Ambil posisi awal tubuh di mana Anda perlu berdiri dan hadapkan tubuh ke arah bola
atau bisa juga dikatakan posisi tubuh ada tepat di belakang bola yang sudutnya sekitar 30 derajat.
Kaki bagian kiri atau kaki yang menjadi penumpu tubuh dapat diposisikan pada sisi bola
yang hendak Anda tendang dan pastikan bawah jaraknya hanya sekepalan tangan.
Rilekskan kedua tangan karena dengan begitu Anda akan mampu menjaga supaya tubuh
tetap seimbang.
Sementara untuk kaki kanan atau kaki yang Anda hendak pakai untuk menendang bola,
bisa agak diputar ke arah dalam.
Tetap fokuskan pandangan pada bola yang akan ditendang.
Bersiaplah dan ayunkan kaki yang akan Anda pakai untuk menendang bola dan fokuskan
bola untuk ditendang ke arah depan.
Sentuhkan atau kenakan sisi luar kaki ke bola yang ada di hadapan Anda.
Lanjutkan dengan mencondongkan atau menggeser berat badan ke tubuh bagian depan.
Teknik Menendang Bola Menggunakan Kaki Dalam
Untuk awal, ambil posisi atau sikap tubuh berdiri dan hadapkan tubuh pada arah bola.
Kaki kiri kemudian dapat Anda posisikan agar dapat bertumpu di samping bola sambil
agak menekuk lutut.
Jangan lupa untuk mencondongkan tubuh agak sedikit ke belakang.
Supaya seimbang, kedua tangan perlu ditekuk sedikit pada sisi tubuh.
Pandangan tetap harus fokus pada bola dan juga sasaran tembak yang telah direncanakan.
Bola harus dibidik tepat pada bagian tengah dengan menggunakan kaki sisi dalam.
Kemudian, kaki kanan dapat Anda mulai ayunkan dari belakang menuju ke depan sambil
bola ditendang dengan sasaran bola ada pada bagian samping.
Tumpukan berat badan pada kaki yang digunakan untuk menendang (biasanya kaki
kanan) sesudah melakukan tendangan.
Dengan mendahulukan kaki tersebut, mendaratlah dengan sempurna dan jika berhasil,
maka tentunya Anda sudah betul-betul menguasai teknik tendangan ini.
Teknik Menendang Bola Menggunakan Punggung Kaki
Ambil posisi awal berdiri dan pastikan tubuh menghadap bola saat itu.
Letakkan kaki kiri atau kaki yang dipakai untuk menumpu tepat di samping bola sambil
lutut agak ditekuk.
Rilekskan kedua tangan supaya tubuh tetap terjaga keseimbangannya.
Mata atau pandangan tetap perlu Anda fokuskan pada bola.
Pergelangan kaki yang hendak dipakai untuk menendang bola perlu ditekuk ke bawah.
Tekuklah menghadap ke depan lutut kaki kanan atau bagian kaki yang Anda pakai untuk
melakukan tendangan saat menendang, lalu ayunkan kaki dari arah belakang menuju bola yang
ada di depan Anda.
Sentuhkanlah kaki pada bagian belakang bola dan tendanglah.
Sesudah menendang, berat badan perlu Anda tumpukan ke arah depan.
Forehand grip
1. Raket dipegang dengan posisi miring
2. Ibu jari dan telunjuk menempel pada tangkai raket yang sempit
3. Pada waktu memegang raket tidak boleh mengubah-ubah posisi pegangan
Backhand grip
1. Raket dipegang dalam posisi miring
2. Ibu jari berada di belakang raket sedangkan jari" lain berada di bagian depan raket
Combination grip
1. Raket yang dipegang dalam posisi miring
2. Jari telunjuk diletakkan di bagian depan menghadap ke ujung raket, ibu jari memangkul
di tangkai raket di sisi belakang dan jari-jari yang lain ditekuk di bawah tangkai raket.
3. Melayang
Gerakan atau teknik melayang dalam lompat jauh dilakukan setelah melakukan tumpuan di balok
tumpuan. Saat melakukan teknik melayang ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah
untuk selalu menjaga keseimbangan badan saat melayang, meminimalisir hambatan udara pada
titik terendah, mengusahakan untuk melayang di udara selama mungkin dan mempersiapkan kaki
untuk melakukan pendaratan.
4. Pendaratan
Pendaratan adalah fase terakhir yang menentukan hasil ukuran lompatan dalam olahraga lompat
jauh. Persiapan yang perlu dilakukan saat pendaratan adalah dengan menundukkan kepala,
mengayunkan lengan dan memposisikan pinggang kearah depan. Maka dengan begitu, pada saat
pendaratan di bak pasir, anggota badan yang lain tidak akan menyentuh bagian yang lebih
belakang dari kaki (tumit).
Berikut ini 8 aturan dalam olahraga lompat jauh:
1. Lintasan lari awalan
Panjang lintasan untuk melakukan awalan (lari) dalam lompat jauh adalah minimal berjarak 40
meter (atau biasanya ada juga yang disesuaikan dengan taktik atlet, 13-45 meter). Sedangkan
untuk lebar lintasan minimal 1,22 meter dan maksimal 1,25 meter. Lintasan untuk awalan
tersebut dibatasi dengan garis putih dengan lebar 5 cm di bagian kanan dan kirinya.
2. Papan tolakan
Papan tolakan pada olahraga lompat jauh berbentuk persegi panjang yang terbuat dari kayu atau
bahan sepadan lain seperti plastisin yang sesuai dan dicat berwarna putih. Papan tolakan
dipasangan dengan cara ditanam dan dengan jarak tidak boleh kurang 1 meter dari tempat
pendaratan atau bak pasir. Hal ini untuk memungkinkan pencatatan bekas kaki pelompat dengan
baik ketika terdapat kesalahan tolak. Selain itu, jarak papan tolakan dengan sisi terjauh dari bak
pendaratan adalah minimal 10 meter. Dimensi dari papan tolakan itu sendiri adalah panjang 1,21
hingga 1,22 meter, lebar 19,8 cm hingga 20,2 cm dan memiliki ketinggian 10 cm.
3. Bak pendaratan
Ukuran lebar untuk bak pendaratan lompat jauh minimal 2,75 m dengan panjang 9 meter, atau 10
meter dari garis tolakan hingga batas akhir area lompatan. Bak pendaratan diharuskan untuk diisi
dengan pasir yang lembut, berkualitas bagus dan tidak memiliki kerikil tajam. Hal ini
dimaksudkan agar saat melakukan pendaratan pelompat tidak kesakitan atau mengalami cedera.
Selain itu, permukaan atas bak pendaratan harus rata atau sejajar dengan permukaan papan
tolakan.
4. Peserta
Apabila jumlah peserta lebih dari 8, maka masing-masing peserta diberi kesempatan untuk
melakukan 3 kali lompatan, dan kemudian diambil 8 pelompat yang memiliki hasil lompatan
tertinggi. Jika ada lompatan dengan hasil yang sama pada pelompat urutan 8 ke bawah, untuk
menentukan maka masing-masing pelompat akan diberi 3 kesempatan sekali lagi untuk
melakukan lompatan. Namun, jika peserta hanya terdiri dari 8 orang atau kurang, maka
lompatan akan dilakukan sebanyak 6 kali.
Seorang peserta lompat jauh akan dinyatakan gagal apabila melakukan beberapa hal sebagai
berikut:
Adanya bagian tubuh (manapun) yang menyentuh tanah pada bagian belakang garis batas
tumpuan, baik saat melakukan persiapan untuk lompatan, maupun saat berlari kencang tanpa
melakukan tolakan.
Melakukan tolakan dari luar ujung balok tumpuan, baik sebelum ataupun sesudah
perpanjangan garis tumpuan.
Pada saat melakukan pendaratan, peserta menyentuh tanah di luar zona pendaratan
sebelum melakukan pendaratan pada bak pendaratan.
Sesudah melompat serta mendarat dengan sempurna, pelompat berjalan balik melalui bak
lompat.
Melakukan pendaratan dengan cara melakukan gerakan salto.
5. Pengukuran
Setiap hasil lompatan akan diukur dari tempat bekas pendaratan di bak lompat hingga ke balok
tumpuan. Cara pengukuran dilakukan secara tegak lurus pada garis tumpuan atau
perpanjangannya. Detail tahapan dari pengukuran adalah dilakukan dari bekas pendaratan yang
terdekat dengan balok tolakan atau tumpuan kemudian ditarik lurus menuju ke sisi balok
tumpuan yang dekat dengan bak pendaratan lompat jauh tersebut.
