Anda di halaman 1dari 60

SALINAN

ml
MENTERI

t
2.h
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI

02
REPUBLIK INDONESIA

n-2
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN

hu
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

-ta
NOMOR 18 TAHUN 2022

18
TENTANG

or-
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN

om
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

b-n
n-r
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
pa
BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
en
rm

Menimbang : a. bahwa penyuluhan perikanan merupakan upaya


/pe

peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap


5
2/0

pelaku utama dan/atau pelaku usaha kelautan dan


perikanan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi
2
20

usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta


m/

meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi


lingkungan hidup;
.co

b. bahwa untuk pengembangan karier dan peningkatan


na

profesionalisme pegawai negeri sipil yang mempunyai


lya

ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang


mu

dalam penyuluhan perikanan, serta untuk


meningkatkan kinerja organisasi, perlu ditetapkan
na

Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan;


.ai

c. bahwa Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur


ww

Negara Nomor PER/19/M.PAN/10/2008 tentang


//w

Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka


Kreditnya sudah tidak sesuai perkembangan hukum
ps:

sehingga perlu diganti;


htt

jdih.menpan.go.id
-2-

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

ml
dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu

t
menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan

2.h
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang

02
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan;

n-2
hu
Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;

-ta
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

18
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik

or-
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran

om
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

b-n
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
n-r
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
pa

Republik Indonesia Nomor 5494);


en

4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang


rm

Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara


/pe

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)
5
2/0

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan


2

Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan


20

atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017


m/

tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran


.co

Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68,


Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
na

6477);
lya

5. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang


mu

Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil


na

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir


.ai

dengan Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2014


ww

tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden


Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
//w

Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara


ps:

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 240);


htt

6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2021 tentang


Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
jdih.menpan.go.id
-3-

Reformasi Birokrasi (Lembaran Negara Republik

ml
Indonesia Tahun 2021 Nomor 126);

t
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

2.h
Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2019 tentang

02
Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Jabatan

n-2
Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik

hu
Indonesia Tahun 2019 Nomor 834);
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

-ta
Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun 2021 tentang

18
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan

or-
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Berita Negara

om
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1249);

MEMUTUSKAN:
b-n
n-r
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
pa

NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG JABATAN


en

FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN.


rm
/pe

BAB I
KETENTUAN UMUM
5
2/0
2

Pasal 1
20

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:


m/

1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS


.co

adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat


tertentu, diangkat sebagai pegawai aparatur sipil negara
na

secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk


lya

menduduki jabatan pemerintahan.


mu

2. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang


na

mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,


.ai

pemindahan, dan pemberhentian PNS dan pembinaan


ww

manajemen PNS di Instansi Pemerintah sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan.
//w

3. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai


ps:

kewenangan melaksanakan proses pengangkatan,


htt

pemindahan, dan pemberhentian PNS sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan.
jdih.menpan.go.id
-4-

4. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang

ml
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan

t
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan

2.h
keterampilan tertentu.

02
5. Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan adalah jabatan

n-2
yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab,

hu
dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan
penyuluhan perikanan.

-ta
6. Pejabat Fungsional Penyuluh Perikanan yang selanjutnya

18
disebut Penyuluh Perikanan adalah PNS yang diberi

or-
tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk

om
melaksanakan kegiatan penyuluhan perikanan.

b-n
7. Penyuluhan Perikanan adalah proses pembelajaran bagi
Pelaku Utama serta Pelaku Usaha perikanan agar mereka
n-r
mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
pa

dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,


en

permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya


rm

untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,


/pe

pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan


kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
5
2/0

8. Programa Penyuluhan Perikanan adalah rencana tertulis


2

yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah


20

dan pedoman pelaksanaan penyuluhan serta sebagai alat


m/

pengendali pencapaian tujuan.


.co

9. Rencana Kerja Penyuluhan Perikanan adalah jadwal


kegiatan yang disusun oleh Penyuluh Perikanan
na

berdasarkan programa penyuluhan perikanan setempat,


lya

yang mencantumkan hal-hal yang perlu disiapkan dalam


mu

berinteraksi dengan pelaku utama dan pelaku usaha;


na

10. Sasaran Utama adalah pelaku utama dan pelaku usaha.


.ai

11. Sasaran Antara adalah pemangku kepentingan lainnya


ww

yang meliputi kelompok atau lembaga pemerhati kelautan


dan perikanan serta generasi muda dan tokoh
//w

masyarakat.
ps:

12. Pelaku Utama adalah nelayan, pembudidaya ikan,


htt

pengolah dan/atau pemasar ikan, dan petambak garam


beserta keluarga intinya.
jdih.menpan.go.id
-5-

13. Pelaku Usaha adalah orang perseorangan atau korporasi

ml
yang melakukan usaha prasarana dan/atau sarana

t
produksi perikanan, prasarana dan/atau sarana produksi

2.h
garam, pengolahan, dan pemasaran hasil perikanan, serta

02
produksi garam yang berkedudukan di wilayah hukum

n-2
Republik Indonesia.

hu
14. Kelembagaan Sektor Kelautan dan Perikanan yang
selanjutnya disebut dengan Kelembagaan adalah lembaga

-ta
yang ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk

18
nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan/atau pemasar

or-
ikan atau petambak garam atau berdasarkan budaya dan

om
kearifan lokal.

b-n
15. Kelompok Kelas Lanjut adalah kelompok pelaku utama
perikanan yang berdasarkan
n-r penilaian kemampuan
kelompok memperoleh skoring 251 sampai dengan 500.
pa

16. Kelompok Kelas Madya adalah kelompok pelaku utama


en

perikanan yang berdasarkan penilaian kemampuan


rm

kelompok memperoleh skoring 501 sampai dengan 750.


/pe

17. Kelompok Kelas Utama adalah kelompok pelaku utama


perikanan yang berdasarkan penilaian kemampuan
5
2/0

kelompok memperoleh skoring 751 sampai dengan 1.000.


2

18. Gabungan Kelompok Perikanan adalah kumpulan


20

beberapa kelompok yang bergabung dan bekerjasama


m/

untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.


.co

19. Korporasi Sektor Kelautan dan Perikanan adalah


kelembagaan ekonomi pelaku utama dan/atau pelaku
na

usaha sektor kelautan dan perikanan melalui konsolidasi


lya

usaha untuk menciptakan nilai tambah yang optimal.


mu

20. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotan orang


na

seorang atau badan hukum koperasi dengan


.ai

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi


ww

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar


atas asas kekeluargaan.
//w

21. Sasaran Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP


ps:

adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh


htt

seorang PNS yang harus dicapai setiap tahun.

jdih.menpan.go.id
-6-

22. Angka Kredit adalah satuan nilai dari uraian kegiatan

ml
dan/atau akumulasi nilai dari uraian kegiatan yang harus

t
dicapai oleh Penyuluh Perikanan dalam rangka

2.h
pembinaan karier yang bersangkutan.

02
23. Angka Kredit Kumulatif adalah akumulasi nilai Angka

n-2
Kredit minimal yang harus dicapai oleh Penyuluh

hu
Perikanan sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat
dan/atau jabatan.

-ta
24. Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disingkat PAK

18
adalah hasil penilaian yang diberikan berdasarkan Angka

or-
Kredit untuk pengangkatan atau kenaikan pangkat

om
dan/atau jabatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh

b-n
Perikanan.
25. Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Penyuluh
n-r
Perikanan yang selanjutnya disebut Tim Penilai adalah
pa

tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang


en

memiliki kewenangan menetapkan Angka Kredit dan


rm

bertugas mengevaluasi keselarasan hasil kerja dengan


/pe

tugas yang disusun dalam SKP serta menilai capaian


kinerja Penyuluh Perikanan dalam bentuk Angka Kredit
5
2/0

Penyuluh Perikanan.
2

26. Standar Kompetensi Penyuluh Perikanan yang


20

selanjutnya disebut Standar Kompetensi adalah deskripsi


m/

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang diperlukan


.co

seorang PNS dalam melaksanakan tugas Jabatan


Fungsional Penyuluh Perikanan.
na

27. Uji Kompetensi adalah proses pengukuran dan penilaian


lya

terhadap kompetensi teknis, manajerial, dan sosial


mu

kultural dari Penyuluh Perikanan dalam melaksanakan


na

tugas dan fungsi dalam jabatan.


.ai

28. Hasil Kerja adalah unsur kegiatan utama yang harus


ww

dicapai oleh Penyuluh Perikanan sebagai prasyarat


menduduki setiap jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh
//w

Perikanan.
ps:

29. Hasil Kerja Minimal adalah unsur kegiatan utama yang


htt

harus dicapai minimal oleh Penyuluh Perikanan sebagai


prasyarat pencapaian Hasil Kerja.
jdih.menpan.go.id
-7-

30. Karya Tulis/Karya Ilmiah adalah tulisan hasil pokok

ml
pikiran, pengembangan, dan hasil kajian/penelitian yang

t
disusun oleh Penyuluh Perikanan baik perorangan atau

2.h
kelompok di bidang Penyuluhan Perikanan.

02
31. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Penyuluh

n-2
Perikanan yang selanjutnya disebut Instansi Pembina

hu
adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan.

-ta
32. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan

18
pemerintahan di bidang aparatur negara.

or-
om
BAB II

b-n
KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB, DAN
KLASIFIKASI/RUMPUN JABATAN
n-r
pa

Bagian Kesatu
en

Kedudukan dan Tanggung Jawab


rm
/pe

Pasal 2
(1) Penyuluh Perikanan berkedudukan sebagai pelaksana
5
2/0

teknis fungsional untuk kegiatan penyuluhan perikanan


2

pada Instansi Pembina.


20

(2) Penyuluh Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


m/

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab secara


.co

langsung kepada pejabat pimpinan tinggi madya, pejabat


pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator, atau
na

pejabat pengawas yang memiliki keterkaitan dengan


lya

pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh


mu

Perikanan.
na

(3) Kedudukan Penyuluh Perikanan sebagaimana dimaksud


.ai

pada ayat (2) ditetapkan dalam peta jabatan berdasarkan


ww

analisis tugas dan fungsi unit kerja, analisis jabatan, dan


analisis beban kerja dilaksanakan sesuai dengan
//w

ketentuan peraturan perundang-undangan.


ps:
htt

jdih.menpan.go.id
-8-

Pasal 3

ml
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan merupakan jabatan

t
karier PNS.

2.h
02
Bagian Kedua

n-2
Klasifikasi/Rumpun Jabatan

hu
Pasal 4

-ta
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan termasuk dalam

18
klasifikasi/rumpun ilmu hayat.

or-
om
BAB III

b-n
KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL
PENYULUH PERIKANAN
n-r
pa

Pasal 5
en

(1) Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan merupakan


rm

Jabatan Fungsional kategori keahlian.


/pe

(2) Jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
5
2/0

a. Penyuluh Perikanan Ahli Pertama;


2

b. Penyuluh Perikanan Ahli Muda;


20

c. Penyuluh Perikanan Ahli Madya; dan


m/

d. Penyuluh Perikanan Ahli Utama.


.co

(3) Jenjang pangkat untuk masing-masing jenjang Jabatan


Fungsional Penyuluh Perikanan sebagaimana dimaksud
na

pada ayat (2) tercantum dalam lampiran III sampai dengan


lya

Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan


mu

dari Peraturan Menteri ini.


na
.ai
ww
//w
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
-9-

BAB IV

ml
TUGAS JABATAN, UNSUR DAN SUB-UNSUR KEGIATAN,

t
URAIAN KEGIATAN TUGAS JABATAN, DAN HASIL KERJA

2.h
02
Bagian Kesatu

n-2
Tugas Jabatan

hu
Pasal 6

-ta
Tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan yaitu

18
melaksanakan kegiatan Penyuluhan Perikanan.

or-
om
Bagian Kedua

b-n
Unsur dan Subunsur Kegiatan
n-r
Pasal 7
pa

(1) Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh


en

Perikanan yaitu Penyuluhan Perikanan.


rm

(2) Subunsur dari Penyuluhan Perikanan sebagaimana


/pe

dimaksud pada ayat (1), meliputi:


a. penyusunan Programa dan Rencana Kerja
5
2/0

Penyuluhan Perikanan;
2

b. penumbuhan dan pengembangan Kelembagaan;


20

c. peningkatan akses teknologi dan informasi;


m/

d. penyusunan dan menerapkan metode dan materi


.co

penyuluhan perikanan;
e. fasilitasi kemitraan usaha dan akses pembiayaan
na

sektor kelautan dan perikanan;


lya

f. fasilitasi peningkatan produktivitas dan skala usaha


mu

Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha Perikanan;


na

g. peningkatan kesadaran pelaku utama dan/atau


.ai

pelaku usaha perikanan terhadap kelestarian fungsi


ww

lingkungan hidup; dan


h. evaluasi dan pelaporan dampak penyuluhan
//w

perikanan.
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 10 -

Bagian Ketiga

ml
Uraian Kegiatan Sesuai Jenjang Jabatan

t
2.h
Pasal 8

02
(1) Uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh

n-2
Perikanan sesuai dengan jenjang jabatan, ditetapkan

hu
dalam butir kegiatan sebagai berikut:
a. Penyuluh Perikanan Ahli Pertama, meliputi:

-ta
1. melakukan identifikasi bahan penyusunan

18
Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Perikanan;

or-
2. melakukan analisis Programa Penyuluhan

om
Perikanan tingkat kecamatan;

b-n
3. melakukan identifikasi bahan penyusunan peta
sentra usaha dan/atau potensi usaha kelautan
n-r
dan perikanan di wilayah kerja penyuluhan;
pa

