Disusun Oleh :
IIT MAZIDAH
NUR HAYATI
FoSSEI JATIM
2020
2
PENGARUH ZAKAT TERHADAP PEREKONOMIAN
MASYARAKAT JAWA TIMUR
Abstrak
3
konsumsi makro. Fungsi konsumsi makro islami diturunkan dari fungsi
konsumsi mikro dua agen dalam ekonomi pada masyarakat muslim yaitu
pembayar zakat (muzakki) dan penerima zakat (mustahik). Sample dalam
penelitian ini dikumpulkan berdasarkan wilayah provinsi Jawa Timur.
Khusus data pengumpulan zakat, infak, dan sedekah, maka data yang akan
dianalisis merupakan akumulasi pengumpulan zakat dari BAZNAS per
wilayah provinsi Jawa Timur. Dengan sample data tersebut, kajian akan
melihat pengaruh dana zakat terhadap indicator kesejahteraan ekonomi
wilayah Jawa Timur seperti PDRB riil, kemiskinan dan ketimpangan. Dari
hasil regresi yang telah diuji maka dapat diambil kesimpulan bahwa zakat
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perekonomian masyarakat
Jawa Timur
Keywords : Indeks Zakat Nasional, BPS, PDRB Jatim
4
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………... 6
B. Identifikasi Masalah………………………………………... 8
C. Tujuan Studi………………………………………………… 8
BAB V PENUTUP..................................................………………. 32
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….. 33
5
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia masuk ke dalam 10 negara yang tergolong memiliki
kekuatan ekonomi terbesar di dunia, dan sebagai negara yang memiliki
penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. Dengan potensi tersebut
Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dalam bidang perzakatan.
Dalam kajian IZN menyebutkan bahwa potensi zakat di Indonesia
nilainya di atas 200 Triliun, dengan jumlah potensi zakat yang cukup
besar tersebut, besar kemungkinan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Indonesia jika zakat di kelola dan di alokasikan dengan
baik. 1
Zakat merupakan salah satu kewajiban yg melekat pada diri
seorang muslim dengan syarat dan ketentuan khusus yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT. Keistimewaan zakat terletak pada dampak
ekonomi yang dapat meringankan beban masyarakat. Dampak mikro
zakat hanya mencakup individu muslim yang membayar zakat bahwa
setiap harta yang dizakatkan akan mendapat kanpahala dan akan dilipat
gandakan oleh Allah SWT. Sedangkan, dampak makro zakat mencakup
pergerakan distribusi kekayaan yang adil dan merata, sehingga
memberikan pengaruh positif bagi perekonomian secara keseluruhan
khususnya pada wilayah jawa timur.
Konsep ekonomi makro islami menekankan bahwa kekayaan dan
pendapatan harus terdistribusikan secara merata, sehingga diharapkan
peningkatan PDB tidak boleh hanya terpusat di kelompok kaya saja,
tetapi harus menyentuh masyarakat dengan tingkat kemiskinan absolut.
Idealnya kenaikan PDB harus diikuti dengan pengurangan jumlah
kemiskinan dan ketimpangan, agar kualitas pertumbuhan ekonomi bisa
1
Kaji dampak zakat 2019 “Outlook Zakat Indonesia 2020 ” IJAZ (Journal). Dikutip dari
www.puskasbaznas.com
6
dirasakan oleh semua lapisan masyarkat. Oleh sebab itu, kehadiran
zakat harus menjadi control untuk peningkatkan PDB melalui
peningkatan konsumsi dan investasi serta menjadi control untuk
pemerataan PDB secaraadil dan merata untuk menanggulangi masalah
kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia.(Azam, Iqbal, &
Tayyab,2014a).2
Pengaruh zakat dalam perekonomian dapat meningkatkan
kapasitas dan daya beli mustahik, mendorong investasi dengan
pengurangan akumulasi modal yang tidak produktif, sehingga secara
agregat akan meningkatkan produktifitas yang berimbas pada
penyerapan tenagakerja serta pendapatan negara dari pajak korporasi.
Dalam konteks pengelolaan zakat yang dilakukan oleh BAZNAS, zakat
di salurkan dalam bentuk bantuan konsumtif dan bantuan produktif.
Bantuan konsumtif diharapkan akan meningkatkan konsumsi mustahik
secara agregat. Sedangkan bantuan produktif diharapkan akan
meningkatkan kapasitas Produksi mustahik dan pada akhirnya akan
meningkatkan output nasional yang tergambar dalam Produk Domestik
Bruto (PDB). Dengan demikian, secara umum zakat akan memberikan
dampak positif pada pertumbuhan PDB.(Maksum, 2018).
