Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga Buku Saku Quality & Safety
RSWS dapat tersusun. Edisi buku ini diharapkan dapat mengenalkan dan
mensosialisasikan secara ringkas program-program Quality & Safety yang harus
dilaksanakan oleh seluruh pegawai RSWS, terutama yang berhubungan langsung dengan
pelayanan pada pasien dan keluarganya.
Saat ini tuntutan peningkatan mutu dan keamanan pelayanan rumah sakit makin
mengemuka sehingga perlu dilakukan upaya-upaya standarisasi pelayanan. Salah
satunya adalah dengan penerapan program Quality & Safety sesuai buku saku ini.
Dengan menerapkan isi buku saku ini setiap pegawai dan peserta didik bahu membahu
mewujudkan rumah sakit pendidikan bertaraf internasional sesuai standar akreditasi
internasional JCI (Joint Commisssion International). Sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan RSWS.
Secara garis besar, buku saku ini berisi tentang 6 International Patient Safety Goals
(IPSG), pelaporan insiden, peran, tanggungjawab, hak serta kewajiban peserta didik
maupun pegawai, panduan menghadapi bencana kebakaran, simbol bahan dan daerah
bahaya.
Terima kasih tak terhingga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan buku saku ini. Kesungguhan saudara sangat berarti.
Akhir kata, semoga Allah SWT selalu membantu membukakan mata dan hati kepedulian
kita kepada sesama.
3
8
MISI :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas terintegrasi,
holistik, dan professional.
2. Menumbuhkembangkan sistim kerja yang aman, nyaman dan produktif.
3. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menunjang dan
terintegrasi dengan pelayanan.
Standarisasi Salam :
Sambil menyilangkan tangan kanan di dada kiri sebagai simbol siap menolong;
ada yang bisa dibantu?
Menerima Telefon :
Ramah:
Sikap dan tutur kata yang manis dengan berpraduga positif dan berbudi bahasa
menarik serta selalu berusaha untuk menolong pelanggan dengan rasa tulus
Peduli :
Segera memahami dan merespon dengan sungguh-sungguh masalah yang
dihadapi pelanggan dan segera membantu menyelesaikan masalah tersebut
dengan tuntas serta memuaskan keinginan pelanggan
Jujur :
Selalu memegang teguh ketulusan dan keikhlasan dalam memberikan pelayanan
serta tidak melakukan kecurangan apapun untuk dirinya ataupun pelanggaran
terhadap kepentingan pelanggan
Profesionalisme :
Bekerja sesuai dengan standar profesi yang telah ditentukan bagi setiap
profesi yang bertugas di lingkup RSWS
Kerjasama:
Bahu membahu dalam memberikan pelayanan dalam melaksanakan tugas
sehari hari baik dibidang pelayanan medik maupun pelayanan lainnya
Inovatif:
Kreatif dan dinamis dalam menciptakan perubahan
3
8
3
8
3
8
Ident Alert Ungu
TIPS
1. Petugas meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tanggal lahir
sebelum melakukan prosedur dengan pertanyaan terbuka, contoh :
Nama Bapak Siapa?, Tolong sebutkan tanggal lahir Bapak
2. Jika pasien telah memakai gelang identitas, tetap di konfirmasi secara
verbal sebelum melakukan prosedur, memberikan obat-obatan,
transfusi darah atau mengambil darah.
3. Bila pasien tidak dapat menyebutkan nama, identitas pasien dapat
ditanyakan kepada penunggu/pengantar pasien.
4. Bila pasien tidak dapat menyebutkan nama, gelang identitas harus
diperiksa kecocokannya dengan rekam medik oleh dua orang staf.
C : Charlie P : Papa
D : Delta Q : quebec
E : Echo R : Romeo
F : Foxtrot S : Sierra
G : Golf T :Tango
H : Hotel U : Uniform
I : India V : Victor
J : Juliet W : Whiskey
K : Kilo X : X- ray
L : Lima Y : Yankee
M : Mike Z : Zulu
1. Proses penyampaian tes kritis / hasil kritis kepada dokter yang merawat
pasien.
