tm
SALINAN
g.h
tan
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
n
DAN REFORMASI BIROKRASI
-te
REPUBLIK INDONESIA
22
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
-20
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 52 TAHUN 2022
un
TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
ah
2-t
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
r-5
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
mo
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
o
n-n
Menimbang: a. bahwa untuk pengembangan karier dan peningkatan
profesionalisme Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai
pa
Keluarga Berencana;
b. bahwa Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
/12
jdih.menpan.go.id
-2-
l
Indonesia Nomor 5494);
tm
4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
g.h
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
tan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
n
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
-te
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
22
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
-20
Republik Indonesia Nomor 6477);
5. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang
un
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
ah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2014 tentang
2-t
Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 87
r-5
Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
mo
2014 Nomor 240);
6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2021 tentang
o
n-n
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
pa
MEMUTUSKAN:
lya
BAB I
KETENTUAN UMUM
//a
ps:
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
htt
jdih.menpan.go.id
-3-
l
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
tm
menduduki jabatan pemerintahan.
g.h
2. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang
mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,
tan
pemindahan dan pemberhentian PNS, dan pembinaan
manajemen PNS di instansi pemerintah sesuai dengan
n
ketentuan peraturan perundang-undangan.
-te
3. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai
22
kewenangan melaksanakan proses pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian PNS sesuai dengan
-20
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang
un
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
ah
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.
2-t
5. Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana adalah
r-5
jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melaksanakan pengelolaan
mo
perkembangan kependudukan, pembangunan keluarga,
dan keluarga berencana. o
n-n
6. Pejabat Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana yang
selanjutnya disebut Penyuluh KB adalah PNS yang diberi
pa
berencana.
7. Perkembangan Kependudukan adalah kondisi yang
/pe
sehat.
9. Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran
om
jdih.menpan.go.id
-4-
l
Perkembangan Kependudukan, Pembangunan Keluarga,
tm
dan Keluarga Berencana.
g.h
14. Pengembangan adalah proses meningkatkan atau
menciptakan produk konseptual secara sistematis dan
tan
bertahap untuk mencapai model dalam Perkembangan
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan Keluarga
n
Berencana.
-te
15. Sasaran Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP
22
adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh
seorang PNS di setiap tahun.
-20
16. Angka Kredit adalah satuan nilai dari uraian kegiatan
dan/atau akumulasi nilai dari uraian kegiatan yang harus
un
dicapai oleh Penyuluh KB dalam rangka pembinaan karier
ah
yang bersangkutan.
17. Angka Kredit Kumulatif adalah akumulasi nilai Angka
2-t
Kredit minimal yang harus dicapai oleh Penyuluh KB
r-5
sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat dan/atau
jabatan.
mo
18. Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disingkat PAK
adalah hasil penilaian yang diberikan berdasarkan Angka
o
n-n
Kredit untuk pengangkatan atau kenaikan pangkat
dan/atau jabatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
pa
jdih.menpan.go.id
-5-
l
dan penyelenggaraan keluarga berencana.
tm
26. Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana Indonesia yang
g.h
selanjutnya disebut IPeKB Indonesia adalah organisasi
profesi bagi Penyuluh Keluarga Berencana dan Petugas
tan
Lapangan Keluarga Berencana.
27. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
n
pemerintahan di bidang aparatur negara.
-te
22
BAB II
KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB, DAN
-20
KLASIFIKASI/RUMPUN JABATAN
un
Bagian Kesatu
ah
Kedudukan dan Tanggung Jawab
2-t
Pasal 2
r-5
(1) Penyuluh KB berkedudukan sebagai pelaksana teknis
fungsional di bidang Pengelolaan Perkembangan
mo
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan Keluarga
Berencana pada Instansi Pembina dan Pemerintah
o
n-n
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
(2) Penyuluh KB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pa
Pasal 3
om
Bagian Kedua
Klasifikasi/Rumpun Jabatan
og
Pasal 4
.bl
BAB III
mu
Pasal 5
//a
jdih.menpan.go.id
-6-
l
c. Penyuluh KB Ahli Madya; dan
tm
d. Penyuluh KB Ahli Utama.
g.h
(3) Jenjang pangkat Jabatan Fungsional Penyuluh KB
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam
tan
Lampiran III sampai dengan Lampiran V yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
n
-te
BAB IV
22
TUGAS JABATAN, UNSUR DAN SUBUNSUR KEGIATAN,
URAIAN KEGIATAN TUGAS JABATAN, DAN HASIL KERJA
-20
Bagian Kesatu
un
Tugas Jabatan
ah
Pasal 6
2-t
Tugas Jabatan Fungsional Penyuluh KB yaitu melakukan
r-5
Pengelolaan Perkembangan Kependudukan, Pembangunan
Keluarga, dan Keluarga Berencana.
mo
Bagian Keduao
n-n
Unsur dan Subunsur Kegiatan
pa
Pasal 7
(1) Unsur kegiatan dari tugas Jabatan Fungsional Penyuluh
en
b. Pelayanan;
c. Penggerakan; dan
/12
d. Pengembangan.
22
a. Penyuluhan meliputi:
1. komunikasi, informasi dan edukasi; dan
om
2. analisis Penyuluhan;
b. Pelayanan meliputi:
t.c
2. analisis Pelayanan;
c. Penggerakan meliputi:
og
2. analisis advokasi;
na
3. kemitraan; dan
lya
jdih.menpan.go.id
-7-
Bagian Ketiga
l
Uraian Kegiatan sesuai Jenjang Jabatan
tm
g.h
Pasal 8
(1) Uraian kegiatan Jabatan Fungsional Penyuluh KB sesuai
tan
dengan jenjang jabatan ditetapkan dalam butir kegiatan
sebagai berikut:
n
a. Penyuluh KB Ahli Pertama, meliputi:
-te
1. melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi
22
melalui media sosial berbentuk tulisan, gambar,
infografis, video, atau audio;
-20
2. melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi
melalui media massa dalam bentuk tulisan,
un
gambar, infografis, video, atau audio;
ah
3. menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi
Penyuluhan;
2-t
4. melakukan konseling secara perorangan terkait
r-5
Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi;
5. menganalisis dan mengevaluasi pasca
mo
pelayanan nonmetode kontrasepsi jangka
panjang; o
n-n
6. melakukan pelayanan rujukan terkait
komplikasi dan kegagalan;
pa
Keluarga Berencana;
9. menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi
/12
informasi; dan
13. menyusun dan/atau mengembangkan materi
og
kebijakan Penggerakan;
b. Penyuluh KB Ahli Muda, meliputi:
.bl
Penyuluhan;
lya
jdih.menpan.go.id
-8-
l
kegiatan, dan/atau setara kelompok kegiatan;
tm
6. melakukan pemantauan dan evaluasi
g.h
Pelayanan;
7. melakukan pemantauan dan evaluasi terkait
tan
kegiatan advokasi Perkembangan
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
n
Keluarga Berencana;
-te
8. melakukan kemitraan dengan tokoh
22
formal/informal di tingkat kabupaten/kota;
9. melakukan kemitraan dengan organisasi
-20
masyarakat di tingkat kabupaten/kota;
10. melakukan pemantauan dan evaluasi terkait
un
kegiatan kemitraan Perkembangan
ah
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
Keluarga Berencana;
2-t
11. mengembangkan model Penyuluhan;
r-5
12. mengembangkan media komunikasi, informasi
dan edukasi berbasis teknologi informasi;
mo
13. menganalisis hasil pendataan keluarga;
14. mengembangkan model pelayanan Keluarga
o
n-n
Berencana; dan
15. membuat inovasi model Penggerakan;
pa
siaran langsung;
2. mempromosikan Perkembangan
/12
Penyuluhan;
4. memfasilitasi pelayanan kelompok kegiatan
om
Berencana;
9. melakukan kemitraan dengan tokoh
//a
jdih.menpan.go.id
-9-
l
Berencana;
tm
12. menyusun rekomendasi hasil analisis
g.h
pengembangan model Penyuluhan;
13. menyusun rekomendasi hasil analisis
tan
pengembangan model Pelayanan; dan
14. menyusun rekomendasi hasil analisis
n
pengembangan model Penggerakan; dan
-te
d. Penyuluh KB Ahli Utama, meliputi:
22
1. mempromosikan Perkembangan
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
-20
Keluarga Berencana secara nasional;
2. melakukan diseminasi data capaian
un
Perkembangan Kependudukan, Pembangunan
ah
Keluarga, dan Keluarga Berencana;
3. mengadvokasi Perkembangan Kependudukan,
2-t
Pembangunan Keluarga, dan Keluarga
r-5
Berencana kepada pemangku kepentingan;
4. melakukan kemitraan dengan tokoh formal/
mo
informal di tingkat nasional atau internasional;
5. melakukan kemitraan dengan organisasi
o
n-n
masyarakat di tingkat nasional atau
internasional;
pa
masyarakat;
8. mengembangkan inovasi model konseling
/pe
Berencana; dan
11. merancang strategi kebijakan Perkembangan
t.c
Keluarga Berencana.
