Anda di halaman 1dari 7

Analisis Benefit Penerapan Pemanenan Air Hujan Pada Usaha Peternakan

Itik di Kecamatan Terbanggi Besar-Lampung Tengah


Puji Tri Andika* Endro P. Wahono* Dyah Indriana Kusumastuti*
Program Studi Magister Teknik Sipil,
Universitas Lampung, Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, 35145, Indonesia
Alamat email : puji3andika@gmail.com

HIGHLIGHTS

 Analisis Benefit
 Penerapan Pemanenan Air Hujan (Rain Water Harvesting)

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Riwayat artikel: Air hujan merupakan salah satu sumber daya alam yang
Diterima selama ini belum termanfaatkan secara optimal dan hanya
Diterima setelah diperbaiki dibiarkan mengalir ke saluran-saluran drainase. menuju ke
Diterima untuk diterbitkan
Tersedia secara online sungai-sungai yang akhirnya mengalir ke laut. Padahal jika
mampu diolah dan dikelola dengan baik, air hujan tersebut
akan memiliki banyak manfaat bagi keberlangsungan
Kata kunci:
Analisis Benefit makhluk hidup. Pemanfaatan air hujan juga dapat
Pemanenan Air Hujan dimanfaatkan sebagai alternatif penggunaan air minum
Usaha Peternakan Itik pada peternakan itik. Untuk memanfaatkan air hujan
sebagai alternative penggunaan air minum pada peternakan
itik dibutuhkan sistem yang disebut dengan pemanenan air
hujan (Rain Water Harvesting). Pada penelitian ini data yang
digunakan yakni data sekunder yang dikeluarkan oleh suatu
badan dan data primer yang diperoleh melalui survey
langsung. Berdasarkan analisis perhitungan yang diperoleh
hasil bahwa potensi air hujan di Karang Endah untuk
pemanfaatan air minum itik berpotensi besar. Dalam satu
periode dengan kapasitas 100 ekor itik petelur memerlukan
36.000 liter yang seluruhnya dapat dipenuhi dengan
pemanenan air hujan. Pada analisis benefit peternakan itik
petelur dengan populasi 100 ekor dalam satu periode
mendapatkan keuntungan sebesar Rp Rp. 14.799.536,155.

Diterbitkan oleh Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung

Pendahuluan 408,05 - 427,94 ml/ekor/hari Air hujan


Desa Karang Endah, Kecamatan Terbanggi merupakan salah satu sumber daya alam yang
Besar, Kabupaten Lampung Tengah adalah sentra selama ini belum termanfaatkan secara optimal
peternakan unggas terutama itik di Provinsi dan hanya dibiarkan mengalir ke saluran-saluran
Lampung. Desa Karang Endah terletak sekitar 2 drainase menuju ke sungai-sungai yang akhirnya
km dari Bandar Jaya, salah satu pusat mengalir ke laut. Padahal jika mampu diolah dan
perekonomian di Lampung Tengah. Desa Karang dikelola dengan baik, air hujan tersebut akan
Endah merupakan tempat yang strategis untuk memiliki banyak manfaat bagi keberlangsungan
budidaya ternak itik karena masih banyak lahan makhluk hidup.
persawahan yang merupakan sumber pangan itik
dan lahan untuk dibuat kandang itik. Menurut (Yulistyorini, 2011) Pemanfaatan air
hujan juga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif
Menurut (Arianti, 2009) Unggas jenis itik penggunaan air minum pada peternakan itik.
adalah unggas dengan kebutuhan air tinggi Untuk memanfaatkan air hujan sebagai alternative
terutama air yang digunakan untuk penggunaan air minum pada peternakan itik
minum.Konsumsi air minum pada itik berkisar