Aturan pengukuran lompatan pun juga diperlukan pada olahraga lompat jauh dan berikut
peraturan yang perlu diperhatikan:
Cara mengukur lompatan pada lompat jauh adalah berawal dari pendaratan yang tepat
ada di bak pasir dan ditarik menuju ke papan tumpuan.
Pengukuran dilakukan secara tegak lurus pada garis tumpuan dan perpanjangannya.
Dimulai dari sisi terdekat bekas pendaratan dengan balok tumpuan yang ditarik lurus hingga ke
titik papan tumpuan yang terdekta dengan pendaratan.
Juri pengukur adalah satu-satunya pejabat lompat jauh yang memiliki hak untuk
mengukur hasil lompatan, di mana yang diukur hanya lompatan yang dinyatakan sah. Juri
tersebut akan mengambil ukuran lompatan dari papn tumpuan hingga titik akhir pendaratan
seperti detail yang telah dijelaskan sebelumnya.
Apabila sesaat setelah usai melakukan lompatan kemudian si pelompat berjalan mundur,
maka secara otomatis pengukuran yang dilakukan adalah pada titik saat pelompat mundur. Itulah
mengapa selallu disarankan bagi pelompat untuk berjalan maju saja sesudah melompat atau
mencondongkan badan dan pinggul kea rah depan.
Tahap pengukuran harus dilakukan dengan ketelitian penuh karena perbedaan 1 cm saja
akan memiliki pengaruh yang besar pada penentuan pemenang. Dan alat yang digunakan selama
melakukan pengukuran harus sama untuk setiap hasil lompatan yang dilakukan oleh peseerta.
Pencatatan hasil lompatan akan selalu dilakukan oleh pencatat hasil perlombaan.
Aturlah posisi kaki di mana kaki kanan bisa diletakkan pada muka batas belakang
lingkaran, sementara letakkanlah kaki kiri di sisi kiri di mana lebarnya bisa selebar tubuh dan
segaris dengan arah lemparan.
Peganglah peluru menggunakan tangan kanan dengan pegangan yang selaras.
Letak peluru bisa diatur dengan baik oleh tangan yang memegang peluru.
Posisikan peluru di batas leher dengan pundak, yakni di bawah telinga. Saat membuka,
rentangkan lengan segaris dengan bahu.
Tekuklah bagian lengan kiri di muka dada sedikit saja.
Kendurkan kaki kiri dan silakan menapak di ujung kaki.
Awalan
Tempatkan kaki kanan di muka dan pastikan kaki kiri ada di sisi kiri di mana kondisi kaki
membuka selebar bahu dan segaris dengan arah lemparan.
Pegang peluru dnegan menggunakan tangan kanan.
Letakkan peluru di batas leher dengan bahu alias di bawah telinga.
Letakkan lengan kiri tepat di depan dada dengan menekuknya sedikit.
Tumpukan berat badan di kaki kanan dan bungkukkan juga tubuh sedikit dengan agak
mencondongkannya ke kanan.
Ayunkan kaki kiri ke depan dan juga ke belakang.
Cara Menolakkan Peluru
Tariklah siku menyerong ke belakang atas dalam waktu bersamaan dengan memutar
tubuh ke arah tolakan.
Dorong juga pinggul serta pinggang ke depan sedikit ke atas sampai dada terbuka
menghadap depan ke arah tolakan atau serong ke atas.
Angkat dagu dengan pandangan menuju pada arah tolakan.
Ketika dada atau seluruh badan menghadap ke arah tolakan, peluru dapat sesegera
mungkin ditolakkan sekuat tenaga ke arah depan atas atau arah tolakan.
Di saat yang sama, Anda bisa menolakkan kaki kanan dan seluruh tubuh dilonjakkan ke
atas menyerong ke depan.
