Anda di halaman 1dari 72

RC18-4603

IRIGASI DAN
BANGUNAN AIR
PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
MODUL 1
PROGRAM SARJANA
SISTEM
IRIGASI
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
SILABUS

DESKRIPSI SINGKAT :

Mata kuliah ini berisikan tentang : Prinsip sistem irigasi di Indonesia, jaringan irigasi,
perencanaan saluran irigasi, perencanaan alat ukur, perencanaaan petak tersier,
perencanaan bangunan bagi/sadap, perencanaan bangunan bantu/persilangan,
perencanaan bangunan utama, perhitungan stabilitas bendung

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH

Mahasiswa mampu menjelaskan sistem dan jaringan irigasi teknis di Indonesia (luas
maksimum 3000 ha), mampu merencanakan dimensi saluran irigasi yang sustainable,
mampu merencanakan alat ukur debit, mampu merencanakan petak tersier, mampu
merencanakan bangunan bagi/sadap, mampu merencanakan bangunan
persilangan/bangunan bantu, mampu merencanakan bangunan utama (bendung tetap tinggi
maksimal 10 m) dan menghitung stabilitas bendung
STRUKTUR KURIKULUM (Bidang Hidroteknik)

Tahun ke 1 Tahun Ke 2 Tahun ke 3 Tahun ke 4


Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4 Semester 5 Semester 6 Semester 7 Semester 8

Menggambar
Fisika 1 Fisika 2 Drainase Kerja Praktek
Bangunan Sipil
(SF18-4101) (SF18-4202) (RC18-4503) (RC18-4802)
(RC18-4305)

Mekanika Fluida Irigasi dan Teknik Penulisan


Matematika 1 Matematika 2 PROGRAM
Hidrologi SARJANA
Teknik Sungai Tugas Akhir
dan Hidrolika Bangunan Air Ilmiah
(KM18-4101) (KM18-4201)
(RC18-4303) DEPARTEMEN
(RC18-4403) TEKNIK SIPIL
(RC18-4504)
(RC18-4603) (RC18-4704)
(RC18-4803)
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
Pengantar INSTITUT TEKNOLOGI
Timbunan dan SEPULUH
Dasar TeknikNOPEMBER
Pemrograman Mekanika Tanah
Statistik Dasar Informasi 2019 Konstruksi Pantai dan
Komputer dan Pondasi Pilihan
(RC18-4101) Geospasial Penahan Tanah Perencanaan
(RC18-4201) (RC18-4406)
(RW18-4901) (RC18-4506) Pelabuhan
CAPAIAN PEMBELAJARAN
POKOK BAHASAN
MK

✓ Mahasiswa mampu menjelaskan sistem dan


jaringan irigasi teknis di Indonesia (luas
maksimum 3000 ha)
✓ Mampu merencanakan dimensi saluran irigasi 1)Sistem Irigasi di Indonesia
yang sustainable, 2) Perencanaan Saluran Irigasi,
✓ Mampu merencanakan alat ukur debit, mampu
merencanakan petak tersier, mampu PROGRAM SARJANA3)Perencanaan Bangunan Bagi /
merencanakan bangunan bagi/sadap, DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL Sadap,
✓ Mampu merencanakan bangunan 4)Perencanaan
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN Bangunan
DAN KEBUMIAN
persilangan/bangunan bantu INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
✓ Mampu merencanakan bangunan utama 2019
Persilangan / Bantu,
(bendung tetap tinggi maksimal 10 m) dan 5)Bangunan Utama Irigasi,
menghitung stabilitas bendung. 6)Perhitungan Stabilitas Bendung.
✓ Mampumenuangkan hitungan perencanaan
sistem jaringan irigasi kedalam Gambar
7)Perencanaan Petak Tersier,
Perencanaan yang dapat di RAB-kan
EVALUASI
EVALUASI :

✓TUGAS KECIL/QUIZ/ABSENSI : 20%


EVALUASI :
✓UTS : 20%
✓UAS :25%
✓TUGAS BESAR IRIGASI : 35%
TUGAS BESAR BANGUNAN AIR:
1. PERENCANAAN SALURAN
2. PERENCANAAN BANGUNAN BAGI/BAGI-SADAP/SADAP
3. PERENCANAAN BANGUNAN BANTU/ PERSILANGAN
4. PERENCANAAN BENDUNG TETAP DAN PELENGKAPNYA
5. PERENCANAAN STABILITAS BENDUNG
LITERATUR

