Anda di halaman 1dari 13

Kata Pengantar

Puji dan Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami haturkan
sholawat dan salam kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan
kita ke zaman yang terang benderang.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Berkat dorongan serta
bantuan mereka kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan penuh
kekurangan. Maka dari itu, kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak
sangat diperlukan demi menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami berharap makalah ini
dapat menjadi bahan informasi dan penunjang bagi kita semua.

                                                                                                Pelaihari, Maret 2015

                                                                                                         Penyusun
Daftar Isi

Kata
Pengantar................................................................................................................................ 1
Daftar Isi................................................................................................................................. 2
Bab I Pendahuluan................................................................................................................ 3
a.       Latar Belakang..................................................................................................................... 3
b.      Rumusan Masalah................................................................................................................. 3
c.       Tujuan Penelitian............................................................................................ ..................... 3
BAB II Landasan Teori.......................................................................................................... 4
BAB III  Pembahasan............................................................................................................. 5
Pemanasan Global..................................................................................................................... 5
a.       Penyebab Terjadinya Pemanasan Global.............................................................................. 5
b.      Dampak Pemanasan Global................................................................................................... 7
c.       Cara Penanggulangan Pemanasan Global ........................................................................... 10
BAB IV Penutup..................................................................................................................... 11
Kesimpulan................................................................................................................................11
Saran......................................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka........................................................................................................................ 12
Bab I : Pendahuluan
a.      Latar Belakang
Dari tahun ketahun kita dapat merasakan  perubahan cuaca yang semakin tidak menentu
bahkan bisa sampai ekstrim. Dalam satu hari pada saat siang hari cuacanya sangat panas,
sedangkan pada sore sampai malam hari hujan melanda. Kejadian ini sering disebut dengan
nama pemanasan global atau global warming, dimana terjadi peningkatan suhu di permukaan
bumi. Selain itu sekarang juga telah terjadi  El Nino dan La Nina adalah merupakan dinamika
atmosfer dan laut yang mempengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik. El Nino dan La Nina sendiri
sebenarnya adalah bentuk penyimpangan pola cuaca.
Karena hal inilah maka dalam makalah ini kami akan membahas tentang pemanasan
global dan penyimpangan pola cuaca seperti El Nino & La Nina, hal-hal yang menyebabkannya,
akibat yang ditimbulkannya, serta solusi dalam  mengatasinya agar dapat meminimalisir dampak
yang ditimbulkan. Makalah ini disusun berdasarkan informasi dari berbagai sumber di internet
sebagai pendukung dan menyempurnakan pembahasan yang terdapat di makalah ini.
b.      Rumusan Masalah
a. Apa penyebab terjadinya pemanasan global?
b. Apa saja dampak dari pemanasan global?
c. Bagaimana solusi mengatasi pemanasan global?
c.       Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memberikan informasi lebih dalam mengenai
pemanasan global serta penyimpangan pola cuaca yang terjadi saat ini. 
BAB II
Landasan Teori
Pemanasan global (Global Warming) adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ±
0.18°C (1.33 ± 0.32°F) selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC)menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global
sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi
gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Meningkatnya suhu global akibat pemanasan global diperkirakan akan menyebabkan
perubahan-perubahan yg lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas
fenomena cuaca yg ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi (turunnya air dari
atmosfer, misal hujan, salju). Akibat-akibat pemanasan global yg lain adalah terpengaruhnya
hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
BAB III
Pembahasan
Pemanasan Global
a.      Penyebab Pemanasan Global
Pemanasan global (Global Warming) adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18°C
(1.33 ± 0.32°F) selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change
(IPCC)menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.

Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), yaitu sebuah kelompok peneliti
yang konsen meneliti dan mengamati tentang berbagai hal yang berkaitan dengan perubahan
iklim, setiap beberapa tahun sekali melakukan pertemuan dan diskusi untuk membahas berbagai
hal yang berhubungan dengan penemuan-penemuan terbaru terkait dengan perubahan iklim
khususnya pemanasan global. Dari berbagai diskusi ilmiah tersebut, para peneliti yang tergabung
dalam IPCC menyimpulkan bahwa peningkatan rata-rata suhu global bumi disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca yang kemudian dikenal dengan istilah efek rumah
kaca.