Akhiran
Ketika peluru sudah ditolakkan alias sudah lepas, tubuh seharusnya ada pada kondisi condong ke
arah depan. Namun jangan sampai tubuh tidak seimbang dan kemudian jatuh di luar lapangan
tolak peluru. Untuk mencegah agar tubuh tak kemudian jatuh seperti itu, kaki kanan dapat segera
digerakkan ke arah depan.
c. Teknik Lepasan
Lepasan adalah usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan. 1)lepasan dengan satu
tangan, yaituputaran, hentakan, serangan, dantang-kapan balasan; 2)lepasan dengan dua
tangan, yaitudengan bantuan, serangan dan bukaan; 3)lepasan dengan kaki; 4)lepasan
dengan dua kaki.
d. Teknik Kuncian
Kuncian adalah usaha menguasai lawan dengan tangkapan sempurna berdaya.Cara
melakukannya sebagai berikut.1)menahan kemungkinan gerakan lawan;2) mematikan
gerak sendi dengan lipatan.
b. Tendangan Melingkar
Tendangan melingkar adalah tendangan ayunan. Cara melakukannya silahkan ikuti dan cermati
instruksi berikut ini
1) Kaki kuda-kuda kiri.
2) Kaki kanan ditendangkan ke depan dengan hentakan punggung kaki.
3) Kedua tangan berada di depan dada sebagai penyeimbang.
Kesalahan Yang Sering Terjadi
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak tendangan melingkar dalam
beladiri pencaksilat yaitu:
1. Sikap kuda-kuda kiri kurang baik,
2. Tidak ada hentakan punggung kaki, dan
3. Badan tidak seimbang.
c. Tendangan “T”
Tendangan T adalah tendangan yang menggunakan kekuatan paha dan betis. Silahakn cermati
intrusksi berikut ini
1) Kaki kuda-kuda kiri.
2) Kaki kanan ditendangkan dari samping ke depan dengan hentakan telapak kaki.
3) Kedua tangan berada di depan dada sebagai penyeimbang.
Kesalahan - Kesalahan
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak tendangan “T” dalam beladiri
pencaksilat yaitu:
1. Sikap kuda-kuda kiri kurang baik,
2. Tidak ada hentakan punggung kaki, dan
3. Badan tidak seimbang.
d. Tendangan Samping
Tendangan samping adalah tendangan yang lansung di arahkan ke samping badan. Silahakan
perhatikan cara melakukannya berikut ini
1) Kaki kuda-kuda kiri.
2) Kaki kanan ditendangkan ke samping dengan punggung kaki.
3) Kedua tangan berada di depan dada sebagai penyeimbang.
Kesalahan Kesalahan
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak tendangan samping dalam
beladiri pencaksilat yaitu:
1. Sikap kuda-kuda kiri kurang baik,
2. Tendangan tidak dengan punggung kaki, dan
3. Badan tidak seimbang.
23. /24 Teknik latihan yang dilakukan dalam latihan kebugaran jasmani
a. Latihan Push Up Untuk Melatih Kekuatan Otot Lengan dan Bahu
Caranya sebagai berikut.
1) Sikap awal tidur telungkup, kedua kaki dirapatkan lurus ke belakang dengan ujung kaki
ditempelkan pada lantai (untuk putra) atau kedua lutut ditempelkan pada lantai (untuk putri).
2) Kedua telapak tangan menumpu pada lantai di samping dada, jari-jari tangan menunjuk ke
depan dengan kedua siku ditekuk.
3) Kemudian angkat kedua tangan ke atas hingga kedua siku lurus, badan dan kaki merupakan
satu garis lurus.
4) Lalu badan diturunkan kembali dengan jalan membengkokkan kedua siku, badan dan kedua
kaki tetap lurus tidak menyentuh lantai.
5) Gerakan dilakukan berulang-ulang selama 30 detik, kemudian semakin lama semakin
ditambah ulangannya.
b. Latihan Sit Up Untuk Melatih Kekuatan Otot Perut
Caranya sebagai berikut.
1) Sikap awal tidur telentang, kedua lutut ditekuk serta kedua siku ditekuk diletakkan di
belakang kepala.
2) Badan diangkat dalam posisi duduk, kedua lengan tetap berada di belakang kepala.
3) Gerakan tersebut dilakukan berulang-ulang selama 30 detik, selanjutnya semakin lama
semakin ditambah ulangannya.
c. Latihan Beck Up Untuk Melatih Kekuatan Otot Punggung
Caranya sebagai berikut.
