Peraturan Yang Lebih Tinggi Mengenyampingkan Peraturan Yang Lebih Rendah. 2. Lex Posterior Derogat Legi Priori Hukum Yang Terbaru (Posterior) Mengesampingkan Hukum Yang Lama (Prior) 3. Lex Specialis Derogat Legi Generali Hukum Yang Bersifat Khusus (Lex Specialis) Mengesampingkan Hukum Yang Bersifat Umum (Lex Generalis) 4. Lex Specialis Sistematis Undang-Undang Yang Lebih Khusus Atau Kekhususan Yang Sistematikal 5. Lex Consumen Derogat Legi Consumte Undang-Undang Yang Satu Mengadsorbsi Undang-Undang Yang Lain 6. Cogitationis Peonal Nemo Patitut Seseorang Tidak Dapat Dihukum Berdasarkan Apa Yang Ada Dalam Hatinya. 7. Lex Dura Sed Tamen Scripta Undang-Undang Itu Kejam Tetapi Demikianlah Bunyinya. 8. Nemo Ius Ignorare Consetur / Iedereen Wordt Geacht De Wet Te Kennen = Fictie Hukum Setiap Orang Dianggap Tahu Akan Undang-Undang 9. Igrorantia Leges Excusat Neminem Ketidaktahuan Akan Hukum Bukan Merupakan Alasan Pemaaf 10. Tabellionis Officium Fideliter Exercebo Sampai Dunia Kiamat, Notaries Itu Harus Bekerja Secara Tradisional 11. Argumentum Ad Populum Membenarkan Pendapat Terbanyak 12. Propter Varitatem Et Justitiam Demi Kebenaran Dan Keadilan 13. Ubi Societas Ibi Ius Di Mana Ada Masyarakat Di Situ Ada Hukum 14. Fiat Justitia Et Pereat Mundus Meskipun Langit Runtuh, Hukum Harus Ditegakkan 15. Solus Populi Suprema Ets Lex Suara Rakyat/ Keselamatan Rakyat Adalah Sumber Hukum Tertinggi 16. Lex Imperfecta Tiada Hukum Tanpa Sanksi 17. Ubi Jus Incertum, Ibi Jus Nullum Suatu Hukum Yang Tidak Pasti Maka Dia Bukan Hukum 18. Summum Ius Summa Inuria, Summa Lex Summa Crux Suatu Hukum Yang Semakin Pasti, Semakin Tidak Adil 19. Ius Curia Novit Hakim Dianggap Tahu Akan Undang-Undang 20. Stare Dicisis Et Quieta Non Movere Hukum Terikat Pada Putusan Terdahulu 21. Nit Agit Exemplum Litem Quo Lite Resolvit Menyelesaikan Suatu Perkara Dengan Contoh Kasus Lain Maka Perkara Tersebut Tidak Akan Pernah Selesai (Menyelesaikan Suatu Perkara Dengan Mengambil Contoh Perkara Lain Maka Perkara Tersebut Tidak Akan Pernah Selesai) 22. Similia Similibus Curantor Terhadap Perkara Yang Sama Diputus Sama 23. Pacta Convent Quae Neque Contra Leges Neque Dalo Malo Inita Sunt Omnimodo Observanda Sunt) Suatu Kontrak Yang Tidak Dibuat Secara Illegal Dan Bukan Karena Suatu Niat Jahat (Penipuan) Harus Ditaati Ibarat Undang-Undang 24. Good Faith / Te Goede Trouw Iktikad Baik 25. Res Judicata Proveritate Habetur Setiap Putusan Hukum Harus Dianggap Benar Dan Dihormati 26. Nemo Judex Idoneus In Propria Causa Tidak Seorang Hakimpun Boleh Mengadili Perkara Di Mana Dia Berkepentingan 27. Actor Sequitur Forum Rei Gugatan Diajukan Di Tempat Tinggal Tergugat 28. Exeptio Plurium Litis Consortium Tergugat Menginginkan Ditariknya Pihak Ke-3 Dalam Perkara 29. Secundum Allegat Iudicare Hakim Mengadili Mengikuti Kehendak Para Pihak 30. Judex Ne Procedat Ex Officio Hakim Bersifat Pasif 31. Actus Dei Nemini Facit Injuriam Kerugian Yang Ditimbulkan Dari Kecelakaan Tidak Dapat Dimintakan Pertanggungjawabannya 32. Equitas Sequitur Legem Keadilan Mengikuti Hukum 33. Actori In Cumbit Probatio/Actori Incumbit Onus Probandi/Actore Non Probante, Reus Absolvitur Siapa Yang Menggugat Dia Yang Harus Membuktikan, Siapa Yang Mendakwa Dia Yang Harus Membuktikan, Jika Tidak Bisa Dibuktikan Harus Diputus Bebas 34. Negativa Non Sunt Probanda Membuktikan Sesuatu Yang Negative Itu Tidak Mungkin 35. Fides Etiam Hosti Servanda Pemenuhan Suatu Perjanjian Dengan Alasan Kemanusian 36. Res Inter Alibs Acta Perjanjian Hanya Mengikat Para Pihak Dan Tidak Mengikat Pihak Ke-3 37. Pacta Tertiis Nec No Cent Nec Prosunt Perjanjian Tidak Memberikan Hak Dan Kewajiban Kepada Pihak Ke-3 38. Exceptio Adimpleti Contactus Tidak Berprestasi Sesuatu Pihak Karena Pihak Yang Lama Tidak Berprestasi 39. Par In Parem Non Hebet Imperium Sesuatu Pemerintah Yang Berkuasa Tidak Dapat Menjalankan Kekuasaannya Melebihi Kekuasaan Pemerintahan Negara Lainnya 40. Nullum Delictum, Noela Poena Sine Lege Praevia Tiada Perbuatan Pidana Yang Dapat Dipidana Tanpa Undang-Undang Sebelumnya 41. Presumption Of Innocent Praduga Tidak Bersalah 42. Nova Constitutio Futuris Formam Imponere Debet, Non Praeteritis Undang-Undang Yang Baru, Berlaku Pada Saat Diundangkan Dan Pada Saat Masa Depan Dan Tidak Berlaku Surut 43. Ex Aequo Et Bono Mohon Putusan Yang Seadil-Adilnya 44. In Dubio Pro Reo Jika Terdapat (Ada) Keragu-Raguan, Hakim Akan Memutus Yang Menguntungkan Pihak (Terdakwa) 45. Lex Favor Reo Jika Terjadi Perubahan Peraturan Perundang-Undangan, Harus Digunakan Peraturan Yang Meringankan 46. Reformatio In Melius Ma Dalam Memutus Perkara Harus Mengambil Putusan Yang Meringankan 47. Jus Istud Non Humanis Generis Propium Est, Sed Omnium Animalium, Quae In Caelo, Quae In Terra, Quae In Mari Nascuntur Hukum Bukanlah Spesies Manusia, Tetapi Menguasai Makhluk Hidup, Yang Ada Di Udara, Yang Ada Di Bumi, Dan Yang Berada Di Laut 48. Lex Ratio Summa Insita In Natura, Quae Juber Ea, Quae Facienda Sunt, Prohibitque Contraria Hukum Merupakan Penalaran Tertinggi Manusia, Yang Bersatu Dengan Alam, Yang Memerintahkan Sesuatu Dan Melarang Sebaliknya 49. Lex Non Hominum Ingeniis Excogitata Hukum Itu Bukan Penalaran Manusia Tetapi Penalaran Tuhan 50. Mihi Lex Esse Von Videtur, Quae Justa Non Fuerit Sesuatu Yang Tidak Adil, Maka Dia Bukan Merupakan Hukum 51. Quod Fieri Per Leges Lecebat, Quia Id Nec Divina Prohibit Et Nondum Prohibuerat Lex Humana Yang Diizinkan Oleh Hukum Itu Karena Tuhan Tidak Melarangnya Dan Hukum Manusia Belum Melarangnya 52. Quaedam, Rationalis Ordinatio Ad Bonum Commune, Ab Eo Qui Cura Communitatis Habet Promulgata Hukum Itu Adalah Pemikiran Bersama Bagi Masyarakat Dan Harus Dipublikasikan Demi Kepentingan Masyarakat 53. Principem Legibus Civilibus Derogare Posse, Dum Tamen Id Fiat Sine Farude Cujusdam Raja Itu Diatas Hukum, Dia Berhak Merubah Hukum Tanpa Seseorang Tertipu Dan Sebagainya 54. Vigilantibus Jus Seriptum Est Hukum Itu Ditulis Untuk Orang Yang Mewas Diri 55. Ne Bis In Idem / Double Jeopardy Seseorang Tidak Dapat Dituntut Di Pengadilan Dua Kali Dalam Perkara Yang Sama 56. Moneat Lex Prius Quam Feriat Undang-Undang Harus Memberikan Peringatan Terlebih Dahulu Sebelum Menerapkan Ancamannya 57. Exeptio Format Regulam / Exeptio Frimat Vim Legis In Casibus Non Exceptis Dalam Interprestasi Suatu Undang-Undang Jika Bersifat Khusus, Harus Diterjemahkan Lebih Sempit Atau Terbatas 58. Titulus Est Lex & Rubrica Est Lex Judul Undang-Undang Dan Judul Bab Menentukan 59. Actio Libera In Causa Keadaan Tidak Sadar Diri Karena Bukan Merupakan Alasan Penghapusan Pidana 60. Persona Standi In Judicio Legal Standing/ Locus Standi/ Orang Yang Berhak Berpekara Di Pengadilan 61. In Criminalibus, Probationes Bedent Esse Lece Clariores Dalam Perkara Pidana, Bukti-Bukti Harus Lebih Terang Dari Pada Cahaya 62. Juris Ignerantia Nocet, Facti Non Nocet Tidak Mengetahui Hukum Itu Rugi, Tidak Mengetahui Fakta Itu Tidak Rugi 63. Quod Licet Jovi Non Licet Bovi Sesuatu Yang Boleh Dilakukan Oleh Seseorang Tidak Berarti Boleh Dilakukan Orang Lain 64. Minima Non Curat Praetot Hakim Mengenyampingkan Hal Yang Remeh Temeh 65. Nulta Sed Non Multum Sesuatu Yang Banyak Tetapi Tidak Berarti Apa-Apa 66. Manifesta Non Egent Prosatione Sesuatu Yang Diketahui Umum Tidak Perlu Dibuktikan (Notoar Feiten/ Opini Ius Docotrum) 67. Lex Meminen Cogit Ad Impossibilia Hukum Tidak Akan Memerintahkan Sesuatu Yang Tidak Mungkin 68. Errare Humanum Est, Turpe In Errope Perseverare Kekeliruan Itu Merupakan Suatu Hal Yang Manusiawi, Tetapi Tidak Boleh Membiarkan Diri Dalam Kekeliruan 69. Reo Negate Actori Incumbit Probatio Jika Tergugat Menolak Gugatan, Maka Tergugat Wajib Membuktikan 70. Ultra Posse Neno Obligator Seseorang Tidak Akan Melakukan Sesuatu Yang Melebihi Kewajibannya 71. Melius Est Accipere Quamfacere Injuriam Lebih Baik Menderita Ketidak Adilan Dari Pada Melakukan Ketidakadilan 72. Ut Sementem Feceris, Ita Meted Siapa Yang Menebur Angin Dia Yang Menuai Badai 73. Damihi Facta Do Tibi Ius Tunjukkan Kami Faktanya, Kami Berikan Hukum-Nya 74. Sol Justisia Matahari Keadilan (Kebenaran) 75. Audie Et Alteram Partem Kedua Belah Pihak Harus Didengar 