Anda di halaman 1dari 55

SALINAN

lm
.ht
MENTERI

2
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

02
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

-2
un
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

ah
NOMOR 48 TAHUN 2022

8-t
TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

r-4
mo
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

no
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

-
nrb
-pa
Menimbang : a. bahwa untuk pengembangan karier dan peningkatan
profesionalisme Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai
en

ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang


rm

untuk melakukan pengawasan intern melalui kegiatan


perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan teknis,
/pe

pengendalian, dan evaluasi pengawasan intern, perlu


/11

ditetapkan Jabatan Fungsional Auditor;


b. bahwa Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
22

Aparatur Negara Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 tentang


Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya
20

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
m/

Nomor 51 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan


co

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional
ot.

Auditor dan Angka Kreditnya sudah tidak sesuai lagi


gsp

dengan perkembangan peraturan perundang-undangan


sehingga perlu diganti;
o

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


.bl

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
na

Birokrasi tentang Jabatan Fungsional Auditor;


lya

Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik


mu

Indonesia Tahun 1945;


2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
ina

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia


Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
//a

Republik Indonesia Nomor 4916);


ps:

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
htt

2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik


Indonesia Nomor 5494);

jdih.menpan.go.id
-2-

4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang

l
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

m
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan

.ht
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

2
02
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen

-2
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia

un
Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6477);

ah
5. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang

8-t
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

r-4
Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 87

mo
Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

no
2014 Nomor 240);

-
6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2021 tentang

nrb
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
-pa
Tahun 2021 Nomor 126);
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
en

Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2019 tentang


rm

Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Jabatan


Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik
/pe

Indonesia Tahun 2019 Nomor 834);


8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
/11

Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun 2021 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan
22

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Berita Negara


Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1249)
20

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri


m/

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Nomor 39 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
co

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


ot.

Birokrasi Nomor 60 Tahun 2021 tentang Organisasi dan


Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
gsp

dan Reformasi Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia


Tahun 2022 Nomor 753);
o
.bl

MEMUTUSKAN:
na

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR


NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG JABATAN
lya

FUNGSIONAL AUDITOR.
mu

BAB I
ina

KETENTUAN UMUM
//a

Pasal 1
ps:

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:


1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
htt

adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat


tertentu, diangkat sebagai pegawai aparatur sipil negara

jdih.menpan.go.id
-3-

secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk

l
menduduki jabatan pemerintahan.

m
2. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang

.ht
mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,
pemindahan, pemberhentian, dan pembinaan manajemen

2
02
PNS di instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

-2
3. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai

un
kewenangan melaksanakan proses pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian aparatur sipil negara

ah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

8-t
undangan.
4. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang

r-4
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan

mo
keterampilan tertentu.
5. Jabatan Fungsional Auditor adalah jabatan yang

no
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan

-
wewenang untuk melakukan pengawasan intern.

nrb
6. Pejabat Fungsional Auditor yang selanjutnya disebut
Auditor adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,
-pa
dan wewenang untuk melakukan pengawasan intern.
7. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit,
en

reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan


rm

lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi


organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang
/pe

memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai


dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan
/11

efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan


tata kepemerintahan yang baik.
22

8. Sasaran Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP


adalah rencana kinerja dan target yang akan dicapai oleh
20

seorang PNS yang harus dicapai setiap tahun.


m/

9. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan


dan/atau akumulasi nilai butir kegiatan yang harus
co

dicapai oleh Auditor dalam rangka pembinaan karier yang


ot.

bersangkutan.
10. Angka Kredit Kumulatif adalah akumulasi nilai Angka
gsp

Kredit minimal yang harus dicapai oleh Auditor sebagai


salah satu syarat kenaikan pangkat dan jabatan.
o

11. Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disingkat PAK


.bl

adalah hasil penilaian yang diberikan berdasarkan Angka


na

Kredit untuk pengangkatan atau kenaikan pangkat


dan/atau jabatan dalam Jabatan Fungsional Auditor.
lya

12. Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Auditor yang


selanjutnya disebut Tim Penilai adalah tim yang dibentuk
mu

dan ditetapkan oleh pejabat yang memiliki kewenangan


menetapkan Angka Kredit dan bertugas mengevaluasi
ina

keselarasan hasil kerja dengan tugas yang disusun dalam


SKP serta menilai capaian kinerja Auditor dalam bentuk
//a

Angka Kredit.
ps:

13. Standar Kompetensi Auditor yang selanjutnya disebut


Standar Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan,
htt

keterampilan, dan perilaku yang diperlukan seorang PNS


dalam melaksanakan tugas Jabatan Fungsional Auditor.

jdih.menpan.go.id
-4-

14. Uji Kompetensi adalah proses pengukuran dan penilaian

l
terhadap kompetensi teknis, manajerial, dan sosial

m
kultural dari seorang Auditor dalam melaksanakan tugas

.ht
dan fungsi dalam jabatan.
15. Hasil Kerja adalah unsur kegiatan utama yang harus

2
02
dicapai oleh Auditor sebagai prasyarat menduduki setiap
jenjang Jabatan Fungsional Auditor.

-2
16. Hasil Kerja Minimal adalah unsur kegiatan utama yang

un
harus dicapai minimal oleh Auditor sebagai prasyarat
pencapaian Hasil Kerja.

ah
17. Karya Tulis/Karya Ilmiah adalah tulisan hasil pokok

8-t
pikiran, pengembangan, dan hasil kajian/penelitian yang
disusun oleh Auditor baik perseorangan maupun

r-4
kelompok di bidang Pengawasan Intern.
18. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang selanjutnya

mo
disingkat APIP adalah lembaga pemerintah
nonkementerian yang mempunyai tugas

no
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

-
pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan

nrb
nasional dan unit kerja instansi pemerintah yang dibentuk
dengan tugas melaksanakan Pengawasan Intern terhadap
-pa
instansi pemerintah, lembaga, dan/atau pihak lain yang
di dalamnya terdapat kepentingan negara sesuai dengan
en

ketentuan peraturan perundang-undangan.


rm

19. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi


daerah.
/pe

20. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Auditor yang


selanjutnya disebut Instansi Pembina adalah lembaga
/11

pemerintah nonkementerian yang mempunyai tugas


menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
22

pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan


nasional.
20

21. Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia yang


m/

selanjutnya disingkat AAIPI adalah organisasi Profesi


Jabatan Fungsional Auditor.
co

22. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan


ot.

pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara.


gsp

BAB II
KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB, DAN
o

KLASIFIKASI/RUMPUN JABATAN
.bl
na

Bagian Kesatu
lya

Kedudukan dan Tanggung Jawab


mu

Pasal 2
(1) Auditor berkedudukan sebagai pelaksana teknis
ina

fungsional bidang Pengawasan Intern pada APIP.


(2) Auditor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
//a

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab secara


ps:

langsung kepada pejabat pimpinan tinggi madya, pejabat


pimpinan tinggi pratama, atau pejabat administrator yang
htt

memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugas Jabatan


Fungsional Auditor.

jdih.menpan.go.id
-5-

(3) Kedudukan Auditor sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

l
ditetapkan dalam peta jabatan berdasarkan analisis tugas,

m
fungsi unit kerja, analisis jabatan, dan analisis beban

.ht
kerja yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

2
02
Pasal 3

-2
Jabatan Fungsional Auditor merupakan jabatan karier PNS.

un
Bagian Kedua

ah
Klasifikasi/Rumpun Jabatan

8-t
r-4
Pasal 4
Jabatan Fungsional Auditor termasuk dalam

mo
klasifikasi/rumpun jabatan akuntan dan anggaran.

no
BAB III

-
KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

nrb
Pasal 5
-pa
(1) Jabatan Fungsional Auditor merupakan Jabatan
Fungsional kategori keterampilan dan keahlian.
en

(2) Jenjang Jabatan Fungsional Auditor kategori


rm

keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri


atas:
/pe

a. Auditor Terampil;
b. Auditor Mahir; dan
/11

c. Auditor Penyelia.
(3) Jenjang Jabatan Fungsional Auditor kategori keahlian
22

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:


20

a. Auditor Ahli Pertama;


b. Auditor Ahli Muda;
m/

c. Auditor Ahli Madya; dan


d. Auditor Ahli Utama.
co

(4) Jenjang pangkat untuk masing-masing jenjang Jabatan


ot.

Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


dan ayat (3) tercantum dalam Lampiran IV sampai dengan
gsp

Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan


dari Peraturan Menteri ini.
o
.bl

BAB IV
na

TUGAS JABATAN, UNSUR DAN SUBUNSUR KEGIATAN,


lya

URAIAN KEGIATAN, DAN HASIL KERJA


mu

Bagian Kesatu
Tugas Jabatan
ina

Pasal 6
//a

Tugas Jabatan Fungsional Auditor adalah melakukan


ps:

Pengawasan Intern melalui kegiatan perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan teknis, pengendalian, dan
htt

evaluasi.

jdih.menpan.go.id
-6-

Bagian Kedua

l
Unsur dan Subunsur Kegiatan

m
.ht
Pasal 7
(1) Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Auditor yang

2
02
dapat dinilai Angka Kreditnya terdiri atas:
a. perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian

-2
Pengawasan Intern;

un
b. pelaksanaan teknis Pengawasan Intern; dan
c. evaluasi Pengawasan Intern.

ah
(2) Subunsur dari unsur kegiatan sebagaimana dimaksud

8-t
pada ayat (1), terdiri atas:
a. perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian

r-4
Pengawasan Intern, meliputi:
1. penyusunan rencana strategis Pengawasan

mo
Intern;
2. penyusunan rencana dan pengendalian

no
pengawasan tahunan; dan

-
3. penyusunan pedoman Pengawasan Intern;

nrb
b. pelaksanaan teknis Pengawasan Intern, meliputi:
1. audit;
-pa
2. reviu;
3. evaluasi;
en

4. pemantauan;
rm

5. pemberian keterangan ahli dalam proses


penyidikan dan/atau peradilan;
/pe

6. penelaahan;
7. monitoring tindak lanjut hasil Pengawasan
/11

Intern; dan
8. kegiatan konsultansi; dan
22

c. evaluasi Pengawasan Intern, meliputi:


20

1. evaluasi kebijakan dan hasil Pengawasan Intern;


dan
m/

2. pengembangan dan penjaminan kualitas


Pengawasan Intern.
co
ot.

Bagian Ketiga
Uraian Kegiatan
gsp

Pasal 8
o
.bl

(1) Uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Auditor


kategori keterampilan sesuai jenjang jabatannya, sebagai
na

berikut:
lya

a. Auditor Terampil, meliputi:


1. menginvetarisasi bahan/data dalam penyusunan
mu

rencana strategis Pengawasan Intern,


penyusunan rencana pengawasan tahunan,
ina

penyusunan substansi teknis dalam


peraturan/pedoman Pengawasan Intern, atau
//a

penyusunan kebijakan Pengawasan Intern;


2. mengumpulkan data/informasi dalam penugasan
ps:

pemberian keyakinan (assurance) yang meliputi


htt

audit kinerja, audit dengan tujuan tertentu, audit

jdih.menpan.go.id
-7-

investigatif/penghitungan kerugian keuangan

l
negara, reviu, evaluasi, atau pemantauan;

m
3. mengumpulkan data/informasi dalam rangka

.ht
penelaahan atas pengaduan masyarakat, kasus
atas permintaan aparat penegak hukum, atau

2
02
kegiatan penelaahan pengawasan lainnya;
4. mengumpulkan data/informasi tindak lanjut

-2
hasil Pengawasan Intern yang bersifat

un
administratif;
5. menyiapkan data/dukungan untuk penugasan

ah
konsultansi terkait Pengawasan Intern, tata

8-t
kelola, manajemen risiko, dan pengendalian
intern; dan

r-4
6. menginvetarisasi bahan/data dalam rangka
evaluasi hasil Pengawasan Intern, penyusunan

mo
ikhtisar hasil Pengawasan Intern, telaah sejawat
penerapan standar profesi Auditor di unit

no
Pengawasan Intern, atau pelaksanaan

-
penjaminan kualitas Pengawasan Intern;

nrb
b. Auditor Mahir, meliputi:
1. mengolah bahan/data dalam penyusunan
-pa
rencana strategis Pengawasan Intern,
penyusunan rencana pengawasan tahunan,
en

penyusunan substansi teknis dalam


rm

peraturan/pedoman Pengawasan Intern, atau


penyusunan kebijakan Pengawasan Intern;
/pe

2. mengklasifikasikan dan mengolah data/informasi


dalam penugasan pemberian keyakinan
/11

(assurance) yang meliputi audit kinerja, audit


dengan tujuan tertentu, audit
22

investigatif/penghitungan kerugian keuangan


negara, reviu, evaluasi, atau pemantauan;
20

3. mengklasifikasikan dan mengolah data/


m/

informasi dalam rangka penelaahan atas


pengaduan masyarakat, kasus atas permintaan
co

aparat penegak hukum, atau kegiatan


ot.

penelaahan pengawasan lainnya;


4. mengklasifikasikan dan mengolah data/
gsp

informasi tindak lanjut hasil Pengawasan Intern


yang bersifat administratif;
o

5. melaksanakan penugasan konsultansi terkait


.bl

Pengawasan Intern, tata kelola, manajemen


na

risiko, dan pengendalian intern yang bersifat


teknis operasional sederhana; dan
lya

6. mengolah bahan/data dalam rangka evaluasi


hasil Pengawasan Intern, penyusunan ikhtisar
mu

hasil Pengawasan Intern, telaah sejawat


penerapan standar profesi Auditor di unit
ina

Pengawasan Intern, atau pelaksanaan


penjaminan kualitas Pengawasan Intern;
//a

c. Auditor Penyelia, meliputi:


ps:

1. memverifikasi dan memvalidasi pengolahan data


dalam penyusunan rencana strategis Pengawasan
htt

Intern, penyusunan rencana pengawasan


tahunan, penyusunan subtansi teknis dalam

jdih.menpan.go.id
-8-

peraturan/pedoman Pengawasan Intern, atau

l
penyusunan kebijakan Pengawasan Intern;

m
2. memverifikasi dan memvalidasi data/informasi

.ht
dalam penugasan pemberian keyakinan
(assurance) yang meliputi audit kinerja, audit

2
02
dengan tujuan tertentu, audit
investigatif/penghitungan kerugian keuangan

-2
negara, reviu, evaluasi, atau pemantauan;

un
3. menverifikasi dan memvalidasi data/informasi
dalam rangka penelaahan atas pengaduan

ah
masyarakat, kasus atas permintaan aparat

8-t
penegak hukum, atau kegiatan penelaahan
pengawasan lainnya;

r-4
4. menverifikasi dan memvalidasi data/informasi
tindak lanjut hasil Pengawasan Intern yang

mo
bersifat administratif;
5. melaksanakan penugasan konsultansi terkait

no
Pengawasan Intern, tata kelola, manajemen

-
risiko, dan pengendalian intern yang bersifat

nrb
teknis operasional; dan
6. memverifikasi dan memvalidasi pengolahan
-pa
bahan/data dalam rangka evaluasi hasil
Pengawasan Intern, penyusunan ikhtisar hasil
en

Pengawasan Intern, telaah sejawat penerapan


rm

standar profesi Auditor di unit Pengawasan


Intern, atau pelaksanaan penjaminan kualitas
/pe

Pengawasan Intern.
(2) Uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Auditor
/11

kategori keahlian sesuai jenjang jabatannya, sebagai


berikut:
22

a. Auditor Ahli Pertama, meliputi:


1. mengidentifikasi data/bahan dalam rangka
20

penyusunan rencana strategis Pengawasan


m/

Intern, penyusunan rencana pengawasan


tahunan, penyusunan substansi teknis dalam
co

peraturan/pedoman Pengawasan Intern, atau


ot.

penyusunan kebijakan Pengawasan Intern;


2. mengidentifikasi data/informasi dalam
gsp

penugasan pemberian keyakinan (assurance)


yang meliputi audit kinerja, audit dengan tujuan
o

tertentu, audit investigatif/penghitungan


.bl

kerugian keuangan negara, reviu, evaluasi, atau


na

pemantauan;
3. mendampingi/memberikan keterangan ahli
lya

dalam proses penyidikan dan/atau peradilan


kasus hasil pengawasan dengan kompleksitas
mu

rendah;
4. mengumpulkan dan mengidentifikasi data/
ina

informasi dalam rangka penelaahan atas


pengaduan masyarakat, permintaan aparat
//a

penegak hukum, atau kegiatan penelaahan


ps:

pengawasan lainnya;
5. mengumpulkan dan mengklasifikasikan data
htt

tindak lanjut hasil Pengawasan Intern;

jdih.menpan.go.id
-9-

6. melaksanakan penugasan konsultansi terkait

l
Pengawasan Intern, tata kelola, manajemen

m
risiko, dan pengendalian intern yang bersifat

.ht
teknis operasional dengan kompleksitas sedang;
dan

2
02
7. mengumpulkan dan mengidentifikasi data/
bahan dalam rangka evaluasi hasil Pengawasan

-2
Intern, penyusunan ikhtisar hasil Pengawasan

un
Intern, telaah sejawat penerapan standar profesi
Auditor di unit Pengawasan Intern, atau

ah
pelaksanaan penjaminan kualitas Pengawasan

8-t
Intern;
b. Auditor Ahli Muda, meliputi:

r-4
1. menganalisis data/bahan dalam rangka
penyusunan rencana strategis Pengawasan

mo
Intern, penyusunan rencana pengawasan
tahunan, penyusunan substansi teknis dalam

no
peraturan/pedoman Pengawasan Intern, atau

-
penyusunan kebijakan Pengawasan Intern;

nrb
2. menganalisis data/informasi dan menyusun
laporan dalam penugasan pemberian keyakinan
-pa
(assurance) yang meliputi audit kinerja, audit
dengan tujuan tertentu, audit investigatif/
en

penghitungan kerugian keuangan negara, reviu,


rm

evaluasi, atau pemantauan;


3. mendampingi/memberikan keterangan ahli
/pe

dalam proses penyidikan dan/atau peradilan


kasus hasil pengawasan dengan kompleksitas
/11

sedang;
4. menganalisis data/informasi dalam rangka
22

penelaahan atas pengaduan masyarakat,


permintaan aparat penegak hukum, atau
20

kegiatan penelaahan pengawasan lainnya;


m/

5. menganalisis data tindak lanjut hasil


Pengawasan Intern;
co

6. melaksanakan penugasan konsultansi terkait


ot.

Pengawasan Intern, tata kelola, manajemen


risiko, dan pengendalian intern yang bersifat
gsp

teknis operasional dengan kompleksitas tinggi;


7. menganalisis data/bahan dalam rangka evaluasi
o

hasil Pengawasan Intern;


.bl

8. menyusun konsep ikhtisar hasil Pengawasan


na

Intern; dan
9. menganalisis data/informasi dalam rangka
lya

telaah sejawat penerapan standar profesi Auditor


di unit Pengawasan Intern atau pelaksanaan
mu

penjaminan kualitas Pengawasan Intern;


c. Auditor Ahli Madya, meliputi:
ina

1. mereviu hasil analisis data, bahan, dan isu


strategis dalam rangka penyusunan konsep
//a

rencana strategis Pengawasan Intern;


ps:

2. menyusun rencana pengawasan tahunan;


3. memantau pelaksanaan rencana pengawasan
htt

tahunan;

jdih.menpan.go.id
- 10 -

4. menyusun konsep substansi teknis dalam

l
peraturan/pedoman Pengawasan Intern;

m
5. mereviu hasil analisis data/bahan dalam rangka

.ht
penyusunan kebijakan Pengawasan Intern;
6. mereviu dan mengendalikan teknis penugasan

2
02
pemberian keyakinan (assurance) yang meliputi
audit kinerja, audit dengan tujuan tertentu,

-2
audit investigatif/penghitungan kerugian

un
keuangan negara, reviu, evaluasi, atau
pemantauan;

ah
7. memberikan keterangan ahli dalam proses

8-t
penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil
pengawasan dengan kompleksitas tinggi;

r-4
8. mereviu hasil analisis data/informasi dalam
rangka penelaahan atas pengaduan masyarakat,

mo
permintaan aparat penegak hukum, atau
kegiatan penelaahan pengawasan lainnya;

no
9. mereviu dan mengendalikan teknis monitoring

-
tindak lanjut hasil pengawasan;

nrb
10. melaksanakan penugasan konsultansi terkait
Pengawasan Intern, tata kelola, manajemen
-pa
risiko, dan pengendalian intern yang bersifat
strategis sektoral;
en

11. mereviu kertas kerja analisis evaluasi hasil


rm

Pengawasan Intern;
12. mereviu konsep ikhtisar hasil Pengawasan
/pe

Intern; dan
13. mereviu kertas kerja analisis dalam rangka hasil
/11

telaah sejawat penerapan standar profesi Auditor


di unit Pengawasan Intern atau pelaksanaan
22

penjaminan kualitas Pengawasan Intern; dan


d. Auditor Ahli Utama, meliputi:
20

1. merumuskan konsep rencana strategis


m/

Pengawasan Intern, tema pengawasan tahunan,


atau konsep kebijakan Pengawasan Intern;
co

2. mereviu konsep substansi teknis dalam


ot.

peraturan/pedoman Pengawasan Intern;


3. mengendalikan mutu penugasan pemberian
gsp

keyakinan (assurance) yang meliputi audit


kinerja, audit dengan tujuan tertentu, audit
o

investigatif/penghitungan kerugian keuangan


.bl

negara, reviu, evaluasi, atau pemantauan;


na

4. memberikan keterangan ahli dalam proses


penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil
lya

pengawasan yang bersifat strategis nasional;


5. mengendalikan mutu pelaksanaan penugasan
mu

konsultansi terkait Pengawasan Intern, tata


kelola, manajemen risiko, dan pengendalian
ina

intern;
6. mengevaluasi sistem/desain Pengawasan Intern;
//a

7. menyusun rekomendasi evaluasi hasil


ps:

Pengawasan Intern;
8. mengendalikan mutu penyusunan ikhtisar hasil
htt

Pengawasan Intern; dan

jdih.menpan.go.id
- 11 -

9. mengevaluasi penerapan standar profesi Auditor

l
di unit Pengawasan Intern atau penjaminan

m
kualitas Pengawasan Intern.

.ht
(3) Auditor yang melaksanakan kegiatan tugas jabatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan nilai

2
02
Angka Kredit yang tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

-2
Menteri ini.

un
(4) Auditor yang melaksanakan kegiatan tugas jabatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan nilai

ah
Angka Kredit yang tercantum dalam Lampiran II yang

8-t
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.

r-4
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian uraian kegiatan
masing-masing jenjang jabatan sebagaimana dimaksud

mo
pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam peraturan lembaga
pemerintah nonkementerian yang mempunyai tugas

no
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

-
pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan

nrb
nasional. -pa
Bagian Keempat
Hasil Kerja
en
rm

Pasal 9
(1) Hasil Kerja tugas Jabatan Fungsional Auditor kategori
/pe

keterampilan sesuai jenjang jabatan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), sebagai berikut:
/11

a. Auditor Terampil, meliputi:


1. dokumen hasil inventarisasi bahan/data rencana
22

strategis Pengawasan Intern, penyusunan


20

rencana pengawasan tahunan, penyusunan


substansi teknis dalam peraturan/pedoman
m/

Pengawasan Intern, atau penyusunan kebijakan


co

Pengawasan Intern;
2. kertas kerja audit kinerja, audit dengan tujuan
ot.

tertentu, audit investigatif/penghitungan


gsp

kerugian keuangan negara, reviu, evaluasi, atau


pemantauan;
3. Kertas kerja telaahan dalam rangka penelaahan
o
.bl

atas pengaduan masyarakat, kasus atas


permintaan aparat penegak hukum, atau
na

kegiatan penelaahan pengawasan lainnya;


lya

4. kertas kerja monitoring tindak lanjut hasil


Pengawasan Intern yang bersifat administratif;
mu

5. laporan kegiatan konsultansi terkait Pengawasan


Intern, tata kelola, manajemen risiko, dan
ina

pengendalian intern; dan


6. dokumen hasil inventarisasi bahan/data dalam
//a

rangka evaluasi hasil Pengawasan Intern,


penyusunan ikhtisar hasil Pengawasan Intern,
ps:

telaah sejawat penerapan standar profesi Auditor


di unit Pengawasan Intern, atau pelaksanaan
htt

penjaminan kualitas Pengawasan Intern;

jdih.menpan.go.id
- 12 -

b. Auditor Mahir, meliputi:

l
1. dokumen hasil pengolahan bahan/data dalam

m
penyusunan rencana strategis Pengawasan

.ht
Intern, penyusunan rencana pengawasan
tahunan, penyusunan substansi teknis dalam

2
02
peraturan/pedoman Pengawasan Intern, atau
penyusunan kebijakan Pengawasan Intern;

-2
2. kertas kerja audit kinerja, audit dengan tujuan

un
tertentu, audit investigatif/penghitungan
kerugian keuangan negara, reviu, evaluasi, atau

ah
pemantauan;

8-t
3. kertas kerja telaahan atas pengaduan
masyarakat, kasus atas permintaan aparat

r-4
penegak hukum, atau kegiatan penelaahan
pengawasan lainnya;

mo
4. kertas kerja monitoring tindak lanjut hasil
Pengawasan Intern yang bersifat administratif;

no
5. laporan kegiatan konsultansi terkait Pengawasan

-
Intern, tata kelola, manajemen risiko, dan

nrb
pengendalian intern yang bersifat teknis
operasional sederhana; dan
-pa
6. dokumen hasil pengolahan bahan/data dalam
rangka evaluasi hasil Pengawasan Intern,
en

penyusunan ikhtisar hasil Pengawasan Intern,


rm

telaah sejawat penerapan standar profesi Auditor


di unit Pengawasan Intern, atau pelaksanaan
/pe

penjaminan kualitas Pengawasan Intern;


c. Auditor Penyelia, meliputi:
/11

1. dokumen hasil verifikasi dan validasi pengolahan


data dalam penyusunan rencana strategis
22

Pengawasan Intern, penyusunan rencana


pengawasan tahunan, penyusunan subtansi
20

teknis dalam peraturan/pedoman Pengawasan


m/

Intern, atau penyusunan kebijakan Pengawasan


Intern;
co

2. kertas kerja audit kinerja, audit dengan tujuan


ot.

tertentu, audit investigatif/penghitungan


kerugian keuangan negara, reviu, evaluasi, atau
gsp

pemantauan;
3. kertas kerja telaahan atas pengaduan
o

masyarakat, kasus atas permintaan aparat


.bl

penegak hukum, atau kegiatan penelaahan


na

pengawasan lainnya;
4. kertas kerja monitoring tindak lanjut Pengawasan
lya

Intern yang bersifat administratif;


5. laporan kegiatan konsultansi terkait Pengawasan
mu

Intern, tata kelola, manajemen risiko, dan


pengendalian intern yang bersifat teknis
ina

operasional; dan
6. dokumen hasil verifikasi dan validasi pengolahan
//a

bahan/data dalam rangka evaluasi hasil


ps:

Pengawasan Intern, penyusunan ikhtisar hasil


Pengawasan Intern, telaah sejawat penerapan
htt

standar profesi Auditor di unit Pengawasan

jdih.menpan.go.id
- 13 -

Intern, atau pelaksanaan penjaminan kualitas

l
Pengawasan Intern.

m
(2) Hasil Kerja tugas Jabatan Fungsional Auditor kategori

.ht
keahlian sesuai jenjang jabatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (2), sebagai berikut:

2
02
a. Auditor Ahli Pertama, meliputi:
1. kertas kerja identifikasi data/bahan dalam

-2
rangka penyusunan rencana strategis

un
Pengawasan Intern, penyusunan rencana
pengawasan tahunan, penyusunan substansi

ah
teknis dalam peraturan/pedoman Pengawasan

8-t
Intern, atau penyusunan kebijakan Pengawasan
Intern;

r-4
2. kertas kerja audit kinerja, audit dengan tujuan
tertentu, audit investigatif/penghitungan

mo
kerugian keuangan negara, reviu, evaluasi, atau
pemantauan;

no
3. laporan pemberian keterangan ahli dalam proses

-
penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil

nrb
pengawasan dengan kompleksitas rendah;
4. kertas kerja telaahan atas pengaduan
-pa
masyarakat, permintaan aparat penegak hukum,
atau kegiatan penelaahan pengawasan lainnya;
en

5. kertas kerja monitoring tindak lanjut hasil


rm

Pengawasan Intern;
6. laporan kegiatan konsultansi terkait Pengawasan
/pe

Intern, tata kelola, manajemen risiko, dan


pengendalian intern yang bersifat teknis
/11

operasional dengan kompleksitas sedang; dan


7. kertas kerja identifikasi data/bahan dalam
22

rangka evaluasi hasil Pengawasan Intern,


penyusunan ikhtisar hasil Pengawasan Intern,
20

telaah sejawat penerapan standar profesi Auditor


m/

di unit Pengawasan Intern, atau pelaksanaan


penjaminan kualitas Pengawasan Intern;
co

b. Auditor Ahli Muda, meliputi:


ot.

1. kertas kerja analisis data/bahan dalam rangka


penyusunan rencana strategis Pengawasan
gsp

Intern, penyusunan rencana pengawasan


tahunan, penyusunan substansi teknis dalam
o

peraturan/pedoman Pengawasan Intern, atau


.bl

penyusunan kebijakan Pengawasan Intern;


na

2. konsep laporan hasil audit kinerja, audit dengan


tujuan tertentu, audit investigatif/penghitungan
lya

kerugian keuangan negara, reviu, evaluasi, atau


pemantauan;
mu

3. laporan pemberian keterangan ahli dalam proses


penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil
ina

pengawasan dengan kompleksitas sedang;


4. konsep hasil telaahan atas pengaduan
//a

masyarakat, permintaan aparat penegak hukum,


ps:

atau kegiatan penelaahan pengawasan lainnya;


5. konsep laporan monitoring tindak lanjut hasil
htt

Pengawasan Intern;

jdih.menpan.go.id
- 14 -

6.laporan kegiatan konsultansi terkait Pengawasan

l
Intern, tata kelola, manajemen risiko, dan

m
pengendalian intern yang bersifat teknis

.ht
operasional dengan kompleksitas tinggi;
7. kertas kerja analisis data/bahan dalam rangka

2
02
evaluasi hasil Pengawasan Intern;
8. konsep laporan ikhtisar hasil Pengawasan Intern;

-2
dan

un
9. kertas kerja analisis data/informasi dalam rangka
telaah sejawat penerapan standar profesi Auditor

ah
di unit Pengawasan Intern atau pelaksanaan

8-t
penjaminan kualitas Pengawasan Intern;
c. Auditor Ahli Madya, meliputi:

r-4
1. lembar reviu hasil analisis data, bahan, dan isu
strategis dalam rangka penyusunan konsep

mo
rencana strategis Pengawasan Intern;
2. konsep rencana pengawasan tahunan;

no
3. laporan hasil pemantauan pelaksanaan rencana

-
pengawasan tahunan;

nrb
4. konsep substansi teknis dalam peraturan/
pedoman Pengawasan Intern;
-pa
5. lembar reviu hasil analisis data/bahan dalam
rangka penyusunan kebijakan Pengawasan
en

Intern;
rm

6. lembar reviu audit kinerja, audit dengan tujuan


tertentu, audit investigatif/penghitungan
/pe

kerugian keuangan negara, reviu, evaluasi, atau


pemantauan;
/11

7. laporan pemberian keterangan ahli dalam proses


penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil
22

pengawasan dengan kompleksitas tinggi;


8. lembar reviu hasil telaahan atas pengaduan
20

masyarakat, permintaan aparat penegak hukum,


m/

atau kegiatan penelaahan pengawasan lainnya;


9. laporan hasil monitoring tindak lanjut hasil
co

pengawasan;
ot.

10. laporan kegiatan konsultansi terkait Pengawasan


Intern, tata kelola, manajemen risiko, dan
gsp

pengendalian intern yang bersifat strategis


sektoral;
o

11. lembar reviu penyusunan ikhtisar hasil


.bl

Pengawasan Intern; dan


na

12. laporan ikhtisar hasil Pengawasan Intern; dan


13. lembar reviu kertas kerja analisis dalam rangka
lya

telaah sejawat penerapan standar profesi Auditor


di unit Pengawasan Intern atau pelaksanaan
mu

penjaminan kualitas Pengawasan Intern; dan


d. Auditor Ahli Utama, meliputi:
ina

1. konsep rencana strategis Pengawasan Intern,


tema pengawasan tahunan, atau konsep
//a

kebijakan Pengawasan Intern;


ps:

2. lembar reviu konsep substansi teknis dalam


peraturan/pedoman Pengawasan Intern;
htt

3. dokumen pengendalian mutu audit kinerja, audit


dengan tujuan tertentu, audit investigatif/

jdih.menpan.go.id
- 15 -

penghitungan kerugian keuangan negara, reviu,

l
evaluasi, atau pemantauan;

m
4. laporan pemberian keterangan ahli dalam proses

.ht
penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil
pengawasan yang bersifat strategis nasional;

2
02
5. dokumen pengendalian mutu pelaksanaan
penugasan konsultansi terkait Pengawasan

-2
Intern, tata kelola, manajemen risiko, dan

un
pengendalian intern;
6. konsep laporan hasil evaluasi sistem/desain

ah
Pengawasan Intern;

8-t
7. konsep laporan rekomendasi evaluasi hasil
Pengawasan Intern;

r-4
8. dokumen pengendalian mutu penyusunan
ikhtisar hasil Pengawasan Intern; dan

mo
9. Laporan Hasil Telaah Sejawat penerapan standar
profesi Auditor di unit Pengawasan Intern atau

no
pelaksanaan penjaminan kualitas Pengawasan

-
Intern.

Pasal 10 nrb
-pa
Dalam hal suatu unit kerja APIP tidak terdapat Auditor yang
sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan
en

kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2),


rm

Auditor yang berada satu tingkat di atas atau satu tingkat di


bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut
/pe

berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan APIP


/11

yang bersangkutan.
22

Pasal 11
(1) Penilaian Angka Kredit pelaksanaan kegiatan
20

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ditetapkan sebagai


m/

berikut:
a. Auditor yang melaksanakan tugas Auditor yang
co

berada 1 (satu) tingkat di atas jenjang jabatannya,


ot.

Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80%


(delapan puluh persen) dari Angka Kredit setiap
gsp

kegiatan; dan
b. Auditor yang melaksanakan tugas Auditor yang
o

berada 1 (satu) tingkat di bawah jenjang jabatannya,


.bl

Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 100%


(seratus persen) dari Angka Kredit setiap kegiatan.
na

(2) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


lya

tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian


tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
mu
ina
//a
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 16 -

BAB V

l
PENGANGKATAN DALAM JABATAN

m
.ht
Bagian Kesatu

2
Umum

02
Pasal 12

-2
Pejabat yang memiliki kewenangan mengangkat dalam Jabatan

un
Fungsional Auditor yaitu pejabat yang sesuai dengan ketentuan

ah
peraturan perundang-undangan.

8-t
Pasal 13

r-4
Pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional Auditor
dilakukan melalui:

mo
a. pengangkatan pertama;
b. perpindahan dari jabatan lain; atau

no
c. promosi.

-
nrb
Bagian Kedua
Pengangkatan Pertama
-pa
Pasal 14
en

(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui


rm

pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 13 huruf a harus memenuhi persyaratan sebagai
/pe

berikut:
a. berstatus PNS;
/11

b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;


c. sehat jasmani dan rohani;
22

d. berijazah paling rendah:


20

1. program vokasi diploma tiga dengan program studi


ekonomi, akuntansi, manajemen, atau administrasi
m/

bisnis untuk Jabatan Fungsional Auditor kategori


co

keterampilan; dan
2. program akademik sarjana dengan program studi
ot.

ekonomi, ilmu atau sains akuntansi, ilmu atau


gsp

sains manajemen, administrasi bisnis, program


vokasi diploma empat dengan program studi
o

ekonomi, akuntansi, manajemen, atau administrasi


.bl

bisnis untuk Jabatan Fungsional Auditor kategori


keahlian; dan
na

e. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1


lya

(satu) tahun terakhir.


(2) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat
mu

(1) merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan


kebutuhan Jabatan Fungsional Auditor dari calon PNS.
ina

(3) Calon PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setelah


diangkat sebagai PNS, paling lama 1 (satu) tahun wajib
//a

diangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor.


ps:

(4) PNS yang diangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor


sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling lama 3 (tiga)
htt

tahun setelah diangkat harus mengikuti dan lulus


pelatihan fungsional Auditor.

jdih.menpan.go.id
- 17 -

(5) Auditor yang belum mengikuti dan/atau tidak lulus

l
pelatihan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

m
tidak diberikan kenaikan jenjang satu tingkat di atas.

.ht
(6) Angka Kredit untuk pengangkatan pertama dalam Jabatan

2
Fungsional Auditor dinilai dan ditetapkan pada saat mulai

02
melaksanakan tugas Jabatan Fungsional Auditor.

-2
Bagian Ketiga

un
Perpindahan dari Jabatan Lain

ah
Pasal 15

8-t
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui

r-4
perpindahan dari jabatan lain sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 huruf b harus memenuhi syarat sebagai

mo
berikut:
a. berstatus PNS;

no
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;

-
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah:
nrb
1. program vokasi diploma tiga dengan program studi
-pa
ekonomi, akuntansi, manajemen, atau
administrasi bisnis atau program studi lain yang
en

relevan dengan bidang tugas Jabatan Fungsional


rm

Auditor yang ditetapkan oleh Instansi Pembina


untuk Jabatan Fungsional Auditor kategori
/pe

keterampilan; dan
2. program akademik:
/11

a) sarjana dengan program studi ekonomi, ilmu


atau sains akuntansi, ilmu atau sains
22

manajemen, atau administrasi bisnis; atau


20

b) program vokasi diploma empat dengan program


studi ekonomi, akuntansi, manajemen, atau
m/

administrasi bisnis,
atau program studi lain yang relevan dengan
co

bidang tugas Jabatan Fungsional Auditor yang


ot.

ditetapkan oleh Instansi Pembina, untuk Jabatan


gsp

Fungsional Auditor kategori keahlian;


e. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi sesuai Standar
o

Kompetensi yang telah disusun oleh Instansi Pembina;


.bl

f. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di


bidang tugas Pengawasan Intern minimal 2 (dua)
na

tahun;
lya

g. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2


(dua) tahun terakhir; dan
mu

h. usia paling tinggi:


1. 53 (lima puluh tiga) tahun bagi yang akan
ina

menduduki Jabatan Fungsional Auditor kategori


keterampilan, Auditor Ahli Pertama, atau Auditor
//a

Ahli Muda;
2. 55 (lima puluh lima) tahun bagi yang akan
ps:

menduduki Jabatan Fungsional Auditor Ahli


htt

Madya;

jdih.menpan.go.id
- 18 -

3. 60 (enam puluh) tahun bagi yang akan menduduki

l
Jabatan Fungsional Auditor Ahli Utama dari

m
jabatan pimpinan tinggi; dan

.ht
4. 63 (enam puluh tiga) tahun bagi yang akan
menduduki Jabatan Fungsional Auditor Ahli

2
02
Utama dari jabatan fungsional ahli utama lain.
(2) Pengangkatan Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana

-2
dimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan

un
ketersediaan lowongan kebutuhan jenjang Jabatan
Fungsional Auditor yang akan diduduki.

ah
(3) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana dimaksud

8-t
pada ayat (1) yaitu sama dengan pangkat yang dimiliki dan
jenjang jabatan yang ditetapkan sesuai dengan jumlah

r-4
Angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang memiliki

mo
kewenangan menetapkan Angka Kredit.
(4) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dinilai

no
dan ditetapkan dari tugas jabatan dengan
mempertimbangkan pengalaman dalam pelaksanaan

-
nrb
tugas di bidang Pengawasan Intern.
(5) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor Ahli
-pa
Utama dari Jabatan Fungsional ahli utama lain harus
mempertimbangkan ketersediaan lowongan kebutuhan
en

dan mendapat persetujuan Menteri.


rm

(6) Pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis
/pe

dari Instansi Pembina.


/11

Pasal 16
22

(1) Auditor kategori keterampilan yang memperoleh ijazah


sarjana atau diploma empat dapat diangkat dalam
20

Jabatan Fungsional Auditor kategori keahlian dengan


m/

memenuhi persyaratan sebagai berikut:


a. tersedia kebutuhan untuk Jabatan Fungsional Auditor
co

kategori keahlian;
b. berijazah:
ot.

1. program akademik sarjana dengan program studi


gsp

ekonomi, ilmu atau sains akuntansi, ilmu atau


sains manajemen, atau administrasi bisnis, atau
o

program studi lain yang relevan dengan bidang


.bl

tugas Jabatan Fungsional Auditor; atau


2. program vokasi diploma empat dengan program
na

studi ekonomi, akuntansi, manajemen, atau


lya

administrasi bisnis,
atau program studi lain yang relevan dengan bidang
mu

tugas Jabatan Fungsional Auditor yang ditetapkan


oleh Instansi Pembina;
ina

b. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi sesuai Standar


Kompetensi yang telah disusun oleh Instansi Pembina;
//a

c. memiliki pangkat paling rendah sesuai dengan


ps:

pangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor yang akan


diduduki; dan
htt

d. berusia paling tinggi sesuai ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf i.

jdih.menpan.go.id
- 19 -

(2) Pengangkatan Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana

l
dimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan

m
ketersediaan lowongan kebutuhan jenjang Jabatan

.ht
Fungsional Auditor yang akan diduduki.
(3) Auditor kategori keterampilan yang akan diangkat menjadi

2
02
Auditor kategori keahlian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan Angka Kredit yang dinilai dan ditetapkan

-2
dari tugas jabatan dengan mempertimbangkan

un
pengalaman dalam pelaksanaan tugas sebagai Auditor
kategori keterampilan.

ah
8-t
Bagian Keempat
Promosi

r-4
Pasal 17

mo
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui

no
promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c
ditetapkan berdasarkan kriteria:

-
nrb
a. termasuk dalam kelompok rencana suksesi;
b. menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi instansi dan
-pa
kepentingan nasional, dan diakui oleh lembaga
pemerintah terkait bidang inovasinya; dan
en

c. memenuhi Standar Kompetensi jenjang jabatan yang akan


rm

diduduki.
/pe

Pasal 18
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui
/11

promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17


dilaksanakan dalam hal:
22

a. PNS yang belum menduduki Jabatan Fungsional


20

Auditor; atau
m/

b. kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Auditor satu


tingkat lebih tinggi.
co

(2) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui


ot.

promosi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus


memenuhi persyaratan sebagai berikut:
gsp

a. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi sesuai Standar


Kompetensi yang telah disusun oleh Instansi
o

Pembina;
.bl

b. nilai kinerja/prestasi kerja paling rendah bernilai


na

baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;


lya

c. memiliki rekam jejak yang baik;


d. tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik dan
mu

profesi PNS; dan


e. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS.
ina

(3) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui


promosi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
//a

mempertimbangkan lowongan kebutuhan Jenjang


ps:

Jabatan Fungsional Auditor yang akan diduduki.


(4) Angka Kredit untuk pengangkatan dalam Jabatan
htt

Fungsional Auditor melalui promosi dinilai dan ditetapkan


dari tugas Jabatan Fungsional Auditor.

jdih.menpan.go.id
- 20 -

(5) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui

l
promosi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

m
perundang-undangan.

2.ht
BAB VI

02
PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI

-2
Pasal 19

un
(1) Setiap PNS yang diangkat menjadi Auditor wajib dilantik

ah
dan diambil sumpah/janji menurut agama atau
kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

8-t
(2) Tata cara pelantikan dan pengambilan sumpah/janji

r-4
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

mo
BAB VII

no
PENILAIAN KINERJA

-
nrb
Bagian Kesatu
-pa
Umum
en

Pasal 20
(1) Penilaian kinerja Auditor bertujuan untuk menjamin
rm

objektivitas pembinaan yang didasarkan sistem prestasi


/pe

dan sistem karier.


(2) Penilaian kinerja Auditor dilakukan berdasarkan
/11

perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat


unit atau organisasi, dengan memperhatikan target,
22

capaian, hasil dan manfaat yang dicapai, serta perilaku


20

PNS.
(3) Penilaian kinerja Auditor dilakukan secara objektif,
m/

terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan sesuai


co

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


ot.

Pasal 21
gsp

Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20


meliputi:
o

a. SKP; dan
.bl

b. perilaku kerja.
na

Bagian Kedua
lya

SKP
mu

Paragraf 1
ina

Umum
//a

Pasal 22
ps:

(1) Auditor wajib menyusun SKP pada awal tahun.


(2) SKP merupakan target kinerja Auditor berdasarkan
htt

penetapan kinerja unit kerja yang bersangkutan.

jdih.menpan.go.id
- 21 -

(3) SKP untuk masing-masing jenjang jabatan diambil dari

l
uraian kegiatan tugas jabatan sebagai turunan dari

m
penetapan kinerja unit kerja.

.ht
(4) SKP yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat

2
(1) harus mendapat persetujuan dan ditetapkan oleh

02
atasan langsung.

-2
Pasal 23

un
(1) Target kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat

ah
(2) terdiri dari kinerja utama berupa target Angka Kredit
dan/atau kinerja tambahan berupa tugas tambahan.

8-t
(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

r-4
diuraikan dalam bentuk butir kegiatan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang

mo
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.

no
(3) Tugas tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

-
ditetapkan oleh pimpinan unit kerja berdasarkan
nrb
penetapan kinerja unit kerja yang bersangkutan.
-pa
Pasal 24
en

(1) Target Angka Kredit dan tugas tambahan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) sebagai dasar untuk
rm

penyusunan, penetapan, dan penilaian SKP.


/pe

(2) Penilaian SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
/11

perundang-undangan.
(3) Hasil penilaian SKP Auditor sebagaimana dimaksud pada
22

ayat (2) ditetapkan sebagai capaian SKP.


20

Paragraf 2
m/

Target Angka Kredit


co

Pasal 25
ot.

(1) Target Angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal


gsp

23 ayat (1) bagi Auditor kategori keterampilan setiap tahun


minimal:
o

a. 5 (lima) untuk Auditor Terampil;


.bl

b. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Auditor Mahir; dan


c. 25 (dua puluh lima) untuk Auditor Penyelia.
na

(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


lya

huruf c tidak berlaku bagi Auditor Penyelia yang memiliki


pangkat tertinggi dalam jenjang jabatan yang
mu

didudukinya.
(3) Target Angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ina

23 ayat (1) bagi Auditor kategori keahlian setiap tahun


minimal:
//a

a. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Auditor Ahli


ps:

Pertama;
b. 25 (dua puluh lima) untuk Auditor Ahli Muda;
htt

c. 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) untuk Auditor Ahli


Madya; dan

jdih.menpan.go.id
- 22 -

d. 50 (lima puluh) untuk Auditor Ahli Utama.

l
(4) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

m
huruf d tidak berlaku bagi Auditor Ahli Utama yang

.ht
memiliki pangkat tertinggi dalam jenjang jabatan yang
diduduki.

2
02
(5) Selain Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (3), Auditor wajib memperoleh Hasil Kerja

-2
Minimal untuk setiap periode.

un
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghitungan Target
Angka Kredit dan Hasil Kerja Minimal sebagaimana

ah
dimaksud pada ayat (3) diatur dalam peraturan lembaga

8-t
pemerintah nonkementerian yang mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

r-4
pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan
nasional.

mo
Paragraf 3

no
Angka Kredit Pemeliharaan

-
(1)
nrb
Pasal 26
Auditor kategori keterampilan yang telah memenuhi syarat
-pa
untuk kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi
en

tetapi belum tersedia lowongan jabatan, setiap tahun wajib


memenuhi Angka Kredit yaitu:
rm

a. 4 (empat) Angka Kredit untuk Auditor Terampil; dan


b. 10 (sepuluh) Angka Kredit untuk Auditor Mahir.
/pe

(2) Auditor Penyelia yang menduduki pangkat tertinggi dari


jabatannya, setiap tahun sejak menduduki pangkatnya
/11

wajib mengumpulkan minimal 10 (sepuluh) Angka Kredit.


(3) Auditor kategori keahlian yang telah memenuhi syarat
22

untuk kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi


20

tetapi belum tersedia lowongan pada jenjang jabatan yang


akan diduduki, setiap tahun wajib memenuhi target Angka
m/

Kredit minimal:
co

a. 10 (sepuluh) untuk Auditor Ahli Pertama;


b. 20 (dua puluh) untuk Auditor Ahli Muda; dan
ot.

c. 30 (tiga puluh) untuk Auditor Ahli Madya.


gsp

(4) Auditor Ahli Utama yang menduduki pangkat tertinggi dari


jabatannya, setiap tahun sejak menduduki pangkatnya
o

wajib mengumpulkan minimal 25 (dua puluh lima) Angka


.bl

Kredit.
na

Bagian Ketiga
lya

Perilaku Kerja
mu

Pasal 27
Perilaku kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf b
ina

ditetapkan berdasarkan standar perilaku kerja dalam Jabatan


//a

Fungsional Auditor dan dinilai sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan.
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 23 -

BAB VIII

l
PENILAIAN DAN PAK

m
.ht
Bagian Kesatu

2
Tata Cara Penilaian dan PAK

02
Pasal 28

-2
(1) Capaian SKP Auditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal

un
24 ayat (3) disampaikan kepada Tim Penilai untuk

ah
dilakukan penilaian sebagai capaian Angka Kredit.
(2) Capaian Angka Kredit Auditor sebagaimana dimaksud

8-t
pada ayat (1) ditetapkan paling tinggi 150% (seratus lima

r-4
puluh persen) dari target Angka Kredit minimal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25.

mo
(3) Dalam hal telah memenuhi Angka Kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat atau jabatan,

no
capaian Angka Kredit Auditor sebagaimana dimaksud

-
pada ayat (1) diusulkan kepada pejabat yang memiliki
nrb
kewenangan menetapkan Angka Kredit untuk ditetapkan
-pa
dalam PAK.
(4) PAK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan
en

sebagai dasar kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih


tinggi sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV sampai
rm

dengan Lampiran VII yang merupakan bagian tidak


/pe

terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.


/11

Pasal 29
(1) Untuk mendukung objektivitas dalam penilaian kinerja,
22

Auditor mendokumentasikan Hasil Kerja yang diperoleh


20

sesuai dengan SKP yang ditetapkan setiap tahunnya.


(2) Tim Penilai dapat meminta laporan pelaksanaan kegiatan
m/

dan bukti fisik Hasil Kerja Auditor sebagai bahan


co

pertimbangan dalam pelaksanaan penilaian Angka Kredit.


(3) Hasil penilaian dan PAK Auditor sebagaimana dimaksud
ot.

dalam Pasal 28 ayat (1) dan ayat (3) dapat digunakan


gsp

sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian kinerja


Auditor.
o
.bl

Bagian Kedua
na

Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit


lya

Pasal 30
mu

Usulan PAK diajukan oleh:


a. pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Instansi
ina

Pembina, sekretaris inspektorat jenderal kementerian,


inspektur pada kementerian, sekretaris inspektorat
//a

utama/inspektur lembaga pemerintah nonkementerian,


ps:

inspektur/pimpinan unit Pengawasan Intern pada


kesekretariatan lembaga pemerintah nonkementerian,
htt

pimpinan unit Pengawasan Intern pada badan hukum


pemerintah lainnya, inspektur provinsi, inspektur

jdih.menpan.go.id
- 24 -

kabupaten, atau inspektur kota kepada pimpinan Instansi

l
Pembina untuk Auditor Ahli Utama;

m
b. pejabat administrator yang membidangi Jabatan

.ht
Fungsional Auditor atau pejabat yang membidangi

2
kepegawaian/sumber daya manusia kepada pejabat

02
pimpinan tinggi pratama di lingkungan Instansi Pembina,
sekretaris inspektorat jenderal kementerian/inspektur

-2
pada kementerian, sekretaris inspektorat utama/

un
inspektur lembaga pemerintah nonkementerian,

ah
inspektur/pimpinan unit Pengawasan Intern pada
kesekretariatan lembaga pemerintah nonkementerian,

8-t
atau pimpinan unit Pengawasan Intern pada badan

r-4
hukum pemerintah lainnya untuk Auditor kategori
keterampilan, Auditor Ahli Pertama, Auditor Ahli Muda,

mo
dan Auditor Ahli Madya;
c. pejabat administrator yang membidangi Jabatan

no
Fungsional Auditor atau kepegawaian/sumber daya

-
manusia kepada inspektur provinsi untuk Auditor kategori
nrb
keterampilan, Auditor Ahli Pertama, Auditor Ahli Muda,
-pa
dan Auditor Ahli Madya; dan
d. pejabat administrator yang membidangi Jabatan
en

Fungsional Auditor atau kepegawaian/sumber daya


manusia kepada inspektur kabupaten/kota untuk Auditor
rm

kategori keterampilan, Auditor Ahli Pertama, Auditor Ahli


/pe

Muda, dan Auditor Ahli Madya.


/11

Bagian Ketiga
Pejabat Penetap Angka Kredit
22
20

Pasal 31
(1) Pejabat yang menetapkan Angka Kredit Auditor, yaitu:
m/

a. pimpinan Instansi Pembina untuk Auditor Ahli


co

Utama;
b. pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan
ot.

Instansi Pembina untuk Auditor kategori


gsp

keterampilan, Auditor Ahli Pertama, Auditor Ahli


Muda, dan Auditor Ahli Madya bagi Auditor di
lingkungan Instansi Pembina;
o
.bl

c. sekretaris inspektorat jenderal/inspektur


kementerian, sekretaris inspektorat utama/inspektur
na

lembaga pemerintah nonkementerian, inspektur/


lya

pimpinan unit pengawasan intern pada


kesekretariatan lembaga pemerintah nonkementerian,
mu

atau inspektur/pimpinan unit pengawasan intern


pada badan hukum pemerintah lainnya untuk Auditor
ina

kategori keterampilan, Auditor Ahli Pertama, Auditor


Ahli Muda, dan Auditor Ahli Madya bagi Auditor di
//a

lingkungan instansi masing-masing;


d. inspektur provinsi untuk Auditor kategori
ps:

keterampilan, Auditor Ahli Pertama, Auditor Ahli


Muda, dan Auditor Ahli Madya bagi Auditor di instansi
htt

provinsi; dan

jdih.menpan.go.id
- 25 -

e. inspektur kabupaten/kota untuk Auditor kategori

l
keterampilan, Auditor Ahli Pertama, Auditor Ahli

m
Muda, dan Auditor Ahli Madya bagi Auditor di instansi

.ht
kabupaten/kota.
(2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat

2
02
mendelegasikan kewenangannya kepada pejabat pimpinan
tinggi madya pada Instansi Pembina yang membidangi

-2
kesekretariatan.

un
Bagian Keempat

ah
Tim Penilai

8-t
Pasal 32

r-4
(1) Dalam menjalankan tugasnya, pejabat sebagaimana

mo
dimaksud dalam Pasal 31 dibantu oleh Tim Penilai.
(2) Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki

no
tugas:
a. mengevaluasi keselarasan hasil penilaian yang

-
nrb
dilakukan oleh pejabat penilai;
b. memberikan penilaian Angka Kredit berdasarkan
-pa
nilai capaian tugas jabatan;
c. memberikan rekomendasi kenaikan pangkat
en

dan/atau jenjang jabatan;


rm

d. memberikan rekomendasi mengikuti Uji Kompetensi;


e. melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian
/pe

capaian tugas jabatan;


f. memberikan pertimbangan penilaian SKP; dan
/11

g. memberikan bahan pertimbangan kepada Pejabat


22

yang Berwenang dalam pengembangan PNS,


pengangkatan dalam jabatan, pemberian tunjangan
20

dan sanksi, mutasi, serta keikutsertaan Auditor


m/

dalam pelatihan.
(3) Tim Penilai terdiri atas:
co

a. Tim Penilai pusat untuk Angka Kredit Auditor Ahli


ot.

Utama yang bekerja di lingkungan Instansi Pembina


dan instansi lain; dan
gsp

b. Tim Penilai instansi untuk Angka Kredit Auditor


kategori keterampilan, Auditor Ahli Pertama, Auditor
o
.bl

Ahli Muda, dan Auditor Ahli Madya di lingkungan


Instansi Pemerintah.
na
lya

Pasal 33
(1) Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 terdiri
mu

atas pejabat yang berasal dari unsur teknis yang


membidangi Jabatan Fungsional Auditor, unsur pengelola
ina

kepegawaian/sumber daya manusia, dan Auditor dengan


jenjang paling rendah sama dengan jenjang Auditor yang
//a

dinilai.
ps:

(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagai berikut:


a. seorang ketua merangkap anggota;
htt

b. seorang sekretaris merangkap anggota; dan

jdih.menpan.go.id
- 26 -

c. minimal 3 (tiga) orang anggota.

l
(3) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagaimana dimaksud

m
pada ayat (2) harus berjumlah ganjil.

.ht
(4) Ketua Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

2
huruf a paling rendah pejabat administrator atau Auditor

02
Ahli Madya untuk Tim Penilai instansi dan pejabat
pimpinan tinggi madya untuk penilai pusat.

-2
(5) Sekretaris Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat

un
(2) huruf b harus berasal dari unsur pengelola

ah
kepegawaian/sumber daya manusia.
(6) Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

8-t
huruf c berasal dari Auditor.

r-4
(7) Syarat untuk menjadi Anggota Tim Penilai, yaitu:
a. menduduki jabatan atau pangkat paling rendah sama

mo
dengan jabatan atau pangkat Auditor yang dinilai;
b. memiliki kompetensi untuk melakukan penilaian;

no
dan

-
c. aktif melakukan penilaian.
nrb
(8) Dalam hal jumlah Anggota Tim Penilai sebagaimana
-pa
dimaksud pada ayat (6) tidak dapat dipenuhi dari Auditor,
dapat diangkat dari PNS lain yang memiliki kompetensi
en

untuk menilai Hasil Kerja Auditor.


(9) Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai
rm

ditetapkan oleh:
/pe

a. pejabat pimpinan tinggi utama pada Instansi


Pembina dan dapat didelegasikan kepada pejabat
/11

pimpinan tinggi madya pada Instansi Pembina yang


membidangi kesekretariatan atau membawahi unsur
22

sumber daya manusia untuk Tim Penilai pusat;


20

b. pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan


Instansi Pembina untuk Tim Penilai unit kerja
m/

Instansi Pembina;
co

c. sekretaris inspektorat jenderal kementerian,


inspektur pada kementerian, inspektur utama/
ot.

inspektur lembaga negara dan lembaga negara,


gsp

/inspektur/pimpinan unit yang membidangi


Pengawasan Intern pada badan hukum pemerintah
o

lainnya untuk Tim Penilai instansi;


.bl

d. inspektur provinsi untuk Tim Penilai provinsi; dan


na

e. inspektur kabupaten/kota untuk Tim Penilai


kabupaten/kota.
lya

(10) Dalam hal Instansi Pemerintah belum membentuk Tim


mu

Penilai, penilaian Angka Kredit dapat dilaksanakan oleh


Tim Penilai pada Instansi Pemerintah lain atau Instansi
ina

Pembina.
//a

Pasal 34
ps:

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kerja tim penilai dan tata
cara penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Auditor diatur
htt

dalam peraturan lembaga pemerintah nonkementerian yang


mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di

jdih.menpan.go.id
- 27 -

bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan

l
pembangunan nasional.

m
.ht
BAB IX

2
KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN

02
Bagian Kesatu

-2
Kenaikan Pangkat

un
ah
Pasal 35
(1) Kenaikan pangkat dapat dipertimbangkan apabila capaian

8-t
Angka Kredit telah memenuhi Angka Kredit Kumulatif

r-4
yang dipersyaratkan.
(2) Angka Kredit Kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat

mo
(1) dihitung berdasarkan pencapaian Angka Kredit pada
setiap tahun dan perolehan Hasil Kerja Minimal pada

no
setiap periode.
(3) Jumlah Angka Kredit Kumulatif yang harus dipenuhi

-
nrb
untuk kenaikan pangkat dan/atau jenjang Jabatan
Fungsional Auditor kategori keterampilan sebagaimana
-pa
tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
en

(4) Jumlah Angka Kredit Kumulatif yang harus dipenuhi


untuk kenaikan pangkat dan/atau jenjang Jabatan
rm

Fungsional Auditor kategori keahlian, untuk:


/pe

a. Auditor dengan pendidikan sarjana atau diploma


empat sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang
/11

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan


Menteri ini;
22

b. Auditor dengan pendidikan magister sebagaimana


tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian
20

tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; dan


m/

c. Auditor dengan pendidikan doktor sebagaimana


tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan
co

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.


ot.

Pasal 36
gsp

(1) Dalam hal untuk kenaikan pangkat sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1), Auditor dapat
o

melaksanakan kegiatan penunjang, meliputi:


.bl

a. pengajar atau pelatih pada pelatihan fungsional dan


na

teknis di bidang Pengawasan Intern;


lya

b. keanggotaan dalam Tim Penilai;


c. perolehan penghargaan/tanda jasa;
mu

d. perolehan gelar/ijazah lain; atau


e. pelaksanaan tugas lain yang mendukung
ina

pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Auditor.


(2) Kegiatan penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
//a

diberikan Angka Kredit sebagaimana tercantum dalam


ps:

Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan


dari Peraturan Menteri ini.
htt

(3) Kegiatan penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


diberikan Angka Kredit, dengan kumulatif Angka Kredit

jdih.menpan.go.id
- 28 -

paling tinggi 20% (dua puluh persen) dari Angka Kredit

l
yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat.

m
(4) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

.ht
diberikan untuk 1 (satu) kali kenaikan pangkat.

2
02
Bagian Kedua
Kenaikan Jabatan

-2
un
Pasal 37

ah
(1) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Auditor satu tingkat
lebih tinggi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

8-t
a. memenuhi Angka Kredit yang ditetapkan;
b. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi;

r-4
c. nilai kinerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua)

mo
tahun terakhir;
d. memenuhi Hasil Kerja Minimal; dan

no
e. persyaratan lain yang ditetapkan oleh Instansi
Pembina.

-
(2) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
nrb
dihitung dari akumulasi Angka Kredit kenaikan pangkat
dalam satu jenjang yang sedang diduduki sebagaimana
-pa
tercantum dalam Lampiran IV sampai dengan Lampiran
VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
en

Peraturan Menteri ini.


rm

(3) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Auditor


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
/pe

memperhatikan ketersediaan lowongan kebutuhan


jabatan.
/11

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat kinerja, Hasil


Kerja Minimal, dan persyaratan lain sebagaimana
22

dimaksud pada ayat (1) diatur dalam peraturan lembaga


20

pemerintah nonkementerian yang mempunyai tugas


menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
m/

pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan


co

nasional.
ot.

Pasal 38
gsp

(1) Dalam hal untuk kenaikan jenjang jabatan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1), Auditor dapat
o

melaksanakan kegiatan pengembangan profesi.


.bl

(2) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud


na

pada ayat (1) adalah sebagai berikut:


a. perolehan ijazah/gelar pendidikan formal sesuai
lya

bidang tugas Jabatan Fungsional Auditor;


b. pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang tugas
mu

Jabatan Fungsional Auditor;


ina

c. penerjemahan/penyaduran buku dan karya ilmiah di


bidang Pengawasan Intern;
//a

d. Penyusunan standar/pedoman/petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang Pengawasan
ps:

Intern;
htt

e. pengembangan kompetensi di bidang tugas Jabatan


Fungsional Auditor; atau

jdih.menpan.go.id
- 29 -

f. pelaksanaan kegiatan lain yang mendukung

l
pengembangan profesi Auditor yang ditetapkan oleh

m
Instansi Pembina.

.ht
(3) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud

2
pada ayat (2) diberikan Angka Kredit sebagaimana

02
tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

-2
(4) Auditor yang akan naik ke jenjang jabatan Penyelia, Ahli

un
Madya dan Ahli Utama wajib melaksanakan kegiatan

ah
pengembangan profesi Jabatan Fungsional Auditor
dengan Angka Kredit pengembangan profesi yang

8-t
disyaratkan sebagai berikut:

r-4
a. 4 (empat) bagi Auditor Mahir yang akan naik jabatan
setingkat lebih tinggi menjadi Auditor Penyelia;

mo
b. 6 (enam) bagi Auditor Ahli Muda yang akan naik
jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Auditor Ahli

no
Madya; dan

-
c. 12 (dua belas) bagi Auditor Ahli Madya yang akan naik

nrb
jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Auditor Ahli
Utama.
-pa
Pasal 39
en

(1) Auditor yang secara bersama-sama membuat Karya


rm

Tulis/Karya Ilmiah di bidang Pengawasan Intern diberikan


Angka Kredit dengan ketentuan sebagai berikut:
/pe

a. apabila terdiri atas 2 (dua) orang penulis maka


pembagian Angka Kredit yaitu 60% (enam puluh
/11

persen) bagi penulis utama dan 40% (empat puluh


22

persen) bagi penulis pembantu;


b. apabila terdiri atas 3 (tiga) orang penulis maka
20

pembagian Angka Kredit yaitu 50% (lima puluh


m/

persen) bagi penulis utama dan masing-masing 25%


(dua puluh lima persen) bagi penulis pembantu;
co

c. apabila terdiri atas 4 (empat) orang penulis maka


ot.

pembagian Angka Kredit yaitu 40% (empat puluh


persen) bagi penulis utama dan masing-masing 20%
gsp

(dua puluh persen) bagi penulis pembantu; dan


d. apabila tidak terdapat atau tidak dapat ditentukan
o
.bl

penulis utama dan penulis pembantu maka


pembagian Angka Kredit dibagi sebesar proporsi yang
na

sama untuk setiap penulis.


lya

(2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) paling banyak 3 (tiga) orang.
mu

Bagian Ketiga
ina

Mekanisme Kenaikan Pangkat dan Jabatan


//a

Pasal 40
ps:

Persyaratan dan mekanisme kenaikan pangkat dan jenjang


jabatan bagi Auditor dilakukan sesuai dengan ketentuan
htt

peraturan perundang-undangan.

jdih.menpan.go.id
- 30 -

l
Pasal 41

m
Dalam hal target Angka Kredit yang disyaratkan untuk

.ht
kenaikan pangkat dan/atau jabatan setingkat lebih tinggi tidak

2
tercapai, Auditor tidak diberikan kenaikan pangkat dan/atau

02
jabatan.

-2
Pasal 42

un
Auditor yang memiliki Angka Kredit melebihi Angka Kredit yang

ah
disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi,
kelebihan Angka Kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk

8-t
kenaikan pangkat berikutnya dalam satu jenjang Jabatan.

r-4
BAB X

mo
KEBUTUHAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

no
Pasal 43

-
(1) Penetapan kebutuhan PNS dalam Jabatan Fungsional
nrb
Auditor dihitung berdasarkan beban kerja di bidang
-pa
Pengawasan Intern yang ditentukan dari indikator:
a. jenis kegiatan Pengawasan Intern;
en

b. ruang lingkup kegiatan Pengawasan Intern; dan


c. jumlah kegiatan Pengawasan Intern.
rm

(2) Pedoman perhitungan kebutuhan Jabatan Fungsional


/pe

Auditor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam


peraturan lembaga pemerintah nonkementerian yang
/11

mempunyai tugas menyelenggarakan urusan


pemerintahan di bidang pengawasan keuangan
22

negara/daerah dan pembangunan nasional setelah


20

mendapat persetujuan dari Menteri.


m/

Pasal 44
co

Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor berdasarkan


Peraturan Menteri ini dilakukan berdasarkan pedoman
ot.

penghitungan kebutuhan Jabatan Fungsional Auditor


gsp

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2).


o

BAB XI
.bl

KOMPETENSI
na

Bagian Kesatu
lya

Standar Kompetensi
mu

Pasal 45
ina

(1) PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Auditor harus


memenuhi Standar Kompetensi sesuai dengan jenjang
//a

jabatan.
(2) Kompetensi Jabatan Fungsional Auditor, meliputi:
ps:

a. kompetensi teknis;
htt

b. kompetensi manajerial; dan


c. kompetensi sosial kultural.

jdih.menpan.go.id
- 31 -

(3) Rincian Standar Kompetensi setiap jenjang jabatan

l
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disusun

m
oleh Instansi Pembina.

.ht
Bagian Kedua

2
02
Pengembangan Kompetensi

-2
Pasal 46

un
(1) Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme

ah
Auditor wajib diikutsertakan dalam pelatihan.
(2) Pelatihan yang diberikan bagi Auditor sebagaimana

8-t
dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan hasil analisis
kebutuhan pelatihan dan penilaian kinerja.

r-4
(3) Pelatihan yang diberikan kepada Auditor sebagaimana

mo
dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk:
a. pelatihan fungsional; dan

no
b. pelatihan teknis di bidang Pengawasan Intern.
(4) Selain pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),

-
nrb
Auditor dapat mengembangkan kompetensinya melalui
program pengembangan kompetensi lainnya.
-pa
(5) Program pengembangan kompetensi lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) meliputi:
en

a. pemeliharaan kompetensi dan kinerja sebagai Auditor


(maintain performance)/penyegaran Auditor;
rm

b. seminar;
/pe

c. lokakarya (workshop);
d. konferensi;
/11

e. studi banding; dan


f. program pengembangan kompetensi lainnya yang
22

ditetapkan oleh Instansi Pembina.


20

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelatihan dan pedoman


penyusunan analisis kebutuhan Auditor dan
m/

pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat


co

(2), dan ayat (5) diatur dalam peraturan lembaga


pemerintah nonkementerian yang mempunyai tugas
ot.

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang


gsp

pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan


nasional.
o
.bl

BAB XII
na

PEMBERHENTIAN DARI JABATAN


lya

Pasal 47
mu

(1) Auditor diberhentikan dari jabatannya apabila:


a. mengundurkan diri dari jabatan;
ina

b. diberhentikan sementara sebagai PNS;


c. menjalani cuti di luar tanggungan negara;
//a

d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;


ps:

e. ditugaskan secara penuh pada jabatan pimpinan


tinggi, jabatan administrator, jabatan pengawas, atau
htt

jabatan pelaksana; atau


f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.

jdih.menpan.go.id
- 32 -

(2) Pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

l
huruf a dapat dipertimbangkan dalam hal memiliki alasan

m
pribadi yang tidak mungkin untuk melaksanakan tugas

.ht
Jabatan Fungsional Auditor.

2
(3) Kriteria tidak memenuhi persyaratan jabatan

02
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dapat
dipertimbangkan dalam hal:

-2
a. tidak memenuhi kualifikasi pendidikan yang

un
dipersyaratkan untuk menduduki Jabatan

ah
Fungsional Auditor; atau
b. tidak memenuhi Standar Kompetensi.

8-t
(4) Auditor yang diberhentikan karena alasan sebagaimana

r-4
dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai dengan huruf e
dapat diangkat kembali sesuai dengan jenjang jabatan

mo
terakhir apabila tersedia lowongan kebutuhan Jabatan
Fungsional Auditor.

no
(5) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Auditor

-
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan dengan
nrb
menggunakan Angka Kredit terakhir yang dimiliki dan
-pa
dapat ditambah dengan Angka Kredit dari penilaian
pelaksanaan tugas di bidang Pengawasan Intern selama
en

diberhentikan.
(6) Pengangkatan kembali bagi Auditor yang diberhentikan
rm

karena alasan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf e


/pe

dilakukan setelah mendapat rekomendasi secara tertulis


dari Instansi Pembina.
/11

Pasal 48
22

Auditor yang diangkat kembali karena ditugaskan pada jabatan


20

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) huruf e dapat


disesuaikan pada jenjang sesuai dengan pangkat terakhir pada
m/

jabatannya paling singkat 1 (satu) tahun setelah diangkat


co

kembali pada jenjang terakhir yang didudukinya, setelah


mengikuti dan lulus Uji Kompetensi apabila tersedia lowongan
ot.

kebutuhan jabatan.
gsp

Pasal 49
o

(1) Terhadap Auditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47


.bl

ayat (1) huruf a dan huruf f terlebih dahulu dilaksanakan


na

pemeriksaan dan mendapatkan izin dari Pejabat yang


Berwenang sebelum ditetapkan pemberhentiannya.
lya

(2) Penetapan pemberhentian karena pengunduran diri oleh


mu

Pejabat Pembina Kepegawaian dilakukan setelah


mendapatkan persetujuan secara tertulis dari Instansi
ina

Pembina.
(3) Auditor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat
//a

diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Auditor.


ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 33 -

BAB XIII

l
PEMINDAHAN KE DALAM JABATAN LAIN DAN LARANGAN

m
RANGKAP JABATAN

2.ht
Pasal 50

02
Untuk kepentingan organisasi dan pengembangan karier,
Auditor dapat dipindahkan ke dalam jabatan lain sesuai

-2
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan

un
persetujuan Pejabat Pembina Kepegawaian.

ah
Pasal 51

8-t
Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan pencapaian

r-4
kinerja organisasi, Auditor dilarang rangkap jabatan dengan
jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrator, jabatan

mo
pengawas, dan jabatan pelaksana.

no
BAB XIV

-
TUGAS INSTANSI PEMBINA
nrb
-pa
Pasal 52
(1) Instansi Pembina berperan sebagai pengelola Jabatan
en

Fungsional Auditor yang bertanggung jawab untuk


menjamin terwujudnya standar kualitas dan
rm

profesionalitas jabatan.
/pe

(2) Instansi Pembina mempunyai tugas sebagai berikut:


a. menyusun pedoman kebutuhan Jabatan Fungsional
/11

Auditor;
b. menyusun Standar Kompetensi;
22

c. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk


20

teknis Jabatan Fungsional Auditor;


d. menyusun standar kualitas Hasil Kerja dan pedoman
m/

penilaian kualitas Hasil Kerja Auditor;


co

e. menyusun pedoman penulisan Karya Tulis/Karya


Ilmiah yang bersifat inovatif di bidang Pengawasan
ot.

Intern;
gsp

f. menyusun kurikulum pelatihan fungsional Auditor;


g. menyelenggarakan pelatihan fungsional Auditor;
o

h. membina penyelenggaraan pelatihan Fungsional


.bl

Auditor;
na

i. menyelenggarakan Uji Kompetensi Jabatan


Fungsional Auditor;
lya

j. menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di


mu

bidang tugas Jabatan Fungsional Auditor;


k. melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan
ina

petunjuk teknis Jabatan Fungsional Auditor;


l. mengembangkan sistem informasi Jabatan
//a

Fungsional Auditor;
ps:

m. memfasilitasi pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional


Auditor;
htt

n. memfasilitasi pembentukan organisasi profesi


Auditor;

jdih.menpan.go.id
- 34 -

o. memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik

l
profesi dan kode perilaku Auditor;

m
p. melakukan akreditasi pelatihan fungsional dengan

.ht
mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan

2
oleh Lembaga Administrasi Negara;

02
q. melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan
Jabatan Fungsional Auditor di seluruh Intansi

-2
Pemerintah yang menggunakan Jabatan tersebut;

un
r. melakukan koordinasi dengan instansi pengguna

ah
dalam rangka pembinaan karier Auditor; dan
s. menyusun informasi faktor jabatan untuk evaluasi

8-t
jabatan.

r-4
(3) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf i dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

mo
perundang-undangan.
(4) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

no
dapat dilakukan oleh Instansi Pemerintah setelah

-
mendapat akreditasi dari Instansi Pembina.
(5)
nrb
Instansi Pembina dalam melaksanakan tugas pembinaan
-pa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b,
huruf c, huruf d, huruf e, huruf i, huruf k, huruf l, huruf
en

m, huruf n, huruf o, huruf q, huruf r, dan huruf s


menyampaikan hasil pelaksanaan pembinaan Jabatan
rm

Fungsional Auditor secara berkala sesuai dengan


/pe

perkembangan pelaksanaan pembinaan kepada Menteri


dengan tembusan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
/11

(6) Instansi pembina menyampaikan secara berkala setiap


tahun pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada
22

ayat (2) huruf f, huruf g, huruf h, huruf j, dan huruf p


20

kepada Menteri dengan tembusan Kepala Lembaga


Administrasi Negara.
m/

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Uji


co

Kompetensi Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf i diatur dalam peraturan
ot.

lembaga pemerintah nonkementerian yang mempunyai


gsp

tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang


pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan
o

nasional.
.bl
na

BAB XV
ORGANISASI PROFESI
lya
mu

Pasal 53
(1) Organisasi Profesi Jabatan Fungsional Auditor yaitu AAIPI.
ina

(2) Setiap Auditor wajib menjadi anggota AAIPI.


(3) AAIPI mempunyai tugas:
//a

a. menyusun standar profesi, kode etik, dan kode


perilaku profesi;
ps:

b. memberikan advokasi; dan


c. memeriksa dan memberikan rekomendasi atas
htt

pelanggaran kode etik dan kode perilaku profesi.

jdih.menpan.go.id
- 35 -

(4) Kode etik dan kode perilaku profesi sebagaimana

l
dimaksud pada ayat (3) huruf a ditetapkan oleh AAIPI

m
setelah mendapat persetujuan dari pimpinan Instansi

.ht
Pembina.

2
02
Pasal 54
(1) Hubungan kerja antara Instansi Pembina dengan

-2
organisasi profesi Jabatan Fungsional Auditor bersifat

un
koordinatif dan fasilitatif untuk penyelenggaraan tugas

ah
rudan fungsi pembinaan Jabatan Fungsional Auditor.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai hubungan kerja

8-t
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam

r-4
peraturan lembaga pemerintah nonkementerian yang
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

mo
pemerintahan di bidang pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional.

no
-
BAB XVI

nrb
KETENTUAN PERALIHAN
-pa
Pasal 55
Hasil Kerja yang telah dilaksanakan sebelum Peraturan Menteri
en

ini mulai berlaku, tetap dinilai berdasarkan Peraturan Menteri


rm

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor
/pe

dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan


/11

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 51 Tahun 2012 tentang Perubahan
22

atas Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur


Negara Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan
20

Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya (Berita Negara


m/

Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 863A).


co

BAB XVII
ot.

KETENTUAN PENUTUP
gsp

Pasal 56
o

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua


.bl

peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan


pelaksanaan dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
na

Aparatur Negara Nomor: PER/220/M.PAN/7/2008 tentang


lya

Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya sebagaimana


telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
mu

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 51 Tahun


2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara
ina

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


//a

PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor


dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
ps:

2012 Nomor 863A), dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak


htt

bertentangan dengan Peraturan Menteri ini.

jdih.menpan.go.id
- 36 -

Pasal 57

l
Pada saat Peraturan Menteri mulai berlaku, Peraturan Menteri

m
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

.ht
PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor

2
dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan

02
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 51 Tahun 2012 tentang Perubahan

-2
atas Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

un
Negara Nomor: PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan

ah
Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 863A), dicabut dan

8-t
dinyatakan tidak berlaku.

r-4
Pasal 58

mo
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

no
-
nrb
-pa
en
rm
/pe
/11
22
20
m/
co
ot.
gsp
o
.bl
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 37 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

l
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

m
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

.ht
2
02
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 November 2022

-2
un
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

ah
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA,

8-t
r-4
ttd

mo
ABDULLAH AZWAR ANAS

no
Diundangkan di Jakarta

-
pada tanggal 14 November 2022
nrb
-pa
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
en

ttd
rm
/pe

YASONNA H. LAOLY
/11

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2022 NOMOR 1144


22
20
m/
co
ot.
gsp
o
.bl
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
m l
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
INDONESIA
. h t
NOMOR 48 TAHUN 2022
2 2
-2 0
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

u n
RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KATEGORI KETERAMPILAN
t ah
8 -
No. Tugas Jabatan Unsur Sub-Unsur Butir Kegiatan
- 4Hasil Kerja
Angka
Pelaksana Tugas

or
Kredit
1 2 3 4 5 6 7 8
I Melaksanakan A Perencanaan 1 Penyusunan rencana 1
m
Menginvetarisasi bahan/data dalam penyusunan rencana Dokumen Hasil
o 0,23 Terampil

-n
dukungan Pengawasan Intern strategis Pengawasan strategis Pengawasan Intern Inventarisasi
operasional Intern

nrb
2 Mengolah bahan/data dalam penyusunan rencana strategis Dokumen hasil 0,58 Mahir
teknis di bidang Pengawasan Intern pengolahan data
perencanaan,
pelaksanaan
3
- p a
Memverifikasi dan memvalidasi pengolahan data dalam Dokumen Hasil Verifikasi
penyusunan rencana strategis Pengawasan Intern
1,14 Penyelia
teknis, dan
evaluasi 2 Penyusunan rencana 1
e n
Menginvetarisasi bahan/data dalam Penyusunan rencana Dokumen Hasil 0,23 Terampil
Pengawasan
Intern
pengawasan tahunan pengawasan tahunan

er m Inventarisasi

1/p
2 Mengolah bahan/data dalam Penyusunan rencana Dokumen hasil 0,58 Mahir
pengawasan tahunan pengolahan data

2/1
3 Memverifikasi dan memvalidasi pengolahan data dalam Dokumen Hasil Verifikasi 1,14 Penyelia
Penyusunan rencana pengawasan tahunan
3 Penyusunan pedoman
0 2
Penyusunan Substansi Teknis dalam Peraturan/Pedoman Pengawasan Intern
Pengawasan Intern
1
m /2
Menginvetarisasi bahan/data Penyusunan substansi teknis Dokumen Hasil
dalam peraturan/pedoman Pengawasan Intern Inventarisasi
0,38 Terampil

.c o
o t 2 Mengolah bahan/data dalam Penyusunan substansi teknis Dokumen hasil 0,96 Mahir

g s p 3
dalam peraturan/pedoman Pengawasan Intern pengolahan data

Memverifikasi dan memvalidasi pengolahan data dalam Dokumen Hasil Verifikasi 1,84 Penyelia

bl o penyusunan substansi teknis dalam peraturan/pedoman


. Pengawasan Intern

a na Penyusunan Kebijakan Pengawasan Intern

m uly 1 Menginvetarisasi bahan/data dalam penyusunan kebijakan Dokumen Hasil


Pengawasan Intern Inventarisasi
0,23 Terampil

a
ain
2 Mengolah bahan/data dalam penyusunan kebijakan Dokumen hasil 0,58 Mahir

: / / Pengawasan Intern pengolahan data

ps 3 Memverifikasi dan memvalidasi pengolahan data dalam Dokumen Hasil Verifikasi 1,14 Penyelia

htt
penyusunan kebijakan Pengawasan Intern
Angka
No. Tugas Jabatan Unsur Sub-Unsur Butir Kegiatan Hasil Kerja
Kredit l
Pelaksana Tugas

m
1 2 3
B Pelaksanan teknis 1 Audit
4
Audit Kinerja
5 6 7

. h t 8

Pengawasan Intern 1 Mengumpulkan data/informasi dalam penugasan audit Kertas Kerja Audit Kinerja
2
0,40 2 Terampil
kinerja dengan kompleksitas rendah

-2 0
un
2 Mengklasifikasikan dan mengolah data/informasi dalam Kertas Kerja Audit Kinerja 1,00 Mahir
penugasan audit kinerja dengan kompleksitas rendah
3 Memverifikasi dan memvalidasi
a
data/informasi dalam Kertas Kerja Audit Kinerja
t h 2,02 Penyelia

8-
penugasan audit kinerja dengan kompleksitas rendah

Audit dengan Tujuan Tertentu


r - 4
1 Mengumpulkan data/informasi dalam penugasan audit
dengan tujuan tertentu dengan kompleksitas rendah
m o
Kertas Kerja Audit Dengan
Tujuan Tertentu
0,52 Terampil

2 Mengklasifikasikan dan mengolah data/informasi dalam


penugasan audit dengan tujuan
-n
tertentu o
dengan
Kertas Kerja Audit Dengan
Tujuan Tertentu
1,33 Mahir

kompleksitas rendah
3 Memverifikasi dan memvalidasi
n rb
data/informasi dalam Kertas Kerja Audit Dengan 2,56 Penyelia
penugasan audit
kompleksitas rendah
dengan tujuan
-p a tertentu dengan Tujuan Tertentu

e n
Audit Investigatif/Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN)

erm
1 Mengumpulkan data/informasi dalam penugasan audit Kertas Kerja Audit 0,6 Terampil
investigatif/ Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Investigatif/ PKKN

/p
dengan kompleksitas rendah

1
2 Mengklasifikasikan dan mengolah data/informasi dalam Kertas Kerja Audit 1,55 Mahir
penugasan

2 /1 audit investigatif/Penghitungan
Keuangan Negara dengan kompleksitas rendah
Kerugian Investigatif/ PKKN

3
0 2
Menverifikasi dan memvalidasi data/informasi dalam Kertas Kerja Audit 3,16 Penyelia

/ 2
penugasan audit investigatif/Penghitungan Kerugian Investigatif/ PKKN

m Keuangan Negara dengan kompleksitas rendah

.co
2 Reviu 1 Mengumpulkan data/informasi dalam penugasan reviu Kertas Kerja Reviu 0,36 Terampil

o t 2
dengan kompleksitas rendah
Mengklasifikasikan dan mengolah data/informasi dalam Kertas Kerja Reviu 0,91 Mahir

g s p 3
penugasan reviu dengan kompleksitas rendah
Memverifikasi dan memvalidasi data/informasi dalam Kertas Kerja Reviu 1,80 Penyelia

bl o penugasan reviu dengan kompleksitas rendah

a.
3 Evaluasi 1 Mengumpulkan data/informasi dalam penugasan evaluasi Kertas Kerja Evaluasi 0,35 Terampil
dengan kompleksitas rendah

a n 2 Mengklasifikasikan dan mengolah data/informasi dalam Kertas Kerja Evaluasi 0,86 Mahir

uly
penugasan evaluasi dengan kompleksitas rendah

3 Menverifikasi dan memvalidasi data/informasi dalam Kertas Kerja Evaluasi 1,76 Penyelia

a m penugasan evaluasi dengan kompleksitas rendah

ain
4 Pemantauan 1 Mengumpulkan data/informasi dalam penugasan Kertas Kerja Pemantauan 0,34 Terampil

: / / 2
pemantauan
Mengklasifikasikan dan mengolah data/informasi dalam Kertas Kerja Pemantauan 0,80 Mahir

ps penugasan pemantauan

htt 3 Menverifikasi dan memvalidasi


penugasan pemantauan
data/informasi dalam Kertas Kerja Pemantauan 1,60 Penyelia
Angka
No. Tugas Jabatan Unsur Sub-Unsur Butir Kegiatan Hasil Kerja
Kredit l
Pelaksana Tugas

m
1 2 3
5 Penelaahan
4 5
Penelaahan Pengaduan Masyarakat
6 7

. h t 8

1 Mengumpulkan data/informasi atas pengaduan masyarakat Kertas Kerja Telaahan 0,11 2 Terampil

02
n-2
2 Mengklasifikasikan dan mengolah data/ informasi atas Kertas Kerja Telaahan 0,29 Mahir
pengaduan masyarakat
3 Menverifikasi dan memvalidasi data/ informasi atas
h u
Kertas Kerja Telaahan 0,54 Penyelia
pengaduan masyarakat
Penelaahan kasus atas permintaan Aparat Penegak Hukum
-t a
1 Mengumpulkan data/informasi terkait kasus atas
4 8
Kertas Kerja Telaahan
-
0,11 Terampil

or
permintaan aparat penegak hukum
2 Mengklasifikasikan dan mengolah data/informasi terkait Kertas Kerja Telaahan 0,29 Mahir
kasus atas permintaan aparat penegak hukum
o m
-n
3 Menverifikasi dan memvalidasi data/informasi terkait kasus Kertas Kerja Telaahan 0,54 Penyelia
atas permintaan aparat penegak hukum
Penelaahan atas kegiatan pengawasan lainnya
n rb
pengawasan lainnya
-p a
1 Mengumpulkan data/informasi dalam kegiatan penelaahan Kertas Kerja Telaahan 0,11 Terampil

kegiatan pengawasan lainnya


e n
2 Mengklasifikasikan dan mengolah data/ informasi dalam Kertas Kerja Telaahan 0,30 Mahir

erm
3 Menverifikasi dan memvalidasi data/ informasi dalam Kertas Kerja Telaahan 0,56 Penyelia
kegiatan penelaahan pengawasan lainnya
6 Monitoring tindak lanjut 1 Mengumpulkan
hasil pengawasan
1/pdata/informasi tindak
Pengawasan Intern yang bersifat administratif
lanjut hasil Kertas Kerja Monitoring
Tindak Lanjut
0,14 Terampil

/1
2 Mengklasifikasikan dan mengolah data/ informasi tindak Kertas Kerja Monitoring 0,33 Mahir

22
lanjut hasil Pengawasan Intern yang bersifat administratif Tindak Lanjut

/20
3 Menverifikasi dan memvalidasi data/ informasi tindak lanjut Kertas Kerja Monitoring 0,68 Penyelia
hasil Pengawasan Intern yang bersifat administratif Tindak Lanjut
7 Kegiatan konsultansi
om
Sosialisasi
1 Menyiapkan data/dukungan untuk penugasan sosialisasi Laporan Kegiatan 0,08 Terampil

o t .c terkait audit intern, tata kelola, manajemen risiko, dan


pengendalian intern
sosialisasi

g s p 2 Melaksanakan penugasan sosialisasi terkait audit intern,


tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern yang
Laporan kegiatan
sosialisasi
0,21 Mahir

bl o bersifat teknis operasional sederhana

na. 3 Melaksanakan penugasan sosialisasi terkait audit intern,


tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern yang
Laporan kegiatan
sosialisasi
0,42 Penyelia

a bersifat teknis operasional

uly
Bimbingan Teknis
1 Menyiapkan data/dukungan untuk penugasan bimbingan Laporan Kegiatan 0,13 Terampil

a m teknis terkait audit intern, tata kelola, manajemen risiko, bimbingan teknis

ain
dan pengendalian intern
2 Melaksanakan penugasan bimbingan teknis terkait audit Laporan kegiatan 0,33 Mahir

p s :// intern, tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian


intern yang bersifat teknis operasional sederhana
bimbingan teknis

ht t
Angka
No. Tugas Jabatan Unsur Sub-Unsur Butir Kegiatan Hasil Kerja
Kredit l
Pelaksana Tugas

m
1 2 3 4 5
3 Melaksanakan penugasan bimbingan teknis terkait audit
6
Laporan kegiatan
7
0,68
. h t 8
Penyelia
intern, tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian bimbingan teknis
2 2
intern yang bersifat teknis operasional
Asistensi/Pendampingan
-2 0
1 Menyiapkan data/dukungan untuk penugasan asistensi
u n
Laporan kegiatan asistensi 0,22 Terampil
terkait audit intern, tata kelola, manajemen risiko, dan
pengendalian intern
t ah
2 Melaksanakan penugasan asistensi terkait audit intern, tata
-
Laporan kegiatan asistensi 0,53 Mahir

-48
kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern yang

3
bersifat teknis operasional dengan kompleksitas sederhana
Melaksanakan penugasan asistensi terkait audit intern, tata o rLaporan kegiatan asistensi 1,04 Penyelia
kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern yang
o m
bersifat teknis operasional
- n
C Evaluasi
Intern
Pengawasan 1 Evaluasi
Pengawasan Intern hasil Pengawasan Intern
n rb
hasil-hasil 1 Menginvetarisasi bahan/data dalam rangka evaluasi hasil- Dokumen Hasil
Inventarisasi
0,18 Terampil

Pengawasan Intern
- p a
2 Mengolah bahan/data dalam rangka evaluasi hasil-hasil Dokumen hasil
pengolahan data
0,36 Mahir

n
me
3 Memverifikasi dan memvalidasi pengolahan bahan/data Dokumen Hasil Verifikasi 0,72 Penyelia
dalam rangka evaluasi hasil-hasil Pengawasan Intern

e r
4 Menginvetarisasi bahan/data dalam penyusunan Ikhtisar Dokumen Hasil 0,18 Terampil
Hasil Pengawasan

1/ p
5 Mengolah bahan/data dalam penyusunan Ikhtisar Hasil
Inventarisasi
Dokumen hasil 0,36 Mahir
Pengawasan
/1 pengolahan data

22
6 Memverifikasi dan memvalidasi pengolahan bahan/data Dokumen Hasil Verifikasi 0,72 Penyelia
dalam penyusunan Ikhtisar Hasil Pengawasan
2 Pengembangan
penjaminan 20
dan Telaah Sejawat (Peer Review )
/
kualitas 1 Menginvetarisasi bahan/data penerapan standar profesi Dokumen Hasil 0,20 Terampil
Pengawasan Intern
om auditor di unit Pengawasan Intern Inventarisasi

o t .c 2 Mengolah bahan/data penerapan standar profesi auditor di


unit Pengawasan Intern
Dokumen hasil
pengolahan data
0,39 Mahir

g s p 3 Memverifikasi dan memvalidasi pengolahan data penerapan


standar profesi auditor di unit Pengawasan Intern
Dokumen Hasil Verifikasi 0,74 Penyelia

bl o Penjaminan Kualitas (Quality Assurance )


1 Menginvetarisasi bahan/data dalam rangka pelaksanaan Dokumen Hasil 0,19 Terampil

n a. penjaminan kualitas Pengawasan Intern


2 Mengolah bahan/data dalam rangka pelaksanaan
Inventarisasi
Dokumen hasil 0,38 Mahir
a
uly
penjaminan kualitas Pengawasan Intern pengolahan data
3 Memverifikasi dan memvalidasi pengolahan data dalam Dokumen Hasil Verifikasi 0,68 Penyelia
rangka pelaksanaan penjaminan kualitas Pengawasan Intern

a m
ain
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

: / /
ps ttd

htt ABDULLAH AZWAR ANAS


LAMPIRAN II

m l
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
. h t
NOMOR 48 TAHUN 2022
2 2
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

-2 0
u n
RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KATEGORI KEAHLIAN
t ah
8 - Angka
No. Tugas Jabatan Unsur Sub-Unsur Butir Kegiatan
4
Hasil Kerja

r - Kredit
Pelaksana Tugas

mo
1 2 3 4 5 6 7 8
I Melaksanakan A Perencanaan, 1 Penyusunan rencana 1 Mengidentifikasi data, bahan, dan isu strategis dalam rangka Kertas Kerja Identifikasi 0,70 Auditor Ahli Pertama
perencanaan,
pengorganisasian
pengorganisasian, dan
pengendalian
strategis
Intern
Pengawasan penyusunan rencana strategis Pengawasan Intern

- n o
, pelaksanaan
teknis,
Pengawasan Intern 2
penyusunan rencana strategis Pengawasan Intern
n rb
Menganalisis data, bahan, dan isu strategis dalam rangka Kertas Kerja Analisis 1,40 Auditor Ahli Muda

pengendalian
dan evaluasi
3

- p a
Mereviu hasil analisis data, bahan, dan isu strategis dalam Lembar Reviu
rangka penyusunan rencana strategis Pengawasan Intern
2,13 Auditor Ahli Madya

Pengawasan 4
n
Merumuskan konsep rencana strategis Pengawasan Intern Konsep rencana strategis 2,36 Auditor Ahli Utama

me
Intern Pengawasan Intern

er
2 Penyusunan rencana dan 1 Mengidentifikasi data/bahan dalam rangka penyusunan Kertas Kerja Identifikasi 0,58 Auditor Ahli Pertama
pengendalian pengawasan rencana pengawasan tahunan
tahunan 2
1/p
Menganalisis data/bahan dalam rangka penyusunan konsep Kertas Kerja Analisis
rencana pengawasan tahunan
1,24 Auditor Ahli Muda

3
/1
Menyusun rencana pengawasan tahunan Konsep rencana 1,80 Auditor Ahli Madya

22 pengawasan tahunan

/20
4 Merumuskan tema pengawasan tahunan Dokumen Tema Pengawasan 1,72 Auditor Ahli Utama

om 5 Memantau pelaksanaan rencana pengawasan tahunan Laporan hasil pemantauan


rencana pengawasan
1,74 Auditor Ahli Madya

o t
3 Penyusunan pedoman .c tahunan
Penyusunan Substansi Teknis dalam Peraturan/Pedoman Pengawasan Intern

g s p
Pengawasan Intern
1 Mengidentifikasi data/bahan penyusunan substansi Teknis Kertas Kerja Identifikasi 0,78 Auditor Ahli Pertama

bl o 2
dalam peraturan/pedoman Pengawasan Intern
Menganalisis data/bahan penyusunan substansi Teknis dalam Kertas Kerja Analisis 1,68 Auditor Ahli Muda

n a. 3
peraturan/ pedoman Pengawasan Intern
Menyusun konsep substansi Teknis dalam peraturan/ Konsep peraturan/pedoman 2,94 Auditor Ahli Madya
a
uly
pedoman Pengawasan Intern Pengawasan Intern
4 Mereviu konsep substansi Teknis dalam peraturan/ pedoman Lembar Reviu 5,36 Auditor Ahli Utama
Pengawasan Intern

a m Penyusunan Kebijakan Pengawasan Intern

ain
1 Mengidentifikasi data/bahan dalam rangka penyusunan Kertas Kerja Identifikasi 0,66 Auditor Ahli Pertama

: / / 2
kebijakan Pengawasan Intern
Menganalisis data/bahan dalam rangka penyusunan Kertas Kerja Analisis 1,32 Auditor Ahli Muda

ps kebijakan Pengawasan Intern

htt
3 Mereviu hasil analisis data/bahan dalam rangka penyusunan Lembar Reviu 2,07 Auditor Ahli Madya
kebijakan Pengawasan Intern
Angka
No. Tugas Jabatan Unsur Sub-Unsur Butir Kegiatan Hasil Kerja
Kredit l
Pelaksana Tugas

m
1 2 3 4
4
5
Merumuskan konsep kebijakan Pengawasan Intern
6
Konsep kebijakan
7
1,96
. h t 8
Auditor Ahli Utama
Pengawasan Intern
2 2
B Pelaksanaan teknis
Pengawasan Intern
1 Audit Audit Kinerja
1 Mengidentifikasi data/informasi dalam penugasan audit Kertas Kerja Audit Kinerja
2 0
1,09
- Auditor Ahli Pertama

2
kinerja
Menganalisis data/informasi dan Menyusun laporan dalam
u
Konsep Laporan Hasil Audit n 2,38 Auditor Ahli Muda
penugasan audit kinerja Kinerja
t ah
3 Mereviu dan mengendalikan teknis penugasan audit kinerja
-
Lembar Reviu Audit Kinerja 1,50 Auditor Ahli Madya

-48
4 Mengendalikan mutu penugasan Audit Kinerja dalam lingkup Dokumen pengendalian 2,08 Auditor Ahli Utama
penugasan strategis nasional mutu
Audit dengan Tujuan Tertentu
1 Mengidentifikasi data/informasi dalam penugasan audit o r
Kertas Kerja audit dengan 1,34 Auditor Ahli Pertama
dengan tujuan tertentu
o m
tujuan tertentu
2 Menganalisis data/informasi dan Menyusun laporan dalam
- n Konsep Laporan Hasil audit 2,90 Auditor Ahli Muda
penugasan audit dengan tujuan tertentu
rb dengan tujuan tertentu

an
3 Mereviu dan mengendalikan teknis penugasan audit dengan Lembar Reviu audit dengan 1,95 Auditor Ahli Madya
tujuan tertentu tujuan tertentu

n-p
4 Mengendalikan mutu penugasan Audit Tujuan tertentu dalam Dokumen pengendalian 2,08 Auditor Ahli Utama
lingkup penugasan strategis nasional mutu
e
Audit Investigatif/Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN)
m
er
1 Mengidentifikasi data/informasi dalam penugasan audit Kertas Kerja audit 1,80 Auditor Ahli Pertama
investigatif/Penghitungan Kerugian Keuangan Negara investigatif/PKKN
2
penugasan
1/p
Menganalisis data/informasi dan Menyusun laporan dalam
audit investigatif/ Penghitungan Kerugian
Konsep Laporan Hasil audit
investigatif/PKKN
3,60 Auditor Ahli Muda

/1
Keuangan Negara
2
3

0 2
Mereviu dan mengendalikan teknis penugasan
investigatif/ Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
audit Lembar Reviu audit
investigatif/PKKN
2,25 Auditor Ahli Madya

m /2Mengendalikan mutu penugasan Audit


Investigatif/Penghitungan Kerugian Keuangan Negara dalam
Dokumen pengendalian
mutu
2,08 Auditor Ahli Utama

.co
lingkup penugasan strategis nasional
2 Reviu 1 Mengidentifikasi data/informasi dalam penugasan reviu Kertas Kerja reviu 0,97 Auditor Ahli Pertama

o t 2 Menganalisis data/informasi dan Menyusun laporan dalam Konsep Laporan Hasil reviu 2,14 Auditor Ahli Muda

g s p 3
penugasan reviu
Mereviu dan mengendalikan teknis penugasan reviu Lembar Reviu penugasan 1,44 Auditor Ahli Madya

bl o 4 Mengendalikan mutu penugasan reviu dalam lingkup


reviu
Dokumen pengendalian 2,08 Auditor Ahli Utama

n a.
3 Evaluasi 1
penugasan strategis nasional
Mengidentifikasi data/informasi dalam penugasan evaluasi
mutu
Kertas Kerja evaluasi 0,96 Auditor Ahli Pertama
a
uly
2 Menganalisis data/informasi dan Menyusun laporan dalam Konsep Laporan Hasil 2,12 Auditor Ahli Muda
penugasan evaluasi evaluasi
3 Mereviu dan mengendalikan teknis penugasan evaluasi Lembar Reviu evaluasi 1,47 Auditor Ahli Madya

a m 4 Mengendalikan mutu penugasan evaluasi dalam lingkup Dokumen pengendalian 2,08 Auditor Ahli Utama

ain
penugasan strategis nasional mutu
4 1 Mengidentifikasi data/informasi dalam penugasan Kertas Kerja pemantauan 0,92 Auditor Ahli Pertama

://
Pemantauan (monitoring )
pemantauan

t t ps 2 Menganalisis data/informasi dan Menyusun laporan dalam Konsep Laporan Hasil


penugasan pemantauan pemantauan
2,02 Auditor Ahli Muda

h 3 Mereviu dan mengendalikan teknis penugasan pemantauan Lembar Reviu pemantauan 1,35 Auditor Ahli Madya
Angka
No. Tugas Jabatan Unsur Sub-Unsur Butir Kegiatan Hasil Kerja
Kredit l
Pelaksana Tugas

m
1 2 3 4
4
5
Mengendalikan mutu penugasan pemantauan dalam lingkup
6
Dokumen pengendalian
7
2,08
. h t 8
Auditor Ahli Utama
penugasan strategis nasional mutu
2 2
5 Pemberian Keterangan
Ahli dalam proses
1 Mendampingi/Memberikan Keterangan Ahli dalam proses
penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil pengawasan
Laporan Pemberian
Keterangan Ahli
-2 0
0,30 Auditor Ahli Pertama

penyidikan dan/atau
peradilan
dengan kompleksitas rendah
u n
2 Mendampingi/Memberikan Keterangan Ahli dalam proses Laporan Pemberian
t ah 0,60 Auditor Ahli Muda
penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil pengawasan
dengan kompleksitas sedang
Keterangan Ahli

8 -
3 Memberikan Keterangan Ahli dalam proses penyidikan
- 4
Laporan Pemberian 0,90 Auditor Ahli Madya
dan/atau peradilan kasus hasil pengawasan dengan
kompleksitas tinggi or
Keterangan Ahli

m
4 Memberikan Keterangan Ahli dalam proses penyidikan
dan/atau peradilan kasus hasil pengawasan yang bersifat
-n o Laporan Pemberian
Keterangan Ahli
1,20 Auditor Ahli Utama

6
Penelaahan
strategis nasional
Penelaahan Pengaduan Masyarakat
n rb
a
n-p
1 Mengidentifikasi data/informasi terkait pengaduan Kertas Kerja 0,30 Auditor Ahli Pertama
masyarakat
2
m e
Menganalisis data/informasi terkait pengaduan masyarakat Konsep Hasil Telaah 0,60 Auditor Ahli Muda

er
3 Mereviu hasil analisis data/informasi terkait pengaduan Lembar Reviu Hasil Telaah 0,48 Auditor Ahli Madya
masyarakat

1
1/p
Penelaahan kasus atas permintaan Aparat Penegak Hukum
Mengidentifikasi kelengkapan data/informasi terkait kasus Kertas Kerja Identifikasi 0,30 Auditor Ahli Pertama

/1
atas permintaan aparat penegak hukum
2
2

0 2
Menganalisis data/informasi terkait kasus atas permintaan
aparat penegak hukum
Konsep Hasil Telaah 0,60 Auditor Ahli Muda

m /2Mereviu hasil analisis data/informasi terkait kasus atas


permintaan aparat penegak hukum
Lembar Reviu Hasil Telaah 0,48 Auditor Ahli Madya

.co
Penelaahan atas kegiatan pengawasan lainnya
1 Mengumpulkan dan mengidentifikasi data/informasi atas Kertas Kerja Identifikasi 0,30 Auditor Ahli Pertama

o t kegiatan pengawasan lainnya

g s p 2 Menganalisis data/informasi atas kegiatan pengawasan


lainnya
Konsep Hasil Telaah 0,60 Auditor Ahli Muda

bl o 3 Mereviu hasil analisis


pengawasan lainnya
data/informasi atas kegiatan Lembar Reviu Hasil Telaah 0,48 Auditor Ahli Madya

.
na
7 1 Mengumpulkan dan mengklasifikasikan data tindak lanjut Kertas Kerja 0,24 Auditor Ahli Pertama
Monitoring tindak lanjut
hasil Pengawasan Intern

l ya hasil Pengawasan Intern

m u 2 Menganalisis data tindak lanjut hasil Pengawasan Intern Konsep Laporan Hasil
Monitoring Tindak Lanjut
0,50 Auditor Ahli Muda

a 3 Mereviu dan mengendalikan teknis monitoring tindak lanjut Laporan Hasil Monitoring 0,63 Auditor Ahli Madya

ain
hasil pengawasan

: / / 8 Kegiatan konsultansi Sosialisasi


1 Melaksanakan penugasan sosialisasi terkait audit intern, tata Laporan Kegiatan Sosialisasi 0,20 Auditor Ahli Pertama

t p s kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern yang

ht bersifat teknis operasional dengan kompleksitas sedang


Angka
No. Tugas Jabatan Unsur Sub-Unsur Butir Kegiatan Hasil Kerja
Kredit l
Pelaksana Tugas

m
1 2 3 4
2
5 6
Melaksanakan penugasan sosialisasi terkait audit intern, tata Laporan Kegiatan Sosialisasi
7
0,44
. h t 8
Auditor Ahli Muda
kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern yang
2 2
3
bersifat teknis operasional dengan kompleksitas tinggi
Melaksanakan penugasan sosialisasi terkait audit intern, tata Laporan Kegiatan Sosialisasi
2 0
0,54
- Auditor Ahli Madya
kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern yang
bersifat strategis sektoral
u n
1 Mengendalikan mutu pelaksanaan sosialisasi terkait audit Laporan Kegiatan Sosialisasi
t ah 0,80 Auditor Ahli Utama
intern, tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

8 -
Bimbingan Teknis
- 4
1
intern, tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern Teknis
m or
Melaksanakan penugasan bimbingan teknis terkait audit Laporan Kegiatan Bimbingan 0,32 Auditor Ahli Pertama

yang bersifat teknis operasional dengan kompleksitas sedang

-n o
nrb
2 Melaksanakan penugasan bimbingan teknis terkait audit Laporan Kegiatan Bimbingan 0,68 Auditor Ahli Muda
intern, tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern Teknis

- p a
yang bersifat teknis operasional dengan kompleksitas tinggi

3
e n
Melaksanakan penugasan bimbingan teknis terkait audit
intern, tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern
Laporan Kegiatan Bimbingan
Teknis
0,81 Auditor Ahli Madya

4
er m
yang bersifat strategis sektoral
Mengendalikan mutu pelaksanaan bimbingan teknis terkait Laporan Kegiatan Bimbingan 0,92 Auditor Ahli Utama

1/p
audit intern, tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian Teknis
intern

/1
Asistensi/Pendampingan
2
1
2
Melaksanakan penugasan asistensi terkait audit intern, tata Laporan Kegiatan Asistensi 0,52 Auditor Ahli Pertama

20
kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern yang

m /bersifat teknis operasional dengan kompleksitas sedang

.c
2
o Melaksanakan penugasan asistensi terkait audit intern, tata Laporan Kegiatan Asistensi
kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern yang
1,12 Auditor Ahli Muda

o t bersifat teknis operasional dengan kompleksitas tinggi

g s p 3 Melaksanakan penugasan asistensi terkait audit intern, tata Laporan Kegiatan Asistensi
kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern yang
1,02 Auditor Ahli Madya

bl o 4
bersifat strategis sektoral
Mengendalikan mutu pelaksanaan asistensi terkait audit Laporan Kegiatan Asistensi 1,28 Auditor Ahli Utama

n a. intern, tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

a
uly
C Evaluasi Pengawasan 1 Evaluasi kebijakan dan 1 Mengevaluasi sistem/desain Pengawasan Intern Hasil Evaluasi 3,04 Auditor Ahli Utama
Intern hasil Pengawasan Intern
2 Mengumpulkan dan mengidentifikasi data/bahan dalam Kertas Kerja Identifikasi 0,50 Auditor Ahli Pertama

a m rangka evaluasi hasil-hasil Pengawasan Intern

ain
3 Menganalisis data/bahan dalam rangka evaluasi hasil Kertas Kerja Analisis 1,04 Auditor Ahli Muda
Pengawasan Intern

: / / 4 Mereviu kertas kerja analisis evaluasi hasil Pengawasan Lembar Reviu 1,02 Auditor Ahli Madya

ps Intern

htt
5 Menyusun rekomendasi evaluasi hasil Pengawasan Intern Konsep Laporan Hasil 1,56 Auditor Ahli Utama
Evaluasi
Angka
No. Tugas Jabatan Unsur Sub-Unsur Butir Kegiatan Hasil Kerja
Kredit l
Pelaksana Tugas

m
1 2 3 4
6
5
Mengumpulkan dan Mengidentifikasi data/bahan dalam Kertas Kerja
6 7
0,48
. h t 8
Auditor Ahli Pertama
rangka penyusunan Ikhtisar Hasil Pengawasan
2 2
7 Menyusun konsep Ikhtisar Hasil Pengawasan Konsep Ikhtisar Hasil
Pengawasan
- 0
0,96

2
Auditor Ahli Muda

un
8 Mereviu konsep Ikhtisar Hasil Pengawasan Lembar Reviu 0,96 Auditor Ahli Madya
9 Mengendalikan mutu penyusunan ikhtisar hasil Pengawasan Dokumen Pengendalian 1,84 Auditor Ahli Utama
intern Mutu
t ah
8-
2 Pengembangan dan Telaah Sejawat (Peer Review )
penjaminan kualitas 1 Mengumpulkan dan mengidentifikasi data/informasi dalam Kertas Kerja Identifikasi 0,45 Auditor Ahli Pertama
Pengawasan Intern

2
rangka pelaksanaan evaluasi penerapan standar profesi
auditor di unit Pengawasan Intern
o r-4
Menganalisis data/informasi penerapan standar profesi Kertas Kerja Analisis 0,96 Auditor Ahli Muda
auditor di unit Pengawasan Intern
o m
3
auditor di unit Pengawasan Intern
b - n
Mereviu kertas kerja analisis penerapan standar profesi Lembar Reviu 1,14 Auditor Ahli Madya

r
an
4 Mengevaluasi penerapan standar profesi auditor di unit Laporan Hasil Telaah Sejawat 1,32 Auditor Ahli Utama
Pengawasan Intern
Penjaminan Kualitas (Quality Assurance )
1
n -p
Mengumpulkan dan mengidentifikasi data/informasi dalam Kertas Kerja Identifikasi 0,45 Auditor Ahli Pertama
e
rangka pelaksanaan penjaminan kualitas Pengawasan Intern

2
e rm
Menganalisis data/informasi penjaminan kualitas Pengawasan Kertas Kerja Analisis 0,96 Auditor Ahli Muda

3
Intern
Mereviu kertas
1/pkerja analisis penjaminan kualitas Lembar Reviu 1,14 Auditor Ahli Madya

/1
Pengawasan Intern
2
4

0 2
Mengevaluasi penjaminan kualitas Pengawasan Intern Konsep Laporan 1,32 Auditor Ahli Utama

m /2 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN


REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

o t .co ttd

g s p ABDULLAH AZWAR ANAS

bl o
.
a na
m uly
a
: / /ain
ps
htt
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN
ml
APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
. h t
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 48 TAHUN 2022 2 2
-2 0
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

u n
t ah
KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN PENUNJANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
8-
- 4
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN
m or
HASIL KERJA
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA
TUGAS
1
I
2
Pengembangan Profesi
3
A. Perolehan ijazah/gelar
4
Memperoleh ijasah sesuai dengan bidang tugas -n o 5
Ijazah/Gelar
6
25% AK
7
Semua Jenjang
pendidikan formal sesuai Jabatan Fungsional Auditor
n rb kenaikan
dengan bidang tugas
Jabatan Fungsional -p a pangkat

Auditor e n
rm
B. Pembuatan Karya Tulis/ 1 Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil
e
Karya Ilmiah di bidang
tugas Jabatan Fungsional
1/p
penelitian/pengkajian/survei/ evaluasi di bidang
tugas Jabatan Fungsional Auditor yang
Auditor dipublikasikan:
2 /1
a
0 2
dalam buku/majalah ilmiah internasional yang Jurnal/Buku 20 Semua Jenjang

/ 2
terindek
m
b dalam buku/majalah ilmiah internasional yang Jurnal/Buku 12,5 Semua Jenjang

o t .co terindek
c dalam buku/majalah ilmiah yang diakui Jurnal/Buku/ 6 Semua Jenjang

g s p organisasi profesi dan Instansi Pembina Naskah

bl o 2 Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil


penelitian/pengkajian/survei/ evaluasi di bidang
.
a na tugas Jabatan Fungsional Auditor yang tidak
dipublikasikan:

m uly a dalam bentuk buku Buku 8 Semua Jenjang

a
: / /ain b dalam bentuk majalah ilmiah Naskah 4 Semua Jenjang

ps
htt
ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN HASIL KERJA
KREDIT TUGAS
ml
1 2 3 4 5 6
. h7t
3 Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan
2 2
atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang
tugas Jabatan Fungsional Auditor yang -2 0
dipublikasikan:
u n
a dalam bentuk buku yang diterbitkan dan Buku
t ah 8 Semua Jenjang
diedarkan secara nasional
8-
- 4
b dalam majalah ilmiah yang diakui organisasi
profesi dan Instansi Pembina
Naskah

m or 4 Semua Jenjang

4 Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa


-n o
tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan
n
sendiri di bidang tugas Jabatan Fungsional rb
Auditor yang tidak dipublikasikan:
-p a
a dalam bentuk
e n Buku 7 Semua Jenjang

5
b dalam bentuk makalah
e rm Naskah
Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan Naskah
3,5
2,5
Semua Jenjang
Semua Jenjang
/p
dan atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah
1
6
2 /1
Membuat artikel di bidang tugas Jabatan Artikel 2 Semua Jenjang

0 2
Fungsional Auditor yang dipublikasikan
C Penerjemahan/Penyadura 1 / 2
Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah
n Buku dan Bahan- m
di bidang tugas Jabatan Fungsional Auditor yang
Bahan Lain di bidang
o
tugas Jabatan Fungsionalt .co
dipublikasikan:
a dalam bentuk buku yang diterbitkan dan Buku 7 Semua Jenjang
Auditor
g s p diedarkan secara nasional

bl o
a.
b dalam majalah ilmiah yang diakui organisasi Naskah 3,5 Semua Jenjang

a n profesi dan Instansi Pembina

muly 2 Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah


di bidang tugas Jabatan Fungsional Auditor yang
a
ain
tidak dipublikasikan:

: / / a dalam bentuk buku Buku 3 Semua Jenjang

t ps
ht
ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN HASIL KERJA
KREDIT TUGAS
ml
1 2 3 4 5 6
. h
7 t
b Dalam bentuk makalah Naskah 1,5 2
Semua Jenjang
2
D Penyusunan Standar/ 1 Membuat buku standar/pedoman/ petunjuk Buku 3 -2 0 Semua Jenjang
Pedoman/ Petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang tugas
h un
Pelaksanaan/ Petunjuk Jabatan Fungsional Auditor
t a
Teknis di bidang tugas
Jabatan Fungsional
- 4 8-
Auditor
o r
E Pengembangan Mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi
o m
Kompetensi di bidang 1 pelatihan fungsional -nsertifikat/laporan 0,5 Semua Jenjang

nrb
Jabatan Fungsional 2 seminar/lokakarya/konferensi/ simposium/studi sertifikat/laporan 3 Semua Jenjang
Auditor banding-lapangan
- p a
3
n
pelatihan teknis/magang di bidang tugas Jabatan
e
Fungsional Auditor dan memperoleh Sertifikat

er m
a
1/p
lamanya lebih dari 960 jam sertifikat/laporan 15 Semua Jenjang

b 2 /1
lamanya antara 641 - 960 jam sertifikat/laporan 9 Semua Jenjang
0 2
c / 2
lamanya antara 481 - 640 jam sertifikat/laporan 6 Semua Jenjang
m
o t .co
d lamanya antara 161 - 480 jam sertifikat/laporan 3 Semua Jenjang

g s p e lamanya antara 81 - 160 jam sertifikat/laporan 2 Semua Jenjang

bl o
.
na
f lamanya antara 30 - 80 jam sertifikat/laporan 1 Semua Jenjang

a
muly g lamanya kurang dari 30 jam sertifikat/laporan 0,5 Semua Jenjang

a
ain
4 pelatihan manajerial/sosial kultural di bidang
tugas Jabatan Fungsional Auditor dan
: / / memperoleh Sertifikat
ps
htt
a lamanya lebih dari 960 jam sertifikat/laporan 7,5 Semua Jenjang
b lamanya antara 641 - 960 jam sertifikat/laporan 4,5 Semua Jenjang
ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN HASIL KERJA
KREDIT TUGAS
ml
1 2 3 4 5 6
. h
7 t
c lamanya antara 481 - 640 jam sertifikat/laporan 3 2
Semua Jenjang
2
d lamanya antara 161 - 480 jam
e lamanya antara 81 - 160 jam
sertifikat/laporan
sertifikat/laporan
1,5
1
-2 0 Semua Jenjang
Semua Jenjang
f lamanya antara 30 - 80 jam sertifikat/laporan
u n
0,5 Semua Jenjang
g lamanya kurang dari 30 jam sertifikat/laporan
t ah 0,25 Semua Jenjang
5 Maintain performance (pemeliharaan kinerja dan -
sertifikat/laporan
8 0,5 Semua Jenjang
target kinerja)
- 4
F Kegiatan lain yang
mendukung
Melaksanakan kegiatan lain yang mendukung
pengembangan profesi yang ditetapkan oleh Instansi m or
sertifikat/laporan 0,5 Semua Jenjang

pengembangan profesi Pembina di bidang tugas Jabatan Fungsional Auditor


-n o
yang ditetapkan oleh
Instansi Pembina di n rb
bidang tugas Jabatan
-pa
Fungsional Auditor
e n
erm
II Penunjang Tugas A Pengajar/Pelatih/ Mengajar/melatih/membimbing yang berkaitan dengan sertifikat/laporan 0,4 Semua Jenjang
Jabatan Fungsional Pembimbing di bidang bidang JF
Auditor tugas Jabatan Fungsional
1/p
Auditor
2 /1
B Keanggotaan dalam Tim
0 2
Menjadi anggota Tim Penilai/ Tim Uji Kompetensi Laporan 0,04 Semua Jenjang
Penilai/Tim Uji
/ 2
Kompetensi
m
C Perolehan Penghargaan
o
1
t .co
Memperoleh penghargaan / tanda jasa Satya
Lancana Karya Satya:

g s p a 30 (tiga puluh) tahun lebih Piagam 3 Semua Jenjang

bl o
n a. b 20 (dua puluh) tahun Piagam 2 Semua Jenjang

a c 10 (sepuluh) tahun Piagam 1 Semua Jenjang

m uly 2 Penghargaan atas prestasi kerjanya


a
ain
a Tingkat internasional Sertifikat/piagam 35% AK Semua Jenjang

: / / kenaikan

ps pangkat

htt
ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN HASIL KERJA
KREDIT TUGAS
ml
1 2 3 4 5 6
. h
7 t
b Tingkat nasional Sertifikat/piagam 25% AK 2
Semua Jenjang
2
kenaikan
pangkat -2 0
c Tingkat lokal Sertifikat/piagam
u n
15% AK Semua Jenjang

t ah
kenaikan

8 - pangkat
D Perolehan ijazah/gelar 1 Memperoleh ijazah/gelar yang tidak sesuai bidang
- 4
kesarjanaan lainnya tugasnya:
a Doktor
m or
Ijazah/Gelar 15 Semua Jenjang
b Magister
-n o Ijazah/Gelar 10 Semua Jenjang
c Sarjana/Diploma Empat
n rb Ijazah/Gelar 5 Semua Jenjang
a
n-p
E Pelaksanaan tugas lain Melakukan kegiatan yang mendukung pelaksanaan Laporan 0,04 Semua Jenjang
yang mendukung
pelaksanaan tugas
tugas Jabatan Fungsional Auditor
m e
Jabatan Fungsional
Auditor /p er
/1 1
2 2 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

/ 2 0 DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK

m ttd

o t .co ABDULLAH AZWAR ANAS

g s p
bl o
.
a na
muly
a
: / /ain
ps
htt
m l
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN . h t
APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2 2
REPUBLIK INDONESIA -2 0
NOMOR 48 TAHUN 2022 u n
ah
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
t
8 -
- 4
or
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
m
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KATEGORI KETERAMPILAN
-n o
n rb
-p a
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
TUGAS JABATAN
Terampil e n Mahir Penyelia
II/c
e rm II/d III/a III/b III/c III/d
Melaksanakan Pengawasan Intern melalui kegiatan
1/p
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan teknis, 20
2 /1 20 50 50 100 100
pengendalian, dan evaluasi. 2
/ 20
om
o t .c MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN

g s p REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

bl o
a.
ttd

a n
uly
ABDULLAH AZWAR ANAS

a m
: / /ain
ps
htt
ml
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN . h t
APARATUR NEGARA DAN REFORMASI 2 2
BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
-2 0
NOMOR 48 TAHUN 2022
u n
t ah
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
- 8
r - 4
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KATEGORI KEAHLIAN DENGAN PENDIDIKAN S-1 (STRATAm
o JABATAN/PANGKAT

- n o SATU)/D-IV (DIPLOMA EMPAT)

JENJANG JABATAN/GOLONGAN
n r b RUANG DAN ANGKA KREDIT

TUGAS JABATAN
- p a FUNGSIONAL AUDITOR
JABATAN
Ahli Pertama
III/a III/b e nAhli MudaIII/d IV/a Ahli IV/b
III/c
Madya
IV/c
Ahli Utama
IV/d IV/e
e r m
Melaksanakan Pengawasan Intern melalui kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan teknis, 50 1 p
/50 100 100 150 150 150 200 200
pengendalian, dan evaluasi.
2 /1
0 2
m /2 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

c o NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

o t.
g s p ttd

b l o ABDULLAH AZWAR ANAS


.
a na
u ly
a m
/ a in
s : /
t t p
h
ml
LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN . h t
APARATUR NEGARA DAN REFORMASI 2 2
BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
-2 0
NOMOR 48 TAHUN 2022
u n
t ah
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
- 8
- 4
rJABATAN/PANGKAT
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KATEGORI KEAHLIAN DENGAN PENDIDIKAN S-2 (STRATA
o
m DUA)/MAGISTER
- n o
r
JENJANG JABATAN/GOLONGAN
n b RUANG DAN ANGKA KREDIT

TUGAS JABATAN - p a FUNGSIONAL AUDITOR


JABATAN
Ahli Pertama
e n
Ahli Muda Ahli Madya Ahli Utama
III/b
r m
III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
Melaksanakan Pengawasan Intern melalui kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan teknis, 50 1/
pe 100 100 150 150 150 200 200
pengendalian, dan evaluasi.
2 /1
0 2
/ 2 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

om NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

o t.c ttd
g s p
b l o ABDULLAH AZWAR ANAS

n a.
l ya
m u
i na
: / /a
t t ps
h
ml
LAMPIRAN VII
. h t
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN
2 2
APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -2 0
NOMOR 48 TAHUN 2022 u n
t ah
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
8-
- 4
m or
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
-n o
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KATEGORI KEAHLIAN DENGAN PENDIDIKAN S-3 (STRATA TIGA)/ DOKTOR

n rb
p a
JENJANG JABATAN/GOLONGAN
- RUANG DAN ANGKA KREDIT
TUGAS JABATAN e n JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
e r m
Ahli Muda Ahli Madya Ahli Utama

Melaksanakan Pengawasan Intern melalui kegiatan 1 / p


III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan teknis, 2 /1 100 100 150 150 150 200 200
2
pengendalian, dan evaluasi.
/ 20
om
o t.c MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

g s p REPUBLIK INDONESIA,

bl o ttd

n a.
a ABDULLAH AZWAR ANAS

muly
a
: / /ain
ps
htt

Anda mungkin juga menyukai