1
dibutuhkan sistem yang disebut dengan dahulu dan menerbitkan nya dalam bentuk
pemanenan air hujan (Rain Water Harvesting). buku,laporan dan situs web resmi diperlukan
Teknik pemanenan air hujan atau disebut juga sedangkan data primer adalah data yang diperoleh
dengan istilah rain water harvesting didefinisikan melalui survey langsung ke lapangan. Data hujan
sebagai suatu cara pengumpulan atau diperoleh dari stasiun way kekah 10 tahun
penampungan air hujan atau aliran permukaan terakhir, dan data operasional itik diperoleh
pada saat curah hujan tinggi untuk selanjutnya secara survey langsung.
digunakan pada waktu air hujan rendah (Harsoyo,
2010) C. Analisis Data

Berdasarkan (UNEP International Technology Centre, Dalam penelitian ini untuk menghitung
2001) Pemanenan air hujan (PAH) merupakan metode atau analisis benefit dengan adanya Penerapan
teknologi yang diguna- kan untuk mengumpulkan air hujan Pemanenan Air Hujan Pada Usaha Peternaakan
yang berasal dari atap bangunan, permukaan tanah, jalan Itik menggunakan pendekatan secara ekonomi.
atau perbukitan batu dan di- manfaatkan sebagai salah satu Dari hasil perhitungan secara Normal dan dengan
sumber suplai air bersih. Menurut (Yan Zhang dkk, 2009). menggunakan simulasi air hujan nanti nya akan
Pemanenan air hujan (PAH) dengan memanfaatkan atap dibandingan manakah yang memiliki benefit yang
bangunan umumnya merupakan alternatif dalam lebih menguntungkan. Dari rumus menghitung
memperoleh sumber air bersih yang membutuhkan sedikit analis benefit diatas nanti nya TC (Total Cost)
pengolahan sebelum digunakan untuk keperluan manusia. akan berpengaruh dalam menentukan hasil
Penggunaan air hujan sebagai salah satu alternatif sumber manakah yang lebih menguntungkan apakah
air sangat potensial untuk diterapkan di Indonesia dengan cara Normal atau dengan menggunakan
mengingat Indonesia adalah negara tropis yang mempunyai simulasi air hujan. Adapun rumus nya sebagai
curah hujan yang tinggi. berikut :

Lampung Tengah merupakan salah satu π = TR – TC


= P.Q – TC
daerah yang memiliki musim panas dan musim
penghujan yang datang setiap tahun. Namun, pada Keterangan :
saat ini potensipemanfaatan air hujan untuk
menambah keuntungan bagi peternak itik belum π = Keuntungan usaha (Rupiah)
dikelola secara maksimal. Oleh karena itu TR = Penerimaan total usaha (Rupiah)
penelitian untuk mengetahui potensi pemanfaatan TC = Biaya total usaha (Rupiah)
air hujan untuk menambah keuntungan bagi P = Harga produk hasil usaha (Rupiah)
peternak itik di Desa Karang Endah adalah penting Q = Jumlah produk hasil usaha (Ekor/Butir)
untuk dilakukan
D. Simulasi Pemanenan Air Hujan
Metode Penelitian
Dalam melakukan simulasi pemanenan air
A. Studi Literature hujan dalam model ini digunakan beberapa model
tampungan yakni dengan ukuran Panjang 1,5 m,
Studi literatur adalah kegiatan melakukan lebar 1,5 m, Tinggi 1,5 m. Terdapat 5 model desain
pencarian terhadap berbagai sumber tertulis, baik tampungan yakni Model A,B,C,D, dan E guna untuk
berupa buku-buku, arsip, majalah, artikel, dan menampung air hujan. Dari ke 7 model tersebut
jurnal, atau dokumen-dokumen yang relevan memiliki ukuran yang sama Panjang 1,5 m, lebar
dengan masalah penelitian yang sedang 1,5 m, Tinggi 1,5 m, namun yang membedakan
direncanakan. Fungsi tudi literature adalah hanya jumlah tampungan yang disediakan. Pada
sebagai rujukan untuk memperkuat hasil-hasil model A hanya disediakan 1 tampungan dan
penelitian. Studi literatur ini dilakukan oleh seterusnya hingga model E maka disediakan 5
peneliti setelah menentukan topik penelitian dan tampungan dengan kapasitas yang berbeda-beda.
menetapkan rumusan permasalahan. Studi Dari permodelan yang digunakan nanti nya akan
literature dilakukan sebelum terjun ke lapangan didapatkan hasil tampungan mana yang ideal dan
untuk mengumpulkan data yang diperlukan. efektif dalam menampung air hujan dan
B. Jenis Data mengurangi pengunaan air tanah (listrik) dalam
konsumsi air pada peternakan itik petelur yang
Dalam penelitian ini jenis data kuantitatif dan terdapat di desa Karang Endah.
bersumber dari data sekunder dan data primer. Hasil dan Pembahasan
Data sekunder adalah data yang dikeluarkan oleh
suatu badan yang telah dikumpulkan terlebih

