Anda di halaman 1dari 36

AKHLAK

    


4. dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.(Al-
Qalam:4)

     

137. (agama Kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang
dahulu.(As-Syu’ara:137)

Dalam Hadist:

)‫ الترمذي‬:‫أكمل املؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا (رواه‬

Orang mukmin yang paling sempurna keimannnya adalah orang yang

sempurna budi pekertinya.


‫آْل‬ ْ َ
‫هللا َوال َي ْو َم ا ِخ َر‬ َ ‫ان َل ُك ْم ف ْي َر ُس ْول هللا ُأ ْس َو ٌة َح َس َن ٌة َ ْن َك‬
‫ان َي ْر ُج وا‬ َ ‫َل َق ْد َك‬
‫مِّل‬ ِ ِ ِ
َ َ َََ َ
‫هللا ك ِث ْي ًرا‬ ‫وذكر‬
Artinya :”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
(Q.S.al-Ahzab : 21)
َ‫ا َّن َما ُبع ْث ُت ُأِل َت ّم َم َم َكار َم اَأْل ْخاَل ق‬
ِ ِ ِ ِ
Artinya : “Bahwasanya aku (Rasulullah) diutus untuk
menyempurnakan keluhuran akhlak”.
MACAM-MACAM AKHLAK
           
      
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (Al-Ikhlas:1-4)

         


    
     
       
  
2. Kitab[11] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa[12],
3. (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang
mendirikan shalat[15], dan menafkahkan sebahagian rezki[16] yang
Kami anugerahkan kepada mereka.
4. dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan
sebelummu[17], serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)
akhirat[18].(Al-Baqarah:2-4)

[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat
bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya;
dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
[13] Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. tanda-
tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu.
[14] Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. percaya kepada yang ghjaib yaitu,
mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada
dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, malaikat-malaikat, hari akhirat dan
sebagainya.
[15] Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang
dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian
dan kerendahan diri kepada Allah. mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan
melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti
khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
[16] Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan
sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh
agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan
lain-lain.
[17] Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad s.a.w. ialah Kitab-Kitab yang diturunkan
sebelum Al Quran seperti: Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al Quran yang
diturunkan kepada Para rasul. Allah menurunkan kitab kepada Rasul ialah dengan memberikan wahyu
kepada Jibril a.s., lalu Jibril menyampaikannya kepada rasul.
[18] Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun. akhirat lawan
dunia. kehidupan akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. yakin akan adanya kehidupan akhirat
ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir.

      


11. (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di
dalamnya.(Al-Mu’minun:11)
     
       
      
         
  
7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk.
8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah
ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu
adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
      
      
         
135. dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji
atau Menganiaya diri sendiri[229], mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang
dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.(Ali-
Imron:135)

[229] Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang
mana mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang
lain, seperti zina, riba. Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa
yang mana mudharatnya hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau
kecil.

      


     
     
       
29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan
mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang
Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-
terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan
merugi,
30. agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri[1259]. (Al-Fathir 29-30)
[1259] Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti:
Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara Ahli-ahli tafsir ada yang
menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan
ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama
surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian
Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu
diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak
percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata,
Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
       
         
123. dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi
dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, Maka

sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. dan


sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.

         


         
           
   
20. Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan
dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah
pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya
kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan
yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Muzammil:20)

        


        
        
       
59. dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak
ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia
mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada
sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya
(pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan
bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering,
melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh
Mahfudz)"
AKHLAK DALAM KELUARGA

      


     
    
      
    
     
        
34. kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh
karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki)
atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-
laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab
itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah
lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada, oleh
karena Allah telah memelihara (mereka)[290]. wanita-
wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya[291], Maka
nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur
mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka
mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi
Maha besar. (Annisa:34)
    
    
       
    
6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.(At-Tahrim:6)
[289] Maksudnya: tidak Berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya.

[290] Maksudnya: Allah telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli isterinya dengan baik.