4. melakukan pendaftaran dan/atau pemutakhiran


en

data Pelaku Usaha non perseorangan sektor


rm

kelautan dan perikanan;


/pe

5. menyusun profil Koperasi sektor kelautan dan


perikanan;
5
2/0

6. menyusun profil gabungan kelompok perikanan


2

sektor kelautan dan perikanan;


20

7. menyusun rekomendasi peningkatan kelas


m/

kemampuan Kelompok Kelas Lanjut ke Kelompok


.co

Kelas Madya;
8. melakukan pembinaan usaha mikro dan kecil
na

sektor kelautan dan perikanan skala usaha


lya

menengah;
mu

9. melakukan pembinaan Koperasi sektor kelautan


na

dan perikanan;
.ai

10. melakukan edukasi, diseminasi dan


ww

penyebarluasan teknologi dan informasi sektor


kelautan dan perikanan melalui gelar
//w

teknologi/pameran;
ps:

11. menyusun dan menyebarluaskan materi


htt

penyuluhan perikanan melalui media tertayang;

jdih.menpan.go.id
- 11 -

12. melakukan fasilitasi kemitraan sarana produksi

ml
antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan

t
pemerintah;

2.h
13. melakukan fasilitasi kemitraan permodalan antara

02
pelaku utama dan pelaku usaha dengan

n-2
pemerintah;

hu
14. melakukan pengolahan data fasilitasi peningkatan
produktivitas dan skala usaha pelaku utama

-ta
dan/atau pelaku usaha perikanan;

18
15. melakukan identifikasi bahan edukasi, diseminasi

or-
dan kesadaran kelestarian lingkungan hidup

om
kepada pelaku utama dan/atau pelaku usaha; dan

b-n
16. melakukan identifikasi bahan penyusunan evalusi
dampak penyuluhan perikanan;
n-r
b. Penyuluh Perikanan Ahli Muda, meliputi:
pa

1. melakukan analisis hasil identifikasi bahan


en

penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan


rm

Perikanan;
/pe

2. melakukan penyusunan Programa Penyuluhan


Perikanan tingkat kabupaten/kota;
5
2/0

3. menyusun detail pelaksanaan Rencana Kerja


2

Tahunan Penyuluhan Perikanan;


20

4. menyusun peta sentra usaha dan/atau potensi


m/

usaha kelautan dan perikanan di wilayah kerja


.co

penyuluhan;
5. melakukan pembinaan penyusunan rencana
na

usaha kelompok perikanan;


lya

6. melakukan penilaian kelas dalam rangka


mu

peningkatan kelas kemampuan Kelompok Kelas


na

Madya;
.ai

7. menyusun rekomendasi peningkatan kelas


ww

kemampuan Kelompok Kelas Madya ke Kelompok


Kelas Utama;
//w

8. menyusun rekomendasi pengukuhan gabungan


ps:

kelompok perikanan;
htt

jdih.menpan.go.id
- 12 -

9. melakukan pendampingan perizinan usaha mikro

ml
dan kecil sektor kelautan dan perikanan risiko

t
menengah tinggi;

2.h
10. melakukan analisis pemanfaatan/peningkatan

02
teknologi dan informasi sektor kelautan dan

n-2
perikanan;

hu
11. melakukan edukasi, diseminasi dan
penyebarluasan teknologi dan informasi sektor

-ta
kelautan dan perikanan melalui percontohan

18
penyuluhan kelautan dan perikanan;

or-
12. melakukan penyuluhan berdasarkan jumlah

om
Sasaran Utama dan Sasaran Antara kelompok;

b-n
13. merancang desain percontohan penyuluhan
kelautan dan perikanan;n-r
14. melakukan fasilitasi kemitraan sarana produksi
pa

antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan


en

swasta;
rm

15. melakukan fasilitasi kemitraan permodalan antara


/pe

pelaku utama dan pelaku usaha dengan non


perbankan;
5
2/0

16. melakukan fasilitasi kemitraan permodalan antara


2

pelaku utama dan pelaku usaha dengan


20

perbankan;
m/

17. melakukan analisis data produksi rumah tangga


.co

perikanan (RTP) dan/atau data produktivitas


usaha kelompok perikanan;
na

18. melakukan edukasi, diseminasi dan kesadaran


lya

kelestarian lingkungan hidup kepada pelaku


mu

utama dan/atau pelaku usaha; dan


na

19. melakukan analisis hasil identifikasi bahan


.ai

penyusunan evalusi dampak penyuluhan


ww

perikanan;
c. Penyuluh Perikanan Ahli Madya, meliputi:
//w

1. melakukan evaluasi hasil analisis bahan


ps:

penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan


htt

Perikanan;

jdih.menpan.go.id
- 13 -

2. melakukan penyusunan Programa Penyuluhan

ml
Perikanan tingkat regional;

t
3. melakukan telaah dan evaluasi penumbuhan dan

2.h
pengembangan Kelembagaan;

02
4. menyusun profil Korporasi Sektor Kelautan dan

n-2
Perikanan;

hu
5. melakukan penilaian kelas dalam rangka
peningkatan kelas kemampuan Kelompok Kelas

-ta
Utama;

18
6. melakukan pengembangan kelembagaan

or-
gabungan kelompok perikanan;

om
7. melakukan pendampingan pembentukan

b-n
Korporasi Sektor Kelautan dan Perikanan;
8. melakukan pendampingan perizinan usaha mikro
n-r
dan kecil sektor kelautan dan perikanan risiko
pa

tinggi;
en

9. melakukan evaluasi pemanfaatan/peningkatan


rm

teknologi dan informasi sektor kelautan dan


/pe

perikanan;
10. melakukan evaluasi penyusunan dan penerapan
5
2/0

metoda dan materi penyuluhan;


2

11. melakukan penyuluhan berdasarkan jumlah


20

sasaran massal;
m/

12. melakukan evaluasi hasil kemitraan antara Pelaku


.co

Utama dan Pelaku Usaha dengan pihak lain;


13. melakukan fasilitasi kemitraan pemasaran hasil
na

produksi antara Pelaku Utama dan Pelaku Usaha


lya

lingkup nasional;
mu

14. melakukan evaluasi hasil analisis data produksi


na

rumah tangga perikanan (RTP) dan/atau data


.ai

produktivitas usaha kelompok perikanan;


ww

15. Melakukan evaluasi hasil edukasi, diseminasi dan


kesadaran kelestarian lingkungan hidup kepada
//w

Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha; dan


ps:

16. Melakukan evaluasi hasil analisis bahan


htt

penyusunan evaluasi dampak penyuluhan


perikanan; dan
jdih.menpan.go.id
- 14 -

d. Penyuluh Perikanan Ahli Utama, meliputi:

ml
1. merumuskan Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan

t
Perikanan;

2.h
2. melakukan penyusunan Programa Penyuluhan

02
Perikanan tingkat nasional;

n-2
3. merancang model penumbuhan dan

hu
pengembangan Kelembagaan;
4. melakukan evaluasi penumbuhan dan

-ta
pengembangan gabungan kelompok perikanan;

18
5. Menyusun rancangan model pembinaan Korporasi

or-
Sektor Kelautan dan Perikanan;

om
6. menyusun rekomendasi pendirian Koperasi Sektor

b-n
Kelautan Dan Perikanan;
7. merancang model penerapan teknologi sektor
n-r
kelautan dan perikanan;
pa

8. merancang model teknik penyuluhan perikanan;


en

9. menetapkan alternatif metode penyuluhan sesuai


rm

tujuan, sasaran, media dan teknik komunikasi;


/pe

10. Merancang model kemitraan usaha sektor


kelautan dan perikanan;
5
2/0

11. melakukan fasilitasi kemitraan pemasaran hasil


2

produksi antara Pelaku Utama dan Pelaku Usaha


20

lingkup internasional;
m/

12. merancang model peningkatan produksi rumah


.co

tangga perikanan (RTP) dan/atau data


produktivitas usaha kelompok perikanan;
na

13. merancang model edukasi, diseminasi dan


lya

kesadaran kelestarian lingkungan hidup kepada


mu

Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha; dan


na

14. Menyusun pelaporan evalusi dampak penyuluhan


.ai

perikanan.
ww

(2) Penyuluh Perikanan yang melaksanakan tugas jabatan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan nilai
//w

Angka Kredit sebagaimana tercantum dalam Lampiran I


ps:

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan


htt

Menteri ini.

jdih.menpan.go.id
- 15 -

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian uraian kegiatan

ml
masing-masing jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh

t
Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

2.h
dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan

02
urusan pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan.

n-2
hu
Bagian Keempat
Hasil Kerja

-ta
18
Pasal 9

or-
Hasil Kerja tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan

om
sesuai dengan jenjang jabatan sebagaimana dimaksud dalam

b-n
Pasal 8 ayat (1), meliputi:
a. Penyuluh Perikanan Ahli Pertama, meliputi:
n-r
1. laporan identifikasi bahan penyusunan Rencana Kerja
pa

Tahunan Penyuluhan Perikanan;


en

2. dokumen analisis Programa Penyuluhan Perikanan


rm

kecamatan;
/pe

3. laporan identifikasi bahan penyusunan peta sentra


usaha dan/atau potensi usaha kelautan dan perikanan
5
2/0

di wilayah kerja penyuluhan;


2

4. laporan pendaftaran dan/atau pemutakhiran data


20

Pelaku Usaha non perseorangan sektor kelautan dan


m/

perikanan;
.co

5. dokumen profil Koperasi sektor kelautan dan


perikanan;
na

6. dokumen profil gabungan kelompok perikanan sektor


lya

kelautan dan perikanan;


mu

7. dokumen rekomendasi peningkatan kelas kemampuan


na

Kelompok Kelas Lanjut ke Kelompok Kelas Madya;


.ai

8. dokumen pembinaan usaha mikro dan kecil sektor


ww

kelautan dan perikanan skala usaha menengah;


9. dokumen pembinaan Koperasi sektor kelautan dan
//w

perikanan;
ps:

10. laporan edukasi, diseminasi dan penyebarluasan


htt

teknologi dan informasi sektor kelautan dan perikanan


melalui gelar teknologi/pameran;
jdih.menpan.go.id
- 16 -

11. laporan penyusunan dan penyebarluasan materi

ml
penyuluhan perikanan melalui Media tertayang;

t
12. dokumen fasilitasi kemitraan sarana produksi antara

2.h
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dengan Pemerintah;

02
13. dokumen fasilitasi kemitraan permodalan antara

n-2
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dengan pemerintah;

hu
14. data fasilitasi peningkatan produktivitas dan skala
usaha Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha

-ta
Perikanan;

18
15. laporan identifikasi bahan edukasi, diseminasi dan

or-
kesadaran kelestarian lingkungan hidup kepada pelaku

om
utama dan/atau pelaku usaha;

b-n
16. laporan identifikasi bahan penyusunan evalusi dampak
penyuluhan perikanan; n-r
b. Penyuluh Perikanan Ahli Muda, meliputi:
pa

1. dokumen analisis hasil identifikasi bahan penyusunan


en

Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Perikanan;


rm

2. dokumen Programa Penyuluhan Perikanan


/pe

kabupaten/kota;
3. dokumen detail pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan
5
2/0

Penyuluhan Perikanan;
2

4. peta sentra usaha dan/atau potensi usaha kelautan


20

dan perikanan di wilayah kerja penyuluhan;


m/

5. laporan pembinaan penyusunan rencana usaha


.co

kelompok perikanan;
6. dokumen hasil penilaian kelas dalam rangka
na

peningkatan kelas kemampuan Kelompok Kelas Madya;


lya

7. dokumen rekomendasi peningkatan kelas kemampuan


mu

Kelompok Kelas Madya ke Kelompok Kelas Utama;


na

8. dokumen rekomendasi pengukuhan gabungan


.ai

kelompok perikanan;
ww

9. dokumen pendampingan perizinan usaha mikro dan


kecil sektor kelautan dan perikanan risiko menengah
//w

tinggi;
ps:

10. dokumen analisis pemanfaatan dan/atau peningkatan


htt

teknologi dan informasi sektor kelautan dan perikanan;

jdih.menpan.go.id
- 17 -

11. laporan edukasi, diseminasi dan penyebarluasan

ml
teknologi dan informasi sektor kelautan dan perikanan

t
melalui percontohan penyuluhan kelautan dan

2.h
perikanan;

02
12. laporan hasil pembinaan penyuluhan berdasarkan

n-2
jumlah Sasaran Utama dan Sasaran Antara kelompok;

hu
13. dokumen desain percontohan penyuluhan kelautan
dan perikanan;

-ta
14. dokumen fasilitasi kemitraan sarana produksi antara

18
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dengan swasta;

or-
15. dokumen fasilitasi kemitraan permodalan antara

om
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dengan non

b-n
perbankan;
16. dokumen fasilitasi kemitraan
n-r permodalan antara
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dengan perbankan;
pa

17. dokumen analisis data produksi rumah tangga


en

perikanan (RTP) dan/atau data produktivitas usaha


rm

kelompok perikanan;
/pe

18. laporan edukasi, diseminasi dan kesadaran kelestarian


lingkungan hidup kepada Pelaku Utama dan/Pelaku
5
2/0

Usaha;
2

19. dokumen analisis hasil identifikasi bahan penyusunan


20

evalusi dampak penyuluhan perikanan;


m/

c. Penyuluh Perikanan Ahli Madya, meliputi:


.co

1. dokumen evaluasi hasil analisis bahan penyusunan


Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Perikanan;
na

2. dokumen Programa Penyuluhan Perikanan regional;


lya

3. dokumen telaah dan evaluasi penumbuhan dan


mu

pengembangan Kelembagaan;
na

4. dokumen profil Korporasi Sektor Kelautan dan


.ai

Perikanan;
ww

5. dokumen hasil penilaian kelas dalam rangka


peningkatan kelas kemampuan Kelompok Kelas Utama;
//w

6. laporan pengembangan kelembagaan gabungan


ps:

kelompok perikanan;
htt

7. dokumen pendampingan pembentukan Korporasi


Sektor Kelautan dan Perikanan;
jdih.menpan.go.id
- 18 -

8. dokumen pendampingan perizinan usaha mikro dan

ml
kecil sektor kelautan dan perikanan risiko tinggi;

t
9. dokumen evaluasi pemanfaatan dan/atau peningkatan

2.h
teknologi dan informasi sektor kelautan dan perikanan;

02
10. laporan evaluasi penyusunan dan penerapan metoda

n-2
dan materi penyuluhan;

hu
11. laporan hasil pembinaan penyuluhan berdasarkan
jumlah sasaran massal;

-ta
12. dokumen evaluasi hasil kemitraan antara Pelaku

18
Utama dan Pelaku Usaha dengan pihak lain;

or-
13. dokumen fasilitasi kemitraan pemasaran hasil produksi

om
antara Pelaku Utama dan Pelaku Usaha lingkup

b-n
Nasional;
14. dokumen evaluasi hasil analisis data produksi rumah
n-r
tangga perikanan (RTP) dan/atau data produktivitas
pa

usaha kelompok perikanan;


en

15. dokumen evaluasi hasil edukasi, diseminasi dan


rm

kesadaran kelestarian lingkungan hidup kepada pelaku


/pe

utama dan/pelaku usaha;


16. dokumen evaluasi hasil analisis bahan penyusunan
5
2/0

evalusi dampak penyuluhan perikanan;


2

d. Penyuluh Perikanan Ahli Utama, meliputi:


20

1. dokumen Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan


m/

Perikanan;
.co

2. dokumen programa penyuluhan perikanan nasional;


3. dokumen rancangan model penumbuhan dan
na

pengembangan Kelembagaan;
lya

4. laporan evaluasi penumbuhan dan pengembangan


mu

gabungan kelompok perikanan;


na

5. dokumen rancangan model pembinaan Korporasi


.ai

Sektor Kelautan dan Perikanan;


ww

6. dokumen rekomendasi pendirian Koperasi sektor


kelautan dan perikanan;
//w

7. dokumen rancangan model penerapan teknologi sektor


ps:

kelautan dan perikanan;


htt

8. dokumen rancangan model teknik penyuluhan


perikanan;
jdih.menpan.go.id
- 19 -

9. dokumen alternatif metode penyuluhan sesuai tujuan,

ml
sasaran, media dan teknik komunikasi;

t
10. dokumen rancangan model kemitraan usaha sektor

2.h
kelautan dan perikanan;

02
11. dokumen fasilitasi kemitraan pemasaran hasil produksi

n-2
antara Pelaku Utama dan Pelaku Usaha lingkup

hu
internasional;
12. dokumen rancangan model peningkatan produksi

-ta
rumah tangga perikanan (RTP) dan/atau data

18
produktivitas usaha kelompok perikanan;

or-
13. dokumen rancangan model edukasi, diseminasi dan

om
kesadaran kelestarian lingkungan hidup kepada Pelaku

b-n
Utama dan/Pelaku Usaha;
14. dokumen dampak penyuluhan perikanan.
n-r
pa

Pasal 10
en

Dalam hal unit kerja tidak terdapat Penyuluh Perikanan yang


rm

sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan


/pe

kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1),


Penyuluh Perikanan yang berada 1 (satu) tingkat di atas atau
5
2/0

1 (satu) tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan


2

kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari


20

pimpinan unit kerja yang bersangkutan.


m/
.co

Pasal 11
(1) Penilaian Angka Kredit Penyuluh Perikanan yang
na

melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam


lya

Pasal 10 ditetapkan sebagai berikut:


mu

a. Penyuluh Perikanan yang melaksanakan kegiatan


na

Penyuluh Perikanan yang berada 1 (satu) tingkat di


.ai

atas jenjang jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh


ww

ditetapkan 80% (delapan puluh persen) dari Angka


Kredit setiap butir kegiatan; dan
//w

b. Penyuluh Perikanan yang melaksanakan kegiatan


ps:

Penyuluh Perikanan yang berada 1 (satu) tingkat di


htt

bawah jenjang jabatannya, Angka Kredit yang

jdih.menpan.go.id
- 20 -

diperoleh ditetapkan 100% (seratus persen) dari

ml
Angka Kredit setiap butir kegiatan.

t
(2) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

2.h
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian

02
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

n-2
hu
BAB V
PENGANGKATAN DALAM JABATAN

-ta
18
Bagian Kesatu

or-
Umum

om
b-n
Pasal 12
Pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh
n-r
Perikanan dilakukan oleh pejabat yang memiliki kewenangan
pa

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


en
rm

Pasal 13
/pe

Pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh


Perikanan dapat dilakukan melalui:
5
2/0

a. pengangkatan pertama;
2

b. perpindahan dari jabatan lain; atau


20

c. promosi.
m/
.co

Bagian Kedua
Pengangkatan Pertama
na
lya

Pasal 14
mu

(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh


na

Perikanan melalui pengangkatan pertama sebagaimana


.ai

dimaksud dalam Pasal 13 huruf a harus memenuhi


ww

persyaratan sebagai berikut:


a. berstatus PNS;
//w

b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;


ps:

c. sehat jasmani dan rohani;


htt

d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma empat


di bidang Penyuluhan Perikanan, Ilmu atau Sains
jdih.menpan.go.id
- 21 -

Kelautan, Ilmu atau Sains Perikanan, Akuakultur,

ml
Manajemen atau Pengelolaan Sumber Daya Perairan,

t
Perikanan Tangkap, Sosial Ekonomi Perikanan,

2.h
Sumber Daya Akuatik, Teknologi Hasil Perairan,

02
Teknologi Hasil Perikanan, Teknologi Penangkapan

n-2
Ikan, Bioteknologi Perikanan, Pengolahan Hasil

hu
Laut/Perikanan, Pengolahan dan Penyimpanan Hasil
Perikanan, Perikanan Tangkap, Budi Daya Ikan,

-ta
Teknologi Pembenihan Ikan, Pembenihan Ikan,

18
Usaha Budi Daya Ikan, Agribisnis Perikanan,

or-
Permesinan Perikanan, Teknologi Akuakultur,

om
Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan,

b-n
Komunikasi Massa, Komunikasi Pembangunan,
Kewirausahaan, atau Ekonomi Sumber Daya; dan
n-r
e. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam
pa

1 (satu) tahun terakhir.


en

(2) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat


rm

(1) merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan


/pe

kebutuhan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dari


calon PNS.
5
2/0

(3) Calon PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setelah


2

diangkat sebagai PNS, paling lama 1 (satu) tahun diangkat


20

dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan.


m/

(4) PNS yang telah diangkat dalam Jabatan Fungsional


.co

Penyuluh Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


paling lama 3 (tiga) tahun setelah diangkat wajib
na

mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional


lya

Penyuluh Perikanan.
mu

(5) Penyuluh Perikanan yang belum mengikuti dan/atau


na

tidak lulus pendidikan dan pelatihan fungsional


.ai

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak diberikan


ww

kenaikan jenjang satu tingkat di atasnya.


(6) Angka Kredit untuk pengangkatan pertama dalam
//w

Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dinilai dan


ps:

ditetapkan pada saat mulai melaksanakan tugas Jabatan


htt

Fungsional Penyuluh Perikanan.

jdih.menpan.go.id
- 22 -

Bagian Ketiga

ml
Perpindahan dari Jabatan Lain

t
2.h
Pasal 15

02
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh

n-2
Perikanan melalui perpindahan dari jabatan lain

hu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b harus
memenuhi syarat sebagai berikut:

-ta
a. berstatus PNS;

18
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;

or-
c. sehat jasmani dan rohani;

om
d. berijazah paling rendah:

b-n
1. sarjana atau diploma empat di bidang
Penyuluhan Perikanan,
n-r Ilmu atau Sains
Kelautan, Ilmu atau Sains Perikanan,
pa

Akuakultur, Manajemen atau Pengelolaan


en

Sumber Daya Perairan, Perikanan Tangkap,


rm

Sosial Ekonomi Perikanan, Sumber Daya


/pe

Akuatik, Teknologi Hasil Perairan, Teknologi Hasil


Perikanan, Teknologi Penangkapan Ikan,
5
2/0

Bioteknologi Perikanan, Pengolahan Hasil


2

Laut/Perikanan, Pengolahan dan Penyimpanan


20

Hasil Perikanan, Perikanan Tangkap, Budi Daya


m/

Ikan, Teknologi Pembenihan Ikan, Pembenihan


.co

Ikan, Usaha Budi Daya Ikan, Agribisnis


Perikanan, Permesinan Perikanan, Teknologi
na

Akuakultur, Teknologi Pengelolaan Sumberdaya


lya

Perairan, Komunikasi Massa, Komunikasi


mu

Pembangunan, Kewirausahaan, atau Ekonomi


na

Sumber Daya;
.ai

2. magister dengan kualifikasi pendidikan yang


ww

relevan dengan tugas Jabatan Fungsional


Penyuluh Perikanan yang ditentukan oleh
//w

Instansi Pembina bagi Penyuluh Perikanan Ahli


ps:

Madya dan Penyuluh Perikanan Ahli Utama;


htt

e. selain memenuhi kualifikasi pendidikan


sebagaimana dimaksud dalam huruf d angka 2, juga
jdih.menpan.go.id
- 23 -

harus memiliki paling sedikit 2 (dua) karya tulis

ml
ilmiah yang telah dipublikasikan secara nasional

t
atau memiliki paling sedikit 1 (satu) karya tulis

2.h
ilmiah yang telah dipublikasikan secara

02
internasional yang relevan dengan Penyuluhan

n-2
Perikanan bagi Jabatan Fungsional Penyuluh

hu
Perikanan Ahli Utama;
f. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi sesuai dengan

-ta
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh

18
Perikanan yang telah disusun oleh Instansi Pembina;

or-
g. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di

om
bidang Penyuluhan Perikanan paling singkat 2 (dua)

b-n
tahun;
h. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam
n-r
2 (dua) tahun terakhir; dan
pa

i. berusia paling tinggi:


en

1. 53 (lima puluh tiga) tahun bagi yang akan


rm

menduduki Jabatan Fungsional Penyuluh


/pe

Perikanan Ahli Pertama dan Jabatan Fungsional


Penyuluh Perikanan Ahli Muda;
5
2/0

2. 55 (lima puluh lima) tahun bagi yang akan


2

menduduki Jabatan Fungsional Penyuluh


20

Perikanan Ahli Madya;


m/

3. 60 (enam puluh) tahun bagi yang akan


.co

menduduki Jabatan Fungsional Penyuluh


Perikanan Ahli Utama bagi PNS yang
na

menduduki jabatan pimpinan tinggi; dan


lya

4. 63 (enam puluh tiga) tahun bagi yang akan


mu

menduduki Jabatan Fungsional Penyuluh


na

Perikanan Ahli Utama dari Jabatan Fungsional


.ai

ahli utama lain.


ww

(2) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh


Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
//w

mempertimbangkan ketersediaan lowongan kebutuhan


ps:

jabatan untuk jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh


htt

Perikanan yang akan diduduki.

jdih.menpan.go.id
- 24 -

(3) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana

ml
dimaksud pada ayat (1) sama dengan pangkat yang

t
dimiliki dan jenjang jabatan yang ditetapkan sesuai

2.h
dengan jumlah Angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat

02
yang memiliki kewenangan menetapkan Angka Kredit.

n-2
(4) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dinilai

hu
dan ditetapkan dari tugas jabatan dengan
mempertimbangkan pengalaman dalam pelaksanaan

-ta
tugas di bidang Penyuluhan Perikanan.

18
(5) Pengangkatan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan

or-
Ahli Utama yang berasal dari jabatan fungsional ahli

om
utama lain sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf i

b-n
angka 4 harus mempertimbangkan lowongan kebutuhan
untuk Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Ahli
n-r
Utama yang akan diduduki dan mendapat persetujuan
pa

Menteri.
en
rm

Bagian Kelima
/pe

Promosi
5
2/0

Pasal 16
2

Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan


20

melalui promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf


m/

c ditetapkan berdasarkan kriteria:


.co

a. termasuk dalam kelompok rencana suksesi;


b. menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi instansi,
na

kepentingan nasional, dan diakui oleh lembaga


lya

pemerintah terkait bidang inovasinya; dan


mu

c. memenuhi Standar Kompetensi jenjang Jabatan


na

Fungsional Penyuluh Perikanan yang akan diduduki.


