Anda di halaman 1dari 7

Eksistensi ilmu hukum adat dan

EKSISTENSI ILMU HUKUM ADAT DAN PENELITIAN DIINDONESIA


Syaif Angga Mahbubillah Program Studi Hukum Tata Negara, Fakultas Syari’ah,
Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Email: syaifangga919@gmail.com

Abstrak
Hukum adat merupakan hukum yang menggambarkan ciri khas Indonesia, sehingga hukum adat
telah dianggap sebagai hukum Indonesia yang sebenarnya. Sebagai hukum tidak tertulis,
keberadaan hukum adat saat ini dipertanyakan oleh banyak pihak. Hukum adat dianggap
konservatif, kaku, dan belum sempurna dibandingkan dengan perkembangan masyarakat
modern. Adapun ilmuan yang berpendapat bahwa hukum adat tidak mampu menyelesaikan
masalah di era globalisasi ini. Bahkan, hukum adat telah menjadi asas dasar untuk
mensistematisasikan hukum kontemporer.Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk
menganalisis dan mengetahui ilmu hukum adat dan penelitian yang ada di indonesia, penulisan
ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan proses mengumpulkan, menganalisis, dan
menafsirkan data non-numerik. Dalam tulisan ini diungkap berbagai fakta yang menyimpulkan
pembahasan ilmu hukum adat penelitian dan perkembangannya yang ada diindonesia, dengan
demikian hukum adat mampu dijadikan sebagai sumber patokan atau tolak ukur dalam
mempelajari hukum yang digunakan oleh masyarakat pengikut atau penerimanya.

Abstract
Customary law is a law that describes the characteristics of Indonesia, so that customary law
has been considered as the true Indonesian law. As unwritten law, the existence of customary
law is currently being questioned by many parties. Customary law is considered conservative,
rigid, and imperfect compared to the development of modern society, there is also an opinion
that customary law is not able to solve problems in this era of globalization. In fact, customary
law has become the basic principle for systematizing contemporary law,The purpose of writing
this article is to analyze and find out the science of customary law and research in Indonesia.
numeric. In this paper, various facts are revealed that conclude the discussion of customary law
research and its development in Indonesia, thus customary law can be used as a source of
benchmarks or benchmarks in studying the law used by the community followers or recipients.

Kata kunci : ilmu hukum adat,hukum adat,penelitian


Eksistensi ilmu hukum adat dan

PENDAHULUAN

Hukum adat adalah seperangkat aturan yang mengikat suatu masyarakat yang tidak
tertulis dan berakar pada kebiasaan tumbuh dan berkembang dalam masyarakat tertentu, yang
kemudian diturunkan secara hukum dari generasi ke generasi.hukum ini juga dapat dikatakan
sebagai salah satu hukum tertua dibandingkan dengan sistem hukum lainnya di negara
Indonesia ini sebagaimana yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Dilihat dari tumbuh
kembangnya kehidupan seseorang, hukum muncul mulai dari seseorang yang diberikan oleh
Tuhan, pikiran dan perilakunya, perilakunya dilakukan terus menerus oleh individu tersebut,
sehingga melahirkan “kebiasaan pribadi”. Jika kebiasaan pribadi ini diikuti terus menerus oleh
orang lain, bisa menjadi kebiasaan bagi orang tersebut. Lambat laun, orang lain di unit
masyarakat juga ikut menerapkan kebiasaan ini,akhirnya menjadi kebiasaan masyarakat
imdonesia. Oleh karena itu adat merupakan cerminan kepribadian, selain itu adat juga
merupakan perwujudan jiwa masyarakat yang bersangkutan. Dengan kata lain, adat adalah
kebiasaan orang dan kelompok masyarakat secara bertahap membuat adat istiadat yang
seharusnya diterapkan kepada seluruh anggota masyarakat sehingga menjadi hukum adat.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana ilmu hukum adat dan penelitian yang ada diindonesia?

2. Bagaimanakah perkembangan dan eksistensi hukum adat diindonesia?

Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan dan ilmu hukum adat dan penelitian
yang ada diindonesia .

METODE

tulisan ini merupakan artikel konsep yang membahas tentang konsep dan penyajian suatu ide
dan informasi. Penulisan artikel ini disusun dengan menggunakan metode analisis kualitatif.
Analisis kualitatif merupakan jenis penelitian yang penulisannya tidak diperoleh melalui
prosedur statistik atau bentuk komputasi lainnya. Artikel ini berusaha untuk memahami dan
menafsirkan makna suatu peristiwa dengan memahami analisis tersebut. Analisis data dari
konsep ini disajikan dalam tulisan karya ilmiah.
Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai
sumber artikel jurnal ilmiah, artikel dan sumber lain yang relevan.
Eksistensi ilmu hukum adat dan

Data dasar yang diperoleh dalam tulisan kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan
kualitatif untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang topik penelitian tersebut.