1) Sikap awal tidur telungkup, kaki rapat, dan kedua tangan diletakkan di belakang kepala.
2) Angkat badan hingga dada tidak menyentuh lantai, sedangkan kedua kaki tetap pada posisi
semula.
3) Gerakan tersebut dilakukan berulang-ulang selama 30 detik kemudian semakin lama semakin
ditambah ulangannya.
2. Kecepatan
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi kecepatan.
a. Keturunan
b. Waktu reaksi
c. Kemampuan untuk menahan tahanan luar
d. Teknik
e. Konsentrasi dan kemauan
f. Elastisitas otot
a. Macam-Macam Kecepatan
Kecepatan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu kecepatan sprint, kecepatan reaksi, dan
kecepata bergerak.
b. Cara Melatih Kecepatan
Kecepatan dapat dilatih dengan berbagai cara di antaranya sebagai berikut.
1) Latihan percepatan
2) Lari menaiki tangga atau bukit
3) Lari menuruni tangga atau bukit
4) Latihan kecepatan reaksi (permainan hijau-hitam)
5) Lari cepat (sprint training) dengan jarak 40-60 meter. Lari cepat dapat dilakukan dengan
sikap badan tegak dan lari di tempat di belakang garis start. Percepatlah lari di tempat sambil
mengangkat tangan tinggi-tinggi. Setelah aba-aba dibunyikan, berlarilah secepat-cepatnya.
3. Daya Tahan (Endurance)
Endurance atau daya tahan adalah kemampuan seseorang melaksanakan gerak dengan
seluruh tubuhnya dalam waktu yang cukup lama dan dengan tempo sedang sampai cepat tanpa
mengalami rasa sakit dan kelelahan berat. Kemampuan otot untuk melakukan kerja terus
menerus adalah sangat penting dalam aktivitas olahraga karena secara tidak langsung merupakan
daya untuk dapat mengatasi kelelahan otot. Latihan daya tahan atau endurance dapat dibagi
menjadi dua macam.
a. Daya Tahan Otot Setempat Atau Muscular Endurance (Local Endurance)
Muscular endurance adalah daya tahan yang menunjukkan kemampuan otot atau sekelompok
otot dalam melaksanakan tugasnya dengan waktu yang cukup lama. Contoh: latihan weight
training/latihan berbeban, latihan pukulan jab berkali-kali dalam tinju, pukulan dalam
gulat. Latihan daya tahan dalam arti muscle endurance dan circulator respiratory endurance,
antara lain sebagai berikut.
1) Fartlek
Kombinasi antara lari pelan dan lari cepat yang bervariasi tanpa melakukan istirahat. Dapat
dilakukan di lapangan, sawah/ladang, dan daerah yang berbukitbukit.
2) Cross country
Lari jarak jauh melintasi alam terbuka dengan kecepatan tidak terlalu lambat dan tidak juga
terlalu cepat.
b. Latihan endurance pada umumnya (cardiorespiratory endurance)
Cordiorespiratory endurance yaitu latihan yang bertujuan meningkatkan kemampuan seluruh
tubuh untuk selalu bergerak dalam tempo sedang sampai cepat yang cukup lama. Contoh:
berlari, berenang, dan bersepeda. Daya tahan kardiovaskuler merupakan faktor utama dalam
kesegaran jasmani. Pengukuran yang paling objektif dilakukan dengan mengukur
kemampuan pengambilan denyut jantung maksimal (VO2 maksimal). Berikut ini jenis-jenis
latihan yang dapat meningkatkan daya tahan kardiovaskuler.
1) Joging
2) Berjalan
3) Bersepeda
4) Gerakan naik turun tangga
5) Berenang
4. Kelentukan (Fleksibilitas)
Kelentukan adalah keleluasaan gerakan terutama pada otot persendian. Tujuan latihan
kelentukan atau fleksibilitas adalah agar otot-otot sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan
leluasa tanpa ada gangguan yang berarti. Kelentukan dibutuhkan oleh banyak cabang olahraga,
namun demikian terdapat perbedaan kebutuhan kelentukan untuk setiap
keberhasilan penampilannya.