2
A. Curah Hujan Pemodelan yang dilakukan adalah dengan menggunakan
Dalam pengamatan curah hujan tahun 2012, data hujan dari stasiun way kekah Kabupaten Lampung
2013, 2014, 2015, 2018, 2019, dan 2020 di Desa Tengah PH 135 Karang Endah. Dengan beberapa model
Karang Endah kecamatan Terbanggi Besar dapat ukuran tampungan air yang efektif dalam perternakan itik
diperoleh data yang telah diolah dalam bentuk petelur. Pada penelitian ini menggunakan 5 model
tabel berikut tampungan dan dengan asumsi pada awal simulasi
tampungan terisi air penuh dari air hujan tahun
Tabel diatas menunjukan curah hujan selama 7 sebelumnya yang akan dijelaskan sebagai berikut :
tahun periode pengamatan yang terdiri dari
jumlah observasi (hari), rata-rata hujan setiap
tahun nya, standar deviasi, serta curah hujan
minimal dan curah hujan maksimal yang terjadi
pada setiap tahun nya. Hasil yang dapat
disimpulkan dari tabel diatas yakni rata-rata hujan
tertinggi dari 7 tahun pengamatan terjadi pada
tahun 2012 yakni sebesar 7.539726 m³ dan
terendah terjadi pada tahun 2019 yakni hanya
sebesar 4.541096 m³. Untuk data curah hujan
maksimum dengan angka tertinggi yakni terjadi
pada tahun 2013 sebesar 105 mm dan pada tahun
2012 menjadi angka terendah pada curah hujan a) Model Tampungan A (Kapasitas 3,375 m³)
maksimum hanya sebesar 84 mm.

B. Inflow

Dalam pengamatan inflow tahun 2012, 2013,


2014, 2015, 2018, 2019, dan 2020 di Desa Karang
Endah kecamatan Terbanggi Besar dapat
diperoleh data yang telah diolah dalam bentuk

b) Model Tampungan B (Kapasitas 6,75 m³)

tabel berikut :

Tabel diatas menunjukan inflow selama 7


tahun periode pengamatan yang terdiri dari
jumlah observasi (hari), rata-rata inflow setiap
tahun nya, standar deviasi, serta inflow minimal
dan inflow maksimal yang terjadi pada setiap
tahun nya. Hasil yang dapat disimpulkan dari tabel
diatas yakni rata-rata inflow tertinggi dari 7 tahun
pengamatan terjadi pada tahun 2013 yakni
sebesar 0.2137512 m³ dan terendah terjadi pada
tahun 2019 yakni hanya sebesar 0.1287401 m³.
Untuk data inflow maksimum dengan angka
tertinggi yakni terjadi pada tahun 2015 sebesar
3.2319 m³ dan pada tahun 2012 menjadi angka
terendah pada curah hujan maksimum hanya
sebesar 2.3814 m³.