2. Nilai Hasil Kritis adalah hasil pemeriksaan diagnostik/ penunjang yang
memerlukan penanganan segera.
3. Pelaporan Hasil Kritis adalah proses penyampaian nilai hasil pemeriksaan
yang memerlukan penanganan segera dan harus dilaporkan ke DPJP
secepat mungkin dalam waktu kurang dari 1 jam.
3
8
S ITUASI
Saya menelpon tentang (nama pasien, umur dan tempat
perawatan)
Pasien Tn.Anto, umur 39 tahun, di perawatan Palem lantai 1, Dok
Tanda-tanda vital:
3 TD:../ ., Nadi:.., Pernapasan:., dan Suhu:
8 Saya khawatir tentang:
A SSESSMENT/PENILAIAN
Masalah yang saya pikirkan adalah: (katakan apa masalah yang anda
pikirkan)
Masalah tampaknya adalah jantung, infeksi, neurologis, respirasi.
Saya tidak yakin masalahnya tapi pasien memburuk
Pasien tampaknya tidak stabil dan cenderung memburuk
Kita perlu melakukan sesuatu, Dok.
R ECOMMENDATION/ REKOMENDASI
3 Apakah (katakan apa yang ingin disarankan)
Pasien dapat di transfer ke ICU/NICU, Dok?
8 Dokter dapat melihat pasien sekarang?
Dokter dapat berbicara pada keluarga pasien tentang kondisi pasien
Buku Saku Quality & Safety RSWS
6 INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS
sekarang?,
Dokter dapat menghubungi dokter jaga/konsulen untuk melihat
pasien sekarang?,
A. ELEKTROLIT PEKAT
KONSENTR
NO NAMA ELEKTROLIT PEKAT
ASI
B. NARKOTIKA
NAMA OBAT BENTUK
NO DOSIS
NARKOTIK SEDIAAN
3
8
DI
AZ
EP
AM PHEN
OBAR
Contoh obat LASA (Look Alike Sound Alike)
BITA
TIPS: L
1. Pemberian elektrolit pekat harus dengan pengenceran dan
menggunakan label khusus
2. Setiap pemberian obat menerapkan 7 benar
3. Pastikan pengenceran dan pencampuran obat dilakukan oleh orang
yang berkompeten
4. Pisahkan atau beri jarak penyimpanan obat dengan kategori LASA
5. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat
pasien tanpa pengawasan
6. Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA, saat memberi
atau/menerima instruksi
1. BENAR PASIEN :
1. Gunakan minimal dua identitas pasien
2. Cocokkan obat yang akan diberikan dengan instruksi terapi tertulis.
3. Anamnesis riwayat alergi.
4. Anamnesis kehamilan / menyusui.
5. Anamnesis lengkap riwayat obat / penggunaan obat saat ini dan buat
daftar obat-obat tertentu.
3 6. Bandingkan pemberian obat saat ini dengan daftar obat yang digunakan
8 pasien di rumah (termasuk kelalaian, duplikasi, penyesuaian, kehilangan /
menghilangkan, interaksi atau tambahan obat).
Buku Saku Quality & Safety RSWS
6 INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS
2. BENAR OBAT
8. Beri label semua obat dan tempat obat (syringes, cangkir obat, baskom
obat), dan larutan lain.
9. Obat dan larutan lain di lokasi perioperatif atau ruang prosedur yang tidak
akan segera dipakai juga harus diberi label.
10. Pemberian label di lokasi perioperatif atau ruang prosedur dilakukan
setiap kali obat atau larutan diambil dari kemasan asli ke tempat lainnya.
11. Pada label, tuliskan nama obat, kekuatan, jumlah, kuantitas, pengenceran
dan volume, tanggal persiapan, tanggal kadaluarsa jika tidak digunakan
dalam 24 jam dan tanggal kadaluarsa jika kurang dari 24 jam.
12. Semua obat atau larutan diverifikasi oleh 2 orang secara verbal dan visual
jika orang menyiapkan obat bukan yang memberikannya ke pasien.
13. Pemberian label tiap obat atau larutan segera setelah obat disiapkan jika
tidak segera diberikan.
14. Jangan memberi label pada syringes atau tempat kosong, sebelum obat
disiapkan / diisi.
15. Siapkan satu obat atau larutan pada satu saat. Beri label hanya untuk
satu obat atau larutan pada satu saat.
16. Buang segera setiap obat atau larutan yang tidak ada labelnya.
17. Buang semua tempat obat berlabel di lokasi steril segera setelah operasi
atau prosedur dilakukan (ini berarti tempat obat orisinal disimpan sampai
tindakan selesai).
18. Saat pergantian tugas / jaga, review semua obat dan larutan oleh petugas
lama dan petugas baru secara bersama.
19. Ubah daftar obat / kardeks jika terdapat perubahan obat.
20. Kebenaran jenis obat yang perlu kewaspadaan tinggi di cek oleh dua
orang yang kompeten double check
3. BENAR DOSIS
21. Dosis / volume obat , terutama yang memerlukan kewaspadaan tinggi,
dihitung & dicek oleh tiap dua orang yang kompeten double check
3 22. Jika ragu konsultasi ke dokter yang menulis resep
8 23. Berkonsentrasi penuh pada saat menyiapkan obat, dan hindari gangguan.
4. BENAR WAKTU
24. Sesuai waktu yang ditentukan :
sebelum makan, setelah makan, saat makan
25. Perhatikan waktu pemberian :
3 x sehari tiap 8 jam
2 x sehari tiap 12 jam
Sehari sekali tiap 24 jam
Selang sehari tiap 48 jam
26. Obat segera diberikan setelah diinstruksikan oleh dokter.
27. Belum memasuki masa kadaluarsa obat
6. BENAR DOKUMENTASI
32. Setiap perubahan yang terjadi pada pasien setelah mendapat obat harus
di dokumentasikan.
33. Setiap dokumen klinik harus ada bukti nama dan tandatangan/ paraf yang
melakukan.
34. Setelah memberikan obat, langsung diparaf dan diberi nama siapa yang
memberikan obat tersebut
35. Setiap perubahan jenis/ dosis/ jadwal/ cara pemberian obat harus diberi
nama dan paraf yang mengubahnya.
36. Jika ada coretan yang harus dilakukan: buat hanya satu garis dan di paraf
di ujungnya : contoh
Lasix tab, 1 x 40 mg Lasix inj, 1 x40 mg IV
37. Dokumentasikan respon pasien terhadap pengobatan: efek samping obat
(ESO) dicatat dalam rekam medik dan form pelaporan insiden + formulir
pelaporan efek samping obat.
3 Pelaporan insiden dikirim ke Tim Keselamatan Pasien di Instalasi
8 Penjamin Mutu dan Akreditasi. Pelaporan efek samping obat dikirim ke
komite Farmasi dan Terapi.
Buku Saku Quality & Safety RSWS
6 INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS
7. BENAR INFORMASI
40. Semua rencana tindakan / pengobatan harus didokumentasikan pada
pasien & atau keluarganya, termasuk pasien di ICU (hak pasien!).
41. Jelaskan tujuan & cara mengkonsumsi obat yang benar
42. Jelaskan efek samping yang mungkin timbul.
43. Rencana lama terapi juga dikomunikasikan pada pasien.
44. Tips: Semua informasi yang telah diberikan pada pasien & keluarganya ini
ditulis dalam Form Penjelasan & Pendidikan Dokter Kepada Pasien
yang ada di dalam rekam medik dan ditandatangani oleh dokter dan
pasien / keluarga pasien.
2. Mengunakan check list atau proses lain untuk verifikasi lokasi yang
tepat, prosedur yang tepat, dan pasien yang tepat sebelum operasi,
dan seluruh dokumen serta peralatan yang dibutuhkan tersedia, benar
dan berfungsi.
3
8
Protokol Umum
a. Tandai lokasi operasi/ Marking ( ) terutama ;
- Pada organ yang memiliki dua sisi, kanan dan kiri
- Multiple structures (jari tangan, jari kaki).
- Multiple level (operasi tulang belakang : cervical, thoracal,
lumbal)
- Multiple lesion yang pengerjaannya bertahap
b. Anjuran penandaan lokasi operasi
- Gunakan tanda yang telah disepakati
- Dokter yang akan melakukan operasi yang melakukan
pemberian tanda
- Tandai pada atau dekat daerah insisi
- Gunakan tanda yang tidak ambigu ( contoh: tanda X
merupakan tanda yang ambigu)
- Gunakan penanda yang tidak mudah terhapus (contoh :
gentian violet)
( ............ ) ( ............ )
Time Out
Jam :
Dilakukan sebelum insisi kulit, diisi oleh perawat, dokter anestesi dan operator
Sudah Belum
1. Konfirmasi seluruh anggota Tim memperkenalkan nama dan perannya
masing-masing
2. Dokter bedah, dokter anestesi dan perawat melakukan konfirmasi verbal :
- Nama Pasien
- Prosedur
- Lokasi dimana insisi akan dibuat
3. Apakah antibiotik profilaksis sudah diberikan 60 menit sebelumnya?
- Nama Antibiotik yang diberikan
- Dosis antinbiotik yang diberikan
4. Antisipasi kejadian krisis :
a. Review dokter bedah : langkah apa yang akan dilakukan bila kondisi kritis atau kejadian yang
tidak diharapkan, lamanya operasi, antisipasi kehilangan
darah? .........................................................................................................................................
...........
b. Review tim anestesi : apakah ada hal khusus yang perlu diperhatikan pada
pasien? .......................................................................................................................................
............. Jika perlu CVC, kapan akan
dipasangkan? .............................................................................................................................
.......................
c. Review tim perawat : apakah peralatan sudah steril, adakah alat-alat yang perlu diperhatikan
khusus atau dalam
masalah? ....................................................................................................................................
................
5. Apakah rontgen foto/ CT Scan dan MRI telah ditayangkan?
Surgical
Masker N: 95
Isolasi : Transmisi lewat mata
kontak V V
Isolasi : Transmisi lewat
dropplet V V V V
Isolasi : Transmisi lewat
udara (TBC) V V
Perawatan pasien dengan
H1N1 ( flu burung) H1N5
(Flu babi) V V V V V V V
Operator operasi V V V V V
Cleaning Service (CS) V V V V V V
Juru masak(UPM) V V V V V
Petugas pemulasaraan
jenazah V V V V V V
Petugas farmasi di ruang
LAF V V V V V V
Persiapan obat
kemoterapi V V V V V V
Petugas di laboratorium V V V V V V
3
8
Topi
TIPS:
Lepaskan APD setiap selesai melakukan tindakan dan buang APD
sekali pakai ke tempat sampah medis.
3
STRATEGI PENCEGAHAN & INTERVENSI
8
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS (HAI)
TIPS:
59. Seluruh pasien rawat inap dinilai risiko jatuhnya dengan
menggunakan checklist penilaian risiko jatuh
60. Pasien anak memakai formulir: checklist penilaian risiko
pasien anak: skala Humpty Dumpty.
61. Pasien dewasa memakai formulir : penilaian risiko jatuh
dewasa : skala Jatuh Morse (Morse Fall Scale /MFS)
62. Pengkajian risiko ulang dilakukan jika ada perubahan
kondisi, atau pengobatan.
