Pendidikan Kepramukaan Dan Kesesuaiannya Dengan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
Pendidikan Kepramukaan Dan Kesesuaiannya Dengan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
Suyahman
Abstrak, Kebijakan pemerintah berkaitan dengan dunia pendidikan sangat luar biasa yakni
pemberlakuan kurikulum 2013 bagi semua jenis dan jenjang pendidikan. Hal yang terbaru adalah
dijadikannya Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dan perubahan nama
mata pelajaran dari Pendidikan Kewarganegaraan menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Adanya perubahan tersebut layak dilakukan pengkajian terhadap keduanya, baik dari aspek Visi dan
Misi, tujuan, materi, metode, dan media. Penelitian yang berjudul Pendidikan Kepramukaan Dan
Kesesuaiannya Dengan Pendidikan pancasila Dan Kewarganegaraan bertujuan : mendeskripsikan
kesesuaian antara Visi dan Misi pendidikan kepramukaan dengan Visi dan Misi pendidikan pancasila
dan kewarganegaraan di SMP, Mendeskripsikan kesesuaian antara tujuan pendidikan kepramukaan
dengan tujuan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di SMP, Mendeskripsikan Kesesuaian antara
materi pendidikan kepramukaan dengan materi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di SMP,
Mendeskripsikan Kesesuaian antara metode pendidikan kepramukaan dengan metode pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan di SMP , Mendeskripsikan Kesesuaian antara media pendidikan
kepramukaan dengan media pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di SMP. Bentuk penelitian ini
adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, dimaksudkan untuk
melihat kesesuaiannya pendidikan kepramukaan dengan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.
Strategi dalam penelitian ini Penelitian ini yakni dapat mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan
deskripsi analisis yang penuh makna, penelitian ini bukan hanya memberi gambaran terhadap fenomena
tetapi juga menerangkan hubungan dan mendapatkan makna serta implikasi dari suatu masalah
penelitian yang ingin dipecahkan. sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu data primer
dan data sekunder. Sumber data primer disini adalah Undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang
Gerakan pramuka , Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka,
Kurikulum pendidikan Kepramukaan di SMP, Visi dan misi Pendidikan Kepramukaan, Kurikulum
PPKn di SMP, Visi dan misi Pendidikan Kewarganegaraan. sumber data sekunder dalam penelitian ini
adalah data yang didapat tidak langsung dari sumbernya. Penelitian ini sumber sekunder yang dipakai
adalah tokoh pramuka dan guru PPKn. Data yang sudah terkumpul selanjutnya peneliti analisis dengan
menggunakan teknik analisis data interaktif mengalir yang terdiri dari : 1) Data collection (pengumpulan
data), 2) Data reduction (reduksi data) dan 3) Data display (penyajian data). Hasil penelitian
menunjukan : 1) Kedua pendidikan tersebut terdapat kesesuaian Visi dan Misi dan tujuan yaitu untuk
membina dan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia agar menjadi warga negara Indonesia yang
baik. 2) Kedua pendidikan tersebut terdapat kesesuaian dalam materi pengajaran. Adapun materi
pendidikan kepramukaan yang ada kesesuaiannya dengan materi pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan sebanyak 10 materi dari 35 materi yang ada. 3) Kedua pendidikan tersebut terdapat
kesesuaian dalam metode penyampaian materi pengajaran. Adapun metode pendidikan kepramukaan
yang ada kesesuaiannya dengan metode pendidikan pancasila dan kewarganegaraan sebanyak 6 macam
metode dari 9 metode yang ada. 4) Kedua pendidikan tersebut terdapat kesesuaian dalam media
pengajaran. Adapun perlengkapan pengajaran pendidikan kepramukaan yang ada kesesuaiannya dengan
perlengkapan pengajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan 5 macam dari 11 perlengkapan
pengajaran yang ada.
