Anda di halaman 1dari 27

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini, peneliti membuat daftar dan merangkum hasil

penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian yang dilakukan,

baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan (skripsi, tesid,

disertasi dan sebagainya).1 Penelitian terdahulu digunakan sebagai

tolak ukur peneliti untuk meneliti dan menganalisa suatu penelitian

yang focus penelitiannya berkaitan dengan implementasi akad sewa

dalam meminimisasi biaya oleh pedagang kaki lima. Beberapa

penelitian tersebut yaitu:

a. Peneliian yang dilakukan oleh Akbar Tonison (2017) tentang

“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mekanisme Sewa Lapak

Dagang Di Jalan Sentot Ali Basah Pasar 16 Ilir Palembang”,

Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negri Raden

Fatah Menurut survei Akbar Tonison, dengan membuat

kesepakatan sewa antara pemilik stan dan penyewa stan di awal

kontrak, perjanjian sewa menyimpulkan kontrak dengan

menggunakan kuitansi yang memenuhi rukun dan syarat Islam. .

Jelas dan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Kesamaan

penelitian ini dengan penelitian di atas adalah dalam praktik akad

1
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 45.

1
ijara, serta dalam metode penelitian kualitatif, alat pengumpulan

data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi Sedangkan

perbedaan dari penelitian di atas yaitu terletak pada objek

penelitian pada penelitian Akbar Tonison objeknya yaitu Lapak

Dagang sedangkan pada penelitian ini objeknya yaitu Pedagang

Kaki Lima (PKL).

b. Peneliian yang dilakukan oleh Lia Lukita Heryanti (2018) tentang

“Akad Sewa Lapak Pedagang Kaki Lima Di Jalan Proklamator

Bandar Jaya Lampung Tengah”, Fakultas Syariah, Institut Agama

Islam Negri Metro.2 Penelitian ini ertujuan untuk mengetahui

kontrak sewa PKL di Jalan Proklamator Bandar Jaya Lampung

Tengah. Penelitian ini menggunakan metode lapangan (Field

study) sumer data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sumer data utama yaitu sumer data diperoleh langsung dari Dinas

Perdagangan Pusat Lampung para tenant toko utama di Jalan

Proklamator Bandar Jaya dan jalan pedagang menyewakannya di

Jalan Proklamator Bandar Jaya dan sumer data sekunder antara lain

uku majalah dan lain-lain. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah wawancara dan dokumentasi semi terstruktur

sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif

dengan pemikiran induktif. aaaaaa Berdasarkan hasil penelitian

disimpulkan ahwa kegiatan menyewa lapak dari PKL di Jalan

2
Lia Lukita heryanti “Akad Sewa Lapak Pedagang Kaki Lima Di Jalan Proklamator Bandar Jaya
Lampung Tengah”,(Skripsi IAIN Metro,2018)

2
Proklamator Bandar Jaya Lampung Tengah tidak sah menurut

hukum Islam atau hukum positif.Hal tersebut dikarenakan sewa-

menyewa yang dilakukan tidak memenuhi rukun dan syarat

perjanjian yaitu hak kepemilikan objek yang disewakan merupakan

bukan hak milik sendiri untuk diambil manfaatnya secara leluasa

tanpa sepengetahuan pemilik aslinya yang sah secara hukum. Serta,

kekuatan hukum sewa-menyewa yang dilakukan masih lemah

dikarenakan perjanjian sewa menyewa lapak dilakukan secara

lisan, tanpa ada bukti tertulis

c. Peneliian yang dilakukan oleh Kasmawati (2018) tentang“Tinjauan

Ekonomi Islam Terhadap Praktek Sewa Menyewa Lapal Pedagang

Kaki Lima(Studi Kasus Pasar Sentral Sinjai)”, Fakultas Ekonomi

dan Hukum Islam, Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai.3

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kasmawati

bahwasanya praktek sewa-menyewa pedagang kaki lima di pasar

sinjai sudah sesuai dengan ajaran islam dan sudah sesuai dengan

rukun dan syarat sewa-menyewa yaitu proses akad sewa-menyewa

lapak di pasar sentral sinjai di lakukan oleh dua pihak yaitu antara

pedagang sebagai penyewa lapak dan yang menyewakan yaitu

pemilik lapak dengan bentuk akad yang dilakukan secara tertulis

dan tidak tertulis. Persamaan penelitian peneliti dengan penelitian

di atas adalah sama pada objeknya yaitu pedagang kaki lima (PKL)
3
Kasmawati ,“Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Praktek Sewa Menyewa Lapak Pedagang Kaki
Lima Studu Kasus Pasar Sentral Sinjai”,(Skripsi,Institut Agama Islam Muhammadiyah
Sinjai,2018)

3
dan penelitiannya sama-sama menggunakan metode penelitian

kualitatif instrumen pengumpulan data menggunakan wawancara,

observasi dan dokumentasi. Sedangkan perbedaan dalam penelitian

ini terletak pada sistematika pembahasan.