3
8
Di bawah 3 tahun 4
3 - 7 tahun 3
Umur
7 - 13 tahun 2
> 13 tahun 1
Laki-laki 2
Jenis Kelamin
Perempuan 1
Kelainan Neurologi 4
Diagnosis Lain 1
Gangguan Kognitif
Tidak sadar terhadap keterbatasan 3
3
Lupa keterbatasan 2
8
Dalam 24 jam 3
Respon Terhadap
Operasi/ Obat
Dalam 48 jam Riwayat Jatuh 2
Penenang/ Efek
Anestesi
> 48 jam 1
Pengobatan lain 1
TOTAL
Keterangan :
- Resiko Tinggi 12
- Resiko Rendah 7 - 11
Skor minimal : 7, Skor maksimal : 23
3
8
IDENTITAS PASIEN
CATATAN :
Jika pasien memiliki jawaban (ya) pada sekurang-kurangnya 1 ;point penilaian, maka pasien dinyatakan
berisiko jatuh sedang,
Jika jawaban ya ada pada 2 (dua) point penilaian , berarti pasien memiliki risiko tinggi.
3
8
SCORE
FAKTOR RESIKO SKALA
HASIL STANDAR
YA 25
RIWAYAT JATUH YANG BARU ATAU DALAM
3 BULAN TERAKHIR
TIDAK 0
YA 15
DIAGNOSIS MEDIS SEKUNDER > 1
TIDAK 0
FURNITUR 30
BED REST 0
TERGANGGU 20
GAYA BERJALAN
LEMAH 10
LUPA/PELUPA 15
KESADARAN
BAIK 0
JUMLAH SCORE
3
8 Keterangan :
25 - 44
- Resiko Sedang
0 - 24
- Resiko Rendah
3
8
a. Riwayat Jatuh :
- Skor 25 bila pasien pernah jatuh sebelum perawatan saat ini,
atau jika ada riwayat jatuh fisiologis karena kejang atau
gangguan gaya berjalan menjelang dirawat.
- Skor 0 bila tidak pernah jatuh
- Catatan: bila pasien jatuh untuk pertama kali skor langsung
25.
b. Diagnosis sekunder :
- Skor 15 jika diagnosis medis lebih dari satu dalam status
pasien
- Skor 0 jika tidak
c. Alat Bantu :
- Skor 0 jika pasien berjalan tanpa alat
bantu/dibantu,menggunakan kursi roda, atau tirah baring dan
tidak dapat bangkit dari tempat tidur sama sekali
- Skor 15 jika pasien menggunakan kruk, tongkat atau walker
- Skor 30 jika pasien berjalan mencengkram furniture untuk
topangan.
d. Menggunakan obat:
- Skor 20 jika pasien memperoleh terapi salah satu dari : sedatif,
hipnotik, antidepresan, nalokson, barbiturat, phenotiazin,
narkotik/metadon, laksatif, diuretik
- Skor 0 jika tidak
e. Gaya berjalan/transfer:
- Skor 0 jika gaya berjalan normal dengan ciri berjalan dengan
kepala tegak, lengan terayun bebas disamping tubuh, dan
melangkah tanpa ragu-ragu
- Skor 10 jika gaya berjalan lemah, membungkuk tapi dapat
3 mengangkat kepala saat berjalan tanpa kehilangan
8 keseimbangan. Langkah pendek-pendek dan mungkin diseret.
f. Status mental :
Skor 0 jika penilaian diri terhadap kemampuan berjalannya normal.
Tanyakan pada pasien, Apakah bapak/ibu dapat pergi ke kamar
mandi sendiri atau perlu bantuan? Jika jawaban hasil menilai
dirinya konsisten dengan kemampuan ambulasi, pasien dinilai
normal.
3
Lanjut ke hal berikut.
8
3
8
Ket :
Area nyeri : Di isi sesuai area nyeri pasien
Gambaran Nyeri : Di isi sesuai skala nyeri
Frekuensi : Di isi sesuai Frekuensi nyeri pasien
Durasi : Di isi sesuai durasi / lama nyeri pasien
Skor : Di isi sesuai skor nyeri pasien dari skala
nyeri yang digunakan
3
8
KATE SKORING
GORI 0 1 2
Face Tidak ada Kadang meringis Sering cemberut
(waja ekspresi atau mengerutkan konstan, rahang
tertentu atau kening, menarik terkatup, dagu
h) senyum, diri, tidak tertarik, bergetar,
kontak mata wajah terlihat kerutan yang
dan bunga di cemas, alis dalam di dahi,
lingkungan diturunkan, mata mata tertutup,
sebagian tertutup, mulut terbuka,
pipi terangkat, garis yang
mulut mengerucut dalam di sekitar
hidung / bibir
Leg Posisi normal Tidak nyaman, Menendang
(kaki) atau santai gelisah, tegang, atau kaki
tonus meningkat, disusun,
kaku, fleksi / hipertonisitas
ekstensi anggota fleksi / ekstensi
badan intermiten anggota badan
secara
berlebihan,
tremor
Activi Berbaring Menggeliat, Melengkung,
ty dengan menggeser maju kaku, atau
tenang, mundur, tegang, menyentak,
(Aktiv posisi ragu-ragu untuk posisi tetap,
itas) normal, bergerak, menjaga, goyang, gerakan
bergerak tekanan pada kepala dari sisi
dengan bagian tubuh. ke sisi,
3 mudah dan menggosok
8 bebas bagian tubuh.
Cry Tidak ada Erangan atau Terus menerus
Buku Saku Quality & Safety RSWS
(Men teriakan / rengekan, sesekali menangis,
angis erangan menangis, menjerit, isak
(terjaga atau mendesah, sesekali tangis,
) tertidur) mengeluh. mengerang,
menggeram,
sering mengeluh
Cons Tenang, Perlu keyakinan Sulit untuk
olabil santai, tidak dengan sekali- dibujuk atau
memerlukan sekali menyentuh dibuat nyaman
ity Menghibur sesekali, memeluk,
atau 'berbicara'.
Perhatian mudah
beralih
Ket :
Area nyeri : Di isi sesuai area nyeri pasien
Gambaran Nyeri : Di isi sesuai skala nyeri
Frekuensi : Di isi sesuai Frekuensi nyeri pasien
Durasi : Di isi sesuai durasi / lama nyeri pasien
Skor : Di isi sesuai skor nyeri pasien dari skala
nyeri yang digunakan
3
8
1. Kondisi pasien.
2. Rencana tindakan dan pengobatan.
3. Potensial manfaat dan kelemahan.
4. Peluang alternatif.
5. Kemungkinan kebersihan.
6. Kemungkinan komplilasi yang berkaitan dengan pemulihan.
7. Peluang hasil non tindakan / pengobatan.
Pengkajian awal pasien rawat inap dilakukan dalam 24 jam pertama dan meliputi:
1. Nyeri
2. Risiko jatuh
3. Status nutrisi
4. Status fungksional
5. Psikologis
6. Sosial
7. Obat-obatan
8. Alergi
9. Pendidikan
3 10. Bahasa
8
PELAPORAN INSIDEN
Definisi Insiden Keselamatan Pasien :
Setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan / berpotensi
mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacat, kematian, dll) yang seharusnya
tidak terjadi.
KEJADIAN SENTINEL
Peristiwa yang tak terduga dan hilangnya secara permanen fungsi utama.
Yang termasuk kategori SENTINEL
Kematian tidak terduga yang terjadi tak ada kaitannya dengan prose
salami penyakit pasien atau kondisi yang melatarbelakangi penyakit itu.
Hilangnya fungsi utama secara permanen tidak terkait dengan prose
3 salami penyakit pasien atau kondisi yang melatarbelakangi penyakit itu.
8 Salah lokasi, salah-prosedur, salah pasien dalam pembedahan.
Keterangan :
Sering digunakan.
Untuk memetakan risiko terhadap Probabilitas / Frekuensi dan
Dampak / Konsekuensi.
Sebaiknya digunakan bersama-sama oleh pihak klinisi dan manajemen
untuk menilai insiden / risiko.
Bila Bands/ pita resiko berwarna hijau atau biru, lakukan investigasi
sederhana.
Bila Bands/ pita risiko berwana kuning dan merah, lakukan analisis akar
masalah.
