Anda di halaman 1dari 16

Pendidikan Kepramukaan dan Kesesuaiannya dengan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan

Suyahman

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar-FKIP


Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Kode Pos: 57521
Jl. Letjend Sujono Humardani No. 1 Jombor Sukoharjo, email: sym_62@yahoo.com

Abstrak, Kebijakan pemerintah berkaitan dengan dunia pendidikan sangat luar biasa yakni
pemberlakuan kurikulum 2013 bagi semua jenis dan jenjang pendidikan. Hal yang terbaru adalah
dijadikannya Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dan perubahan nama
mata pelajaran dari Pendidikan Kewarganegaraan menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Adanya perubahan tersebut layak dilakukan pengkajian terhadap keduanya, baik dari aspek Visi dan
Misi, tujuan, materi, metode, dan media. Penelitian yang berjudul Pendidikan Kepramukaan Dan
Kesesuaiannya Dengan Pendidikan pancasila Dan Kewarganegaraan bertujuan : mendeskripsikan
kesesuaian antara Visi dan Misi pendidikan kepramukaan dengan Visi dan Misi pendidikan pancasila
dan kewarganegaraan di SMP, Mendeskripsikan kesesuaian antara tujuan pendidikan kepramukaan
dengan tujuan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di SMP, Mendeskripsikan Kesesuaian antara
materi pendidikan kepramukaan dengan materi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di SMP,
Mendeskripsikan Kesesuaian antara metode pendidikan kepramukaan dengan metode pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan di SMP , Mendeskripsikan Kesesuaian antara media pendidikan
kepramukaan dengan media pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di SMP. Bentuk penelitian ini
adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, dimaksudkan untuk
melihat kesesuaiannya pendidikan kepramukaan dengan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.
Strategi dalam penelitian ini Penelitian ini yakni dapat mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan
deskripsi analisis yang penuh makna, penelitian ini bukan hanya memberi gambaran terhadap fenomena
tetapi juga menerangkan hubungan dan mendapatkan makna serta implikasi dari suatu masalah
penelitian yang ingin dipecahkan. sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu data primer
dan data sekunder. Sumber data primer disini adalah Undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang
Gerakan pramuka , Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka,
Kurikulum pendidikan Kepramukaan di SMP, Visi dan misi Pendidikan Kepramukaan, Kurikulum
PPKn di SMP, Visi dan misi Pendidikan Kewarganegaraan. sumber data sekunder dalam penelitian ini
adalah data yang didapat tidak langsung dari sumbernya. Penelitian ini sumber sekunder yang dipakai
adalah tokoh pramuka dan guru PPKn. Data yang sudah terkumpul selanjutnya peneliti analisis dengan
menggunakan teknik analisis data interaktif mengalir yang terdiri dari : 1) Data collection (pengumpulan
data), 2) Data reduction (reduksi data) dan 3) Data display (penyajian data). Hasil penelitian
menunjukan : 1) Kedua pendidikan tersebut terdapat kesesuaian Visi dan Misi dan tujuan yaitu untuk
membina dan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia agar menjadi warga negara Indonesia yang
baik. 2) Kedua pendidikan tersebut terdapat kesesuaian dalam materi pengajaran. Adapun materi
pendidikan kepramukaan yang ada kesesuaiannya dengan materi pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan sebanyak 10 materi dari 35 materi yang ada. 3) Kedua pendidikan tersebut terdapat
kesesuaian dalam metode penyampaian materi pengajaran. Adapun metode pendidikan kepramukaan
yang ada kesesuaiannya dengan metode pendidikan pancasila dan kewarganegaraan sebanyak 6 macam
metode dari 9 metode yang ada. 4) Kedua pendidikan tersebut terdapat kesesuaian dalam media
pengajaran. Adapun perlengkapan pengajaran pendidikan kepramukaan yang ada kesesuaiannya dengan
perlengkapan pengajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan 5 macam dari 11 perlengkapan
pengajaran yang ada.

Kata-kata kunci: Kesusuaian Pendidikan Kepramukaan, dan Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan

63
64 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 1, MARET 2013

Scouting Education and the Appropriateness with Education of


Pancasila and Citizenship

Suyahman

Elementary Teacher Education Program-Teacher Training and Education Faculty


Veteran Bangun Nusantara Universiaty of Sukoharjo, Postal Code: 57521
Jl. Letjend Sujono Humardani No. 1 Jombor Sukoharjo, email: sym_62@yahoo.com

Abstract, government policies relating to education is remarkable that the implementation of curriculum
2013 for all types and levels of education. It most recently the Education makes the Scouting as
mandatory extracurricular activities and change the name of the subject of Civic Education into
Education of Pancasila and Citizenship. The change is feasible to do an assessment of both the Vision
and Mission of the aspects, objectives, materials, methods, and media. The study, entitled Scouting
Education And Compliance With Pancasila and Citizenship Education aims : to describe the
correspondence between the vision and mission of scouting education with the Vision and Mission of
Pancasila and citizenship education in junior high school , describe the fit between the educational
goals of scouting with the intention of Pancasila and citizenship education in junior high school ,
describe Conformity among educational materials scouting with Pancasila and citizenship education
materials in junior high school, describe Correspondence between scouting educational methods with
methods of Pancasila and citizenship education in junior high school , describe Correspondence
between media education media scouting with Pancasila and citizenship education in junior high . This
research is a form of research literature by using descriptive research method, intended to look at
scouting education compliance with Pancasila and citizenship education. The strategy in this study is
that research can uncover a variety of qualitative information with a meaningful description of the
analysis; this study is not only providing an illustration of the phenomenon but also explains the
relationship and get the meaning and implications of a research problem to be solved. Sources of data in
this study were divided into two, namely primary data and secondary data. The primary data source
here is Act No. 12 of 2010 on the scout movement, Scout Statutes, Bylaws Scout Movement, Scouting in
junior high school curriculum, vision and mission of Scouting Education, Curriculum CIVICS in junior
high, vision and mission of Citizenship Education. Sources of secondary data in this research are not the
data obtained directly from the source. This study used secondary sources are scout leaders and
teachers PPKn. The data have been collected subsequent analysis by researchers using interactive data
flow analysis techniques consisting of : (1) data collection (collection of data ) , (2) reduction data (data
reduction) and 3) Data display (presentation of data) . The results showed: 1) both the education there
is conformity Vision and Mission and purpose is to nurture and educate children and young people of
Indonesia to become a good citizen of Indonesia. 2) Both the education there is conformity in teaching
materials. The existing education scouting materials compliance with Pancasila and citizenship
education materials as much as 10 materials from 35 existing material. 3) in both the education there is
conformity in teaching delivery methods. The existing education methods scouting in compliance with
Pancasila and citizenship education methods as much as 6 various methods of 9 existing methods. 4)
Both the education there is agreement in the medium of instruction. As for scouting education teaching
equipment for compliance with existing equipment Pancasila and citizenship education teaching 5 of 11
kinds of teaching equipment there.

Keywords: Scouting Education Appropriateness, and Education of Pancasila and citizenship


Suyahman, Pendidikan Kepramukaan dan Kesesuaiannya dengan Pendidikan …

Pendahuluan

Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional


berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Berangkat dari
tujuan pendidikan nasional tersebut tampaklah jelas bahwa tuuuan akhir dari pendidikan
nasional adalah manusia cerdas yang berkarakter. Selanjutnya ditegaskan bahwa,
“Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat”. Pernyatan ini menberikan gambaran pada kita bahwa dunia
pendidikan kita mengenal adanya tiga lingkungan pendidikan yaitu : lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan itu harus diperhatikan
pentingnya untuk pendidikan dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional . Dalam
rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional yang didekati dari lingkungan sekolah,
pelaksanaannya dilakukan melalui berbagai bidang studi yang diajarkan di semua jenis dan
jenjang di Sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.
Khususnya pada jenjang pendidikan dasar yakni pada tingkat sekolah menengah pertama
(SMP) upaya mewujudkan manusia yang cerdas dan berkarakter dilakukan dengan cara
diberikannya berbagai bidang studi dalam proses pembelajaran. Salah satu bidang studi
yang dimaksud yakni Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn). Pencapaian
tujuan pendidikan nasional melalui jalur pendidikan non formal diantaranya dapat
dilakukan melalui pendidikan kepramukaan. Bidang studi Pendidikan Pancasila dengan
pendidikan kepramukaan memiliki orientasi yang sama yakni menekankan pada aspek
karakter dengan tidak meninggalkan pada aspek-aspek yang lainnya. Asumsi ini kiranya
perlu dibuktikan agar diperoleh tingkast kepercayaan yang valid dan ilmiah sehingga dapat
dijadikan dasar referensi ilmiah dalam upaya mengembangkan ilmu pendidikan.
Dalam penelitian ini peneliti menetapkan judul : Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dan Kesesuaiannya dengan Pendidikan Kepramukaan di Sekolah
Menengah Pertama. Penelitian ini hanya difokuskan untuk mencari kesesuaian-kesesuaian
antara pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dengan pendidikan kepramukaan, dalam
aspek : tujuan, materi, nilai karakter, metode, media, dan alat evaluasi.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimanakah kesesuaian substansi antara Pendidikan Kepramukaan dengan Pendidikan
Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama? Agar pembahasan pokok bahasan
tersebut dapat lebih terarah dan sistimatis, maka rumusan pokok tersebut penulis uraikan
dalam rumusan-rumusan di bawah ini:(1) Adakah kesesuaian antara tujuan pendidikan
kepramukaan dengan tujuan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di SMP?,(2)
Adakah kesesuaian antara materi pendidikan kepramukaan dengan materi pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan di SMP? Adakah kesesuaian antara metode pendidikan
kepramukaan dengan metode pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di SMP?(3)
Adakah kesesuaian antara media pengajaran pendidikan kepramukaan dengan media
66 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 1, MARET 2013

pengajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di SMP?, dan (4) Adakah


kesesuaian antara sistem penilaian pendidikan kepramukaan dan sistem penilaian
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di SMP?

Metode Penelitian

Pemecahan masalah pada penelitian ini dengan menggunakan urutan kegiatan


dalam memperoleh data, sampai data itu berguna untuk sebagai dasar pembuatan
keputusan. Oleh karena penelitian ini termasuk dalam penelitian pustaka (library research)
maka dengan sendirinya peneliti dalam memperoleh data dengan cara mempelajari,
memahami dan mengkaji berbagai literature yang berkaitan dengan hal ikwal Pendidikan
kepramukaan dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP. Strategi dalam
penelitian ini Penelitian ini yakni dapat mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan
deskripsi analisis yang penuh makna, penelitian ini bukan hanya memberi gambaran
terhadap fenomena tetapi juga menerangkan hubungan dan mendapatkan makna serta
implikasi dari suatu masalah penelitian yang ingin dipecahkan. sumber data dalam
penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data primer
disini adalah Undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan pramuka , Anggaran
Dasar Gerakan Pramuka, Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Kurikulum
pendidikan Kepramukaan di SMP, Visi dan misi Pendidikan Kepramukaan, Kurikulum
PPKn di SMP, Visi dan misi Pendidikan Kewarganegaraan. sumber data sekunder dalam
penelitian ini adalah data yang didapat tidak langsung dari sumbernya. Penelitian ini
sumber sekunder yang dipakai adalah tokoh pramuka dan guru PPKn. Data yang sudah
terkumpul selanjutnya peneliti analisis dengan menggunakan teknik analisis data interaktif
mengalir yang terdiri dari: (1) Data collection (pengumpulan data), (2) Data reduction
(reduksi data) dan 3) Data display (penyajian data)

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Visi “Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-
masalah kaum muda" (UU nomor 12 tahun 2010) , sedangkan, misi gerakan pramuka ,
meliputi: (1) Mempramukakan kaum muda; Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak
berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi
lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian
dari masyarakat indonesia. (2) Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka,
berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek); Bahwa semua sendi program pendidikan yang
dilaksanakan Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan
perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya. (3)
Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela negara; Gerakan
pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan
adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, karena disadari bahwa perlunya pendidikan
Suyahman, Pendidikan Kepramukaan dan Kesesuaiannya dengan Pendidikan …

bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan Negara, dan (4) Menggerakkan
anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-
masalah kemasyarakatan. (UU nomor 12 tahun 2010) Adapun yang menjadi Visi Bidang
studi PPKn di SMP menghindari sistim pemerintahan otoriter yang memasung hak-hak
warga Negara untuk menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (depdiknas 2006), Sedangkan Misi Bidang Studi
PPKn di SMP adalah mata pelajaran PPKn di SMP adalah mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil,
dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. (Depdiknas, 2006).
Berdasarkan deskripsi visi dan misi Gerakan Pramuka (Pendidikan Kepramukaan) dan
bidang studi PPKn di SMP maka dapat diberikan penjelasan sebagai berikut: menunjukkan
bahwa kedua visi dan misi tersebut memiliki beberapa kesesuaian. Visi dan misi di atas,
pada akhirnya peserta didik dan pemuda diharapkan menjadi warga negara negara
Indonesia yang berkarakter dan berkepribadian bangsa serta menjunjung tinggi nilai-nilai
kearifan lokal yang dimplementasikan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Dalam hal Tujuan Gerakan pramuka (pendidikan kepramukaan) menurut AD dan
ART hasil Munas di NTT bulan Desember tahun 2013 antara lain dijelaskan bahwa
Gerakan Pramuka didirikan dengan maksud memberi wadah pembinaan generasi muda
yang menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan (PDK dan MK)
yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan
masyarakat dan bangsa Indonesia. Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan
pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip dasar dan metode kepramukaan yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat
dan bangsa Indonesia dengan tujuan agar: (1) anggotanya menjadi manusia yang
berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat
keyakinan beragamanya. (2) anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan
dan keterampilannya. (3) anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
(4) nggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa
Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga
menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu
menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara. Sedangkan Tujuan Bidang
Studi PPKn di SMP adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
(1)Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, (2).
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi, (3). Berkembang
secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter
masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, dan (4).
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Berdasarkan
deskripsi tentang tujuan pendidikan pendidikan kepramukaan dan tujuan bidang studi
PPKn di SMP maka dapat dijelaskan bahwa kesesuaian antara tujuan Pendidikan
Kepramukaandengan tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraaan pada prinsipnya
keduanya berupaya mewujudkan manusia yang memiliki sifat-sifat: (1) rela berkorban
68 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 1, MARET 2013

demi keutuhan Indonesia, (2) Berfikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaran. (3) Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak
secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (4) Berkembang
secara positif dan demokratis untuk membentuk berdasarkan karakter-karakter masyarakat
di Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain, dan (5) Berinteraksi
dengan bangsa-bangsa lain dengan peraturan dunia secara langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Materi kepramukaan yang harus dikuasai anggota gerakan pramuka sesuai dengan
kurikulum terdapat dalam syarat-syarat kecakapan umum bagi golongan penggalang
menurut Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 198 Tahun 2011 tentang
petunjuk penyelenggaraan syarat kecakapan umum adalah sebagaimana berikut ini.

Syarat-syarat Penggalang Ramu. Adapun syarat-syarat pengalang ramu menurut Keputusan


Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 198 (2011:1-9).