76. Exceptio Non Adimpleti Contractus Tangkisan Bahwa Pihak Lawan Dalam Keadaan Lalai Juga, Maka Dengan Demikian Tidak Dapat Menuntut Pemenuhan Prestasi 77. Obscuur Libel Obyek Kabur 78. Uit Voerbaar Bij Vooraad Putusan Yang Dapat Dilaksanakan Terlebih Dahulu,Meskipun Pihak Yang Kalah Mengajukan Banding Ataupun Kasasi 79. In Kracht Van Gewidjge Putusan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap/Pasti Dan Mempunyai Daya Eksekusi 80. Verzet Perlawanan, 81. Deer Den Verzet Perlawanan Pihak Ketiga 82. Verstek Putusan Yang Diambil Diluar Hadirnya Tergugat 83. Putusan Contradictoir Putusan Atas Bantahan, Suatu Putusan Yang Diambil Setelah Mendengarkan Keterangan Kedua Belah Pihak 84. Provisionel Eis Atau Putusan Sela, Putusan Yang Diambil Oleh Hakim Sebelum Menjatuhkan Putusan Akhir. 85. Putusan Condemnatoir Putusan Yang Bersifat Penghukuman 86. Putusan Declaratoir Putusan Yang Menentukan Sifat Suatu Keadaan Dengan Tidak Mengandung Perintah Kepada Pihak Untuk Untuk Berbuat Ataupun Tidak Berbuat Sesuatu 87. Putusan Constitutief Putusan Yang Melenyapkan Suatu Keadaan/Situasi Hukum. 88. Hir Atau Herziene Indonesche Reglement Reglemen Indonesia Yang Sudah Diperbaharui, Berlaku Untuk Jawa Dan Sumatera. 89. Rbg Atau Recht Reglement Van Buitengewesten Reglemen Indonesia Yang Berlaku Untuk Luar Jawa Dan Sumatera. 90. Restitutie In Intergum Pengembalian Obyek Sengketa Kepada Keadaan Semula 91. In Der Minne Pemenuhan Putusan Secara Sukarela 92. Conservatoir Beslaag Sita Jaminan Terhadap Obyek/Barang 93. Terstond Dieksekusi Segera 94. Onrechtmatige Overheidts Daad Perbuatan Yang Melanggar Hukum 95. Rechtmatige Daad Perbuatan Sesuai Dengan Hukum 96. Eksekusi Pelaksanaan Putusan 97. Gronwet Undang-Undang Dasar 98. Yuridische Begrip Pengertia Yuridis 99. Droit Constitutional Hukum Dasar 100.Judicial Refiew Hak Uji Materiil 101.Judicial Interpretation Penafsiran Secara Hukum 102.Freies Ermessen Atau Pouvoir Discretionnaire Kemerdekaan Yang Dimiliki Pemerintah Untuk Turut Serta Dalam Kehidupan Sosial Dan Keleluasaan Untuk Tidak Selalu Terikat Pada Produk Legislasi Parlemen. 103.Crisis Der Democratie Krisis Yang Timbul Akibat Penganutan Pada Demokrasi Formal Semata - Mata 104.Abolisi Penghapusan Terhadap Seluruh Akibat Penjatuhan Putusan Pengadilan Pidana Kepada Seseorang Terpidana, Terdakwa Yang Bersalah Melakukan Delik 105.Actio In Pauliana Tuntutan Hukum Untuk Pernyataan Batal Segala Perbuatan Yang Tidak Diwajibkan Yang Dilakukan Oleh Pihak Yang Berhutang, Yang Menyebabkan Penagih Hutang Dirugikan (Pasal 1341 Kuhperdata) 106.Advokasi Tindakan Untuk Mempermasalahkan Suatu Hal/Ide/Topik Tertentu 107.Ajudikasi/Adjudication Penyelesaian Perkara Atau Sengketa Di Pengadilan; Pengambilan Keputusan 108.Amnestie Pernyataan Umum (Diterbitkan Melalui Atau Dengan Undang-Undang) Yang Memuat Pencabutan Semua Akibat Pemidanaan Dari Suatu Perbuatan Pidana (Delik) Tertentu Atau Satu Kelompok Perbuatan Pidana (Delik) Tertentu, Bagi Terpidana, Terdakwa Yang Dinyatakan Bersalah Melakukan Delik-Delik Tersebut. 