(2) Penyuluh KB yang melaksanakan kegiatan sebagaimana
og
Menteri ini.
lya
jdih.menpan.go.id
- 10 -
Bagian Keempat
l
Hasil Kerja
tm
g.h
Pasal 9
Hasil Kerja tugas jabatan bagi Jabatan Fungsional Penyuluh
tan
KB sesuai dengan jenjang jabatannya adalah sebagai berikut:
a. Penyuluh KB Ahli Pertama, meliputi:
n
1. dokumen hasil komunikasi, informasi, dan edukasi
-te
melalui media sosial berbentuk tulisan, gambar,
22
infografis, video, atau audio;
2. dokumen hasil komunikasi, informasi, dan edukasi
-20
melalui media massa dalam bentuk tulisan, gambar,
infografis, video, atau audio;
un
3. dokumen penyusunan instrumen pemantauan dan
ah
evaluasi Penyuluhan;
4. laporan kegiatan konseling secara perorangan terkait
2-t
Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi;
r-5
5. dokumen hasil analisis dan evaluasi pasca pelayanan
nonmetode kontrasepsi jangka panjang;
mo
6. dokumen hasil pelayanan rujukan komplikasi dan
kegagalan; o
n-n
7. dokumen instrumen pemantauan dan evaluasi
Pelayanan;
pa
informasi; dan
13. dokumen materi kebijakan Penggerakan;
t.c
fasilitas kesehatan;
na
jdih.menpan.go.id
- 11 -
l
tingkat kabupaten/kota;
tm
9. laporan kemitraan dengan organisasi masyarakat di
g.h
tingkat kabupaten/kota;
10. laporan pemantauan dan evaluasi terkait kegiatan
tan
kemitraan Perkembangan Kependudukan,
Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana;
n
11. dokumen pengembangan model Penyuluhan;
-te
12. dokumen pengembangan media komunikasi,
22
informasi, dan edukasi berbasis teknologi informasi;
13. dokumen hasil analisis pendataan keluarga;
-20
14. dokumen pengembangan model pelayanan Keluarga
Berencana; dan
un
15. dokumen inovasi model Penggerakan;
ah
c. Penyuluh KB Ahli Madya, meliputi:
1. dokumen hasil komunikasi, informasi, dan edukasi
2-t
Perkembangan Kependudukan, Pembangunan
r-5
Keluarga, dan Keluarga Berencana melalui media
massa atau media sosial berbentuk siaran langsung;
mo
2. dokumen promosi Perkembangan Kependudukan,
Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana
o
n-n
secara lokal atau regional;
3. dokumen hasil analisis dan rancangan strategi
pa
Penyuluhan;
4. laporan fasilitasi pelayanan kelompok kegiatan bina
en
Pelayanan;
22
tingkat provinsi;
10. laporan kemitraan dengan organisasi masyarakat di
og
tingkat provinsi;
11. dokumen hasil analisis dan rancangan strategi
.bl
secara nasional;
jdih.menpan.go.id
- 12 -
l
Perkembangan Kependudukan, Pembangunan
tm
Keluarga, dan Keluarga Berencana;
g.h
3. dokumen pelaksanaan advokasi Perkembangan
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
tan
Keluarga Berencana kepada pemangku kepentingan;
4. laporan kemitraan dengan tokoh formal/informal di
n
tingkat nasional atau internasional;
-te
5. laporan kemitraan dengan organisasi masyarakat di
22
tingkat nasional atau internasional;
6. dokumen pengembangan model kegiatan program
-20
strategis;
7. dokumen pengembangan strategi pemberdayaan
un
masyarakat;
ah
8. dokumen pengembangan inovasi model konseling
berbasis teknologi informasi;
2-t
9. dokumen grand design Pembangunan Kependudukan
r-5
di tingkat provinsi/nasional dengan melibatkan mitra;
10. dokumen pengembangan strategi percepatan
mo
pelaksanaan Perkembangan Kependudukan,
Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana;
o
n-n
dan
11. dokumen rancangan strategi kebijakan
pa
Pasal 10
Dalam hal unit kerja tidak terdapat Penyuluh KB yang sesuai
/pe
Pasal 11
(1) Penilaian Angka Kredit atas hasil penugasan sebagaimana
t.c
jdih.menpan.go.id
- 13 -
BAB V
l
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
tm
g.h
Bagian Kesatu
Umum
tan
Pasal 12
n
Pejabat yang memiliki kewenangan mengangkat dalam Jabatan
-te
Fungsional Penyuluh KB yaitu pejabat sesuai dengan
22
ketentuan peraturan perundang-undangan.
-20
Pasal 13
Pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB
un
dapat dilakukan melalui:
ah
a. pengangkatan pertama;
b. perpindahan dari jabatan lain; atau
2-t
c. promosi.
r-5
Bagian Kedua
mo
Pengangkatan Pertama
o
n-n
Pasal 14
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB
pa
sebagai berikut:
rm
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
/pe
jdih.menpan.go.id
- 14 -
l
ilmu agama, ilmu kebidanan, ilmu keperawatan, ilmu
tm
kedokteran, ilmu gizi, ilmu gizi masyarakat, ilmu
g.h
hukum, ilmu biologi, statistika terapan, ilmu geografi,
atau pertanian; dan
tan
e. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam
1 (satu) tahun terakhir.
n
(2) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat
-te
(1) merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan
22
kebutuhan Jabatan Fungsional Penyuluh KB dari calon
PNS.
-20
(3) Calon PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setelah
diangkat sebagai PNS, paling lama 1 (satu) tahun harus
un
diangkat dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
ah
(4) PNS yang telah diangkat dalam Jabatan Fungsional
Penyuluh KB sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling
2-t
lama 3 (tiga) tahun setelah diangkat wajib mengikuti dan
r-5
lulus pelatihan fungsional Penyuluh KB.