1) KP 01: Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi


2) KP 02: Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama
EVALUASI :
3) KP 03: Kriteria Perencanaan Bagian Saluran
4) KP 04: Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan
5) KP 06: Kriteria Perencanaan Bagian Parameter Bangunan
6) KP 07: Kriteria Perencanaan Bagian Standar Penggambaran
7) Eman Mawardi & Moch. Memed “Desain Hidraulik Bendung
Tetap”, ALFA BETA, Bandung
8) USBR Design of Small Dam, US Government Printing Office.
9) Chow, Ven Te, Open Channel Hydraulics, versi Bahasa
Indonesia, Penerbit Erlangga, Jakarta 1985.
10)Soesanto, Soekibat Rendy, Modul Irigasi 2008
GAMBAR
• DENAH HARUS MEMPERHATIKAN STANDART
PENGGAMBARAN DAN KELENGKAPAN:
• POTONGAN ✓ DIMENSI
MELINTANG ✓ NOTASI
• POTONGAN ✓ ELEVASI
MEMANJANG ✓ TEBAL TIPIS GARIS

• Dilengkapi skala gambar dan legenda


CONTOH GAMBAR DENAH DAN POTONGAN
PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
Apakah yang ada
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019 dibenak kalian ketika
mendengar kata
“Irigasi”?
DEFINISI IRIGASI ❑Irigasi secara umum didefinisikan
sebagai aplikasi pemberian air ke tanah
(lahan pertanian) untuk tujuan memasok
kelembaban esensial untuk
pertumbuhan tanaman (Hansen, et all,
1980)

Irigasi: berasal dari istilah Irrigatie


(Bahasa Belanda) atau Irrigation
(Bahasa Inggris) yang diartikan sebagai
suatu usaha yang dilakukan untuk
PROGRAM SARJANA
mendatangkan air dari sumbernya guna
Flooding Furrow DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
keperluan pertanian mengalirkan dan
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN
membagikan DAN KEBUMIAN
air secara teratur, setelah
INSTITUT TEKNOLOGI
digunakan SEPULUH
dapat pulaNOPEMBER
dibuang kembali
2019 melalui saluran pembuang.

Untuk mencapai tujuan ini, sistem


irigasi diperlukan untuk dikembangkan
Drip yang meliputi perencanaan, desain,
Springkling konstruksi, operasi dan pemeliharaan
berbagai pekerjaan irigasi
MAKSUD IRIGASI

Maksud Irigasi: yaitu untuk memenuhi kebutuhan air (water supply)


untuk keperluan pertanian, meliputi pembasahan tanah,
perabukan/pemupukan, pengatur suhu tanah, menghindarkan
gangguan hama dalam tanah, dsb.

Kebutuhan irigasi
Irigasi diperlukan dalam iklim kering, tetapi konsep iklim kering
membutuhkan definisi. ini dianggap sebagai iklim di mana curah
hujan alami tidak memenuhi persyaratan air tanaman sepanjang
atau sebagian tahun. Ada banyak daerah di dunia di mana tanahnya
berpotensi subur tetapi hampir tidak ada curah hujan di musim
kemarau. Irigasi jelas merupakan prasyarat untuk pertanian di
tempat-tempat seperti itu;
Di Indonesia, ada sedikit curah hujan dari Mei-Oktober, tetapi
selama sisa tahun itu berlimpah. Irigasi diperlukan untuk pertanian
yang sukses di musim kemarau.
TUGAS INSINYUR BIDANG
T.SIPIL DI DALAM IRIGASI

• tugas insinyur adalah menyediakan sistem


untuk mengalirkan air dari sumbernya dan
mendistribusikannya secara adil ke seluruh
area pertanian.
• Skala pekerjaan perencanaan irigasi sangat
besar secara spasial dan finansial. Bahkan
pada skema irigasi berukuran sedang ada
beberapa ratus kilometer kanal utama dan
saluran distribusi yang memasok puluhan
kilometer persegi lahan pertanian. Para
perencana proyek-proyek besar harus berpikir
dalam hal pengembangan wilayah sungai yang
lengkap yang melibatkan pekerjaan dengan
biaya sangat besar untuk melayani ratusan
atau bahkan ribuan kilometer persegi tanah.
SISTEM IRIGASI

17
SISTEM IRIGASI
Ruang Lingkup
Sistem ➔keterpaduan secara menyeluruh dari elemen sistem yang saling
berhubungan baik, secara langsung atau tidak langsung guna mencapai suatu
tujuan atau produk akhir.