PENANGANAN LIMBAH
Cara Penanganan/ Pembersihan Tumpahan Darah atau Cairan
Infeksius
Serap tumpahan dengan kertas tissue
Buang tissue yang telah dipakai kedalam kantong kuning
Desinfeksi bekas tumpahan dengan larutan chlorine 1% diamkan 5 menit
keringkan dengan kain pel
Jika tumpahan banyak, lokalisasi area dengan memakai yellow tape (pita
kuning)
3
8
3
8
LAPORAN INSIDEN
(INTERNAL)
I. DATA PASIEN
Nama :
No RM : Ruangan :
Umur* : 0-1 bulan > 1 bulan 1 tahun
> 1 tahun 5 tahun > 5 tahun 15 tahun
> 15 tahun 30 tahun > 30 tahun 65 tahun
> 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Penanggung biaya pasien*:
Pribadi Asuransi Swasta
ASKES Pemerintah Perusahaan
JAMKESMAS JAMKESDA
Tanggal Masuk RS: .. Jam: .
: . . . . . . . . . .. Penerima Laporan : . . . . . .. . . . . . . .
Pembuat Laporan
Paraf : . . . . . . . . . . .. Paraf :.............
Tanggal Lapor : . . .. . . . . . . . . Tanggal Terima :.............
Grading Risiko Kejadian* (Diisi oleh atasan pelapor):
BIRU HIJAU KUNING MERAH
NB.* = pilih satu jawaban.
Laporan ini dikirim ke Tim Keselamatan Pasien RSWS : Instalasi Penjamin Mutu & Akreditasi
Formulir Laporan KPC
Ke Tim Keselamatan Pasien RSWS
.
Pembuat Laporan : . . . . . . . . . .. Penerima Laporan : . . . . . .. . . . . . . .
Paraf : . . . . . . . . . . .. Paraf :.............
Tanggal Lapor : . . .. . . . . . . . . Tanggal Terima :.............
3
8
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ANDA
Buku Saku Quality & Safety RSWS
1. Mengetahui peran anda sebagai karyawan di RSWS
2. Menggunakan tanda pengenal selama berada di lingkungan RSWS.
3. Mengetahui tugas dan tanggung jawab Anda.
4. Berorientasi pada Visi dan Misi RS dan pekerjaan Anda.
5. Memahami struktur organisasi RSWS.
6. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan kegiatan yang diadakan oleh RSWS.
7. Mengikuti pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan oleh RSWS dalam
rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan (staf yang menangani
pasien secara klinis dan langsung harus menguasai Basic Life Support / BLS:
dokter, perawat, fisioterapis, radiographer, analis laboratorium, petugas gizi,
sopir ambulance dan staf non klinis).
8. Staf RS yang bertugas di unit yang beresiko tinggi seperti poliklinik, UGD, UPT
HIV, Kamar operasi, Hemodialisa, Endoskopi, Cathlab, ruang perawatan dan
laboratorium yang berhubungan langsung dengan pasien ( dokter, perawat, dan
analis ) harus mengikuti program vaksinasi Hepatitis B.
Kewajiban PPDS
1. Mentaati tata tertib dan disiplin.
2. Mengikuti seluruh kegiatan pendidikan.
3. Menjaga rahasia pasien.
4. Menjalin hubungan baik dengan pasien, dokter, tenaga kesehatan dan petugas
administrasi rumah sakit.
5. Menjaga kesehatan diri sendiri (vaksinasi, asuransi kesehatan).
Hak Perawat
1. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya.
2. Mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar belakang
pendidikannya.
3. Menolak keinginan klien / pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundangan serta standar profesi dan kode etik profesi.
4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien / pasien yang tidak puas terhadap
pelayanannya.
5. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPTEK dalam
keperawatan / kesehatan secara terus-menerus.
6. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien / pasien dan atau
keluarganya.
7. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan
dengan tugasnya.
3
8. Diikutsertakan dalam penyusunan / penetapan kebijakan pelayanan kesehatan
8 di rumah sakit.
Kewajiban Perawat
1. Perawat wajib mematuhi semua peraturan rumah sakit dengan hubungan
hukun antara perawat dengan pihak rumah sakit.
