Anda di halaman 1dari 47

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(PTK)

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GERAKAN SHOLAT


DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN METODE DRILL PADA
ANAK KELOMPOK B DI TK TUNAS KARYA GEDANGALAS GAJAH
DEMAK TAHUN 2021

Oleh :
Siti Muazadah, S.Pd.I

TK TUNAS KARYA
DESA GEDANGALAS KECAMATAN GAJAH KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2021
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama lengkap : Siti Muazadah, S.Pd.I


NIM : 2003117489
Program Studi : Pendidikan Agama Islam

menyatakan bahwa laporan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul:

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GERAKAN SHOLAT


DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN METODE DRILL PADA
ANAK KELOMPOK B DI TK TUNAS KARYA GEDANGALAS GAJAH
DEMAK TAHUN 2021

secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu
yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 18 November 2021

Pembuat Pernyataan,

materai tempel
Rp. 6.000,00

Siti Muazadah, S.Pd.I


NIM: 2003117489

ii
[

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
LPTK/FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Prof. Hamka Ngaliyan, Semarang 50185, Indonesia, Telp.: +62 24 7614454,
Email: ppg@walisongo.ac.id, Website: http://ppg.walisongo.ac.id/

PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang ditulis oleh:


Nama lengkap : Siti Muazadah, S.Pd.I
NIM : 2003117489
Judul Penelitian : Upaya Meningkatkan Ketrampilan Gerakan Sholat Dengan
Metode Demonstrasi Dan Metode Drill Pada Anak Kelompok
B Di Tk Tunas Karya Gedangalas Gajah Demak Tahun 2021

merupakan hasil peneltian untuk pemenuhan sebagian tugas pada Program


Pendidikan Profesi Guru pada Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan pada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo dan dapat diterima sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Guru Profesional (Gr.)

Semarang, 18 November 2021

Mengetahui:
Dekan/Ketua LPTK, Dosen Pembimbing,

Dr. Lift Anis Ma’shumah, M.Ag. Dr. H. Mustaqim, M.Pd.


NIP: NIP:

iii
ABSTRAK

Judul : Upaya Meningkatkan Ketrampilan Gerakan Sholat Dengan Metode


Demonstrasi Dan Metode Drill Pada Anak Kelompok B Di Tk Tunas
Karya Gedangalas Gajah Demak Tahun 2021
Penulis : Siti Muazadah, S.Pd.I
NIM : 2003117489

Penelitian ini merupakan Upaya Meningkatkan Ketrampilan Gerakan


Sholat Dengan Metode Demonstrasi Dan Metode Drill Pada Anak Kelompok B
Di Tk Tunas Karya Gedangalas Gajah Demak Tahun 2021. Kajiannya dilatar
belakangi oleh ketrampilan gerakan sholat yang masih rendah, karena kurangnya
perhatian siswa ketika pembelajaran gerakan sholat. Penggunaan metode
tradisional dalam pembelajaran ketrampilan gerakan sholat kurang tepat jika
diterapkan pada jenjang TK dan sederajatnya. Hal ini dikarenakan dunia anak
TK adalah dunia bermain, perhatian mereka tidak bisa bertahan lama dan anak
tidak bisa dipaksa untuk duduk tenang dan hanya mendengarkan gurunya
menjelaskan gerakan sholat tanpa praktek langsung, hal ini membuat anak
merasa bosan dan jenuh.
Pertanyaan utama yang ingin dijawab dari penelitian ini adalah: Apakah
penggunaan metode demonstrasi dan metode drill dapat meningkatkan
ketrampilan gerakan sholat pada anak kelompok B di TK Tunas Karya
Gedangalas Gajah Demak?
Permasalahan tersebut dibahas melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang dilakukan melalui 3 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui
observasi di kelas
Karena dalam pembelajaran gerakan solat di TK tidak ada KKM, maka
peneliti dan guru secara kolaboratif, sepakat menentukan Indikator keberhasilan
dalam penelitian ini, yaitu 75 % anak dapat menuntaskan pembelajaran gerakan
sholat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah menggunakan metode
demonstrasi dan metode drill, ketrampilan gerakan sholat di TK Tunas Karya
Gedangalas Gajah Demak Tahun 2021 mengalami peningkatan, hal ini dapat di
lihat dari tingkat pencapaian ketrampilan gerakan sholat anak, dimana pada pra
siklus = 67% BB, 33% MB, dan pada siklus 1 = 100% MB, dan siklus 2 = 16,7
% MB, 83,3% BSH, dan siklus 3 = 25% MB, 75% BSB.
Berdasarkan penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan
masukan bagi mahasiswa, tenaga pengajar, para peneliti dan semua pihak yang
membutuhkan.

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam kepada
Rasulullah SAW yang telah membimbing umat manusia melalui lembaga
pendidikan terbaik. Alhamdulillah, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
berjudul: “Upaya Meningkatkan Ketrampilan Gerakan Sholat Dengan Metode
Demonstrasi Dan Metode Drill Pada Anak Kelompok B Di Tk Tunas Karya
Gedangalas Gajah Demak Tahun 2021” dapat diselesaikan sesuai yang
diharapkan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami mengucapakan terima
kasih kepada :
1. Dr. Hj. Lift Anis Ma’shumah, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan / Ketua LPTK UIN WALISONGO SEMARANG yang telah
memberikan ijin serta dukungan secara moral maupun materiil dalam
penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan 2021.
2. Dr. Musthofa, M.Ag., selaku Ketua Program Studi PPG di FTIK UIN
WALISONGO SEMARANG yang telah memberikan layanan dan fasilitas
dalam menempuh kegiatan PPG Dalam Jabatan 2021 ini.
3. Dr. H. Mustaqim, M.Pd., selaku dosen pengampu Lokakarya Penelitian
Tindakan Kelas yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi
dalam penyusunan PTK ini.
4. Sugiyati, S.Pd., selaku Kepala TK Tunas Karya Gedangalas Gajah Demak.
5. Seluruh tim panitia penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan 2021 yang telah
memfasilitasi dan mendampingi rangkaian kegiatan dengan sabar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan PTK ini masih belum
sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan PTK kami. Penulis
berharap mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak terkait.
Penulis

Siti Muazadah, S.Pd.I

v
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................ ii
PENGESAHAN ...................................................................................................... iii
ABSTRAK .............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. viii

BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1


A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 3

BAB II : LANDASAN TEORI ......................................................................... 4


A. Kajian Pustaka ................................................................................ 4
B. Kerangka Teori ............................................................................... 5
1. Metode Demonstrasi………………………………………….. 5
a. Pengertian Metode Demonstrasi……………………........... 5
b. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Demonstrasi…........... 6
c. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi………………….. 7
2. Metode Drill………………………………………………….. 7
a. Pengertian Metode Drill……………………………........... 7
b. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Drill………………… 8
c. Langkah-Langkah Metode Drill…………………………... 9
3. Pengertian Sholat……………………………………………... 10
4. Ketrampilan Gerakan Sholat…………………………………. 11
5. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak…………… 12
C. Hipotesis Tindakan.......................................................................... 13

BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................. 14


A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..................................................... 14
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 14
C. Pelaksana dan Kolaborator Penelitian ....................................... 14
D. Siklus Penelitian ........................................................................... 14
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 17
F. Analisis Data Penelitian ................................................................. 19
G. Indikator Ketercapaian Penelitian ............................................. 20

BAB IV : HASIL PENELITIAN ....................................................................... 21


A. Deskripsi Prasiklus ........................................................................ 21
B. Deskipsi Siklus 1 .................................................................... 22
C. Deskipsi Siklus 2. .................................................................. 27
D. Deskripsi Siklus 3............................................................................ 31
E. Pembahasan/Analisis Data ............................................................ 35

vi
BAB V : PENUTUP .......................................................................................... 37
A. Kesimpulan .................................................................................... 37
B. Saran ............................................................................................... 37

DAFTAR TABEL

vii
Tabel 2.1 Standar Tingkat Pencapaian Anak Usia 5-6 Tahun.
Tabel 3.1 Instrumen Penilaian Ketrampilan Gerakan Sholat.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Ketrampilan Gerakan Sholat.
Tabel 4.1 Hasil Observasi Prasiklus Ketrampilan Gerakan Sholat.
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Observasi Prasiklus Ketrampilan Gerakan Sholat.
Tabel 4.3 Hasil Observasi Ketrampilan Gerakan Sholat Pada Siklus 1
Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Observasi Siklus 1 Ketrampilan Gerakan Sholat
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus 1.
Tabel 4.6 Hasil Observasi Ketrampilan Gerakan Sholat Pada Siklus 2
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Observasi Siklus 2 Ketrampilan Gerakan Sholat
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus 2
Tabel 4.9 Hasil Observasi Ketrampilan Gerakan Sholat Pada Siklus 3
Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Observasi Siklus 3 Ketrampilan Gerakan Sholat
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus 3
Tabel 4.12 Perbandingan Prosentase Perkembangan Peserta Didik
Tabel 4.13 Prosentase Ketrampilan Gerakan Sholat Prasiklus, Siklus 1, Siklus 2, Dan
Siklus 3.

