Anda di halaman 1dari 5

NAMA : PUJA SUWITA

NIM : 2001104010027

Judul artikel : potensi dan Pengelolaan Zakat Uang di provinsi Banda Aceh

no Artikel Ringkasan
1. Shafwan Bendadeh, (2021) PROGRES Berdasarkan hasil penelitian Daya serap zakat perlu
FUNDRAISING ZAKAT PADA BAITUL MAL terus ditingkatkan melalui program
ACEH,zakat, Baitul Mal Aceh,. 3 (1)
pengumpulan. Jika potensi zakat mampu diserap
secara maksimal maka zakat

akan menjadi piranti yang sangat kuat untuk


mengentaskan kemiskinan dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Perkembangan pengumpulan zakat

pada BMA baik dari aspek nominal zakat, sektor


zakat, maupun upaya-upaya

pengumpulannya akan berdampak positif terhadap


pengelolaan zakat secara keseluruhan sehingga dapat
mewujudkan visi BMA tersebut yaitu “Baitul Mal
Aceh yang amanah, profesional dan progresif.”
2. Safinal,Muhammad Haris Riyaldi (2021) Pendistribusian zakat di BMK Banda Aceh telah
lMPLEMENTASI ZAKAT CORE PRINCIPLES mengimplementasikan menurut
DALAM PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI
BAITUL MAL KOTA BANDA ACEH,Mustahik standar ZCP sebagaimana dirincikan sebagai berikut:
and Zakat Distribution,12 (1)
a. Zakat di BMK Banda Aceh dialokasikan kepada
enam asnaf zakat yaitu asnaf faqir,
miskin, muallaf, ibnu sabil, fii sabilillah dan gharimin
dengan kriteria penerima sesuai

yang ditetapkan pada SOP dalam setiap program


pendistribusiannya. Kriteria penerima

dalam SOP telah sesuai sebagaimana yang


diterangkan dalam ZCP.

b. Area distribusi zakat BMK Banda Aceh


dikhususkan dalam wilayah kota Banda Aceh

sehingga tidak ditemukan penerima zakat BMK


Banda Aceh yang berasal dari di luar

wilayah Kota Banda Aceh.

c. Kinerja pendistribusian zakat meliputi pencairan


dana zakat untuk program konsumtif

dilakukan setiap triwulan atau tiga bulan sekali


termasuk dalam kategori baik, program

produktif setiap dua belas bulan atau setahun sekali


termasuk dalam kategori baik dan

rata-rata pencairan dana zakat tahun 2015 sampai


2019 melalui Disbursment to

Collection Ratio (DCR) yaitu melebihi 90%


tergolong dalam kategori sangat efektif.
3. Nurbismi, Muhammad Ridha Ramli. (2018). Berdasarkan hasil penelitian kinerja amil menjadi bagian
Pengaruh Zakat Produktif, Pendapatan, dan Kinerja Amil yang penting dalam mereduksi tingkat kemiskinan. Hasil
Terhadap Kemiskinan Mustahik di Kota Banda Aceh. ini terlihat dari efek pengaruh pada Nilai koefisien pada
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol. 2 | No. variabel kinerja amil yang paling besar dibandingkan yang
2 | 2018 lain. Maka dalam manajemen distribusi zakat, proses
penyaluran zakat erat kaitannya dengan kinerja amil zakat.
Variabel zakat produktif dan pendapatan mustahik juga
menjadi determinan yang mempengaruhi kemiskinan.
Artinya dalam akfivitas zakat produktif, mustahik
memperoleh dampak manfaat dengan penurunan income
gap ratio sebesar 0,19-0,25 persen.

4. Arwady, M. Shabri . (2021). Efektifitas Zakat, Infak, dan


Sedekah (ZIS) Produktif dalam Pengentasan Kemiskinan Berdasarkan hasil kajian ZIS produktif dalam
di Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi mengentaskan kemiskinan Mustahik di Kota Banda Aceh,
Pembangunan (JIM EKP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis kesimpulan berikut dapat disimpulkan: 1) ZIS sangat
Universitas Syiah Kuala Vol.6 No.3 Agustus 2021 efektif dalam meningkatkan pendapatan Mustahik di Kota
Banda Aceh. “Hal ini tercermin dari meningkatnya
pendapatan yang diterima Mustahik sebelum menerima ZIS
dan sesudah mendapatkan bantuan program ZIS produktif
dari Baitul Mal Aceh”. 2) “Variabel ZIS produktif
memiliki pengaruh poitif dan signifikan terhadap
peningkatan pendapatan penduduk miskin, sedangkan
variabel karakteristik lainnya yang terdiri dari variabel
jenis kelamin, variabel tingkat pendidikan, variabel jenis
pekerjaan, dan variabel jumlah tanggungan tidak
berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan penduduk
miskin di Kota Banda Aceh”.

