Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN AUDIT KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

RSUD ……………..
BULAN JUNI 2018

A. Latar Belakang
Alat pelindung diri adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang
dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya
di tempat kerja.
Alat pelindung diri dipakai setelah usaha rekayasa (engineering) dan cara
kerja yang aman
(work practices) telah maksimum (Barbara, 2001).Universal precaution
merupakan upaya
pencegahan penularan penyakit dari tenaga kesehatan dan sebaliknya, hal
ini didasari
penyebaran penyakit infeksius melalui medium cairan tubuh dan darah.
Pemakaian alat
pelindung diri merupakan upaya untuk menciptakan kesehatan dan keselamatan
kerja yang
optimal.

Kepatuhan penggunaan APD di rumah sakit dipengaruhi oleh beberapa faktor


antara lain,
motivasi, keterbatasan alat, dan juga sikap dan perilaku dari pekerja itu
sendiri. Alat Pelindung
Diri (APD) adalah seperangkat alat keselamatan yang digunakan oleh pekerja
untuk melindungi
seluruh atau sebagian tubuhnya dari kemungkinan adanya pemaparan potensi
bahaya
lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Alat
Pelindung Diri (APD) perlu
sebelumnya dipilih secara hati-hati agar dapat memenuhi beberapa ketentuan
yang diperlukan,
(BPP Semester V, 2008) yaitu :
1. Alat Pelindung Diri (APD) harus dapat memberikan perlindungan yang
adekuat terhadap
bahaya yang spesifik atau bahaya-bahaya yang dihadapi oleh tenaga
kerja.
2. Berat alatnya hendaknya seringan mungkin, dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
4. Bentuknya harus cukup menarik.
5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya, yang
dikarenakan
bentuknya yang tidak tepat atau karena salah dalam penggunaanya.

1
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan presepsi sensoris pemakainya.
9. Suku cadangnya mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.

Dari studi pendahuluan yang dilakukan dengan cara observasi masih ada
sebagian pekerja
Rumah Sakit Seperti Bidan Perawat dan Dokter yang tidak menggunakan
handscoon atau
masker, atau bahkan keduanya saat melakukan tindakan medis dan
keperawatan, misalnya
saat memeriksa pasien, pengambilan sample darah, pemasangan infus dan
faktor – faktor yang
berhubungan dengan kepatuhan pekerja rumah sakit dalam penggunaan alat
pelindung diri
masih belum diketahui lebih banyak lagi.

Kepatuhan Pekerja Rumah Sakit dalam penggunaan alat pelindung diri dapat
juga berpengaruh
pada penularan penyakit. Pada tenaga kesehatan tentunya akan semakin
bertambah resiko
tertular suatu penyakit misalnya penyakit hepatitis, AIDS jika saja
kepatuhan penggunaan alat
pelindung diri diabaikan, dikarenakan setiap harinya tenaga kesehatan
selalu mengalami kontak
langsung dengan pasien dengan berbagai macam jenis penyakit. Selain
dikarenakan kepatuhan
yang bersumber dari motivasi individu tenaga kesehatan itu sendiri,
keterbatasan jumlah alat
pelindung diri yang disediakan oleh rumah sakit juga bisa meningkatkan
jumlah resiko seorang
tenaga kesehatan tertular oleh penyakit. Disamping dua faktor lainya,
sikap dan perilaku yang
dimiliki oleh masing- masing individu juga akan mempengaruhi tingkat
kepatuhan dalam
penggunaan APD. Dampak yang akan muncul dari penggunaan alat pelindung
diri yang tidak
sempurna yaitu resiko tertular penyakit akan bertambah dan juga akan
mempengaruhi kualitas
tindakan medis dan keperawatan yang diberikan karena mungkin akan muncul
rasa tidak aman
saat berada di dekat pasien.

Penyusunan prosedur tetap atau standart operasional prosedur yang mengatur


tentang alat
pelindung diri di rumah sakit, akan mengurangi resiko seorang perawat
tertular oleh penyakit
sehingga keselamatan kerja perawat akan lebih terjamin dan pemberian
asuhan keperawatan
akan lebih bermutu karena dilakukan sesuai standart operasional yang ada.