(5) Penyuluh KB yang belum mengikuti dan/atau tidak lulus
mo
pelatihan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
tidak diberikan kenaikan jenjang satu tingkat diatasnya.
o
n-n
(6) Angka Kredit untuk pengangkatan pertama dalam Jabatan
Fungsional Penyuluh KB dinilai dan ditetapkan pada saat
pa
Bagian Ketiga
Perpindahan dari Jabatan Lain
/pe
Pasal 15
/12
jdih.menpan.go.id
- 15 -
l
ekonomi manajemen, ilmu ekonomi, ekonomi
tm
pembangunan, ekonomi sumber daya, ilmu
g.h
manajemen, ilmu manajemen pemasaran,
manajemen media dan komunikasi, manajemen
tan
komunikasi, administrasi bisnis, manajemen
bisnis, ilmu akuntansi, kebijakan publik, studi
n
pembangunan, ilmu perencanaan wilayah, ilmu
-te
perencanaan wilayah dan pedesaan, ilmu
22
perencanaan wilayah dan kota, psikologi umum,
ilmu keluarga, ilmu pendidikan lingkungan, ilmu
-20
pendidikan bimbingan dan konseling, ilmu
pendidikan nonformal, ilmu pendidikan
un
masyarakat, ilmu pendidikan anak usia dini,
ah
pendidikan agama, ilmu agama, ilmu kebidanan,
ilmu keperawatan, ilmu kedokteran, ilmu gizi,
2-t
ilmu gizi masyarakat, ilmu hukum, ilmu biologi,
r-5
statistika terapan, ilmu geografi, pertanian, atau
bidang kualifikasi pendidikan lain yang relevan
mo
yang ditetapkan oleh Instansi Pembina; dan
2. magister untuk Jabatan Fungsional Penyuluh KB
o
n-n
Ahli Utama dengan kualifikasi pendidikan di
bidang ilmu komunikasi, pembangunan sosial,
pa
Ahli Madya;
ps:
jdih.menpan.go.id
- 16 -
l
Jabatan Fungsional Penyuluh KB Ahli Utama
tm
untuk PNS yang telah menduduki Jabatan
g.h
Fungsional Ahli Utama lain.
(2) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB
tan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
mempertimbangkan ketersediaan lowongan kebutuhan
n
untuk jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh KB yang
-te
akan diduduki.
22
(3) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yaitu sama dengan pangkat yang dimiliki dan
-20
jenjang jabatan yang ditetapkan sesuai dengan jumlah
Angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang memiliki
un
kewenangan menetapkan Angka Kredit.
ah
(4) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dinilai
dan ditetapkan dari tugas jabatan dengan
2-t
mempertimbangkan pengalaman dalam pelaksanaan
r-5
tugas di bidang Pengelolaan Perkembangan
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan Keluarga
mo
Berencana.
(5) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB
o
n-n
Ahli Utama dari pejabat fungsional ahli utama lain harus
mempertimbangkan ketersediaan lowongan kebutuhan
pa
Bagian Ketiga
Promosi
/pe
Pasal 16
/12
diduduki.
og
Pasal 17
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB
.bl
jdih.menpan.go.id
- 17 -
l
d. tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik
tm
profesi PNS; dan
g.h
e. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS.
(3) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB
tan
melalui promosi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus mempertimbangkan ketersediaan lowongan
n
kebutuhan untuk jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh
-te
KB yang akan diduduki.
22
(4) Angka Kredit untuk pengangkatan dalam Jabatan
Fungsional Penyuluh KB melalui promosi dinilai dan
-20
ditetapkan dari tugas Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
(5) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB
un
melalui promosi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
ah
peraturan perundang-undangan.
2-t
BAB VI
r-5
PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI
mo
Pasal 18
(1) Setiap PNS yang diangkat menjadi Jabatan Fungsional
o
n-n
Penyuluh KB harus dilantik dan diambil sumpah/janji
menurut agama atau kepercayaannya kepada Tuhan Yang
pa
Maha Esa.
(2) Tata cara pelantikan dan pengambilan sumpah/janji
en
BAB VII
PENILAIAN KINERJA
/12
22
Bagian Kesatu
Umum
/20
Pasal 19
om
perundang-undangan.
ina
Pasal 20
Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
//a
meliputi:
ps:
a. SKP; dan
b. perilaku kerja.
htt
jdih.menpan.go.id
- 18 -
Bagian Kedua
l
SKP
tm
g.h
Paragraf 1
Umum
tan
Pasal 21
n
(1) Penyuluh KB wajib menyusun SKP setiap awal tahun.
-te
(2) SKP merupakan target kinerja Penyuluh KB berdasarkan
22
penetapan target kinerja unit kerja yang bersangkutan.
(3) SKP untuk setiap jenjang jabatan diambil dari uraian
-20
kegiatan tugas jabatan sebagai turunan dari penetapan
target kinerja unit kerja.
un
ah
Pasal 22
(1) Target kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat
2-t
(2) terdiri atas kinerja utama berupa target Angka Kredit
r-5
dan/atau kinerja tambahan berupa tugas tambahan.
(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mo
diuraikan dalam bentuk butir kegiatan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian
o
n-n
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3) Tugas tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pa
Pasal 23
(1) Target Angka Kredit dan dan tugas tambahan sebagaimana
/pe
perundang-undangan.
(4) Hasil penilaian SKP Penyuluh KB sebagaimana dimaksud
t.c
Paragraf 2
og
Pasal 24
na
jdih.menpan.go.id
- 19 -
l
didudukinya.
tm
(3) Selain target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada
g.h
ayat (1) dan ayat (2), Penyuluh KB wajib memperoleh Hasil
Kerja Minimal untuk setiap periode.
tan
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghitungan target
Angka Kredit dan Hasil Kerja Minimal sebagaimana
n
dimaksud pada ayat (3) diatur dalam peraturan badan
-te
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
22
pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga
berencana.
-20
Paragraf 3
un
Angka Kredit Pemeliharaan
ah
Pasal 25
2-t
(1) Penyuluh KB yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan
r-5
jenjang jabatan setingkat lebih tinggi tetapi belum tersedia
lowongan kebutuhan pada jenjang jabatan yang akan
mo
diduduki, setiap tahun harus memenuhi target Angka
Kredit paling sedikit: o
n-n
a. 10 (sepuluh) untuk Penyuluh KB Ahli Pertama;
b. 20 (dua puluh) untuk Penyuluh KB Ahli Muda; dan
pa
Bagian Ketiga
/12
Perilaku Kerja
22
Pasal 26
/20
BAB VIII
TATA CARA PENILAIAN DAN PAK
og
Bagian Kesatu
.bl
Pasal 27
(1) Capaian SKP Penyuluh KB sebagaimana dimaksud dalam
mu
jdih.menpan.go.id
- 20 -
l
memiliki kewenangan menetapkan Angka Kredit untuk
tm
ditetapkan dalam PAK.
g.h
(4) PAK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan
sebagai dasar kenaikan pangkat dan/atau jabatan
tan
setingkat lebih tinggi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III sampai dengan Lampiran V yang merupakan
n
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
-te
22
Pasal 28
(1) Untuk mendukung objektivitas dalam penilaian kinerja,
-20
Penyuluh KB mendokumentasikan Hasil Kerja yang
diperoleh sesuai dengan SKP yang ditetapkan setiap
un
tahunnya.
ah
(2) Tim Penilai dapat meminta laporan pelaksanaan kegiatan
dan bukti fisik Hasil Kerja Penyuluh KB sebagai bahan
2-t
pertimbangan dalam pelaksanaan penilaian Angka Kredit.
r-5
(3) Hasil penilaian dan PAK Penyuluh KB sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dan ayat (3) dapat
mo
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian
kinerja Penyuluh KB. o
n-n
Bagian Kedua
pa
Pasal 29
rm
Instansi Pembina;
b. pejabat pimpinan tinggi pratama pada perwakilan Badan
/20
Pembina;
c. pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi
og
jdih.menpan.go.id
- 21 -
l
Kredit Penyuluh KB Ahli Pertama dan Penyuluh KB Ahli
tm
Muda di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus
g.h
Ibukota Jakarta.