Tabel 1. Syarat Penggalang Ramu

No Penggalang Ramu
1 Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara pribadi maupun berjamaah.
2 Dapat mengetahui dan menjelaskan hari-hari besar agama di Indonesia.
3 Dapat menyebutkan agama-agama yang ada di Indonesia serta nama tempat ibadanhnya.
4 Islam
a. Dapat melakukan mandi wajib dan mengerti sebabnya.
b. Dapat melakukan sholat berjama’ah.
c. Hafal 5 macam doa harian dan 5 macam surat-surat
pendek Katholik
a. Dapat berdoa Rosario, dan tau artinya.
b. Mengikuti perayaan ekaristi hari minggu dan menjadi putera/puteri.
c. Dapat menyanyikan tiga macam lagu gereja.
Protestan
a. Dapat menyanyikan beberapa nyanyian gereja.
b. Dapat menceritakan dua macam hikayat dari alkitab.
c. Dapat melakukan doa sederhana pada kesempatan tertentu.
d. Dapat menyebutkan hari-hari raya Kristiani.
Hindu
a. Dapat melafalkan dan mengerti arti baik masing-masing mantra puja Tri Sandya dan
melaksanakannya/praktik dalam kehidupan sehari-hari.
b. Dapat menyebutkan nama-nama para maha Resi penerima wahyu.
c. Dapat menyebutkan nama-nama pura dalam cakupan Sad Kahyangan.
d. Dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam epos cerita Mahabarata dan Ramayana.
e. Dapat menguraikan arti dan makna kata Tatwamsi.
f. Dapat menguraikan dan menjelaskan fase kehidupan dalam ajaran Catur Asmara.
g. Dapat mempraktikkan sary gerakan Yoga Ananas.
Suyahman, Pendidikan Kepramukaan dan Kesesuaiannya dengan Pendidikan …

Budha
a. Dapat menjelaskan arti/simbol yang terdapat di altar Budha.
b. Dapat menyanyikan lagu Pancasila Budhis.
c. Dapat melakukan dana paramita.
5 Dapat menjelaskan tentang emosi
6 Dapat menyampaikan pendapat dengan baik dalam suatu pertemuan Pasukan Penggalang.
7 Dapat mengetahui dan menjelaskan manfaat dari penghijauan.
8 Dapat mengetahui dan memahami hak perlindungan anak.
9 Ikut serta dalam kegiatan perkemahan penggalang sedikitnya 2 hari, sesuai dengan standar
perkemahan.
10 Dapat menyebutkan tanda-tanda pengenal Gerakan Pramuka sesuai dengan golongan dan
tingkatannya.
11 Mengetahui nama ketua RT, hingga Lurah, Camat dan tokoh masyarakat atau setingkatnya
di tempat tinggalnya.
12 Dapat mengetahui dan menyebutkan Kode Kehormatan Pramuka Penggalang.
13 Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang sekurang-kurangnya 8 kali latihan
berturut-turut.
14 Tahu tentang:
a. Salam pramuka;
b. Motto;
c. Arti Lambang Gerakan Pramuka.
15 Dapat menjelaskan sejarah dan kiasan warna serta cara menggunakan bendera merah putih.
16 Dapat menjelaskan dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan sikap yang
benar serta dapat menyanyikan lagu wajib nasional dan daerah nusantara.
17 Dapat menjelaskan tentang lambang negara Republik Indonesia.
18 Dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
19 Telah menabung secara rutin dan setia membayar iuran untuk regunya yang diperoleh dari
usahanya sendiri.
20 Dapat menyebutkan dan menjelaskan manfaat sedikitnya 2 jenis alat teknologi informasi
modern.
21 Dapat mengenal dan memilah sampa.
22 Dapat menjelaskan teknik penjernihan air.
23 Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, simpul tiang,
simpul pangkal dan dapat menyusuk tali, membuat ikatan serta menyambung dua tongkat.
24 Dapat menjelaskan kompas, dan menaksir tinggi dan lebar.
25 Mengenal macam-macam sandi, isyarat morse dan semaphore.
26 Selalu berpakaian rapih, memelihara kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungannya.
27 Dapat berbaris-baris.
28 Dapat menjelaskan sedikitnya 3 cabang olahraga dan dapat melakukan 2 jenis cabang
olahraga, salah satunya olahraga renang.
29 Mengetahui adanaya perbedaan perkembangan fisik tubuh.
30 Selalu melakukan aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 30 menit.
Sumber: SKU Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
70 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 1, MARET 2013

Syarat-syarat Penggalang Rakit. Adapun syarat-syarat penggalang rakit menurut Keputusan


Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 198 (2011:13-22).

Tabel 2. Syarat-syarat Penggalang Rakit

No Penggalang Rakit
1 Mengikuti acara-acara keagamaan sesuai dengan agamanya.
2 Membuat laporan singkat kegiatan keagamaan yang diikutinya.
3 Dapat menjelaskan bentuk toleransi berguna antar umat beragama dilingkungannya.
4 Islam
a. Dapat menyebutkan, membaca dan menghafalkan 8 doa harian secara baik dan benar di
hadapan regunya.
b. Dapat menceritakan sejarah Nabi Muhammad SAW.
c. Selalu melaksanakan sholat wajib dan sholat jum’at bagi putera.
Katholik
a. Mengetahui siapa kristus.
b. Dapat berdoa dengan kata-katanya sendiri.
c. Dapat menyanyikan lagu Gerejani.
Protestan
a. Mengetahui makna doa.
b. Dapat menguraikan beberapa nyanyian Gerjarani yang dikenal.
c. Mengetahui pembagian alkitab.
d. Dapat menguraikan secara singkat isi dari dua buku di dalam perjanjian baru.
Hindu
a. Dapat melafalkan dan memahami arti bait-bait Puja Tri Sandya serta menjalankannya
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Dapat berperan aktif dalam setiap upacara/pelaksanaan Panca Yadnya di masyarakat.
c. Dapat menyebutkan dan memahami ajaran catur Paramita.
d. Dapat memahami dan mempraktikkan ajaran Tatwamsi seperti menerapkan sikap kasih
sayang dalam kehidupan nyata, menolong mahkluk yang lemah, membantu yang terkena
musibah, melestarikan suaka.
e. Mempraktikkan sikap hidup suka beramal/berdana punia.
f. Dapat menghafalkan dan mengkidungkan salah satu Dharma Gita.
g. Dapat mempraktikkan tiga gerakan Yoga Ananas.
h. Dapat memberikan salah satu bentuk tarian sakral keagamaan Hindu (misalnya Tari
Baris, Tari Rejang, Tari Wayang orang dan lain-lain).
Budha
a. Dapat melakukan kebaktian baik perorangan maupun bersama-sama.
b. Dapat menyebutkan hari-hari raya Agama Budha.
c. Dapat melakukan sikap meditasi.
d. Dapat menyanyikan lagu aku berlindung.
e. Dapat melakukan dana paramita.
5 Dapat melaksanakan dan memimpin diskusi regu.
Suyahman, Pendidikan Kepramukaan dan Kesesuaiannya dengan Pendidikan …

6 Menyebutkan ciri-ciri pengendalian emosi diri.


7 Melakukan kegiatan penghijauan di lingkungan di daerah lainnya serta telah menanam dan
merawat tanaman penghijauan.
8 Dapat menjelaskan tentang hak perlindungan anak.
9 Ikut serta dalam kegiatan Lomba Tingkat dan Lomba-lomba Pramuka Penggalang, di gugus
depan dan kwartir.
10 Dapat menyebutkan tanda-tanda pengenal pada pakaian seragam.
11 Dapat membuat struktural pemerintahan dari tingkat kelurahan hingga RT di tempat
tinggalnya.
12 Dapat menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Satya dan Darma Pramuka
Penggalang.
13 Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang sekurang-kurangnya 10 kali latihan
berturut-turut.
14 Dapat menjelaskan dan melaksanakan cara memberi salam pramuka.
15 Dapat menjelaskan sejarah bendera merah putih dan perlakuannya (memahami UU No.24
Tahun 2009).
16 Dapat menjelaskan sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan perlakuannya
(memahami UU No. 24 Tahun 2009).
17 Dapat menjelaskan lambang negara dan perlakuannya (memahami UU No. 24 Tahun 2009).
18 Selalu berbicara dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dapat
membuat laporan tertulis dari hasil pertemuan yang diikutinya.
19 Memiliki tabungan atas nama pribadi. Aktif menabung secara rutin dengan menunjukkan
keaktifannya menabung di regunya.
20 Dapat mengoperasikan dan merawat salah satu teknologi informasi.
21 Dapat mengolah sampah serta mempraktikkan cara pengolahannya secara composting.
22 Dapat melakukan proses penjernihan air secara sederhana.
23 Dapat membuat beberapa jenis pioneering, seperti:
a. Rak piring.
b. Meja makan.
c. Tiang jemuran.
d. Manara kaki tiga.
24 Dapat menggunakan kompas dan membuat peta pita, manaksir kecepatan arus dan
kedalaman.
25 Dapat membuat dan menerjemahkan sandi, menerima, berita dengan menggunakan bahasa
morse dan semaphore.
26 Selalu berpakain rapih di setiap saat dan memelihara kesehatan dan kebersihan diri di
lingkungannya.
27 Dapat memimpin regunya untuk baris-berbaris.
28 Tahu peraturan permainan 3 cabang olahraga yang dipilihnya dan dapat melakukan salah
satu yang dipilihnya.
29 Mengetahui ciri-ciri perubahan fisik tubuh pada dirinya dan faham akan norma-norma
pergaulan.
30 Dapat menunjukkan jadwal kegiatan fisik dan gerakan tubuh yang dilakukan setiap
hari. Sumber: SKU Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
72 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 1, MARET 2013

Syarat-syarat Penggalang Terap. Adapun syarat-syarat penggalang terap menurut


Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 198 (2011:25-34)

Tabel 3. Syarat-syarat Penggalang Terap

No Penggalang Terap
1 Taat menjalankan ibadah sesuai agamanya dan mengajak orang lain untuk beribadah.
2 Berperan aktif dalam penyelenggaraan kegiatan keagamaan baik dalam Gerakan Pramuka
maupun di masyarakat.
3 Dapat mengajak teman/orang lain untuk berperilaku toleran antar umat beragama.
4 Islam
a. Dapat bertindak sebagai imam dalam sholat berjamaah di perkemahan.
b. Dapat menghafalkan 10 macam doa harian dan hafal 10 macam surat pendek.
c. Dapat memimpin doa.
d. Selalu melaksanakan sholat berjamaah di Masjid/Mushola.
Katholik
a. Tahu arti perayaan Ekaristi, dan bagian-bagian yang penting.
b. Tahu peralatan Misa dan warna-warna Liturgi.
c. Tahu hierarki Gereja.
Protestan
a. Dapat memimpin beberapa nyanyian Gerejani dalam pertemuan-pertemuan Penggalang.
b. Dapat memimpin doa dalam pertemuan-pertemuan Penggalang.
c. Dapat menjelaskan Hukum Kasih (Lukas 10:27 dan Matius 22:37-40).
Hindu
a. Dapat melafalkan dan memahami arti bait-bait dalam matram Puja Tri Sandya
serta dapat dan mampu memimpin pelaksanaan persembahyangan.
b. Dapat menyebutkan bagian-bagian kepemimpinan Hindu dalam Asta-Brata.
c. Dapat memahami serta menerapkan Ajaran Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-
hari.
d. Dapat menjelaskan pengertian dan konsep ajaran Rwa Bhineda.
e. Dapat menguraikan dan memahami kaitan ajaran Catur Asrama dan Catur Purusa Artha.
f. Dapat mempraktikkan minimal gerakan Yoga Ananas.
g. Dapat menarikan lebih dari satu bentuk tarian sakral keagamaan hindu.
h. Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Darma Gita.
Budha
a. Dapat melakukan kebaktian baik perorangan maupun bersama-sama.
b. Dapat melakukan meditasi.
c. Dapat menyanyikan lagu malam suci wasiak.
d. Dapat menyebutkan tempat-tempat suci Agama Budha.
e. Dapat menceritakan silsilah keluarga Pangeran Sidharta Gotama.
5 Dapat mengendalikan emosi teman sebayanya.
6 Dapat memimpin pertemuan pasukan penggalang.
7 Mengajak teman sebaya/regunya untuk melakukan kegiatan penghijauan dan memelihara di
lingkungannya atau di daerah lain.
Suyahman, Pendidikan Kepramukaan dan Kesesuaiannya dengan Pendidikan …

8 Dapat mensosialisasikan kepada teman sebaya tentang hak perlindungan anak.


9 Telah ikut serta dalam kegiatan Jambore/Lomba Tingkat/perkemahan lainnya.
10 Dapat menjelaskan tanda-tanda pengenal Gerakan Pramuka.
11 Dapat menjelaskan tugas dan fungsi seorang Kepala Desa/Lurah, Camat, Bupati/Walikota.
12 Dapat mengajak anggota regu dan pasukannya untuk senantiasa mengamalkan kode
kehormatan Pramuka Penggalang.
13 Rajin dan giat mengikuti latihan pasukan penggalang sekurang-kurangnya 12 kali latihan
berturut-turut.
14 Dapat menjelaskan dan menggunakan salam pramuka.
15 Dapat mengibarkan dan menurunkan bendera sang merah putih pada upacara hari-hari besar
nasional atau sejenisnya.
16 Dapat memimpin lagu Indonesia Raya di depan orang lain pada suatu upacara. Dapat
menyanyikan 4 lagu wajib, 3 lagu daerah tempat tinggalnya dan 3 macam lagu daerah
lainnya.
17 Dapat menjelaskan Lambang Negara Republik Indonesia di depan pasukan atau teman
sebayanya.
18 Dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pertemuan resmi.
19 Dapat menjelaskan kepada anggota regunya/pasukannya manfaat menabung dan membayar
uang iuran serta mengajak untuk melakukan gemar menabung.
20 Dapat mengajarkan penggunaan teknologi informasi sedikitnya 2 jenis kepada teman
sebaya.
21 Ikut mensosialisasikan cara pengolahan sampah.
22 Dapat mensosialisasikan cara penjernihan air.
23 Dapat membuat pioneering:
a. Jembatan sederhana.
b. Menara pandang sederhana.
24 Dapat membuat peta perjalanan, peta lapangan, menjelaskan rumus menaksir tinggi, lebar,
kecepatan, dan kedalaman.
25 Dapat menerima dan mengirim berita dengan menggunakan bendera morse dan semaphore
serta dapat membuat sandi hasil kreasi pribadi lengkap dengan kuncinya.
26 Selalu berpakaian rapih di setiap saat dan menjadi salah contoh bagi teman-temannya untuk
memelihara kesehatan serta kebersihan diri di lingkungannya.
27 Dapat memimpin dan melatih baris berbaris di pasukannya.
28 Dapat melaksanakan olahraga beregu dan melakukan 3 jenis cabang olahraga serta tahu
peraturannya. (salah satunya olahraga renang).
29 Dapat mengatasi adanya perubahan perkembangan fisik tubuh.
30 Dapat menjelaskan mandaat dan melakukan aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 45 menit.
Sumber: SKU Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
74 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 1, MARET 2013

Sedangkan materi Bidang studi PPKn SMP kelas VII, VIII, dan IX seperti tersebut dibawah
ini :
Tabel 4. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII

Materi Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII


No Semester I Semester II
1 Pengertian norma, kebiasaan, adat istiadat, Hak Asasi Manusia (HAM).
dan peraturan.
2 Macam-macam norma, kebiasaan, adat Aturan hukum yang menjamin HAM.
istiadat, dan peraturan.
3 Hakikat hukum bagi warga negara. Kelembagaan HAM.
4 Pengertian, fungsi, dan tujuan hukum. Pengertian dan jenis pelanggaran HAM.
5 Arti penting hukum bagi warga negara. Sebab-sebab pelanggaran HAM.
6 Penderitaan rakyat di bawah penjajahan. Tindakan terhadap pelanggaran HAM.
7 Hakikat kemerdekaan suatu bangsa. Contoh kasus pelanggaran HAM.
8 Proses perumusan teks proklamasi Upaya penegakan HAM.
kemerdekaan Indonesia.
9 Arti penting proklamasi kemerdekaan bagi Pengertian kemerdekaan mengemukakan
bangsa Indonesia. pendapat.
10 Pengertian konstitusi. Dasar hukum kemerdekaan mengemukakan
pendapat.
11 Sekilas tentang PPKI. Asas kemerdekaan mengemukakan pendapat.
12 Sidang PPKI pertama pada tanggal 18 Tujuan kemerdekaan mengemukakan
Agustus 1945. pendapat.
13 Suasana kebatinan yang terdapat di dalam Hak dan kewajiban dalam mewujudkan
konstitusi pertama. kemerdekaan mengemukakan pendapat.
14 Pembukaan UUD 1945. Bentuk kemerdekaan mengemukakan
pendapat di muka umum.
15 Keterkaitan proklamasi dengan UUD 1945. Tata cara menyampaikan pendapat di muka
umum.
16 Sikap positif terhadap proklamasi Pembatasan dan larangan dalam
kemerdekaan. mengemukakan pendapat di muka umum.
17 Sikap positif terhadap nilai-nilai konstitusi Sanksi hukum dalam mengemukakan
pertama. pendapat di muka umum.
Sumber: Buku Paket Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII
Suyahman, Pendidikan Kepramukaan dan Kesesuaiannya dengan Pendidikan …