109.Droit De Suite Asas Berdasarkan Hak Suatu Kebendaan Seseorang Yang Berhak Terhadap Benda Itu Mempunyai Kekuasaan/Wewenang Untuk Mempertahankan Atau Menggugat Bendanya Dari Tangan Siapapun Juga Atau Dimanapun Benda Itu Berada 110.Kebebasan Berkontrak Para Pihak Bebas Membuat Kontrak Dan Mengatur Sendiri Isi Kontrak Tersebut, Sepanjang Memenuhi Ketentuan Sebagai Berikut : 1. Memenuhi Syarat Sebagai Suatu Kontrak; 2. Tidak Dilarang Oleh Undang-Undang; 3. Sesuai Dengan Kebiasaan Yang Berlaku; 4. Dilaksanakan Dengan Itikad Baik 111.Barang Bukti/Corpus Delicti Barang Yang Digunakan Untuk Melakukan Suatu Kejahatan Atau Hasil Dari Suatu Kejahatan 112.Batal Demi Hukum Kebatalan Yang Terjadi Berdasarkan Undang-Undang, Berakibat Perbuatan Hukum Yang Bersangkutan Dianggap Tidak Pernah Terjadi 113.Beban Pembuktian Terbalik Beban Yang Menjadi Tanggung Jawab Pelaku Untuk Membuktikan Ada Tidaknya Unsur Kesalahan Dalam Kasus Pidana 114.Vrijspraak Atau Bebas Dari Segala Dakwaan Putusan Yang Dijatuhkan Oleh Majelis Hakim Karena Dari Hasil Pemeriksaan Di Sidang Kesalahan Terdakwa Atas Perbuatan Yang Didakwakan Kepadanya Tidak Terbukti Secara Sah Dan Meyakinkan 115.Contempt Of Court Setiap Tindakan Dan/Perbuatan, Baik Aktif Maupun Pasif, Tingkah Laku, Sikap Dan/Ucapan, Baik Di Dalam Maupun Di Luar Pengadilan, Yang Bermaksud Merendahkan Dan Merongrong Kewibawaan, Martabat Dan Kehormatan Instirusi Peradilan Yang Dilakukan Oleh Seseorang Atau Sekelompok Orang Sehingga Mengganggu Dan Merintangi Sistem Serta Proses Peradilan Yang Seharusnya. 116.Verjaring Atau Kadaluarsa Lampaunya Tenggang Waktu Yang Ditetapkan Undang-Undang, Sehingga Mengakibatkan Orang Yang Menguasai Barang Memperoleh Hak Milik 117.Testimonium De Auditu Keterangan Saksi Yang Disampaikan Di Muka Sidang Pengadilan Yang Merupakan Hasil Pemikiran Saja Atau Hasil Rekaan Yang Diperoleh Dari Orang Lain 118.Delik Atau Perbuatan Pidana Atau Tindak Pidana Suatu Tindakan Melanggar Hukum Yang Telah Dilakukan Dengan Sengaja Ataupun Tidak Sengaja Oleh Seseorang Yang Tindakannya Tersebut Dapat Dipertanggungjawabkan Dan Oleh Undang-Undang Telah Dinyatakan Sebagai Suatu Perbuatan Yang Dapat Dihukum. 