_______________

Catatan:
Nomor tabel terdiri dari dua jenis, yaitu nomor bab dan nomor urut tiap bab.

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan Pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya


manusia. Salah satu nya yaitu melalui proses pembelajaran di lembaga
pendidikan, yang dimulai dari usia dini hingga perguruan tinggi.
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003, pendidikan anak usia dini merupakan salah satu upaya pembinaan
yang dilakukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia eman tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani supaya anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya.
Pada usia 6 tahun, pemberian rangsangan yang berlangsung secara
terus-menerus dan diulang-ulang akan menjadi permanen. Koneksi yang tidak
terpakai maka sinab-sinabnya akan terpangkas dan dibuang.
Usia dini merupakan usia yang sangat penting bagi pertumbuhan
kehidupan seseorang, tepat atau tidaknya bimbingan yang dilaksanakan pada
waktu ini berpengaruh besar bagi pertumbuhan kelak di kemudian hari. Karena
itu orang tua ataupun pendidik harus benar-benar pandai mengamati segi unik
dan spesifiknya usia dini ini. 1 P0F

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2021 tentang Standar


Pendidikan Anak Usia Dini Formal di TK yang meliputi 5 aspek perkembangan
yaitu nilai-nilai agama dan moral, fisik, bahasa, sosial, emosional dan kognitif.
Salah satu dari perkembangan tersebut adalah perkembangan dalam bidang nilai-
nilai agama dan moral. peningkatan kecerdasan spiritual anak yang dapat
dikembangkan pada anak usia dini adalah kemampuan meniru gerakan
beribadah seperti gerakan sholat yang bertujuan untuk meningkatkan

1
nur uhbiyati,long life education , (semarang: walisongo press,2009), halm.59

1
pembelajaran dalam aspek ibadah yaitu praktek sholat yang di harapkan anak
dapat mengetahui gerakan dan bacaan sholat.
Terdapat beberapa alasan mengapa pembelajaran sholat perlu diajarkan
sedini mungkin. Pertama, sholat merupakan tiang agama islam yang dapat
menyelamatkan seorang mukmin kelak di akhirat. Kedua, pada masa usia dini
merupakan periode keemasan (golden age) dimana anak akan menyerap
informasi seperti spons, cepat menerima berbagai stimulus dan pembelajaran.
Ketiga, pada masa usia dini akan menentukan perkembangan dan kepribadian
seorang. Apabila seorang anak telah terbiasa dididik tentang segala hal yang
berhubungan dengan sholat, maka anak akan tumbuh menjadi individu dengan
kepribadian seorang muslim sejati, yaitu beriman, bertaqwa, dan berakhlaqul
karimah.

Sehubungan dengan kemampuan meniru gerakan sholat pada anak


usia 5-6 tahun, peneliti telah melakukan observasi di TK Tunas Karya,
diketahui bahwa dari 12 anak kelompok B hanya 4 anak atau 33% yang sudah
mampu meniru gerakan sholat sedangkan 8 anak lainnya masih mengalami
kesulitan. Rendahnya kemampuan anak untuk melaksakanan gerakan sholat
dapat dilihat dari beberapa hal seperti kemampuan meniru gerakan sholat yang
masih berbeda-beda, ada 3 anak yang sudah menguasai gerakan takbiratul
ihram sampai I’tidal namun belum tahu urutan gerakannya, ada 5 anak yang
belum tahu urutan gerakan sholat dan belum menguasai gerakan-gerakan sholat
dengan benar.
Rendahnya ketrampilan gerakan sholat itu di sebabkan karena guru
masih menggunakan pembelajaran klasikal, pembelajaran berpusat pada guru,
metodenya hanya ceramah, sehingga dapat dilihat dari kemampuan meniru
gerakan sholat yang masih berbeda-beda.
Sebagai upaya meningkatkan memampuan anak dalam melakukan
gerakan sholat yang benar adalah dengan menggunakan metode demonstrasi
yang berarti praktek langsung dan metode Drill yang berarti pengulangan,
dimana dengan media demonstrasi dan drill ini kita telah melakukan langkah-

2
langkah untuk membangun pembiasaan pelajar atau siswa sebagai peserta didik
(kecerdasan motorik). Tidak dipungkiri bahwa keterampilan beribadah
khususnya sholat stressing-nya terletak pada lingkup visual, terutama gerakan.
Namun untuk sampai kesana semua potensi harus dilibatkan yakni visual,
auditorial dan kenestik. Hal ini terutama bagi peserta didik yang tidak berada
dalam lingkungan yang mempunyai pembiasaan dalam ibadah khususnya shalat.
Berdasarakan permasalahan diatas, maka peneliti terdorong untuk
mengadakan penelitian yang dirumuskan dalam judul : “Upaya Meningkatkan
Ketrampilan Gerakan Sholat Dengan Metode Demonstrasi dan Metode Drill
Pada Anak Kelompok B Di TK Tunas Karya Gedangalas Gajah Demak Tahun
2021“.

B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Penelitian ini adalah :
Apakah Metode Demonstrasi dan Metode Drill Mampu Meningkatkan
Ketrampilan Gerakan Sholat Pada Anak Kelompok B Di TK Tunas Karya
Gedangalas Gajah Demak Tahun 2021 ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu untuk Mengetahui Pengaruh
Metode Demonstrasi dan Metode Drill terhadap Peningkatan
Ketrampilan Gerakan Sholat Pada Anak Kelompok B Di TK Tunas
Karya Gedangalas Gajah Demak Tahun 2021.

2. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:
a. Manfaat teoritis
Sebagai informasi yang berguna untuk memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan yang akan diteliti dalam penelitian selanjutnya.
b. Manfaat Praktis
Guru akan memperoleh manfaat dengan adanya teori baru

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji beberapa karya ilmiah dan
kajian pustaka yang berkaitan dengan tema yang penulis angkat, diantaranya
yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ria Ratunnisa dengan judul
“MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAKAN SHALAT PADA
ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI KELOMPOK B DI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PERMATA HATI KECAMATAN
TEBO ILIR KABUPATEN TEBO” Penelitian ini membahas tentang
meningkatkan kemampuan gerakan shalat pada melalui metode
demonstrasi di PAUD Permata Hati di Kecamatan Tebo Ilir. dapat
ditingkatkan melalui kegiatan shalat dengan menggunakan metode
demonstrasi. Permasalahan yang ada di dalam PAUD Permata Hati
kecamatan Tebo Ilir yaitu dalam pengembangan gerakan shalat anak,
kurangnya stimulasi sehingga anak masih banyak yang salah dalam
gerakan shalat. Peneliti melakukan metode penelitian tindakan kelas.
Peningkatan yang terjadi dapat terlihat dari tahap penelitian, yaitu
observasi yang dilakukan saat pratindakan, pelaksanaan tindakan pada
Siklus I dan Siklus II. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar siswa kelas B PAUD Permata Hati, terhadap tema Reakreasi
dan Negara. Hal ini dapat diketahui dari pra siklus, siklusI, siklusII,
persentase prasiklus 70% BB, 30% MB, dan pada siklus I 40% BB, 20%
MB, 20% BSH, 20% BSB, dan siklus II 0 % BB, 10% MB, 10% BSH,
80% BSB.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Magdalena Prajakusuma, dkk., dengan
judul “Penerapan Metode Latihan (Drill) Berbantuan Audio Visual Untuk
Meningkatkan Ketepatan Gerakan Shalat”. Dalam karya tulis tersebut
menyatakan bahwa metode drill adalah suatu metode yang menggunakan

4
latihan secara terus-menerus atau berulang-ulang sampai anak
mendapatkan keterampilan serta pembiasaan dalam melaksanakan shalat.
Dan pada penelitian tersebut membuktikan bahwa dengan melakukan
pembelajaran secara berulang-ulang dan terus menerus, akan memberikan
pemahaman pada keterampilan, ketangkasan, ketepatan, dan menjadi
kebiasaan-kebiasaan yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilaksanakan pada anak kelompok A PAUD Haqiqi kota Bengkulu
dapat disimpulkan bahwa: Penerapan metode latihan (drill) berbantuan
media audio visual dapat meningkatkan ketepatan gerakan shalat secara
signifikan Terbukti dengan hasil perhitungan t test ketepatan gerakan
shalat diperoleh t hitung sebesar (-70,9) ≥ ttabel (5% = 2,20 dan 1% =
3,11).
Dari beberapa kajian diatas mempunyai keterkaitan dengan penelitian
tindakan kelas yang peneliti lakukan, yaitu mempunyai persamaan dalam
meningkatkan kemampuan sholat.
Dalam penelitian ini, peneliti akan mempraktekkan metode
Demonstrasi dan Metode Drill untuk meningkatkan ketrampilan gerakan sholat
pada anak kelompok B di TK Tunas Karya Gedangalas Gajah Demak Tahun
2021.
B. Kerangka Teori
1. Metode Demonstrasi
a. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah suatu metode mengajar yang
mana guru memperlihatkan pada seluruh kelas suatu proses, seperti
proses cara mengambil air wudhu, proses jalannya sholat, dan
sebagainya (Salim 2013).
Menurut Jamaluddin (2013) metode demonstrasi disebut
sebagai metode praktik, yaitu dipraktikkan atau dengan sengaja
diperagakan di depan anak, sehingga anak bisa meniru walaupun belum
seluruhnya benar, karena kebenaran suatu amalan agama memang
belum dituntut dari seorang anak yang masih kecil.

5
Jadi, Metode demonstrasi merupakan metode mengajar
dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pelajaran yang relevan dengan pokok pembahasan
atau materi yang sedang disajikan.

b. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Demonstrasi


Terdapat beberapa Kelebihan Metode Demonstrasi dalam
pembelajaran yaitu :
1) Perhatian anak didik dapat dipusatkan, dan titik berat yang
dianggap penting oleh guru dapat diamati;
2) Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang
didemonstrasikan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan
akan mengurangi perhatian anak didik terhadap masalah lain;
3) Merangsang murid untuk lebih aktif dalam proses belajar;
4) Menambah pengalaman anak didik;
5) Membantu peserta didik mengingat lebih lama tentang materi yang
disampaikan;
6) Mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran lebih jelas dan
kongkrit
7) Dapat menjawab semua masalah yang timbul dalam pikiran tiap
manusia.
Adapun Kelemahan Metode Demonstrasi adalah:
1) Memerlukan waktu yang lama;
2) Bila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi
kurang efisien;
3) Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli
bahan-bahannya;
4) Memerlukan tenaga yang tidak sedikit,
5) Apabila murid tidak aktif maka metode demonstrasi menjadi tidak
efektif (Fathurrahman, 2008:3).

6
c. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi
Langkah-langkah dalam penerapan metode demonstrasi
antara lain :
1) Usahakan demonstrasi dapat diikuti dan diamati oleh seluruh
peserta didik.
2) Tetapkan tujuan demonstrasi sehingga peserta didik mampu
memahami masalah yang akan didemonstrasikan.
3) Siapkan alat atau media yang akan digunakan dalam praktek
demonstrasi.
4) Selama demonstrasi berlangsung guru harus mengawasi
pekerjaan peserta didik. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan
yang menunjang kesempurnaan jalannya demonstrasi.
5) Setelah demonstrasi selesai guru harus mengumpulkan dan
menganalisis hasil temuan atau masalah dari penerapan metode
demonstrasi, mendiskusikannya di kelas dan mengevaluasinya
dengan tes dan tanya jawab.

2. Metode Drill
a. Pengertian Metode Drill
Metode drill berasal dari dua kata, yaitu metode dan drill.
Metode Secara etimologis (bahasa) metode berasal dari bahasa Yunani,
yaitu Methodos. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu metha yang
beratimelalui atau melewati, dan hodos yang berarti jalan atau cara. Maka
metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
sedangkan bila ditinjau dari segi terminologis (istilah), metode dapat
dimaknai sebagai jalan yang ditempuh oleh seseoarang supaya sampai
pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau periagaan maupun
dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnnya 2. P1F P

2
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam berbasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL, 2008), halm.7

7
Apabila dihubungkan dengan pendidikan, maka metode itu
harus diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka
mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik
menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan
baik. Selain itu ada pula yang mengatakan bahwa metode adalah suatu
sarana untuk menemukan, menguji, danmenyusun data yang
diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu. Sedangkan drill berarti
latihan, metode drill adalah metode mengajar dimana guru memberikan
kesempatan sebanyak-banyaknya kepada peserta didik untuk berlatih
ketrampilan 3.P2F P

Metode drill biasa disebut dengan latihan, namun istilah latihan


sering disamakan artinya dengan istilah ulangan. Padahal maksudnya
berbeda, latihan bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan tertentu
dapat menjadi milik peserta didik dan dikusai sepenuhnya, sedangkan
ulangan hanyalah untuk sekedar mengukur sejauhmana peserta didik
telah menyerap pelajaran tersebut 4. P3F P

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa


metode drill merupakan suatu cara menyajikan pelajaran dengan melatih
siswa agar menguasai pelajaran dan terampil. Dapat juga diartikan bahwa
metode drill atau yang biasa disebut dengan metode latihan adalah suatu
cara pembelajaran yang lebih mengutamakan suatu ktrampilan, dalam
penelitian ini yang dimaksud dengan ketrampilan yaitu ketrampilan
gerakan sholat peserta didik

b. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Drill


Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunai kelebihan,
juga tidak dapat disangkal bahwa metode ini juga mempunyai beberapa
kelemahan. Menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain
dalam buku yang berjudul Strategi Belajar Menagajar menyebutkan

3
Mustopa Halmar, Strategi Belajar Mengajar, (Semarang: Unissula Press, 2008), hlm. 73
4
Ismail, opcit., hlm. 21

8
beberapa kelebihan dan kelemahan metode latihan. Diantara kelebihan
metode drill yaitu:
1) Untuk memperoleh kecakapan motoris
2) Untuk memperoleh kecakapan mental
3) Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat
4) Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan
serta kecepatan pelaksanaan.
5) Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan
konsentrasi dalam pelaksanaannya.
6) Pembentukan kebiasaan-kebiasaan dalam membuat gerakan-
gerakan yang kompleks.
Sedangkan kelemahan metode drill diantaranya yaitu:
1) Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak
dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.
4) Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.
5) Dapat menimbulkan verbalisme 5. P4F P

Dengan melihat kelebihan dan kekurangan metode drill di atas


menjelaskan bahwa dalam proses belajar mengajar memang tidak ada
satu pun metode yang baik dan sempurna, untuk dapat menggunakan
metode dengan baik maka guru harus mengkombinasikan metode yang
satu dengan metode yang lainnya yaitu mengkombinasikan metode
demonstrasi dan metode drill.

c. Langkah-Langkah Metode Drill


Agar metode drill dapat efektiv dan berpengaruh positif
terhadap pembelajaran ketrampilan gerakan sholat, guru hendaknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

5
Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta; PT. Rineka
Cipta, 2002), hlm 108

9
1) Metode drill diberikan hanya pada bahan atau tindakan yang bersifat
otomatis.
2) Sebelum latihan dimulai, siswa hendaknya diberi pengertian yang
mendalam tentang apa yang akan dilatih dan kompetensi apa yang
harus dikuasai.
3) Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis, kalau
pada latihan pertama, pelajar tidak berhasil, maka guru mengadakan
perbaikan, lalu penyempurnaan.
4) Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan, ingat hukum joss,
5 x 2 lebih baik dari 2 X 5, artinya 5 kali latihan dua jam lebih baik
dari 2 kali tapi 5 jam. Peserta didik harus mengetahui bahwa latihan
itu mempunyai nilai guna dalam hidupnya.
5) Sifat latihan, yang pertama harus bersifat ketetapan yang kemudian
kecepatan dan akhirnya kedua-duanya dimiliki peserta didik 6. P5F P

3. Pengertian Sholat
Menurut bahasa sholat artinya adalah berdoa dan secara istilah
syara’, sholat ialah berharap hati kepada Allah SWT sebagai ibadah dalam
bentuk perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan
diakhiri dengan mengucap salam dengan syarat dan ketentuan tertentu.
Segala perkataan dan perbuatan yang termasuk rukun sholat mempunyai
arti dan makna tertentu yang bertujuan untuk mendekatkan hamba dengan
penciptanya.
a. Para ahli fiqih mengartikan secara lahir dan hakiki. Secara lahiriah
sholat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah
kepada Allah menurut syarat-syarat yang telah ditentukan (Sidi
Gazalba, 2000:88)
b. Adapun secara hakikinya ialah “berhadapan hati (jiwa) kepada Allah,
secara yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di

6
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: kalam Mulia, 2005), hlm. 282

10
dalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya”
atau “mendahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita
sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua-duanya”
( Hasbi Asy- Syidiqi, 1998:59)
c. Dalam pengertian lain sholat ialah salah satu sarana komunikasi antara
hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya
merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan
perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhramdan diakhiri dengan
salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan
syara’ ( Imam Bashari Assayuthi, 1998:30)
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sholat
adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan
perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut
syarat dan rukun yang telah ditentukan

4. Ketrampilan Gerakan Sholat


Sholat merupakan bagian dari aspek pendidikan agama yang
harus diberikan kepada anak setelah materi tentang tauhid. Sholat
merupakan ibadah pembuktian atas keimanan seseorang kepada Allah
Subhanahu wa ta‟ala. Dalam sholat mengandung ibadah hati berupa
niat, ibadah lisan berupa bacaan-bacaan tertentu yang dilafalkan
(diucapkan), dan ibadah perbuatan dalam bentuk gerakan (kaifiyat)
sholatnya Sholat merupakan ibadah mahdhah, yaitu ibadah yang sudah
diatur ketentuannya oleh syariat. Ketentuannya haruslah mengikuti seperti
apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammmad SAW (Salim, 2013).
Adapun kemampuan gerakan sholat yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah: tata cara gerakan yang di sesusikan dengan syariat
islam. Gerakan sholat mengacu pada rukun sholat.
Adapun rukun sholat wajib dilakukan dalam pengerjaan sholat,
yaitu sebagai berikut:
a. Takbiratul Ihram, mengangkat kedua tangan serta membaca “Allahu

11
akbar“, setelah takbiratul ihram kedua belah tangan disedekapkan ke
dada, kemudian membaca Doa iftitah, lalu membaca surah al Fatihah
dan membaca surat pendek lain.
b. Rukuk, selesai membaca surat pendek, lalu mengangkat kedua
tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu akbar”, kemudian
rukuk (badannya agak dibungkukkan, kedua tangannya memegang
lutut dan diletakkan antara punggung dan kepala supaya rata).
c. Itidal, selesai rukuk, lalu berdiri tegak dengan mengangkat kedua
belah tangan sejajar dengan telinga.
d. Sujud, setelah itidal lalu sujud tersungkur ke lantai dengan
meletakkan dahi ke lantai dan ketika turun membaca takbir.
e. Duduk Antara Dua Sujud, setelah sujud kemudian duduk dengan
kaki dilipat ke belakang sambil membaca takbir.
f. Sujud yang Kedua, sujud kedua, ketiga dan keempat dikerjakan
seperti sujud yang pertama, baik caranya ataupun bacaannya.
g. Duduk tasyahud atau tahiyat awal, pada rakaat kedua, kalau sholat
kita tiga rakaat atau empat rakaat, maka pada rakaat kedua ini kita
duduk membaca tasyahud/tahiyat awal, dengan kaki kanan tegak dan
telapak kaki diduduki.
h. Tasyahud akhir, tasyahud akhir masih sama duduk akan tetapi posisi
kaki berubah supaya pantat langsung ke lantai, dan kaki kiri
dimasukkan ke bawah kaki kanan, jari-jari kaki kanan menekan ke
tanah.
i. Salam, selesai tasyahud akhir, kemudian salam dengan melihat ke
kanan dan ke kiri sambil membaca salam.

5. Standar Tingkat Pencapain Perkembangan Anak


Tingkat pencapaian perkembangan menggambarkan
pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada
rentang usia tertentu. Perkembangnan anak yang dicapai merupakan
integrasi aspek pemahaman nilai-nilai agama dan formal, fisik, kognitif,

12
bahasa, dan sosial emosional. Pertumbuhan anak yang mencakup
pemantauan kondisi kesehatan dan gizi mengacu pada panduan kartu
menuju sehat (KMS) dan deteksi dini tumbuh kembang anak.
Standar tingkat pencapaian perkembangan anak pasal 10 ayat (1)
meliputi kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan
ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama,
menghormati dan toleran terhadap agama orang lain.

Tabel 2.1. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia


5-6 Tahun

Lingkup TingkatPencapaian Perkembangan


Perkembangan Anak Usia 5 –6 tahun

I. Nilai Agama 1. Mengenal agama yang dianut


dan Moral 2. Mengerjakan ibadah
3. Berperilaku jujur, penolong, sopan,
hormat, sportif, dsb
4. Menjaga kebersihan diri dan
lingkungan
5. Mengetahui hari besar agama
6. Menghormati (toleransi) agama orang
lain

Sumber Permendikbud 137 Tahun 2014 standar Nasional PAUD

C. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian ini di rumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut :
Penerapan Metode Demonstrasi dan Metode Drill mampu Meningkatkan
Gerakan Sholat Pada Anak Kelompok B Di TK Tunas Karya Gedangalas
Gajah Demak Tahun 2021.

13
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang
dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya.

Penelitian ini merupakan PTK Kolaboratif, yaitu kualitatif dan


kuantitatif terhadap rumusan masalah yang ditetapkan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian ini yaitu di TK Tunas Karya Desa Gedangalas
Kecamatan Gajah Kabupaten Demak Tahun 2021.
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada:
Siklus I : antara tanggal 25 s.d. 30 Oktober 2021
Siklus II : antara tanggal 3 s.d. 9 November 2021
Siklus III : antara tanggal 12 s.d. 18 November 2021.

C. Pelaksana dan Kolaborator Penelitian


1. Pelaksana Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini yang melaksanakan tindakan
adalah peneliti dan Peserta didik Kelompok B di TK Tunas Karya Desa
Gedangalas Kecamatan Gajah Kabupaten Demak Tahun 2021.
2. Kolaborator Penelitian
Kolaborator dari penelitian ini adalah kepala sekolah yang
bernama Sugiyati, S.Pd sebagai supervisor dan teman sejawat yang
bernama Indarti, S.Pd sebagai observer.

D. Siklus Penelitian
Persiapan pelaksanaan tindakan yang akan peneliti lakukan dengan
tahapan-tahapan tindakan sebagaimana yang tercantum dalam skenario
pembelajaran.

14
Tindakan yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
1) Peneliti melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah dan
menganalisis akar penyebab masalah dengan melakukan pengamatan
proses pembelajaran di kelas.
2) Peneliti bersama guru berkolaborasi untuk menentukan dan menetapkan
tindakan apa yang akan digunakan untuk mengatasi masalah.
3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4) Membuat Lembar Observasi Siswa (LOS)
5) Penyusunan instrumen.
Instrumen ialah alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan
data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan adalah soal-soal yang
dibuat peneliti sendiri.
Langkah-langkah penyusunan instrumen dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
• Menentukan materi Gerakan Sholat
• Menyusun kisi-kisi soal.
• Menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah ditentukan
b. Pelaksanaan tindakan
1) Pra siklus
Dalam pelaksanaan pra siklus proses pembelajaran guru masih
menggunakan motode lama.
2) Siklus 1
Dalam penelitian tindakan (action research) tiap siklusnya terdiri dari :
a) Perencanaan
Dalam tahap ini penelitian bersama-sama dengan guru :
• Merencanakan permasalahan apa yang akan diteliti
• Merencanakan model atau metode apa yang akan diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran.
• Membuat RPP
• Membuat LOS (lembar observasi siswa)

15
b) Pelaksanaan
• Guru menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario dan LOS.
c) Observasi
• Peneliti bersama guru melakukan observasi saat berlangsungnya
proses pembelajaran.
d) Refleksi
• Peneliti bersama guru melakukan evaluasi terhadap tindakan yang
telah dilakukan.
• Peneliti bersama guru PAI membahas hasil evaluasi yang telah
dilakukan, serta merencanakan perbaikan yang akan digunakan
pada siklus 2.
3) Siklus 2
a) Perencanaan
Dari hasil evaluasi pada tindakan siklus 1, peneliti bersama guru
merencanakan kembali tindakan yang akan dilakukan pada siklus ini
b) Pelaksanaan
Guru menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario dan LOS
c) Observasi
Peneliti bersama guru melakukan observasi saat berlangsungnya
pembelajaran
d) Refleksi
• Peneliti bersama guru melakukan evaluasi terhadap tindakan yang
telah dilakukan
• Membahas hasil evaluasi pada siklus ini, bila hasilnya memuaskan
maka penelitian dapat dihentikan

16
Gambar 3.1
Alur siklus penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data


Data diperoleh langsung dari lokasi penelitian, khususnya pada proses
pelaksanaan tindakan kelas, sedang untuk mendapatkan data peneliti
menggunakan metode observasi. Observasi dilakukan dengan cara pengamatan
tentang apa yang benar-benar dilakukan oleh individu dan membuat pencatatn-
pencatatan secara objektif mengenai apa yang diamati.7 Observasi dilakukan
untuk mengetahui aktiviatas anak dan aktivitas peneliti selama proses
pembelajaran berlangsung. Semua kegiatan dicatat dan apabila ada kekurangan
maka dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Lembar observasi ini berisi indikator yang akan diamati oleh peneliti
berdasarkan dari teori berguna untuk melihat capaian ketrampilan gerakan sholat
anak melalui metode demonstrasi dan metode drill.

7
Ngalim Purwanto, (2010), Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung:
Remaja Rosdakarya, h.193.

17
Tabel 3.1
Instrument Penilaian Ketrampilan Gerakan Sholat
Variabel No Indikator Skor Ket
BB MB BSH BSB
1 Anak dapat berdiri tegak,
ketrampilan Takbiratul ikhram, dan bersedekap
gerakan 2 Anak dapat melakukan gerakan
sholat Ruku’dan I’tidal
3 Anak dapat melakukan gerakan
Sujud dan duduk diantara dua sujud
4 Anak dapat melakukan gerakan
duduk tahiyat awal dan akhir.
5 Anak dapat mengucapkan dan
melakukan gerakan salam

Petunjuk: Berikan tanda (√) sesuai dengan pendapat anda dalam


kegiatan belajar mengajar berdasarkan kriteria berikut:
1=Belum Berkembang (BB) Anak belum dapat mendemonstrasikan gerakan
sholat dan masih harus dibimbing oleh guru
2=Mulai Berkembang (MB) Anak mulai dapat mendemostrasikan gerakan sholat
namun masih harus diingatkan oleh guru.
3=Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Anak sudah dapat mendemonstrasikan
gerakan sholat
4=Berkembang Sangat Baik (BSB) Anak sudah dapat mendemonstrasikan
gerakan sholat dan dapat memberi tahu temannya.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Ketrampilan Gerakan Sholat
No Aspek perkembangan Skor Ket
BB MB BSH BSB
1 Anak dapat berdiri tegak, Takbiratul ikhram,
dan bersedekap
2 Anak dapat melakukan gerakan Ruku’dan I’tidal
3 Anak dapat melakukan gerakan Sujud dan duduk
diantara dua sujud
4 Anak dapat melakukan gerakan duduk tahiyat
awal dan akhir.
5 Anak dapat mengucapkan dan melakukan gerakan
salam

18
F. Analisis Data Penelitian
Teknik analisis data suatu cara menganalisis data yang diperoleh
selama peneliti mengadakan penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Data yang telah diperoleh secara kuantitatif kemudian
dianalisis dengan analisis deskriptif persentase. Data kualitatif menerangkan
aktivitas siswa yang dapat diperoleh dari lembar observasi. Adapun untuk
menghitung persentase ketuntasan individual yang diperoleh setiap anak
menggunakan rumus Yaitu:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑋 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑋 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟

Yaitu:

𝑓
𝑝𝑖 = 𝑋 100 %
𝑛

Keterangan :
Pi= hasil pengamatan
f = jumlah skor yang diperoleh anak
n= jumlah skor total (jumlah nilai tertinggi X jumlah indikator)8

Untuk memperoleh nilai ketuntasan klasikal rata-rata anak

penulis menggunakan rumus:

∑𝑥
X = × 100%
∑n

Keterangan:
X = persentase nilai anak yang diperoleh
x = jumlah skor yang diperoleh
n = jumlah skor maksimal

8
Sugiono, (2015), Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Alfabeta.

19
G. Indikator Ketercapaian Tindakan
Karena dalam pembelajaran gerakan Sholat di TK tidak ada KKM,
maka peneliti dan kolaborator sepakat dalam menentukan indikator ketercapaian
tindakan dalam penelitian ini, peserta didik dinyatakan telah mengalami
ketuntasan belajar jika mencapai / melebihi indikator yang telah di tetapkan.
Adapun kriteria ketuntasan belajar pada pembelajaran gerakan sholat
yaitu dari 12 anak, 75% diantaranya mampu menuntaskan pembelajaran

20
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Prasiklus
Penelitian melakukan pengamatan terhadap tingkat perkembangan
ketrampilan gerakan sholat anak menggunakan metode demonstrasi dan
metode drill di TK Tunas Karya yaitu apakah Anak dapat berdiri tegak,
takbiratul ikhram, dan bersedekap, Anak dapat melakukan gerakan ruku’, Anak
dapat melakukan gerakan sujud dan duduk diantar dua sujud, Anak dapat
melakukan gerakan duduk tahiyat awal dan akhir, Anak dapat mengucapkan
dan melakukan gerakan salam, sebagai langkah awal sebelum di adakan
penelitian tindakan kelas.
Hasil Observasi ketrampilan gerakan sholat anak prasiklus kelompok
B di TK Tunas Karya Desa Gedangalas Kecamatan Gajah Kabupaten Demak
tahun 2021 adalah sebagai berikut

Tabel 4.1
Hasil Observasi pra siklus ketrampilan Gerakan Sholat
NO Responden SKOR NILAI KETERANGAN
1 R1 5 25 Belum Berkembang (BB)
2 R2 5 25 Belum Berkembang (BB)
3 R3 5 25 Belum Berkembang (BB)
4 R4 6 30 Mulai Berkembang (MB)
5 R5 5 25 Belum Berkembang (BB)
6 R6 5 25 Belum Berkembang (BB)
7 R7 5 25 Belum Berkembang (BB)
8 R8 6 30 Mulai Berkembang (MB)
9 R9 6 30 Mulai Berkembang (MB)
10 R10 6 30 Mulai Berkembang (MB)
11 R11 5 25 Belum Berkembang (BB)
12 R12 5 25 Belum Berkembang (BB)
Jumlah skor 64
Rata-rata 5,3

21
Keterangan:
64
𝑝𝑖 = 12 𝑋 100 % = 5,3
4
% 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙 = 12 𝑋 100 % = 33%

Berdasarkan tabel di atas ketrampilan gerakan sholat anak pada


prasiklus diperoleh skor rata-rata 5,3 termasuk dalam kriteria mulai
berkembang, 8 anak masih dikategorikan belum berkembang 67% , 4 anak
masih dikategorikan mulai berkembang 33% dan belum ada anak yang
memperoleh kriteria berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik.
Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan meniru gerakan sholat anak
masih rendah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2
Rangkuman Hasil Observasi prasiklus ketrampilan Gerakan Sholat Anak
No Skor Rata-rata F % Keterangan
1 16-20 0 0 Berkembang Sangat Baik (BSB)
2 11-15 0 0 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
3 6-10 4 33% Mulai berkembang (MB)
4 0-5 8 67% Belum berkembang (BB)
Jumlah 12 anak 100%
Keterangan:
F : Frekuensi atau Jumlah Anak
% : Persentasi Nilai Anak

B. Deskripsi Hasil Siklus 1


1. Perencanaan,
Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus 1 meliputi kegiatan
kegiatan sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam siklus 1 dirancang dengan satu kali pertemuan dengan alokasi
waktu 1x 30 menit. Perancangan RPP mencakup penentuan:
kompetensi dasar, tujuan Pembelajaran, materi pokok, indikator,

22
metode pembelajaran, media/sumber belajar, langkah-langkah
pembelajaran dan sistem penilaian.
b. Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa
saat pembelajaran
c. Menyiapkan alat dan media yang digunakan dalam pembelajaran
maupun untuk proses perekaman pembelajaran, seperti: laptop, media
presentasi, kamera, dan lain-lain.
d. Penyusunan jadwal praktik pembelajaran siklus1

2. Tindakan
Sebagaimana yang telah diskenario dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), pelaksanaan pertemuan pada siklus 1 dengan
cakupan kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Orientasi, apersepsi dan motivasi
1) Salam, berdoa sebelum belajar
2) Absensi, pengenalan kalender
Gerak dan lagu “senam takbir” dan “amal yang di sukai Alloh”
3) Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari, lalu
dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari
4) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan
pembelajaran Guru memberikan penjelasan tentang penilaian yang
akan dilaksanakan. Guru menyiapkan bahan dan alat yang akan
digunkan dalam pembelajaran
5) Guru Menjelaskan mekanisme langkah-langkah pelaksanaan
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Guru mengajak peserta didik untuk mengamati tayangan
powerpoint dan video yang ditampilkan di depan.
(mengamati/PPK)

23
2) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
tentang tampilan yang telah dilihat untuk merumuskan masalah
yang akan dipelajari. Dalam hal ini guru bisa memunculkan ide
pertanyaan sehingga terjadi umpan balik dari Peserta Didik
(menanya/critical thinking)
3) Peserta didik mencoba mempraktekkan 5 gerakan sholat (berdiri
tegak, Takbirotul ikhrom, bersedekap, rukuk, I’tidal). (eksplorasi)
4) Setelah serangkaian kegiatan di atas di lakukan, selanjutnya guru
memberikan kesempatan kepada Peserta Didik untuk mengerjakan
LKPD yaitu menganalisis gambar dengan memasangkan 5
gerakan sholat (berdiri tegak, Takbirotul ikhrom, bersedekap,
rukuk, I’tidal) sesuai dengan nama gerakannya.
(mengasosiasikan/critical thinking)
5) Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan tentang 5
gerakan sholat (berdiri tegak, Takbirotul ikhrom, bersedekap,
rukuk, I’tidal) yang telah dilakukan.
(mengkomunikasikan/creative)
c. Kegiatan Akhir
1) Guru melakukan refleksi atas semua yang dipelajari meliputi: apa
yang telah dipahami peserta didik, apa yang belum dipahami
peserta didik dan bagaimana perasaan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran yang telah berlangsung.
2) Guru Bersama peserta didik menyimpulkan tentang materi hari ini
3) Guru memberikan pesan kepada Peserta Didik terkait tugas hari
esok.
4) Guru menutup kelas dengan berdoa sesudah belajar dan salam.
3. Observasi
a. Aktivitas Siswa
Hasil observasi atau pengamatan terahadap pelaksanan tindakan pada
siklus 1 adalah sebagai berikut

24
Tabel 4.3
Hasil Observasi ketrampilan Gerakan Sholat pada Siklus I
NO Siklus I
NAMA SKOR NILAI KETERANGAN
1 R1 8 40 Mulai Berkembang (MB)
2 R2 8 40 Mulai Berkembang (MB)
3 R3 8 40 Mulai Berkembang (MB)
4 R4 9 45 Mulai Berkembang (MB)
5 R5 8 40 Mulai Berkembang (MB)
6 R6 8 40 Mulai Berkembang (MB)
7 R7 8 40 Mulai Berkembang (MB)
8 R8 9 45 Mulai Berkembang (MB)
9 R9 9 45 Mulai Berkembang (MB)
10 R10 9 45 Mulai Berkembang (MB)
11 R11 8 40 Mulai Berkembang (MB)
12 R12 8 40 Mulai Berkembang (MB)
Jumlah 100
Rata-rata 8,3
Keterangan:
100
𝑝𝑖 = 𝑋 100 % = 8,3
12
12
% 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 1 = 12 𝑋 100 % = 100%
Berdasarkan tabel di atas ketrampilan gerakan sholat anak pada siklus
1 diperoleh skor rata-rata 8,3 (mulai berkembang). Dari 12 anak 100%
memperoleh kriteria mulai berkembang, belum ada anak yang memperoleh
kriteria berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik. Kondisi ini
menunjukkan bahwa Ketrampilan gerakan sholat anak sudah menunjukkan
peningkatan.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4
Rangkuman Hasil Observasi siklus 1 ketrampilan Gerakan Sholat Anak
No Skor Rata-rata F % Keterangan
1 16-20 0 0 Berkembang Sangat Baik (BSB)
2 11-15 0 0 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
3 6-10 12 100% Mulai berkembang (MB)
4 0-5 0 0 Belum berkembang (BB)
Jumlah 12 anak 100%

25
Keterangan:
F : Frekuensi atau Jumlah Anak
% : Persentasi Nilai Anak

b. Aktivitas Guru
Pengamatan mengenai aktivitas guru dalam pembelajaran
ketrampilan gerakan sholat pada siklus 1 dilakukan dengan mengacu pada
instrumen yang telah disepakati. Guru bersemangat dalam mengajar
membuat siswa senang untuk memperhatikan penjelasan.
Rangkuman deskripsi hasil pengamatan aktivitas guru dalam upaya
peningkatan ketrampilan gerakan sholat pada siklus 1 ditampilkan pada
tabel berikut :

Tabel 4.5
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus 1
No Hal Yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Penguasaan Materi: √
a. Kelancaran Menjelaskan Materi √
b. Kemampuan Menjawab Pertanyaan √
c. Keragaman Pemberian Contoh
2 Sistematika Penyajian: √
a. Ketuntasan Uraian Materi √
b. Uraian Materi Mengarah Pada Tujuan √
c. Urutan Materi Sesuai dengan SK-KD
3 Penerapan Metode:
a. Ketepatan Pemilihan Metode Sesuai Materi √
b. Kesesuaian Urutan Sintaks dengan Metode
yang digunakan Mudah diikuti Siswa

4 Penggunaan Media: √
a. Ketepatan Pemilihan Media dengan Materi √
b. Ketrampilan Menggunakan Media
c. Media Memperjelas terhadap Materi √
5 Performance: √
a. Kejelasan Suara yang Diucapkan √
b. Kekomunikatifan Guru dengan Siswa
c. Keluwesan Sikap Guru dengan Siswa √
6 Pemberian Motivasi: √
a. Keantusiasan Guru dalam Mengajar √
b. Kepedulian Guru terhadap Siswa
c. Ketepatan Pemberian Reward dan Punishman √

26
4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dengan guru pada
akhirnya siklus 1, secara umum ketrampilan gerakan sholat anak belum
berkembang secara optimal, Proses pembelajaran pada siklus 1 masih
memiliki beberapa kekurangan, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada
siklus 2
Adapun perbaikan-perbaikan tersebut yaitu:
a. Guru perlu mengganti media dengan yang lebih besar
b. Guru perlu mengganti warna dan gambar di LKPD supaya lebih
menarik perhatian siswa
c. Intensitas pengulangan video gerakan sholat perlu di tambah, agar
siswa lebih memahami gerakan-gerakan sholat.

C. Deskripsi Hasil Siklus 2


1. Perencanaan
Tahap perencanaan penelitian pada siklus 2 meliputi penyusunan beberapa
langkah penelitian yang akan digunakan dalam penelitian penerapan
metode drill dan metode demonstrasi dalam meningkatkan keterampilan
gerakan sholat peserta didik setelah peneliti melakukan refleksi terhadap
kekurangan pada sikus I. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada
tahap ini adalah:
a. Penyusunan RPPH dengan metode pembelajaran beserta seluruh
perangkat pembelajaran yang direncanakan dalam PTK
b. Membuat instrumen observasi yang akan digunakan oleh
kolabolator
c. Melakukan rencana perbaikan terhadap refleksi yang telah dilakukan
pada siklus 1. Yaitu mengganti LKPD dengan warna yang lebih
menarik, penggunaan media yang lebih besar yaitu dari laptop
menjadi TV, dan menambah Intensitas pengulangan video gerakan
sholat, agar siswa lebih memahami gerakan-gerakan sholat
.

27
2. Tindakan
pelaksanaan tindakan siklus 2 dilaksanakan pada hari jumat tanggal
5 November 2021 di TK Tunas Karya. Siswa yang hadir 12 anak. Pada
siklus 2 ini, guru melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah dibuat. Tahapan pembelajaran yang dilaksanakan
yaitu sebagai berikut:
a. Guru mengajak peserta didik untuk mengamati tayangan video
gerakan sholat yang ditampilkan di TV. (mengamati/PPK)
b. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik berdasarkan
gambar sehingga terjadi umpan balik dari Peserta Didik
(menanya/critical thinking)
c. Peserta didik mencoba menirukan Gerakan sholat bersama-sama.
(eksplorasi)
d. Setelah serangkaian kegiatan di atas di lakukan, selanjutnya guru
memberikan kesempatan kepada Peserta Didik untuk mengerjakan
LKPD yaitu menganalisis gambar tentang gerakan sholat.
(mengasosiasikan/critical thinking)
e. Guru meminta peserta didik untuk mempraktekkan gerakan sholat
yang telah dipelajari. (mengkomunikasikan/creative)
Pelaksanaan tindakan tersebut berdasarkan dari hasil refleksi pada siklus
1, yaitu agar keterampilan gerakan sholat peserta didik mengalami
peningkatan, maka Guru mengganti media dengan yang lebih besar yang
semula menggunakan laptop kemudian di ganti dengan TV, Guru
mengganti warna dan gambar di LKPD supaya lebih menarik perhatian
siswa, menambah Intensitas pengulangan video gerakan sholat, agar siswa
lebih memahami gerakan-gerakan sholat.

28
3. Observasi
Berdasarkan refleksi dari sikus I, keterampilan gerakan sholat peserta didik
pada siklus 2 telah mengalami peningkatan.hal ini terlihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4.6
Hasil Observasi ketrampilan Gerakan Sholat pada Siklus 2
NO Siklus 2

NAMA SKOR NILAI KETERANGAN


1 R1 11 55 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
2 R2 11 55 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
3 R3 11 55 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
4 R4 12 60 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
5 R5 11 55 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
6 R6 11 55 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
7 R 11 55 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
8 R8 7 12 60 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
9 R9 12 60 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
10 R10 12 60 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
11 R11 9 45 Mulai berkembang (MB)
12 R12 10 50 Mulai berkembang (MB)
Jumlah skor 133
Rata-rata 11,08
Keterangan:
133
𝑝𝑖 = 𝑋 100 % = 11,08
12
10
% 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 2 = 12 𝑋 83,3 % = 100%
Berdasarkan tabel di atas ketrampilan gerakan sholat anak pada
siklus diperoleh skor rata-rata 11,08 (berkembang sesuai harapan). dari 12
anak, 16,7% memperoleh kriteria mulai berkembang, dan 83,3%
dikategorikan berkembang sesuai harapan namun belum ada anak yang
dikategorikan berkembang sangat baik. Kondisi ini menunjukkan bahwa
Ketrampilan gerakan sholat anak sudah menunjukkan peningkatan.

29
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7
Rangkuman Hasil Observasi siklus 2 ketrampilan Gerakan Sholat Anak
No Skor Rata-rata F % Keterangan
1 16-20 0 0 Berkembang Sangat Baik (BSB)
2 11-15 10 83,3% Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
3 6-10 2 16,7% Mulai berkembang (MB)
4 0-5 0 0 Belum berkembang (BB)
Jumlah 12 100%
anak
Keterangan:
F : Frekuensi atau Jumlah Anak
% : Persentasi Nilai Anak

c. Aktivitas Guru
Pengamatan mengenai aktivitas guru dalam pembelajaran
ketrampilan gerakan sholat pada siklus 2 dilakukan dengan mengacu pada
instrumen yang telah disepakati. Guru bersemangat dalam mengajar
membuat siswa senang untuk memperhatikan penjelasan.
Rangkuman deskripsi hasil pengamatan aktivitas guru dalam upaya
peningkatan Ketrampilan gerakan sholat pada siklus 2 ditampilkan pada
tabel berikut :

Tabel 4.8
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus 2
No Hal Yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Penguasaan Materi: √
a. Kelancaran Menjelaskan Materi √
b. Kemampuan Menjawab Pertanyaan √
c. Keragaman Pemberian Contoh
2 Sistematika Penyajian: √
a. Ketuntasan Uraian Materi √
b. Uraian Materi Mengarah Pada Tujuan √
c. Urutan Materi Sesuai dengan SK-KD
3 Penerapan Metode:
a. Ketepatan Pemilihan Metode Sesuai Materi √
b. Kesesuaian Urutan Sintaks dengan Metode √
yang digunakan Mudah diikuti Siswa
4 Penggunaan Media: √
a. Ketepatan Pemilihan Media dengan Materi √
b. Ketrampilan Menggunakan Media √
c. Media Memperjelas terhadap Materi

30
5 Performance: √
a. Kejelasan Suara yang Diucapkan √
b. Kekomunikatifan Guru dengan Siswa
c. Keluwesan Sikap Guru dengan Siswa √
6 Pemberian Motivasi: √
a. Keantusiasan Guru dalam Mengajar √
b. Kepedulian Guru terhadap Siswa
c. Ketepatan Pemberian Reward dan Punishman √
Berdasarkan rangkuman deskripsi tentang aktivitas guru pada tabel
4.8 dapat dilihat, bahwa guru telah melaksanakan metode demonstrasi dan
metode drill dengan baik. Semua aspek pada instrumen yang direncanakan
telah dilaksanakan guru pada saat proses pembelajaran.

4. Refreksi
Dari hasil pengamatan tindakan di atas, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan gerakan sholat peserta didik mengalami peningkatan yang
dikategorikan sedang. Sehingga agar hasil pencapaian tindakan dapat
berhasil dengan baik, maka dapat dilanjutkan dengan tindakan siklus 3
tentunya dengan memperbaiki tindakan dari siklus 2. Adapun perbaikan-
perbaikan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pemberian motivasi yang lebih baik kepada peserta didik agar dalam
proses pengamatan dan praktek mendapatkan hasil yang lebih baik
b. Waktu pelaksanaan metode demonstrasi dan metode drill di perbanyak,
agar keterampilan gerakan sholat peserta didik lebih meningkat.

D. Deskripsi hasil Siklus 3


1. Perencanaan
Tahap perencanaan penelitian pada siklus 3 meliputi penyusunan beberapa
langkah penelitian yang akan digunakan dalam penelitian penerapan
metode drill dan metode demonstrasi dalam meningkatkan keterampilan
gerakan sholat peserta didik setelah peneliti melakukan refleksi terhadap
kekurangan pada sikus 2.

31
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:
a. Penyusunan RPPH dengan metode pembelajaran beserta seluruh
perangkat pembelajaran yang direncanakan dalam PTK
b. Membuat instrumen observasi yang akan digunakan oleh
kolabolator
c. Melakukan rencana perbaikan terhadap refleksi yang telah dilakukan
pada siklus 2. Yaitu memberikan motivasi kepada peserta didik agar
dalam pengamatan video dan praktek gerakan sholat mendapatkan
hasil yang lebih baik, dan menambah waktu pelaksanaan metode
demonstrasi dan metode drill agar ketrampilan gerakan sholat
peserta didik lebih meningkat.

2. Tindakan
pelaksanaan tindakan siklus 3 dilaksanakan pada hari senin tanggal
15 November 2021 di TK Tunas Karya. Siswa yang hadir 12 anak. Pada
siklus 3 ini, guru melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah dibuat. Tahapan pembelajaran yang dilaksanakan
yaitu sebagai berikut:
a. Guru mengajak peserta didik untuk mengamati tayangan video
gerakan sholat yang ditampilkan di TV. (mengamati/PPK)
b. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik berdasarkan
gambar sehingga terjadi umpan balik dari Peserta Didik
(menanya/critical thinking)
c. Peserta didik mencoba menirukan Gerakan sholat bersama-sama.
(eksplorasi)
d. Setelah serangkaian kegiatan di atas di lakukan, selanjutnya guru
memberikan kesempatan kepada Peserta Didik untuk mengerjakan
LKPD yaitu menganalisis gambar tentang gerakan sholat.
(mengasosiasikan/critical thinking).
e. Guru meminta peserta didik untuk mempraktekkan gerakan sholat
yang telah dipelajari. (mengkomunikasikan/creative)

32
Pelaksanaan tindakan tersebut berdasarkan dari hasil refleksi pada siklus
2, yaitu agar keterampilan gerakan sholat peserta didik mengalami
peningkatan, maka Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar
dalam pengamatan video dan praktek gerakan sholat mendapatkan hasil
yang lebih baik, dan menambah waktu pelaksanaan metode demonstrasi
dan metode drill agar ketrampilan gerakan sholat peserta didik lebih
meningkat.
3. Observasi
Berdasarkan refleksi dari sikus 2, keterampilan gerakan sholat peserta
didik pada siklus 3 telah mengalami peningkatan.hal ini terlihat pada tabel
dibawah ini.

Tabel 4.9
Hasil Observasi ketrampilan Gerakan Sholat pada Siklus 3
NO Siklus 3

NAMA SKOR NILAI KETERANGAN


1 R1 16 80 Berkembang Sangat Baik (BSB)
2 R2 16 80 Berkembang Sangat Baik (BSB)
3 R3 16 80 Berkembang Sangat Baik (BSB)
4 R4 16 80 Berkembang Sangat Baik (BSB)
5 R5 16 80 Berkembang Sangat Baik (BSB)
6 R6 16 80 Berkembang Sangat Baik (BSB)
7 R 15 75 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
8 R8 7 16 80 Berkembang Sangat Baik (BSB)
9 R9 16 80 Berkembang Sangat Baik (BSB)
10 R10 16 80 Berkembang Sangat Baik (BSB)
11 R11 14 70 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
12 R12 13 65 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
Jumlah skor 186
Rata-rata 15,5
Keterangan:
186
𝑝𝑖 = 𝑋 100 % = 15,5
12
9
% 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 3 = 12 𝑋 100 % = 75%

33
Berdasarkan tabel di atas ketrampilan gerakan sholat anak pada
siklus diperoleh skor rata-rata 15,5 (berkembang sangat baik). dari 12 anak
25% dikategorikan berkembang sesuai harapan dan 75% memperoleh
kriteria berkembang sangat baik. Kondisi ini menunjukkan bahwa
Ketrampilan gerakan sholat anak sudah menunjukkan keberhasilan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.10
Rangkuman Hasil Observasi siklus 3 ketrampilan Gerakan Sholat Anak
No Skor Rata-rata F % Keterangan
1 16-20 9 75% Berkembang Sangat Baik (BSB)
2 11-15 3 25% Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
3 6-10 0 0 Mulai berkembang (MB)
4 0-5 0 0 Belum berkembang (BB)
Jumlah 12 100%
anak
Keterangan:
F : Frekuensi atau Jumlah Anak
% : Persentasi Nilai Anak

d. Aktivitas Guru
Pengamatan mengenai aktivitas guru dalam pembelajaran
ketrampilan gerakan sholat pada siklus 3 dilakukan dengan mengacu pada
instrumen yang telah disepakati. Guru bersemangat dalam mengajar
membuat siswa senang untuk memperhatikan penjelasan.
Rangkuman deskripsi hasil pengamatan aktivitas guru dalam upaya
peningkatan Ketrampilan gerakan sholat pada siklus 3 ditampilkan pada
tabel berikut :

Tabel 4.11
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus 3

No Hal Yang Diamati Skor


1 2 3 4
1 Penguasaan Materi: √
a. Kelancaran Menjelaskan Materi √
b. Kemampuan Menjawab Pertanyaan √
c. Keragaman Pemberian Contoh
2 Sistematika Penyajian: √
a. Ketuntasan Uraian Materi √
b. Uraian Materi Mengarah Pada Tujuan √
c. Urutan Materi Sesuai dengan SK-KD

34
3 Penerapan Metode:
a. Ketepatan Pemilihan Metode Sesuai Materi √
b. Kesesuaian Urutan Sintaks dengan Metode √
yang digunakan Mudah diikuti Siswa
4 Penggunaan Media: √
a. Ketepatan Pemilihan Media dengan Materi √
b. Ketrampilan Menggunakan Media
c. Media Memperjelas terhadap Materi √
5 Performance: √
a. Kejelasan Suara yang Diucapkan √
b. Kekomunikatifan Guru dengan Siswa
c. Keluwesan Sikap Guru dengan Siswa √
6 Pemberian Motivasi: √
a. Keantusiasan Guru dalam Mengajar √
b. Kepedulian Guru terhadap Siswa
c. Ketepatan Pemberian Reward dan Punishman √
Berdasarkan rangkuman deskripsi tentang aktivitas guru pada tabel
4.11 dapat dilihat, bahwa guru telah melaksanakan metode demonstrasi
dan metode drill dengan baik. Semua aspek pada instrumen yang
direncanakan telah dilaksanakan guru pada saat proses pembelajaran.
4. Refreksi
Dari hasil pengamatan tindakan di atas, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan gerakan sholat peserta didik mengalami peningkatan yang
dikategorikan sangat baik dan sudah melebihi kriteria ketuntasan.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dari ketiga siklus yang dilakukan pada
anak di TK Tunas Karya Gedangalas Gajah Demak Tahun 2021 dapat dijumpai
peningkatan presentase perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Perbandingan Presentase Perkembangan Peserta Didik
Jml %
Siklus BB MB BSH BSB anak
Pra siklus 8 67 % 4 33 % 0 0% 0 0% 12 100 %
Siklus 1 0 0% 12 100 % 0 20 % 0 0% 12 100 %
Siklus 2 0 0% 2 16,7 % 10 83,3 % 0 0% 12 100 %
Siklus 3 0 0% 0 0% 3 25 % 9 75 % 12 100 %

35
Gambar 4.13 prosentase ketrampilan gerakan sholat prasiklus, siklus 1,
siklus 2, dan siklus 3

TINGKAT PENCAPAIAN
KETRAMPILAN GERAKAN SHOLAT ANAK
120%
100%
100%
83,30%
80% 75%
67%
60%
40% 33%
25%
16,70%
20%
0%0% 0% 0%0% 0% 0% 0%0%
0%
prasiklus siklus 1 siklus 2 siklus 3
BB MB BSH BSB

Berdasarkan analisis pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3, maka dapat penulis
simpulkan bahwa metode demonstrasi dan metode drill dapat meningkatkan
ketrampilan gerakan sholat anak di TK Tunas Karya Gedangalas, Gajah Demak
Tahun 2021.

36
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa


penggunaan metode demonstrasi dan metode drill dapat meningkatkan
ketrampilan gerakan sholat anak di TK Tunas Karya Gedangalas Gajah Demak
Tahun 2021. Peningkatan yang terjadi dapat terlihat dari tahap penelitian, yaitu
observasi yang dilakukan saat pratindakan, pelaksanaan tindakan pada Siklus
1, siklus 2 dan Siklus 3.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan ketrampilan gerakan
sholat anak di TK Tunas Karya Gedangalas Gajah Demak Tahun 2021. Hal ini
dapat diketahui dari data prasiklus, siklus 1, siklus 2, dan siklus 3. prosentase
prasiklus = 67% BB, 33% MB, dan pada siklus 1 = 100% MB, dan siklus 2 =
16,7 % MB, 83,3% BSH, dan siklus 3 = 25% MB, 75% BSB. Dengan demikian
hasil penelitian di TK Tunas Karya Gedangalas Gajah Demak Tahun 2021
telah mencapai ketuntasan.

B. Saran
Pelaksanaan pembelajaran ketrampilan gerakan sholat harus di berikan
rangsangan sejak usia dini, karena sholat merupakan ibadah wajib bagi setiap
umat muslim.
Beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru TK
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk pendidikan agar guru lebih
memvariasikan kegiatan dalam upaya peningkatan ketrampilan gerakan sholat
anak sehingga dapat dijadikan acuan bagi pendidik untuk memberikan
stimulasi yang tepat dalam pembelajaran ketrampilan gerakan sholat anak di
TK

37
2. Bagi Sekolah
Sebagai masukan bagi sekolah dalam meningkatkan ketrampilan gerakan
sholat anak sehingga lembaga sekolah mampu menghasilkan lulusan peserta
didik yang memiliki ketrampilan gerakan sholat.
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini,
sehingga diperoleh hasil yang mampu dijadikan sebagai bahan referensi
dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

38
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta.

Dadang jsn, Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar


Pendidikan Anak Usia Dini,
(https://www.dadangjsn.com/2015/07/standar-tingkat-pencapaian-
31TU

perkembangan.html,2021). Jam 13.00


U31T

Fadlillah, Muhammad, dan Lilif Mualifatu Khorida. (2013). Pendidikan


Karakter AUD.
Halmar, Mustopa, Strategi Belajar Mengajar, Semarang, Unissula Press, 2008

Ismail, Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis Paikem, Cet.


Ke-4, Semarang, Rasail Media Group, 2009
Jamaluddin, Dindin. (2013). Paradigma Pendidikan Anak Dalam Islam.
Bandung: Pustaka Setia.
Karim, Syafi’i. (2001). Fiqih-Ushul Fiqih. Bandung: Pustaka Setia.

Masyhur, Kahar. (1995). Sholat Wajib Menurut Mazhab yang Empat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ngalim Purwanto, (2010), Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
Bandung: Remaja Rosdakarya
Nur Uhbiyati, Long Life Education , (semarang: walisongo press,2009)

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, cet. Ke-IV, Jakarta: Kalam


Mulia, 2005
Salim, Haitami. (2013). Pendidikan Agama Dalam Keluarga (Revitalisasi
Peran Keluarga Dalam Membangun Generasi bangsa yang
Berkarakter). Jogjakarta: ArRuzz Media.
Sugiono, (2015), Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Alfabeta.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi belajar Mengajar, Cet. Ke-
2, Jakarta, Rieneka Cipta, 2002
Thoyar dan Mu’ti, 2008. Fiqih Islam. Jakarta: Rajawali Press.

39

Anda mungkin juga menyukai