Anda di halaman 1dari 65

SALINAN

l
tm
MENTERI

2.h
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

02
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

n-2
hu
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

-ta
NOMOR 12 TAHUN 2022

2
r-1
TENTANG

mo
JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI

-no
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-rb
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
an
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
p
en
rm
/pe

Menimbang : a. bahwa untuk pengembangan karier dan peningkatan


profesionalisme pegawai negeri sipil yang mempunyai ruang
/05

lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang dalam


22

pengelolaan penyelenggaraan kegiatan statistik, serta


20

untuk meningkatkan kinerja organisasi, perlu ditetapkan


m/

Jabatan Fungsional Statistisi;


.co

b. bahwa Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur


Negara Nomor 19 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional
na

Statistisi dan Angka Kreditnya, sudah tidak sesuai


lya

perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga


mu

perlu diganti;
na

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


.ai

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan


ww

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi tentang Jabatan Fungsional Statistisi.
//w
ps:

Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik


htt

Indonesia Tahun 1945;

jdih.menpan.go.id
-2-

l
tm
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

2.h
Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara

02
Republik Indonesia Nomor 4916);

n-2
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

hu
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik

-ta
Indonesia Nomor 5494);

2
r-1
4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang

mo
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan

-no
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037),

-rb
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
an
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
p
en

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia


rm

Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara


/pe

Republik Indonesia Nomor 6477);


5. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang
/05

Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil,


22

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan


20

Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2014 tentang


m/

Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 87


.co

Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai


Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
na

2014 Nomor 240);


lya

6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2021 tentang


mu

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan


na

Reformasi Birokrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia


.ai

Tahun 2021 Nomor 126);


ww

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2019 tentang
//w

Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Jabatan


ps:

Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik


htt

Indonesia Tahun 2019 Nomor 834);


8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

jdih.menpan.go.id
-3-

Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun 2021 tentang

l
tm
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Berita Negara

2.h
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1249);

02
n-2
MEMUTUSKAN:

hu
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG JABATAN

-ta
FUNGSIONAL STATISTISI.

2
r-1
mo
BAB I
KETENTUAN UMUM

-no
-rb
Pasal 1
an
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah
p
en

warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,


rm

diangkat sebagai pegawai aparatur sipil negara secara tetap


/pe

oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki


jabatan pemerintahan.
/05

2. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang


22

mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,


20

pemindahan, dan pemberhentian pegawai aparatur sipil


m/

negara dan pembinaan manajemen aparatur sipil negara di


.co

instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan.
na

3. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai


lya

kewenangan melaksanakan proses pengangkatan,


mu

pemindahan, dan pemberhentian aparatur sipil negara


na

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.


.ai

4. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi


ww

daerah.
5. Instansi Pusat adalah kementerian, lembaga pemerintah
//w

nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, dan


ps:

kesekretariatan lembaga nonstruktural.


htt

6. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan


perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi

jdih.menpan.go.id
-4-

sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakilan rakyat

l
tm
daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah.
7. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi

2.h
fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional

02
yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan

n-2
tertentu.

hu
8. Jabatan Fungsional Statistisi adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan

-ta
wewenang untuk mengelola penyelenggaraan Kegiatan

2
r-1
Statistik.

mo
9. Pejabat Fungsional Statistisi yang selanjutnya disebut
Statistisi adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,

-no
dan wewenang untuk mengelola penyelenggaraan Kegiatan
Statistik. -rb
an
10. Statistik adalah Data yang diperoleh dengan cara
pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta
p
en

sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antarunsur


rm

dalam penyelenggaraan Statistik.


/pe

11.Kegiatan Statistik adalah tindakan yang meliputi upaya


penyediaan serta penyebarluasan Data dan informasi
/05

Statistik, upaya pengembangan ilmu Statistik, dan upaya


22

yang mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik


20

Nasional.
m/

12. Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri


.co

atas unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan,


sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan
na

Statistik.
lya

13. Statistik Sektoral adalah Statistik yang pemanfaatannya


mu

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu


na

dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan


.ai

dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi


ww

yang bersangkutan.
14. Data adalah catatan atas kumpulan fakta atau deskripsi
//w

berupa angka, karakter, simbol, gambar, peta, tanda,


ps:

isyarat, tulisan, suara, dan/atau bunyi, yang


htt

merepresentasikan keadaan sebenarnya atau


menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi.

jdih.menpan.go.id
-5-

15.Data Statistik adalah data berupa angka tentang

l
tm
karakteristik atau ciri khusus suatu populasi yang
diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan,

2.h
penyajian, dan analisis.

02
16. Sasaran Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP

n-2
adalah rencana kinerja dan target yang akan dicapai oleh

hu
seorang PNS yang harus dicapai setiap tahun.
17. Angka Kredit adalah satuan nilai dari uraian kegiatan

-ta
dan/atau akumulasi nilai butir kegiatan yang harus dicapai

2
r-1
oleh Statistisi dalam rangka pembinaan karier yang

mo
bersangkutan.
18. Angka Kredit Kumulatif adalah akumulasi nilai Angka

-no
Kredit minimal yang harus dicapai oleh Statistisi sebagai

-rb
salah satu syarat kenaikan pangkat dan/atau jabatan.
an
19. Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disingkat PAK
adalah hasil penilaian yang diberikan berdasarkan Angka
p
en

Kredit untuk pengangkatan atau kenaikan pangkat


rm

dan/atau jabatan dalam Jabatan Fungsional Statistisi.


/pe

20. Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisi yang


selanjutnya disebut Tim Penilai adalah tim yang dibentuk
/05

dan ditetapkan oleh pejabat yang memiliki kewenangan


22

menetapkan Angka Kredit dan bertugas mengevaluasi


20

keselarasan hasil kerja dengan tugas yang disusun dalam


m/

SKP serta menilai capaian kinerja Statistisi dalam bentuk


.co

Angka Kredit.
21. Standar Kompetensi Statistisi yang selanjutnya disebut
na

Standar Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan,


lya

keterampilan, dan perilaku yang diperlukan seorang


mu

aparatur sipil negara dalam melaksanakan tugas Jabatan


na

Fungsional Statistisi.
.ai

22. Uji Kompetensi adalah proses pengukuran dan penilaian


ww

terhadap kompetensi teknis, manajerial dan/atau sosial


kultural dari Statistisi dalam melaksanakan tugas dan
//w

fungsi dalam jabatan.


ps:

23. Hasil Kerja adalah unsur kegiatan utama yang harus


htt

dicapai oleh Statistisi sebagai prasyarat menduduki setiap


jenjang Jabatan Fungsional Statistisi.

jdih.menpan.go.id
-6-

24. Hasil Kerja Minimal adalah unsur kegiatan utama yang

l
tm
harus dicapai minimal oleh Statistisi sebagai prasyarat
pencapaian Hasil Kerja.

2.h
25. Karya Tulis/Karya Ilmiah adalah tulisan hasil pokok

02
pikiran, pengembangan, dan hasil kajian/penelitian yang

n-2
disusun oleh Statistisi baik perorangan atau kelompok di

hu
bidang Statistik.
26. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Statistisi yang

-ta
selanjutnya disebut Instansi Pembina adalah lembaga

2
r-1
pemerintah nonkementerian yang melaksanakan tugas

mo
pemerintahan di bidang Kegiatan Statistik.
27. Unit Vertikal adalah Instansi Pemerintah pada tingkat

-no
provinsi atau kabupaten/kota yang melaksanakan tugas

-rb
pemerintahan di bidang Kegiatan Statistik dan berada di
an
bawah dan bertanggungjawab kepada Instansi Pusat yang
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Kegiatan
p
en

Statistik.
rm

28. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan


/pe

pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara.


/05

BAB II
22

KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB, DAN


20

KLASIFIKASI/RUMPUN JABATAN
m/
.co

Bagian Kesatu
Kedudukan dan Tanggung Jawab
na
lya

Pasal 2
mu

(1) Statistisi berkedudukan sebagai pelaksana teknis


na

fungsional di bidang pengelolaan penyelenggaraan Kegiatan


.ai

Statistik pada Instansi Pemerintah.


ww

(2) Statistisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab secara
//w

langsung kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pejabat


ps:

Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, atau


htt

Pejabat Pengawas yang memiliki keterkaitan dengan


pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Statistisi.

jdih.menpan.go.id
-7-

(3) Kedudukan Statistisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

l
tm
ditetapkan dalam peta jabatan berdasarkan analisis tugas
dan fungsi unit kerja, analisis jabatan, dan analisis beban

2.h
kerja dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

02
perundang-undangan.

n-2
hu
Pasal 3
Jabatan Fungsional Statistisi merupakan jabatan karier PNS.

-ta
2
r-1
Bagian Kedua

mo
Klasifikasi/Rumpun Jabatan

-no
Pasal 4
Jabatan Fungsional -rb
Statistisi termasuk dalam
an
klasifikasi/rumpun matematika, statistika, dan yang
berkaitan.
p
en
rm

BAB III
/pe

KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL


/05

Pasal 5
22

(1) Jabatan Fungsional Statistisi merupakan jabatan


20

fungsional kategori keahlian.


m/

(2) Jenjang Jabatan Fungsional Statistisi kategori keahlian


.co

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dari jenjang terendah


sampai jenjang tertinggi terdiri atas:
na

a. Statistisi Ahli Pertama;


lya

b. Statistisi Ahli Muda;


mu

c. Statistisi Ahli Madya; dan


na

d. Statistisi Ahli Utama.


.ai

(3) Jenjang pangkat untuk masing-masing jenjang Jabatan


ww

Fungsional Statistisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
//w

undangan tercantum dalam Lampiran III sampai dengan


ps:

Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari


htt

Peraturan Menteri ini.

jdih.menpan.go.id
-8-

BAB IV

l
tm
TUGAS JABATAN, UNSUR DAN SUBUNSUR KEGIATAN,
URAIAN KEGIATAN TUGAS JABATAN, DAN HASIL KERJA

2.h
02
Bagian Kesatu

n-2
Tugas Jabatan

hu
Pasal 6

-ta
Tugas Jabatan Fungsional Statistisi yaitu melaksanakan

2
r-1
pengelolaan penyelenggaraan Kegiatan Statistik.

mo
Bagian Kedua

-no
Unsur dan Subunsur Kegiatan

-rb
an
Pasal 7
(1) Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Statistisi yang
p
en

dapat dinilai Angka Kreditnya terdiri atas:


rm

a. penyediaan Data dan informasi Statistik; dan


/pe

b. penguatan Sistem Statistik Nasional.


(2) Subunsur dari unsur kegiatan sebagaimana dimaksud
/05

pada ayat (1), terdiri atas:


22

a. penyediaan Data dan informasi Statistik, meliputi:


20

1. identifikasi prioritas kebutuhan Data Statistik;


m/

2. perancangan penyelenggaraan Kegiatan Statistik;


.co

3. persiapan penyelenggaraan Kegiatan Statistik;


4. pengumpulan Data;
na

5. pengolahan Data Statistik;


lya

6. analisis Data Statistik; dan


mu

7. diseminasi hasil Kegiatan Statistik;


na

b. penguatan Sistem Statistik Nasional, meliputi:


.ai

1. penjaminan kualitas Kegiatan Statistik;


ww

2. pengembangan Statistik;
3. pengelolaan metadata dan standar Data Statistik;
//w

dan
ps:

4. penguatan Statistik Sektoral.


htt

jdih.menpan.go.id
-9-

Bagian Ketiga

l
tm
Uraian Kegiatan

2.h
Pasal 8

02
(1) Uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Statistisi sesuai

n-2
jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai

hu
berikut:
a. Statistisi Ahli Pertama, meliputi:

-ta
1. menyusun kuesioner kertas untuk pengumpulan

2
r-1
Data;

mo
2. menyusun program entri Data dengan validasi;
3. menyusun kuesioner elektronik untuk

-no
pengumpulan Data;

-rb
4. menyusun instrumen pemilihan sampel;
an
5. membangun sistem pengumpulan Data
administratif;
p
en

6. mengelola kerangka sampel wilayah kerja objek


rm

Statistik;
/pe

7. mengelola kerangka sampel unit usaha;


8. menyusun daftar alokasi petugas, instrumen, dan
/05

perlengkapan pengumpulan Data;


22

9. mengelola Data petugas lapangan;


20

10. melakukan pemutakhiran batas-batas, legenda, dan


m/

objek pada peta wilayah yang kompleks;


.co

11. melakukan digitasi batas-batas wilayah peta pada


media komputer;
na

12. melakukan pengumpulan Data sekunder pada


lya

institusi;
mu

13. melakukan pengumpulan Data kuantitatif


na

menggunakan kuesioner kertas;


.ai

14. melakukan validasi Data hasil entri;


ww

15. melakukan validasi Data hasil scanning atau data


capture;
//w

16. melakukan pengelolaan dokumen hasil


ps:

pengumpulan Data;
htt

17. melakukan proses integrasi raw data hasil kegiatan


pengumpulan Data;

jdih.menpan.go.id
- 10 -

18. menyusun tabulasi indikator Statistik sederhana

l
tm
menggunakan program;
19. melakukan proses finalisasi raw data menjadi Data

2.h
mikro;

02
20. menyusun outline dan template buku publikasi

n-2
Statistik;

hu
21. menyusun outline dan template naskah ringkasan
eksekutif atau berita resmi Statistik;

-ta
22. menyusun outline dan template leaflet, poster, peta

2
r-1
tematik, infografis, atau videografis Kegiatan

mo
Statistik;
23. menyusun analisis Data Statistik deskriptif tingkat

-no
lanjutan;

-rb
24. menyusun analisis Data Statistik inferensi tingkat
an
dasar;
25. menyusun materi metodologi Kegiatan Statistik
p
en

pada bahan publikasi Statistik;


rm

26. menyusun buku publikasi hasil Kegiatan Statistik;


/pe

27. menyusun ringkasan eksekutif atau berita resmi


Statistik;
/05

28. menyusun leaflet, poster, peta tematik, atau


22

infografis hasil Kegiatan Statistik;


