Oleh karena itu, semua yang terlibat dalam proyek harus mengetahui tentang komitmen
ini, dimana perusahaan berkomitmen untuk memenuhi prinsip-prinsip dasar dan standar
minimum perilaku berikut, yang akan berlaku untuk semua karyawan, rekanan,
pekerja dan perwakilan perusahaan, termasuk sub-kontraktor dan pemasok, tanpa
pengecualian:
Umum
1. PT. MARINDA UTAMAKARYA SUBUR termasuk karyawan di dalamnya, kolega,
perwakilan, sub-kontraktor dan pemasok — berkomitmen untuk mematuhi semua
hukum, aturan, dan peraturan nasional dan daerah yang berlaku.
2. PT. MARINDA UTAMAKARYA SUBUR berkomitmen untuk sepenuhnya untuk
melaksanakan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Kontraktor, sebagaimana
yang telah disetujui oleh Lembaga/Institusi yang berwenang.
3. PT. MARINDA UTAMAKARYA SUBUR berkomitmen untuk memperlakukan
perempuan, anak-anak (orang di bawah usia 18 tahun), dan pria dengan rasa hormat
tanpa memandang suku, warna kulit, bahasa, agama, pandangan politik atau paham
lainnya, kebangsaan, etnis atau asal sosial, properti, kecacatan, kelahiran atau status
lainnya. Segala tindakan yang berkaitan dengan kekerasan berbasis gender tidak
dibenarkan dan akan melanggar komitmen ini.
4. PT. MARINDA UTAMAKARYA SUBUR harus memastikan bahwa interaksi dengan
anggota masyarakat sekitar dilakukan dengan rasa hormat dan tidak ada diskriminasi.
5. Bahasa dan perilaku yang merendahkan, mengancam, melecehkan, kasar, tidak pantas
secara umum dan bertentangan dengan budaya setempat, atau provokatif secara
seksual, dilarang untuk dilakukan oleh/diantara semua karyawan perusahaan, rekanan,
dan perwakilannya, termasuk sub-kontraktor dan pemasok.
6. PT. MARINDA UTAMAKARYA SUBUR akan mengikuti semua instruksi dan aturan
kerja yang telah ditetapkan (termasuk aturan mengenai norma lingkungan dan sosial).
7. PT. MARINDA UTAMAKARYA SUBUR akan melindungi dan memastikan penggunaan
properti yang tepat (misalnya, melarang pencurian, kecerobohan atau pemborosan).
Penerapan
22. Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip diatas diterapkan secara efektif,
perusahaan berkomitmen
23. Memastikan bahwa semua manajer menandatangani 'Kode Etik Manajer' proyek
yang merinci bentuk tanggung jawab mereka dalam melaksanakan komitmen
perusahaan dan menegakkan tanggung jawab dalam 'Kode Perilaku Individu'.
24. Memastikan bahwa semua karyawan menandatangani 'Kode Etik Individu' proyek
yang mengkonfirmasikan persetujuan mereka untuk mematuhi standar Lingkungan,
Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), dan tidak terlibat dalam aktivitas yang
dapat mengakibatkan kekerasan berbasis gender, dan pelecehan dan kekerasan seksual
terhadap perempuan dan anak,
25. Menampilkan Kode Etik Perilaku Perusahaan dan Individu dengan jelas di semua
lokasi kerja, baik di kamp pekerja, kantor, dan di area publik tempat kerja. Contoh
termasuk area tunggu, istirahat dan lobi, area kantin dan klinik kesehatan.
26. Menunjuk Manager Proyek/Kepala Proyek sebagai 'Focal Point' (penanggungjawab)
dan wakil perusahaan untuk menangani masalah kekerasan berbasis gender.
27. Memastikan bahwa Rencana Aksi Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender yang
efektif diterapkan dengan berkonsultasi dengan PIU dan Bank Dunia yang minimal
mencakup:
28. Prosedur Dugaan Kekerasan Berbasis Gender untuk melaporkan masalah Kekerasan
Berbasis Gender melalui Mekanisme Penanganan Keluhan proyek;
29. Tindakan Akuntabilitas untuk melindungi kerahasiaan semua yang terlibat; dan,
30. Protokol Respon berlaku untuk korban dan pelaku kekerasan berbasis gender.
31. Memastikan bahwa PT. MARINDA UTAMAKARYA SUBUR secara efektif
melaksanakan Rencana aksi pencegahan kekerasan berbasis gender yang telah
disepakati, memperbarui dan memberikan laporan final yang sesuai untuk PIU dan Bank
Dunia.
