Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

TERM OF REFERENCE (TOR)

PEKERJAAN PERENCANAAN SALURAN TERSIER BADAN STANDARDISASI


INSTRUMEN PERTANIAN (BSIP)
DS. RANCAJAYA, KEC. PATOKBEUSI, KAB. SUBANG – JAWA BARAT

1. LATAR BELAKANG

Secara garis besar saluran tersier di lokasi penelitian Badan Standardisasi Instrumen
Pertanian (BSIP) memiliki permasalahan antara lain :
a. Banyak ditumbuhi tanaman liar
b. Bentuk penampang yang tidak seragam
c. Terdapat banyak kerusakan / lubang - lubang
d. Sedimentasi

Hal ini mengakibatkan fungsi saluran tersier terganggu dan dapat dikategoorikan saluran
sudah tidak layak secara teknis. Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan rehabilitasi
saluran tersier di lokasi penelitian Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) yang
bertujuan untuk memaksimalkan dan mengembalikan fungsi saluran tersier ini.

Saluran tersier ini mendapatkan air yang berasal dari PJT II yang dapat mengairi ± 250
ha petak sawah, sehingga dengan adanya perencaan rehabilitasi saluran tersier ini
diharapkan air yang dialirkan menjadi optimal.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini digunakan sebagai acuan untuk pekerjaan
Perencanaan Saluran Tersier Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Ds.
Rancajaya, Kec. Patokbeusi, Kab.Subang – Jawa Barat. Kegiatan perencanaan saluran
tersier merupakan salah satu program kerja Badan Standardisasi Instrumen Pertanian
(BSIP). KAK ini memuat latar belakang proyek, gambaran proyek, maksud dan tujuan,
lokasi pekerjaan, prosedur dan tanggung jawab konsultan perencana, lingkup kegiatan
perencanaan, uraian kegiatan perencanaan, kebutuhan tenaga ahli, ketentuan umum,
konsep usulan, data-data yang diperlukan, dan hasil yang diinginkan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kegiatan perencanaan saluran tersier ini adalah melakukan survey
pemetaan situasi eksisting saluran tersier, inventori kondisi saluran-saluran dan
bangunan-bangunan eksisting di saluran tersier, pengecekan, review dan modifikasi
desain saluran tersier berdasarkan hasil pemetaan, pengukuran trase dan inventori
lapangan

Tujuan dari pekerjaan ini adalah tersedianya dokumen perencanaan detail saluran
1
tersier yang lengkap dan siap dilaksanakan konstruksi fisiknya di lapangan.

3. SASARAN

Sasaran yang diharapkan dengan diadakannya pekerjaan ini, akan didapat Desain
Saluran Tersier yang terbaik dan feasible untuk dilaksanakan.

4. LOKASI KEGIATAN

Lokasi pekerjaan berada di wilayah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Subang,


Kecamatan Patokbeusi, Desa Rancajaya

Lokasi pekerjaan bisa ditempuh lewat jalan darat dari Subang dengan jarak ±20 km
menuju ke Saluran Tersier Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP). Secara
geografis, lokasi pekerjaan berada pada 6°21'8.64" Lintang Selatan 107°38'37.95"
Bujur Timur.

5. STANDAR TEKNIS
Standar Teknis yang digunakan sebagai acuan dalam pekerjaan ini antara lain :
a. Kriteria Perencanaan (KP) Irigasi
b. NSPM lainnya.

6. REFERENSI HUKUM
a. Undang-undang Dasar Tahun 1945, Pasal 33 ayat (3) Bumi dan air dan kekayaannya dikuasai
oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
b. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air.
c. Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 2008, tentang Pengelolaan SDA.

2
d. Peraturan Pemerintah RI Nomor 20 Tahun 2006, tentang Irigasi.

7. LINGKUP KEGIATAN
Kegiatan perencanaan saluran tersier terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :
1) Pemasangan dan pengukuran BM dan CP sebanyak 2 (dua) pasang.
2) Pengukuran profil memanjang dan melintang saluran tersier sepanjang ± 24.0
km, dengan interval 25 m koridor 25 m ke kanan dan 25 m ke kiri.
3) Survey inventori kondisi saluran dan bangunan-bangunan air disepanjang
saluran.
4) Desain saluran tersier
5) Penggambaran
6) Perhitungan volume pekerjaan dan biaya konstruksi
7) Diskusi dan Laporan

8. URAIAN KEGIATAN PEKERJAAN


1) Survei Topografi
a) Pemasangan dan pengukuran benchmark dan control point sebanyak 2
(dua) pasang.
b) Melakukan pengukuran profil memanjang dan melintang saluran
sepanjang ±15 km, dengan interval 25 m koridor 25 m ke kanan dan 25
m ke kiri dengan penggambaran skala 1:100.