Faktanya, potensi zakat di Jawa Timur tersebut belum terealisasi
dengan optimal, sehingga zakat belum menjadi salah satu indicator
utama pengukuran kesejahteraan diwilayah Jawa Timur secara umum.
Zakat saat ini dinilai belum mampu menjadi salah satu alternative
kebijakan yang dapat mengurangi angka kemiskinan dan ketimpangan
secarasignifikan di Jawa Timur, sehingga belum tergambar pengaruh
zakat terhadap perekonomian dan kesejateraan social di Jawa Timur.
Terbukti belum adanya official research dari pemerintah yang
membuktikan bahwa zakat berpengaruh terhadap perekonomian,
penurunan kemiskinan dan ketimpangan. Oleh karenaitu, perlu
dilakukan penelitian untuk menguji dan membuktikan pengaruh zakat
2
Kaji dampak zakat 2019 “Pengaruh Zakat Terhadap Perekonomian Makro IndonesiaI”
IJAZ (Journal). Dikutip dari www.puskasbaznas.com
7
terhadap perekonomian, kemiskinan dan ketimpangan di wilayah Jawa
Timur.
B. Identifikasi Masalah
Berikut adalah masalah yang digambarkan berdasarkan uraian
latar belakang masalah:
C. Tujuan Studi
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, berikut
tujuan penelitian yang akan dilakukan:
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
1. Adanya perbedaan nilai marginal prospensity to consume antara
golongan kaya dengan golongan miskin.
2. Jumlah golongan miskin sebagai penerima zakat cukup banyak.
10
Argumen ini ditingkatkan dengan menambah perintah jelas bahwa dengan
membantu mereka yang membutuhkan dan miskin akan meningkatkan
konsumsi materil mereka (Iqbal, 1985).
Pada model ekonomi, pendistribusian modal dalamsistem transfer
Islam yakni zakat akan memiliki pengaruh pada konsumsi dan produksi.
Zakat dianggap sebagai jenis pajak kekayaan yang spesifik dengan tujuan
pertumbuhan melalui distribusi kembali produktivitas (Choudhury &
Malik, 1992). Artinya zakat produktif secara berkelanjutan akan
meningkatkan kapasitas produktif dari penerima zakat yang selanjutnya
meningkatkan produktivitas rata-rata dan factor payment di dalam
mekanisme prinsip kerja dan produktivitas. 4
Zakat bekerja dengan prinsip “kerja dan produktivitas” melalui efek
zakat dalam mengurangi pengangguran sukarela dan struktural yang
mengarah pada peningkatan produktivitas, tingkat penyerapan tenaga kerja
yang lebih tinggi, dan utilitas produksi serta pertumbuhan ekonomi. Zakat
juga bekerja di bawah prinsip pemerataan modal dengan cara
menghasilkan transferpayment dan distribusi kembali untuk transformasi
produktif jangka panjang bagi kelompok spesifik yang membutuhkan
(Choudhury,1992).
Sebuah perekonomian yang proporsi barang investasinya lebih besar
dibandingkan dengan barang konsumsi akan mencapai pertumbuhan
ekonomi yang lebih tinggi. Hal ini berarti penyaluran zakat sebagai
instrument distribusi pendapatan khususnya penyaluran zakat produktif
akan meningkatkan perekonomian melalui transmisi tabungan dan
investasi.