.ai
ww

Pasal 17
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh
//w

Perikanan melalui promosi sebagaimana dimaksud


ps:

dalam Pasal 16 dilaksanakan untuk:


htt

a. PNS yang belum menduduki Jabatan Fungsional


Penyuluh Perikanan; atau
jdih.menpan.go.id
- 25 -

b. PNS yang akan naik jenjang Jabatan Fungsional

ml
Penyuluh Perikanan 1 (satu) tingkat lebih tinggi.

t
(2) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh

2.h
Perikanan melalui promosi sebagaimana dimaksud pada

02
ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

n-2
a. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi sesuai Standar

hu
Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan
yang telah disusun oleh Instansi Pembina;

-ta
b. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam

18
2 (dua) tahun terakhir;

or-
c. memiliki rekam jejak yang baik;

om
d. tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik dan

b-n
profesi PNS; dan
e. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS.
n-r
(3) Bagi PNS yang diangkat ke dalam Jabatan Fungsional
pa

Penyuluh Perikanan melalui promosi harus berijazah


en

paling rendah:
rm

a. sarjana atau diploma empat di bidang Penyuluhan


/pe

Perikanan, Ilmu atau Sains Kelautan, Ilmu atau Sains


Perikanan, Akuakultur, Manajemen atau Pengelolaan
5
2/0

Sumber Daya Perairan, Perikanan Tangkap, Sosial


2

Ekonomi Perikanan, Sumber Daya Akuatik, Teknologi


20

Hasil Perairan, Teknologi Hasil Perikanan, Teknologi


m/

Penangkapan Ikan, Bioteknologi Perikanan,


.co

Pengolahan Hasil Laut/Perikanan, Pengolahan dan


Penyimpanan Hasil Perikanan, Perikanan Tangkap,
na

Budi Daya Ikan, Teknologi Pembenihan Ikan,


lya

Pembenihan Ikan, Usaha Budi Daya Ikan, Agribisnis


mu

Perikanan, Permesinan Perikanan, Teknologi


na

Akuakultur, Teknologi Pengelolaan Sumberdaya


.ai

Perairan, Komunikasi Massa, Komunikasi


ww

Pembangunan, Kewirausahaan, atau Ekonomi


Sumber Daya untuk Jabatan Fungsional Penyuluh
//w

Perikanan Ahli Muda; dan


ps:

b. berijazah paling rendah magister dengan kualifikasi


htt

pendidikan sesuai tugas jabatan yang ditentukan oleh


Instansi Pembina untuk Jabatan Fungsional Penyuluh
jdih.menpan.go.id
- 26 -

Perikanan Ahli Madya dan Jabatan Fungsional

ml
Penyuluh Perikanan Ahli Utama.

t
(4) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh

2.h
Perikanan melalui promosi sebagaimana dimaksud pada

02
ayat (1) harus mempertimbangkan lowongan kebutuhan

n-2
untuk jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan

hu
yang akan diduduki.
(5) Angka Kredit untuk pengangkatan dalam Jabatan

-ta
Fungsional Penyuluh Perikanan melalui promosi dinilai

18
dan ditetapkan dari tugas jabatan.

or-
(6) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh

om
Perikanan melalui promosi dilaksanakan sesuai dengan

b-n
ketentuan peraturan perundang-undangan.
n-r
BAB VI
pa

PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI


en
rm

Pasal 18
/pe

(1) Setiap PNS yang diangkat dalam Jabatan Fungsional


Penyuluh Perikanan wajib dilantik dan diambil
5
2/0

sumpah/janji menurut agama atau kepercayaannya


2

kepada Tuhan Yang Maha Esa.


20

(2) Tata cara pelantikan dan pengambilan sumpah/janji


m/

sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan


.co

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


undangan.
na
lya

BAB VII
mu

PENILAIAN KINERJA
na
.ai

Bagian Kesatu
ww

Umum
//w

Pasal 19
ps:

(1) Penilaian kinerja Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan


htt

bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan yang


didasarkan pada sistem prestasi dan sistem karier.
jdih.menpan.go.id
- 27 -

(2) Penilaian kinerja Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan

ml
dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat

t
individu dan tingkat unit atau organisasi dengan

2.h
memperhatikan target, capaian, hasil dan manfaat yang

02
dicapai, serta perilaku PNS.

n-2
(3) Penilaian kinerja Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan

hu
dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif,
dan transparan sesuai ketentuan peraturan perundang-

-ta
undangan.

18
or-
Pasal 20

om
Penilaian kinerja Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan

b-n
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 meliputi:
a. SKP; dan n-r
b. perilaku kerja.
pa
en

Bagian Kedua
rm

SKP
/pe

Paragraf I
5
2/0

Umum
2
20

Pasal 21
m/

(1) Penyuluh Perikanan wajib menyusun SKP setiap awal


.co

tahun.
(2) SKP merupakan target kinerja Penyuluh Perikanan
na

berdasarkan penetapan kinerja unit kerja yang


lya

bersangkutan.
mu

(3) SKP untuk setiap jenjang jabatan diambil dari uraian


na

kegiatan tugas jabatan sebagai turunan dari penetapan


.ai

kinerja unit kerja.


ww

Pasal 22
//w

(1) Target kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21


ps:

ayat (2) terdiri atas kinerja utama berupa target Angka


htt

Kredit dan/atau kinerja tambahan berupa tugas


tambahan.
jdih.menpan.go.id
- 28 -

(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ml
diuraikan dalam bentuk kegiatan tercantum dalam

t
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

2.h
Peraturan Menteri ini.

02
(3) Tugas tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

n-2
ditetapkan oleh pimpinan unit kerja berdasarkan

hu
penetapan kinerja unit kerja yang bersangkutan.

-ta
Pasal 23

18
(1) Target Angka Kredit dan tugas tambahan sebagaimana

or-
dimaksud dalam 22 ayat (1) sebagai dasar untuk

om
penyusunan, penetapan, dan penilaian SKP.

b-n
(2) SKP yang disusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus mendapat persetujuan dan ditetapkan oleh atasan
n-r
langsung.
pa

(3) Penilaian SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


en

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan


rm

perundang-undangan.
/pe

(4) Hasil penilaian SKP Penyuluh Perikanan sebagaimana


dimaksud pada ayat (3) ditetapkan sebagai capaian SKP.
5
2 2/0

Paragraf 2
20

Target Angka Kredit


m/
.co

Pasal 24
(1) Target Angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal
na

22 ayat (2) bagi Penyuluh Perikanan setiap tahun


lya

ditetapkan paling sedikit:


mu

a. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Penyuluh


na

Perikanan Ahli Pertama;


.ai

b. 25 (dua puluh lima) untuk Penyuluh Perikanan Ahli


ww

Muda;
c. 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) untuk Penyuluh
//w

Perikanan Ahli Madya; dan


ps:

d. 50 (lima puluh) untuk Penyuluh Perikanan Ahli


htt

Utama.

jdih.menpan.go.id
- 29 -

(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ml
huruf d tidak berlaku bagi Penyuluh Perikanan Ahli

t
Utama yang memiliki pangkat paling tinggi dalam jenjang

2.h
jabatan yang didudukinya.

02
(3) Selain Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada

n-2
ayat (1) dan ayat (2), Penyuluh Perikanan wajib

hu
memperoleh Hasil Kerja Minimal untuk setiap periode.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghitungan target

-ta
Angka Kredit dan Hasil Kerja Minimal sebagaimana

18
dimaksud pada ayat (3) diatur dengan peraturan menteri

or-
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

om
kelautan dan perikanan.

b-n
Paragraf 3
n-r
Angka Kredit Pemeliharaan
pa
en

Pasal 25
rm

(1) Penyuluh Perikanan yang telah memenuhi syarat untuk


/pe

kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi tetapi


belum tersedia lowongan pada jenjang jabatan yang akan
5
2/0

diduduki, setiap tahun wajib memenuhi target Angka


2

Kredit paling sedikit:


20

a. 10 (sepuluh) untuk Penyuluh Perikanan Ahli


m/

Pertama;
.co

b. 20 (dua puluh) untuk Penyuluh Perikanan Ahli


Muda; dan
na

c. 30 (tiga puluh) untuk Penyuluh Perikanan Ahli


lya

Madya.
mu

(2) Penyuluh Perikanan Ahli Utama yang menduduki pangkat


na

tertinggi dari jabatannya, setiap tahun sejak menduduki


.ai

pangkatnya wajib mengumpulkan paling sedikit 25 (dua


ww

puluh lima) Angka Kredit.


//w
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 30 -

Bagian Ketiga

ml
Perilaku Kerja

t
2.h
Pasal 26

02
Perilaku kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf b

n-2
ditetapkan berdasarkan standar perilaku kerja dalam Jabatan

hu
Fungsional Penyuluh Perikanan dan dinilai sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

-ta
18
BAB VIII

or-
PENILAIAN DAN PAK

om
b-n
Bagian Kesatu
Penilaian dan PAK
n-r
pa

Pasal 27
en

(1) Capaian SKP Penyuluh Perikanan sebagaimana dimaksud


rm

dalam Pasal 23 ayat (4) disampaikan kepada Tim Penilai


/pe

untuk dilakukan penilaian sebagai capaian Angka Kredit.


(2) Capaian Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat
5
2/0

(1) ditetapkan paling tinggi 150% (seratus lima puluh


2

persen) dari target Angka Kredit minimal sebagaimana


20

dimaksud dalam Pasal 23 dan Pasal 24.


m/

(3) Dalam hal telah memenuhi Angka Kredit yang


.co

dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dan/atau


jabatan, capaian Angka Kredit sebagaimana dimaksud
na

pada ayat (1) diusulkan kepada pejabat yang memiliki


lya

kewenangan menetapkan Angka Kredit untuk ditetapkan


mu

dalam PAK.
na

(4) PAK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan


.ai

sebagai dasar kenaikan pangkat dan/atau jabatan


ww

setingkat lebih tinggi sebagaimana tercantum dalam


Lampiran III sampai dengan Lampiran V yang merupakan
//w

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.


ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 31 -

Pasal 28

ml
(1) Untuk mendukung objektivitas dalam penilaian kinerja,

t
Penyuluh Perikanan mendokumentasikan Hasil Kerja

2.h
yang diperoleh sesuai dengan SKP yang ditetapkan setiap

02
tahunnya.

n-2
(2) Tim Penilai dapat meminta laporan pelaksanaan kegiatan

hu
dan bukti fisik Hasil Kerja Penyuluh Perikanan sebagai
bahan pertimbangan penilaian angka kredit.

-ta
(3) Hasil penilaian dan PAK Penyuluh Perikanan

18
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dan ayat

or-
(3) dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

om
penilaian kinerja Penyuluh Perikanan.

Bagian Kedua
b-n
n-r
Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit
pa
en

Pasal 29
rm

Usul PAK Penyuluh Perikanan diajukan oleh:


/pe

a. pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi


penyuluhan perikanan pada Instansi Pembina kepada
5
2/0

pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi


2

kesekretariatan pada Instansi Pembina untuk Angka Kredit


20

bagi Penyuluh Perikanan Ahli Utama di lingkungan


m/

Instansi Pembina;
.co

b. pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi


penyuluhan perikanan pada Instansi Pembina kepada
na

pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi


lya

penyuluhan perikanan pada Instansi Pembina untuk


mu

Angka Kredit bagi Penyuluh Perikanan Ahli Madya di


na

lingkungan unit pelaksana teknis yang membidangi


.ai

penyuluhan perikanan; dan


ww

c. pejabat administrator yang memimpin unit pelaksana


teknis yang membidangi penyuluhan perikanan pada
//w

Instansi Pembina kepada pejabat pimpinan tinggi pratama


ps:

yang membidangi penyuluhan perikanan pada Instansi


htt

Pembina untuk Angka Kredit bagi Penyuluh Perikanan Ahli


Pertama dan Penyuluh Perikanan Ahli Muda di lingkungan
jdih.menpan.go.id
- 32 -

unit pelaksana teknis yang membidangi penyuluhan

ml
perikanan.

t
2.h
Bagian Ketiga

02
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit

n-2
hu
Pasal 30
Pejabat yang memiliki kewenangan menetapkan Angka Kredit

-ta
Penyuluh Perikanan:

18
a. menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

or-
bidang kelautan dan perikanan atau pejabat pimpinan

om
tinggi madya yang membidangi kesekretariatan untuk

b-n
Angka Kredit bagi Penyuluh Perikanan Ahli Utama di
lingkungan Instansi Pembina; n-r
b. pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi
pa

Penyuluhan Perikanan pada Instansi Pembina untuk


en

Angka Kredit bagi Penyuluh Perikanan Ahli Madya di


rm

lingkungan Instansi Pembina; dan


/pe

c. pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi


Penyuluhan Perikanan pada Instansi Pembina untuk
5
2/0

Angka Kredit bagi Penyuluh Perikanan Ahli Pertama dan


2

Penyuluh Perikanan Ahli Muda di lingkungan Instansi


20

Pembina.
m/
.co

Bagian Keempat
Tim Penilai
na
lya

Pasal 31
mu

(1) Dalam menjalankan tugasnya, pejabat sebagaimana


na

dimaksud dalam Pasal 30 dibantu oleh Tim Penilai.


.ai

(2) Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki


ww

tugas:
a. mengevaluasi keselarasan hasil penilaian yang
//w

dilakukan oleh pejabat penilai;


ps:

b. memberikan penilaian Angka Kredit berdasarkan


htt

nilai capaian tugas jabatan;

jdih.menpan.go.id
- 33 -

c. memberikan rekomendasi kenaikan pangkat

ml
dan/atau jenjang jabatan;

t
d. memberikan rekomendasi mengikuti Uji Kompetensi;

2.h
e. melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian

02
capaian tugas jabatan;

n-2
f. memberikan pertimbangan penilaian SKP; dan

hu
g. memberikan bahan pertimbangan kepada Pejabat
yang Berwenang dalam pengembangan PNS,

-ta
pengangkatan dalam jabatan, pemberian tunjangan

18
dan sanksi, mutasi, serta keikutsertaan Penyuluh

or-
Perikanan dalam pendidikan dan pelatihan.

om
(3) Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Penyuluh

b-n
Perikanan terdiri atas:
a. Tim Penilai pusat untuk Angka Kredit bagi Penyuluh
n-r
Perikanan Ahli Utama dan Penyuluh Perikanan Ahli
pa

Madya di lingkungan Instansi Pembina; dan


en

b. Tim Penilai unit kerja untuk Angka Kredit bagi


rm

Penyuluh Perikanan Ahli Muda dan Penyuluh


/pe

Perikanan Ahli Pertama di lingkungan Instansi


Pembina.
5
2 2/0

Pasal 32
20

(1) Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 terdiri


m/

atas pejabat yang berasal dari unsur teknis yang


.co

membidangi Penyuluhan Perikanan, unsur kepegawaian,


dan Penyuluh Perikanan.
na

(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagaimana dimaksud


lya

pada ayat (1) terdiri atas:


mu

a. seorang ketua merangkap anggota;


na

b. seorang sekretaris merangkap anggota; dan


.ai

c. paling sedikit 3 (tiga) orang anggota.


ww

(3) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) harus berjumlah ganjil.
//w

(4) Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a paling


ps:

rendah pejabat pimpinan tinggi pratama atau Penyuluh


htt

Perikanan Ahli Madya.

jdih.menpan.go.id
- 34 -

(5) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b

ml
berasal dari unsur kepegawaian atau dari unsur yang

t
mengelola Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan.

2.h
(6) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c

02
paling sedikit 2 (dua) orang dari Penyuluh Perikanan.

n-2
(7) Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai, yaitu:

hu
a. menduduki pangkat dan/atau jabatan paling rendah
sama dengan pangkat dan/atau jabatan Penyuluh

-ta
Perikanan yang dinilai;

18
b. memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai

or-
Angka Kredit Penyuluh Perikanan; dan

om
c. aktif melakukan penilaian Angka Kredit Penyuluh

b-n
Perikanan.
(8) Apabila jumlah anggotan-r Tim Penilai sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) tidak dapat dipenuhi dari
pa

Penyuluh Perikanan, anggota Tim Penilai dapat diangkat


en

dari PNS lain yang memiliki kompetensi untuk menilai


rm

Hasil Kerja Penyuluh Perikanan.


/pe

(9) Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai


ditetapkan oleh:
5
2/0

a. menteri yang menyelenggarakan urusan


2

pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan bagi


20

Tim Penilai pusat; dan


m/

b. pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi


.co

Penyuluhan Perikanan pada Instansi Pembina bagi


Tim Penilai Unit Kerja.
na
lya

Pasal 33
mu

Ketentuan mengenai tata kerja Tim Penilai dan tata cara


na

penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Penyuluh


.ai

Perikanan diatur dengan peraturan menteri yang


ww

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kelautan


dan perikanan.
//w
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 35 -

BAB IX

ml
KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN

t
2.h
Bagian Kesatu

02
Kenaikan Pangkat

n-2
hu
Pasal 34
(1) Kenaikan pangkat Penyuluh Perikanan dapat

-ta
dipertimbangkan apabila capaian Angka Kredit telah

18
memenuhi Angka Kredit Kumulatif yang dipersyaratkan.

or-
(2) Angka Kredit Kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat

om
(1) dihitung berdasarkan pencapaian Angka Kredit pada

b-n
setiap tahun dan perolehan Hasil Kerja Minimal pada
setiap periode. n-r
(3) Jumlah Angka Kredit Kumulatif yang harus dipenuhi
pa

untuk kenaikan pangkat dan/atau jenjang Jabatan


en

Fungsional Penyuluh Perikanan, untuk Penyuluh


rm

Perikanan:
/pe

a. dengan pendidikan sarjana atau diploma empat


sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang
5
2/0

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan


2

Menteri ini;
20

b. dengan pendidikan magister sebagaimana tercantum


m/

dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak


.co

terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; dan


c. dengan pendidikan doktor sebagaimana tercantum
na

dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak


lya

terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.


mu
na

Pasal 35
.ai

(1) Dalam hal untuk kenaikan pangkat sebagaimana


ww

dimaksud dalam 34 ayat (1), Penyuluh Perikanan dapat


melaksanakan kegiatan penunjang, meliputi:
//w

a. pelatih di bidang penyuluhan dan/atau teknis


ps:

kelautan dan perikanan;


htt

b. keanggotaan dalam Tim Penilai/tim Uji Kompetensi;


c. perolehan penghargaan/tanda jasa;
jdih.menpan.go.id
- 36 -

d. perolehan gelar/ijazah lain; atau

ml
e. pelaksanaan tugas lain yang mendukung

t
pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh

2.h
Perikanan.

02
(2) Kegiatan penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

n-2
diberikan Angka Kredit tercantum dalam Lampiran II yang

hu
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini, dengan kumulatif Angka Kredit paling tinggi

-ta
20% (dua puluh persen) dari Angka Kredit yang

18
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat.

or-
(3) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

om
diberikan untuk 1 (satu) kali kenaikan pangkat.

b-n
Bagian Kedua
n-r
Kenaikan Jenjang Jabatan
pa
en

Pasal 36
rm

(1) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh


/pe

Perikanan 1 (satu) tingkat lebih tinggi wajib memenuhi


Angka Kredit yang ditetapkan.
5
2/0

(2) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


2

dihitung dari akumulasi Angka Kredit kenaikan pangkat


20

dalam satu jenjang yang sedang diduduki sebagaimana


m/

tercantum dalam Lampiran III sampai dengan Lampiran V


.co

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan


Menteri ini.
na

(3) Penyuluh Perikanan Ahli Muda yang akan naik jenjang


lya

jabatan menjadi Penyuluh Perikanan Ahli Madya harus


mu

memenuhi kualifikasi pendidikan magister yang relevan


na

dengan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan


.ai

yang ditentukan oleh Instansi Pembina.


ww

(4) Penyuluh Perikanan Ahli Madya yang akan naik jenjang


jabatan menjadi Penyuluh Perikanan Ahli Utama wajib
//w

memiliki paling sedikit 2 (dua) karya tulis ilmiah yang


ps:

telah dipublikasikan secara nasional atau memiliki 1


htt

(satu) karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan secara


internasional.
jdih.menpan.go.id
- 37 -

(5) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh

ml
Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

t
dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan lowongan

2.h
kebutuhan jabatan.

02
(6) Selain memenuhi syarat kinerja, Penyuluh Perikanan

n-2
yang akan dinaikkan jabatannya setingkat lebih tinggi

hu
harus mengikuti dan lulus Uji Kompetensi, memenuhi
Hasil Kerja Minimal, dan persyaratan lain yang ditetapkan

-ta
oleh Instansi Pembina.

18
(7) Ketentuan mengenai Hasil Kerja Minimal dan persyaratan

or-
lain diatur dengan peraturan peraturan menteri yang

om
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

b-n
kelautan dan perikanan.
n-r
Pasal 37
pa

(1) Dalam hal untuk kenaikan jenjang jabatan sebagaimana


en

dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1), Penyuluh Perikanan


rm

dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi.


/pe

(2) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) meliputi:
5
2/0

a. perolehan ijazah/gelar pendidikan formal yang


2

terkait dengan bidang tugas Jabatan Fungsional


20

Penyuluh Perikanan;
m/

b. pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang


.co

Penyuluhan Perikanan;
c. penerjemahan/penyaduran buku dan karya ilmiah di
na

bidang Penyuluhan Perikanan;


lya

d. penyusunan standar/pedoman/petunjuk
mu

pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang Penyuluhan


na

Perikanan;
.ai

e. pelatihan/pengembangan kompetensi di bidang


ww

Kelautan dan Perikanan; atau


f. kegiatan lain yang ditetapkan Instansi Pembina di
//w

bidang Penyuluhan Perikanan.


ps:

(3) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud


htt

pada ayat (2) diberikan Angka Kredit tercantum dalam

jdih.menpan.go.id
- 38 -

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan

ml
dari Peraturan Menteri ini.

t
(4) Penyuluh Perikanan yang akan naik ke jenjang ahli madya

2.h
dan ahli utama, wajib melaksanakan kegiatan

02
pengembangan profesi Jabatan Fungsional Penyuluh

n-2
Perikanan, dengan Angka Kredit pengembangan profesi

hu
yang disyaratkan sebagai berikut:
a. 6 (enam) bagi Penyuluh Perikanan Ahli Muda yang

-ta
akan naik jabatan setingkat lebih tinggi menjadi

18
Penyuluh Perikanan Ahli Madya; dan

or-
b. 12 (dua belas) bagi Penyuluh Perikanan Ahli Madya

om
yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi menjadi

b-n
Penyuluh Perikanan Ahli Utama.
n-r
Pasal 38
pa

(1) Penyuluh Perikanan yang secara bersama-sama membuat


en

Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang Penyuluhan


rm

Perikanan, diberikan Angka Kredit dengan ketentuan


/pe

sebagai berikut:
a. apabila terdiri atas 2 (dua) orang penulis maka
5
2/0

pembagian Angka Kredit yaitu 60% (enam puluh


2

persen) bagi penulis utama dan 40% (empat puluh


20

persen) bagi penulis pembantu;


m/

b. apabila terdiri atas 3 (tiga) orang penulis maka


.co

pembagian Angka Kredit yaitu 50% (lima puluh


persen) bagi penulis utama dan masing-masing 25%
na

(dua puluh lima persen) bagi penulis pembantu;


lya

c. apabila terdiri atas 4 (empat) orang penulis maka


mu

pembagian Angka Kredit yaitu 40% (empat puluh


na

persen) bagi penulis utama dan masing-masing 20%


.ai

(dua puluh persen) bagi penulis pembantu; dan


ww

d. apabila tidak terdapat atau tidak dapat ditentukan


penulis utama dan penulis pembantu maka
//w

pembagian Angka Kredit dibagi sebesar proporsi yang


ps:

sama untuk setiap penulis.


htt

(2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) paling banyak 3 (tiga) orang.
jdih.menpan.go.id
- 39 -

Bagian Ketiga

ml
Mekanisme Kenaikan Pangkat dan Jenjang

t
2.h
Pasal 39

02
Persyaratan dan mekanisme kenaikan pangkat dan jenjang

n-2
jabatan bagi Penyuluh Perikanan dilakukan sesuai dengan

hu
peraturan perundang-undangan.

-ta
Pasal 40

18
Penyuluh Perikanan yang memiliki Angka Kredit melebihi

or-
Angka Kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat

om
setingkat lebih tinggi, kelebihan Angka Kredit tersebut dapat

b-n
diperhitungkan untuk kenaikan pangkat berikutnya dalam
satu jenjang jabatan. n-r
pa

Pasal 41
en

Dalam hal target Angka Kredit yang disyaratkan untuk


rm

kenaikan pangkat dan/atau jabatan setingkat lebih tinggi


/pe

tidak tercapai, Penyuluh Perikanan tidak diberikan kenaikan


pangkat dan/atau jabatan.
5
2 2/0

BAB X
20

KEBUTUHAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL


m/

PENYULUH PERIKANAN
.co

Pasal 42
na

(1) Penetapan kebutuhan PNS dalam Jabatan Fungsional


lya

Penyuluh Perikanan dihitung berdasarkan beban kerja


mu

yang ditentukan dari indikator yang meliputi:


na

a. jumlah layanan Penyuluhan Perikanan; dan


.ai

b. cakupan wilayah kerja Penyuluhan Perikanan.


ww

(2) Ketentuan mengenai pedoman perhitungan kebutuhan


Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan sebagaimana
//w

dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan


ps:

peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan


htt

pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan setelah


mendapat persetujuan dari Menteri.
jdih.menpan.go.id
- 40 -

Pasal 43

ml
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan

t
berdasarkan Peraturan Menteri ini tidak dapat dilakukan

2.h
sebelum pedoman penghitungan kebutuhan Jabatan

02
Fungsional Penyuluh Perikanan ditetapkan oleh menteri yang

n-2
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kelautan

hu
dan perikanan.

-ta
BAB XI

18
KOMPETENSI

or-
om
Bagian Kesatu

b-n
Standar Kompetensi
n-r
Pasal 44
pa

(1) Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan harus memiliki


en

Standar Kompetensi sesuai dengan jenjang jabatan.


rm

(2) Kompetensi Penyuluh Perikanan meliputi:


/pe

a. kompetensi teknis;
b. kompetensi manajerial; dan
5
2/0

c. kompetensi sosio kultural.


2

(3) Rincian Standar Kompetensi setiap jenjang jabatan dan


20

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disusun


m/

oleh Instansi Pembina.


.co

Bagian Kedua
na

Pengembangan Kompetensi
lya
mu

Pasal 45
na

(1) Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme


.ai

Penyuluh Perikanan diikutsertakan pelatihan.


ww

(2) Pelatihan yang diberikan bagi Penyuluh Perikanan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan
//w

hasil analisis kebutuhan pelatihan dan penilaian kinerja.


ps:

(3) Pelatihan yang diberikan kepada Penyuluh Perikanan


htt

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain dalam


bentuk:
jdih.menpan.go.id
- 41 -

a. pelatihan fungsional; dan

ml
b. pelatihan teknis bidang kelautan dan perikanan.

t
(4) Selain pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

2.h
Penyuluh Perikanan dapat mengembangkan

02
kompetensinya melalui program pengembangan

n-2
kompetensi lainnya.

hu
(5) Program pengembangan kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dapat berbentuk:

-ta
a. pemeliharaan kinerja dan target kinerja;

18
b. seminar/lokakarya/konferensi/simposium;

or-
c. pelatihan manajerial/sosio kultural terkait tugas

om
jabatan fungsional penyuluh perikanan; atau

b-n
d. Kegiatan lain yang ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
n-r
kelautan dan perikanan.
pa

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelatihan dan


en

pengembangan kompetensi serta pedoman penyusunan


rm

analisis kebutuhan pelatihan Jabatan Fungsional


/pe

Penyuluh Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dan ayat (2) diatur dengan peraturan menteri yang
5
2/0

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang


2

kelautan dan perikanan.


