Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH ANALISIS KESALAHAN PENULISAN PARAGRAF BAHASA

INDONESIA DALAM MASALAH HUKUM

Oleh :
1. Gabriella Tiurma Natalie Sitorus (2104551281)
2. Kezia Crishanta (2104551247)
3. Elina Angelia H (2104551262)
4. I Putu Juli Antara (2104551283)
5. Komang D Satria Wiguna (2104551283)
6. Putu Surya Permana Putra (2104551291)
7. Luh Ayu Wara Apsari (2104551265)

FAKULTAS HUKUM
JURUSAN ILMU HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B.Pembahasan

Syarat-syarat Paragraf yang Baik


Paragraf yang baik harus memiliki kriteria yang jelas. Tanpa kriteria, tolok ukur baik
tidaknya suatu paragraf tidak akan oda. Berikut ini dijelaskan mengenai kriteria-kriteria
yang menjadi syarat paragraf yang baik!
Memiliki Kesatuan Gagasan
Paragraf hanya boleh memiliki satu gagasan utama saja. Hal ini sesuai dengan peranan paragraf
yakni berfungsi menjabarkan topik-topik karangan dari tema sentral karangan yang lebih
besar. Paragraf yang gagasan utamanya lebih dari satu dapat dikatakan sebagai paragraf yang
tidak memiliki kesatuan gagasan. Paragraf semacam ini dapat menimbulkan penafsiran ganda
(bias). Perhatikan contoh kutipan paragraf berikut ini!
Surat perjanjian adalah surat yang dibuat oleh dua pihak yang telah sepakat untuk
suatu urusan. Jenis surat perjanjian ada bermacam-macam, misalnya perjanjian
jual beli,  perjanjian sewa beli,  perjanjian sewa-menyewa, perjanjian kerja, dan
perjanjian pinjaman uang. Surat perjanjian dibuat sebagai bukti autentik adanya
ikatan kedua belah pihak dan untuk menghindari persengketaan di kemudian hari.
Anatomi surat perjanjian terdiri dari (a) judul, (b) pembukaan, (c) komparisi, (d)
premis/dasar pertimbangan, (e) isi perjanjian, (f) penutup, dan (g) tanda tangan
dan lampiran

Anda mungkin juga menyukai