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah


diberikan, maka dapat diberikan beberapa saran yaitu
sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ZIS produktif sangat efektif dalam meningkatkan
pendapatan masyarakat miskin. Namun, peningkatan yang
terjadi belum mampu mengeluarkan mereka dari garis
kemiskinan. Oleh karena itu, kepada pihak Baitu Mal
Aceh, diharapkan dapat memberikan bantuan dana ZIS
produktif dengan jumlah yang memadai dan cukup untuk
mendirikan suatu usaha mikro. Oleh karena itu, haruslah
dibentuk skala prioritas, sehingga penyaluran ZIS produktif
benar-benar tepat sasaran dan masyarakat yang
mendapatkan bantuan tersebut dapat keluar dari garis
kemiskinan. 2. “Mustahik penerima ZIS produktif berupa
modal usaha dari Baitul Mal Aceh, harus serius dalam
menjalankan bisnis dari modal yang disediakan Baitul Mal
Aceh, Mustahik perlu jujur dan bersemangat dalam
mengembangkan dan menjalankan usaha, karena usaha
tersebut diharapkan dapat berkembang, mustahik dapat
berubah menjadi muzakki bisa berubah menjadi pembayar
ZIS sehingga dapat mengentaskan kemiskinan di dalam
masyarakat”

5 Raisa Mila Yunira, Nilam Sari, Hafiizh Maulana. (2019) Berdasarkan hasil penelitian:
Analisis Distribusi Zakat Produktif Terhadap 1. Baitul Mal Gampong Lamgugob mempunyai
Kesejahteraan Mustahik Di Baitul Mal Gampong mekanisme: a. Pendistribusian zakat secara umum.
Lamgugob Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh Dalam mendistribusikan zakat, seluruh pengurus Baitul
: JURNAL EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH, Mal Gampong Lamgugop melakukan musyawarah
VOLUME. 3, NO. 2, 2019 terlebih dahulu. Dana zakat yang didistribusikan
bersifat konsumtif maupun produktif. Disalurkan
kepada asnaf zakat seperti fakir, miskin, fisabilillah,
ibnu sabil, mualaf, dan amil. Biasanya zakat disalurkan
2 kali dalam setahun, yaitu pada bulan puasa dan pada
akhir desember. b. Pendistribusian zakat produktif
yang berupa alat-alat kerja, misalnya alat-alat kerja
pertukangan maupun alat-alat kerja perabotan. Kedua,
pendistribusian zakat produktif yang berupa uang tunai
yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan usaha.
2. 2. Mustahik Gampung Lamgugob Kecamatan Syiah
Kuala Kota Banda Aceh setelah mendapatkan bantuan
zakat produktif yang berupa modal usaha mengalami
dua kondisi. Ada lima mustahik yang
perekonomiannya membaik tapi belum mampu
mengeluarkan zakat dan tiga lainnya masih tetap
berada dalam kemiskinan. Namun, belum ada satupun
mustahik penerima modal usaha yang sejahtera atau
mampu naik menjadi muzakki. Sebagian mustahik
yang masih berada dalam kemiskinan. disebabkan
faktor usia maupun alat produksi yang sudah tidak
dapat digunakan lagi. Untuk mustahik yang
perekonominya membaik disebabkan oleh masih
bekerjanya alat produksi dengan baik sehingga masih
dapat melakukan usaha untuk mencukupi
kebutuhannya.
Beberapa rekomendasi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Kepada mustahik Gampung lamgugob hendaknya
dapat menggunakan bantuan modal usaha dari Baitul Mal
Gampong Lamgugop Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda
Aceh dengan sebagaimana mestinya. Karena dengan
dikelola secara baik maka dapat mengubah hidup menjadi
lebih baik melalui keuntungan dari usahanya.
2. Kepada amil zakat, khususnya Baitul Mal Gampong
Lamgugop Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh,
diharapkan senantiasa meningkatkan pengawasan kepada
mustahiq yang diberikan modal untuk usaha produtif agar
dana bantuan yang didapatkan oleh mustahik dapat dikelola
sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai