Anda di halaman 1dari 30

PERANG GERILYA DALAM PEMIKIRAN JENDERAL

SOEDIRMAN

Oleh: Muthmainnah 1), Drs. Budi Purnomo, M.Hum., M.Pd 2), Isrina
Siregar, S.Pd., M.Pd 3)
Program Studi Pendidikan Sejarah
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
Email: muthmainnah100@yahoo.com

ABSTRAK
Muthmainnah. 2020. Perang Gerilya Dalam Pemikiran Jenderal
Soedirman 1948-1949: Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (I) Drs.
Budi Purnomo, M.Hum., M.Pd (II) Isrina Siregar, S.Pd., M.Pd
Kata Kunci: Perang Gerilya, Pemikiran, Jenderal Soedirman

Penelitian ini mengkaji tentang perang gerilya dalam pemikiran Jenderal


Soedirman yang terjadi pada tahun 1948 hingga 1949. Gerilya merupakan
sebuah perang yang popoler digunakan di Indonesia untuk melawan bangsa
penjajah. Berbeda dengan perang gerilya sebelumnya, pada masa Jenderal
Soedirman ini perang gerilya menjadi lebih populer dengan dampak yang lebih
nyata dan akhir yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mendeskripsikan dan menganalisis strategi perang gerilya sebelum Jenderal
Soedirman dan strategi perang gerilya dalam pemikiran Jenderal Soedirman
serta menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari perang gerilya tersebut bagi
masyarakat Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah melalui empat
tahapan yaitu, pertama heuristik (pengumpulan sumber), kedua kritik sumber,
ketiga penafsiran sumber atau interpretasi dan terakhir penulisan sejarah atau
historiografi.

Hasil dari penelitian ini adalah perang gerilya sebelum Jenderal


Soedirman memiliki taktik yang berbeda satu sama lain meski dengan dasar
gerilya yang sama yaitu menyerang secara sembunyi-sembunyi, Perang Padri
menghalau musuh dengan pasukan pecah-pecah dan menyerang secara tiba-tiba,
Perang Diponegoro merusak fasilitas dan memanfaatkan banyak pihak, Perang
Aceh menguasai hutan dan menyamar. Perang gerilya dalam pemikiran Jenderal
Soedirman memiliki strategi dengan membentuk Wehrkreise dan Ber-Wingate
dengan taktik hit and run. Selain itu perang gerilya menjadikan rakyat Indonesia
bersatu dan menjadi perantara lepasnya Indonesia dari belenggu penjajahan serta
terakhir menjadi sebuah ajang pengalaman militer bagi tentara pelajar Indonesia.

1
2

A. Pendahuluan memperlakukan warga sipil, tawanan

Perang merupakan suatu duel perang dan tentara yang berada

atau pergulatan secara besar-besaran, dalam kondisi tidak mampu

masing-masing pihak mencoba bertempur) adalah perang wilayah,

memaksa pihak yang lain dengan perang teror, perang intelijen dan

kekuatan fisiknya untuk tunduk perang dunia kedua.

kepada kehendaknya. Dengan


Perang wilayah sendiri mulai
demikian maka perang adalah suatu
berkembang dengan adanya
tindakan kekerasan untuk memaksa
guerrillya. Kata dalam bahasa
musuh tunduk dan menuruti
Spanyol itu berarti “perang kecil”,
kehendaknya. 1
Terdapat dua jenis
yaitu cara perlawanan oleh satu
perang yaitu perang konvensional
kumpulan orang yang tidak mampu
dan perang non konvensional. Perang
melakukan perlawanan militer yang
konvensional adalah perang secara
normal terhadap kekuatan militer
langsung dan secara fisik, sementara
yang besar. Kata “guerrillya” itu
perang non konvensional adalah
kemudian dijadikan kata Indonesia
perang tidak langsung dan nonfisik.
menjadi “gerilya”.2
Yang termasuk kategori perang Non-

Konvensional, yaitu perang yang

dilakukan dengan cara yang tidak

sesuai dengan peraturan Konvensi

Jenewa (serangkaian atauran untuk

1
Makmur Supriyatno, Tentang
2
Perang Bagian I Terjemahan “0n War” Letjen TNI (purn) Sayidiman
Carl Von Clausewitz (Jakarta: CV. Makmur Suryohadiprojo, Pengantar Ilmu Perang
Cahaya Ilmu: 2017) hal. 46-47. (Jakarta: Pustaka Intermasa, 2008) hal. 108.
3

Gerilya adalah muncul- langsung. Meski pada akhir

menghilang, mondar mandir di peperangan, Bangsa Indonesia

mana-mana, sehingga sulit dideteksi cenderung mengalami kekalahan

oleh musuh, tetapi dirasakan karena tertangkapnya pimpinan

menyerang di mana saja. Gerilya perang atau terbunuhnya pimpinan

adalah menyerang dengan tiba-tiba tersebut di tangan musuh. Selain itu,

dan kemudian menghilang dengan perang gerilya tidak hanya terjadi di

cepat (hit and run).3 Indonesia. Seperti istilahnya bahwa

perang gerilya merupakan perang si


Perang gerilya sebenarnya
lemah melawan sikuat, maka di
bukan merupakan sebuah hal baru
setiap negara yang tertindas atau
bagi perjuangan bangsa Indonesia.
terjajah, perang gerilya merupakan
Bisa dilihat dari perang Diponegoro
solusi terbaik untuk menghadapi
atau perang Jawa jilid II yang terjadi
penjajah.
tahun 1825 sampai 1830, dan perang

Aceh yang merupakan perang Perang gerilya ini juga

terlama melawan penjajah, yakni digunakan oleh Jenderal Soedirman

sejak tahun 1873 hingga 1904. selaku pimpinan tertinggi militer

Perang-perang tersebut sudah Indonesia ketika Belanda

menggunakan taktik bergerilya untuk mengadakan agresi militer keduanya.

melemahkan kekuatan musuh. Bukan tanpa sebab, ketika itu kita

Karena kekuatan kita tidak seimbang diserang secara tiba-tiba, sehingga

jika menghadapi musuh secara mau tidak mau kita harus

3 mengadakan pertahanan (defensif)


Ari Sapto, “Perang, Militer dan
Masyarakat” SEJARAH DAN BUDAYA,
Tahun ke Tujuh, Nomor 1, Juni 2013, hal. untuk sementara waktu. Yang bisa
18.
4

dilakukan hanyalah perang gerilya, Berdasarkan latar belakang

sebab untuk menyerang (ofensif) tersebut peneliti tertarik untuk

kekuatan kita belum setara. Meski meneliti lebih dalam mengenai

begitu akhir dari perang gerilya ini perang gerilya pada masa Jenderal

mampu membuat Belanda merasa Soedirman dengan judul “Perang

kewalahan. Tentara Indonesia Gerilya Dalam Pemikiran Jenderal

mampu membuntukan Belanda Soedirman 1948-1949”.

mewujudkan misinya dalam


B. Metode
menghancurkan dan meniadakan
Penelitian ini menggunakan
Republik Indonesia.4
metode penelitian sejarah dengan

Perang Gerilya dalam pendekatan Studi Pustaka. Metode

pemikiran Jenderal Soedirman ini penelitian sejarah ada 4 langkah

menjadi menarik untuk diteliti. yaitu Heuristik, Kritik sumber,

Pertama perang gerilya Jenderal Interpretasi dan historiografi.