Long section saluran ± 24.0 km


Profil melintang saluran interval 25 m koridor 25 m ke kanan dan 25 m
ke kiri
c) Hasil pengukuran situasi yang sudah diplot, harus didiskusikan dan
dikonsultasikan dengan pemberi kerja
2) Investigasi / Inventori

3
a) Melakukan inventori kondisi eksisting yang meliputi :
- Jalur/trase saluran eksisting tersier
- Bangunan-bangunan eksisting tersier
b) Menghimpun in iformasi untuk kepentingan desain dari pemberi kerja
serta masyarakat sekitar
3) Perencanaan saluran tersier, meliputi beberapa hal sebagai berikut :
- Gambar potongan memanjang dan melintang saluran tersier
- Gambar bangunan bagi dan pelengkap lainnya seperti box kuater,
terjun, gorong-gorong dan lain-lain berikut keterangan jenis
rehabilitasinya
- Gambar detail pada bagian-bagian yang dperlukan.
- Perhitungan volume pekerjaan dan anggaran biaya
4) Pekerjaan perencanaan saluran tersier harus dibuat menggunakan program
komputer dan penggambaran menggunakan program AutoCAD serta
mengikuti Kriteria Perencanaan (KP) yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum, 1986.
5) Ketentuan rinci kegiatan survei, investigasi dan detail desain jaringan tersier
dapat dilihat pada spesifikasi teknis

9. KELUARAN
a) Laporan Perencanaan
Laporan perencanaan menyajikan semua hasil desain teknik saluran tersier,
termasuk perhitungan desain, dimensi saluran perhitungan volume pekerjaan,
biaya konstruksi dan gambar-gambar. Data digital akan dirubah ke dalam
program AUTOCAD
b) Gambar-Gambar Perencanaan
Gambar-gambar perencanaan harus diserahkan dalam bentuk Soft File (CD-
ROM) dan hard file. Gambar-gambar desain juga harus dicetak dalam ukuran A3.

10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini selama satu setengah (1.5) bulan atau sama dengan empat
puluh lima (45) hari kalender setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

11. PERSONIL
Konsultan DED akan menyusun tim kerja untuk kegiatan DED dengan kualifikasi- kualifikasi
sebagai berikut :
a) Team Leader (Ahli Irigasi/Irrigation Enggineer)
Team Leader (Ahli Irigasi/I rrigation Engineer) adalah Sarjana Teknik Sipil (S1) yang
berpengalaman minimal 8 (delapan) tahun dalam bidang pengairan/irigasi, terutama
4
dalam perencanaan, desain dari proyek sumber daya air, mempunyai kemampuan
dalam mengambil bagian-bagian dalam aspek hidrologi, hidrolika dan aspek dan
lainnya yang diminta dalam KAK disertai dengan pengalaman managerial yang
cukup baik dalam pengendalian tugas-tugas yang serupa dan memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) Sumber Daya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang diakui.

b) Ahli Geodesi (Geodetic Engineer)


Ahli Geodesi (Geodetic Engineer) adalah Sarjana Teknik Geodesi (S1) yang
berpengalaman minimal 5 (lima) tahun khususnya dalam bidang survei topografi,
pemetaan serta foto udara, setting out, analisa data pengukuran dan
berpengalaman dalam database dan sistem informasi geografi untuk proyek
Sumber Daya Air dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Survei Topografi/
Pemetaan Terrestrial /Pengukuran yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yang
diakui.

c) Ahli Teknik Sipil (Civil Engineer)


Ahli Teknik Sipil (Civil Engineer) adalah Sarjana Teknik Sipil Pengairan/Irigasi (S1)
yang berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam perencanaan jaringan irigasi
termasuk struktur bangunan irigasi dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA)
Perencanaan Irigasi/ Teknik Sipil/ Sumber Daya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi
Profesi yang diakui.

d) Ahli Quantity / Cost Estimate (Quantity/Cost Estimate /Tender Document


Specialist)
Ahli Quantity/ Cost Estimator (Quantity/ Cost Estimator/ Tender Document Specialist)
adalah Sarjana Teknik Sipil (S1) yang telah berpengalaman 5 (lima) tahun dalam
bidang pengairan/sumber daya air, terutama dalam desain dan perhitungan volume
dan analisa harga pekerjaan, serta memiliki pengalaman dalam menyiapkan
Dokumen Lelang, Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik, memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) Teknik Sipil/ Sumber Daya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi
yang diakui.
e) Ahli K3
Seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) yang telah berpengalaman 5 (lima) tahun dalam
bidang pengambangan pengairan/sumber daya air, terutama dalam kegiatan survey
dan investigasi serta memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) K3 yang dikeluarkan oleh
Asosiasi Profesi yang diakui.
Semua Tenaga Ahli dilengkapi dengan Daftar Riwayat Hidup dan Referensi Kerja
dari Pengguna Jasa.

5
f) Tenaga Pendukung
1. Asisten Ahli Irigasi
Asisten Ahli Irigasi adalah Sarjana S1 Teknik Sipil / Teknik Pengairan atau sederajat
dengan jumlah pengalaman kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sebagai asisten ahli
irigasi dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jaringan irigasi.