Sistem Irigasi

• Sistem irigasi meliputi


• prasarana irigasi,
• air irigasi,
• manajemen irigasi,
• kelembagaan pengelolaan irigasi, dan
• sumber daya manusia
( PP NO.20 TH 2006 )

18
Air Irigasi Air & Sumber Air
AIR Pengambila
Bendungan
n Bebas
semua air yang terdapat pada,
di atas, ataupun di bawah
permukaan tanah, termasuk
Pengambila
dalam pengertian ini n Pompa Air
Pompa Air
air permukaan, Tanah

air tanah,
air hujan, dan
air laut yang berada di darat.
Bendung
Sumber air
• tempat atau wadah air alami
dan/atau buatan yang terdapat
pada, di atas, ataupun di bawah
permukaan tanah.

19
Air Irigasi Aktivitas Irigasi
Irigasi usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air
irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya
meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air
bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
AIR

Irigasi

Pembagian
Irigasi
Penyediaa Pemberian
Sumber Air n Air Irigasi Irigasi Pemanfaatan
Irigasi
Pengatur
Irigasi
Pembuangan
Irigasi

20
Air Irigasi Aktivitas Irigasi

Penyediaan Air
Penyediaan Air Irigasi
Irigasi • penentuan volume air per satuan waktu yang
dialokasikan dari suatu sumber air untuk suatu
daerah irigasi yang didasarkan waktu, jumlah,
dan mutu sesuai dengan kebutuhan untuk
menunjang pertanian dan keperluan lainnya.

Pengaturan Air Irigasi


• kegiatan yang meliputi
• pembagian,
• pemberian, dan
• penggunaan air irigasi

Pembuangan Air Irigasi


• pengaliran kelebihan air yang sudah tidak
dipergunakan lagi pada suatu daerah
Pengaturan Air irigasi tertentu
Irigasi

21
Air Irigasi Aktivitas Irigasi
Pembagian Air Irigasi
• kegiatan membagi air di
bangunan bagi dalam jaringan
primer dan/atau jaringan
sekunder.

Pemberian Air Irigasi


• kegiatan menyalurkan air
dengan jumlah tertentu dari
jaringan primer atau jaringan
sekunder ke petak tersier

Penggunaan Air Irigasi


• kegiatan memanfaatkan air dari
petak tersier untuk mengairi
lahan pertanian pada saat
diperlukan

22
Air Irigasi
Irigasi Tujuan & Fungsi Irigasi
Penyediaan Air Irigasi
Pengaturan Air Irigasi Tujuan Irigasi
Pembuangan Air • air yang tersedia dapat dipergunakan atau
dimanfaatkan secara efektif dan efisien,
Irigasi
• air yang tersedia dibagi secara adil dan
merata,
• air yang diberikan ke petak-petak tersier
secara tepat cara, waktu dan jumlah,
sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan
tanaman
• akibat negatip yang mungkin ditimbulkan
oleh air berlebihan dapat dihindari.
Fungsi Irigasi
mendukung produktivitas usaha tani guna
meningkatkan produksi pertanian dalam
rangka ketahanan pangan nasional dan
kesejahteraan masyarakat, khususnya petani

23
Air Irigasi Faktor Dominan Irigasi

• Tempat
• setiap petak tersier mempunyai kebutuhan air yang yang berbeda
tergantung dari jenis tanah dan iklim, serta kehilangan air di
saluran
• Jumlah
• petak tersier memiliki luas dan usahatani yang berbeda
• Waktu
• setiap fase tanaman pertumbuhan (fase
pengolahan tanah, pertumbuhan dan panen)
mempunyai kebutuhan air yang berbeda.

• Mutu
• air irigasi harus memenuhi standard mutu
irigasi

Penyediaan, Pengaturan,
CARA Pemberian, Penggunaan
dan Pembuangan
Yang Tepat

24
PRASARANA IRIGASI
Klasifikasi Jaringan Irigasi

• Jaringan Irigasi Sederhana


• Sistem pelaksanaan operasional pembagian air pada jaringan
irigasi sederhana pada umumnya air tidak diukur dan diatur.