tan
Bagian Ketiga
Pejabat Penetap Angka Kredit
n
-te
Pasal 30
22
Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit yaitu:
a. pimpinan instansi pembina untuk Angka Kredit Penyuluh
-20
KB Ahli Utama pada Instansi Pembina;
b. pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi advokasi,
un
penggerakan, dan informasi untuk Angka Kredit Penyuluh
ah
KB Ahli Madya di lingkungan Instansi Pembina dan
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
2-t
c. pejabat pimpinan tinggi pratama pada perwakilan Badan
r-5
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional provinsi
untuk Angka Kredit Penyuluh KB Ahli Pertama dan
mo
Penyuluh KB Ahli Muda di lingkungan Instansi Pembina;
dan o
n-n
d. pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi
kesekretariatan pada Pemerintah Provinsi Daerah Khusus
pa
Bagian Keempat
/pe
Tim Penilai
/12
Pasal 31
22
terdiri atas:
a. Tim Penilai Pusat bagi:
om
jdih.menpan.go.id
- 22 -
l
Jakarta.
tm
(2) Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas:
g.h
a. mengevaluasi keselarasan hasil penilaian yang
dilakukan oleh pejabat penilai;
tan
b. melaksanakan penilaian Angka Kredit berdasarkan
nilai capaian tugas jabatan;
n
c. memberikan rekomendasi kenaikan pangkat
-te
dan/atau jenjang jabatan;
22
d. memberikan rekomendasi mengikuti Uji Kompetensi;
e. melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian
-20
capaian tugas jabatan;
f. memberikan pertimbangan penilaian SKP; dan
un
g. memberikan bahan pertimbangan kepada Pejabat
ah
yang Berwenang dalam pengembangan PNS,
pengangkatan dalam jabatan, pemberian tunjangan
2-t
dan sanksi, mutasi, serta keikutsertaan Penyuluh KB
r-5
dalam pelatihan.
mo
Pasal 32
(1) Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 terdiri
o
n-n
atas pejabat yang berasal dari unsur teknis yang
membidangi pengelolaan bidang Penyuluh KB, unsur
pa
yang dinilai;
b. memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai
.bl
jdih.menpan.go.id
- 23 -
Pasal 33
l
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara kerja Tim Penilai dan
tm
tata cara penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Penyuluh
g.h
KB diatur dalam peraturan badan yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan
tan
penyelenggaraan keluarga berencana.
n
BAB IX
-te
KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN
22
Bagian Kesatu
-20
Kenaikan Pangkat
un
Pasal 34
ah
(1) Kenaikan pangkat dapat dipertimbangkan apabila capaian
Angka Kredit telah memenuhi Angka Kredit Kumulatif
2-t
yang dipersyaratkan.
r-5
(2) Angka Kredit Kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dihitung berdasarkan pencapaian Angka Kredit pada
mo
setiap tahun dan perolehan Hasil Kerja Minimal pada
setiap periode. o
n-n
(3) Jumlah Angka Kredit Kumulatif yang harus dipenuhi
untuk kenaikan pangkat dan/atau jenjang Jabatan
pa
Menteri ini.
/20
Pasal 35
(1) Dalam hal untuk kenaikan pangkat sebagaimana
om
jdih.menpan.go.id
- 24 -
Bagian Kedua
l
Kenaikan Jenjang Jabatan
tm
g.h
Pasal 36
(1) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh KB satu
tan
tingkat lebih tinggi harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
n
a. memenuhi Angka Kredit yang ditetapkan;
-te
b. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi;
22
c. nilai kinerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua)
tahun terakhir; dan
-20
d. memenuhi Hasil Kerja Minimal.
(2) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
un
dihitung dari akumulasi Angka Kredit kenaikan pangkat
ah
dalam 1 (satu) jenjang Jabatan Fungsional yang sedang
diduduki sebagaimana tercantum dalam Lampiran III
2-t
sampai dengan Lampiran V yang merupakan bagian tidak
r-5
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3) Penyuluh KB Ahli Madya yang akan naik jenjang jabatan
mo
ke Penyuluh KB Ahli Utama harus memenuhi kualifikasi
pendidikan paling rendah magister dengan kualifikasi
o
n-n
pendidikan di bidang ilmu komunikasi, pembangunan
sosial, teknologi informasi, sosiologi, ilmu antropologi,
pa
Pasal 37
lya
jdih.menpan.go.id
- 25 -
l
di bidang tugas Jabatan Fungsional Penyuluh KB;
tm
d. penyusunan standar/pedoman/petunjuk
g.h
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang tugas
Jabatan Fungsional Penyuluh KB;
tan
e. pelatihan/pengembangan kompetensi di bidang tugas
Jabatan Fungsional Penyuluh KB; dan
n
f. kegiatan lain yang mendukung pengembangan profesi
-te
yang ditetapkan oleh Instansi Pembina di bidang
22
tugas Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
(3) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud
-20
pada ayat (2) diberikan Angka Kredit sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian
un
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
ah
(4) Bagi Penyuluh KB yang akan naik ke jenjang jabatan ahli
madya dan ahli utama, Penyuluh KB wajib melaksanakan
2-t
kegiatan pengembangan profesi Jabatan Fungsional
r-5
Penyuluh KB, dengan Angka Kredit pengembangan profesi
yang disyaratkan sebagai berikut:
mo
a. 6 (enam) bagi Penyuluh KB Ahli Muda yang akan naik
jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Penyuluh KB
o
n-n
Ahli Madya; dan
b. 12 (dua belas) bagi Penyuluh KB Ahli Madya yang
pa
Pasal 38
(1) Penyuluh KB yang secara bersama-sama membuat Karya
/pe
sebagai berikut:
a. apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis, pembagian
/20
penulis penunjang;
b. apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis, pembagian
t.c
jdih.menpan.go.id
- 26 -
Bagian Ketiga
l
Mekanisme Kenaikan Pangkat dan Jabatan
tm
g.h
Pasal 39
Mekanisme kenaikan pangkat dan jenjang jabatan bagi
tan
Penyuluh KB dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
n
-te
Pasal 40
22
Penyuluh KB yang memiliki Angka Kredit melebihi Angka Kredit
yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
-20
tinggi, kelebihan Angka Kredit tersebut dapat diperhitungkan
untuk kenaikan pangkat berikutnya dalam 1 (satu) jenjang
un
Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
ah
Pasal 41
2-t
Dalam hal target Angka Kredit yang disyaratkan untuk
r-5
kenaikan pangkat dan/atau jabatan setingkat lebih tinggi tidak
tercapai, Penyuluh KB tidak diberikan kenaikan pangkat
mo
dan/atau jabatan.
o
n-n
BAB X
KEBUTUHAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL
pa
PENYULUH KB
en
Pasal 42
rm
Pasal 43
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh KB tidak
.bl
Instansi Pembina.
mu
ina
//a
ps:
htt
jdih.menpan.go.id
- 27 -
BAB XI
l
KOMPETENSI
tm
g.h
Bagian Kesatu
Standar Kompetensi
tan
Pasal 44
n
(1) PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Penyuluh KB
-te
harus memenuhi Standar Kompetensi sesuai dengan
22
jenjang jabatan.
(2) Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh KB meliputi:
-20
a. kompetensi teknis;
b. kompetensi manajerial; dan
un
c. kompetensi sosial kultural.
ah
(3) Rincian Standar Kompetensi setiap jenjang jabatan dan
tata cara pelaksanaan Uji Kompetensi sebagaimana
2-t
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disusun oleh Instansi
r-5
Pembina.
mo
Bagian Kedua
Pengembangan Kompetensi
o
n-n
Pasal 45
pa
Keluarga Berencana.