63
64 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 1, MARET 2013
Suyahman
Abstract, government policies relating to education is remarkable that the implementation of curriculum
2013 for all types and levels of education. It most recently the Education makes the Scouting as
mandatory extracurricular activities and change the name of the subject of Civic Education into
Education of Pancasila and Citizenship. The change is feasible to do an assessment of both the Vision
and Mission of the aspects, objectives, materials, methods, and media. The study, entitled Scouting
Education And Compliance With Pancasila and Citizenship Education aims : to describe the
correspondence between the vision and mission of scouting education with the Vision and Mission of
Pancasila and citizenship education in junior high school , describe the fit between the educational
goals of scouting with the intention of Pancasila and citizenship education in junior high school ,
describe Conformity among educational materials scouting with Pancasila and citizenship education
materials in junior high school, describe Correspondence between scouting educational methods with
methods of Pancasila and citizenship education in junior high school , describe Correspondence
between media education media scouting with Pancasila and citizenship education in junior high . This
research is a form of research literature by using descriptive research method, intended to look at
scouting education compliance with Pancasila and citizenship education. The strategy in this study is
that research can uncover a variety of qualitative information with a meaningful description of the
analysis; this study is not only providing an illustration of the phenomenon but also explains the
relationship and get the meaning and implications of a research problem to be solved. Sources of data in
this study were divided into two, namely primary data and secondary data. The primary data source
here is Act No. 12 of 2010 on the scout movement, Scout Statutes, Bylaws Scout Movement, Scouting in
junior high school curriculum, vision and mission of Scouting Education, Curriculum CIVICS in junior
high, vision and mission of Citizenship Education. Sources of secondary data in this research are not the
data obtained directly from the source. This study used secondary sources are scout leaders and
teachers PPKn. The data have been collected subsequent analysis by researchers using interactive data
flow analysis techniques consisting of : (1) data collection (collection of data ) , (2) reduction data (data
reduction) and 3) Data display (presentation of data) . The results showed: 1) both the education there
is conformity Vision and Mission and purpose is to nurture and educate children and young people of
Indonesia to become a good citizen of Indonesia. 2) Both the education there is conformity in teaching
materials. The existing education scouting materials compliance with Pancasila and citizenship
education materials as much as 10 materials from 35 existing material. 3) in both the education there is
conformity in teaching delivery methods. The existing education methods scouting in compliance with
Pancasila and citizenship education methods as much as 6 various methods of 9 existing methods. 4)
Both the education there is agreement in the medium of instruction. As for scouting education teaching
equipment for compliance with existing equipment Pancasila and citizenship education teaching 5 of 11
kinds of teaching equipment there.
Pendahuluan
Metode Penelitian
Visi “Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-
masalah kaum muda" (UU nomor 12 tahun 2010) , sedangkan, misi gerakan pramuka ,
meliputi: (1) Mempramukakan kaum muda; Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak
berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi
lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian
dari masyarakat indonesia. (2) Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka,
berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek); Bahwa semua sendi program pendidikan yang
dilaksanakan Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan
perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya. (3)
Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela negara; Gerakan
pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan
adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, karena disadari bahwa perlunya pendidikan
Suyahman, Pendidikan Kepramukaan dan Kesesuaiannya dengan Pendidikan …
bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan Negara, dan (4) Menggerakkan
anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-
masalah kemasyarakatan. (UU nomor 12 tahun 2010) Adapun yang menjadi Visi Bidang
studi PPKn di SMP menghindari sistim pemerintahan otoriter yang memasung hak-hak
warga Negara untuk menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (depdiknas 2006), Sedangkan Misi Bidang Studi
PPKn di SMP adalah mata pelajaran PPKn di SMP adalah mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil,
dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. (Depdiknas, 2006).