[291] Nusyuz: Yaitu meninggalkan kewajiban bersuami isteri. nusyuz dari pihak isteri seperti
meninggalkan rumah tanpa izin suaminya.

[292] Maksudnya: untuk memberi peljaran kepada isteri yang dikhawatirkan pembangkangannya
haruslah mula-mula diberi nasehat, bila nasehat tidak bermanfaat barulah dipisahkan dari tempat tidur
mereka, bila tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan memukul mereka dengan pukulan yang tidak
meninggalkan bekas. bila cara pertama telah ada manfaatnya janganlah dijalankan cara yang lain dan
seterusnya.
        
       
        
  
7. hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut
kemampuannya. dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah
memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah
tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa
yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan
kelapangan sesudah kesempitan.

       


       
     

21. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia


menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya
kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berfikir. (Ar-Rum:21)
    
        
     
        
       
        
       
     
      
      
233.Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,
Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah
memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara
ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.
janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang
ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila keduanya
ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan
permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin
anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu
memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah
dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.(Al-
Baqarah:233)

َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ‫ُ ْ َ ُ مْل َ ْ َأ ُ َأِل‬
‫ات‬
ِ ‫ ف اظفر ِب ذ‬،‫ و ِل ِدي ِنها‬،‫ ِلجم ِاله ا‬،‫ ِلنس ِبها‬،‫ مِل ِاله ا‬:‫تنكح ا ر ة رب ٍع‬
)‫ البخاري واملسلم‬:‫اك (رواه‬ َ ‫الد ْين َتر َب ْت َي َد‬
ّ
ِ ِ ِ
Artinya: Seorang wanita dinikahi karena 4 perkara yaitu: karena hartanya,
keturunannya, kecantikannya, dan agamanya, niscaya kamu beruntung
(HR.Bukhori dan Muslim).
AKHLAK SOSIAL
      
      
         
         
        
        
      
          
         
          
      
      
        

10. orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab


itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu
itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang
laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang
ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula
sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh
Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka
mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan
gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan
Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-
orang yang zalim.
12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-
sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu
dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang.
13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.(A
—Hujurat:10-13)

[1409] Jangan mencela dirimu sendiri Maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-
orang mukmin seperti satu tubuh.

[1410] Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan
kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan sebagainya.

         
         
      

108.dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang


mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki
Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah
Kami jadikan Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka.
kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia
memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.
(Luqman:108)
           
     
        


256. tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);


Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.
karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut[162] dan
beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang
kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui.(Al-Baqarah:256)

[162] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.

        


         
       
          


40. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman


mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata:
"Tuhan Kami hanyalah Allah". dan Sekiranya Allah tiada menolak
(keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah
telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah
ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak
disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang
yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha kuat lagi Maha perkasa,(Al-Haj:40)

    


6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."(Al-Kafirun:6)

       


       
       
        
      
     
221. dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum
mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih
baik dari wanita musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. dan
janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-
wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak
yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun Dia menarik
hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke
surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-
ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka
mengambil pelajaran.(Al-Baqarah: 221)
     
       
        
           
       
      
        
     
10. Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu
perempuan-perempuan yang beriman, Maka hendaklah kamu uji
(keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan
mereka;maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar)
beriman Maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami
mereka) orang-orang kafir. mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu
dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. dan berikanlah
kepada (suami suami) mereka, mahar yang telah mereka bayar. dan tiada
dosa atasmu mengawini mereka apabila kamu bayar kepada mereka
maharnya. dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan)
dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar
yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah
mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkanNya di antara
kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

     


      
      
      
      
      

135. Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang
yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena
Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan
kaum kerabatmu. jika ia[361] Kaya ataupun miskin, Maka
Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari
kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau
enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah
Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.

[361] Maksudnya: orang yang tergugat atau yang terdakwa.


       
       
15.Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,
Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah
sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu
(kembali setelah) dibangkitkan.
MU’AMALAH
   
     
    
86.Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia
dengan (kehidupan) akhirat, Maka tidak akan
diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan
ditolong. (A-Baqarah:86)
     
   
   
     
      
14.dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-
anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik (surga).(Ali’imran:14)

[186] Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang


yang Termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.
      