Zakat juga dapat berperan sebagai counter cyclical policy yang dapat
menstabilkan perekonomian saat fluktuasi siklus bisnis berlangsung
(Ahmed, Iqbal, & Khan, 1983). Tahir (1989) memperkenalkan zakat
dalam model makro ekonomi islami yang berfokus pada penentuan output
agregat dengan mempertimbangkan derajat ketimpangan dalam
4
Kaji dampak zakat 2019 “Pengaruh Zakat Terhadap Perekonomian Makro IndonesiaI”
IJAZ (Journal). Dikutip dari www.puskasbaznas.com
11
lingkungan ekonomi islami. Dalam modelnya, tingkat keseimbangan
output, pendapatan, dan ketimpangan dalam ekonomi islami bergantung
terhadap tingkat pengeluaran otonomus, distribusi pendapatan antara si
kaya dan si miskin, dan aliran zakat terkait output dan kekayaan. 5
5
Kaji dampak zakat 2019 “Pengaruh Zakat Terhadap Perekonomian Makro IndonesiaI”
IJAZ (Journal). Dikutip dari www.puskasbaznas.com
6
Kaji dampak zakat 2019 “Potret Pengelolaan Zakat untuk Menurunkan Tingkat
Kemiskinan di Indonesia Wilayah I” IJAZ (Journal). Dikutip dari
www.puskasbaznas.com
12
BAB III
METODE PENELITIAN
No Kabupaten No Kabupaten
1. Bangkalan 7. Trenggalek
2. Banyuwangi 8. Tulungagung
3. Pacitan 9. Malang
4. Bojonegoro 10. Nganjuk
5. Lumajang 11. Ngawi
6. Kediri 12. Pasuruan
Sumber: PUSKAS BAZNAS RI
7
Kaji dampak zakat 2019 “Potret Pengelolaan Zakat untuk Menurunkan Tingkat
Kemiskinan di Indonesia Wilayah I” IJAZ (Journal). Dikutip dari www.puskasbaznas.com
13
yang digunakan dalam kajian ini adalah fixedeffect model dan variabel
relevan yang digunakan dalam kajian ini antaralain yaitu :
1. Dana zakat,infak,sedekah(ZIS).
4. Pengangguran.
6. PDRB riil.
1. Spesikikasi Model
Model pengujian empiris yang digunakan dalam menentukan
pengaruh zakat terhadap perekonomian di wilayah Jawa Timur ada 3
model, yaitu :
Keterangan :
14
logaritma natural pada provinsi i dan waktu t
Hipotesis Awal
Pengumpulan zakat, infak, dan sedekah oleh BAZNAS berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan PDRB riil di Jawa Timur
𝛽3𝑙𝑛(𝑘𝑒𝑡𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛)𝑖𝑡 + 𝑎𝑖 + 𝑢𝑖𝑡
Keterangan :
Hipotesis Awal
15
berpengaruh dalam menurunkan jumlah penduduk miskin di Jawa
Timur.
𝑙𝑛(𝐾𝑒𝑡𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛)𝑖𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1𝑙𝑛(𝑍𝐼𝑆)𝑖𝑡 +
𝛽2𝑙𝑛(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑟𝑎𝑛)𝑖𝑡 + 𝛽3𝑙𝑛(𝑃𝐷𝑅𝐵𝑅𝑖𝑖𝑙 )𝑖𝑡 + 𝛽4𝑙𝑛(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘)𝑖𝑡 + 𝑎𝑖 + 𝑢𝑖𝑡
Keterangan :
Hipotesis Awal:
16
berpengaruh dalam memperkecil gap ketimpangan di Jawa Timur.
Dana ZIS yang dimaksud dalam kajian ini adalah dana pengumpulan
disalurkan.
b) Pengangguran
tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi yang belum
pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah pernah bekerja) atau
mulai bekerja.
17
c) Jumlah penduduk
Variabel PDRB riil yang dimaksud dalam kajian ini adalah PDRB
jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar dalam hal ini tahun
2010.
e) Kemiskinan
18
f) Ketimpangan
Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang sudah disediakan oleh institusi tertentu dan
metode telaah pustaka yaitu proses literatur dari sumber data sekunder
19
Pengeluaran
yang dimiliki oleh jenis data ini seperti yang dikemukakan oleh
20
kolinearitas yang akan menghasilkan derajat kebebasan
efek yang tidak dapat dideteksi oleh data cross section dan
time series.
(random effects).
Model ini sering tidak pernah digunakan dalam analisis data panel
21
adanya perbedaan pada perilaku data, namun tetap digunakan
berikut:
2) i = 1, 2, … , N
3) t = 1, 2, … , T
22
digunakan adalah LSDV yaitu cara estimasi yang menggunakan
variabel acak atau stokastik. Model ini mempunyai lebih dari satu
individual (𝜀𝑖) dan komponen eror gabungan time series dan cross
series.
23
b) Uji Pemilihan Model Data Panel
yang ada yaitu common effect, fixed effect, dan random effect,
yaitu uji Chow, uji Hausman, dan uji Lagrange Multiplier (LM).
1. Uji Chow
apakah paramater dari satu grup data sama dengan grup data
24
effect atau pooled least square.
2. Uji Hausman
3. Uji Breusch
25
hasil uji LM adalah sebagai berikut:
i. Uji Heteroskasitas
2015).