32. Memastikan bahwa semua karyawan dan pekerja mengikuti kegiatan sosialisasi
sebelum mulai bekerja di lokasi untuk memastikan semua pekerja memahami komitmen
(Nama Perusahaan) untuk mematuhi standar Lingkungan, Sosial, dan K3, serta Kode
Perilaku Kekerasan Berbasis Gender proyek.
33. Memastikan bahwa semua karyawan dan pekerja mengikuti kegiatan sosialisasi
terkait kode etik dan hal tersebut diatas minimal 1 (satu) bulan sekali selama masa
kontrak, mulai dari sosialisasi pertama sebelum dimulainya pekerjaan untuk
meningkatkan pemahaman tentang standar Lingkungan, Sosial, dan K3 proyek serta
Pedoman Perilaku Kekerasan Berbasis Gender.
34. Dengan ini saya mengakui bahwa saya telah membaca Kode Etik Perusahaan di atas,
dan atas nama perusahaan setuju untuk mematuhi standar yang terkandung di
dalamnya. Saya memahami peran dan tanggung jawab saya untuk mendukung standar-
standar Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja proyek, dan untuk
mencegah serta menanggapi Kekerasan Berbasis Gender. Saya memahami bahwa
tindakan apa pun yang tidak sesuai dengan Pedoman Perilaku Perusahaan atau
kesalahan dalam bertindak seperti yang dituliskan dalam Pedoman Perilaku Perusahaan
ini mengakibatkan tindakan disipliner dan berakibat secara hukum.
b. Insiden Kesehatan dan Keselamatan Kerja, kecelakaan, korban jiwa dan korban
cedera yang memerlukan perawatan;
i. izin kerja: jumlah yang diperlukan, jumlah yang diterima, tindakan yang
diambil untuk yang tidak diterima;
ii. status izin dan persetujuan, sebagaimana diperlukan, disesuaikan dengan jenis
pekerjaan:
- daftar lokasi / fasilitas dengan izin yang diperlukan (pertambangan, AMP &
batching plan), tanggal pengajuan, tanggal dikeluarkan (tindakan untuk
menindaklanjuti jika tidak dikeluarkan), tanggal diserahkan kepada SE
(atau yang setara), status area (menunggu izin, bekerja, ditinggalkan tanpa
reklamasi, rencana dekomisioning sedang dilaksanakan, dll.);
- daftar lokasi dengan perjanjian dengan pemilik lahan (lokasi untuk
penumpukan dan pembuangan, base camp), tanggal perjanjian, tanggal
diserahkan kepada SE (atau yang setara);
- daftar lokasi dengan perjanjian dengan pemerintahan desa untuk
penggunaan jalan akses bagi kendaraan yang mengangkut peralatan,
material dan tenaga kerja;
- daftar lokasi dengan perjanjian dengan masyarakat terkait dengan
kerusakan atau gangguan terhadap fasilitas umum, saluran irigasi, saluran
drainase yang terganggu selama masa konstruksi
- mengidentifikasi kegiatan utama yang dilakukan di setiap lokasi bulan ini
dan focus utama perlindungan terhadap lingkungan dan sosial
(pembukaan lahan, penandaan batas, pengupasan lapisan tanah,
pemulihan lahan, penanganan debu, suara, manajemen lalu lintas, rencana
dekomisioning, pelaksanaan dekomisioning);
i. Petugas keamanan: jumlah hari bekerja, jumlah inspeksi penuh & inspeksi
parsial, laporan untuk konstruksi / manajemen proyek;
ii. jumlah pekerja, jam kerja, matrik penggunaan APD (persentase pekerja
dengan peralatan perlindungan pribadi lengkap (APD), sebagian, dll.),
pelanggaran pekerja yang diamati (berdasarkan jenis pelanggaran, APD atau
sebaliknya), peringatan yang diberikan, peringatan berulang diberikan, tindak
lanjut yang diambil (jika ada);
f. Akomodasi pekerja:
h. gender (untuk tenaga kerja pendatang dan pekerja setempat, secara terpisah): jumlah
pekerja wanita, persentase tenaga kerja, isu-isu gender yang diangkat dan ditangani
(keluhan referensi silang atau bagian lain yang diperlukan);
1) Pencegahan
- Penyediaan fasilitas cuci tangan dengan air yang mengalir dan penyediaan
sabun cuci tangan
- Pengukuran suhu badan pada Tenaga Kerja konstruksi setiap hari saat
sebelum dan sesudah bekerja
k. Pelatihan:
jumlah pekerja baru, jumlah pekerja yang mendapat pelatihan, tanggal pelatihan;
jumlah dan tanggal penyuluhan HIV / AIDS maupun GBV dan VAC, jumlah
pekerja yang menerima pelatihan (bulan ini dan di masa lalu); pertanyaan yang
sama untuk sensitivitas gender, pelatihan flaglady / flagman.