d. Penelitian yang dilakukan oleh A. Irsad Kamali (2019) tentang

“Analisi Hukum Islam Terhadap Sewa Lapak Pedagang Kaki Lima

Studi Kasus Di Desa Sidobandung Kecamatan Balen Kabupoaten

Bojonegoro”, , Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam

Negeri Sunan Ampel.4 Menurut Hasil penelitian yang dilakukan

oleh A. Irsad Kamali.mengenai paktikk sewa lapak.pedagang kaki

lima (PKL) bahwa pihak pngelola menyewakan tanah yang mana

2,5x21 m persegi tanah milik pribadi dan 5x33 m Tanah itu milik

desa dan pengelola tidak mengizinkan pemerintah desa

menggunakan tanah di desa, tetapi pengelola tetap

menyewakannya dengan pedagang. Administrator kemudian akan

memotong biaya pembersihan dari dealer tanpa persetujuan

sebelumnya dan administrator tidak akan memenuhi kewajiban

layanan yang disepakati antara pemilik dan penyewa. Di bawah

hukum Islam, status sewa Lapak di atas tanah pribadi adalah legal,

tetapi sewa Lapak di atas tanah desa milik pemerintah desa adalah

ilegal. Persamaan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti

yaitu sama-sama menggunakan pendekatan Kualitatif instrumen

4
A Irsad Kamali,“ “Analisi Hukum Islam Terhadap Sewa Lapak Pedagang Kaki Lima Studi Kasus
Di Desa Sidobandung Kecamatan Balen Kabupoaten Bojonegoro”,(Skripsi, UINSA, 2019)

4
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan

dokumentasi. Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini terletak

pada sistematika pembahasan

e. Penelitian yang dilakukan oleh Hadi Jaka Purnama (2019) tentang

“Tinjauan Fikih Muammalah Terhadap Praktek Sewa Menyewa

Kios di Pasar Desa Milangasri Kecamatan Panekan Kabupaten

Magetan”, Fakultas Syariah, Institut Negeri Agama Islam

Ponorogo.5

Berdasarkan kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh

Hadi Jaka Purnama bahwasanya akad yang di gunakan dalam

praktik sewa-menyewa kios di pasar desa milangasri tidak sesuai

dengan fikih muammalah, karena tidak terpenuhinya hak penerima

upah sesuai dengan jangka waktu yang disepakati kedua belah

pihak. Persamaan dari pada penelitian ini ialah sama sama meneliti

tetang akad sewa dan penelitiannya menggunakan metode

penelitian kualitatif instrumen pengumpulan data menggunakan

wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan perbedaan

dalam penelitian ini terletak pada sistematika pembahasan.

f. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Arif Budiman (2019)

tentang “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Praktek Sewa

Menyewa Kios Pasar Panorama Kota Bengkulu”, Fakultas

5
Hadi Jaka Purnama, “Tinjauan Fikih Muammalah Terhadap Praktek Sewa Menyewa Kios di
Pasar Desa Milangasri Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan”,(Skripsi,Institut Agama Islam
Negri Ponorogo, 2019)

5
Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Bengkulu.6 Berdasarkan Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Arif Budiman yaitu

Sewa kios pasar panorama di Bengkulu disewa oleh UPTD

Panorama-Markt selaku pengelola dealer. Membuat perjanjian

sewa untuk kepemilikan kios d. H. Kios digunakan untuk dijual.

Kesepakatan lisan. Jika akad ditandatangani, dealer akan

membuktikan bahwa dia menyewa kios jika pengguna penyewa

tidak ada, dan jika kios ditempati oleh dealer dan berisi larangan

dan sanksi tertulis. , Kami akan mengeluarkan occupancy

certificate (SCM) sebagai bukti ID rental. Sistem pembayarannya

menggunakan biaya sewa Rp 80.000 per bulan. Hal ini dilakukan

oleh agen UPTD Panorama-Markt. Agen ini membawa sewa

langsung ke kios dealer dengan membuktikan pembayaran sewa

yang sah berupa kwitansi. Kartu bulanan yang dicap langsung oleh

UPTD perwakilan Pasar Panorama. Kenyataannya, hingga 70%

pedagang lalai membayar sewa tepat waktu dan terus menerus, dan

pedagang mampu membayar. Sikap jujur (siddiq) dan tanggung

jawab (amaanah) yang tidak dijalankan oleh pedagang telah

merugikan UPTD panorama pasar

g. Penelitian yang dilakukan oleh Belleana Holy Rose (2019) tentang

“Pelaksanaa Sewa-Menyewa Lahan Dagang Di Rest Area

Prespektif Hukum Islam (Studi Kasus di Rest Area Wates

6
Muhammad Arif Budiman,“ Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Praktek Sewa Menyewa Kios
Pasar Panorama Kota Bengkulu”,(Skripsi, IAIN Bengkulu., 2019).

6
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu), Fakultas Syariah,

UIN Raden Intan Lampung.7 Berdasarkan Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Belleana Holy Rose tentang Pelaksanaan sewa