20

29. mengelola dokumentasi produk publikasi hasil


m/

Kegiatan Statistik;
.co

30. melakukan pelayanan diseminasi Statistik kepada


pengguna Data;
na

31. melakukan pemutakhiran metadata indikator


lya

Statistik;
mu

32. melakukan pemutakhiran metadata variabel


na

Statistik;
.ai

33. melakukan pemutakhiran metadata Kegiatan


ww

Statistik; dan
34. melakukan pemutakhiran katalog produk
//w

diseminasi Statistik;
ps:

b. Statistisi Ahli Muda, meliputi:


htt

1. melakukan identifikasi ketersediaan Data dan


konsep definisi indikator;

jdih.menpan.go.id
- 11 -

2. merancang rencana tabulasi Kegiatan Statistik;

l
tm
3. merancang rencana diseminasi Statistik;
4. merancang konsep definisi variabel;

2.h
5. merancang metodologi kompilasi Data administratif;

02
6. menyusun rancangan penarikan sampel;

n-2
7. merancang instrumen pengumpulan Data berbasis

hu
elektronik;
8. merancang mekanisme pengolahan Data;

-ta
9. menyusun pedoman pengumpulan Data untuk

2
r-1
petugas lapangan;

mo
10. menyusun pedoman pengumpulan Data untuk
petugas pengawas;

-no
11. menyusun pedoman pengumpulan Data untuk
koordinator lapangan; -rb
an
12. menyusun pedoman entri Data dengan validasi;
13. menyusun pedoman pengumpulan Data
p
en

administratif;
rm

14. menyusun bahan bimbingan teknis pengumpulan


/pe

Data;
15. menguji kesiapan manajemen lapangan dan konsep
/05

definisi untuk pengumpulan Data kuantitatif dan


22

kualitatif;
20

16. melakukan bimbingan teknis pengumpulan Data


m/

kuantitatif dan kualitatif;


.co

17. melakukan persiapan pengumpulan Data pada


institusi;
na

18. melakukan pengawasan kegiatan pemutakhiran


lya

peta wilayah kompleks;


mu

19. melakukan pengawasan kegiatan pengumpulan


na

Data sekunder pada institusi;


.ai

20. melakukan wawancara untuk pengumpulan Data


ww

kualitatif;
21. melakukan pengumpulan Data kuantitatif
//w

menggunakan kuesioner elektronik;


ps:

22. melakukan pengawasan pengumpulan Data


htt

kuantitatif pada kuesioner kertas;


23. melakukan validasi Data kuantitatif pada kuesioner

jdih.menpan.go.id
- 12 -

elektronik;

l
tm
24. melakukan pendataan ulang kegiatan penjaminan
kualitas;

2.h
25. memproses pengumpulan Data administratif secara

02
elektronik;

n-2
26. melakukan proses revalidasi raw data

hu
menggunakan program;
27. melakukan proses imputasi pada raw data yang

-ta
tidak lengkap menggunakan metode Statistik

2
r-1
tingkat lanjut;

mo
28. menghitung bobot atau penimbang untuk estimasi
indikator;

-no
29. menyusun tabulasi ukuran kualitas Data atau nilai

-rb
relative standar error (RSE);
an
30. menyusun tabulasi penghitungan sistem neraca
nasional;
p
en

31. menyusun tabulasi angka estimasi Statistik tingkat


rm

lanjut;
/pe

32. melakukan validasi tabulasi indikator Statistik


sederhana;
/05

33. menyusun analisis Data Statistik inferensi tingkat


22

menengah;
20

34. melakukan reviu naskah analisis Data Statistik


m/

deskriptif;
.co

35. menyusun videografis hasil Kegiatan Statistik;


36. mengelola agenda rilis Data hasil penyelenggaraan
na

Kegiatan Statistik;
lya

37. menelaah bahan informasi pemantauan Kegiatan


mu

Statistik;
na

38. menyusun narasi hasil pemantauan Kegiatan


.ai

Statistik; dan
ww

39. melakukan reviu keterkaitan antara metadata dan


Data Statistik yang sesuai;
//w

c. Statistisi Ahli Madya, meliputi:


ps:

1. melakukan konsultasi teknis prioritas kebutuhan


htt

Data Statistik;
2. menyusun proposal Kegiatan Statistik;

jdih.menpan.go.id
- 13 -

3. merancang metodologi kegiatan pengumpulan Data;

l
tm
4. melakukan reviu instrumen pengumpulan Data;
5. melakukan reviu pedoman pengumpulan Data;

2.h
6. melakukan reviu bahan bimbingan teknis

02
pengumpulan Data;

n-2
7. melakukan reviu penyusunan komponen

hu
pengolahan Data;
8. menyusun alur kerja Kegiatan Statistik;

-ta
9. melakukan pengawasan kegiatan pengumpulan

2
r-1
Data kualitatif;

mo
10. melakukan validasi hasil pengumpulan Data
administratif;

-no
11. melakukan proses perubahan struktur Data untuk

-rb
memenuhi standar penghitungan sistem neraca
an
nasional;
12. melakukan kalibrasi hasil penghitungan bobot atau
p
en

penimbang;
rm

13. melakukan validasi tabulasi sistem neraca nasional;


/pe

14. melakukan rekonsiliasi Data dan indikator Statistik;


15. menyusun analisis Data Statistik inferensi tingkat
/05

lanjutan;
22

16. melakukan reviu naskah analisis Data Statistik


20

inferensi tingkat menengah;


m/

17. melakukan kajian pelayanan kebutuhan pengguna


.co

Data;
18. melakukan analisis paradata untuk mengevaluasi
na

kualitas kegiatan pengumpulan Data;


lya

19. melakukan reviu usulan rujukan teknis


mu

penyelenggaraan Kegiatan Statistik; dan


na

20. merumuskan tanggapan konsultasi Statistik pada


.ai

tingkat kelembagaan; dan


ww

d. Statistisi Ahli Utama, meliputi:


1. melakukan kajian kebutuhan Data Statistik;
//w

2. melakukan reviu proposal Kegiatan Statistik;


ps:

3. melakukan reviu hasil uji coba tahapan Kegiatan


htt

Statistik;
4. melakukan reviu kesiapan pelaksanaan kegiatan

jdih.menpan.go.id
- 14 -

pengumpulan Data;

l
tm
5. melakukan reviu raw data menjadi Data mikro;
6. melakukan validasi tabulasi angka estimasi Statistik

2.h
tingkat lanjut;

02
7. menyusun analisis Data Statistik inferensi tingkat

n-2
khusus;

hu
8. melakukan reviu naskah analisis Data Statistik
inferensi tingkat lanjutan;

-ta
9. melakukan evaluasi penyelenggaraan tahapan

2
r-1
Kegiatan Statistik yang sedang berjalan;

mo
10. melakukan kajian pengembangan Kegiatan
Statistik;

-no
11. melakukan kajian pengembangan Kegiatan Statistik
baru; -rb
an
12. melakukan kajian strategis pengembangan Kegiatan
Statistik;
p
en

13. menyusun bahan pembinaan penyelenggaraan


rm

Kegiatan Statistik tingkat kelembagaan;


/pe

14. melakukan kajian rekomendasi penyelenggaraan


Kegiatan Statistik pada tingkat kelembagaan; dan
/05

15. melakukan pengembangan Sistem Statistik Nasional


22

sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan


20

teknologi.
m/

(2) Statistisi yang melaksanakan kegiatan tugas jabatan


.co

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan nilai Angka


Kredit yang tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
na

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.


lya

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian uraian kegiatan


mu

masing-masing jenjang jabatan sebagaimana dimaksud


na

pada ayat (1) diatur dengan peraturan lembaga pemerintah


.ai

nonkementerian yang menyelenggarakan urusan


ww

pemerintahan di bidang Kegiatan Statistik.


//w
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 15 -

Bagian Keempat

l
tm
Hasil Kerja

2.h
Pasal 9

02
Hasil Kerja tugas Jabatan Fungsional Statistisi sesuai jenjang

n-2
jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), sebagai

hu
berikut:
a. Statistisi Ahli Pertama, meliputi:

-ta
1. naskah kuesioner kertas untuk pengumpulan Data;

2
r-1
2. laporan penyusunan program entri Data dengan

mo
validasi;
3. laporan penyusunan kuesioner elektronik;

-no
4. laporan penyusunan instrumen pemilihan sampel;
5. laporan penyusunan -rb
sistem pengumpulan Data
an
administratif;
6. laporan pengelolaan kerangka sampel wilayah kerja
p
en

objek Statistik;
rm

7. laporan pengelolaan kerangka sampel unit usaha;


/pe

8. dokumen daftar alokasi petugas, instrumen, dan


perlengkapan pengumpulan Data;
/05

9. dokumen daftar petugas yang dimutakhirkan;


22

10. peta wilayah kompleks yang dimutakhirkan;


20

11. laporan digitasi batas-batas wilayah peta;


m/

12. laporan pengumpulan Data sekunder;


.co

13. laporan pengumpulan Data kuantitatif menggunakan


kuesioner kertas;
na

14. laporan validasi hasil entri Data;


lya

15. laporan validasi Data hasil scanning atau Data capture;


mu

16. laporan pengelolaan dokumen hasil pengumpulan Data;


na

17. laporan proses integrasi raw data;


.ai

18. laporan hasil tabulasi indikator Statistik sederhana


ww

menggunakan program;
19. laporan proses finalisasi raw data menjadi Data mikro;
//w

20. naskah outline dan template buku publikasi Statistik;


ps:

21. naskah outline dan template ringkasan eksekutif;


htt

22. naskah outline dan template leaflet, poster, peta tematik,


infografis, atau videografis;

jdih.menpan.go.id
- 16 -

23. naskah analisis Data Statistik deskriptif tingkat

l
tm
lanjutan;
24. naskah analisis Data Statistik inferensi tingkat dasar;

2.h
25. naskah metodologi Kegiatan Statistik;

02
26. naskah publikasi hasil Kegiatan Statistik;

n-2
27. naskah ringkasan eksekutif;

hu
28. dokumen leaflet, poster, peta tematik, atau infografis
hasil Kegiatan Statistik;

-ta
29. laporan pengelolaan dokumentasi produk publikasi

2
r-1
hasil Kegiatan Statistik;

mo
30. laporan pelayanan diseminasi Statistik;
31. daftar metadata indikator Statistik yang dimutakhirkan;

-no
32. daftar metadata variabel Statistik yang dimutakhirkan;

-rb
33. daftar metadata Kegiatan Statistik yang dimutakhirkan;
an
dan
34. daftar katalog produk diseminasi Statistik yang
p
en

dimutakhirkan;
rm

b. Statistisi Ahli Muda, meliputi:


/pe

1. laporan hasil identifikasi ketersediaan Data dan daftar


konsep definisi indikator;
/05

2. naskah rancangan tabulasi Kegiatan Statistik;


22

3. naskah rancangan diseminasi Statistik;


20

4. naskah rancangan konsep definisi variabel;


m/

5. naskah rancangan metodologi kompilasi Data


.co

administratif;
6. naskah rancangan penarikan sampel;
na

7. naskah rancangan instrumen pengumpulan Data


lya

berbasis elektronik;
mu

8. naskah rancangan mekanisme pengolahan Data;


na

9. naskah pedoman pengumpulan Data untuk petugas


.ai

lapangan;
ww

10. naskah pedoman pengumpulan Data untuk petugas


pengawas;
//w

11. naskah pedoman pengumpulan Data untuk


ps:

koordinator lapangan;
htt

12. naskah pedoman entri Data dengan validasi;


13. naskah pedoman pengumpulan Data administratif;

jdih.menpan.go.id
- 17 -

14. naskah materi bimbingan teknis pengumpulan Data;

l
tm
15. laporan hasil uji kesiapan manajemen lapangan dan
konsep definisi;

2.h
16. laporan pelaksanaan bimbingan teknis pengumpulan

02
Data kuantitatif dan kualitatif;

n-2
17. laporan persiapan pengumpulan Data pada institusi;

hu
18. laporan pengawasan kegiatan pemutakhiran peta
wilayah kompleks;

-ta
19. laporan pengawasan pengumpulan Data sekunder pada

2
r-1
institusi;

mo
20. laporan hasil wawancara pengumpulan Data kualitatif;
21. laporan pengumpulan Data kuantitatif menggunakan

-no
kuesioner elektronik;

-rb
22. laporan pengawasan pengumpulan Data kuantitatif
an
pada kuesioner kertas;
23. laporan validasi Data kuantitatif pada kuesioner
p
en

elektronik;
rm

24. laporan pendataan ulang kegiatan penjaminan kualitas;


/pe

25. laporan pengumpulan Data administratif secara


elektronik;
/05

26. laporan proses revalidasi raw data;


22

27. laporan proses imputasi raw data;


20

28. naskah penghitungan penimbang untuk estimasi


m/

indikator;
.co

29. laporan hasil tabulasi ukuran kualitas Data atau nilai


relative standar error (RSE);
na

30. laporan hasil tabulasi penghitungan sistem neraca


lya

nasional;
mu

31. naskah estimasi Statistik tingkat lanjut;


na

32. naskah validasi tabulasi indikator Statistik sederhana;


.ai

33. naskah analisis Data Statistik inferensi tingkat


ww

menengah;
34. naskah reviu analisis Data Statistik deskriptif;
//w

35. dokumen videografis hasil Kegiatan Statistik;


ps:

36. naskah agenda rilis Data hasil penyelenggaraan


htt

Kegiatan Statistik;
37. naskah telaah hasil pemantauan Kegiatan Statistik;

jdih.menpan.go.id
- 18 -

38. naskah hasil pemantauan Kegiatan Statistik; dan

l
tm
39. naskah reviu keterkaitan antara metadata dan Data
Statistik;

2.h
c. Statistisi Ahli Madya, meliputi:

02
1. naskah hasil konsultasi teknis prioritas kebutuhan

n-2
Data Statistik;

hu
2. naskah proposal Kegiatan Statistik;
3. naskah rancangan metodologi pengumpulan Data;

-ta
4. naskah reviu instrumen pengumpulan Data;

2
r-1
5. naskah reviu pedoman pengumpulan Data;

mo
6. naskah reviu materi bimbingan teknis pengumpulan
Data;

-no
7. naskah reviu komponen pengolahan Data;

-rb
8. naskah penetapan alur kerja Kegiatan Statistik;
an
9. laporan hasil pengawasan pengumpulan Data kualitatif;
10. laporan validasi hasil pengumpulan Data administratif;
p
en