C. Model Tampungan

3
c) Model Tampungan C (Kapasitas 10,125 m³)

e) Model Tampungan E (Kapasitas 16,875 m³)

d) Model Tampungan D (Kapasitas 13,500 m³)

4
Analisis Biaya Listrik Per Liter Air
Biaya Listrik = Pemakaian (kWh) x Tarif dasar listrik :
D. Model Tampungan Rata-rata 3.375 Liter = (Daya alat listrik x Lama pemakaian) x
Tarif dasar = (510 x 1,875) : 1000 x (1.353 : 3.375)
Model Penggunaan Air = 0,95625 x 0.4008
Tampungan Tanah = 0,3833
A (3,375 m3) 6.4139
B (6,750 m3) 3.5209 Jadi kebutuhan Biaya Listrik Per Liter adalah Rp. 0,3833
C (10,125 m3) 1.4453
F. Analisis Biaya Operasional Tanpa RWH
D (13,500 m3) 0.4203
E (16,875 m3) 0 Biaya Penyusutan Itik Petelur sebagai berikut :

6.4139
Penggunaan Air Tanah

6.0000
4.0000 3.5209

2.0000 1.4453
(m3)

0.4203 0.0000
0.0000
A B C D E
(3,375 (6,750 (10,125 (13,500 (16,875
m3) m3) m3) m3) m3)
Analisis Biaya Penyusutan itik Petelur dalam waktu
Model Tampungan 1 tahun:

Penyusutan = Harga Beli – Harga Jual :


Berdasarkan Penjelasan grafik dapat Jumlah Populasi : 365 Hari
disimpulkan bahwa ukuran yang paling ideal = (100 x 65.000) – (95 x45.000): 100 : 365
dalam pemeliharaan itik petelur dengan kapasitas = (6.500.000 – 4.275.000) : 100 : 365
100 ekor dan dengan ukuran atap kandang = (2.225.000 : 100) : 365
panjang 7 m dan lebar 4,5 m adalah ukuran = 22.250 : 365
tampungan E dengan kapasitas tampungan 16,875 = Rp. 60,9589
m3. Pada tampungan ini kebutuhan air pada
peternakan itik dapat dipenuhi seluruhnya dengan
pemanfaatan pemanenan air hujan

Kebutuhan Operasional Itik Petelur Per Hari :

E. Analisis Data Perhitungan Biaya Listrik

Penelitian ini dilakukan untuk meninjau dari


kebutuhan biaya listrik. Adapun analisis
kebutuhan listrik untuk memompa air tanah dapat
dijelaskan pada tabel di bawah ini:

G. Data Analisis Benefit Secara Normal

5
H. Rekap Perbandingan Benefit Pemeliharaan Itik
Data yang digunakan adalah data dari Secara Normal dan Menggunakan RWH
peternakan itik yang ada di kelompok ternak itik No Uraian Sat
Secara Normal Menerapkan RWH
Volume Harga Satuan Jumlah Total Volume Harga Satuan Jumlah Total
Cahaya Muda di Desa Karang Endah Kecamatan 1 Pakan Kosentrat Kg 0.15 5,300.00 795.0000 0.15 5,300.00 795.00
Terbanggi Besar Lampung Tengah. 2 Air Minum Itik Ltr 0.50 0.3833 0.1917 0.50 - -
Pembersihan Tempat
3 Ltr 0.50 0.3833 0.1917 0.50 - -
Minum
4 Vitamin - 1.00 30.00 30.0000 1.00 30.00 30.00
5 Upah Tenaga Kerja - 1.00 150.00 150.0000 1.00 150.00 150.00
6 Penyusutan Itik Ekor 1.00 60.9589 60.9589 1.00 60.96 60.96
Jumlah Total 1,036.34220 1,035.9589
Overhade Langsung 15% 155.45133 155.3938
Jumlah Total + Overhade 15% 1,191.79353 1,191.3527

Tabel di atas adalah tabel perbandingan antara


biaya oprasional harian itik petelur secara normal
dan dengan penerapan RWH yang di tinjau dari
biaya listrik. Data tersebut diasumsikan apabila
kebutuhan air dapat terpenuhi secara keseluruhan
Oprasional = Jumlah Populasi x Oprasional Harian x oleh air hujan. Perbedaan dari data pemeliharaan
365 hari. secara normal dan dengan menggunakan RWH
sebesar Rp.0,44 Per hari.
= 100 x 1.191.7936 x 365
= Rp. 43.500.463,845 (Total Biaya Operasional Perbandingan Biaya Operasional Selama 1 Periode
dalam Satu Periode) Pemeliharaan :

