Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ilham Dhani

Nim : 1810201025
Kelas : PGMI 03 (2018)

ANALISIS MATERI PKN MI KELAS V(DALAM K13 KTS DAN HASIL


RISET)

A. Pengertian PKN
Azra (2000: 7) menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dimana
seseorang mempelajari orientasi, sikap, dan perilaku politik sehingga yang
bersangkutan memiliki politicalknowledge, awareness, attitude,
politicalefficacy, dan politicalparticipation serta kemampuan mengambil
keputusan politik secara rasional dan menguntungkan bagi dirinya juga bagi
masyarakat dan bangsa.
B. Analisis PKN Kelas V SD/MI Dalam Kurikulum Nasional 2006
Kurikulum 2006 (KTSP) mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan
dirasakan muatan kognitifnya masih terlalu besar sementara penekanan pada
aspek sikap dan keterampilan kewarganegaraan kurang.
Di dalam Kurikulum nasional 2006, terdiri atas ruang lingkup dalam
KTSP 2006 meliputi 8 substansi kajian yaitu :
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa
2. Norma, hukum, dan peraturan
3. Hak Asasi Manusia
4. Kebutuhan warga negara
5. Konstitusi negara
6. Kekuasaan dan politik
7. Pancasila
8. Globalisasi

1
Pembelajaran PKn pada kelas V SD/MI dilihat dari materi sudah
cukup baik, pada kurikulum 2006 pembelajaran PKn di kelas V SD/MI materi
yang di ajarkan meliputi:
a. Keutuhan Negara Republik Indonesia
b. Peratuan Perundang-undangan Tingkat Pusat dan Daerah
c. Kebebasan Berorganisasi
d. Menghargai Keputusan Bersama
Dalam buku PKn kelas V Oleh pengarang Suparlan Al Hakim dkk
yang berjudul Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Hampir semua materi
pada bab itu mengandung nilai-nilai nasionalisme. Hal ini sesuai dengan
tujuan mata pelajaran PKn bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai
wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter
yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan
UUD 1945.
Jadi pendidikan kewarganegaraan memang sangat penting diajarkan
terutama pada anak sekolah dasar karena untuk membentuk nilai-nilai karakter
nasionalisme, agar jiwa nasionalisme bisa melekat sejak dini pada anak.

C. PKN Dalam Kurikulum 2013


Dalam kurikulum 2013 terdapat perubahan nama mata
pelajaranPendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi Pendidikan Pancasila
danKewarganegaraan (PPKn). Perubahan terjadi pula dalam ruang lingkup
materinya yang meliputi 4 substansi yang nantinya akan melebur kedalam
sejumlah rumusan kompetensi dasar (KD) yaitu sebagai berikut:
1. Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
2. UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, sebagai hukum dasar
yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

2
3. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud keberagaman kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam keberagaman yang
kohesif dan utuh
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sebagai bentuk negara
Indonesia.
Aspek penting dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn) Kurikulum 2013 ialah pentingnya penggunaan pendekatan ilmiah
(saintifik) dalam segenap pembelajaran. Pembelajaran dengan pendekatan
ilmiah melalui konsepsi 5 M (mengamati, menanya, mengumpulkan data,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan) memungkinkan perubahan paradigma
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dari
pembelajaran pasif dan afirmatif kepada pembelajaran aktif, kooperatif, dan
kritis.
Dalam kurikulum 2013, kompetensi inti (KI) dan kompentesi dasar
(KD) mata pelajaran PPKn, mengikuti GerhardHimmelmann (2013),
mengubah paradigma pendidikan kewarganegaraan yang semula berfokus
kepada program pengajaran dan transfer pengetahuan kewarganegaraan
menjadi pendekatan yang menekankan sikap-sikap personal-individual, moral
dan perilaku sosial sebagaimana disposisi dan nilai-nilai bersama dari warga
negara dalam kehidupan bersama yang menghargai hak-hak asasi manusia dan
demokrasi di dunia yang penuh konflik.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa terdapat
penyederhanaan dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013. Hal-hal yang
dibahas pada pada kurikulum 2006 bukan berarti dihilangkan atau tidak
diajarkan pada kurikulum 2013, tetapi hal tersebut dikaitkan dengan
penguatan empat pilar kebangsaan.
D. Analisis Permasalahan PKn Kelas V SD/MI Dari Hasil Riset
Berdasarkan hasil analisis Jurnal “Studi Deskriptif Permasalahan
Pembelajaran PKn dalam Membentuk Karakter Siswa Kelas V SD 12 Kota
Bengkulu” olehResi Andita, Puspa Djuwita, dan HasnawatiPGSD JIP FKIP

3
Uiversitas Bengkulu dapat diketahui bahwa masih banyak permasalahan yang
dihadapi dalam pembelajaran PKnyangdiantaranya sebagai berikut;
• Permasalahan pembelajaran pada siswa Ketika pembelajaran PKn siswa
belum memahami secara mendalam tentang materi yang telah diberikan
oleh guru.
• Model pembelajaran yang digunakan guru adalah model.
pembelajaran terpusat dan ceramah.
Dari penjelasan yang ada, dapat ditarik kesimpulan cara mengatasi
permasalahan pengembangan pelaksanaan pembelajaran PKn yang
dilakukan oleh guru belum menggunakan metode/ pendekatan yang
variatif mampu memberikan dampak positif pada perilaku siswa pada
saat pembelajaran. Guru hanya melakukan kegiatan transfer
pengetahuan saja dan juga belum melakukan transform perilaku.

Anda mungkin juga menyukai