11. naskah perubahan struktur Data untuk memenuhi


rm

standar penghitungan sistem neraca nasional;


/pe

12. naskah kalibrasi hasil penghitungan bobot atau


penimbang;
/05

13. naskah hasil validasi tabulasi sistem neraca nasional;


22

14. naskah rekonsiliasi Data dan indikator Statistik;


20

15. naskah analisis Data Statistik inferensi tingkat


m/

lanjutan;
.co

16. naskah reviu analisis Data Statistik inferensi tingkat


menengah;
na

17. naskah kajian pelayanan kebutuhan pengguna Data;


lya

18. naskah analisis paradata untuk mengevaluasi kualitas


mu

kegiatan pengumpulan Data;


na

19. naskah reviu usulan rujukan teknis penyelenggaraan


.ai

Kegiatan Statistik; dan


ww

20. naskah tanggapan konsultasi Statistik pada tingkat


kelembagaan;
//w

d. Statistisi Ahli Utama, meliputi:


ps:

1. naskah kajian kebutuhan Data Statistik;


htt

2. naskah reviu proposal Kegiatan Statistik;


3. naskah reviu hasil uji coba tahapan Kegiatan Statistik;

jdih.menpan.go.id
- 19 -

4. naskah reviu kesiapan pelaksanaan kegiatan

l
tm
pengumpulan Data;
5. naskah reviu raw data menjadi Data mikro;

2.h
6. naskah hasil validasi tabulasi angka estimasi Statistik

02
tingkat lanjut;

n-2
7. naskah analisis Data Statistik inferensi tingkat khusus;

hu
8. naskah reviu analisis Data Statistik inferensi tingkat
lanjutan;

-ta
9. naskah evaluasi penyelenggaraan tahapan Kegiatan

2
r-1
Statistik yang sedang berjalan;

mo
10. naskah kajian pengembangan Kegiatan Statistik;
11. naskah kajian pengembangan Kegiatan Statistik baru;

-no
12. naskah kajian strategis pengembangan Kegiatan
Statistik; -rb
an
13. naskah materi pembinaan Kegiatan Statistik tingkat
kelembagaan;
p
en

14. naskah kajian rekomendasi Kegiatan Statistik tingkat


rm

kelembagaan; dan
/pe

15. naskah hasil pengembangan Sistem Statistik Nasional.


/05

Pasal 10
22

Dalam hal unit kerja tidak terdapat Statistisi yang sesuai dengan
20

jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana


m/

dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), Statistisi yang berada 1 (satu)


.co

tingkat di atas atau 1 (satu) tingkat di bawah jenjang


jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan
na

penugasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja yang


lya

bersangkutan.
mu
na

Pasal 11
.ai

(1) Penilaian Angka Kredit pelaksanaan kegiatan sebagaimana


ww

dimaksud dalam Pasal 10 ditetapkan sebagai berikut:


a. Statistisi yang melaksanakan kegiatan Statistisi yang
//w

berada satu tingkat di atas jenjang jabatannya, Angka


ps:

Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan


htt

puluh persen) dari Angka Kredit setiap butir kegiatan;


dan

jdih.menpan.go.id
- 20 -

b. Statistisi yang melaksanakan kegiatan Statistisi yang

l
tm
berada satu tingkat di bawah jenjang jabatannya, Angka
Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 100% (seratus

2.h
persen) dari Angka Kredit setiap butir kegiatan.

02
(2) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

n-2
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak

hu
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

-ta
BAB V

2
r-1
PENGANGKATAN DALAM JABATAN

mo
Bagian Kesatu

-no
Umum

-rb
an
Pasal 12
Pejabat yang memiliki kewenangan mengangkat dalam Jabatan
p
en

Fungsional Statistisi yaitu pejabat sesuai dengan ketentuan


rm

peraturan perundang-undangan.
/pe

Pasal 13
/05

Pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional Statistisi


22

dilakukan melalui:
20

a. pengangkatan pertama;
m/

b. perpindahan dari jabatan lain; atau


.co

c. promosi.
na

Bagian Kedua
lya

Pengangkatan Pertama
mu
na

Pasal 14
.ai

(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Statistisi melalui


ww

pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal


13 huruf a, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
//w

a. berstatus PNS;
ps:

b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;


htt

c. sehat jasmani dan rohani;


d. berijazah paling rendah diploma empat atau sarjana di

jdih.menpan.go.id
- 21 -

bidang statistika atau matematika; dan

l
tm
e. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir.

2.h
(2) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat

02
(1) merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan

n-2
kebutuhan Jabatan Fungsional Statistisi dari calon PNS.

hu
(3) Calon PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setelah
diangkat sebagai PNS, paling lama 1 (satu) tahun harus

-ta
diangkat dalam Jabatan Fungsional Statistisi.

2
r-1
(4) PNS yang diangkat dalam Jabatan Fungsional Statistisi

mo
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), paling lama 3 (tiga)
tahun setelah diangkat, harus mengikuti dan lulus

-no
pendidikan dan pelatihan fungsional Statistisi.

-rb
(5) Statistisi yang belum mengikuti dan/atau tidak lulus
an
pendidikan dan pelatihan fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) tidak diberikan kenaikan jenjang
p
en

satu tingkat di atas.


rm

(6) Angka Kredit untuk pengangkatan pertama dalam Jabatan


/pe

Fungsional Statistisi dinilai dan ditetapkan pada saat mulai


melaksanakan tugas Jabatan Fungsional Statistisi.
/05
22

Bagian Ketiga
20

Perpindahan dari Jabatan Lain


m/
.co

Pasal 15
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Statistisi melalui
na

perpindahan dari jabatan lain sebagaimana dimaksud


lya

dalam Pasal 13 huruf b, harus memenuhi syarat sebagai


mu

berikut:
na

a. berstatus PNS;
.ai

b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;


ww

c. sehat jasmani dan rohani;


d. berijazah paling rendah diploma empat atau sarjana di
//w

bidang statistika, matematika, atau kualifikasi


ps:

pendidikan lainnya yang relevan dengan tugas Jabatan


htt

Fungsional Statistisi yang diatur dengan peraturan


lembaga pemerintah nonkementerian yang

jdih.menpan.go.id
- 22 -

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

l
tm
Kegiatan Statistik bagi Jabatan Fungsional Statistisi
Ahli Pertama sampai dengan Jabatan Fungsional

2.h
Statistisi Ahli Madya;

02
e. berijazah paling rendah magister di bidang statistika,

n-2
matematika, atau kualifikasi pendidikan lainnya yang

hu
relevan dengan tugas Jabatan Fungsional Statistisi
diatur dengan peraturan lembaga pemerintah

-ta
nonkementerian yang menyelenggarakan urusan

2
r-1
pemerintahan di bidang Kegiatan Statistik bagi Jabatan

mo
Fungsional Statistisi Ahli Utama;
f. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi sesuai dengan

-no
Standar Kompetensi yang disusun oleh Instansi
Pembina; -rb
an
g. memiliki pengalaman di bidang pengelolaan
penyelenggaraan Kegiatan Statistik paling singkat 2
p
en

(dua) tahun;
rm

h. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2


/pe

(dua) tahun terakhir;


i. berusia paling tinggi:
/05

1. 53 (lima puluh tiga) tahun bagi yang akan


22

menduduki Jabatan Fungsional Statistisi Ahli


20

Pertama dan Jabatan Fungsional Statistisi Ahli


m/

Muda;
.co

2. 55 (lima puluh lima) tahun bagi yang akan


menduduki Jabatan Fungsional Statistisi Ahli
na

Madya;
lya

3. 60 (enam puluh tahun) tahun bagi yang akan


mu

menduduki Jabatan Fungsional Statistisi Ahli


na

Utama bagi PNS yang telah menduduki jabatan


.ai

pimpinan tinggi; dan


ww

4. 63 (enam puluh tiga) tahun bagi yang akan


menduduki Jabatan Fungsional Statistisi Ahli
//w

Utama dari Jabatan Fungsional ahli utama lain.


ps:

(2) Pengangkatan Jabatan Fungsional Statistisi sebagaimana


htt

dimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan


ketersediaan lowongan kebutuhan jenjang Jabatan

jdih.menpan.go.id
- 23 -

Fungsional Statistisi yang akan diduduki.

l
tm
(3) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yaitu sama dengan pangkat yang dimiliki dan

2.h
jenjang jabatan yang ditetapkan sesuai dengan jumlah

02
Angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang memiliki

n-2
kewenangan menetapkan Angka Kredit.

hu
(4) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dinilai
dan ditetapkan dari tugas jabatan dengan

-ta
mempertimbangkan pengalaman dalam pelaksanaan tugas

2
r-1
di bidang penyelenggaraan Kegiatan Statistik.

mo
(5) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Statistisi Ahli
Utama dari jabatan fungsional ahli utama lain harus

-no
mempertimbangkan ketersediaan lowongan kebutuhan dan
mendapat persetujuan Menteri. -rb
an
Bagian Keempat
p
en

Promosi
rm
/pe

Pasal 16
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Statistisi melalui
/05

promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c,


22

ditetapkan berdasarkan kriteria:


20

a. termasuk dalam kelompok rencana suksesi;


m/

b. menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi instansi dan


.co

kepentingan nasional, dan diakui oleh lembaga pemerintah


terkait bidang inovasinya; dan
na

c. memenuhi Standar Kompetensi jenjang jabatan yang akan


lya

diduduki.
mu
na

Pasal 17
.ai

(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Statistisi melalui


ww

promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16,


dilaksanakan dalam hal:
//w

a. PNS yang belum menduduki Jabatan Fungsional


ps:

Statistisi; atau
htt

b. kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Statistisi satu


tingkat lebih tinggi.

jdih.menpan.go.id
- 24 -

(2) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Statistisi melalui

l
tm
promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c,
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

2.h
a. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi sesuai Standar

02
Kompetensi yang telah disusun oleh Instansi Pembina;

n-2
b. nilai kinerja/prestasi kerja paling rendah bernilai baik

hu
dalam 2 (dua) tahun terakhir;
c. memiliki rekam jejak yang baik;

-ta
d. tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik dan

2
r-1
profesi PNS; dan

mo
e. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS.
(3) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Statistisi melalui

-no
promosi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

-rb
mempertimbangkan lowongan kebutuhan jenjang Jabatan
an
Fungsional Statistisi yang akan diduduki.
(4) Angka Kredit untuk pengangkatan dalam Jabatan
p
en

Fungsional Statistisi melalui promosi dinilai dan ditetapkan


rm

dari tugas Jabatan Fungsional Statistisi.


/pe

(5) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Statistisi melalui


promosi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
/05

perundang-undangan.
22
20

BAB VI
m/

PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI


.co

Pasal 18
na

(1) Setiap PNS yang diangkat dalam Jabatan Fungsional


lya

Statistisi wajib dilantik dan diambil sumpah/janji menurut


mu

agama atau kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.


na

(2) Tata cara pelantikan dan pengambilan sumpah/janji


.ai

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai


ww

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


//w
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 25 -

BAB VII

l
tm
PENILAIAN KINERJA

2.h
Bagian Kesatu

02
Umum

n-2
hu
Pasal 19
(1) Penilaian kinerja Statistisi bertujuan untuk menjamin

-ta
objektivitas pembinaan yang didasarkan sistem prestasi

2
r-1
dan sistem karier.

mo
(2) Penilaian kinerja Statistisi dilakukan berdasarkan
perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit

-no
atau organisasi, dengan memperhatikan target, capaian,

-rb
hasil dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
an
(3) Penilaian kinerja Statistisi dilakukan secara objektif,
terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan sesuai
p
en

ketentuan peraturan perundang-undangan.


rm
/pe

Pasal 20
Penilaian Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
/05

meliputi:
22

a. SKP; dan
20

b. Perilaku Kerja.
m/
.co

Bagian Kedua
SKP
na
lya

Paragraf 1
mu

Umum
na
.ai

Pasal 21
ww

(1) Statistisi wajib menyusun SKP setiap awal tahun.


(2) SKP merupakan target kinerja Statistisi berdasarkan
//w

penetapan target kinerja unit kerja yang bersangkutan.


ps:

(3) SKP untuk masing-masing jenjang jabatan diambil dari


htt

uraian kegiatan tugas jabatan sebagai turunan dari


penetapan kinerja unit kerja.

jdih.menpan.go.id
- 26 -

Pasal 22

l
tm
(1) Target kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat
(2) terdiri dari kinerja utama berupa target Angka Kredit

2.h
dan/atau kinerja tambahan berupa tugas tambahan.

02
(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

n-2
diuraikan dalam bentuk butir kegiatan tercantum dalam

hu
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.

-ta
(3) Tugas tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

2
r-1
ditetapkan oleh pimpinan unit kerja berdasarkan

mo
penetapan kinerja unit kerja yang bersangkutan.

-no
Pasal 23

-rb
(1) Target Angka Kredit dan tugas tambahan sebagaimana
an
dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) sebagai dasar untuk
penyusunan, penetapan, dan penilaian SKP.
p
en

(2) SKP yang disusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


rm

harus disetujui dan ditetapkan oleh atasan langsung.


/pe

(3) Penilaian SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
/05

perundang-undangan.
22

(4) Hasil penilaian SKP Statistisi sebagaimana dimaksud pada


20

ayat (3) ditetapkan sebagai capaian SKP.


m/
.co

Paragraf 2
Target Angka Kredit
na
lya

Pasal 24
mu

(1) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22


na

ayat (2) bagi Statistisi setiap tahun ditetapkan paling


.ai

sedikit:
ww

a. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Statistisi Ahli


Pertama;
//w

b. 25 (dua puluh lima) untuk Statistisi Ahli Muda;


ps:

c. 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) untuk Statistisi Ahli


htt

Madya; dan
d. 50 (lima puluh) untuk Statistisi Ahli Utama.

jdih.menpan.go.id
- 27 -

(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

l
tm
huruf d, tidak berlaku bagi Statistisi Ahli Utama yang
memiliki pangkat tertinggi dalam jenjang jabatan yang

2.h
diduduki.

02
(3) Selain Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada

n-2
ayat (1), Statistisi wajib memperoleh Hasil Kerja Minimal

hu
untuk setiap periode.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghitungan Target

-ta
Angka Kredit dan Hasil Kerja Minimal sebagaimana

2
r-1
dimaksud pada ayat (3) diatur dengan peraturan lembaga

mo
pemerintah nonkementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang Kegiatan Statistik.