Soedirman ini menjadi perang


Langkah awal yang dilakukan
gerilya pertama yang membawa
dalam penelitian ini yaitu
kemenangan dipihak Indonesia.
menemukan dan mencari sumber-
Kedua Perang gerilya Jenderal
sumber dan data sejarah yang
Soedirman ini memiliki dampak
berhubungan dengan penelitian ini.
yang lebih banyak dan lebih besar
Dalam hal ini penulis
bagi Indonesia dibandingkan perang
mempergunakan buku, surat kabar,
gerilya sebelumnya.
majalah, dan beberapa jurnal yang
4
Jenderal A.H. Nasution, Pokok- membahas arsip terkait dengan
Pokok Gerilya dan Pertahanan Republik
Indonesia di Masa Lalu dan yang akan
Datang (Bandung: Angkasa, 1984), hal. 6.
permasalahan yang diteliti.
5

Sumber yang berasal dari 4. Laporan dari Banaran Kisah

buku-buku tersebut banyak penulis Pengalaman Seorang Prajurit

dapatkan di perpustakaan wilayah Selama Perang Kemerdekaan

Provinsi Jambi yang terletak di yang ditulis oleh May. Jen. T.B.

Kecamatan Telanaipura Kota Jambi. Simatupang selaku prajurit

Buku buku tersebut antara lain selama perang kemerdekaan

adalah tersebut.

5. Tahta untuk Rakyat: Celah-Celah


1. Pokok-pokok perang gerilya dan
Kehidupan Sultan Hamengku
Pertahanan Republik Indonesia di
Buwono IX yang ditulis oleh
Masa Lalu dan yang akan Datang
Mohamad Roem.
yang ditulis oleh Jenderal A.H.
6. Yogyakarta 19 Desember 1948
Nasution selaku wakil dari
Jenderal Spoor (Operatie Kraai)
Jenderal Besar Soedirman semasa
versus Jenderal Sudirman
agresi militer Belanda kedua.
(Perintah Siasat No. 1 yang ditulis
2. Memenuhi Panggilan Tugas Jilid
oleh Let. Jen. Himawan Soetanto.
2 Kenangan Masa Gerilya” yang
7. Serangan Umum I Maret 1949
juga ditulis oleh Jenderal A.H.
dalam Kaleidoskop Sejarah
Nasution.
Perjuangan Mempertahankan
3. Jenderal Soedirman Pemimpin
Kemerdekaan Indonesia yang
Pendobrak Terakhir Penajajahan
ditulis oleh Batara R. Hutagalung.
Di Indonesia yang ditulis oleh
8. Teuku Umar yang ditulis oleh
sang pengawal Let. Jen.
Mardanas Safwan.
Tjokropranolo.
6

Sumber buku tersebut sebagian yang 6. Pengantar Ilmu Perang yang

lainnya penulis dapatkan dari ditulis oleh Letjen TNI (purn)

membeli online diantaranya buku Sayidiman Suryohadiprojo.

yang berjudul
7. Sebuah novel berjudul “Kupilih

1. Soedirman Bapak Tentara Jalan Gerilya” karya E. Rokajat

Indonesia yang dikarang oleh Asura.

Ardian Kresna
Sementara itu untuk jurnal

2. Seri buku dari majalah tempo dan majalah yang juga menjadi

dengan judul “Soedirman sumber penelitian ini penulis

Seorang Panglima Seorang dapatkan dari internet.

Martir serta seri buku pahlawan


Tahapan selanjutnya adalah
nasional yang berjudul Panglima
kritik sumber yaitu penilaian sumber-
Besar Jenderal Soedirman”.
sumber yang dibutuhkan guna

3. Takdir Riwayat Pangeran mengadakan penulisan sejarah.

Diponegoro (1785-1855) yang Penilaian sumber dibutuhkan untuk

ditulis oleh Peter Carey. mengetahui apakah data yang

terdapat disumber tersebut dapat


4. Sejarah Indonesia Modern 1200-
dipertanggungjawabkan isinya.
2008 yang ditulis oleh M.C.

Ricklefs. Penilaian juga dibutuhkan

untuk menilai kredebilitas dan


5. Tentang perang bagian I
keaslian suatu sumber. Kritik sumber
terjemahan On War Carl Von
terbagi menjadi kritik Ekstern dan
Clausewitz yang ditulis oleh
Kritik Intern. Kritik Eksternal
Makmur Supriatno.
7

bertujuan untuk menguji keaslian memberikan penafsiran dalam

suatu sumber, agar diperoleh sumber kerangka memugar suatu

yang sungguh-sungguh asli dan rekonstruksi masa lampau.

bukannya tiruan atau palsu. Sumber


Fakta-fakta sejarah dalam
yang asli biasanya waktu dan
kaitannya dengan tugas atau fungsi
tempatnya diketahui. Makin luas dan
rekonstruksi adalah hanya sebagai
makin dapat dipercaya pengetahuan
sebagian bukti di masa sekarang
kita mengenai suatu sumber, akan
bahwa realitas masa lampau pernah
makin asli sumber itu.
ada dan pernah terjadi.5 Penjelasan

Selanjutnya interpretasi yang mengenai fakta-fakta sejarah dapat

berarti menafsirkan atau memberi diuraikan dengan menggunakan teori

makna pada fakta-fakta (facts) atau atau konsep-konsep ilmu sosial.

bukti-bukti sejarah (evidences).


Tahapan terakhir yaitu
Interpretasi adalah upaya penafsiran
historiografi yaitu penyajian yang
atas fakta-fakta sejarah dalam
berupa sebuah cerita sejarah. Dalam
kerangka rekonstruksi realitas masa
penelitian ini akan disajikan dalam
lampau, fakta-fakta sejarah yang
bentuk cerita sejarah yang tersusun
jejak-jejaknya masih nampak dalam
secara sistematis dan kronologis.
berbagai peninggalan dan dokumen
Tujuan Historiografi adalah
hanyalah merupakan sebagian dari
merangkaikan kata-kata menjadi
fenomena realitas masa lampau dan
kisah sejarah.6
yang harus disadari bahwa fenomena
5
A. Daliman, Metode Penelitian
itu bukan realitas masa lampau itu Sejarah (Yogyakarta: Ombak, 2015) hal. 83
6
Sugeng Priyadi, Metode
sendiri. Tugas interpretasi adalah Penelitian Pendidikan Sejarah (Yogyakarta:
Ombak, 2012) hal.37
8

C. Pembahasan pertahannya meski dengan senjata

1. Perang Gerilya Sebelum yang seadanya.7

Jenderal Soedirman
Strategi perang gerilya ini

Perang gerilya merupakan juga digunakan oleh Pangeran

perang yang sudah cukup diklnal Diponegoro dengan mengerahkan

oleh Bangsa Indonesia sejak zaman semaksimal mungkin kekuatan lokal

penjajahan. Hal tersebut dikarenakan pedesaan. Tugas utama mereka

strategi gerilya menjadi strategi yang adalah mencegah bala bantuan

dapat dipakai dalam keadaan genting Belanda. Mereka harus menebangi

dan menghadapi musuh yang berkali- pohon-pohon dan menaruhnya

kali lipat lebih kuat. dijalanan, membakar-jembatan-

jembatan kayu dan memblokade


Strategi gerilya ini digunakan
jalan dengan menggali lubang-
oleh Kaum Padri, sebab mereka
lubang jebakan yang didalamnya
sangat mengetahui medan perangnya,
telah menunggu bambu-bambu
berbanding terbalik bagi Belanda
runcing. Melumpuhkan jalur
yang merupakan pendatang, sungguh
komunikasi dan perbekalan musuh
sulit jika mereka melakukan gerilya
juga hal yang perlu dilakukan
melewati hutan-hutan yang cukup
menurut Pangeran Diponegoro
lebat tersebut. Oleh karena itu
seperti yang pernah dilakukan pada
strategi gerilya Kaum Padri ini
masa pemberontakan Raden Ronggo
dibalas oleh genjatan senjata dari

Belanda, sebab mereka sadar bahwa

pasukan Kaum Padri cukup kuat 7


Ricklefs,M.C. Sejarah Indonsia
Modern 1200-2004, (Jakarta: Serambi.
2004) hal. 312
9

tahun 1810.8 Sementara itu Pangeran strategi gerilya yang dilakukan oleh

Diponegoro harus menjaga agar pejuang Aceh adalah dengan

jalurnya sendiri tetap aman, seperti memerangkap dan memperdaya

kapal penyeberangan di Kali Progo. serdadu Belanda yang menjaga suatu

Pangeran Diponegoro juga pos di Meulaboh. Tujuh orang Aceh

memanfaatkan bandit-bandit yang itu datang dengan menyamar dan

awalnya ditakuti masyarakat untuk berpura-pura untuk menggabungkan

merusak jalur komunikasi Belanda. diri menjadi penjaga pos dan

menyatakan mereka diutus oleh raja


Perang lain yang
Meulaboh untuk membantu meronda
menggunakan strategi gerilya adalah
dan menjaga keamanan. Setelah
perang Aceh. Dalam perang gerilya
melakukan beberapa kali patroli,
ini mereka membuat strategi dengan
ketujuh orang Aceh tersebut
menguasai pegunungan dan hutan-
menyatakan situasi aman dan tidak
hutan rimba raya Aceh.9
ada ancaman serius. Ketujuh orang
Rakyat Aceh saat itu
Aceh tersebut akhirnya duduk
sadar betul akan kekuatannya yang
bersama serdadu Belanda yang sama
belum sepadan karena senjata yang
sekali tidak merasa curiga dan tidak
minim, sehingga mereka
mengira sebuah jebakan berbahaya.
menggunakan taktik gerilya dalam
Tiba-tiba tujuh orang yang cukup
melawan Belanda. salah satu kisah
tangguh itu dengan sangat berani

8
menghantam dan menyerang serdadu
Petter Carey. Takdir Riwayat
Pangeran Diponegoro (1785-1855).
(Jakarta: PT. Gramedia. 2014) Hal. 304-305 Belanda saat mereka lengah, lalai
9
I’anah Wulandari.2013. Satuan
Korps Marechausse Di Aceh Tahun 1890- dan bersantai, akhirnya beberapa
1930. Jurnal Pendidikan Sejarah. Vol. 1. No.
3. Oktober 2013.
10

para serdadu tewas, komandan dan atau tentara. Mereka dapat

tiga yang lain luka berat. Pejuang mengelabui, menipu atau bahkan

Aceh tersebut berhasil melarikan 11 melakukan serangan kilat atau

senampang dengan sejumlah peluru. dadakan.10 Taktik ini juga sangat

membantu dan manjur saat


Selanjutnya strategi perang
menyerang musuh dengan jumlah
gerilya juga digunakan oleh Kiayi
besar yang kehilangan arah dan tidak
Singadipa yang melanjutkan
menguasai medan. Kadang taktik ini
perjuangan Perang Diponegoro.
juga mengarah pada taktik
Strategi gerilyanya yang terkenal
mengepung secara tidak terlihat
adalah umpetan jeroning kemben
(invisible). Para gerilyawan mencari
yang artinya berlindung dibalik
jalan atau cara agar dapat melakukan
kemben atau kain yang sering
pukulan kepada musuh tanpa
dipakai perempuan pada saat itu.
pertempuran terbuka. Semisal
Strategi ini cukup merepotkan
mencegat dan menjebak musuh yang
Belanda, ditambah dengan pasukan
sedang dalam perjalanan di daerah
Kiyai Singadipa yang sangat paham
yang berbukit-bukit sebab dalam
mengenai daerahnya, sehingga
kondisi itu pihak yang lemah dapat
Belanda yang baru saja datang
memanfaatkan medan untuk
namun langsung diserang tentu saja
mencapai keunggulan relatif.11
kewalahan. Kiyai Singadipa juga

sering menyamar menjadi rakyat Namun ebagai sebuah strategi

jelata sehingga sulit ditangkap. yang pada hakikatnya hanya menjadi

Strategi perang gerilya ini 10


Letjen TNI (purn) Sayidiman
Suryohadiprojo. Op. Cit. Hal. 109.
nyatanya sangat efektif bagi pejuang 11
Ibid, hal. 109
11

bentuk pertahanan bukan perlawanan untuk sebuah perang gerilya, sebab

secara besar-besaran, membuat mereka membutuhkan tempat untuk

strategi gerilya ini memiliki beberapa bersembunyi dari musuh sebelum

kekurangan, diantaranya adalah sulit dan sesudah menyerang. Hal tersebut

untuk mencapai kemenangan. Seperti membuat perjalanan yang harus

yang sudah diketahui bahwa gerilya ditempuh oleh para gerilyawan

hanyalah perang kecil yang menjadi panjang dan lama, sehingga

dilakukan secara sembunyi- banyak pula waktu yang diperlukan

sembunyi, hal itu membuat untuk menjalani perang gerilya.