• Jaringan Irigasi Semi-Teknis


• Pengambilan jaringan irigasi ini telah mampu berfungsi
dengan baik dan sebagian telah dilengkapi dengan bangunan
ukur.
• Pemisahan saluran pembawa dan pembuang belum
dipisahkan secara baik dan pembagian petak tersier belum
dilakukan secara detail, sehingga sulit dilakukan pembagian
air.

• Jaringan Irigasi Teknis


• Jaringan irigasi ini telah dibangun sistem pengambilan yang
permanen, sistem pembagian air dapat diukur dan diatur,
serta pembagian jaringan pembawa dan pembuang telah
terpisahkan secara jelas.

25
Prasarana Irigasi
Klasifikasi Jaringan Irigasi
Jaringan Pengatur Pengukuran Saluran
Irigasi Pembawa dan
Pembuang
Sederhana Tidak dapat Tidak dapat Tidak Dipisah

Semi Teknis Dapat Dapat Tidak Dipisah


Teknis Dapat dapat Dipisah
Pengatur

Pengukur

26
Prasarana Irigasi Jenis Jaringan Irigasi
• Jaringan irigasi air tanah
• jaringan irigasi yang airnya
berasal dari air tanah,
mulai dari sumur dan
instalasi pompa sampai
dengan saluran irigasi air
tanah termasuk bangunan
di dalamnya.

• Jaringan irigasi desa


• jaringan irigasi yang
dibangun dan dikelola
oleh masyarakat desa
atau pemerintah desa.

27
Prasarana Irigasi Komponen Irigasi

BANGUNAN,

PETAK
TERSIER IRIGASI SALURAN PEMBAWA

SALURAN PEMBUANG

28
Prasarana Irigasi Bangunan Irigasi
Bangunan Irigasi Suatu bangunan yang direncanakan di sumber
air atau saluran irigasi berfungsi untuk
mengalirkan air irigasi ke lahan pertanian atau
membuang kelebihan air, sehingga air irigasi
dapat dipakai guna keperluan irigasi secara
tepat tempat, jumlah, waktu & mutu
• Bangunan Utama • Bangunan Pelengkap
• Bendung • Talang
• Pengambilan Bebas • Syphon
• Waduk/Embung • Gorong-Gorong
• Pompa • Gorong-Gorong Silang
• Bangunan Terjun
• Got miring
• Bangunan Bagi - Sadap • Pelimpah Samping
• Bangunan Bagi • Masukan Pembuang (Drain
• Bangunan Sadap Inlet)
• Bangunan Bagi – Sadap • Jembatan
• Boks Tersier • Jembatan Orang
• Boks Kuarter • Tangga Mandi Cuci
• Tempat Mandi Hewan

29
Bangunan Utama/Headworks

Lay out Intake 2

Bendung

Intake 1

PLTMH 1

Kantong Lumpur

Sungai Brantas

PLTMH 2 Saluran
Primer
Flushing
Gates
Headwork
s
IRRIGATION SYSTEM DESIGN
Canal

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019 Tertiary
Units
PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019

Bendung Bendung Tetap Bendung


Gerak (Weir) Karet
(Barrage) (Rubber Dam)
Kantong Lumpur
PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
Intake
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019

Intake

Barrage
Bangunan
Bagi/Diversion
Structure

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019

Saluran
Pembawa/Canals
Bangunan
Sadap
PROGRAM SARJANA Alat Ukur Debit
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN
Syphon TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
Bangunan Terjun

Talang/Aqueduct

Gorong-
gorong/Culvert
Prasarana Irigasi Peta & Skema
Peta Daerah Irigasi

DI Kebun Agung - Kabupaten


Sumenep

45
PETA IKHTISAR

UNSUR DAN TINGKATAN


Adalah cara bagaimana berbagai bagian dari suatu jaringan irigasi saling
JARINGAN IRIGASI
dihubung-hubungkan.
Peta ikhtisar dapat disajikan pada peta tata letak.
Peta ikhtisar proyek irigasi tersebut memperlihatkan:
• Bangunan Utama
• Jaringan dan trase saluranPROGRAM
Irigasi SARJANA
• Jaringan dan trase saluranDEPARTEMEN
pembuang TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
• Petak-petak primer, sekunder, dan tersier.
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
• Lokasi bangunan. 2019
• Batas-batas daerah irigasi.
• Jaringan dan trase jalan
• Daerah-daerah yang tidak diairi, misal: desa.
PETA IKHTISAR

