i
1 DESKRIPSI SINGKAT
Daftar usulan penetapan angka kredit (DUPAK) Perawat merupakan
dokumen yang wajib disusun oleh Pejabat Fungsional Perawat yang
mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Permenpan RB RI) Nomor 35
tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat. Materi daftar usulan
penetapan angka kredit (DUPAK) Jabatan Fungsional Perawat
membahas tentang mekanisme pengusulan kenaikan jabatan dan
pangkat jabatan fungsional perawat, identifikasi bukti fisik, dan
penghitungan angka kredit. Strategi pembelajaran secara team teaching.
Metode pembelajaran dilakukan dengan cara ceramah interaktif dan
latihan membuat DUPAK, yang dilakukan secara individu. Lama waktu
proses pembelajaran 10 jam pembelajaran (jp).
1
2 TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menyusun
daftar usulan penetapan angka kredit (DUPAK).
2
3 MATERI POKOK dan
SUB MATERI POKOK
Materi pokok dan sub materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
A. Mekanisme pengusulan kenaikan jabatan dan pangkat jabatan
fungsional perawat.
1. Daftar usulan penetapan angka kredit (DUPAK) dan penetapan
angka kredit (PAK)
2. Tata cara pengusulan kenaikan jabatan dan pangkat
B. Identifikasi bukti fisik
1. Kecukupan bukti fisik
2. Validitas, keaslian, dan kekinian bukti fisik
C. Penghitungan angka kredit
1. Pengisian daftar usulan penetapan angka kredit (DUPAK)
2. Penghitungan angka kredit
3
4 METODE
Metode pembelajan pada materi daftar usulan penetapan angka kredit
(DUPAK) menggunakan:
A. Ceramah interaktif
B. Latihan menyusun daftar usulan penetapan angka kredit
(DUPAK)
4
5 MEDIA DAN ALAT BANTU
Media dan alat bantu yang digunakan pada saat proses pembelajaran
materi pemeblajran inti (MPI) daftar usulan penetapan angka kredit
(DUPAK) meliputi:
1. Bahan tayang
2. Laptop
3. LCD
4. Panduan latihan
5. Form daftar usulan penetapan angka kredit (DUPAK)
6. Permenpan RB No. 35 tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional
Perawat
7. Bukti fisik hasil kerja selama 6 bulan: ijazah, surat tanda registrasi
(STR), sasaran kinerja pegawai (SKP), sertifikat, log book, dan
laporan kegiatan.
5
6 LANGKAH-LANGKAH
KEGIATAN PEMBELAJARAN
7
Sesi 4: Penyampaian Materi Penghitungan Angka Kredit
Langkah proses pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator menjelaskan sub materi pokok tentang Pengisin DUPAK
• Meminta peserta untuk membaca Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara (PERMENPAN RB) No. 35 tahun 2019 tentang
Jabatan Fungsional Perawat, dan
• Meng-convert Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
(PERMENPAN RB) No. 35 tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional
Perawat menjadi excel.
• Fasilitator menjelaskan tentang langkah awal penentuan butir-butir
kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan masing-masing.
• Fasilitator menjelaskan cara memasukkan butir-butir kegiatan serta
bobot perkegiatan ke dalam excel.
• Fasilitator menjelaskan cara penghitungan angka kredit dengan
menggunakan excel mulai dari kegiatan harian, membuat link
kedalam kegiatan bulanan dan semesteran.
• Fasilitator meminta kepada masing-masing peserta melakukan
latihan penghitungan angka kredit menggunakan logbook atau
kegiatan yang dibawa masing-masing.
• Latihan pembuatan DUPAK dimulai dari pengisian kegiatan harian,
bulanan dan semesteran dengan menggunakan link excel.
• Selama peserta melakukan proses latihan pengisian DUPAK,
difasilitasi/dibimbing oleh dua orang fasilitator.
• Fasilitator meminta kepada beberapa orang perwakilan peserta
untuk melakukan presentasi hasil latihan penghitungan angka kredit.
• Peserta lain diminta untuk menyimak, menanggapi, dan memberi
masukan.
8
• Fasilitator memberikan apresiasi dan memberikan klarifikasi
terhadap hasil presentasi dan tanggapan yang diberikan oleh peserta
lainnya.
Sesi 5: Pengakhiran
Langkah proses pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator melakukan evaluasi dengan cara memberikan pertanyaan
kepada peserta.
• Memberikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan
jawaban.
• Merangkuman pembelajaran bersama-sama peserta.
• Memberikan apresiasi kepada peserta yang telah aktif mengikuti
proses pembelajaran.
• Menutup proses pembelajaran dengan mengucapakan permohonan
maaf dan terimakasih.
9
7 URAIAN MATERI
1) Angka kredit adalah satuan nilai dari uraian kegiatan dan /atau
akumulasi nilai dari uraian kegiatan yang harus dicapai oleh
Perawat dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.
10
4) Dokumen adalah surat keterangan yang merupakan hasil
kegiatan pelayanan/pekerjaan dari pejabat fungsional kesehatan
yang telah disahkan oleh atasan langsungnya atau pejabat yang
berwenang.
11
untuk selanjutnya diajukan sebagai daftar usulan penetapan angka
kredit (DUPAK).
1.2.1. Pengertian
12
membawahi unit kerja/UPT yang bersangkutan melalui
unit kerja yang membidangi kepegawaian.
c) Unit kerja yang membidangi kepegawaian pada unit
Eselon I yang membawahi unit kerja/UPT yang
bersangkutan memeriksa persyaratan dan kelengkapan
berkas yang diperlukan dan disampaikan kepada
Sekretaris Jenderal melalui Biro Kepegawaian
Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan.
d) Biro Kepegawaian memeriksa kembali berkas
pengusulan kenaikan jabatan untuk selanjutnya
memproses surat keputusan kenaikan jabatan.
e) Surat keputusan kenaikan jabatan Pejabat Fungsional
Perawat ditetapkan oleh Menteri Kesehatan atau
pejabat lain yang ditunjuk oleh Menteri.
f) Surat keputusan kenaikan jabatan asli disampaikan
kepada PNS yang bersangkutan, tembusan
disampaikan kepada Kepala BKN, Kepala KPPN,
pimpinan unit Eselon I yang membawahi unit kerja/UPT
yang bersangkutan, pimpinan unit kerja/UPT dan
pembuat daftar gaji PNS yang bersangkutan.
2) Kenaikan Pangkat
a) Pejabat Fungsional Perawat melengkapi dan
menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada
Pimpinan Unit Kerja/UPT Kementerian Kesehatan untuk
pengusulan kenaikan pangkat Pejabat Fungsional
Perawat.
13
b) Pimpinan Unit Kerja/UPT Kementerian Kesehatan yang
bersangkutan mengusulkan kepada unit Eselon I yang
membawahi unit kerja/UPT yang bersangkutan melalui
unit kerja yang membidangi kepegawaian.
c) Unit kerja yang membidangi kepegawaian pada unit
Eselon I yang membawahi unit kerja/UPT yang
bersangkutan memeriksa persyaratan dan kelengkapan
berkas yang diperlukan dan disampaikan kepada
Sekretaris Jenderal melalui Biro Kepegawaian
Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan.
d) Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan mengusulkan nota persetujuan ke Badan
Kepegawaian Negara.
e) Surat keputusan kenaikan pangkat asli disampaikan
kepada PNS yang bersangkutan, tembusan
disampaikan kepada Kepala BKN, Kepala KPPN,
pimpinan unit Eselon I yang membawahi unit kerja/UPT
yang bersangkutan, pimpinan unit kerja/UPT dan
pembuat daftar gaji PNS yang bersangkutan.
14
b) Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan mengusulkan
kenaikan jabatan kepada Pimpinan Instansi melalui unit
kerja yang membidangi kepegawaian.
c) Unit kerja yang membidangi kepegawaian Instansi,
memeriksa berkas usulan kenaikan jabatan dan berkas
yang memenuhi persyaratan disampaikan kepada
Pimpinan Instansi.
d) Surat keputusan kenaikan jabatan asli disampaikan
kepada PNS yang bersangkutan, tembusan
disampaikan kepada Kepala BKN, Pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit, Kepala KPPN,
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, pimpinan
unit kerja/UPT dan pembuat daftar gaji PNS yang
bersangkutan.
2) Kenaikan Pangkat
a) Pejabat Fungsional Perawat melengkapi dan
menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada
Pimpinan Unit Kerja untuk pengusulan kenaikan
pangkat Pejabat Fungsional Perawat.
b) Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan mengusulkan
kenaikan pangkat kepada Pimpinan Instansi melalui
unit kerja yang membidangi kepegawaian.
c) Unit Kerja yang membidangi kepegawaian Instansi,
memeriksa berkas usulan kenaikan pangkat dan berkas
yang memenuhi persyaratan disampaikan kepada
Pimpinan Instansi.
