Anda di halaman 1dari 12

AT-TAJDID: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam

(p-ISSN: 2548-5784 |e-ISSN: 2549-2101)


Vol. ( ) (), (Bulan) (Tahun), (Halaman)(-)
Doi:  http://dx.doi.org/10.24127/att.v6521a2366

Analisis Hukum Jual-Beli Buku Hasil Bajakan

Ali Imran Sinaga1


Universitas Islam Negeri Sumatera Utara 1
aliimransinaga@uinsu.ac.id 1
Hotmasarih Harahap2
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara 2
hotma.sari633@gmail.com 2

Sri Wahyuni Harahap3


Universitas Islam Negeri Sumatera Utara 3
sriwahyuniharahap2457@gmail.com 3

Muhammad Husein Tanjung4


Universitas Islam Negeri Sumatera Utara 4
tanjunghusein1@gmail.com 4

ABSTRAK
Dewasa ini, semakin canggihnya teknologi maka semakin banyak pula ragam jual beli
dilakukan. Bahkan, banyak orang muslim yang melakukan jual beli tanpa mengetahui hukum-
hukum dan ketentuan-ketentuan jual beli yang halal dalam Islam. Seperti contohnya yang terjadi
pada saat ini yaitu maraknya pembajakan hak cipta. Di Indonesia, pembajakan sangat sering
terjadi. Bahkan, masyarakat sudah terbiasa dengan hal itu. Oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk membahas suatu hukum dari kegiatan jual beli buku hasil
bajakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yuridis normatif
yang mengkaji suatu hukum menggunakan sumber bahan hukum berupa peraturan undang-
undang, keputusan/ketetapan pengadilan, teori hukum dan Fatwa MUI. Penelitian ini juga
termasuk dalam penelitian studi pustakan karena menggunakan sumber tertulis dalam
penulisannya, baik itu sumber primer maupun sekunder. Hasil dari penelitian ini adalah hukum
jual-beli yang dilakukan terhadap buku bajakan hukumnya adalah haram. Sebab, pembajakan
sama saja dengan kegiatan pencurian yaitu mengambil sesuatu hak milik orang lain. Namun,
hukum membeli buku bajakan bisa saja menjadi boleh dengan catatan sudah berusaha mencari
buku dengan kondisi original namun tidak ditemukan. Maka hukum yang pada awalnya adalah
haram berubah menjadi boleh.
Kata Kunci: Hukum; Jual-Beli; Buku Bajakan.
Received dd Month yy; Received in revised form dd Month yy; Accepted dd Month yy (9pt)
Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro| 1
ABSTRACT
Today, the more sophisticated technology is, the more types of buying and selling are carried out.
In fact, many Muslims buy and sell without knowing the laws and provisions of halal buying and
selling in Islam. As an example of what is happening at this time, namely the rise of copyright
piracy. In Indonesia, piracy is very common. In fact, people are used to it. Therefore, this research
was conducted with the aim of discussing a law of buying and selling pirated books. The method
used in this study is a normative juridical research method that examines a law using legal sources
in the form of statutory regulations, court decisions/decisions, legal theory and MUI Fatwas. This
research is also included in the library study research because it uses written sources in its writing,
both primary and secondary sources. The result of this research is that the legal sale and purchase
of pirated books is illegal. This is because piracy is tantamount to theft, namely taking something
that belongs to someone else. However, the law on buying pirated books may be permissible
provided that you have tried to find books in original condition but could not find them. So the
law that was originally forbidden became permissible.
Keywords: Law; Buy-Sell; Pirate Book

A. PENDAHULUAN Di Indonesia, pembajakan sangat


Jual beli adalah merupakan kegiatan sering terjadi. Bahkan, masyarakat sudah
yang sering dilakukan masyarakat untuk terbiasa dengan hal itu. Banyak buku-buku
memenuhi kebutuhan individunya. Tetapi bajakan yang dijual baik secara online
tidak semua jual beli yang kita tahu maupun offline. Dalam penelitian ini juga
dilakukan setiap orang itu halal dalam ditemukan bahwa terdapat sebuah lembaga
hukum islam. Semakin canggih teknologi di pendidikan nonformal di suatu daerah, yaitu
zaman sekarang, semakin banyak kita temui seorang guru yang melakukan penjualan
ragam jual beli dilakukan. Bahkan, banyak buku hasil foto copy yang buku tersebut hak
orang muslim yang melakukan jual beli ciptanya sudah dilindungi negara, kemudian
tanpa mengetahui huku-hukum dan memperjual belikannya dengan mengambil
ketentuan-ketentuan jual beli yang halal keuntungan pribadi. Hal ini dilakukan
dalam Islam. Jual beli buku bajakan adalah karena desa tersebut jauh dari kota dan sulit
transaksi tukar menukar barang yang untuk mereka membeli buku asli dari
dibutuhkan untuk saling memenuhi pengarang. Kejadian ini juga terjadi
kebutuhan, yangmana buku yang diperjual dibeberapa daerah, bukan hanya di lembaga
belikan disini adalah buku hasil karya cipta pendidikan nonformal, tidak jarang lembaga
orang lain yang dilarang untuk diperbanyak pendidikan formal juga melakukan hal ini.
tanpa izin. (Sulistyowati, 2017b). Peristiwa ini umumnya terjadi karena

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro| 2


beberapa faktor, seperti salah satunya sumbangan wawasan tentang fiqh
kekurangan ekonomi. kontemporer dan bermanfaat dalam dunia
pendidkan. Sedangkan dari segi pragmatis,
Pada dasarnya, pemerintah telah penelitian ini bertujuan untuk; menambah
mengatur mengenai pembajakan dalam wawasan dan pengalaman secara langsung
Undang-Undang. Begitu pula dengan sanksi bagi Peneliti dalam menerapkan ilmu yang
yang diterima oleh pelaku pembajakan, dipelajari selama ini serta menjadi rujukan
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 bagi Pembaca dalam hal mendalami hukum
Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 113 jual beli buku bajakan.
ayat (4) adalah mendapatkan denda sanksi
sebesar Rp. 4.000.000.000,00 (empat miliar Berdasarkan pemaparan data di
rupiah) dan pidana penjara paling lama 10 atas, maka dari itu peneliti melalui tulisan
(sepuluh) tahun. Selain itu pelaku yang ini akan memutuskan suatu hukum
memperjual belikan buku bajakan juga mengenai jual beli buku bajakan dalam
dikenakan sanksi berupa denda paling Islam.
banyak 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
B. METODOLOGI
Dalam Islam, kegiatan pembajakan Penelitian ini menggunakan pendekatan
merupakan bentuk dari pencurian yang metode penelitian yuridis normatif, yakni
memiliki hukum asalanya adalah haram. Hal sebuah penelitian internal dalam ilmu
ini sesuai dengan fatwa MUI No. 1/MUNAS hukum. Penelitian hukum yuridis normatif
VII/MUI/15/200510 tentang perlindungan adalah penelitian yang dilakukan guna
Hak Kekayaan Intelektual. Pada fatwa mengkaji suatu hukum sebagai norma,
tersebut MUI memandang hak cipta sebagai doktrin hukum, asas hukum, teori hukum
salah satu hak kekayaan (Huquq Maliyah) dan kepustakaan lainnya untuk menjawab
yang mendapat perlindungan hukum seperti berbagai permasalahan hukum yang diteliti
harta (mal).(Lasmana, 2020) oleh karena itu, (Muhaimin, 2020; Sonata, 2014). Penelitian
segala bentuk kegiatan pembajakan terhadap ini menggunakan sumber bahan hukum
hasil karya orang lain merupakan kezaliman berupa peraturan undang-undang,
dan hukumnya adalah haram. (Nurhidayu, keputusan/ketetapan pengadilan, teori
2018) hukum dan Fatwa MUI. Penelitian ini juga
Dalam pelaksanaannya penelitian termasuk dalam penelitian studi pustakan
ini dilakukan untuk memenuhi tujuan karena menggunakan sumber tertulis dalam
teoritis dan juga pragmatis. Tujuan teoritis penulisannya, baik itu sumber primer
pada penelitian ini adalah; agar dapat maupun sekunder.
memperkaya hasil penelitian tentang ilmu Teknik analisis data yang digunakan
keislaman khususnya mengenai pembahasan dalam penelitian ini adalah dengan analisis
fiqh kontemporer, menambah khazanah deskriptif-kualitatif yaitu dengan
hasil penelitian dalam pengaplikasian teori- menganalisis data yang berkaitan dengan
teori yang berkaitan, serta memberikan pembajakan dan jual beli buku hasil
bajakan, kemudian dilakukan penyusunan
Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro| 3
data kemudian mengorganisir data yang ekonomi merupakan hak yang dipegang
sesuai dengan pembahasan dalam penelitian seorang pencipta untuk bisa
ini selanjutnya dilakukan analisis terhadap mendapatkan manfaat ekonomi dari
data yang telah diperoleh dan yang terakhir hasil ciptaannya dan hak moral
dilakukan penarikan kesimpulan dari data merupakan hak yang melindungi pribadi
yang telah diperoleh. pencipta. Kedua hak ini saling berkaitan
satu sama lain dan tidak bisa
dipisahkan, hak ini melekat pada diri
pencipta selama hidupnya bahkan
setelah pencipta meninggal dunia
C. HASIL DAN PEMBAHASAN (Stefano et al., 2016). Imam Trijono
1. Pembajakan Hak Cipta menegaskan bahwa yang mendapat
Perlindungan hak cipta sudah perlindungan hak cipta bukan hanya
sejak lama diakui oleh negara, semua pencipta dan ciptaannya tetapi begitu
ini tujuannya adalah agar bisa juga dengan penerbit dan orang yang
melindungi kekayaan intelektual diberi kuasa atas ciptaan ini sesuai
(HaKI), hak cipta berperan penting dengan kontrak perjanjian yang
dalam hal kemajuan suatu bangsa dan dilangsungkan (Munawar, 2016).
negara, yakni menjaga hak penciptaan Perlindungan hak cipta tidak berlaku
agar tepat sasarannya, hal ini tertuang untuk ide atau gagasan seseorang,
dalam undang-undang No. 25 tahun karena karya cipta harus memiliki
2000 pada pembangunan pendidikan bentuk tertentu, bersifat individu dan
dan pengembangan pengetahuan menunjukkan keasliannya sebagai karya
sumber daya ilmu pengetahuan dan cipta yang lahir berdasarkan
teknologi (Lopes, 2013). Hak cipta kemampuan seseorang dan dapat
merupakan hak yang sudah diberikan dilihat, dibaca atau didengar (Abdullah,
kepada seseorang atas hasil jeripayah 2008)
dan usahanya dalam membuat sebuah Pembajakan merupakan perilaku
karya berbasis ilmu pengetahuan, seni menyalin atau menyebarkan hasil
maupun sastra yang bertujuan agar tidak ciptaan orang lain yang sudah
ada orang yang menyalahgunakan dilindungi undang-undang tanpa izin
karyanya untuk mencari keuntungan pencipta. Menurut pasal 12 UUHC
pribadi. Jadi hak cipta ini memberikan ciptaan yang dilindungi adalah sebagai
perlindungan hukum bagi pemiliknya berikut (Nahrowi, 2014); Buku yang
agar tidak ada yang mengambil terdiri dari program komputer, pamflet,
keuntungan sepihak darinya (Chandrika perwajahan (lay out), karya tulis yang
& Dewanta, 2019). diterbitkan dan semua hasil karya tulis
Hak yang melekat pada diri lain (Utami, 2019); Ceramah berupa
seseorang yang menciptakan itu berupa perkuliahan, pidato dan ciptaan lain
hak ekonomi dan hak moral. Hak yang sejenis; Alat peraga yang dibuat

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro| 4


untuk kepentingan pendidikan dan ilmu kerugian yang tidak sedikit, dan
pengetahuan; Lagu atau music; Drama; kerugian ini tidak hanya menimpa
Seni rupa dalam berbagai bentuk; No Pelanggaran Pidana Denda
Arsitektur; Peta; Seni batik; Kurungan
Photography; Sinematografi, 1 Pasal 2 (1), 1 bulan Rp. 1.000.000
Terjemahan. 49 (1), dan <7 tahun –
Dengan demikian dapat ditarik (2) 5.000.000.000
kesimpulan bahwa pembajakan hak 2 Pasal 2 (1) <5 tahun Rp.
cipta merupakan kegiatan mengambil mengedarkan 500.000.000
alih karya cipta orang lain dengan cara 3 Program <5 tahun Rp.
paksa dengan maksud dan tujuan komputer 500.000.000
tertentu tanpa sepengetahuan dan tanpa 4 Pasal 17 <5 tahun Rp.
izin penciptanya. 1.000.000.000
Salah satu cara oknum pelaku 5 Pasal 19, 20, <2 tahun Rp.
pembajakan dilakukan dengan cara si A 49 (3) 150.000.000
sebagai pengarang buku bekerja sama 6 Pasal 24, 55 <2 tahun Rp.
dan mengadakan perjanjian dengan B 150.000.000
sebagai penerbit. Setelah diterbitkan 7 Pasal 25 <2 tahun Rp.
dan diperbanyak menjadi 3000 150.000.000
eksamplar, maka buku-buku tersebut 8 Pasal 27 <2 tahun Rp.
didistribusikan melalui distributor dan 150.000.000
took-toko buku. Namun pada
9 Pasal 28 <5 tahun Rp.
pelaksanaannya akan terjadi tindakan
500.000.000
pembajakan jika B memperbanyak
pengarang dan penerbit saja, tetapi juga
jumlah buku yang dicetak tanpa
menimpa Negara karena tidak ada pajak
kesepakatan, kemudian jika pihak
penghasilan dari pembajakan tersebut
ketiga dalam hal ini yang tidak ikut
(H. R. K. Putri, 2019). Adapun sanksi
dalam perjanjian kontrak kerja
bagi pelanggaran hak cipta sesuai
melakukan penerbitan diluar
dengan UU. No. 19 tahun 2002 adalah
kesepakatan dan jika pihak B
sebagai berikut: (H. R. K. Putri, 2019)
memberikan izin kepada pihak C secara
sepihak atau tanpa persetujuan pihak A
yaitu pengarang. Maka jika salah satu
dari ketiga hal ini terjadi, secara pasti
telah terjadi praktek pembajakan.
(Sinaga, 2020)
Table 1. sanksi Pidana Pelanggaran Hak
Pembajakan terhadap hak cipta
Cipta
dalam berbagai bidang termasuk bidang
ilmu adalah merupakan tindakan
Dalam Islam pembajakan hak cipta
kejahatan, karena sudah menimbulkan
juga sangat dilarang, hal ini tertuang
Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro| 5
dalam Fatwa MUI No. 1 tahun 2003 tetapi kata ini sering ditemukan saling
tentang hak cipta dan fatwa No. beriringan. Kata jual adalah memiliki