(4) Selain pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
om
b. seminar;
c. lokakarya;
.bl
d. konferensi; atau
na
jdih.menpan.go.id
- 28 -
BAB XII
l
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
tm
g.h
Pasal 46
(1) Penyuluh KB diberhentikan dari jabatannya apabila:
tan
a. mengundurkan diri dari jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
n
c. menjalani cuti di luar tanggungan negara;
-te
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
22
e. ditugaskan secara penuh pada jabatan pimpinan
tinggi, jabatan administrator, jabatan pengawas, dan
-20
jabatan pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
un
(2) Pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ah
huruf a dapat dipertimbangkan dalam hal memiliki alasan
pribadi yang tidak mungkin untuk melaksanakan tugas
2-t
Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
r-5
(3) Penyuluh KB yang diberhentikan karena alasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai
mo
dengan huruf e dapat diangkat kembali sesuai dengan
jenjang jabatan terakhir apabila tersedia lowongan
o
n-n
kebutuhan Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
(4) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional
pa
Pasal 47
spo
Pasal 48
(1) Terhadap Penyuluh KB sebagaimana dimaksud dalam
ina
Penyuluh KB.
jdih.menpan.go.id
- 29 -
BAB XIII
l
PEMINDAHAN DALAM JABATAN LAIN
tm
DAN LARANGAN RANGKAP JABATAN
g.h
Pasal 49
tan
Untuk kepentingan organisasi dan pengembangan karier,
Penyuluh KB dapat dipindahkan ke dalam jabatan lain sesuai
n
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan
-te
persetujuan dari Pejabat Pembina Kepegawaian.
22
Pasal 50
-20
Untuk optimalisasi pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerja
organisasi, Penyuluh KB dilarang rangkap jabatan dengan
un
jabatan pimpinan tinggi atau jabatan administrasi.
ah
BAB XIV
2-t
TUGAS INSTANSI PEMBINA
r-5
Pasal 51
mo
(1) Instansi Pembina berperan sebagai pengelola Jabatan
Fungsional Penyuluh KB yang bertanggung jawab untuk
o
n-n
menjamin terwujudnya standar kualitas dan
profesionalitas jabatan.
pa
Penyuluh KB;
rm
KB;
spo
jdih.menpan.go.id
- 30 -
l
profesi dan kode perilaku Jabatan Fungsional
tm
Penyuluh KB;
g.h
p. melakukan akreditasi pelatihan fungsional dengan
mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan
tan
oleh Lembaga Administrasi Negara;
q. melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan
n
Jabatan Fungsional Penyuluh KB;
-te
r. melakukan koordinasi dengan Instansi Pengguna
22
dalam rangka pembinaan karier; dan
s. menyusun informasi faktor jabatan untuk evaluasi
-20
jabatan.
(3) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
un
huruf i dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
ah
perundang-undangan.
(4) Instansi Pembina dalam rangka melaksanakan tugas
2-t
pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,
r-5
huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf i, huruf k, huruf
l, huruf m, huruf n, huruf o, huruf q, huruf r, dan huruf s
mo
menyampaikan hasil pelaksanaan pembinaan Jabatan
Fungsional Penyuluh KB secara berkala sesuai dengan
o
n-n
perkembangan pelaksanaan pembinaan kepada Menteri
dengan tembusan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
pa
berencana.
om
BAB XV
t.c
ORGANISASI PROFESI
spo
Pasal 52
(1) Organisasi profesi bagi Penyuluh KB yaitu IPeKB Indonesia.
og
Indonesia.
(3) IPeKB Indonesia mempunyai tugas :
na
Pasal 53
(1) Hubungan kerja antara Instansi Pembina dengan IPeKB
htt
jdih.menpan.go.id
- 31 -
l
Fungsional Penyuluh KB.
tm
(2) Hubungan kerja antara Instansi Pembina dengan IPeKB
g.h
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
tan
BAB XVI
n
KETENTUAN LAIN-LAIN
-te
22
Pasal 54
(1) Penyuluh KB yang bertugas di daerah terpencil, rawan,
-20
dan/atau berbahaya dapat diberikan tambahan Angka
Kredit paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari
un
Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat
ah
lebih tinggi dan diakui sebagai tugas pokok dalam PAK.
2-t
(2) Tambahan Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan selama melaksanakan tugas di daerah
r-5
terpencil, rawan, dan/atau berbahaya.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan penetapan
mo
daerah terpencil, rawan, dan/atau berbahaya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
o
n-n
Peraturan Badan yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan
pa
BAB XVII
rm
KETENTUAN PENUTUP
/pe
Pasal 55
/12
Pasal 56
mu
jdih.menpan.go.id
- 32 -
l
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 209), dicabut
tm
dan dinyatakan tidak berlaku.
g.h
Pasal 57
tan
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
n
-te
22
-20
un
ah
2-t
r-5
moo
n-n
pa
en
rm
/pe
/12
22
/20
om
t.c
spo
og
.bl
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt
jdih.menpan.go.id
- 33 -
l
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
tm
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
g.h
tan
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Desember 2022
n
-te
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
22
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA,
-20
ttd
un
ah
ABDULLAH AZWAR ANAS
2-t
Diundangkan di Jakarta
r-5
pada tanggal 23 Desember 2022
mo
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA, o
n-n
ttd
pa
YASONNA H. LAOLY
en
rm
jdih.menpan.go.id
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
ml
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 52 TAHUN 2022
.h t
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
n g
n t a
KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
- t e
2 2
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN 0 ANGKA PELAKSANA
n-2
NO UNSUR HASIL KERJA
KREDIT TUGAS
1 2 3 4 5 6 7
I Penyuluhan A. Komunikasi, Informasi dan 1
h u
Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi Dokumen hasil komunikasi, informasi, dan 0,06 Ahli Pertama
Edukasi
infografis, video, atau audio 2 -ta
melalui media sosial berbentuk tulisan, gambar, edukasi melalui media sosial berbentuk tulisan,
gambar, infografis, video, atau audio
- 5
2
melalui media massa dalam bentuk tulisan, or
Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi Dokumen hasil komunikasi, informasi, dan
edukasi melalui media massa dalam bentuk
m
0,14 Ahli Pertama
3
gambar, infografis, video, atau audio
Melakukan komunikasi, informasi dan edukasi
o
tulisan, gambar, infografis, video, atau audio
- n
Dokumen hasil komunikasi, informasi, dan 0,12 Ahli Madya
Perkembangan Kependudukan, Pembangunan
an
edukasi Perkembangan Kependudukan,
Keluarga, dan Keluarga Berencana melalui
n p Pembangunan Keluarga, dan Keluarga
media massa atau media sosial berbentuke Berencana melalui media massa atau media
siaran langsung
e rm sosial berbentuk siaran langsung
4 Mempromosikan Perkembangan
2 /p
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
Dokumen promosi Perkembangan
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
0,28 Ahli Madya
/1
Keluarga Berencana secara lokal atau regional
2 Keluarga Berencana secara lokal atau regional
5
0 2
Mempromosikan Perkembangan Dokumen promosi Perkembangan 0,75 Ahli Utama
/ 2
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
om
Keluarga Berencana secara nasional Keluarga Berencana secara nasional
6
t . c
Melakukan diseminasi data capaian
Perkembangan Kependudukan, Pembangunan
Dokumen hasil diseminasi data capaian
Perkembangan Kependudukan, Pembangunan
0,49 Ahli Utama
B. Analisis Penyuluhan
l og 1 Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi Dokumen penyusunan instrumen pemantauan 0,17 Ahli Pertama
a n 2 Melakukan pemantauan dan evaluasi Laporan pemantauan dan evaluasi Penyuluhan 0,23 Ahli Muda
ul y 3
