Disusun oleh :
Yogo Triwibowo C100170128
Syaifulloh Al Fariz Hakim C100180361
Galang Adesta Indiana S C100182390
Kukuh Ari Febrianto C100182391
Dosen Pendamping,
i
DAFTAR ISI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi stem cell kini semakin menjadi trend yang dianggap bisa membantu
pengobatan dalam bidang medis. Di Indonesia pengembangan terapi stem cell
diarahkan kepada penyakit degeneratif dan keturunan yang banyak terdapat di
masyarakat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi disegala bidang,
peningkatan taraf hidup masyarakat, peningkatan perhatian terhadap pemenuhan hak
asasi manusia serta peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat
menyebabkan peningkatan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang 1
berkualitas. Teknologi stem cell perlu dikembangkan sebagai alternatif terapi
penyakit untuk kepentingan pasien dan terjangkau masyarakat. sel induk memiliki
potensi yang besar dalam dunia kedokteran untuk dimanfaatkan sebagai terapi sel
bagi berbagai penyakit degeneratif dan kanker yang sulit disembuhkan,di antaranya
diabetes, infark jantung, stroke, parkinson, dan sebagainya.2
1 Kalthoff, Klaus. 2001, Analysis of Biological Development. Evenue of TheAmericans: Mc Graw Hill
Higher Education, h. 68.
2 Citrawathi, Desak Made, dkk. 2001, Anatomi dan Fisiologi Manusia.Singaraja:Jurusan Pendidikan
Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan IlmuPengetahuan Alam, Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
3 McLaren, A. , 2001, Ethical and social considerations of stem cell research. Nature. 414: h. 129- 131.
2
tetapi menjadi pemasalahan hukum, sejak dari tahap riset hingga pemanfaatannya.4
Permasalahan hukum Human Stem cell berawal dari aspek etik sumber Human
Stem cell. Berdasarkan sumbernya, Human Stem cell dibagi menjadi dua, yaitu
Embryonic Stem cell dan Non-embryonic Stem Cell (Adult Stem Cell, Induced
Pluripotent Stem cell, dan Fclass). Pada perkembangannya, hal ini merupakan
fenomena eticolegal yang harus dicermati, diatur, dan dilindungi hukum. Kebebasan
meneliti dan memanfaatkan hasil penelitian Human Stem cell bagi kesehatan, baik
pada tatanan kebijakan negara maupun kebijakan lokal, perlu landasan yang dan
batasan oleh undang-undang.5
Teknologi kedokteran dengan Human Stem cell dianggap menumbuhkan
harapan kesembuhan, sehingga dalam perkembangannya terapi Human Stem cell
dengan berbagai aplikasinya menjadi suatu target realistis untuk dicapai6
Ada banyak penyakit yang semula tidak dapat disembuhkan secara tuntas karena
kerusakan sel tertentu di dalam tubuh manusia, tetapi dapat disembuhkan dengan
Human Stem cell, misalnya: Penyakit jantung, penyakit sistem syaraf (misalnya
Parkinson, Alzaimer, dan Huntington), penyakit-penyakit autoimmune. Cara ini
disebut pengobatan regenerative (Regenerative Medicine).4 Penyembuhan dengan
cell-based therapies (penyembuhan berbasis sel) ini dilakukan dengan
menginjeksikan stem sel pada bagian sel yang rusak sehingga sel ini dapat
mengganti secara permanen sel yang rusak.7
Namun pemanfaatan stem cell (sel punca) kini tak terbatas pada bidang
kesehatan saja, tapi juga kecantikan. Sesuai dengan sifat sel ini untuk memperbaiki
jaringan rusak, berbagai masalah kulit akibat penuaan pun diklaim bisa diatasi
dengan sel punca. Youth & Beauty Clinic termasuk dalam klinik estetika yang
memanfaatkan terapi stem cell. Diperkenalkan treatment Baby Stem Glow yang
berbahan dasar plasenta bayi yang menurut keterangan Klinik Kecantikan dengan
stem cell jaringan yang rusak dan tekstur kulit yang tidak sempurna bisa diperbaiki.
Baby stem glow treatment ini sebenarnya kombinasi dari tiga terapi, yaitu stem cell,
4 Human Stem cell memiliki kemampuan yang unik yaitu “self renewal” berpoliferasi dengan tetap
menjadi Human Stem cell yang “blank” dapat berpoliferasi pula menjadi sel yang berdiferensiasi menjadi
sel khusus dengan kemampuan yang khusus pula. Cecep Triwibowo, Etika Hukum dan Kesehatan, Nuha
Medika, Yogyakarta, 2014, hlm. 177.
5 Umar Anggara Jenie dalam Bioetika: Pengertian, Prinsip, dan KBN, dalam Liek Wilardjo, Bioetika:
Mengurung Minotaurus di dalam Labirin, Yogyakarta, 2009, Puataka Pelajar, 2009, hlm. 218- 19.
6 “The words „stem cells‟ and „stem cell therapy‟ in themselves create hope: „halting disease‟, „cure of
damage‟, „new life‟. For many years the words have been around as a promise for the future. Laymen
were more confident about their applications than experts. However, the future is now approaching
rapidly. Stem cell therapy is becoming a realistic target to be achieved, on a larger scale and for a
growing number of applications”. Peter Heutink dan Marjo Van Knaap dalam Vivi M. Heine, et.al,
Induced Pluripotent Stem Cell in Brain Disease, Springer Dordrecht Heidelberg, London, 2012, hlm.v. 7
CB. Kusmaryanto, Stem Cell, Sel Abadi dengan Seribu Janji Terapi, Grasindo, Jakarta, 2005, hlm. 5457.
3
ulthera dan botox atau filer. Fungsi dari stem cell untuk memperbaiki kualitas
kulitnya, baik dalam hal tekstur, kecerahan, dan kehalusan kulit.
Agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh iklan iklan penggunaan stem cell
yang dijanjikan akan membuat awet muda dan mempunyai kulit yang kencang.
Iklan "stem cell facelift" yang kian marak dipasarkan oleh beragam klinik kecantikan
menimbulkan kekhawatiran karena dapat menyesatkan pasien. Multipotent stem cell
atau sel punca multipoten yang berasal dari jaringan lemak (Adipose-derived Stromal
5
Cell) belum lulus uji coba dan dinyatakan aman oleh FDA untuk digunakan pada
manusia sebagai salah satu bentuk terapi sel punca. Di Indonesia sendiri, penggunaan
sel punca ASC juga belum dinyatakan aman dan belum diatur penggunaannya dalam
Permenkes. Kebanyakan klinik kecantikan yang menawarkan perawatan "stem cell
facelift" sesungguhnya melakukan perawatan volumetric lipofilling yang sudah lazim
dilakukan di dunia bedah kosmetik.
Dari sisi pemerintah, agar penegak hukum dapat mudah melakukan penahanan
terhadap pelaku penggunaan dan penyuntikan Stem Cell illegal yaitu dengan
regulasi Undang-undang dan peraturan yang tegas, bukan hanya dengan sanksi
administratif. Juga dengan sosialiasi regulasi hukum yang ada, sehingga tidak
banyak Klinik Kecantikan yang menggunakan Stem Cell untuk terapi kecantikan.
