PTK PPL 3
PTK PPL 3
(PTK)
Oleh :
Siti Muazadah, S.Pd.I
TK TUNAS KARYA
DESA GEDANGALAS KECAMATAN GAJAH KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2021
PERNYATAAN KEASLIAN
secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu
yang dirujuk sumbernya.
Pembuat Pernyataan,
materai tempel
Rp. 6.000,00
ii
[
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
LPTK/FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Prof. Hamka Ngaliyan, Semarang 50185, Indonesia, Telp.: +62 24 7614454,
Email: ppg@walisongo.ac.id, Website: http://ppg.walisongo.ac.id/
Mengetahui:
Dekan/Ketua LPTK, Dosen Pembimbing,
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam kepada
Rasulullah SAW yang telah membimbing umat manusia melalui lembaga
pendidikan terbaik. Alhamdulillah, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
berjudul: “Upaya Meningkatkan Ketrampilan Gerakan Sholat Dengan Metode
Demonstrasi Dan Metode Drill Pada Anak Kelompok B Di Tk Tunas Karya
Gedangalas Gajah Demak Tahun 2021” dapat diselesaikan sesuai yang
diharapkan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami mengucapakan terima
kasih kepada :
1. Dr. Hj. Lift Anis Ma’shumah, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan / Ketua LPTK UIN WALISONGO SEMARANG yang telah
memberikan ijin serta dukungan secara moral maupun materiil dalam
penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan 2021.
2. Dr. Musthofa, M.Ag., selaku Ketua Program Studi PPG di FTIK UIN
WALISONGO SEMARANG yang telah memberikan layanan dan fasilitas
dalam menempuh kegiatan PPG Dalam Jabatan 2021 ini.
3. Dr. H. Mustaqim, M.Pd., selaku dosen pengampu Lokakarya Penelitian
Tindakan Kelas yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi
dalam penyusunan PTK ini.
4. Sugiyati, S.Pd., selaku Kepala TK Tunas Karya Gedangalas Gajah Demak.
5. Seluruh tim panitia penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan 2021 yang telah
memfasilitasi dan mendampingi rangkaian kegiatan dengan sabar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan PTK ini masih belum
sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan PTK kami. Penulis
berharap mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak terkait.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
vi
BAB V : PENUTUP .......................................................................................... 37
A. Kesimpulan .................................................................................... 37
B. Saran ............................................................................................... 37
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 2.1 Standar Tingkat Pencapaian Anak Usia 5-6 Tahun.
Tabel 3.1 Instrumen Penilaian Ketrampilan Gerakan Sholat.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Ketrampilan Gerakan Sholat.
Tabel 4.1 Hasil Observasi Prasiklus Ketrampilan Gerakan Sholat.
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Observasi Prasiklus Ketrampilan Gerakan Sholat.
Tabel 4.3 Hasil Observasi Ketrampilan Gerakan Sholat Pada Siklus 1
Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Observasi Siklus 1 Ketrampilan Gerakan Sholat
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus 1.
Tabel 4.6 Hasil Observasi Ketrampilan Gerakan Sholat Pada Siklus 2
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Observasi Siklus 2 Ketrampilan Gerakan Sholat
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus 2
Tabel 4.9 Hasil Observasi Ketrampilan Gerakan Sholat Pada Siklus 3
Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Observasi Siklus 3 Ketrampilan Gerakan Sholat
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus 3
Tabel 4.12 Perbandingan Prosentase Perkembangan Peserta Didik
Tabel 4.13 Prosentase Ketrampilan Gerakan Sholat Prasiklus, Siklus 1, Siklus 2, Dan
Siklus 3.
_______________
Catatan:
Nomor tabel terdiri dari dua jenis, yaitu nomor bab dan nomor urut tiap bab.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
nur uhbiyati,long life education , (semarang: walisongo press,2009), halm.59
1
pembelajaran dalam aspek ibadah yaitu praktek sholat yang di harapkan anak
dapat mengetahui gerakan dan bacaan sholat.
Terdapat beberapa alasan mengapa pembelajaran sholat perlu diajarkan
sedini mungkin. Pertama, sholat merupakan tiang agama islam yang dapat
menyelamatkan seorang mukmin kelak di akhirat. Kedua, pada masa usia dini
merupakan periode keemasan (golden age) dimana anak akan menyerap
informasi seperti spons, cepat menerima berbagai stimulus dan pembelajaran.
Ketiga, pada masa usia dini akan menentukan perkembangan dan kepribadian
seorang. Apabila seorang anak telah terbiasa dididik tentang segala hal yang
berhubungan dengan sholat, maka anak akan tumbuh menjadi individu dengan
kepribadian seorang muslim sejati, yaitu beriman, bertaqwa, dan berakhlaqul
karimah.
2
langkah untuk membangun pembiasaan pelajar atau siswa sebagai peserta didik
(kecerdasan motorik). Tidak dipungkiri bahwa keterampilan beribadah
khususnya sholat stressing-nya terletak pada lingkup visual, terutama gerakan.
Namun untuk sampai kesana semua potensi harus dilibatkan yakni visual,
auditorial dan kenestik. Hal ini terutama bagi peserta didik yang tidak berada
dalam lingkungan yang mempunyai pembiasaan dalam ibadah khususnya shalat.
Berdasarakan permasalahan diatas, maka peneliti terdorong untuk
mengadakan penelitian yang dirumuskan dalam judul : “Upaya Meningkatkan
Ketrampilan Gerakan Sholat Dengan Metode Demonstrasi dan Metode Drill
Pada Anak Kelompok B Di TK Tunas Karya Gedangalas Gajah Demak Tahun
2021“.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Penelitian ini adalah :
Apakah Metode Demonstrasi dan Metode Drill Mampu Meningkatkan
Ketrampilan Gerakan Sholat Pada Anak Kelompok B Di TK Tunas Karya
Gedangalas Gajah Demak Tahun 2021 ?
2. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:
a. Manfaat teoritis
Sebagai informasi yang berguna untuk memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan yang akan diteliti dalam penelitian selanjutnya.
b. Manfaat Praktis
Guru akan memperoleh manfaat dengan adanya teori baru
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji beberapa karya ilmiah dan
kajian pustaka yang berkaitan dengan tema yang penulis angkat, diantaranya
yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ria Ratunnisa dengan judul
“MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAKAN SHALAT PADA
ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI KELOMPOK B DI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PERMATA HATI KECAMATAN
TEBO ILIR KABUPATEN TEBO” Penelitian ini membahas tentang
meningkatkan kemampuan gerakan shalat pada melalui metode
demonstrasi di PAUD Permata Hati di Kecamatan Tebo Ilir. dapat
ditingkatkan melalui kegiatan shalat dengan menggunakan metode
demonstrasi. Permasalahan yang ada di dalam PAUD Permata Hati
kecamatan Tebo Ilir yaitu dalam pengembangan gerakan shalat anak,
kurangnya stimulasi sehingga anak masih banyak yang salah dalam
gerakan shalat. Peneliti melakukan metode penelitian tindakan kelas.
Peningkatan yang terjadi dapat terlihat dari tahap penelitian, yaitu
observasi yang dilakukan saat pratindakan, pelaksanaan tindakan pada
Siklus I dan Siklus II. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar siswa kelas B PAUD Permata Hati, terhadap tema Reakreasi
dan Negara. Hal ini dapat diketahui dari pra siklus, siklusI, siklusII,
persentase prasiklus 70% BB, 30% MB, dan pada siklus I 40% BB, 20%
MB, 20% BSH, 20% BSB, dan siklus II 0 % BB, 10% MB, 10% BSH,
80% BSB.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Magdalena Prajakusuma, dkk., dengan
judul “Penerapan Metode Latihan (Drill) Berbantuan Audio Visual Untuk
Meningkatkan Ketepatan Gerakan Shalat”. Dalam karya tulis tersebut
menyatakan bahwa metode drill adalah suatu metode yang menggunakan
4
latihan secara terus-menerus atau berulang-ulang sampai anak
mendapatkan keterampilan serta pembiasaan dalam melaksanakan shalat.
Dan pada penelitian tersebut membuktikan bahwa dengan melakukan
pembelajaran secara berulang-ulang dan terus menerus, akan memberikan
pemahaman pada keterampilan, ketangkasan, ketepatan, dan menjadi
kebiasaan-kebiasaan yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilaksanakan pada anak kelompok A PAUD Haqiqi kota Bengkulu
dapat disimpulkan bahwa: Penerapan metode latihan (drill) berbantuan
media audio visual dapat meningkatkan ketepatan gerakan shalat secara
signifikan Terbukti dengan hasil perhitungan t test ketepatan gerakan
shalat diperoleh t hitung sebesar (-70,9) ≥ ttabel (5% = 2,20 dan 1% =
3,11).
Dari beberapa kajian diatas mempunyai keterkaitan dengan penelitian
tindakan kelas yang peneliti lakukan, yaitu mempunyai persamaan dalam
meningkatkan kemampuan sholat.
Dalam penelitian ini, peneliti akan mempraktekkan metode
Demonstrasi dan Metode Drill untuk meningkatkan ketrampilan gerakan sholat
pada anak kelompok B di TK Tunas Karya Gedangalas Gajah Demak Tahun
2021.
B. Kerangka Teori
1. Metode Demonstrasi
a. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah suatu metode mengajar yang
mana guru memperlihatkan pada seluruh kelas suatu proses, seperti
proses cara mengambil air wudhu, proses jalannya sholat, dan
sebagainya (Salim 2013).
Menurut Jamaluddin (2013) metode demonstrasi disebut
sebagai metode praktik, yaitu dipraktikkan atau dengan sengaja
diperagakan di depan anak, sehingga anak bisa meniru walaupun belum
seluruhnya benar, karena kebenaran suatu amalan agama memang
belum dituntut dari seorang anak yang masih kecil.
5
Jadi, Metode demonstrasi merupakan metode mengajar
dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pelajaran yang relevan dengan pokok pembahasan
atau materi yang sedang disajikan.
6
c. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi
Langkah-langkah dalam penerapan metode demonstrasi
antara lain :
1) Usahakan demonstrasi dapat diikuti dan diamati oleh seluruh
peserta didik.
2) Tetapkan tujuan demonstrasi sehingga peserta didik mampu
memahami masalah yang akan didemonstrasikan.
3) Siapkan alat atau media yang akan digunakan dalam praktek
demonstrasi.
4) Selama demonstrasi berlangsung guru harus mengawasi
pekerjaan peserta didik. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan
yang menunjang kesempurnaan jalannya demonstrasi.
5) Setelah demonstrasi selesai guru harus mengumpulkan dan
menganalisis hasil temuan atau masalah dari penerapan metode
demonstrasi, mendiskusikannya di kelas dan mengevaluasinya
dengan tes dan tanya jawab.
2. Metode Drill
a. Pengertian Metode Drill
Metode drill berasal dari dua kata, yaitu metode dan drill.
Metode Secara etimologis (bahasa) metode berasal dari bahasa Yunani,
yaitu Methodos. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu metha yang
beratimelalui atau melewati, dan hodos yang berarti jalan atau cara. Maka
metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
sedangkan bila ditinjau dari segi terminologis (istilah), metode dapat
dimaknai sebagai jalan yang ditempuh oleh seseoarang supaya sampai
pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau periagaan maupun
dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnnya 2. P1F P
2
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam berbasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL, 2008), halm.7
7
Apabila dihubungkan dengan pendidikan, maka metode itu
harus diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka
mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik
menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan
baik. Selain itu ada pula yang mengatakan bahwa metode adalah suatu
sarana untuk menemukan, menguji, danmenyusun data yang
diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu. Sedangkan drill berarti
latihan, metode drill adalah metode mengajar dimana guru memberikan
kesempatan sebanyak-banyaknya kepada peserta didik untuk berlatih
ketrampilan 3.P2F P
3
Mustopa Halmar, Strategi Belajar Mengajar, (Semarang: Unissula Press, 2008), hlm. 73
4
Ismail, opcit., hlm. 21
8
beberapa kelebihan dan kelemahan metode latihan. Diantara kelebihan
metode drill yaitu:
1) Untuk memperoleh kecakapan motoris
2) Untuk memperoleh kecakapan mental
3) Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat
4) Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan
serta kecepatan pelaksanaan.
5) Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan
konsentrasi dalam pelaksanaannya.
6) Pembentukan kebiasaan-kebiasaan dalam membuat gerakan-
gerakan yang kompleks.
Sedangkan kelemahan metode drill diantaranya yaitu:
1) Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak
dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.
4) Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.
5) Dapat menimbulkan verbalisme 5. P4F P
5
Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta; PT. Rineka
Cipta, 2002), hlm 108
9
1) Metode drill diberikan hanya pada bahan atau tindakan yang bersifat
otomatis.
2) Sebelum latihan dimulai, siswa hendaknya diberi pengertian yang
mendalam tentang apa yang akan dilatih dan kompetensi apa yang
harus dikuasai.
3) Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis, kalau
pada latihan pertama, pelajar tidak berhasil, maka guru mengadakan
perbaikan, lalu penyempurnaan.
4) Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan, ingat hukum joss,
5 x 2 lebih baik dari 2 X 5, artinya 5 kali latihan dua jam lebih baik
dari 2 kali tapi 5 jam. Peserta didik harus mengetahui bahwa latihan
itu mempunyai nilai guna dalam hidupnya.
5) Sifat latihan, yang pertama harus bersifat ketetapan yang kemudian
kecepatan dan akhirnya kedua-duanya dimiliki peserta didik 6. P5F P
3. Pengertian Sholat
Menurut bahasa sholat artinya adalah berdoa dan secara istilah
syara’, sholat ialah berharap hati kepada Allah SWT sebagai ibadah dalam
bentuk perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan
diakhiri dengan mengucap salam dengan syarat dan ketentuan tertentu.
Segala perkataan dan perbuatan yang termasuk rukun sholat mempunyai
arti dan makna tertentu yang bertujuan untuk mendekatkan hamba dengan
penciptanya.
a. Para ahli fiqih mengartikan secara lahir dan hakiki. Secara lahiriah
sholat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah
kepada Allah menurut syarat-syarat yang telah ditentukan (Sidi
Gazalba, 2000:88)
b. Adapun secara hakikinya ialah “berhadapan hati (jiwa) kepada Allah,
secara yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di
6
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: kalam Mulia, 2005), hlm. 282
10
dalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya”
atau “mendahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita
sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua-duanya”
( Hasbi Asy- Syidiqi, 1998:59)
c. Dalam pengertian lain sholat ialah salah satu sarana komunikasi antara
hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya
merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan
perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhramdan diakhiri dengan
salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan
syara’ ( Imam Bashari Assayuthi, 1998:30)
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sholat
adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan
perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut
syarat dan rukun yang telah ditentukan
11
akbar“, setelah takbiratul ihram kedua belah tangan disedekapkan ke
dada, kemudian membaca Doa iftitah, lalu membaca surah al Fatihah
dan membaca surat pendek lain.
b. Rukuk, selesai membaca surat pendek, lalu mengangkat kedua
tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu akbar”, kemudian
rukuk (badannya agak dibungkukkan, kedua tangannya memegang
lutut dan diletakkan antara punggung dan kepala supaya rata).
c. Itidal, selesai rukuk, lalu berdiri tegak dengan mengangkat kedua
belah tangan sejajar dengan telinga.
d. Sujud, setelah itidal lalu sujud tersungkur ke lantai dengan
meletakkan dahi ke lantai dan ketika turun membaca takbir.
e. Duduk Antara Dua Sujud, setelah sujud kemudian duduk dengan
kaki dilipat ke belakang sambil membaca takbir.
f. Sujud yang Kedua, sujud kedua, ketiga dan keempat dikerjakan
seperti sujud yang pertama, baik caranya ataupun bacaannya.
g. Duduk tasyahud atau tahiyat awal, pada rakaat kedua, kalau sholat
kita tiga rakaat atau empat rakaat, maka pada rakaat kedua ini kita
duduk membaca tasyahud/tahiyat awal, dengan kaki kanan tegak dan
telapak kaki diduduki.
h. Tasyahud akhir, tasyahud akhir masih sama duduk akan tetapi posisi
kaki berubah supaya pantat langsung ke lantai, dan kaki kiri
dimasukkan ke bawah kaki kanan, jari-jari kaki kanan menekan ke
tanah.
i. Salam, selesai tasyahud akhir, kemudian salam dengan melihat ke
kanan dan ke kiri sambil membaca salam.
12
bahasa, dan sosial emosional. Pertumbuhan anak yang mencakup
pemantauan kondisi kesehatan dan gizi mengacu pada panduan kartu
menuju sehat (KMS) dan deteksi dini tumbuh kembang anak.
Standar tingkat pencapaian perkembangan anak pasal 10 ayat (1)
meliputi kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan
ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama,
menghormati dan toleran terhadap agama orang lain.
C. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian ini di rumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut :
Penerapan Metode Demonstrasi dan Metode Drill mampu Meningkatkan
Gerakan Sholat Pada Anak Kelompok B Di TK Tunas Karya Gedangalas
Gajah Demak Tahun 2021.
13
BAB III
METODE PENELITIAN
D. Siklus Penelitian
Persiapan pelaksanaan tindakan yang akan peneliti lakukan dengan
tahapan-tahapan tindakan sebagaimana yang tercantum dalam skenario
pembelajaran.
14
Tindakan yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
1) Peneliti melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah dan
menganalisis akar penyebab masalah dengan melakukan pengamatan
proses pembelajaran di kelas.
2) Peneliti bersama guru berkolaborasi untuk menentukan dan menetapkan
tindakan apa yang akan digunakan untuk mengatasi masalah.
3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4) Membuat Lembar Observasi Siswa (LOS)
5) Penyusunan instrumen.
Instrumen ialah alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan
data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan adalah soal-soal yang
dibuat peneliti sendiri.
Langkah-langkah penyusunan instrumen dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
• Menentukan materi Gerakan Sholat
• Menyusun kisi-kisi soal.
• Menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah ditentukan
b. Pelaksanaan tindakan
1) Pra siklus
Dalam pelaksanaan pra siklus proses pembelajaran guru masih
menggunakan motode lama.
2) Siklus 1
Dalam penelitian tindakan (action research) tiap siklusnya terdiri dari :
a) Perencanaan
Dalam tahap ini penelitian bersama-sama dengan guru :
• Merencanakan permasalahan apa yang akan diteliti
• Merencanakan model atau metode apa yang akan diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran.
• Membuat RPP
• Membuat LOS (lembar observasi siswa)
15
b) Pelaksanaan
• Guru menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario dan LOS.
c) Observasi
• Peneliti bersama guru melakukan observasi saat berlangsungnya
proses pembelajaran.
d) Refleksi
• Peneliti bersama guru melakukan evaluasi terhadap tindakan yang
telah dilakukan.
• Peneliti bersama guru PAI membahas hasil evaluasi yang telah
dilakukan, serta merencanakan perbaikan yang akan digunakan
pada siklus 2.
3) Siklus 2
a) Perencanaan
Dari hasil evaluasi pada tindakan siklus 1, peneliti bersama guru
merencanakan kembali tindakan yang akan dilakukan pada siklus ini
b) Pelaksanaan
Guru menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario dan LOS
c) Observasi
Peneliti bersama guru melakukan observasi saat berlangsungnya
pembelajaran
d) Refleksi
• Peneliti bersama guru melakukan evaluasi terhadap tindakan yang
telah dilakukan
• Membahas hasil evaluasi pada siklus ini, bila hasilnya memuaskan
maka penelitian dapat dihentikan
16
Gambar 3.1
Alur siklus penelitian
7
Ngalim Purwanto, (2010), Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung:
Remaja Rosdakarya, h.193.
17
Tabel 3.1
Instrument Penilaian Ketrampilan Gerakan Sholat
Variabel No Indikator Skor Ket
BB MB BSH BSB
1 Anak dapat berdiri tegak,
ketrampilan Takbiratul ikhram, dan bersedekap
gerakan 2 Anak dapat melakukan gerakan
sholat Ruku’dan I’tidal
3 Anak dapat melakukan gerakan
Sujud dan duduk diantara dua sujud
4 Anak dapat melakukan gerakan
duduk tahiyat awal dan akhir.
5 Anak dapat mengucapkan dan
melakukan gerakan salam
18
F. Analisis Data Penelitian
Teknik analisis data suatu cara menganalisis data yang diperoleh
selama peneliti mengadakan penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Data yang telah diperoleh secara kuantitatif kemudian
dianalisis dengan analisis deskriptif persentase. Data kualitatif menerangkan
aktivitas siswa yang dapat diperoleh dari lembar observasi. Adapun untuk
menghitung persentase ketuntasan individual yang diperoleh setiap anak
menggunakan rumus Yaitu:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑋 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑋 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
Yaitu:
𝑓
𝑝𝑖 = 𝑋 100 %
𝑛
Keterangan :
Pi= hasil pengamatan
f = jumlah skor yang diperoleh anak
n= jumlah skor total (jumlah nilai tertinggi X jumlah indikator)8
∑𝑥
X = × 100%
∑n
Keterangan:
X = persentase nilai anak yang diperoleh
x = jumlah skor yang diperoleh
n = jumlah skor maksimal
8
Sugiono, (2015), Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Alfabeta.
19
G. Indikator Ketercapaian Tindakan
Karena dalam pembelajaran gerakan Sholat di TK tidak ada KKM,
maka peneliti dan kolaborator sepakat dalam menentukan indikator ketercapaian
tindakan dalam penelitian ini, peserta didik dinyatakan telah mengalami
ketuntasan belajar jika mencapai / melebihi indikator yang telah di tetapkan.
Adapun kriteria ketuntasan belajar pada pembelajaran gerakan sholat
yaitu dari 12 anak, 75% diantaranya mampu menuntaskan pembelajaran
20
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Prasiklus
Penelitian melakukan pengamatan terhadap tingkat perkembangan
ketrampilan gerakan sholat anak menggunakan metode demonstrasi dan
metode drill di TK Tunas Karya yaitu apakah Anak dapat berdiri tegak,
takbiratul ikhram, dan bersedekap, Anak dapat melakukan gerakan ruku’, Anak
dapat melakukan gerakan sujud dan duduk diantar dua sujud, Anak dapat
melakukan gerakan duduk tahiyat awal dan akhir, Anak dapat mengucapkan
dan melakukan gerakan salam, sebagai langkah awal sebelum di adakan
penelitian tindakan kelas.
Hasil Observasi ketrampilan gerakan sholat anak prasiklus kelompok
B di TK Tunas Karya Desa Gedangalas Kecamatan Gajah Kabupaten Demak
tahun 2021 adalah sebagai berikut
Tabel 4.1
Hasil Observasi pra siklus ketrampilan Gerakan Sholat
NO Responden SKOR NILAI KETERANGAN
1 R1 5 25 Belum Berkembang (BB)
2 R2 5 25 Belum Berkembang (BB)
3 R3 5 25 Belum Berkembang (BB)
4 R4 6 30 Mulai Berkembang (MB)
5 R5 5 25 Belum Berkembang (BB)
6 R6 5 25 Belum Berkembang (BB)
7 R7 5 25 Belum Berkembang (BB)
8 R8 6 30 Mulai Berkembang (MB)
9 R9 6 30 Mulai Berkembang (MB)
10 R10 6 30 Mulai Berkembang (MB)
11 R11 5 25 Belum Berkembang (BB)
12 R12 5 25 Belum Berkembang (BB)
Jumlah skor 64
Rata-rata 5,3
21
Keterangan:
64
𝑝𝑖 = 12 𝑋 100 % = 5,3
4
% 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙 = 12 𝑋 100 % = 33%
22
metode pembelajaran, media/sumber belajar, langkah-langkah
pembelajaran dan sistem penilaian.
b. Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa
saat pembelajaran
c. Menyiapkan alat dan media yang digunakan dalam pembelajaran
maupun untuk proses perekaman pembelajaran, seperti: laptop, media
presentasi, kamera, dan lain-lain.
d. Penyusunan jadwal praktik pembelajaran siklus1
2. Tindakan
Sebagaimana yang telah diskenario dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), pelaksanaan pertemuan pada siklus 1 dengan
cakupan kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Orientasi, apersepsi dan motivasi
1) Salam, berdoa sebelum belajar
2) Absensi, pengenalan kalender
Gerak dan lagu “senam takbir” dan “amal yang di sukai Alloh”
3) Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari, lalu
dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari
4) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan
pembelajaran Guru memberikan penjelasan tentang penilaian yang
akan dilaksanakan. Guru menyiapkan bahan dan alat yang akan
digunkan dalam pembelajaran
5) Guru Menjelaskan mekanisme langkah-langkah pelaksanaan
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Guru mengajak peserta didik untuk mengamati tayangan
powerpoint dan video yang ditampilkan di depan.
(mengamati/PPK)
23
2) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
tentang tampilan yang telah dilihat untuk merumuskan masalah
yang akan dipelajari. Dalam hal ini guru bisa memunculkan ide
pertanyaan sehingga terjadi umpan balik dari Peserta Didik
(menanya/critical thinking)
3) Peserta didik mencoba mempraktekkan 5 gerakan sholat (berdiri
tegak, Takbirotul ikhrom, bersedekap, rukuk, I’tidal). (eksplorasi)
4) Setelah serangkaian kegiatan di atas di lakukan, selanjutnya guru
memberikan kesempatan kepada Peserta Didik untuk mengerjakan
LKPD yaitu menganalisis gambar dengan memasangkan 5
gerakan sholat (berdiri tegak, Takbirotul ikhrom, bersedekap,
rukuk, I’tidal) sesuai dengan nama gerakannya.
(mengasosiasikan/critical thinking)
5) Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan tentang 5
gerakan sholat (berdiri tegak, Takbirotul ikhrom, bersedekap,
rukuk, I’tidal) yang telah dilakukan.
(mengkomunikasikan/creative)
c. Kegiatan Akhir
1) Guru melakukan refleksi atas semua yang dipelajari meliputi: apa
yang telah dipahami peserta didik, apa yang belum dipahami
peserta didik dan bagaimana perasaan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran yang telah berlangsung.
2) Guru Bersama peserta didik menyimpulkan tentang materi hari ini
3) Guru memberikan pesan kepada Peserta Didik terkait tugas hari
esok.
4) Guru menutup kelas dengan berdoa sesudah belajar dan salam.
3. Observasi
a. Aktivitas Siswa
Hasil observasi atau pengamatan terahadap pelaksanan tindakan pada
siklus 1 adalah sebagai berikut
24
Tabel 4.3
Hasil Observasi ketrampilan Gerakan Sholat pada Siklus I
NO Siklus I
NAMA SKOR NILAI KETERANGAN
1 R1 8 40 Mulai Berkembang (MB)
2 R2 8 40 Mulai Berkembang (MB)
3 R3 8 40 Mulai Berkembang (MB)
4 R4 9 45 Mulai Berkembang (MB)
5 R5 8 40 Mulai Berkembang (MB)
6 R6 8 40 Mulai Berkembang (MB)
7 R7 8 40 Mulai Berkembang (MB)
8 R8 9 45 Mulai Berkembang (MB)
9 R9 9 45 Mulai Berkembang (MB)
10 R10 9 45 Mulai Berkembang (MB)
11 R11 8 40 Mulai Berkembang (MB)
12 R12 8 40 Mulai Berkembang (MB)
Jumlah 100
Rata-rata 8,3
Keterangan:
100
𝑝𝑖 = 𝑋 100 % = 8,3
12
12
% 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 1 = 12 𝑋 100 % = 100%
Berdasarkan tabel di atas ketrampilan gerakan sholat anak pada siklus
1 diperoleh skor rata-rata 8,3 (mulai berkembang). Dari 12 anak 100%
memperoleh kriteria mulai berkembang, belum ada anak yang memperoleh
kriteria berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik. Kondisi ini
menunjukkan bahwa Ketrampilan gerakan sholat anak sudah menunjukkan
peningkatan.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4
Rangkuman Hasil Observasi siklus 1 ketrampilan Gerakan Sholat Anak
No Skor Rata-rata F % Keterangan
1 16-20 0 0 Berkembang Sangat Baik (BSB)
2 11-15 0 0 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
3 6-10 12 100% Mulai berkembang (MB)
4 0-5 0 0 Belum berkembang (BB)
Jumlah 12 anak 100%
25
Keterangan:
F : Frekuensi atau Jumlah Anak
% : Persentasi Nilai Anak
b. Aktivitas Guru
Pengamatan mengenai aktivitas guru dalam pembelajaran
ketrampilan gerakan sholat pada siklus 1 dilakukan dengan mengacu pada
instrumen yang telah disepakati. Guru bersemangat dalam mengajar
membuat siswa senang untuk memperhatikan penjelasan.
Rangkuman deskripsi hasil pengamatan aktivitas guru dalam upaya
peningkatan ketrampilan gerakan sholat pada siklus 1 ditampilkan pada
tabel berikut :
Tabel 4.5
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus 1
No Hal Yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Penguasaan Materi: √
a. Kelancaran Menjelaskan Materi √
b. Kemampuan Menjawab Pertanyaan √
c. Keragaman Pemberian Contoh
2 Sistematika Penyajian: √
a. Ketuntasan Uraian Materi √
b. Uraian Materi Mengarah Pada Tujuan √
c. Urutan Materi Sesuai dengan SK-KD
3 Penerapan Metode:
a. Ketepatan Pemilihan Metode Sesuai Materi √
b. Kesesuaian Urutan Sintaks dengan Metode
yang digunakan Mudah diikuti Siswa
√
4 Penggunaan Media: √
a. Ketepatan Pemilihan Media dengan Materi √
b. Ketrampilan Menggunakan Media
c. Media Memperjelas terhadap Materi √
5 Performance: √
a. Kejelasan Suara yang Diucapkan √
b. Kekomunikatifan Guru dengan Siswa
c. Keluwesan Sikap Guru dengan Siswa √
6 Pemberian Motivasi: √
a. Keantusiasan Guru dalam Mengajar √
b. Kepedulian Guru terhadap Siswa
c. Ketepatan Pemberian Reward dan Punishman √
26
4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dengan guru pada
akhirnya siklus 1, secara umum ketrampilan gerakan sholat anak belum
berkembang secara optimal, Proses pembelajaran pada siklus 1 masih
memiliki beberapa kekurangan, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada
siklus 2
Adapun perbaikan-perbaikan tersebut yaitu:
a. Guru perlu mengganti media dengan yang lebih besar
b. Guru perlu mengganti warna dan gambar di LKPD supaya lebih
menarik perhatian siswa
c. Intensitas pengulangan video gerakan sholat perlu di tambah, agar
siswa lebih memahami gerakan-gerakan sholat.
27
2. Tindakan
pelaksanaan tindakan siklus 2 dilaksanakan pada hari jumat tanggal
5 November 2021 di TK Tunas Karya. Siswa yang hadir 12 anak. Pada
siklus 2 ini, guru melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah dibuat. Tahapan pembelajaran yang dilaksanakan
yaitu sebagai berikut:
a. Guru mengajak peserta didik untuk mengamati tayangan video
gerakan sholat yang ditampilkan di TV. (mengamati/PPK)
b. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik berdasarkan
gambar sehingga terjadi umpan balik dari Peserta Didik
(menanya/critical thinking)
c. Peserta didik mencoba menirukan Gerakan sholat bersama-sama.
(eksplorasi)
d. Setelah serangkaian kegiatan di atas di lakukan, selanjutnya guru
memberikan kesempatan kepada Peserta Didik untuk mengerjakan
LKPD yaitu menganalisis gambar tentang gerakan sholat.
(mengasosiasikan/critical thinking)
e. Guru meminta peserta didik untuk mempraktekkan gerakan sholat
yang telah dipelajari. (mengkomunikasikan/creative)
Pelaksanaan tindakan tersebut berdasarkan dari hasil refleksi pada siklus
1, yaitu agar keterampilan gerakan sholat peserta didik mengalami
peningkatan, maka Guru mengganti media dengan yang lebih besar yang
semula menggunakan laptop kemudian di ganti dengan TV, Guru
mengganti warna dan gambar di LKPD supaya lebih menarik perhatian
siswa, menambah Intensitas pengulangan video gerakan sholat, agar siswa
lebih memahami gerakan-gerakan sholat.
28
3. Observasi
Berdasarkan refleksi dari sikus I, keterampilan gerakan sholat peserta didik
pada siklus 2 telah mengalami peningkatan.hal ini terlihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4.6
Hasil Observasi ketrampilan Gerakan Sholat pada Siklus 2
NO Siklus 2
29
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7
Rangkuman Hasil Observasi siklus 2 ketrampilan Gerakan Sholat Anak
No Skor Rata-rata F % Keterangan
1 16-20 0 0 Berkembang Sangat Baik (BSB)
2 11-15 10 83,3% Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
3 6-10 2 16,7% Mulai berkembang (MB)
4 0-5 0 0 Belum berkembang (BB)
Jumlah 12 100%
anak
Keterangan:
F : Frekuensi atau Jumlah Anak
% : Persentasi Nilai Anak
c. Aktivitas Guru
Pengamatan mengenai aktivitas guru dalam pembelajaran
ketrampilan gerakan sholat pada siklus 2 dilakukan dengan mengacu pada
instrumen yang telah disepakati. Guru bersemangat dalam mengajar
membuat siswa senang untuk memperhatikan penjelasan.
Rangkuman deskripsi hasil pengamatan aktivitas guru dalam upaya
peningkatan Ketrampilan gerakan sholat pada siklus 2 ditampilkan pada
tabel berikut :
Tabel 4.8
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus 2
No Hal Yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Penguasaan Materi: √
a. Kelancaran Menjelaskan Materi √
b. Kemampuan Menjawab Pertanyaan √
c. Keragaman Pemberian Contoh
2 Sistematika Penyajian: √
a. Ketuntasan Uraian Materi √
b. Uraian Materi Mengarah Pada Tujuan √
c. Urutan Materi Sesuai dengan SK-KD
3 Penerapan Metode:
a. Ketepatan Pemilihan Metode Sesuai Materi √
b. Kesesuaian Urutan Sintaks dengan Metode √
yang digunakan Mudah diikuti Siswa
4 Penggunaan Media: √
a. Ketepatan Pemilihan Media dengan Materi √
b. Ketrampilan Menggunakan Media √
c. Media Memperjelas terhadap Materi
30
5 Performance: √
a. Kejelasan Suara yang Diucapkan √
b. Kekomunikatifan Guru dengan Siswa
c. Keluwesan Sikap Guru dengan Siswa √
6 Pemberian Motivasi: √
a. Keantusiasan Guru dalam Mengajar √
b. Kepedulian Guru terhadap Siswa
c. Ketepatan Pemberian Reward dan Punishman √
Berdasarkan rangkuman deskripsi tentang aktivitas guru pada tabel
4.8 dapat dilihat, bahwa guru telah melaksanakan metode demonstrasi dan
metode drill dengan baik. Semua aspek pada instrumen yang direncanakan
telah dilaksanakan guru pada saat proses pembelajaran.
4. Refreksi
Dari hasil pengamatan tindakan di atas, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan gerakan sholat peserta didik mengalami peningkatan yang
dikategorikan sedang. Sehingga agar hasil pencapaian tindakan dapat
berhasil dengan baik, maka dapat dilanjutkan dengan tindakan siklus 3
tentunya dengan memperbaiki tindakan dari siklus 2. Adapun perbaikan-
perbaikan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pemberian motivasi yang lebih baik kepada peserta didik agar dalam
proses pengamatan dan praktek mendapatkan hasil yang lebih baik
b. Waktu pelaksanaan metode demonstrasi dan metode drill di perbanyak,
agar keterampilan gerakan sholat peserta didik lebih meningkat.
31
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:
a. Penyusunan RPPH dengan metode pembelajaran beserta seluruh
perangkat pembelajaran yang direncanakan dalam PTK
b. Membuat instrumen observasi yang akan digunakan oleh
kolabolator
c. Melakukan rencana perbaikan terhadap refleksi yang telah dilakukan
pada siklus 2. Yaitu memberikan motivasi kepada peserta didik agar
dalam pengamatan video dan praktek gerakan sholat mendapatkan
hasil yang lebih baik, dan menambah waktu pelaksanaan metode
demonstrasi dan metode drill agar ketrampilan gerakan sholat
peserta didik lebih meningkat.
2. Tindakan
pelaksanaan tindakan siklus 3 dilaksanakan pada hari senin tanggal
15 November 2021 di TK Tunas Karya. Siswa yang hadir 12 anak. Pada
siklus 3 ini, guru melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah dibuat. Tahapan pembelajaran yang dilaksanakan
yaitu sebagai berikut:
a. Guru mengajak peserta didik untuk mengamati tayangan video
gerakan sholat yang ditampilkan di TV. (mengamati/PPK)
b. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik berdasarkan
gambar sehingga terjadi umpan balik dari Peserta Didik
(menanya/critical thinking)
c. Peserta didik mencoba menirukan Gerakan sholat bersama-sama.
(eksplorasi)
d. Setelah serangkaian kegiatan di atas di lakukan, selanjutnya guru
memberikan kesempatan kepada Peserta Didik untuk mengerjakan
LKPD yaitu menganalisis gambar tentang gerakan sholat.
(mengasosiasikan/critical thinking).
e. Guru meminta peserta didik untuk mempraktekkan gerakan sholat
yang telah dipelajari. (mengkomunikasikan/creative)
32
Pelaksanaan tindakan tersebut berdasarkan dari hasil refleksi pada siklus
2, yaitu agar keterampilan gerakan sholat peserta didik mengalami
peningkatan, maka Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar
dalam pengamatan video dan praktek gerakan sholat mendapatkan hasil
yang lebih baik, dan menambah waktu pelaksanaan metode demonstrasi
dan metode drill agar ketrampilan gerakan sholat peserta didik lebih
meningkat.
3. Observasi
Berdasarkan refleksi dari sikus 2, keterampilan gerakan sholat peserta
didik pada siklus 3 telah mengalami peningkatan.hal ini terlihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4.9
Hasil Observasi ketrampilan Gerakan Sholat pada Siklus 3
NO Siklus 3
33
Berdasarkan tabel di atas ketrampilan gerakan sholat anak pada
siklus diperoleh skor rata-rata 15,5 (berkembang sangat baik). dari 12 anak
25% dikategorikan berkembang sesuai harapan dan 75% memperoleh
kriteria berkembang sangat baik. Kondisi ini menunjukkan bahwa
Ketrampilan gerakan sholat anak sudah menunjukkan keberhasilan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.10
Rangkuman Hasil Observasi siklus 3 ketrampilan Gerakan Sholat Anak
No Skor Rata-rata F % Keterangan
1 16-20 9 75% Berkembang Sangat Baik (BSB)
2 11-15 3 25% Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
3 6-10 0 0 Mulai berkembang (MB)
4 0-5 0 0 Belum berkembang (BB)
Jumlah 12 100%
anak
Keterangan:
F : Frekuensi atau Jumlah Anak
% : Persentasi Nilai Anak
d. Aktivitas Guru
Pengamatan mengenai aktivitas guru dalam pembelajaran
ketrampilan gerakan sholat pada siklus 3 dilakukan dengan mengacu pada
instrumen yang telah disepakati. Guru bersemangat dalam mengajar
membuat siswa senang untuk memperhatikan penjelasan.
Rangkuman deskripsi hasil pengamatan aktivitas guru dalam upaya
peningkatan Ketrampilan gerakan sholat pada siklus 3 ditampilkan pada
tabel berikut :
Tabel 4.11
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus 3
34
3 Penerapan Metode:
a. Ketepatan Pemilihan Metode Sesuai Materi √
b. Kesesuaian Urutan Sintaks dengan Metode √
yang digunakan Mudah diikuti Siswa
4 Penggunaan Media: √
a. Ketepatan Pemilihan Media dengan Materi √
b. Ketrampilan Menggunakan Media
c. Media Memperjelas terhadap Materi √
5 Performance: √
a. Kejelasan Suara yang Diucapkan √
b. Kekomunikatifan Guru dengan Siswa
c. Keluwesan Sikap Guru dengan Siswa √
6 Pemberian Motivasi: √
a. Keantusiasan Guru dalam Mengajar √
b. Kepedulian Guru terhadap Siswa
c. Ketepatan Pemberian Reward dan Punishman √
Berdasarkan rangkuman deskripsi tentang aktivitas guru pada tabel
4.11 dapat dilihat, bahwa guru telah melaksanakan metode demonstrasi
dan metode drill dengan baik. Semua aspek pada instrumen yang
direncanakan telah dilaksanakan guru pada saat proses pembelajaran.
4. Refreksi
Dari hasil pengamatan tindakan di atas, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan gerakan sholat peserta didik mengalami peningkatan yang
dikategorikan sangat baik dan sudah melebihi kriteria ketuntasan.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dari ketiga siklus yang dilakukan pada
anak di TK Tunas Karya Gedangalas Gajah Demak Tahun 2021 dapat dijumpai
peningkatan presentase perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Perbandingan Presentase Perkembangan Peserta Didik
Jml %
Siklus BB MB BSH BSB anak
Pra siklus 8 67 % 4 33 % 0 0% 0 0% 12 100 %
Siklus 1 0 0% 12 100 % 0 20 % 0 0% 12 100 %
Siklus 2 0 0% 2 16,7 % 10 83,3 % 0 0% 12 100 %
Siklus 3 0 0% 0 0% 3 25 % 9 75 % 12 100 %
35
Gambar 4.13 prosentase ketrampilan gerakan sholat prasiklus, siklus 1,
siklus 2, dan siklus 3
TINGKAT PENCAPAIAN
KETRAMPILAN GERAKAN SHOLAT ANAK
120%
100%
100%
83,30%
80% 75%
67%
60%
40% 33%
25%
16,70%
20%
0%0% 0% 0%0% 0% 0% 0%0%
0%
prasiklus siklus 1 siklus 2 siklus 3
BB MB BSH BSB
Berdasarkan analisis pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3, maka dapat penulis
simpulkan bahwa metode demonstrasi dan metode drill dapat meningkatkan
ketrampilan gerakan sholat anak di TK Tunas Karya Gedangalas, Gajah Demak
Tahun 2021.
36
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Pelaksanaan pembelajaran ketrampilan gerakan sholat harus di berikan
rangsangan sejak usia dini, karena sholat merupakan ibadah wajib bagi setiap
umat muslim.
Beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru TK
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk pendidikan agar guru lebih
memvariasikan kegiatan dalam upaya peningkatan ketrampilan gerakan sholat
anak sehingga dapat dijadikan acuan bagi pendidik untuk memberikan
stimulasi yang tepat dalam pembelajaran ketrampilan gerakan sholat anak di
TK
37
2. Bagi Sekolah
Sebagai masukan bagi sekolah dalam meningkatkan ketrampilan gerakan
sholat anak sehingga lembaga sekolah mampu menghasilkan lulusan peserta
didik yang memiliki ketrampilan gerakan sholat.
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini,
sehingga diperoleh hasil yang mampu dijadikan sebagai bahan referensi
dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
38
DAFTAR PUSTAKA
Masyhur, Kahar. (1995). Sholat Wajib Menurut Mazhab yang Empat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ngalim Purwanto, (2010), Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
Bandung: Remaja Rosdakarya
Nur Uhbiyati, Long Life Education , (semarang: walisongo press,2009)
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi belajar Mengajar, Cet. Ke-
2, Jakarta, Rieneka Cipta, 2002
Thoyar dan Mu’ti, 2008. Fiqih Islam. Jakarta: Rajawali Press.
39