-no
-rb
Paragraf 3
an
Angka Kredit Pemeliharaan
p
en

Pasal 25
rm

(1) Statistisi yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan


/pe

jenjang jabatan setingkat lebih tinggi tetapi belum tersedia


lowongan pada jenjang jabatan yang akan diduduki, setiap
/05

tahun wajib memenuhi target Angka Kredit, paling sedikit:


22

a. 10 (sepuluh) untuk Statistisi Ahli Pertama;


20

b. 20 (dua puluh) untuk Statistisi Ahli Muda; dan


m/

c. 30 (tiga puluh) untuk Statistisi Ahli Madya.


.co

(2) Statistisi Ahli Utama yang menduduki pangkat tertinggi dari


jabatannya, setiap tahun sejak menduduki pangkatnya
na

wajib mengumpulkan paling sedikit 25 (dua puluh lima)


lya

Angka Kredit.
mu
na

Bagian Ketiga
.ai

Perilaku Kerja
ww

Pasal 26
//w

Perilaku kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf b


ps:

ditetapkan berdasarkan standar perilaku kerja dalam Jabatan


htt

Fungsional Statistisi dan dinilai sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan.

jdih.menpan.go.id
- 28 -

BAB VIII

l
tm
PENILAIAN DAN PAK

2.h
Bagian Kesatu

02
Penilaian dan PAK

n-2
hu
Pasal 27
(1) Capaian SKP Statistisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal

-ta
23 ayat (4) disampaikan kepada Tim Penilai untuk

2
r-1
dilakukan penilaian sebagai capaian Angka Kredit.

mo
(2) Capaian Angka Kredit Statistisi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ditetapkan paling tinggi 150% (seratus lima

-no
puluh persen) dari target Angka Kredit minimal

-rb
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dan Pasal 25.
an
(3) Dalam hal telah memenuhi Angka Kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dan/atau jabatan,
p
en

capaian Angka Kredit Statistisi sebagaimana dimaksud


rm

pada ayat (1) diusulkan kepada pejabat yang memiliki


/pe

kewenangan menetapkan Angka Kredit untuk ditetapkan


dalam PAK.
/05

(4) PAK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan


22

sebagai dasar kenaikan pangkat dan/atau jabatan


20

setingkat lebih tinggi sebagaimana tercantum dalam


m/

Lampiran III sampai dengan Lampiran V yang merupakan


.co

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.


na

Pasal 28
lya

(1) Untuk mendukung objektivitas dalam penilaian kinerja,


mu

Statistisi mendokumentasikan Hasil Kerja yang diperoleh


na

sesuai dengan SKP yang ditetapkan setiap tahunnya.


.ai

(2) Dalam hal sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan


ww

penilaian Angka Kredit, Tim Penilai dapat meminta laporan


pelaksanaan kegiatan dan bukti fisik Hasil Kerja Statistisi.
//w

(3) Hasil penilaian dan PAK Statistisi sebagaimana dimaksud


ps:

dalam Pasal 27 ayat (1) dan ayat (3) dapat digunakan


htt

sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian kinerja


Statistisi.

jdih.menpan.go.id
- 29 -

Bagian Kedua

l
tm
Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit

2.h
Pasal 29

02
Usul PAK Statistisi diajukan oleh:

n-2
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi

hu
kesekretariatan atau Kegiatan Statistik kepada Pejabat
Pimpinan Tinggi Utama pada Instansi Pembina untuk

-ta
Angka Kredit bagi Statistisi Ahli Utama di lingkungan

2
r-1
Instansi Pemerintah;

mo
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama pada unit vertikal Instansi
Pembina kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Utama pada

-no
Instansi Pembina untuk Angka Kredit bagi Statistisi Ahli

-rb
Utama di lingkungan unit vertikal di daerah pada Instansi
an
Pembina;
c. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membawahi
p
en

Statistisi kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang


rm

membidangi kesekretariatan untuk Angka Kredit bagi


/pe

Statistisi Ahli Madya di lingkungan Instansi Pembina;


d. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membawahi
/05

Statistisi kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama pada


22

unit vertikal di daerah pada Instansi Pembina untuk Angka


20

Kredit bagi Statistisi Ahli Madya di lingkungan Instansi


m/

Daerah;
.co

e. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi


kepegawaian atau Kegiatan Statistik kepada Pejabat
na

Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi kesekretariatan


lya

untuk Angka Kredit bagi Statistisi Ahli Madya di lingkungan


mu

Instansi Pemerintah;
na

f. Pejabat Administrator yang membawahi Statistisi kepada


.ai

Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama untuk Angka Kredit bagi


ww

Statistisi Ahli Pertama sampai dengan Statistisi Ahli Madya


di lingkungan unit vertikal di daerah pada Instansi
//w

Pembina;
ps:

g. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membawahi


htt

Statistisi kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang


membidangi kepegawaian untuk Angka Kredit bagi

jdih.menpan.go.id
- 30 -

Statistisi Ahli Pertama dan Statistisi Ahli Muda di

l
tm
lingkungan Instansi Pemerintah.
h. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membawahi

2.h
Statistisi kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang

02
membidangi kepegawaian atau Kegiatan Statistik untuk

n-2
Angka Kredit bagi Statistisi Ahli Pertama dan Statistisi Ahli

hu
Muda di lingkungan Instansi Daerah; dan
i. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membawahi

-ta
Statistisi kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang

2
r-1
membidangi kepegawaian untuk Angka Kredit bagi

mo
Statistisi Ahli Pertama dan Statistisi Ahli Muda di
lingkungan Instansi Pembina;

-no
-rb
Bagian Ketiga
an
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
p
en

Pasal 30
rm

Pejabat yang memiliki kewenangan menetapkan Angka Kredit,


/pe

yaitu:
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Utama pada Instansi Pembina
/05

untuk Angka Kredit bagi Statistisi Ahli Utama di lingkungan


22

Instansi Pemerintah;
20

b. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi


m/

kesekretariatan atau Kegiatan Statistik untuk Angka Kredit


.co

bagi Statistisi Ahli Madya di lingkungan Instansi Pembina;


na

c. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi


lya

kesekretariatan untuk Angka Kredit bagi Statistisi Ahli


Madya di lingkungan Instansi Pemerintah;
mu

d. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama pada unit vertikal di


na

daerah pada Instansi Pembina untuk Angka Kredit bagi


.ai

Statistisi Ahli Madya di lingkungan Instansi Daerah;


ww

e. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama untuk Angka Kredit bagi


//w

Statistisi Ahli Pertama sampai dengan Statistisi Ahli Madya


di lingkungan unit vertikal di daerah pada Instansi
ps:

Pembina;
htt

f. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi

jdih.menpan.go.id
- 31 -

kepegawaian atau Kegiatan Statistik untuk Angka Kredit

l
tm
bagi Statistisi Ahli Pertama dan Statistisi Ahli Muda di
lingkungan Instansi Pembina;

2.h
g. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi

02
kepegawaian atau Kegiatan Statistik untuk Angka Kredit

n-2
bagi Statistisi Ahli Pertama dan Statistisi Ahli Muda di

hu
lingkungan Instansi Pemerintah; dan
h. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi

-ta
kepegawaian atau Kegiatan Statistik untuk Angka Kredit

2
r-1
bagi Statistisi Ahli Pertama dan Statistisi Ahli Muda di

mo
lingkungan Instansi Daerah.

-no
Bagian Keempat

-rb
Tim Penilai
an
Pasal 31
p
en

(1) Dalam menjalankan tugasnya, pejabat sebagaimana


rm

dimaksud dalam Pasal 30, dibantu oleh Tim Penilai.


/pe

(2) Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki


tugas:
/05

a. mengevaluasi keselarasan hasil penilaian yang


22

dilakukan oleh pejabat penilai;


20

b. memberikan penilaian Angka Kredit berdasarkan nilai


m/

capaian tugas jabatan;


.co

c. memberikan rekomendasi kenaikan pangkat dan/atau


jenjang jabatan;
na

d. memberikan rekomendasi mengikuti Uji Kompetensi;


lya

e. melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian


mu

capaian tugas jabatan;


na

f. memberikan pertimbangan penilaian SKP; dan


.ai

g. memberikan bahan pertimbangan kepada Pejabat yang


ww

Berwenang dalam pengembangan PNS, pengangkatan


dalam jabatan, pemberian tunjangan dan sanksi,
//w

mutasi, serta keikutsertaan Statistisi dalam pendidikan


ps:

dan pelatihan.
htt

(3) Tim Penilai Jabatan Fungsional Statistisi terdiri atas:


a. Tim Penilai pusat bagi Statistisi Ahli Madya pangkat

jdih.menpan.go.id
- 32 -

Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c sampai

l
tm
dengan Statistisi Ahli Utama di lingkungan Instansi
Pemerintah;

2.h
b. Tim Penilai unit kerja bagi:

02
1. Statistisi Ahli Pertama sampai dengan Statistisi Ahli

n-2
Madya pangkat Pembina Tk. I golongan ruang IV/b di

hu
lingkungan Instansi Pembina; dan
2. Statistisi Ahli Pertama sampai dengan Statistisi Ahli

-ta
Madya pangkat Pembina Tk. I golongan ruang IV/b di

2
r-1
lingkungan unit vertikal di daerah pada Instansi

mo
Pembina;
c. Tim Penilai Instansi bagi Statistisi Ahli Pertama sampai

-no
dengan Statistisi Ahli Madya pangkat Pembina Tk. I

-rb
golongan ruang IV/b selain Instansi Pembina.
an
Pasal 32
p
en

(1) Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, terdiri


rm

atas pejabat yang berasal dari unsur teknis yang


/pe

membidangi Kegiatan Statistik, unsur kepegawaian, dan


Pejabat Fungsional Statistisi.
/05

(2) Jumlah anggota Tim Penilai paling kurang 5 (lima) orang


22

dengan susunan sebagai berikut:


20

a. seorang ketua merangkap anggota;


m/

b. seorang sekretaris merangkap anggota; dan


.co

c. paling sedikit 3 (tiga) orang anggota.


(3) Susunan keanggotaan sebagaimana dimaksud pada ayat
na

(2) harus berjumlah ganjil.


lya

(4) Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, paling


mu

rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau Statistisi Ahli


na

Madya.
.ai

(5) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b,


ww

harus berasal dari unsur kepegawaian.


(6) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c,
//w

paling sedikit 2 (dua) orang dari Statistisi.


ps:

(7) Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai, yaitu:


htt

a. menduduki pangkat dan/atau jabatan paling rendah


sama dengan pangkat dan/atau jabatan Statistisi yang

jdih.menpan.go.id
- 33 -

dinilai;

l
tm
b. memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai
Angka Kredit Statistisi; dan

2.h
c. aktif melakukan penilaian Angka Kredit Statistisi.

02
(8) Apabila jumlah anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud

n-2
pada ayat (6) tidak dapat dipenuhi dari Statistisi, anggota

hu
Tim Penilai dapat diangkat dari PNS lain yang memiliki
kompetensi untuk menilai Hasil Kerja Statistisi.

-ta
(9) Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai ditetapkan

2
r-1
oleh:

mo
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Utama pada Instansi Pembina
untuk Tim Penilai pusat;

-no
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi

-rb
kesekretariatan pada Instansi Pembina untuk Tim
an
Penilai unit kerja di lingkungan Instansi Pembina;
c. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama pada unit vertikal di
p
en

daerah pada Instansi Pembina untuk Tim Penilai unit


rm

kerja di lingkungan unit vertikal di daerah pada Instansi


/pe

Pembina; dan
d. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi
/05

kesekretariatan pada Instansi Pemerintah selain


22

Instansi Pembina untuk Tim Penilai Instansi.


20

(10) Dalam hal Instansi Pemerintah belum membentuk Tim


m/

Penilai, penilaian Angka Kredit dapat dilaksanakan oleh


.co

Tim Penilai pada Instansi Pemerintah lain terdekat atau


Instansi Pembina.
na
lya

Pasal 33
mu

Ketentuan mengenai tata kerja Tim Penilai dan tata cara


na

penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisi diatur


.ai

dengan peraturan lembaga pemerintah nonkementerian yang


ww

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Kegiatan


Statistik.
//w
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 34 -

BAB IX

l
tm
KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN

2.h
Bagian Kesatu

02
Kenaikan Pangkat

n-2
hu
Pasal 34
(1) Kenaikan pangkat dapat dipertimbangkan apabila capaian

-ta
Angka Kredit telah memenuhi Angka Kredit Kumulatif yang

2
r-1
dipersyaratkan.

mo
(2) Angka Kredit kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dihitung berdasarkan pencapaian Angka Kredit pada

-no
setiap tahun dan perolehan Hasil Kerja Minimal pada setiap
periode. -rb
an
(3) Jumlah Angka Kredit Kumulatif yang harus dipenuhi untuk
kenaikan pangkat dan/atau jenjang Jabatan Fungsional
p
en

Statistisi, untuk Statistisi:


rm

a. dengan pendidikan sarjana atau diploma empat


/pe

sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang


merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
/05

Menteri ini;
22

b. dengan pendidikan magister sebagaimana tercantum


20

dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak


m/

terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; dan


.co

c. dengan pendidikan doktor sebagaimana tercantum


dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak
na

terpisahkan dari Peraturan Menteri ini


lya
mu

Pasal 35
na

(1) Dalam hal untuk kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud


.ai

dalam pasal 34 ayat (1), Statistisi dapat melaksanakan


ww

kegiatan penunjang, meliputi:


a. pengajar/pelatih di bidang Statistik;
//w

b. keanggotaan dalam Tim Penilai/tim Uji Kompetensi;


ps:

c. perolehan penghargaan/tanda jasa;


htt

d. perolehan gelar/ijazah lain; atau


e. pelaksanaan tugas lain yang mendukung pelaksanaan

jdih.menpan.go.id
- 35 -

tugas Jabatan Fungsional Statistisi.

l
tm
(2) Kegiatan penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan Angka Kredit tercantum dalam Lampiran II yang

2.h
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

02
Menteri ini, dengan akumulasi Angka Kredit paling tinggi

n-2
20% (dua puluh persen) dari Angka Kredit yang

hu
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat.
(3) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

-ta
diberikan untuk satu kali kenaikan pangkat.

