Anda di halaman 1dari 50

l

tm
SALINAN

g.h
tan
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

n
DAN REFORMASI BIROKRASI

-te
REPUBLIK INDONESIA

22
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN

-20
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 52 TAHUN 2022

un
TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA

ah
2-t
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

r-5
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

mo
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
o
n-n
Menimbang: a. bahwa untuk pengembangan karier dan peningkatan
profesionalisme Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai
pa

ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang


en

untuk melakukan pengelolaan perkembangan


kependudukan, pembangunan keluarga, dan keluarga
rm

berencana, perlu ditetapkan Jabatan Fungsional Penyuluh


/pe

Keluarga Berencana;
b. bahwa Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
/12

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2018


tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
22

Berencana sebagaimana telah diubah dengan Peraturan


/20

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
om

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2018 tentang
t.c

Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana sudah


spo

tidak sesuai lagi dengan perkembangan peraturan


perundang-undangan sehingga perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
og

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan


.bl

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


na

Birokrasi tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga


Berencana;
lya

Mengingat: 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik


mu

Indonesia Tahun 1945;


2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
ina

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik


//a

Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran


Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
ps:

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


htt

Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

jdih.menpan.go.id
-2-

2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik

l
Indonesia Nomor 5494);

tm
4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang

g.h
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan

tan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

n
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan

-te
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen

22
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

-20
Republik Indonesia Nomor 6477);
5. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang

un
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil

ah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2014 tentang

2-t
Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 87

r-5
Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

mo
2014 Nomor 240);
6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2021 tentang
o
n-n
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
pa

Tahun 2021 Nomor 126);


7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
en

Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2019 tentang


rm

Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Jabatan


Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik
/pe

Indonesia Tahun 2019 Nomor 834);


8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
/12

Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun 2021 tentang


22

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan


Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Berita Negara
/20

Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1249)


sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
om

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Nomor 39 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
t.c

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


spo

Birokrasi Nomor 60 Tahun 2021 tentang Organisasi dan


Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
og

dan Reformasi Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia


Tahun 2022 Nomor 753);
.bl
na

MEMUTUSKAN:
lya

Menetapkan: PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR


NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG JABATAN
mu

FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA.


ina

BAB I
KETENTUAN UMUM
//a
ps:

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
htt

1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS


adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat

jdih.menpan.go.id
-3-

tertentu, diangkat sebagai pegawai aparatur sipil negara

l
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk

tm
menduduki jabatan pemerintahan.

g.h
2. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang
mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,

tan
pemindahan dan pemberhentian PNS, dan pembinaan
manajemen PNS di instansi pemerintah sesuai dengan

n
ketentuan peraturan perundang-undangan.

-te
3. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai

22
kewenangan melaksanakan proses pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian PNS sesuai dengan

-20
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang

un
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan

ah
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.

2-t
5. Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana adalah

r-5
jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melaksanakan pengelolaan

mo
perkembangan kependudukan, pembangunan keluarga,
dan keluarga berencana. o
n-n
6. Pejabat Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana yang
selanjutnya disebut Penyuluh KB adalah PNS yang diberi
pa

tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh


untuk melaksanakan pengelolaan perkembangan
en

kependudukan, pembangunan keluarga, dan keluarga


rm

berencana.
7. Perkembangan Kependudukan adalah kondisi yang
/pe

berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan


yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh
/12

keberhasilan pembangunan berkelanjutan.


22

8. Pembangunan Keluarga adalah upaya mewujudkan


keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang
/20

sehat.
9. Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran
om

anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur


kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan
t.c

sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan


spo

keluarga yang berkualitas.


10. Pengelolaan Perkembangan Kependudukan,
og

Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana adalah


kegiatan yang meliputi penyuluhan, pelayanan,
.bl

penggerakan, dan pengembangan dalam mewujudkan


na

penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas.


lya

11. Penyuluhan adalah kegiatan penyampaian komunikasi,


informasi dan edukasi tentang Program dalam rangka
mu

meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku individu,


keluarga dan/atau masyarakat.
ina

12. Pelayanan adalah kegiatan pelayanan dan fasilitasi


program untuk memenuhi kebutuhan individu, keluarga,
//a

dan/atau masyarakat dalam Perkembangan


ps:

Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan Keluarga


Berencana.
htt

13. Penggerakan adalah kegiatan pengelolaan sumber daya


yang ada untuk mencapai tujuan penduduk tumbuh

jdih.menpan.go.id
-4-

seimbang dan keluarga berkualitas melalui program

l
Perkembangan Kependudukan, Pembangunan Keluarga,

tm
dan Keluarga Berencana.

g.h
14. Pengembangan adalah proses meningkatkan atau
menciptakan produk konseptual secara sistematis dan

tan
bertahap untuk mencapai model dalam Perkembangan
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan Keluarga

n
Berencana.

-te
15. Sasaran Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP

22
adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh
seorang PNS di setiap tahun.

-20
16. Angka Kredit adalah satuan nilai dari uraian kegiatan
dan/atau akumulasi nilai dari uraian kegiatan yang harus

un
dicapai oleh Penyuluh KB dalam rangka pembinaan karier

ah
yang bersangkutan.
17. Angka Kredit Kumulatif adalah akumulasi nilai Angka

2-t
Kredit minimal yang harus dicapai oleh Penyuluh KB

r-5
sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat dan/atau
jabatan.

mo
18. Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disingkat PAK
adalah hasil penilaian yang diberikan berdasarkan Angka
o
n-n
Kredit untuk pengangkatan atau kenaikan pangkat
dan/atau jabatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
pa

19. Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Penyuluh KB


yang selanjutnya disebut Tim Penilai adalah tim yang
en

dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang memiliki


rm

kewenangan menetapkan Angka Kredit dan bertugas


mengevaluasi keselarasan hasil kerja dengan tugas yang
/pe

disusun dalam SKP serta menilai capaian kinerja


Penyuluh KB dalam bentuk Angka Kredit.
/12

20. Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh KB


22

yang selanjutnya disebut Standar Kompetensi adalah


deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
/20

diperlukan seorang Penyuluh KB dalam melaksanakan


tugas jabatan.
om

21. Uji Kompetensi adalah proses pengukuran dan penilaian


terhadap kompetensi teknis, manajerial, dan sosial
t.c

kultural dari Penyuluh KB dalam melaksanakan tugas dan


spo

fungsi dalam jabatan.


22. Hasil Kerja adalah unsur kegiatan utama yang harus
og

dicapai oleh Penyuluh KB sebagai prasyarat menduduki


setiap jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
.bl

23. Hasil Kerja Minimal adalah unsur kegiatan utama yang


na

harus dicapai minimal oleh Penyuluh KB sebagai


lya

prasyarat pencapaian hasil kerja setiap jenjang Jabatan


Fungsional Penyuluh KB.
mu

24. Karya Tulis/Karya Ilmiah adalah tulisan hasil pokok


pikiran, pengembangan, dan hasil kajian atau penelitian
ina

yang disusun oleh Penyuluh KB baik perorangan atau


kelompok di bidang Perkembangan Kependudukan,
//a

Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana.


ps:

25. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Penyuluh KB yang


selanjutnya disebut Instansi Pembina adalah lembaga
htt

pemerintahan nonkementerian yang melaksanakan

jdih.menpan.go.id
-5-

urusan pemerintahan di bidang pengendalian penduduk

l
dan penyelenggaraan keluarga berencana.

tm
26. Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana Indonesia yang

g.h
selanjutnya disebut IPeKB Indonesia adalah organisasi
profesi bagi Penyuluh Keluarga Berencana dan Petugas

tan
Lapangan Keluarga Berencana.
27. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan

n
pemerintahan di bidang aparatur negara.

-te
22
BAB II
KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB, DAN

-20
KLASIFIKASI/RUMPUN JABATAN

un
Bagian Kesatu

ah
Kedudukan dan Tanggung Jawab

2-t
Pasal 2

r-5
(1) Penyuluh KB berkedudukan sebagai pelaksana teknis
fungsional di bidang Pengelolaan Perkembangan

mo
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan Keluarga
Berencana pada Instansi Pembina dan Pemerintah
o
n-n
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
(2) Penyuluh KB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pa

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab secara


langsung kepada pejabat pimpinan tinggi madya, pejabat
en

pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator, atau


rm

pejabat pengawas yang memiliki keterkaitan dengan


pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
/pe

(3) Kedudukan Penyuluh KB sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) ditetapkan dalam peta jabatan berdasarkan
/12

analisis tugas dan fungsi unit kerja, analisis jabatan, dan


22

analisis beban kerja dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan.
/20

Pasal 3
om

Jabatan Fungsional Penyuluh KB merupakan jabatan karier


PNS.
t.c
spo

Bagian Kedua
Klasifikasi/Rumpun Jabatan
og

Pasal 4
.bl

Jabatan Fungsional Penyuluh KB termasuk dalam


na

klasifikasi/rumpun ilmu sosial dan yang berkaitan.


lya

BAB III
mu

KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL


PENYULUH KB
ina

Pasal 5
//a

(1) Jabatan Fungsional Penyuluh KB merupakan Jabatan


ps:

Fungsional kategori keahlian.


(2) Jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh KB sebagaimana
htt

dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:


a. Penyuluh KB Ahli Pertama;

jdih.menpan.go.id
-6-

b. Penyuluh KB Ahli Muda;

l
c. Penyuluh KB Ahli Madya; dan

tm
d. Penyuluh KB Ahli Utama.

g.h
(3) Jenjang pangkat Jabatan Fungsional Penyuluh KB
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam

tan
Lampiran III sampai dengan Lampiran V yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

n
-te
BAB IV

22
TUGAS JABATAN, UNSUR DAN SUBUNSUR KEGIATAN,
URAIAN KEGIATAN TUGAS JABATAN, DAN HASIL KERJA

-20
Bagian Kesatu

un
Tugas Jabatan

ah
Pasal 6

2-t
Tugas Jabatan Fungsional Penyuluh KB yaitu melakukan

r-5
Pengelolaan Perkembangan Kependudukan, Pembangunan
Keluarga, dan Keluarga Berencana.

mo
Bagian Keduao
n-n
Unsur dan Subunsur Kegiatan
pa

Pasal 7
(1) Unsur kegiatan dari tugas Jabatan Fungsional Penyuluh
en

KB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 yang dapat


rm

dinilai Angka Kredit nya terdiri atas:


a. Penyuluhan;
/pe

b. Pelayanan;
c. Penggerakan; dan
/12

d. Pengembangan.
22

(2) Subunsur dari unsur kegiatan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) terdiri atas:
/20

a. Penyuluhan meliputi:
1. komunikasi, informasi dan edukasi; dan
om

2. analisis Penyuluhan;
b. Pelayanan meliputi:
t.c

1. fasilitasi Pelayanan; dan


spo

2. analisis Pelayanan;
c. Penggerakan meliputi:
og

1. advokasi ke pemangku kebijakan dan mitra


terkait;
.bl

2. analisis advokasi;
na

3. kemitraan; dan
lya

4. analisis kemitraan; dan


d. Pengembangan meliputi:
mu

1. Pengembangan model Penyuluhan;


2. Pengembangan model Pelayanan; dan
ina

3. Pengembangan model Penggerakan.


//a
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
-7-

Bagian Ketiga

l
Uraian Kegiatan sesuai Jenjang Jabatan

tm
g.h
Pasal 8
(1) Uraian kegiatan Jabatan Fungsional Penyuluh KB sesuai

tan
dengan jenjang jabatan ditetapkan dalam butir kegiatan
sebagai berikut:

n
a. Penyuluh KB Ahli Pertama, meliputi:

-te
1. melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi

22
melalui media sosial berbentuk tulisan, gambar,
infografis, video, atau audio;

-20
2. melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi
melalui media massa dalam bentuk tulisan,

un
gambar, infografis, video, atau audio;

ah
3. menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi
Penyuluhan;

2-t
4. melakukan konseling secara perorangan terkait

r-5
Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi;
5. menganalisis dan mengevaluasi pasca

mo
pelayanan nonmetode kontrasepsi jangka
panjang; o
n-n
6. melakukan pelayanan rujukan terkait
komplikasi dan kegagalan;
pa

7. menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi


Pelayanan;
en

8. menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi


rm

terkait kegiatan advokasi Perkembangan


Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
/pe

Keluarga Berencana;
9. menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi
/12

dalam kegiatan kemitraan Perkembangan


22

Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan


Keluarga Berencana;
/20

10. mengembangkan materi komunikasi, informasi,


dan edukasi;
om

11. menyusun profil keluarga, profil kelompok


kegiatan, atau profil setara kelompok kegiatan;
t.c

12. menyusun materi konseling berbasis teknologi


spo

informasi; dan
13. menyusun dan/atau mengembangkan materi
og

kebijakan Penggerakan;
b. Penyuluh KB Ahli Muda, meliputi:
.bl

1. melakukan pemantauan dan evaluasi


na

Penyuluhan;
lya

2. melakukan konseling secara kelompok terkait


Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi;
mu

3. melakukan konseling terkait komplikasi dan


kegagalan di fasilitas kesehatan;
ina

4. menganalisis dan mengevaluasi pasca


pelayanan metode kontrasepsi jangka panjang;
//a

5. melakukan peningkatan kapasitas institusi


ps:

masyarakat pedesaan/perkotaan, pembantu


pembina Keluarga Berencana desa, sub
htt

pembantu pembina Keluarga Berencana desa,

jdih.menpan.go.id
-8-

kelompok Keluarga Berencana, kader kelompok

l
kegiatan, dan/atau setara kelompok kegiatan;

tm
6. melakukan pemantauan dan evaluasi

g.h
Pelayanan;
7. melakukan pemantauan dan evaluasi terkait

tan
kegiatan advokasi Perkembangan
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan

n
Keluarga Berencana;

-te
8. melakukan kemitraan dengan tokoh

22
formal/informal di tingkat kabupaten/kota;
9. melakukan kemitraan dengan organisasi

-20
masyarakat di tingkat kabupaten/kota;
10. melakukan pemantauan dan evaluasi terkait

un
kegiatan kemitraan Perkembangan

ah
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
Keluarga Berencana;

2-t
11. mengembangkan model Penyuluhan;

r-5
12. mengembangkan media komunikasi, informasi
dan edukasi berbasis teknologi informasi;

mo
13. menganalisis hasil pendataan keluarga;
14. mengembangkan model pelayanan Keluarga
o
n-n
Berencana; dan
15. membuat inovasi model Penggerakan;
pa

c. Penyuluh KB Ahli Madya, meliputi:


1. melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi
en

Perkembangan Kependudukan, Pembangunan


rm

Keluarga, dan Keluarga Berencana melalui


media massa atau media sosial berbentuk
/pe

siaran langsung;
2. mempromosikan Perkembangan
/12

Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan


22

Keluarga Berencana secara lokal atau regional;


3. menganalisis dan merancang strategi
/20

Penyuluhan;
4. memfasilitasi pelayanan kelompok kegiatan
om

bina keluarga balita holistik integratif;


5. membentuk kelompok kegiatan percontohan
t.c

dalam Perkembangan Kependudukan,


spo

Pembangunan Keluarga, dan Keluarga


Berencana;
og

6. menganalisis dan merancang strategi


Pelayanan;
.bl

7. mengadvokasi Perkembangan Kependudukan,


na

Pembangunan Keluarga, dan Keluarga


lya

Berencana kepada mitra terkait;


8. menganalisis dan merancang strategi kegiatan
mu

advokasi Perkembangan Kependudukan,


Pembangunan Keluarga, dan Keluarga
ina

Berencana;
9. melakukan kemitraan dengan tokoh
//a

formal/informal di tingkat provinsi;


ps:

10. melakukan kemitraan dengan organisasi


masyarakat di tingkat provinsi;
htt

11. menganalisis dan merancang strategi kegiatan


kemitraan Perkembangan Kependudukan,

jdih.menpan.go.id
-9-

Pembangunan Keluarga, dan Keluarga

l
Berencana;

tm
12. menyusun rekomendasi hasil analisis

g.h
pengembangan model Penyuluhan;
13. menyusun rekomendasi hasil analisis

tan
pengembangan model Pelayanan; dan
14. menyusun rekomendasi hasil analisis

n
pengembangan model Penggerakan; dan

-te
d. Penyuluh KB Ahli Utama, meliputi:

22
1. mempromosikan Perkembangan
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan

-20
Keluarga Berencana secara nasional;
2. melakukan diseminasi data capaian

un
Perkembangan Kependudukan, Pembangunan

ah
Keluarga, dan Keluarga Berencana;
3. mengadvokasi Perkembangan Kependudukan,

2-t
Pembangunan Keluarga, dan Keluarga

r-5
Berencana kepada pemangku kepentingan;
4. melakukan kemitraan dengan tokoh formal/

mo
informal di tingkat nasional atau internasional;
5. melakukan kemitraan dengan organisasi
o
n-n
masyarakat di tingkat nasional atau
internasional;
pa

6. mengembangkan model kegiatan program


strategis;
en

7. mengembangkan strategi pemberdayaan


rm

masyarakat;
8. mengembangkan inovasi model konseling
/pe

berbasis teknologi informasi;


9. menyusun grand design Pembangunan
/12

Kependudukan di tingkat provinsi/nasional


22

dengan melibatkan mitra;


10. mengembangkan strategi percepatan
/20

pelaksanaan Perkembangan Kependudukan,


Pembangunan Keluarga, dan Keluarga
om

Berencana; dan
11. merancang strategi kebijakan Perkembangan
t.c

Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan


spo

Keluarga Berencana.
(2) Penyuluh KB yang melaksanakan kegiatan sebagaimana
og

dimaksud pada ayat (1) diberikan nilai Angka Kredit


sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
.bl

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan


na

Menteri ini.
lya

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian uraian kegiatan


masing-masing jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh KB
mu

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam


peraturan badan yang menyelenggarakan urusan
ina

pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan


penyelenggaraan keluarga berencana.
//a
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 10 -

Bagian Keempat

l
Hasil Kerja

tm
g.h
Pasal 9
Hasil Kerja tugas jabatan bagi Jabatan Fungsional Penyuluh

tan
KB sesuai dengan jenjang jabatannya adalah sebagai berikut:
a. Penyuluh KB Ahli Pertama, meliputi:

n
1. dokumen hasil komunikasi, informasi, dan edukasi

-te
melalui media sosial berbentuk tulisan, gambar,

22
infografis, video, atau audio;
2. dokumen hasil komunikasi, informasi, dan edukasi

-20
melalui media massa dalam bentuk tulisan, gambar,
infografis, video, atau audio;

un
3. dokumen penyusunan instrumen pemantauan dan

ah
evaluasi Penyuluhan;
4. laporan kegiatan konseling secara perorangan terkait

2-t
Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi;

r-5
5. dokumen hasil analisis dan evaluasi pasca pelayanan
nonmetode kontrasepsi jangka panjang;

mo
6. dokumen hasil pelayanan rujukan komplikasi dan
kegagalan; o
n-n
7. dokumen instrumen pemantauan dan evaluasi
Pelayanan;
pa

8. dokumen instrumen pemantauan dan evaluasi


advokasi Perkembangan Kependudukan,
en

Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana;


rm

9. dokumen penyusunan instrumen pemantauan dan


evaluasi dalam kegiatan kemitraan Perkembangan
/pe

Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan


Keluarga Berencana;
/12

10. dokumen pengembangan materi komunikasi,


22

informasi, dan edukasi;


11. dokumen profil keluarga, profil kelompok kegiatan,
/20

atau profil setara kelompok kegiatan;


12. dokumen materi konseling berbasis teknologi
om

informasi; dan
13. dokumen materi kebijakan Penggerakan;
t.c

b. Penyuluh KB Ahli Muda, meliputi:


spo

1. laporan pemantauan dan evaluasi Penyuluhan;


2. laporan kegiatan konseling secara kelompok terkait
og

Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi;


3. laporan konseling terkait komplikasi dan kegagalan di
.bl

fasilitas kesehatan;
na

4. dokumen hasil analisis dan evaluasi pasca pelayanan


lya

metode kontrasepsi jangka panjang;


5. laporan hasil peningkatan kapasitas institusi
mu

masyarakat pedesaan/perkotaan, pembantu


pembina Keluarga Berencana desa, sub pembantu
ina

pembina Keluarga Berencana desa, kelompok


Keluarga Berencana, kader kelompok kegiatan,
//a

dan/atau setara kelompok kegiatan;


ps:

6. laporan pemantauan dan evaluasi Pelayanan;


7. laporan pemantauan dan evaluasi terkait kegiatan
htt

advokasi Perkembangan Kependudukan,


Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana;

jdih.menpan.go.id
- 11 -

8. laporan kemitraan dengan tokoh formal/informal di

l
tingkat kabupaten/kota;

tm
9. laporan kemitraan dengan organisasi masyarakat di

g.h
tingkat kabupaten/kota;
10. laporan pemantauan dan evaluasi terkait kegiatan

tan
kemitraan Perkembangan Kependudukan,
Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana;

n
11. dokumen pengembangan model Penyuluhan;

-te
12. dokumen pengembangan media komunikasi,

22
informasi, dan edukasi berbasis teknologi informasi;
13. dokumen hasil analisis pendataan keluarga;

-20
14. dokumen pengembangan model pelayanan Keluarga
Berencana; dan

un
15. dokumen inovasi model Penggerakan;

ah
c. Penyuluh KB Ahli Madya, meliputi:
1. dokumen hasil komunikasi, informasi, dan edukasi

2-t
Perkembangan Kependudukan, Pembangunan

r-5
Keluarga, dan Keluarga Berencana melalui media
massa atau media sosial berbentuk siaran langsung;

mo
2. dokumen promosi Perkembangan Kependudukan,
Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana
o
n-n
secara lokal atau regional;
3. dokumen hasil analisis dan rancangan strategi
pa

Penyuluhan;
4. laporan fasilitasi pelayanan kelompok kegiatan bina
en

keluarga balita holistik integratif;


rm

5. dokumen pembentukan kelompok kegiatan


percontohan dalam Perkembangan Kependudukan,
/pe

Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana;


6. dokumen hasil analisis dan rancangan strategi
/12

Pelayanan;
22

7. dokumen pelaksanaan advokasi Perkembangan


Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
/20

Keluarga Berencana kepada mitra terkait;


8. dokumen hasil analisis dan rancangan strategis
om

kegiatan advokasi Perkembangan Kependudukan,


Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana;
t.c

9. laporan kemitraan dengan tokoh formal/informal di


spo

tingkat provinsi;
10. laporan kemitraan dengan organisasi masyarakat di
og

tingkat provinsi;
11. dokumen hasil analisis dan rancangan strategi
.bl

kegiatan kemitraan Perkembangan Kependudukan,


na

Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana;


lya

12. dokumen rekomendasi hasil analisis pengembangan


model Penyuluhan;
mu

13. dokumen rekomendasi hasil analisis pengembangan


model Pelayanan; dan
ina

14. dokumen rekomendasi hasil analisis pengembangan


model Penggerakan; dan
//a

d. Penyuluh KB Ahli Utama, meliputi:


ps:

1. dokumen promosi Perkembangan Kependudukan,


Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana
htt

secara nasional;

jdih.menpan.go.id
- 12 -

2. dokumen hasil diseminasi data capaian

l
Perkembangan Kependudukan, Pembangunan

tm
Keluarga, dan Keluarga Berencana;

g.h
3. dokumen pelaksanaan advokasi Perkembangan
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan

tan
Keluarga Berencana kepada pemangku kepentingan;
4. laporan kemitraan dengan tokoh formal/informal di

n
tingkat nasional atau internasional;

-te
5. laporan kemitraan dengan organisasi masyarakat di

22
tingkat nasional atau internasional;
6. dokumen pengembangan model kegiatan program

-20
strategis;
7. dokumen pengembangan strategi pemberdayaan

un
masyarakat;

ah
8. dokumen pengembangan inovasi model konseling
berbasis teknologi informasi;

2-t
9. dokumen grand design Pembangunan Kependudukan

r-5
di tingkat provinsi/nasional dengan melibatkan mitra;
10. dokumen pengembangan strategi percepatan

mo
pelaksanaan Perkembangan Kependudukan,
Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana;
o
n-n
dan
11. dokumen rancangan strategi kebijakan
pa

Perkembangan Kependudukan, Pembangunan


Keluarga, dan Keluarga Berencana.
en
rm

Pasal 10
Dalam hal unit kerja tidak terdapat Penyuluh KB yang sesuai
/pe

dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), Penyuluh KB
/12

yang berada 1 (satu) tingkat di atas atau 1 (satu) tingkat di


22

bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut


berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit
/20

kerja yang bersangkutan.


om

Pasal 11
(1) Penilaian Angka Kredit atas hasil penugasan sebagaimana
t.c

dimaksud dalam Pasal 10 ditetapkan sebagai berikut:


spo

a. Penyuluh KB yang melaksanakan tugas penyuluhan


program pembangunan keluarga, keluarga berencana
og

dan kependudukan yang berada 1 (satu) tingkat di


atas jenjang jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh
.bl

ditetapkan 80% (delapan puluh persen) dari Angka


na

Kredit setiap kegiatan; dan


lya

b. Penyuluh KB yang melaksanakan tugas penyuluhan


program pembangunan keluarga, keluarga berencana
mu

dan kependudukan yang berada 1 (satu) tingkat di


bawah jenjang jabatannya, Angka Kredit yang
ina

diperoleh ditetapkan 100% (seratus persen) dari


Angka Kredit setiap kegiatan.
//a

(2) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ps:

tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian


tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
htt

jdih.menpan.go.id
- 13 -

BAB V

l
PENGANGKATAN DALAM JABATAN

tm
g.h
Bagian Kesatu
Umum

tan
Pasal 12

n
Pejabat yang memiliki kewenangan mengangkat dalam Jabatan

-te
Fungsional Penyuluh KB yaitu pejabat sesuai dengan

22
ketentuan peraturan perundang-undangan.

-20
Pasal 13
Pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB

un
dapat dilakukan melalui:

ah
a. pengangkatan pertama;
b. perpindahan dari jabatan lain; atau

2-t
c. promosi.

r-5
Bagian Kedua

mo
Pengangkatan Pertama
o
n-n
Pasal 14
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB
pa

melalui pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 13 huruf a harus memenuhi persyaratan
en

sebagai berikut:
rm

a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
/pe

c. sehat jasmani dan rohani;


d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma empat
/12

di bidang ilmu komunikasi, komunikasi hubungan


22

masyarakat, komunikasi massa, komunikasi


pembangunan, komunikasi penyiaran Islam, ilmu
/20

kesejahteraan sosial, pembangunan sosial, teknologi


informasi, ilmu desain, ilmu desain terapan, ilmu
om

multimedia, desain komunikasi visual, ilmu


komputer dan informatika, sosiologi, sosiologi
t.c

pedesaan, ilmu antropologi, antropologi sosial, ilmu


spo

sains politik, ilmu sosiatri, ilmu kependudukan,


demografi, ilmu administrasi niaga, ilmu administrasi
og

negara, ilmu administrasi publik, ilmu pembangunan,


ilmu kesehatan, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu
.bl

kesehatan lingkungan, ilmu pemerintahan, ilmu


na

ekonomi manajemen, ilmu ekonomi, ekonomi


lya

pembangunan, ekonomi sumber daya, ilmu


manajemen, ilmu manajemen pemasaran,
mu

manajemen media dan komunikasi, manajemen


komunikasi, administrasi bisnis, manajemen bisnis,
ina

ilmu akuntansi, kebijakan publik, studi


pembangunan, ilmu perencanaan wilayah, ilmu
//a

perencanaan wilayah dan pedesaan, ilmu


ps:

perencanaan wilayah dan kota, psikologi umum, ilmu


keluarga, ilmu pendidikan lingkungan, ilmu
htt

pendidikan bimbingan dan konseling, ilmu


pendidikan nonformal, ilmu pendidikan masyarakat,

jdih.menpan.go.id
- 14 -

ilmu pendidikan anak usia dini, pendidikan agama,

l
ilmu agama, ilmu kebidanan, ilmu keperawatan, ilmu

tm
kedokteran, ilmu gizi, ilmu gizi masyarakat, ilmu

g.h
hukum, ilmu biologi, statistika terapan, ilmu geografi,
atau pertanian; dan

tan
e. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam
1 (satu) tahun terakhir.

n
(2) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat

-te
(1) merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan

22
kebutuhan Jabatan Fungsional Penyuluh KB dari calon
PNS.

-20
(3) Calon PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setelah
diangkat sebagai PNS, paling lama 1 (satu) tahun harus

un
diangkat dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB.

ah
(4) PNS yang telah diangkat dalam Jabatan Fungsional
Penyuluh KB sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling

2-t
lama 3 (tiga) tahun setelah diangkat wajib mengikuti dan

r-5
lulus pelatihan fungsional Penyuluh KB.
(5) Penyuluh KB yang belum mengikuti dan/atau tidak lulus

mo
pelatihan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
tidak diberikan kenaikan jenjang satu tingkat diatasnya.
o
n-n
(6) Angka Kredit untuk pengangkatan pertama dalam Jabatan
Fungsional Penyuluh KB dinilai dan ditetapkan pada saat
pa

mulai melaksanakan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh


KB.
en
rm

Bagian Ketiga
Perpindahan dari Jabatan Lain
/pe

Pasal 15
/12

(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB


22

melalui perpindahan dari jabatan lain sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 13 huruf b harus memenuhi
/20

persyaratan sebagai berikut:


a. berstatus PNS;
om

b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;


c. sehat jasmani dan rohani;
t.c

d. berijazah paling rendah:


spo

1. sarjana atau diploma empat untuk Jabatan


Fungsional Penyuluh KB Ahli Pertama sampai
og

dengan Jabatan Fungsional Penyuluh KB Ahli


Madya dengan kualifikasi pendidikan di bidang
.bl

ilmu komunikasi, komunikasi hubungan


na

masyarakat, komunikasi massa, komunikasi


lya

pembangunan, komunikasi penyiaran Islam, ilmu


kesejahteraan sosial, pembangunan sosial,
mu

teknologi informasi, ilmu desain, ilmu desain


terapan, ilmu multimedia, desain komunikasi
ina

visual, ilmu komputer dan informatika, sosiologi,


sosiologi pedesaan, ilmu antropologi, antropologi
//a

sosial, ilmu sains politik, ilmu sosiatri, ilmu


ps:

kependudukan, demografi, ilmu administrasi


niaga, ilmu administrasi negara, ilmu
htt

administrasi publik, ilmu pembangunan, ilmu


kesehatan, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu

jdih.menpan.go.id
- 15 -

kesehatan lingkungan, ilmu pemerintahan, ilmu

l
ekonomi manajemen, ilmu ekonomi, ekonomi

tm
pembangunan, ekonomi sumber daya, ilmu

g.h
manajemen, ilmu manajemen pemasaran,
manajemen media dan komunikasi, manajemen

tan
komunikasi, administrasi bisnis, manajemen
bisnis, ilmu akuntansi, kebijakan publik, studi

n
pembangunan, ilmu perencanaan wilayah, ilmu

-te
perencanaan wilayah dan pedesaan, ilmu

22
perencanaan wilayah dan kota, psikologi umum,
ilmu keluarga, ilmu pendidikan lingkungan, ilmu

-20
pendidikan bimbingan dan konseling, ilmu
pendidikan nonformal, ilmu pendidikan

un
masyarakat, ilmu pendidikan anak usia dini,

ah
pendidikan agama, ilmu agama, ilmu kebidanan,
ilmu keperawatan, ilmu kedokteran, ilmu gizi,

2-t
ilmu gizi masyarakat, ilmu hukum, ilmu biologi,

r-5
statistika terapan, ilmu geografi, pertanian, atau
bidang kualifikasi pendidikan lain yang relevan

mo
yang ditetapkan oleh Instansi Pembina; dan
2. magister untuk Jabatan Fungsional Penyuluh KB
o
n-n
Ahli Utama dengan kualifikasi pendidikan di
bidang ilmu komunikasi, pembangunan sosial,
pa

teknologi informasi, sosiologi, ilmu antropologi,


ilmu kependudukan, ilmu administrasi publik,
en

ilmu pembangunan, ilmu kesehatan masyarakat,


rm

ilmu kesehatan lingkungan, ilmu pemerintahan,


ilmu ekonomi, ekonomi pembangunan, ekonomi
/pe

sumber daya, ilmu manajemen, kebijakan publik,


studi pembangunan, psikologi, ilmu keluarga,
/12

ilmu agama, ilmu kebidanan, ilmu kedokteran,


22

ilmu gizi, ilmu gizi masyarakat, ilmu hukum, atau


kualifikasi pendidikan lain yang relevan yang
/20

ditetapkan oleh Instansi Pembina;


e. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi sesuai dengan
om

Standar Kompetensi yang telah disusun oleh Instansi


Pembina;
t.c

f. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di


spo

bidang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan,


Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana
og

paling singkat 2 (dua) tahun;


g. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam
.bl

2 (dua) tahun terakhir; dan


na

h. berusia paling tinggi:


lya

1. 53 (lima puluh tiga) tahun bagi yang akan


menduduki Jabatan Fungsional Penyuluh KB
mu

Ahli Pertama dan Jabatan Fungsional Penyuluh


KB Ahli Muda;
ina

2. 55 (lima puluh lima) tahun bagi yang akan


menduduki Jabatan Fungsional Penyuluh KB
//a

Ahli Madya;
ps:

3. 60 (enam puluh) tahun bagi yang akan


menduduki Jabatan Fungsional Penyuluh KB
htt

Ahli Utama untuk PNS yang telah menduduki


jabatan pimpinan tinggi; dan

jdih.menpan.go.id
- 16 -

4. 63 (enam puluh tiga) tahun bagi yang akan

l
Jabatan Fungsional Penyuluh KB Ahli Utama

tm
untuk PNS yang telah menduduki Jabatan

g.h
Fungsional Ahli Utama lain.
(2) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB

tan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
mempertimbangkan ketersediaan lowongan kebutuhan

n
untuk jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh KB yang

-te
akan diduduki.

22
(3) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yaitu sama dengan pangkat yang dimiliki dan

-20
jenjang jabatan yang ditetapkan sesuai dengan jumlah
Angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang memiliki

un
kewenangan menetapkan Angka Kredit.

ah
(4) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dinilai
dan ditetapkan dari tugas jabatan dengan

2-t
mempertimbangkan pengalaman dalam pelaksanaan

r-5
tugas di bidang Pengelolaan Perkembangan
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan Keluarga

mo
Berencana.
(5) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB
o
n-n
Ahli Utama dari pejabat fungsional ahli utama lain harus
mempertimbangkan ketersediaan lowongan kebutuhan
pa

untuk Jabatan Fungsional Penyuluh KB Ahli Utama yang


akan diduduki dan mendapat persetujuan dari Menteri.
en
rm

Bagian Ketiga
Promosi
/pe

Pasal 16
/12

Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB melalui


22

promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c


ditetapkan berdasarkan kriteria:
/20

a. termasuk dalam kelompok rencana suksesi;


b. menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi instansi dan
om

kepentingan nasional, dan diakui oleh lembaga


pemerintah terkait bidang inovasinya; dan
t.c

c. memenuhi Standar Kompetensi jenjang jabatan yang akan


spo

diduduki.
og

Pasal 17
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB
.bl

melalui promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13


na

huruf c dilaksanakan dalam hal:


lya

a. PNS yang belum menduduki Jabatan Fungsional


Penyuluh KB; atau
mu

b. kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh KB 1


(satu) tingkat lebih tinggi.
ina

(2) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB


melalui promosi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
//a

harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:


ps:

a. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi sesuai Standar


Kompetensi yang telah disusun oleh Instansi Pembina;
htt

b. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam


2 (dua) tahun terakhir;

jdih.menpan.go.id
- 17 -

c. memiliki rekam jejak yang baik;

l
d. tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik

tm
profesi PNS; dan

g.h
e. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS.
(3) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB

tan
melalui promosi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus mempertimbangkan ketersediaan lowongan

n
kebutuhan untuk jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh

-te
KB yang akan diduduki.

22
(4) Angka Kredit untuk pengangkatan dalam Jabatan
Fungsional Penyuluh KB melalui promosi dinilai dan

-20
ditetapkan dari tugas Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
(5) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB

un
melalui promosi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

ah
peraturan perundang-undangan.

2-t
BAB VI

r-5
PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI

mo
Pasal 18
(1) Setiap PNS yang diangkat menjadi Jabatan Fungsional
o
n-n
Penyuluh KB harus dilantik dan diambil sumpah/janji
menurut agama atau kepercayaannya kepada Tuhan Yang
pa

Maha Esa.
(2) Tata cara pelantikan dan pengambilan sumpah/janji
en

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai


rm

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


/pe

BAB VII
PENILAIAN KINERJA
/12
22

Bagian Kesatu
Umum
/20

Pasal 19
om

(1) Penilaian kinerja Jabatan Fungsional Penyuluh KB


bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan yang
t.c

didasarkan pada sistem prestasi dan sistem karier.


spo

(2) Penilaian kinerja Jabatan Fungsional Penyuluh KB


dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat
og

individu dan tingkat unit atau organisasi dengan


memperhatikan target, capaian, hasil dan manfaat yang
.bl

dicapai, serta perilaku PNS.


na

(3) Penilaian kinerja Jabatan Fungsional Penyuluh KB


lya

dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif,


dan transparan sesuai dengan ketentuan peraturan
mu

perundang-undangan.
ina

Pasal 20
Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
//a

meliputi:
ps:

a. SKP; dan
b. perilaku kerja.
htt

jdih.menpan.go.id
- 18 -

Bagian Kedua

l
SKP

tm
g.h
Paragraf 1
Umum

tan
Pasal 21

n
(1) Penyuluh KB wajib menyusun SKP setiap awal tahun.

-te
(2) SKP merupakan target kinerja Penyuluh KB berdasarkan

22
penetapan target kinerja unit kerja yang bersangkutan.
(3) SKP untuk setiap jenjang jabatan diambil dari uraian

-20
kegiatan tugas jabatan sebagai turunan dari penetapan
target kinerja unit kerja.

un
ah
Pasal 22
(1) Target kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat

2-t
(2) terdiri atas kinerja utama berupa target Angka Kredit

r-5
dan/atau kinerja tambahan berupa tugas tambahan.
(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mo
diuraikan dalam bentuk butir kegiatan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian
o
n-n
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3) Tugas tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pa

ditetapkan oleh pimpinan unit kerja berdasarkan


penetapan kinerja unit kerja yang bersangkutan.
en
rm

Pasal 23
(1) Target Angka Kredit dan dan tugas tambahan sebagaimana
/pe

dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) sebagai dasar untuk


penyusunan, penetapan, dan penilaian SKP.
/12

(2) SKP yang disusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


22

harus mendapat persetujuan dan ditetapkan oleh atasan


langsung.
/20

(3) Penilaian SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
om

perundang-undangan.
(4) Hasil penilaian SKP Penyuluh KB sebagaimana dimaksud
t.c

pada ayat (3) ditetapkan sebagai capaian SKP.


spo

Paragraf 2
og

Target Angka Kredit


.bl

Pasal 24
na

(1) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal


lya

23 ayat (1) bagi Penyuluh KB setiap tahun ditetapkan


paling sedikit:
mu

a. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Penyuluh KB Ahli


Pertama;
ina

b. 25 (dua puluh lima) untuk Penyuluh KB Ahli Muda;


c. 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) untuk Penyuluh KB
//a

Ahli Madya; dan


ps:

d. 50 (lima puluh) untuk Penyuluh KB Ahli Utama.


(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
htt

huruf d tidak berlaku bagi Penyuluh KB Ahli Utama yang

jdih.menpan.go.id
- 19 -

memiliki pangkat tertinggi dalam jenjang jabatan yang

l
didudukinya.

tm
(3) Selain target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada

g.h
ayat (1) dan ayat (2), Penyuluh KB wajib memperoleh Hasil
Kerja Minimal untuk setiap periode.

tan
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghitungan target
Angka Kredit dan Hasil Kerja Minimal sebagaimana

n
dimaksud pada ayat (3) diatur dalam peraturan badan

-te
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

22
pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga
berencana.

-20
Paragraf 3

un
Angka Kredit Pemeliharaan

ah
Pasal 25

2-t
(1) Penyuluh KB yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan

r-5
jenjang jabatan setingkat lebih tinggi tetapi belum tersedia
lowongan kebutuhan pada jenjang jabatan yang akan

mo
diduduki, setiap tahun harus memenuhi target Angka
Kredit paling sedikit: o
n-n
a. 10 (sepuluh) untuk Penyuluh KB Ahli Pertama;
b. 20 (dua puluh) untuk Penyuluh KB Ahli Muda; dan
pa

c. 30 (tiga puluh) untuk Penyuluh KB Ahli Madya.


(2) Penyuluh KB Ahli Utama yang menduduki pangkat
en

tertinggi dari jabatannya, setiap tahun sejak menduduki


rm

pangkatnya wajib mengumpulkan paling sedikit 25 (dua


puluh lima) Angka Kredit.
/pe

Bagian Ketiga
/12

Perilaku Kerja
22

Pasal 26
/20

Perilaku kerja pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20


huruf b ditetapkan berdasarkan standar perilaku kerja dalam
om

Jabatan Fungsional Penyuluh KB dan dinilai sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan.
t.c
spo

BAB VIII
TATA CARA PENILAIAN DAN PAK
og

Bagian Kesatu
.bl

Penilaian dan PAK


na
lya

Pasal 27
(1) Capaian SKP Penyuluh KB sebagaimana dimaksud dalam
mu

Pasal 23 ayat (4) disampaikan kepada Tim Penilai untuk


dilakukan penilaian sebagai capaian Angka Kredit.
ina

(2) Capaian Angka Kredit Penyuluh KB sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) ditetapkan paling tinggi 150%
//a

(seratus lima puluh persen) dari target Angka Kredit


ps:

minimal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24.


(3) Dalam hal telah terpenuhinya Angka Kredit yang
htt

dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dan/atau jabatan,


capaian Angka Kredit Penyuluh KB sebagaimana

jdih.menpan.go.id
- 20 -

dimaksud pada ayat (1) diusulkan kepada pejabat yang

l
memiliki kewenangan menetapkan Angka Kredit untuk

tm
ditetapkan dalam PAK.

g.h
(4) PAK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan
sebagai dasar kenaikan pangkat dan/atau jabatan

tan
setingkat lebih tinggi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III sampai dengan Lampiran V yang merupakan

n
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

-te
22
Pasal 28
(1) Untuk mendukung objektivitas dalam penilaian kinerja,

-20
Penyuluh KB mendokumentasikan Hasil Kerja yang
diperoleh sesuai dengan SKP yang ditetapkan setiap

un
tahunnya.

ah
(2) Tim Penilai dapat meminta laporan pelaksanaan kegiatan
dan bukti fisik Hasil Kerja Penyuluh KB sebagai bahan

2-t
pertimbangan dalam pelaksanaan penilaian Angka Kredit.

r-5
(3) Hasil penilaian dan PAK Penyuluh KB sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dan ayat (3) dapat

mo
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian
kinerja Penyuluh KB. o
n-n

Bagian Kedua
pa

Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit


en

Pasal 29
rm

Usulan PAK bagi Penyuluh KB diajukan oleh:


a. pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi lini
/pe

lapangan atau pejabat pimpinan tinggi madya pada


Instansi Pembina kepada pimpinan Instansi Pembina
/12

untuk Angka Kredit Penyuluh KB Ahli Utama pada


22

Instansi Pembina;
b. pejabat pimpinan tinggi pratama pada perwakilan Badan
/20

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional provinsi


atau pejabat lain yang diberikan wewenang pada Instansi
om

Pembina kepada pejabat pimpinan tinggi madya yang


membidangi advokasi, penggerakan, dan informasi untuk
t.c

Angka Kredit Penyuluh KB Ahli Madya pada Instansi


spo

Pembina;
c. pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi
og

kepegawaian pada Pemerintah Provinsi Daerah Khusus


Ibukota Jakarta kepada pejabat pimpinan tinggi madya
.bl

yang membidangi advokasi, penggerakan, dan informasi


na

untuk Angka Kredit Penyuluh KB Ahli Madya di


lya

lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota


Jakarta;
mu

d. pejabat administrator yang membidangi kepegawaian


kepada pejabat pimpinan tinggi pratama pada perwakilan
ina

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


provinsi untuk Angka Kredit Penyuluh KB Ahli Pertama
//a

dan Penyuluh KB Ahli Muda pada Instansi Pembina; dan


ps:

e. pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi


kepegawaian pada Pemerintah Provinsi Daerah Khusus
htt

Ibukota Jakarta kepada pejabat pimpinan tinggi madya


yang membidangi kesekretariatan pada Pemerintah

jdih.menpan.go.id
- 21 -

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk Angka

l
Kredit Penyuluh KB Ahli Pertama dan Penyuluh KB Ahli

tm
Muda di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus

g.h
Ibukota Jakarta.

tan
Bagian Ketiga
Pejabat Penetap Angka Kredit

n
-te
Pasal 30

22
Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit yaitu:
a. pimpinan instansi pembina untuk Angka Kredit Penyuluh

-20
KB Ahli Utama pada Instansi Pembina;
b. pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi advokasi,

un
penggerakan, dan informasi untuk Angka Kredit Penyuluh

ah
KB Ahli Madya di lingkungan Instansi Pembina dan
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

2-t
c. pejabat pimpinan tinggi pratama pada perwakilan Badan

r-5
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional provinsi
untuk Angka Kredit Penyuluh KB Ahli Pertama dan

mo
Penyuluh KB Ahli Muda di lingkungan Instansi Pembina;
dan o
n-n
d. pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi
kesekretariatan pada Pemerintah Provinsi Daerah Khusus
pa

Ibukota Jakarta untuk Angka Kredit Penyuluh KB Ahli


Pertama dan Penyuluh KB Ahli Muda di lingkungan
en

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.


rm

Bagian Keempat
/pe

Tim Penilai
/12

Pasal 31
22

(1) Dalam menjalankan tugasnya, pejabat sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 30 dibantu oleh Tim Penilai yang
/20

terdiri atas:
a. Tim Penilai Pusat bagi:
om

1. pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi


advokasi, penggerakan, dan informasi untuk
t.c

Angka Kredit Penyuluh KB Ahli Madya dan Ahli


spo

Utama pada Instansi Pembina; dan


2. pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi
og

advokasi, penggerakan, dan informasi untuk


Angka Kredit Penyuluh KB Ahli Madya pada
.bl

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta;


na

b. Tim Penilai Unit Kerja bagi:


lya

1. pejabat pimpinan tinggi pratama pada


perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga
mu

Berencana Nasional provinsi untuk Angka Kredit


bagi Penyuluh KB Ahli Pertama dan Penyuluh KB
ina

Ahli Muda pada Instansi Pembina; dan


2. pejabat pimpinan tinggi pratama pada organisasi
//a

perangkat daerah yang membidangi


ps:

pemberdayaan, perlindungan anak, dan


pengendalian penduduk untuk Angka Kredit bagi
htt

Penyuluh KB Ahli Pertama dan Penyuluh KB Ahli

jdih.menpan.go.id
- 22 -

Muda pada lingkungan Pemerintah Provinsi DKI

l
Jakarta.

tm
(2) Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas:

g.h
a. mengevaluasi keselarasan hasil penilaian yang
dilakukan oleh pejabat penilai;

tan
b. melaksanakan penilaian Angka Kredit berdasarkan
nilai capaian tugas jabatan;

n
c. memberikan rekomendasi kenaikan pangkat

-te
dan/atau jenjang jabatan;

22
d. memberikan rekomendasi mengikuti Uji Kompetensi;
e. melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian

-20
capaian tugas jabatan;
f. memberikan pertimbangan penilaian SKP; dan

un
g. memberikan bahan pertimbangan kepada Pejabat

ah
yang Berwenang dalam pengembangan PNS,
pengangkatan dalam jabatan, pemberian tunjangan

2-t
dan sanksi, mutasi, serta keikutsertaan Penyuluh KB

r-5
dalam pelatihan.

mo
Pasal 32
(1) Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 terdiri
o
n-n
atas pejabat yang berasal dari unsur teknis yang
membidangi pengelolaan bidang Penyuluh KB, unsur
pa

kepegawaian, dan unsur Penyuluh KB.


(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai terdiri atas:
en

a. seorang ketua merangkap anggota;


rm

b. seorang sekretaris merangkap anggota; dan


c. paling sedikit 3 (tiga) orang anggota.
/pe

(3) Susunan keanggotaan sebagaimana dimaksud pada ayat


(2) harus berjumlah ganjil.
/12

(4) Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a paling


22

rendah pejabat pimpinan tinggi pratama atau Penyuluh


KB Ahli Madya.
/20

(5) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b


harus berasal dari unsur kepegawaian.
om

(6) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c


berasal dari Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
t.c

(7) Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai, yaitu:


spo

a. menduduki jabatan atau pangkat paling rendah


sama dengan jabatan atau pangkat Penyuluh KB
og

yang dinilai;
b. memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai
.bl

Angka Kredit Penyuluh KB; dan


na

c. aktif melakukan penilaian Angka Kredit Penyuluh KB.


lya

(8) Apabila jumlah anggota Tim Penilai sebagaimana


dimaksud pada ayat (6) tidak dapat dipenuhi dari
mu

Penyuluh KB, anggota Tim Penilai dapat diangkat dari


PNS lain yang memiliki kompetensi untuk menilai Hasil
ina

Kerja Penyuluh KB.


(9) Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai
//a

ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pembina.


ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 23 -

Pasal 33

l
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara kerja Tim Penilai dan

tm
tata cara penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Penyuluh

g.h
KB diatur dalam peraturan badan yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan

tan
penyelenggaraan keluarga berencana.

n
BAB IX

-te
KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN

22
Bagian Kesatu

-20
Kenaikan Pangkat

un
Pasal 34

ah
(1) Kenaikan pangkat dapat dipertimbangkan apabila capaian
Angka Kredit telah memenuhi Angka Kredit Kumulatif

2-t
yang dipersyaratkan.

r-5
(2) Angka Kredit Kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dihitung berdasarkan pencapaian Angka Kredit pada

mo
setiap tahun dan perolehan Hasil Kerja Minimal pada
setiap periode. o
n-n
(3) Jumlah Angka Kredit Kumulatif yang harus dipenuhi
untuk kenaikan pangkat dan/atau jenjang Jabatan
pa

Fungsional Penyuluh KB, untuk:


a. Penyuluh KB dengan pendidikan sarjana
en

sebagaimana tercantum dalam Lampiran III;


rm

b. Penyuluh KB dengan pendidikan magister


sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV; dan
/pe

c. Penyuluh KB dengan pendidikan doktor sebagaimana


tercantum dalam Lampiran V,
/12

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan


22

Menteri ini.
/20

Pasal 35
(1) Dalam hal untuk kenaikan pangkat sebagaimana
om

dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1), Penyuluh KB dapat


melaksanakan kegiatan penunjang meliputi:
t.c

a. pengajar/pelatih/pembimbing di bidang Jabatan


spo

Fungsional Penyuluh KB;


b. keanggotaan dalam Tim Penilai;
og

c. perolehan penghargaan/tanda jasa;


d. perolehan gelar/ijazah lainnya; dan/atau
.bl

e. pelaksanaan tugas lain yang mendukung


na

pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh KB.


lya

(2) Kegiatan penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


diberikan kumulatif Angka Kredit paling tinggi 20% (dua
mu

puluh persen) dari Angka Kredit yang dipersyaratkan


untuk kenaikan pangkat sebagaimana tercantum dalam
ina

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan


dari Peraturan Menteri ini.
//a

(3) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


ps:

diberikan untuk 1 (satu) kali kenaikan pangkat.


htt

jdih.menpan.go.id
- 24 -

Bagian Kedua

l
Kenaikan Jenjang Jabatan

tm
g.h
Pasal 36
(1) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh KB satu

tan
tingkat lebih tinggi harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:

n
a. memenuhi Angka Kredit yang ditetapkan;

-te
b. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi;

22
c. nilai kinerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua)
tahun terakhir; dan

-20
d. memenuhi Hasil Kerja Minimal.
(2) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

un
dihitung dari akumulasi Angka Kredit kenaikan pangkat

ah
dalam 1 (satu) jenjang Jabatan Fungsional yang sedang
diduduki sebagaimana tercantum dalam Lampiran III

2-t
sampai dengan Lampiran V yang merupakan bagian tidak

r-5
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3) Penyuluh KB Ahli Madya yang akan naik jenjang jabatan

mo
ke Penyuluh KB Ahli Utama harus memenuhi kualifikasi
pendidikan paling rendah magister dengan kualifikasi
o
n-n
pendidikan di bidang ilmu komunikasi, pembangunan
sosial, teknologi informasi, sosiologi, ilmu antropologi,
pa

ilmu kependudukan, ilmu administrasi publik, ilmu


pembangunan, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu
en

kesehatan lingkungan, ilmu pemerintahan, ilmu ekonomi,


rm

ekonomi pembangunan, ekonomi sumber daya, ilmu


manajemen, kebijakan publik, studi pembangunan,
/pe

psikologi, ilmu keluarga, ilmu agama, ilmu kebidanan,


ilmu kedokteran, ilmu gizi, ilmu gizi masyarakat, ilmu
/12

hukum, atau kualifikasi pendidikan lain yang relevan


22

dengan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh KB Ahli


Utama yang ditetapkan soleh Instansi Pembina.
/20

(4) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh KB


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
om

memperhatikan ketersediaan lowongan kebutuhan


jenjang jabatan yang akan diduduki.
t.c

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat kinerja dan Hasil


spo

Kerja Minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur


dalam peraturan badan yang menyelenggarakan urusan
og

pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan


penyelenggaraan keluarga berencana.
.bl
na

Pasal 37
lya

(1) Dalam hal kenaikan jenjang sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 36 ayat (1), Penyuluh KB dapat melaksanakan
mu

kegiatan pengembangan profesi.


(2) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud
ina

pada ayat (1) meliputi:


a. perolehan ijazah/gelar pendidikan formal di bidang
//a

tugas Jabatan Fungsional Penyuluh KB;


ps:

b. penyusunan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang


Pengelolaan Perkembangan Kependudukan,
htt

Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana;

jdih.menpan.go.id
- 25 -

c. penerjemahan/penyaduran buku dan karya ilmiah,

l
di bidang tugas Jabatan Fungsional Penyuluh KB;

tm
d. penyusunan standar/pedoman/petunjuk

g.h
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang tugas
Jabatan Fungsional Penyuluh KB;

tan
e. pelatihan/pengembangan kompetensi di bidang tugas
Jabatan Fungsional Penyuluh KB; dan

n
f. kegiatan lain yang mendukung pengembangan profesi

-te
yang ditetapkan oleh Instansi Pembina di bidang

22
tugas Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
(3) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud

-20
pada ayat (2) diberikan Angka Kredit sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian

un
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

ah
(4) Bagi Penyuluh KB yang akan naik ke jenjang jabatan ahli
madya dan ahli utama, Penyuluh KB wajib melaksanakan

2-t
kegiatan pengembangan profesi Jabatan Fungsional

r-5
Penyuluh KB, dengan Angka Kredit pengembangan profesi
yang disyaratkan sebagai berikut:

mo
a. 6 (enam) bagi Penyuluh KB Ahli Muda yang akan naik
jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Penyuluh KB
o
n-n
Ahli Madya; dan
b. 12 (dua belas) bagi Penyuluh KB Ahli Madya yang
pa

akan naik jabatan setingkat lebih tinggi menjadi


Penyuluh KB Ahli Utama.
en
rm

Pasal 38
(1) Penyuluh KB yang secara bersama-sama membuat Karya
/pe

Tulis/Karya Ilmiah di bidang Pengelolaan Perkembangan


Kependudukan, Pembangunan Keluarga, Dan Keluarga
/12

Berencana, diberikan Angka Kredit dengan ketentuan


22

sebagai berikut:
a. apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis, pembagian
/20

Angka Kredit yaitu 60% (enam puluh persen) bagi


penulis utama dan 40% (empat puluh persen) bagi
om

penulis penunjang;
b. apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis, pembagian
t.c

Angka Kredit yaitu 50% (lima puluh persen) bagi


spo

penulis utama dan masing-masing 25% (dua puluh


lima persen) bagi penulis penunjang;
og

c. apabila terdiri dari 4 (empat) orang penulis


pembagian Angka Kredit yaitu 40% (empat puluh
.bl

persen) bagi penulis utama dan masing-masing 20%


na

(dua puluh persen) bagi penulis penunjang; dan


lya

d. apabila tidak terdapat atau tidak dapat ditentukan


penulis utama dan penulis penunjang maka
mu

pembagian Angka Kredit dibagi sebesar proporsi yang


sama untuk setiap penulis.
ina

(2) Jumlah penulis penunjang sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) paling banyak 3 (tiga) orang.
//a
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 26 -

Bagian Ketiga

l
Mekanisme Kenaikan Pangkat dan Jabatan

tm
g.h
Pasal 39
Mekanisme kenaikan pangkat dan jenjang jabatan bagi

tan
Penyuluh KB dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

n
-te
Pasal 40

22
Penyuluh KB yang memiliki Angka Kredit melebihi Angka Kredit
yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih

-20
tinggi, kelebihan Angka Kredit tersebut dapat diperhitungkan
untuk kenaikan pangkat berikutnya dalam 1 (satu) jenjang

un
Jabatan Fungsional Penyuluh KB.

ah
Pasal 41

2-t
Dalam hal target Angka Kredit yang disyaratkan untuk

r-5
kenaikan pangkat dan/atau jabatan setingkat lebih tinggi tidak
tercapai, Penyuluh KB tidak diberikan kenaikan pangkat

mo
dan/atau jabatan.
o
n-n
BAB X
KEBUTUHAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL
pa

PENYULUH KB
en

Pasal 42
rm

(1) Penetapan kebutuhan PNS dalam Jabatan Fungsional


Penyuluh KB dihitung berdasarkan beban kerja yang
/pe

ditentukan dari indikator sebagai berikut:


a. jumlah penduduk dan luas wilayah;
/12

b. persebaran penduduk yang tidak merata dengan


22

luasnya wilayah; dan


c. ruang lingkup di bidang Perkembangan
/20

Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan


Keluarga Berencana.
om

(2) Pedoman perhitungan kebutuhan Jabatan Fungsional


Penyuluh KB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
t.c

ditetapkan oleh Instansi Pembina setelah mendapatkan


spo

persetujuan dari Menteri.


og

Pasal 43
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB tidak
.bl

dapat dilakukan sebelum pedoman penghitungan kebutuhan


na

Jabatan Fungsional Penyuluh KB telah ditetapkan oleh


lya

Instansi Pembina.
mu
ina
//a
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 27 -

BAB XI

l
KOMPETENSI

tm
g.h
Bagian Kesatu
Standar Kompetensi

tan
Pasal 44

n
(1) PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Penyuluh KB

-te
harus memenuhi Standar Kompetensi sesuai dengan

22
jenjang jabatan.
(2) Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh KB meliputi:

-20
a. kompetensi teknis;
b. kompetensi manajerial; dan

un
c. kompetensi sosial kultural.

ah
(3) Rincian Standar Kompetensi setiap jenjang jabatan dan
tata cara pelaksanaan Uji Kompetensi sebagaimana

2-t
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disusun oleh Instansi

r-5
Pembina.

mo
Bagian Kedua
Pengembangan Kompetensi
o
n-n

Pasal 45
pa

(1) Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme


Penyuluh KB wajib diikutsertakan pelatihan.
en

(2) Pelatihan yang diberikan bagi Penyuluh KB sebagaimana


rm

dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan hasil analisis


kebutuhan pelatihan dan penilaian kinerja.
/pe

(3) Pelatihan yang diberikan kepada Penyuluh KB


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk:
/12

a. pelatihan fungsional; dan


22

b. pelatihan teknis di bidang Pengelolaan Perkembangan


Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
/20

Keluarga Berencana.
(4) Selain pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
om

Penyuluh KB dapat mengembangkan kompetensinya


melalui program pengembangan kompetensi lainnya.
t.c

(5) Program pengembangan kompetensi sebagaimana


spo

dimaksud pada ayat (4) meliputi:


a. pemeliharaan kinerja dan target kinerja;
og

b. seminar;
c. lokakarya;
.bl

d. konferensi; atau
na

e. program pengembangan kompetensi lainnya.


lya

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelatihan dan


pengembangan kompetensi serta pedoman penyusunan
mu

analisis kebutuhan pelatihan fungsional Penyuluh KB


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur
ina

dalam Peraturan Badan yang menyelenggarakan urusan


pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan
//a

penyelenggaraan keluarga berencana.


ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 28 -

BAB XII

l
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN

tm
g.h
Pasal 46
(1) Penyuluh KB diberhentikan dari jabatannya apabila:

tan
a. mengundurkan diri dari jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;

n
c. menjalani cuti di luar tanggungan negara;

-te
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;

22
e. ditugaskan secara penuh pada jabatan pimpinan
tinggi, jabatan administrator, jabatan pengawas, dan

-20
jabatan pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.

un
(2) Pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ah
huruf a dapat dipertimbangkan dalam hal memiliki alasan
pribadi yang tidak mungkin untuk melaksanakan tugas

2-t
Jabatan Fungsional Penyuluh KB.

r-5
(3) Penyuluh KB yang diberhentikan karena alasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai

mo
dengan huruf e dapat diangkat kembali sesuai dengan
jenjang jabatan terakhir apabila tersedia lowongan
o
n-n
kebutuhan Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
(4) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional
pa

Penyuluh KB sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


dilakukan dengan menggunakan Angka Kredit terakhir
en

yang dimiliki dan dapat ditambah dengan Angka Kredit


rm

dari penilaian pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional


Penyuluh KB selama diberhentikan.
/pe

(5) Kriteria tidak memenuhi persyaratan jabatan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dapat
/12

dipertimbangkan dalam hal:


22

a. tidak memenuhi kualifikasi pendidikan yang


dipersyaratkan untuk menduduki Jabatan
/20

Fungsional Penyuluh KB; atau


b. tidak memenuhi Standar Kompetensi yang
om

ditentukan pada Jabatan Fungsional yang diduduki.


t.c

Pasal 47
spo

Penyuluh KB yang diberhentikan karena ditugaskan pada


jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) huruf
og

e dapat disesuaikan pada jenjang sesuai dengan pangkat


terakhir pada jabatannya paling singkat 1 (satu) tahun setelah
.bl

diangkat kembali pada jenjang terakhir yang didudukinya,


na

setelah mengikuti dan lulus Uji Kompetensi apabila tersedia


lya

lowongan kebutuhan Jabatan Fungsional Penyuluh KB.


mu

Pasal 48
(1) Terhadap Penyuluh KB sebagaimana dimaksud dalam
ina

Pasal 46 ayat (1) huruf a dan huruf f dilakukan


pemeriksaan dan mendapatkan izin dari Pejabat yang
//a

Berwenang sebelum ditetapkan pemberhentiannya.


ps:

(2) Penyuluh KB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak


dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional
htt

Penyuluh KB.

jdih.menpan.go.id
- 29 -

BAB XIII

l
PEMINDAHAN DALAM JABATAN LAIN

tm
DAN LARANGAN RANGKAP JABATAN

g.h
Pasal 49

tan
Untuk kepentingan organisasi dan pengembangan karier,
Penyuluh KB dapat dipindahkan ke dalam jabatan lain sesuai

n
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan

-te
persetujuan dari Pejabat Pembina Kepegawaian.

22
Pasal 50

-20
Untuk optimalisasi pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerja
organisasi, Penyuluh KB dilarang rangkap jabatan dengan

un
jabatan pimpinan tinggi atau jabatan administrasi.

ah
BAB XIV

2-t
TUGAS INSTANSI PEMBINA

r-5
Pasal 51

mo
(1) Instansi Pembina berperan sebagai pengelola Jabatan
Fungsional Penyuluh KB yang bertanggung jawab untuk
o
n-n
menjamin terwujudnya standar kualitas dan
profesionalitas jabatan.
pa

(2) Instansi Pembina mempunyai tugas sebagai berikut:


a. menyusun pedoman formasi Jabatan Fungsional
en

Penyuluh KB;
rm

b. menyusun Standar Kompetensi Jabatan Fungsional


Penyuluh KB;
/pe

c. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk


teknis Jabatan Penyuluh KB;
/12

d. menyusun standar kualitas Hasil Kerja dan pedoman


22

penilaian kualitas Hasil Kerja Penyuluh KB;


e. menyusun pedoman penulisan Karya Tulis/Karya
/20

Ilmiah yang bersifat inovatif di bidang Pengelolaan


Perkembangan Kependudukan, Pembangunan
om

Keluarga, dan Keluarga Berencana;


f. menyusun kurikulum pelatihan Jabatan Penyuluh
t.c

KB;
spo

g. menyelenggarakan pelatihan Jabatan Fungsional


Penyuluh KB;
og

h. membina penyelenggaraan pelatihan fungsional


.bl

Penyuluh KB pada lembaga pelatihan;


i. menyelenggarakan Uji Kompetensi Jabatan
na

Fungsional Penyuluh KB;


lya

j. menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di


bidang tugas Jabatan Fungsional Penyuluh KB;
mu

k. melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan


petunjuk teknis Jabatan Fungsional Penyuluh KB;
ina

l. mengembangkan sistem informasi Jabatan


Fungsional Penyuluh KB;
//a

m. memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok Jabatan


ps:

Fungsional Penyuluh KB;


n. memfasilitasi pembentukan organisasi profesi
htt

Jabatan Fungsional Penyuluh KB;

jdih.menpan.go.id
- 30 -

o. memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik

l
profesi dan kode perilaku Jabatan Fungsional

tm
Penyuluh KB;

g.h
p. melakukan akreditasi pelatihan fungsional dengan
mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan

tan
oleh Lembaga Administrasi Negara;
q. melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan

n
Jabatan Fungsional Penyuluh KB;

-te
r. melakukan koordinasi dengan Instansi Pengguna

22
dalam rangka pembinaan karier; dan
s. menyusun informasi faktor jabatan untuk evaluasi

-20
jabatan.
(3) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

un
huruf i dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

ah
perundang-undangan.
(4) Instansi Pembina dalam rangka melaksanakan tugas

2-t
pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,

r-5
huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf i, huruf k, huruf
l, huruf m, huruf n, huruf o, huruf q, huruf r, dan huruf s

mo
menyampaikan hasil pelaksanaan pembinaan Jabatan
Fungsional Penyuluh KB secara berkala sesuai dengan
o
n-n
perkembangan pelaksanaan pembinaan kepada Menteri
dengan tembusan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
pa

(5) Instansi Pembina menyampaikan secara berkala setiap


tahun pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada
en

ayat (2) huruf f, huruf g, huruf h, huruf j, dan huruf p


rm

kepada Menteri dengan tembusan Kepala Lembaga


Administrasi Negara.
/pe

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Uji


Kompetensi Penyuluh KB sebagaimana dimaksud pada
/12

ayat (2) huruf i diatur dalam peraturan badan yang


22

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang


pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga
/20

berencana.
om

BAB XV
t.c

ORGANISASI PROFESI
spo

Pasal 52
(1) Organisasi profesi bagi Penyuluh KB yaitu IPeKB Indonesia.
og

(2) Setiap Penyuluh KB wajib menjadi anggota IPeKB


.bl

Indonesia.
(3) IPeKB Indonesia mempunyai tugas :
na

a. menyusun kode etik dan kode perilaku profesi;


lya

b. memberikan advokasi; dan


c. memeriksa dan memberikan rekomendasi atas
mu

pelanggaran kode etik dan kode perilaku profesi.


(4) Kode etik dan kode perilaku profesi sebagaimana
ina

dimaksud pada ayat (3) huruf a ditetapkan oleh IPeKB


//a

Indonesia setelah mendapat persetujuan dari Instansi


Pembina.
ps:

Pasal 53
(1) Hubungan kerja antara Instansi Pembina dengan IPeKB
htt

Indonesia bersifat koordinatif dan fasilitatif untuk

jdih.menpan.go.id
- 31 -

penyelenggaraan tugas dan fungsi pembinaan Jabatan

l
Fungsional Penyuluh KB.

tm
(2) Hubungan kerja antara Instansi Pembina dengan IPeKB

g.h
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

tan
BAB XVI

n
KETENTUAN LAIN-LAIN

-te
22
Pasal 54
(1) Penyuluh KB yang bertugas di daerah terpencil, rawan,

-20
dan/atau berbahaya dapat diberikan tambahan Angka
Kredit paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari

un
Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat

ah
lebih tinggi dan diakui sebagai tugas pokok dalam PAK.

2-t
(2) Tambahan Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan selama melaksanakan tugas di daerah

r-5
terpencil, rawan, dan/atau berbahaya.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan penetapan

mo
daerah terpencil, rawan, dan/atau berbahaya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
o
n-n
Peraturan Badan yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan
pa

penyelenggaraan keluarga berencana.


en

BAB XVII
rm

KETENTUAN PENUTUP
/pe

Pasal 55
/12

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua


peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan
22

pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur


Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2018 tentang
/20

Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana (Berita


Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 488)
om

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri


t.c

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
spo

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 21 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional
og

Penyuluh Keluarga Berencana (Berita Negara Republik


.bl

Indonesia Tahun 2021 Nomor 209), dinyatakan masih tetap


berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam
na

Peraturan Menteri ini.


lya

Pasal 56
mu

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
ina

Birokrasi Nomor 21 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional


Penyuluh Keluarga Berencana (Berita Negara Republik
//a

Indonesia Tahun 2018 Nomor 455) sebagaimana telah diubah


ps:

dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2021 tentang
htt

Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur


Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2018 tentang

jdih.menpan.go.id
- 32 -

Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana (Berita

l
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 209), dicabut

tm
dan dinyatakan tidak berlaku.

g.h
Pasal 57

tan
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

n
-te
22
-20
un
ah
2-t
r-5
moo
n-n
pa
en
rm
/pe
/12
22
/20
om
t.c
spo
og
.bl
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 33 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

l
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

tm
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

g.h
tan
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Desember 2022

n
-te
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

22
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA,

-20
ttd

un
ah
ABDULLAH AZWAR ANAS

2-t
Diundangkan di Jakarta

r-5
pada tanggal 23 Desember 2022

mo
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA, o
n-n

ttd
pa

YASONNA H. LAOLY
en
rm

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2022 NOMOR 1314


/pe
/12
22
/20
om
t.c
spo
og
.bl
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
ml
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 52 TAHUN 2022
.h t
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
n g
n t a
KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
- t e
2 2
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN 0 ANGKA PELAKSANA

n-2
NO UNSUR HASIL KERJA
KREDIT TUGAS
1 2 3 4 5 6 7
I Penyuluhan A. Komunikasi, Informasi dan 1
h u
Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi Dokumen hasil komunikasi, informasi, dan 0,06 Ahli Pertama
Edukasi
infografis, video, atau audio 2 -ta
melalui media sosial berbentuk tulisan, gambar, edukasi melalui media sosial berbentuk tulisan,
gambar, infografis, video, atau audio
- 5
2
melalui media massa dalam bentuk tulisan, or
Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi Dokumen hasil komunikasi, informasi, dan
edukasi melalui media massa dalam bentuk
m
0,14 Ahli Pertama

3
gambar, infografis, video, atau audio
Melakukan komunikasi, informasi dan edukasi
o
tulisan, gambar, infografis, video, atau audio

- n
Dokumen hasil komunikasi, informasi, dan 0,12 Ahli Madya
Perkembangan Kependudukan, Pembangunan
an
edukasi Perkembangan Kependudukan,
Keluarga, dan Keluarga Berencana melalui
n p Pembangunan Keluarga, dan Keluarga
media massa atau media sosial berbentuke Berencana melalui media massa atau media
siaran langsung
e rm sosial berbentuk siaran langsung
4 Mempromosikan Perkembangan
2 /p
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
Dokumen promosi Perkembangan
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
0,28 Ahli Madya

/1
Keluarga Berencana secara lokal atau regional
2 Keluarga Berencana secara lokal atau regional
5
0 2
Mempromosikan Perkembangan Dokumen promosi Perkembangan 0,75 Ahli Utama

/ 2
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan

om
Keluarga Berencana secara nasional Keluarga Berencana secara nasional
6
t . c
Melakukan diseminasi data capaian
Perkembangan Kependudukan, Pembangunan
Dokumen hasil diseminasi data capaian
Perkembangan Kependudukan, Pembangunan
0,49 Ahli Utama

s p oKeluarga, dan Keluarga Berencana Keluarga, dan Keluarga Berencana

B. Analisis Penyuluhan
l og 1 Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi Dokumen penyusunan instrumen pemantauan 0,17 Ahli Pertama

a . b Penyuluhan dan evaluasi Penyuluhan

a n 2 Melakukan pemantauan dan evaluasi Laporan pemantauan dan evaluasi Penyuluhan 0,23 Ahli Muda

ul y 3
Penyuluhan
Menganalisis dan merancang strategi Dokumen hasil analisis dan rancangan strategi 0,46 Ahli Madya

am Penyuluhan Penyuluhan
II Pelayanan
ai n
A. Fasilitasi Pelayanan 1 Melakukan konseling secara perorangan terkait Laporan kegiatan konseling secara perorangan 0,03 Ahli Pertama

:/ / Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi terkait Keluarga Berencana dan kesehatan

tp s reproduksi

h t 2 Menganalisis dan mengevaluasi pasca


pelayanan nonmetode kontrasepsi jangka
Dokumen hasil analisis dan evaluasi pasca
pelayanan nonmetode kontrasepsi jangka
0,09 Ahli Pertama

panjang panjang
ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN HASIL KERJA
KREDIT l
TUGAS
m
1 2 3
3
4
Melakukan pelayanan rujukan terkait
5
Dokumen hasil pelayanan rujukan komplikasi
6
0,07 .h t 7
Ahli Pertama
komplikasi dan kegagalan dan kegagalan
n g
4 Melakukan konseling secara kelompok terkait Laporan kegiatan konseling secara kelompok
n t a
0,09 Ahli Muda
Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi terkait Keluarga Berencana dan kesehatan
- t e
reproduksi
2 2
5 Melakukan konseling terkait komplikasi dan
0
Laporan konseling terkait komplikasi dan 0,10 Ahli Muda

6
kegagalan di fasilitas kesehatan
Menganalisis dan mengevaluasi pasca
kegagalan di fasilitas kesehatan

un-2
Dokumen hasil analisis dan evaluasi pasca 0,17 Ahli Muda
pelayanan metode kontrasepsi jangka panjang
a h
pelayanan metode kontrasepsi jangka panjang
t
7 Melakukan peningkatan kapasitas institusi
2 -
Laporan hasil peningkatan kapasitas institusi 0,14 Ahli Muda
masyarakat pedesaan/perkotaan, pembantu
- 5
masyarakat pedesaan/perkotaan, pembantu
r
pembina Keluarga Berencana desa, sub
pembantu pembina Keluarga Berencana desa,
m o
pembina Keluarga Berencana desa, sub
pembantu pembina Keluarga Berencana desa,
kelompok Keluarga Berencana, kader kelompok
-n o
kelompok Keluarga Berencana, kader kelompok
kegiatan, dan/atau setara kelompok kegiatan
a n
kegiatan, dan/atau setara kelompok kegiatan

n p
8
e
Memfasilitasi pelayanan kelompok kegiatan Laporan fasilitasi pelayanan kelompok kegiatan 0,23 Ahli Madya

9
e rm
bina keluarga balita holistik integratif
Membentuk kelompok kegiatan percontohan
bina keluarga balita holistik integratif
Dokumen pembentukan kelompok kegiatan 0,29 Ahli Madya

2 /p
dalam Perkembangan Kependudukan, percontohan dalam Perkembangan

Berencana
2 /1
Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
Keluarga Berencana
B. Analisis Pelayanan 1
0 2
Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi Dokumen instrumen pemantauan dan evaluasi 0,10 Ahli Pertama
Pelayanan
m /2 Pelayanan
2
c o
Melakukan pemantauan dan evaluasi Laporan pemantauan dan evaluasi Pelayanan 0,20 Ahli Muda

3 o t.
Pelayanan
Menganalisis dan merancang strategi Pelayanan Dokumen hasil analisis dan rancangan strategi 0,46 Ahli Madya

g s p Pelayanan
III. Penggerakan A. Advokasi ke pemangku
b l o 1 Mengadvokasi Perkembangan Kependudukan, Dokumen pelaksanaan advokasi Perkembangan 0,22 Ahli Madya

a .
kebijakan dan mitra terkait Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan

a n Berencana kepada mitra terkait Keluarga Berencana kepada mitra terkait

ul y 2 Mengadvokasi Perkembangan Kependudukan, Dokumen pelaksanaan advokasi Perkembangan 0,43 Ahli Utama

am Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan

ai n Berencana kepada pemangku kepentingan Keluarga Berencana kepada pemangku


kepentingan

:/ /
tp s
ht
ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN HASIL KERJA
KREDIT l
TUGAS
m
1 2 3
B. Analisis Advokasi 1
4
Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi
5
Dokumen instrumen pemantauan dan evaluasi
6
0,10 .h t 7
Ahli Pertama
terkait kegiatan advokasi Perkembangan advokasi Perkembangan Kependudukan,
n g
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan Pembangunan Keluarga, dan Keluarga
n t a
Keluarga Berencana Berencana
- t e
2 Melakukan pemantauan dan evaluasi terkait Laporan pemantauan dan evaluasi terkait 2 2 0,18 Ahli Muda
kegiatan advokasi Perkembangan kegiatan advokasi Perkembangan
-2 0
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
n
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
u
Keluarga Berencana Keluarga Berencana
t ah
3 Menganalisis dan merancang strategi kegiatan
advokasi Perkembangan Kependudukan, 2 -
Dokumen hasil analisis dan rancangan strategis
kegiatan advokasi Perkembangan
0,28 Ahli Madya

Pembangunan Keluarga, dan Keluarga


r - 5
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
Berencana o
Keluarga Berencana
m
C. Kemitraan 1 Melakukan kemitraan dengan tokoh
formal/informal di tingkat kabupaten/kota
- n o
Laporan kemitraan dengan tokoh
formal/informal di tingkat kabupaten/kota
0,29 Ahli Muda

2 Melakukan kemitraan dengan organisasi


a n
Laporan kemitraan dengan organisasi 0,34 Ahli Muda

3
masyarakat di tingkat kabupaten/kota
Melakukan kemitraan dengan tokoh e np masyarakat di tingkat kabupaten/kota
Laporan kemitraan dengan tokoh 0,17 Ahli Madya
formal/informal di tingkat provinsi
e rm formal/informal di tingkat provinsi

2/p
4 Melakukan kemitraan dengan organisasi Laporan kemitraan dengan organisasi 0,18 Ahli Madya
masyarakat di tingkat provinsi masyarakat di tingkat provinsi
5
2 /1
Melakukan kemitraan dengan tokoh formal/ Laporan kemitraan dengan tokoh 0,51 Ahli Utama

/ 2 02
informal di tingkat nasional atau internasional
formal/informal di tingkat nasional atau
internasional
6
om
Melakukan kemitraan dengan organisasi Laporan kemitraan dengan organisasi 0,48 Ahli Utama

t . c
masyarakat di tingkat nasional atau
internasional
masyarakat di tingkat nasional atau
internasional
D. Analisis Kemitraan
s1
p oMenyusun instrumen pemantauan dan evaluasi Dokumen penyusunan instrumen pemantauan 0,12 Ahli Pertama

l og dalam kegiatan kemitraan Perkembangan


Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
dan evaluasi dalam kegiatan kemitraan
Perkembangan Kependudukan, Pembangunan

a . b Keluarga Berencana Keluarga, dan Keluarga Berencana

a n
ul y 2 Melakukan pemantauan dan evaluasi terkait
kegiatan kemitraan Perkembangan
Laporan pemantauan dan evaluasi terkait
kegiatan kemitraan Perkembangan
0,36 Ahli Muda

am Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan

ai n Keluarga Berencana Keluarga Berencana

s : // 3 Menganalisis dan merancang strategi kegiatan


kemitraan Perkembangan Kependudukan,
Dokumen hasil analisis dan rancangan strategi
kegiatan kemitraan Perkembangan
0,43 Ahli Madya

t tp Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan


h Berencana Keluarga Berencana
ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN HASIL KERJA
KREDIT l
TUGAS
m
1 2
IV. Pengembangan
3
A. Pengembangan Model 1
4 5
Mengembangkan materi komunikasi, informasi, Dokumen pengembangan materi Komunikasi,
6
0,14 .h t 7
Ahli Pertama
Penyuluhan dan edukasi Informasi dan Edukasi
n g
2 Mengembangkan model Penyuluhan Dokumen pengembangan model Penyuluhan
n t a
0,36 Ahli Muda
3 Mengembangkan media komunikasi, informasi Dokumen pengembangan media komunikasi,
- t e 0,31 Ahli Muda
dan edukasi berbasis teknologi informasi informasi, dan edukasi berbasis teknologi
2 2
4 Mengembangkan model kegiatan program
informasi

-2
Dokumen pengembangan model kegiatan
0 0,70 Ahli Utama
strategis program strategis
u n
5 Mengembangkan strategi pemberdayaan
masyarakat masyarakat - t ah
Dokumen pengembangan strategi pemberdayaan 0,77 Ahli Utama

B. Pengembangan Model 1 Menyusun profil keluarga, profil kelompok


- 5 2
Dokumen profil keluarga, profil kelompok 0,22 Ahli Pertama
Pelayanan kegiatan, atau profil setara kelompok kegiatan
o r
kegiatan, atau profil setara kelompok kegiatan
2 Menyusun materi konseling berbasis teknologi m
Dokumen materi konseling berbasis teknologi
o 0,18 Ahli Pertama

3
informasi
Menganalisis hasil pendataan keluarga n n
informasi
-
Dokumen hasil analisis pendataan keluarga 0,31 Ahli Muda
4 Mengembangkan model pelayanan Keluarga pa Dokumen pengembangan model pelayanan 0,33 Ahli Muda
Berencana en Keluarga Berencana
5
e rm
Menyusun rekomendasi hasil analisis Dokumen rekomendasi hasil analisis 0,44 Ahli Madya

6
pengembangan model Penyuluhan

2 /p
Menyusun rekomendasi hasil analisis
pengembangan model Penyuluhan
Dokumen rekomendasi hasil analisis 0,25 Ahli Madya

2 /1
pengembangan model Pelayanan pengembangan model Pelayanan
7
0 2
Mengembangkan inovasi model konseling Dokumen pengembangan inovasi model 0,91 Ahli Utama

C. Pengembangan Model 1 m /2
berbasis teknologi informasi
Menyusun dan/atau mengembangkan materi
konseling berbasis teknologi informasi
Dokumen materi kebijakan Penggerakan 0,16 Ahli Pertama
Penggerakan
. c o
kebijakan Penggerakan
2 o t
Membuat inovasi model Penggerakan Dokumen inovasi model Penggerakan 0,40 Ahli Muda

g s3
p Menyusun rekomendasi hasil analisis Dokumen rekomendasi hasil analisis 0,27 Ahli Madya

b l o pengembangan model Penggerakan pengembangan model Penggerakan

a . 4 Menyusun grand design Pembangunan Dokumen grand design Pembangunan 1,11 Ahli Utama

a n Kependudukan di tingkat provinsi/nasional Kependudukan di tingkat provinsi/nasional

ul y 5
dengan melibatkan mitra
Mengembangkan strategi percepatan
dengan melibatkan mitra
Dokumen pengembangan strategi percepatan 0,76 Ahli Utama

am pelaksanaan Perkembangan Kependudukan, pelaksanaan Perkembangan Kependudukan,

ai n Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Pembangunan Keluarga, dan Keluarga

:/ / Berencana Berencana

tps
h t
ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN HASIL KERJA
KREDIT l
TUGAS
m
1 2 3
6
4
Merancang strategi kebijakan Perkembangan
5
Dokumen rancangan strategi kebijakan
6
0,80 .h t 7
Ahli Utama
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan Perkembangan Kependudukan, Pembangunan
ng
Keluarga Berencana Keluarga, dan Keluarga Berencana
n t a
- t e
2
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
2
0
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

-2
u n
t ah ttd

2 -
r - 5 ABDULLAH AZWAR ANAS

m o
- n o
an
n p
e
e rm
2 /p
2 /1
0 2
/ 2
om
t . c
s p o
l og
a . b
a n
ul y
am
ai n
:/ /
tp s
ht
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
ml
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 52 TAHUN 2022 .h t
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA n g
n t a
- t e
KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN PENUNJANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
2 2
-2 0 ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN
n
HASIL KERJA
u KREDIT TUGAS
1
I.
2
Pengembangan Profesi A
3
Perolehan ijazah/gelar pendidikan
4
Memperoleh ijazah sesuai dengan bidang tugas - t ah 5
Ijazah/Gelar
6
25% AK
7
Semua jenjang
Penyuluh Keluarga formal sesuai dengan bidang tugas jabatan Penyuluh Keluarga Berencana
- 5 2 kenaikan
Berencana Jabatan Fungsional Penyuluh
o r pangkat
Keluarga Berencana
o m
B Pembuatan karya tulis/ilmiah n
1 membuat karya tulis/ilmiah hasil
n -
penelitian, pengkajian, survei, atau evaluasi
p a
dibidang pengelolaan Program yang
dipublikasikan: e n
e rm
a dalam buku/majalah ilmiah Jurnal/Buku 20 Semua jenjang

/p
internasional yang terindek
2
2 /1
b dalam buku/majalah ilmiah nasional
terakreditasi
Jurnal/Buku 12,5 Semua jenjang

0 2
/ 2 c dalam buku/majalah ilmiah yang diakui
organisasi profesi dan Instansi Pembina
Jurnal/Buku/
Naskah
6 Semua jenjang

om
t. c 2 Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil

s p o penelitian/pengkajian/ survei/evaluasi di

l og bidang pengelolaan Program yang tidak

.b dipublikasikan:

a na a dalam bentuk buku Buku 8 Semua jenjang

uly
b dalam bentuk majalah ilmiah Naskah 4 Semua jenjang
3 Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa
am tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan

ai n sendiri di bidang pengelolaan Program yang

:/ / dipublikasikan:

tps a dalam bentuk buku yang diterbitkan Buku 8 Semua jenjang


h t dan diedarkan secara nasional
ANGKA PELAKSANA
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN
NO UNSUR HASIL KERJA
KREDIT l
TUGAS
m
1 2 3 4 5 6
.h t 7
b dalam majalah ilmiah yang diakui Naskah 4
ng Semua jenjang
organisasi profesi dan Instansi Pembina
n t a
4 Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa - t e
tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan
2 2
sendiri di bidang pengelolaan Program yang
-2 0
tidak dipublikasikan:
u n
a dalam bentuk buku
b dalam bentuk makalah - t ah Buku
Naskah
7
3,5
Semua jenjang
Semua jenjang
5 Menyampaikan prasaran berupa tinjauan,
- 52 Naskah 2,5 Semua jenjang

o
gagasan dan atau ulasan ilmiah dalam r
pertemuan ilmiah
om
n - n
6 Membuat artikel di bidang Jabatan
Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana
Artikel 2 Semua jenjang

yang dipublikasikan
p a
C Penerjemahan/ Penyaduran Buku e n
1 Menerjemahkan/menyadur buku atau
dan Bahan-Bahan Lain di bidang rm
karya ilmiah di bidang pengelolaan Program
e
Jabatan Fungsional Penyuluh
Keluarga Berencana /p
yang dipublikasikan:
2
2 /1
a dalam bentuk buku yang diterbitkan
dan diedarkan secara nasional
Buku 7 Semua jenjang

0 2 b dalam majalah ilmiah yang diakui Naskah 3,5 Semua jenjang


/ 2 organisasi profesi dan Instansi Pembina
om
t. c 2 Menerjemahkan / menyadur buku atau

s p o karya ilmiah di bidang pengelolaan Program

l og yang tidak dipublikasikan

.b a dalam bentuk buku Buku 3 Semua jenjang

a na b dalam bentuk makalah Naskah 1,5 Semua jenjang

uly
D Penyusunan Standar/Pedoman/ Membuat buku standar/pedoman/ petunjuk Buku 3 Semua jenjang
Petunjuk Pelaksanaan/ Petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang
am Teknis di bidang Jabatan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga

ai n Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana

:/ / Berencana

tp s E Pengembangan Kompetensi di Mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi:

ht bidang Jabatan Fungsional


Penyuluh Keluarga Berencana 1 pelatihan fungsional Sertifikat/laporan 0,5 Semua jenjang
ANGKA PELAKSANA
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN
NO UNSUR HASIL KERJA
KREDIT l
TUGAS
m
1 2 3 4 5 6
.h t 7
2 seminar/lokakarya/konferensi/ Sertifikat/laporan 3
ng Semua jenjang
simposium/studi banding-lapangan
n t a
3 Pelatihan teknis/magang di bidang tugas
Penyuluh Keluarga Berencana dan - t e
memperoleh Sertifikat 2 2
a Lamanya lebih dari 960 jam
-2 0
Sertifikat/laporan 15 Semua jenjang
b Lamanya antara 641 -960 jam
u n
Sertifikat/laporan 9 Semua jenjang
c Lamanya antara 481 -640 jam
d Lamanya antara 161 -480 jam 2- tah
Sertifikat/laporan
Sertifikat/laporan
6
3
Semua jenjang
Semua jenjang
e Lamanya antara 81 -160 jam r-5 Sertifikat/laporan 2 Semua jenjang
f Lamanya antara 30 -80 jam
mo Sertifikat/laporan 1 Semua jenjang

n -no
g Lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/laporan 0,5 Semua jenjang

a
4 Pelatihan manajerial/sosial kultural di

e np
bidang tugas Penyuluh Keluarga Berencana
dan memperoleh Sertifikat

e rm
a Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat/laporan 7,5 Semua jenjang

/1 2/p
b Lamanya antara 641 -960 jam
c Lamanya antara 481 -640 jam
Sertifikat/laporan
Sertifikat/laporan
4,5
3
Semua jenjang
Semua jenjang
2
/ 2 02 d Lamanya antara 161 -480 jam
e Lamanya antara 81 -160 jam
Sertifikat/laporan
Sertifikat/laporan
1,5
1
Semua jenjang
Semua jenjang

om f Lamanya antara 30 -80 jam Sertifikat/laporan 0,5 Semua jenjang

t. c g Lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/laporan 0,25 Semua jenjang

s p o 5 Maintain performance (pemeliharaan kinerja Laporan 0,5 Semua jenjang

l og dan target kinerja)


F
a . b
Kegiatan lain yang mendukung Melaksanakan kegiatan lain yang mendukung Laporan 0,5 Semua jenjang

a npengembangan profesi yang pengembangan profesi yang ditetapkan oleh

ul y ditetapkan oleh Instansi Pembina di Instansi Pembina di bidang Jabatan Fungsional


bidang Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana

am Penyuluh Keluarga Berencana


II. Penunjang Penyuluh
ai n A Pengajar/Pelatih/Pembimbing di Mengajar/melatih/membimbing yang berkaitan Sertifikat/laporan 0,4 Semua jenjang

:/
Keluarga Berencana/ bidang Jabatan Fungsional dengan bidang Jabatan Fungsional Penyuluh

tp s Penyuluh Keluarga Berencana Keluarga Berencana

ht B Keanggotaan dalam Tim Penilai/Tim Menjadi anggota Tim Penilai/ Tim Uji
Uji Kompetensi Kompetensi
Laporan 0,04 Semua jenjang
ANGKA PELAKSANA
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN
NO UNSUR HASIL KERJA
KREDIT l
TUGAS
m
1 2 3 4 5 6
.h t 7
C Perolehan Penghargaan 1 Memperoleh penghargaan / tanda jasa
n g
Satya Lancana Karya Satya:
a 30 (tiga puluh) tahun lebih Piagam n3t a Semua jenjang
b 30 (tiga puluh) tahun lebih Piagam - t e 2 Semua jenjang
c 30 (tiga puluh) tahun lebih Piagam
2 2 1 Semua jenjang
2 Penghargaan atas prestasi kerjanya
-2 0
a Tingkat Internasional
u n
Sertifikat/Piagam 35% AK Semua jenjang

t ah kenaikan

2 - pangkat
b Tingkat Nasional
r - 5 Sertifikat/Piagam 25% AK Semua jenjang

m o kenaikan
pangkat
c Tingkat Lokal - n o Sertifikat/Piagam 15% AK Semua jenjang
a n kenaikan
n p pangkat
e
D Perolehan ijazah/gelar kesarjanaan
rm
1 Memperoleh ijazah/gelar yang tidak sesuai
e
lainnya
/p
bidang tugasnya:
2
a Sarjana/Diploma Empat Ijazah 5 Semua jenjang

2 /1
b Magister Ijazah 10 Semua jenjang
0 2 c Doktor Ijazah 15 Semua jenjang
/ 2
E Pelaksanaan tugas lain yang
om Pelaksanaan tugas lain yang mendukung Laporan 0,04 Semua jenjang

t . c
mendukung pelaksanaan tugas
Jabatan Fungsional Penyuluh
pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional
Penyuluh Keluarga Berencana
p
Keluarga Berencana
s o
l og
a . b MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

a n DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ul y ttd
am
ai n
:/ / ABDULLAH AZWAR ANAS

tps
h t
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
ml
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 52 TAHUN 2022 .h t
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA n g
n t a
- t e
KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN PENUNJANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
2 2
-2 0 ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN
n
HASIL KERJA
u KREDIT TUGAS
1
I.
2
Pengembangan Profesi A
3
Perolehan ijazah/gelar pendidikan
4
Memperoleh ijazah sesuai dengan bidang tugas - t ah 5
Ijazah/Gelar
6
25% AK
7
Semua jenjang
Penyuluh Keluarga formal sesuai dengan bidang tugas jabatan Penyuluh Keluarga Berencana
- 5 2 kenaikan
Berencana Jabatan Fungsional Penyuluh
o r pangkat
Keluarga Berencana
o m
B Pembuatan karya tulis/ilmiah n
1 membuat karya tulis/ilmiah hasil
n -
penelitian, pengkajian, survei, atau evaluasi
p a
dibidang pengelolaan Program yang
dipublikasikan: e n
e rm
a dalam buku/majalah ilmiah Jurnal/Buku 20 Semua jenjang

/p
internasional yang terindek
2
2 /1
b dalam buku/majalah ilmiah nasional
terakreditasi
Jurnal/Buku 12,5 Semua jenjang

0 2
/ 2 c dalam buku/majalah ilmiah yang diakui
organisasi profesi dan Instansi Pembina
Jurnal/Buku/
Naskah
6 Semua jenjang

om
t. c 2 Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil

s p o penelitian/pengkajian/ survei/evaluasi di

l og bidang pengelolaan Program yang tidak

.b dipublikasikan:

a na a dalam bentuk buku Buku 8 Semua jenjang

uly
b dalam bentuk majalah ilmiah Naskah 4 Semua jenjang
3 Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa
am tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan

ai n sendiri di bidang pengelolaan Program yang

:/ / dipublikasikan:

tps a dalam bentuk buku yang diterbitkan Buku 8 Semua jenjang


h t dan diedarkan secara nasional
ANGKA PELAKSANA
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN
NO UNSUR HASIL KERJA
KREDIT l
TUGAS
m
1 2 3 4 5 6
.h t 7
b dalam majalah ilmiah yang diakui Naskah 4
ng Semua jenjang
organisasi profesi dan Instansi Pembina
n t a
4 Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa - t e
tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan
2 2
sendiri di bidang pengelolaan Program yang
-2 0
tidak dipublikasikan:
u n
a dalam bentuk buku
b dalam bentuk makalah - t ah Buku
Naskah
7
3,5
Semua jenjang
Semua jenjang
5 Menyampaikan prasaran berupa tinjauan,
- 52 Naskah 2,5 Semua jenjang

o
gagasan dan atau ulasan ilmiah dalam r
pertemuan ilmiah
om
n - n
6 Membuat artikel di bidang Jabatan
Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana
Artikel 2 Semua jenjang

yang dipublikasikan
p a
C Penerjemahan/ Penyaduran Buku e n
1 Menerjemahkan/menyadur buku atau
dan Bahan-Bahan Lain di bidang rm
karya ilmiah di bidang pengelolaan Program
e
Jabatan Fungsional Penyuluh
Keluarga Berencana /p
yang dipublikasikan:
2
2 /1
a dalam bentuk buku yang diterbitkan
dan diedarkan secara nasional
Buku 7 Semua jenjang

0 2 b dalam majalah ilmiah yang diakui Naskah 3,5 Semua jenjang


/ 2 organisasi profesi dan Instansi Pembina
om
t. c 2 Menerjemahkan / menyadur buku atau

s p o karya ilmiah di bidang pengelolaan Program

l og yang tidak dipublikasikan

.b a dalam bentuk buku Buku 3 Semua jenjang

a na b dalam bentuk makalah Naskah 1,5 Semua jenjang

uly
D Penyusunan Standar/Pedoman/ Membuat buku standar/pedoman/ petunjuk Buku 3 Semua jenjang
Petunjuk Pelaksanaan/ Petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang
am Teknis di bidang Jabatan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga

ai n Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana

:/ / Berencana

tp s E Pengembangan Kompetensi di Mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi:

ht bidang Jabatan Fungsional


Penyuluh Keluarga Berencana 1 pelatihan fungsional Sertifikat/laporan 0,5 Semua jenjang
ANGKA PELAKSANA
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN
NO UNSUR HASIL KERJA
KREDIT l
TUGAS
m
1 2 3 4 5 6
.h t 7
2 seminar/lokakarya/konferensi/ Sertifikat/laporan 3
ng Semua jenjang
simposium/studi banding-lapangan
n t a
3 Pelatihan teknis/magang di bidang tugas
Penyuluh Keluarga Berencana dan - t e
memperoleh Sertifikat 2 2
a Lamanya lebih dari 960 jam
-2 0
Sertifikat/laporan 15 Semua jenjang
b Lamanya antara 641 -960 jam
u n
Sertifikat/laporan 9 Semua jenjang
c Lamanya antara 481 -640 jam
d Lamanya antara 161 -480 jam 2- tah
Sertifikat/laporan
Sertifikat/laporan
6
3
Semua jenjang
Semua jenjang
e Lamanya antara 81 -160 jam r-5 Sertifikat/laporan 2 Semua jenjang
f Lamanya antara 30 -80 jam
mo Sertifikat/laporan 1 Semua jenjang

n -no
g Lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/laporan 0,5 Semua jenjang

a
4 Pelatihan manajerial/sosial kultural di

e np
bidang tugas Penyuluh Keluarga Berencana
dan memperoleh Sertifikat

e rm
a Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat/laporan 7,5 Semua jenjang

/1 2/p
b Lamanya antara 641 -960 jam
c Lamanya antara 481 -640 jam
Sertifikat/laporan
Sertifikat/laporan
4,5
3
Semua jenjang
Semua jenjang
2
/ 2 02 d Lamanya antara 161 -480 jam
e Lamanya antara 81 -160 jam
Sertifikat/laporan
Sertifikat/laporan
1,5
1
Semua jenjang
Semua jenjang

om f Lamanya antara 30 -80 jam Sertifikat/laporan 0,5 Semua jenjang

t. c g Lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/laporan 0,25 Semua jenjang

s p o 5 Maintain performance (pemeliharaan kinerja Laporan 0,5 Semua jenjang

l og dan target kinerja)


F
a . b
Kegiatan lain yang mendukung Melaksanakan kegiatan lain yang mendukung Laporan 0,5 Semua jenjang

a npengembangan profesi yang pengembangan profesi yang ditetapkan oleh

ul y ditetapkan oleh Instansi Pembina di Instansi Pembina di bidang Jabatan Fungsional


bidang Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana

am Penyuluh Keluarga Berencana


II. Penunjang Penyuluh
ai n A Pengajar/Pelatih/Pembimbing di Mengajar/melatih/membimbing yang berkaitan Sertifikat/laporan 0,4 Semua jenjang

:/
Keluarga Berencana/ bidang Jabatan Fungsional dengan bidang Jabatan Fungsional Penyuluh

tp s Penyuluh Keluarga Berencana Keluarga Berencana

ht B Keanggotaan dalam Tim Penilai/Tim Menjadi anggota Tim Penilai/ Tim Uji
Uji Kompetensi Kompetensi
Laporan 0,04 Semua jenjang
ANGKA PELAKSANA
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN
NO UNSUR HASIL KERJA
KREDIT l
TUGAS
m
1 2 3 4 5 6
.h t 7
C Perolehan Penghargaan 1 Memperoleh penghargaan / tanda jasa
n g
Satya Lancana Karya Satya:
a 30 (tiga puluh) tahun lebih Piagam n3t a Semua jenjang
b 30 (tiga puluh) tahun lebih Piagam - t e 2 Semua jenjang
c 30 (tiga puluh) tahun lebih Piagam
2 2 1 Semua jenjang
2 Penghargaan atas prestasi kerjanya
-2 0
a Tingkat Internasional
u n
Sertifikat/Piagam 35% AK Semua jenjang

t ah kenaikan

2 - pangkat
b Tingkat Nasional
r - 5 Sertifikat/Piagam 25% AK Semua jenjang

m o kenaikan
pangkat
c Tingkat Lokal - n o Sertifikat/Piagam 15% AK Semua jenjang
a n kenaikan
n p pangkat
e
D Perolehan ijazah/gelar kesarjanaan
rm
1 Memperoleh ijazah/gelar yang tidak sesuai
e
lainnya
/p
bidang tugasnya:
2
a Sarjana/Diploma Empat Ijazah 5 Semua jenjang

2 /1
b Magister Ijazah 10 Semua jenjang
0 2 c Doktor Ijazah 15 Semua jenjang
/ 2
E Pelaksanaan tugas lain yang
om Pelaksanaan tugas lain yang mendukung Laporan 0,04 Semua jenjang

t . c
mendukung pelaksanaan tugas
Jabatan Fungsional Penyuluh
pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional
Penyuluh Keluarga Berencana
p
Keluarga Berencana
s o
l og
a . b MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

a n DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ul y ttd
am
ai n
:/ / ABDULLAH AZWAR ANAS

tps
h t
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
ml
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
.h t
NOMOR 52 TAHUN 2022
ng
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
n t a
- t e
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
2 2
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA DENGAN PENDIDIKAN SARJANA/DIPLOMA EMPAT
-2 0
u n
t ah
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
TUGAS JABATAN
AHLI PERTAMA AHLI MUDA
2 - AHLI MADYA AHLI UTAMA
III/a III/b III/c III/d
r-5IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

Melakukan Pengelolaan Perkembangan Kependudukan,


50 50 100 omo
100 150 150 150 200 200
Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana
n - n
pa
e n MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

/perm DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

/1 2
22 ttd

/ 20 ABDULLAH AZWAR ANAS

om
t . c
s p o
l og
a . b
a n
ul y
am
ai n
:/ /
tp s
ht
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA ml
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
.h t
NOMOR 52 TAHUN 2022
ng
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
n t a
- t e
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT 2 2
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA DENGAN PENDIDIKAN MAGISTER
-2 0
u n
ah
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
t
2 -
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
TUGAS JABATAN AHLI
AHLI MUDA r - 5 AHLI MADYA AHLI UTAMA
PERTAMA
m o
III/b III/c III/d
- n o IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

Melakukan Pengelolaan Perkembangan Kependudukan,


50 100
n
a 100 150 150 150 200 200
Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana
n p
e
e rm
/p
/12
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
22
/ 20
ttd
om
t . c
s p o ABDULLAH AZWAR ANAS

l og
a .b
a n
ul y
am
ai n
:/ /
tp s
ht
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
ml
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
.h t
NOMOR 52 TAHUN 2022
ng
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
n t a
- t e
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
2 2
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR 0 -2
n
uRUANG DAN ANGKA KREDIT
JENJANG JABATAN/GOLONGAN
t a h
TUGAS JABATAN
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH
2 - KELUARGA BERENCANA
AHLI MUDA
r - 5AHLI MADYA AHLI UTAMA
III/c III/d
m o
IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
Melakukan Pengelolaan Perkembangan Kependudukan,
100
o
100 -n 150 150 150 200 200
Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana n
n pa
m e
r
e DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
2 /p REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

2/1
0 2
/ 2 ttd

om
t. c ABDULLAH AZWAR ANAS
s p o
l og
.b
a na
muly
n a
:/ / ai
tp s
ht
ml
LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
.h t
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
n g
NOMOR 52 TAHUN 2022
t
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
n a
ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
- t e
2 2
NO
GOLONGAN
RUANG
IJAZAH/STTB YANG SETINGKAT
AK untuk kenaikan
pangkat selanjutnya
ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN

-2 0
< 1 TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN

u n 3 TAHUN 4 TAHUN/ LEBIH


1 III/a Sarjana (S1)/Diploma IV 50 3 18 28
h 38 47

2 III/b
Sarjana (S1)/Diploma IV 50 3 18

2
28
-ta 38 47
Magister (S2) 50 4 19
- 5 29 39 48

3 III/c
Sarjana (S1)/Diploma IV
Magister (S2)
100
100
5
6
35
36
m or 55
56
75
76
95
96
Doktor (S3) 100 7
- n
37 o 57 77 97

n
pa
Sarjana (S1)/Diploma IV 100 5 35 55 75 95

en
4 III/d Magister (S2) 100 6 36 56 76 96
Doktor (S3) 100 7 37 57 77 97
Sarjana (S1)/Diploma IV 150
erm8 53 83 113 143
5 IV/a Magister (S2)
Doktor (S3)
150
150
/1 2/p 9
11
54
56
84
86
114
116
144
146
2
02
Sarjana (S1)/Diploma IV 150 8 53 83 113 143
6 IV/b Magister (S2)
/ 2 150 9 54 84 114 144
Doktor (S3)
om 150 11 56 86 116 146
Sarjana (S1)/Diploma IV
. c 150 8 53 83 113 143
7 IV/c Magister (S2)

sp
Doktor (S3)
ot 150
150
9
11
54
56
84
86
114
116
144
146
g
blo
Sarjana (S1)/Diploma IV 200 10 70 110 150 190
8 IV/d
a . Magister (S2) 200 12 72 112 152 192

a n Doktor (S3) 200 14 74 114 154 194

9 IV/e
ul y
Sarjana (S1)/Diploma IV / Magister (S2)
/Doktor (S3)
** 200 200 200 200 200

am
ai n MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

:/ / DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

tp s
ht ttd

ABDULLAH AZWAR ANAS

Anda mungkin juga menyukai