UNSUR DAN TINGKATAN


Peta Ikhtisar umum dapat dibuat berdasarkan peta topografi yang dilengkapi dengan
JARINGAN IRIGASI
garis-garis kontur dengan skala 1: 25000
Peta Ikhtisar detail yang biasa di sebut “ Peta Petak” dipakai untuk perencanaan dibuat
dengan skala 1: 5000 dan untuk petak tersier 1: 5000 atau 1: 2000

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019

Peta Topografi
PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
PETAK TERSIER

UNSUR DAN TINGKATAN


Di JARINGAN IRIGASI
daerah –daerah yang ditanami padi, luas petak
yang ideal adalah antara 50-100 ha, kadang-
kadang sampai 150 ha.
Batas-batas petak tersier harus jelas seperti
misalnya: Parit, Jalan, batas desa, sungai, dll.
PROGRAMkwarter,
Petak tersier dibagi menjadi petak-petak SARJANA
dengan luas 8-15 ha. DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
Panjang saluran tersier sebaiknya 1500 m,
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
kadang-kadang panjang saluran tersier
2019
mencapai 2000 m.
Panjang saluran Kwarter maksimum 500 m tetapi
prakteknya kadang mencapai 800 m.
PETAK SEKUNDER


UNSUR DAN TINGKATAN
Petak sekunder terdiri dari beberapa petak
JARINGAN IRIGASI
tersier yang kesemuanya dilayani oleh saluran
sekunder
• Menerima air dari bangunan bagi yang
terletak di saluran primer atau sekunder
• Batas-batas petak sekunder umumnya berupa
tanda-tanda topografi yang jelas seperti
saluran pembuang PROGRAM SARJANA
• DEPARTEMEN
Luas petak berbeda-beda tergantung pada TEKNIK SIPIL
situasi daerah FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
• INSTITUT
Saluran sekunder sering terletak TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
dipunggung
medan, mengairi kedua sisi 2019
saluran, hingga
saluran pembuang yang membatasinya
• Saluran sekunder boleh juga direncana
sebahai saluran garis tinggi yang mengairi
lereng-lereng medan yang lebih rendah
PETAK PRIMER

UNSUR DAN TINGKATAN


JARINGAN IRIGASI
Petak Primer terdiri dari
beberapa petak sekunder ,
untuk itu petak-petak ini akan
mengambil air langsung dariPROGRAM SARJANA
saluran primer. DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Petak primer dilayani oleh satun
2019
saluran primer yang mengambil
air langsung dari sumber air
(Sungai)
Prasarana Irigasi
B. RG. B. RG. Daerah Irigasi & Jaringan Irigasi
1 2
B. BA. Jaringan Irigasi ➔saluran, bangunan, dan
2 Primer Batang Saluran
Saluran Sekunder Ragu bangunan pelengkapnya yang
merupakan satu kesatuan yang
B. BA.
2 diperlukan untuk penyediaan,
pembagian, pemberian,
Saluran Sekunder Rawa
B. RA. penggunaan, dan pembuangan
1
air irigasi
B. RG.
2
B. RA.
2

B. RA. B. RG.
3 1

B. BA.
2
B. RA.
2 B.
B. BA. RA.3
B. RA.
1 1
Daerah Irigasi ➔kesatuan lahan yang
mendapat air dari satu
jaringan irigasi

54
Prasarana Irigasi B. RG. B. RG.
2 Jaringan Irigasi
1

Saluran Primer Batang Saluran Sekunder


Ragu
B. BA. Jaringan Irigasi ➔saluran, bangunan, dan
1 bangunan pelengkapnya yang
merupakan satu kesatuan yang

Saluran Sekunder Rawa


B. RA.
1 diperlukan untuk penyediaan,
pembagian, pemberian,
penggunaan, dan pembuangan air
B. RA.
2 irigasi Jaringan Irigasi Primer
Jaringan Irigasi Sekunder
B. RA.
Pembagian Jaringan Irigasi Tersier
3

Jaringan Irigasi Teknis


Klasifikasi Jaringan Irigasi Semi Teknis
Jaringan Irigasi Sederhana

Jaringan Irigasi Permukaan


Jenis Jaringan Irigasi Air Tanah
Jaringan Irigasi Pedesaan

55
Prasarana Irigasi
Jaringan Irigasi Primer
B. RG. B. RG.
JARINGAN IRIGASI 1 2

PRIMER
• bagian dari Saluran Primer Batang Saluran Sekunder
Ragu
jaringan irigasi B. BA.
1
yang terdiri

Saluran Sekunder Rawa


B. RA.
dari 1

• bangunan utama,
• saluran induk/primer,
• saluran B. RA.
pembuangannya, 2
• bangunan bagi, B. RA.
• bangunan bagi-sadap, 3

• bangunan sadap, dan


• bangunan pelengkapnya

56
Prasarana Irigasi
Jaringan Irigasi Sekunder
JARINGAN IRIGASI B. RG. B. RG.
SEKUNDER 1 2

• bagian dari Saluran Primer Batang Saluran Sekunder


Ragu
jaringan B. BA.
1
irigasi yang

Saluran Sekunder Rawa


terdiri dari B. RA.
1
• saluran sekunder,
Saluran Sekunder
• saluran Papa
pembuangannya,
• bangunan bagi, B. RA.
2
• bangunan bagi-sadap,
B. RA.
• bangunan sadap, dan 3
• bangunan
pelengkapnya

57
Prasarana Irigasi
Jaringan Irigasi Tersier
JARINGAN IRIGASI B. RG. B. RG.
2
TERSIER 1

• jaringan irigasi Saluran Primer Batang Saluran Sekunder


yang berfungsi B. BA.
Ragu

sebagai prasarana 1
pelayanan air

Saluran Sekunder Rawa


irigasi dalam petak B. RA.
1
tersier yang terdiri
dari Saluran Sekunder
Papa
• saluran tersier,
• saluran kuarter dan B. RA.
2
• saluran pembuang,
B. RA.
• boks tersier, 3
• boks kuarter, serta
• bangunan pelengkapnya

58
Prasarana Irigasi
Jaringan Irigasi Tersier - Batas Petak Teriser

Batas Daerah Layanan Petak Tersier max 150 Ha


Petak Kuarter 10 – 15 Ha

Petak Tersier

JARINGAN PRIMER
& SEKUNDER
LEGENDA
Sungai
Saluran Primer
Saluran Sekunder
Saluran Tersier
Bangunan Bagi
Bangunan Sadap
Boks Tersier
Boks Kuater
Daerah Irigasi
Petak Tersier
Blok Tersier
JARINGAN
TERSIER

59
Prasarana Irigasi
Skema Jaringan Irigasi Peta & Skema
B.ASTA TINGGI

KK.1Ki KK.3A Ki KK.4 Ki


ASTA TINGGI

K.ANJUK
8 Ha 20 l/dt 5 Ha 13 l/dt 44 Ha 97 l/dt
40Ha

DAM KEBON AGUNG SAL.PRIMER KEBON AGUNG B.KA..1 B.KK..1 B.KK..2 B.KK..3
B.KK..4
SAL.SEKUNDER KOLOR B.KK..3A

KA.2E Ki KK.2 Ka KK.3 Ka KK.4 Ka


B.KA.2E
15 Ha 38 I/dt 95 Ha 164 l/dt 5 Ha 13 l/dt 25 Ha 49 l/dt

SAL.SEKUNDER KEBON AGUNG


KA.2 Ka B.KA.2 KA.2 Ka

29 Ha 73 l/dt 78 Ha 146 l/dt

KA.3 Ka B.KA.3 KA.3 Ki

19 Ha 48 l/dt 25 Ha 63 l/dt

B.KB.4 B.KB.3 B.KB.2 B.KB.1 B.KG.1 B.KG.2A B.KG.2 B.KG.3 KG.3 Ki

SAL.SEKUNDER BABALAN B.KA.4 SAL.SEKUNDER GEDONGAN 30 Ha 70 l/dt

KB.4 Ki KB.3 Ki KB.2 Ki KB.1 Ki KG.1 Ka KA.2A Ka KG.2 Ka KG.3 Ka

30 Ha 70 l/dt 48 Ha 106 l/dt 25 Ha 63 l/dt 30 Ha 70 l/dt 47 Ha 103 l/dt 5 Ha 13 l/dt 20 Ha 50 l/dt 68 Ha 133 l/dt
SAL.SEKUNDER PATEYAN