Pemanasan global terjadi sebenarnya mengikuti prinsip efek rumah kaca. Rumah kaca
memiliki prinsip, menyerap energi panas yang dipancarkan oleh matahari dan menahannya,
sehingga suhu udara di dalam rumah kaca menjadi hangat dan bisa menunjang pertumbuhan
tanaman di dalamnya.
Bumi menerima energi panas dari matahari yang menyinari bumi. Energi panas yang
sampai ke Bumi, menciptakan nuansa panas yang menghangatkan bumi. Sebagian dari panas
tersebut di serap oleh bumi dan sisanya akan dipantulkan kembali. Namun, sebagian besar panas
tersebut tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya gas rumah kaca. Panas yang
dipantullkan oleh bumi akan diserap oleh gas-gas rumah kaca dan dipantulkan kembali ke
permukaan bumi. Akibatnya, energi panas tersebut terperangkap di dalam atmosfer bumi,
sehingga suhu di permukaan bumi pun meningkat.
Pada konsentrasi terstentu, sebenarnya kehadiran gas-gas rumah kaca ini sangat
diperlukan untuk menghangatkan suhu di atmosfer bumi. Namun, meningkatnya konsentrasi gas
rumah kaca juga akan berdampak pada semakin meningkatnya energi panas di atmosfer bumi.
Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi
Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.Protokol Kyoto
adalah kesepakatan internasional Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim
(UNFCCC atau FCCC), yg ditujukan untuk melawan pemanasan global. UNFCCC adalah
perjanjian lingkungan hidup internasional dengan tujuan mencapai “stabilisasi konsentrasi gas
rumah kaca di atmosfer pada tingkat yg akan mencegah gangguan antropogenik yg berbahaya
dengan sistem iklim.” Protokol Kyoto awalnya diadopsi pada tanggal 11 Desember 1997 di
Kyoto, Jepang, dan mulai berlaku pada tanggal 16 Februari 2005. Pada April 2010, 191 negara
telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto.

Berikut ini beberapa hal-hal yang menyebabkan pemanasan global, antara lain:

1. Polusi Karbondioksida Dari Pembangkit Listrik Bahan Bakar Fosil

Ketergantungan kita yang semakin meningkat pada listrik dari pembangkit listrik bahan
bakar fosil membuat semakin meningkatnya pelepasan gas karbondioksida sisa pembakaran ke
atmosfer. Sekitar 40% dari polusi karbondioksida dunia, berasal dari produksi listrik Amerika
Serikat. Kebutuhan ini akan terus meningkat setiap harinya. Sepertinya, usaha penggunaan
energi alternatif selain fosil harus segera dilaksanakan. Tetapi, masih banyak dari kita yang
enggan untuk  melakukan ini.

2. Polusi Karbondioksida Dari Pembakaran Bensin Untuk Transportasi.

Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari mesin kendaraan bermotor. Apalagi,
keadaan semakin diperparah oleh adanya fakta bahwa permintaan kendaraan bermotor setiap
tahunnya terus meningkat seiring dengan populasi manusia yang juga tumbuh sangat pesat.
Sayangnya, semua peningkataan ini tidak diimbangi dengan usaha untuk mengurangi dampak.

3. Gas Metana Dari Peternakan & Pertanian.

Gas metana menempati urutan kedua setelah karbondioksida yang menjadi penyebab
terdinya efek rumah kaca. Gas metana dapat bersal dari bahan organik yang dipecah oleh bakteri
dalam kondisi kekurangan oksigen, misalnya dipersawahan. Proses ini juga dapat terjadi pada
usus hewan ternak, dan dengan meningkatnya jumlah populasi ternak, mengakibatkan
peningkatan produksi gas metana yang dilepaskan ke atmosfer bumi.

4. Aktivitas Penebangan Pohon

Seringnya penggunaan kayu dari pohon sebagai bahan baku membuat jumlah pohon kita
makin berkurang. Apalagi, hutan sebagai tempat pohon kita tumbuh semakin sempit akibat
beralih fungsi menjadi lahan perkebunan seperti kelapa sawit. Padahal, fungsi hutan sangat
penting sebagai paru-paru dunia dan dapat digunakan untuk  mendaur ulang karbondioksida yang
terlepas di atmosfer bumi.

5. Penggunaan Pupuk Kimia Yang Berlebihan


Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan pupuk kimia dunia untuk
pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan nitrogenoksida yang 300 kali
lebih kuat dari karbondioksida sebagai perangkap panas, sehingga ikut memanaskan bumi.
Akibat lainnya adalah pupuk kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari
sumber-sumber air minum kita.
b.      Dampak Pemanasan Global
Para ilmuwan telah memprediksikan bahwa pemanasan global yang terus meningkat ini,
akan menimbulkan beberapa dampak negatif bagi alam khususnya kehidupan di muka bumi.
Pemanasan global diperkirakan akan mempengaruhi kestabilan cuaca, populasi satwa,
produktivitas hasil pertanian, air laut, bahkan hingga kondisi sosial politik nantinya.

Berikut ini akibat yang ditimbulkan oleh terjadinya pemanasan global:

1.      Kenaikan Permukaan Air Laut Seluruh Dunia


Para ilmuwan memprediksi peningkatan tinggi air laut di seluruh dunia karena mencairnya
dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland. Banyak negara di seluruh dunia akan
mengalami efek berbahaya dari kenaikan air laut ini. Inilah mungkin yang faktor penyebab
tenggelamnya Ibu Kota Jakarta beberapa tahun mendatang sesuai dengan yang diprediksi
ilmuwan.
2.      Peningkatan Intensitas Terjadinya Badai
Tingkat terjadinya badai dan siklon semakin meningkat. Di dukung oleh bukti yang telah
ditemukan oleh para ilmuwan bahwa pemanasan global secara signifikan akan menyebabkan
terjadinya kenaikan temperatur udara dan lautan. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan
kecepatan angin yang dapat memicu terjadinya badai kuat.
3.      Menurunnya Produksi Pertanian Akibat Gagal Panen
Tingkat terjadinya badai dan siklon semakin meningkat. Di dukung oleh bukti yang telah
ditemukan oleh para ilmuwan bahwa pemanasan global secara signifikan akan menyebabkan
terjadinya kenaikan temperatur udara dan lautan. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan
kecepatan angin yang dapat memicu terjadinya badai kuat.
Diyakini bahwa, milyaran penduduk di seluruh dunia akan mengalami bencana kelaparan
karena faktor menurunnya produksi pangan pertanian akibat kegagalan panen. Ini disebabkan
oleh pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan iklim yang kurang kondusif bagi
tanaman pangan.
4.      Makhluk Hidup Terancam Kepunahan
Berdasarkan penelitian yang dipublikasin di Nature, pada tahun 2050 mendatang,
peningkatan suhu dapat menyebakan terjadinya kepunahan jutaan spesies. Artinya, di tahun-
tahun mendatang keragaman spesies bumi akan jauh berkurang. Namun, semoga saja tidak
termasuk di dalamnya spesies manusia
.
5.      Terumbu Karang Menghilang