      
     
      
   
38. Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila
dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada
jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di
tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia
sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan
hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan)
diakhirat hanyalah sedikit.(At-Taubah:38)

      


     
     
   

7. Sesungguhnya orang-orang yang tidak


mengharapkan (tidak percaya akan) Pertemuan
dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan
dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan
orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami,
8. mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa
yang selalu mereka kerjakan.(Yunus:7-8)
      
       
       
       
77. dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan
Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.(Al-Qishas:77)
      
 
6. Hai manusia, Sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-
sungguh menuju Tuhanmu, Maka pasti kamu akan menemui-Nya.[1565]
[1565] Maksudnya: manusia di dunia ini baik disadarinya atau tidak adalah dalam perjalanan kepada
Tuhannya. dan tidak dapat tidak Dia akan menemui Tuhannya untuk menerima pembalasan-Nya dari
perbuatannya yang buruk maupun yang baik.

َ َ ‫اَ َت ْحق َر َّن م َن امْل َ ْع ُروف َش ْيًئ ا َو َل ْو َأ ْن َت ْل َقى َأ َخ‬


‫اك ِب َو ْج ٍه ط ٍلق‬ ِ ِ ِ
"Janganlah engkau menganggap remeh suatu kebaikan, walaupun sekedar
bermanis muka ketika engkau bertemu dengan saudaramu"
oleh Muslim]

Diriwayatkan dari Adiy bin Hatim Radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah


Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ
‫ ُم َّت َف ٌق َعل ْي ِه‬.‫الن َار َول ْو ِب ِش ِ ّق ت ْم َر ٍة فِإ ْن ل ْم ت ِج ْد ف ِبك ِل َم ٍة ط ِّي َب ٍة‬ ‫َّات ُقوا‬
"Jagalah dirimu dari neraka, meskipun dengan memberikan sebutir kurma. Jika kamu
tidak mendapatinya, maka dengan mengucapkan kata-kata yang baik".[Muttafaq
alaihi]

          
       
         
     

159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah


lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246].
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertawakkal kepada-Nya.(Ali-Imran:159)
[246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi,
kemasyarakatan dan lain-lainnya.

     


      

130. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan Riba dengan berlipat ganda[228]] dan
bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan.Ali Imran:130
[228] Yang dimaksud Riba di sini ialah Riba nasi'ah. menurut sebagian
besar ulama bahwa Riba nasi'ah itu selamanya haram, walaupun tidak
Riba nasiah
berlipat ganda. Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl.
ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang
yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang
dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang
yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas
dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud
dalam ayat ini Riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam
masyarakat Arab zaman jahiliyah.

        


        
        
         
        
     

34.Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-


orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang
dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.
dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka,
(bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,

35. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu
dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu
dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan
untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang
kamu simpan itu." (At-taubah:34-35)
ISLAM DAN PERSOALAN HIDUP

      


      
       
  

155. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan


sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-
buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar.
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101]. Al-
Baqarah:155-156
[186] Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang Termasuk jenis unta,
lembu, kambing dan biri-biri

      


     
      
      

14. dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada


apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang
banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang
ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia,
dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

      


     
35. tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai
cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah
kamu dikembalikan.

[101] Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini
dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu
ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

      


39. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain
apa yang telah diusahakannya, (An-Najm: 39)

     


      
  
10. apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di
muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah
banyak-banyak supaya kamu beruntung.(Al- Jumu’ah:10)

        


     
     
37. laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak
(pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari)
mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat.
mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan
penglihatan menjadi goncang.

