ml
.ht
ng
nta
-t e
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
21
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
-20
NOMOR 90 TAHUN 2021
TENTANG
un
PEMBANGUNAN DAN EVALUASI ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH
h
-ta
BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI
90
DI INSTANSI PEMERINTAH
r-
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
mo
-no
-rb
ml
Instansi Pemerintah sudah tidak sesuai dengan kerangka
.ht
penilaian reformasi birokrasi sebagaimana diatur dalam
ng
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
nta
Reformasi Birokrasi Nomor. 26 Tahun 2020 tentang
-t e
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
21
sehingga perlu diganti;
-20
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
un
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
h
-ta
Reformasi Birokrasi tentang Pembangunan dan Evaluasi
90
Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan
r-
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Instansi
Pemerintah; mo
no
-
-rb
MEMUTUSKAN:
ww
ml
BERSIH DAN MELAYANI DI INSTANSI PEMERINTAH.
.ht
ng
BAB I
nta
KETENTUAN UMUM
-t e
21
Pasal 1
-20
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
un
1. Zona Integritas yang selanjutnya disingkat ZI adalah
h
instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya telah
-ta
berkomitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari
90
Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani melalui
r-
mo
reformasi birokrasi, khususnya dalam hal mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan akuntabel serta pelayanan
no
publik yang prima
-
-rb
daerah.
5. Kawasan adalah area yang terdiri dari beberapa unit
//w
fungsi pelayanan;
htt
-4-
ml
Tim yang dibentuk oleh pimpinan instansi pemerintah
.ht
untuk melakukan evaluasi/penilaian dan memberikan
ng
rekomendasi terhadap unit kerja/satuan kerja yang
nta
sedang membangun zona integritas;
-t e
7. Tim Penilai Nasional yang selanjutnya disingkat TPN
21
adalah tim yang dibentuk untuk melakukan evaluasi
-20
pembangunan ZI di unit kerja/satuan kerja yang
diusulkan oleh instansi pemerintah yang terdiri dari unsur
un
kementerian yang menyelenggarakan urusan
h
-ta
pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara
90
serta unsur dari instansi pemerintah lain yang mempunyai
r-
tugas dan fungsi dalam evaluasi pembangunan ZI;
mo
8. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
no
pemerintahan di bidang aparatur negara;
-
-rb
Pasal 2
Pembangunan dan evaluasi ZI menuju WBK dan WBBM
/pe
terwujud;
an
Pasal 3
ml
Pedoman pembangunan dan evaluasi pembangunan ZI
.ht
Menuju WBK dan WBBM sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ng
2 bertujuan:
nta
a. sebagai acuan bagi instansi pemerintah dan pemangku
-t e
kepentingan lainnya dalam membangun ZI Menuju WBK
21
dan WBBM; dan
-20
b. sebagai rujukan bagi TPI untuk melakukan evaluasi
terhadap pembangunan ZI pada unit kerja/satuan
un
kerja/kawasan;
h
-ta
c. sebagai rujukan bagi TPN untuk melakukan evaluasi
90
terhadap unit kerja/satuan kerja/kawasan yang diajukan
r-
untuk mendapatkan predikat WBK dan WBBM;
mo
d. memastikan bahwa TPI dan TPN mempunyai pemahaman
no
yang sama tentang proses pembangunan dan evaluasi
-
-rb
WBBM.
/pe
Pasal 4
/01
dan
om
a. pencanangan ZI;
an
ml
menuju WBK dan WBBM.
.ht
(4) Pedoman pembangunan dan evaluasi ZI menuju WBK dan
ng
WBBM di Instansi Pemerintah sebagaimana tercantum
nta
dalam Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran III yang
-t e
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
21
Menteri ini.
-20
Pasal 5
un
Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam
h
-ta
Pasal 4 ayat (3), Kementerian menyusun profil pembangunan
90
ZI dari hasil evaluasi unit kerja pada Instansi Pemerintah
r-
yang diajukan mendapat predikat menuju WBK dan WBBM.
mo
no
Pasal 6
-
-rb
Pasal 7
//w
diundangkan.
htt
-7-
ml
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
.ht
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
ng
nta
-t e
Ditetapkan di Jakarta
21
pada tanggal 31 Desember 2021
-20
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
un
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
h
-ta
REPUBLIK INDONESIA,
90
r-
ttd
mo
no
TJAHJO KUMOLO
-
-rb
Diundangkan di Jakarta
an
np
DIREKTUR JENDERAL
/pe
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
/01
REPUBLIK INDONESIA,
/20
om
ttd
a.c
BENNY RIYANTO
an
ly
mu
l
LAMPIRAN I
m
.ht
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN
ng
APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
nta
BIROKRASI NOMOR 90 TAHUN 2021
TENTANG
-te
PEMBANGUNAN DAN EVALUASI
21
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
0
n-2
MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI
hu
DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN
a
MELAYANI DI INSTANSI PEMERINTAH
0-t
r-9
BAB I mo
-no
PENDAHULUAN
-rb
A. LATAR BELAKANG
an
np
2020-2024. Pada fase akhir ini road map reformasi birokrasi membahas
22
yang sederhana, simple, lincah, dan cepat. Selain itu, dalam beberapa
kali kesempatan Presiden selalu menyampaikan bahwa yang
//w
berbelit-belit dan terdapat pungli. Hal ini tentu saja menjadi prioritas
htt
-9-
l
pelaksanaan reformasi birokrasi yang harus dikawal bersama oleh setiap
m
.ht
instansi pemerintah.
ng
Sejalan dengan hal tersebut, untuk melaksanakan arahan presiden
nta
dan mempercepat pencapaian sasaran reformasi birokrasi yang terdapat
pada road map reformasi birokrasi 2020-2024, terutama terkait birokrasi
-te
yang bersih dan akuntabel, dan pelayanan publik yang prima, perlu
21
dibangun Zona Integritas (ZI) pada unit kerja/satuan kerja sebagai pilot
0
n-2
project percontohan. Oleh karena itu, pelaksanaan ZI yang merupakan
hu
miniatur pelaksanaan reformasi birokrasi pada unit kerja/satuan kerja,
a
diutamakan pada unit kerja/satuan kerja yang langsung memberikan
0-t
pelayanan kepada masyarakat. Diharapkan unit yang membangun ZI dan
r-9
mendapat predikat menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayanimo (WBBM) dapat menjadi
-no
percontohan bagi unit kerja/satuan kerja lain tentang menerapkan tata
kelola yang baik serta memberikan pelayanan publik yang prima dan
-rb
berintegritas.
an
harus dilakukan, serta pengisian lembar kerja evaluasi. Oleh karena itu,
//w
l
BAB II
m
.ht
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
ng
nta
A. KONSEP ZONA INTEGRITAS
-te
Key Points :
21
• Pembangunan zona integritas terinspirasi dari konsep “island of
0
integrity” yang merupakan praktek lebih jauh dari eksistensi
n-2
pengembangan keilmuan administrasi publik dan tata kelola
hu
pemerintahan. Island of integrity merupakan suatu kondisi dimana
a
unit kerja instansi pemerintah yang “imun” dan mampu memberikan
0-t
tata kelola yang terbaik meskipun instansi pemerintah disekitarnya
r-9
didominasi oleh manajemen dan tata kelola yang buruk
•
mo
Dalam literatur administrasi publik, “island of integrity” juga diberi
-no
istilah yang berbeda seperti “islands of excellence” (Therkildsen 2008),
-rb
hal yang mudah apalagi ketika basis data yang digunakan sangatlah
ain
lemah dan tidak bisa diandalkan. Istilah lain diungkapkan oleh crook
.
ww
efektif tidak harus melalui sumber daya yang terlalu besar. Istilah lain
ps:
juga diungkapkan oleh Hout (2013) yang menyampaikan bahwa ada dua
htt
l
internal strategy dan external strategy. Internal strategy diambil dari visi
m
.ht
manajemen dan ideologi yang kuat dari pimpinan organisasi sehingga
ng
mampu meningkatkan kapasitas manajemen. Sementara strategi
nta
eksternal merupakan upaya untuk “steering away” dari pengaruh politik
dalam organisasi. Upaya ini merupakan langkah untuk menghindarkan
-te
organisasi dari kooptasi politik sehingga organisasi dapat berjalan dengan
21
lebih effektif dan efisien.
0
n-2
Dampak dari pelaksanaan island of integrity setidaknya dapat dilihat
hu
dari beberapa hal, yaitu: 1. Menciptakan kinerja organisasi yang bebas
a
korupsi (corruption-free performance); 2. Efisiensi yang lebih besar; 3.
0-t
Mempengaruhi sistem yang lebih luas (Zuniga, 2018).
r-9
Gambar 1. Dampak Island of Integrity
mo
-no
Wider
System
-rb
an
Greater
Efficiency
np
me
/pe
Corruption-
free
/01
Performance
22
/20
output yang lebih optimal. Hal penting lainnya dari pelaksanaan island of
.
l
B. MEKANISME PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
m
.ht
Untuk dinilai mampu mendapat predikat WBK/WBBM, instansi
ng
pemerintah terlebih dahulu perlu memastikan terlaksananya
nta
pembangunan Zona Integritas dengan baik. Dalam pembangunan Zona
Integritas, terdapat beberapa tahapan yang perlu menjadi perhatian
-te
instansi dan unit kerja sebelum dilakukan penilaian/evaluasi secara
21
internal dan pengusulan kepada TPN.
0
n-2
hu
Tahap I Pencanangan Zona Integritas
a
0-t
r-9
Pencanangan Pembangunan Zona Integritas adalah
mo
deklarasi/pernyataan dari pimpinan suatu instansi pemerintah atau
pimpinan unit kerja bahwa instansi/unit kerja telah siap membangun
-no
Zona Integritas.
-rb
Integritas.
a.c
ml
Tahap II
.ht
Penetapan Unit Kerja
ng
Penetapan unit kerja Zona Integritas merupakan tindak lanjut
nta
pencanangan yang telah dilakukan oleh pimpinan instansi pemerintah.
-te
Unit kerja yang ditetapkan adalah unit kerja yang memenuhi kriteria
21
antara lain:
0
1. Unit kerja yang melaksanakan layanan utama (core business)
n-2
instansi pemerintah;
hu
2. Unit kerja yang memiliki risiko tinggi dalam rangka penegakan
a
0-t
budaya anti korupsi dan pelayanan prima;
r-9
3. Unit kerja yang mempunyai dampak luas pada masyarakat
mo
apabila melakukan pembangunan Zona Integritas;
-no
layanan utama unit kerja, isu strategis dan risiko-risiko yang dihadapi
/01
oleh unit kerja. Lalu perlu disusun berbagai solusi yang inovatif sesuai
22
Zona Integritas.
a.c
tim kerja yang terdiri dari pejabat dan pegawai pada unit kerja untuk
uly
l
Zona Integritas seperti dijelaskan pada unsur pengungkit;
m
.ht
c. Melaksanakan survei mandiri terkait pelayanan publik dan
ng
persepsi anti korupsi pada unit kerja yang diusulkan;
nta
d. Membuat berbagai inovasi dalam upaya perbaikan pelayanan
publik dan pencegahan korupsi;
-te
e. Melaksanakan program atau kegiatan yang sifatnya
21
bersinggungan langsung dengan masyarakat atau stakeholder;
0
n-2
f. Membuat strategi komunikasi/manajemen media dalam rangka
hu
menginformasikan semua perubahan yang dilakukan oleh unit
a
kerja ke masyarakat;
0-t
g. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala atas
r-9
kemajuan yang dilakukan oleh unit kerja yang diusulkan.
mo
-no
Tahap IV
-rb
peran untuk:
/20
Birokrasi.
- 15 -
l
Pada tahap pembangunan sampai dengan tahap evaluasi hasil
m
.ht
pembangunannya, terdapat area-area yang menjadi yang perlu diperbaiki
ng
dan dioptimalkan baik oleh Tim kerja Zona Intergritas pada unit kerja
nta
maupun TPI. Pembangunan area-area perubahan ini akan dapat
membantu pencapaian sasaran Zona Integritas yaitu mewujudkan
-te
pemerintahan yang bersih dan akuntabel serta meningkatnya pelayanan
21
publik yang prima. Hubngan antara pembangunan enam area dan hasil
0
n-2
yang akan dicapai akan digambarkan lebih lanjut dalam kerangka logis
hu
pembangunan Zona Integritas.
a
0-t
r-9
C. KERANGKA LOGIS PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
Pembangunan Zona Integritas mencakup
mo dua komponen, yaitu
pengungkit dan hasil. Komponen pengungkit merupakan aspek tata
-no
telah dilakukan pada area pengungkit. Di bawah ini adalah gambar yang
np
pembangun komponen.
/pe
Pembangun Komponen
22
/20
om
a.c
an
uly
am
.ain
ww
//w
ps:
htt
- 16 -
l
Melalui model tersebut dapat diuraikan bahwa program Manajemen
m
.ht
Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan
ng
Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas
nta
Pelayanan Publik merupakan komponen pengungkit yang diharapkan
dapat menghasilkan sasaran pemerintahan yang bersih dan akuntabel
-te
serta kualitas pelayana publik yang prima. Pada area pengungkit terdiri
21
dari dua aspek, yaitu pemenuhan dan reform.
0
n-2
Penilaian terhadap setiap program dalam komponen pengungkit dan
hu
komponen hasil diukur melalui indikator-indikator yang dipandang
a
mewakili program tersebut. Sehingga dengan menilai indikator tersebut
0-t
diharapkan dapat memberikan gambaran pencapaian upaya yang
r-9
berdampak pada pencapaian sasaran.
A. KOMPONEN PENGUNGKIT mo
-no
Proses Pembangunan Zona Integritas pada area pengungkit
-rb
difokuskan pada enam area perubahan yang merupakan bagian dari area
perubahan reformasi birokrasi. Pembangunan area pengungkit
an
np
untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik dalam kualitas tata kelola
uly
dan mekanisme kerja organisasi serta mindset (pola pikir) dan cultureset
(cara kerja) individu ASN menjadi lebih adaptif, inovatif, responsive,
ps:
l
perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin
m
.ht
meningkat. Kondisi yang ingin dicapai pada area perubahan ini;
ng
a. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada unit kerja
nta
yang diusulkan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM; dan
b. Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan
-te
timbulnya resistensi terhadap perubahan.