PEMBAHASAN

1. Hukum adat dan penelitian


a. Hukum adat
Hukum adat merupakan istilah lama yang berkaitan dengan pemberian
pengetahuan hukum kepada suatu masyarakat atau kelompok yang memuat
sejumlah pedoman dan fakta yang mengatur dan menginformasikan kehidupan
bangsa Indonesia. Para ilmuwan menemukan bahwa orang Indonesia yang tinggal di
berbagai daerah kecil juga menggunakan aturan dan adat mereka sendiri. Istilah
hukum adat yang digunakan saat ini pada hakikatnya merupakan terjemahan dari
istilah Belanda 'adatrech'. Istilah ini awalnya muncul di kalangan ilmiah masyarakat.
Hukum adat sebagai cabang hukum yang berdiri sendiri lahir dari pikiran Barat,
bukan dari pikiran Indonesia. Tidak dapat diubah secara tiba tiba atau menghapus
dan mengganti peraturan dengan yang lain, karena tindakan tersebut akan
bertentangan dengan sifat sakral dan maritim adat.
Namun, perubahan terjadi karena pengaruh peristiwa kondisi kehidupan silih
berganti. Dalam hukum Indonesia berbeda dengan hukum tertulis yang merupakan
produk dari negara hukum berupa peraturan perundang-undangan, terdapat banyak
hukum tidak tertulis yaitu hukum pengembangan, pengembangan dan pelestarian
yang lebih dikenal dengan hukum adat. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa
lembaga tertinggi negara kita adalah MPR telah menetapkan bahwa hukum nasional
yang akan dibentuk harus berdasarkan hukum adat. tentu saja yang dimaksud
dengan hukum adat adalah objek dari cabang hukum yang dikenal seperti Ilmu
Hukum. Menilai pertumbuhan kehidupan manusia, munculnya hukum yang
diprakarsai oleh manusia adalah pemikiran dan perilaku pemberian Tuhan. Perilaku
adalah pelaksanaan individu yang terus menerus mengarah pada “kebiasaan
Eksistensi ilmu hukum adat dan

pribadi”. Jika kebiasaan pribadi yang diikuti terus menerus oleh orang lain bisa
menjadi kebiasaan orang itu.1
b. Penelitian hukum adat

Masalah hukum semakin berkembang, sejalan dengan perkembangan teknologi


informasi. Ada kebutuhan akan metodologi penelitian hukum sebagai alat untuk
menafsirkan dan meneliti masalah hukum yang berkembang. Pembelajaran ini akan
menjelaskan perbedaan metode penelitian dalam melakukan penelitian hukum
untuk memaknai persoalan hukum kontemporer. Pembelajaran ini dilakukan
dengan mencari dokumen data data perpustakaan kemudian digunakan sebagai
dasar untuk menganalisis masalah yang diteliti. Hasil dari sebuah penelitian
menunjukkan bahwa ada 3 (tiga) jenis metode penelitian hukum, yaitu: metode
penelitian hukum, metode penelitian hukum empiris dan metode penelitian hukum
adat.2

2. Perkembangan hukum adat diindonesia

Dalam buku Rahman Syamsuddin Pengantar Hukum Indonesia, keberadaan


peraturan adat sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu zaman pra-Hindu. Para ahli hukum
adat berpendapat bahwa adat yang dijadikan pedoman pada saat itu adalah adat orang
Polinesia Melayu. Seiring berjalannya waktu, budaya dari berbagai agama mulai dari
Hindu, Islam hingga Kristen telah mempengaruhi budaya asli untuk mengatur cara
hidup orang Indonesia seperti hukum adat. Masih banyak faktor lain yang
mempengaruhi perkembangan hukum adat di Indonesia. Dikutip dari Pengantar Hukum
Indonesia oleh Rahman Syamsuddin, berikut factor faktornya:
a. Magis dan animisme
Pengaruh faktor magis dan animisme di Indonesia berpengaruh besar dalam
perkembangan hukum adat. Hal ini bisa dilihat dari upacara-upacara adat istiadat
yang bersumber pada kekuasaan serta kekuatan gaib hingga kepercayaan animisme
pada alam semesta atau pemujaan terhadap roh-roh leluhur.
b. Faktor Agama
Pengaruh faktor agama juga merupakan salah satu hal yang cukup besar dalam
perkembangan hukum adat. Mulai dari masuknya agama Hindu pada abad ke 8,