     


     
    

105. dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-
Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu,
dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui
akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada
kamu apa yang telah kamu kerjakan.(At-Taubah: 105)

Rasulullah bersabda: Halal itu jelas, dan haram itu jelas, dan diantara
keduanya ada perkara-perkara yang syubhat, maka barang siapa
yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia terjerumus pada
yang diharamkan (HR. Muslim)

     


      
2. yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu,
siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun, (Al-Mulk:2)

      


    
84. Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut
keadaannya[867] masing-masing". Maka Tuhanmu lebih
mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya. Al-Isra’:84

[867] Termasuk dalam pengertian Keadaan disini ialah tabiat dan pengaruh alam sekitarnya.
     
    
39. Katakanlah: "Hai kaumku, Bekerjalah sesuai dengan
keadaanmu, Sesungguhnya aku akan bekerja (pula), Maka kelak
kamu akan mengetahui, Az-Zumar; 39

[371] Ucapan buruk sebagai mencela orang, memaki, menerangkan keburukan-keburukan orang lain,
menyinggung perasaan seseorang, dan sebagainya.

[372] Maksudnya: orang yang teraniaya oleh mengemukakan kepada hakim atau Penguasa keburukan-
keburukan orang yang menganiayanya.

      


       
      
93. dan (dia berkata): "Hai kaumku, berbuatlah menurut
kemampuanmu, Sesungguhnya akupun berbuat (pula). kelak
kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang
menghinakannya dan siapa yang berdusta. dan tunggulah azab
(Tuhan), Sesungguhnya akupun menunggu bersama kamu."
(Hud:93)

     


     
     
6. Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang
Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar
kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum
tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu
menyesal atas perbuatanmu itu.(Al-Hujurat:6)
      
       
         
         
       
       
      
48. dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang
telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan
aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (Al-Maidah:48)

[421] Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang
diturunkan dalam Kitab-Kitab sebelumnya.

[422] Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.
ISLAM DAN MASALAH HARTA DAN JABATAN

     


     
    
7.berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah
sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu
menguasainya[1456]. Maka orang-orang yang beriman di antara
kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala
yang besar.(Al-Hadid: 7)

[1456] Yang dimaksud dengan menguasai di sini ialah penguasaan yang bukan
secara mutlak. hak milik pada hakikatnya adalah pada Allah. manusia
menafkahkan hartanya itu haruslah menurut hukum-hukum yang telah
disyariatkan Allah. karena itu tidaklah boleh kikir dan boros.

HADIST yang di riwayatkan oleh Abu Daud, Rasululloh SAW bersabda;

Seseorang pada hari akhir nanti pasti ditanya empat hal:usianya untuk apa
dihabiskan, jasmaninya untuk apa dipergunakan, hartanya dari mana
didapatkan dan untuk apa dipergunakan, serta ilmunya untuk apa
dipergunakan.

      


    
     
      
 
14. dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta
yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-
binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan
hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).(Ali Imran:14)
[186] Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang
Termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.

      


 
6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar
melampaui batas,
7. karena Dia melihat dirinya serba cukup.(Al-‘Alaq:6-7)

   


      
28. dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu
hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah
pahala yang besar.(Al-Anfal:28)

    


        
  
41. Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan
maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di
jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika
kamu mengetahui.

    


   
     
        
 
60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-
orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat,
Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana[647].(At-Taubah:60).
[647] Yang berhak menerima zakat Ialah: 1. orang fakir: orang yang
Amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk
memenuhi penghidupannya. 2. orang miskin: orang yang tidak cukup
penghidupannya dan dalam Keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat:
orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4.
Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru
masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. memerdekakan budak:
mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang
kafir. 6. orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk
kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya.
Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam
dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya.
7. pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam
dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa
fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti
mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. orang yang sedang
dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam
perjalanannya.

      


    
     
     
   
133. dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu
dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik
di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.(Al-
Imran:133-134)

     


       
     
      
    
267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa
yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu
memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,
Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah
Maha Kaya lagi Maha Terpuji.(Al-Baqarah:267)

    


       
     
9. Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-
anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.
Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah
orang-orang yang merugi.(Al-Munafiqun:9)

        


     
     
37. laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak
(pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari)
mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka
takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan
menjadi goncang.(An-Nur:37)

Anda mungkin juga menyukai