gerlilyawan sangat sulit untuk dapat


Hal itu berdampak pada
mengalahkan musuh. 12
Dengan
gerilyawan yang harus menyiapkan
pasukan lawan yang besar, tidak
perbekalan jangka panjang dan
mungkin para gerilyawan dapat
stamina yang bagus.13 Sebab kadang
menumpas semua anggota pasukan
mereka dihadapkan pada kondisi
tersebut, bahkan untuk menghabisi
alam yang sulit. Musim penghujan
setengah dari mereka butuh waktu
adalah musim tersulit bagi para
yang tidak sebentar. Berbanding
gerilyawan karena mereka harus
terbalik dengan peperangan yang
bertahan didalam dinginnya musim
dilakukan secara terbuka dan terang-
tersebut sementara para gerilyawan
terangan melawan musuh. Tentu
sedang di alam terbuka tanpa atap
kalah atau menang dapat ditentukan
untuk berlindung. Dikarenakan
dengan pasti dan capat. Kekurangan
panjangnya masa perang dan
lainnya para gerilyawan
kesulitan-kesulitan didalamnya inilah
membutuhkan medan yang luas
12
Ibid, hal. 11 13
Ibid, Hal. 16.
12

yang membuat banyak gerilyawan mengadakan rapat bersama para

menyerah ditengah-tengah perang. panglima untuk membahas mengenai

Selanjutnya perang gerilya ini tidak strategi yang akan mereka gunakan

dapat digunakan dalam setiap jika sewaktu-waktu Belanda kembali

keadaan. menyerang. Isi dari konsep strategi

yang sudah ditandatangani oleh


Nyatanya perang gerilya
Jenderal Soedirman tersebut adalah:
tidak dapat dilakukan apabila

kelompok yang hendak bergerilya PERINTAH SIASAT NO.

tersebut sudah berhadapan dengan 1/STOP/48/5/48

musuhnya. Perang gerilya


1. Tidak akan melakukan pertahanan
bergantung kepada medan tempur
yang linier.
yang luas dan penguasaan para
2. Tugas memperlambat kemajuan
gerilyawan terhadap medan yang
serbuan musuh serta pengungsian
luas tersebut agar dapat mundur,
total (semua pegawai dan
menghindar dan bersembunyi dengan
sebagainay) serta bumi hangus
baik.14 Apabila tidak memiliki medan
total.
yang luas dan penguasaan medan

yang baik maka perang gerilya tidak 3. Tugas membentuk kantong-

mungkin dapat diwujudkan. kantong di tiap onderdistrik

militer yang mempunyai


2. Perang gerilya Dalam
pemerintahan gerilya (disebut
Pemikiran Jenderal Soedirman
Wehrkreise) yang totaliter dan
Pada Bulan Mei 1948
mempunyai pusat di beberapa
Jenderal Soedirman sebenarnya telah
kompleks pegunungan.
14
Ibid, Hal. 69.
13

4. Tugas pasukan-pasukan yang menyerang kota Yogyakarta dan

berasal dari daerah federal untuk lapangan terbang Maguwo.

berwingate (menyusup kembali ke


3. Pemerintah Belanda telah
daerah asalnya) dan membentuk
membatalkan persetujuan
kantong-kantong sehingga seluruh
Gencatan Senjata.
pulau jawa akan menjadi suatu
4. Semua Angkatan Perang
medan perang gerilya yang
menjalankan rencana yang telah
besar.15
ditetapkan pada Bulan Mei 1948
Namun sayangnya kensep
tersebut untuk menghadapi
strategi tersebut masih setengah
serangan Belanda16.
matang saat Belanda menyerang.
Seperti yang sudah ditulis
Sehingga ketika mengetahui tentara
diatas, strateginya yaitu membentuk
Belanda memulai serangannya pada
wehrkreise (wehr = pertahanan dan
19 Desember tersebut Jenderal
kreise = wilayah) untuk membuat
Soedirman mengeluarkan perintah
kantong perlawanan. Jadi para
kilat yang dibacakan di radio pada 19
pejuang membentuk kantong-
Desember 1948 pukul 08.00. yang
kantong gerilya serta melancarkan
berbunyi:
serangan dan sabotase (tindakan
PERINTAH KILAT NO. 1/PB/D/48
merusak secara sengaja secara

1. Kita telah diserang. sembunyi-sembunyi) terhadap

Belanda. Strategi tersebut


2. Pada tanggal 19 Desember 1948
menekankan perlawanan pukul dan
Angkatan Perang Belanda
lari alias hit and run di setiap daerah
15
Ibid, hal. 127-128. 16
Tjokropranolo, Op.Cit. hal. 124
14

untuk memecahkan kekuatan lawan Wehrkreise yang kedua

yang lebih masif (kuat).17 memiliki letak daerah yang dekat

dengan pemukiman warga, biasanya


Terdapat dua perbedaan
dari tempat tersebut mereka juga bisa
tempat wehrkreise yang dipakai oleh
mendapatkan informasi mengenai
tentara Indonesia. Pertama letak
kondisi negara dan Belanda.18
daerah yang jauh dari kota dan
Tempat dimana para tentara biasanya
pemukiman warga, untuk menuju
disambut baik oleh masyarakat ini
kesana para tentara harus melewati
sebenarnya merupakan tempat yang
sungai, kadang mendaki bukit yang
rawan bagi tentara untuk ditangkap
terjal dan lembah yang curam. Hal
pasukan Belanda. Kadangkala
tersebut dilakukan agar pasukan
mereka harus tergesa-gesa menjauh
Belanda yang hendak mengejar akan
dari sebuah desa jika ternyata
sulit menemukan keberadaan
pasukan Belanda sudah dekat
mereka. Medan yang jauh ini akan
keberadaannya. Dalam beberapa
ditempuh ketika tentara benar-benar
kesampatan, Belanda bahkan
terdesak oleh Belanda sehingga perlu
mengebom desa-desa yang dicurigai
bersembunyi di hutan belantara.
menyembunyikan para gerilyawan.
Namun tetap perlu diperhatikan,

setiap kelompok gerilyawan haruslah Jenderal soedirman dalam

memiliki setidaknya satu orang yang strateginya juga tidak bisa

bisa dijadikan penunjuk jalan. melepaskan bantuan dari masyarakat,

sebab perang gerilya ini butuh waktu


17
Pambudi, Eko Punto dkk.
berminggu-minggu bahkan berbulan-
Soedirman Seorang Panglima, Seorang
Martir. (Jakarta: Kepustakaan Populer
Gramedia bekerjasama dengan Majalah
18
Tempo. 2012) Hal. 32 Jenderal A.H. Nasution, Op. Cit. Hal 27
15

bulan di medan yang luas dan jauh perbekalan. Ketika itulah para

dari handai tolan, sehingga butuh gerilyawan mengambil kesempatan

bantuan masyarakat untuk sekedar sebaik-baiknya untuk menggempur

melepas lelah dan mengisi tenaga dan membinasakan pasukan Belanda

atau tempat perawatan jika terluka. tersebut.20

Selain itu rahasia dimana para


Seperti yang dikatakan oleh
gerilyawan beradapun, hanya
Napoleon bahwa defensif hanya
masyarakat yang tahu.19
sebuah perang sementara sembari