26
mengakibatkan errornya berubah, dengan kata lain bila
berikut:
heteroskedastisitas (homoskedastis).
2013):
27
koefisien korelasi cukup tinggi maka diduga terdapat
multikolinearitas.
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari output diatas maka nilai dari R Square ialah 0,416. Maka dapat
disimpulkan bahwa pengaruh dari nilai R Square sebesar 41,6%, sedangkan
untuk pengaruh dari nilai X sebesar 58,4% .
( e = 100% - R2= 100% - 41,6% = 58,4%)
Ini berarti kemampuan variable dependen mampu dirunkan sebesar 41,6%
oleh variable independen. Sisanya sebesar 58,4% dipengaruhi oleh factor
lain.
Table 1.4
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 14.123 4 3.531 1.245 .374b
Total 33.980 11
Pada table ini terdapat nilai F hitung 1,245 dengan probabilitas sebesar
0,374. Karena probabilitas lebih besar dari 0,05 maka model regresi tidak
dapat digunakan untuk memprediksi pendapat PDRB. Atau dapat dikatan
bahwa dana zakat yang disalurkan berpengaruh terhadap perekonomian
masyarakat Jawa Timur namun tidak signifikan.
29
Table 1.5
Coefficientsa
pelaporan 1.648 2.140 .280 .770 .466 -3.413 6.710 .114 .279 .223 .632 1.581
Dari hasil dari table diatas maka selanjutnya dilakukan uji parsial terhadap
masing-masing variable yaitu:
1. Uji t
Hasil dari output diatas maka nilai dari x1 t hitungnya 0,737 dan nilai
signifikannya sebesar 0,485 > 0,05 dari nilai tersebut dapat
disimpulkan bahwa penghimpunan dana zakat tidak berpengaruh
secara signifikan. Nilai x2 t hitung -1,407 dan nilai signifikannya
sebesar 0,202 > 0,05 dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan dana zakat tidak berbengaruh secara signifikan. Nilai
dari x3 t hitung -0,680 dan nilai signifikannya sebesar 0,519 > 0,05
dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa penyaluran dana zakat
tidak berpengaruh secara signifikan.
2. Uji beta
Hasil dari output diatas nilai beta x1 sebesar 0,237, nilai beta x2
sebesar -0,485, nilai beta x3 sebesar -0,298. Nilai yang paling besar
ialah penghimpunan, maka yang paling berpengaruh terhadap
pengaruh perekonomian ialah penghimpunan dana zakat karena
dalam uji beta nilai negative tidak dipegang namun yang dicari nilai
yang paling besar.
30
3. Koefisien variable X (penghimpunan, pengelolaan, penyaluran, dan
pelaporan)
(Y = 8.473 + 0,870 x1 – 5,101 x2 – 5.051 + e)
Dari hasil output diatas dapat disimpulkan bahwa nilai koefisiensinya
sebesar 8,473. Untuk nilai pengaruh dari penghimpunan dana zakat
sebesar 0,870. Pengaruh dari pengelolaan dana zakat sebesar -5.101.
dan untuk pengaruh dari penyaluran dana zakat sebesar -5,051. Maka
dapat dikatakan bahwa variable X tidak berpengaruh signifikan
terhadap PDRB.
31
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari hasil regresi yang telah diuji maka dapat diambil
kesimpulan bahwa zakat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
perekonomian masyarakat Jawa Timur. Terkait sedikitnya penerimaan
zakat dapat disimpulkan bahwa masyarakat Jawa Timur dianggap
standart perekonomian masyarakat Jawa Timur di atas rata-rata. Untuk
penyaluran yang sedikit dapat disimpulkan bahwa masyarakat Jawa
Timur perekonomiannya dianggap diatas rata-rata dikarenakan tidak
mau lagi menerimanya. Dan untuk tingkat penerimaan zakat dan
perekonomian masyarakat Jawa Timur dianggap sudah tinggi bila
mereka sadar untuk mengeluarkan zakat dan pentingnya zakat bagi
masyarakat kurang mampu.
B. Saran
Cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran terkait
pengeluaran zakat masyarakat jawa timur dalam meningkatkan
perekonomian dapat dilkukan sebagai berikut :
1. Kebijakan pemerintah terkait pemotongan gaji pegawai negeri secara
langsung
2. Bekerja sama dengan badan usaha
32
Daftar Pustaka
Kaji dampak zakat 2019 “Outlook Zakat Indonesia 2020 ” IJAZ (Journal).
Dikutip dari www.puskasbaznas.com
33