menyewa tanah (Ihara) di kawasan Rumah Tunggu kecamatan

Gadinrejo provinsi Princeu antara peminjam tanah, Diskoperindag

(koperasi, UKM, industri, sektor perdagangan) akan dimulai

dengan persetujuan dan Diskoperindag kesediaan pihak untuk

melakukan sewa tertulis perjanjian di mana para pihak

menyewakan tanah kepada pedagang untuk mengambil keuntungan

dari keuntungan sewa bulanan. Namun, dalam hal sewa di Ruang

Pelayanan Tunggu di Gadin Rejo Kecamatan Pringsewu tidak

ditentukan kapan akan berakhir dan tidak sesuai dengan rukun dan

syarat sewa

h. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzan Nur (2019) tentang

“Analisis Praktik Sewa-Menyewa Lapak Dalam Prespektif Hukum

Islam (Studu Kasus Pada Pedagang Kaki Lima di Ruko Banda

aceh)”, Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negri Ar-

Raniry Banda Aceh.8 Berdasarkan kesimpulan penelitian yang

dilakukan oleh Fauzan Nur bahwasanya faktor pendorong kerja

sama sewa lapak pedagang kaki lima di Gampong ruko adalah

didasarkan pada keinginan untuk memenuhi kebutuhan dan


7
Belleana Holy Rose,“Pelaksanaa Sewa-Menyewa Lahan Dagang Di Rest Area Prespektif Hukum
Islam (Studi Kasus di Rest Area Wates Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu)”,(Skripsi,
UIN Raden Intan Lampung, 2019)
8
Fauzan Nur “Analisis Praktik Sewa-Menyewa Lapak Dalam Prespektif Hukum Islam (Studu
Kasus Pada Pedagang Kaki Lima di Ruko Banda aceh)” (Skripsi, Universitas Islam Negri Ar-
Raniry Banda Aceh, 2019)

7
penggunaan lahan yang berpotensi dan mekanisme sewa-menyewa

lapak Pedagang Kaki Lima telah ditentukan oleh pihak pengelolah

dengan ketentuan membayar sewa diawal tanpa perjanjia tertulis

dan menurut prespektif hukum islam hokum nya tidak sah karena

objek yang di transaksikan bukan hak hak milik sempurna si

penyewa. Persamaan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti

yaitu sama-sama menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

Dan perbedaan dalam penelitian ini terletak pada proses

pengumpulan data yang dilakukan.

i. Penelitian yang dilakukan oleh Zulionara Adhayarini (2020)

tentang “Dampak Praktik Pemanfaatan Lahan di Alun-alun

Ponorogo Terhadap Ekonomi pedagang Kaki Lima (PKL),

Program Magister, Institut Agama Islam Negri Ponorogo). 9

Berdasarkan kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh Zulionara

Adhayarini Pemanfaatan Alun-alun di ponorogo dapat memberikan

dampak positif secara langsung terhadap kesehjateraan ekonomi

terhadap ekonomi Pedagang kaki Lima juga dampak terhadap

pemerintah daerah sebagai pengelolah. Untuk memudahkan para

PKL berjualan, kami telah mempermudah para PKL menggunakan

Alun-Alun Ponologo dengan menggunakan alun-alun dan tenda

harga tetap. Kesamaan peneliti adalah keduanya menggunakan

pendekatan kualitatif. Alat pengumpulan data menggunakan

9
Zulionara Adhayarini, Dampak Praktik Pemanfaatan Lahan di Alun-alun Ponorogo Terhadap
Ekonomi pedagang Kaki Lima”,(Tesis, Institut Agama Islam Negri Ponorogo,2020)

8
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Perbedaan dalam

penelitian ini terletak pada sistematika pembahasannya.

j. Penelitian yang dilakukan oleh Rita Rahayu (2020) tentang

“Analisis Implementasi Akad Ijarah Dalam Praktik Sewa-Menyewa

Kamar Hotel Pada Penginapan Taj Residence Syariah Medan”

Jurusan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Hasil yang diperoleh ahwa pelaksanaan akad ijarah dalam

penyewaan kamar hotel di Taj Residence Syariah Medan

dilakukan atas dasar kesepakatan antara kedua elah pihak yaitu

antara pihak hotel (resepsionis) dengan pelanggan sewa. kamar

dengan memayar sewa ke hotel dengan harga yang telah

ditentukan. disepakati oleh kedua elah pihak. Dan kecukupan akad

ijarah sewa kamar hotel di Taj Residence Syariah Inn sesuai

dengan Fatwa DSNMUI tentang ijarah rukun dan syarat ijarah di

Taj Residence. penginapan syariah.10

10
Rita Rahayu, Analisis Implementasi Akad Ijarah Dalam Praktik Sewa-Menyewa Kamar Hotel
Pada Penginapan Taj Residence Syariah Medan”, (Skripsi, UIN Muhammadiyah Sumatra Utara
Medan, 2020)