Berdasarkan deskripsi visi dan misi Gerakan Pramuka (Pendidikan Kepramukaan) dan
bidang studi PPKn di SMP maka dapat diberikan penjelasan sebagai berikut: menunjukkan
bahwa kedua visi dan misi tersebut memiliki beberapa kesesuaian. Visi dan misi di atas,
pada akhirnya peserta didik dan pemuda diharapkan menjadi warga negara negara
Indonesia yang berkarakter dan berkepribadian bangsa serta menjunjung tinggi nilai-nilai
kearifan lokal yang dimplementasikan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Dalam hal Tujuan Gerakan pramuka (pendidikan kepramukaan) menurut AD dan
ART hasil Munas di NTT bulan Desember tahun 2013 antara lain dijelaskan bahwa
Gerakan Pramuka didirikan dengan maksud memberi wadah pembinaan generasi muda
yang menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan (PDK dan MK)
yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan
masyarakat dan bangsa Indonesia. Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan
pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip dasar dan metode kepramukaan yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat
dan bangsa Indonesia dengan tujuan agar: (1) anggotanya menjadi manusia yang
berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat
keyakinan beragamanya. (2) anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan
dan keterampilannya. (3) anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
(4) nggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa
Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga
menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu
menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara. Sedangkan Tujuan Bidang
Studi PPKn di SMP adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
(1)Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, (2).
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi, (3). Berkembang
secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter
masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, dan (4).
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Berdasarkan
deskripsi tentang tujuan pendidikan pendidikan kepramukaan dan tujuan bidang studi
PPKn di SMP maka dapat dijelaskan bahwa kesesuaian antara tujuan Pendidikan
Kepramukaandengan tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraaan pada prinsipnya
keduanya berupaya mewujudkan manusia yang memiliki sifat-sifat: (1) rela berkorban
68 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 1, MARET 2013
demi keutuhan Indonesia, (2) Berfikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaran. (3) Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak
secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (4) Berkembang
secara positif dan demokratis untuk membentuk berdasarkan karakter-karakter masyarakat
di Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain, dan (5) Berinteraksi
dengan bangsa-bangsa lain dengan peraturan dunia secara langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Materi kepramukaan yang harus dikuasai anggota gerakan pramuka sesuai dengan
kurikulum terdapat dalam syarat-syarat kecakapan umum bagi golongan penggalang
menurut Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 198 Tahun 2011 tentang
petunjuk penyelenggaraan syarat kecakapan umum adalah sebagaimana berikut ini.
No Penggalang Ramu
1 Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara pribadi maupun berjamaah.
2 Dapat mengetahui dan menjelaskan hari-hari besar agama di Indonesia.
3 Dapat menyebutkan agama-agama yang ada di Indonesia serta nama tempat ibadanhnya.
4 Islam
a. Dapat melakukan mandi wajib dan mengerti sebabnya.
b. Dapat melakukan sholat berjama’ah.
c. Hafal 5 macam doa harian dan 5 macam surat-surat
pendek Katholik
a. Dapat berdoa Rosario, dan tau artinya.
b. Mengikuti perayaan ekaristi hari minggu dan menjadi putera/puteri.
c. Dapat menyanyikan tiga macam lagu gereja.
Protestan
a. Dapat menyanyikan beberapa nyanyian gereja.
b. Dapat menceritakan dua macam hikayat dari alkitab.
c. Dapat melakukan doa sederhana pada kesempatan tertentu.
d. Dapat menyebutkan hari-hari raya Kristiani.
Hindu
a. Dapat melafalkan dan mengerti arti baik masing-masing mantra puja Tri Sandya dan
melaksanakannya/praktik dalam kehidupan sehari-hari.
b. Dapat menyebutkan nama-nama para maha Resi penerima wahyu.
c. Dapat menyebutkan nama-nama pura dalam cakupan Sad Kahyangan.
d. Dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam epos cerita Mahabarata dan Ramayana.
e. Dapat menguraikan arti dan makna kata Tatwamsi.
f. Dapat menguraikan dan menjelaskan fase kehidupan dalam ajaran Catur Asmara.
g. Dapat mempraktikkan sary gerakan Yoga Ananas.
Suyahman, Pendidikan Kepramukaan dan Kesesuaiannya dengan Pendidikan …
Budha
a. Dapat menjelaskan arti/simbol yang terdapat di altar Budha.
b. Dapat menyanyikan lagu Pancasila Budhis.
c. Dapat melakukan dana paramita.
5 Dapat menjelaskan tentang emosi
6 Dapat menyampaikan pendapat dengan baik dalam suatu pertemuan Pasukan Penggalang.
7 Dapat mengetahui dan menjelaskan manfaat dari penghijauan.
8 Dapat mengetahui dan memahami hak perlindungan anak.
9 Ikut serta dalam kegiatan perkemahan penggalang sedikitnya 2 hari, sesuai dengan standar
perkemahan.