119.Deposisi Bukti Saksi Atau Ahli Yang Didasarkan Atas Sumpah Yang Dilakukan Diluar Pengadilan 120.Doktrin Ultra Vires Doktrin Yang Mengajarkan Bahwa Perseroan Tidak Dapat Melakukan Kegiatan Di Luar Dari Kekuasaan Perseroan 121.Droit De Preference Keistimewaan Yang Bersangkutan Dengan Hasil Penjualan Tanah Yang Dijadikan Jaminan, Dalam Hubungannya Dengan Kreditur-Kreditur Lain Yang Tidak Mempunyai Hak Yang Lebih Mendahulu 122.Eigenrichting Tindakan Main Hakim Sendiri Atau Tindakan Untuk Melaksanakan Hak Menurut Kehendak Sendiri Tidak Lain Merupakan Tindakan Untuk Melaksanakan Hak Menurut Kehendak Sendiri Yang Bersifat Sewenang- Wenang, Tanpa Persetujuan Pihak Lain Yang Berkepentingan, Hal Ini Merupakan Pelaksanaan Sanksi Oleh Perorangan 123.Eksaminasi Ujian Atau Pemeriksaan Terhadap Putusan Pengadilan/Hakim 124.Events Of Defaults- Wanprestasi Atau Cidera Janji Atau Trigger Clausel Opeisbaar Clause Tindakan-Tindakan Bank Sewaktu-Waktu Dapat Mengakhiri Perjanjian Kredit Dan Untuk Seketika Akan Menagih Semua Utang Beserta Bunga Dan Biaya Lainnya Yang Timbul 125.Forum Rei Sitae Pengadilan Di Tempat Benda( Obyek Sengketa ) Tetap Terletak (Pasal 118 Ayat 3 Hir) 126.Actual Damages Ganti Rugi Aktual Atau Kerugian Yang Benar-Benar Diderita Secara Aktual Dan Dapat Dihitung Dengan Mudah Sampai Ke Nilai Rupiah 127.Punitive Damages Ganti Rugi Penghukuman Atau Suatu Ganti Rugi Dalam Jumlah Besar Yang Melebihi Dari Jumlah Kerugian Yang Sebenarnya, Ganti Rugi Itu Dimaksudkan Sebagai Hukuman Bagi Si Pelaku 128.Gratifikasi Pemberian Dalam Arti Luas Yakni Meliputi Pemberian Uang, Barang, Rabat (Discount), Komisi, Pinjaman, Tanpa Bunga, Tiket Perjalanan, Fasilitas Penginapan, Perjalanan Wisata, Pengobatan Cuma-Cuma Dan Fasilitas Lainnya Yang Diberikan Kepada Pegawai Negeri Sipil Dan Dilakukan Baik Didalam Negeri Maupun Diluar Negeri Dan Dilakukan Dengan Menggunakan Sarana Elektronik Atau Tanpa Sarana Elektronik 129.Class Action – Gugatan Perwakilan – Gugatan Yang Berupa Hak Kelompok Kecil Masyarakat Untuk Bertindak Mewakili Masyarakat Dalam Jumlah Besar Dalam Upaya Mengajukan Tuntutan Berdasarkan Kesamaan Permasalahan, Fakta Hukum, Dan Tuntutan Ganti Kerugian. 130.In Casu Dalam Perkara Ini, Dalam Hal Ini 131.Force Majeure Atau Overmacht Atau Keadaan Memaksa Keadaan Di Mana Seorang Debitur Terhalang Untuk Melaksanakan Prestasinya Karena Keadaan Atau Peristiwa Yang Tidak Terduga Pada Saat Dibuatnya Kontrak,Keadaan Atau Peristiwa Tersebut Tidak Dapat Dipertanggungjawabkan Kepada Debitur, Sementara Si Debitur Tersebut Tidak Dalam Keadaan Beritikad Buruk 132.Locus Delictie Tempat Kejadian Perkara,Tkp – A) Tempat Dimana Suatu Tindak Pidana Dilakukan/Terjadi, Atau Akibat Yang Ditimbulkannya; B) Tempat-Tempat Lain Dimana Barang-Barang Bukti Atau Korban Yang Berhubungan Dengan Tindak Pidana Tersebut Dapat Diketemukan; Tempat Dimana Pembuat Melakukan Sesuatu Adalah Tempat Dimana Ia Seharusnya