15
d) Unit Kerja yang membidangi kepegawaian Instansi
mengusulkan nota persetujuan ke Badan Kepegawaian
Negara.
e) Surat keputusan kenaikan pangkat asli disampaikan
kepada PNS yang bersangkutan, tembusan
disampaikan kepada Kepala BKN, Pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit, Kepala KPPN,
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, pimpinan
unit kerja/UPT dan pembuat daftar gaji PNS yang
bersangkutan.
16
d) Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Pejabat Fungsional
Perawat ditetapkan oleh Gubernur/ Bupati/Walikota
atau pejabat lain yang ditunjuk.
e) Surat keputusan kenaikan jabatan asli disampaikan
kepada PNS yang bersangkutan, tembusan
disampaikan kepada Kepala Kantor Regional BKN,
Kepala BKD Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Kerja yang
membidangi Kepegawaian di Provinsi/Kabupaten/Kota,
Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit,
Kepala KPPN, Kepala Biro/Kepala Bagian Keuangan
Daerah, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan,
Pimpinan UPTD/LTD dan pembuat daftar gaji PNS
yang bersangkutan.
2) Kenaikan Pangkat
a) Pejabat Fungsional Perawat melengkapi dan
menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada
Pimpinan UPTD/LTD untuk pengusulan kenaikan
pangkat Pejabat Fungsional Perawat.
b) Pimpinan UPTD/LTD yang bersangkutan mengusulkan
kenaikan pangkat kepada Kepala Dinas yang
membidangi kesehatan di Provinsi/Kabupaten/Kota
melalui unit kerja yang membidangi kepegawaian.
c) Unit kerja yang membidangi kepegawaian di Dinas
yang membidangi kesehatan di
Provinsi/Kabupaten/Kota memeriksa berkas usulan
kenaikan pangkat dan berkas yang memenuhi
17
persyaratan disampaikan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota.
d) Surat keputusan kenaikan pangkat asli disampaikan
kepada PNS yang bersangkutan, tembusan
disampaikan kepada Kepala Kantor Regional BKN,
Kepala BKD Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Kerja yang
membidangi Kepegawaian di Provinsi/Kabupaten/Kota,
Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit,
Kepala KPPN setempat, Kepala Biro/Kepala Bagian
Keuangan Daerah, Sekretaris Jenderal Kementerian
Kesehatan, Pimpinan UPTD/LTD dan pembuat daftar
gaji PNS yang bersangkutan.
18
Pimpinan Unit Kerja/UPT TPAK Perawat Unit Kerja/UPT
Kemenkes Kemenkes
Pimpinan Instansi TPAK Perawat Instansi
Ka. Dinkes/UPTD/LTD TPAK Perawat Dinkes/UPTD/LTD
Provinsi Provinsi
6a
Ka. Dinkes/UPTD/LTD Kab/Kota TPAK Perawat Dinkes/UPTD/LTD
Ka. BKN/KANREG
6b HASIL
5a 3a PENILAIAN
Perawat Ybs; 4
Pimpinan Unit Kerja
Sesditjen yg membidangi
Yan.Keperawatan Set TPAK Perawat Unit Kerja/UPT
Karopeg/Ka.BKD Prov/Kab/Kota Kemenkes
Set TPAK; Set TPAK Perawat Instansi
Set TPAK Perawat Dinkes/UPTD/LTD
Pejabat lain yg dianggap perlu
Provinsi
Set TPAK Perawat Dinkes/UPTD/LTD
Kab/Kota
2 5b
20
6) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit menetapkan PAK
Perawat yang memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat/jabatan
setingkat lebih tinggi. PAK Asli disampaikan kepada Kepala Badan
Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian
Negara.
Tembusan disampaikan kepada: Perawat yang bersangkutan,
Pimpinan Unit Kerja, Kepala Biro Kepegawaian/Badan Kepegawaian
Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota, Sekretariat TPAK yang
bersangkutan dan pejabat lain yang dianggap perlu.
21
Langkah – langkah:
Langkah-langkah :
23
ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang selambat-lambatnya
tanggal 20 bulan Maret/September.
P.B.A.K
24
1) Instansi Pusat
25
Sakit atau Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Lainnya di lingkungan Kementerian Kesehatan.
2) Pejabat paling rendah Administrator (pejabat setara
eselon III) yang membidangi kepegawaian kepada
Direktur Rumah Sakit atau Pimpinan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya di lingkungan Instansi Pusat selain
Kementerian Kesehatan.
3) Direktur Rumah Sakit/Pimpinan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya kepada Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi atau pejabat yang ditunjuk oleh Gubernur di
Provinsi.
4) Direktur Rumah Sakit/Pimpinan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota atau pejabat yang ditunjuk oleh
Bupati/Walikota di Kabupaten/Kota.
27
Materi Pokok 2: Identifikasi Bukti Fisik
28
2) Lampiran berkas terkait dengan penetapan angka kredit sebagai
bukti fisik yang meliputi:
a. Pendidikan, dokumen yang harus ada :
(1) Fotocopy surat izin mengikuti pendidikan di luar kedinasan
atau surat keputusan penugasan belajar bagi yang tugas
belajar.
(2) Fotocopy ijazah yang disahkan/dilegalisir oleh pejabat yang
berwenang berdasarkan ketentuan pendidikan nasional.
(3) Fotocopy surat keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang
persamaan ijazah untuk ijazah yang diperoleh dari luar
negeri.
b. Pelatihan, dokumen yang harus ada :
Fotocopy dari STTPL/sertifikat yang disahkan oleh
penyelenggara diklat atau pejabat pengelola kepegawaian.
c. Kegiatan pelayanan keperawatan (perencanaan keperawatan,
pelaksanaan pelayanan keperawatan, pelaporan dan evaluasi
pelayanan keperawatan), dokumen yang harus ada:
(1) Laporan harian yang disahkan oleh atasan langsungnya
(2) Laporan bulanan yang disahkan oleh atasan
langsungnya.
(3) Dokumen pendukung lainnya.
(4) Bukti fisik hasil kegiatan: logbook, laporan kegiatan
d. Pengembangan profesi (pembuatan karya tulis/ karya ilmiah/
buku/ pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis/
terjemaahan/ saduran di bidang pelayanan keperawatan,
dokumen yang harus ada:
(1) Buku/ pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis/
terjemaahan/ saduran/ buku yang telah disahkan atau
29
ditandatangani oleh atasan langsung unit kerja.
(2) Karya tulis/ karya ilmiah yang diterbitkan di jurnal,
mencantumkan URL.
e. Pengabdian masyarakat, dokumen yang harus ada:
(1) Surat penugasan yang disahkan oleh pejabat yang
berwenang menugaskan dilokasi pengabdian.
(2) Log book/ laporan kegiatan
f. Kegiatan penunjang tugas meliputi :
(1) Pengajar/ pelatih/ penyuluh/ pembimbing di bidang
pelayanan keperawatan
• Fotocopy surat dari penyelenggara yang disertai
jadwal diklat.
(2) Peran serta dalam seminar/ lokakarya/ konferensi/
pertemuan ilmiah di bidang pelayanan keperawatan,
dokumen yang harus ada:
• Fotocopy sertifikat seminar, lokakarya, konferensi atau
kongres
(3) Keanggotaan dalam organisasi profesi Perawat, dokumen
yang harus ada :
• Fotocopy kartu anggota aktif;
• Surat keputusan dari organisasi profesi, jika pejabat
fungsional kesehatan yang bersangkutan merupakan
pengurus organisasi profesi tersebut.
(4) Keanggotaan dalam Tim Penilai Angka Kredit Jabatan
Fungsional Perawat, dokumen yang harus ada :
• Fotocopy SK Tim Penilai yang dilegalisir asli oleh
pejabat kepegawaian.
(5) Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya, dokumen yang
harus ada:
30
• Fotocopy surat izin mengikuti pendidikan di luar
kedinasan.
• Fotocopy ijazah yang disahkan/dilegalisir oleh pejabat
yang berwenang berdasarkan ketentuan pendidikan
nasional.
• Fotocopy Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang
persamaan ijazah untuk ijazah yang diperoleh dari luar
negeri.
(6) Memperoleh penghargaan/tanda jasa, dokumen yang
diperlukan:
• Fotocopy piagam penghargaan/tanda jasa yang
disahkan oleh pejabat yang menangani kepegawaian.