2. Chief Surveyor
Chief Surveyor adalah Sarjana S1 Teknik Geodesi atau sederajat dengan jumlah
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sebagai surveyor dalam
pelaksanaan pekerjaan perencanaan jaringan irigasi.

3. Surveyor GPS Geodetik


Surveyor GPS Geodetik adalah Sarjana S1 Teknik Geodesi atau sederajat
dengan jumlah pengalaman kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun
sebagai Surveyor GPS Geodetik dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan
jaringan irigasi, untuk melaksanakan pemetaan trase saluran dan bangunan.

4. Surveyor Trase Saluran / Topografi


Surveyor Trase Saluran adalah Sarjana S1 Teknik Geodesi atau sederajat
dengan jumlah pengalaman kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun
sebagai Surveyor dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jaringan
irigasi, untuk melaksanakan pemetaan trase saluran dan bangunan.

5. Cad Operator
CAD Operator adalah Lulusan SMK/D1 Teknik Sipil/Teknik Bangunan dengan
jumlah pengalaman sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sebagai Cad Operator
dalam pekerjaan jaringan irigasi atau sipil keairan lainnya.

6. Komputer Operator / Administrator


Administrator adalah Diploma/Ahli Muda Akutansi/Manajemen (Amd/D3)
dengan jumlah pengalaman kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun atau
sederajat sebagai sekretaris atau pelaksana administrasi dalam pelaksanaan
pekerjaan sejenis.

12. LAPORAN AKHIR


Laporan akhir ini disusun berdasarkan konsep laporan akhir yang disiapkan oleh
konsultan dan telah disetujui oleh Tim Teknis. Konsep laporan akhir memuat hasil
pelaksanaan kegiatan termasuk semua analisa serta evaluasi, kesimpulan dan
rekomendasi dari hasil pelaksanaan pekerjaan.
6
Laporan akhir harus diserahkan sebelum waktu pelaksanaan kegiatan berakhir,
sebanyak tiga (3) rangkap buku laporan, sebagai bahan diskusi dengan pihak- pihak
lain yang terkait.

13. KUALIFIKASI UMUM PERUSAAN PESERTA LELANG


Dengan mempertimbangkan ruang lingkup pekerjaan di atas sesuai dengan standar yang
berlaku pada Pemberi Kerja, Penyedia Jasa harus memiliki kualifikasi minimal sebagai
berikut:
1. Berbadan hukum dan berdomisili di Indonesia;
2. Memenuhi kualifikasi perusahaan golongan kecil (K) dan memiliki dokumen perizinan
untuk bertindak sebagai Penyedia Jasa sesuai dengan peraturan-peraturan yang
berlaku;
3. Memenuhi kualifikasi dan perizinan untuk bertindak sebagai Penyedia Jasa sesuai
dengan peraturan- peraturan yang berlaku;
4. Memiliki kompetensi untuk melaksanakan pekerjaan;
5. Mempunyai partner/ pejabat/ direksi yang berpengalaman sebagai Penyedia Jasa
lebih dari 5 (lima) tahun;
6. Mempunyai tim kerja yang berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan dengan
tetap memperhatikan kode etik profesi dan setiap saat untuk melaksanakan
pekerjaan yang ditugaskan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan;
7. Tidak sedang atau pernah dalam kondisi permasalahan hukum yang
berlawanan dengan Pemberi Kerja dan afiliasinya;
8. Mengungkapkan segala hubungan terkait dengan pelaksanaan tugas yang memiliki
benturan kepentingan. Potensi benturan kepentingan tidak akan langsung
mendiskualifikasikan, namun Pemberi Kerja mempunyai wewenang untuk menjadi
potensi benturan kepentingan tersebut sebagai pertimbangan dalam pemilihan
Penyedia Jasa;
9. Tidak dalam proses gugatan atau pailit yang dapat mempengaruhi kinerja ataupun
keberadaan dari Penyedia Jasa dan/atau tidak sedang dalam masa pengawasan
dari instansi manapun juga.
10. Penyedia Jasa yang terpilih wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dan
dapat bekerjasama dengan koordinasi yang baik dengan seluruh pihak terkait.

14. KEWAJIBAN
1. Melaksanakan tanggung jawab dan pekerjaan sesuai dengan lingkup pekerjaan dan
jadwal waktu yang telah ditetapkan secara professional, efisien dan sesuai dengan
peraturan berlaku;
2. Merahasiakan seluruh dan informasi Pemberi Kerja;
7
3. Menjamin tidak terdapat benturan kepentingan dalam melaksanakan pekerjaan yang
disanggupi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini;
4. Menjamin tim kerja yang ditugaskan akan melaksanakan pekerjaan dengan
sebaiknya sampai selesai masa penugasan dan PIC (Person in Charge) yang
dimaksud tidak dapat diganti kecuali adanya permintaan tertulis;
5. Mendampingi dan bekerjasama dengan pihak lain dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Memberikan laporan kegiatan kepada pihak Pemberi Kerja apabila diminta sewaktu-
waktu oleh Pemberi Kerja dan mendokumentasikan pelaksanaan pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai