Anda di halaman 1dari 15

SALINAN

l
tm
2 .h
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

02
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

n-2
hu
PEDOMAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN

-ta
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2022

7
or-
TENTANG

om
PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENYEDIAAN SARANA DAN
PRASARANA RAMAH KELOMPOK RENTAN

b-n
n-r
BAB I
pa
PENDAHULUAN
en
n-m

A. Latar Belakang
Penyelenggara pelayanan publik berkewajiban untuk
ma

menyelenggarakan pelayanan publik dalam rangka pemenuhan kebutuhan


do

pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga


/pe

negara. Salah satu bentuk pelayanan publik berupa pelayanan dengan


/12

perlakuan khusus, dimana berdasarkan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 25


22

Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik disebutkan bahwa “penyelenggara


20

berkewajiban memberikan pelayanan dengan perlakuan khusus kepada


m/

anggota masyarakat tertentu sesuai dengan peraturan perundang-


undangan”. Bahwa masyarakat tertentu merupakan kelompok rentan,
co

antara lain penyandang disabilitas, lanjut usia, wanita hamil, anak-anak,


i.
las

korban bencana alam, dan korban bencana sosial.


gu

Salah satu bentuk pelayanan dengan perlakuan khusus yaitu


ore

penyediaan sarana dan prasarana ramah kelompok rentan yang


diselenggarakan oleh unit penyelenggara pelayanan publik di lingkup
inf

Kementerian/Lembaga, pemerintah Kabupaten/Kota, dan unit layanan di


.
ww

setiap sektor. Bahwa dalam praktiknya masih terdapat beberapa hambatan/


/w

kendala, antara lain belum adanya perencanaan dan penganggaran yang


/

khusus menyediakan untuk pengadaan dan peningkatan kualitas sarana


ps:

prasarana ramah kelompok rentan, belum adanya persamaan persepsi


htt

antara penyelenggara pelayanan publik dan masyarakat tertentu, serta

jdih.menpan.go.id
masih kurangnya sosialisasi dan internalisasi pada masing-masing unit

l
tm
penyelenggara pelayanan publik.

2 .h
Berdasarkan hal tersebut diatas, menjadi tantangan bagi Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) selaku

02
pembina pelayanan publik nasional dalam rangka melakukan pemantauan

n-2
dan evaluasi kinerja penyelenggaraan pelayanan publik dalam penyediaan

hu
sarana prasarana ramah kelompok rentan. Oleh karena itu, perlu

-ta
menetapkan Pedoman Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

7
Reformasi Birokrasi tentang pelaksanaan penilaian kelengkapan serta

or-
kualitas penyediaan sarana prasarana ramah kelompok rentan.

om
b-n
B. Maksud dan Tujuan
Pedoman Menteri ini disusun dengan maksud dan tujuan sebagai
berikut:
n-r
pa
1. Maksud Pedoman Menteri ini adalah memberikan acuan dalam
en

melaksanakan pemantauan dan evaluasi atas penyelenggaraan


n-m

pelayanan publik inklusif melalui penyediaan sarana prasarana ramah


ma

kelompok rentan.
2. Tujuan Pedoman Menteri ini antara lain:
do

a. memperoleh data, informasi, dan/atau kondisi atas kelengkapan serta


/pe

kualitas penyediaan sarana prasarana ramah kelompok rentan;


/12

b. memperoleh data dan/atau informasi mengenai inovasi yang


22

dikembangkan dan diterapkan dalam rangka memberikan kemudahan


20

pelayanan bagi kelompok rentan; dan


m/

c. memperoleh data dan/atau informasi mengenai kendala/hambatan


co

dalam penyediaan sarana prasrana rama kelompok rentan;


i.

d. memperoleh Unit Penyelenggara Pelayanan Publik Terbaik Penyedia


las

Sarana Prasarana Ramah Kelompok Rentan.


gu

C. Dasar Hukum
ore

Pedoman Menteri ini berdasarkan pada ketentuan peraturan


inf

perundang-undangan sebagai berikut:


.

1. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia


ww

(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan


/w

Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 3886);


/
ps:

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan
htt

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);

jdih.menpan.go.id
l
tm
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang

2 .h
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

02
5038);

n-2
4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabiltas

hu
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 69, Tambahan

-ta
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5871);

7
5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2020 tentang Aksesibilitas

or-
Terhadap Permukiman, Pelayanan Publik, Dan Pelindungan Dari Bencana

om
Bagi Penyandang Disabilitas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

b-n
2020 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6540);

n-r
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012 tentang
pa
Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
en

tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun


n-m

2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor


ma

5357);
7. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2021 tentang Kementerian
do

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Lembaran


/pe

Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 126);


/12

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


22

Birokrasi Nomor 60 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja


20

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


m/

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1249) sebagaimana


co

telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


i.

dan Reformasi Birokrasi Nomor 39 Tahun 2022 tentang Perubahan atas


las

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


gu

Birokrasi Nomor 60 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja


ore

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


inf

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 753);


.

9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor


ww

14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung


/w

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1148);


/
ps:

10. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2020 tentang Penyediaan
htt

jdih.menpan.go.id
Sarana Prasrana Bagi Kelompok Rentan dalam Penyelenggaraa

l
tm
Pelayanan Publik.

2 .h
D. Pengertian
Dalam Pedoman Menteri ini yang dimaksud dengan :

02
1. Pemantauan dan evaluasi adalah kegiatan dalam rangka melakukan

n-2
pemantauan dan pengukuran secara sistematis pada suatu unit

hu
penyelenggara pelayanan publik dalam penyediaan sarana prasarana

-ta
ramah kelompok rentan,

7
2. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

or-
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan

om
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas

b-n
barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.

n-r
3. Sarana dan prasarana ramah kelompok rentan adalah seperangkat
pa
kelengkapan sarana prasarana yang diperuntukkan untuk
en

mengakomodasi kebutuhan kelompok rentan dalam mengakses dan


n-m

memperoleh pelayanan publik.


ma

4. Standar Pelayanan adalah tolak ukur yang digunakan sebagai pedoman


penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan
do

sebagai kewajiban dan janji Penyelenggara kepada masyarakat dalam


/pe

rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan


/12

terukur.
22

5. Penyelenggara Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut Penyelenggara


20

adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga


m/

independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan


co

Pelayanan Publik, dan badan hukum lain yang dibentuk khusus untuk
i.

kegiatan Pelayanan Publik.


las

6. Organisasi Penyelenggara Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut Unit


gu

Penyelenggara Pelayanan Publik adalah satuan kerja Penyelenggara


ore

Pelayanan Publik yang berada di lingkungan institusi penyelenggara


inf

negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan


.

undang-undang untuk kegiatan Pelayanan Publik, dan badan hukum lain


ww

yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan Pelayanan Publik.


/w

7. Pelaksana Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut Pelaksana adalah


/
ps:

pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja di dalam Unit
Penyelenggara Pelayanan Publik yang bertugas melaksanakan tindakan
htt

atau serangkaian tindakan Pelayanan Publik.

jdih.menpan.go.id
l
tm
8. Kelompok Rentan adalah setiap orang yang termasuk kelompok

2 .h
masyarakat yang rentan berhak memperoleh perlakuan dan perlindungan
lebih berkenaan dengan kekhususannya. Yang dimaksud dengan

02
kelompok masyarakat yang rentan antara lain adalah orang lanjut usia,

n-2
anak-anak, fakir miskin, wanita hamil, penyandang disabilitas, dan

hu
korban bencana alam/ sosial,

-ta
9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

7
bidang aparatur negara.

or-
om
b-n
n-r
pa
en
n-m
ma
do
/pe
/12
22
20
m/
coi.
las
gu
ore
inf
.
ww
//w
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
l
tm
BAB II

2 .h
METODE, PRINSIP, ASPEK, INDIKATOR, PEMBOBOTAN, DAN
PENGHITUNGAN NILAI PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI

02
PENYEDIAAN SARANA PRASARANA RAMAH KELOMPOK RENTAN

n-2
hu
1. Metode

-ta
Metode yang digunakan untuk mendapatkan hasil penilaian melalui

7
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penyediaan sarana dan

or-
prasarana ramah kelompok rentan adalah metode survei dengan

om
instrumen kuesioner yang telah disusun berdasarkan peraturan dan

b-n
ketentuan yang berlaku.
2. Prinsip
Prinsip yang digunakan dalam
n-r
menyusun indikator penilaian
pa
berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
en

Publik, yaitu:
n-m

a. Profesionalitas (professionalism): kondisi di mana penyelenggara dan


ma

pelaksana pelayanan publik harus memiliki kompetensi yang sesuai


dengan bidang tugas, sehingga dapat memberikan pelayanan yang
do

terbaik kepada masyarakat khususnya kelompok rentan.