2
r-1
mo
Bagian Kedua
Kenaikan Jenjang Jabatan

-no
-rb
Pasal 36
an
(1) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Statistisi satu tingkat
lebih tinggi wajib memenuhi Angka Kredit yang ditetapkan.
p
en

(2) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung


rm

dari akumulasi Angka Kredit kenaikan pangkat dalam satu


/pe

jenjang yang sedang diduduki tercantum dalam Lampiran


III sampai dengan Lampiran V yang merupakan bagian
/05

tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.


22

(3) Statistisi Ahli Madya yang akan naik ke jenjang jabatan


20

Statistisi Ahli Utama harus memenuhi kualifikasi


m/

pendidikan paling rendah magister bidang Statistik,


.co

matematika, atau kualifikasi pendidikan lainnya yang


relevan dengan tugas Jabatan Fungsional Statistisi yang
na

ditentukan oleh Instansi Pembina.


lya

(4) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Statistisi


mu

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan


na

memperhatikan ketersediaan lowongan kebutuhan jabatan.


.ai

(5) Selain memenuhi syarat kinerja, Statistisi yang akan


ww

dinaikkan jenjang jabatannya setingkat lebih tinggi harus


mengikuti dan lulus Uji Kompetensi, memenuhi Hasil Kerja
//w

Minimal, dan/atau persyaratan lain yang ditetapkan oleh


ps:

Instansi Pembina.
htt

(6) Ketentuan mengenai syarat kinerja, Hasil Kerja Minimal,


dan/atau persyaratan lain sebagaimana dimaksud pada

jdih.menpan.go.id
- 36 -

ayat (5) diatur dengan peraturan lembaga pemerintah

l
tm
nonkementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang Kegiatan Statistik.

2.h
02
Pasal 37

n-2
(1) Dalam hal untuk kenaikan jenjang sebagaimana dimaksud

hu
dalam Pasal 36 ayat (1), Statistisi dapat melaksanakan
kegiatan pengembangan profesi.

-ta
(2) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud

2
r-1
pada ayat (1) meliputi:

mo
a. perolehan ijazah/gelar pendidikan formal yang terkait
dengan tugas bidang Jabatan Fungsional Statistisi;

-no
b. pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang
Statistik; -rb
an
c. penerjemahan/penyaduran buku dan karya ilmiah di
bidang Statistik;
p
en

d. penyusunan pedoman/petunjuk teknis di bidang


rm

Statistik;
/pe

e. pelatihan/pengembangan kompetensi di bidang


Statistik; atau
/05

f. kegiatan lain yang ditetapkan oleh Instansi Pembina di


22

bidang Statistik.
20

(3) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud


m/

pada ayat (2) diberikan Angka Kredit tercantum dalam


.co

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari


Peraturan Menteri ini.
na

(4) Bagi Statistisi yang akan naik ke jenjang jabatan ahli madya
lya

dan ahli utama wajib melaksanakan kegiatan


mu

pengembangan profesi Jabatan Fungsional Statistisi,


na

dengan Angka Kredit pengembangan profesi yang


.ai

disyaratkan sebagai berikut:


ww

a. 6 (enam) bagi Statistisi Ahli Muda yang akan naik


jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Statistisi Ahli
//w

Madya; dan
ps:

b. 12 (dua belas) bagi Statistisi Ahli Madya yang akan naik


htt

jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Statistisi Ahli


Utama.

jdih.menpan.go.id
- 37 -

Pasal 38

l
tm
(1) Statistisi yang secara bersama-sama membuat Karya
Tulis/Karya Ilmiah di bidang Statistik, diberikan Angka

2.h
Kredit dengan ketentuan sebagai berikut:

02
a. apabila terdiri atas 2 (dua) orang penulis maka

n-2
pembagian Angka Kredit yaitu 60% (enam puluh persen)

hu
bagi penulis utama dan 40% (empat puluh persen) bagi
penulis pembantu;

-ta
b. apabila terdiri atas 3 (tiga) orang penulis maka

2
r-1
pembagian Angka Kredit yaitu 50% (lima puluh persen)

mo
bagi penulis utama dan masing-masing 25% (dua puluh
lima persen) bagi penulis pembantu;

-no
c. apabila terdiri atas 4 (empat) orang penulis maka

-rb
pembagian Angka Kredit yaitu 40% (empat puluh
an
persen) bagi penulis utama dan masing-masing 20%
(dua puluh persen) bagi penulis pembantu; dan
p
en

d. apabila tidak terdapat atau tidak dapat ditentukan


rm

penulis utama dan penulis pembantu maka Angka


/pe

Kredit dibagi sama rata bagi setiap penulis.


(2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada
/05

ayat (1), paling banyak 3 (tiga) orang.


22
20

Bagian Ketiga
m/

Mekanisme Kenaikan Pangkat dan Jenjang


.co

Pasal 39
na

Persyaratan dan mekanisme kenaikan pangkat dan jenjang


lya

Jabatan Fungsional Statistisi dilakukan sesuai dengan


mu

peraturan perundang-undangan.
na
.ai

Pasal 40
ww

Statistisi yang memiliki Angka Kredit melebihi Angka Kredit


yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
//w

tinggi, kelebihan Angka Kredit tersebut dapat diperhitungkan


ps:

untuk kenaikan pangkat berikutnya dalam satu jenjang.


htt

jdih.menpan.go.id
- 38 -

Pasal 41

l
tm
Dalam hal target Angka Kredit yang disyaratkan untuk
kenaikan pangkat dan/atau jabatan setingkat lebih tinggi tidak

2.h
tercapai, Statistisi tidak diberikan kenaikan pangkat dan/atau

02
jabatan.

n-2
hu
BAB X
KEBUTUHAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL

-ta
STATISTISI

2
r-1
mo
Pasal 42
(1) Penetapan kebutuhan PNS dalam Jabatan Fungsional

-no
Statistisi dihitung berdasarkan beban kerja yang

-rb
ditentukan dari indikator, sebagai berikut:
an
a. cakupan pengelolaan penyelenggaraan Kegiatan
Statistik;
p
en

b. volume pengelolaan penyelenggaraan Kegiatan Statistik;


rm

dan
/pe

c. kompleksitas pelaksanaan tugas pengelolaan


penyelenggaraan Kegiatan Statistik.
/05

(2) Ketentuan mengenai pedoman penghitungan kebutuhan


22

Jabatan Fungsional Statistisi sebagaimana dimaksud pada


20

ayat (1) diatur dengan peraturan lembaga pemerintah


m/

nonkementerian yang menyelenggarakan urusan


.co

pemerintahan di bidang Kegiatan Statistik setelah


mendapat persetujuan dari Menteri.
na
lya

Pasal 43
mu

Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Statistisi


na

berdasarkan Peraturan Menteri ini tidak dapat dilakukan


.ai

sebelum pedoman penghitungan kebutuhan Jabatan


ww

Fungsional Statistisi diatur dengan peraturan lembaga


pemerintah nonkementerian yang menyelenggarakan urusan
//w

pemerintahan di bidang Kegiatan Statistik.


ps:
htt

jdih.menpan.go.id
- 39 -

BAB XI

l
tm
KOMPETENSI

2.h
Bagian Kesatu

02
Standar Kompetensi

n-2
hu
Pasal 44
(1) PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Statistisi harus

-ta
memenuhi Standar Kompetensi sesuai dengan jenjang

2
r-1
jabatan.

mo
(2) Kompetensi Statistisi meliputi:
a. kompetensi teknis;

-no
b. kompetensi manajerial; dan
c. kompetensi sosial kultural. -rb
an
(3) Rincian Standar Kompetensi setiap jenjang jabatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disusun
p
en

oleh Instansi Pembina.


rm
/pe

Bagian Kedua
Pengembangan Kompetensi
/05
22

Pasal 45
20

(1) Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme


m/

Statistisi wajib diikutsertakan pelatihan.


.co

(2) Pelatihan yang diberikan bagi Statistisi sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan hasil analisis
na

kebutuhan pelatihan dan penilaian kinerja.


lya

(3) Pelatihan yang diberikan kepada Statistisi sebagaimana


mu

dimaksud pada ayat (1), dalam bentuk:


na

a. pelatihan fungsional; dan


.ai

b. pelatihan teknis bidang Statistik.


ww

(4) Selain pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),


Statistisi dapat mengembangkan kompetensi melalui
//w

program pengembangan kompetensi lainnya.


ps:

(5) Program pengembangan kompetensi sebagaimana


htt

dimaksud pada ayat (4) meliputi:


a. pemeliharaan kinerja dan target kinerja;

jdih.menpan.go.id
- 40 -

b. seminar;

l
tm
c. lokakarya; atau
d. konferensi.

2.h
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelatihan dan

02
pengembangan kompetensi serta pedoman penyusunan

n-2
analisis kebutuhan pelatihan Statistisi sebagaimana

hu
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan
peraturan lembaga pemerintah nonkementerian yang

-ta
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

2
r-1
Kegiatan Statistik.

mo
BAB XII

-no
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN

-rb
an
Pasal 46
(1) Statistisi diberhentikan dari jabatannya apabila:
p
en

a. mengundurkan diri dari jabatan;


rm

b. diberhentikan sementara sebagai PNS;


/pe

c. menjalani cuti di luar tanggungan negara;


d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
/05

e. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional


22

Statistisi; atau
20

f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.


m/

(2) Pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


.co

huruf a dapat dipertimbangkan dalam hal memiliki alasan


pribadi yang tidak mungkin untuk melaksanakan tugas
na

Jabatan Fungsional Statistisi.


lya

(3) Statistisi yang diberhentikan karena alasan sebagaimana


mu

dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai dengan huruf e,


na

dapat diangkat kembali sesuai dengan jenjang jabatan


.ai

terakhir apabila tersedia lowongan kebutuhan Jabatan


ww

Fungsional Statistisi.
(4) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Statistisi
//w

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan


ps:

menggunakan Angka Kredit terakhir yang dimiliki dalam


htt

jenjang jabatannya dan dapat ditambah dengan Angka


Kredit dari penilaian pelaksanaan tugas bidang pengelolaan

jdih.menpan.go.id
- 41 -

penyelenggaraan Kegiatan Statistik selama diberhentikan.

l
tm
(5) Tidak memenuhi persyaratan jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf f dapat dipertimbangkan

2.h
dalam hal:

02
a. tidak memenuhi kualifikasi pendidikan yang

n-2
dipersyaratkan untuk menduduki Jabatan Fungsional

hu
Statistisi; atau
b. tidak memenuhi Standar Kompetensi Jabatan

-ta
Fungsional Statistisi.

2
r-1
mo
Pasal 47
Statistisi yang diberhentikan karena ditugaskan pada jabatan

-no
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) huruf e, dapat

-rb
disesuaikan pada jenjang sesuai dengan pangkat terakhir pada
an
jabatannya paling singkat 1 (satu) tahun setelah diangkat
kembali pada jenjang terakhir yang didudukinya, setelah
p
en

mengikuti dan lulus Uji Kompetensi apabila tersedia


rm

kebutuhan.
/pe

Pasal 48
/05

(1) Terhadap Statistisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46


22

ayat (1) huruf a dan huruf f dilaksanakan pemeriksaan dan


20

mendapatkan izin dari Pejabat yang Berwenang sebelum


m/

ditetapkan pemberhentiannya.
.co

(2) Statistisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah


ditetapkan pemberhentiannya tidak dapat diangkat kembali
na

dalam Jabatan Fungsional Statistisi.


lya
mu

BAB XIII
na

PEMINDAHAN KE DALAM JABATAN LAIN DAN LARANGAN


.ai

RANGKAP JABATAN
ww

Pasal 49
//w

Untuk kepentingan organisasi dan pengembangan karier,


ps:

Statistisi dapat dipindahkan ke dalam jabatan lain sesuai


htt

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan


persetujuan Pejabat Pembina Kepegawaian.

jdih.menpan.go.id
- 42 -

Pasal 50

l
tm
Untuk optimalisasi pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerja
organisasi, Statistisi dilarang rangkap jabatan dengan jabatan

2.h
pimpinan tinggi, jabatan administrator, jabatan pengawas,

02
atau jabatan pelaksana.

n-2
hu
BAB XIV
TUGAS INSTANSI PEMBINA

2 -ta
r-1
Pasal 51

mo
(1) Instansi Pembina berperan sebagai pengelola Jabatan
Fungsional Statistisi yang bertanggungjawab untuk

-no
menjamin terwujudnya standar kualitas dan profesionalitas
jabatan. -rb
an
(2) Dalam melaksanakan peran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Instansi Pembina mempunyai tugas sebagai
p
en

berikut:
rm

a. menyusun pedoman formasi Jabatan Fungsional


/pe

Statistisi;
b. menyusun Standar Kompetensi Jabatan Fungsional
/05

Statistisi;
22

c. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis


20

Jabatan Fungsional Statistisi;


m/

d. menyusun standar kualitas Hasil Kerja dan pedoman


.co

penilaian kualitas Hasil Kerja Statistisi;


e. menyusun pedoman penulisan Karya Tulis/Karya
na

Ilmiah yang bersifat inovatif di bidang Statistik;


lya

f. menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan


mu

Jabatan Fungsional Statistisi;


na

g. menyelenggarakan pelatihan Jabatan Fungsional


.ai

Statistisi;
ww

h. membina penyelenggaraan pelatihan fungsional pada


lembaga pelatihan;
//w

i. menyelenggarakan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional


ps:

Statistisi;
htt

j. menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di bidang


tugas Jabatan Fungsional Statistisi;

jdih.menpan.go.id
- 43 -

k. melakukan sosialisasi Jabatan Fungsional Statistisi;

l
tm
l. mengembangkan sistem informasi Jabatan Fungsional
Statistisi;

2.h
m. memfasilitasi pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional

02
Statistisi;

n-2
n. memfasilitasi pembentukan organisasi profesi Jabatan

hu
Fungsional Statistisi;
o. memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik

-ta
profesi dan kode perilaku Jabatan Fungsional Statistisi;

2
r-1
p. melakukan akreditasi pelatihan fungsional dengan

mo
mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan oleh
Lembaga Administrasi Negara;

-no
q. melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan

-rb
Jabatan Fungsional Statistisi di seluruh Instansi
an
Pemerintah yang menggunakan jabatan tersebut;
r. melakukan koordinasi dengan instansi pengguna dalam
p
en

rangka pembinaan karier Statistisi; dan


rm

s. menyusun informasi faktor jabatan untuk evaluasi


/pe

jabatan.
(3) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
/05

i dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan


22

perundang-undangan.
20

(4) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat


m/

dilakukan oleh Instansi pemerintah pengguna Jabatan


.co

Fungsional Statistisi setelah mendapat akreditasi dari


Instansi Pembina.
na

(5) Instansi Pembina dalam rangka melaksanakan tugas


lya

pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,


mu

huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf i, huruf k, huruf l,


na

huruf m, huruf n, huruf o, huruf q, dan huruf r,


.ai

menyampaikan hasil pelaksanaan pembinaan Jabatan


ww

Fungsional Statistisi secara berkala sesuai dengan


perkembangan pelaksanaan pembinaan kepada Menteri
//w

dengan tembusan kepada kepala lembaga pemerintah


ps:

nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan


htt

pembinaan dan menyelenggarakan manajemen ASN secara


nasional.

jdih.menpan.go.id
- 44 -

(6) Instansi Pembina menyampaikan secara berkala setiap

l
tm
tahun pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf f, huruf g, huruf h, huruf j, dan huruf p kepada

2.h
kepada Menteri dengan tembusan kepala lembaga

02
pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan

n-2
melakukan pengkajian dan pendidikan dan pelatihan ASN

hu
secara nasional.
(7) Ketentuan mengenai pedoman teknis penyelenggaraan Uji

-ta
Kompetensi Jabatan Fungsional Statistisi sebagaimana

2
r-1
dimaksud pada ayat (2) huruf i diatur dengan peraturan

mo
lembaga pemerintah nonkementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

-no
Kegiatan Statistik.