21
c. Terimplementasinya Core Value ASN Berakhlak (berorientasi
0
n-2
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan
hu
kolaboratif)
a
Atas dasar tersebut, maka terdapat beberapa indikator yang perlu
0-t
dilakukan untuk menerapkan manajemen perubahan, yaitu:
r-9
1. Aspek Pemenuhan
a. Penyusunan Tim Kerja
mo
-no
Penyusunan Tim Kerja dilakukan dengan memperhatikan hal-hal
-rb
berikut:
an
WBK/WBBM; dan
3) Terdapat mekanisme atau media untuk mensosialisasikan
.
ww
WBK/WBBM
htt
- 18 -
l
Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju
m
.ht
WBK/WBBM dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:
ng
1) Seluruh kegiatan pembangunan Zona Integritas dan
nta
WBK/WBBM telah dilaksanakan sesuai dengan target yang
direncanakan;
-te
2) Terdapat monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan Zona
21
Integritas menuju WBK/WBBM;
0
n-2
3) Hasil monitoring dan evaluasi telah ditindaklanjuti.
hu
d. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja
a
0-t
Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja dilakukan dengan
r-9
memperhatikan hal-hal berikut:
1) Pimpinan berperan sebagai role model dalam pelaksanaan
mo
pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
-no
2) Agen Perubahan telah ditetapkan;
-rb
organisasi; dan
np
menuju WBK/WBBM.
/pe
/01
2. Aspek Reform
22
sistem manajemen.
uly
b. Komitmen Pimpinan
am
hari.
htt
- 19 -
l
1.2 Penataan Tatalaksana
m
.ht
Penataan tatalaksana bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
ng
efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien,
nta
dan terukur pada Zona Integritas menuju WBK/WBBM. Target yang ingin
dicapai pada masing-masing program ini adalah:
-te
a. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses
21
penyelenggaraan manajemen pemerintahan;
0
n-2
b. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen
hu
pemerintahan; dan
a
c. Meningkatnya kinerja unit kerja/satuan kerja.
0-t
Atas dasar tersebut, maka terdapat beberapa indikator yang perlu
r-9
dilakukan untuk menerapkan penataan tatalaksana, yaitu:
1. Aspek Pemenuhan
mo
-no
a. Prosedur Operasional tetap (SOP) Kegiatan Utama
-rb
instansi;
/pe
teknologi informasi.
ain
diterapkan; dan
htt
- 20 -
l
2) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukan
m
.ht
informasi publik.
ng
2. Aspek Reform
nta
Aspek reform diukur dengan melihat kondisi apakah:
-te
a. Peta Proses Bisnis Mempengaruhi Penyederhanaan Jabatan
21
dilakukan dengan melihat apakah telah disusun peta proses bisnis
0
dengan adanya penyederhanaan jabatan ;
n-2
b. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang Terintegrasi;
hu
1) Implementasi SPBE telah terintegrasi dan mampu mendorong
a
0-t
pelaksanaan pelayanan publik yang lebih cepat dan efisien;
r-9
2) Implementasi SPBE telah terintegrasi dan mampu mendorong
pelaksanaan pelayanan internal organisasi yang lebih cepat dan
efisien;
mo
-no
c. Transformasi Digital Memberikan Nilai Manfaat;
-rb
optimal;
me
aparatur;
//w
l
Atas dasar hal tersebut, maka terdapat beberapa indikator yang
m
.ht
perlu dilakukan untuk menerapkan penataan manajemen SDM, yaitu:
ng
1. Aspek Pemenuhan
nta
a. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan
-te
Organisasi
21
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi
0
yang seharusnya dilakukan, seperti:
n-2
1) Unit kerja telah membuat rencana kebutuhan pegawai di unit
hu
kerjanya dalam hal rasio dengan beban kerja dan kualifikasi
a
0-t
pendidikan;
r-9
2) Unit kerja telah menerapkan rencana kebutuhan pegawai di unit
kerjanya; dan
mo
3) Unit kerja telah menerapkan monitoring dan evaluasi terhadap
-no
rencana kebutuhan pegawai di unit kerjanya.
-rb
pengembangan kompetensi;
2) Dalam menyusun rencana pengembangan kompetensi pegawai,
am
lainnya
- 22 -
l
5) Telah melakukan upaya pengembangan kompetensi (capacity
m
.ht
building/transfer knowledge); dan
ng
6) Telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil
nta
pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan
kinerja.
-te
21
d. Penetapan Kinerja Individu
0
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi
n-2
yang seharusnya dilakukan, seperti:
hu
1) telah memiliki penilaian kinerja individu yang terkait dengan
a
0-t
kinerja organisasi;
r-9
2) ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan
indikator kinerja individu level diatasnya;
mo
3) telah melakukan pengukuran kinerja individu secara periodik;
-no
dan
-rb
pemantauan.
me
diimplementasikan; dan
om
2. Aspek Reform
ain
a. Kinerja Individu
ww
pada levelnya;
b. Assessment Pegawai
htt
- 23 -
l
Diukur dengan melihat apakah hasil assessment telah dijadikan
m
.ht
pertimbangan untuk mutasi dan pengembangan karir pegawai;
ng
c. Pelanggaran Disiplin Pegawai
nta
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah
terjadi penurunan pelanggaran disiplin pegawai;
-te
210
1.4 Penguatan Akuntabilitas
n-2
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
hu
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
a
pelaksanaan program dan kegiatan dalam mencapai misi dan tujuan
0-t
organisasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan
r-9
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Target yang ingin dicapai
melalui program ini adalah: mo
-no
digunakan indikator-indikator:
me
/pe
1. Aspek Pemenuhan
/01
a. Keterlibatan Pimpinan
Dalam penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja, salah satu
22
kondisi unit kerja saat ini termasuk sumber daya yang dimiliki,
an
penyusunan perencanaan;
2) Unit kerja telah melibatkan secara langsung pimpinan saat
//w
l
Pengelolaan akuntabilitas kinerja terdiri dari pengelolaan data
m
.ht
kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja. Untuk
ng
mengukur pencapaian program ini digunakan indikator di bawah ini:
nta
1) Unit kerja telah memiliki dokumen perencanaan;
2) Dokumen perencanaan telah berorientasi hasil;
-te
3) Telah terdapat penetpan Indikator Kinerja Utama (IKU);
21
4) Indikator kinerja telah memiliki kriteria Specific, Measurable,
0
n-2
Acheivable, Relevant and Time bound (SMART);
hu
5) Unit kerja telah menyusun laporan kinerja tepat waktu;
a
6) Pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang kinerja;
0-t
dan
r-9
7) Unit kerja telah membangun sistem informasi kinerja;
mo
8) Unit kerja telah berupaya meningkatkan kapasitas SDM yang
-no
menangangi akuntabilitas kinerja;
-rb
2. Aspek Reform
an
ini adalah:
ps:
l
b. menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang pada unit kerja.
m
.ht
c. Meningkatkan sistem integritas di uit kerja dalam upaya pencegahan
ng
KKN
nta
Atas dasar hal tersebut, maka terdapat beberapa indikator yang
-te
perlu dilakukan untuk menerapkan penguatan pengawasan, yaitu:
21
2. Aspek Pemenuhan
0
n-2
a. Pengendalian Gratifikasi
hu
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi
a
yang seharusnya dilakukan, seperti:
0-t
1) unit kerja telah memiliki public campaign tentang pengendalian
r-9
gratifikasi; dan
mo
2) unit kerja telah mengimplementasikan pengendalian gratifikasi.
-no
c. Pengaduan Masyarakat
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi
a.c
masyarakat;
am
pengaduan masyarakat.
htt
- 26 -
l
d. Whistle Blowing System
m
.ht
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi
ng
yang seharusnya dilakukan, seperti:
nta
1) unit kerja telah menerapkan whistle blowing system;
2) unit kerja telah melakukan evaluasi atas penerapan whistle
-te
blowing system; dan
21
3) unit kerja menindaklanjuti hasil evaluasi atas penerapan whistle
0
n-2
blowing system.
hu
e. Penanganan Benturan Kepentingan
a
0-t
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi
r-9
yang seharusnya dilakukan, seperti:
1) Unit kerja telah mengidentifikasi benturan kepentingan dalam
tugas fungsi utama;
mo
-no
2) Unit kerja telah menyosialisasikan penanganan benturan
-rb
kepentingan;
an
kepentingan;
me
kepentingan; dan
5) Unit kerja telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan
/01
benturan kepentingan.
22
/20
3. Aspek Reform
a. Mekanisme Pengendalian Aktivitas
om
berjenjang.
uly
LHKPN;
- 27 -
l
2) Tingkat kepatuhan penyampaian Laporan Harta Kekayaan
m
.ht
Aparatur Sipil Negara (LHKASN) melalui aplikasi Sistem
ng
Informasi Pelaporan Harta Kekayaan (SiHARKA) bagi pegawai
nta
yang tidak wajib LHKPN.
-te
1.6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
21
Peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan suatu upaya
0
n-2
untuk meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan publik pada masing-
hu
masing instansi pemerintah secara berkala sesuai kebutuhan dan
a
harapan masyarakat. Disamping itu, peningkatan kualitas pelayanan
0-t
publik dilakukan untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap
r-9
penyelenggara pelayanan publik dalam rangka peningkatan
mo
kesejahteraan masyarakat dengan menjadikan keluhan masyarakat
-no
sebagai sarana untuk melakukan perbaikan pelayanan publik.
-rb
dan
22
pemerintah.
a.c
publik, yaitu:
am
1. Aspek Pemenuhan
ain
a. Standar Pelayanan
.
ww
l
3) Unit kerja telah melakukan reviu dan perbaikan atas standar
m
.ht
pelayanan dan SOP.
ng
4) Unit telah melakukan publikasi atas standar pelayanan dan
nta
maklumat pelayanan
-te
b. Budaya Pelayanan Prima
21
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi
0
yang seharusnya dilakukan, seperti:
n-2
1) Unit kerja telah melakukan berbagai upaya peningkatan
hu
kemampuan dan/atau kompetensi tentang penerapan budaya
a
0-t
pelayanan prima;
r-9
2) Unit kerja telah memiliki informasi tentang pelayanan mudah
diakses melalui berbagai media;
mo
3) Unit kerja telah memiliki sistem reward and punishment bagi
-no
pelaksana layanan
-rb
dan
/pe
c. Pengelolaan pengaduan
22
dan konsultasi
uly
dan
htt
- 29 -
l
3) Unit kerja telah melakukan tindak lanjut atas hasil survei
m
.ht
kepuasan masyarakat.
ng
e. Peningkatan Teknologi informasi
nta
1) Telah menerapkan teknologi informasi dalam memberikan
-te
pelayanan;
21
2) Telah terbangunnya database yang terintegrasi;
0
3) Telah dilakukan perbaikan secara terus menerus terkait
n-2
penggunaan teknologi informasi dalam pemberian pelayanan.
hua
2. Aspek Reform
0-t
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat:
r-9
a. Upaya dan/atau inovasi telah mendorong perbaikan pelayanan
publik; mo
-no
• Kesesuaian Persyaratan
• Kemudahan Sistem, Mekanisme, dan Prosedur;
-rb
•
me
• Perilaku Pelaksana/Web;
/01
dipermudah:
•
a.c
•
uly
jawab.
ps:
htt
- 30 -
l
B. KOMPONEN HASIL
m
.ht
Dalam pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
ng
Korupsi dan WBBM, fokus pelaksanaan reformasi birokrasi tertuju pada
nta
dua sasaran utama, yaitu:
-te
1. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Akuntabel
21
Sasaran terwujudnya pemerintahan yang bersih dan akuntabel diukur
0
dengan menggunakan ukuran:
n-2
a. Nilai persepsi korupsi (survei eksternal);
hu
Nilai Persepsi Korupsi merupakan hasil survei kuantitatif terhadap
a
0-t
stakeholders yang terkait dengan suatu instansi tentang tingkat
r-9
korupsi yang terjadi pada unit kerja yang mengusulkan zona
mo
integritas. Beberapa hal utama terkait komponen survey ini adalah:
i. Diskriminasi Pelayanan
-no
kecurangan.
iii. Menerima imbalan dan/atau gratifikasi
22
berlaku.
a.c
iv. Percaloan
an
v. Pungutan Liar
Memastikan bahwa tidak terjadi permintaan biaya diluar dari
//w
l
b. Capaian Kinerja lebih baik.
m
.ht
Capaian Kinerja lebih baik dilakukan pengukuran untuk
ng
memastikan bahwa selain dari aspek pelayanan serta integritras,
nta
unit kerja juga memperhatikan ketercapaian kinerja terhadap
kinerja yang diperjanjikan. Kriterian capaian kinera lebih baik
-te
mencakup:
21
0
i. Target kinerja utama tercapai lebih dari 100% dan lebih baik
n-2
dari capaian kinerja utama tahun sebelumnya serta lebih baik
hu
dari capaian kinerja nasional atau rata-rata capaian kinerja
a
0-t
unit yang sejenis;
r-9
ii. Target kinerja utama tercapai 100% dan lebih baik dari capaian
kinerja utama tahun sebelumnya;
iii.
mo
Target kinerja utama tercapai 100% atau lebih, namun tidak
-no
l
wajib melakukan pembangunan Zona Integritas pada unit tersebut.
m
.ht
Tujuan pembangunan Zona Integritas pada kawasan terpadu ini adalah:
ng
a. agar dampak pembangunan Zona Integritas langsung dirasakan
nta
masyarakat;
b. mengintegrasikan pembangunan Zona Integritas yang dilakukan unit
-te
kerja pada suatu kawasan;
21
c. meningkatkan check and crosscheck serta learning process antar unit
0
n-2
kerja di kawasan sehingga setiap unit dapat saling mengingatkan dan
hu
belajar pada saat pembangunan Zona Integritas;
a
0-t
Pembangunan Zona Integritas pada kawasan ini harus menjadi
r-9
prioritas pada instansi pemerintah yang memiliki unit di kawasan
terpadu. Kawasan yang ditunjuk untuk melakukan pembangunan Zona
Integritas meliputi:
mo
-no
Asasi Manusia
om
(Karantina Kesehatan)
am
Tumbuhan
.
ww
a. Kawasan Pelabuhan
//w
l
Tabel 2. Kawasan Pelabuhan
m
.ht
INSTANSI UNIT LAYANAN
ng
Kementerian Perhubungan a. Kantor Otoritas Pelabuhan Utama
nta
b. Kantor Kesyahbandaran Utama
-te
Kementerian Keuangan Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai
21
Kementerian Hukum dan Kantor Layanan Imigrasi Kelas I
0
Hak Asasi Manusia Pelabuhan
n-2
Kementerian Kelautan dan Balai Karantina Ikan, Pengendalian
hu
Perikanan Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan
a
0-t
Kementerian Kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan
(Karantina Kesehatan)
r-9
Kementerian Pertanian Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan
Kelas I
mo
-no
-rb
kabupaten/kota;
22
l
d. Pembangunan Zona Integritas pada kawasan tertentu lainnya yang
m
.ht
menjadi prioritas oleh Stranas PK, misalnya terkait perbatasan negara,
ng
kependidikan, atau sektor-sektor strategis lain.
nta
Unit yang terdapat pada kawasan tersebut melaksanakan
-te
pembangunan Zona Integritas sesuai dengan pembangunan zona
21
integritas pada unit kerja/satuan kerja. Selain itu, antar unit
0
kerja/satuan kerja pada suatu kawasan harus membangun
n-2
keterpaduan/integrasi terkait ketatalaksanaan yang menjadi core
hu
business kawasan tersebut.
a
0-t
Untuk meningkatkan keberhasilan dalam upaya pembangunan Zona
r-9
Integritas pada Kawasan strategis maka yang langkah yang perlu
dilakukan adalah: mo
-no
juga integrasi proses business pelayanan antar unit kerja pada suatu
kawasan.
a.c
l
c. prosedur operasional tetap (SOP) telah diterapkan;
m
.ht
d. terdapat peta proses bisnis dan prosedur operasional telah
ng
dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan tuntutan
nta
efisiensi, dan efektivitas;
e. terdapat sistem informasi dalam pelaksanaan proses bisnis yang
-te
terintegrasi antar unit kerja pada suatu kawasan.
21
0
3. Reviu atas integrasi proses bisnis
n-2
Setelah mampu melakukan pengintegrasian proses bisnis yang perlu
hu
dilakukan oleh tim khusus gabungan adalah melakukan reviu dan
a
0-t
monitoring serta evaluasi secara langsung seperti melakukan
r-9
wawancara, survey, dan audiensi dengan petugas dan stakeholder di
lapangan untuk memastikan bahwa tidak tejadi kendala. Selain itu,
mo
Tim Khusus Gabungan dapat melakukan perbaikan dengan studi
-no
banding ke Kawasan-kawasan startegis lain yang memiliki system dan
-rb
l
C. PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS PADA SEKTOR PRIORITAS
m
.ht
TERTENTU
ng
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
nta
dapat melakukan penunjukan pembangunan Zona Integritas pada unit-unit
kerja tertentu pada instansi pemerintah sesuai dengan rencana kerja
-te
prioritas reformasi birokrasi nasional dan arahan presiden. Terkait
21
mekanisme pembangunan Zona Integritas, maka akan dilakukan koordinasi
0
n-2
dengan instansi pemerintah pada unit kerja yang ditunjuk. Pembangunan
hu
Zona Integritas pada sektor tertentu akan diinformasikan terlebih dahulu
a
melalui surat pemberitahuan resmi yang akan dikeluarkan oleh Kementerian
0-t
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
r-9
D. STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS mo
-no
Dalam upaya mempercepat pembangunan zona integritas terdapat lima
langkah utama yang perlu diperhatikan yaitu:
-rb
1. Komitmen pimpinan
an
adalah adanya komitmen dari setiap level pimpinan yang diikuti oleh
me
seluruh pegawai yang ada dalam unit kerja tersebut. Pimpinan harus
/pe
l
dan evaluasi dapat dilakukan secara mandiri oleh unit kerja tersebut
m
.ht
dengan didampingi oleh TPI.
ng
5. Manajemen media
nta
Menetapkan strategi komunikasi untuk memastikan bahawa setiap
aktivitas, perubahan dan inovasi pelayanan yang telah dilakukan
-te
oleh unit kerja yang membangun Zona Integritas diketahui oleh
21
masyarakat.
0
n-2
Beberapa hal tersebut merupakan strategi percepatan yang dapat
hu
membantu unit kerja dalam pembangunan Zona Integritas dalam menuju
a
WBK/WBBM
0-t
r-9
E. PENGUSULAN UNIT KERJA UNTUK MENDAPATKAN PREDIKAT
WBK/WBBM mo
-no
Setelah seluruh proses pembangunan telah dilakukan oleh unit
kerja dan telah dipantau keberhasilannya oleh TPI, maka yang
-rb
REPUBLIK INDONESIA,
a.c
an
ttd
uly
am
TJAHJO KUMOLO
. ain
ww
//w
ps:
htt
- 38 -
l
m
.ht
LAMPIRAN II
ng
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN
nta
APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI NOMOR 90 TAHUN 2021
-te
TENTANG
21
PEMBANGUNAN DAN EVALUASI
0
n-2
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
hu
MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI
a
DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN
0-t
MELAYANI DI INSTANSI PEMERINTAH
r-9
BAB I mo
-no
EVALUASI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
-rb
dibantu unit lain yang ditunjuk yang mampu untuk melakukan penilaian
uly
l
4) melakukan pemantauan secara berkala terhadap unit yang telah
m
.ht
mendapat predikat Menuju WBK/WBBM dan melaporkannya kepada
ng
Kementerian PANRB.
nta
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh TPI pada saat melakukan
-te
evaluasi internal kepada unit kerja/satuan kerja adalah:
21
1) memastikan tindak lanjut hasil pengawasan dari APIP/BPK telah
0
selesai 100%;
n-2
2) memastikan hasil evaluasi penerapan SAKIP minimal “B” untuk
hu
menuju WBK dan minimal “BB” untuk Menuju WBBM;
a
0-t
3) memastikan tingkat kepatuhan penyampaian LHKPN dan LHKASN;
r-9
4) komitmen dan pemahaman pimpinan serta pegawai terkait
pembangunan ZI;
mo
5) kualitas implementasi dari komponen pengungkit serta data dukung
-no
implementasinya;
-rb
dan hasil, serta pelatihan tentang pengisian Lembar Kerja Evaluasi (LKE)
sehingga hasil evaluasi yang dilakukan oleh TPI dapat diandalkan
om
kualitasnya.
a.c
an
l
Gambar 4. Mekanisme Penilaian Internal Pada Kementerian/Lembaga
m
.ht
ng
nta
-te
21
0
n-2
ahu
0-t
r-9
a. Penilaian Pendahuluan
mo
1) Apabila unit kerja/satuan kerja yang membangun ZI pada K/L
adalah unit kerja/satuan kerja jabatan pimpinan tinggi pratama
-no
l
5) Penilaian pendahuluan menggunakan instrumen penilaian yang
m
.ht
sama yang digunakan oleh TPI;
ng
6) Hasil penilaian oleh tim unit kerja/satuan kerja pimpinan tinggi
nta
madya atau perwakilan tingkat provinsi menjadi dasar apakah unit
layak dilakukan evaluasi pembangunan ZI oleh TPI. Apabila
-te
memenuhi kriteria penilaian pembangunan ZI, maka tim unit
21
kerja/satuan kerja pimpinan tinggi madya atau perwakilan di
0
n-2
provinsi akan merekomendasikan kepada pimpinan unit
hu
kerja/satuan kerja pimpinan tinggi madya atau pimpinan di
a
provinsi, bahwa unit kerja/satuan kerja layak dievaluasi TPI.
0-t
Selanjutnya pimpinan unit kerja/satuan kerja pimpinan tinggi
r-9
madya atau pimpinan unit tingkat provinsi mengirimkan surat
mo
kepada TPI bahwa unit kerja/satuan kerja tersebut layak untuk di
-no
evaluasi pembangunan ZI.
-rb
l
2. Mekanisme Penilaian Internal pada Pemerintah Daerah
m
.ht
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat penilaian internal
ng
untuk Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut:
nta
Gambar 5. Mekanisme Penilaian Internal pada Pemerintah Daerah
-te
021
n-2
hu
a
0-t
r-9
mo
-no
-rb
Pemerintah.
an
lampiran III. Komponen penilaian pada LKE sesuai dengan tabel berikut:
ww
//w
ps:
htt
- 43 -
l
Tabel 3. Komponen Pengungkit
m
.ht
KOMPONEN PENGUNGKIT BOBOT
N0
ng
PEMENUHAN DAN REFORM (60%)
nta
1 Manajemen Perubahan 8%
-te
2 Penataan Tatalaksana 7%
21
3 Penataan Sistem Manajemen SDM 10%
0
4 Penguatan Akuntabilitas Kinerja 10%
n-2
5 Penguatan Pengawasan 15%
hu
6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 10%
a
0-t
Dalam komponen pengungkit terbagi menjadi 2 (dua) kriteria
r-9
penilaian, yaitu pemenuhan (berupa pertanyaan yang sifatnya
mo
pemenuhan dan sesuai dengan LKE pada peraturan sebelumnya) dan
-no
reform (berupa pertanyaan yang menggambarkan perubahan di enam
area pengungkit) dengan bobot terbagi masing-masing 50 persen (50%)
-rb
BOBOT
N0 KOMPONEN HASIL
/pe
(40%)
/01
l
belum dapat diajukan kepada Kementerian PANRB selaku TPN serta
m
.ht
perlu dilakukan perbaikan dan pembinaan kembali;
ng
2) apabila hasil penilaian internal menunjukan unsur penilaian
nta
pengungkit dan hasil memenuhi kriteria menuju WBK/WBBM, maka
TPI merekomendasikan kepada pimpinan instansi pemerintah untuk
-te
mengajukan evaluasi ke Kementerian PANRB selaku TPN untuk
21
mendapatkan predikat Menuju WBK/WBBM.
0
n-2
B. Mekanisme Evaluasi Zona Integritas Pada Strategi Nasional Pencegahan
hu
Korupsi Oleh TPI
a
0-t
Selain pembangunan ZI pada unit kerja/satuan kerja secara
r-9
individu/mandiri yang dilakukan oleh masing-masing instansi
mo
pemerintah, terdapat juga pembangunan ZI pada kawasan berdasarkan
-no
mandat dari Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategis
Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK).
-rb
kawasan.
am
.ain
ww
//w
ps:
htt
- 45 -
l
Tabel 5. Aspek Penilaian Pembangunan ZI Kawasan
m
.ht
NO. ASPEK PENILAIAN
ng
1. Terdapat peta proses bisnis pelayanan utama Kawasan
nta
Peta proses bisnis sudah dijabarkan ke dalam prosedur
-te
2.
operasional tetap (SOP)
21
3. Prosedur operasional tetap (SOP) telah diterapkan
0
n-2
Peta proses bisnis dan orosedur operasional telah dievaluasi
4. dan disesuaikan dengan perkembangan tuntutan efisiensi,
hu
dan efektivitas
a
0-t
Terdapat sistem informasi dalam pelaksanaan proses bisnis
r-9
5. yang terintegrasi antar unit kerja/satuan kerja pada suatu
Kawasan mo
-no
-rb
an
np
me
/pe
/01
22
/20
om
a.c
an
uly
am
. ain
ww
//w
ps:
htt
- 46 -
l
BAB II
m
.ht
PENGAJUAN UNIT KERJA/SATUAN KERJA BERPREDIKAT
ng
MENUJU WBK DAN WBBM
nta
-te
Setelah TPI menyampaikan laporan hasil evaluasi terhadap unit
kerja/satuan kerja yang membangun ZI. Pimpinan instansi pemerintah
21
menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut dengan mengusulkan kepada
0
n-2
Kementerian PANRB selaku TPN untuk dilakukan evaluasi terhadap
hu
kelayakan unit kerja/satuan kerja berpredikat menuju WBK/WBBM.
a
Sebelum mengajukan usulan evaluasi kepada TPN, terdapat
0-t
beberapa kriteria yang harus diperhatikan oleh instansi pemerintah
r-9
terkait syarat pengajuan kepada TPN, yaitu:
mo
Tabel 5. Kriteria Pengajuan Usulan ZI Menuju WBK/WBBM
-no
“B” “BB”
me
untuk untuk
kementerian/lembaga kementerian/lembaga
/20
l
Bagi instansi pemerintah yang telah banyak satkernya mendapatkan
m
.ht
predikat Menuju WBK/WBBM, yaitu lebih dari 30% maka instansi
ng
tersebut tidak perlu mengajukan satkernya lagi untuk diajukan
nta
mendapatkan menuju WBK/WBBM. Ketentuan mengenai hal ini akan
disampaikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
-te
Reformasi Birokrasi kepada instansi yang telah memenuhi kriteria
21
tersebut. Selanjutnya TPI instansi pemerintah yang lebih dari 30%
0
n-2
satkernya telah mendapat predikat menuju WBK/WBBM diharapkan
hu
dapat mendorong TPI pada instansi pemerintah lain dalam peningkatan
a
kualitas pembangunan ZI.
0-t
Pengajuan evaluasi kepada TPN tersebut dilakukan dengan
r-9
membuat surat permohonan evaluasi pembangunan ZI Menuju
WBK/WBBM kepada TPN (contoh mo
surat permohonan evaluasi
-no
sebagaimana gambar 6).
-rb
an
np
me
/pe
/01
22
/20
om
a.c
an
uly
am
.ain
ww
//w
ps:
htt
- 48 -
l
Gambar 6. contoh surat pengajuan evaluasi kepada TPN
m
Nomor : (Nomor surat) (Tanggal pengajuan)
.ht
Lampiran : -
ng
Hal : Pengajuan Unit kerja/satuan kerja
nta
Berpredikat Menuju Wilayah Bebas dari
-te
Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBBM)
210
Kepada Yth.
n-2
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
hu
Republik Indonesia
Cq. Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan
a
0-t
di
Jakarta
r-9
mo
Dengan hormat, bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor XXX Tahun XXX
-no
tentang Pedoman Evaluasi Pembangunan Zona Integritas, kami telah melakukan upaya
pembangunan Zona Integritas di (Nama Instansi Pemerintah). Berdasarkan laporan hasil
-rb
evaluasi tahun XXXX oleh Tim Penilaian Internal (TPI) ZI (Nama Instansi Pemerintah),
an
kami mengusulkan:
np
sebagai calon unit kerja/satuan kerja berpredikat Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
/01
(nama)
NIP.
ain
.
ww
Tembusan:
//w
1.
ps:
htt
- 49 -
l
Pada saat pengajuan, wajib dilengkapi dengan surat pernyataan dari
m
.ht
kepala unit/satuan kerja yang diajukan mendapat predikat menuju
ng
WBK/WBBM bahwa semua data dan informasi yang disampaikan telah
nta
sesuai dengan fakta yang ada (Surat Pernyataan Tanggung Jawab
Mutlak/SPTJM tentang kebenaran data dukung) sebagaimana pada
-te
gambar dibawah ini
21
Gambar 7. Contoh surat pernyataan tanggung jawab mutlak
0
n-2
hu
a
0-t
r-9
mo
-no
-rb
an
np
me
/pe
/01
22
/20
om
a.c
an
uly
am
.ain
ww
//w
ps:
htt
- 50 -
ml
.ht
Selanjutnya Permohonan evaluasi pembangunan ZI kepada TPN
ng
menggunakan sistem informasi Penilaian Mandiri Pembangunan Zona
nta
Integritas (PMPZI) melalui alamat website www.pmpzi.menpan.go.id.
PMPZI merupakan sebuah instrumen bantu berupa aplikasi
-te
teknologi informasi (TI) berbasis web. PMPZI bertujuan untuk
21
mempercepat proses pembangunan dan pengajuan ZI yang dilakukan
0
n-2
oleh masing-masing instansi pemerintah dalam hal pengumpulan dan
hu
pengolahan data, serta monitoring dan evaluasi data. PMPZI ini
a
digunakan oleh:
0-t
1. TPI untuk melakukan penilaian terhadap kualitas pembangunan ZI di
r-9
unit kerja/satuan kerja;
mo
2. Instansi Pemerintah untuk melakukan pengajuan evaluasi kepada
-no
TPN apabila penilaian yang dilakukan TPI kepada unit kerja/satuan
kerja telah memenuhi kriteria untuk diajukan kepada TPN;
-rb
l
Infrastruktur dari PMPZI dapat dilihat pada gambar berikut ini:
m
.ht
Gambar 8. Infrastruktur PMPZI
ng
nta
-te
210
n-2
ahu
0-t
r-9
mo
-no
-rb
an
np
me
/pe
/01
22
/20
om
a.c
an
uly
am
.ain
ww
//w
ps:
htt
- 52 -
l
BAB III
m
.ht
EVALUASI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS OLEH TIM
ng
PENILAI NASIONAL
nta
-te
Setelah pimpinan instansi pemerintah mengajukan unit
kerja/satuan kerja yang memenuhi kriteria menuju WBK/WBBM melalui
21
PMPZI, maka TPN melakukan beberapa langkah dalam rangka evaluasi
0
n-2
pengajuan usulan unit kerja/satuan kerja berpredikat menuju
hu
WBK/WBBM.
a
Secara garis besar, alur evaluasi pembangunan ZI oleh TPN melalui
0-t
beberapa langkah sebagai berikut:
r-9
A. Pra Evaluasi mo
-no
Pada tahap ini TPN memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) memastikan bahwa instansi pemerintah yang mengusulkan unit
-rb
semua area pengungkit untuk predikat Menuju WBK; dan bobot nilai
- 53 -
l
per area pengungkit minimal 75% pada semua area pengungkit untuk
m
.ht
predikat Menuju WBBM;
ng
5) memastikan nilai komponen hasil “Birokrasi yang bersih dan
nta
akuntabel” minimal 18,25 untuk Menuju WBK dan 19,50 untuk
menuju WBBM dengan ketentuan nilai sub komponen “Survei
-te
Persepsi Anti Korupsi” minimal 15,75 atau minimal skor survei 3,60
21
untuk Menuju WBK dan WBBM, serta nilai sub komponen “kinerja
0
n-2
lebih baik” minimal 2,50 untuk Menuju WBK dan 3,75 untuk Menuju
hu
WBBM;
a
6) memastikan nilai komponen hasil “Pelayanan publik yang prima”
0-t
minimal 14,00 atau skor survei minimal 3,20 untuk unit kerja/satuan
r-9
kerja yang diajukan berpredikat Menuju WBK dan minimal 15,75 atau
mo
skor survei minimal 3,60 untuk unit kerja/satuan kerja yang
-no
diajukan berpredikat Menuju WBBM.
-rb
Apabila hasil Pra evaluasi TPN pada unit kerja/satuan kerja tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana angka 3 hingga 6 diatas, maka unit
an
l
hasil pembangunan zona integritas yang dilanjutkan dengan diskusi
m
.ht
melalui media/sarana yang efektif. Hasil desk evaluasi selanjutnya
ng
menjadi bahan bagi TPN untuk menentukan keberlanjutan proses
nta
evaluasi selanjutnya bagi unit kerja/satuan kerja.
-te
C. Evaluasi Lapangan oleh TPN
21
Evaluasi lapangan bertujuan untuk melihat secara langsung
0
implementasi pembangunan zona integritas pada unit kerja/satuan
n-2
kerja. Pada saat evaluasi lapangan TPN dapat melibatkan:
hu
1. perwakilan instansi yang berada pada level provinsi yang mempunyai
a
0-t
fungsi pembinaan layanan utama dari unit kerja/satuan kerja dengan
r-9
memperhatikan adanya potensi benturan kepentingan;
2. instansi lain yang mempunyai kapasitas untuk melakukan evaluasi
mo
pembangunan zona integritas dengan memperhatikan adanya potensi
-no
benturan kepentingan;
-rb
telah sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Apabila terdapat gap
uly
l
suatu kawasan. Pada saat evaluasi TPN dapat melibatkan Tim Stranas
m
.ht
Pencegahan Korupsi.
ng
2. Aspek hasil yang terdiri atas sub komponen Survei Persepsi Anti
nta
Korupsi dan Survei Persepsi Pelayanan Publik.
-te
Dalam melaksanakan evaluasi terhadap hasil Survei Persepsi Anti
21
Korupsi dan Survei Persepsi Pelayanan Publik, TPN memastikan
0
kualitas integritas dan kualitas pelayanan yang diterima oleh
n-2
masyarakat/stakeholder dengan melaksanakan survei secara
hu
langsung. Survei ini dilaksanakan oleh TPN melalui Badan Pusat
a
0-t
Statistik atau pihak ketiga yang telah ditunjuk. Hal yang menjadi
r-9
perhatian pada saat pelaksaaan survei adalah:
a. Survei dilakukan kepada unit yang memenuhi pra evaluasi awal oleh
TPN melalui PMPZI;
mo
-no
pelayanan yang dimiliki oleh unit kerja/satuan kerja. Hal ini untuk
.
ww
l
tindakan diskriminasi, indikasi kecurangan pelayanan, pemberian
m
.ht
imbalan diluar ketentuan yang berlaku, praktek pungutan liar, dan
ng
praktek percaloan. Aspek pertanyaan pada persepsi kualitas
nta
pelayanan dan persepsi anti korupsi disesuaikan sesuai dengan
kebutuhan survei.
-te
g. Ketentuan lebih detail terkait pelaksanaan survei akan disampaikan
21
setiap tahunnya oleh kementerian setelah mendapat masukan dari
0
n-2
BPS.
hu
3. Evaluasi terhadap sub komponen capaian kinerja
a
0-t
Pada saat melaksanaan evaluasi, TPN memastikan bahwa capaian
r-9
indikator kinerja utama (IKU) unit kerja/satuan kerja telah
sesuai/melebihi dengan target perencanaan kinerjanya. Selain itu,
mo
apabila indikator kinerja utama yang digunakan mempunyai standar
-no
penilaian TPI dengan kondisi yang ditemukan dari proses evaluasi. Selain
/pe
itu, pada evaluasi lapangan ini, TPN juga melakukan pengujian melalui
/01
l
pimpinan instansi pemerintah agar unit kerja/satuan kerja tersebut
m
.ht
dilakukan pembinaan;
ng
b. apabila hasil evaluasi TPN menunjukan bahwa unit kerja/satuan
nta
kerja tersebut memenuhi syarat menuju WBK/WBBM, maka TPN
akan merekomendasikan kepada Menteri agar unit kerja/satuan
-te
kerja tersebut ditetapakan sebagai unit kerja/satuan kerja menuju
21
WBK/WBBM;
0
n-2
c. apabila hasil evaluasi TPN menyatakan bahwa seluruh unit
hu
kerja/satuan kerja yang wajib membangun ZI pada kawasan
a
tersebut memenuhi syarat menuju WBK/WBBM akan tetapi belum
0-t
terdapat integrasi pelayanan kawasan, maka TPN akan
r-9
merekomendasikan kepada pimpinan setiap instansi pemerintah
mo
yang mempunyai unit pada kawasan agar unit kerja/satuan kerja
-no
pada kawasan untuk membangun integrasi dan berkolaborasi dalam
pelayanan kawasan;
-rb
menuju WBK/WBBM.
uly
am
WBBM
.
ww
l
Tabel 6. Persyaratan penetapan unit kerja/satuan kerja menuju Menuju
m
.ht
WBK/WBBM
ng
SYARAT Menuju WBK Menuju WBBM
nta
75 85
Nilai Total Telah mendapatkan
-te
predikat Menuju
21
WBK
0
n-2
Nilai Minimal Pengungkit 40 48
hu
Bobot nilai minimal per area 60% 75%
a
pengungkit
0-t
Nilai komponen hasil 18,25 19,50
r-9
“Pemerintah yang Bersih dan
Akuntabel” minimal mo
-no
• Nilai sub-komponen 15,75 15,75
“Survei Persepsi Anti (survey 3,60) (survey 3,60)
-rb
Korupsi” minimal
an
minimal
/pe
prima” minimal
/20
l
Tabel 7. Ilustrasi Kawasan yang Ditetapkan Menuju WBK
m
.ht
UNIT
INTEGRASI
ng
KONDISI KERJA/SATUAN PENETAPAN
KAWASAN
nta
KERJA
Tidak seluruh Tidak Memenuhi
-te
Tidak ada
1 unit Menuju Kawasan Menuju
21
integrasi
WBK WBK
0
n-2
Tidak seluruh Ada integrasi Tidak Memenuhi
hu
2 unit Menuju (Nilai Integrasi Kawasan Menuju
a
WBK Kawasan 6,5) WBK
0-t
Tidak Memenuhi
r-9
Seluruh unit Tidak ada
3 Kawasan Menuju
Menuju WBK Integrasi
mo WBK
-no
Ada integrasi Memenuhi
Seluruh unit
4 (Nilai Integrasi Kawasan Menuju
-rb
Menuju WBK
Kawasan 6,5) WBK
an
np
yang tertera dalam Surat Keputusan Menteri dan dapat dicabut apabila
/01
korupsi.
/20
WBBM.
ps:
l
Tabel 8. Ilustrasi Kawasan yang Ditetapkan Menuju WBBM
m
.ht
UNIT
INTEGRASI
ng
KONDISI KERJA/SATUAN PENETAPAN
KAWASAN
nta
KERJA
Tidak seluruh Tidak Memenuhi
-te
Tidak ada
1 unit menuju Kawasan Menuju
21
integrasi
WBBM WBBM
0
n-2
Tidak seluruh Ada integrasi Tidak Memenuhi
hu
2 unit menuju (Nilai Integrasi Kawasan Menuju
a
WBBM Kawasan 7,5) WBBM
0-t
Tidak Memenuhi
r-9
Seluruh unit Tidak ada
3 Kawasan Menuju
menuju WBBM Integrasi
mo WBBM
-no
Ada integrasi Memenuhi
Seluruh unit
4 (Nilai Integrasi Kawasan Menuju
-rb
menuju WBBM
Kawasan 7,5) WBBM
an
np
yang tertera dalam Surat Keputusan Menteri, dan dapat dicabut apabila
ternyata setelah penetapannya terdapat kejadian/peristiwa yang
/01
dan melayani.
/20
om
a.c
an
uly
am
. ain
ww
//w
ps:
htt
- 61 -
l
m
.ht
BAB IV
ng
PEMANTAUAN UNIT KERJA/SATUAN KERJA/KAWASAN
nta
BERPREDIKAT MENUJU WBK/WBBM
-te
21
A. Pemantauan Unit Kerja/Satuan Kerja atau Kawasan Berpredikat Menuju
0
WBK/WBBM
n-2
Unit kerja/satuan kerja atau kawasan yang telah mendapat predikat
hu
menuju WBK/WBBM merupakan unit kerja/satuan kerja atau kawasan
a
0-t
percontohan nasional terkait pelaksanaan RB, khususnya dalam hal
kualitas pelayanan publik dan integritas anti korupsi. Oleh karena itu,
r-9
dalam rangka menjaga unit dan kawasan tersebut agar tetap menjaga
mo
pelayanan atau integritas dan memastikan tidak terdapat penurunan
-no
kualitas serta menjaga dari berbagai penyimpangan, maka diperlukan
-rb
Menuju WBBM;
/01
l
sekali; (contoh surat penyampaian monitoring dan evaluasi atas unit
m
.ht
yang telah mendapat predikat menuju WBK/WBBM sebagaimana
ng
gambar 9)
nta
5. melakukan identifikasi dan klarifikasi apabila terdapat pengaduan
terhadap maladministrasi di unit kerja/satuan kerja yang telah
-te
mendapat predikat menuju WBK/WBBM, serta mendorong dan
21
memonitor penyelesaian pengaduan maladministrasi tersebut.
0
n-2
Gambar 10. contoh surat laporan monitoring dan evaluasi unit
hu
kerja/satuan kerja yang telah mendapat predikat menuju WBK/WBBM
a
0-t
Nomor : (Nomor surat) (Tanggal pelaporan)
r-9
Lampiran : -
Hal : Laporan Monitoring dan Evaluasi Unit
kerja/satuan kerja/kawasan Berpredikat mo
-no
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
-rb
(WBBM)
an
Kepada Yth.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
np
Republik Indonesia
me
Jakarta
/01
(tahun pengajuan) oleh Tim Penilaian Internal (TPI) ZI (Nama Instansi Pemerintah),
an
Korupsi (WBK) atau Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Hal ini
berdasarkan catatan TPI bahwa:
am
(nama)
NIP.
- 63 -
l
Selain beberapa hal diatas yang dilakukan TPI terhadap unit
m
.ht
kerja/satuan kerja atau kawasan yang telah mendapatkan predikat
ng
menuju WBK/WBBM, langkah yang harus dilakukan oleh TPN:
nta
1. melakukan verifikasi atas laporan monitoring TPI terhadap unit
kerja/satuan kerja atau kawasan yang telah mendapatkan predikat
-te
Menuju WBK/WBBM;
21
2. melakukan evaluasi lapangan secara berkala terhadap unit
0
n-2
kerja/satuan kerja atau kawasan yang telah mendapatkan predikat
hu
Menuju WBK/WBBM;
a
3. melakukan verifikasi lapangan dan klarifikasi dengan TPI apabila
0-t
terdapat laporan dugaan maladministrasi yang diterima oleh TPN
r-9
terkait pelayan atau integritas di unit kerja/satuan kerja atau kawasan
yang telah mendapat predikat Menuju WBK/WBBM.mo
-no
yang berlaku.
om
a.c
l
WBK/ WBBM, tidak dapat diajukan lagi untuk untuk mendapatkan
m
.ht
predikat Menuju WBK selang 2 tahun setelah penetapan pencabutan
ng
diterbitkan.
nta
D. REPLIKASI PADA UNIT KERJA/SATUAN KERJA YANG TELAH
-te
BERPREDIKAT MENUJU WBK/WBBM
21
Sebagai upaya untuk mendorong percepatan pembangunan ZI pada
0
n-2
unit kerja/satuan kerja atau kawasan lainnya, maka perlu dilakukan
replikasi pembangunan ZI dari unit kerja/satuan kerja atau kawasan
hu
yang telah mendapat predikat menuju WBK/WBBM. Replikasi ini dapat
a
0-t
dilakukan oleh unit kerja/satuan kerja atau kawasan yang sedang
r-9
membangun dengan melakukan studi tiru dan modifikasi sesuai dengan
mo
karakteristik yang dimiliki. Selanjutnya diperlukan kebijakan di level
-no
internal instansi pemerintah untuk mendorong unit atau kawasan lain
melakukan replikasi pada unit yang telah mendapatkan predikat menuju
-rb
l
BAB IV
m
.ht
PENUTUP
ng
nta
Terbangunnya unit kerja yang berpredikat menuju WBK/WBBM
dapat menjadi percontohan bagi instansi pemerintah yang sedang
-te
berupaya melakukan perbaikan pelayanan publik dan anti korupsi dalam
21
rangka percepatan reformasi birokrasi.
0
Instansi pemerintah harus memahami bahwa upayanya untuk
n-2
memperbaiki kualitas pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan
hu
integritas di lingkungannya akan berpengaruh tidak hanya pada
a
kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan, namun juga akan
0-t
meningkatkan kepercayaan publik yang akan berujung pada peningkatan
r-9
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, apabila pada tahun
pengajuan terdapat perbuatan melanggar hukum terkait KKN pada suatu
mo
instansi, khususnya yang melibatkan pimpinan tertinggi instansi, maka
-no
usulan TPI yang telah disampaikan pada TPN akan digugurkan.
-rb
REPUBLIK INDONESIA,
.
ww
ttd
//w
ps:
TJAHJO KUMOLO
htt
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 90 TAHUN 2021
m l
.h t
TENTANG
PEMBANGUNAN DAN EVALUASI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI INSTANSI PEMERINTAH
a n g
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai %
e nt
Catatan/Keterangan/Penjelasan
t
1 -
A. PENGUNGKIT 60,00 60,00 100,00%
0 2
n-2
I. PEMENUHAN 30,00 30,00 100,00%
1. MANAJEMEN PERUBAHAN 4,00 4,00 100,00%
i. Penyusunan Tim Kerja
a. Unit kerja telah membentuk tim untuk
0,50 0,50
u
100,00%
h
melakukan pembangunan Zona Integritas
b. Penentuan anggota Tim dipilih melalui
Ya, jika Tim telah dibentuk di dalam unit kerja.
a. Jika dengan prosedur/mekanisme yang jelas dan
Ya/Tidak Ya 1,00
0 -ta
prosedur/mekanisme yang jelas mewakili seluruh unsur dalam unit kerja
-9
or
b. Jika sebagian menggunakan prosedur yang mewakili A/B/C A 1,00
sebagian besar unsur dalam unit kerja
o m 1,00 100,00%
a. Terdapat dokumen rencana kerja pembangunan
Zona Integritas menuju WBK/WBBM
Ya, jika memiliki rencana kerja pembangunan Zona
Integritas. Ya/Tidak
b - n
Ya
n-r
1,00
b. Dalam dokumen pembangunan terdapat target- a. Jika semua target-target prioritas relevan dengan
target prioritas yang relevan dengan tujuan tujuanpembangunan WBK/WBBM
p a
en
pembangunan WBK/WBBM b. Jika sebagian target-target prioritas relevan dengan
A/B/C A 1,00
tujuan pembangunan WBK/WBBM
/0 1/
a. Jika telah dilakukan pengelolaan media/aktivitas
interaktif yang efektif untuk menginformasikan
pembangunan ZI kepada internal dan stakeholder secara
berkala
2 2 A/B/C A
20
1,00
b. Jika pengelolaan media/aktivitas interaktif dilakukan
/
secara terbatas dan tidak secara berkala
c. Jika pengelolaan media/aktivitas interaktif belum
m
iii. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan 1,00
. co
dilakukan
1,00 100,00%
a. Seluruh kegiatan pembangunan sudah
dilaksanakan sesuai dengan rencana
an a a. Jika semua kegiatan pembangunan telah dilaksanakan
sesuai dengan rencana
ly
b. Jika sebagian besar kegiatan pembangunan telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana
mu
A/B/C/D A 1,00
c. Jika sebagian kecil kegiatan pembangunan telah
.a
sesuai dengan rencana
b. Terdapat monitoring dan evaluasi terhadap a. Jika monitoring dan evaluasi melibatkan pimpinan dan
w w
pembangunan Zona Integritas dilakukan secara berkala
b. Jika monitoring dan evaluasi melibatkan pimpinan
w
s://
tetapi tidak secara berkala
A/B/C/D A 1,00
c. Jika monitoring dan evaluasi tidak melibatkan
pimpinan dan tidak secara berkala
p
htt
d. Jika tidak terdapat monitoring dan evaluasi terhadap
pembangunan zona integritas
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
c. Hasil Monitoring dan Evaluasi telah a. Jika semua catatan/rekomendasi hasil monitoring dan
.h t
ditindaklanjuti evaluasi tim internal atas persiapan dan pelaksanaan
kegiatan Unit WBK/WBBM telah ditindaklanjuti
a n g
nt
b. Jika sebagian besar catatan/rekomendasi hasil
monitoring danevaluasi tim internal atas persiapan dan
pelaksanaan kegiatanUnit WBK/WBBM telah
ditindaklanjuti
- t e
c. Jika sebagian kecil catatan/rekomendasi hasil A/B/C/D A 1,00
2 1
monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan
0
n-2
pelaksanaan kegiatan Unit WBK/WBBM telah
ditindaklanjuti
d. Jika catatan/rekomendasi hasil monitoring dan
h u
ta
evaluasi tim internal atas persiapan dan pelaksanaan
kegiatan Unit WBK/WBBM belum ditindaklanjuti
0 -
iv. Perubahan pola pikir dan budaya kerja 1,50
-9
1,50 100,00%
a. Pimpinan berperan sebagai role model dalam
pelaksanaan Pembangunan WBK/WBBM
ya, jika pimpinan menjadi contoh pelaksanaan nilai-nilai
organisasi. Ya/Tidak Ya
m or1,00
b. Sudah ditetapkan agen perubahan a. Jika agen perubahan telah ditetapkan dan
berkontribusi terhadap perubahan pada unit kerjanya
- n o
b. Jika agen perubahan telah ditetapkan namun belum
berkontribusi terhadap perubahan pada unit kerjanya
A/B/C
- r b A 1,00
p e m
b. Jika telah dilakukan upaya pembangunan budaya kerja
1 /
dan pola pikir tapi masih terdapat resistensi atas
A/B/C A 1,00
perubahan
2 /0
c. Jika belum terdapat upaya pembangunan budaya kerja
dan pola pikir
2
d. Anggota organisasi terlibat dalam pembangunan
Zona Integritas menuju WBK/WBBM
/ 20
a. Jika semua anggota terlibat dalam pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM dan usulan-usulan dari
o m
anggota diakomodasikan dalam keputusan
b. Jika sebagian besar anggota terlibat dalam
c
n a .
pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
c. Jika sebagian kecil anggota terlibat dalam
A/B/C/D A 1,00
na
2. PENATAAN TATALAKSANA 3,50 3,50 100,00%
ai
i. Prosedur Operasional Tetap (SOP) Kegiatan 1,00 1,00 100,00%
w .
a. SOP mengacu pada peta proses bisnis instansi a. Jika semua SOP unit telah mengacu peta proses bisnis
dan juga melakukan inovasi yang selaras
b. Jika semua SOP unit telah mengacu peta proses bisnis
s: // bisnis
d. Jika belum terdapat SOP unit yang mengacu peta
tp
proses bisnis
ht
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
b. Prosedur operasional tetap (SOP) telah a. Jika unit telah menerapkan seluruh SOP yang
.h t
diterapkan ditetapkan organisasi dan juga melakukan inovasi pada
SOP yang diterapkan
a n g
nt
b. Jika unit telah menerapkan seluruh SOP yang
ditetapkan organisasi
c. Jika unit telah menerapkan sebagian besar SOP yang
ditetapkan organisasi
A/B/C/D/E A 1,00
- t e
d. Jika unit telah menerapkan sebagian kecil SOP yang
2 1
ditetapkan organisasi
0
n-2
e. Jika unit belum menerapkan SOP yang telah ditetapkan
organisasi
c. Prosedur operasional tetap (SOP) telah dievaluasi a. Jika seluruh SOP utama telah dievaluasi dan telah
h u
ta
ditindaklanjuti berupa perbaikan SOP atau usulan
perbaikan SOP
b. Jika sebagian besar SOP utama telah dievaluasi dan
0 -
telah ditindaklanjuti berupa perbaikan SOP atau usulan
-9
or
A/B/C/D/E A 1,00
perbaikan SOP
c. Jika sebagian besar SOP utama telah dievaluasi tetapi
belum ditindaklanjuti
o m
d. Jika sebagian kecil SOP utama telah dievaluasi
e. Jika SOP belum pernah dievaluasi
b - n
ii. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
a. Sistem pengukuran kinerja unit sudah
2,00
a. Jika unit memiliki sistem pengukuran kinerja (e-
n - r 2,00 100,00%
p e
c. Jika belum memiliki sistem pengukuran kinerja (e-
/
informasi
/0 1
performance /e-sakip) yang menggunakan teknologi
20
melakukan inovasi
/
b. Jika unit memiliki operasionalisasi manajemen SDM
A/B/C A 1,00
o m
yang menggunakan teknologi informasi secara terpusat
c. Jika belum menggunakan teknologi informasi dalam
c
n a .
operasionalisasi manajemen SDM
na
1,00
menggunakan teknologi informasi secara terpusat
ai
c. Jika belum memberikan pelayanan kepada publik
w w
s: //
ht tp
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
d Telah dilakukan monitoring dan dan evaluasi a. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap
.h t
terhadap pemanfaatan teknologi informasi dalam
pengukuran kinerja unit, operasionalisasi SDM,
pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran
kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian
a n g
nt
dan pemberian layanan kepada publik layanan kepada publik sudah dilakukan secara berkala
b. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap
pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran
kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian
- t e
layanan kepada publik sudah dilakukan tetapi tidak
A/B/C A 1,00
2 1
secara berkala
0
n-2
c. Jika tidak terdapat monitoring dan evaluasi terhadap
pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran
kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian
h u
ta
layanan kepada publik
0 1
c. Jika monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
keterbukaan informasi publik belum dilakukan
/
2
02
3. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR 5,00 5,00 100,00%
i. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan
Kebutuhan Organisasi
0,25
/ 2 0,25 100,00%
n a .
kerja untuk masing-masing jabatan.
Ya/Tidak Ya 1,00
na
rekrutmen murni mengacu kepada kebutuhan pegawai
ai
yang telah disusun per jabatan
A/B/C/D A 1,00
ht tp
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
c. Telah dilakukan monitoring dan dan evaluasi Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi
.h t
terhadap penempatan pegawai rekrutmen untuk
memenuhi kebutuhan jabatan dalam organisasi
terhadap penempatan pegawai hasil rekrutmen untuk
memenuhi kebutuhan jabatan dalam organisasi telah Ya/Tidak Ya 1,00
a n g
nt
telah memberikan perbaikan terhadap kinerja memberikan perbaikan terhadap kinerja unit kerja.
unit kerja
ii. Pola Mutasi Internal
a. Dalam melakukan pengembangan karier
0,50 0,50 100,00%
- t e
pegawai, telah dilakukan mutasi pegawai antar
Ya, jika dilakukan mutasi pegawai antar jabatan sebagai
wujud dari pengembangan karier pegawai. Ya/Tidak Ya 1,00
2 1
jabatan
0
n-2
b. Dalam melakukan mutasi pegawai antar jabatan a. Jika semua mutasi pegawai antar jabatan telah
telah memperhatikan kompetensi jabatan dan memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola
mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan mutasi yang telah ditetapkan organisasi dan juga unit
h u
ta
kerja memberikan pertimbangan terkait hal ini
b. Jika semua mutasi pegawai antar jabatan telah
memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola
0 -
mutasi yang telah ditetapkan organisasi
-9
or
c. Jika sebagian besar mutasi pegawai antar jabatan telah
memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola
om
A/B/C/D/E A 1,00
mutasi yang telah ditetapkan organisasi
d. Jika sebagian kecil semua mutasi pegawai antar
jabatan telah memperhatikan kompetensi jabatan dan
b - n
-r
mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan organisasi
e. Jika mutasi pegawai antar jabatan belum
memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola
mutasi yang telah ditetapkan organisasi
p an
m en
c. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi
terhadap kegiatan mutasi yang telah dilakukan
p e
Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi
terhadap kegiatan mutasi yang telah dilakukan dalam
1/
Ya/Tidak Ya 1,00
dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja kaitannya dengan perbaikan kinerja.
20
Ya/Tidak Ya 1,00
Untuk pengembangan kompetensi pengembangan kompetensi.
b. Dalam menyusun rencana pengembangan
kompetensi pegawai, telah mempertimbangkan
m /
a. Jika semua rencana pengembangan kompetensi
pegawai mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja
hasil pengelolaan kinerja pegawai
. co
pegawai
b. Jika sebagian besar rencana pengembangan
ly
A 1,00
c. Jika sebagian kecil rencana pengembangan kompetensi
na
d. Jika belum ada rencana pengembangan kompetensi
ai
pegawai yang mempertimbangkan hasil pengelolaan
w . kinerja pegawai
w w
s: //
ht tp
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
c. Tingkat kesenjangan kompetensi pegawai yang a. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai
.h t
ada dengan standar kompetensi yang ditetapkan
untuk masing-masing jabatan
dengan standar kompetensi yang ditetapkan sebesar
<25%
a n g
nt
b. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai
dengan standar kompetensi yang ditetapkan sebesar
>25%-50%
c. Jika sebagian besar kompetensi pegawai dengan
A/B/C/D A 1,00
- t e
standar kompetensi yang ditetapkan untuk masing-
2 1
masing jabatan >50% -75%
0
n-2
d. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai
dengan standar kompetensi yang ditetapkan sebesar
>75%-100%
h u
ta
d. Pegawai di Unit Kerja telah memperoleh a. Jika seluruh pegawai di Unit Kerja telah memperoleh
kesempatan/hak untuk mengikuti diklat
maupun pengembangan kompetensi lainnya
kesempatan/hak untuk mengikuti diklat maupun
pengembangan kompetensi lainnya
0 -
b. Jika sebagian besar pegawai di Unit Kerja telah
-9
memperoleh kesempatan/hak untuk mengikuti diklat
maupun pengembangan kompetensi lainnya
or
om
A/B/C/D A 1,00
c. Jika sebagian kecil pegawai di Unit Kerja telah
memperoleh kesempatan/hak untuk mengikuti diklat
maupun pengembangan kompetensi lainnya
b - n
-r
d. Jika belum ada pegawai di Unit Kerja telah memperoleh
kesempatan/hak untuk mengikuti diklat maupun
p e
c. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan
A/B/C/D A 1,00
/0 1/
kompetensi kepada sebagian kecil pegawai
d. Jika unit kerja belum melakukan upaya pengembangan
2 2
a. Jika monitoring dan evaluasi terhadap hasil
terhadap hasil pengembangan kompetensi dalam
kaitannya dengan perbaikan kinerja
/ 20
pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan
perbaikan kinerja telah dilakukan secara berkala
m
b. Jika monitoring dan evaluasi terhadap hasil
o
pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan
c A/B/C A
n a .
perbaikan kinerja telah dilakukan namun tidak secara
berkala
1,00
na
a. Terdapat penetapan kinerja individu yang terkait a. Jika seluruh penetapan kinerja individu terkait dengan
ai
dengan perjanjian kinerja organisasi kinerja organisasi serta perjanjian kinerja selaras dengan
ww
1,00
c. Jika sebagian kecil penetapan kinerja individu terkait
tp
dengan kinerja organisasi
ht
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
b. Ukuran kinerja individu telah memiliki a. Jika seluruh ukuran kinerja individu telah memiliki
.h t
kesesuaian dengan indikator kinerja individu
level diatasnya
kesesuaian dengan indikator kinerja individu level
diatasnya serta menggambarkan logic model
a n g
nt
b. Jika sebagian besar ukuran kinerja individu telah
memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu
level diatasnya
c. Jika sebagian kecil ukuran kinerja individu telah
A/B/C/D A 1,00
- t e
memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu
2 1
level diatasnya
0
n-2
d. Jika ukuran kinerja individu belum memiliki
kesesuaian dengan indikator kinerja individu level
diatasnya
h u
ta
c. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara a. Jika pengukuran kinerja individu dilakukan secara
periodik bulanan
b. Jika pengukuran kinerja individu dilakukan secara
0 -
triwulanan
-9
c. Jika pengukuran kinerja individu dilakukan secara A/B/C/D/E A
or
1,00
semesteran
d. Jika pengukuran kinerja individu dilakukan secara
o m
tahunan
e. Jika pengukuran kinerja individu belum dilakukan
b - n
d. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan
dasar untuk pemberian reward
Ya, jika hasil hasil penilaian kinerja individu telah
dijadikan dasar untuk pemberian reward (Seperti:
n - r
Ya/Tidak Ya 1,00
pa
pengembangan karir individu, atau penghargaan)
v. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode
Perilaku Pegawai
a. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku telah
0,75
e
a. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh
n 0,75 100,00%
dilaksanakan/diimplementasikan
e m
aturan disiplin/kode etik/kode perilaku yang ditetapkan
p
1 /
organisasi dan juga membuat inovasi terkait aturan
disiplin/kode etik/kode perilaku yang sesuai dengan
karakteristik unit kerja
2 /0
b. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh
2
aturan disiplin/kode etik/kode perilaku yang ditetapkan
/20
A/B/C/D A 1,00
organisasi
c. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian
o m
aturan disiplin/kode etik/kode perilaku yang ditetapkan
organisasi
c
a.
d. Jika unit kerja belum mengimplementasikan aturan
ul
vi. Sistem Informasi Kepegawaian 0,25 0,25 100,00%
a. Data informasi kepegawaian unit kerja telah a. Jika data informasi kepegawaian unit kerja dapat
dimutakhirkan secara berkala
ai
b. Jika data informasi kepegawaian unit kerja dapat
A/B/C A 1,00
w.
diakses oleh pegawai dan dimutakhirkan namun secara
berkala
c. Jika data informasi kepegawaian unit kerja belum
w w dimutakhirkan
s: //
4. PENGUATAN AKUNTABILITAS
i. Keterlibatan Pimpinan
5,00
2,50
5,00
2,50
100,00%
100,00%
ht tp
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
a. Unit kerja telah melibatkan pimpinan secara a. Jika pimpinan selalu terlibat dalam seluruh tahapan
.h t
langsung pada saat penyusunan perencanaan penyusunan perencanaan
b. Jika pimpinan ikut terlibat dalam sebagian tahapan
A/B/C A 1,00
a n g
nt
penyusunan perencanaan
c. Jika tidak ada keterlibatan pimpinan dalam
- t e
pimpinan saat penyusunan penetapan kinerja
a. Jika pimpinan selalu terlibat dalam seluruh tahapan
penyusunan perjanjian kinerja
2 1
b. Jika pimpinan terlibat dalam sebagian tahapan
0
n-2
A/B/C A 1,00
penyusunan perjanjian kinerja
c. Jika tidak ada keterlibatan pimpinan dalam
penyusunan perjanjian kinerja
h u
ta
c. Pimpinan memantau pencapaian kinerja secara a. Jika pimpinan selalu terlibat dalam seluruh
berkala pemantauan pencapaian kinerja dan menindaklanjuti
hasil pemantauan
0 -
b. Jika pimpinan unit kerja terlibat dalam seluruh
-9
pemantauan pencapaian kinerja tetapi tidak ada tindak
lanjut hasil pemantauan
c. Jika pimpinan unit kerja terlibat dalam sebagian
A/B/C/D A
m or 1,00
- r b 2,50 100,00%
a. Dokumen perencanaan kinerja sudah ada ya, jika unit kerja memiliki dokumen perencanaan kinerja
lengkap
pa n
Ya/Tidak Ya 1,00
(IKU)
d. Indikator kinerja telah telah memenuhi kriteria
p e
a. Jika seluruh indikator kinerja telah SMART
m Ya/Tidak Ya 1,00
SMART
1 /
b. Jika sebagian besar indikator kinerja telah SMART
A/B/C/D A
/0
1,00
c. Jika sebagian kecil indikator kinerja telah SMART
/20
Ya/Tidak Ya 1,00
waktu
f. Laporan kinerja telah memberikan informasi a. Jika seluruh pelaporan kinerja telah memberikan
tentang kinerja
m
informasi tentang kinerja
o
b. Jika sebagian pelaporan kinerja belum memberikan
c A/B/C A
a.
1,00
informasi tentang kinerja
c. Jika seluruh pelaporan kinerja belum memberikan
ul
g. Terdapat sistem informasi/mekanisme informasi ya, jika terdapat upaya peningkatan kapasitas SDM yang
Ya/Tidak Ya 1,00
kinerja menangani akuntabilitas kinerja
h Unit kerja telah berupaya meningkatkan
n a m
kapasitas SDM yang menangangi akuntabilitas
a. Jika seluruh SDM pengelola akuntabilitas kinerja
kompeten
ai
kinerja b. Jika sebagian SDM pengelola akuntabilitas kinerja
A/B/C A 1,00
w . kompeten
c. Jika seluruh SDM pengelola akuntabilitas kinerja
belum ada yang kompeten
5. PENGUATAN PENGAWASAN
: / /
i. Pengendalian Gratifikasi 1,50 1,50 100,00%
ht tps
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
a. Telah dilakukan public campaign tentang a. Jika public campaign telah dilakukan secara berkala
.h t
pengendalian gratifikasi b. Jika public campaign dilakukan tidak secara berkala
c. Jika belum dilakukan public campaign A/B/C A 1,00
a n g
b. Pengendalian gratifikasi telah diimplementasikan a. Jika Unit Pengendalian Gratifikasi, pengendalian
t e nt
gratifikasi telahmenjadi bagian dari prosedur
1 -
b. Jika Unit Pengendalian Gratifikasi, upaya pengendalian
gratifikasi telah mulai dilakukan A/B/C/D A 1,00
0 2
n-2
c. Jika telah membentuk Unit Pengendalian Gratifikasi
tetapi belum terdapat prosedur pengendalian
d. Jika belum memiliki Unit Pengendalian Gratifikasi
h u
ta
ii. Penerapan Sistem Pengendalian Intern
1,50 1,50 100,00%
Pemerintah (SPIP)
a. Telah dibangun lingkungan pengendalian a. Jika unit kerja membangun seluruh lingkungan
0 -
pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi
-9
dan juga membuat inovasi terkait lingkungan
pengendalian yang sesuai dengan karakteristik unit kerja
m or
b. Jika unit kerja membangun seluruh lingkungan
pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi
- n o
c. Jika unit kerja membangun sebagian besar lingkungan
pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi
- r
A/B/C/D/E b A 1,00
d. Jika unit kerja membangun sebagian kecil lingkungan
pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi
pa n
e. Jika unit kerja belum membangun lingkungan
pengendalian
e n
p e m
1 /
b. Telah dilakukan penilaian risiko atas
pelaksanaan kebijakan
2 /0
a. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas seluruh
pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan
2
organisasi dan juga membuat inovasi terkait lingkungan
/ 20
pengendalian yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;
b. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas seluruh
co
organisasi m
pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan
n a .
c. Jika melakukan penilaian risiko atas sebagian besar
pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan
A/B/C/D/E A 1,00
ly a organisasi
d. Jika melakukan penilaian risiko atas sebagian kecil
w .
w w
s: //
ht tp
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
c. Telah dilakukan kegiatan pengendalian untuk a. Jika unit kerja melakukan kegiatan pengendalian
.h t
meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi untuk meminimalisir resiko sesuai dengan yang
ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait
a n g
nt
kegiatan pengendalian untuk meminimalisir resiko yang
sesuai dengan karakteristik unit kerja
b. Jika unit kerja melakukan kegiatan pengendalian
untuk meminimalisir resiko sesuai dengan yang
A/B/C A 1,00
- t e
ditetapkan organisasi
2 1
c. Jika unit kerja belum melakukan kegiatan
0
n-2
pengendalian untuk meminimalisir resiko
d. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan a. Jika SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan
kepada seluruh pihak terkait kepada seluruh pihak terkait
h u
ta
b. Jika SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan
kepada sebagian pihak terkait
c. Jika SPI belum diinformasikan dan dikomunikasikan
A/B/C A 1,00
0 -
kepada pihak terkait
-9
iii. Pengaduan Masyarakat
a. Kebijakan Pengaduan masyarakat telah
1,50
a. Jika unit kerja mengimplementasikan seluruh
m or1,50 100,00%
ditetapkan organisasi
e n
c. Jika unit kerja belum mengimplementasikan kebijakan
2 /0
b. Jika penanganan pengaduan masyarakat dimonitoring
A/B/C A
2
dan evaluasi tetapi tidak secara berkala
1,00
/ 20
c. Jika penanganan pengaduan masyarakat belum di
monitoring dan evaluasi
d. Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan
masyarakat telah ditindaklanjuti
o m
a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penanganan
pengaduan telah ditindaklanjuti oleh unit kerja
c
n a .
b. Jika sebagian hasil evaluasi atas penanganan
pengaduan telah ditindaklanjuti oleh unit kerja
A/B/C A 1,00
mu
iv. Whistle-Blowing System 1,50 1,50 100,00%
ina
a. Whistle Blowing System telah diterapkan a. Jika unit kerja menerapkan seluruh kebijakan Whistle
Blowing System sesuai dengan yang ditetapkan organisasi
ww
A/B/C A 1,00
b. Jika unit kerja menerapkan kebijakan Whistle Blowing
tp
Blowing System
ht
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
b. Telah dilakukan evaluasi atas penerapan a. Jika penerapan Whistle Blowing System dimonitoring
.h t
Whistle Blowing System dan evaluasi secara berkala
b. Jika penerapan Whistle Blowing System dimonitoring
A/B/C A 1,00
a n g
nt
dan evaluasi tidak secara berkala
c. Jika penerapan Whistle Blowing System belum di
- t e
System telah ditindaklanjuti
a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penerapan Whistle
Blowing System telah ditindaklanjuti oleh unit kerja
2 1
b. Jika sebagian hasil evaluasi atas penerapan Whistle
0
n-2
Blowing System telah ditindaklanjuti oleh unit kerja A/B/C A 1,00
c. Jika hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing
System belum ditindaklanjuti
h u
v. Penanganan Benturan Kepentingan
a. Telah terdapat identifikasi/pemetaan benturan
1,50
a. Jika terdapat identifikasi/pemetaan benturan
1,50
0 -ta
100,00%
kepentingan dalam tugas fungsi utama kepentingan pada seluruh tugas fungsi utama
-9
b. Jika terdapat identifikasi/pemetaan benturan
kepentingan tetapi pada sebagian besar tugas fungsi
utama
m or
c. Jika terdapat identifikasi/pemetaan benturan
kepentingan tetapi pada sebagian kecil tugas fungsi
A/B/C/D
-
A
n o 1,00
utama
d. Jika belum terdapat identifikasi/pemetaan benturan
- r b
kepentingan dalam tugas fungsi utama
an
np
b. Penanganan Benturan Kepentingan telah a. Jika penanganan Benturan Kepentingan
disosialisasikan/internalisasi
e
disosialiasikan/diinternalisasikan ke seluruh layanan
b. Jika penanganan Benturan Kepentingan
m
layanan
/ p e
disosialiasikan/diinternalisasikan ke sebagian besar
A/B/C/D A 1,00
/0 1
c. Jika penanganan Benturan Kepentingan
disosialiasikan/diinternalisasikan ke sebagian kecil
layanan
2 2
d. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum
o m
diimplementasikan ke seluruh layanan
b. Jika penanganan Benturan Kepentingan
c
n a .
diimplementasikan ke sebagian besar layanan
c. Jika penanganan Benturan Kepentingan
A/B/C/D A 1,00
m
d. Telah dilakukan evaluasi atas Penangananu diimplementasikan ke seluruh layanan
a. Jika penanganan Benturan Kepentingan dievaluasi
na
Benturan Kepentingan secara berkala oleh unit kerja
ai
b. Jika penanganan Benturan Kepentingan dievaluasi
A/B/C A 1,00
w w
s: //
ht tp
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
e. Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan a. Jika seluruh hasil evaluasi atas Penanganan Benturan
.h t
Kepentingan telah ditindaklanjuti Kepentingan telah ditindaklanjuti oleh unit kerja
b. Jika sebagian hasil evaluasi atas Penanganan Benturan
a n g
nt
Kepentingan telah ditindaklanjuti oleh unit kerja
A/B/C A 1,00
c. Jika belum ada hasil evaluasi atas Penanganan
Benturan Kepentingan yang ditindaklanjuti unit kerja
- t e
2 1
6. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK 5,00 5,00 100,00%
0
n-2
i. Standar Pelayanan 1,00 1,00 100,00%
a. Terdapat kebijakan standar pelayanan a. Terdapat penetapan Standar Pelayanan terhadap
seluruh jenis pelayanan, dan sesuai asas serta komponen
h u
ta
standar pelayanan publik yang berlaku
b. Terdapat penetapan Standar Pelayanan terhadap
sebagian jenis pelayanan, dan sesuai asas serta
0 -
komponen standar pelayanan publik yang berlaku
-9
or
c. Terdapat penetapan Standar Pelayanan terhadap
seluruh jenis pelayanan, namun tidak sesuai asas serta A/B/C/D/E A 1,00
komponen standar pelayanan publik yang berlaku
o m
d. Terdapat penetapan Standar Pelayanan terhadap
sebagian jenis pelayanan, namun tidak sesuai asas serta
b - n
komponen standar pelayanan publik yang berlaku
e. Standar Pelayanan belum ditetapkan
n - r
b. Standar pelayanan telah dimaklumatkan
e n
a. Standar pelayanan telah dimaklumatkan pada seluruh
jenis pelayanan dan dipublikasikan di website dan media
pa
lainnya
p e m
b. Standar pelayanan telah dimaklumatkan pada sebagian
1 /
besar jenis pelayanan dan dipublikasikan minimal di
2/0
website A/B/C/D A 1,00
c. Standar pelayanan telah dimaklumatkan pada sebagian
2
kecil jenis pelayanan dan belum dipublikasikan
/20
d. Standar pelayanan belum dimaklumatkan pada
seluruh jenis pelayanan dan belum dipublikasikan
ul
masukan hasil SKM dan pengaduan masyarakat
b. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan
ai
melibatkan stakeholders
w w stakeholders
ht tps
d. telah melakukan publikasi atas standar
pelayanan dan maklumat pelayanan
ya,telah melakukan publikasi atas tandar pelayanan dan
maklumat pelayanan
Ya/Tidak Ya 1,00
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
ii. Budaya Pelayanan Prima 1,00 1,00 100,00%
.h t
a. Telah dilakukan berbagai upaya peningkatan
kemampuan dan/atau kompetensi tentang
a. Telah dilakukan pelatihan/sosialisasi pelayanan prima
secara berkelanjutan dan terjadwal, sehingga seluruh
a n g
nt
penerapan budaya pelayanan prima petugas/pelaksana layanan memiliki kompetensi sesuai
kebutuhan jenis layanan serta telah dan terdapat monev
yang melihat kemampuan/kecakapan petugas/pelaksana
layanan
- t e
b. Telah dilakukan pelatihan/sosialisasi pelayanan prima,
2 1
dan seluruh petugas/pelaksana layanan memiliki
0
n-2
kompetensi sesuai kebutuhan jenis layanan
c. Telah dilakukan pelatihan/sosialisasi pelayanan prima,
akan tetapi baru sebagian besar petugas/pelaksana
A/B/C/D/E A 1,00
h u
ta
layanan memiliki kompetensi sesuai kebutuhan jenis
layanan
d. Telah dilakukan pelatihan/sosialisasi pelayanan prima
0 -
namun secara terbatas, sehingga hanya sebagian kecil
-9
or
petugas/pelaksana layanan yang memiliki kompetensi
sesuai kebutuhan jenis layanan
e. Belum dilakukan pelatihan/sosialisasi pelayanan
o m
prima, dan seluruh petugas/pelaksana layanan belum
memiliki kompetensi sesuai kebutuhan jenis layanan
b - n
b. Informasi tentang pelayanan mudah diakses
melalui berbagai media
a. Seluruh Informasi tentang pelayanan dapat diakses
secara online (website/media sosial) dan terhubung
n - r
pa
dengan sistem informasi pelayanan publik nasional
b. Seluruh Informasi tentang pelayanan dapat diakses
secara online (website/media sosial), namun belum
terhubung dengan sistem informasi pelayanan publike n A/B/C/D A
nasional
p e m
c. Seluruh Informasi tentang pelayanan belum online,
1,00
1 /
hanya dapat diakses di tempat layanan (intranet dan non
elektronik)
2 /0
d. Informasi tentang pelayanan sulit diakses
c. Telah terdapat sistem pemberian penghargaan
2
a. Telah terdapat kebijakan pemberian penghargaan dan
dan sanksi bagi petugas pemberi pelayanan
20
sanksi yang minimal memenuhi unsur penilaian: disiplin,
/
kinerja, dan hasil penilaian pengguna layanan, dan telah
o m
diterapkan secara rutin/berkelanjutan
b. Telah terdapat kebijakan pemberian penghargaan dan
c
n a .
sanksi yang minimal memenuhi unsur penilaian: disiplin,
kinerja, dan hasil penilaian pengguna layanan, namun
na
d. Belum terdapat kebijakan pemberian penghargaan dan
ai
sanksi
w .
w w
s: //
ht tp
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
d. Telah terdapat sistem pemberian kompensasi a. Telah terdapat sistem pemberian kompensasi bila
.h t
kepada penerima layanan bila layanan tidak
sesuai standar
layanan tidak sesuai standar bagi penerima layanan di
seluruh jenis layanan
a n g
nt
b. Telah terdapat sistem pemberian kompensasi bila
layanan tidak sesuai standar bagi penerima layanan di
sebagian besar jenis layanan
c. Telah terdapat sistem pemberian kompensasi bila
A/B/C/D A 1,00
- t e
layanan tidak sesuai standar bagi penerima layanan di
2 1
sebagian kecil jenis layanan
0
n-2
d. Belum terdapat sistem pemberian kompensasi bila
layanan tidak sesuai standar
e. Terdapat sarana layanan terpadu/terintegrasi a. Jika seluruh pelayanan sudah dilakukan secara
h u
ta
terpadu/terintegrasi
b. Jika sebagian besar pelayanan sudah dilakukan secara
terpadu/terintegrasi
0 -
c. Jika sebagian kecil pelayanan sudah dilakukan secara
A/B/C/D A
9
1,00
-
terpadu/terintegrasi
d. Jika tidak ada pelayanan yang dilakukan secara
terpadu/terintegrasi
m or
f. Terdapat inovasi pelayanan a. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan yang
berbeda dengan unit kerja lain dan mendekatkan
- n o
pelayanan dengan masyarakat serta telah direplikasi
- r b
b. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan yang
berbeda dengan unit kerja lain dan mendekatkan
pelayanan dengan masyarakat
pa n
c. Jika unit kerja memiliki inovasi yang merupakan
e n
replikasi dan pengembangan dari inovasi yang sudah ada
A/B/C/D/E A 1,00
e m
d. Jika unit kerja telah memiliki inovasi akan tetapi
p
merupakan pelaksanaan inovasi dari instansi pemerintah
1 /
e. Jika unit kerja belum memiliki inovasi pelayanan
2 /0
2
/20
iii. Pengelolaan Pengaduan 1,00 1,00 100,00%
a. Terdapat media pengaduan dan konsultasi a. Terdapat media konsultasi dan pengaduan secara
pelayanan yang terintegrasi dengan SP4N-Lapor!
o m
offline dan online, tersedia petugas khusus yang
menangani, dan terintegrasi dengan SP4N-LAPOR!
c
a.
b. Terdapat media konsultasi dan pengaduan secara
offline dan online, tersedia petugas khusus yang
ul
LAPOR! A/B/C/D/E A 1,00
c. Terdapat media konsultasi dan pengaduan secara
ai
d. Hanya terdapat media konsultasi dan pengaduan
w . secara offline
e. Tidak terdapat media konsultasi dan pengaduan
w w
: / /
ht tps
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
b. Terdapat unit yang mengelola pengaduan dan a. Terdapat unit pengelola khusus untuk konsultasi dan
.h t
konsultasi pelayanan pengaduan, serta surat penugasan pengelola SP4N-
LAPOR! di level unit kerja
a n g
nt
b. Terdapat SK pengelola SP4N-LAPOR! di level instansi
dan/atau surat penugasan pengelola SP4N-LAPOR! di
level unit kerja, namun unit pengelola khusus untuk
konsultasi dan pengaduan belum ada
A/B/C A 1,00
- t e
c. Belum terdapat unit pengelola khusus untuk konsultasi
2 1
dan pengaduan, serta belum terdapat SK pengelola SP4N-
0
n-2
LAPOR! di level instansi dan/atau surat penugasan
pengelola SP4N-LAPOR! di level unit kerja
h u
ta
c. Telah dilakukan evaluasi atas penanganan a. Evaluasi atas penanganan keluhan/masukan dan
keluhan/masukan dan konsultasi konsultasi dilakukan secara berkala
b. Evaluasi atas penanganan keluhan/masukan dan
0 -
konsultasi dilakukan tidak berkala
A/B/C A
9
1,00
-
iv. Penilaian Kepuasan terhadap Pelayanan 1,00
c. Belum dilakukan evaluasi penanganan
keluhan/masukan dan konsultasi
m or1,00 100,00%
a. Telah dilakukan survey kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan
a. Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
dilakukan minimal 4 kali dalam setahun
- n o
b. Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
dilakukan minimal 3 kali dalam setahun
- r b
c. Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
an
enp
A/B/C/D/E A 1,00
dilakukan minimal 2 kali dalam setahun
d. Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
dilakukan minimal 1 kali dalam setahun
e m
e. Belum dilakukan survei kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan
p
b. Hasil survei kepuasan masyarakat dapat diakses
secara terbuka
/0 1/
a. Hasil survei kepuasan masyarakat dapat diakses secara
online (website, media sosial, dll) dan offline
2 2
b. Hasil survei kepuasan masyarakat hanya dapat diakses
secara offline di tempat layanan
A/B/C A 1,00
o m
kepuasan masyarakat
b. Jika dilakukan tindak lanjut atas sebagian besar hasil
c
n a .
survei kepuasan masyarakat
c. Jika dilakukan tindak lanjut atas sebagian kecil hasil
A/B/C/D A 1,00
na
a. Telah menerapkan teknologi informasi dalam a. Terdapat pelayanan yang menggunakan teknologi
ai
memberikan pelayanan informasi pada seluruh proses pemberian layanan
ww
A/B/C/D A 1,00
informasi pada sebagian kecil proses pemberian layanan
ht tp
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
c. Telah membangun database pelayanan yang Ya,jika tela membangun database pelayanan yang
Ya/Tidak Ya 1,00
.h t
terintegrasi
b. Telah dilakukan perbaikan secara terus menerus
terintegrasi
a. Perbaikan dilakukan secara terus-menerus
a n g
nt
b. Perbaikan dilakukan tidak secara terus menerus A/B/C A 1,00
c. Belum dilakukan perbaikan
II. REFORM 30,00 30,00 100,00%
- t e
1. MANAJEMEN PERUBAHAN
i. Komitmen dalam perubahan
4,00
2,00
4,00
2,00
100,00%
100,00%
2 1
a. Agen perubahan telah membuat perubahan yang Misalkan dengan kebijakan 1 Agen 1 Perubahan
0
n-2
konkret di Instansi (dalam 1 tahun) Persentase diperoleh dari Jumlah Perubahan yang dibuat % 100,00% 1,00
dibagi dengan Jumlah Agen Perubahan
- Jumlah Agen Perubahan Jumlah 2
h u
- Jumlah Perubahan yang dibuat
b. Perubahan yang dibuat Agen Perubahan telah
terintegrasi dalam sistem manajemen
Jumlah
%
2
100,00% 1,00
0 -ta
- Jumlah Perubahan yang dibuat Jumlah 1
-9
- Jumlah Perubahan yang telah diintegrasikan
dalam sistem manajemen
ii. Komitmen Pimpinan 1,00
Jumlah 1
m or1,00 100,00%
- Pimpinan memiliki komitmen terhadap
pelaksanaan reformasi birokrasi, dengan adanya
a. Target capaian zona integritas sudah ada di dokumen
perencanaan unit kerja dan sebagian besar (diatas 80%)
- n o
target capaian reformasi yang jelas di dokumen sudah tercapai
- r b
an
perencanaan b. Target capaian zona integritas sudah ada di dokumen
perencanaan unit kerja dan sebagian (diatas 50%) sudah
tercapai
e
c. Target capaian zona integritas sudah ada di dokumen
perencanaan unit kerja dan sebagian kecil (dibawah 50%)
np A/B/C/D/E A 1,00
sudah tercapai
p e m
1 /
d. Target capaian zona integritassudah ada di dokumen
perencanaan unit kerja, namun belum ada yang tercapai
2 /0
(masih dalam tahap pembangunan)
e. Tidak ada target capaian zona integritasdi dokumen
perencanaan unit kerja
2
iii. Membangun Budaya Kerja
- Instansi membangun budaya kerja positif dan
1,00
/ 20
a. Budaya kerja dan nilai-nilai organisasi telah
1,00 100,00%
m u pelaksanaan kegiatan/tugas
c. Budaya kerja dan nilai-nilai organisasi telah disusun,
na
namun belum dinternalisasi ke seluruh anggota
ai
organisasi
ww
2. PENATAAN TATALAKSANA 3,50 3,50 100,00%
i. Peta Proses Bisnis Mempengaruhi 0,50 0,50 100,00%
s: //
ht tp
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
- Telah disusun peta proses bisnis dengan adanya a. Peta proses bisnis telah disusun dan mempengaruhi
.h t
penyederhanaan jabatan penyederhanaan seluruh jabatan
b. Peta proses bisnis telah disusun dan mempengaruhi
a n g
nt
penyederhanaan sebagian besar (lebih dari 50%) jabatan
c. Peta proses bisnis telah disusun dan mempengaruhi
penyederhanaan sebagian kecil (kurang dari 50%)
jabatan
A/B/C/D A 1,00
- t e
d. Peta proses bisnis telah disusun dan belum
2 1
mempengaruhi penyederhanaan jabatan
0
ii. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
a Implementasi SPBE telah terintegrasi dan
1,00
a. Implementasi SPBE telah terintegrasi dan mampu
1,00 100,00%
u n-2
mampu mendorong pelaksanaan pelayanan mendorong pelaksanaan pelayanan publik yang lebih
ta h
publik yang lebih cepat dan efisien cepat dan efisien
b. Implementasi SPBE telah mampu mendorong
0 -
pelaksanaan pelayanan publik yang lebih cepat dan
A/B/C A
9
1,00
-
efisien, namun belum terintegrasi (parsial)
c. Implementasi SPBE belum mendorong pelaksanaan
pelayanan publik yang lebih cepat dan efisien
m or
b Implementasi SPBE telah terintegrasi dan
mampu mendorong pelaksanaan pelayanan
a. Implementasi SPBE telah terintegrasi dan mampu
mendorong pelaksanaan pelayanan internal unit kerja
- n o
internal organisasi yang lebih cepat dan efisien yang lebih cepat dan efisien
b. Implementasi SPBE telah mampu mendorong
- r b
pelaksanaan pelayanan internal unit kerja yang lebih
cepat dan efisien, namun belum terintegrasi (parsial)
pa n
A/B/C A 1,00
2
telah dilakukan validasi dan evaluasi serta ditindaklanjuti
/ 20
secara berkelanjutan
b. Kriteria huruf c telah terpenuhi dan manfaat/dampak
o m
dari transformasi digital pada bidang proses bisnis utama
telah diterapkan/digunakan oleh unit kerja sesuai dengan
c
n a .
sasaran dan target manfaat/dampak
c. Kriteria huruf d telah terpenuhi dan manfaat/dampak
na
prakiraan dan pelacakan terhadap sasaran dan target
ai
manfaat/dampak dari transformasi digital pada bidang
s: //
ht tp
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
b. Transformasi digital pada bidang administrasi a. Kriteria huruf b telah terpenuhi dan penerapan atau
.h t
pemerintahan telah mampu memberikan nilai
manfaat bagi unit kerja secara optimal
penggunaan dari manfaat/dampak dari transformasi
digital pada bidang administrasi pemerintahan bagi unit
a n g
nt
kerja telah dilakukan validasi dan evaluasi serta
ditindaklanjuti secara berkelanjutan
b. Kriteria huruf c telah terpenuhi dan manfaat/dampak
dari transformasi digital pada bidang administrasi
- t e
pemerintahan telah diterapkan/digunakan oleh unit kerja
2 1
sesuai dengan sasaran dan target manfaat/dampak
0
n-2
c. Kriteria huruf d telah terpenuhi dan manfaat/dampak
dari transformasi digital pada bidang administrasi
pemerintahan telah mampu direalisasikan pada unit kerja
A/B/C/D/E A 1,00
h u
ta
sesuai dengan sasaran dan target manfaat/dampak
d. Kriteria huruf e telah terpenuhi dan kapabilitas
prakiraan dan pelacakan terhadap sasaran dan target
0 -
manfaat/dampak dari transformasi digital pada bidang
-9
or
administrasi pemerintahan
e. Sasaran dan target manfaat/dampak dari transformasi
digital pada bidang administrasi pemerintahan telah
o m
direncanakan, didefinisikan, dan ditetapkan
b - n
n - r
c. Transformasi digital pada bidang pelayanan
publik telah mampu memberikan nilai manfaat
bagi unit kerja secara optimal
a. Kriteria huruf b telah terpenuhi dan penerapan atau
penggunaan dari manfaat/dampak dari transformasi
e n
digital pada bidang pelayanan publik bagi unit kerja telah
pa
e m
dilakukan validasi dan evaluasi serta ditindaklanjuti
secara berkelanjutan
p
1 /
b. Kriteria huruf c telah terpenuhi dan manfaat/dampak
2 /0
dari transformasi digital pada bidang pelayanan publik
telah diterapkan/digunakan oleh unit kerja sesuai dengan
2
sasaran dan target manfaat/dampak
20
c. Kriteria huruf d telah terpenuhi dan manfaat/dampak
/
dari transformasi digital pada bidang pelayanan publik
A/B/C/D/E A 1,00
o m
telah mampu direalisasikan pada unit kerja sesuai
dengan sasaran dan target manfaat/dampak
c
n a .
d. Kriteria huruf e telah terpenuhi dan kapabilitas
prakiraan dan pelacakan terhadap sasaran dan target
na
didefinisikan, dan ditetapkan
. ai
3. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR
i. Kinerja Individu w 5,00
1,50
5,00
1,50
100,00%
100,00%
ww
a Ukuran kinerja individu telah berorientasi hasil a. Seluruh ukuran kinerja individu telah berorientasi hasil
s: //
(outcome ) sesuai pada levelnya (outcome ) sesuai pada levelnya
b. Sebagian ukuran kinerja individu telah berorientasi
A/B/C A 1,00
tp
hasil (outcome ) sesuai pada levelnya
ht
c. Tidak ada ukuran kinerja individu yang berorientasi
hasil (outcome )
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
ii. Assessment Pegawai 1,50 1,50 100,00%
.h t
a Hasil assement telah dijadikan pertimbangan
untuk mutasi dan pengembangan karir pegawai
a. Seluruh hasil assessment dijadikan dasar mutasi
internal dan pengembangan kompetensi pegawai
a n g
nt
b. Hasil assessment belum seluruhnya dijadikan mutasi
internal dan pengembangan kompetensi pegawai A/B/C A 1,00
c. Hasil assessment belum dijadikan dasar mutasi
internal dan pengembangan kompetensi pegawai
- t e
2 1
iii. Pelanggaran Disiplin Pegawai 2,00 2,00 100,00%
0
n-2
a Penurunan pelanggaran disiplin pegawai Persentase pernurunan pelanggaran disiplin pegawai
diperoleh dari Jumlah pelanggaran tahun sebelumnya
dikurangi Jumlah pelanggaran tahun ini kemudian dibagi
% 100,00% 1,00
h u
ta
dengan Jumlah pelanggaran tahun sebelumnya
- Jumlah pelanggaran tahun sebelumnya
- Jumlah pelanggaran tahun ini
Jumlah
Jumlah
1
0
0 -
- Jumlah pelanggaran yang telah diberikan
-9
or
Jumlah 1
sanksi/hukuman
4. PENGUATAN AKUNTABILITAS 5,00 5,00
i. Meningkatnya capaian kinerja unit kerja 2,00
o m 2,00 100,00%
- Persentase Sasaran dengan capaian 100% atau
lebih
Persentase diperoleh dari Jumlah Sasaran Kinerja yang
tercapai 100% atau lebih dibagi dengan Jumlah Sasaran %
b - n
100,00% 1,00
-
Jumlahr 1
- Jumlah Sasaran Kinerja yang tercapai 100%
an
Jumlah 1
enp
atau lebih
ii. Pemberian Reward and Punishment 1,50 1,50 100,00%
- Hasil Capaian/Monitoring Perjanjian Kinerja a. Seluruh capaian kinerja (Perjanjian Kinerja) merupakan
telah dijadikan dasar sebagai pemberian reward
and punishment bagi organisasi e
unsur dalam pemberian reward and punishment
p m
b. Sebagian besar Capaian Kinerja (lebih dari 50%
2 2
c. Sebagian kecil Capaian Kinerja (kurang dari 50%
Perjanjian kinerja) merupakan unsur dalam pemberian
A/B/C/D A 1,00
/ 20
reward and punishment
d. Capaian Kinerja (Perjanjian kinerja) belum menjadi
co m
unsur dalam pemberian reward and punishment
n a .
a. terdapat Kerangka Logis kinerja yang mengacu pada
1,50 100,00%
na
1,00
penjabaran kinerja seluruh pegawai
ai
c. Kerangka Logis kinerja ada namun belum mengacu
ww
5. PENGUATAN PENGAWASAN 7,50 7,50 100,00%
s: //
i. Mekanisme Pengendalian 2,50 2,50 100,00%
ht tp
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
- Telah dilakukan mekanisme pengendalian a. Terdapat pengendalian aktivitas utama organisasi yang
.h t
aktivitas secara berjenjang tersistem mulai dari perencanaan, penilaian risiko,
pelaksanaan, monitoring, dan pelaporan oleh penanggung
a n g
nt
jawab aktivitas serta pimpinan unit kerja dan telah
menghasilkan peningkatan kinerja, mekanise kerja baru
yang lebih efektif, efisien, dan terkendali
b. Terdapat pengendalian aktivitas utama organisasi yang
- t e
tersistem mulai dari perencanaan, penilaian risiko,
2 1
pelaksanaan, monitoring, dan pelaporan oleh penanggung
0
n-2
jawab aktivitas serta pimpinan unit kerja namun belum
berdampak pada peningkatan kinerja unit kerja A/B/C/D/E A 1,00
c.Terdapat pengendalian aktivitas utama organisasi yang
h u
ta
tersistem mulai dari perencanaan, penilaian risiko,
pelaksanaan, monitoring, dan pelaporan oleh penanggung
jawab aktivitas
0 -
d. Terdapat pengendalian aktivitas utama organisasi tetapi
-9
or
tidak tersistem
e. Tidak terdapat pengendalian atas aktivitas utama
organisasi
o m
b - n
ii. Penanganan Pengaduan Masyarakat
- Persentase penanganan pengaduan masyarakat
3,00
Penilaian ini menghitung realisasi penanganan pengaduan
%
%
n - r 100,00%
3,00
1,00
100,00%
pem
Jumlah 1
diproses
- Jumlah pengaduan masyarakat yang selesai
1/
Jumlah 1
ditindaklanjuti
2/0
iii. Penyampaian Laporan Harta Kekayaan 2,00 % 2,00 100,00%
i. Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN)
1,00
2 1,00
m
1. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999
co
2. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002
an a.
3. Undang-Undang No. 10 Tahun 2015
4. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi No. 07
Tahun 2016
% 100,00% 1,00
w
- Jumlah yang sudah melaporkan w Jumlah
Jumlah
1,00
3,00
w
Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Aparatur
//
Sipil Negara (LHKASN)
:
1,00 1,00
tp s
ht
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
- Persentase penyampaian LHKASN Penyampaian LHKASN diatur dalam:
.h t
1. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999
2. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 % 100,00% 1,00
a n g
nt
3. Undang-Undang No. 10 Tahun 2015
4. SE MenPANRB No. 1 Tahun 2015
- Jumlah yang harus melaporkan (ASN tidak wajib
Jumlah 3,00
- t e
LHKPN)
- Pejabat administrator (eselon III) Jumlah 1,00
2 1
- Pejabat Penawas (eselon IV) Jumlah 1,00
0
n-2
- Jumlah Fungsional dan Pelaksana Jumlah 1,00
- Jumlah yang sudah melaporkan Jumlah 3,00
6. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK 5,00 5,00
u
100,00%
h
ta
i. Upaya dan/atau Inovasi Pelayanan Publik 2,50 2,50 100,00%
a. Upaya dan/atau inovasi telah mendorong
perbaikan pelayanan publik pada:
a. Upaya dan/atau inovasi yang dilakukan telah
mendorong perbaikan seluruh pelayanan publik yang
0 -
1. Kesesuaian Persyaratan prima (lebih Cepat dan mudah)
-9
or
2. Kemudahan Sistem, Mekanisme, dan b. Upaya dan/atau inovasi yang dilakukan belum
Prosedur seluruhnya memberikan dampak pada perbaikan
3. Kecepatan Waktu Penyelesaian pelayanan public yang prima (Cepat dan mudah)
o m
4. Kejelasan Biaya/Tarif, Gratis
5. Kualitas Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
c. Upaya dan/atau inovasi yang dilakukan belum sesuai
kebutuhan
A/B/C/D
b - nA 1,00
6. Kompetensi Pelaksana/Web
7. Perilaku Pelaksana/Web
d. Belum ada inovasi
n - r
pa
8. Kualitas Sarana dan prasarana
9. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
e n
b. Upaya dan/atau inovasi pada
perijinan/pelayanan telah dipermudah: e m
Persentase diperoleh dari Jumlah perijinan/pelayanan
yang telah dipermudah dibagi dengan Jumlah
p
1. Waktu lebih cepat
1 /
perijinan/pelayanan yang terdata/terdaftar
%
/0
100,00% 1,00
2. Pelayanan Publik yang terpadu
3. Alur lebih pendek/singkat
4 Terintegrasi dengan aplikasi
2 2
- Jumlah perijinan/pelayanan yang
terdata/terdaftar
/ 20 Jumlah 1
n a .
a. Pengaduan pelayanan dan konsultasi telah direspon
2,50 100,00%
ul
dan bertanggung jawab b. Pengaduan pelayanan dan konsultasi telah direspon
dengan cepat melalui kanal/media yang terbatas
A/B/C/D A 1,00
ai
d. Pengaduan pelayanan dan konsultasi direspon lambat
w . TOTAL PENGUNGKIT
dan kanal/media terbatas
60,00
B. HASIL
w w 40,00 40,00 100,00%
: / /
I. BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL 22,50 22,50 100,00%
tps
a Nilai Survey Persepsi Korupsi (Survei Eksternal) Diisi dengan nilai hasil Survei Eksternal atas Persepsi Nilai
17,50 4,00 17,50
Anti Korupsi (Indeks Persepsi Anti Korupsi / IPAK) (0-4)
ht
Penilaian Bobot Penjelasan
Pilihan
Jawaban
Jawaban Nilai % Catatan/Keterangan/Penjelasan
m l
b Capaian Kinerja Lebih Baik dari pada Capaian Kinerja a. Target kinerja utama tercapai lebih dari 100% dan lebih
.h t
Sebelumnya baik dari capaian kinerja utama tahun sebelumnya serta
lebih baik dari capaian kinerja nasional/rata-rata capaian
a n g
nt
kinerja unit yang sejenis;
b.Target kinerja utama tercapai 100% dan lebih baik dari
5,00 capaian kinerja utama tahun sebelumnya;
c.Target kinerja utama tercapai 100% atau lebih, namun
A/B/C/D/E A 5,00
- t e
tidak lebih baik dari capaian kinerja utama tahun
2 1
sebelumnya;
0
n-2
d. Kinerja utama sudah orientasi hasil akan tetapi masih
terdapat target kinerja utama yang tidak tercapai;
II. PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA 17,50 17,50
u
100,00%
h
ta
a Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal) Diisi dengan Nilai Hasil Survei Eksternal Kualitas
Nilai
17,50 Pelayanan (Indeks Persepsi Kualitas Pelayanan Publik /
IPKP)
(0-4)
4,00 17,50
0 -
TOTAL HASIL
-9
40,00
- n om
-r b
p anMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
m en REPUBLIK INDONESIA,
p e
1/ ttd
2 2/0
m /20 TJAHJO KUMOLO
co
an a.
ul y
n a m
. ai
w w
: / / w
ht tps