ml
SALINAN
.ht
MENTERI
ng
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
ta
REPUBLIK INDONESIA
en
4-t
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
02
NOMOR 1 TAHUN 2024
n-2
TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL
hu
DI BIDANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
-ta
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1
or-
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
om
n-n
Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan transformasi tata kelola
pa
sosial;
c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 9 Peraturan Menteri
om
jdih.menpan.go.id
-2-
ml
Indonesia Nomor 6897);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
.ht
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
ng
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)
ta
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
en
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
4-t
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
02
Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6477);
n-2
5. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2021 tentang
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
hu
Reformasi Birokrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
-ta
Tahun 2021 Nomor 126);
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
1
or-
Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun 2021 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan
om
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1249)
n-n
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
pa
MEMUTUSKAN:
om
KESEJAHTERAAN SOSIAL.
log
BAB I
KETENTUAN UMUM
a.b
Pasal 1
an
instansi pemerintah.
2. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut
//a
jdih.menpan.go.id
-3-
ml
perundang-undangan.
3. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
.ht
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
ng
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
ta
pemerintahan.
en
4. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang
4-t
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
02
keterampilan tertentu.
5. Jabatan Fungsional di Bidang Penyelenggaraan
n-2
Kesejahteraan Sosial adalah sekelompok Jabatan
Fungsional yang mempunyai tugas dan ruang lingkup
hu
kegiatan pengelolaan penyelenggaraan kesejahteraan
-ta
sosial.
6. Jabatan Fungsional Pekerja Sosial adalah Jabatan
1
or-
Fungsional yang mempunyai tugas dan ruang lingkup
kegiatan melaksanakan praktik pekerjaan sosial dalam
om
pelayanan pekerjaan sosial, manajemen organisasi
pelayanan kemanusiaan, serta penyusunan dan advokasi
n-n
kebijakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
7. Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial adalah Jabatan
pa
peraturan perundang-undangan.
11. Pejabat Pembina Kepegawaian yang selanjutnya disingkat
an
peraturan perundang-undangan.
12. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi
//a
daerah.
ps:
ml
ketentuan peraturan perundang-undangan.
14. Ekspektasi Kinerja yang selanjutnya disebut Ekspektasi
.ht
adalah harapan atas hasil kerja dan perilaku kerja Pegawai
ASN.
ng
15. Angka Kredit adalah nilai kuantitatif dari hasil kerja
ta
Pekerja Sosial dan Penyuluh Sosial.
en
16. Angka Kredit Kumulatif adalah akumulasi nilai Angka
4-t
Kredit yang harus dicapai oleh Pekerja Sosial dan
Penyuluh Sosial sebagai salah satu syarat kenaikan
02
pangkat dan jabatan.
17. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
n-2
pemerintahan di bidang aparatur negara.
hu
Pasal 2
-ta
Jabatan Fungsional di Bidang Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial terdiri atas:
1
or-
a. Jabatan Fungsional Pekerja Sosial; dan
b. Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial.
Pasal 3 om
n-n
Jabatan Fungsional di Bidang Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial sebagai dimaksud dalam Pasal 2 merupakan jabatan
pa
karier PNS.
en
BAB II
erm
Bagian Kesatu
/0
Pasal 4
/20
Kesejahteraan Sosial.
(4) Dalam hal Unit Organisasi dipimpin oleh pejabat
ina
Unit Organisasi.
htt
jdih.menpan.go.id
-5-
ml
Bagian Kedua
.ht
Klasifikasi/Rumpun, Kategori, dan Jenjang Jabatan
ng
Pasal 5
ta
Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan Jabatan Fungsional
en
Penyuluh Sosial termasuk dalam klasifikasi/rumpun ilmu
4-t
sosial dan yang berkaitan.
02
Pasal 6
Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan Jabatan Fungsional
n-2
Penyuluh Sosial merupakan Jabatan Fungsional kategori
keahlian.
hu
-ta
Pasal 7
(1) Jenjang Jabatan Fungsional Pekerja Sosial kategori
1
or-
keahlian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 terdiri
atas:
om
a. Pekerja Sosial Ahli Pertama;
b. Pekerja Sosial Ahli Muda;
n-n
c. Pekerja Sosial Ahli Madya; dan
d. Pekerja Sosial Ahli Utama.
pa
Pasal 8
Jenjang pangkat Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan
/20
BAB III
TUGAS JABATAN DAN RUANG LINGKUP KEGIATAN
spo
Pasal 9
log
ml
edukasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial sehingga
dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan
.ht
partisipasi aktif dalam pembangunan kesejahteraan
sosial.