9
Tabel 2.1
Tabel persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu

NO NAMA JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN


1 Akbar Tinjauan Hukum Persamaan dari Perbedaan
Tonison Islam Terhadap peneliti ini adalah dalam penelitian
(2017), Mekanisme sama-sama ini terletak
Sewa Lapak menggunakan objek penelitian
Dagang Di metode penelitian pada penelitian
Jalan Sentot Ali kualitatif instrumen Akbar Tonison
Basah Pasar 16 pengumpulan data objeknya yaitu
Ilir Palembang menggunakan Lapak Dagang
wawancara, sedangkan pada
observasi dan penelitian ini
dokumentasi objeknya yaitu
Pedagang Kaki
Lima (PKL).
2 Kasmawati Tinjauan Persamaan dari Perbedaan
(2018). Ekonomi Islam peneliti ini adalah dalam penelitian
Terhadap sama-sama ini terletak pada
Praktek Sewa menggunakan sistematika
Menyewa Lapal metode penelitian pembahasan
Pedagang Kaki kualitatif instrumen
Lima(Studi pengumpulan data
Kasus Pasar menggunakan
Sentral Sinja wawancara,
observasi dan
dokumentasi
3 Lukita Akad Sewa Persamaan dalam Perbedaan
Heryanti Lapak penelitian yang dalam penelitian
(2018). Pedagang Kaki dilakukan oleh ini terletak pada
Lima Di Jalan peneliti yaitu sama- proses
Proklamator sama menggunakan pengumpulan
Bandar Jaya pendekatan data yang
Lampung penelitian kualitatif dilakukan
Tengah
4 Hadi Jaka Tinjauan Fikih Persamaan dari Perbedaan
Purnama Muammalah peneliti ini adalah dalam penelitian
(2019).Lia Terhadap sama sama meneliti ini terletak pada
Praktek Sewa tetang akad sewa proses
Menyewa Kios dan penelitiannya pengumpulan
di Pasar Desa menggunakan data yang
Milangasri metode penelitian dilakukan.
Kecamatan kualitatif instrumen
Panekan pengumpulan data
Kabupaten menggunakan
Magetan 10
wawancara,
observasi dan
dokumentasi
5 Fauzan Nur Analisis Praktik Persamaan dalam Perbedaan
(2019), Sewa-Menyewa penelitian yang dalam penelitian
Lapak Dalam dilakukan oleh ini terletak pada
Prespektif peneliti yaitu sama- proses
Hukum Islam sama menggunakan pengumpulan
(Studu Kasus pendekatan data yang
Pada Pedagang penelitian kualitatif dilakukan.
Kaki Lima di
Ruko Banda
aceh)
6 Muhammad Tinjauan Persamaan dalam Perbedaan
Arif Ekonomi Islam penelitian yang dalam penelitian
Budiman Terhadap dilakukan oleh ini terletak pada
(2019). Praktek Sewa peneliti yaitu sama- proses
Menyewa Kios sama menggunakan pengumpulan
Pasar pendekatan data yang
Panorama Kota Kualitatif dilakukan.
Bengkulu instrumen
pengumpulan data
menggunakan
wawancara,
observasi dan
dokumentasi.
7 Belleana Pelaksanaa Persamaan dalam Perbedaan
Holy Rose Sewa-Menyewa penelitian yang dalam penelitian
(2019). Lahan Dagang dilakukan oleh ini terletak pada
Di Rest Area peneliti yaitu sama- proses
Prespektif sama menggunakan pengumpulan
Hukum Islam pendekatan data yang
(Studi Kasus di penelitian kualitatif dilakukan.
Rest Area Wates
Kecamatan
Gadingrejo
Kabupaten
Pringsewu),

8 A. Irsad Analisi Hukum Persamaan dalam Perbedaan


Kamali Islam Terhadap penelitian yang dalam penelitian
(2019). Sewa Lapak dilakukan oleh ini terletak pada
Pedagang Kaki peneliti yaitu sama- proses
Lima Studi sama menggunakan pengumpulan
Kasus Di Desa pendekatan data yang
Sidobandung Kualitatif dilakukan.
Kecamatan instrumen
Balen pengumpulan data
Kabupoaten menggunakan

11
9 Rita Rahayu Analisis Persamaan dalam Perbedaan
(2020). Implementasi penelitian yang dalam penelitian
Akad Ijarah dilakukan oleh ini terletak pada
Dalam Praktik peneliti yaitu sama- proses
Sewa-Menyewa sama menggunakan pengumpulan
Kamar Hotel pendekatan data yang
Pada penelitian dilakukan.
Penginapan Taj kualitatif.
Residence
Syariah Medan

10 Zulionara Dampak Praktik Persamaan dalam Perbedaan


Adhayarini Pemanfaatan penelitian yang dalam penelitian
(2020). Lahan di Alun- dilakukan oleh ini terletak pada
alun Ponorogo peneliti yaitu sama- proses
Terhadap sama menggunakan pengumpulan
Ekonomi pendekatan data yang
pedagang Kaki Kualitatif dilakukan.
Lima (PKL) instrumen
pengumpulan data
menggunakan
wawancara,
observasi dan
dokumentasi.

B. Kajian Teori

Penelitian teoritis adalah teori-teori yang dapat diterapkan yang

dapat digunakan untuk memberikan penjelasan terhadap variabel yang

akan diteliti tetapi teori yang betu l-betul telah teruji kebenaranya.11

Kajian teori dalam penelitian ini meliputi:

a. Teori Sewa (Ijarah)

1) Definisi Sewa (Ijarah)

Ijarah adalah akad untuk menyewakan suatu barang untuk

periode tertentu dengan pemayaran sewa. Atau, Ijarah adalah

bisnis penyewaan barang dan/atau membayar jasa dalam jangka

11
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2002), 305.

12
waktu.tertentu.melalui pembayaran sewa atau biaya jasa.12 Sewa

menyewa (Ijarah) adalah nama atau bentuk kegiatan muamarah

dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, seperti: Atau

kadang disebut upah, tergantung perusahaannya, upah terutama

digunakan untuk disewakan untuk pekerjaan atau barang.13

Adapun secara terminology, Para ulama fiqih berbeda

pendapatnya antara lain:14

a. Menurut Hanafiyyah, Ijarah merupakan suatu akad yang

memperbolehkan penggunaan yang disengaja atas barang-

barang yang disewakan.

b. Menurut Al-Malikiyah, IJara adalah nama akad untuk

kemaslahatan umat manusia dan dapat dialihkan kepada

sebagian orang.

c. Menurut Hasbi AshShiddiqie bahwa, Ijara adalah akad, yang

subjeknya adalah pertukaran manfaat untuk jangka waktu

tertentu, kepemilikan manfaat untuk penjualan manfaat

d. Menurut.Ali.al-Khaffif. ijarah adalah transaksi terhadap

sesuatu yang bermanfaat dengan.upah

e. Menurut ulama Syafi`iyah, alijarah adalah suatu jenis akad

atau transaksi untuk tujuan tertentu yang menguntungkan

f. Menurut.Amir Syarifuddin al-ijarah Secara sederhana ini dapat

dipahami seagai kontrak atau transaksi manfaat atau layanan


12
Mardani, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Kencana, 2019), 245.
13
Akhmad mujahidin, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016),136
14
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta:Rajawali Pers, 2016), 114.