Tabel 5. Materi Pendidikan Kewarganegaraaan Kelas VIII

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII


No Semester I Semester II
1 Perlunya ideologi sebagai bagi suatu Hakikat demokrasi dan macam-macam
negara. demokrasi.
2 Latar belakang pancasila sebagai ideologi Kehidupan yang demokratis dalam
negara. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3 Nilai-nilai pancasila sebagai ideologi. Sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi
dalam berabagai kehidupan.
4 Nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara. Makna kedaulatan rakyat.
5 Karakteristik ideologi pancasila. Peran lembaga negara berbagai pelaksana
kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan
Indonesia.
6 Arti pentingnya Pancasila dalam MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat).
mempertahankan NKRI.
7 Upaya mempertahankan ideologi dan dasar Presiden.
negara Pancasila.
8 UUD 1945 periode 18 Agustus 1945-27 DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).
Desember 1949.
9 Periode berlakunya RIS 1949. BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).
10 Periode berlakunya UUDS 1950. MA (Mahkamah Agung).
11 UUD 1945 periode 5 Juli 1959-19 Oktober Mahkamah Konstitusi.
1999.
12 UUD 1945 periode 19 Oktober 199- DPD (Dewan Perwakilan Daerah).
sekarang.
13 Apa dasar pemikiran untuk melakukan Pemerintah Daerah.
perubahan terhadap UUD 1945.

14 Apa tujuan perubahan UUD 1945. DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah).
15 Bagaimana hasil perubahan UUD 1945. Komisi Pemilihan Umum.
16 Konsep dan hakekat perundang-udangan Komisi yudisial.
nasional.
17 Landasan berlakunya peraturan perundang- Sikap positif terhadap kedaulatan rakyat
undangan. dalam sistem pemerintahan Indonesia.
18 Prinsip-prinsip peraturan perundang-
undangan.
19 Tata urutan peraturan perundang-
undangan.
20 Proses pembaharuan RUU dari
pemerintahan di DPR RI.
21 Proses pembahasan RUU dari DPR di DPR
RI.
22 Proses pembahasan dari DPD di DPR RI.
Sumber: Buku Paket Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII
76 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 1, MARET 2013

Tabel 6. Materi Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX


No Semester I Semester II
1 Pengertian bela negara. Pengertian globalisasi.
2 Makna penting bela negara. Pentingnya globalisasi bagi Indonesia.
3 Prinsip-prinsip bela negara. Landasan politik luar negeri Indonesia.
4 Pentingnya pertahanan negara. Landasan struktural politik luar negeri
Indonesia.
5 Peraturan perundang-undangan pertahanan Pengaruh struktural politik luar negeri
negara. Indonesia.
6 Berbagai bentuk usaha pembelaan negara. Pengaruh globalisasi di bidang sosial.
7 Peran serta seluruh masyarakat. Pengaruh globalisasi di bidang seni dan
budaya.
8 Peran serta seluruh masyarakat. Aspek intelektual.
9 Latar belakang otonomi daerah. Aspek kreativitas.
10 Tujuan otonomi daerah. Aspek moral dan sikap.
11 Desentralisasi. Aspek bahasa.
12 Keuntungan dan kelemahan pelaksanaan Aspek motivasi.
otonomi daerah.
13 Sistem partisipasi penduduk.
14 Kebijakan publik.
Sumber: Buku Paket Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX.

Kemudian di dalam mewujudkan materi tersebut, bahwa pemerintah membuat dan


memberikan buku pegangan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bagi siswa dan
guru dalam pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berdasarkan buku
pegangan untuk siswa dan guru seperti berikut: Kelas VII semester I dan II, mencakup: (a)
Bab 1. Norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara,
(b) Bab 2. Makna proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama, (c) Bab 3. Hak Asasi
Manusia (HAM) dan d) Bab 4. Kemerdekaan mengemukakan pendapat. Sedangkan untuk
Kelas VIII semester I dan II, mencakup materi: (a) Bab 1. Pancasila sebagai ideologi
pernah digunakan di Indonesia, (b) Bab 2. Konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,
(c) Bab 3. Kegiatan terhadap peraturan perubahan perundang-undangan, (d) Bab 4.
Pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan dan (e) Bab 5. Kedaulatan rakyat
dalam sistem pemerintahan Indonesia. Pada akhirnya untuk Kelas IX semester I dan II,
mencakup: (a) Bab 1. Partisipasi dalam usaha pembelaan Negara, (b) Bab 2. Otonomi
daerah, (c) Bab 3. Dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, dan (d) Bab 4. Prestasi diri.
Berdasarkan deskripsi materi pendidikan kepramukaan dan materi bidang studi PPKn di
SMP tersebut maka dapat dijelaskan adanya kesesuaian materi, bahwa keduanya
menunjukan adanya kesesuaian materi baik secara implicit maupun secara eksplisit.
Suyahman, Pendidikan Kepramukaan dan Kesesuaiannya dengan Pendidikan …