Penyuluhan
Menganalisis dan merancang strategi Dokumen hasil analisis dan rancangan strategi 0,46 Ahli Madya
am Penyuluhan Penyuluhan
II Pelayanan
ai n
A. Fasilitasi Pelayanan 1 Melakukan konseling secara perorangan terkait Laporan kegiatan konseling secara perorangan 0,03 Ahli Pertama
:/ / Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi terkait Keluarga Berencana dan kesehatan
tp s reproduksi
panjang panjang
ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN HASIL KERJA
KREDIT l
TUGAS
m
1 2 3
3
4
Melakukan pelayanan rujukan terkait
5
Dokumen hasil pelayanan rujukan komplikasi
6
0,07 .h t 7
Ahli Pertama
komplikasi dan kegagalan dan kegagalan
n g
4 Melakukan konseling secara kelompok terkait Laporan kegiatan konseling secara kelompok
n t a
0,09 Ahli Muda
Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi terkait Keluarga Berencana dan kesehatan
- t e
reproduksi
2 2
5 Melakukan konseling terkait komplikasi dan
0
Laporan konseling terkait komplikasi dan 0,10 Ahli Muda
6
kegagalan di fasilitas kesehatan
Menganalisis dan mengevaluasi pasca
kegagalan di fasilitas kesehatan
un-2
Dokumen hasil analisis dan evaluasi pasca 0,17 Ahli Muda
pelayanan metode kontrasepsi jangka panjang
a h
pelayanan metode kontrasepsi jangka panjang
t
7 Melakukan peningkatan kapasitas institusi
2 -
Laporan hasil peningkatan kapasitas institusi 0,14 Ahli Muda
masyarakat pedesaan/perkotaan, pembantu
- 5
masyarakat pedesaan/perkotaan, pembantu
r
pembina Keluarga Berencana desa, sub
pembantu pembina Keluarga Berencana desa,
m o
pembina Keluarga Berencana desa, sub
pembantu pembina Keluarga Berencana desa,
kelompok Keluarga Berencana, kader kelompok
-n o
kelompok Keluarga Berencana, kader kelompok
kegiatan, dan/atau setara kelompok kegiatan
a n
kegiatan, dan/atau setara kelompok kegiatan
n p
8
e
Memfasilitasi pelayanan kelompok kegiatan Laporan fasilitasi pelayanan kelompok kegiatan 0,23 Ahli Madya
9
e rm
bina keluarga balita holistik integratif
Membentuk kelompok kegiatan percontohan
bina keluarga balita holistik integratif
Dokumen pembentukan kelompok kegiatan 0,29 Ahli Madya
2 /p
dalam Perkembangan Kependudukan, percontohan dalam Perkembangan
Berencana
2 /1
Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
Keluarga Berencana
B. Analisis Pelayanan 1
0 2
Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi Dokumen instrumen pemantauan dan evaluasi 0,10 Ahli Pertama
Pelayanan
m /2 Pelayanan
2
c o
Melakukan pemantauan dan evaluasi Laporan pemantauan dan evaluasi Pelayanan 0,20 Ahli Muda
3 o t.
Pelayanan
Menganalisis dan merancang strategi Pelayanan Dokumen hasil analisis dan rancangan strategi 0,46 Ahli Madya
g s p Pelayanan
III. Penggerakan A. Advokasi ke pemangku
b l o 1 Mengadvokasi Perkembangan Kependudukan, Dokumen pelaksanaan advokasi Perkembangan 0,22 Ahli Madya
a .
kebijakan dan mitra terkait Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
ul y 2 Mengadvokasi Perkembangan Kependudukan, Dokumen pelaksanaan advokasi Perkembangan 0,43 Ahli Utama
:/ /
tp s
ht
ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN HASIL KERJA
KREDIT l
TUGAS
m
1 2 3
B. Analisis Advokasi 1
4
Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi
5
Dokumen instrumen pemantauan dan evaluasi
6
0,10 .h t 7
Ahli Pertama
terkait kegiatan advokasi Perkembangan advokasi Perkembangan Kependudukan,
n g
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan Pembangunan Keluarga, dan Keluarga
n t a
Keluarga Berencana Berencana
- t e
2 Melakukan pemantauan dan evaluasi terkait Laporan pemantauan dan evaluasi terkait 2 2 0,18 Ahli Muda
kegiatan advokasi Perkembangan kegiatan advokasi Perkembangan
-2 0
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
n
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan
u
Keluarga Berencana Keluarga Berencana
t ah
3 Menganalisis dan merancang strategi kegiatan
advokasi Perkembangan Kependudukan, 2 -
Dokumen hasil analisis dan rancangan strategis
kegiatan advokasi Perkembangan
0,28 Ahli Madya
3
masyarakat di tingkat kabupaten/kota
Melakukan kemitraan dengan tokoh e np masyarakat di tingkat kabupaten/kota
Laporan kemitraan dengan tokoh 0,17 Ahli Madya
formal/informal di tingkat provinsi
e rm formal/informal di tingkat provinsi
2/p
4 Melakukan kemitraan dengan organisasi Laporan kemitraan dengan organisasi 0,18 Ahli Madya
masyarakat di tingkat provinsi masyarakat di tingkat provinsi
5
2 /1
Melakukan kemitraan dengan tokoh formal/ Laporan kemitraan dengan tokoh 0,51 Ahli Utama
/ 2 02
informal di tingkat nasional atau internasional
formal/informal di tingkat nasional atau
internasional
6
om
Melakukan kemitraan dengan organisasi Laporan kemitraan dengan organisasi 0,48 Ahli Utama
t . c
masyarakat di tingkat nasional atau
internasional
masyarakat di tingkat nasional atau
internasional
D. Analisis Kemitraan
s1
p oMenyusun instrumen pemantauan dan evaluasi Dokumen penyusunan instrumen pemantauan 0,12 Ahli Pertama
a n
ul y 2 Melakukan pemantauan dan evaluasi terkait
kegiatan kemitraan Perkembangan
Laporan pemantauan dan evaluasi terkait
kegiatan kemitraan Perkembangan
0,36 Ahli Muda
-2
Dokumen pengembangan model kegiatan
0 0,70 Ahli Utama
strategis program strategis
u n
5 Mengembangkan strategi pemberdayaan
masyarakat masyarakat - t ah
Dokumen pengembangan strategi pemberdayaan 0,77 Ahli Utama
3
informasi
Menganalisis hasil pendataan keluarga n n
informasi
-
Dokumen hasil analisis pendataan keluarga 0,31 Ahli Muda
4 Mengembangkan model pelayanan Keluarga pa Dokumen pengembangan model pelayanan 0,33 Ahli Muda
Berencana en Keluarga Berencana
5
e rm
Menyusun rekomendasi hasil analisis Dokumen rekomendasi hasil analisis 0,44 Ahli Madya
6
pengembangan model Penyuluhan
2 /p
Menyusun rekomendasi hasil analisis
pengembangan model Penyuluhan
Dokumen rekomendasi hasil analisis 0,25 Ahli Madya
2 /1
pengembangan model Pelayanan pengembangan model Pelayanan
7
0 2
Mengembangkan inovasi model konseling Dokumen pengembangan inovasi model 0,91 Ahli Utama
C. Pengembangan Model 1 m /2
berbasis teknologi informasi
Menyusun dan/atau mengembangkan materi
konseling berbasis teknologi informasi
Dokumen materi kebijakan Penggerakan 0,16 Ahli Pertama
Penggerakan
. c o
kebijakan Penggerakan
2 o t
Membuat inovasi model Penggerakan Dokumen inovasi model Penggerakan 0,40 Ahli Muda
g s3
p Menyusun rekomendasi hasil analisis Dokumen rekomendasi hasil analisis 0,27 Ahli Madya
a . 4 Menyusun grand design Pembangunan Dokumen grand design Pembangunan 1,11 Ahli Utama
ul y 5
dengan melibatkan mitra
Mengembangkan strategi percepatan
dengan melibatkan mitra
Dokumen pengembangan strategi percepatan 0,76 Ahli Utama
:/ / Berencana Berencana
tps
h t
ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN HASIL KERJA
KREDIT l
TUGAS
m
1 2 3
6
4
Merancang strategi kebijakan Perkembangan
5
Dokumen rancangan strategi kebijakan
6
0,80 .h t 7
Ahli Utama
Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan Perkembangan Kependudukan, Pembangunan
ng
Keluarga Berencana Keluarga, dan Keluarga Berencana
n t a
- t e
2
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
2
0
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
-2
u n
t ah ttd
2 -
r - 5 ABDULLAH AZWAR ANAS
m o
- n o
an
n p
e
e rm
2 /p
2 /1
0 2
/ 2
om
t . c
s p o
l og
a . b
a n
ul y
am
ai n
:/ /
tp s
ht
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
ml
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 52 TAHUN 2022 .h t
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA n g
n t a
- t e
KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN PENUNJANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
2 2
-2 0 ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN
n
HASIL KERJA
u KREDIT TUGAS
1
I.