13
dengan imalan tertentu.

Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa istilah

ihara adalah penggunaan sesuatu yang digunakan untuk jangka

waktu tertentu dalam keadaan tidak seimbang. Yang terpenting,

jika ada empat faktor: penggunaan untuk jangka waktu, benda

halal, dan penggunaan ketidakseimbangan dalam bentuk waktu

atau sewa, sesuatu dapat disebut halal.15

2) Dasar Hukum Sewa (Ijarah)

Sewa,menyewa.disyariatkan.dalam.islam.berdasarkan dalil-

dalil berdasarkan dari Al-Qur’an dan Hadis.serta ijma’(kesepakatn

para ulama).

a. Al-Qur’an

Al-Qur’an memperbolehkan pelaksanaan.sewa menyewa.

Hal tersebut diatur dengan jelas dalam Al-Quran surat Ath-

thalaq ayat 6:

‫ض ۤارُّ وْ هُ َّن‬ ُ ‫اَ ْس ِكنُوْ هُ َّن ِم ْن َحي‬


َ ُ‫ْث َس َك ْنتُ ْم ِّم ْن ُّوجْ ِد ُك ْم َواَل ت‬

ِ ‫ضيِّقُوْ ا َعلَ ْي ِه ۗ َّن َواِ ْن ُك َّن اُواَل‬


‫ت َح ْم ٍل فَا َ ْنفِقُوْ ا َعلَ ْي ِه َّن َح ٰتّى‬ َ ُ‫لِت‬

‫ض ْعنَ لَ ُك ْم فَ ٰاتُوْ هُ َّن اُجُوْ َرهُ ۚ َّن َوْأتَ ِمرُوْ ا‬


َ ْ‫ض ْعنَ َح ْملَه ۚ َُّن فَا ِ ْن اَر‬
َ َ‫ي‬

٦ – ‫ض ُع لَ ٗ ٓه اُ ْخ ٰر ۗى‬ ٍ ۚ ْ‫بَ ْينَ ُك ْم بِ َم ْعرُو‬


ِ ْ‫ف َواِ ْن تَ َعا َسرْ تُ ْم فَ َستُر‬

Artinya: Tempatkanlah.mereka.(para isteri) di mana kamu


bertempat tinggal berdasarkan pendapat kemampuanmu
dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk

15
Ainul Yakqin, Fiqh Muamalah (Pamekasan: Duta Media Publishing, 2018), 40.

14
menyempitkan (hati) mereka. dan jika mereka (isteri-isteri
yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, Maka berikanlah
kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin,
kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu
untukmu Maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan
musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan
baik; dan jika kamu menemui kesulitan Maka perempuan
lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya. ( QS Ath-
thalaq: 6 )16
b. Hadist

‫زَار َع ِة َوَأ َم َر بِ ْال ُمَؤ ا َج َر ِة‬


َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم نَهَى ع َْن ْال ُم‬
َ ُ‫َأنَّه‬
‫س بِهَا‬ َ ‫ال اَل بَْأ‬
َ َ‫َوق‬
Artinya: Sesungguhnya baginda baginda Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam melarang muzara’ah dan memerintahkan
muajjarah (akad sewa). Beliau bersabda, ‘Tidak apa-apa
melakukan muajjarah’.” (HR Muslim)17

c. Ijma’(kesepakatan para ulama)

Berdasarkan ijma para ulama sepakat ahwa ada ijarah

dan tidak ada ulama yang menentang kesepakatan ini. Ada

orang yang punya uang tapi tidak isa ekerja sealiknya ada

orang yang punya tenaga dan utuh uang jadi dengan ijarah

saling menguntungkan dan menguntungkan syariah..18

Dari ayat-ayat Al-Qur'an dan beberapa hadist Nabi

Muhammad, jelas bahwa kontrak atau sewa ijarah

diperbolehkan, karena kontrak diperlukan untuk masyarakat..

3) Rukun dan Syarat Sewa (Ijarah)

a. Rukun-Rukun Sewa (Ijarah)

16
https://quran.kemenag.go.id/sura/65/6.
17
 https://islam.nu.or.id/post/read/84810/definisi-dan-rukun-ijarah-sewa-menyewa-dalam-islam .
18
Mahmudatyus Sa’diyah, Fiqih Muamalah II,(Jeparah: Unisnu Press, 2019), 74.

15
Berdasarkan pendapat mayoritas ulama, Rukun ijarah

ada empat (4) diantaranya ialah:

1. Orang yang berakad (Akid)

Ada dua pelaksana akad ijarah, yaitu Mu`jir:

pembayar atau penyewa. dan Musta`jir adalah: orang yang

dibayar untuk melakukan sesuatu dan orang yang menyewa

sesuatu.19

Bagi Mu`jir dan Musta`jir yang pertama: harus

mengetahui keleihan akad agar tidak terjadi perselisihan

yang kedua: keadilan adalah: orang yang mengetahui

peredaan antara yang aik dan yang buruk.

2. Sighat Akad

Mu`jir dan Musta`jir yaitu melakukan ijab dan

qabul adalah: ungkapan, pernyataan dan interpretasi yang

berasal dari orang yang telah membuat perjanjian sebagai

cerminan dari keinginannya untuk memegang ikatan Ijara.20

Syaratnya sama dengan ijabqabul dalam jual beli,

kecuali ijab dan qabul dalam ijarah harus mengacu pada

jangka waktu atau waktu tertentu.21

3. Upah (Ujroh)

19
Nasrun Haroen, Fiqih Muamalah, ( Jakarta, Gaya Media Pratama: 2000), 117.
20
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, ..116.
21
Syaifullah Aziz, Fiqih Islam Lengkap, ( Surabaya: Ass-syifa 2005) 378.

16
Ujroh dierikan kepada mustajir atas jasa yang

dierikan atau dinikmati oleh mujir. Berikan yang erikut ini:

a) Jumlahnya diketahui secara jelas dan detail.

b) Pegawai khusus seperti hakim tidak diperolehkan

menarik uang dari pekerjaannya karena mereka telah

menerima gaji khusus dari pemerintah.

c) Anda harus menunjukkan uang bersama dengan tanda

terima sewa. Ketika manfaat sewa penuh, sewa juga

harus dilunasi.22

4. Manfaat

Salah satu cara untuk mengenal maqud alaih

(komoditas) adalah dengan “menggambarkan manfaat,

jangka waktu, dan jenis pekerjaan.23

Segala sesuatu yang erhuungan dengan harta isa

ijarah asalkan memenuhi syarat-syarat di awah ini::

a) Properti di ijarah dapat digunakan secara langsung, dan

properti tidak rusak, mempengaruhi fungsinya. Tidak

diperbolehkan mengadakan kontrak dengan ijarah untuk

harta benda yang tetap berada di bawah penguasaan

pihak selain pihak kedua.

22
Andri Soemitra, HukumEkonomi Syariah Dan Fiqh Muammalah (Jakarta Timur: Prenadamedia
Group, 2019), 118.
23
Rachmat Syafe’I, Ilmu Ushul Fiqih ( Bandung: Pustaka Setia , 2010) 86.

17
b) Pemilik barang menjelaskan secara lengkap kualitas,

kuantitas dan kelebihan barangnya, tidak

menyembunyikan apapun tentang kondisi barangnya.

c) Harta yang dikenakan ijarah haruslah harta isti`mali,

yaitu harta yang dapat digunakan berulang-ulang tanpa

merusak substansi dan pengelolaannya. Sedangkan

harta istihlaki adalah: harta benda yang rusak atau

degradasi akibat pemakaian. Seperti makanan, buku

catatan, ijarah tidak ada nilainya

d) Kepentingan ojek ijarah tidak ertentangan dengan

hukum Islam. seperti menyewa tempat untuk

melakukan tindakan korupsi..

e) Penyewa mendapatkan keuntungan langsung dari objek

seperti: persewaan toko bisnis, sepeda untuk dinaiki,

dan lain-lain. Tidak diperbolehkan menyewakan

keuntungan suatu objek secara tidak langsung.

Misalnya menyewakan pohon Duren untuk diambil

buahnya atau disewakan kepada ternak untuk diambil

susu, telur, anak atau bulunya.24

b. Syarat-Syarat sewa (Ijarah)

Terkait dengan Syarat-Syarat Ijarah, diantaranya ialah:

1. Syarat-syarat dua orang bersekutu adalah: mereka sudah

baligh dan sehat (Mazhab Syafi`I Dan Hambali). Maka jika


24
Ibid., 127.

18
seseorang tidak atau tidak sepandai sedekah kecil atau

orang gila yang menyewakan hartanya, maka ijarahnya

tidak sah. Berbeda dengan mazhab Hanafi dan Maliki,

orang yang melakukan akad tidak harus mencapai pubertas,

tetapi seorang anak yang telah dijadikan mumyiz juga dapat

melakukan akad Ijarah dengan persetujuan wali.

2. Kedua belah pihak dalam kontrak menyatakan niat baik

mereka untuk melakukan kontrak ijarah, jika salah satu

pihak dipaksa untuk melakukan, kontrak tersebut batal.

3. Kepentingan-kepentingan yang menjadi subyek ijarah harus

didefinisikan secara jelas, sehingga tidak terjadi perselisihan

di kemudian hari jika kepentingan-kepentingan tersebut

tidak jelas. Oleh karena itu, kontrak tersebut batal.

4.

5. . Ojek ijarah dapat direset dan digunakan secara langsung dan

tanpa error. Jadi para ahli fiqih sepakat ahwa ukan dengan

menyewakan sesuatu yang penyewa tidak isa langsung transfer

dan pakai. Misalnya rumah harus siap pakai atau tentunya

sangat tergantung penyewa apakah mau melanjutkan kontrak

atau tidak jika rumah atau karakter disewakan oleh orang lain

setelah masa sewa erakhir. itu disewa oleh orang lain.