Bukti fisik adalah hasil prestasi kerja riil dari pelaksanaan kegiatan
pelayanan/pekerjaan yang dilakukan oleh pejabat fungsional Perawat,
sebagai data pendukung dokumen. Data pendukung dokumen yang
disajikan harus memenuhi unsur validitas, keaslian dan kekinian
a. Validitas
Validitas berarti dapat menunjukkan bukti-bukti dokumen yang sah
dan tepat. Dokumen yang disajikan sebagai bukti data dukung telah
diverifikasi oleh atasan langsung, ditandai dengan tanda tangan
atasan langsung (Pejabat yang berwenang) dan dicap basah
Instansi/Unit kerjanya. Jika dokumen dalam bentuk fotocopy diberi
legalisir dan dibubuhi stempel basah.
b. Keaslian bukti fisik
Bukti fisik asli (otentik) merupakan dokumen yang dapat diketahui
apa isinya, kepemilikannya, serta dapat diketahui kapan diterbitkan
31
dan diciptakan oleh siapa. Untuk menjamin keaslian dokumen, dapat
dipastikan bahwa dokumen diciptakan oleh pencipta yang sah dan
teridentifikasi, serta dokumen tersebut terlindungi dari penambahan-
penambahan isi, penghapusan, dan pengubahan secara tersembunyi
(illegal) oleh pihak yang tidak bertanggung jawab (Kennedy, 1998).
32
Fotocopy Ijazah Profesi yang telah dilegalisir
33
Scan Surat Tanda Registrasi (STR) Perawat asli
Terdapat 11 kolom terdiri dari; nomor, unsur yang dinilai (unsur, sub
unsur, dan butir kegiatan), satuan hasil, angka kredit, pelaksana
kegiatan, angka kredit menurut instansi pengusul: lama, baru dan
jumlah, serta angka kredit menurut tim penilai: lama, baru dan
jumlah. Pada kolom unsur yang dinilai meliputi unsur: Pendidikan,
pelayanan keperawatan, pengembangan profesi, serta penunjang
kegiatan analisis dan pelayan. Masing-masing unsur terdiri dari
bebrapa sub unsur dan butir-butir kegiatan yang disesuaikan
dengan capaian yang dilakukan oleh pejabat fungsional dalam 6
bulan (1 semester).
KETERANGAN PERORANGAN
………………………………………..
NIP
Catatan Tim Penilai …………….., ……………………………
…………………………………………
NIP
42
3.2. Penghitungan angka kredit
44
9 LAMPIRAN
Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik peserta mampu menyusun Daftar Usulan
Penilaian Angka Kredit (DUPAK)
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktik peserta mampu:
Mengidentifikasi butir-butir kegiatan sesuai jenjang jabatannya
Menghitung angka kredit
Menyusun Daftar Usulan Angka Kredit (DUPAK)
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktik penyusunan DUPAK
meliputi:
Contoh kegiatan harian selama 6 bulan (1 semester)
Form P1 (Kegiatan harian)
Form Angka Kredit Bulan
Form Angka Kredit Semester (6 bulan)
Form Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit
Dokumen pendukung DUPAK
45
Alat Bantu
Alat bantu yang digunakan pada saat praktik penyusunan DUPAK
adalah:
Laptop
Permen RB No. 35 tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional
Perawat
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor ……. Tahun 2020 tentang
Petunjuk teknis jabatan fungsioanl Perawat
Langkah-langkah:
Langkah-langkah praktik penyusunan DUPAK sebagai berikut:
1. Seluruh peserta wajib membawa laptop
2. Praktik dilakukan masing-masing (individu) menggunakan laptop.
3. Pastikan seluruh peserta telah mendownload Permen PAN RB
No. 35 tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan
convert ke excel.
4. Masing-masing mengidentifikasi butir-butir kegiatan sesuai
jenjang jabatannya pada excel.
5. Membuat rumus penjumlahan pada masing-masing butir kegiatan
sampai diakhir bulan, selama 1 semester (6 bulan)
6. Me-link-kan form laporan harian pelaksanaan kegiatan
keperawatan ke form laporan bulanan kegiatan pelayanan
keperawatan, dan form daftar usulan penetapan angka kredit
(DUPAK)
7. Setelah seluruh butir kegiatan yang rutin dilakukan link, peserta
diminta untuk memasukkan kegiatan selama 1 semester ke excel
yang telah ter-link. Data yang dimasukkan menggunakan
dokumen kegiatan yang dibawa oleh masing-masing peserta.