10 Dapat menyebutkan tanda-tanda pengenal Gerakan Pramuka sesuai dengan golongan dan
tingkatannya.
11 Mengetahui nama ketua RT, hingga Lurah, Camat dan tokoh masyarakat atau setingkatnya
di tempat tinggalnya.
12 Dapat mengetahui dan menyebutkan Kode Kehormatan Pramuka Penggalang.
13 Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang sekurang-kurangnya 8 kali latihan
berturut-turut.
14 Tahu tentang:
a. Salam pramuka;
b. Motto;
c. Arti Lambang Gerakan Pramuka.
15 Dapat menjelaskan sejarah dan kiasan warna serta cara menggunakan bendera merah putih.
16 Dapat menjelaskan dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan sikap yang
benar serta dapat menyanyikan lagu wajib nasional dan daerah nusantara.
17 Dapat menjelaskan tentang lambang negara Republik Indonesia.
18 Dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
19 Telah menabung secara rutin dan setia membayar iuran untuk regunya yang diperoleh dari
usahanya sendiri.
20 Dapat menyebutkan dan menjelaskan manfaat sedikitnya 2 jenis alat teknologi informasi
modern.
21 Dapat mengenal dan memilah sampa.
22 Dapat menjelaskan teknik penjernihan air.
23 Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, simpul tiang,
simpul pangkal dan dapat menyusuk tali, membuat ikatan serta menyambung dua tongkat.
24 Dapat menjelaskan kompas, dan menaksir tinggi dan lebar.
25 Mengenal macam-macam sandi, isyarat morse dan semaphore.
26 Selalu berpakaian rapih, memelihara kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungannya.
27 Dapat berbaris-baris.
28 Dapat menjelaskan sedikitnya 3 cabang olahraga dan dapat melakukan 2 jenis cabang
olahraga, salah satunya olahraga renang.
29 Mengetahui adanaya perbedaan perkembangan fisik tubuh.
30 Selalu melakukan aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 30 menit.
Sumber: SKU Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
70 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 1, MARET 2013
No Penggalang Rakit
1 Mengikuti acara-acara keagamaan sesuai dengan agamanya.
2 Membuat laporan singkat kegiatan keagamaan yang diikutinya.
3 Dapat menjelaskan bentuk toleransi berguna antar umat beragama dilingkungannya.
4 Islam
a. Dapat menyebutkan, membaca dan menghafalkan 8 doa harian secara baik dan benar di
hadapan regunya.
b. Dapat menceritakan sejarah Nabi Muhammad SAW.
c. Selalu melaksanakan sholat wajib dan sholat jum’at bagi putera.
Katholik
a. Mengetahui siapa kristus.
b. Dapat berdoa dengan kata-katanya sendiri.
c. Dapat menyanyikan lagu Gerejani.
Protestan
a. Mengetahui makna doa.
b. Dapat menguraikan beberapa nyanyian Gerjarani yang dikenal.
c. Mengetahui pembagian alkitab.
d. Dapat menguraikan secara singkat isi dari dua buku di dalam perjanjian baru.
Hindu
a. Dapat melafalkan dan memahami arti bait-bait Puja Tri Sandya serta menjalankannya
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Dapat berperan aktif dalam setiap upacara/pelaksanaan Panca Yadnya di masyarakat.
c. Dapat menyebutkan dan memahami ajaran catur Paramita.
d. Dapat memahami dan mempraktikkan ajaran Tatwamsi seperti menerapkan sikap kasih
sayang dalam kehidupan nyata, menolong mahkluk yang lemah, membantu yang terkena
musibah, melestarikan suaka.
e. Mempraktikkan sikap hidup suka beramal/berdana punia.
f. Dapat menghafalkan dan mengkidungkan salah satu Dharma Gita.
g. Dapat mempraktikkan tiga gerakan Yoga Ananas.
h. Dapat memberikan salah satu bentuk tarian sakral keagamaan Hindu (misalnya Tari
Baris, Tari Rejang, Tari Wayang orang dan lain-lain).