1/MUNAS VII/MUI/15/2005 tentang arti adanya orang yang menjual sesuatu
HAKI sebagaimana yang disampaikan sedangkan membeli adalah adanya
ketua komisi fatwa MUI KH. Ma’ruf orang yang membeli sesuatu (Fitria,
Amin menjelaskan bahwa setiap bentuk 2017). Dalam istilah Fikih jual beli
yang termasuk kedalam pelanggaran dikenal dengan al-ba’i yang memiliki
hak cipta merupakan kejahatan dan makna menjual, mengganti, menukar
hukumnya haram (H. R. K. Putri, 2019). sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Hukum ini diambil dengan merujuk Secara istilah jual beli dimaknai para
pada Q.S Annisa’ ayat 29 Ahli sebagai berikut: (Susiawati, 2017)
a. Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh
ِ ‫ين ءَ َامنُواْ اَل تَ ۡأ ُكلُ ٓواْ َأمۡ َٰولَ ُكم بَ ۡينَ ُكم بِٱ ۡل ٰبَط‬
‫ِل ِإٓاَّل‬ ِ َّ ٓ ٰ
َ ‫يََأيُّ َها ٱلذ‬
Sunnah, jual beli merupakan
menukar benda dengan benda
ۚۡ‫اض ِّمن ُكمۡۚ واَل ۡتقَُتلُ ٓواْ َأن ُفس ُكم‬ ٖ ‫َأن تَ ُك و َن جِت َٰ َرةً َعن َت َر‬
َ َ yang lain dengan cara saling
٢٩ ‫يما‬ ٗ ‫ِإ َّن ٱللَّهَ َكا َن بِ ُكمۡ َر ِح‬ memindahkan hak milik dengan
adanya pengganti barang
29. Hai orang-orang yang beriman, tersebut dengan cara tertentu.
janganlah kamu saling memakan harta b. Zakaria al-Anshari dalam kitab
sesamamu dengan jalan yang batil, Fathul Wahab, jual beli
kecuali dengan jalan perniagaan yang merupakan kegiatan tukar-
berlaku dengan suka sama-suka di menukar suatu benda dengan
antara kamu. Dan janganlah kamu cara tertentu yang diperbolehkan
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah (Shobirin, 2015).
adalah Maha Penyayang kepadamu. c. Imam Taqiyuddin dalam kitab
Kifayatul Akhyar, jual beli
Kemudian terkait juga dengan merupakan kegiatan saling
Q.S As-syu’ara’: 183 tukar-menukar harta dengan
keadaan yang saling menerima
ِ ‫ٓاءَ ُهمۡ َواَل تَ ۡعثَ ۡواْ يِف ٱ ۡلَأ ۡر‬ZZZZ‫ش‬
‫ض‬ ۡ
َ‫َّاس َأ ي‬
َ ‫واْ ٱلن‬ ‫َواَل تَ ۡب َخ ُس‬ dan dapat dikelola yang sesuai
١٨٣ ‫ين‬ ِِۡ dengan ketentuan Islam
َ ‫ُمفسد‬
(Siswadi, 2013).
183. Dan janganlah kamu merugikan Jual beli dapat dilakukan oleh orang
manusia pada hak-haknya dan janganlah yang mukallaf, jika jual beli dilakukan
kamu merajalela di muka bumi dengan oleh orang yang belum mukallaf maka
membuat kerusakan; mengenai hal ini ulama berbeda
pendapat.menurut imam Malik dan
2. Jual Beli Syafi’i jika jual beli dilakukan oleh
Jual beli adalah dua suku kata yang orang yang belum mukallaf maka
memiliki arti yang bertolak belakang hukumnya tidak sah, hal ini selaras

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro| 6


dengan Q.S Annisa’: 4/5 (Apipudin, Pada dasarnya jual beli hukumnya
2016) adalah halal, hal ini selaras dengan
firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah:
‫ا‬Zٗ‫ٱلس َف َهٓاءَ َأمۡ َٰولَ ُك ُم ٱلَّيِت َج َع َل ٱللَّهُ لَ ُكمۡ قِيَٰم‬
ُّ ْ‫َواَل تُ ۡؤتُ وا‬ 2/275
ۡ ِ ُ‫وٱ ۡرزق‬ … ‫ٱلر َب ٰو ۚ ْا‬
ِّ ‫َأح َّل ٱللَّهُ ٱ ۡلبَ ۡي َع َو َحَّر َم‬
َ ‫… َو‬
٥ ‫وهمۡ َوقُولُواْ هَلُمۡ قَ ۡولٗا َّم ۡع ُروفٗا‬ ُ ‫م ف َيها َوٱك ُس‬Zۡ ‫وه‬ ُ ُ َ
275 …Allah telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba…
5. Dan janganlah kamu serahkan
kepada orang-orang yang belum
Dalam ayat ini Allah
sempurna akalnya, harta (mereka yang
menerangkan kebolehan melakukan jual
ada dalam kekuasaanmu) yang
beli dan haram melakukannya dengan
dijadikan Allah sebagai pokok
riba. Hal ini disebabkan banyak
kehidupan. Berilah mereka belanja dan
kebutuhan seseorang yang terdapat pada
pakaian (dari hasil harta itu) dan
orang lain, yangmana orang lain tidak
ucapkanlah kepada mereka kata-kata
akan memberikannya secara cuma-
yang baik.
cuma tanpa adanya kompensasi yang
setimpal yang harus diberikan sebagai
Berilah mereka belanja dan pakaian dari
ganti barang tersebut.
(hasil harta) itu dan ucapkanlah kepada
Jual beli adakalanya dilarang atau
mereka perkataan yang baik” (Q.S
tidak sah jika salah satu rukun atau
Annisa’: 4/5).
syarat jual beli tidak dilakukan dengan
Dengan rujukan ayat diatas dapat
sempurna, seperti penjual yang tidak
diketahui bahwa jual beli hendaknya
pandai (tidak tahu), barang yang tidak
dilakukan oleh orang yang sudah
boleh diserah-terimakan atau
mukallaf. Namun pendapat ini tidak
sebagainya. Jual beli juga tidak sah
sejalan dengan imam Hanafi dan imam
sekalipun syarat dan rukun sudah
Ahmad yang berpendapat bahwa jual
terpenuhi namun terdapat masalah
beli tetap sah sekalipun dilakukan oleh
dalam akadnya, seperti jual beli barang
orang yang belum mukallaf, namun
yang objeknya tidak jelas. Tentang
dengan syarat anak yang melakukan
perkara ini ulama sepakat bahwa jual
jual beli itu sudah pintar dan tahu apa
beli tidak sah (Siswadi, 2013).
yang sedang dilakukannya juga dengan
seizin orangtua atau walinya, artinya
3. Hukum Jual Beli Buku Bajakan
semua yang dilakukan anak tersebut
Pembajakan merupakan kegiatan
adalah tanggungjawab orangtua atau
menggandakan suatu barang ataupun
walinya. Perbedaan pendapat ini lahir
hasil ciptaan orang lain dengan maksud
karena adanya rukun dalam jual beli,
memiliki keuntungan komersial.
yakni; sighat, orang yang akad dan
Menurut undang-undang No. 28 Tahun
barang yang diakadkan (Apipudin,
2014 Tentang Hak Cipta, pembajakan
2016).
adalah kegiatan menggandakan suatu
Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro| 7