2. Perawat wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit.
3. Perawat wajib memenuhi hal hal yang disepakati / perjanjian yang telah
dibuatnya.
4. Perawat wajib memberikan pelayanan / asuhan keperawatan sesuai standar
profesi dan batas kewenangan / otonomi profesi.
5. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.
6. Perawat wajib merujuk klien / pasien kepada perawat lain / tenaga kesehatan
lain yang mempunyai keahlian / kemampuan yang lebih baik.
7. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien / pasien agar senantiasa
dapat berhubungan dengan keluarganya dan dapat menjalankan ibadah sesuai
dengan agama / keyakinannya sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan
pelayanan kesehatan.
8. Perawat wajib bekerja sama dengan tenaga medis / tenaga kesehatan lain
yang terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien / pasien.
9. Perawat wajib memberikan informasi yang adekuat tentang tindakan
keperawatan kepada klien / pasien dan atau keluarganya sesuai dengan batas
kewenangannya.
10. Perawat wajib mendokumentasikan asuhan keperawatan secara adekuat dan
berkesinambungan.
11. Perawat majib meningkatkan mutu pelayanan keperawatan sesuai standar
profesi keperawatan dan kepuasan klien /pasien.
12. Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK Keperawatan secara terus-
menerus.
13. Perawat wajib melakukan pertolongan darurat sebagai tugas kemanusiaan
3 sesuai dengan batas kewenangannya.
14. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien /
8 pasien bahkan juga setelah klien/pasien meninggal kecuali jika diminta
keterangannya oleh yang berwenang.
Buku Saku Quality & Safety RSWS
HAK & KEWAJIBAN PESERTA PENDIDIKAN DOKTER UMUM (PPDU)
Hak PPDU
1. Mengikuti program pendidikan di RSWS sesuai kurikulum.
2. Menggunakan ruang jaga dan ruang istirahat beserta fasilitasnya selama
bertugas.
3. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan tindakan medis tertentu di bawah
pengawasan langsung dokter penanggung pasien yang menjadi pembimbing atau
supervisor klinik.
Kewajiban PPDU
1. Mentaati tata tertib dan disiplin.
2. Mengikuti seluruh kegiatan pendidikan.
3. Menjaga rahasia pasien.
4. Menjaga dan menjalin hubungan baik dengan pasien, dokter, tenaga kesehatan
dan petugas administrasi rumah sakit.
5. Menjaga kesehatan diri sendiri (vaksinasi, asuransi kesehatan).
6. Membuat status pasien dalam status diri sendiri (bukan dalam rekam medik
pasien).
Hak pasien
1. Hak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit.
2. Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3. Hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar
dan profesi kedokteran / kedokteran gigi tanpa diskriminasi.
4. Hak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan.
5. Hak untuk memilih dokter dan kelas keperawatan sesuai dengan keinginannya dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6. Hak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinik dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7. Hak atas Second opinion / meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain.
8. Has atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya kecuali apabila ditentukan berbeda menurut peraturan yang berlaku.
9. Hak untuk memperoleh informasi / penjelasan secara lengkap tentang tindakan
medik yang akan dilakukan terhadap dirinya.
10. Hak untuk memberikan persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
11. Hak untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
12. Hak didampingi keluarga dan atau penasehatnya dalam beribadah dan atau
masalah lainnya (dalam keadaan kritis atau menjelang kematian).
13. Hak beribadah menurut agama dan kepercayaannya selama tidak mengganggu
ketertiban & ketenangan umum / pasien lainnya.
14. Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di rumah sakit.
3 15. Hak untuk megajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah sakit terhadap
dirinya.
8 16. Hak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
Kewajiban Pasien
1. Kewajiban pasien adalah sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan
oleh pasien.
2. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
kepada dokter yang merawat.
3. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau diokter gigi dan perawat dalam
pengobatannya.
4. Mematuhi ketentuan / peraturan dan tata tertib yang berlaku di rumah sakit.
5. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
6. Berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah
TINDAKAN BILA MELIHAT KEBAKARAN
dibuatnya.
3
8
3
8