6
BAB II
GAGASAN
Regulasi yang mengatur tentang pelayanan sel punca antara lain, Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 48 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan bank sel
punca, darah dan tali pusat, kemudian Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 50
Tahun 2012 terkait penyelenggaraan laboratorium pengolahan sel punca untuk
aplikasi klinik, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 62 Tahun 2013 tentang
penyelenggaraan bank jaringan dan atau sel, serta Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 32 Tahun 2018 tentang penyelenggaraan sel punca dan atau sel. Tujuannya
melindungi masyarakat tentang sel punca. Jadi sel punca ini penyelenggaraannya
adalah penelitian berbasis pelayanan. Sehingga kalau secara resminya belum dapat
diperjualbelikan. Tetapi yang bisa diperjualbelikan adalah pengolahannya. Karena
biaya pengolahannya mahal, jadi biayanya untuk biaya pengolahan. Tapi selnya
sendiri belum bisa diperjualbelikan karena masih tahap penelitian berbasis
pelayanan
Sedangkan para tersangka penyuntikan Stem Cell dikenakan Pasal 204 ayat (1)
KUHP dan/atau Pasal 263 KUHP dan/atau Pasal 75 ayat (1), Pasal 76
UndangUndang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, dan/atau Pasal
201 juncto Pasal 197 juncto Pasal 198 juncto Pasal 108 Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan dan/atau Pasal 8 ayat (1) huruf a Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen juncto Pasal 55 dan Pasal 56
KUHP.
7
Pemerintah dalam hal mengenai pembuatan Undang-Undang dan Peraturan,
harus difikirkan terlebih dahulu secara matang serta harus menggali dari nilai-nilai
yang ada di dalam masyarakat, dan juga dalam pembuatan Undang-Undang tidak
boleh bertentangan dalam Undang-Undang diatasnya/lebih tinggi, dan jangan pula
membuat pasal yang memiliki kesan ambigu atau multi tafsir yang berujung
menimbulkan masalah dikemudian hari setelah RUU di Undang-Undangkan.
2.5 Upaya Untuk Meminimalisir Terjadinya Penggunaan Stem Cell pada Klinik
Kecantikan
8 Philipus Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1987, hlm.2
9
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan merupakan landasan
yuridis bagi bekerjanya hukum sebagai intrumen perlindungan.
Pada pasal 64 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
menyebutkan bahwa penggunaan teknologi Sel Punca Manusia untuk penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan. Secara eksplisit, berarti bahwa Undang-Undang
di Indonesia mengizinkan digunakannya Human Stem Cell. Izin menggunakan
Human Stem cell pada perkembangannya sangat fenomenal. Kritik terhadap
undang-undang dimulai dari keberadaan sumber Human Stem cell, antara lain:
Sumber Human Stem cell dapat diperoleh dari Embryonic Stem Cell, yang didapat
dari spare embryo (sisa embrio) hasil In Vitro Fertilization, Somatic Cell Nuclear
Transfer (SCNT). Hal ini dapat menjadi permasalahan hukum yang bertentangan
dengan nilai kemanusiaan.
Aturan tentang Human Stem cell berhubungan pula dengan aturan perundangan
lainnya dalam hal kesehatan reproduksi. Legalisasi aborsi atas korban perkosaan
sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Reproduksi, dapat menjadi salah satu celah untuk mengalihkan fungsi embrio
sebagai bahan riset secara legal. Dalam UU Kesehatan dan peraturan pemerintah untuk
penyalahgunaan hanya ada sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat berupa teguran lisan, teguran tertulis, pencabutan penetapan penyelenggaraan
pelayanan terapi Sel Punca dan/atau Sel, atau pencabutan izin operasional rumah
sakit atau klinik utama, tidak ada sangsi tegas secara yuridis
Human Stem cell bermanfaat bagi manusia, tetapi cell yang berasal dari tubuh
manusia ini bukanlah sebuah komoditas ketidakjelasan regulasi terutama yang
mengaturnya pada tahap riset dan pemanfaatannya, membuka kemungkinan
terjadinya penyalahgunaan Human Stem cell. Human stem yang dipersiapkan untuk
nilai jual tertentu yang notabene hanya menguntungkan bagi kepentingan pihak
tertentu saja. Human Stem cell merupakan kekayaan peradaban manusia yang
semestinya dilindungi demi hidup manusia itu sendiri.9
11
pemanfaatannya, membuka kemungkinan terjadinya penyalahgunaan Human
Stem cell. Human stem yang dipersiapkan untuk nilai jual tertentu yang
notabene hanya menguntungkan . Human Stem cell merupakan kekayaan
peradaban manusia kepentingan pihak tertentu saja. yang semestinya dilindungi
demi hidup manusia itu sendiri.