World Wide Fund for Nature (WWF) mengatakan bahwa pada kondisi terburuk,
pemanasan global bisa mengakibatkan populasi terumbu karang menghilang. Diperkirakan hal
itu bisa saja terjadi pada tahun 2100 terkait dengan meningkatnya temperature dan tingkat
keasaman lautan. Sekarang saja, dampaknya pada terumbu karang sudah terlihat. Banyak
terumbu karang yang mengalami pemutihan atau bleaching. Jika terumbu karang kolaps
(menghilang), maka ekosistem laut akan terganggu. Banyak flora maupun fauna laut yang akan
terancam punah.
6.      Krisis Air Bersih
Hal ini tentunya akan mengancam manusia secara langsung. Karena air bersih merupakan
kebutuhan primer bagi kehidupan. Hal ini tejadi karena adanya penggundulan hutan. Jika hutan
terus menerus digunduli maka akan mengganggu siklus hidrologi air yang menyebabkan krisis
air bersih.
7.      Wabah Penyakit
Penyakit tropis menyebar seperti malaria, demam dengue, demam kuning menyebar ke
daerah yang sebelumnya tidak pernah dijangkiti, dan bukan hanya itu, penyakit ini diketahui
menjadi semakin ganas. Belum lagi meningkatnya jumlah manusia yang terserang penyakit
seperti kanker kulit, kolera dan sebagainya yang belakangan ini semakin mewabah, dan
mencakup daerah yang semakin luas.
8.      Terjadinya Penyimpangan Pola Cuaca El Nino dan La Nina
El Nino dan La Nina adalah merupakan dinamika atmosfer dan laut yang mempengaruhi
cuaca di sekitar laut Pasifik. El Nino merupakan salah satu bentuk penyimpangan iklim di
Samudera Pasifik yang ditandai dengan kenaikan suhu permukaan laut di daerah katulistiwa
bagian
tengah dan timur.
El-Nino menurut sejarah adalah sebuah fenomena yang teramati oleh para penduduk atau
nelayan Peru dan Ekuador yang tinggal di pantai sekitar Samudera Pasifik bagian Timur
menjelang hari natal (Desember). El Nino adalah fenomena alam dan bukan badai, secara ilmiah
diartikan dengan meningkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur sepanjang
ekuator dari nilai rata-ratanya dan secara fisik El Nino tidak dapat dilihat.
Fenomena EL-Nino mengakibatkan perairan yang tadinya subur dan kaya akan ikan
(akibat adanya upwelling atau arus naik permukaan yang membawa banyak nutrien dari dasar)
menjadi sebaliknya. Kejadian ini seringkali terjadi pada bulan Desember. El-Nino akan terjadi
apabila perairan yang lebih panas di Pasifik tengah dan timur meningkatkan suhu dan
kelembaban pada atmosfer yang berada di atasnya. Kejadian ini mendorong terjadinya
pembentukan awan yang akan meningkatkan curah hujan di sekitar kawasan tersebut. Bagian
barat Samudra Pasifik tekanan udara meningkat sehingga menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan awan di atas lautan bagian timur Indonesia, sehingga di beberapa wilayah
Indonesia terjadi penurunan curah hujan yang jauh dari normal.
El Nino dan La Nina memiliki beberapa dampak yaitu :
1.      Pada Alam
 Seperti pada saat terjadi El Nino di satu sisi dapat mengakibatkan meningkatnya suhu dan
salinitas air laut yang dapat membahayakan padang lamun (sea grass) dan terumbu karang (coral
reef) sebagai habitat dari berbagai jenis ikan. Padang lamun dan terumbu karang memiliki fungsi
sebagai tempat pemijahan (spawning ground), pengasuhan (nursery ground) dan tempat mencari
makan (feeding ground) bagi ikan-ikan. Padang lamun dan terumbu karang bila terkena sinar
matahari berlebihan pertumbuhannya akan terganggu, rusak dan mati.
2.      Pada Manusia
Meningkatnya suhu permukaan laut yang biasanya dingin di perairan , mengakibatkan
perairan yang tadinya subur akan ikan menjadi sebaliknya. Pada tahun 1900 hingga tahun 1901
terjadi peristiwa El-Nino di India yang menyebabkan kemarau panjang dan mengakibatkan
penduduk India kelaparan, dan menelan korban lebih dari satu juta jiwa.

Berikut adalah cara untuk mengantisipasi dari kehadiran El-Nino dan La-Nina:

1.      Meminta informasi secara teratur perkembangan dan arah terjadinya el-nino.

2.      Memerlukan lokasi-lokasi rawan kekeringan dan kebakaran.

3.      Meminta petani untuk melakukan konservasi tanah dan air serta melakukan tindakan
pemanenan air limpasan dan membuat embung-embung air.
4.      Meminta petani dan pekebun untuk mengurangi tindakan budidaya yang dapat memperbesar
penguapan tanaman, seperti pengurangan naungan dan pemangkasan, serta menyesuaikan jadwal
penanaman dengan prakiraan terjadinya el-nino.

5.      Menyiapkan dana alokasi khusus untuk pencegahan penanggulangan dampak el-nino, termasuk
dana untuk pengadaan sarana dan pelatihan pemadam kebakaran, bantuan pangan dan kesehatan
serta dana untuk rehabilitasi.

