak diperlombakan baik di dunia ataupun di
negara Indonesia
Sejarah
Lempar cakram pada awalnya bukanlah sebuah cabang olahraga, tetapi hanya aktivitas yang
dilakukan manusia sehari-hari demi bertahan hidup pada masa berburu dan meramu, bahkan
hingga saat ini.
Olah raga ini sudah dipertandingkan sejak abad ke 5 sebelum masehi. Yang mana olah raga ini
merupakan salah satu olah raga tertua di Yunani, hal ini ditandai dengan adanya peninggalan
patung kuno seorang lelaki yang memegang cakram dalam posisi akan melempar, yakni patung
Myron Discobolus.
Lempar cakram merupakan olah raga yang selalu ada dalam setiap ajang olah raga internasional
seperti olimpiade. Tak hanya itu, lempar cakram merupakan olah raga yang menjadi ikon.
Sejak olimpiade modern yang diadakan pertamakali pada tahun 1896, gambar atas figur atlet
lempar cakram menjadi ikon untuk mempromosikan ajang bergengsi tersebut yang bahkan
dibuat untuk stempel pada tahun 1896.
Semenjak runtuhnya kejayaan eropa kuno, olah raga ini sempat menghilang dalam kehidupan
masyarakat dan hanya menjadi cerita dalam narasi sejarah. Hingga pada akhirnya lempar
cakram ditemukan kembali oleh Christian Georg Kohlrausch bersama muridnya pada tahun
1870 melalui riset sejarah yang panjang.
Dalam penelitian tersebut, Georg tak hanya meneliti tentang olah raga lempar cakram, namun
juga menggali teknik yang dipergunakan atlet lempar cakram di masa lalu dan kemudian hasil
riset tersebut dipublikasikan sejak tahun 1880.
1. Putaran 360˚
2. Putaran 450˚
Badan berdiri menghadap kearah samping dengan kedua kaki dibuka selebar bahu.
Fokuskan gerakan pada awalan berjalan dengan baik kemudian diikuti dengan ayunan
cakram kearah samping kanan, belakang dan kiri secara berulang-ulang.
Kemudian putar badan secara cepat. Putaran terhadap bagian bawah tubuh mendahului
bagian atas tubuh.
Tolakkan pada kaki kanan agar panggul dapat diangkat keatas. Selepas itu dorong kaki
kanan ke arah depan dan atas.
Badan dicondongkan ke arah kanan dan putar ke arah kiri diikuti dengan putaran gerakan
panggul ke kiri juga.
Tumpukan badan kepada kaki kiri. Letakan badan kearah lemparan penuh kemudian
lempar cakram kearah depan atas.
Lemparkan cakram dengan sudut 90 derajat setinggi dagu searah dengan jarum jam.
Lepaskan cakram pada saat berada dimuka bahu dan dorong menggunakan jari telunjuk.
Lemparan dinyatakan gagal apabila cakram telah dilemparkan sebelum mencapai muka
bahu.
Tetapi jika pelepasan cakram terlambat maka hasil dari lemparannya akan keluar dari
daerah lemparan serta hasilnya tidak memuaskan.
Cakram dilepaskan dengan posisi badan condong kearah depan. Fokus pandangan kearah
lemparan atau depan.
Pindahkan kaki kanan ke arah depan dan kaki sedikit ditekuk. Hal tersebut mencegah
agar badan tidak keluar daerah lingkaranyang telah ditetapkan. Arahkan pandangan fokys
menuju jatuhnya cakram serta letakkan kaki kiri di belakang.
Posisikan badan berdiri seperti semula serta keluar dari lingkaran hingga melewati bagian
belakang. Jangan keluar dari lingkaran dengan cara lari ataupun melompat.
Ukuran Cakram
Adapun ukuran cakram yang digunakan atlet yaitu :
Untuk putra memiliki berat cakram yaitu 2 kg dengan garis tengah 219 – 221 mm.
Untuk putri memiliki berat cakram yaitu 1 kg dengan garis tengah 180 – 182 mm
Area lempar dalam lapangan lempar cakram memiliki bentuk persegi dengan lingkaran
yang berada tepat di tengah. Dimana para atlet akan melempar cakram di bagian
lingkaran tersebut.
Lingkaran tersebut sedikti lebih rendah, 5cm dari permukaan, terbuat dari logam setebal 5
mm yang dilapisi semen agar tidak licin. Diameter lingkaran adalah 2,5 meter.
Terdapat jaring tinggi yang dipasang pada sisi kanan, kiri dan belakang lingkaran yang
berfungsi untuk menahan cakram apabila terjadi kesalahan teknis seperti cakram terlepas
sebelum dilontarkan ke arah lapangan pendaratan.
Titik tengah lingkaran merupakan poros yang diambil sudut mengarah kedepan sebesar
34,92 derajad dari garis tengah. Pada Tepi garis sudut lapangan pendaratan diberi warna
putih dengan lebar 5 cm sebagai tanda bagian luar dan dalam. Cakram akan dinilai
apabila jatuh di area dalam sudut tersebut.
Juri 1 bertugas untuk memanggil para peserta serta mengawasi gerakan-gerakan kaki
peserta yang mengalami kesalahan.