/pe

b. Partisipatif (participative): kondisi di mana peran serta dan pelibatan


/12

masyarakat dalam penyediaan sarana prasarana ramah kelompok


22

rentan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat


20

khususnya kelompok rentan.


m/

c. Keterbukaan (transparency): kondisi di mana setiap penerima layanan


co

dan pihak-pihak lain yang relevan dapat dengan mudah mengakses


i.

dan memperoleh informasi mengenai pelayanan yang diinginkan.


las

d. Kecepatan, kemudahan, keterjangkauan (timeliness, ease of use, and


gu

accessibility): kondisi di mana setiap jenis pelayanan dan sarana


ore

prasarana yang disediakan dapat diperoleh masyarakat dengan


inf

mudah, nyaman dan aman.


.

e. Akuntabilitas (accountability): kondisi di mana setiap dan seluruh


ww

proses penyelenggaraan pelayanan publik bagi kelompok rentan


/w

harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan


/
ps:

peraturan perundang-undangan.
htt

jdih.menpan.go.id
l
tm
3. Aspek dan Indikator

2 .h
Beberapa aspek yang harus dipenuhi oleh unit penyelenggara pelayanan
publik dalam menyediakan sarana dan prasarana ramah kelompok ialah

02
sebagai berikut:

n-2
a. Aspek Pemenuhan.

hu
Aspek Pemenuhan melihat dari kelengkapan sarana dan prasarana

-ta
yang dipenuhi oleh Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Unit

7
Penyelenggara Pelayanan Publik dinilai memenuhi aspek pemenuhan

or-
apabila telah menyediakan seluruh indikator sarana prasarana yang

om
telah ditentukan Adapun indikator pada aspek pemenuhan tersebut

b-n
meliputi area parkir khusus, guiding block/ jalur pemandu, jalur
landai, pegangan rambat, kursi roda, kruk, tongkat, kursi tunggu

n-r
prioritas, loket khusus, toilet khusus, area bermain anak, ruang
pa
laktasi, alat bantu tuna netra dan alat bantu tuna rungu. Skor yang
en

dapat diberikan dari masing-masing indikator yaitu skor 0 apabila


n-m

tidak tersedia dan skor 1 apabila tersedia.


ma

b. Aspek Kualitas.
do

Aspek kualitas menilai sarana dan prasarana yang telah terpenuhi/


/pe

tersedia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Skor yang dapat


/12

diberikan antara skor 0-2 sesuai dengan kondisi yang ada. indikator
22

pertanyaannya sebagai berikut:


20

SARANA
NO PERTANYAAN/ INDIKATOR
m/

PRASARANA
Area parkir khusus dilengkapi dengan marka
co

jalan dan petunjuk arah yang jelas


i.

0. Tidak tersedia area parkir khusus


las

1 Area Parkir Khusus 1. Area parkir dilengkapi dengan marka jalan/


gu

penanda khusus
2. Area parkir dilengkapi dengan marka jalan/
ore

penanda khusus dan petunjuk arah yang jelas


Guiding block bertekstur yang dilengkapi
inf

dengan marka jalan/ penanda khusus berwarna


.

kuning
ww

Jalur
2 Pemandu/Guiding 0. Tidak tersedia guiding block bertekstur
/w

Block 1. Tersedia guiding block bertekstur, akan tetapi


/

tidak berwarna kuning


ps:

2. Tersedia guiding block bertektur yang


htt

berwarna kuning

jdih.menpan.go.id
SARANA
NO PERTANYAAN/ INDIKATOR

l
PRASARANA

tm
Kemiringan jalur landai tidak lebih dari 6

2 .h
derajat untuk luar ruangan dan 7 derajat di
dalam ruangan

02
Memiliki lebar minimal 120 cm

n-2
Tidak licin
3 Jalur Landai/RAM
Dilengkapi dengan pegangan pengaman

hu
0. Tidak tersedia jalur landai

-ta
1. Jalur landai memenuhi 1-2 kondisi

7
2. Jalur landai memenuhi 3-4 kondisi

or-
Memiliki diameter 5-10 cm
Ketinggian berkisar 65-80cm

om
Bebas dari permukaan tajam dan kasar
Tersedia di dalam dan di luar ruang pelayanan

b-n
4 Pegangan Rambat

n-r
0. Tidak tersedia pegangan rambat
1. Pegangan rambat memenuhi 1-3 kondisi
pa
2. Pegangan rambat memenuhi 4 kondisi
en
Kursi roda, tongkat dan kruk dalam keadaan
layak untuk digunakan.
n-m

Kursi
5 0. Tidak tersedia kursi roda, tongkat dan kruk
Roda/Tongkat/Kruk
ma

1. Tersedia semua/ sebagian, akan tetapi


kurang layak digunakan
do

2. Tersedia semua dan layak digunakan


/pe

Sandaran punggung
Berbahan busa
/12

Posisi bebas dari aktivitas lalu lalang pengguna


Kursi Tunggu layanan lainnya
22

6
Prioritas
20

0. Tidak tersedia kursi tunggu prioritas


1. Kursi prioritas dengan 1-2 kondisi
m/

2. Kursi prioritas dengan 3 kondisi


co

Terdapat petunjuk arah/ papan informasi yang


jelas
i.
las

Ruang/ space cukup untuk kursi roda


Ketinggian meja berkisar antara 72-85 cm
7 Loket Khusus
gu

0. Tidak tersedia loket khusus/ prioritas


ore

1. Loket khusus dengan 1-2 kondisi


inf

2. Loket khusus dengan 3 kondisi


Kelengkapan Fasilitas:
.
ww

Toilet duduk, pegangan, wastafel, toiletries,


tempat sampah, panic button dan papan
/w

informasi yang jelas


8 Toilet khusus
/
ps:

0. Tidak tersedia toilet khusus


1. Toilet khusus dengan 1-4 fasilitas
htt

2. Toilet khusus dengan 5-7 fasilitas

jdih.menpan.go.id
SARANA
NO PERTANYAAN/ INDIKATOR

l
PRASARANA

tm
Aksesibiitas:

2 .h
Memiliki pintu geser
Cukup untuk kursi roda

02
Ketinggian wastafel paling tinggi 85cm

n-2
0. Tidak tersedia toilet khusus

hu
1. Toilet khusus dengan 1-2 kondisi
2. Toilet khusus dengan 3 kondisi

-ta
Penempatan pada lokasi yang mudah dilihat/

7
dikenali dan menjadi satu kesatuan dengan

or-
ruang utamanya
Menjaga privasi, kenyamanan dan perlindungan

om
kepada ibu dalam proses laktasi
Higenitas dan bebas dari bahaya termasuk

b-n
polusi dan kebisingan

n-r
9 Ruang Laktasi Didukung dengan fasilitas kursi/sofa, box bayi/
meja mengganti popok, toiletries, wastafel,
pa
kulkas, pendingin ruangan/ sirkulasi udara
yang memadai.
en
n-m

0. Tidak tersedia ruang laktasi


1. Ruang laktasi memenuhi 1-2 kondisi
ma

2. Ruang laktasi memenuhi 3-4 kondisi


Mainan anak aman digunakan (tidak berbahaya)
do

Area bermain anak bebas dari benda yang


/pe

membahayakan
Terdapat pembatas di sekeliling area bermain
/12

anak
10 Area Bermain Anak Area bermain anak memiliki desain dan
22

pengaturan layout yang menarik


20

0. Tidak tersedia area bermain anak


m/

1. Area bermain anak mencakup 1-3 kondisi


co

2. Area bermain anak mencakup 4 kondisi


Huruf braille
i.