KP.1 Ka B.KP.1 KP.1 Ki

27 Ha 68 l/dt 20 Ha 50 l/dt

KP.2 Ka B.KP.2 KP.2 Ki

15 Ha 38 l/dt 9 Ha 23 I/dt

KP.3 Ka B.KP.3 KP.3 Ki

DI Kebun Agung - Kabupaten 30 Ha 70 l/dt 30 Ha 70 l/dt

Sumenep

60
Prasarana Irigasi
Skema Bangunan Irigasi Peta & Skema
B.ASTA TINGGI

B.KK.1m (KM 0.740)


B.KK.1g (KM 0.377)
B.KK.1b (KM 0.185)

B.KK.1h (KM 0.410)


B.KK.1a (KM 0.026)

B.KK.1d (KM 0.216)

B.KK.1e (KM 0.357)

B.KK.1n (KM 0.750)

B.KK.2a (KM 1.211)

B.KK.2b (KM 1.396)

B.KK.2d (KM 1.410)

B.KK.2e (KM 1.416)

B.KK.3a (KM 1.755)


B.KK.1c (KM 0.213)

B.KK.1k (KM 0.563)

B.KK.2c (KM 1.402)


B.KK.1f (KM 0.360)

B.KK.1i (KM 0.432)


B.KK.1j (KM 0.497)

B.KK.1l (KM 0.609)


B.KA.1a (KM 0.339)

B.KA.1 (KM 0.432)

B.KK.1 (KM 1.052)

B.KK.2 (KM 1.509)

B.KK.3 (KM 1.720)


K.ANJUK

DAM KEBON AGUNG


B.KK.4 (KM 1.782)
SAL.PRIMER KEBON AGUNG
B.KA.2a (KM 0.529)
B.KA.2b (KM 0.564)

B.KA.2c (KM 0.707)

B.KA.2d (KM 0.864)


SAL.SEKUNDER KOLOR
B.KA.2e (KM 0.871)

B.KA.2 (KM 0.982)

B.KA.3a (KM 1.144)

B.KA.3b (KM 1.160)

B.KA.3c (KM 1.553)


B.KA.3 (KM 1.596)

B.KA.4a (KM 1.720)

B.KG.2b (KM 0.372)

B.KG.2c (KM 0.448)


B.KA.3a (KM 0.562)

B.KG.2 (KM 0.527)

B.KG.3 (KM 0.860)


B.KB.1 (KM 0.003)

B.KG.2a (KM 0.200)


B.KA.4b (KM 1.734)
B.KA.4 (KM 0.818)

B.KA.3 (KM 0.625)

B.KB.2 (KM 0.468)

B.KA.4c (KM 1.860)


B.KA.4d (KM 2.003)
B.KA.4e (KM 2.175)
B.KA.4f (KM 2.315)
B.KG.1 (KM 0.005)

B.KA.4 (KM 2.375) SAL.SEKUNDER GEDONGAN


SAL.SEKUNDER BABALAN

B.KP.1a (KM 0.284)


B.KA.1b (KM 0.345)
LEGENDA
B.KA.1c (KM 0.430) BENDUNG
B.KA.1d (KM 0.623) BANGUNAN BAGI
B.KP.1 (KM 1.000)
BANGUNAN SADAP
SAL.SEKUNDER PATEYAN

SALURAN PRIMER
B.KP.2a (KM 1.430) SALURAN SEKUNDER

SALURAN TERSIER

B.KP.2b (KM 1.496) JALAN DESA

JALAN PU/ASPAL

BATAS PETAK TERSIER


B.KP.2 (KM 1.546)
SUNGAI/KALI

B.KP.3a (KM 1.900) KAMPUNG

SAWAH

DI Kebun Agung - Kabupaten B.KP.3 (KM 2.247)

Sumenep

61
Prasarana Irigasi
Skema Operasi Peta & Skema

62
Prasarana Irigasi
Skema Sosiohidro Peta & Skema

KA. 2 Ki 63 Petak Tersier Nama Petak


Jatisari 40 Luas Baku
Kendangan 23 (Ha)
Luas Layanan Desa Nama Desa
Luas Layanan
(Ha)

63
NOMENKLATUR/ATURAN TATA NAMA

❑ Adalah nama-nama yang diberikan untuk saluran irigasi, saluran pembuang, bangunan-bangunan
dan daerah irigasi.