12
DAFTAR PUSTAKA
Peter Heutink dan Marjo Van Knaap dalam Vivi M. Heine, et.al, Induced
Pluripotent Stem Cell in Brain Disease, Springer Dordrecht Heidelberg, London, 2012
CB. Kusmaryanto, Stem Cell, Sel Abadi dengan Seribu Janji Terapi, Grasindo, Jakarta,
2005
Philipus Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, PT. Bina Ilmu,
Surabaya, 1987
Lampiran
13
Lampiran 1. Biodata Ketua
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Yogo Triwibowo
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program studi Ilmu Hukum
4 NIM C100170128
5 Tempat dan Tanggal Lahir Dompu, 27 Juli 1997
6 Alamat E-mail triwibowo.yt@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 087878581179
b. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status DalamKegiatan Waktu dan Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -
c. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Yogo Triwibowo
C100170128
Lampiran 1. Biodata Anggota
a. Identitas Diri
14
1 Nama Lengkap Galang Adesta Indiana Saputra
2 Jenis Kelamin Laki- Laki
3 Program studi Ilmu Hukum
4 NIM C100182390
5 Tempat dan Tanggal Lahir Karanganyar. 16 Desember 1998
6 Alamat E-mail Galangadesta16@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081227854543
b. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status DalamKegiatan Waktu dan Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Surakarta, 15 Desember 2021
Anggota
15
1 Nama Lengkap Kukuh Ari Febrianto
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program studi Ilmu Hukum
4 NIM C100182391
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jayapura,06 Februari 2000
6 Alamat E-mail kfebryanto@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081275710001
b. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status DalamKegiatan Waktu dan Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -
c. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
16
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program studi Ilmu Hukum
4 NIM C100180361
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sukoharjo, 16 November 2000
6 Alamat E-mail Farizhakim.47@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085718149970
e. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status DalamKegiatan Waktu dan Tempat
1 BEM FH UMS Anggota 2018-2020
2 - - -
3 - - -
4 - - -
f. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Syaifulloh
C100180361
17
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama lengkap Dr. Rizka.,S.Ag.M.H
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Hukum
4 NIK/NIDN 100.18.10/ 0609057305
5 Tempat Tanggal Lahir Surabaya, 09 Mey 1973
6 E-Mail riz123@ums.ac.id
7 No HP 085280537600
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institut UIN Sunan Ampel Magister Hukum Program Doktor
Surabaya Universitas Ilmu Hukum
Muhammadiyah Universitas
Surakarta Muhammadiyah
Surakarta
Bidang Ilmu Syari’ah Ilmu Hukum Ilmu Hukum
Tahun masuk- 1991-1995 2011-2013 2013-2017
lulus
Judul Hubungan Nasab Penggunaan DNA Hukum
Anak Hasil pada Teknik Kloning Rekayasa
Kloning Embrio - Embrio Manusia Reproduksi
Tinjauan Hukum Dalam Perspektif Indonesia
Islam Hukum berbasis
Transendental
Nama Drs. Dar Halimi Prof Absori Prof Khudzaifah
Pembimbing Prof Harun Dimyati
Prof Absori
Prof Rusdi
Lamsudin
18
Kuliah Umum
“Sistem Pembuatan
RUU di Indonesia Universitas
1 Dr. Rizka, (Sebuah Proses Muhammadiyah
S.Ag., M.H. 2017 V