Strategi dalam bergerilya menyiapkan diri untuk mengadakan

yang lain adalah para gerilyawan perang secara ofensif. Jenderal

sengaja membuat pasukan Belanda Soedirman pun sadar bahwa perang

memasuki wilayah-wilayah gerilya hanya pilihan terakhir karena

wehrkreisenya. Bagi beberapa tidak ada jalan lain dengan sifat

pemimpin yang tidak memahami kedefensifannya, sembari bergerilya

siasatnya, hal tersebut Ia merencanakan sebuah perang yang

memperlihatkan bahwa mereka bersifat ofensif, sebab hanya dengan

lemah dalam bergerilya, tidak berofensiflah Bangsa Indonesia akan

mampu mempertahankan daerah- mampu mengusir Belanda dari Bumi

daerahnya. Namun sebenarnya Pertiwi.21

pasukan Belanda memang dipancing


Perang secara ofensif ini pada
untuk masuk lebih dalam menuju
akhirnya terwujud dalam sebuah
daerah yang sulit dan jauh, membuat
serangan umum yang dikenal oleh
mereka lelah dan kehabisan
Bangsa Indonesia dengan “Serangan
20
Jenderal A.H. Nasution, Op. Cit. Hal 27
19
Jenderal A.H. Nasution. Loc. Cit. Hal.40 21
Ibid, hal. 12
16

Umum 1 Maret 1949”, untuk Soedirman kemudian banyak

merebut kembali Kota Yogyakarta mengatur siasatnya.

dan sebagai unjuk diri kepada dunia


Sesampainya di Kediri
Internasional tentang keberadaan
pasukan tersebut pertamakali singgah
pemerintah serta TNI yang masih
dirumah bercat putih bergaya
kuat dan solid, juga diharapkan dapat
Belanda yang berdiri kokoh di Jalan
semakin memperkuat posisi
M.H. Thamrin 54, Kediri. Disana
Indonesia dalam perundingan yang
Sang Jenderal bersama Kolonel
berangsung di PBB.22
Soengkono mematangkan strategi.

Dalam penerapannya perang Mereka menjabarkan isi perintah isi

gerilya Jenderal Soedirman ini Perintah Siasat Nomor

dimulai ketika semua pasukan 1/STOP/48/5/48 tentang siasat umum

bergerak sesuai intruksi. Pasukan gerilya Tentara Nasional Indonesia

Jenderal Soedirman sendiri yang disusun pada Mei 1948.

kemudian bergerak dari asrama Hasilnya TNI di seluruh wilayah

Magelang lewat Yogyakarta ke timur membentuk basis gerilya di

Klaten kemudian menuju daerah pegunungan dan melakukan serangan

perbatasan Wonogiri dan berlanjut ke mendadak terhadap patroli Belanda.

perbatasan Solo. Perjalanan terus Sebagian besar pasukan di Jawa

dilanjutkan ke Jati Srono, Slogo Imo Timur lalu membangun kekuatan di

Purwantoro, Sumoroto, Ponorogo, Gunung Wilis dan Gunung Kombang

Trenggalek, Tulung Agung sampai yang letaknya di sebelah barat dan

ke Kediri. Di Kediri inilah Jenderal timur Kediri.23

22
Batara R. Hutagalung. Loc. Cit. Hal.438 23
Ibid, hal. 34
17

Jenderal Soedirman sebagai kepala sekolah, ia minta

meninggalkan Kediri setelah dipanggil Mantri Guru. Di sana

mematangkan strateginya. Jenderal Soedirman sedang sakit,

Rombongan bergerak ke barat, namun sempat pergi ke lereng

menyebrangi sungai Brantas menuju membawa teropong dan

Dusun Karangnongko di lereng mengarahkannya ke Kota Kediri24.

Gunung Wilis. Esoknya Belanda Goliman memang terletak di dataran

datang menuduki Kota Kediri. tinggi Lereng Gunung Wilis. Dari

Semalam di Dusun Karangnongko, Dusun ini Kota Kediri bisa terlihat

mata-mata Belanda mengendus cukup jelas.

keberadaan Jenderal Soedirman.


Pasukan Jenderal Soedirman
Sehingga untuk menghindari
bergerak dari Goliman menuju
sergapan Belanda, Soedirman diam-
Bajulan. Di desa ini Jenderal
diam meninggalkan rumah dan
Soedirman kerap berdiskusi dengan
mersembunyi di hutan sebelah utara
Dokter Moestopo, Soepardjo
dusun. Sedangkan sebagian pasukan
Roestam dan Tjokropranolo.25 Di
lain bergerak ke selatan untuk
sekitar Bajulan, pasukan Jenderal
mengecoh sandi musuh.
Soedirman berhasil menemukan alat

Mulai dari Karangnongko pemancar radio milik Belanda.

Jenderal Soedirman bergerak 8 Melalui pemancar itu mereka bisa

kilometer ke utara menelusuri lereng 24


Wawancara Majalah Tempo
dengan Tekat, sesepuh Desa Goliman tahun
Wilis menuju Dusun Goliman (masih 2012
25
Wawancara Majalah Tempo
dengan Mbah Jirah, penjaga Museum
di wilayah Kediri). Di Goliman
Soedirman di Dusun Margesari, Desa
Bajulan. (anak angkat dari Pak Kedah yang
Jenderal Soedirman mengaku rumahnya merupakan tempat persinggahan
Jenderal Soedirman selama di Bajulan)
18

menghubungi semua markas Februari 1949. Saat itu Jenderal

komando dan panglima TNI. Soedirman sedang bergerilya di

Pacitan, Jawa Timur. Pengirimnya


Gerilya mulai berjalan masif,
adalah orang yang sangat Ia hormati,
konsolidasi pasukan di daerah kian
Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
rapi. Pertempuran melawan belanda
Seorang kurir membawa surat itu
terjadi dimana-mana. Pasukan
dengan berjalan kaki dari
Siliwangi berhasil masuk Jawa Barat,
Yogyakarta. Dalam surat itu, Sultan
wilayah Banyumas yang dikuasai
mengatakan dunia internasional
Belanda bisa direbut. Hal yang sama
harus mengetahui bahwa Indonesia
terjadi di wilayah Surabaya dan
dan Tentara Nasional Indonesia
Malang.
masih ada.27
Hari kesembilan di Bajulan,
Raja Yogya itu mengatakan
keberadaan Jenderal Soedirman
bahwa memang dalam empat bulan
terendus Belanda. Ia lalu bergerak ke
terakhir sudah tiga kali TNI
barat melintasi Gunung Wilis menuju
menggelar serangan umum untuk
Ponorogo, Trenggalek hingga
tangsi-tangsi Belanda di Yogyakarta.
Pacitan. Di dasa Sobo, Jenderal
Atas perintah Jenderal Soedirman,
Soedirman membangun markas
Jenderal Soeharto memimpin
Gerilya sejak 18 Februari hingga
pasukan di Yogyakarta dan tiga kali
awal Juli 1949.26
melakukan serangan umum dengan
Jenderal Soedirman
27
Juli Suspurwanto. 2020.
mendapatkan sepucuk surat di awal Kepemimpinan Strategis Jenderal
Soedirman Dalam Pengabdiannya Sebagai
Prajurit Tentara Nasional Indonesia. Jurnal
26
Pambudi, Eko Punto dkk. Op. Cit. Strategi Pertahanan Semesta. Vol. 6 No. 1
Hal. 38. Tahun 2020. Hal. 30.
19

kekuatan ala kadarnya. Namun Kolonel Bambang Sugeng, ke

peristiwa itu tak kunjung menyedot Pacitan. Mereka berdiskusi dan

perhatian internasional. Penyebabnya akhirnya sepakat menunjuk Jenderal

kata Sultan adalah karena serangan Soeharto menjadi Komandan

dilakukan saat malam hari sehingga lapangan serangan umum secara

radio di belahan dunia lain tidak besar-besaran.