Audio/Pengeras suara yang cukup di area ruang


las

pelayanan
Alat Bantu Tuna
gu

11
Netra
0. Tidak tersedia alat bantu tuna netra
ore

1. Alat bantu memenuhi 1 kondisi


inf

2. Alat bantu memenuhi 2 kondisi


Hearing aid/alat bantu dengar
.
ww

Layar informasi yang jelas/aplikasi khusus


Media informasi yang memuat video bahasa
/w

Alat Bantu Tuna isyarat


12
Rungu
/
ps:

0. Tidak tersedia alat bantu tuna rungu


1. Alat bantu memenuhi 1-2 kondisi
htt

2. Alat bantu memenuhi 3 kondisi

jdih.menpan.go.id
c. Aspek Pendukung

l
tm
Aspek pendukung merupakan indikator penunjang yang mampu

2 .h
melengkapi dan mendukung pelayanan bagi kelompok rentan. Skor
yang dapat diberikan dari masing-masing indikator yaitu skor 0

02
apabila tidak tersedia dan skor 1 apabila tersedia. Adapun indikator

n-2
pendukung tersebut meliputi beberapa pertanyaan sebagai berikut:

hu
NO INDIKATOR

-ta
Tersedia lift/eskalator/selasar yang mudah diakses oleh kelompok
1
rentan?

7
Tersedia pintu otomatis di area ruang pelayanan mudah diakses oleh

or-
2
kelompok rentan?

om
3 Tersedia petugas pendamping/pemandu khusus disabilitas/lansia?
4 Tersedia petugas yang mampu bahasa isyarat bagi tunarungu?

b-n
Tersedia sistem informasi yang disesiakan khusus bagi kelompok
5

n-r
rentan?
6 Tersedia inovasi pelayanan inklusif yang dikembangkan?
pa
7 Tersedia standar pelayanan yang mengakomodir kelompok rentan
en
n-m

4. Pembobotan
Penilaian kinerja unit penyelenggara pelayanan publik dilakukan dengan
ma

menggunakan instrumen kuesioner yang divalidasi melalui observasi,


do

wawancara dan peninjauan langsung ke lokasi unit layanan. Adapun


/pe

bobot pada masing-masing aspek yaitu 40% untuk aspek pemenuhan,


/12

50% untuk aspek kualitas dan 10% untuk aspek pendukung.


22

5. Penghitungan Nilai Hasil Pemantauan dan Evaluasi


20

Berikut ini penghitungan nilai dari masing-masing aspek:


m/

a) Penghitungan Nilai Aspek Pemenuhan


co

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑎𝑛


i.

𝑃𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑎𝑛 = 𝑥 100%
12
las
gu

b) Penghitungan Nilai Aspek Kualitas


ore

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠


inf

𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 100%
18
.
ww

c) Penghitungan Nilai Aspek Pendukung


//w

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔


ps:

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔 = 𝑥 100%
6
htt

jdih.menpan.go.id
d) Penghitungan Nilai Akhir

l
tm
(Pemenuhan x 40%) + (Kualitas x 50%) + (Pendukung x 10%)

2 .h
02
n-2
Nilai akhir dari seluruh atau setiap Unit Penyelenggara Pelayanan Publik

hu
selanjutnya akan dikategorikan ke dalam 4 kategori, sehingga Unit

-ta
Penyelenggara Pelayanan Publik yang telah dilakukan Pemantauan dan
evaluasi dapat memperoleh predikat sesuai dengan kategori pada bagian

7
or-
analisis data.

om
6. Analisis Data

b-n
Analisis data adalah tahap penyimpulan atas penilaian penyediaan

n-r
sarana dan prasarana ramah kelompok rentan yang diperoleh
pa
Penyelenggara dengan predikat sebagai berikut:
en
n-m

Rentang Nilai Predikat


0-60 Cukup
ma

61-80 Baik
do

81-90 Sangat Baik


/pe

UPP Terbaik/
91-100
/12

Percontohan
22
20

Berdasarkan rentang nilai dan predikat yang diperoleh oleh Unit


m/

Penyelenggara Pelayanan Publik menjadi dasar bagi Menteri PANRB


co

untuk menetapkan unit terbaik/ percontohan kepada Penyelenggara.


i.
las
gu
ore
inf
.
ww
//w
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
BAB III

l
tm
PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI

2 .h
SARANA DAN PRASARANA RAMAH KELOMPOK RENTAN

02
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi sarana dan prasarana ramah

n-2
kelompok rentan meliputi 3 (tiga) tahapan, diantaranya sebagai berikut:

hu
1. Tahap Perencanaan

-ta
Persiapan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi sarana dan prasarana