Budha
a. Dapat melakukan kebaktian baik perorangan maupun bersama-sama.
b. Dapat menyebutkan hari-hari raya Agama Budha.
c. Dapat melakukan sikap meditasi.
d. Dapat menyanyikan lagu aku berlindung.
e. Dapat melakukan dana paramita.
5 Dapat melaksanakan dan memimpin diskusi regu.
Suyahman, Pendidikan Kepramukaan dan Kesesuaiannya dengan Pendidikan …
No Penggalang Terap
1 Taat menjalankan ibadah sesuai agamanya dan mengajak orang lain untuk beribadah.
2 Berperan aktif dalam penyelenggaraan kegiatan keagamaan baik dalam Gerakan Pramuka
maupun di masyarakat.
3 Dapat mengajak teman/orang lain untuk berperilaku toleran antar umat beragama.
4 Islam
a. Dapat bertindak sebagai imam dalam sholat berjamaah di perkemahan.
b. Dapat menghafalkan 10 macam doa harian dan hafal 10 macam surat pendek.
c. Dapat memimpin doa.
d. Selalu melaksanakan sholat berjamaah di Masjid/Mushola.
Katholik
a. Tahu arti perayaan Ekaristi, dan bagian-bagian yang penting.
b. Tahu peralatan Misa dan warna-warna Liturgi.
c. Tahu hierarki Gereja.
Protestan
a. Dapat memimpin beberapa nyanyian Gerejani dalam pertemuan-pertemuan Penggalang.
b. Dapat memimpin doa dalam pertemuan-pertemuan Penggalang.
c. Dapat menjelaskan Hukum Kasih (Lukas 10:27 dan Matius 22:37-40).
Hindu
a. Dapat melafalkan dan memahami arti bait-bait dalam matram Puja Tri Sandya
serta dapat dan mampu memimpin pelaksanaan persembahyangan.
b. Dapat menyebutkan bagian-bagian kepemimpinan Hindu dalam Asta-Brata.
c. Dapat memahami serta menerapkan Ajaran Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-
hari.
d. Dapat menjelaskan pengertian dan konsep ajaran Rwa Bhineda.
e. Dapat menguraikan dan memahami kaitan ajaran Catur Asrama dan Catur Purusa Artha.
f. Dapat mempraktikkan minimal gerakan Yoga Ananas.
g. Dapat menarikan lebih dari satu bentuk tarian sakral keagamaan hindu.
h. Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Darma Gita.
Budha
a. Dapat melakukan kebaktian baik perorangan maupun bersama-sama.
b. Dapat melakukan meditasi.
c. Dapat menyanyikan lagu malam suci wasiak.
d. Dapat menyebutkan tempat-tempat suci Agama Budha.
e. Dapat menceritakan silsilah keluarga Pangeran Sidharta Gotama.
5 Dapat mengendalikan emosi teman sebayanya.
6 Dapat memimpin pertemuan pasukan penggalang.
7 Mengajak teman sebaya/regunya untuk melakukan kegiatan penghijauan dan memelihara di
lingkungannya atau di daerah lain.
Suyahman, Pendidikan Kepramukaan dan Kesesuaiannya dengan Pendidikan …
Sedangkan materi Bidang studi PPKn SMP kelas VII, VIII, dan IX seperti tersebut dibawah
ini :
Tabel 4. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII
14 Apa tujuan perubahan UUD 1945. DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah).
15 Bagaimana hasil perubahan UUD 1945. Komisi Pemilihan Umum.
16 Konsep dan hakekat perundang-udangan Komisi yudisial.
nasional.
17 Landasan berlakunya peraturan perundang- Sikap positif terhadap kedaulatan rakyat
undangan. dalam sistem pemerintahan Indonesia.
18 Prinsip-prinsip peraturan perundang-
undangan.
19 Tata urutan peraturan perundang-
undangan.
20 Proses pembaharuan RUU dari
pemerintahan di DPR RI.
21 Proses pembahasan RUU dari DPR di DPR
RI.