20
m/

BAB XII
.co

PEMBERHENTIAN DARI JABATAN


na

Pasal 46
lya

(1) Penyuluh Perikanan diberhentikan dari jabatannya


mu

apabila:
na

a. mengundurkan diri dari jabatan;


.ai

b. diberhentikan sementara sebagai PNS;


ww

c. menjalani cuti di luar tanggungan negara;


d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
//w

e. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional


ps:

Penyuluh Perikanan; atau


htt

f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.

jdih.menpan.go.id
- 42 -

(2) Pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ml
huruf a dapat dipertimbangkan dalam hal memiliki alasan

t
pribadi dan tidak mungkin untuk melaksanakan tugas

2.h
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan.

02
(3) Penyuluh Perikanan yang diberhentikan karena alasan

n-2
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai

hu
dengan huruf e dapat diangkat kembali sesuai dengan
jenjang jabatan terakhir apabila tersedia lowongan

-ta
kebutuhan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan.

18
(4) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional

or-
Penyuluh Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

om
dilakukan dengan menggunakan Angka Kredit terakhir

b-n
yang dimiliki dan dapat ditambah dengan Angka Kredit
dari penilaian pelaksanaan tugas di bidang Penyuluhan
n-r
Perikanan selama diberhentikan.
pa

(5) Kriteria tidak memenuhi persyaratan jabatan


en

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dapat


rm

dipertimbangkan dalam hal:


/pe

a. tidak memenuhi kualifikasi pendidikan yang


dipersyaratkan untuk menduduki Jabatan
5
2/0

Fungsional Penyuluh Perikanan; atau


2

b. tidak memenuhi Standar Kompetensi.


20
m/

Pasal 47
.co

Penyuluh Perikanan yang diberhentikan karena ditugaskan


pada jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1)
na

huruf e dapat disesuaikan pada jenjang sesuai dengan pangkat


lya

terakhir dalam jabatannya paling singkat 1 (satu) tahun


mu

setelah diangkat kembali pada jenjang terakhir yang


na

didudukinya, setelah mengikuti dan lulus Uji Kompetensi


.ai

apabila tersedia kebutuhan.


ww

Pasal 48
//w

(1) Terhadap Penyuluh Perikanan sebagaimana dimaksud


ps:

dalam Pasal 46 ayat (1) huruf a dan huruf f dilaksanakan


htt

pemeriksaan dan mendapatkan izin dari Pejabat yang


Berwenang sebelum ditetapkan pemberhentiannya.
jdih.menpan.go.id
- 43 -

(2) Penyuluh Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ml
yang telah ditetapkan pemberhentiannya tidak dapat

t
diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Penyuluh

2.h
Perikanan.

02
n-2
BAB XIII

hu
PEMINDAHAN KE DALAM JABATAN LAIN DAN LARANGAN
RANGKAP JABATAN

-ta
18
Pasal 49

or-
Untuk kepentingan organisasi dan pengembangan karier,

om
Penyuluh Perikanan dapat dipindahkan ke dalam jabatan lain

b-n
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dengan persetujuan Pejabat Pembina Kepegawaian.
n-r
pa

Pasal 50
en

Untuk optimalisasi pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerja


rm

organisasi, Penyuluh Perikanan dilarang rangkap jabatan


/pe

dengan jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrator,


jabatan pengawas, atau jabatan pelaksana.
5
2 2/0

BAB XIV
20

TUGAS INSTANSI PEMBINA


m/
.co

Pasal 51
(1) Instansi Pembina berperan sebagai pengelola Jabatan
na

Fungsional Penyuluh Perikanan yang bertanggung jawab


lya

untuk menjamin terwujudnya standar kualitas dan


mu

profesionalitas jabatan.
na

(2) Dalam melaksanakan peran sebagaimana dimaksud pada


.ai

ayat (1), Instansi Pembina mempunyai tugas sebagai


ww

berikut:
a. menyusun pedoman kebutuhan Jabatan Fungsional
//w

Penyuluh Perikanan;
ps:

b. menyusun standar kompetensi Jabatan Fungsional


htt

Penyuluh Perikanan;

jdih.menpan.go.id
- 44 -

c. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk

ml
teknis Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan;

t
d. menyusun standar kualitas hasil kerja dan pedoman

2.h
penilaian kualitas hasil kerja Penyuluh Perikanan;

02
e. menyusun pedoman penulisan karya tulis/karya

n-2
ilmiah yang bersifat inovatif di bidang Penyuluhan

hu
Perikanan;
f. menyusun kurikulum pelatihan Jabatan Fungsional

-ta
Penyuluh Perikanan;

18
g. menyelenggarakan pelatihan Jabatan Fungsional

or-
Penyuluh Perikanan;

om
h. membina penyelenggaraan pelatihan fungsional pada

b-n
lembaga pelatihan;
i. menyelenggarakan Uji
n-r Kompetensi Jabatan
Fungsional Penyuluh Perikanan;
pa

j. menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di


en

bidang Penyuluhan Perikanan;


rm

k. melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan


/pe

petunjuk teknis Jabatan Fungsional Penyuluh


Perikanan;
5
2/0

l. mengembangkan sistem informasi Jabatan


2

Fungsional Penyuluh Perikanan;


20

m. memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok Jabatan


m/

Fungsional Penyuluh Perikanan;


.co

n. memfasilitasi pembentukan organisasi profesi


Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan;
na

o. memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik


lya

profesi dan kode perilaku Jabatan Fungsional


mu

Penyuluh Perikanan;
na

p. melakukan akreditasi pelatihan fungsional dengan


.ai

mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan


ww

oleh Lembaga Administrasi Negara;


q. melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan
//w

Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan; dan


ps:

r. menyusun informasi faktor jabatan untuk evaluasi


htt

jabatan.

jdih.menpan.go.id
- 45 -

(3) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ml
huruf i dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

t
perundang-undangan.

2.h
(4) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

02
huruf i dilakukan oleh Instansi Pembina Jabatan

n-2
Fungsional Penyuluh Perikanan.

hu
(5) Instansi Pembina dalam rangka melaksanakan tugas
pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,

-ta
huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf i, huruf k, huruf

18
l, huruf m, huruf n, huruf o, huruf q, dan huruf r

or-
menyampaikan secara berkala hasil pengelolaan Jabatan

om
Fungsional Penyuluh Perikanan secara berkala sesuai

b-n
dengan perkembangan pelaksanaan Jabatan Fungsional
Penyuluh Perikanan kepada Menteri dengan tembusan
n-r
Kepala Badan Kepegawaian Negara.
pa

(6) Instansi Pembina menyampaikan secara berkala setiap


en

tahun pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada


rm

ayat (2) huruf f, huruf g, huruf h, huruf j, dan huruf p


/pe

kepada Menteri dengan tembusan Kepala Lembaga


Administrasi Negara.
5
2/0

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Uji


2

Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan


20

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf i diatur


m/

dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan


.co

urusan pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan.


na

BAB XV
lya

ORGANISASI PROFESI
mu
na

Pasal 52
.ai

(1) Setiap Penyuluh Perikanan merupakan anggota Ikatan


ww

Penyuluh Perikanan Indonesia.


(2) Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia bertugas:
//w

a. menyusun kode etik dan kode perilaku profesi;


ps:

b. memberikan advokasi; dan


htt

c. memeriksa dan memberikan rekomendasi atas


pelanggaran kode etik dan kode perilaku profesi.
jdih.menpan.go.id
- 46 -

(3) Ketentuan mengenai kode etik dan kode perilaku profesi

ml
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a diatur

t
dengan peraturan Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia

2.h
setelah mendapat persetujuan dari menteri yang

02
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

n-2
kelautan dan perikanan.

hu
Pasal 53

-ta
Hubungan kerja antara Instansi Pembina dengan organisasi

18
profesi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan bersifat

or-
koordinatif dan fasilitatif untuk penyelenggaraan tugas dan

om
fungsi pembinaan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan.

b-n
Pasal 54
n-r
Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pembentukan
pa

organisasi profesi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan


en

hubungan kerja Instansi Pembina dengan organisasi profesi


rm

Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan diatur dengan


/pe

peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan


pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan.
5
2 2/0

BAB XVI
20

KETENTUAN LAIN-LAIN
m/
.co

Pasal 55
(1) Penyuluh Perikanan yang bertugas di daerah
na

terpencil/rawan/berbahaya, dapat diberikan tambahan


lya

angka kredit sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari


mu

angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat


na

setingkat lebih tinggi dan diakui sebagai tugas pokok


.ai

dalam PAK.
ww

(2) Tambahan angka kredit sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) diberikan selama melaksanakan tugas didaerah
//w

terpencil/rawan/berbahaya tersebut.
ps:

(3) Kriteria dan penetapan daerah


htt

terpencil/rawan/berbahaya tersebut ditetapkan oleh

jdih.menpan.go.id
- 47 -

menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan

ml
di bidang kelautan dan perikanan.

t
2.h
BAB XVII

02
KETENTUAN PERALIHAN

n-2
Pasal 56

hu
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, PNS yang

-ta
diangkat melalui pengangkatan pertama dengan kebutuhan

18
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan kategori keahlian

or-
dengan kualifikasi pendidikan sesuai Peraturan Menteri

om
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/19/M.PAN/10/2008 tentang Jabatan Fungsional

b-n
Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya tetap diangkat ke
n-r
dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan sesuai dengan
pa

Peraturan Menteri ini.


en
rm

Pasal 57
(1) PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Penyuluh
/pe

Perikanan yang belum memperolah ijazah magister pada


5
2/0

Jenjang Ahli Madya tetap melaksanakan tugas


jabatannya sesuai dengan jenjang jabatan yang
2
20

didudukinya berdasarkan peraturan Menteri ini.


m/

(2) Penyuluh Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) dengan pendidikan sarjana atau diploma empat wajib
.co

memiliki ijazah magister paling lama 5 (lima) tahun


na

terhitung sejak Peraturan Menteri ini berlaku.


lya

(3) Dalam hal Penyuluh Perikanan Ahli Madya belum


mu

memperolah ijazah magister sampai dengan batas waktu


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) maka tidak
na

diberikan kenaikan pangkat dan/atau jabatannya.


.ai
ww

Pasal 58
//w

Kegiatan dan Hasil kerja tugas jabatan yang telah


dilaksanakan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, tetap
ps:

dinilai berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan


htt

jdih.menpan.go.id
- 48 -

Aparatur Negara Nomor PER/19/M.PAN/10/2008 tentang

ml
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya.

t
2.h
Pasal 59

02
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, pengangkatan

n-2
untuk jabatan fungsional Penyuluh Perikanan tetap

hu
menggunakan pedoman penghitungan kebutuhan jabatan
fungsional berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan

-ta
Aparatur Negara Nomor PER/19/M.PAN/10/2008 tentang

18
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya

or-
sampai dengan ditetapkan pedoman perhitungan kebutuhan

om
jabatan fungsional sesuai dengan Peraturan Menteri ini.

b-n
BAB XVIII
n-r
KETENTUAN PENUTUP
pa
en

Pasal 60
rm

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, seluruh


/pe

peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan


pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
5
2/0

Negara Nomor PER/19/M.PAN/10/2008 tentang Jabatan


2

Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya,


20

dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan


m/

belum diganti berdasarkan Peraturan Menteri ini.


.co

Pasal 61
na

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan


lya

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


mu

PER/19/M.PAN/10/2008 tentang Jabatan Fungsional


na

Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya, dicabut dan


.ai

dinyatakan tidak berlaku.


ww

Pasal 62
//w

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ps:

diundangkan.
htt

jdih.menpan.go.id
- 49 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

ml
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

t
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

2.h
02
n-2
Ditetapkan di Jakarta

hu
pada tanggal 17 Mei 2022

-ta
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

18
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

or-
REPUBLIK INDONESIA,

om
b-n
ttd
n-r
TJAHJO KUMOLO
pa
en

Diundangkan di Jakarta
rm

pada tanggal 23 Mei 2022


/pe

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


5
2/0

REPUBLIK INDONESIA,
2
20

ttd
m/
.co

YASONNA H.LAOLY
na
lya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2022 NOMOR 512


mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
m l
ht
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

2.
NOMOR 18 TAHUN 2022
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN

0 2
KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN
n -2
t ahu ANGKA PELAKSANA
TUGAS JABATAN UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
8 - KODE
KREDIT KEGIATAN
1
Melaksanakan
2
Penyuluhan
3
A Penyusunan
4
1 Penyusunan rencana kerja tahunan penyuluhan
5

r - 1 6 7 8

penyuluhan
perikanan
Perikanan programa dan
rencana kerja
perikanan
a Merumuskan rencana kerja tahunan
penyuluhan perikanan
o
Dokumen rencana kerja tahunan penyuluhan
perikanan
m
01 0,75 Ahli Utama

penyuluhan
perikanan
b Melakukan evaluasi hasil analisis bahan
-n o
Dokumen evaluasi hasil analisis bahan 02 0,47 Ahli Madya
penyusunan rencana kerja tahunan
penyuluhan perikanan
- rb
penyusunan rencana kerja tahunan
penyuluhan perikanan
c Melakukan analisis hasil identifikasi bahan
n
Dokumen analisis hasil identifikasi bahan 03 0,26 Ahli Muda
penyusunan rencana kerja tahunan
penyuluhan perikanan
n pa
penyusunan rencana kerja tahunan
penyuluhan perikanan
d Melakukan identifikasi bahan penyusunan
m e Laporan identifikasi bahan penyusunan 04 0,24 Ahli Pertama

e r
rencana kerja tahunan penyuluhan perikanan rencana kerja tahunan penyuluhan perikanan

/ p
2 Penyusunan programa penyuluhan perikanan
5
2/0
a Melakukan penyusunan programa penyuluhan Dokumen programa penyuluhan perikanan 05 1,46 Ahli Utama
perikanan tingkat nasional nasional

0 2
b Melakukan penyusunan programa penyuluhan Dokumen programa penyuluhan perikanan 06 1,95 Ahli Madya

/2
perikanan tingkat regional regional
d Melakukan penyusunan programa penyuluhan Dokumen programa penyuluhan perikanan 07 0,35 Ahli Muda

om
perikanan tingkat kabupaten/kota kabupaten/kota

a . c
e Melakukan analisis programa penyuluhan Dokumen analisis programa penyuluhan 08 0,26 Ahli Pertama

an perikanan tingkat kecamatan perikanan kecamatan

uly
3 Menyusun detail pelaksanaan rencana kerja Dokumen detail pelaksanaan rencana kerja 09 0,3 Ahli Muda
tahunan penyuluhan perikanan tahunan penyuluhan perikanan

a m 4 Melakukan identifikasi bahan penyusunan peta Laporan identifikasi bahan penyusunan peta 10 0,25 Ahli Pertama

.a in sentra usaha dan/atau potensi usaha kelautan


dan perikanan di wilayah kerja penyuluhan
sentra usaha dan/atau potensi usaha kelautan
dan perikanan di wilayah kerja penyuluhan

w 5 Menyusun peta sentra usaha dan/atau potensi Peta sentra usaha dan/atau potensi usaha 11 0,3 Ahli Muda

: / / ww usaha kelautan dan perikanan di wilayah kerja


penyuluhan
kelautan dan perikanan di wilayah kerja
penyuluhan

ht tps
TUGAS JABATAN UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT KODE
ANGKA
KREDIT l
PELAKSANA
KEGIATAN
m
ht
1 2 3 4 5 6 7 8

2.
B Penumbuhan dan 1 Melakukan pendaftaran dan/atau pemutakhiran Laporan pendaftaran dan/atau pemutakhiran 12 0,07 Ahli Pertama
pengembangan data pelaku usaha non perseorangan sektor data pelaku usaha non perseorangan sektor
Kelembagaan kelautan dan perikanan kelautan dan perikanan
0 2
2 Melakukan pembinaan penyusunan rencana Laporan pembinaan penyusunan rencana
n
13 -2 0,22 Ahli Muda
usaha kelompok perikanan
3 Merancang model penumbuhan dan
usaha kelompok perikanan
Dokumen rancangan model penumbuhan dan
t a hu
14 0,83 Ahli Utama
pengembangan Kelembagaan pengembangan Kelembagaan
8 -
4 Melakukan telaah dan evaluasi penumbuhan dan
pengembangan Kelembagaan pengembangan Kelembagaan
r - 1
Dokumen telaah dan evaluasi penumbuhan dan 15 0,4 Ahli Madya

5 Menyusun profil koperasi sektor kelautan dan


perikanan perikanan
m o
Dokumen profil koperasi sektor kelautan dan 16 0,12 Ahli Pertama

6 Menyusun profil korporasi sektor kelautan dan


-n o
Dokumen profil korporasi sektor kelautan dan 17 0,4 Ahli Madya
perikanan
7 Menyusun profil gabungan kelompok perikanan
perikanan

- rb
Dokumen profil gabungan kelompok perikanan 18 0,66 Ahli Pertama
sektor kelautan dan perikanan
n
sektor kelautan dan perikanan
a
8 Melakukan penilaian kelas dalam rangka
peningkatan kemampuan kelas kelompok
n p
Dokumen hasil penilaian kelas dalam rangka
peningkatan kemampuan kelas kelompok
19 0,44 Ahli Madya

perikanan utama
m e perikanan utama

er
9 Melakukan penilaian kelas dalam rangka Dokumen hasil penilaian kelas dalam rangka 20 0,28 Ahli Muda
peningkatan kemampuan kelas kelompok peningkatan kemampuan kelas kelompok
perikanan madya

5 /p
10 Menyusun rekomendasi peningkatan kelas
perikanan madya
Dokumen rekomendasi peningkatan kelas 21 0,29 Ahli Muda

2 /0
kemampuan kelompok perikanan kelas madya ke kemampuan kelompok perikanan kelas madya

0 2
kelompok perikanan kelas utama
11 Menyusun rekomendasi peningkatan kelas
ke kelompok perikanan kelas utama
Dokumen rekomendasi peningkatan kelas 22 0,13 Ahli Pertama

/ 2
kemampuan kelompok perikanan kelas lanjut ke kemampuan kelompok perikanan kelas lanjut

om
kelompok perikanan kelas madya
12 Melakukan evaluasi penumbuhan dan
ke kelompok perikanan kelas madya
Laporan evaluasi penumbuhan dan 23 0,6 Ahli Utama

. c
pengembangan gabungan kelompok perikanan
a pengembangan gabungan kelompok perikanan

a n
13 Melakukan pengembangan kelembagaan Laporan pengembangan kelembagaan gabungan 24 0,51 Ahli Madya

ly gabungan kelompok perikanan kelompok perikanan

mu
14 Menyusun rekomendasi pengukuhan gabungan Dokumen rekomendasi pengukuhan gabungan 25 0,29 Ahli Muda
kelompok perikanan kelompok perikanan

i n a 15 Menyusun rancangan model pembinaan korporasi Dokumen rancangan model pembinaan 26 0,67 Ahli Utama

.a
sektor kelautan dan perikanan korporasi sektor kelautan dan perikanan
16 Melakukan pendampingan pembentukan Dokumen pendampingan pembentukan 27 0,64 Ahli Madya

ww
korporasi sektor kelautan dan perikanan korporasi perikanan
17 Melakukan pendampingan perizinan usaha mikro Dokumen pendampingan perizinan usaha mikro 28 0,5 Ahli Madya

: / /w dan kecil sektor kelautan dan perikanan risiko


tinggi
dan kecil sektor kelautan dan perikanan risiko
tinggi

ht tps
TUGAS JABATAN UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT KODE
ANGKA
KREDIT l
PELAKSANA
KEGIATAN
m
ht
1 2 3 4 5 6 7 8

2.
18 Melakukan pendampingan perizinan usaha mikro Dokumen pendampingan perizinan usaha mikro 29 0,25 Ahli Muda
dan kecil sektor kelautan dan perikanan risiko dan kecil sektor kelautan dan perikanan risiko
menengah tinggi menengah tinggi
0 2
19 Melakukan pembinaan usaha mikro dan kecil
sektor kelautan dan perikanan skala usaha
Dokumen pembinaan usaha mikro dan kecil
sektor kelautan dan perikanan skala usaha
30

n -2 0,12 Ahli Pertama

hu
menengah menengah
20 Melakukan pembinaan koperasi sektor kelautan
dan perikanan
Dokumen pembinaan koperasi sektor kelautan
dan perikanan
- t a 31 0,11 Ahli Pertama

21 Menyusun rekomendasi pendirian koperasi sektor Dokumen rekomendasi pendirian koperasi


- 1 8 32 0,92 Ahli Utama

C Peningkatan akses
kelautan dan perikanan sektor kelautan dan perikanan
1 Akses teknologi dan informasi sektor kelautan dan
o r
teknologi dan
informasi
perikanan
o m
-n
a Merancang model penerapan teknologi sektor Dokumen rancangan model penerapan 33 0,8 Ahli Utama
kelautan dan perikanan teknologi sektor kelautan dan perikanan
b Melakukan evaluasi pemanfaatan dan/atau
- rb
Dokumen evaluasi pemanfaatan dan/atau 34 0,56 Ahli Madya
peningkatan teknologi dan informasi sektor
kelautan dan perikanan a n
peningkatan teknologi dan informasi sektor
kelautan dan perikanan
c Melakukan analisis pemanfaatan dan/atau
n p
Dokumen analisis pemanfaatan dan/atau 35 0,26 Ahli Muda

m e
peningkatan teknologi dan informasi sektor peningkatan teknologi dan informasi sektor

er
kelautan dan perikanan kelautan dan perikanan
d Melakukan edukasi, diseminasi dan Laporan edukasi, diseminasi dan 36 0,15 Ahli Pertama

5/p
penyebarluasan teknologi dan informasi sektor penyebarluasan teknologi dan informasi sektor
kelautan dan perikanan melalui gelar kelautan dan perikanan melalui gelar
teknologi/pameran
2 /0 teknologi/pameran

2
e Melakukan edukasi, diseminasi dan Laporan edukasi, diseminasi dan 37 0,64 Ahli Muda

/20
penyebarluasan teknologi dan informasi sektor penyebarluasan teknologi dan informasi sektor
kelautan dan perikanan melalui Percontohan kelautan dan perikanan melalui Percontohan

om
penyuluhan kelautan dan perikanan penyuluhan kelautan dan perikanan

D Penyusunan dan
a. c
1 Penyusunan dan menerapkan metode dan materi
menerapkan
metode dan materi
a n penyuluhan perikanan

ly
a Merancang model teknik penyuluhan Dokumen rancangan model teknik penyuluhan 38 0,93 Ahli Utama
penyuluhan perikanan perikanan
perikanan
m u b Menetapkan alternatif metode penyuluhan Dokumen alternatif metode penyuluhan sesuai 39 0,68 Ahli Utama

a sesuai tujuan, sasaran, media dan teknik tujuan, sasaran, media dan teknik komunikasi

ain
komunikasi

w . c Melakukan evaluasi penyusunan dan


penerapan metoda dan materi penyuluhan
Laporan evaluasi penyusunan dan penerapan
metoda dan materi penyuluhan
40 0,5 Ahli Madya

ww
d Melakukan penyuluhan berdasarkan jumlah Laporan hasil pembinaan penyuluhan 41 0,34 Ahli Madya
sasaran massal berdasarkan jumlah sasaran massal

: / / e Melakukan penyuluhan berdasarkan jumlah Laporan hasil pembinaan penyuluhan 42 0,27 Ahli Muda

tps
sasaran utama dan sasaran antara kelompok berdasarkan jumlah sasaran utama dan

ht
sasaran antara kelompok
TUGAS JABATAN UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT KODE
ANGKA
KREDIT l
PELAKSANA
KEGIATAN
m
ht
1 2 3 4 5 6 7 8

2.
f Menyusun dan menyebarluaskan materi Laporan penyusunan dan penyebarluasan 43 0,13 Ahli Pertama
penyuluhan perikanan melalui media tertayang materi penyuluhan perikanan melalui Media
tertayang
0 2
g Merancang desain percontohan penyuluhan
kelautan dan perikanan
Dokumen desain percontohan penyuluhan
kelautan dan perikanan
44

n -2 0,49 Ahli Muda

E Fasilitasi kemitraan 7 Kemitraan usaha sektor kelautan dan perikanan


usaha dan akses
t a hu
pembiayaan sektor a Merancang model kemitraan usaha sektor
8
Dokumen rancangan model kemitraan usaha- 45 0,7 Ahli Utama
kelautan dan
perikanan
kelautan dan perikanan sektor kelautan dan perikanan
r - 1
b Melakukan evaluasi hasil kemitraan antara
pelaku utama dan pelaku usaha dengan pihak
m o
Dokumen evaluasi hasil kemitraan antara
pelaku utama dan pelaku usaha dengan pihak
46 0,42 Ahli Madya

lain
c Melakukan fasilitasi kemitraan pemasaran
lain

-n o
Dokumen fasilitasi kemitraan pemasaran hasil 47 1,81 Ahli Utama
hasil produksi antara pelaku utama dan
pelaku usaha lingkup internasional rb
produksi antara pelaku utama dan pelaku
-
usaha lingkup internasional
d Melakukan fasilitasi kemitraan pemasaran
a n
Dokumen fasilitasi kemitraan pemasaran hasil 48 0,73 Ahli Madya
hasil produksi antara pelaku utama dan
p
produksi antara pelaku utama dan pelaku
n
pelaku usaha lingkup nasional
e Melakukan fasilitasi kemitraan sarana
m e usaha lingkup Nasional
Dokumen fasilitasi kemitraan sarana produksi 49 0,31 Ahli Muda

usaha dengan swasta


/p er
produksi antara pelaku utama dan pelaku antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan
swasta

/0 5
f Melakukan fasilitasi kemitraan sarana
produksi antara pelaku utama dan pelaku
Dokumen fasilitasi kemitraan sarana produksi
antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan
50 0,12 Ahli Pertama

2 2
usaha dengan pemerintah
g Melakukan fasilitasi kemitraan permodalan
Pemerintah
Dokumen fasilitasi kemitraan permodalan 51 0,3 Ahli Muda

/ 2
non perbankan
0
antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan
non perbankan

om
h Melakukan fasilitasi kemitraan permodalan Dokumen fasilitasi kemitraan permodalan 52 0,3 Ahli Muda

a c
antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan
.
perbankan perbankan

a n i Melakukan fasilitasi kemitraan permodalan Dokumen fasilitasi kemitraan permodalan 53 0,14 Ahli Pertama

u ly antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan
pemerintah pemerintah

a m
F Fasilitasi
peningkatan
8 Fasilitasi peningkatan produktivitas dan skala
usaha pelaku utama dan/atau pelaku usaha

ain
produktivitas dan perikanan

w .
skala usaha pelaku
utama dan/atau
a Merancang model peningkatan produksi rumah Dokumen rancangan model peningkatan
tangga perikanan (RTP) dan/atau data produksi rumah tangga perikanan (RTP)
54 0,91 Ahli Utama

w pelaku usaha
perikanan
produktivitas usaha kelompok perikanan dan/atau data produktivitas usaha kelompok

: / /w perikanan

ht tps
TUGAS JABATAN UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT KODE
ANGKA
KREDIT l
PELAKSANA
KEGIATAN
m
ht
1 2 3 4 5 6 7 8

2.
b Melakukan evaluasi hasil analisis data Dokumen evaluasi hasil analisis data produksi 55 0,45 Ahli Madya
produksi rumah tangga perikanan (RTP) rumah tangga perikanan (RTP) dan/atau data
dan/atau data produktivitas usaha kelompok produktivitas usaha kelompok perikanan
0 2
perikanan
c Melakukan analisis data produksi rumah Dokumen analisis data produksi rumah tangga
n
56 -2 0,16 Ahli Muda

hu
tangga perikanan (RTP) dan/atau data perikanan (RTP) dan/atau data produktivitas
produktivitas usaha kelompok perikanan usaha kelompok perikanan
d Melakukan pengolahan data fasilitasi
- t a
Data fasilitasi peningkatan produktivitas dan 57 0,09 Ahli Pertama
peningkatan produktivitas dan skala usaha
pelaku utama dan/atau pelaku usaha usaha perikanan
- 1 8
skala usaha pelaku utama dan/atau pelaku

G Peningkatan
perikanan
9 Peningkatan kesadaran pelaku utama dan/atau o r
kesadaran pelaku pelaku usaha terhadap kelestarian fungsi
o m
-n
utama dan/atau lingkungan hidup
pelaku usaha a Merancang model edukasi, diseminasi dan Dokumen rancangan model edukasi, 58 0,81 Ahli Utama
perikanan terhadap kesadaran kelestarian lingkungan hidup
rb
diseminasi dan kesadaran kelestarian
-
kelestarian fungsi
lingkungan hidup
kepada pelaku utama dan/atau pelaku usaha
n
lingkungan hidup kepada pelaku utama

a
dan/pelaku usaha
b Melakukan evaluasi hasil edukasi, diseminasi
p
Dokumen evaluasi hasil edukasi, diseminasi
n 59 0,44 Ahli Madya

m e
dan kesadaran kelestarian lingkungan hidup
kepada pelaku utama dan/atau pelaku usaha
dan kesadaran kelestarian lingkungan hidup
kepada pelaku utama dan/pelaku usaha

er
5/p
c Melakukan edukasi, diseminasi dan kesadaran Laporan edukasi, diseminasi dan kesadaran 60 0,15 Ahli Muda
kelestarian lingkungan hidup kepada pelaku kelestarian lingkungan hidup kepada pelaku

2 /0
utama dan/atau pelaku usaha utama dan/pelaku usaha

2
d Melakukan identifikasi bahan edukasi, Laporan identifikasi bahan edukasi, diseminasi 61 0,09 Ahli Pertama

20
diseminasi dan kesadaran kelestarian dan kesadaran kelestarian lingkungan hidup

m /
lingkungan hidup kepada pelaku utama
dan/atau pelaku usaha
kepada pelaku utama dan/atau pelaku usaha

H Evaluasi dan
pelaporan dampak
.
perikanan
c o
Evaluasi dan pelaporan dampak penyuluhan

penyuluhan
a
1 Menyusun pelaporan evalusi dampak penyuluhan Dokumen dampak penyuluhan perikanan 62 0,79 Ahli Utama
perikanan
an perikanan

uly
2 Melakukan evaluasi hasil analisis bahan Dokumen evaluasi hasil analisis bahan 63 0,46 Ahli Madya
penyusunan evaluasi dampak penyuluhan penyusunan evalusi dampak penyuluhan

a m perikanan
3 Melakukan analisis hasil identifikasi bahan
perikanan
Dokumen analisis hasil identifikasi bahan 64 0,24 Ahli Muda

.a in penyusunan evalusi dampak penyuluhan


perikanan
4 Melakukan identifikasi bahan penyusunan evalusi
penyusunan evalusi dampak penyuluhan
perikanan
Laporan identifikasi bahan penyusunan evalusi 65 0,2 Ahli Pertama

w w dampak penyuluhan perikanan dampak penyuluhan perikanan

: / /w MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ht tps ttd

TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
m l
ht
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

2.
NOMOR 18 TAHUN 2022
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH
PERIKANAN
0 2
KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN PENUNJANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN
n -2
NO UNSUR
SUB UNSUR
URAIAN KEGIATAN TUGAS JABATAN
HASIL KERJA/
t a huANGKA
PELAKSANA
TUGAS JABATAN OUTPUT
8 - KREDIT
1
1
2
Pengembangan
3
A. Perolehan ijazah/gelar pendidikan formal
4
Memperoleh ijasah sesuai dengan bidang tugas Jabatan
r - 1 5
Ijazah/Gelar
6
25% AK
7
Semua jenjang
Profesi sesuai dengan bidang tugas Jabatan
Fungsional Penyuluh Perikanan
Fungsional Penyuluh Perikanan

mo kenaikan
pangkat
B. Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang 1 Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil
-n o
penyuluhan perikanan penerapan/pengkajian/survei/evaluasi di bidang
penyuluhan perikanan yang dipublikasikan:
- rb
n
a. dalam bentuk buku/jurnal ilmiah internasional Buku/Jurnal 20 Semua jenjang
terindek

n pa
b. dalam bentuk buku/jurnal ilmiah nasional Buku/Jurnal 12,5 Semua jenjang
terakredtasi
m e
er
c. dalam bentuk buku/jurnal ilmiah yang diakui Buku/Jurnal 6 Semua jenjang
organisasi profesi dan Instansi Pembina

5 /p
2 Menyampaikan presentasi/paparan berupa tinjauan, Naskah 2,5 Semua jenjang

/0
gagasan dan atau ulasan ilmiah dalam pertemuan
ilmiah

2 2
3 Membuat artikel di bidang penyuluhan perikanan yang Artikel 2 Semua jenjang

C. Penyusunan Standar/ Pedoman/Petunjuk / 2 0


dipublikasikan
Membuat buku standar/pedoman/petunjuk Buku 3 Semua jenjang
Pelaksanaan/Petunjuk Teknis di bidang
om pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang penyuluhan
kelautan dan perikanan

a . c perikanan
1 Dipublikasikan secara nasional Buku 2 Semua jenjang

an
2 Dipublikasikan di perpustakaan daerah Buku 1 Semua jenjang
3 Tidak dipublikasikan Buku 0,5 Semua jenjang

dan perikanan u ly
D. Pengembangan Kompetensi di bidang kelautan Mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi:
seminar/lokakarya/konferensi/simposium/studi Sertifikat/Laporan 0,5 Semua jenjang

a m 1
banding-lapangan

i n 2 pelatihan teknis/fungsional di bidang tugas Jabatan

w .a Fungsional Penyuluh Perikanan dan memperoleh


Sertifikat

w w a. lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat/


Laporan
15 Semua jenjang

: / / b. lamanya antara 641 - 960 jam Sertifikat/ 9 Semua jenjang

tps
Laporan

ht
c. lamanya antara 481 - 640 jam Sertifikat/ 6 Semua jenjang
Laporan
NO UNSUR
SUB UNSUR
TUGAS JABATAN
URAIAN KEGIATAN TUGAS JABATAN
HASIL KERJA/
OUTPUT
ANGKA
KREDIT
l
PELAKSANA
m
1 2 3 4 5 6
. ht7
d. lamanya antara 161 - 480 jam Sertifikat/
Laporan
3

0 22 Semua jenjang

e. lamanya antara 81 - 160 jam Sertifikat/


Laporan
n -
2
2 Semua jenjang

f. lamanya antara 30 - 80 jam Sertifikat/


h u 1 Semua jenjang

g. lamanya kurang dari 30 jam


Laporan

-
Sertifikat/t a 0,5 Semua jenjang

1 8
Laporan

-
3 pelatihan manajerial/sosio kultural di bidang tugas
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan
o r
memperoleh Sertifikat
a. lamanya lebih dari 960 jam o m Sertifikat/ 7,5 Semua jenjang

b. lamanya antara 641 - 960 jam


rb -n Laporan
Sertifikat/ 4,5 Semua jenjang

n - Laporan
c. lamanya antara 481 - 640 jam
p a Sertifikat/ 3 Semua jenjang

n Laporan

me
d. lamanya antara 161 - 480 jam Sertifikat/ 1,5 Semua jenjang
Laporan
e.
e r
lamanya antara 81 - 160 jam Sertifikat/ 1 Semua jenjang

/ p Laporan

/05
f. lamanya antara 30 - 80 jam Sertifikat/ 0,5 Semua jenjang
Laporan
g.
2 2lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/ 0,25 Semua jenjang

/ 2 0
4 maintain performance (pemeliharaan kinerja dan target
kinerja)
Laporan
Sertifikat/
Laporan
0,5 Semua jenjang

E. Bimbingan penyuluh perikanan di bawah


om Melaksanakan pembimbingan penyuluh perikanan dibawah Laporan 0,6 Ahli Muda dan Ahli
jenjang jabatannya

a . c jenjang jabatannya terkait tugas dan fungsi kegiatan


penyuluhan
Madya

II Penunjang Kegiatan
a n
A. Pelatih/Pembimbing di bidang penyuluhan Mengajar/melatih/membimbing yang berkaitan dengan Sertifikat/Laporan 0,4 Semua jenjang
penyuluhan
perikanan
perikanan

u ly
B. Keanggotaan dalam Tim Penilai Angka Kredit/
bidang kelautan dan perikanan
Menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit /Tim Uji Surat Keputusan dan 0,04 Semua jenjang

a m
Tim Uji Kompetensi Kompetensi Laporan

n
.ai
C. Perolehan Penghargaan/tanda jasa 1 Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lancana
Karya Satya :
a. 30 (tiga puluh) tahun 3 Semua jenjang

ww
Piagam
b. 20 (dua puluh) tahun Piagam 2 Semua jenjang

/w
c. 10 (sepuluh) tahun Piagam 1 Semua jenjang

: / 2 Penghargaan/tanda jasa atas prestasi kerjanya

tps
a. Tingkat Internasional Sertifikat/ 35% AK Semua jenjang

ht
Piagam kenaikan
pangkat
NO UNSUR
SUB UNSUR
TUGAS JABATAN
URAIAN KEGIATAN TUGAS JABATAN
HASIL KERJA/
OUTPUT
ANGKA
KREDIT
PELAKSANA
m l
1 2 3 4 5 6
. ht
7
b. Tingkat Nasional Sertifikat/
Piagam
25% AK

0
kenaikan 22Semua jenjang

c. Tingkat Provinsi Sertifikat/ -2


pangkat
15% AK
n Semua jenjang
Piagam

h u
kenaikan
pangkat
D. Perolehan Gelar Lainnya Memperoleh gelar diploma tiga lainnya yang tidak sesuai Ijazah
- t a 2 Semua jenjang
dengan bidang tugas Jabatan Fungsional Asisten Penyuluh
Perikanan
- 1 8
a. Sarjana / Diploma empat
b. Magister
o r Ijazah
Ijazah
5
10
Semua
Semua
jenjang
jenjang

E. Pelaksanaan tugas lain yang mendukung


c. Doktor
1 Melakukan kegiatan yang mendukung pelaksanaan
o m Ijazah
Laporan
15
0,04
Semua
Semua
jenjang
jenjang
pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional
Penyuluh Perikanan
tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan
a. Penunjukan sebagai Koordinator Penyuluh
rb -n Surat Keputusan dan 1 Semua jenjang
Perikanan tingkat Kabupaten/Kota
n - Laporan

p a
b. Pengurus organisasi profesi di Pusat/Provinsi Surat Keputusan dan
Laporan
0,75 Semua jenjang

n
me
c. Anggota organisasi profesi di Pusat/Provinsi Kartu Anggota dan 0,5 Semua jenjang
Laporan

e r MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

5 / p DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

2 /0 ttd
2
/ 20 TJAHJO KUMOLO

om
a . c
a n
u ly
a m
.ain
w w
: / /w
https
m l
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
2. ht
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
0 2
NOMOR 18 TAHUN 2022
n -2
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN

t ahu
8 -
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
r - 1
JABATAN FUNSIONAL PENYULUH PERIKANAN DENGAN PENDIDIKAN SARJANA / DIPLOMA EMPAT
m o
-n o
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
- rb
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN
TUGAS JABATAN
AHLI PERTAMA a
AHLI MUDA
n AHLI MADYA
n p AHLI UTAMA
III/a III/b
m e
III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
Melaksanakan penyuluhan perikanan
/per
50 /0 5 50 100 100 150 150 150 200 200
22
/ 20
om
. c MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

ana DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

u l y
a m ttd

.ain
w w TJAHJO KUMOLO

: / /w
ht tps
m l
.ht
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA 2 2
NOMOR 18 TAHUN 2022
-20
n
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN
u
ta h
8
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT -
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN DENGAN PENDIDIKAN MAGISTER
r - 1
m o
-n o
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN
TUGAS JABATAN
AHLI PERTAMA AHLI MUDA - r b AHLI MADYA AHLI UTAMA
an
III/b III/c III/d
n p IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
Melaksanakan penyuluhan perikanan

m e
50 100 er 100 150 150 150 200 200

/05/p
2 2
/20
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

om
a . c ttd

ly an
m u TJAHJO KUMOLO

a
.ain
w w
:/ / w
t p s
ht
m l
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
2. ht
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
0 2
NOMOR 18 TAHUN 2022

n -2
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN

t ahu
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
8 -
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR

r - 1
m o
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
o
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN
-n
TUGAS JABATAN
AHLI MUDA - rb
AHLI MADYA AHLI UTAMA

a n
n p
me
III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

Melaksanakan penyuluhan perikanan


e r
5 / p
2/0
100 100 150 150 150 200 200

0 2
m/2
. c o MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

na
ly a ttd

m u
n a TJAHJO KUMOLO

w .ai
w w
: / /
ht tps

Anda mungkin juga menyukai