menerima kabar ada perlawanan ini


Sultan yang sudah menerima
lantaran perbedaan zona waktu.28
surat balasan dari Jenderal

Jenderal Soedirman setuju Soedirman langsung memanggil

dan langsung membalas surat itu.29 Ia Jenderal Soeharto pada 14 Februari

meminta Sultan untuk berkoordinasi 1949 sekitar pukul 23.00. kepada

dengan komandan TNI setempat. Jenderal Soeharto Sultan meneruskan

Sementara Jenderal Soedirman pesan Jenderal Soedirman agar ia

memanggil Letnan Kolonel Wiliater memimpin serangan umum.

Hutagalung yang ketika itu sedang Serangan akan dilakukan pada pukul

berada di markas gerilyawan di 06.00 saat sirene disamping Pasar

Pacitan. Hutagalung adalah perwira Beringharjo berbunyi. Seluruh

teritorial yang bertugas di Jawa prajurit akan memakai janur kuning

Tengah dan Dokter. Sang Jenderal yang diikat di leher, kepala atau

juga memanggil Panglima Divisi III tangan sebagai simbol keselamatan.

yang membawahi Pulau Jawa, Jenderal Soeharto pun menyanggupi


28
Pambudi, Eko Punto dkk. Op. Cit. hal ini. Sebelum berpisah, Sultan
Hal. 39
29
Kata Mayor Jenderal
menegaskan kembali bahwa
Purnawirawan Sukotjo Tjokroatmodjo (85
thn, ksatuan polisi militer yang bertugas di
di kepresidenan istana negara Yogyakarta) serangan ini tidak boleh gagal.
pada 2012 kepada tempo.
20

Sementara itu pada akhir Februari, Persatuan yang sangat

Soeharto, Bambang, Hutagalung dan penting keberadaannya didalam

Simatupang bertemu di sebuah tubuh sebuah negara tersebut

pematang sawah di Desa Brosot, ternyata juga disadari oleh seluruh

Yogyakarta, membicarakan rencana lapisan masyarakat Indonesia. Tidak

serangan tersebut.30 peduli siapa ia, status sosialnya

bagaimana dan apa jabatannya


Akhirnya selama enam jam
didalam masyarakat, seluruhnya ikut
TNI menguasai kota dan berhasil
andil membantu membebaskan
melepaskan Ibukota Yogyakarta dari
negara dari belenggu kolonialisme.
pasukan bantuan yang Belanda

datangkan dari luar Yogyakarta. Perang gerilya menyadarkan

Keberhasilan gemilang yang TNI masyarakat Indonesia untuk bersatu

raih ini kemudian disiarkan lewat agar dapat melawan Belanda dan

radio Republik Indonesia dan perang gerilya juga merupakan

diteruskan ke pemancar Radio Rimba wujud dari persatuan masyarakat.

Raya, Aceh, dan akhirnya berita Keduanya saling berhubungan erat

tersebut menyebar di berbagai sebagai dampak dari Agresi Militer

belahan dunia. Belanda kedua. Berkaca dari

pengalaman-pengalaman sebelumnya
3. Dampak Perang Gerilya
dimana Indonesia selalu gagal
Jenderal Soedirman
memenangkan peperangan melawan
1) Rakyat Indoensia Bersatu
para penjajah disebabkan kurangnya

rasa persatuan antara satu masyarakat

30
Pambudi, Eko Punto dkk. Op. Cit. dengan masyarakat yang lain.
Hal. 40
21

Terlebih lagi belum ada komunikasi dipergunakan. Sebab untuk

antara satu daerah dengan daerah lain mengalahkan lawan bukan hanya

di Indonesia. Bangkit dari masalah angkatan bersenjatanya saja yang

tersebut masyarakat Indonesia yang dibinasakan, melainkan semua

sebelumnya sudah menghirup nafas susunan dan lembaga politik, sosial

kemerdekaan menjadi berang karena dan ekonominya juga harus ikut

Belanda hendak kembali dibinasakan.32

menancapkan kekuasaannya di
2) Ajang Pengalaman Dari Strategi
Indonesia. Dipimpin oleh para
Perang
Tentara Indonesia yang kembali
Belajar dari pengalaman
bergerilya seluruh masyarakat
bergerilya sebelum-sebelumnya
dengan semangat kesatuan yang
dengan strategi yang sangat
tinggi saling bahu-membahu
diperhitungkan dan lebih matang
melawan serangan dadakan yang
rakyat Indonesia bersatu melawan
terjadi pada 19 Desember 1948
Belanda. Sejak saat itu strategi
tersebut.31
gerilya menjadi populer dikalangan
Bersatunya tentara dan rakyat
masyarakat Indonesia.
Indonesia saat itu membuat
Para Akademisi militer turut
peperangan ini diberi nama perang
mempelajari strategi gerilya tersebut
rakyat semesta, seantero rakyat baik
bukan hanya sebatas untuk
harta dan tenaganya diolah untuk
mengenang para pejuang, namun
mencapai kemenangan. Semua
sebagai bentuk pertahanan. Tidak
sumber-sumber yang tersedia
ada yang tahu bagaimana negara ini
31
T.B. Simatupang. Op. Cit. Hal. 3 32
A.H. Nasution, Op.Cit. hal. 1
22

kedepannya, sebab sudah banyak yang serba canggih, ditambah lagi

terjadi konflik dimana-mana. dengan sistem wajib militer bagi

Pertikaian antar suku, antar bangsa setiap warganya yang membuat

bahkan perang saudarapun bisa pertahanan mereka semakin kokoh.

terjadi hanya dikarenakan beberapa Tapi setidaknya Indonesia juga

masalah kecil yang sebenarnya dapat memiliki pertahanan ketika terdesak.

diselesaikan dengan baik-baik. Sebisa mungkin Indonesia selalu

Nyawa seseorang bisa melayang bersikap netral diantara dua negara

dengan mudahnya hanya karena yang berselisih dan menghindari

persoalan kecil. peperangan. Namun kembali lagi

keawal, siapa yang tahu negara ini


Bukan hal yang tidak
kedepannya. Indonesia benar-benar
mungkin suatu saat nanti perang
perlu untuk terus mempelajari
dunia ketiga akan berkobar juga.
strategi yang ada dan
Seperti istilah sedia payung sebelum
memperbaharuinya sebagai bentuk
hujan, negara ini juga harus
pertahanan negara. 33
mempersiapkan segala sesuatunya

untuk menghadapi kemungkinan 3) Membuntukan Keinginan Belanda

terburuk yang bisa saja terjadi. Meski Untuk Menguasai Indoensia

jika berbicara mengenai pertahanan


Perang gerilya yang terjadi
negara, Indonesia nyatanya sudah
akibat Agresi Militer Belanda kedua
jauh ketinggalan dari negara-negara
tanggal 19 Desember 1948 ternyata
maju.
telah membuntukan Belanda dalam

Beberapa dari mereka sudah menghancurkan dan meniadakan


33
Jenderal A.H. Nasution. Op. Cit.
mempersiapkan persenjataan lengkap Hal. 77
23

Republik Indonesia hasil proklamasi terpenting sebagai strategi yang

tanggal 17 Agustus 1945. dipakai untuk melawan musuh.