-rb
an
BAB XV
ORGANISASI PROFESI
p
en
rm

Pasal 52
/pe

(1) Jabatan Fungsional Statistisi wajib memiliki 1 (satu)


organisasi profesi.
/05

(2) Statistisi wajib menjadi anggota organisasi profesi Jabatan


22

Fungsional Statistisi.
20

(3) Pembentukan organisasi profesi Jabatan Fungsional


m/

Statistisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) difasilitasi


.co

oleh Instansi Pembina.


(4) Organisasi profesi Jabatan Fungsional Statistisi
na

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyusun kode


lya

etik dan kode perilaku profesi.


mu

(5) Organisasi profesi Jabatan Fungsional Statistisi


na

mempunyai tugas:
.ai

a. menyusun kode etik dan kode perilaku profesi;


ww

b. memberikan advokasi; dan


c. memeriksa dan memberikan rekomendasi atas
//w

pelanggaran kode etik dan kode perilaku profesi.


ps:

(6) Kode etik dan kode perilaku profesi sebagaimana dimaksud


htt

pada ayat (4) dan ayat (5) huruf a ditetapkan oleh organisasi
profesi Jabatan Fungsional Statistisi setelah mendapat

jdih.menpan.go.id
- 45 -

persetujuan dari pimpinan Instansi Pembina.

l
tm
Pasal 53

2.h
Hubungan kerja antara Instansi Pembina dengan organisasi

02
profesi Jabatan Fungsional Statistisi bersifat koordinatif dan

n-2
fasilitatif untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi pembinaan

hu
Jabatan Fungsional Statistisi.

-ta
Pasal 54

2
r-1
Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pembentukan

mo
organisasi profesi Statistisi dan hubungan kerja Instansi
Pembina dengan organisasi profesi Jabatan Fungsional

-no
Statistisi diatur dengan peraturan lembaga pemerintah
nonkementerian yang -rb
menyelenggarakan urusan
an
pemerintahan di bidang Kegiatan Statistik.
p
en

BAB XVI
rm

KETENTUAN PERALIHAN
/pe

Pasal 55
/05

(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Statistisi


22

yang telah menduduki jenjang jabatan Fungsional Statistisi


20

Ahli Utama dengan pendidikan sarjana, tetap dapat


m/

melaksanakan tugasnya sebagai Statistisi pada jenjang


.co

jabatan yang didudukinya.


(2) Statistisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
na

memiliki ijazah magister paling lama 5 (lima) tahun


lya

terhitung sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku.


mu

(3) Statistisi yang belum memiliki ijazah magister sampai


na

dengan batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2),


.ai

diberhentikan dari jabatannya.


ww

Pasal 56
//w

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, seluruh hasil


ps:

kerja Statistisi yang telah dilaksanakan sebelum berlakunya


htt

Peraturan Menteri ini, tetap dinilai berdasarkan Peraturan


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

jdih.menpan.go.id
- 46 -

Birokrasi Nomor 19 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional

l
tm
Statistisi dan Angka Kreditnya.

2.h
BAB XVII

02
KETENTUAN PENUTUP

n-2
hu
Pasal 57
Pembentukan organisasi profesi sebagaimana dimaksud dalam

-ta
Pasal 52 ayat (3) paling lama 5 (lima) tahun terhitung sejak

2
r-1
Peraturan Menteri ini mulai berlaku.

mo
Pasal 58

-no
(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, peraturan

-rb
pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
an
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2013
tentang Jabatan Fungsional Statistisi dan Angka Kreditnya
p
en

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 697),


rm

dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak


/pe

bertentangan dan belum diubah berdasarkan Peraturan


Menteri ini.
/05

(2) Semua peraturan pelaksanaan sebagaimana dimaksud


22

pada ayat (1) disesuaikan dan mengikuti ketentuan dalam


20

Peraturan Menteri ini paling lama 2 (dua) tahun sejak


m/

Peraturan Menteri ini mulai berlaku.


.co

Pasal 59
na

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan


lya

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


mu

Birokrasi Nomor 19 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional


na

Statistisi dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik


.ai

Indonesia Tahun 2013 Nomor 697), dicabut dan dinyatakan


ww

tidak berlaku.
//w

Pasal 60
ps:

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


htt

diundangkan.

jdih.menpan.go.id
- 47 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

l
tm
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

2.h
02
n-2
Ditetapkan di Jakarta

hu
pada tanggal 17 Mei 2022

-ta
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

2
r-1
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

mo
REPUBLIK INDONESIA,

-no
ttd

-rb
an
TJAHJO KUMOLO
p
en

Diundangkan di Jakarta
rm

pada tanggal 23 Mei 2022


/pe

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


/05

REPUBLIK INDONESIA,
22
20

ttd
m/
.co

YASONNA H.LAOLY
na
lya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2022 NOMOR 506


mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt

jdih.menpan.go.id
m l
ht
LAMPIRAN I

2.
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2022
0 2
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI
n -2
KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI
t ahu
2 -
Unsur Subunsur Uraian Kegiatan Output/Hasil Kerja
r - 1Angka Kredit Pelaksana

m o
I
1
Penyediaan Data
2
A Identifikasi 1
3
Melakukan kajian kebutuhan Data
4
-n o
Naskah kajian kebutuhan Data
6
1,500
7
Statistisi Ahli Utama
dan informasi prioritas Statistik Statistik
- rb
Statistik kebutuhan Data
n
pa
2 Melakukan konsultasi teknis Naskah hasil konsultasi teknis 0,180 Statistisi Ahli Madya
Statistik prioritas kebutuhan Data Statistik prioritas kebutuhan Data
e n
Statistik
3 Melakukan identifikasi ketersediaan
er
Data dan konsep definisi indikator
m
Daftar konsep definisi indikator 0,150 Statistisi Ahli Muda

5 /p
4
Statistik
2 /0
Menyusun proposal Kegiatan Naskah proposal Kegiatan
Statistik
0,480 Statistisi Ahli Madya

5
0 2
Melakukan reviu proposal Kegiatan Naskah reviu proposal Kegiatan 0,240 Statistisi Ahli Utama
Statistik
/ 2 Statistik
B Perancangan 1
om
Merancang rencana tabulasi Naskah rancangan tabulasi 0,120 Statistisi Ahli Muda
penyelenggaraan
Kegiatan Statistik 2
a c
Kegiatan Statistik
.
Merancang rencana diseminasi
Kegiatan Statistik
Naskah rancangan diseminasi 0,080 Statistisi Ahli Muda

ly3
an
Statistik
Merancang konsep definisi variabel
Statistik
Naskah rancangan konsep 0,120 Statistisi Ahli Muda

m u definisi variabel

i n a 4 Merancang metodologi kegiatan


pengumpulan Data
Naskah rancangan metodologi
pengumpulan Data
0,810 Statistisi Ahli Madya

.a 5 Merancang metodologi kompilasi Naskah rancangan metodologi 0,240 Statistisi Ahli Muda

w w Data administratif kompilasi Data administratif

: / /w 6 Menyusun rancangan penarikan


sampel
Naskah rancangan penarikan
sampling
0,480 Statistisi Ahli Muda

ht tps
m l
Unsur Subunsur Uraian Kegiatan Output/Hasil Kerja Angka Kredit
2. ht
Pelaksana

0 2
1 2
7
3 4
Merancang instrumen pengumpulan Naskah rancangan instrumen
6
0,180
n -2 7
Statistisi Ahli Muda
data berbasis elektronik pengumpulan data berbasis
elektronik
t ahu
8 Merancang mekanisme pengolahan Naskah rancangan mekanisme
2 -
0,180 Statistisi Ahli Muda

C Persiapan 1
Data

Menyusun kuesioner kertas untuk


pengolahan Data

o
Naskah kuesioner kertas untuk
r-1 0,120 Statistisi Ahli Pertama
penyelenggaraan pengumpulan Data pengumpulan Data
o m
Kegiatan Statistik
2 Menyusun program entri Data
b - n
Laporan penyusunan program 0,600 Statistisi Ahli Pertama

n-r
dengan validasi entri Data dengan validasi

3 Menyusun kuesioner elektronik a


Laporan penyusunan kuesioner
p 0,720 Statistisi Ahli Pertama
untuk pengumpulan Data
n
elektronik
e
4 Menyusun instrumen pemilihan
sampel er m
Laporan penyusunan instrumen
pemilihan sampel
0,360 Statistisi Ahli Pertama

5 5 /p
Membangun sistem pengumpulan Laporan penyusunan sistem 0,900 Statistisi Ahli Pertama
Data administratif
2 /0 pengumpulan Data administratif

0 2
6
/ 2
Melakukan reviu instrumen
pengumpulan Data
Naskah reviu instrumen
pengumpulan Data
0,900 Statistisi Ahli Madya

7 om
Menyusun pedoman pengumpulan Naskah pedoman pengumpulan 1,000 Statistisi Ahli Muda

a . c
Data untuk petugas lapangan Data untuk petugas lapangan

a n
ly
mu
8 Menyusun pedoman pengumpulan Naskah pedoman pengumpulan 0,520 Statistisi Ahli Muda
Data untuk petugas pengawas Data untuk petugas pengawas

i n a
.a 9 Menyusun pedoman pengumpulan Naskah pedoman pengumpulan 0,480 Statistisi Ahli Muda

ww Data untuk koordinator lapangan Data untuk koordinator


lapangan

: / /w
tps
10 Menyusun pedoman entri Data Naskah pedoman entri Data 0,600 Statistisi Ahli Muda
dengan validasi dengan validasi

ht
m l
Unsur Subunsur Uraian Kegiatan Output/Hasil Kerja Angka Kredit
2. ht
Pelaksana

0 2
1 2 3
11 Menyusun pedoman pengumpulan
4
Naskah pedoman pengumpulan
6
0,480
n -2 7
Statistisi Ahli Muda
Data administratif Data administratif

t ahu
12 Melakukan reviu pedoman Naskah reviu pedoman
2 -
0,300 Statistisi Ahli Madya
pengumpulan Data pengumpulan Data
r-1
mo
13 Menyusun bahan bimbingan teknis Naskah materi bimbingan teknis 0,360 Statistisi Ahli Muda
pengumpulan Data pengumpulan Data
14 Melakukan reviu bahan bimbingan
- n o
Naskah reviu materi bimbingan 0,240 Statistisi Ahli Madya
teknis pengumpulan Data
rb
teknis pengumpulan Data

n -
15 Melakukan reviu penyusunan
pa
Naskah reviu komponen 0,360 Statistisi Ahli Madya
komponen pengolahan Data
en
pengolahan Data

erm
16 Menyusun alur kerja Kegiatan Naskah penetapan alur kerja 0,540 Statistisi Ahli Madya
Statistik Kegiatan Statistik

5 /p
17 Melakukan reviu hasil uji coba Naskah reviu hasil uji coba 0,720 Statistisi Ahli Utama

2 /0
tahapan Kegiatan Statistik
18 Melakukan reviu kesiapan
tahapan Kegiatan Statistik
Naskah reviu kesiapan 0,960 Statistisi Ahli Utama
0 2
pelaksanaan kegiatan pengumpulan pelaksanaan kegiatan
Data / 2 pengumpulan Data
D Pengumpulan 1
om
Mengelola kerangka sampel wilayah Laporan pengelolaan kerangka 0,005 Statistisi Ahli Pertama
Data
. c
kerja objek Statistik
a
sampel wilayah kerja objek

a n Statistik

uly 2 Mengelola kerangka sampel unit


usaha
Laporan pengelolaan kerangka
sampel unit usaha
0,004 Statistisi Ahli Pertama

a m 3 Menyusun daftar alokasi petugas, Dokumen daftar alokasi petugas, 0,035 Statistisi Ahli Pertama

ain
instrumen, dan perlengkapan instrumen, dan perlengkapan

w . pengumpulan Data pengumpulan Data

w 4 Mengelola Data petugas lapangan Dokumen daftar petugas yang 0,025 Statistisi Ahli Pertama

: / /w dimutakhirkan

https
m l
Unsur Subunsur Uraian Kegiatan Output/Hasil Kerja Angka Kredit
2. ht
Pelaksana