6.      Meminta dukungan aktif pihak terkait untuk memfasilitasi kegiatan sosialisasi pencegahan dan
penanggulangan kekeringan dan kebakaran kebun.

c.       Cara Penanggulangan Pemanasan Global


Melihat luasnya dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh isu pemanasan global ini, maka ada
baiknya manusia mulai memikirkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
pemanasan global. Baik secara individu, kelompok maupun masyarakat.Ada beberapa cara
ampuh mengurangi dan mengatasi pemanasan global yaitu :
1. Program Menanam Pohon
Kampanye pun sudah di lakukan oleh pemerintah pusat dan daerah, perusahaan besar pun sudah
mengalokasikan dana Corporate Social Responsibiliy (CSR)-nya untuk menanam pohon.
2. Kurangi Bangunan Rumah Kaca
Banyaknya bangunan rumah kaca membuat suhu panas bisa meningkat beberapa derajat
celcius. Oleh sebab itu, harus di kurangi, harus ada kebijakan pemerintah yang tegas tentang
pembangunan gedung-gedung yang mencoba mencakar langit (walau tida bisa).

3. Cerdas Dalam Berkendara


Negara maju sudah banyak yang melakukan hal ini. Budaya berkendara dengan cerdas
sudah di contohkan oleh mereka. Bahkan ada tempat parkir khusus sepeda yang di tata dengan
rapi. Ya, banyak negara maju menggunakan sepeda untuk berpergian, seperti ke kantor atau ke
sekolah.

4. Hemat Listrik
Listrik juga menjadi faktor dalam menaikan suhu panas. Jika demikian alangkah bijaknya untuk
membiasakan hemat listrik. Seperti di rumah, ketika siang hari mematikan alat listrik yang tidak
digunakan lagi.

5. Saluran Ventilasi Rumah  Yang Cukup


Jika Anda mau mencegah pemansan global masuk kerumah, maka yang Anda lakukan
selain memasang AC, adalah memperbanyak saluran ventilasi di rumah.

6. Jangan Tebang Pohon Sembarangan (ilegal loging)


Tidak terhitung lagi kerugian negara karena hutan yang habis di bakar oleh oknum tidak
bertanggung jawab. Anda bisa bayangkan butuh berapa lama untuk menunggu pohon untuk
tinggi? Ya, butuh bertahun – tahun, bahkan puluhan tahun.
Bab IV Penutup
Kesimpulan
Pemanasan global (Global Warming) adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ±
0.18°C (1.33 ± 0.32°F) selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC)menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global
sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi
gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Berikut ini beberapa hal-
hal yang menyebabkan pemanasan global, antara lain gas metana pada peternakan &
pertanian,polusi karbondioksida ,aktivitas penebangan pohon & penggunaan pupuk kimia yang
berlebihan. Akibat-akibat pemanasan global diantaranya adalah wabah penyakit, penurunan hasil
pertanian, naiknya permukaan air laut, dan punahnya berbagai jenis hewan. Beberapa cara untuk
mengurangi pemanasan global adalah menghemat listrik, mengurangi bangunan kaca,
mengurangi penggunaan plastik, & menanam pohon.
Saran
Kita harus menjaga kelestarian bumi kita agar dapat mengurangi pemanasan global. Dengan cara
yang sederhana pun sebenarnya kita telah membantu mengurangi pemanasan global. Contohnya
lebih memilih naik sepeda untuk ke warung yang jaraknya dekat dengan rumah,  mematikan
listrik yang tidak digunakan & menanam pohon.
Daftar Pustaka
 http://informasitips.com/pemanasan-global-penyebab-proses-terjadinya-dampak-dan-
penanggulangannya
http://informasitips.com/dampak-dari-pemanasan-global
https://pustakafisika.wordpress.com/2012/11/24/penyebab-pemanasan-global-dan-akibatnya-
bagi-bumi/
http://www.hijauku.com/2012/09/21/luas-wilayah-es-di-antartika-terus-menciut/
http://www.belantaraindonesia.org/2012/02/10-dampak-pemanasan-global.html
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-pemanasan-global-global.html
https://serdaducemara.wordpress.com/2013/02/07/el-nino-dan-la-nina/
http://abdulrohim030994.blogspot.com/2014/05/peristiwa-el-nino-dan-la-nina-makalah.html
http://silontong.com/2014/05/28/6-cara-ampuh-mengatasi-bahaya-pemanasan-global-dunia/
http://informasitips.com/8-bahaya-dari-pemanasan-global-yang-mengancam-kehidupan
http://sanundy.blogspot.com/2014/03/makalah-efek-rumah-kaca.html

Anda mungkin juga menyukai