ng
(5) Ruang lingkup kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat
ta
(3) pada setiap jenjang Jabatan Fungsional Pekerja Sosial,
en
meliputi:
4-t
a. Pekerja Sosial Ahli Pertama melaksanakan praktik
pekerjaan sosial;
02
b. Pekerja Sosial Ahli Muda melaksanakan praktik
pekerjaan sosial dan supervisi praktik pekerjaan
n-2
sosial;
c. Pekerja Sosial Ahli Madya melaksanakan praktik
hu
pekerjaan sosial, supervisi, dan pengembangan praktik
-ta
pekerjaan sosial; dan
d. Pekerja Sosial Ahli Utama melaksanakan praktik
1
or-
pekerjaan sosial, serta penyusunan rencana strategis
nasional, roadmap, pengembangan, dan inovasi sosial.
om
(6) Ruang lingkup kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) pada setiap jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh
n-n
Sosial, meliputi:
a. Penyuluh Sosial Ahli Pertama melaksanakan proses
pa
penyuluhan sosial;
en
(8) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),
ruang lingkup kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat
spo
perundang-undangan.
mu
jdih.menpan.go.id
-7-
ml
BAB IV
.ht
KEBUTUHAN PNS DALAM JABATAN
ng
Pasal 10
ta
(1) Penetapan kebutuhan PNS dalam Jabatan Fungsional
en
Pekerja Sosial dan Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial
4-t
dihitung berdasarkan beban kerja yang ditentukan dari
indikator meliputi:
02
a. jumlah pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial;
b. ruang lingkup dan jangkauan program kesejahteraan
n-2
sosial;
c. jumlah organisasi/lembaga pelayanan kesejahteraan
hu
sosial; dan
-ta
d. tipe unit kerja organisasi pelaksana.
(2) Pedoman perhitungan kebutuhan Jabatan Fungsional
1
or-
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
om
bidang sosial.
(3) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional di Bidang
n-n
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial tidak dapat
dilakukan sebelum pedoman perhitungan kebutuhan
pa
BAB V
erm
Bagian Kesatu
Pengangkatan
/0
24
Pasal 11
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pekerja Sosial
/20
c. promosi.
spo
Bagian Kedua
Persyaratan Pengangkatan
log
Pasal 12
a.b
berikut:
a. berstatus PNS;
ina
jdih.menpan.go.id
-8-
ml
komunikasi, hukum, atau psikologi untuk Jabatan
Fungsional Penyuluh Sosial; dan
.ht
e. nilai predikat kinerja paling rendah baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir.
ng
(2) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat
ta
(1) merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan
en
kebutuhan jabatan dari calon PNS, bagi Jabatan
4-t
Fungsional Pekerja Sosial dan Jabatan Fungsional
Penyuluh Sosial kategori keahlian, pada jenjang:
02
a. ahli pertama; dan/atau
b. ahli muda.
n-2
(3) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) harus mencantumkan nomenklatur Jabatan
hu
Fungsional Pekerja Sosial atau Jabatan Fungsional
-ta
Penyuluh Sosial dalam keputusan pengangkatan calon
PNS dan diberikan kelas jabatan sesuai dengan ketentuan
1
or-
peraturan perundang-undangan.
(4) Penetapan kebutuhan untuk pengangkatan pertama
om
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
n-n
(5) Menteri yang menyelenggarakan urusan di bidang sosial
menyusun dan menyampaikan rincian kualifikasi
pa
Pasal 13
/0
sebagai berikut:
a. berstatus PNS;
om
madya; dan
b) magister di bidang pekerjaaan sosial atau
an
dan
mu
ml
e. mengikuti dan lulus uji kompetensi sesuai standar
kompetensi yang telah disusun oleh menteri yang
.ht
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
sosial;
ng
f. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di
ta
bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang
en
akan diduduki paling singkat 2 (dua) tahun;
4-t
g. memiliki nilai predikat kinerja paling rendah bernilai
baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
02
h. berusia paling tinggi:
n-2
1) 53 (lima puluh tiga) tahun bagi yang akan
menduduki Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan
hu
Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial jenjang ahli
-ta
pertama dan ahli muda;
2) 55 (lima puluh lima) tahun bagi yang akan
1
or-
menduduki Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan
Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial jenjang ahli
om
madya; dan
3) 60 (enam puluh) tahun bagi yang akan menduduki
n-n
Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan Jabatan
Fungsional Penyuluh Sosial jenjang ahli utama
pa
pimpinan tinggi.
erm
berikut:
mu
ml
dan
c. perpindahan antar Jabatan Fungsional wajib
.ht
memperhatikan kesesuaian kualifikasi, kompetensi,
pengalaman bidang tugas, dan kebutuhan organisasi.
ng
(4) Dalam hal penataan birokrasi atau kebutuhan strategis
ta
organisasi, persyaratan pengalaman sebagaimana
en
dimaksud pada ayat (1) huruf f dapat dipertimbangkan
4-t
paling singkat 1 (satu) tahun secara kumulatif.