2
Pengembangan Profesi A
3
Perolehan ijazah/gelar pendidikan
4
Memperoleh ijazah sesuai dengan bidang tugas - t ah 5
Ijazah/Gelar
6
25% AK
7
Semua jenjang
Penyuluh Keluarga formal sesuai dengan bidang tugas jabatan Penyuluh Keluarga Berencana
- 5 2 kenaikan
Berencana Jabatan Fungsional Penyuluh
o r pangkat
Keluarga Berencana
o m
B Pembuatan karya tulis/ilmiah n
1 membuat karya tulis/ilmiah hasil
n -
penelitian, pengkajian, survei, atau evaluasi
p a
dibidang pengelolaan Program yang
dipublikasikan: e n
e rm
a dalam buku/majalah ilmiah Jurnal/Buku 20 Semua jenjang
/p
internasional yang terindek
2
2 /1
b dalam buku/majalah ilmiah nasional
terakreditasi
Jurnal/Buku 12,5 Semua jenjang
0 2
/ 2 c dalam buku/majalah ilmiah yang diakui
organisasi profesi dan Instansi Pembina
Jurnal/Buku/
Naskah
6 Semua jenjang
om
t. c 2 Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil
s p o penelitian/pengkajian/ survei/evaluasi di
.b dipublikasikan:
uly
b dalam bentuk majalah ilmiah Naskah 4 Semua jenjang
3 Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa
am tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan
:/ / dipublikasikan:
o
gagasan dan atau ulasan ilmiah dalam r
pertemuan ilmiah
om
n - n
6 Membuat artikel di bidang Jabatan
Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana
Artikel 2 Semua jenjang
yang dipublikasikan
p a
C Penerjemahan/ Penyaduran Buku e n
1 Menerjemahkan/menyadur buku atau
dan Bahan-Bahan Lain di bidang rm
karya ilmiah di bidang pengelolaan Program
e
Jabatan Fungsional Penyuluh
Keluarga Berencana /p
yang dipublikasikan:
2
2 /1
a dalam bentuk buku yang diterbitkan
dan diedarkan secara nasional
Buku 7 Semua jenjang
uly
D Penyusunan Standar/Pedoman/ Membuat buku standar/pedoman/ petunjuk Buku 3 Semua jenjang
Petunjuk Pelaksanaan/ Petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang
am Teknis di bidang Jabatan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
:/ / Berencana
n -no
g Lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/laporan 0,5 Semua jenjang
a
4 Pelatihan manajerial/sosial kultural di
e np
bidang tugas Penyuluh Keluarga Berencana
dan memperoleh Sertifikat
e rm
a Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat/laporan 7,5 Semua jenjang
/1 2/p
b Lamanya antara 641 -960 jam
c Lamanya antara 481 -640 jam
Sertifikat/laporan
Sertifikat/laporan
4,5
3
Semua jenjang
Semua jenjang
2
/ 2 02 d Lamanya antara 161 -480 jam
e Lamanya antara 81 -160 jam
Sertifikat/laporan
Sertifikat/laporan
1,5
1
Semua jenjang
Semua jenjang
:/
Keluarga Berencana/ bidang Jabatan Fungsional dengan bidang Jabatan Fungsional Penyuluh
ht B Keanggotaan dalam Tim Penilai/Tim Menjadi anggota Tim Penilai/ Tim Uji
Uji Kompetensi Kompetensi
Laporan 0,04 Semua jenjang
ANGKA PELAKSANA
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN
NO UNSUR HASIL KERJA
KREDIT l
TUGAS
m
1 2 3 4 5 6
.h t 7
C Perolehan Penghargaan 1 Memperoleh penghargaan / tanda jasa
n g
Satya Lancana Karya Satya:
a 30 (tiga puluh) tahun lebih Piagam n3t a Semua jenjang
b 30 (tiga puluh) tahun lebih Piagam - t e 2 Semua jenjang
c 30 (tiga puluh) tahun lebih Piagam
2 2 1 Semua jenjang
2 Penghargaan atas prestasi kerjanya
-2 0
a Tingkat Internasional
u n
Sertifikat/Piagam 35% AK Semua jenjang
t ah kenaikan
2 - pangkat
b Tingkat Nasional
r - 5 Sertifikat/Piagam 25% AK Semua jenjang
m o kenaikan
pangkat
c Tingkat Lokal - n o Sertifikat/Piagam 15% AK Semua jenjang
a n kenaikan
n p pangkat
e
D Perolehan ijazah/gelar kesarjanaan
rm
1 Memperoleh ijazah/gelar yang tidak sesuai
e
lainnya
/p
bidang tugasnya:
2
a Sarjana/Diploma Empat Ijazah 5 Semua jenjang
2 /1
b Magister Ijazah 10 Semua jenjang
0 2 c Doktor Ijazah 15 Semua jenjang
/ 2
E Pelaksanaan tugas lain yang
om Pelaksanaan tugas lain yang mendukung Laporan 0,04 Semua jenjang
t . c
mendukung pelaksanaan tugas
Jabatan Fungsional Penyuluh
pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional
Penyuluh Keluarga Berencana
p
Keluarga Berencana
s o
l og
a . b MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
ul y ttd
am
ai n
:/ / ABDULLAH AZWAR ANAS
tps
h t
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
ml
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 52 TAHUN 2022 .h t
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA n g
n t a
- t e
KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN PENUNJANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
2 2
-2 0 ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN
n
HASIL KERJA
u KREDIT TUGAS
1
I.