Data Pemasukan Telur yang di hasilkan selama Satu Secara Normal Menerapkan RWH
No Uraian Sat
Volume Harga Satuan Jumlah Total Volume Harga Satuan Jumlah Total
Periode (365 Hari) pemeliharaan dengan populasi
1 Pakan Kosentrat Kg 5,475.00 5,300.00 29,017,500.00 5,475.00 5,300.00 29,017,500.00
pemeliharaan 100 ekor. Produksi telur itik di 2 Air Minum Itik Ltr 18,250.00 0.3833 6,995.23 18,250.00 - -
bedakan menjadi 2 fase yaitu Pembersihan Tempat
3 Ltr 18,250.00 0.3833 6,995.23 18,250.00 - -
Minum
fase I = Produksi Saat Usaia 6-12 Bulan 4 Vitamin - 36,500.00 30.00 1,095,000.00 36,500.00 30.00 1,095,000.00
mencapai rata-rata 90% (Fase saat itik produksi 5 Upah Tenaga Kerja - 36,500.00 150.00 5,475,000.00 36,500.00 150.00 5,475,000.00
6 Penyusutan Itik Ekor 36,500.00 60.96 2,224,999.85 36,500.00 60.96 2,224,999.85
sangat baik) 37,812,499.85
Jumlah Total 37,826,490.30
Overhade Langsung 15% 5,673,973.55 5,671,874.98
fase II = Produksi Saat Usia 12-18 Bulan Jumlah Total + Overhade 15% 43,500,463.85 43,484,374.83
Mencapai rata-rata 70% (fase saat itik mengalami
rontok bulu secata bergantian, sehingga produksi
telur mengalami penurunan) Tabel diatas adalah tabel perbanfingan biaya
operasional itik petelur secara normal dan dengan
Jadi jumlah telur yang di hasilkan pada setiap fase
penerapan RWH yang di tinjau dari biaya listrik
adalah:
dalam kurun waktu satu periode pemeliharaan
Fase I = 100 Ekor x 90% yaitu 365 hari. Dapat disumpulkan bahwa benefit
= 90 butir per hari x 180 hari yang di dapat dengan menggunakan RWH adalah
= 16.200 Butir Rp. 16.089,02.
Fase II = 100 Ekor x 70%
= 70 butir per hari x 185 hari I. Analisis Kandungan pH Air
= 12.950 Butir

Jumlah Telur = Jumlah fase I + Jumlah fase II Analisis dilakukan pada sampel air hujan dan
Jumlah Telur = 16.200 + 12.950 air tanah yang ada di peternak Desa Karang
Jumlah Telur = 29.150 Butir Endah. Adapun Hasil Sampel dapat di lihat pada
Penjualan = 29.150 x Rp 2.000 (Harga Tabel di bawah ini :
telur per butir)
Penjualan = Rp. 58.300.000,00 No Keterangan pH

Jadi Keuntungan dalam pemeliharaan 1 kali periode 1 Sampel Air Hujan kandang A 6.9
itik petelur (365 hari) dengan populasi 100 ekor
secara Normal adalah: 2 Sampel Air Tanah Kandang A 6.3

Profit = Total Pemasukan - Total Modal yang 3 Sampel Air Hujan Kandang B 6.7
dikeluarkan 4 Sampel Air Tanah Kandang B 6.1
Profit = Rp. 58.300.000,00 - Rp. 43.500.463,845
Profit = Rp. 14.799.536,155 5 Sampel Air Hujan Kandang C 6.7