Dalam hal metode pembelajaran, baik untuk pendidikan kepramukaan maupun untuk
bidang studi PPKn di SMP dapat dijelaskan sebagai berikut : Untuk metode pembelajaran
pendidikan kepramukaan menurut kapusdiklatnas antara lain dapat digunakan metode-
metode sebagai berikut: (1) Metode ceramah, (2) Metode model tim ahli, (3) Metode debat
aktif, (4) Metode ceramah bervariasi, (5) Metode tanya jawab, (6) Metode diskusi, (7)
Metode pemberian tugas, (8) Metode karyawisata, (9) Metode pemecahan masalah, (10)
Metode membuat poster, (11) Metode inkuiri, (12) Metode permainan, (13) Metode
bermain peran, (14) Metode simulasi, dan 15) Metode teknik pembinaan nilai (VCT).
Sedangkan untuk bidang studi PPKn di SMP dapat digunakan metode-metode
pembelajaran sebagai berikut: (1) Metode ceramah, (2) Metode model tim ahli, (3) Metode
debat aktif, (4) Metode ceramah bervariasi, (5) Metode tanya jawab, (6) Metode diskusi, (7)
Metode pemberian tugas, (8) Metode karyawisata, (9) Metode pemecahan masalah, (10)
Metode membuat poster, (11) Metode inkuiri, (12) Metode permainan, (13) Metode
bermain peran, (14) Metode simulasi, dan (15) Metode teknik pembinaan nilai (VCT).
Berdasarkan deskripsi kedua metode pembelajaran tersebut maka tampak jelas bahwa
keduanya terdapat kesesuaiannya dalam hal metode pembelajaran, hanya saja dalam
implementasinya bersifat feleksibel artinya disesuaikan dengan tujuan dna materi masing-
masing serta target nilai karakter yang diharapkan.
Dalam hubungannya dengan media pembelajaran, untuk pembelajaran pendidikan
kepramukaan media yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) Benda sesungguhnya dan
benda tiruan atau model, (2) Alat yang berbentuk gambar, foto, slide dan film, (3) Alat
yang berbentuk barang dan tulisan , (4) Alam lingkungan sekitarnya, (5) Perlengkapan
pramuka,(6)Perlengkapan keterampilan,(7) Perlengkapan permainan dan (8) Barang bekas
(Kwartir Nasional 2012) . Sedangkan media pembelajaran yang digunakan bidang studi
PPKn di SMP adalah: (1) Gambar, (2) Slide, (3) Film stripe, (4) Rekaman , (5) Transparan,
dan (6) Video tape. Berdasarkan deskripsi media pembelajaran pendidikan kepramukaan
dan bidang studi PPKn di SMP maka dapat ditegaskan bahwa terdapat kesesuaian antara
media pembelajaran pendidikan kepramukaan dan bidang studi PPKn.

Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil pengamatan, pengkajian baik Visi, Misi, Tujuan, Materi, Metode dan
Media pembelajaran pendidikan kepramukaan dengan bidang studi PPKn di SMP keduanya
menunjukan kesesuaian yang sangat berarti artinya bahwa dalam rangka membangun
karakter dan kepribadian bangsa keduanya dapat saling melengkapi satu sama lain.
Berdasarkan kesimpulan ini , maka disarankan Guru PPKn di SMP dalam memberikan
pembelajaran dapat berkolaborasi dengan Pembina pramuka di SMP yang nota bene
mempunyai potensi dan kompetensi dalam memberikan pembelajaran pendidikan
kepramukaan di SMP. Dengan jalan demikian maka pencapaian tujuan akhir dari
pendidikan kepramukaan dan bidang studi PPKn di SMP dapat dicapai secara maksimal.
78 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 1, MARET 2013

Daftar Rujukan

Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
Arikunto, Suharsimi.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta:
Bumi Aksara.
.(1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
.(1999). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Bakri, Noor Ms.(2009). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fadjar, Malik.(2005). Holistika Pemikiran Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hamalik, Oemar .(1994). Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Herdiansyah, Haris.(2010). Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:
Salemba Humanika.
Ihsan, Fuad.(2010). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Kansil. 2003. Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi. Jakarta: PT. Pradnya


Paramita.
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 198 Tahun 2011 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Syarat Kecakapan Umum.
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 Tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka.
Kwartir Nasional. (2013),Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka Hasil Munas di NTT Tahun 2013.
Mertoprawiro, Soedarsono. 1992. Pembinaan Gerakan Pramuka dalam Membangun Watak
dan Bangsa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Moleong, Lexy. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Remadja Karya.
Murshito, Joko.2011. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: Pustaka Tunasmedia.
Noman, Somantri. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Permendiknas. Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan dasar
dan Menengah.
Sadiman, Arif. 1993. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sundawa, Dadang, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan IX. Jakarta: pusat perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Surakhmad, Winarno. 1980. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Transito.
Sutopo, HB. 2002. Pengantar Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS, Pres.
Syah, Muhibbin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Syarbaini, Syahrial, dkk. 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: UIUE-University Press.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.

Anda mungkin juga menyukai