Wakil Pengamat Masyarakat: hari kerja (jam buka pusat komunitas), jumlah
orang yang bertemu, menyoroti kegiatan (masalah yang diangkat, dll.),
melaporkan kepada ahli lingkungan/ sosial/ Pengawas Pekerjaan/ GS.
m. Keluhan: daftar keluhan bulan ini dan keluhan yang belum terselesaikan berdasarkan
tanggal yang diterima, yang mengajukan keluhan (pelapor), bagaimana diterima,
kepada siapa yang dirujuk untuk tindak lanjut, resolusi dan tanggal (jika selesai),
resolusi data dilaporkan kepada pelapor, tindak lanjut apa pun yang diperlukan
(referensi silang dengan bagian lain sesuai kebutuhan):
Keluhan pekerja;
Keluhan masyarakat
o. Mitigasi dan masalah lingkungan dan sosial (apa yang telah dilakukan):
debu: jumlah mobil tanki penyiram yang bekerja, jumlah penyiraman / hari,
jumlah keluhan, peringatan yang diberikan oleh pemerhatilingkungan,
tindakan yang diambil untuk menyelesaikan; highlights dari pengendalian
debu di quarry (penutup, semprotan, status operasional); % dari truk
pengangkut material dengan penutup, tindakan yang diambil untuk
kendaraan yang tidak tertutup;
pengendalian erosi: kontrol yang dilaksanakan pada tiap lokasi, status
pelintasan air, inspeksi dan hasil lingkungan hidup, tindakan yang diambil
untuk menyelesaikan masalah, perbaikan darurat yang diperlukan untuk
mengendalikan erosi / sedimentasi;
quarry, lokasi penumpukan, lokasi pembuangan, AMP, batching plant:
identifikasi kegiatan utama yang dilakukan bulan ini di masing-masing tempat,
dan menyoroti perlindungan lingkungan dan sosial: pembukaan lahan,
penandaan batas, pengupasan lapisan tanah, manajemen lalu lintas,
perencanaan dekomisioning, pelaksanaan dekomisioning;
pembersihan tumpahan, jika ada: bahan tumpah, lokasi, jumlah, tindakan yang
diambil, pembuangan material (laporkan semua tumpahan yang menghasilkan
air atau kontaminasi tanah;
pengelolaan limbah: jenis dan jumlah yang dihasilkan dan dikelola, termasuk
jumlah yang diambil di luar lokasi (dan oleh siapa) atau digunakan kembali /
didaur ulang / dibuang di tempat;
rincian penanaman pohon dan mitigasi lainnya yang diperlukan dilakukan
bulan ini;
perincian tentang mitigasi perlindungan air dan rawa diperlukan dilakukan
bulan ini;
mitigasi atau pemulihan terhadap resiko kecelakaan bagi warga, gangguan
atau kerusakan terhadap jalan akses yang dilalui kendaraan proyek
pengangkutan peralatan, material dan tenaga kerja;
mitigasi gangguan suara terhadap lingkungan pemukiman;
mitigasi atau pemulihan terhadap gangguan atau kerusakan terhadap fasilitas
umum, saluran irigasi, drainase.