6
6 Sampel Air Tanah Kandang C 4.9 semua kebutuhan air dapat terpenuhi oleh air
hujan dalam Satu Periode pemeliharaan itik..
Sehingga ada yang perlu di pertimbangkan apabila
akan mengaplikasikan RWH pada peternakan itik
Pada tabel diatas menunjukan masing-masing
itu sendiri. Apabila disuatu tempat terdapat
kandungan pH air hujan dan pH air tanah dari 3
potensi air hujan yang tinggi dan ketersediaan air
titik lokasi kandang yang berbeda. Berdasarkan
tanah yang terbatas maka penerapan RWH ini
Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 nilai
dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan
pH normal yaitu berada dalam kisaran 6,5 - 9. pH
air pada itik.
penting dalam proses penjernihan air karena
keasaman air pada umumnya disebabkan gas
Daftar Pustaka
oksida yang larut dalam air terutama Arianti, A. A. dan (2009) ‘PERFORMANS ITIK PEDAGING
karbondioksida. Salah satu parameter kualitas air ( LOKAL X PEKING ) ’ PADA FASE STARTER YANG DIBER !
hujan yang sering diragukan nilainya yaitu derajat PAKAN DENGAN PERSENTASE PENAMBAHAN’, 6(2).
keasaman (pH). Dalam analisis diatas menunjukan
bahwa pH air hujan ternyata lebih baik daripada Harsoyo, B. (2010) ‘Teknik Pemanenan Air Hujan (Rain
Water Harvesting) Sebagai Alternatif Upaya Penyelamatan
pH air tanah. pH air hujan menunjukan skor diatas
Sumberdaya Air Di Wilayah Dki Jakarta’, Jurnal Sains &
6.5 yang artinya kandungan yang terdapat pada Teknologi Modifikasi Cuaca, 11(2), p. 29. doi:
air hujan bersifat normal. 10.29122/jstmc.v11i2.2183.

Kesimpulan UNEP International Technology Centre (2001) ‘Rain Water


Harvesting’, in. Murdoch University of Western Australia.
Berdasarkan data hasil analisis data dalam
penelitian ini dapat di ambil kesimpulan sebagai Yan Zhang, Donghui Chen, Liang Chen, S. A. (2009)
berikut: ‘Potential for rainwater use in high-rise buildings in
Australian cities’, Journal of Environmental Management,
Volume 91, p. Pages 222-226.
1. Prosedur dalam penelitian ini adalah dengan
populasi itik 100 ekor, ukuran atap Panjang 7 m Yulistyorini, A. (2011) ‘Pemanenan Air Hujan Sebagai
dan Lebar 4,5m , dan ukuran Tampungan Air Alternatif Pengelolaan Sumberdaya Air di Perkotaan’,
sebesar 16,875 m3 dapat menghasilkan 36.500 Teknologi dan Kejuruan, 34(1), pp. 105–114. Available at:
liter air dalam satu periode pemeliharaan http://journal.um.ac.id/index.php/teknologi-kejuruan/arti
Sehingga benefit yang didapatkan sebesar Rp. cle/view/3024/408.
16.089,02 selama Satu Periode pemeliharaan.

2. Potensi air hujan yang ada di Desa Karang Endah


untuk pemanfaatan air minum itik sangat
berpotensi besar. Hal ini dikarenakan dalam
Satu Periode pemeliharaan itik dengan kapasitas
100 ekor memerlukan 36.500 liter yang dapat di
penuhi seluruhnya oleh pemanenan air hujan.

3. Pada analisis benefit peternakan itik petelur


dengan populasi 100 ekor yang di pelihara
secara normal di Desa Karang Endah selama
Satu Periode (365 hari) mendapatkan
keuntungan sebesar Rp. 14.799.536,155

Saran

Dari analisis yang dilakukan bahwa benefit


yang di dapat tergolong rendah yaitu sebesar Rp.
16.089,02 apabila hanya di tinjau dari biaya
kebutuhan listriknya saja. Namun keuntungan
dalam pemanfaatan air hujan sangat tinggi karena

Anda mungkin juga menyukai