(5) Pengusulan untuk pengangkatan dalam Jabatan
02
Fungsional Pekerja Sosial dan Jabatan Fungsional
Penyuluh Sosial pada jenjang ahli utama dilaksanakan
n-2
paling lama 1 (satu) tahun sebelum batas persyaratan usia
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h angka 3.
hu
(6) Pengangkatan Jabatan Fungsional di Bidang
-ta
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial melalui
perpindahan dari jabatan lain harus mempertimbangkan
1
or-
ketersediaan lowongan kebutuhan.
(7) Penetapan kebutuhan untuk pengangkatan melalui
om
perpindahan dari jabatan lain sebagaimana dimaksud
pada ayat (6) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
n-n
peraturan perundang-undangan.
(8) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
pa
Pasal 14
24
Sosial; dan
b. kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Pekerja Sosial
spo
sosial;
mu
jdih.menpan.go.id
- 11 -
ml
sedang atau berat dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun
terakhir.
.ht
(3) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional melalui promosi
untuk kenaikan jenjang jabatan sebagaimana dimaksud
ng
pada ayat (1) huruf b harus memenuhi persyaratan
ta
sebagai berikut:
en
a. memenuhi Angka Kredit Kumulatif kenaikan jenjang
4-t
jabatan;
b. mengikuti dan lulus uji kompetensi kenaikan jenjang
02
jabatan sesuai standar kompetensi yang telah disusun
oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
n-2
pemerintahan di bidang sosial;
c. memiliki predikat kinerja paling rendah bernilai baik
hu
dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan
-ta
d. berijazah paling rendah:
1. magister bidang pekerjaaan sosial atau
1
or-
kesejahteraan sosial untuk Pekerja Sosial ahli
utama; dan
om
2. magister bidang sosial, komunikasi, hukum,
psikologi, atau kualifikasi pendidikan yang relevan
n-n
dengan tugas Jabatan Fungsional untuk Penyuluh
Sosial jenjang ahli utama.
pa
huruf a.
24
perundang-undangan.
an
Bagian Ketiga
ly
Mekanisme Pengangkatan
mu
Pasal 15
ina
ml
pertama.
(2) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pekerja Sosial
.ht
dan Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial untuk jenjang
ahli utama ditetapkan oleh Presiden atas usulan PPK
ng
setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala Badan
ta
Kepegawaian Negara dan penetapan kebutuhan dari
en
Menteri.
4-t
(3) Tata cara Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional di
Bidang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
02
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
n-2
Bagian Keempat
hu
Pemberhentian
-ta
Pasal 16
1
or-
(1) Pekerja Sosial dan Penyuluh Sosial diberhentikan dari
jabatannya apabila:
om
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
n-n
c. menjalani cuti di luar tanggungan negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
pa
jdih.menpan.go.id
- 13 -
ml
dalam Jabatan Fungsional di Bidang Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial dilaksanakan sesuai ketentuan
.ht
peraturan perundang-undangan.
ng
BAB VI
ta
PENGELOLAAN KINERJA, PENGEMBANGAN KOMPETENSI,
en
DAN KENAIKAN PANGKAT
4-t
Bagian Kesatu
02
Pengelolaan Kinerja
n-2
Pasal 17
(1) Pengelolaan kinerja Pekerja Sosial dan Penyuluh Sosial
hu
terdiri atas:
-ta
a. perencanaan kinerja yang meliputi penetapan dan
klarifikasi ekspektasi;
1
or-
b. pelaksanaan, pemantauan, dan pembinaan kinerja;
c. penilaian kinerja yang meliputi evaluasi kinerja; dan
om
d. tindak lanjut hasil evaluasi kinerja.
(2) Evaluasi Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
n-n
huruf c selanjutnya ditetapkan dalam predikat kinerja
yang kemudian dikonversikan ke dalam perolehan Angka
pa
Kredit.
en
Bagian Kedua
log
Pengembangan Kompetensi
a.b
Pasal 18
(1) Pekerja Sosial dan Penyuluh Sosial wajib memenuhi
an
a. kompetensi teknis;
mu
undangan.
ps:
ml
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
.ht
Bagian Ketiga
Kenaikan Pangkat
ng
ta
Pasal 19
en
(1) Kenaikan pangkat 1 (satu) tingkat lebih tinggi dapat
4-t
diberikan dan dipertimbangkan apabila telah memenuhi
paling sedikit Angka Kredit Kumulatif kenaikan pangkat.
02
(2) Dalam hal Pekerja Sosial dan Penyuluh Sosial telah
memenuhi Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan
n-2
pangkat bersamaan dengan kenaikan jenjang dan
memenuhi kualifikasi kompetensi pada jenjang yang akan
hu
diduduki, namun belum tersedia lowongan kebutuhan
-ta
jabatan pada jenjang jabatan yang akan diduduki, dapat
diberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi
1
or-
setelah mengikuti dan lulus uji kompetensi.
(3) Pekerja Sosial dan Penyuluh Sosial yang memiliki
om
penilaian kinerja dan keahlian yang luar biasa dalam
menjalankan tugas jabatannya dapat diberikan
n-n
penghargaan berupa kenaikan pangkat istimewa.
(4) Angka Kredit Kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat
pa
BAB VII
1/p
INSTANSI PEMBINA
/0
Pasal 20
24
mempunyai tugas:
a. menyusun pedoman formasi Jabatan Fungsional di
spo
Sosial;
ps:
ml
lembaga pelatihan Jabatan Fungsional di Bidang
Penyelenggaraan Sosial;
.ht
i. menyelenggarakan uji kompetensi Jabatan Fungsional
di Bidang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;
ng
j. menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di
ta
bidang tugas Jabatan Fungsional di Bidang
en
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;
4-t
k. melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis Jabatan Fungsional di Bidang
02
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;
l. mengembangkan sistem informasi Jabatan Fungsional
n-2
di Bidang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;
m. memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok Jabatan
hu
Fungsional di Bidang Penyelenggaraan Kesejahteraan
-ta
Sosial;
n. memfasilitasi pembentukan organisasi profesi Jabatan
1
or-
Fungsional di Bidang Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial;
om
o. memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik
profesi dan kode perilaku Jabatan Fungsional Bidang
n-n
di Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;
p. melakukan akreditasi pelatihan fungsional dengan
pa
Kesejahteraan Sosial.
(3) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
om
BAB VIII
mu
ORGANISASI PROFESI
ina
Pasal 21
(1) Jabatan Fungsional di Bidang Penyelenggaraan
//a
ml
Sosial dengan instansi pembina dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
.ht
BAB IX
ng
KETENTUAN PERALIHAN
ta
en
Pasal 22
4-t
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, PNS yang
menduduki Jabatan Fungsional Pekerja Sosial kategori
02
keterampilan berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor KEP/03/I/M.PAN/2004 tentang
n-2
Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan Angka Kreditnya tetap
melaksanakan tugas jabatan sesuai dengan jenjang jabatannya
hu
dan dapat melaksanakan ruang lingkup kegiatan Jabatan
-ta
Fungsional Pekerja Sosial Ahli Pertama berdasarkan Peraturan
Menteri ini sampai dengan paling lama 7 (tujuh) tahun
1
or-
terhitung sejak Peraturan Menteri ini berlaku.
om
Pasal 23
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Pejabat
n-n
Fungsional Pekerja Sosial kategori keterampilan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 wajib memperoleh ijazah sarjana
pa
Pasal 24
/0
diduduki;
b. berijazah sarjana atau diploma empat:
spo
dan
d. memiliki pangkat paling rendah sesuai dengan pangkat
ina
Pasal 25
Dalam hal Pekerja Sosial kategori keterampilan tidak
htt
jdih.menpan.go.id
- 17 -
ml
diberhentikan dari jabatan fungsionalnya.
.ht
BAB X
ng
KETENTUAN PENUTUP
ta
en
Pasal 26
4-t
Pembentukan organisasi profesi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 ayat (1) dilaksanakan paling lama 5 (lima) tahun sejak
02
Peraturan Menteri ini diundangkan.
n-2
Pasal 27
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua
hu
peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan
-ta
pelaksanaan dari:
a. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
1
or-
Reformasi Birokrasi Nomor 33 Tahun 2020 tentang Jabatan
Fungsional Pekerja Sosial (Berita Negara Republik
om
Indonesia Tahun 2020 Nomor 528); dan
b. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
n-n
Nomor PER/06/M.PAN/4/2008 tentang Jabatan
Fungsional Penyuluh Sosial dan Angka Kreditnya,
pa
Pasal 28
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
1/p
Pasal 29
spo
jdih.menpan.go.id
- 18 -
ml
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
.ht
ng
Ditetapkan di Jakarta
ta
pada tanggal 8 Januari 2024
en
4-t
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
02
REPUBLIK INDONESIA,
n-2
ttd
hu
-ta
ABDULLAH AZWAR ANAS
1
or-
om
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 9 Januari 2024
n-n
DIREKTUR JENDERAL
pa
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
en
ttd
/0
ASEP N. MULYANA
24
/20
jdih.menpan.go.id