1
Soepomo. 1963. Bab-Bab Tentang Hukum Adat, Penerbitan Universitas
Van Dijk, Prof, DR_ R, Pengantar Hukum Adat Indonesia, Sumar Bandung Cat. Vi, 1984, hal. 5
2
5 Airi Safrijal, LAPORAN PENELITIAN HUKUM ADAT-FH-UNMUHA(2015)
Eksistensi ilmu hukum adat dan

agama Islam pada abad ke 14, dan agama Kristen yang dibawa oleh pedagang-
pedagang Barat.
c. Faktor kekuasaan yang lebih tinggi
Maksud dari faktor kekuasaan yang lebih tinggi yaitu seperti kekuasaan raja,
kepala kuria, nagari dan sejenisnya. Tidak semua raja yang pernah berkuasa baik,
ada juga raja yang berbuat seenaknya bahkan keluarga dan lingkungan kerajaan ikut
serta dalam menentukan kebijaksanaan kerajaan.
d. Adanya kekuasaan asing
Pengaruh kekuasaan penjajah Belanda turut mempengaruhi perkembangan
hukum adat di Indonesia. Orang-orang belanda pada waktu itu membawa alam
pikiran dari barat yang individualisme. Hal ini jelas bertentangan dengan alam
pikiran adat yang sifatnya kebersamaan.3

1. Hukum adat dalam perkembangan ketatanegaraan

Hukum adat tentang perkembangan ketatanegaraan meliputi segala sesuatu yang menyangkut
susunan dan ketertiban golongan rakyat, kesatuan hukum, susunan dan lingkungan kerja aparatur
legislatif hukum setiap posisi dan pejabatnya (misalnya, anggota desa, kepala desa, dll. Sebagian
besar hukum adat yang berkaitan dengan ketatanegaraan mengetahui struktur dan organisasi
daerah otonom atau struktur dan organisasi desa (dulu 'Inlandsche Gemeenten'). Penafsiran hukum
adat hanya tentang pengelolaan negara dan menggambarkan perkumpulan kecil dan kecil rakyat, ia
hanya menekankan pada perkumpulan hukum dalam masyarakat. Menurut hukum adat, yang
mungkin tetap dalam ketentuan hukum yang berlaku untuk lembaga-lembaga Republik Indonesia,
provinsi dan daerah tidak akan dipertimbangkan. juga menjadi tuan rumah “sw apradja (daerah
khusus) yang tidak akan dibahas. Kita mungkin sedikit atau tidak memperhatikan aturan tertulis dari
hukum tata negara Barat, beberapa di antaranya juga berlaku untuk organisasi perhimpunan rakyat.
Semua itu harus dibahas dalam sebuah buku tentang pemerintahan Indonesia.4

3
“Hukum Adat di Indonesia : Sejarah Bukti Hingga Perkembangnnya”, Detik News, Last modified Maret 29, 2022,
https://news.detik.com/berita/d-6005955/hukum-adat-di indonesia-sejarah-bukti-hingga-perkembangannya
4
“hukum adat di indonesia: https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20393171-Pengantarhukum-adat 2009
Eksistensi ilmu hukum adat dan

KESIMPULAN

Dalam hukum Indonesia, tidak seperti hukum tertulis yang merupakan produk dari negara
hukum yang berbentuk undang-undang, terdapat banyak hukum tidak tertulis yaitu hukum
pembentukan, perkembangan dan pelestarian yang disebut juga dengan hukum adat.
badan negara dimana kita adalah MPR telah menetapkan bahwa Hukum Nasional yang
akan dibentuk harus berdasarkan hukum adat. Seiring berjalannya waktu, budaya dari
berbagai agama, dari Hindu, Islam hingga Kristen, telah mempengaruhi budaya primitif
untuk mengontrol cara hidup orang Indonesia sebagai hukum adat. Selain kemajuan zaman,
ilmu pengetahuan dan teknologi, kondisi alam hingga faktor adat, masih banyak faktor lain
yang mempengaruhi perkembangan hukum adat di Indonesia yaitu : animisme,faktor
agama,faktor daya yang lebih tinggi,ada kekuasaan asing.
Eksistensi ilmu hukum adat dan

Daftar Rujukan

Buku:
Dr. Sri Warjiyati, S.H., M.H,ilmu hukum ada, ilmu hukum adat (NURISSAIDAH ULINNUHA, M
.KOM ABDUL ROQIB)
Prof. Sudiyat Iman, S.H. 1991. Asas-Asas Hukum Adat Bekal
Pengantar Yogyakarta Liberty.
Makalah:
Prof. Sudiyat Iman, S.H. 1991. Asas-Asas Hukum Adat Bekal
Pengantar Yogyakarta Liberty.
buku:
PROF. DR. R- VAN DIJ,”pengantar hukum adat indonesia,( sumur bandung,1971 )”
Hasil turnitin

Anda mungkin juga menyukai