7
ramah kelompok rentan diawali dengan tahapan perencanaan melalui tata

or-
cara sebagai berikut:

om
a. Penentuan lokus penilaian

b-n
Penentuan lokus penilaian dilakukan berdasarkan usulan dari masing-
masing Kementerian/ Lembaga kepada Menteri.
b. Penyusunan rencana penilaian
n-r
pa
Penyusunan rencana penilaian sarana dan prasarana ramah kelompok
en

rentan perlu memperhatikan hal berikut:


n-m

1) Penentuan metode pengumpulan data, melalui survei maupun


ma

wawancara mendalam (on-site visit atau virtual meeting)


2) Penentuan timeline pelaksanaan penilaian; dan
do

3) Penyusunan instrumen Pemantauan dan evaluasi sarana dan


/pe

prasarana ramah kelompok rentan.


/12
22

2. Tahap Pelaksanaan
20

a. Menjelaskan maksud dan tujuan penilaian kepada Unit Penyelenggara


m/

Pelayanan Publik yang merupakan lokus penilaian dan/atau pihak


co

terkait lainnya dalam bentuk entry meeting (pertemuan pendahuluan);


i.
las

b. Melaksanakan dan/atau mengembangkan teknik penilaian sesuai


dengan metode yang telah ditentukan;
gu

c. Melakukan penilaian sesuai dengan metode yang telah ditentukan;


ore

d. Membuat berita acara penilaian yang ditandatangani tim penilai dan


inf

perwakilan Unit Penyelenggara Pelayanan Publik;


.
ww

e. Menjelaskan hasil pengamatan atau observasi kepada Unit Penyelenggara


Pelayanan Publik yang merupakan lokus penilaian dan/atau pihak
/w

terkait lainnya dalam bentuk exit meeting (pertemuan akhir); dan


/
ps:

f. Mengolah dan menganalisis data.


htt

jdih.menpan.go.id
3. Tahap Penyampaian Penghargaan dan Rekomendasi.

l
tm
Hasil Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Sarana Prasarana Ramah

2 .h
Kelompok Rentan diberikan dalam bentuk piagam penghargaan oleh
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta

02
dituangkan dalam Laporan Hasil Evaluasi (LHE) yang memuat penjelasan

n-2
temuan lapangan atas indikator penilaian serta rekomendasi yang dapat

hu
dilakukan oleh Unit Penyelenggara Pelayanan Publik yang dinilai.

-ta
7
or-
om
b-n
n-r
pa
en
n-m
ma
do
/pe
/12
22
20
m/
coi.
las
gu
ore
inf
.
ww
//w
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
BAB IV

l
tm
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

2 .h
1. Pengisian survei oleh unit penyelenggara pelayanan publik harus

02
berdasarkan kondisi yang nyata terjadi dan menggambarkan sarana dan

n-2
prasarana ramah kelompok rentan yang telah disediakan pada area layanan.

hu
2. Hasil Pemantauan dan evaluasi sarana dan prasarana ramah kelompok

-ta
rentan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur

7
Negara dan Reformasi Birokrasi akan dipublikasikan 1 (satu) kali dalam

or-
setahun.

om
b-n
n-r
pa
en
n-m
ma
do
/pe
/12
22
20
m/
co
i.
las
gu
ore
inf
.
ww
//w
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
BAB V

l
tm
PENUTUP

2 .h
Pedoman Menteri ini disusun sebagai acuan pelaksanaan pemantauan dan

02
evaluasi penyediaan sarana dan prasarana ramah kelompok rentan.

n-2
hu
Pedoman Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

-ta
7
or-
om
Ditetapkan di Jakarta

b-n
pada tanggal 26 Desember 2022

n-r
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
pa
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
en

REPUBLIK INDONESIA,
n-m
ma

ttd
do

ABDULLAH AZWAR ANAS


/pe
/12
22
20
m/
coi.
las
gu
ore
inf
.
ww
//w
ps:
htt

jdih.menpan.go.id

Anda mungkin juga menyukai