Kaum Kolonialis Belanda telah gagal Bukan sebab memiliki

dalam melaksanakan praktek banyak kelebihan, namun karena

kekerasan senjata, mereka tidak gerilya adalah satu-satunya strategi

mampu menghadapi perlawanan yang bisa dipakai dalam keadaan

rakyat semesta di bawah bimbingan terdesak. Indonesia tentu pernah

TNI. Bahkan Agresi Militer tersebut melakukan perlawanan secara

juga dikecam oleh dunia terbuka, setelah menghimpun banyak

internasional umumnya dan bangsa kekuatan dengan persiapan yang

Asia Afrika khususnya.34 matang, namun nyatanya Indonesia

tidak banyak memiliki keahlian


4) Perantara Bebasnya Bangsa
dalam bertempur saat itu.
Indoensia Dari Belenggu

Penjajahan Dari banyaknya peperangan

tersebut, Indonesia tetap tidak unggul


Indonesia memiliki sejarah
dari segi senjata, membuat para
peperangan yang panjang, hampir
pejuang harus bersembunyi dari
disetiap daerah pernah menjadi saksi
meriam-meriam dan peluru-peluru
bisu perlawanan bangsa ini terhadap
yang menghujani tanah airnya,
kolonialisme. Selama masa
dibalas dengan gerilya berbulan-
perlawanan yang panjang tersebut,
bulan bahkan bertahun-tahun di
gerilya selalu menduduki posisi
hutan belantara.

34
Jurnal Artefak Vol. 3 No. 2
Agustus 2015, hal. 210
24

Namun perang gerilya Bisa dilihat pada akhir perang

merupakan sebuah perang yang gerilya melawan Belanda pada

bersifat defensif (hanya bertahan) Agresi Militer Belanda kedua,

bukan ofensif yang melakukan Indonesia harus tetap membuat

serangan sehingga dapat kesepakatan di meja perundingan

mengalahkan musuh. Indonesia dengan Belanda. Namun isi dibalik

sudah sangat lama bertahan dengan kesepakatan “Indonesia harus

ribuan prajurit yang gugur dan menghentikan perang gerilya dan

menyerah. Bahkan setelah merdeka Belanda akan mengembalikan

Indonesia masih dihadapkan dengan Yogyakarta ke tangan Indonesia”

peperangan yang menumpahkan tersebut nyatanya semakin

banyak darah dan Indonesia kembali memperjelas bahwa Belanda

bergerilya. Gerilya yang sama kewalahan menghadapi para tentara

dengan strategi yang lebih matang, Indonesia yang melakukan serangan

kondisi yang sama dengan persatuan secara gerilya.35

yang lebih kuat.


Selain itu perundingan Roem-Royen

Jenderal Soedirman yang yang diprakarsai oleh Perserikatan

memimpin perang gerilya saat itu Bangsa-Bangsa menuntut

menyaring banyak hal yang bisa dipulihkannya keadaan yang sudah

diambil dari gerilya-gerilya kacau pasca serangan umum 1 Maret

sebelumnya, menampung banyak ide membuat Belanda melunak dengan

dari rekan dan para prajuritnya. Ia menyerahkan kembali tanah jajahan

membuka telinga untuk mendengar yang sebelumnya sudah dikuasai.

semua saran dari seluruh kalangan.


35
A.B.Saleh. Op. Cit. Hal. 13
25

Serangan umum 1 Maret itu ada lagi, itulah yang membuat Sri

sendiri merupakan puncak dari Sultan berinisiatif mengadakan

strategi gerilya yang selama ini serangan umum tersebut dan

sudah dikonsep oleh Jenderal beritanya disiarkan lewat radio

Soedirman dan beberapa rekannya, keseluruh dunia.38 PBB dan dunia

termasuk Sri Sultan Hamengku internasional menganggap bahwa

Buwono IX yang merupakan tindakan Belanda terhadap Indonesia

penggagasnya.36 Serangan terhadap yang mulanya berdalih untuk

Ibukota Yogyakarta yang bertujuan membersihkan tentara Jepang

untuk menunjukkan terhadap dunia ternyata sudah melewati batas,

internasional bahwa Negara Belanda menginginkan wilayah

Indonesia masih berdiri dan masih Indonesia kembali menjadi milik

memiliki tentara tersebut nyatanya mereka sehingga hal tersebut tentu

memang membuka mata dunia mendapatkan kecaman dari dunia

sehingga negara negara luar seperti internasional. Hal tersebutlah yang

amerika, India dan Australia mulai menjadi jalan Belanda akhirnya

menaruh simpati terhadap angkat kaki dari Bumi Indonesia.39

Indonesia37.
D. Kesimpulan

Sebelumnya Belanda
Perang gerilya adalah perang
memang menyebarkan propaganda
si kecil atau si lemah melawan si
bahwa Negara Indonesia sudah tidak
besar atau si kuat. Sebelum Indonesia
36
Pambudi, Eko Punto dkk. Op. Cit.
Hal. 49 merdeka perang gerilya ini sudah
37
H. Kuswandi. 2015. Pengaruh
Perang Kemerdekaan II Terhadap
38
Pengakuan Kedaulatan RI Tanggal 27 Pambudi, Eko Punto dkk. Loc. Cit.
Desember 1949. Jurnal Artefak. Vol. 3 No. 2 Hal. 49
39
Agustus 2015. M.C.Ricklefs. Op. Cit. Hal. 486.
26

populer di Indonesia Beberapa ditangkap. Perang gerilya Jenderal

diantaranya yang melakukan strategi Soedirman ini melakukan strategi

gerilya tersebut adalah Perang Padri dengan membentuk Wehrkreise dan

dengan cara menghalau musuh Ber-Wingate dengan taktik hit and

menggunakan pasukan pecah-pecah run.