0 2
1 2
5
3
Menguji kesiapan manajemen
4
Laporan hasil uji kesiapan
6
0,015
n -2 7
Statistisi Ahli Muda
lapangan dan konsep definisi untuk
pengumpulan Data kuantitatif dan
manajemen lapangan dan
konsep definisi
t ahu
kualitatif
2 -
6 Melakukan bimbingan teknis Laporan pelaksanaan bimbingan
r - 1 0,020 Statistisi Ahli Muda
pengumpulan Data kuantitatif dan
kualitatif
teknis pengumpulan Data
m o
7 Melakukan persiapan pengumpulan Laporan persiapan
-n o 0,060 Statistisi Ahli Muda
Data pada institusi
institusi - rb
pengumpulan Data pada

a n
8 Melakukan pemutakhiran batas-
batas, legenda, dan objek pada peta n p
Peta wilayah kompleks yang
dimutakhirkan
0,030 Statistisi Ahli Pertama

wilayah yang kompleks


m e
9 Melakukan pengawasan kegiatan

/p er
pemutakhiran peta wilayah kompleks
Laporan pengawasan kegiatan
pemutakhiran peta wilayah
0,020 Statistisi Ahli Muda

/0 5 kompleks

2 2
10 Melakukan digitasi batas-batas Laporan digitasi batas-batas 0,040 Statistisi Ahli Pertama

/ 2 0
wilayah peta pada media komputer
11 Melakukan pengumpulan Data
wilayah peta
Laporan pengumpulan Data 0,020 Statistisi Ahli Pertama

om
sekunder pada institusi sekunder

a . c
12 Melakukan pengawasan kegiatan
pengumpulan Data sekunder pada
Laporan pengawasan
pengumpulan Data sekunder
0,015 Statistisi Ahli Muda

a n
institusi pada institusi
ly13 Melakukan wawancara untuk Laporan hasil wawancara 0,060 Statistisi Ahli Muda

amu pengumpulan Data kualitatif pengumpulan Data kualitatif

i n 14 Melakukan pengawasan kegiatan Laporan hasil pengawasan 0,030 Statistisi Ahli Madya

.a pengumpulan Data kualitatif pengumpulan Data kualitatif

ww
15 Melakukan pengumpulan Data Laporan pengumpulan Data 0,020 Statistisi Ahli Pertama
kuantitatif menggunakan kuesioner kuantitatif menggunakan

: / /w kertas kuesioner kertas

https
m l
Unsur Subunsur Uraian Kegiatan Output/Hasil Kerja Angka Kredit
2. ht
Pelaksana

0 2
1 2 3
16 Melakukan pengumpulan Data
4
Laporan pengumpulan Data
6
0,020
n -2 7
Statistisi Ahli Muda
kuantitatif menggunakan kuesioner
elektronik
kuantitatif menggunakan
kuesioner elektronik
t ahu
17 Melakukan pengawasan Laporan pengawasan
2 -0,003 Statistisi Ahli Muda
pengumpulan Data kuantitatif pada pengumpulan Data kuantitatif
r - 1
kuesioner kertas pada kuesioner kertas
o
om
18 Melakukan validasi Data kuantitatif Laporan validasi Data kuantitatif 0,004 Statistisi Ahli Muda
pada kuesioner elektronik pada kuesioner elektronik

b - n
n-r
19 Melakukan pendataan ulang Laporan pendataan ulang 0,020 Statistisi Ahli Muda
kegiatan penjaminan kualitas
a
kegiatan penjaminan kualitas
p
20 Melakukan validasi Data hasil entri n
Laporan validasi hasil entri Data 0,003 Statistisi Ahli Pertama

21 Melakukan validasi Data hasil


e rme Laporan validasi Data hasil 0,005 Statistisi Ahli Pertama
scanning atau data capture
5 / p scanning atau data capture

2
hasil pengumpulan Data / 0
22 Melakukan pengelolaan dokumen Laporan pengelolaan dokumen
hasil pengumpulan Data
0,020 Statistisi Ahli Pertama

0 2
m /2
23 Memproses pengumpulan Data
administratif secara elektronik
Laporan pengumpulan Data
administratif secara elektronik
0,180 Statistisi Ahli Muda

c o
a.
24 Melakukan validasi hasil Laporan validasi hasil 0,120 Statistisi Ahli Madya
pengumpulan Data administratif pengumpulan Data administratif
a n
E Pengolahan Data ly
1 Melakukan proses integrasi raw data Laporan proses integrasi raw 0,065 Statistisi Ahli Pertama
Statistik
amu hasil kegiatan pengumpulan Data data

i n 2 Melakukan proses revalidasi raw Laporan proses revalidasi raw 0,240 Statistisi Ahli Muda

w .a data menggunakan program data

w w 3 Melakukan proses imputasi pada


raw data yang tidak lengkap
Laporan proses imputasi raw
data
0,360 Statistisi Ahli Muda

: / / menggunakan metode Statistik

https tingkat lanjut


m l
Unsur Subunsur Uraian Kegiatan Output/Hasil Kerja Angka Kredit
2. ht
Pelaksana

0 2
1 2
4
3
Melakukan proses perubahan
4
Naskah perubahan struktur
6
0,720
n -2 7
Statistisi Ahli Madya
struktur Data untuk memenuhi
standar penghitungan sistem neraca
Data untuk memenuhi standar
penghitungan sistem neraca
t ahu
nasional nasional
2 -
5 Menghitung bobot atau penimbang Naskah penghitungan
r - 1 0,360 Statistisi Ahli Muda
untuk estimasi indikator penimbang untuk estimasi
indikator
m o
6 Melakukan kalibrasi hasil Naskah kalibrasi hasil
-n o 0,300 Statistisi Ahli Madya
penghitungan bobot atau penimbang penghitungan bobot atau
penimbang
- rb
7 Menyusun tabulasi indikator
a n
Laporan hasil tabulasi 0,015 Statistisi Ahli Pertama
Statistik sederhana menggunakan
n p
program
m e
8 Menyusun tabulasi ukuran kualitas

/p er
Laporan hasil tabulasi ukuran
Data atau nilai relative standar error
kualitas Data atau nilai relative
0,030 Statistisi Ahli Muda

9
(RSE)
/0 5
Menyusun tabulasi penghitungan
standar error (RSE)
Laporan hasil tabulasi 0,040 Statistisi Ahli Muda

22
sistem neraca nasional penghitungan sistem neraca

/ 20
10 Melakukan reviu raw data menjadi
nasional
Naskah reviu raw data menjadi 0,240 Statistisi Ahli Utama

o
Data mikrom Data mikro
. c
11 Melakukan proses finalisasi raw data Laporan proses finalisasi raw 0,020 Statistisi Ahli Pertama

ana
menjadi Data mikro data
F Analisis Data
Statistik
u l y
1 Menyusun tabulasi angka estimasi
Statistik tingkat lanjut
Naskah estimasi Statistik tingkat
lanjut
0,120 Statistisi Ahli Muda

a m 2 Melakukan validasi tabulasi indikator Naskah validasi tabulasi 0,080 Statistisi Ahli Muda

.a in Statistik sederhana
3 Melakukan validasi tabulasi sistem
indikator Statistik sederhana
Naskah hasil validasi tabulasi 0,480 Statistisi Ahli Madya

w neraca nasional sistem neraca nasional

ww
4 Melakukan validasi tabulasi angka Naskah hasil validasi tabulasi 0,720 Statistisi Ahli Utama
estimasi Statistik tingkat lanjut angka estimasi Statistik tingkat
: / / lanjut

https 5 Melakukan rekonsiliasi Data dan


indikator Statistik
Naskah rekonsiliasi Data dan
indikator Statistik
0,240 Statistisi Ahli Madya
m l
Unsur Subunsur Uraian Kegiatan Output/Hasil Kerja Angka Kredit
2. ht
Pelaksana

0 2
1 2
6
3
Menyusun outline dan template
4
Naskah outline buku publikasi
6
0,240
n -2 7
Statistisi Ahli Pertama

7
buku publikasi Statistik
Menyusun outline dan template
Statistik
Naskah outline ringkasan
t ahu
0,180 Statistisi Ahli Pertama
naskah ringkasan eksekutif atau eksekutif
2 -
berita resmi Statistik
r - 1
8 Menyusun outline dan template
leaflet, poster, peta tematik,
Naskah outline dan template

m
leaflet, poster, peta tematik,o 0,200 Statistisi Ahli Pertama

infografis, atau videografis Kegiatan


Statistik
o
infografis, atau videografis
-n
9 Menyusun analisis Data Statistik
- rb
Naskah analisis Data Statistik 0,240 Statistisi Ahli Pertama
deskriptif tingkat lanjutan n
deskriptif tingkat lanjutan
a
10 Menyusun analisis Data Statistik
n p
Naskah analisis Data Statistik 0,800 Statistisi Ahli Pertama
inferensi tingkat dasar
m einferensi tingkat dasar
11 Menyusun analisis Data Statistik
inferensi tingkat menengah
/p er Naskah analisis Data Statistik
inferensi tingkat menengah
1,200 Statistisi Ahli Muda

inferensi tingkat lanjutan /0 5


12 Menyusun analisis Data Statistik Naskah analisis Data Statistik
inferensi tingkat lanjutan
1,500 Statistisi Ahli Madya

2 2
13 Menyusun analisis Data Statistik Naskah analisis Data Statistik 2,000 Statistisi Ahli Utama

2 0
inferensi tingkat khusus
/ inferensi tingkat khusus

om
14 Melakukan reviu naskah analisis
Data Statistik deskriptif
Naskah reviu analisis Data
Statistik deskriptif
0,120 Statistisi Ahli Muda

a . c
15 Melakukan reviu naskah analisis Naskah reviu analisis Data 0,300 Statistisi Ahli Madya

ly an
Data Statistik inferensi tingkat
menengah
Statistik inferensi tingkat
menengah

m u 16 Melakukan reviu naskah analisis Naskah reviu analisis Data 0,360 Statistisi Ahli Utama

i n a Data Statistik inferensi tingkat


lanjutan
Statistik inferensi tingkat
lanjutan
.a
ww
17 Menyusun materi metodologi Naskah metodologi Kegiatan 0,120 Statistisi Ahli Pertama
Kegiatan Statistik pada bahan Statistik

: / /w publikasi Statistik

tps
18 Menyusun buku publikasi hasil Naskah publikasi hasil Kegiatan 0,180 Statistisi Ahli Pertama
Kegiatan Statistik Statistik

ht
m l
Unsur Subunsur Uraian Kegiatan Output/Hasil Kerja Angka Kredit
2. ht
Pelaksana

0 2
1 2 3
19 Menyusun ringkasan eksekutif atau
4
Naskah ringkasan eksekutif
6
0,120
n -2 7
Statistisi Ahli Pertama
berita resmi Statistik
20 Menyusun leaflet, poster, peta Dokumen leaflet, poster, peta
t ahu
0,080 Statistisi Ahli Pertama
tematik, atau infografis hasil tematik, atau infografis hasil
2 -
Kegiatan Statistik Kegiatan Statistik
r - 1
21 Menyusun videografis hasil Kegiatan
Statistik
Dokumen videografis hasil
Kegiatan Statistik
m o 0,240 Statistisi Ahli Muda

G Diseminasi hasil 1 Mengelola agenda rilis Data hasil


-n o
Naskah agenda rilis Data hasil 0,060 Statistisi Ahli Muda
Kegiatan Statistik penyelenggaraan Kegiatan Statistik
b
penyelenggaraan Kegiatan
Statistik
- r
2 Mengelola dokumentasi produk
a n
Laporan pengelolaan 0,015 Statistisi Ahli Pertama
publikasi hasil Kegiatan Statistik
n p
dokumentasi produk publikasi
e
hasil Kegiatan Statistik
m
er
5/p
3 Melakukan pelayanan diseminasi Laporan pelayanan diseminasi 0,010 Statistisi Ahli Pertama
Statistik kepada pengguna data Statistik

4
2 /0
Melakukan kajian pelayanan Naskah kajian pelayanan 0,900 Statistisi Ahli Madya
2
20
kebutuhan pengguna Data kebutuhan pengguna Data
II Penguatan Sistem A Penjaminan
Statistik Nasional kualitas Kegiatan
1
m /
Menelaah bahan informasi
pemantauan Kegiatan Statistik
Naskah telaah hasil pemantauan
Kegiatan Statistik
0,300 Statistisi Ahli Muda

Statistik
. c o
2 a
Menyusun narasi hasil pemantauan Naskah hasil pemantauan 0,020 Statistisi Ahli Muda

ly 3
an
Kegiatan Statistik Kegiatan Statistik
Melakukan evaluasi penyelenggaraan Naskah evaluasi 1,200 Statistisi Ahli Utama

m u tahapan Kegiatan Statistik yang penyelenggaraan tahapan

i n a sedang berjalan Kegiatan Statistik yang sedang


berjalan
.a 4 Melakukan analisis paradata untuk Naskah analisis paradata 1,200 Statistisi Ahli Madya

ww mengevaluasi kualitas kegiatan


pengumpulan Data

: / /w B Pengembangan 1 Melakukan kajian pengembangan Naskah kajian pengembangan 2,000 Statistisi Ahli Utama

tps
Statistik Kegiatan Statistik Kegiatan Statistik

ht
m l
Unsur Subunsur Uraian Kegiatan Output/Hasil Kerja Angka Kredit
2. ht
Pelaksana

0 2
1 2
2
3
Melakukan kajian pengembangan
4
Naskah kajian pengembangan
6
2,880
n -2 7
Statistisi Ahli Utama

3
Kegiatan Statistik baru
Melakukan kajian strategis
Kegiatan Statistik baru
Naskah kajian strategis
t ahu
1,600 Statistisi Ahli Utama
pengembangan Kegiatan Statistik pengembangan Kegiatan
2 -
Statistik
r - 1
C Pengelolaan
metadata dan
1 Melakukan pemutakhiran metadata
indikator Statistik
Daftar metadata indikator
m
Statistik yang dimutakhirkan
o 0,040 Statistisi Ahli Pertama

standar Data 2 Melakukan pemutakhiran metadata


-n o
Daftar metadata variabel 0,030 Statistisi Ahli Pertama
Statistik variabel Statistik
rb
Statistik yang dimutakhirkan
-
3 Melakukan pemutakhiran metadata
n
Daftar metadata Kegiatan 0,060 Statistisi Ahli Pertama
Kegiatan Statistik
pa
Statistik yang dimutakhirkan
n
4 Melakukan pemutakhiran katalog
produk diseminasi Statistik
m eDaftar katalog produk
diseminasi Statistik yang
0,030 Statistisi Ahli Pertama

e r dimutakhirkan
5
5 / p
Melakukan reviu keterkaitan antara Naskah reviu keterkaitan antar 0,120 Statistisi Ahli Muda

sesuai 2 /0
metadata dan Data Statistik yang metadata dan Data Statistik

2
/20
6 Melakukan reviu usulan rujukan Naskah reviu usulan rujukan 0,540 Statistisi Ahli Madya
teknis penyelenggaraan Kegiatan teknis penyelenggaraan Kegiatan

om
Statistik Statistik
D Penguatan 1
a. c
Merumuskan tanggapan konsultasi Naskah tanggapan konsultasi 0,090 Statistisi Ahli Madya
Statistik Sektoral
a n
Statistik pada tingkat kelembagaan Statistik pada tingkat
kelembagaan

u ly
2 Menyusun bahan pembinaan Naskah materi pembinaan 1,120 Statistisi Ahli Utama

a m penyelenggaraan Kegiatan Statistik Kegiatan Statistik tingkat

ain
tingkat kelembagaan kelembagaan

w . 3 Melakukan kajian rekomendasi


penyelenggaraan Kegiatan Statistik
Naskah kajian rekomendasi
Kegiatan Statistik tingkat
2,400 Statistisi Ahli Utama

w pada tingkat kelembagaan kelembagaan

: / /w
https
m l
Unsur Subunsur Uraian Kegiatan Output/Hasil Kerja Angka Kredit
2. ht
Pelaksana

0 2
1 2
4
3
Melakukan pengembangan Sistem
4
Naskah hasil pengembangan
6
3,600
n -2 7
Statistisi Ahli Utama
Statistik Nasional sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan
Sistem Statistik Nasional

t a hu
dan teknologi
2 -
r - 1
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

m o
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

-n o ttd

- rb
n TJAHJO KUMOLO

n pa
m e
er
5 / p
2 /0
2
/ 20
om
a. c
a n
uly
a m
.ain
w w
: / /w
https
m l
ht
LAMPIRAN II

2.
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2022
0 2
-2
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI
n
KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN PENUNJANG JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI
t a hu
2 - Pelaksana

r-1
Unsur Subunsur Uraian Kegiatan Output/Hasil Kerja Angka Kredit
Kegiatan

mo
1 2 3 4 5 6
I. Pengembangan A. Perolehan ijazah/gelar Memperoleh ijazah sesuai dengan bidang Ijazah/Gelar 25% AK kenaikan Semua jenjang
Profesi pendidikan formal sesuai
dengan bidang tugas Jabatan
tugas Jabatan Fungsional Statistisi
- n o pangkat

Fungsional Statistisi
B. Pembuatan Karya Tulis/Karya 1 Membuat karya tulis/karya ilmiah hasiln -rb
Ilmiah di bidang statistik
pa
penelitian/pengkajian/ survei/evaluasi
n
e
di bidang statistik yang dipublikasikan:

m
e r
a. dalam bentuk buku/majalah ilmiah Jurnal/Buku 20 Semua jenjang
/ p
internasional yang diterbitkan
5
/0
internasional yang terindek

2
2
/20
b. dalam bentuk buku/majalah ilmiah Jurnal/Buku 12,5 Semua jenjang
nasional yang terakreditasi

om c. dalam bentuk buku/majalah ilmiah Jurnal/Buku/ 6 Semua jenjang

a . c yang diakui oleh organisasi profesi


dan Instansi Pembina
Naskah

a n 2 Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil

u ly penelitian/pengkajian/ survei/evaluasi
di bidang statistik yang tidak

a m dipublikasikan:

.ain a. dalam bentuk buku


b. dalam bentuk majalah ilmiah
Buku
Makalah
8
4
Semua jenjang
Semua jenjang
w
ww
3 Membuat karya tulis/karya ilmiah
berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil

: / / gagasan sendiri di bidang statistik yang

tps
dipublikasikan:

ht
m l
ht
Pelaksana
Unsur Subunsur Uraian Kegiatan Output/Hasil Kerja Angka Kredit

2.
Kegiatan
1 2 3 4 5 6
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan Buku 8
0 2
Semua jenjang
dan diedarkan secara nasional
n -2
b. dalam majalah ilmiah yang diakui Naskah
t a hu
4 Semua jenjang
oleh organisasi profesi dan Instansi
Pembina 2 -
4 Membuat karya tulis/karya ilmiah
r - 1
berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil
m o
gagasan sendiri di bidang statistik yang
tidak dipublikasikan:
-n o
a. dalam bentuk buku
- rb Buku 7 Semua jenjang
b. dalam bentuk makalah
n Makalah 3,5 Semua jenjang
5 Menyampaikan prasaran berupa
pa Naskah 2,5 Semua jenjang

en
tinjauan, gagasan dan atau ulasan

rm
ilmiah dalam pertemuan ilmiah

dipublikasikan
/p e
6 Membuat artikel di bidang statistik yang Artikel 2 Semua jenjang

C. Penerjemahan/ Penyaduran
0 5
1 Menerjemahkan/menyadur buku atau
/
Buku dan Bahan-Bahan Lain di
bidang statistik 2 2
karya ilmiah di bidang statistik yang
tidak dipublikasikan:

/2 0
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan Buku 7 Semua jenjang

om dan diedarkan secara nasional

a. c b. dalam majalah ilmiah yang diakui Naskah 3,5 Semua jenjang

ly an oleh organisasi profesi dan Instansi


Pembina

m u 2 Menerjemahkan/menyadur buku atau

i n a karya ilmiah di bidang statistik yang


tidak dipublikasikan:

.a a. dalam bentuk buku Buku 3 Semua jenjang

ww
b. dalam bentuk makalah Makalah 1,5 Semua jenjang

: / /w
https
m l
ht
Pelaksana
Unsur Subunsur Uraian Kegiatan Output/Hasil Kerja Angka Kredit

2.
Kegiatan
1 2 3 4 5 6
D. Penyusunan Membuat buku standar/pedoman/ Buku 3
0 2
Semua jenjang
Standar/Pedoman/Petunjuk petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di
n -2
hu
Pelaksanaan/ Petunjuk Teknis bidang statistik
di bidang statistik
E. Pengembangan Kompetensi di Mengikuti kegiatan pengembangan
- t a
bidang statistik kompetensi:
- 1 2
1 Pelatihan fungsional
2 seminar/lokakarya/konferensi/ o r
Sertifikat/Laporan
Sertifikat/Laporan
0,5
3
Semua jenjang
Semua jenjang
simposium/studi banding-lapangan
3 pelatihan teknis/magang di bidang tugas - n om
b
n-r
Jabatan Fungsional Statistisi dan
memperoleh Sertifikat
a. Lamanya lebih dari 960 jam p a Sertifikat/Laporan 15 Semua Jenjang

e
b. Lamanya antara 641 - 960 jam
n Sertifikat/Laporan 9 Semua Jenjang

er m
c. Lamanya antara 481 - 640 jam Sertifikat/Laporan 6 Semua Jenjang

5 /p
d. Lamanya antara 161 - 480 jam Sertifikat/Laporan 3 Semua Jenjang

/0
e. Lamanya antara 81 - 160 jam Sertifikat/Laporan 2 Semua Jenjang

22
f. Lamanya antara 30 - 80 jam Sertifikat/Laporan 1 Semua Jenjang

m /20
g. Lamanya kurang dari 30 jam
4 pelatihan manajerial/sosial kultural di
Sertifikat/Laporan 0,5 Semua Jenjang

. c o bidang tugas Jabatan Fungsional

na Statistisi dan memperoleh Sertifikat

ly a a. Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat/Laporan 7,5 Semua Jenjang

m u b. Lamanya antara 641 - 960 jam Sertifikat/Laporan 4,50 Semua Jenjang

n a c. Lamanya antara 481 - 640 jam Sertifikat/Laporan 3 Semua Jenjang

w .ai d. Lamanya antara 161 - 480 jam

e. Lamanya antara 81 - 160 jam


Sertifikat/Laporan

Sertifikat/Laporan
1,50

1
Semua Jenjang

Semua Jenjang

w w
: / / f. Lamanya antara 30 - 80 jam Sertifikat/Laporan 0,50 Semua Jenjang

t ps
h t
m l
ht
Pelaksana
Unsur Subunsur Uraian Kegiatan Output/Hasil Kerja Angka Kredit

2.
Kegiatan
1 2 3 4 5 6
g. Lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/Laporan 0,25
0 2
Semua Jenjang

5 maintain performance (pemeliharaan Sertifikat/Laporan


n
0,50 -2 Semua Jenjang

F. Kegiatan lain yang mendukung


kinerja dan target kinerja)
Melaksanakan kegiatan lain yang Laporan
t a hu
0,5 Semua jenjang
pengembangan profesi yang mendukung pengembangan profesi yang
2 -
ditetapkan oleh Instansi ditetapkan oleh Instansi Pembina di bidang
r - 1
II. Penunjang
Pembina
A. Pengajar/Pelatih di bidang
statistik
Mengajar/melatih/membimbing yang m o
Sertifikat/Laporan 0,40 Semua jenjang
Kegiatan statistik statistik berkaitan dengan bidang statistik
-n o
B. Keanggotaan dalam Tim Menjadi anggota Tim Penilai/Tim Uji
- rb Laporan 0,04 Semua jenjang
Penilai/ Tim Uji Kompetensi Kompetensi
a n
C. Perolehan Penghargaan/tanda
jasa
1 Memperoleh penghargaan/tanda jasa
Satya Lancana Karya Satya :
n p
a. 30 (tiga puluh) tahun
m e Piagam 3 Semua jenjang
b. 20 (dua puluh) tahun
er Piagam 2 Semua jenjang

/0 5/p
c. 10 (sepuluh) tahun
2 Penghargaan/tanda jasa atas prestasi
Piagam 1 Semua jenjang

kerjanya
2 2
/ 20
a. Tingkat Internasional Sertifikat/Piagam 35% AK kenaikan
pangkat
Semua jenjang

om
. c b. Tingkat Nasional Sertifikat/Piagam 25% AK kenaikan Semua jenjang

ana pangkat

u l y c. Tingkat Provinsi Sertifikat/Piagam 15% AK kenaikan Semua jenjang

a m pangkat

.a in
D. Perolehan Gelar Kesarjanaan Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya yang

w Lainnya tidak sesuai dengan bidang tugas Statistisi

ww
a. Sarjana atau Diploma empat Ijazah 5 Semua jenjang
b. Magister Ijazah 10 Semua jenjang

: / / c. Doktor Ijazah 15 Semua jenjang

ht tps
m l
ht
Pelaksana
Unsur Subunsur Uraian Kegiatan Output/Hasil Kerja Angka Kredit

2.
Kegiatan
1 2 3 4 5 6
E. Pelaksanaan tugas lain yang Melakukan kegiatan yang mendukung Laporan 0,04
0 2
Semua jenjang
mendukung pelaksanaan tugas pelaksanaan tugas Statistisi
n -2
hu
Statistisi

t a
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
-
- 12
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

o r ttd

o m TJAHJO KUMOLO

rb-n
n -
p a
e n
er m
5 /p
2 /0
0 2
/ 2
om
a . c
a n
u ly
a m
.ain
w w
: / /w
https
m l
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
2. ht
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
0 2
NOMOR 12 TAHUN 2022
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI n -2
t a hu
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT JABATAN FUNGSIONAL
STATISTISI DENGAN PENDIDIKAN SARJANA ATAU DIPLOMA EMPAT 2 -
r - 1
o
m
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI
UNSUR KEGIATAN
AHLI PERTAMA AHLI MUDA
o
n MADYA
-AHLI AHLI UTAMA
III/a III/b III/c III/d
-
IV/arb IV/b IV/c IV/d IV/e
1 2 3 4 5
a n 6 7 8 9 10
kegiatan statistik yang meliputi
n p
kegiatan penyediaan data dan
m e
informasi statistik, penjaminan
50 50 100 er100 150 150 150 200 200

5/p
kualitas dan pengembangan
statistik, serta penguatan sistem
statistik nasional
2 /0
2
/ 20 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

om DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

a . c ttd

lyan
m u TJAHJO KUMOLO

i n a
w .a
w w
: / /
ht tps
m l
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
2. ht
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
0 2
NOMOR 12 TAHUN 2022
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI n -2
t ahu
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT JABATAN
2 -
FUNGSIONAL STATISTISI DENGAN PENDIDIKAN MAGISTER
r - 1
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKAo
STATISTISIo
m KREDIT JABATAN FUNGSIONAL
UNSUR KEGIATAN
AHLI PERTAMA AHLI MUDA
b - n MADYA
AHLI AHLI UTAMA
III/b III/c III/d -5
IV/a
n r IV/b IV/c IV/d IV/e
1 2 3 4
p a 6 7 8 9
kegiatan statistik yang meliputi kegiatan
penyediaan data dan informasi statistik, e n
penjaminan kualitas dan pengembangan r
100 e 100
m
statistik, serta penguatan sistem
50
5 / p 150 150 150 200 200
statistik nasional
2 / 0
2
/ 20 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
om DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
. c
a na ttd

u ly TJAHJO KUMOLO
a m
a i n
w .
w
: / /w
t t ps
h
m l
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
2. ht
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
0 2
NOMOR 12 TAHUN 2022
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI n -2
t ahu
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT JABATAN FUNGSIONAL
2 -
STATISTISI DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR
r - 1
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA
m o KREDIT JABATAN FUNGSIONAL
UNSUR KEGIATAN
AHLI MUDA
STATISTISI
- n
AHLI MADYA
o AHLI UTAMA
III/c III/d IV/a rb
- 5IV/b IV/c IV/d IV/e
1 2 3 4 a n 6 7 8
kegiatan statistik yang meliputi kegiatan
n p
penyediaan data dan informasi statistik, e
penjaminan kualitas dan pengembangan 100 100
e rm150 150 150 200 200
statistik, serta penguatan sistem statistik
5 / p
nasional
2 /0
0 2 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
/ 2 DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
om
a. c ttd

a n
u ly TJAHJO KUMOLO

a m
.ain
w w
: / /w
ht tps

Anda mungkin juga menyukai