produk secara tidak sah kemudian bajakan. Jika penjual mendistribusikan
mendistribusikannya secara luas untuk bukunya di media online, maka
memperoleh keuntungan ekonomi.(A. penyedia online tersebut harus segera
M. Putri et al., 2022) Sedangkan menghapus link akses terhadap toko
pembajakan terhadap buku berarti tersebut. Jika tidak, maka toko online
sebuah kegiatan menggandakan hasil tersebut akan mendapatkan
karangan orang lain, tanpa persetujuan konsekuaensi hukum.(A. M. Putri et al.,
pemiliknya untuk selanjutnya 2022)
mengambil keuntungan pribadi. Jual beli merupakan kegiatan
Saat ini permasalahan mengenai pertukaran barang ataupun jasa secara
hak cipta sudah banyak terjadi. Ulama sukarela antara satu sama lain, di mana
Fiqh kontemporer, seperti Mustafa para pelaku bertindak sebagai pemberi
Ahmad al-Zarqa’, guru besar fiqh di dan penerima barang, sesuai dengan
Universitas ‘Amman, Jordania, serta ketentuan syari’at. Jual beli buku
Muhammad Abu Zahrah dan Syaikh Ali bajakan merupakan praktik yang
al-Kahafif keduanya guru besar fiqh di bertentangan dengan fatwa MUI No.
Universitas al-Azhar Mesir, 1/MUNAS VII/MUI/15/200510 tentang
berpendapat bahwa landasan hak cipta perlindungan Hak Kekayaan Intelektual.
adalah ‘urf dan al-maslahah al- Pada fatwa tersebut MUI memandang
mursalah, maka dalam hal ini hak cipta sebagai salah satu hak
pemerintah diharuskan mengaturnya kekayaan (Huquq Maliyah) yang
dalam Undang-Undang.(Nabila, 2019) mendapat perlindungan hukum seperti
Di Indonesia, mengenai harta (mal).(Lasmana, 2020) setelahnya
pembajakan diatur dalam Undang- juga dijelaskan bahwa setiap bentuk
Undang. Begitu pula dengan sanksi pelanggaran terhadap hak cipta berupa
yang diterima oleh pelaku pembajakan, penggandaan, menggunakan serta
sesuai dengan Undang-Undang Nomor memperbanyak hasil cipta orang lain
28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta tanpa seizin pemiliknya merupakan
Pasal 113 ayat (4) adalah mendapatkan kezaliman dan hukumnya adalah haram.
denda sanksi sebesar Rp. (Nurhidayu, 2018)
4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah) Pembahasan mengenai jual beli
dan pidana penjara paling lama 10 buku bajakan tidak ada di bahas dalam
(sepuluh) tahun. Selain itu pelaku yang Al-Qur’an baik secara qath’i maupun
memperjual belikan buku bajakan juga dzanni. Maka dari itu untuk menarik
dikenakan sanksi berupa denda paling (istinbath) hukum dalam permasalahan
banyak 100.000.000,00 (seratus juta jual beli buku bajakan, dapat
rupiah). Namun hal ini berbeda pula menggunakan meode qiyas atau dengan
bagi penjual media online yang cara merujuk pada sesuatu yang telah
merupakan wadah yang digunakan memiliki hukum sebelumnya, karena
penjual dalam menjual buku hasil

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro| 8


adanya kesamaan illat hukumnya. Dari ayat tersebut dapat
Seperti kaidah berikut: difahami bahwa, pelanggaran hak cipta
Sesuatu yang berasal dari termasuk pelanggaran terhadap etika
sesuatu yang haram adalah haram. bisnis Islami yang berkaitan dengann
(Lasmana, 2020) jenis pelanggaran yaitu dengan
Kaidah Fiqhiyah tersebut memperbanyak hasil ciptaan orang lain
apabila dikaitkan dengan hukum serta memperjual-belikan karya tersebut
membajak buku yaitu haram, maka yang pastinya merugikan pemiliknya,
dalam hal ini kegiatan jual-beli yang maka sesuai dengan ayat ini kegiatan
dilakukan terhadap buku bajakan tersebut dikategorikan sebagai kegiatan
hukumnya adalah haram. Sebab, memakan harta orang lain secara batil.
pembajakan sama saja dengan kegiatan Hukum Islam telah mengakui
pencurian yaitu mengambil sesuatu hak adanya hak cipta sebagai hak milik atau
milik orang lain. Kemudian jika kekayaan yang harus dilindungi. Dalam
dikaitkan dengan hal ini pembajakan hal ini berarti membajak suatu buku
merupakan kegiatan pencurian dengan sebagai karya intelektual pemikiran
mengambil hak milik orang lain tanpa milik orang lain merupakan bagian dari
seizin pemiliknya. Secara hukum, pencurian dan dapat merugikan orang
mencuri adalah perbuatan yang sangat lian. Secara hukum, mencuri adalah
dilarang oleh negara bahkan dapat perbuatan yang dilarang oleh negara.
dipidanakan. Begitu pula dalam Islam, (Syubantar, 2018) Begitupula dalam
mencuri merupakan perbuatan dosa pandangan Islam. Hal tersebut
yang tidak sesuai dengan syari’at. memungkinkan ditetapkannya status
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam bersalah atas orang yang melakukan hal
Al-Quran surah Al-Baqarah Ayat 188: tersebut dan menjatuhinya dengan
hukuman yang berlaku.
ِ ‫َواَل تَ ۡأ ُكلُ ٓواْ َأمۡ َٰولَ ُكم بَ ۡينَ ُكم بِٱ ۡلبَٰط‬
‫ِل َوتُ ۡدلُواْ هِبَ ٓا ِإىَل‬ Namun dalam pendapat lain juga
dijelaskan bahwa jika dalam
ِ ‫ا ِّم ۡن َأمۡ َٰو ِل ٱلن‬ZZZٗ‫ٱ ۡل ُح َّك ِام لِتَ ۡأ ُكلُواْ فَ ِريق‬
ۡ‫َّاس بِ ۡٱلِإ ۡث ِم َوَأنتُم‬ pelaksanaannya karena motif kesulitan
١٨٨ ‫تَ ۡعلَ ُمو َن‬ mencari buku ori atau asli, juga tidak
ditemukan lagi buku hasil percetakan
188. Dan janganlah sebahagian kamu
original maka hukum yang pada
memakan harta sebahagian yang lain di
awalnya adalah haram berubah menjadi
antara kamu dengan jalan yang bathil
boleh. Ini merupakan bentuk keringanan
dan (janganlah) kamu membawa
yang diterima setelah melakukan usaha-
(urusan) harta itu kepada hakim, supaya
usaha untuk mencari buku yang asli
kamu dapat memakan sebahagian
namun tidak ditemukan lagi.
daripada harta benda orang lain itu
(Sulistyowati, 2017a) Seperti kaidah
dengan (jalan berbuat) dosa, padahal
fiqh berikut:
kamu mengetahui.

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro| 9


“Darurat/kebutuhan yang mengambil hak milik orang lain tanpa seizin
mendesak dapat memperbolehkan pemiliknya.
sesuatu yang sebelumnya terlarang”. Kedua, hukum membeli buku bajakan
Kebutuhan merupakan bisa saja menjadi boleh dengan catatan
kepentingan manusia akan sesuatu, jika sudah berusaha mencari buku dengan
tidak terpenuhi maka akan kondisi original namun tidak ditemukan.
mendatangkan kesulitan atau mendekati Maka hukum yang pada awalnya adalah
kerusakan. Dalam hal ini, jika siswa/i haram berubah menjadi boleh. Ini
atau mahasiswa/i telah berusaha merupakan bentuk keringanan yang diterima
mencari buku-buku yang asli sebagai setelah melakukan usaha-usaha untuk
bahan pembelajaran namun tidak mencari buku yang asli namun tidak
ditemukan, sedangkan mereka sangat ditemukan lagi. Hal ini sesuai dengan kaidah
membutuhkan buku tersebut untuk fiqh “Darurat/kebutuhan yang mendesak
bahan pembelajaran yang sifatnya wajib dapat memperbolehkan sesuatu yang
maka hal ini diperbolehkan. Dalam sebelumnya terlarang”. Dalam kondisi
kondisi seperti ini, Allah SWT seperti ini, Allah SWT memberikan
memberikan rukhshah yakni rukhshah yakni keringanan-keringanan
keringanan-keringanan tertentu dalam tertentu dalam kondisi tertentu pula.
kondisi tertentu pula.(Sulistyowati,
2017a)
Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa hukum jual beli
buku bajakan adalah haram karena E. DAFTAR PUSTAKA
mengandung unsur gharar, tadlis dan Al-Qur'an Al-Karim.
bahaya yang merugikan pencipta dan
pemegang hak cipta. Abdullah, A. G. (2008). Laporan Tim
Naskah Akademik Rancangan Undang
D. KESIMPULAN Undang Tentang Cipta (Issue 19).
Berdasarkan penelitian yang telah Departemen Hukum dan HAM RI
dilakukan, maka penulis menarik Badan Pembinaan Hukum Nasional.
kesimpulan mengenai hukum jual beli buku Ali Imran Sinaga. (2020). Fikih
hasil bajakan adalah sebagai berikut; Kontemporer (Konseptual dan
Pertama, hukum jual-beli yang dilakukan Istinbath). CV. Pusdikra Mitra Jaya.
terhadap buku bajakan hukumnya adalah
Apipudin. (2016). Konsep Jual Beli dalam
haram. Sebab, pembajakan sama saja
Islam. Jurnal ISLAMINOMIC, V(2).
dengan kegiatan pencurian yaitu mengambil
sesuatu hak milik orang lain. Kemudian jika Chandrika, R. S., & Dewanta, R. E. (2019).
dikaitkan dengan hal ini pembajakan Kajian Kritis Konsep Pembajakan di
merupakan kegiatan pencurian dengan Bidang Hak Cipta Dalam Perspektif
Hukum Positif dan Hukum Islam.
Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro| 10
RechtIdee, 14(01). Negeri Sunan Ampel.

Fitria, T. N. (2017). Bisnis Jual Beli Online Nahrowi. (2014). Plagiat dan pembajakan
(Online Shop) Dalam Hukum Islam karya cipta dalam hak kekayaan
Dan Hukum Negara. Jurnal Ilmiah intelektual. Salam; Jurnal Filsafat Dan
Ekonomi Islam, 03(01), 52–62. Budaya Hukum, 95.
Lasmana, I. (2020). Tinjauan Hukum Islam Putri, A. M., Agung, A., Laksmi, S., Made,
Terhadap Jual Beli Buku Bajakan Di N., Ujianti, P., Hukum, F. I.,
Yogyakarta. Universitas Islam Warmadewa, U., & Cipta, H. (2022).
Indonesia. Perlindungan Hukum Bagi Pencipta

Lopes, F. M. (2013). Penegakan Hukum terhadap Buku Bajakan yang Dijual


Terhadap Pelanggaran Hak Cipta Di Melalui Media Online. Jurnal
Bidang Musik dan Lagu. Lex Privatum, Interpretasi Hukum, 3(1), 31–36.
1(2).
Putri, H. R. K. (2019). Pembajakan Hak
Muhaimin. (2020). Metode Penelitian
Kekayaan Intelektual Perspektif Islam
Hukum. Mataram University Press.
dan Perundang-undangan di Indonesia.
https://www.ptonline.com/articles/how-
Muharrik: Jurnal Dakwah Dan Sosial,
to-get-better-mfi-results
2(1), 45–59.
Munawar, A. dan T. E. (2016). Upaya
Shobirin. (2015). Jual Beli dalam Pandangan
penegakan hukum pelanggaran hak
ISlam. Jurnal Bisnis Dan Manajemen
cipta menurut undang-undang nomor
Islam, 3(2).
28 tahun 2014 tentang hak cipta.
Al’adl, VIII(2), 125–137. Siswadi. (2013). Jual beli dalam perspektif
islam. Jurnal Ummul Qura, III(2), 59–
Nabila, U. (2019). Analisis Keabsahan
65.
Transaksi Jual Beli Buku Reproduksi
Sonata, D. L. (2014). Dualisme Penelitian
tanpa Izin Penerbit dalam Perspektif ḥ
Hukum Normatif dan Empiris. Fiat
aq al- ibtikār. Universitas Islam Negeri Justisia Jurnal Ilmu Hukum, 8(1), 15–
Ar-Raniry. 35.

Nurhidayu, S. (2018). Tinjauan Hukum Stefano, D. A., Saptono, H., Mahmudah, S.,
Studi, P., Ilmu, S., Hukum, F.,
Islam dan Undang-Undang Nomor 28
Diponegoro, U., Komunikasi, K., &
Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Badan, P. (2016). Pencipta atau
Terhadap Jual Beli Buku di Jalan Pemegang Hak Cipta. 5, 1–11.

Semeru Blitar. Universitas Islam Sulistyowati. (2017). Analisis Hukum Islam


Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro| 11
Terhadap Jual Beli Buku Bajakan Di
Stadion Diponegoro Semarang. Skripsi
Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang, 1.

Susiawati, W. (2017). Jual beli dan dalam


konteks kekinian. Jurnal Ekonomi
Islam, 8(2), 171–184.

Syubantar, G. B. (2018). Tinjauan Hukum


Islam Terhadap Jual Beli Barang
Bajakan. Universitas Islam Indonesia.

Utami, D. A. dan E. L. (2019). Perlindungan


Hak Cipta Dari Tindakan Pembajakan
Buku yang Marak Terjadi.
Lontarmerah, 2(1), 130–140.

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro| 12

Anda mungkin juga menyukai