❑ Nama-nama yang berikan harus jelas, logis, harus pendek dan tidak mempunyai tafsiran ganda
(ambigu)
PROGRAM SARJANA
❑ Nama-nama harus dipilih dan dibuat sedemikian rupa sehingga jika dibuat bangunan baru tidak
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
perlu mengubah semua nama yang sudah ada
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT
❑ Pemberian nama perlu ditunjukkan dalam TEKNOLOGI
peta sedemikian rupaSEPULUH NOPEMBER
sehingga siapa saja yang terlibat
2019
dalam manajemen irigasi ini, dapat dengan segera memahami struktur daerah irigasi yang
bersangkutan.
NOMENKLATUR/ATURAN TATA NAMA

Daerah Irigasi:
Daerah irigasi dapat diberi nama sesuai dengan nama daerah setempat atau desa penting didaerah itu, yang biasanya
terletak dekat dengan jaringan bangunan utama atau sungai yang diambil untuk keperluan irigasi
Contoh:
Daerah irigasi Jatiluhur
Daerah Irigasi Cikontang
PROGRAM SARJANA
Bangunan Penangkap Air: DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
Dikaitkan dengan nama sungai dimana bangunan penangkap TEKNIK
FAKULTAS air tersebut dapat LINGKUNGAN
SIPIL, dibangun tetapi bila padaKEBUMIAN
DAN sungai
tersebut terdapat lebih dari satu bangunan penangkap air, maka
INSTITUT nama bangunan
TEKNOLOGI penangkap
SEPULUH air tersebut lebih tepat bila
NOPEMBER
dikaitkan dengan nama desa terdekat dengan bangunan air yang akan dibangun.
2019
NOMENKLATUR/ATURAN TATA NAMA

NOMENKLATUR

Saluran pembawa Primer


Nama saluran cukup dikaitkan dengan bangunan penangkap airnya
Diberi nama sesuai dengan daerah Irigasi yang dilayani.
Contoh: Sal. Primer Makawas
PROGRAM SARJANA
Saluran Pembawa Sekunder DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
Nama Saluran sekunder sesuai dengan FAKULTAS
nama desaTEKNIK
yang SIPIL, LINGKUNGAN
terletak DAN KEBUMIAN
dipetak sekunder dimana
sebagian besar pemilik sawah berada INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
di desa tersebut.
2019
Contoh : D.I. yang terletak didesa Getami:
Manajemen Irigasi Prinsip Dasar
• Keberlanjutan sistem irigasi dilakukan
dengan
• pengembangan dan
• pengelolaan sistem irigasi
Operasi,
Pembangunan Pemeliharaan Peningkatan
UU No. 20 Tahun 2006 & Rehabilitasi
Pasal 2

• Pengembangan dan pengelolaan sistem


irigasi diselenggarakan secara
• partisipatif ➔berbasis peran serta masyarakat petani
• terpadu ➔mengintegrasikan kepentingan antarsektor terkait
• berwawasan lingkungan hidup ➔ memperhatikan keseimbangan ekosistem dan daya
dukung lingkungan
• transparan dan akuntabel ➔ terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan
• berkeadilan secara proporsional ➔ sesuai dengan kebutuhan masyarakat pemakai air irigasi
dari bagian hulu sampai dengan hilir
UU No. 20 Tahun 2006
Pasal 4

68
Kelembagaan Pengelolaan
Irigasi
Kelembagaan Pengelolaan Irigasi

Instansi instansi pemerintah yang


membidangi irigasi
Perkumpulan petani pemakai air
Komisi irigasi UU No. 20 Tahun 2006
Pasal 9

1 Kemampuan Organisasi
Melaksanakan organisasi, sehingga visi
dan misi organisasi dapat tercapai

2 Kemampuan Pendanaan
Penyediaan Pendanaan yang cukup
untuk melaksanakan Program dalam
mencapai visi dan misi organisasi

69
Sumberdaya Manusia
Sumberdaya Manusia

Pimpinan & Pegawai instansi pemerintah


yang membidangi irigasi
Pengurus & Anggota Perkumpulan petani
pemakai air
Ketua & Anggota Komisi irigasi

Memiliki

1 Pengetahuan
(knowledge) Kinerja
2 Ketrampilan (skills) Pelayanan
Irigasi
3 Perilaku (attitude)

Irigasi, Pertanian
& Pemberdayaan

70
Terima Kasih

72

Anda mungkin juga menyukai