Bentuk-bentuk latihan kelentukan adalah melakukan peregangan otot dengan cara berikut ini.
a. Latihan kelentukan sendi bahu, caranya rentangkan kedua lengan dan putar kedua lengan ke
depan atau ke belakang dengan siku tetap lurus, lakukan gerakan ini berulang-ulang sesuai
kemampuan.
b. Latihan kelentukan otot pinggang, caranya berdiri tegak kedua lengan diluruskan ke atas,
liukkan badan ke samping kanan dan ke kiri dengan hitungan waktu antara 10 sampai dengan 15
detik, lakukan ulangan seperlunya.
c. Latihan kelentukan togok, caranya sikap awal duduk kedua tungkai dirapatkan, lutut lurus,
bungkukkan badan hingga mencium lutut, kedua tangan memegang ujung jari kaki, kemudian
tahan selama 10 sampai dengan 15 detik dan atau selama mungkin.
27. Rumus untuk menghitung indeks massa tubuh
3. Handstand
Handstand adalah posisi berdiri dengan kedua tangan berada di bawah dan kaki lurus ke atas.
Gerakan ini termasuk ke dalam tingkatan yang sulit untuk dilakukan karena memerlukan
keseimbangan yang tinggi.
Langkah-langkah untuk melakukan handstan :
1. Langkah awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan
2. Kemudian perlahan gerakan salah satu kaki lebih maju dari kaki yang lainnya.
3. Bungkukkan badan dengan kedua telapak tangan bertumpu pada matras atau lantai
4. Angkat tungkai kaki secara perlahan dengan cara satu persatu.
5. Dorong bokong setinggi-tingginya hingga terangkat.
6. Bengkokkan tungkai depan sementara tungkai belakang diluruskan
7. Posisi akhir adalah badan dalam posisi terbalik 180 derajat dan dalam keseimbangan
dengan kedua tungkai rapat dan lurus.
8. Untuk pemula, jika belum berpengalaman melakukannya dapat menggunakan dinding
atau tembok sebagai bantuan untuk sandaran atau tumpuan kedua kaki.
4. Headstand
Headstand adalah posisi berdiri dengan kepala di bawah dengan ditopang menggunakan kedua
tangan yang membentuk segitiga. Gerakan headstand merupakan turunan dari gerakan
handstand yang membutuhkan konsentrasi dan koordinasi yang lebih tinggi sehingga
mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi pula.
Langkah-langkah dalam melakukan headstand :
1. Bungkukkan badan dengan dahi dan kedua tangan bertumpu pada lantai
2. Pastikan dahi dan kedua tangan membentuk segitiga sama sisi
3. Taruh kepala pas di depan bentuk segitiga
4. Jalankan kaki pelan-pelan ke depan
5. Ketika tulang punggung sudah lurus, kuatkan otot perut, tarik nafas, angkat 1 kaki lurus
ke atas, lalu kaki yang lainnya ke atas
8. Lompat Harimau
Sesuai dengan namanya, lompat harimau adalah gerakan melompat yang mirip dengan harimau
yang sedang menerkam. Secara teknis, teknik yang digunakan pada lompat harimau kurang lebih
sama dengan teknik guling depan. Yang membedakan hanya awalannya saja.
Berikut langkah-langkah dalam melakukan lompat harimau :
1. Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping.
2. Menggunakan papan tolakan, melompatlah ke depan dengan lengan diayunkan ke atas.
3. Saat tubuh melayang di udara, lentingkan badan dan lipat lutut di depan dada.
4. Luruskan tungkai sesaat sebelum mendarat.
5. Posisi akhir adalah jongkok lalu berdiri.
9. Lompat Jongkok
Lompat jongkok merupakan salah satu jenis lompatan yang dilakukan dengan menggunakan peti
lompat dengan posisi badan jongkok pada saat melewati peti lompat. Berikut adalah langkah-
langkah dalam melakukan lompat jongkok :
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan
Mulailah berlari dengan posisi badan agak condong ke depan
Lakukan tolakan sekuat-kuatnya pada papan tolakan dengan menggunakan kedua kaki.
Ayunkan lengan ke arah depan sementara posisi tubuh tetap diluruskan dan tungkai
dibuka.
Mendaratlah dengan kaki dan tubuh menuju posisi jongkok sementara tangan
direntangkan ke atas
Posisi akhir adalah jongkok lalu berdiri