Juri 2 bertugas sebagai pengawas gerakan kaki peserta yang salah pada sisi lingkaran.
Juri dua memberikan isyarat melalui bendera yang ia pegang. Bendera tersebut akan
menyatakan apakah lemparan yang dilakukan itu sah atau tidak.
Juri 3 bertugas untuk menempatkan alat pengukur sesudah bendera penanda tempat
jatuhnya cakram disematkan.
Juri 4 dan Juri 5 tugas dari keduanya yaitu mengamati tempat jatuhnya cakram paling
dekat.
Lapangan dan cakram yang digunakan tergantung dengan situasi, apabila berskala
internasional, maka ukuran lapangan dan ukuran cakram harus menggunakan ukuran
standard yang ditetapkan IAAF.
Lempar cakram menggunakan 5 orang wasit.
Atlet lempar cakram dilarang untuk keluar dari lingkaran setelah berada pada posisi siap
dan sebelum menyelesaikan lemparan.
Atlet lempar cakram dilarang untuk menginjak bagian luar lingkaran ketika melakukan
lemparan.
1. Kekuatan (Streght)
Kekuatan adalah kemampuan otot saat menerima beban ketika melakukan aktivitas.
Kekuatan otot, baik otot lengan atau otot kaki, dapat diperoleh dari latihan yang terus menerus
dengan beban berat dan frekuensi sedikit.
Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan sistem jantung, paru-paru
atau sistem pernapasan, dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien. Berbeda dengan
latihan kekuatan, daya tahan dapat dilatih dengan beban yang tidak terlalu berat. Frekuensi juga
lebih lama dan dalam durasi waktu yang panjang pula.
Pengertian dari daya otot adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan kekuatan
maksimum yang dikeluarkan dalam waktu yang singkat. Selain itu, hal ini dapat dihubungkan
dengan sistem anaerobik dalam proses pemenuhan energi.
4. Kecepatan (Speed)
Daya lentur adalah tingkat penyesuaian seseorang pada segala aktivitas kerja secara
efektif dan efisiens dengan cara penguluran tubuh yang baik. Jika seseorang memiliki kelenturan
yang baik, orang tersebut akan dapat terhindar dari cedera. Cedera tak hanya dialami oleh
seseorang yang berolahraga saja, tetapi dapat terjadi pada semua orang yang melakukan
aktivitas fisik secara tiba-tiba.
6. Kelincahan (Agility)
Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi pada area tertentu dengan
cepat. Olahraga yang mengandalkan kelincahan adalah olahraga bulu tangkis. Atlet bulutangkis
dituntut untuk dapat mengambil shuttlecock di manapun yang lawan arahkan asal masih masuk
dalam garis lapangan. Itulah mengapa, pebulu tangkis dituntut untuk memiliki teknik yang baik
serta kelincahan.
7. Koordinasi (Coordination)
8. Keseimbangan (Balance)
9. Ketepatan (Accuracy)
Pengertian daya lentur adalah kesanggupan tubuh manusia dalam menyesuaikan diri
dengan berbagai gerakan yang memerlukan penguluran tubuh atau kelenturan. Bidang olah raga
yang menuntut kelenturan tubuh yaitu senam,renang, yoga, balet, dan olah raga lainnya.
KD. 3.9 KESEHATAN ( PENYAKIT )
Penyakit menular seksual adalah infeksi yang menular melalui hubungan intim. Penyakit
ini dapat ditandai dengan ruam atau lepuhan dan rasa nyeri di area kelamin. Ada banyak jenis
penyakit menular seksual, di antaranya chlamydia, gonore, sifilis, trikomoniasis, dan HIV.
Sesuai namanya, penyakit menular seksual menyebar melalui hubungan intim, baik secara
vaginal, anal, maupun oral. Tidak hanya hubungan intim, penularan juga dapat terjadi melalui
transfusi darah dan berbagi jarum suntik dengan penderita. Infeksi juga dapat ditularkan dari ibu
hamil ke janin, baik selama kehamilan atau saat persalinan.
Penyebab penyakit menular seksual biasanya disebabkan oleh beberapa virus dan bakteri
yang menyebar melalui cairan tubuh seperti treponema pallidum (sifilis), neisseria gonorrhoeae
(gonore), clamidia trachomatis (klamidia), human papilomavirus (kutil kelamin), human
immunodeficiency virus (HIV).
Gejala yang dapat muncul akibat penyakit menular seksual akan berbeda-beda tergantung
jenis penyakitnya, namun umumnya berupa:
• Muncul benjolan, luka, atau lepuhan di sekitar penis, vagina, anus, atau mulut.
Pengobatan yang dilakukan biasanya dokter akan menyarankan dua jenis pengobatan saat
telah terdiagnosis penyakit menular seksual. Di antaranya adalah pengobatan menggunakan
antibiotik dan konsumsin obat anti virus. Antibiotik berfungsi untuk menyembuhkan infeksi
menular seksual karena bakteri dan parasit, termasuk gonore, sifilis, klamidia, dan
trichomoniasis. Sementara itu, mengonsumsi obat antivirus setiap hari mampu mengurangi risiko
infeksi.