Melakukan Sesuatu, Atau Tempat Terjadinya Akibat Yang Dimaksud Dalam Perumusan Peraturan Perundang-Undangan Atau Tempat Yang Menurut Perkiraan Pembuat Akan Terjadi Akibat Ini. 133.Praperadilan Wewenang Pengadilan Negeri Untuk Memeriksa Dan Memutus Menurut Cara Yang Diatur Dalam Undang-Undang Ini, Tentang: -.Sah Atau Tidaknya Suatu Penangkapan Dan Atau Atas Permintaan Tersangka Atau Keluarganya Atau Pihak Lain Atas Kuasa Tersangka; 1. Sah Atau Tidaknya Penghentian Penyidikan Atau Penghentian Penuntutan Atas Permintaan Demi Tegaknya Hukum Dan Keadilan; 2. Permintaan Ganti Kerugian Atau Rehabilitasi Oleh Tersangka Atau Keluarganya Atau Pihak Lain Atas Kuasanya Yang Perkaranya Tidak Diajukan Ke Pengadilan 134.Preponderance Of Evidence Bukti-Bukti Yang Lebih Berbobot Atau Lebih Meyakinkan Atau Lebih Dapat Dipecaya Jika Dibanding Dengan Bukti Lainnya, Atau Bukti-Bukti Yang Dianggap Cukup Untuk Dapat Membuktikan Kebenaran Suatu Peristiwa. 135.Requisitoir Suatu Pembuktian Tentang Terbukti Atau Tidaknya Surat Dakwaan 136.Restitusi Suatu Nilai Tambah Yang Telah Diterima Oleh Pihak Yang Melakukan Wanprestasi, Nilai Mana Terjadi Sebagai Akibat Dari Pelaksanaan Kontrak Oleh Pihak Lain Dari Yang Melakukan Wanprestasi 137.Saksi A Charge Saksi Yang Memberatkan/Memberikan Keterangan Yang Memberatkan 138.Saksi A Decharge Saksi Yang Meringankan/Memberikan Keterangan Yang Meringankan 139.Maritaal Beslaag Sita Maritaal Atau Penyitaan Yang Dilakukan Untuk Menjamin Agar Barang Yang Yang Disita Tidak Dijual, Untuk Melindungi Hak Pemohon Selama Pemeriksaan Sengketa Perceraian Di Pengdilan Berlangsung Antara Pemohon Dan Lawannya, Dengan Menyimpan Atau Membekukan Barang- Barang Yang Disita Agar Jangan Sampai Jatuh Di Tangan Pihak Ketiga 140.Revindicatoir Beslaag Sita Barang Bergerak Atau Penyitaan Yang Diminta Oleh Pemilik Barang Bergerak Yang Barangnya Ada Di Tangan Orang Lain, Diajukan Kepada Ketua Pengadilan Negeri Di Tempat Orang Yang Memegang Barang Tersebut Tinggal 141.Pand Beslaag Atau Sita Gadai Sitaan Yang Menyangkut Barang Milik Orang Lain Yang Kebetulan Si Pailit Sebagai Pemegang Gadai 142.Tertangkap Tangan Tertangkapnya Seorang Pada Waktu Sedang Melakukan Tindak Pidana, Atau Dengan Segera Sesudah Beberapa Saat Tindak Pidana Itu Dilakukan, Atau Sesaat Kemudian Diserukan Oleh Khalayak Ramai Sebagai Orang Yang Melakukannya, Atau Apabila Sesaat Kemudian Padanya Ditemukan Benda Yang Diduga Keras Telah Dipergunakan Untuk Melakukan Tindak Pidana Itu Yang Menunjukkan Bahwa Ia Adalah Pelakunya Atau Turut Melakukan Atau Membantu Melakukan Tindak Pidana Itu 143.Pro Bono Suatu Perbuatan/Pelayanan Hukum Yang Dilakukan Untuk Kepentingan Umum Atau Pihak Yang Tidak Mampu Tanpa Dipungut Biaya