2
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
B. Maksud Dan Tujuan
1. Maksud :
Meningkatakan pemahaman tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri

2. Tujuan :
a. Meningkatkan pengetahuan dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri
b. Meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dalam Penggunaan Alat
Pelindung Diri
c. Mendapatkan data tentang gambaran kepatuhan Penggunaan Alat
Pelindung Diridi
rumah sakit

C. Pengertian
Alat Pelindung Diri (APD) ada berbagai macam yang berguna untuk melindungi
seseorang
dalam melakukan pekerjaan yang fungsinya untuk mengisolasi tubuh tenaga
kerja dari potensi
bahaya di tempat kerja. Berdasarkan fungsinya, ada beberapa macam APD yang
digunakan,
antara lain:
1. sarung tangan
2. masker
3. apron
4. kaca mata

3
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
D. Hasil Kegiatan

Gambar . Angka Kepatuhan Penggunaan Alat


Pelindung Diri (APD) RSUD
………………………Bulan Juni 2018.

Dari hasil audit pemakaian APD yang di lakukan di dapat hasil dimana semua
staff baik medis,
pekarya kesehatan, unit gizi, dan sanitasi lingkungan sudah mulai
menyadari pentingnya alat
pelindung diri tersebut. Baik itu untuk melindungi diri sendiri agar tidak
terinfeksi dari pasien
dan sebaliknya agar pasien tidak terinfeksi oleh petugas kesehatan.
Melindungi diri sendiri agar
tidak terkena benda tajam dll.

Hasil akhir yang diharapkan dari meningkatnya kepatuhan pemakaian alat


pelindung diri oleh
karyawan Rumah Sakit …………………. adalah menurunnya angka infeksi nosokomial
yang terjadi
pada pasien, staff, berkurangnya angka kejadian kecelakaan saat bekerja.
Karena kepatuhan
pemakaian alat pelindung diri adalah salah satu hal yang harus dijalankan
oleh petugas di
rumah sakit, maka meningkatnya kepatuhan petugas dalam pemakaian alat
pelindung diri juga
berarti meningkatnya kualitas pelayanan Rumah Sakit ………………..

E. Analisa dan Evaluasi


Berdasarkan hasil laporan di atas terhadap kepatuhan pembuangan limbah
bulan April – Juni 2018 di
RSUD ……………. di atas rata-rata …… yang di harapkan yaitu 85%.
Ini menunjukan kepatuham
pembuangan limbah cukup baik.

F. Upaya Tindak Lanjut


Maka Komite PPI merencakan peningkatan kepatuhan Penggunaan Alat pelindung
Diri (APD) dengan
cara :

Plan Do Study
Action

4
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
Pertahankan supervisi Tingkatkan kepatuhan Lakukan supervisi
- Sosialisasi penggunaan
oleh Komite PPI tentang Penggunaan Alat sesuai jadwal
APD dari hasil observasi
implementasi SPO pelindung Diri (APD)
rendah, dimana banyak
Penggunaan Alat
petugas belum patuh
pelindung Diri (APD)
dalam menggunakan APD

seperti sarung tangan,

masker, apron dan kaca

mata

- Menyediakan fasilitas APD

segera terpenuhi dengan

jumlah yang disesuaikan

dengan kebutuhan

petugas dan jumlah pasien

sehingga penggunaan APD

bisa selalu diterapkan sat

melakukan tindakan

- Supervise oleh komite PPI

dan IPCLN ruangan

G. Penutup
Pemahaman petugas tentang PPI sudah memadai, dan informasi tentang PPI
juga sudah disampaikan ke
petugas ruangan, namun untuk merubah perilaku petugas kesehatan jika harus
didukung oleh
ketersediaan fasilitas pembuangan limbah yang memadai.

Hasil akhir yang di harapkan dari meningkatnya kepatuhan petugas dalam


pembuangan limbah ini
adalah tidak terjadinya HAIs pada pasien dan pengunjung. Karena pengolahan
limbah yang baik
merupakan salah satu indikator patient Safety yang harus di jalankan oleh
petugas rumah sakit, maka
meningkatnya kepatuhan petugas dalam pengolahan limbah juga berarti
meningatnya kualitas
pelayanan RSUD …………..
5
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

Anda mungkin juga menyukai