6. Item Ijara dapat ditransfer dan digunakan secara langsung, dan

tidak ada cacat. Oleh karena itu, para ahli fiqh sepakat bahwa

19
penyewa tidak dapat langsung mengalihkan atau menyewakan

sesuatu yang tidak dapat digunakan. Misalnya, rumah harus

siap pakai. Jika tidak, tentu saja, terserah kepada penyewa

apakah penyewa akan melanjutkan kontrak. Jika rumah atau

karakter disewa oleh orang lain, Anda hanya dapat

menyewakannya. keluar oleh orang lain.25

4) Macam Macam Sewa (Ijarah)

Ijarah terbagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:

a. Ijarah manfaat juga dikenal seagai sewa. Pada agian pertama

ijarah ojek akad adalah: manfaat suatu ojek..

b. Ijarah untuk pekerjaan juga dikenal seagai gaji. Dalam ijarah

agian kedua ini ojek akadnya adalah: sedekah atau pekerjaan

seseorang.

Al ijarah bermanfaat, misalnya: sewa rumah, kendaraan,

pakaian dan perhiasan. Ketika kemaslahatan yang

diperbolehkan oleh syara`, para ulama fiqh sepakat bahwa

kemaslahatan itu dapat digunakan sebagai objek sewa.

Al.ijara, sebuah pekerjaan, adalah mempekerjakan

seseorang untuk melakukan pekerjaan itu. Alijarah, jadi jika

sifat pekerjaan itu jelas, hukumnya dapat diterima. B. Pekerja

konstruksi, penjahit, pekerja pabrik, pekerja salon, pembuat

sepatu. ijaria semacam itu umumnya bersifat pribadi, seperti

25
Andri Soemitra, Hukum Ekonomi Syariah Dan Fiqh Muamalah, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2019), 118

20
membayar pembantu rumah tangga, dan merupakan serikat

pekerja, yaitu kelompok individu atau orang yang menjual jasa

untuk kepentingan rakyat, seperti pembuat sepatu, pekerja

pabrik, dan penjahit. Kedua bentuk ijara dalam karya ini

didasarkan pada pendapat para ahli hukum Islam bahwa

hukumnya boleh.26

5) Pembatalan dan Berakhirnya Sewa (Ijarah)

Ulama; Dalam ilmu fiqih terdapat perbedaan pandangan

tentang hakikat Perjanjian Ijara, apakah mengikat kedua belah

pihak atau tidak. Ulama Hanafi berpendapat bahwa Akad al-Ijarah

adalah wajib, tetapi dapat dicabut secara sepihak jika salah satu

pihak dalam akad dibuat menggelikan (misalnya, jika salah satu

pihak meninggal dunia atau kehilangan kemampuan untuk

bertindak sesuai dengan hukum). ada. Dalam hal ini, sebagian

besar ulama mengatakan bahwa Perjanjian Al-Jarat mengikat jika

tidak cacat atau tidak digunakan. Konsekuensi dari perbedaan

pendapat seperti itu dapat diamati ketika seseorang meninggal.

Menurut ulama Hanafi, perjanjian Alijar batal karena ketika

seseorang meninggal, ia tidak dapat mewarisi manfaat. Namun

sebagian besar ulama mengatakan bahwa barang dapat diwariskan

karena termasuk harta (almaal). Akibatnya, meninggalnya salah

26
Harun, Fiqh Muamalah,(Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2017), 124-125.

21
satu pihak yang melakukan akad tidak membatalkan akad Al

Isara.27

Berdasarkan komentar AlKhasani dalam kita AlBadaaiu

ashShanaaiu diseutkan ahwa akad al-ijarah erakhir apaila terdapat

hal-hal berikut::

a) Objek al ijarah hilang atau musnah seperti rumah yang

disewakan terbakar atau kendaraan yang disewa hilang.

b) Jangka waktu perjanjian di ijarah telah berakhir. Jika penyewa

adalah rumah, itu harus dikembalikan kepada pemiliknya; jika

penyewa adalah rumah, orang itu akan menerima gaji.

c) Jangka waktu perjanjian di ijarah telah berakhir. Jika penyewa

adalah rumah, itu harus dikembalikan kepada pemiliknya; jika

penyewa adalah rumah, orang itu akan menerima gaji.

d) Meninggalnya salah seorang yang ber.akad

e) Jika ada udzur dari salah satu pihak seperti rumah sewa yang

diamil alih oleh negara karena utang maka akad yang ersejarah

itu tetap sah..28

Sedangkan menurut Sayyid Shaiq al ijarah atal dan erakhir

jika terjadi hal-hal seagai erikut:

a) Barang sewaan tampak cacat ketika barang sewaan berada di

tangan penyewa

27
Nasrun haroen. Fiqih Muamalah,(Jakarta:Gaya Media Pratama.2007). 236.
28
Abdul Rahman Ghazali, Fiqih Muamalah. (Jakarta: Kencana Premada Media Group. 2010), 283.

22
b) Kerusakan pada properti sewaan seperti runtuhnya rumah,

runtuhnya konstruksi

c) Kerusakan pada barang sewaan seperti pakaian sewaan)

Layanan yang dijanjikan diselesaikan dalam tenggat waktu

yang ditentukan untuk penyelesaian pekerjaan

d) Berdasarkan pemberitahuan Hanafi, salah satu pihak dalam

akad dapat membatalkan ijarah jika terjadi keadaan yang tidak

wajar, seperti kebakaran rumah, pencurian barang dan

kekurangan dana.29

b. Konsep Minimalisasi Biaya

1. Pengertian Minimalisasi Biaya

Minimisasi adalah langkah untuk mengurangi penggunaan

dan kuantitas dimensi dengan cara tertentu. Bean didefinisikan

seagai iaya moneter atau hasil yang diterima untuk menjalankan

isnis atau untuk proses produksi yang digunakan untuk mencapai

hasil terseut..30 Minimalisasi biaya produksi adalah implikasi dari

maksimasi laba bahwa perusahaan akan memilih metode untuk

menghasilkan output tertentu dengan biaya terendah.

Untuk menghasilkan arang atau jasa diperlukan faktor-

faktor produksi seperti ahan aku tenaga kerja modal dan keahlian.

Semua faktor produksi digunakan seagai hasil dari proses produksi

dan juga merupakan ukuran untuk menentukan iaya. Input yang


29
Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi,Ringkasan Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq, ( Jakarta Timur,
Pustaka Al-Kautsar: 20013), 24.
30
Elestia, Ekonomi Mikro,(t.tp.,Universitas Esai Unggul, 2017), 1.

23
digunakan untuk menghasilkan output ini sering diseut seagai iaya

peluang. Biaya peluang itu sendiri adalah iaya faktor produksi yang

ernilai maksimal yang menghasilkan output pada penggunaan

alternatif.

A. Jenis Biaya Produksi

a) Biaya Eksplisit

Biaya eksplisit adalah iaya aktual yang dikeluarkan

untuk memperoleh faktor-faktor produksi (nilai dan semua

input yang dieli untuk produksi). Pemayaran tunai untuk

mendapatkan faktor-faktor produksi dan ahan aku yang

diperlukan untuk operasi

Contoh: biaya tenaga kerja, sewa, bunga, pajak dll.

b) Biaya Implisit

Biaya implisit) merupakan interpretasi dari iaya

faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan dan

juga digunakan dalam proses produksi yang dimiliki oleh

perusahaan.

Contoh: penggunaan gedung milik perusahaan

sendiri.31

2. Biaya Produksi Jangka Pendek dan jangka panjang

1. Biaya Produksi Jangka Waktu Pendek

Biaya Produksi jangka pendek diturunkan dari fungsi

produksi jangka pendek, ciri dari produksi jangka pendek


31
Multifiah, Teori Ekonomi Ekonomi Mikro, (Malang: Uiversitas Brawijaya Press, 2011), 43.

24
adalah adanya pemanfatan input tetap selain dari input variable.

Beberapa konsep yang berhubungan dengan biaya produksi

jangka pendek adalah sebagai berikut:

1. Biaya tetap Total (Fixed Cost = FC)

TFC adalah biaya yang timbul dari pemakaian input

tetap. Biaya ini tidak berubah walaupun jumlah output yang

di hasilkan (Q) berubah, contohnya biaya barang modal,

gaji pegawai, Bunga pinjaman, sewa gedung kantor.

2. Biaya Variabel (Variable Cost = VC)

VC adalah biaya yang muncul sebagai akibat

penggunaan input variable. Biaya variabel total akan

bervariasi sesuai dengan perubahan output yang

dihasilkan.contohnya upah buruh, biaya bahan baku.

3. Biaya Total (Total Cost = TC

TC adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan

dalam menghasilkan output. TC merupakan penjumlahan

biaya tetap total dengan biaya variabel total.

4. Biaya Rata-Rata

Biaya rata-rata adalah iaya yang dikeluarkan untuk

menghasilkan satu unit output. Biaya rata-rata adalah total

iaya diagi dengan jumlah keluar. Karena dala jangka

pendek TC = FC + FC maka biaya rata-rata (average cost)

25
sama dengan biaya tetap rata-rata (average fixed cost)

ditambah biaya variabel rata-rata (average fariabel cost).

AC = AFC = AVC

5. Biaya Marjinal

Biaya Marjinal (marjinal cost) adalah tambahan

biaya karena menambah produksi satu unit output. Jika

biaya marjinal jangka pendek dinotasikan MC dan

perubahan output adalah ∂ Q maka:32

∂ TC
MC=
∂Q

2. Biaya Produksi Jangka Panjang

Dalam jangka panjang semua iaya dapat eruah. Oleh

karena itu iaya jangka panjang yang relevan adalah iaya total

iaya variael iaya rata-rata dan iaya marjinal. Peruahan iaya total

sama dengan peruahan iaya variael dan sama dengan iaya

marjinal. Dalam jangka panjang perusahaan dapat

menjumlahkan semua faktor produksi yang akan

digunakannya..33 Faktor-faktor produksi yang dapat ditentukan

iaya yang digunakan oleh produsen Dalam jangka panjang

produsen memiliki pilihan untuk menamahkan semua faktor

produksi yang digunakan. Artinya dalam jangka panjang semua

iaya produksi ersifat variael sehingga tidak perlu diedakan

32
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ekonomi,(Jakarta:LP-FEUI, 2002), 117-
121.
33
Ibid, 123

26
antara iaya tetap dan iaya variael. Dalam jangka panjang output

dapat meningkat dengan cepat karena tidak hanya ahan mentah

atau tenaga kerja yang dapat eruah tetapi mesin dan input tetap

lainnya juga dapat meningkat. Oleh karena itu peningkatan iaya

produksi jangka panjang sering disertai dengan peningkatan

output. 34

Dengan mengetahui harga dari factor-rata-rata jangka

panjang untuk menghasilkan setiap unit output yang dihasilkan

Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel, sehingga:

# LTC = LVC

# LAC = LTC/Q

# LMC = ∂ LTC/∂ Q

Keterangan : L pada LTC, LVC dan LMC menunjukkan

dimensi waktu,:

34
Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo, Aspek Dasar Ekonomi Mikro,(Jakarta: PT
Grasindo, 2006), 176.

27

Anda mungkin juga menyukai