dan menyerang secara tiba-tiba,


Para gerilyawan Indonesia
Perang Diponegoro dengan merusak
yang sadar bahwa hanya dengan
fasilitas dan memanfaatkan banyak
perang gerilya tidak akan mungkin
pihak, Perang Aceh dengan
Bangsa Indonesia mampu
menguasai hutan dan menyamar dan
mengalahkan kekuatan musuh yang
terakhir Perang Singadipa dengan
besar akhirnya melakukan
strategi menyamar pula. Sayang
perlawanan dengan puncaknya
sekali perlawanan tersebut harus
serangan umum 1 Maret 1949.
berakhir dengan ditangkapnya para
Darisana dunia menaruh simpati
pemimpin perang tersebut.
terhadap Indonesia sehingga PBB

Berbeda dari perang gerilya- juga turun tangan mengatasi masalah

perang gerilya sebelumnya, perang tersebut. Agresi Militer Belanda

gerilya yang dipimpin oleh Jenderal yang dikecam dunia ini diakhiri

Soedirman ini agaknya berakhir dengan perundingan Roem-Royen

dengan cukup memuaskan. Gerilya menyusul KMB.

kali ini menjadi perantara lepasnya


Perang gerilya yang terjadi pada
Indoensia dari target kolonialise yang
tahun 1948-1949 ini memberikan
dilakukan oleh Belanda dan
dampak terhadap menyadarkan
pemimpin perangnya tidak berhasil
kembali masyarakat Indonesia bahwa
27

untuk dapat mengalahkan musuh hal itu membuat Belanda kewalahan.

diperlukan persatuan dari seluruh Terakhir strategi gerilya memberikan

pihak. Selain itu perang gerilya ini sumbangan pengalaman yang tidak

merupakan perantara terbebasnya didapatkan dimanapun serta ide

Bangsa Indonesia dari incaran gerilya yang semakin baik dan

Belanda. matang.

Meskipun tidak dapat Daftar Rujukan

mengalahkannya secara langsung


Buku:
disebabkan kekuatan militer yang
Carey, Petter. 2014, Takdir Riwayat
tidak sepadan, setidaknya Bangsa
Pangeran Diponegoro
Indonesia dapat menghalau Belanda (1785-1855). Jakarta: PT.
Gramedia.
agar tidak menguasai lebih dalam,

mengacaukan rencana Belanda Daliman, A. 2015. Metode Penelitian


Sejarah. Yogyakarta:
dengan serangan gerilya yang tiba-
Ombak
tiba, sehingga hal tersebut membuat
Hutagalung, Batara R. 2010.
Belanda nyaris putus harapan Serangan Umum I Maret
menguasai Belanda. Ditambah lagi 1949 dalam Kaleidoskop
Sejarah Perjuangan
dengan ide serangan umum 1 Maret
Mempertahankan
yang merupakan puncak dari strategi Kemerdekaan Indonesia.
gerilya yang berhasil mencuri Yogyakarta: PT. LKIS
Printing Cemerlang.
simpati masyarakat dunia sehingga

semakin memojokkan Belanda. Imran, Amrin. 1980. Panglima Besar


Jenderal Soedirman
Dampak perang gerilya ini Jakarta: Mutiara.

juga sangat dirasakan Belanda karena


28

Kresna, Ardian. 2011. Soedirman: Roem, Mohamad dkk. 1982. Tahta


Bapak Tentara Indonesia untuk Rakyat: Celah-
Yogyakarta: Mata Padi Celah Kehidupan Sultan
Pressindo. Hamengku Buwono IX.
Jakarta: Gramedia.
Nasution, A.H. 1984. Pokok-Pokok
Gerilya dan Pertahanan Safwan, Mardanas. 2001. Teuku
Republik Indonesia di Umar. Jakarta: Balai
Masa Lalu dan yang akan Pustaka.
Datang. Bandung:
Simatupang, T.B. 1980. Laporan
Angkasa.
Dari Banaran. Kisah
Puar, Yusuf A. 1981. Jenderal Pengalaman Seorang
Soedirman Patriot Prajurit Selama Perang
Teladan. Jakarta: Yayasan Kemerdekaan. Jakarta:
Panglima Besar Soedirman Sinar Harapan.
Pusaka Antara.
Soetanto, Himawan. 2006.
Pambudi, Eko Punto dkk. 2012. Yogyakarta 19 Desember
Soedirman Seorang 1948. Jenderal Spoor
Panglima, Seorang Martir. (Operatie Kraai) versus
Jakarta: Kepustakaan Jenderal Sudirman
Populer Gramedia (Perintah Siasat No. 1).
bekerjasama dengan Jakarta: Gramedia Pustaka
Majalah Tempo. Utama.

Priyadi Sugeng. 2012. Metode Supriyatno, Makmur. 2017. Tentang


Penelitian Pendidikan Perang Bagian I
Sejarah. Yogyakarta: Terjemahan “0n War”
Ombak. Carl Von Clausewitz.
Jakarta: CV. Makmur
Ricklefs, M.C. 2008. Sejarah
Cahaya Ilmu.
Indonesia Modern 1200-
2008. Jakarta: Serambi Suryohadiprojo, Letjen TNI (purn)
Ilmu Semesta Sayidiman. 2008.
29

Pengantar Ilmu Perang. Muflihah, Wilda, Tri Yunianto dan


Jakarta: Pustaka Intermasa. Isawati. 2016. Strategi
Militer Dalam Perang
Tjokropanolo. 1992. Panglima Besar
Kemerdekaan Di
TNI Jenderal Sudirman:
Yogyakarta Pada Tahun
Pemimpin Pendobrak
1945-1949. Jurnal
Terakhir Penjajahan di
CANDI. Vol. 14 No. 2
Indonesia. Jakarta. PT.
Oktober 2016.
Surya Presindo.
Sapto, Ari. 2013. Perang, Militer
Wasino – Hartatik Sri Endah. 2018.
Metode Penelitian Sejarah dan Masyarakat.
dari Riset hingga SEJARAH DAN
Penulisan. Yogyakarta:
BUDAYA, Tahun ke
Magnum Pustaka Utama.
Tujuh, Nomor 1, Juni
Jurnal:
2013.
Hati, Putri Citra. 2018. Dakwah
Pada Masyarakat Suspurwanto, Juli. 2020.
Minangkabau (Studi Kasus
Kepemimpinan Strategis
Pada Kaum Padri).
Jenderal Soedirman
Islamic Comunication
Jurnal Volume 3, Nomor Dalam Pengabdiannya
1, Januari-Juli 2018.
Sebagai Prajurit Tentara
Kuswandi, H. 2015. Pengaruh Nasional Indonesia. Jurnal
Perang Kemerdekaan II
Strategi Pertahanan
Terhadap Pengakuan
Kedaulatan RI Tanggal 27 Semesta. Vol. 6 No. 1
Desember 1949. Jurnal Tahun 2020.
Artefak. Vol. 3 No. 2
Agustus 2015. Wulandari, I’anah .2013. Satuan

Korps Marechausse Di
30

Aceh Tahun 1890-1930.

Jurnal Pendidikan

Sejarah. Vol. 1. No. 3.

Oktober 2013.

Anda mungkin juga menyukai