Panjang Mewujudkan Ponorogo
Kesejahteraan dan
Keadilan bagi
Rakyat)
Universitas
Seminar dan Call For Muhammadiyah
Papers University Surakarta
National Colloquium bekerjasama
Dr. Rizka, Of Law (UNACOL dengan Majelis
2
S.Ag., M.H. 2018) dengan tema Hukum dan
“Hukum Dibidang HAM Pimpinan
Industri Berbasis Wilayah
Nilai-Nilai Muhammadiyah
Transendental” (PWM) Jawa
Tengah 2018 V
Seminar Nasional dan
Call For Papers Universitas
3 “Pembangunan Muhammadiyah 2018 V
Dr. Rizka, Hukum Nasional di Sidoarjo
S.Ag., M.H. Era Ekonomi Digital”
Program Dialog
Informasi Seputar
Kampus “Legal
Sistem in Indonesia Universitas
Muhammadiyah 2017 V
4 (a Process to
Ponorogo
materialize people’s
Dr. Rizka, Welfare and
S.Ag., M.H. Justice”
Seminar Nasional
dengan tema
Universitas
5 “Pengembangan 2015 V
Muhammadiyah
Dr. Rizka, Epistemologi Ilmu
Surakarta
S.Ag., M.H. Hukum”
19
Workshop
“Perbandingan
Praktek Harmonisasi
RUU dan
Pemantauan dan
Evaluasi Pelaksanaan
6 2017
Undang-undang (Post
Legislative Scrutiny)
yang Berperspektif
HAM di Parlemen
Dr. Rizka, Inggris dan Berbagai Hotel Santika
S.Ag., M.H. Negara Lain” Premier, Bintaro
Sosialisasi Empat
Pilar MPR RI
“Pancasila sebagai
Dasar dan Ideologi
Negara UUD NRI
Tahun 1945 sebagai
Konstitusi Negara
7 MPR RI 2018
serta Ketetapan MPR
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
sebagai Bentuk
Negara Bhineka
Dr. Rizka, Tunggal Ika sebagai
S.Ag., M.H. Semboyan Negara
International
Conference on
Globalization of Law
8 and Local Wisdom UNS 2018 V
2018 dengan tema
Dr. Rizka, “Law Development
S.Ag., M.H. in Globalization Era”
20
International
Cpnference on Law
9 Dr. Rizka, and Culture 2017: University Utara 2017 V
S.Ag., M.H. The Empowerment Malaysia
Local Wisdom in
Facing Globalization
21
Writing and
Publihing a scientific
10 2019 V
Dr.Rizka.,S.A journal paper University Putra
g., M.H workshop Malaysia
Simposium
Dr.Rizka.,S.A Cendekiawan Kelas Sultan Hotel 2019
11 g., M.H Dunia 2019 Jakarta
Penelitian Ilmiah
No Karya Ilmiah Judul Volum Penerbit
e
1 Profetika, Penggunaan Deoxyribonuclei 14 Program
Volume 14, c Acid (DNA) pada kloning Magister Studi
Number 2, embrio manusia Islam (PMSI)
2013 Universitas
Muhammadiya
h Surakarta
2 Prosiding Hukum Biosains Indonesia 2 Asosiasi
Konferensi berparadigma Transendental Program Pasca
Nasional Ke 2 Sarjana
APPPTM Perguruan
Tinggi
Muhammadiya
h
3 The proceeding ‘The Law of using DNA in 2 Universitas Al-
nd the Human Embryo Cloning Azhar Jakarta
of the 2 ISIE:
Process
“Ethical
Problem of the
Development
and Utilization of
Scientific
Invention
4 Proseding E-COMMERCE ROAD MAP Universitas
Pembangunan AS A LEGAL PROTECTION Muhammadiya
Hukum FOR CONSUMERS IN THE h Sidoarjo
Nasional di DIGITAL ECONOMIC ERA
Era Ekonomi
Digital
22
5 Jurnal The Influence of 3 Universitas
Nasional Transcendental value as an Muhammadiya h
Terakreditasi effort of online transaction Ponorogo
Legal legal protection in the era of
Standing digital economy.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Dr. Rizka.,S.Ag.M.H
NIK/NIDN 100.18.10/0609057305
23
1 Ilmu Hukum 1 sampai 2 Mengkoordinasi team,
Hukum Bulan membagi tugas team
setiap individu,
membantu anggota
dalam melaksanakan
pekerjaan yang
dibidanginya, maupun
membantu anggota
mencari bahan untuk
PKM GT ini.
24
dari anggota dalam
memberikan
solusisolusi untuk
dituangkan dalam
karya PKM GT ini.
25
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
26