22 Proses pembahasan dari DPD di DPR RI.
Sumber: Buku Paket Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII
76 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 1, MARET 2013
Dalam hal metode pembelajaran, baik untuk pendidikan kepramukaan maupun untuk
bidang studi PPKn di SMP dapat dijelaskan sebagai berikut : Untuk metode pembelajaran
pendidikan kepramukaan menurut kapusdiklatnas antara lain dapat digunakan metode-
metode sebagai berikut: (1) Metode ceramah, (2) Metode model tim ahli, (3) Metode debat
aktif, (4) Metode ceramah bervariasi, (5) Metode tanya jawab, (6) Metode diskusi, (7)
Metode pemberian tugas, (8) Metode karyawisata, (9) Metode pemecahan masalah, (10)
Metode membuat poster, (11) Metode inkuiri, (12) Metode permainan, (13) Metode
bermain peran, (14) Metode simulasi, dan 15) Metode teknik pembinaan nilai (VCT).
Sedangkan untuk bidang studi PPKn di SMP dapat digunakan metode-metode
pembelajaran sebagai berikut: (1) Metode ceramah, (2) Metode model tim ahli, (3) Metode
debat aktif, (4) Metode ceramah bervariasi, (5) Metode tanya jawab, (6) Metode diskusi, (7)
Metode pemberian tugas, (8) Metode karyawisata, (9) Metode pemecahan masalah, (10)
Metode membuat poster, (11) Metode inkuiri, (12) Metode permainan, (13) Metode
bermain peran, (14) Metode simulasi, dan (15) Metode teknik pembinaan nilai (VCT).
Berdasarkan deskripsi kedua metode pembelajaran tersebut maka tampak jelas bahwa
keduanya terdapat kesesuaiannya dalam hal metode pembelajaran, hanya saja dalam
implementasinya bersifat feleksibel artinya disesuaikan dengan tujuan dna materi masing-
masing serta target nilai karakter yang diharapkan.
Dalam hubungannya dengan media pembelajaran, untuk pembelajaran pendidikan
kepramukaan media yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) Benda sesungguhnya dan
benda tiruan atau model, (2) Alat yang berbentuk gambar, foto, slide dan film, (3) Alat
yang berbentuk barang dan tulisan , (4) Alam lingkungan sekitarnya, (5) Perlengkapan
pramuka,(6)Perlengkapan keterampilan,(7) Perlengkapan permainan dan (8) Barang bekas
(Kwartir Nasional 2012) . Sedangkan media pembelajaran yang digunakan bidang studi
PPKn di SMP adalah: (1) Gambar, (2) Slide, (3) Film stripe, (4) Rekaman , (5) Transparan,
dan (6) Video tape. Berdasarkan deskripsi media pembelajaran pendidikan kepramukaan
dan bidang studi PPKn di SMP maka dapat ditegaskan bahwa terdapat kesesuaian antara
media pembelajaran pendidikan kepramukaan dan bidang studi PPKn.
Berdasarkan hasil pengamatan, pengkajian baik Visi, Misi, Tujuan, Materi, Metode dan
Media pembelajaran pendidikan kepramukaan dengan bidang studi PPKn di SMP keduanya
menunjukan kesesuaian yang sangat berarti artinya bahwa dalam rangka membangun
karakter dan kepribadian bangsa keduanya dapat saling melengkapi satu sama lain.
Berdasarkan kesimpulan ini , maka disarankan Guru PPKn di SMP dalam memberikan
pembelajaran dapat berkolaborasi dengan Pembina pramuka di SMP yang nota bene
mempunyai potensi dan kompetensi dalam memberikan pembelajaran pendidikan
kepramukaan di SMP. Dengan jalan demikian maka pencapaian tujuan akhir dari
pendidikan kepramukaan dan bidang studi PPKn di SMP dapat dicapai secara maksimal.
78 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 1, MARET 2013
Daftar Rujukan
Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
Arikunto, Suharsimi.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta:
Bumi Aksara.
.(1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
.(1999). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Bakri, Noor Ms.(2009). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fadjar, Malik.(2005). Holistika Pemikiran Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hamalik, Oemar .(1994). Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Herdiansyah, Haris.(2010). Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:
Salemba Humanika.
Ihsan, Fuad.(2010). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.