46
8. Melengkapi dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan
DUPAK.
9. Selama proses latihan peserta didampingi oleh 2 orang fasilitator.
10. 45 menit sebelum proses pembelajaran berakhir, fasilitator
memastikan seluruh peserta telah selesai memasukkan data ke
dalam form harian, bulanan, semesteran dan DUPAK.
11. Fasilitator meminta 2 orang perwakilan peserta (secara sukarela
atau ditentukan oleh fasilitator) untuk mempresentasikan hasil
latihan. Peserta lainnya menyimak dan memberi masukkan.
12. Fasilitator memberi tanggapan, koreksi, dan masukan.
47
LOGBOOK KEGIATAN KEPERAWATAN
BULAN: ……………………………… 2020
Nama : Unit Organisasi :
NIP : Kab/Kota :
Jabatan : Unit Kerja :
Gol/Ruang :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan
pada individu
2 Merumuskan diagnosis keperawatan pada
individu
3 Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan
masalah keperawatan
4 Menyusun rencana tindakan keperawatan
pada individu (merumuskan, menetapkan
tindakan)
5 Melakukan perawatan luka
Mengetahui …………………,
………………………. 20
Atasan Langsung Yang Bersangkutan
…………………………………. .…………………………………
NIP. NIP.
LAPORAN HARIAN PELAKSANAAN KEGIATAN KEPERAWATAN
49
LAPORAN BULANAN KEGIATAN PELAYANAN KEPERAWATAN
50
DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT BIDANG KEAHLIAN
MASA PENILAIAN:…………………… S/D ………………………
KETERANGAN PERORANGAN
1 Nama :
2 NIP :
3 Nomor Seri Karpeg :
4 Tempat dan Tanggal :
Lahir
5 Jenis Kelamin :
6 Pendidikan :
7 Pangkat / golongan / :
TMT
8 Jabatan Perawat :
9 Masa Kerja Golongan Lama : Tahun Bulan
Baru : Tahun BUlan
10 Unit Kerja :
………………………………………..
NIP
Catatan Tim Penilai …………….., ……………………………
…………………………………………
NIP
52
PENILAIAN PENUGASAN
Penasehat:
dr. Achmad Soebagjo Tancarino, MARS
(Kepala Pusat Pelatihan SDM Kesehatan)
Penangggungjawab:
Nusli Imansyah, SKM., M.Kes
(Kepala Bidang Pengembangan Pelatihan SDM Kesehatan)
Ketua:
Vermona Marbun, SMIP, S.Kep, MKM
(Kepala Sub Bidang Pengembangan Pelatihan Fungsional SDM
Kesehatan)
Sekretaris:
Ns. Afriani Tinurbaya, S.Kep
Tim Penyusun:
1. Ns. Sri Suprapti, S.Kep., MMRS
Kontributor:
1. Vermona Marbun, SMIP, S.Kep, MKM
2. Ns. Afriani Tinurbaya, S.Kep
3. dr. Jefri Thomas Alpha Edison Silalahi, MKM
4. Deri Pinesti, SKM, MKM
5. Rahayu Astuti, SKM., MKM
6. Nina Apriliani Sari, S.Tr.Keb
54
7. Dr. Atik Hodikoh, SKp., M.Kep., Sp.Mat
8. Ns. Erwin, M.Kep., Sp.Kep.MB
9. Ns. Nano Supriatna, S.Kep
10. Ns. Nur Endah Rakhmawati, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat
11. Ns. Uke Pemila, M.Kep., Sp.Kep.MB
12. Ns. Atik Puji Rahayu, S.Kep, M.Kep, Sp. Kep.J
13. Ahmad Eru Saprudin, S.Kp, M.Kep, Sp.Kom
14. Rusmiati, S.Kom., MM
15. Natsir, S.Pd., MM
Tim Teknis:
1. Dr. drg Siti Nur Anisah, MPH
2. Yanuardo G.D. Sinaga, ST., MPd
3. Imam Wahyudi, ST., M.Kes
4. Liliek Dias Kuswandari, SKM, M.Pd
5. Dian Pancaningrum, S.Kep., Ns., M.Kep
Tim Administrasi:
1. Asep Krisnadinata
2. Harjaka
3. Hartoyo
55