2
Pengembangan Profesi A
3
Perolehan ijazah/gelar pendidikan
4
Memperoleh ijazah sesuai dengan bidang tugas - t ah 5
Ijazah/Gelar
6
25% AK
7
Semua jenjang
Penyuluh Keluarga formal sesuai dengan bidang tugas jabatan Penyuluh Keluarga Berencana
- 5 2 kenaikan
Berencana Jabatan Fungsional Penyuluh
o r pangkat
Keluarga Berencana
o m
B Pembuatan karya tulis/ilmiah n
1 membuat karya tulis/ilmiah hasil
n -
penelitian, pengkajian, survei, atau evaluasi
p a
dibidang pengelolaan Program yang
dipublikasikan: e n
e rm
a dalam buku/majalah ilmiah Jurnal/Buku 20 Semua jenjang
/p
internasional yang terindek
2
2 /1
b dalam buku/majalah ilmiah nasional
terakreditasi
Jurnal/Buku 12,5 Semua jenjang
0 2
/ 2 c dalam buku/majalah ilmiah yang diakui
organisasi profesi dan Instansi Pembina
Jurnal/Buku/
Naskah
6 Semua jenjang
om
t. c 2 Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil
s p o penelitian/pengkajian/ survei/evaluasi di
.b dipublikasikan:
uly
b dalam bentuk majalah ilmiah Naskah 4 Semua jenjang
3 Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa
am tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan
:/ / dipublikasikan:
o
gagasan dan atau ulasan ilmiah dalam r
pertemuan ilmiah
om
n - n
6 Membuat artikel di bidang Jabatan
Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana
Artikel 2 Semua jenjang
yang dipublikasikan
p a
C Penerjemahan/ Penyaduran Buku e n
1 Menerjemahkan/menyadur buku atau
dan Bahan-Bahan Lain di bidang rm
karya ilmiah di bidang pengelolaan Program
e
Jabatan Fungsional Penyuluh
Keluarga Berencana /p
yang dipublikasikan:
2
2 /1
a dalam bentuk buku yang diterbitkan
dan diedarkan secara nasional
Buku 7 Semua jenjang
uly
D Penyusunan Standar/Pedoman/ Membuat buku standar/pedoman/ petunjuk Buku 3 Semua jenjang
Petunjuk Pelaksanaan/ Petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang
am Teknis di bidang Jabatan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
:/ / Berencana
n -no
g Lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/laporan 0,5 Semua jenjang
a
4 Pelatihan manajerial/sosial kultural di
e np
bidang tugas Penyuluh Keluarga Berencana
dan memperoleh Sertifikat
e rm
a Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat/laporan 7,5 Semua jenjang
/1 2/p
b Lamanya antara 641 -960 jam
c Lamanya antara 481 -640 jam
Sertifikat/laporan
Sertifikat/laporan
4,5
3
Semua jenjang
Semua jenjang
2
/ 2 02 d Lamanya antara 161 -480 jam
e Lamanya antara 81 -160 jam
Sertifikat/laporan
Sertifikat/laporan
1,5
1
Semua jenjang
Semua jenjang
:/
Keluarga Berencana/ bidang Jabatan Fungsional dengan bidang Jabatan Fungsional Penyuluh
ht B Keanggotaan dalam Tim Penilai/Tim Menjadi anggota Tim Penilai/ Tim Uji
Uji Kompetensi Kompetensi
Laporan 0,04 Semua jenjang
ANGKA PELAKSANA
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN
NO UNSUR HASIL KERJA
KREDIT l
TUGAS
m
1 2 3 4 5 6
.h t 7
C Perolehan Penghargaan 1 Memperoleh penghargaan / tanda jasa
n g
Satya Lancana Karya Satya:
a 30 (tiga puluh) tahun lebih Piagam n3t a Semua jenjang
b 30 (tiga puluh) tahun lebih Piagam - t e 2 Semua jenjang
c 30 (tiga puluh) tahun lebih Piagam
2 2 1 Semua jenjang
2 Penghargaan atas prestasi kerjanya
-2 0
a Tingkat Internasional
u n
Sertifikat/Piagam 35% AK Semua jenjang
t ah kenaikan
2 - pangkat
b Tingkat Nasional
r - 5 Sertifikat/Piagam 25% AK Semua jenjang
m o kenaikan
pangkat
c Tingkat Lokal - n o Sertifikat/Piagam 15% AK Semua jenjang
a n kenaikan
n p pangkat
e
D Perolehan ijazah/gelar kesarjanaan
rm
1 Memperoleh ijazah/gelar yang tidak sesuai
e
lainnya
/p
bidang tugasnya:
2
a Sarjana/Diploma Empat Ijazah 5 Semua jenjang
2 /1
b Magister Ijazah 10 Semua jenjang
0 2 c Doktor Ijazah 15 Semua jenjang
/ 2
E Pelaksanaan tugas lain yang
om Pelaksanaan tugas lain yang mendukung Laporan 0,04 Semua jenjang
t . c
mendukung pelaksanaan tugas
Jabatan Fungsional Penyuluh
pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional
Penyuluh Keluarga Berencana
p
Keluarga Berencana
s o
l og
a . b MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
ul y ttd
am
ai n
:/ / ABDULLAH AZWAR ANAS
tps
h t
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
ml
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
.h t
NOMOR 52 TAHUN 2022
ng
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
n t a
- t e
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
2 2
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA DENGAN PENDIDIKAN SARJANA/DIPLOMA EMPAT
-2 0
u n
t ah
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
TUGAS JABATAN
AHLI PERTAMA AHLI MUDA
2 - AHLI MADYA AHLI UTAMA
III/a III/b III/c III/d
r-5IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
/1 2
22 ttd
om
t . c
s p o
l og
a . b
a n
ul y
am
ai n
:/ /
tp s
ht
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA ml
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
.h t
NOMOR 52 TAHUN 2022
ng
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
n t a
- t e
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT 2 2
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA DENGAN PENDIDIKAN MAGISTER
-2 0
u n
ah
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
t
2 -
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
TUGAS JABATAN AHLI
AHLI MUDA r - 5 AHLI MADYA AHLI UTAMA
PERTAMA
m o
III/b III/c III/d
- n o IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
l og
a .b
a n
ul y
am
ai n
:/ /
tp s
ht
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
ml
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
.h t
NOMOR 52 TAHUN 2022
ng
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
n t a
- t e
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
2 2
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR 0 -2
n
uRUANG DAN ANGKA KREDIT
JENJANG JABATAN/GOLONGAN
t a h
TUGAS JABATAN
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH
2 - KELUARGA BERENCANA
AHLI MUDA
r - 5AHLI MADYA AHLI UTAMA
III/c III/d
m o
IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
Melakukan Pengelolaan Perkembangan Kependudukan,
100
o
100 -n 150 150 150 200 200
Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana n
n pa
m e
r
e DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
2 /p REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
2/1
0 2
/ 2 ttd
om
t. c ABDULLAH AZWAR ANAS
s p o
l og
.b
a na
muly
n a
:/ / ai
tp s
ht
ml
LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
.h t
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
n g
NOMOR 52 TAHUN 2022
t
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
n a
ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
- t e
2 2
NO
GOLONGAN
RUANG
IJAZAH/STTB YANG SETINGKAT
AK untuk kenaikan
pangkat selanjutnya
ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN
-2 0
< 1 TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN
2 III/b
Sarjana (S1)/Diploma IV 50 3 18
2
28
-ta 38 47
Magister (S2) 50 4 19
- 5 29 39 48
3 III/c
Sarjana (S1)/Diploma IV
Magister (S2)
100
100
5
6
35
36
m or 55
56
75
76
95
96
Doktor (S3) 100 7
- n
37 o 57 77 97
n
pa
Sarjana (S1)/Diploma IV 100 5 35 55 75 95
en
4 III/d Magister (S2) 100 6 36 56 76 96
Doktor (S3) 100 7 37 57 77 97
Sarjana (S1)/Diploma IV 150
erm8 53 83 113 143
5 IV/a Magister (S2)
Doktor (S3)
150
150
/1 2/p 9
11
54
56
84
86
114
116
144
146
2
02
Sarjana (S1)/Diploma IV 150 8 53 83 113 143
6 IV/b Magister (S2)
/ 2 150 9 54 84 114 144
Doktor (S3)
om 150 11 56 86 116 146
Sarjana (S1)/Diploma IV
. c 150 8 53 83 113 143
7 IV/c Magister (S2)
sp
Doktor (S3)
ot 150
150
9
11
54
56
84
86
114
116
144
146
g
blo
Sarjana (S1)/Diploma IV 200 10 70 110 150 190
8 IV/d
a . Magister (S2) 200 12 72 112 152 192
9 IV/e
ul y
Sarjana (S1)/Diploma IV / Magister (S2)
/Doktor (S3)
** 200 200 200 200 200
am
ai n MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
tp s
ht ttd